Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN

Invertasisasi Ruas Jalan dan Persimpangan Kabupaten Sambas


Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Karakteristik dan Survey Lalu Lintas
Dosen pengampu : Adithya Prayoga, MT

Oleh :
NAMA : Manuari Sabribi
NOTAR : 2002201
NO.ABSEN : 16
KELAS : MTJ 2.2

PROGRAM STUDI D-III MANAJEMEN TRANSPORTASI JALAN


POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT
INDONESIA – STTD BEKASI
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan hasil Survey Ruas Jalan dan
Persimpangan Kabupaten Sambas ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak
Adithya Prayoga, MT.pada mata kuliah Karakteristik dan Survey Lalu Lintas. Selain itu,
laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan mengenai Inventarisasi Angkutan
Umum bagi para pembaca dan juga penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Adithya Prayoga, MT. selaku
dosen mata kuliah Karakteristik dan Survey Lalu Lintas yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini.

Saya menyadari, laporan yang saya tulis ini masih banyak kekurangan. Oleh karena
itu, saya meminta maaf dan berharap para pembaca memberikan kritik dan saran
mengenai laporan inventaris jalan yang saya buat.

Sambas, 23 Oktober 2021

Manuari Sabribi

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Perkembangan transportasi saat ini meningkat dengan pesatnya,
peningkatan ini seiring dengan perkembangan jumlah penduduk serta semakin
meningkatnya kepemilikan kendaraan. Keberhasilan pembangunan sangat
dipengaruhi oleh peran transportasi sebagai urat nadi kehidupan politik, ekonomi,
sosial, budaya, pertahanan dan keamanan. Terserdianya prasanara Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan yang memadai akan membantu masyarakat dalam menunjang
aktivitas sehari-hari. Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah ruang lalu
lintas, terminal, dan perlengkapan jalan yang meliputi marka, rambu, alat pemberi
isyarat lalu lintas, alat pengendali dan pengaman pengguna jalan, alat pengawasan
dan pengamanan jalan, serta fasilitas pendukung.
Jalan merupakan fasilitas transportasi yang paling sering digunakan oleh
sebagian besar masyarakat untuk memudahkan pergerakan orang dan atau barang.
Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan,
termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu
lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah
permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api,
jalan lori, dan jalan kabel.
Ruas Jalan adalah bagian atau penggal jalan di antara dua
simpul/persimpangan sebidang atau tidak sebidang baik yang dilengkapi dengan
alat pemberi isyarat lalu lintas ataupun tidak. Sedangkan persimpangan itu sendiri
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari semua sistem jalan. Ketika
berkendara di dalam kota, orang dapat melihat bahwa kebanyakan jalan di daerah
perkotaan biasanya memiliki persimpangan, dimana pengemudi dapat
memutuskan untuk berbelok dan pindah jalan. Pemilihan jenis simpang untuk
suatu daerah sebaiknya berdasarkan pertimbangan ekonomi, pertimbangan
keselamatan lalu lintas dan pertimbangan lingkungan (MKJI, 1997). Terdapat dua
jenis persimpangan jalan dari segi pandangan untuk kontrol kendaraan, yaitu
persimpangan dengan sinyal dan persimpangan tanpa sinyal.

3
Didaerah Kecamatan Sambas sering kali terjadi kecelakaan di beberapa
ruas jalan oleh karena itu dinas perhubungan setempat mengatasi masalah tersebut
dengan memasang lampu APILL. Lampu APILL itu sendiri memiliki waktu
sinyal dan bentuk fasenya yang nantinya akan dijadikan bahan penulis dalam
melakukan survei. Untuk menghitung berapa kapasitas suatu ruas jalan dan sistem
pergerakan simpang bersinyal di daerah persimpangan Tugu Tabrani, Kabupaten
Sambas maka bisa dilakukan dengan cara melakukan survei inventarisasi ruas
jalan dan inventarisasi persimpangan.
B. MAKSUD
1. Bagaimanakah cara menghitung kapasitas ruas Jalan Ahmad Yani ?
2. Bagaimanakah bentuk fase simpang bersinyal pada persimpangan Tugu
Tabrani?
3. Bagaimanakah siklus waktu APILL pada persimpangan Tugu Tabrani?
C. TUJUAN
1. Untuk menentukan berapa kapasitas ruas Jalan Ahmad Yani
2. Untuk memberitahu bentuk fase simpang bersinyal pada persimpangan Tugu
Tabrani
3. Untuk memberitahu siklus waktu APILL pada persimpangan Tugu Tabrani

