Anda di halaman 1dari 18

SATUAN KERJA PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH II

PROVINSI SULAWESI TENGAH

PPK 2.2 PROVINSI SULAWESI TENGAH


KERANGKA ACUAN KERJA
(KAK)
PRESERVASI DAN REHABILITASI JALAN
TINOMBO – SINEI – AMPIBABO – TOBOLI

TAHUN ANGGARAN
2020
KAK PPK 2.2 PROV. SULAWESI TENGAH

KERANGKA ACUAN KERJA


KEGIATAN PRESERVASI DAN REHABILITASI JALAN
TINOMBO – SINEI – AMPIBABO – TOBOLI
PPK 2.2 PROVINSI SULAWESI TENGAH

1. LATAR BELAKANG
1.1. Dasar Hukum
a. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 tentang jalan ;
b. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2017 tentang jasa
Konstruksi ;
c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor : 28/PRT/M/2016 tentang Pedoman Analisa Harga Satuan
Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum ;
d. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor : 31/PRT/M/2015 tentang Perubahan Ketiga atas
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 07/PRT/M/2019 tentang
Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi melalui Penyedia
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 no. 319);
f. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan;
g. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
11/SE/M/2019 tentang Petunjuk Teknis Biaya Penyelenggaraan Sistem
Manajemen Keselamatan Konstruksi;
h. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
15/SE/M/2019 tentang Tata Cara Penjaminan Mutu dan Pengendalian Mutu
Pekerjaan Konstruksi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat;
i. Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Marga Nomor 06/SE/Db/2019 tentang
Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 Rev. 1 untuk Pekerjaan Kontruksi
Jalan dan Jembatan.

1.2. Gambaran Umum


Ruas Jalan Tinombo-Sinei-Ampibabo-Toboli adalah ruas jalan nasional di Provinsi
Sulawesi Tengah, dengan pusat administrasi berada di Kota Palu. Ruas jalan ini berada pada
Pantai Timur Kabupaten Parigi Moutong yang berbatasan langsung dengan Provinsi

2
KAK PPK 2.2 PROV. SULAWESI TENGAH

Gorontalo. Ruas Jalan Tinombo-Sinei-Ampibabo-Toboli dimulai dari KM 67+000 sampai


dengan KM 214+000 dari titik nol Kota Palu. Kondisi topografi Kabupaten Parigi Moutong
sebagian besar adalah dataran tinggi berupa pegunungan, sebagian lagi adalah daerah pantai.
Letak geografis yang strategis dengan kondisi topografi yang beragam ini perlu
didukung dengan penyediaan sarana dan prasarana yang memadai untuk dapat meningkatkan
kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Hal ini bertujuan mewujudkan pembangunan
infrastruktur secara menyuluruh guna merealisasikan visi misi Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat, yakni mempercepat pembangunan infrastruktur jalan untuk
mendukung konektivitas guna meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan pelayanan sistem
logistik nasional bagi penguatan daya saing bangsa di lingkup global yang berfokus pada
keterpaduan konektivitas daratan dan maritim.
Menurut SE Dirjen Bina Marga No 09/SE/Db/2015 Preservasi Jalan secara Long
Segment adalah penanganan preservasi jalan dalam batasan satu panjang segmen yang
menerus untuk mendapatkan kondisi jalan yang seragam, yaitu jalan mantap dan seragam
sepanjang segmen.
Long segment meliputi empat komponen jalan, yaitu:
1. Perkerasan
2. Bahu
3. Drainase
4. Bangunan pelengkap jalan
Masing-masing komponen memiliki indikator kinerja, yaitu:
1. Perkerasan
 Tidak boleh ada lubang dengan diameter >10 cm dan kedalaman > 4 cm. Waktu
tanggap 7 hari
 Tidak boleh ada retakan lebar > 3 mm atau luas > 5 % setiap 100 m. Waktu tanggap
14 hari
 Tidak boleh ada bagian yang amblas lebih dari 3 cm dengan luasan > 5% setiap 100
m. Waktu tanggap 7 hari
 Tidak boleh ada patahan/faulting (untuk jalan rigid). waktu tanggap 14 hari.
 Joint sealant tidak boleh rusak atau hilang di semua slab joint (untuk jalan rigid).
Waktu tanggap 14 hari
 Nilai IRI maksimum 4 mm/m. Waktu tanggap 90 hari
2. Bahu
 Tidak boleh ada lubang dengan diameter >20 cm dan kedalaman > 10 cm. Waktu
tanggap 7 hari
3
KAK PPK 2.2 PROV. SULAWESI TENGAH

