Anda di halaman 1dari 15

PEMROGRAMAN WEB

Kelompok 3 :

I Komang Jaya (15102011)


I Made Chandra Diputra (15102422)
I Made Suardika Pramana (15102279)
I Wayan Gunarta (15102282)
Putu Gede Darma Dika (15102494)

STMIK STIKOM INDONESIA


Tahun Akademik 2016 / 2017
A. Pengertian Struktur IF dalam PHP
Pengertian Struktur IF dalam bahasa pemograman adalah sebuah struktur logika untuk membuat
percabangan alur program. Secara sederhananya, dengan menggunakan struktur IFkita dapat mengatur
apakah sebuah perintah akan dijalankan atau tidak tergantung kepada kondisinya.

Sebagai contoh kita ingin membuat program sederhana, jika nama user adalah Andi, maka tampilkan
kata Selamat Datang, Andi. Berikut adalah penulisannya di dalam PHP:

<?php

$nama="Andi";

if ($nama=="Andi")

echo "Selamat datang Andi, di duniailkom...";

?>

Jika anda jalankan kode program diatas, maka di web browser akan tampil Selamat datang Andi, di
duniailkom..., namun apabila anda mengganti kode program diatas menjadi:

<?php

$nama="Joni";

if ($nama=="Andi")

echo "Selamat datang Andi, di duniailkom...";

?>

Maka tidak akan ada tampilan apa-apa di dalam web browser.

Struktur logika IF setidaknya membutuhkan 2 inputan, yaitu ekspresi logika (expression) dimana berisi
kondisi yang harus dipenuhi, dan perintah yang akan dijalankan (statement) jika kondisi logika tersebut
terpenuhi.

Berikut adalah struktur dasar penulisan alur logika IF dalam PHP:

if (expression)

statement
Expression dalam hal ini adalah kondisi yang harus dipenuhi agar statement dapat dijalankan. Hasil dari
expression harus tipe boolean. Selama hasil expression bernilai TRUE, maka statement akan dijalankan,
namun jika nilainya FALSE, maka statement tidak akan dijalankan.

Dalam pembuatan program, biasanya digunakan operasi perbandingan sebagai expression. Pada contoh
kita pertama, expression kita adalah $nama==Andi, yang bermaksud bahwa jika isi variabel $nama
sama dengan Andi maka jalankan perintah echo.

Namun expression IF ini tidak harus berupa operasi perbandingan, namun bisa berupa variabel, yang
selama hasilnya adalah TRUE, maka statement akan dijalankan. Perhatikan contoh berikut ini:

<?php

if (TRUE)

echo "Selamat datang Andi, di duniailkom...";

?>

Jika anda menjalankan program tersebut, kalimat Selamat datang Andi, di duniailkom akan selalu
tampil di web browser, karena kondisi IF akan selalu terpenuhi.

Alternatif Penulisan Struktur Logika IF

Selain menggunakan tanda kurung kurawal sebagai tanda awal dan akhir IF, PHP menyediakan cara
penulisan lain untuk menandai akhir perintah IF, yaitu diawali dengan tanda titik dua (:) dengan diakhiri
dengan endif.

Berikut adalah format dasar penulisan IF:

<?php

if (expression) :

statement1;

statement1;

endif

?>

Perbedaan mendasar tentang cara penulisan ini ada di tanda titik dua (:) setelah penulisan expression, dan
kata kunci endif di akhir statement.
Anda bebas menggunakan format penulisan logika IF yang disediakan. Beberapa programmer
menggunakan alternatif penulisan IF dengan endif ini, karena dianggap lebih rapi.

