Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Teknologi semakin maju dan berkembang bersamaan dengan perkembangan
zaman, teknologi telah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari dimana
teknologi berperan besar dalam berbagai kegiatan yang dikerjakan sehari-hari,
oleh karena itu teknologi saat ini berkembang menjadi lebih canggih .
Salah satu perangkat teknologi yang sangat berperan dalam kehidupan seharihari yaitu komputer, komputer merupakan salah satu perangkat teknologi yang
penggunaanenergy nya sangat besar sehingga dapat membuat pihak pengguna
merasa terbebani dalam faktor penggunaan biaya.

1.2. Tujuan
Mengetahui pengertian green computing dan ubiquitous dari berbagai
sumber
Memeberikan contoh pemanfaatan green computing dan ubiquitous
computing dalam kehidupan sehari-hari
1.3. Manfaat
Menerapkan green computing dan ubiquitous computing dalam
kehidupan
Menggunakan peralatan elektronik terutama komputer secara efisien

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Green Computing
2.1.1. Pengertian Green Computing
Green Computing atau Green IT telah dipelajari sejak dulu dan
beberapa ahli telah mengemukakan beberapa teori mengenai Green
Computing, beberapa teori Green Computing tersebut adalah:
Leonhard &

Murray

(2009,

p8), green computing adalah

cara

pemakaian sistem komputer secara efektif dan efisien, pemanfaatan


konsumsi energi dan bertanggung jawab atas pembuangan komponen
yang sudah tidak dibutuhkan.
Mathew (2008, p6) green computing adalah sebuah pembelajaran dan
praktik dari penggunaan komputer secara efisien.
Philipson (2010, p4), green computing lebih dari sekedar mengurangi
emisi karbon ataupun mengurangi konsumsi energi ICT perusahaan.
Webber (2009, p1), green computing adalah pengurangan dampak
lingkungan dari Departemen TI. Kuncinya adalah menemukan peralatan
tepat yang mudah dioperasikan serta mudah diolah sewaktu tidak dapat
digunakan lagi.
Tripathi (2012, p174), green computing merupakan studi dan realisasi
dalam penggunaan sumber daya komputer secara efisien serta ramah
lingkungan.
Berdasarkan beberapa teori dari parah ahli yang
diatas, Green

Computing yaitu

penciptaan

teknologi

disebutkan

yang

ramah

lingkungan yang hemat energi serta pemanfaatan teknologi secara efisien.

2.1.2. Sejarah Green Computing


Green Computing ini dimulai pada tahun 1992, dan US Environmental
Protection Agency meluncurkan Energy Star, yaitu sebuah program yang
memberikan label secara sukarela yang dirancang sedemikian rupa untuk
mempromosikan dan pengenalan efisiensi energy pada monitor, perangkat
televisi, kulkas, AC, dan teknologi lainnya yang muncul dan berkembang
semakin pesat disaat kesadaran manusia timbul bahwa sumber daya
lingkungan tidak dapat diperbaharui atau sudah menipis. Energy Star ini
menciptakan sleep mode atau mode tidur pada fungsi monitor komputer,
contoh seperti disaat manusia melakukan aktifitas menggunakan
komputer dan setelah itu melakukan aktifitas lain yang tidak berhubungan
dengan menggunakan komputer, sehingga user bisa melanjutkan aktifitas
tanpa harus mematikan komputer atau komputer dapat ditinggal dalam
keadaan sleep mode.
Green Computing disini untuk menghemat pengeluaran daya yang
dikeluarkan disaat daya tersebut sedang tidak digunakan oleh user. Green
Computing merupakan istilah yang diciptakan tidak lama setelah
program Energy Star muncul sebagai konsep IT efisiensi energi dan
ramah lingkungan yang dikembangkan mencakup solusi thin client,
energy cost accounting, virtualization practices, electronic waste, dan
lainnya.
2.1.3. Penerapan Green Computing
Penerapan Green computing memiliki beberapa cara , seperti
konsolidasi infrastruktur, penggunaan daya keseluruhan yang lebih
rendah, dan pemanfaatan sistem yang lebihoptimal untuk melakukan
berbagai pola kerja. Ini juga termasuk merangkul dan mengadopsi bahan
berbasis industri-industri terkemuka yang memiliki masalah dengan
dampak pada lingkungan yang hijau. Solusi pada jaringan menurunkan
overhead CPU dan meningkatkan pemanfaatan sistem, dengan demikian
dampak langsungnya yang dapat dirasakan adalah menurunya tagihan

listrik. Contoh pengaplikasian komputasi hijau yang lain adaah


penggunaan CPU dan komputer server yang hemat energi.
Green Computing yang juga bertujuan untuk mencapai kelayakan
ekonomi melakukan pengembangan-pengembangan terhadap praktek
produksi ramah lingkungan , komputer hemat energi dan peningkatan
prosedur pembuangan serta daur ulang.
Untuk mempromosikan konsep green computing,maka ada empat
pendekatan yang dilakukan :
1. Green use : Meminimalkan konsumsi listrik perangkat komputer dalam
cara yang ramah lingkungan.
2. Green disposal : membuat kembali komputer yang sudah ada atau
mendaur ulang perangkat elektronik yang tidak digunakan.
3. Green design : Merancang komputer yang hemat energi , server ,
printer, proyektor dan perangkat digital lainnya.
4. Green Manufactur : Meminimalkan limbah selama proses pembuatan
komputer dan mengurangi dampaknya terhadap lingkungan.
Pemerintah dan

pihak

yang

berwenang

pun

turut

aktif

memplokamirkan konsep green computing ini dengan melakukan


beberapa

program

serta

membuat

peraturan-peraturan

untuk

menegakkannya.
Selain itu ada pula beberapa langkah sederhana agar penggunaan komputer
lebih ramah lingkungan dan efisien energi. Diantaranya :
1. Menggunakan mode tidur atau hibernasi ketika tidak menggunakan
komputer dalam jangka waktu yang lama.
2. Menggunakan monitor layar datar atau LCD, bukan monitor tabung sinar
katoda konvensional CRT.
3. Membeli komputer notebook hemat energi, bukan komputer desktop.
4. Mengaktifkan fitur manajemen daya untuk kendali konsumsi energi.
4

