3.1. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu menggunakan intruksi kondisional pada Bahasa Pemrograman PHP
2. Mahasiswa mampu menggunakan intruksi perulangan pada Bahasa Pemrograman PHP
Stuktur ELSE-IF merupakan percabangan logika lanjutan dari IF. Dengan ELSE-IF kita bisa
membuat kode program yang akan menyeleksi berbagai kemungkinan yang bisa terjadi. Berikut
adalah contoh penggunaan ELSE-IF dalam PHP:
Contoh 3.1
<?php
$a=15;
$b=8;
if ($a > $b)
{
echo "a lebih besar daripada b";
}
elseif ($a == $b)
{
echo "a sama besar dengan b";
}
else
{
echo "a lebih kecil daripada b";
}
?>
Dalam kode program diatas, saya membuat program sederhana untuk membandingkan 2 angka.
IF pertama akan melakukan pengecekan apakah $a > $b, jika hasilnya adalah FALSE, maka
masuk ke IF kedua (ditulis dengan elseif) apakah $a == $b, dan jika hasilnya adalah FALSE,
maka dapat dipastikan $a < $b.
Jika anda bertanya apa perbedaan IF dengan ELSEIF, maka jawabanya terletak di efisiensi
pemrosesan. Contoh diatas bisa juga kita buat tanpa menggunakan ELSEIF seperti berikut ini:
Contoh 3.2
<?php
$a=15;
$b=8;
Selain menggunakan tanda kurung kurawal sebagai tanda awal dan akhir ELSE-IF, PHP
menyediakan cara penulisan alternatif. Berikut format dasar penulisannya:
<?php
if (expression) :
statement1;
statement2;
elseif (expression):
statement3;
else
statement4;
endif
?>
Namun untuk cara penulisan ini, kita tidak bisa memisahkan penulisan ELSE-IF menjadi “else
if”, tetapi harus ditulis menyatu menjadi “elseif”.
Contoh 3.3
<?php
$a=15;
$b=8;
Tidak ada yang salah dari kode program tersebut, namun jika kita menggunakan switch, kode
tersebut dapat ditulis menjadi:
Contoh 3.5
<?php
$a=3;
switch ($a)
{
case 0 :
echo "Angka Nol";
break;
case 1 :
echo "Angka Satu";
break;
case 2 :
echo "Angka Dua";
break;
case 3 :
echo "Angka Tiga";
break;
case 4 :
echo "Angka Empat";
break;
case 5 :
echo "Angka Lima";
break;
default :
echo "Angka diluar jangkauan";
break;
}
?>
Kedua kode program akan menghasilkan output yang sama, namun untuk kondisi logika yang
diuji merupakan kondisi sederhana, penulisan dengan switch lebih disarankan dibandingkan IF.
PHP membolehkan kita menjalankan satu statement saja untuk case yang berlainan, seperti
contoh kode PHP berikut ini:
Contoh 3.8
<?php
$a=3;
switch ($a)
{
case 0 :
case 1 :
case 2 :
case 3 :
echo "Angka berada di dalam range 0-3";
break;
case 4 :
case 5 :
case 6 :
case 7 :
echo "Angka berada di dalam range 4-7";
break;
default :
echo "Angka diluar jangkauan";
break;
}
?>
Didalam kode diatas, saya menyatukan beberapa case ke dalam 1 statement.
Penulisan case untuk struktur switch menyesuaikan dengan jenis tipe data yang akan diuji.
Sampai dengan bagian ini, saya hanya menggunakan contoh case untuk variabel dengan tipe
angka, namun jika anda menggunakan switch untuk tipe data string, maka kita harus
menggunakan tanda kutip untuk case.
Berikut contoh kode switch PHP untuk tipe data string:
Contoh 3.9
<?php
$a=dua;
switch ($a)
{
case "nol":
echo "Angka 0 ";
break;
case "satu" :
echo "Angka 1 ";
break;
case "dua" :
echo "Angka 2 ";
break;
case "tiga" :
echo "Angka 3 ";
break;
default :
echo "Angka diluar jangkauan";
break;
}
?>
Struktur perulangan (atau dalam bahasa inggris disebut dengan loop) adalah instruksi
program yang bertujuan untuk mengulang beberapa baris perintah. Dalam merancang
perulangan kode program, kita setidaknya harus mengetahui 3 komponen, yaitu kondisi awal dari
perulangan, perintah program yang akan diulang, serta kondisi akhir dimana perulangan akan
berhenti. Di dalam bahasa pemograman, terdapat beberapa jenis instruksi perulangan, salah
satunya: struktur perulangan FOR.
Sebagai contoh sederhana untuk perulangan for, saya akan membuat program PHP untuk
menampilkan 10 baris kalimat “Saya sedang belajar PHP”. Berikut adalah kode program yang
digunakan:
Contoh 3.10
<?php
for ($i= 1; $i <= 10; $i++)
{
echo "Saya sedang belajar PHP";
echo "<br />";
}
?>
Jika anda menjalankan perintah tersebut, maka di web browser akan tampil sebanyak 10
kalimat. Kemampuan bahasa pemograman untuk melakukan perulangan ini sangat praktis jika
yang kita inginkan adalah mengulang beberapa perintah yang sama sebanyak beberapa kali.
<?php
for ($i=0; $i <10; $i++)
{
for ($j=0; $j <10; $j++)
{
echo $i;
}
echo "<br />";
}
<?php
$i=100;
while ($i >= 0)
{
echo "$i";
echo "<br />";
$i-=8;
}
?>
Perulangan while tersebut akan menghasilkan angka menurun dari 100 sampai dengan 0,
dimana pada setiap perulangan nilai 100 akan dikurangi dengan 8.
Dalam kode diatas, saya membuat perulangan yang sama seperti contoh nested loop pada
tutorial perulangan for, dimana kode diatas akan menampilkan angka 0-9 sebanyak 9 angka.
Jika anda membandingkan dengan struktur for untuk hasil yang sama, perulangan for
akan ’lebih’ mudah dipahami dibandingkan perulangan while diatas.
Setelah mempelajari struktur perulangan for dan while, PHP masih menyediakan 1 buah
struktur perulangan dasar lainnya, yakni perulangan do-while. Dalam tuturial selanjutnya kita
akan mempelajari penhertian dan cara penulisan struktur perulangan do-while dalam PHP.