 Tidak boleh ada beda tinggi degan perkerasan > 5 cm. Waktu tanggap 14 hari
 Tidak boleh ada bagian yang amblas > 10 cm dengan luasan > 3 % setiap 100 m.
Waktu tanggap 7 hari.
3. Drainase
 Saluran harus bersih dan tidak mengala
 mi kerusakan struktur
 Tidak boleh ada penyumbatan > 10 %. Waktu tanggap kerusakan struktur 21 hari,
waktu tanggap penyumbatan 7 hari
 Lereng timbunan tidak ada deformasi dan erosi, serta dapat berfungsi dengan baik
 Pada lereng galian harus stabil, kuat untuk menahan erosi dan berfungsi dengan baik.
Waktu tanggap 14 hari.
4. Perlengkapan Jalan
 Rambu peringatan dan rambu petunjuk terpasang dengan benar
 Pemasangan rambu sementara untuk pencegahan kecelakaan lalu lintas akibat
kerusakan jalan yang belum dapat diperbaiki. Waktu tanggap kerusakan 21 hari, waktu
tanggap pemasangan rambu 24 jam
 Pemisah horizontal pada median atau trotoar harus kokoh dan berfungsi dengan baik,
permukaannya dapat dilihat pada malam hari. Waktu tanggap 21 hari
 Guardrail secara struktur kokoh, terpasang dengan benar dan tidak terjadi kerusakan.
Waktu tanggap 21 hari
5. Bangunan Pelengkap (jika ada dalam kontrak)
 Jalan pendekat (oprit) tidak terjadi penurunan > 5 cm. Waktu tanggap 14 hari
 Dinding Penahan Tanah tidak ada kerusakan, keretakan, patahan. Waktu tanggap 28
hari.
 Expansion Joint. tidak ada kerusakan signifikan, tidak karatan, lebar gap sesuai
ketentuan. Waktu tanggap 28 hari
 Pagar Jembatan (span > 6 m) tidak ada kerusakan struktur dan berfungsi dengan baik.
Dapat dilihat dengan jelas pada malam hari. Waktu tanggap 28 hari.
6. Pengendalian tanaman
 Bebas dari tumbuh2an di sekitar ujung gorong2, saluran, kerb, sekitar rambu,
guardrail, tiang lampu, bahu jalan, pulau lalu lintas, Waktu tanggap 7 hari
 Tinggi tumbuh2an, minimal 2,5 cm, maksimal 10 cm pada lokasi median jalan yang
direndahkan, tebing tepi jalan, dst. Waktu tanggap 7 hari

4
KAK PPK 2.2 PROV. SULAWESI TENGAH

2. MAKSUD DAN TUJUAN


Perbaikan sarana dan prasarana jalan pada pekerjaan Preservasi dan Rehabilitasi Jalan
Tinombo-Sinei-Ampibabo-Toboli, Sulawesi Tengah dimaksudkan untuk mewujudkan
infrastruktur jalan dalam kondisi mantap guna mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah
setempat sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan akses dan
mobilitas masyarakat dari dan menuju ke wilayah setempat, mendorong pengembangan
kepariwisataan, mewujudkan layanan prima pemerintah kepada masyarakat dalam
penyediaan infrastruktur transportasi, serta mewujudkan pemerataan pembangunan di
Sulawei Tengah.

3. SASARAN
Selaras dengan maksud dan tujuan tersebut diatas, maka sasaran pokok dari kegiatan
Preservasi dan Rehabilitasi Jalan Tinombo-Sinei-Ampibabo-Toboli PPK 2.2 Provinsi Sulawesi
Tengah, adalah:
a. Tersedianya kondisi Jalan Tinombo-Sinei-Ampibabo-Toboli yang mantap untuk
mendukung kegiatan masyarakat di wilayah Tinombo-Sinei-Ampibabo-Toboli.
b. Tersedianya kondisi Jembatan Tinombo-Sinei-Ampibabo-Toboli yang baik untuk
mendukung kegiatan masyarakat di wilayah Tinombo-Sinei-Ampibabo-Toboli.

4. S A T U A N K E R J A PE L A K S A N A A N J A L A N N A S I O N A L W I L A Y A H
II SULAWESI TENGAH
Alamat : JL. TOWUA No. 85 Palu , Telepon : (0451) 483229, Fax (0451) 481156, e-
mail : preservasi.sulteng@gmail.com

5. SUMBER PENDANAAN
Untuk pelaksanaan kegiatan Preservasi dan Rehabilitasi Jalan Tinombo-Sinei-Ampibabo-
Toboli dengan total nilai anggaran Harga Perkiraan Sendiri (HPS) adalah Rp.
28.015.713.000,- (Dua Puluh Delapan Milyar Lima Belas Juta Tujuh Ratus Tiga Belas Ribu
Rupiah) pada Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XIV Palu bersumber dari dana APBN Tahun
2020.

No. Lingkup Pekerjaan Panjang


1. Preservasi Pemeliharaan Rutin Jalan 119,62 KM
2. Preservasi Rekonstruksi, Rehabilitasi Jalan 27,56 KM

5
KAK PPK 2.2 PROV. SULAWESI TENGAH

3. Preservasi Rutin Jembatan 1.028,9 M


4. Preservasi Jembatan 14,6 M
Dari beberapa output di atas, kemudian dibuat rencana perhitungan volume pekerjaan yang
akan dilaksanakan, yaitu :