5. Mematikan komputer pada akhir penggunaan.


6. Mengisi ulang cartridge printer, bukan membeli lagi yang baru.
7. Memperbaiki perangkat yang ada, bukan langsung mengganti dengan
komputer baru.
8. Gunakan metode tanpa kertas untuk berkomunikasi
9. Gunakan komputer yang memenuhi persyaratan energy star
10.Pilih mematikan monitor dari pada menggunakan screen saver
11.Gunakan power saving setting pada laptop
12.Kurangi penggunaan backlight
13.Matikan bluetooth dan wifi ketika tidak digunakan
14.Melakukan upgrade RAM laptop dari pada membeli laptop baru

2.1.4. Kelebihan dan Kelemahan Green Computing


Kelebihan:
Penggunaan energy berkurang

dari

teknik

komputasi

hijau

diterjemahkan ke dalam emisi karbondioksida yang lebih rendah, yang


berasal dari pengurangan bahan bakar fosil yang digunakan dalam
pembangkit listrik dan transportasi.
Konservasi sumber daya berarti lebih sedikit energy yang dibutuhkan
untuk memproduksi, menggunakan, dan membuang produk.
Menghemat energy dan sumber daya menghemat uang.
Komputasi hijau bahkan termasuk mengubah kebijakan pemerintah
untuk

mendorong

daur

ulang

dan

menurunkan

penggunaan energy oleh individu dan bisnis.

Mengurangi resiko yang ada dalam laptop seperti kimia diketahui


menyebabkan kanker, kerusakan saraf dan reaksi kekebalan tubuh
pada manusia.

Kekurangan:
Komputasi hijau benar-benar bisa cukup mahal.
Beberapa komputer yang hijau mungkin sangat kurang bertenaga.
Perubahan teknologi yang cepat.
2.1.5. Konsep Paperless
Saat ini masih banyak masyarakat yang mempercayai bahwa
dokumen resmi perusahaan harus mempunyai tanda tangan asli yang
ditulis di atas kertas dengan pen. Cara ini tidak efektif bila berhubugan
dengan Green Computing, secara kertas yang dibutuhkan sangat banyak
oleh perusahaan. Banyak cara dapat dilakukan oleh perusahaan untuk
meminimalisir pemakaian kertas, salah satunya adalah penggunaan alat
elektronik PAD. Dengan menggunakan teknologi software yang
terkemuka user dapat tanda tangan langsung dan menguntungkan bisnis
itu sendiri. Contohnya Telkomsel indonesia, dimana pada saat
pelanggan datang tidak mengambil nomer antrian dari kertas tapi tanda
tangan langsung di Ipad. Pada saat tanda tangan semua informasi yang
berhubungan dengan pelanggan akan langsung tampil di meja CS.
Manfaat dari konsep paperless sangat banyak:
Update tepat waktu dan pengiriman dokumen yang akurat
Mempercepat alur kerja bisnis dengan mengurangi waktu tanda
tangan di dokumen penting yang harus dikirimkan ke pihak yang
berwajib.

Menambaha kefektifan karywana dengan mengurangi waktu kerja


pencarian dan pengiriman dokumen
Mengurangi pengeluaran pada fax, kertas, mesin fotocopy, dan tinta
printer
Menciptakan image yang bagus pada pelanggan dengan peralatan
elektronik yang canggih tapi juga environmental friendly
2.1.6. Regulasi Green Computing
Banyak lembaga pemerintah menerapkan standar dan peraturan
yang mendorong Green Computing. Program Energy Star direvisi
ulang di bulan Oktober 2006 untuk menambahkan efisiensi yang ketat
untuk peralatan komputer bersama dengan sistem peringkat berjenjang
untuk produk yang disetujui. Uni Eropa arahan PBB dan PBDE
2002/95/EC ( RoHS ), pengurangan bahan berbahaya dan penggantian
logam berat serta penahan panas di semua peralatan elektronik yang
ada di pasaran yang dimulai pada tanggal 1 juli 2006. Pengarahan
menempatkan tanggung jawab pada produsen untuk pengumpulan dan
daur ulang peralatan lama.
Pada saat ini ada 26 negara bagian di Amerika Serikat yang sudah
menetapkan program daur ulang untuk komputer usang dan peralatan
elektronik. Undang undang memaksakan penambahan biaya pajak
untuk setiap unit yang dijual secara eceran, atau produsen mengambil
kembali setiap peralatan yang telah di buang atau berada di
pembuangan.
Selain pemerintah, regulasi Green Computing juga dibuat oleh
industry terkait, beberapa regulasi tersebut antara lain :
Green Electronics Council (GEC) menawarkan Electronic Product
Environtmental Assessment Tool ( EPEAT ) untuk membantu dalam
membeli sistem Green Computing. GEC menilai peralatan komputasi
pada 28 kriteria yang mengukur efisiensi suatu produk dan atributnya.
EPEAT dijadikan suatu keharusan dalam lembaga federal Amerika
7

