Kelompok 4 TM 3 A :
2. Sensor
2.1 Pengertian Sensor
Sensor adalah piranti yang mentransform (mengubah) suatu nilai
(isyarat/energi) fisik ke nilai fisik yang lain, menghubungkan antara
fisik nyata dan industri electric dan piranti elektronika. Di dunia
industri berguna untuk monitoring, controlling, dan proteksi atau
sering disebut juga dengan Transducer. Sensor mengkonversi
dari suatu isyarat input ke suatu isyarat ouput.Sensor bisa saja
menggunakan satu atau lebih pengkonversian untuk
menghasilkan suatu isyarat keluaran. Sensor adalah sesuatu
yang digunakan untuk mendeteksi adanya perubahan lingkungan
fisik atau kimia. Variabel keluaran dari sensor yang diubah
menjadi besaran listrik disebut Transduser.
2.2 Cara Kerja Sensor
Sensor adalah alat untuk mendeteki/mengukur sesuatu, yang
digunakan untuk mengubah variasi mekanis, magnetis, panas,
sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik. Dalam
lingkungan sistem pengendali dan robotika, sensor memberikan
kesamaan yanag menyerupai mata, pendengaran, hidung, lidah
yang kemudian akan diolah oleh kontroler sebagai otaknya
(Petruzella, 2001).
Sensor dalam teknik pengukuran dan pengaturan secara
elektronik berfungsi mengubah tegangan fisika (misalnya:
temperatur, cahaya, gaya, kecepatan putaran) menjadi besaran
listrik yang proposional.
2.3 Jenis-jenis Sensor
a. Sensor Garis
Sensor garis adalah jenis sensor yang berfungsi menedeteksi
warna garis umumnya yang sering digunakan yaitu hitam dan
putih. Rangkaian sensor garis ini umumnya terdiri dari dua
komponen pembentuk utama yaitu sensor photodioda dan
LED. (Irawan, 25: 2012). Prinsip kerja dari rangkaian sensor
garis ini cukup sederhana yaitu apabila photodioda yang
merupakan sensor yang berfungsi untuk menerima pantulan
cahaya berasal dari LED, pada saat photodioda tersebut
menerima banyak cahaya maka tegangan keluar yang akan
dihasilkan oleh photodioda tersebut akan mendekati 0 volt,
yang biasanya di definisikan dengan logika „0‟ atau „low’.
Pada kondisi seperti ini biasanya sensor garis tersebut diatas
warna garis terang (umumnya warna garis terang yang sering
digunakan adalah warna putih). Sebaliknya jika photodioda
tidak banyak menerima berkas cahaya yang berasal dari LED
maka tegangan keluaran dari pada photodioda akan sama
dengan VCC. Pada kondisi ini akan didefinisikan sebagai
logika „1‟ atau „high‟. Kondisi seperti terjadi pada saat sensor
garis tersebut berada diatas warna garis yang gelap
(umumnya warna garis gelap yang sering digunakan adalah
warna hitam). Berikut adalah ilustrasinya : Sifat dari
photodioda adalah jika semakin banyak cahaya yang diterima,
maka nilai resistansi diodanya semakin kecil. Dengan
melakukan sedikit modifikasi, maka besaran resistansi
tersebut dapat diubah menjadi tegangan. Sehingga jika
sensor berada diatas garis hitam, maka tegangan keluaran
sensor akan kecil, demikian pula sebaliknya.