Berdasarkan hasil survey lapangan dan mengacu pada MKJI 1997 Jalan
Surya Sumantri merupakan Jalan empat-lajur-dua-arah terbagi (4/2D). Jalan
Surya Sumantri memiliki fungsi sebagai jalan Kolektor Primer. Jalan Surya
Sumantri ini merupakan jalan milik pemerintah Kota Bandung.
Ciri dari jalan kolektor primer :
• Jalan kolektor primer dalam kota merupakan terusan jalan kolektor primer luar kota.
• Jalan kolektor primer melalui atau menuju kawasan primer atau jalan arteri primer
• Jalan kolektor primer dirancang berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 40 km/jam
• Lebar badan jalan kolektor primer tidak kurang dari 7 meter
• Jumlah jalan masuk ke jalan kolektor primer dibatasi secara efisien
• Kendaraan angkutan barang berat dan bus dapat diizinkan melalui jalan ini
• Lokasi parkir pada badan jalan sangat dibatasi dan tidak diizinkan pada jam sibuk
• Mempunyai perlengkapan jalan yang cukup seperti rambu lalu lintas dan lampu penarangan
• Lalu lintas harian rata-rata pada umumnya lebih rendah dari arteri primer.
SURVEY GEOMETRIK JALAN
a. Trotoar
Trotoar adalah jalur pejalan kaki yang umumnya sejajar dengan jalan dan lebih tinggi dari
permukaan perkerasan jalan untuk menjamin keamanan pejalan kaki yang bersangkutan. Menurut
keputusan Direktur Jenderal Bina Marga No.76/KPTS/Db/1999 tanggal 20 Desember 1999 yang
dimaksud dengan trotoar adalah bagian dari jalan raya yang khusus disediakan untuk pejalan kaki
yang terletak didaerah manfaat jalan, yang diberi lapisan permukaan dengan elevasi yang lebih
tinggi dari permukaan perkerasan jalan, dan pada umumnya sejajar dengan jalur lalu lintas
kendaraan. Ukuran lebar trotoar pada jalan surya sumantri yaitu memiliki data sebagai berikut :
Arus Kendaraan ( Q )
Jenis Kendaraan (smp/jam)
Non motor 2
Motor 447
Kendaraan ringan 444
Kendaraan sedang 6
Kendaraan Berat 0
Q total (smp/jam) 899
Persamaan dasar untuk menghitung kapasitas ruas jalan
dalam MKJI (1997) adalah sebagai berikut:
Jalan Perkotaan:
C = Co x FCw x FCSP x FCSF x FCCS
Jalan Luar Kota:
C = Co x FCw x FCSP x FCSF
Jalan Bebas Hambatan:
C = Co x FCw x FCSP
dimana:
C = kapasitas ruas jalan (smp/jam)
Co = kapasitas dasar (smp/jam)
FCw = faktor penyesuaian lebar jalur lalu-lintas
FCSP = faktor penyesuaian pemisahan arah
FCSF = faktor penyesuaian akibat hambatan samping
FCCS = faktor penyesuaian ukuran kota
PERHITUNGAN KAPASITAS JALAN
Ket :
C = kapasitas ruas jalan (smp/jam)
Co = kapasitas dasar (smp/jam)
FCw = faktor penyesuaian lebar jalur lalu-lintas
FCSP = faktor penyesuaian pemisahan arah
FCSF = faktor penyesuaian akibat hambatan samping
FCCS = faktor penyesuaian ukuran kota
FCW
faktor penyesuaian
akibat hambatan
samping
FCCS
C = 1.524 smp/jam
DS = Q/C
= 899 / 1524 = 0.589
Berdasarkan hasil perhitungan nilai derajat
kejenuhan di Jalan Surya Sumantri 0.589 < 0.7
sehingga arus lalu lintas di Jalan Surya Sumantri
lancar.
TERIMAKASIH