Serikat saat membeli sistem komputer dalam Executive Order 13423


yang dikeluarkan oleh Presiden George W. Bush.
Green Computing Impact Organization, inc. (GCIO) adalah
merupakan organisasi non profit yang dibuat untuk membantu end
users dari produk komputer dalam bertanggung jawab terhadap
lingkungan. Dicapai melalui pendidikan, program koperasi, dan jasa
audit bersubsidi. Komunitas GCIO peduli terhadap pemimpin
teknologi informasi yang meluangkan waktu mereka, sumber daya,
dan kekuatan untuk mendidik, memperluas penggunaan, dan
meningkatkan efisiensi dari produk dan jasa Green Computing.
Climate Savers Computing Initiative (CSCI) adalah merupakan
sebuah upaya untuk mengurangi konsumsi listrik yang digunakan
komputer di negara aktif dan tidak aktif, seperti hal nya yang sekarang
ini hampir di seluruh dunia sudah mengenal yang namanya teknologi
dan tentunya hampir semua orang sudah menggunakan media
komputer untuk menyelesaikan pekerjaannya. CSCI menyediakan
catalog produk Green Computing dari organisasi anggotanya dan
informasi untuk mengurangi konsumsi listrik komputer.
2.1.7. Contoh Bussiness Green Computing
1. Google
Googles secure data centers adalah energi paling efisien di dunia.
Setiap tahun Google menghemat jutaan dolar untuk biaya energi dan
menggunakan renewable energy.
Google telah berinovasi menggunakan setengah energi dibanding
pusat data yang biasanya hal ini mendorong efisiensi dan konsumsi
energi dari peralatannya dengan membangun gedung fasilitasnya sendiri
yang secara signifikan mengurangi penggunaan energi yang di butuhkan
untuk mendinginkan server dan mengurangi energi yang terbuang saat
pendistribusian tenaga keseluruh pusat data, hasilnya Google memiliki
pusat data paling efisien di dunia yang hanya menggunakan kurang dari
8

0.01% listrik global. Dan ada 5 langkah hemat energi yang diterapkan
oleh Google :
Meminimalkan listrik yang digunakan server
Mengurangi energi yang di gunakan oleh fasilitas pusat data
Hemat air bersih yang berharga dengan menggunakan air daur
ulang.
Menggunakan kembali atau mendaur ulang semua peralatan
elektronik yang tidak di pakai di pusat data.

2. Apple, Inc.
Perusahaan yang terletak di daerah Silicon Valley, Cupertino,
California yang bergerak di bidang teknologi komputer. Apple membantu
revolusi komputer pribadi di tahun 1970 an dengan produk Apple II
dan memajukannya sejak tahun 1980 an hinggga sekarang. Saat ini
perusahaan Apple telah peduli terhadap komputasi ramah lingkungan
dengan cara menerapkan:
Desain produk perusahaan ini dibuat setipis mungkin dan desain
desain dari apple menggunakan bahan baku yang dapat di daur
ulang. Contohnya iMac yang berukuran 20 inci yang terbuat dari
kaca dan alumunium yang mudah di daur ulang dan sangat hemat
energi karena hanya mengkonsumsi listrik setara dengan bola
lampu standar.
Efisiensi energi yang dilakukan Apple dengan menciptakan
perangkat keras yang berisi fitur Energy saver pada Mac Os X yang
membuat pemakai dapat mengelola konsumsi daya komputer yang
digunakan.
Material berbahaya yang digunakan dalam memproduksi di batasi
atau dihilangkan seperti tidak lagi menggunakan unsure bromin dan
9

klorin serta pada produk MacBook tidak terdapat lagi PVC,


tampilan tanpa merkuri yaitu LED, dan kaca bebas dari arsenik.
Membuat produk nya mudah di daur ulang dan memberikan
penawaran pengambilan kembali produk Apple yang tidak terpakai
oleh konsumen dan bisnis agar dapat dibuang dengan aman

2.1.8. Macam macam fakta Green Computing


Menurut

penelitian,

jika

sekitar

20

persen

saja meeting-

meeting di Uni Eropa diganti dengan videoconference, maka akan


menghemat sekitar 22,3 juta ton CO2
Apabila 100 juta pelanggan mendapatkan tagihan telepon mereka
secara online, maka bisa menghemat 109.100 ton CO2 dibanding
mereka harus mengunjungi kantor-kantor pelayanan telepon dan
mendapatkan tagihan tersebut dalam bentuk kertas
Ketika Satu Buah PC diproduksi, maka akan membutuhkan 1,7 juta
bahan baku dan air
Pada tahun 1997 umur rata-rata komputer bisa mencapai 6 tahun,
namun pada tahun 2005 hanya mencapai 2 tahun
Kurang lebih rata-rata 30 persen energi listrik terbuang sia-sia
ketika komputer yang tidak digunakan dibiarkan tetap hidup
Jika

satu

orang

pegawai

bekerja

dirumah

secara

online

ataupun offline dalam mengerjakan tugas kantornya menggunakan


komputer, bisa menghemat CO2 dan membantu pemulihan udara
dari polusi,dibanding ia memerlukan transportasi untuk mencapai
kantornya

10

Setiap perorangan maupun lembaga perusahaan melakukan


efisiensi dan melakukangreen computing maka emisi CO2 dapat
dikurangi
Apabila

ada hardware maupun software komputer

yang

bisa

mematikan secara otomatis perangkat-perangkat elektronik yang


tidak digunakan, maka akan mengurangi emisi CO2
Deforestasi dan emisi polusi akan berkurang ketika media cetak di
konversi ke mediadigital
Pada tahun 2004 kurang lebih 183 juta komputer diseluruh dunia
terjual atau meningkat 11,6 persen dari 2003
Pada tahun 2010, diperkirakan akan ada 716 juta komputer yang
digunakan (178 juta di Cina dan 80 juta di India)
Laptop menggunakan sekitar lima kali lebih irit listrik di banding
komputer desktop
1,7 juta komputer di Inggris sering tidak dimatikan pada malam
hari atau setiap akhir pekan, hal ini berdampak pada meningkatnya
emisi CO2 hingga 700.000 ton
2.1.9 Arah masa depan Green Computing
Green computing saat ini mungkin baru bagi kita bangsa yang
sedang berkembang namun di negara yang sudah maju solusi solusi
terus di kembangkan untuk mendukung teknologi hijau, ada beberapa hal
di masa depan yang akan menjadi teknologi komputasi hijau diantaranya
adalah :
Userful Incorporation adalah perusahaan Kanada yang memberikan
solusi menggunakan komputasi yang tidak terpakai dari PC
modern. Memungkinkan beberapa pengguna dapat bekerja dalam 1
komputer yang terhubung ke 10 monitor, mouse, dan keyboards.
Energy efficiency
11

