Perencanaan Proyek
Pengendalian Proyek
Organisasi Proyek
Project Procurement
Seiring berjalanya waktu, proyek konstruksi semakin kompleks untuk dimanage (Alshawi dan Ingirige, 2003). Salah satu kendalanya adalah
hubungan timbal balik antara pihak-pihak yang terkait dalam proyek
konstruksi, seperti owner, financing, konsultan, kontraktor, sub-kontraktor
seringkali disingkat BIM. Rayendra dan Soemardi (2014) dalam paper yang
disampaikan pada Simposium Nasional RAPI XIII - FT UMS, menyebutkan
bahwa BIM merupakan sebuah pendekatan untuk desain bangunan,
konstruksi, dan manajemen. Ruang lingkup BIM ini mendukung dari desain
proyek, jadwal, dan informasi-informasi lainnya secara terkoordinasi dengan
baik. Informasi yang ditawarkan oleh BIM dalam satu model tunggal, meliputi
visualisasi, deteksi benturan, fase konstruksi, dan bahan-bahan serta
pengujian model untuk diserahkan dari tim desain (arsitek, surveyor, insinyur
konsultasi, dan lain-lain) yang kemudian diserahkan kepada kontraktor dan
sub-kontraktor dan kemudian ke pemiliknya (owner). Benefit lain yang
didapatkan dari BIM yaitu antisipasi untuk mengurangi kehilangan informasi
yang terjadi ketika sebuah team baru mengambil alih proyek dan dalam
transfer informasi yang dibutuhkan dari proyek sebelumnya.
Daftar Referensi
Rayendra, dkk. 2014. Studi Aplikasi Teknologi Building Information
Modeling Untuk Pra-Konstruksi , dipresentasikan dalam Simposium Nasional
RAPI XIII - FT UMS, Solo.
Bryde, dkk. 2012. The Project Benefits of Building Information
Modelling (BIM). Science Direct.
Adhi Maulana. 2013. Infrastrutur Indonesia Belum Optimalkan Teknologi ,
http://tekno.liputan6.com/read/670901/industri-infrastruktur-indonesia-belumoptimalkan-teknologi [diakses pada 8 September 2015 pukul 23.30 WIB]