4
BAB II

LOKASI DAN WAKTU PELAKSANAAN SURVEI


• Nama Kota/Kabupaten : Kabupaten Sambas
• Nama Kecamantan : Kecamatan Sambas
• Nama Simpang : Tugu Tabrani
Pada survei inventarisasi ruas jalan dan persimpangan dilakukan di persimpangan
Tugu Tabrani yang terdiri atas:
1. Di sebelah Utara yaitu ruas Jalan Sucitro
2. Di sebelah Timur yaitu ruas Jalan Gusti Hamzah
3. Di sebelah Barat yaitu ruas Jalan Ahmad Yani
• Surveyor : Manuari Sabribi
• Tanggal Survei : Kamis, 21 Oktober 2021
• Waktu Survei : Pukul 08.00 – 11.00 WIB
• Jenis Simpang : Simpang Besinyal
• Jumlah Fase : 3 Fase

Lokasi Survei
Simpang Bersinyal
Lokasi Survei
Ruas Jalan

Gambar Persimpangan Tugu Tabrani

5
BAB III

TARGET DAN METODE PELAKSANAAN SURVEI

a. Target Pelaksanaa Survei

Survei Inventarisasi Ruas Jalan dan Persimpangan ini dimaksudkan untuk


mengetahui kondisi nyata yang ada didaerah studi berdasarkan hasil
pengamatan secara langsung.
Adapun tujuan yang ingin dicapai yaitu:
1. Mengetahui, dan memahami kondisi lingkungan dan geometrik pada ruas
jalan dan persimpangan.
2. Mengumpulkan data inventarisasi prasarana jalan berupa rambu, marka,
dan alat pemberi isyarat lalu lintas pada daerah studi.
3. Mengetahui dan mengidentifikasi fase, waktu siklus, waktu allred dan
waktu antar hijau pada alat pemberi isyarat lalu lintas didaerah studi.

b. Metode Pelaksanaan Survei

Pada pelaksanaan survei ini, metode yang digunakan adalah metode


kuantitatif. Metode kuantitatif merupakan suatu proses menemukan
pengetahuan dengan menggunakan data berupa angka sebagai alat untuk
menganalisis keterangan tentang apa yang ingin diketahui. Data yang
digunakan berupa data primer. Pengumpulan data dilakukan dengan cara
observasi secara langsung berupa pengamatan, pengukuran dan dokumentasi
terhadap objek yang ada di lapangan. Kemudian data yang telah diperoleh
diolah melalui komputer untuk dianalisis dan disajikan dalam bentuk laporan
survei.

6
BAB IV
HASIL PELAKSANAAN SURVEI
A. Survei Inventarisasi Ruas Jalan
➢ SEGMEN 1

FORMULIR SURVEY INVENTARISASI RUAS JALAN


RUAS JALAN RAYA
POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA - STTD
Nama Ruas
Geometrik Jalan Gambar Penampang Melintang
Jalan

Jl. Ahmad Yani

Status Jalan Provinsi


Klasifikasi Jalan
Fungsi Jalan Kolektor
Primer
Tipe Jalan 2/2 UD
Panjang Jalan (m) 3000
Lebar Jalan Total (m) 7
Lajur 2
Jumlah
Jalur 2
Lebar Jalur Efektif (Dua Arah) (m) 7
Lebar Per Lajur (m) 3,5
Median (m) Tidak Ada
Kiri (m) Tidak Ada
Trotoar
Kanan (m) Tidak Ada
Kiri (m) 2
Bahu Jalan
Kanan (m) 2 Visualisasi Ruas Jalan
Kiri (m) 0,6
Drainase
Kanan (m) 1
Kondisi Jalan Baik
Jenis Perkerasan Aspal
Hambatan Samping Sedang
Tata Guna Lahan Kantor, Pemukiman,
Pertokoan dan
Lahan Kosong
Luas Kerusakan (m2) Tidak Ada
Lampu Penerangan Jalan Ada
Rambu Ada
Parkir On Street Tidak Ada
Jalan Akses Tidak Ada