Chip nano komputer di masa depan akan tercipta tiga sampai empat
kali lebih kecil dalam ukurannya dan sangat lebih cepat dari chip
komputer saat ini jadi membutuhkan daya lebih kecil dan ide
lainnya adalah mengendalikan daya yang dibutuhkan komputer
melalui gerakan mouse dan lain lain.
Pengurangan

Waste

dan

penggunaan

eco

friendly

Penggunaan bahan yang tidak eco friendly akan di kurangi


sehingga limbah elektronik akan berkurang 80% seperti Asus yang
telah membuat EcoBook yaitu laptop dari bahan bambu.
Recycling
Manufaktur komputer akan menggunakan kembali atau daur ulang
semua bagian komputer sehingga apat digunakan kembali tanpa
tersisa limbah.
Carbon free computing
Tujuan dari VIA adalah untuk menawarkan komputer bebas karbon
pertama di dunia. Komputer bebas karbon ini memancarkan gas
rumah kaca yang bebas karbon. Perubahan komputer bebas karbon
mendorong terjadinya komputasi tenaga surya.
Energy efficient and toxic free technologies
Monitor CRT memancarkan radiasi beracun yang sekarang tidak di
produksi oleh manufaktur monitor dan digantikan dengan monitor
LCD, tapi LCD juga tidak sepenuhnya bebas bahan beracun, maka
diciptakan lagi teknologi yang lebih efisien dan efektif seperti
OLED. Sedangkan di masa depan akan tercipta E ink dan IMOD
yaitu teknologi monitor masa depan.
2.1.10

Solusi Green Computing


Menurut San Murgesan 2008, untuk mendapatkan solusi Green

Computing dapat dibagi menjadi beberapa langkah utama yaitu:

12

Green Disposal: membuang alat elektronik dengan benar dan bila


memungkinkan menggunakan kembali komputer lama dan daur
ulang produk yang sudah tidak dapat dipakai, seperti pada
komputer yang sudah rusak dapat di daur ulang untuk
dimanfaatkan bahan baku nya yang dapat di proses kembali untuk
bisa digunakan lagi.
Green Use: meminimalkan konsumsi dengan seefisien mungkin
pada saat penggunaan komputer dan produk-produk alat elektronik
lainnya.
Green Manufacturing: pembuatan komputer dan peralatan terkait
lainnya dengan cara yang mereka miliki dengan efek seminimal
mungkin terhadap lingkungan.
Green Design: merancang komputer yang energi nya dapat
digunakan secara efisien dan mengurangi dampak negatif pada
lingkungan atau ramah lingkungan. Langkah-langkah tersebut
dapat dikembangkan pada sejumlah aktifitas dan area yang bisa
bermanfaat pada lingkungan, antara lain:
Penggunaan metodologi Green Computing dan assessment
tools.
Menggunakan sumber energi yang dapat diperbaharui
Penggunaan energi secara efisien dan merancang sistem
yang memperhatikan keberlangsungan linkungan dan dapat
menghemat daya energi
Virtualisasi server
Bertanggung jawab dalam pembuangan dan daur ulang
Dengan adanya komputer desktop yang memiliki banyak
perangkat keras tanpa memperhatikan sumber daya dan
lingkungan beberapa masalah dapat muncul mengenai
energi dan lingkungan.
13

Material
Sistem komputer yang telah usang atau tidak terpakai dapat
di gunkan untuk disumbangkan pada kegiatan amal dan
organisasi yang membutuhkan. Namun saat ini muncul
peraturan baru tentang sistem minimum dalam peralatan
yang disumbangkan. Selain itu bagian dari komputer yang
telah usang masih dapat di daur ulang. Daur ulang peralatan
komputer dengan di kontrol pihak profesional dapat
menjaga bahan berbahaya seperti timbal, merkuri, dan
kromium agar tidak mencemarkan lingkungan sekitar.
Display
CRT monitor yang memakan banyak daya sering kali
menjadi pemborosan, namun saat ini telah ditemukan LCD
yang menggunakan lampu neon katoda untuk cahaya layar
bahkan monitor terbaru telah menggunakan pemancar
cahaya array dioda pada tempat bola lampu neon yang
dapat mengurangi jumlah listrik yang digunakan layar.
Power Supply
PSU komputer umumnya hanya bekerja 70% sampai 75%
secara efisien dan sisa energi yang ada di buang menjadi
panas ke atmosfir sehingga udara sekitar dapat tercemar.
Maka sebuah industri mengeluarkan sebuah inisiatif yang
dinamakan 80 PLUS menyatakan PSU setidaknya harus
mencapai 80% penggunaan yang efisien. Pada 20 juli 2007
baru disahkan sebuah sertifikasi Energy Star (program
environmental friendly) 4.0 yang mengharuskan PSU baru
harus mencapai 80% efisien energi.
Storage
Tempat penyimpanan data yang berukuran 2,5 inci biasanya
menggunakan daya lebih sedikit bila dibandingkan dengan