B. IF Else Pada PHP

Seperti pada terjemahan harfiah nya, if berarti jika, maka, jika kondisi yang dievaluasi bernilai TRUE, maka
blok statement if akan dijalankan, sebaliknya statement ELSE yang akan dijalankan

Jika digambarkan dalam sebuah flow chart, maka alur logika if else pada PHP atau bahasa pemrograman
lain adalah sebagai berikut:

Fungsi IF ELSE

Adakalanya dalam mengeksekusi suatu program kita ingin melakukan dua kali perintah sekaligus,fungsi
else akan melakukan perintah setelah perintah pertama gagal,pada fungsi if apabila perintah bersifat true
maka akan diproses,tetapi jika bersifat tidak true atau false maka perintah tadi akan diabaikan dan
dilanjutkan pada perintah selanjutnya yaitu pada perintah else
Contoh pogram fungsi IF ELSE

<?php
$nama=Alwas Muis;
$nama_barang=Axioo zetta;
$jumlah_beli=5;
$harga=4500000;
$total=$harga*$jumlah_beli;
if ($total > 5000000){
$bonus=Printer;
}
else if ($total>2600000){
$bonus=Mouse;
}
else {
$bonus=harap di coba lagi.!!!;
}
print<pre>;
print(Nama Kasir = $nama<br>);
print(Nama Barang = $nama_barang <br>);
print(Harga = $harga <br>);
print(Jumlah Beli = $jumlah_beli<br>);
print(Total Beli = $total<br>);
print(Bonus = $bonus);
?>

Aturan Penulisan Struktur IF-ELSE dalam PHP

Penulisan sederhana dari struktur IF-ELSE adalah sebagai berikut:

<?php

if (expression)
statement1;

else

statement2;

?>

Statement1 akan dijalankan hanya jika expression bernilai TRUE (kondisi expression terpenuhi). Namun
apabila kondisi expression tidak terpenuhi (bernilai FALSE), maka statement2 lah yang akan dijalankan.
Jika struktur logika IF-ELSE terdiri dari beberapa baris, maka kita harus menambahkan penanda kurung
kurawal untuk menandai awal dan akhir statement. Penanda ini dibutuhkan untuk membatasi blok perintah
mana yang akan dijalankan ketika expression TRUE, dan blok perintah mana yang akan dijalankan
jika expression FALSE.
Berikut adalah penulisan dasar struktur IF-ELSE dengan pembatasan blok perintah:

<?php

if (expression)

statement1;

statement1;

else
{

statement2;

statement1;

?>

Penandaan statement ini akan menghasilkan error ketika kita salah atau lupa menempatkan tandakurung
kurawal. Perhatikan contoh kode PHP berikut ini:

<?php

$nama="Budi";

"Selamat Datang Andi...";

echo "Anda Memiliki 3 pesan di inbox...";

else if ($nama=="Andi")

echo

echo "Maaf, anda tidak memiliki hak akses";


?>

Kode PHP diatas akan menghasilkan error, karena PHP mendeteksi ada lebih dari satu baris setelah
struktur IF. Kode tersebut akan berjalan seperti yang diinginkan jika dirubah menjadi:

<?php

$nama="Budi";

if ($nama=="Andi")

echo "Selamat Datang Andi...";

echo "Anda Memiliki 3 pesan di inbox...";

else

echo "Maaf, anda tidak memiliki hak akses";

}
?>

if else... minimal terdapatduapernyataan. Jika kondisi


yang bernilai benar atau terpenuhimaka pernyataan peratama yang dilaksanakan dan jika kondisi
yang bernilai salah maka pernyataan yang kedua yang dilaksanakan.

Adapun aturan penulisan atau kondisinya IF-ELSE sebagai berikut:

if (kondisi) {
pernyataan 1 akan dijalankan apabila kondisi IF benar/bernialai true
} else {
pernyataan 2 akan dijalankan apabila kondisi IF salah/bernialai false
}
Contoh program :
saya akan menampilkan tulisan Selamat Farhan Anda lulus di Perguruan Tinggi A pada Program Studi
Teknik Informatika nilai hasil seleksi farhan > 79 (lebih besar dari 79) dan menampilkan
kalimat Mohon Maaf Farhan Andabelum dapat diterima di Perguruan Tinggi A pada Program Studi
Teknik Informatika jika nilainya dibawah 80.