NO. MATA URAIAN SATUAN VOLUME


PEMBAYARAN

a B C

DIVISI 1. UMUM
1.2 Mobilisasi LS 1,00
1.8.(1) Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas LS 1,00
1.17. (1a) Pengujian Ph Buah 9,00
1.17. (1b) Pengujian Oksigen Terlarut (DO) Buah 9,00
1.17. (1c) Pengujian Zat Padat Terlarut (TDS) Buah 9,00
1.17. (1d) Pengujian Zat Padat Tersuspensi (TSS) Buah 9,00
1.17. (1e) Pengujian Biological Oxygen Demand (BOD) Buah 9,00
1.17. (1f) Pengujian Chemical Oxygen Demand (COD) Buah 9,00
1.17. (1g) Pengujian Coliform Buah 9,00
1.17. (1h) Pengujian E.Coli Buah 9,00
Pengujian Destruksi
1.17. (1i) Cu,Pb,Cd,Ni,Fe,Zn,Ag,Co,Mn Buah 9,00
1.17 (1j) Pengujian Temperatur (Suhu) Buah 9,00
Pengujian Vibrasi Lingkungan untuk
1.17 (2a) Kenyamanan dan Kesehatan Buah 9,00
Pengujian Tingkat Getaran kendaraan
1.17 (2b) bermotor Buah 9,00
1.17 (3a) Pengujian NOx Buah 9,00
1.17 (3b) Pengujian Sulfurdioksida (SO2) Buah 9,00
1.17 (3c) Pengujian Carbondioksida (CO2) Buah 9,00
1.17 (3d) Pengujian Hidro Carbon (HC) - CH4 Buah 9,00
1.17 (3f) Pengujian Hidro Partikulat (TSP) – Debu Buah 9,00
1.17 (3g) Pengujian Timah Hitam (Pb) Buah 9,00
1.19 Keselamatan dan Kesehatan Kerja LS 1,00
1.21 Manajemen Mutu LS 1,00

DIVISI 2. DRAINASE
Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran
2.1.(1) Air M3 4.887,00
2.2.(1) Pasangan Batu dengan Mortar M3 2.700,00

DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH DAN


GEOSINTETIK
3.1.(1) Galian Biasa M3 16.416,00
3.2.(2a) Timbunan Pilihan dari sumber galian M3 3.057,50
6
KAK PPK 2.2 PROV. SULAWESI TENGAH

DIVISI 4. PEKERJAAN PREVENTIF


4.2.(1) Laburan Aspal (Buras) M2 69.450,00
4.6.(1) Latasir Kelas A (SS-A) Ton 1.466,10

DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR


DAN PERKERASAN BETON SEMEN.
5.1.(3) Lapis Pondasi Agregat Kelas S M3 2.657,60

DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL


6.1 (2a) Lapis Perekat - Aspal Cair / Emulsi Liter 22.421,40
6.3.(8) Bahan anti pengelupasan Kg 339,16
6.5.(1) Laston Lapis Aus Asbuton (AC-WC Asb) Ton 5.770,20
6.5.(2) Laston Lapis Antara Asbuton (AC-BC Asb) Ton 755,60
6.6.(1) CPHMA Kemasan Kantong Ton 83,70

DIVISI 7. STRUKTUR
7.1 (5a) Beton struktur fc’30 MPa M3 5,28
7.1 (8) Beton fc’15 MPa M3 83,00
7.3.(1) Baja Tulangan Polos-BjTP 280 Kg 112,00
7.3.(2) Baja Tulangan Sirip BjTP 280 Kg 660,00
7.9.(1) Pasangan Batu M3 1.010,50
7.10.(3a) Bronjong dengan kawat yang dilapisi galvanis M3 54,00
7.14.(1) papan nama jembatan Buah 2,00
7.15.(1) Pembongkaran Pasangan Batu M3 16,00
7.15.(2) Pembongkaran Beton M3 4,50

DIVISI 8. REHABILITASI JEMBATAN .


8.2 (1) Penambalan (patching) M3 11,60
8.13.(3) Perbaikan Sandaran Beton – Baja M1 4,00

DIVISI 9. PEKERJAAN HARIAN DAN


PEKERJAAN LAIN-LAIN .
9.1.(1) Mandor Jam 100,00
9.1.(2) Pekerja Biasa Jam 100,00
9.1.(4a) Dump Truck, kapasitas 3 - 4 m³ Jam 100,00
9.1.(8) Motor Grader min 100 PK Jam 120,00
9.1.(9) Loader Roda Karet 1.0 - 1.6 M3 Jam 100,00
7
KAK PPK 2.2 PROV. SULAWESI TENGAH

9.1.(11) Alat Penggali (Excavator) 80 - 140 PK Jam 100,00


9.2.(1) Marka Jalan Termoplastik M2 1.967,15
9.2.(5) Patok Pengarah Buah 26,00
Beton Pemisah Jalur (Concrete Barrier) M1 171,00