14

ukuran yang lebih besar, namun kini telah ditemukan SSD


atau solid state disk yang menyimpan data dalam memori
flash atau DRAM, jadi disarankan untuk mengubah
penggunaan hardisk menjadi SSD.
Water and Air Cooler
Untuk menjaga kondisi suhu komputer terutama server
perusahaan menggunakan AC. Semakin kuat sebuah
komputer maka semakin dingin pula suhu yang dibutuhkan
agar tidak terjadi overheat. Pada tahun 2000 Forbes Global
menyatakan perusahaan akan menghabiskan lebih banyak
energi pada perangkat keras seperti server.
Video Card
Prosesor grafik yang cepat mengkonsumsi listrik yang
paling besar di komputer. Untuk efisiensi pengaturan
tampilan yang hemat daya jangan gunakan video card pada
shared terminal, shared thin client, atau desktop sharing
software. Jika memang sangat di butuhkan, gunakan
motherboard video output yang umumnya low 3D
performance dan daya yang rendah, pilih kartu vidio yang
tidak memerlukan heat sink atau kipas pendingin yang
banyak, dan pilihlah yang memiliki kinerja sesuai dengan
listrik yang digunakan. Untuk mengatasi masalah yang ada
pada komputer agar ramah lingkungan dan menambah
efisiensi energi dapat menggunakan cara seperti:
1.

Material Komputer
Komputer desktop atau peralatan elektronik yang telah usang biasanya

di buang begitu saja tanpa cara cara pembuangan yang benar, hal itu
menyebabkan kandungan bahan kimia yang berbahaya mencemari
lingkungan dan berdampak buruk bagi manusia. Selain di buang ternyata
alat elektronik yang digunakan termasuk komputer juga dapat
15

menimbulkan hal yang buruk bagi manusia, beberapa zat yang berbahaya
pada komputer desktop adalah Timbal, PVC, Retardan, Kromium,
Merkuri, Berilium, Kadmium, Arsenic.
Negara uni eropa telah mengeluarkan regulasi RoHs atau Restriction
of Hazardous Substances yang membatasi penggunaan timbal dalam
komputer, jadi setiap komputer kini di beri tanda RoHS jika bebas
timbal.

2. Energi Efisien
Pasokan listrik komputer yang dibuat kadang tidak dibuat untuk hemat
energi melainkan mengkonsumsi banyak energi dari yang di butuhkan
maka muncul program sertifikasi 80 Plus yang memastikan produsen
PSU untuk menyatakan bahwa sistem listrik mereka hanya menggunakan
jumlah daya yang sistem butuhkan. Jadi jika komputer butuh energi 30%
maka hanya akan memasok 30% dan jika beban bertambah maka sistem
secara otomatis menambah pasokan yang diperlukan, hal ini dapat
menghemat tagihan listrik. Beberapa hal lain yang dapat dilakukan dalam
menghemat energi dan memanfaatkan energi secara efisien yaitu:

Menyalakan

dan

mematikan

komputer

atau

monitor

akan

mengurangi masa hidup komputer dan monitor itu tergantung dari


jumlah waktu saat digunakan bukan dari jumlah nyala dan mati
secara terus menerus.

Buatlah rencana aktifitas yang menggunakan komputer jadi bisa


dikerjakan sekaligus dan bisa mematikan komputer diwaktu lain.

Tidak menyalakan printer kalau belum siap untuk melakukan print,


printers menggunakan energi walaupun dalam keadaan idle.

Mengurangi melakukan print out kopian email kecuali dibutuhkan.

16

Jika butuh waktu lama menggunakan komputer maka kurangi


intensitas cahayanya.

Jangan memakai screen saver, matikan monitor jika tak terpakai.

Komputer saat ini telah memiliki fitur hemat energi dan pastikan
fitur dalam keadaan hidup.

Jangan meninggalkan komputer dalam keadaan hidup di malam hari


dan hari libur dan nyalakan jika benar benar ingin digunakan.

Gunakan metode bebas kertas untuk komunikasi seperti email dan


messenger.

Belilah monitor dengan ukuran yang memang dibutuhkan, karena


semakin besar monitor semakin besar pula energi yang di perlukan.

Belilah tinta organik, tinta ini dibuat dari bahan yang dapat
diperbaharui, tidak mengandung bahan berbahaya seperti bahan
kimia, dan pada banyak kasus lebih jernih dan terang warnanya.

Belilah kertas yang dapat di lakukan daur ulang yang bebas klorin.

Gunakan alat cetak yang dapat mencetak di kedua sisi dokumen.


Saat butuh cetakan gunakan cetakan kedua sisi.

3. Virtualisasi
Virtualisasi komputer mengacu pada abstraksi dari sumber daya
komputer, seperti proses menjalankan dua atau lebih sistem komputer
pada satu set perangkat keras. Konsep ini berasal dari sistem operasi
mainframe IBM pada tahun 1960, tapi di komersialkan untuk komputer
kompatibel pada tahun 1990.
Virtualisasi sebagian: tidak semua aspek lingkungan disimulasikan,
tidak semua perangkat lunak dapat langsung berjalan, beberapa perlu
disesuaikan untuk dapat berjalan.
17

Virtualisasi penuh: hampir menyerupai mesin asli dan mampu


menjalankan

perangkat

lunak

tanpa

perlu

di

ubah.

Virtualisasi perangkat keras berbeda dengan emulasi perangkat


keras. Pada emulasi sebuah perangkat keras meniru perangkat keras
lain, sedangkan pada virtualisasi perangkat keras yaitu hypervisor
meniru kerja perangkat keras tertentu atau bahkan secara
keseluruhan.