Marka Baik
Kondisi

7
➢ Penampang Melintang Segmen 1

8
➢ SEGMEN 2

FORMULIR SURVEY INVENTARISASI RUAS JALAN


RUAS JALAN RAYA
POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA - STTD
Nama Ruas
Geometrik Jalan Gambar Penampang Melintang
Jalan

Jl. Ahmad Yani

Status Jalan Provinsi


Klasifikasi Jalan
Fungsi Jalan Kolektor
Primer
Tipe Jalan 4/2 D
Panjang Jalan (m) 3000
Lebar Jalan Total (m) 12
Lajur 4
Jumlah
Jalur 2
Lebar Jalur Efektif (Dua Arah) (m) 12,8
Lebar Per Lajur (m) 3
Median (m) 0,8
Kiri (m) Tidak Ada
Trotoar
Kanan (m) Tidak Ada
Kiri (m) 1,2
Bahu Jalan
Kanan (m) 1,25 Visualisasi Ruas Jalan
Kiri (m) 1
Drainase
Kanan (m) 1
Kondisi Jalan Baik
Jenis Perkerasan Aspal
Hambatan Samping Sedang
Tata Guna Lahan Petokoaan

Luas Kerusakan (m2) Tidak Ada


Lampu Penerangan Jalan Ada
Rambu Ada
Parkir On Street Tidak Ada
Jalan Akses Tidak Ada

Marka Baik
Kondisi

9
➢ Penampang Melintang Segmen 2

C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs (smp/jam)

Dimana :
C = Kapasitas
Co = Kapasitas dasar (smp/jam)
FCw = Faktor penyesuaian lebar jalur lalu lintas
FCsp = Faktor penyesuaian pemisah arah
FCsf = Faktor penyesuaian hambatan samping
FCcs = Faktor penyesuaian ukuran kota

10
➢ Perhitungan Kapasitas Ruas Jalan Ahmad Yani Segmen 1 :

• Co = 2900 (tipe jalan 2/2 UD)


• FCw = 1 (Total 2 Arah = 7 m)
• FCsp = 1 (Pemisahan arah SP 50%-50%))
• FCsf = Bahu = 2+2 = 4: 2 = 2 m
= Hambatan Samping Medium karena ada beberapa toko di sisi jalan
= 0,98
• FCcs = 0,94 (Jumlah penduduk Kabupaten Sambas 638.760 orang, termasuk
katagori 0,5-1,0)

C = Co x FCw x FCcs x FCsp x FCsf

C = 2900 x 1x 1 x 0,98 x 0,94


C =2671,48(smp/jam)
Didapatkan hasil kapasitas pada ruas Jalan Ahmad Yani Segmen 1 adalah
2671,48(smp/jam)

➢ Perhitungan Kapasitas Ruas Jalan Ahmad Yani Segmen 2 :

• Co = 1650 (tipe jalan 4/2 D)


• FCw = 0,92 (Perjalur 3 m)
• FCsp = 1 (Pemisahan arah SP 50%-50%))
• FCsf =0,95( Kelas hambatan samping medium M, lebar bahu 1,2 m)
• FCcs = 0,94 (Jumlah penduduk Kabupaten Sambas 638.760 orang, termasuk
katagori 0,5-1,0)
C = Co x FCw x FCcs x FCsp x FCsf

Perhitungan kapasitas arah Barat :


C = 2 x 1650 x 0,92 x 1,00 x 0,95 x 0,94
= 2711.148 smp/jam
Didapatkan hasil kapasitas pada ruas Jalan Ahmad Yani arah barat adalah
2711.148 smp/jam

Perhitungan kapasitas arah Timur :


C = 2 x 1650 x 0,92 x 1,00 x 0,95 x 0,94
= 2711.148 smp/jam
Didapatkan hasil kapasitas pada ruas Jalan Ahmad Yani arah timur adalah
2711.148 smp/jam