DIVISI 10. PEKERJAAN


PEMELIHARAAN KINERJA .
Galian pada Saluran Lereng untuk
10.1 (1) Pemeliharaan M3 2.045.00
Timbunan Pilihan Pada Lereng Tepi Saluran
10.1 (2) untuk Pemeliharaan M3 571,00
10.1 (3) Perbaikan Pasangan Batu dengan Mortar M3 174,00
10.1 (4) Perbaikan Lapis Pondasi Agregat Kelas A M3 126,50
Perbaikan Lapis Pondasi Agregat Kelas S M3 168,00
10.1 (9) Perbaikan Campuran Aspal Panas M3 134,30
Residu Bitumen untuk Pemeliharaan Liter 2000,00
Perbaikan Pasangan Batu M3 360,00
10.1 (21) Pembersihan Drainase M1 225.070,00
10.1 (22) Pengendalian Tanaman M2 2.548.800,00
Pemeliharaan Kinerja Jembatan Mosing
10.2 (1) Bentang 6,4 M LS 1,00
Pemeliharaan Kinerja Jembatan Kayulai I
10.2 (2) Bentang 6,4 M LS 1,00
Pemeliharaan Kinerja Jembatan Kayulai
10.2 (3) Bentang 14,00 M LS 1,00
Pemeliharaan Kinerja Jembatan Longsung
10.2 (4) Bentang 10,3 M LS 1,00
Pemeliharaan Kinerja Jembatan Sigompipi
10.2 (5) Bentang 8,3 M LS 1,00
Pemeliharaan Kinerja Jembatan Manggabalu
10.2 (6) Bentang 10,3 M LS 1,00
Pemeliharaan Kinerja Jembatan Maninili
10.2 (7) Bentang 22,8 M LS 1,00
Pemeliharaan Kinerja Jembatan Buol Bentang
10.2 (8) 6,7 M LS 1,00
Pemeliharaan Kinerja Jembatan Tanta
10.2 (9) Bentang 10,3 M LS 1,00
Pemeliharaan Kinerja Jembatan Ipi II Bentang
10.2 (10) 6,7 M LS 1,00
Pemeliharaan Kinerja Jembatan Sigenti
10.2 (11) Bentang 41,2 M LS 1,00
Pemeliharaan Kinerja Jembatan Sopang
10.2 (12) Bentang 6,5 M LS 1,00
Pemeliharaan Kinerja Jembatan Malanggo II
10.2 (13) Bentang 10 M LS 1,00
Pemeliharaan Kinerja Jembatan Sipayo II
10.2 (14) Bentang 14 M LS 1,00
Pemeliharaan Kinerja Jembatan Marantasi
10.2 (15) Bentang 20 M LS 1,00
Pemeliharaan Kinerja Jembatan Bondoyong I
10.2 (16) Bentang 6,7 M LS 1,00
Pemeliharaan Kinerja Jembatan Bondoyong II
10.2 (17) Bentang 14 M LS 1,00

8
KAK PPK 2.2 PROV. SULAWESI TENGAH

Pemeliharaan Kinerja Jembatan Marisa


10.2 (18) Bentang 8,5 M LS 1,00

Pemeliharaan Kinerja Jembatan Kabu-Kabu


10.2 (19) Bentang 8,5 M LS 1,00
Pemeliharaan Kinerja Jembatan Silo'o
10.2 (20) Bentang 14 M LS 1,00
Pemeliharaan Kinerja Jembatan Oguu
10.2 (21) Bentang 10,4 M LS 1,00
Pemeliharaan Kinerja Jembatan Sidoan
10.2 (22) Bentang 6,5 M LS 1,00
Pemeliharaan Kinerja Jembatan Sidoan II
10.2 (23) Bentang 41,3 M LS 1,00
Pemeliharaan Kinerja Jembatan Sidoan III
10.2 (24) Bentang 9,7 M LS 1,00
Pemeliharaan Kinerja Jembatan Bainaa
10.2 (25) Bentang 102,9 M LS 1,00
Pemeliharaan Kinerja Jembatan Dongkas
10.2 (26) Bentang 20,4 M LS 1,00
Pemeliharaan Kinerja Jembatan Tapoya I
10.2 (27) Bentang 8,6 M LS 1,00
Pemeliharaan Kinerja Jembatan Tapoya II
10.2 (28) Bentang 11,3 M LS 1,00
Pemeliharaan Kinerja Jembatan Topoya
10.2 (29) Bentang 13,3 M LS 1,00
Pemeliharaan Kinerja Jembatan Buranga I
10.2 (30) Bentang 6,6 M LS 1,00
Pemeliharaan Kinerja Jembatan Tomoli III
10.2 (31) Bentang 10,3 M LS 1,00
Pemeliharaan Kinerja Jembatan Tomoli V
10.2 (32) Bentang 10,3 M LS 1,00
Pemeliharaan Kinerja Jembatan Toribulu
10.2 (33) Bentang 77,9 M LS 1,00
Pemeliharaan Kinerja Jembatan Tundu I
10.2 (34) Bentang 6 M LS 1,00
10.2 (35) Pemeliharaan Kinerja Jembatan Ujularit
Bentang 8,3 M LS 1,00
10.2 (36) Pemeliharaan Kinerja Jembatan Donggulu
Bentang 30,4 M LS 1,00
10.2 (37) Pemeliharaan Kinerja Jembatan Dompis
Bentang 10,3 M LS 1,00
10.2 (38) Pemeliharaan Kinerja Jembatan Balos
Bentang 10,2 M LS 1,00
10.2 (39) Pemeliharaan Kinerja Jembatan Labalang
Bentang 10,2 M LS 1,00
10.2 (40) Pemeliharaan Kinerja Jembatan Kasimbar
Bentang 20 M LS 1,00
10.2 (41) Pemeliharaan Kinerja Jembatan Tompis
Bentang 23 M LS 1,00
10.2 (42) Pemeliharaan Kinerja Jembatan Simangiwa
Bentang 10,3 M LS 1,00
10.2 (43) Pemeliharaan Kinerja Jembatan Posona
Bentang 13,3 M LS 1,00
10.2 (44) Pemeliharaan Kinerja Jembatan Pawalonong
Bentang 13,2 M LS 1,00
10.2 (45) Pemeliharaan Kinerja Jembatan Towawa LS 1,00
9
KAK PPK 2.2 PROV. SULAWESI TENGAH