4. Daur Ulang atau Recycling


Komputer yang sudah tidak terpakai bisa menjadi sumber yang
berharga untuk bahan baku dan sangat berbahaya dan menimbulkan
racun jika tidak dilakukan dengan benar. Perubahan teknologi yang
sangat cepat, biaya yang murah untuk membeli komputer baru, dan
perencanaan masa depan yang buruk dalam pembuangan mengakibatkan
masalah yang besar di seluruh dunia. Banyak bahan yang digunakan
dalam membuat hardware komputer dapat dipulihkan dengan proses daur
ulang untuk digunakan kembali pada produksi di masa depan.
Timah, silikon, besi, alumunium, dan berbagai plastik yang
kesemuanya berjumlah besar pada komputer dapat digunakan kembali
untuk mengurangi biaya membuat komputer baru. Selain itu, komponen
sering mengandung tembaga, emas, dan bahan lain yang cukup berharga
namun didalamnya juga terkandung zat beracun seperti dioxin, PCBs,
kadmium, kromium, radioaktif, dan merkuri. Beberapa langkah dibawah
dapat diterapkan untuk mengurangi dampak pada lingkungan:
Consumer recycling

18

Daur ulang jenis ini bisa menjual komputer, menyumbangkan ke


organisasi yang membutuhkan, mengirim kembali ke produsen
aslinya, atau di refurbish.
Bussiness recycling
Organisasi bisnis mencari cara yang efektif untuk mendaur ulang,
data yang tersimpan dalam perangkat bisa berisi data penting dan
harus di hapus dengan benar sebelum di daur ulang karena sama
seperti consumer, organisasi bisnis jg dapat menjual kembali
perangkat yang tidak digunakan atau dikembalikan kepada
pembuatnya.
Sale
Cara ini digunakan jika komputer masih layak pakai dan masih
dalam keadaan normal.
Donation
Banyak organisasi memilih untuk menggunakan kembali komputer
usang. Organisasi ini biasanya melakukan refurbish untuk komputer
yang masih bisa digunakan. Hasilnya bisa dijual sangat murah
bahkan gratis untuk sekolah, orang yang butuh, dan organisasi non
profit.
Takeback
Metode yang dikeluarkan oleh produsen untuk pembeli terakhir
dengan memberi jaminan tanpa bayar jika produk atau barangnya
sudah sangat usang dan tidak ingin di pakai kembali.
Exchange
Sama seperti metode takeback namun barang yang di berikan
konsumen di tukar dengan barang terbaru dengan menambah sedikit
uang.
Scrapping
Pemisahan menjadi bagian per bagian komponen komputer untuk

19

diambil material yang berharga dan sisanya di hancurkan di mesin


konveyor.
5. VoIP
Voice over Internet Protocol ( VoIP ) yaitu teknologi yang
memungkinkan percakapan suara jarak jauh melalui media internet. Data
suara diubah menjadi kode digital dan dialirkan melalui jaringan yang
mengirimkan paket paket data, dan bukan lewat sirkuit analog telepon
biasa. Dengan penurunan penggunaan kabel telepon jelas akan
mengurangi penggunaan limbah logam.
6. Cloud Computing
Cloud Computing adalah penyampaian komputasi dan kapasitas
penyimpanan ( storage ). Cloud yang di maksud adalah metafora dari
internet. Cloud computing mempercayakan penyedia jasa dengan akses
data perangkat lunak pengguna dan komputasi melalui jaringan.
Pengguna dapat mengakses melalui web browser atau mobile desktop
dan bahkan smart phone untuk mengelola data yang disimpan di server
yang berada di lokasi yang jauh.
Sumber daya virtualisasi memungkinkan terjadinya efisiensi energi
dan sumber daya.
Otomasi perangkat lunak konsolidasi memaksimalkan pemanfaatan
untuk mendorong efisiensi.
Pay per use mendorong perilaku yang lebih efisien dalam siklus
hidup manajemen pengguna. Pengguna jadi terfokus mengkonsumsi
apa yang mereka butuhkan dan tidak lebih.
Multitenancy memberikan efisiensi skala manfaat untuk organisasi
dan unit bisnis. Multitenancy memungkinkan organisasi yang
berbeda atau banyak unit bisnis yang berbeda dalam organisasi yang
sama untuk mendapatkan keuntungan dari infrastruktur berbasis
awan.
20

21

2.2. Ubiquitous Computing


2.2.1. Pengertian Ubiquitous Computing
Ubiquitous Computing secara terminologi berarti komputasi
dimanamana, yang berarti kita dapat melakukan komputasi dimana saja
dan kapan saja, tanpa perlu berada di depan perangkat komputer (off the
desktop). Tanpa kita sadari saat ini kita sudah berada di era Ubiquitous
Computing, dimana tanpa kita sadari begitu banyak perangkat komputasi
disekitar kita, mulai dari handphone, smartcard, finger key, dan lain-lain.
Selain perangkat komputasi, kita juga berada dikelilingi oleh perangkat
sensor, seperti jika berbelanja di mall kita akan dideteksi oleh gerbang
masuk, kartu kredit kita memiliki sensor,bahkan buku yang kita pinjam
diperpustakaan memiliki tag untuk di baca olehsensor.
Kemudian tanpa kita sadari juga disekitar kita dapat terjadi
transaksidata tanpa menggunakan kabel, seperti transaksi data dengan
bluetooth, infrared, wifi, wimax dan lain-lain. Hal-hal diatas merupakan
bagian dari ubiquitous computing, dimana tersedia berbagai bentuk
perangkat komputasi disekitar kita, terdapat sensor dimana-mana dan
semua perangkat dapat dihubungkan secara wireless. Jika dulu banyak
orang menggunakan satu komputer, kemudian saat ini setiap orang dapat
menggunakan satu komputer, maka di era ubiquitous computing setiap
orang menggunakan banyak komputer. Setiap orang dapat memiliki laptop,
memiliki handphone, memiliki kartu kredit, memiliki ID Card yang dapat
digunakan untuk absen kantor dan lain-lain, semua perangkat itu adalah
perangkat komputasi.
2.2.2. Sejarah Ubiquitous Computing
Dapat dilihat dari perkembangan komputer di masa lalu, yang masih
merupakan komputer main frame, dimana satu komputer dipakai untuk
melayani banyak user. Kemudian komputer berkembang menjadi semakin
kecil dan personal yang dikenal dengan personal computer,atau komputer
yang digunakan perorangan.
22

