PEMROGRAMAN
KELAS : TT-2C
2019
1. TEORI
A. Algoritma Sekuensial
B. Switch Case
Konstruksi case :
switch (variabel)
case ekspresi
nilai1 : aksi1
nilai2 : aksi2
nilai3 : aksi3
.
.
.
nilai-n : aksi-n
switch (variabel)
{
case konstanta1
{
statement;
break;
}
C. IF-ELSE
Stuktur ELSE-IF merupakan percabangan logika lanjutan dari IF. Dengan ELSE-
IF kita bisa membuat kode program yang akan menyeleksi berbagai kemungkinan yang
bisa terjadi. Berikut adalah contoh penggunaan ELSE-IF dalam PHP:
1 <?php
2 $a=15;
3 $b=8;
4
5 if ($a > $b)
6 {
7 echo "a lebih besar daripada b";
8 }
9 elseif ($a == $b)
10{
11 echo "a sama besar dengan b";
12}
13else
14{
15 echo "a lebih kecil daripada b";
16}
17?>
Dalam kode program diatas, saya membuat program sederhana untuk membandingkan
2 angka. IF pertama akan melakukan pengecekan apakah $a > $b, jika hasilnya adalah
FALSE, maka masuk ke IF kedua (ditulis dengan elseif) apakah $a == $b, dan jika
hasilnya adalah FALSE, maka dapat dipastikan $a < $b.
Jika anda bertanya apa perbedaan IF dengan ELSEIF, maka jawabanya terletak di
efisiensi pemrosesan. Contoh diatas bisa juga kita buat tanpa menggunakan ELSEIF
seperti berikut ini:
1 <?php
2 $a=15;
3 $b=8;
4
5 if ($a > $b)
6 {
7 echo "a lebih besar daripada b";
8 }
9 if ($a == $b)
10{
11 echo "a sama besar dengan b";
12}
13else
14{
15 echo "a lebih kecil daripada b";
16}
17?>
Perhatikan kode program pada baris ke-9, saya mengganti ELSEIF menjadi IF.
Perbedaannya adalah, untuk contoh kode PHP kita tanpa IF ini, seluruh kondisi akan
dijalankan, walaupun sebenarnya tidak perlu. Jika $a=15 dan $b=8, maka kondisi IF
pertama akan terpenuhi ($a > $b), dan kita ingin program PHP keluar dari IF. Namun
karena perintah selanjutnya adalah IF, maka PHP akan tetap memeriksa apakah ($a ==
$b).
Lain halnya jika kita menggunakan perintah ELSEIF, maka ketika sebuah kondisi telah
dipenuhi, PHP tidak perlu melakukan pengecekan terhadap kondisi IF lainnya.
2. PRAKTIKUM
Program
A. Algoritma Sekuensial
{int A,B,C;
A = 3;
B = 5;
System.out.println (+A);
System.out.println (+B);
C=A;
A=B;
B=C;
System.out.println("setelah diubah");
System.out.println(+A);
System.out.println(+B);}
int nilaii ;
B. Switch Case
// Switch Case//
System.out.println ("");
int hari = 2;
switch (hari) {
case 1 :
case 2 :
case 3 :
case 4 :
case 5 :
case 7 :
System.out.println ("");
C. IF-ELSE
// if else//
int nilai ;
nilai = -10;
if (nilai >= 0)
System.out.println("positif");
else
System.out.println("negatif");
int nilai ;
nilai = 89 ;
if (nilai >= 80) {
System.out.println ("A");
System.out.println ("B");
System.out.println ("C");
System.out.println ("D");
} else {
System.out.println ("E");
Penjelasan Program
- Algoritma Sekuensial
Proses algoritma yang dilakukan secara beruntun dari langkah ke-1 sampai langkah ke-
N. Tiap barisnya hanya dikerjakan satu persatu tanpa ada percabangan atau perulangan,
dan hanya dilakukan sekali tiap instruksinya.
- Switch Case
Konsep dari switch-case sama saja seperti if-else, namun switch-case hanya bisa
membandingkan kondisi dengan tipe data integer, byte, short, char, string dan beberapa
kelas spesial turunan tipe data primitive. Dan lebih cock digunakan jika kondisi yang
diperiksa sangat banyak.
switch [<ekspresi>]{
case <kondisi>; <perintah1>; break;
case <kondisi>; <perintah2>; break;
-
case <kondisiN>; <perintah>; break;
default;
<perintah_jika_tidak_ada_kondisi_yang_terpenuhi>;
}
- IF-ELSE
Satu kondisi
If {<kondisi>}{
<pernyataan>
}
Dua kondisi
If {<kondisi>}{
<pernyataan_jika_kondisi_terpenuhi>
} else {
<pernyataan_jika_kondisi_tidak_terpenuhi>
}
Hasil
- Algoritma Sekuensial
- Switch case
- IF-ELSE
3. KESIMPULAN
Pada program Java yang saya pelajari kali ini, dapat diketahui bahwa ada beberapa
program di dalamnya. Yang pertama ada Algoritma Sekuensial yaitu algoritma yang
sesuai dengan namanya sekuen berarti bertahap tahap mulai dari awal hingga akhir.
Yang kedua ada Switch case fungsinya bisa membandingkan kondisi berbagai macam
tipe data. Yang terakhir ada If-else, kita bisa membuat kode program yang akan
menyeleksi berbagai kemungkinan yang bisa terjadi.