<br />

$nilai_farhan=75;<br />

if($nilai_farhan &gt; 79){<br />

echo &quot;Selamat Farhan Anda lulus di Perguruan Tinggi A pada Program Studi Teknik
Informatika&quot; ;<br />

}else{<br />
echo &quot;Mohon Maaf Farhan Anda belum dapat diterima di Perguruan Tinggi A pada Program Studi
Teknik Informatika&quot; ;<br />

}<br />

kondisi IF ELSE

if else... minimal terdapatduapernyataan. Jika kondisi


yang bernilai benar atau terpenuhimaka pernyataan peratama yang dilaksanakan dan jika kondisi
yang bernilai salah maka pernyataan yang kedua yang dilaksanakan.

Bentuk umum if...else... adalah


If(kondisi)
Pertanyaan_1
Else
Pertanyaan_2

C .Pengertian Switch Case

Percabangan adalah suatu pilihan atau opsi dengan kondisi tertentu. Jika kondisi yang menjadi
syarat terpenuhi, maka opsi atau pilihan dijalankan, jika tidak maka sebaliknya. Dalam java terdapat 4
macam jenis percabangan, if, if-else, else-if, dan juga switch. Keempat jenis ini memiliki penggunaan
masing-masing. Disini kita akan membahas tentang percabangan switch case.

Switch case digunakan untuk percabangan yang kondisinya banyak. Sedangkan percabangan if
hanya bisa untuk menangani dua kondisi yaitu TRUE atau FALSE. Tapi jika kita ingin melakukan
percabangan untuk peringkat nilai, contoh nilai A = sempurna, B = bagus, C = sedang, D = kurang, akan
ribet jika kita menggunakan percabangan if untuk menyelesaikan kondisi tersebut. Untuk itu mari kita
pelajari percabangan switch case.

Switch Case merupakan salah satu bentuk percabangan, bentuk dari Switch-case merupakan
pernyataan yang dirancang khusus untuk menangani pengambilan keputusan yang melibatkan sejumlah
atau banyak alternatif penyelesaian. Pernyataan switch-case ini memiliki kegunaan sama seperti if else
bertingkat. Kontruksi if - else yang bertingkat-tingkat seringkali membingungkan pembacaan alur
program.

Pernyataan Switch lebih jarang digunakan dibandingkan dengan pernyataan if pada java. Tetapi
lebih sering digunakan ketika kita ingin menuliskan percabangan ataupun pengambilan keputusan dengan
sangat banyak pilihan. Jika pada percabangan terdapat pilihan banyak, maka perintah switch-case lebih
dianjurkan daripada menggunakan if - else.

Tidak dianjurkan pada pilihan yang melibatkan jangkauan (range) tetapi dianjurkan pada pilihan
berupa konstanta dan banyak misalnya untuk memilih menu. Java menyediakan intruksi Switch untuk
memudahkan pembacaan alur program bercabang yang sangat banyak. meskipun Switch didesain untuk
mengganti if - else, akan tetapi Switch memiliki batasan:

a) Variabel penentu harus bertipe Integer, atau yang cocok dengan Integer seperti character,
boolean, byte, short dan long

b) Range data yang diperiksa bernilai 0 s/d 255.

Jika kamu ingat pernyataan main( ) pada program Java, pernyataan main memiliki parameter
String[ ]args , dimana args merupakan argumen yang diberikan pada saat program dijalankan melalui
konsol. Biasanya argumen yang diberikan berupa opsi bagaimana program harus dilaksanakan. Di sini
pernyataan switch juga berguna untuk memilih bagaimana program akan berjalan. Jika kamu terbiasa atau
pernah bergaul dengan Linux, maka tidak asing untuk menemukan perintah pada Linux seperti "ls -l" atau
"tar xfz blabla". Di sini ls atau tar adalah nama program dan "-l" atau "xfz blabla" adalah argumen yang
diberikan pada saat program dijalankan.

B. Fungsi

a) Digunakan ketika kita ingin menuliskan percabangan ataupun pengambilan keputusan dengan
sangat banyak pilihan

b) Digunakan ketika kita ingin menuliskan percabangan multi arah

c) Instruksi switch case digunakan sebagai instruksi pemilihan dimana aksi yang akan dilakukan
bergantung pada nilai dari satu macam variabel saja.
C. Cara Program

switch(ekspresi){

case konstanta -1:

pernyataan -1;

pernyataan -2;

..

break;

case konstanta -2:

pernyataan -1;

..

break;

case konstanta -n:

pernyataan -n;

..

break

default :

..