Bentang 26 M
10.2 (46) Pemeliharaan Kinerja Jembatan Tada Bentang
51,3 M LS 1,00
10.2 (47) Pemeliharaan Kinerja Jembatan Mantiwau
Bentang 14,6 M LS 1,00
10.2 (48) Pemeliharaan Kinerja Jembatan Maranindi
Bentang 7,3 M LS 1,00
10.2 (49) Pemeliharaan Kinerja Jembatan Uwevolo
Bentang 13,3 M LS 1,00
10.2 (50) Pemeliharaan Kinerja Jembatan Uweoge
Bentang 26,10 M LS 1,00
10.2 (51) Pemeliharaan Kinerja Jembatan Marantale 3
Bentang 10,3 M LS 1,00
10.2 (52) Pemeliharaan Kinerja Jembatan Popa Bentang
8,7 M LS 1,00
10.2 (53) Pemeliharaan Kinerja Jembatan Silanga 3
Bentang 26,2 M LS 1,00
10.2 (54) Pemeliharaan Kinerja Jembatan Siniu 3
Bentang 6,7 M LS 1,00
10.2 (55) Pemeliharaan Kinerja Jembatan Towera
Bentang 61 M LS 1,00
10.2 (56) Pemeliharaan Kinerja Jembatan Tolole I
Bentang 8,3 M LS 1,00
10.2 (57) Pemeliharaan Kinerja Jembatan Toga I
Bentang 6,7 M LS 1,00
10.2 (58) Pemeliharaan Kinerja Jembatan Toga II
Bentang 6,7 M LS 1,00
10.2 (59) Pemeliharaan Kinerja Jembatan Toga III
Bentang 6,8 M LS 1,00
10.2 (60) Pemeliharaan Kinerja Jembatan Paranggi I
Bentang 9,9 M LS 1,00
10.2 (61) Pemeliharaan Kinerja Jembatan Ampibabo II
Bentang 6,7 M LS 1,00

6. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Jangka waktu t o t a l pelaksanaan kegiatan ini direncakan selama 300 (tiga ratus)
hari kalender dan masa pemeliharaan selama 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari
kalender.

7. LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup kegiatan yang akan dilaksanakan adalah long segment dengan pekerjaan
sebagai berikut :
a. Pemeliharaan Rutin Jalan dan Jembatan
b. Pemeliharaan Rutin Kondisi
c. Pemeliharaan Rutin Preventif
d. Preservasi Minor Jalan
10
KAK PPK 2.2 PROV. SULAWESI TENGAH

e. Rekonstruksi Jalan
f. Penanganan Longsoran
g. Pemeliharaan Rutin Jembatan
h. Preservasi Jembatan

8. PEKERJAAN UTAMA
Sebagai pekerjaan utama adalah sebagai berikut :

No. Pekerjaan Utama


1. Laston Lapis Aus Asbuton (AC-WC Asb)
2. Laston Lapis Antara Asbuton (AC-BC Asb)
3. Laburan Aspal
4. Latsir Kelas A (SS A)
5. Pasangan Batu dengan Mortar
6. Lapis Pondasi Agregat Kelas A
7. Timbunan Pilihan dari Sumber Galian

Pekerjaan Utama di atas harus dijelaskan Metode Pelaksanaan Pekerjaan dalam


penawaran penyedia, yang menggambarkan penguasaan penyelesaian pekerjaan yang
sistematis dari awal sampai akhir meliputi tahapan/urutan pekerjaan utama dan
uraian/cara kerja dari masing-masing jenis kegiatan pekerjaan utama yang dapat
dipertanggungjawabkan secara teknis.

9. TENAGA AHLI
Tenaga ahli minimal yang dibutuhkan untuk kegiatan ini terdiri dari :
Tingkat Jabatan dalam Pengalaman Kerja Sertifikat
No Pendidikan/ pekerjaan yang akan Profesional (Tahun) Kompetensi
Ijazah dilaksanakan Kerja
General SKA Ahli
S1 Teknik
1 Superintendent 6 (Enam) Tahun Teknik Jalan
Sipil
Madya
Manajer Kendali SKA Ahli
S1 Teknik
2 Mutu (QCM) 6 (Enam) Tahun Teknik Jalan
Sipil
Madya
SKA Ahli
S1 Teknik Pelaksana Jalan
3 6 (Enam) Tahun Teknik Jalan
Sipil
Madya
SKA Ahli
S1 Teknik
4 Pelaksana Jembatan 6 (Enam) Tahun Teknik
Sipil
Jembatan Muda
S1 Teknik Ahli K3
5
Sipil Ahli K3 Konstruksi 6 (Enam) Tahun Konstruksi
11
KAK PPK 2.2 PROV. SULAWESI TENGAH

10. IDENTIFIKASI BAHAYA


Identifikasi Bahaya
No. Jenis/Tipe Pekerjaan
Laston Lapis Aus Terjadi iritasi kulit akibat uap panas
1. Asbuton (AC-WC Terjadi gangguan lalu lintas
Asb) Terkena material hotmix (luka bakar)
Laston Lapis Antara Terjadi iritasi kulit akibat uap panas
2. Asbuton (AC-BC Terjadi gangguan lalu lintas
Asb) Terkena material hotmix (luka bakar)
Terjadi iritasi kulit akibat uap panas
Terjadi gangguan lalu lintas
3. Laburan Aspal
Terkena material Aspal Panas (luka
bakar)