11
B. Persimpangan
Pada persimpang Tugu Tabrani, diketahui bahwa simpang tersebut merupakan
kategori simpang bersinyal. Simpang bersinyal merupakan suatu persimpangan yang
terdiri dari beberapa lengan dan dilengkapi dengan pengaturan sinyal lampu lalu lintas
(traffic light). Simpang Tugu Tabrani merupakan simpang yang berada di pusat Kota
Sambas. Lokasi persimpangan ini berada daerah yang akan di lewati jika menuju ke
pusat perdagangan, pendidikan dan perkantoran.
Simpang Tugu Tabrani memiliki tiga ruas jalan yang terdiri atas, ruas Jalan
Sucitro di sebelah Utara, ruas Jalan Gusti Hamzah di sebelah Timur dan ruas Jalan
Ahmad Yani di sebelah Barat. Berikut gambar layout persimpangan Tugu Tabrani

Selain itu pada persimpangan Tugu Tabrani juga dilengkapi dengan Alat
Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL). APILL (Alat Pemberi isyarat Lalu Lintas)

12
menurut UU No. 22 Tahun 2009 adalah Perangkat elektronik yang
menggunakan isyarat lampu yang dapat dilengkapi dengan isyarat bunyi untuk
mengatur Lalu Lintas orang dan atau kendaraan di persimpangan atau pada ruas
jalan. APILL terdiri atas tiga warna yaitu hijau, kuning, dan merah. Penggunaan
sinyal dengan lampu tiga warna diterapkan untuk memisahkan lintasan dari
gerakan-gerakan lalu lintas yang saling bertentangan dalam dimensi waktu. Selain
itu terdapat beberapa istilah dalam simpang bersinyal. Istilah tersebut meliputi
Fase (Siklus Sinyal), Waktu Siklus, Waktu All Red, dan Waktu Antar Hijau.
Berdasarkan hasil pengamatan secara langsung, dapat diidentifikasikan fase
dan bentuk fase pada persimpangan Tugu Tabrani sebagai berikut:

➢ APILL 3 FASE

B T

13
➢ BENTUK FASE

FASE 1 FASE 2
U
U

B T
B T

FASE 3
U

B T

Dari bentuk fase diatas dapat uraikan sebagai berikut:


1. Pada fase ke-1, ruas jalan disebelah Barat dalam kondisi waktu hijau atau diberi
kesempatan untuk bergerak maju maupun belok kiri sehingga pada ruas jalan Utara
dan Timur dalam kondisi berhenti atau waktu Merah.
2. Pada fase ke-2, ruas jalan disebelah Utara dalam kondisi waktu hijau atau diberi
kesempatan untuk bergerak ke kanan maupun belok kiri sehingga pada ruas jalan
Barat dan Timur dalam kondisi berhenti atau waktu Merah.
3. Pada fase ke-3, ruas jalan disebelah Timur dalam kondisi waktu hijau atau diberi
kesempatan untuk bergerak maju maupun belok kanan sehingga pada ruas jalan Barat
dan Utara dalam kondisi berhenti atau waktu Merah.

14
➢ Waktu Siklus Simpang Tugu Tabrani
Ruas Jalan Hijau Kuning All Red Merah

Utara 20 detik 1,30 detik 5 detik 60 detik

58 detik
Timur 20 detik 3,30 detik 5 detik

60 detik
Barat 20 detik 1,30 detik 5 detik

Kemudian setelah diketahui waktu siklusnya maka dapat digambarkan diagram 3 fase
beserta waktu sinyal. Berikut diagram fase beserta waktu sinyal pada persimpangan Tugu
Tabrani:

➢ Rambu dan Marka

Selain mengidentifikasi ruas jalan dan persimpangan Tugu Tabrani. Penulis juga
mencatat dan mendokumentasi kelengkapan dan kondisi rambu lalu lintas serta marka
jalan yang terdapat di ketiga ruas jalan seperti table dibawah ini.