Dan sekarang kita tinggal di masa depan, dimana kita bisa


berinteraksi atau bahkan memilikidan menggunakan banyak komputer /
perangkat yang mendukung untuk kebutuhan / kegiatan komputasi. Seperti
contohnya saat mesin ATM mulai beredar dan digunakan masyarakat,
handphone sampai berkembang menjadi smartphone, televisi atau media
lainnya yang bisaditemui dimana-mana. Semakin lama semua teknologi
akan terintegrasi untuk mendukung kebutuhan seseorang dalam skala
besar.
2.2.3. Hubungan Ubiquitous Computing dengan E-learning
Hubungan

antara ubiquitous

computing dengan e-learning adalah

dengan adanya komputer baru ini mungkin lebih cocok untuk pendidikan,
ketimbang komputer personal. Perangkat baru ini dapat disediakan kepada
lebih banyak murid ketimbang komputer desktop. Perangkat baru ini,
dipasangkan dengan jaringan murah, dan murid dapat membawanya ke
mana saja untuk membantu menyelesaikan tugas-tugas mereka serta bisa
dibawa pulang. Sehingga tidak ada batasan antara ruang dan waktu.
2.2.4. Ubiquitous / Pervasive Computing
Inti dari Ubiquitous Computing atau yang dikenal sebagai Pervasive
Computing melakukan pembagian resource yang ringan, wireless,tidak
mahal dalam jaringan pemrosesan yang terdistribusi ke setiap aspek
kehidupan sehari-hari. Mark Weiser mengenalkan 3 bentuk dasar dari
mesin Ubiquitous yaitu ; tab, pad, dan board.

23

2.2.5. Konsep Dasar Ubiquitous Computing


Pada intinya, semua model komputasi di mana-mana berbagi visi
kecil, murah, perangkat pengolahan jaringan yang kuat, didistribusikan di
semua skala sepanjang hidup sehari-hari dan umumnya berbalik jelas
common-tempat berakhir. Sebaga icontoh, sebuah lingkungan komputasi
di mana-mana dalam negeri mungkin interkoneksi pencahayaan dan
kontrol lingkungan dengan monitor biometrik pribadi ditenun menjadi
pakaian sehingga pencahayaan dan pemanasan kondisi di kamar mungkin
termodulasi, terus menerus dan tanpa terasa
2.2.6. Beberapa karakteristik yang terjadi di lingkungan
Ada banyak jenis layanan yang dapat ditawarkan dalam
lingkungan, antara lain layanan-layanan airport, perkantoran, perbankan,
transportasi, supermarket, pendidikan, rumah tangga,dan lain-lain yang
tercakup dalam suatu area perkotaan. Karakteristik dari lingkungan
pelayanan ini adalah sebagai berikut:
Personal Device
Pemakai dilengkapi dengan peralatan pribadi yang mudah dibawa
(portable) seperti:PDA, smart phone, komputer kecil yang mudah
dibawa, atau sejumlah peralatan nirkabelyang saling terhubung
membentuk suatu Body Area Network. Peralatan-peralatantersebut
secara dinamis dapat menyesuaikan jenis protokol radio yang berbeda.
Network Architecture
Para pemakai bergerak dalam suatu jaringan komunikasi nirkabel
heterogen yang membentuk suatu jaringan berkabel yang lebih luas.
Peralatan pemakai saling terhubung menggunakan jaringan nirkabel
berbasis

infrastruktur.

Peralatan-peralatan

tersebut

jugadapat

berhubungan dengan peralatan, sensor, dan layanan yang ada di


lingkungan.

24

Service Provisioning
Layanan bagi pemakai disediakan di berbagai tempat berbeda
dalam lingkungan AmI dimana pemakai dapat menggunakan layanan
yang tersedia dengan sumber-sumber dayayang terhubung tanpa
kabel.

Layanan-layanan

ini

diberikan

oleh

suatu

sistem

layanangabungan dengan application server yang dapat diakses


melalui infrastruktur jaringan.
Sensing Architecture
Untuk

mendukung

pemberian

layanan-layanan

tersebut,

lingkungan AmI dilengkapi berbagai jenis sensor. Sensor ini membuat


interaksi antara pemakai dengan jenis layananyang dibutuhkan
menjadi lebih efisien. Sensor ini akan menangkap informasi dari
lingkungan secara terus-menerus dan memantau aktivitas yang
dilakukan para pemakai.Sensor ini kemudian membawa informasi
tersebut ke sebuah modul AmI yang akan memprosesnya dalam suatu
aplikasi. Jenis sensor yang digunakan meliputi jenis senso rtradisional
seperti: sensor suhu, tekanan, cahaya, kelembaban udara, dan sensorsensoryang lebih kompleks, seperti kamera yang dihubungkan dengan
jaringan kabel. Dengan demikian, infrastruktur AmI harus dapat
menangkap informasi-informasi dari peralatan- peralatan sensor
tersebut.
Modes of Interaction
Pemakai berinteraksi dengan layanan melalui suatu multimodal
user

interface

yangmenggunakan

peralatan

pribadi

untuk

berkomunikasi. Multimodal communication memungkinkan pemakai


mangakses layanan tidak hanya pada saat mereka duduk didepan PC,
tetapi juga pada saat mereka bergerak bebas dalam lingkungan.