Terjadi iritasi kulit akibat uap panas


Terjadi gangguan lalu lintas
4. Latasir Kelas A
Terkena material Aspal Panas (luka
bakar)
Terjadi gangguan lalu lintas
Lapis Pondasi
5. kendaraan/kemacetan
Agregat Kelas S
Terkena pecahan batu/luka
Timbunan Pilihan Terjadi gangguan lalu lintas
6. kendaraan/kemacetan
dari Sumber Galian
Terkena pecahan batu/luka
Terjadi kecelakaan akibat alat kerja
Terjadi gangguan
kesehatan/gangguan fisik akibat
7. Pasangan Batu pekerja tidak memakai perlengkapan
dengan Mortar kerja yang sesuai dengan syarat
Terjadi iritasi pada kulit, mata dan
paru-paru akibat debu yang kering

12
KAK PPK 2.2 PROV. SULAWESI TENGAH

11. PERALATAN
Penyedia jasa harus memiliki kemampuan menyediakan peralatan utama untuk
pelaksanaan pekerjaan, yaitu:
1. Pekerjaan Efektif
Kepemilikan/
No Jenis Kapasitas Jumlah
Status
Milik/Sewa Beli
1 Ashalt Mixing Plant (AMP) 80 ton/jam 1 unit
/Sewa
Milik/Sewa Beli
2 Stone crusher 100 ton/jam 1 unit
/Sewa
Milik/Sewa Beli
3 Track Asphlat Finisher 80 ton/jam 1 unit
/Sewa
Milik/Sewa Beli
4 Tandem Roller 8 ton 1 unit
/Sewa
Milik/Sewa Beli
5 Pneumatic Tire Roller (PTR) 8 ton 1 unit
/Sewa
Milik/Sewa Beli
6 Vibrator Roller 8 – 16 ton 1 unit
/Sewa
Milik/Sewa Beli
7 Excavator 0,9 m3 2 unit
/Sewa
Milik/Sewa Beli
8 Wheel Loader 1,5 m3 1 unit
/Sewa
Milik/Sewa Beli
9 Asphal Sprayer 850 Ltr 1 Unit
/Sewa
Milik/Sewa Beli
10 Motor Grader 125 HP 1 unit
/Sewa
Milik/Sewa Beli
11 Dump Truck 8 – 10 ton 5 unit
/Sewa
Milik/Sewa Beli
12 Concrete Mixer 0,3 – 0,6 m3 5 unit
/Sewa

2. Pekerjaan Pemeliharaan Rutin Jalan dan Jembatan


Kepemilikan/
No Jenis Kapasitas Jumlah
Status
Milik/Sewa Beli
1 Grass Cutter 30 cc 6 unit
/Sewa
Milik/Sewa Beli
2 Chain Saw 16 inchi 1 unit
/Sewa
3 Tandem Roller 4 ton 2 unit Milik/Sewa Beli
13
KAK PPK 2.2 PROV. SULAWESI TENGAH

/Sewa
Milik/Sewa Beli
4 Asphal Sprayer 850 Ltr 1 Unit
/Sewa
Milik/Sewa Beli
5 Tamper 5,5 HP 2 unit
/Sewa
Milik/Sewa Beli
6 Compressor 4000 L/m 1 unit
/Sewa
Milik/Sewa Beli
7 Dump Truck 3,5 ton 1 unit
/Sewa
Milik/Sewa Beli
8 Pick Up - 2 unit
/Sewa
Milik/Sewa Beli
9 Asphalt Cutter 16 inchi 2 unit
/Sewa
Milik/Sewa Beli
10 Generator Set - 1 unit
/Sewa
Milik/Sewa Beli
11 Jack Hammer 30 cc 2 unit
/Sewa
Tekanan Min Milik/Sewa Beli
12 Water Jet 1 unit
70 Bar /Sewa

Peralatan di lapangan harus mempunyai Bukti Milik Sendiri/Sewa Kepemilikan


terlampir.

12. PROGRAM PADAT KARYA

Sebelum pelaksanaan pekerjaan, penyedia jasa harus melakukan pendataan warga


setempat yang memenuhi kriteria untuk menjadi tenaga kerja padat karya. Dalam pelaksanaan
padat karya, Penyedia Jasa menetapkan perhitungan tenaga kerja yang dibutuhkan dengan
mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Tenaga kerja yang digunakan merupakan tenaga kerja tidak terlatih
2. Peralatan yang digunakan merupakan peralatan sederhana
3. Jam kerja efektif untuk pekerja diperhitungkan selama 7 (Tujuh) jam perhari dan 40
(Empat Puluh) jam perminggu
4. Frekuensi pelaksanaan pekerjaan selama masa pelaksanaan
5. Besaran dasar harga Upah Minimum Provinsi (UMP) yang berlaku.