15
RAMBU DAN KETERANGAN
GAMBAR
MARKA DAN LOKASI

Rambu yang ada


masih dalam
keadaan yang baik,
sehingga masih
Rambu
dapat terlihat
Kecepatan
dengan jelas oleh
Maks. 30
pengendara.
Km/jam
Rambu ini terdapat
di Ruas Jl. Sucitro
dan Jl. Gusti
Hamzah.
Rambu yang ada
Rambu masih dalam
Peringatan keadaan yang baik,
Tanda Seru dan sehingga masih
Banyak Lalu dapat terlihat
Lintas Pejalan dengan jelas oleh
Kaki Anak- pengendara.
Anak Rambu ini terdapat
di Ruas Jl. Sucitro.
Rambu yang ada
masih dalam
keadaan yang baik,
sehingga masih
Rambu Lalu dapat terlihat
Lintas dengan jelas oleh
pengendara.
Rambu ini terdapat
di Ruas Jl. Sucitro
dan Jl.Ahmad Yani

16
Rambu yang ada
masih dalam
keadaan yang baik,
sehingga masih
Rambu dapat terlihat
Petunjuk Arah dengan jelas oleh
pengendara.
Rambu ini terdapat
di Ruas Jl. Sucitro
dan Gusti Hamzah
Rambu yang ada
Rambu dalam keadaan
Petunjuk yang miring,
Lokasi Gereja sehingga tidak
dan Banyak terlihat dengan jelas
Lalu Lintas oleh pengendara.
Pejalan Kaki Rambu ini terdapat
Anak-Anak di Ruas Jl. Ahmad
Yani
Marka yang ada
dalam kondisi
memudar, sehingga
tidak terlihat
Marka Zebra dengan jelas. Marka
Cross ini terdapat di
ketiga ruas jalan
persimpangan Tugu
Tabrani

17
BAB V

PENUTUP

a. Kesimpulan

Pada ruas jalan yang telah survey dapat ditarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
✓ Kondisi jalan pada ruas jalan Ahmad Yani dalam keadaan baik
✓ Kondisi Marka Jalan yang kurang telihat
✓ Ukuran kapasitas pada ruas jalan Ahmad Yani Segmen 1 adalah
2671,48(smp/jam)
✓ Ukuran kapasitas pada ruas jalan Ahmad Yani Segmen 2 Adalah
o Arah Barat 2711.148 smp/jam
o Arah Timur 2711.148 smp/jam
Sedangkan Simpang Tugu Tabrani berada di pusat Kota Kabupaten Sambas.
Persimpangan ini terdiri atas 3 ruas jalan, arah Utara yaitu Jalan Sucitro, arah
Timur yaitu Jalan Gusti Hamzah dan arah Barat yaitu Jalan Ahmad Yani. Pada
persimpang Tugu Tabrani, diketahui bahwa simpang tersebut merupakan kategori
simpang bersinyal. Lokasi persimpangan ini berada daerah yang akan di lewati
jika menuju ke pusat perdagangan, pendidikan, kesehatan dan perkantoran.
Pada Simpang Tugu Tabrani memiliki 3 fase dengan total waktu siklus 86, 3 detik.
Dimana setiap fasenya meiliki waktu siklus sebagai berikut:
1. Fase 1: waktu hijau 20 detik, waktu kuning 1,30, dan waktu all red 65 detik.
2. Fase 2: waktu hijau 20 detik, waktu kuning 3,30, dan waktu all red 63 detik.
3. Fase 2: waktu hijau 20 detik, waktu kuning 1,30, dan waktu all red 65 detik.

Selain itu terdapat perlengkapan jalan berupa rambu dan marka di


persimpangan Tugu Tabrani. Rambu yang terdapat di ketiga ruas jalan
persimpangan tersebut memiliki kondisi yang cukup baik, namun untuk marka
jalan berupa Zebra Cross dalam kondisi memudar.
b. Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut ada beberapa saran yang diharapkan dapat
dilakukan kedepannya:

✓ Fasilitas rambu harus di lengkapi lagi dan khususnya untuk marka jalan juga
harus di perbaharui dengan pengecatan ulang sehingga mampu berfungsi baik.

18
LAMPIRAN

19

Anda mungkin juga menyukai