..

break;

}
Konsep di atas menjelaskan bawah untuk pernyataan adalah nilai yang akan diseleksi dan akan
dibuat case pada setiap case untuk setiap nilai dari variable yang sesuai.

Keterangan :

case nilai: (nilai yang sama dengan variabel)

Pernyataan;

break;

Adalah pernyataan yang dikerjakan jika nilai sesuai dengan nilai variabel di dalam sebuah switch (nilai)
yang diberikan.

default:

Pernyataan ;

break;

Adalah pernyataan yang dikerjakan jika nilai dari kecocokan variable nilai di switch (nilai) tidak
memenuhi disetiap case nilai.

Setiap blok default maupun case harus diakhiri dengan tanda titik dua ( : ) dan break diakhiri dengan
tanda semikolon ( ; ).

Pernyataan switch akan menyeleksi atau mencari sebuah kondisi yang diberikan dan kemudian
akan membandingan hasilnya dengan konstanta yang berada di dalam case. Pembandingan akan dimulai
dari konstanta1 sampai konstanta akhir. Jika hasil yang didapatkan sama dengan konstanta3 maka
statemen pada konstanta3 akan diproses. Jika hasil tidak ada yang memenuhi kriteria dari masing-masing
konstanta maka statement yang berada pada default akan diproses.

Tipe data dari pernyataan harus karakter atau integer. Default mengekspresikan statement
alternatife yaitu jika nilai yang dimasukan tidak sesuai dengan nilai nilai konstan yang telah didefinisikan.

Break berfungsi sebagai statement peloncatan atau untuk mengakhiri statement. Apabila tidak ada
break, komputer akan mengeksekusi intruksi yang berada di bawahnya walaupun berada di case yang
berbeda. Contohnya, misalnya hasil yang kita dapatkan akan memproses konstanta1, apabila pada case
konstanta1 tidak ada break, maka statement2 pada case konstanta2 sampai case konstanta3 akan ikut di
proses. Maka dari itu apabila menggunakan Switch Case , jangan lupa untuk menulis break pada akhir
statemen.
D. Perbedaan Antara struktur IF dengan Switch

Walaupun memiliki tujuan yang hampir sama, namun struktur if dan switch memiliki perbedaan
yang mendasar. Di dalam struktur switch, kondisi logika hanya akan diperiksa satu kali saja, yaitu pada
awal perintah switch, dan hasilnya dibandingkan dengan setiap case. Akan tetapi di dalam struktur if,
setiap kondisi akan selalu diperiksa. Sehingga jika anda memiliki struktur percabangan yang banyak,
struktur switch akan lebih cepat dieksekusi.

Namun disisi lain, switch memiliki keterbatasan dalam jenis operasi perbandingan yang dapat
dilakukan. Operasi perbandingan di dalam switch terbatas untuk hal-hal sederhana seperti memeriksa
nilai dari sebuah variabel.

Struktur switch tidak bisa digunakan untuk percabangan program dengan operasi yang lebih rumit
seperti membandingkan 2 variabel. Kita tidak bisa menggunakan switch untuk membuat kode program
menentukan nilai terbesar seperti contoh pada tutorial if sebelum ini. Untuk kebanyakan kasus, kita akan
sering menggunakan if dibandingkan switch.

E. Contoh

import java.util.*;

public class Switch_Case

public static void main(String[] args)

Scanner input = new Scanner(System.in);

char nilai = 'B';

String nama;

System.out.print("Masukkan nama: ");

nama = input.nextLine();

System.out.println("Nilai : "+nilai);
System.out.println("\n");

switch(nilai)

case 'A': System.out.println(nama+" Nilai Anda memuaskan");

break;

case 'B': System.out.println(nama+" Nilai Anda bagus");

break;

case 'C': System.out.println(nama+" Nilai Anda cukup");

break;

Output :

Masukkan Nama : RATIH

Nilai :B

RATIH Nilai Anda Bagus

Anda mungkin juga menyukai