25

2.2.7.Spesifikasi Teknis
Ubiquitous computing mempunyai beberapa spesifikasi teknis
sebagai berikut:
Terminal & user interface
Peralatan yang digunakan sebaiknya mempunyai kualitas tampilan
yang bagus dan responsif terhadap input dari pemakai. Walaupun
dengan ukuran display yang terbatas, penggunaanya harus intuitif
dengan tampilan yang bersih menggunakan alat input yang berbeda
seperti: pen, handwriting recognition dan speech recognition
Peralatan yang murah
Jika kita membangun sebuah sistem dengan banyak komputer
untuk satu pemakai, biayasatu komputer hendaklah tidak terlalu mahal.
Meskipun komputer biasa pada umumnya relatif lebih mahal, kamputer
ini tidak dapat digunakan untuk ubiquitous computing.Tidak semua
komputer dalam ubiquitous computing memerlukan prosesor dan
harddisk dengan spesifikasi seperti dalam komputer biasa.
Bandwidth tinggi
Kebutuhan lain dari ubiquitous computing adalah mempunyai
bandwidth jaringan yangcukup untuk melakukan komunikasi antara
peralatan-peralatan yang digunakan. Selain masalah bandwidth, ada
beberapa faktor lain yang perlu dipertimbangkan berkaitan dengan
transformasi data melalui jaringan, antara lain: lokasi terminal untuk
mobile communication, penggunaan frekuensi yang tepat, menjaga
kualitas layanan, enkripsi data, dan mengurangi gangguan-gangguan
laten terhadap jaringan.

26

Sistem file tersembunyi


Ketika seorang pemakai menggunakan komputer, dia harus belajar
beberapa aspek dasar tentang sistem operasi dan konsep-konsep file
serta struktur direktori. Hal ini mengakibatkan pemakai akan lebih
terfokus pada bagaimana informasi akan disimpan, bukan pada
informasi itu sendiri. Salah satu kebutuhan ubiquitous computing adalah
bahwa

komputer

harus

tersembunyi.

Komputer

harus

dapat

memahami kondisi pemakai. Sebagai contoh, melalui penggunaan


voice recognition atau interface lainnya yang memungkinkan pemakai
melakukan akses tanpa harus mengetahui nama filetertentu, lokasi atau
format file tersebut.
2.2.8

Aplikasi dan aspek pendukung


Aplikasi dari pervasive computing meliputi berbagai aspek dari

kehidupan sehari-hari (rumah, transportasi, kesehatan, pendidikan,


personal, dan lain-lain). Pada saat ini pervasive computingmerupakan
salah satu topik penelitian terpopuler di dunia. Banyak institusi
pendidikan, penelitian dan perusahaan besar di dunia memiliki pusat
penelitian dan proyek penelitian pervasive computing, sebagai contoh:
Proyek Oxygen dari Massachusetts Institute of Technology (MIT),
Microsoft Easyliving, The Aware House dari Georgia Institute of
Technology, pervasive computing dengan smartphone oleh Nokia
Research Center, dan lain-lain.
Menurut Kompasiana.com, Ada

(empat)

bidang

yang

berkembang secara konvergen dalam Teknologi Informasi dan


Komunikasi

(TIK),

yang

menyebabkan ubicomp mungkin

diimplementasikan, antara lain:


Micro

Devices,

perangkat

komputer

yang

sangat

kecil

memungkinkan komputer diletakan pada obyek sehari-hari (seperti


mug, kursi dan pakaian) tanpa terlihat.

27

Connectivity, perangkat-perangkat yang digunakan dan tersebar


saling berkomunikasi satu dengan lainnya dan terhubung ke
jaringan global dengan menggunakan teknologi jaringan kabel
(ADSL atau Ethernet) maupun teknologi jaringan nirkabel (WiFi,
Bluetooth, HSDPA,atau lainnya). Memungkinkan ubicomp terdapat
dimana-mana.
User Interfaces, merupakan titik kontak antara manusia dengan
Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Radio

Frequency

Identification

(RFID), adalah

teknologi

identifikasi otomatis tanpa memerlukan kontak (nirkabel) dan tidak


memerlukan catu daya untuk berbagai obyek (seperti: hewan,
tumbuhan, produk, lokasi, manusia, layanan mobile, dan lain-lain)
yang telah digunakan pada berbagai aplikasi dalam skala luas.

28

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Tanpa disadari saat ini kita telah berada pada era Ubiquitous Computing,
dimana setiap orang dapat memiliki atau menggunakan perangkat komputasi
lebih dari satu perangkat, seperti secara bersamaan kita memiliki laptop,
handphone, kartu kredit, ID Card dan lain-lain. Semua perangkat komputasi
tersebut seolah-olah sudah menyatu dengan kita, sehingga terlihat tidak
nampak. Di Era Ubiquitous Computing ini kita harus bisa memanfaatkan
kemajuan teknologi sebaik mungkin agar kita tidak merugikan diri sendiri
maupun orang lain.

3.2. Saran
1. Menggunakan komputer atau alat elektronik dengan baik dan terkontrol.
2. Gunakan komputer dan alat-alat elektronik lainnya yang mengikuti
program Energy Star.
3. bijaksanalah dalam menghadapi kemajuan teknologi tersebut, ambil nilai
positifnya, dan buanglah nilai negatif yang mungkin timbul oleh kemajuan
teknologi tersebut.

29

DAFTAR PUSTAKA
Santrock, John W. Psikologi Pendidikan, Edisi Kedua. Jakarta: Kencana. 2008
Munir, M.IT. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Bandung: Alfabeta. 2008
A.Widhiarta, Putu, 2007, Ubiquitous Computing Era Ketiga dari Revolusi
Komputer, IlmuKomputer.com, Jakarta
Hanle, H. (2009). Green ICT: The Greening of Business. Fasanenweg: T-Systems.
Chakraborty, P., Bhattacharyya, D., Nargiz a, S.Y., & Bedajna, S. (2009). Green
Computing: Practice of Efficient and Eco-Friendly Computing
Resources. International Journal of Grid and Distributed Computing,
2(3), 33-38.
Stollenmayer P (2011): how to earth can benefit fom green ICT Green ICT, 2, 8.
Visser, J. (2011). Green Software A Framework: Optimisation of IT EnergyEfficiency at the Application Level Amsterdam: Software Improvement
Group.

30

Anda mungkin juga menyukai