▪ Mewujudkan tertib penyelenggaraan jalan; ▪ Penetapan dan perubahan fungsi jalan; dan
▪ Mewujudkan kepastian hukum mengenai fungsi jalan dan ▪ Penetapan dan perubahan status jalan.
status jalan.
JALAN adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan
perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, dibawah
permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel.
SKEMA PENYUSUNAN JARINGAN
JALAN
LINGK. PRIMER
SISTEM TRANSPORTASI
NASIONAL/ SISTRANAS
(darat, sub sektor jalan)
(jangka menengah &
panjang) ARTERI SEKUNDER
SISTEM PRIMER
Sistem jaringan jalan primer disusun berdasarkan rencana tata ruang dan
pelayanan distribusi barang dan jasa untuk pengembangan semua wilayah
di tingkat nasional, dengan menghubungkan semua simpul jasa distribusi
yang berwujud pusat-pusat kegiatan
SISTEM SEKUNDER
Sistem jaringan jalan sekunder disusun berdasarkan rencana tata ruang
wilayah kabupaten/kota dan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk
masyarakat di dalam kawasan perkotaan yang menghubungkan secara
menerus kawasan yang mempunyai fungsi primer, fungsi sekunder kesatu,
fungsi sekunder kedua, fungsi sekunder ketiga, dan seterusnya sampai ke
persil.
JALAN MENURUT FUNGSI
20 Km/jam
Vol. & Kec.
rendah Areal Permukiman Semakin Dominan
Semakin Bertambah
Akses dikontrol Peruntukan Jalan Akses dan Parkir Akses tidak
penuh dikontrol
AKSESIBILIT
AS
PROSEDUR PENETAPAN FUNGSI
JALAN
Ket:
Perlu memperhatikan Dengan memperhatikan masukan
PROSEDUR PENETAPAN STATUS
JALAN DAN KELAS JALAN
PENETAPAN PENETAPAN
STATUS JALAN KELAS JALAN
FUNGSI JALAN yang ditetapkan JALAN NASIONAL oleh
JALAN NASIONAL oleh
oleh MENTERI (Keputusan Menteri
Menteri
Menteri) JALAN PROVINSI oleh
Gubernur
PERLU MEMPERHATIKAN
JALAN PROVINSI oleh
JALAN KABUPATEN Gubernur
FUNGSI JALAN yang oleh Bupati
ditetapkan oleh GUBERNUR JALAN KOTA oleh JALAN KABUPATEN
(Keputusan Gubernur) Walikota oleh Bupati
Ket:
Perlu memperhatikan
KELAS JALAN
Jalan Kelas I meliputi jalan arteri dan kolektor yang dapat dilalui Kendaraan Bermotor dengan ukuran
lebar tidak melebihi 2.500 (dua ribu lima ratus) milimeter, ukuran panjang tidak melebihi 18.000
(delapan belas ribu) milimeter, ukuran tinggi tidak melebihi 4.200 (empat ribu dua ratus) milimeter,
dan MST 10 (sepuluh) ton.
Jalan Kelas II meliputi jalan arteri, kolektor, lokal, dan lingkungan yang dapat dilalui Kendaraan
Bermotor dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.500 (dua ribu lima ratus) milimeter, ukuran panjang
tidak melebihi 12.000 (dua belas ribu) milimeter, ukuran tinggi tidak melebihi 4.200 (empat ribu dua
ratus) milimeter, dan MST 8 (delapan) ton.
Jalan Kelas III meliputi jalan arteri, kolektor, lokal, dan lingkungan yang dapat dilalui Kendaraan
Bermotor dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.100 (dua ribu seratus) milimeter, ukuran panjang tidak
melebihi 9.000 (sembilan ribu) milimeter, ukuran tinggi tidak melebihi 3.500 (tiga ribu lima ratus)
milimeter, dan MST 8 (delapan) ton.
PERSYARATAN TEKNIK KELAS
JALAN
Panjang
No Nama Ruas Jalan APILL Cermin Tikung LPJU Rambu Lalu Lintas RPPJ Warning Light
Ruas
1 PARAKAN - PATEAN / BTS. KAB. KENDAL 22.560 m 1 1 145 180 20 3
2 PRINGSURAT - KRANGGAN 8.740 m 1 0 88 56 4 2
3 MAGELANG - NGABLAK / BTS. KAB. SEMARANG 24.923 m 0 0 1 252 14 2
4 BLONDO - MENDUT 7.530 m 2 0 75 54 11 2
5 BLABAK - JRAKAH / BTS. KAB. BOYOLALI 25.310 m 1 0 93 242 15 1
6 MUNTILAN - KLANGON / BTS. PROV. DIY 8.680 m 2 0 132 91 10 0
7 KUTOARJO - KETAWANG 12.900 m 2 2 85 24 4 4
8 KUTOARJO - BRUNO / BTS KAB. WONOSOBO 31.880 m 0 0 121 102 9 3
9 BRUNO / BTS KAB. PURWOREJO - KEPIL 7.690 m 0 1 0 0 0 0
10 KERTEK - KEPIL 19.140 m 0 1 77 143 7 6
11 MARON - PURWOREJO 2.940 m 2 1 23 62 2 1
12 JL. Ir.H. JUANDA (PURWOREJO) 410 m 4 1 53 36 5 3
13 JL. JEND. GATOT SUBROTO (PURWOREJO) 2.440 m 0 1 25 12 3 0
14 MARON - KEMIRI 10.980 m 1 1 16 106 6 1
15 KEMIRI - KEPIL / BTS KAB. WONOSOBO 8.610 m 0 0 0 0 0 0
16 SALAMAN - BENER / BTS KAB. PURWOREJO 8.250 m 1 1 33 39 7 1
17 BTS KAB. MAGELANG / BENER - MARON 12.100 m 1 9 126 199 6 9
18 PURWOREJO - SIBOLONG / BTS PROV. DIY 16.640 m 0 2 84 64 15 1
19 JL. WR. SUPRATMAN (PURWOREJO) 3.090 m 2 0 41 22 7 2
20 JL. IMAM BONJOL (LINGKAR UTARA PURWOREJO) 4.200 m 1 0 6 23 4 4
21 JL. PAHLAWAN (LINGKAR UTARA PURWOREJO) 5.100 m 1 0 42 13 0 0
22 SALAMAN - BOROBUDUR 8.070 m 1 0 157 73 9 2
23 MAGELANG - SALAMAN 13.750 m 6 0 105 127 20 1
24 JL. PANCA ARGA (MAGELANG) 2.500 m 1 0 47 36 8 2
25 SAPURAN - KALIANGKRIK / BTS. KAB . MAGELANG 15.470 m 0 1 6 39 6 2
26 MAGELANG - KALIANGKRIK / BTS. KAB . WONOSOBO 19.664 m 1 1 84 131 0 0
27 TEMANGGUNG - PERTIGAAN BULU 6.456 m 0 0 82 72 0 3
28 TEMANGGUNG - KALORAN / BTS. KAB. SEMARANG 15.240 m 1 6 130 140 9 0
29 WONOSOBO - KEJAJAR 13.004 m 0 1 72 46 9 7
30 KEJAJAR - DIENG 10.150 m 0 3 62 22 2 0
31 WADASLINTANG - SELOKROMO 37.100 m 1 3 23 5 5 2
JUMLAH 33 36 2034 2411 217 64
BPSPP WIL. V BANYUMAS