Adapun pekerjaan yang dilaksanakan dengan program Padat karya sebagai berikut :
Kebutuhan Tenaga per
No. Jenis Pekerjaan Hari Keterangan
(Orang/Hari)
Dilakukan sebanyak 6
1. Pengendalian Tanaman 15 Orang/Hari kali selama masa
pelaksanaan
Dilakukan sebanyak 2
2. Pembersihan Drainase 12 Orang/Hari kali selama masa
pelaksanaan
14
KAK PPK 2.2 PROV. SULAWESI TENGAH

Dilakukan sebanyak 1
3. Pengecatan sederhana Jembatan 6 Orang/Hari kali selama masa
pelaksanaan
Dilakukan sebanyak 2
3. Pembersihan Jembatan 12 Orang/Hari kali selama masa
pelaksanaan

Penyedia jasa harus dapat menjelaskan metode pelaksanaan pekerjaan padat karya dan
urutan tahapan perekruktan/pendataan tenaga kerja yang memenuhi kriteria padat karya,
penjabaran penggunaan alat yang digunakan serta waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
padat karya sesuai jadwal pelaksanaan penawaran pekerjaan.
Besaran upah untuk tenaga kerja padat karya minimal sama atau lebih besar dari Upah
Minimum Provinsi Sulawesi Tengah, sebesar Rp 2.303.711,00 (Dua Juta Tiga Ratus Tiga
Ribu Tujuh Ratus Sebelas Rupiah) per bulan.

13. METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Preservasi dan Rehabilitasi Jalan Tinombo-Sinei-Ampibabo-Toboli yang berlokasi di


Kabupaten Parigi Moutong bertujuan untuk meningkatkan pelayanan lalu lintas secara
maksimal dan juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. Kegiatan ini dibiayai
dari APBN Tahun Anggaran 2020, dengan waktu keseluruhan pelaksanaan selama 300 (tiga
ratus puluh) hari kalender, serta mengacu kepada Spesifikasi Umum Kementerian Pekerjaan
Umum Direktorat Jenderal Bina Marga Edisi November 2019.
Penyedia jasa dapat menjelaskan Metode Pelaksanaan Pekerjaan yang akan dilaksanakan pada
pekerjaan Preservsi Jalan Tinombo-Sinei-Ampibabo-Toboli dan dapat disesuaikan dengan
urutan pekerjaan dalam menyelesaikan pekerjaan.
Hal-hal berikut perlu diperhatikan penyedia jasa dalam melaksanakan pelaksanaan pekerjaan:
1. Melaksanakan mobilisasi personil dan peralatan yang digunakan setelah menerima
surat perintah mulai kerja (SPMK) secara bertahap sesuai kebutuhan dan jadwal
pelaksanaan pekerjaan. Pada Pekerjaan Mobilisasi ini, akan dilakukan Mobilisasi
Peralatan, Tenaga Kerja, Pembuatan/pembangunan Direksi Keet, dan barak tempat
kerja serta kebutuhan lainnya yang diperlukan guna menunjang kelancaran pekerjaan.
Juga Dilakukan Penyelidikan atau Investigasi terhadap kondisi lapangan, kondisi
material yang akan dipergunakan, seperti melakukan Job Mix Formula (JMF).
Melakukan survey lapangan guna mengetahui tentang kemungkinan adanya kendala‐
kendala di proyek yang dapat mengganggu pelaksanaan pekerjaan baik secara langsung
maupun tidak langsung.

15
KAK PPK 2.2 PROV. SULAWESI TENGAH

2. Sebelum memulai pekerjaan harus menyiapkan dan mengajukan Rencana Manajemen


dan Keselamatan Lalu Lintas (RMKL) untuk kegiatan selama Masa Pelaksanaan.
RMKL disusun oleh Tenaga Ahli Keselamatan Jalan disampaikan pada saat rapat
persiapan pelaksanaan pekerjaan konstruksi (Pre Contruction Meeting/PCM) dan
mendapat persetujuan dari Pengawas Pekerjaan serta dimutakhirkan secara reguler
berdasarkan kondisi tempat kerja.
3. Sebelum pelaksanaan kontrak dimulai, jika rencana kegiatan tidak termasuk dalam
kategori wajib dilengkapi dengan dokumen Amdal (Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup) atau UKL-UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup) atau DELH (Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup)
atau DPLH (Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup), Pengguna Jasa menyampaikan
secara tertulis kepada Penyedia Jasa untuk berkewajiban melakukan pengelolaan
lingkungan hidup sesuai ketentuan.
4. Dari mulai hingga penyelesaian pekerjaan dan selama masa pemeliharaan, Kontraktor
bertanggung jawab atas keselamatan dan keamanan pekerja:
a. Material dan peralatan teknis serta konstruksi;
b. Wajib menjaga keselamatan kerja di ruang kerja dengan melengkapi dengan
perlengkapan keselamatan kerja seperti safety line, rambu - rambu, papan promosi
keselamatan, dan lain – lain;
c. Wajib menjamin keselamatan tenaga kerja yang terlibat dalam pelaksanaan
pekerjaan dari segala kemungkinan yang terjadi dengan memenuhi aturan dan
ketentuan kesehatan dan keselamatan kerja yang berlaku (Jamsostek);
d. Menyediakan obat-obatan menurut syarat-syarat Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan (PPPK) yang selalu dalam keadaan siap digunakan di lapangan, untuk
mengatasi segala kemungkinan musibah bagi semua petugas dari pekerja lapangan;
e. Setiap pekerja diwajibkan menggunakan sepatu pada waktu bekerja dan di lokasi
harus disediakan Alat Pelindung Diri (APO) berupa Rumpi Kerja, safety belt,
safety helmet, masker/kedok las terutama untuk dipakai pada pekerjaan
pemasangan baja dan pekerjaan yang beresiko tertimpa benda keras;
f. Menyediakan air bersih, kamar mandi dan WC yang layak dan bersih bagi semua
petugas dan pekerja. Membuat tempat penginapan di lapangan pekerjaan untuk
para pekerja tidak diperkenankan, kecuali atas ijin PPK;
g. Apabila terjadi kecelakaan, sesegera mungkin memberitahukan kepada Konsultan
dan mengambil tindakan yang perlu untuk keselamatan korban kecelakaan itu;
5. Manajemen Mutu sangat diperlukan untuk menjaga mutu hasil pekerjaan sesuai dengan
16
KAK PPK 2.2 PROV. SULAWESI TENGAH

