3. Abstrak
Kerusakan lingkungan adalah hal nyata dan terjadi di sekitar kita. Global warming
dan perubahan iklim adalah concern utama dari gerakan green di seluruh dunia.
Green building merupakan salah satu bentuk respon terhadap isu yang sedang
berkembang ini. Indonesia sudah memulai gerakan green building khususnya di
kota-kota besar. Indonesia juga sudah memiliki badan yang mengatur sertifikasi
green building, Bisa dibilang kita sudah semakin baik dalam penerapan green
building. Kesadaran akan green building sebagai kebutuhan juga semakin
meningkat di masyarakat. Dari segi ekonomi green building juga menguntungkan
dalam jangka panjang, selain itu green building juga memberi citra postif bagi
developer. Hal-hal diatas membuat terus bertumbuhnya bangunan dengan prinsip
green building di indonesia.
4. Pendahuluan
Istilah green dewasa ini adalah suatu hal yang sering menjadi perhatian di semua
bidang. Lingkungan adalah isu utama yang dibawa oleh istilah green ini. Global
warming, kenaikan gas rumah kaca di atmosfer, carbon footprint, kerusakan ozon,
dan kenaikan air laut merupakan contoh-contoh dari hal-hal yang sering kita
dengar terkait dengan lingkungan belakangan ini. Sebenarnya isu apa yang ada
dilingkungan sekarang ini?
Pemanasan global terjadi karena berlebihnya gas rumah kaca di atmosfer yang
menyebabkan terperangkapnya panas sinar matahari di atmosfer bumi. Gas rumah
kaca sendiri terdiri dari uap air, karbondioksida, metana, nitrous exoide, dan ozon.
Gas rumah kaca sendiri dibutuhkan untuk menjaga suhu bumi tetap hangat, tetapi
kelebihan gas ini menyebabkan suhu bumi terlalu panas dan dan menimbulkan
efek rumah kaca dan pemanasan global.
Green Building adalah bangunan yang memenuhi standar tertentu yang ditentukan
oleh organisasi green building di masing-masing negara di tempat bangunan itu
berdiri. Standar green building di setiap negara berbeda-beda. Standar ini
bergantung pada iklim, kebutuhan dan kondisi di masing-masing negara.
Standar green buliding di indonesia ditentukan oleh GBCI atau Green Building
Council Indonesia. Standar ini disebut GREENSHIP memiliki empat bagian yaitu:
Kriteria dalam standar ini juga dibagi menjadi beberapa kategori yaitu
5. Isi
Penerapan green building di Indonesia sudah dimulai dan belum semua bangunan
yang baru dibangun mengikuti kriteria green building. Dari seluruh daerah di
Indonesia, baru Ibukota DKI Jakarta saja yang menjadikan kriteria-kriteria green
building ini sebagai regulasi.
Pada bulan November 2012 di kota DKI Jakarta terbit peraturan Gubernur No. 38
tahun 2012 yang isinya mengatur tentang green building di Jakarta. Peraturan ini
bersifat mandatory atau wajib bagi pemilik bangunan. Dalam peraturan ini
terdapat pula sanksi bagi pemilik yang tidak mentaati peraturan.
Walaupun sudah terdapat kriteria yang jelas yang diatur oleh GBCI, tetapi kriteria
yang sudah disusun GBCI masih dalam tahap penysusunan draft. Sifat dari
sertifikasi GREENSHIP ini sendiri juga voluntary atau sukarela, sehingga jangkauan
dari proyek-proyek yang memakai sertifikasi GBCI adalh proyek-proyek yang lebih
perstisius.
Secara ekonomi green building memang lebih mahal sekitar 5% s.d 10% daripada
bangunan yang tidak dirancang dengan kriteria green building, tetapi biaya
operasional dan maintanance pada green building lebih rendah 40% s.d 50%
karena energi dan cost yang diperlukan untuk operasional seperti penerangan,
penghawaan, dan pengadaan air dapat dikurangi. Biasanya kelebihan biaya
investasi di awal akan terbayar setelah 3 tahun s.d 5 tahun.
Sekarang ini masyarakat sudah semakin sadar dengan kerusakan yang terjadi di
lingkungan. Kesadaran ini menyebabkan naiknya permintaan akan bangunan
hunian, perkantoran dan komersial yang ramah lingkungan. Kesadaran masyarakat
ini ditimbulkan oleh sudah banyaknya informasi mengenai lingkungan dan green
building di era informasi ini.
Pada sektror perkantoran terdapat permintaan yang cukup tinggi juga, khususyna
dari perusahaan-perusahaan multinasional. Perusahaan-perusahaan multinasional
selain sudah sadar lingkungan, biasanya juga berusaha membangun citra
enviromental friendly di masyarakat. Selain itu terkadang adanya regulasi dari
negara asal menyebabkan perusahaan multinasional memutuhkan kantor dengan
sertifikasi tertentu.
6. Kesimpulan
Kerusakan lingkungan adalah hal nyata dan terjadi di sekitar kita. Global warming
dan perubahan iklim adalah concern utama dari gerakan green di seluruh dunia.
Green building merupakan salah satu bentuk respon terhadap isu yang sedang
berkembang ini. Indonesia sudah memulai gerakan green building khususnya di
kota-kota besar. Indonesia juga sudah memiliki badan yang mengatur sertifikasi
green building, Bisa dibilang kita sudah semakin baik dalam penerapan green
building. Kesadaran akan green building sebagai kebutuhan juga semakin
meningkat di masyarakat. Dari segi ekonomi green building juga menguntungkan
dalam jangka panjang, selain itu green building juga memberi citra postif bagi
developer. Hal-hal diatas membuat terus bertumbuhnya bangunan dengan prinsip
green building di indonesia.
7. Daftar Pustaka
Lisniari Munthe, dkk (2012). Majalah KIPRAH Hunian Infrastruktur, Kota dan
Lingkungan. Kementrian Pekerjaan Umum [www URL]
(http://kiprah.pu.go.id:8080/uploads/edisi/53/files/assets/downloads/publi
cation.pdf)