spesifikasi. Dalam pengendalian mutu, tim manajemen mutu harus selalu memonitor
proses pekerjaan mulai pengawasan pengadaan material, peralatan, personil hingga
pelaksanaan pekerjaan sampai selesai. Pekerjaan ini meliputi:
a. Personil yang kompeten di bidang Manajemen Mutu.
b. Pengawasan mulai dari material, peralatan, dan tenaga kerja hinga pelaksanaan
pekerjaan akan mampu meningkatkan nilai mutu hasil pekerjaan.
c. Membuat laporan secara berkala selama masa pelaksanaan pekerjaan sebagai
bahan evaluasi perbaikan secara rutin dalam setiap kegiatan pekerjaan. Hasil
pekerjaan yang efektif, tepat mutu,tepat biaya dan tepat waktu
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Utama harus dijabarkan oleh penyedia jasa dan sesuai
dengan Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 untuk Pekerjaan Jalan dan Jembatan (Revisi
1), Urutan pekerjaan dibuat oleh penyedia jasa sebagai dasar penyusunan Jadwal
Pelaksanaan Pekerjaan yang dinilai mampu untuk menyelesaikan pekerjaan.

14. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN KONSTRUKSI


Spesifikasi Teknis pekerjaan konstruksi, meliputi:
a. Ketentuan penggunaan bahan/material yang diperlukan;

b. Ketentuan penggunaan peralatan yang diperlukan;

c. Ketentuan penggunaan tenaga kerja;

d. Metode kerja/prosedur pelaksanaan pekerjaan;

e. Ketentuan gambar kerja harus lengkap dan jelas

f. Ketentuan perhitungan prestasi pekerjaan untuk pembayaran;

g. Ketentuan pembuatan laporan progres dan dokumentasi;

h. Ketentuan mengenai penerapan manajemen K3 konstruksi (Keselamatan dan


Kesehatan Kerja)

i. Ketentuan hasil uji laboratorium untuk bahan-bahan yang digunakan.

j. Ketentuan pembuatan dokumen lingkungan, Dokumen Rencana Kerja Pengelolaan


dan Pemantauan Lingkungan (RKPPL), dan Laporan Pelaksanaan RKL dan RPL

k. Dll yang diperlukan

15. KUALIFIKASI
Kualifikasi yang diharuskan dipenuhi oleh Penyedia Jasa adalah:
a. Memiliki latar belakang dan pengalaman yang luas dalam bidang pekerjaan
konstruksi jalan dan jembatan;
17
KAK PPK 2.2 PROV. SULAWESI TENGAH

b. Pernah menjadi penyedia jasa dalam bidang konstruksi jalan dan jembatan;
c. Mengerti dan memahami peraturan yang sesuai dengan konstruksi jalan dan
jembatan (PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16
TAHUN 2018 dan PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR 07
TAHUN 2019 TENTANG JALAN, Spesifikasi Umum tahun 2018 ( R e v i s i 1 )
Pekerjaan Jalan dan Jembatan, SNI, Peraturan lain yang terkait) ;
d. Memiliki kemampuan untuk menangani masalah dengan cepat dan tepat;
e. Memiliki metode yang baik dalam memberikan pelayanan kepada Pengguna;
f. Memiliki komitmen yang kuat untuk mau bekerjasama dengan Panitia Pengadaan,
dan Tim Teknis pada Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XIV Palu;
g. Memiliki komitmen dan disiplin terhadap tanggung jawab dan jadwal
pekerjaan.
h. Pengalaman kerja/kinerja tahun sebelumnya dengan disertai pernyataan dan
mengetahui PPK.

16. KELUARAN
Tersedianya kondisi jalan yang mantap untuk Ruas Jalan Tinombo – Sinei – Ampibabo -
Toboli.

17. MANFAAT
Kelancaran arus lalu lintas orang dan barang untuk Ruas Jalan Tinombo – Sinei –
Ampibabo - Toboli.

18. DAMPAK
Peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat sekitar Ruas Jalan Tinombo – Sinei
– Ampibabo - Toboli. Konektivitas mulai dari jalan desa, kabupaten/kota, provinsi dengan
jalan nasional akan memudahkan kegiatan orang dan barang antar wilayah untuk melakukan
kegiatan dan pemerataan ekonomi sehingga meningkatkan efisiensi dan kelancaran arus
barang dan jasa antar wilayah.

18

Anda mungkin juga menyukai