Anda di halaman 1dari 48

METODE SURVEI

DATA REFERENCE
POINT
(DRP)
A. PENGERTIAN DATA TITIK REFERENSI (DRP)
• Bentuk fisik DRP yang paling umum digunakan pada jalan di
Indonesia, termasuk jalan provinsi, adalah patok kilometer.
Namun untuk jalan kabupaten, patok kilometer tidak selalu ada,
maka bentuk fisik permanen lainnya dapat digunakan sebagai
DRP. Berikut merupakan jenis-jenis bentuk fisik DRP yang umum
digunakan di Indonesia:
• Patok kilometer (km) dan hectometer (hm)
• Tanda permanen lain di sisi jalan seperti tugu perbatasan
• Persimpangan
• Jembatan
• Gorong-gorong
• Persilangan dengan rel kereta api
• Gedung atau landmark lainnya
A. PENGERTIAN DATA TITIK REFERENSI (DRP)
• Data DRP harus diambil terlebih dahulu, sehingga data DRP
tersebut dapat dijadikan acuan atau referensi lokasi pada survei
selanjutnya.
• Survei DRP dilakukan setiap 5 (lima) tahun sekali.
• Jika SK jalan telah terbit, maka sebaiknya dilakukan survei
DRP terhadap ruas-ruas jalan terkait, untuk memperbaharui
dataDRP.
C. DATA YANG PERLU DICATAT PADA SURVEI DRP
• Kode atau nomor DRP
• Jenis bentuk fisik DRP
• Koordinat DRP (berdasarkan GPS)
• Dokumentasi foto dan nomer foto
• Jarak antara DRP pertama dan DRP tersebut
• Trase ruas jalan (menggunakan GPS)
• Keterangan khusus pada DRP jika diperlukan
(misalnya kantor instansi pemerintahan,
fasilitas Pendidikan, fasilitas Kesehatan, dan
lain-lain)
SIMULASI SURVEI DRP

STA 0+000

0+741 43 44
0+200

0+497 0+800 1+000 1+630 2+000 3+000

Arah Survei
42
CONTOH PENGISIAN FORM/TEMPLATE DRP

• Kode atau nomor DRP


• Koordinat DRP (berdasarkan GPS)
• Jarak antara DRP pertama dan DRP selanjutnya
• Trase ruas jalan (menggunakan GPS)
• Keterangan khusus pada DRP jika diperlukan (misalnya kantor
instansi pemerintahan, fasilitas Pendidikan, fasilitas Kesehatan, dan
lain-lain)
SURVEY INVENTARISASI JALAN
SURVEI INVENTARISASI JALAN
• Survei yang dilakukan untuk mendapatkan data asset jalan berupa elemen
fisik pada perkerasan, bahu jalan, dan saluran. Data inventarisasi jalan
melingkupi tipe saluran (kiri dan kanan), tipe dan lebar perkerasan, bahu
jalan (kiri dan kanan) dan medan jalan.

• Survei inventarisasi dilakukan


setiap interval tertentu, umumnya
100 atau 200 meter

• Pencatatan dilakukan dengan


menggunakan formular cetak
atau tablet survei PKRMS
SURVEI INVENTARISASI JALAN
• Segmentasi untuk pengambilan data pada survei inventarisasi biasanya
berupa segmen jalan yang homogen atau sepanjang tidak terdapat variasi
data inventarisasi.
• Survei inventarisasi dilakukan setiap interval tertentu, umumnya 100 atau
200 meter
• Namun pencatatan data wajib dilakukan jika terdapat variasi data
inventarisasi meskipun posisi perubahan data inventarisasi tersebut belum
berjarak 100 meter dengan data sebelumnya.
• Pencatatan dilakukan dengan menggunakan formular cetak atau tablet
survei PKRMS
SURVEI INVENTARISASI JALAN
• Buka tablet survei inventarisasi yang sudah di ekspor
• Pilih Inventarisasi Jalan
• Pilih Nomor Ruas
• Isi kolom nama surveyor (atas dan bawah)
• Pastikan tanggal survei
• Pastikan arah survey (Normal atau Reverse)
• Pastikan Interval surveinya (100 atau 200 meter)
• Pilih tanda masuk [ >>]
SURVEI INVENTARISASI JALAN
SURVEI BAGIAN KIRI (BAHU, SALURAN)
• Pilih tipe bahu jalan
• Pilih lebar bahu
• Pilih tipe drainase
• Pilih tata guna lahan
• Pilih tanda + (untuk melanjutkan ke STA
berikutnya)
• Apabila data inventarisasi pada STA
sebelumnya sama dengan STA
setelahnya, maka tanda sama dengan (=)
bisa di pilih
• Apabila Panjang jalan dilapangan lebih
dari SK, maka bisa dipilih “Data
Masukan”
• Masukan angkanya, kemudian matikan, • Pilih tanda << untuk keluar
dengan cara meng”Klik”
SURVEI INVENTARISASI JALAN
SURVEI BAGIAN KIRI (BAHU, SALURAN)
TIPE BAHU JALAN

TIDAK ADA ASPAL


BAHU

LAPISAN BATU KALI KERIKIL


PENETRASI

TANA BETON BLOK


H BETON
SURVEI INVENTARISASI JALAN
SURVEI BAGIAN KIRI (BAHU, SALURAN)
TIPE SALURAN

TIDAK ADA SALURAN TIDAK DIPERLUKAN SALURAN

SALURAN TANAH SALURAN PASANGAN BATU TERBUKA SALURAN PASANGAN BATU


TERTUTUP
SURVEI INVENTARISASI JALAN
SURVEI BAGIAN PERKERASAN
TIPE TATA GUNA LAHAN

TIDAK ADA DESA

PERTANIAN KOTA HUTAN


SURVEI INVENTARISASI JALAN
SURVEI BAGIAN
PERKERASAN
• Pilih tipe perkerasan jalan
• Pilih lebar perkerasan
• Pilih lebar rumija
• Pilih tipe medan jalan
• Apabila survei tidak dapat dilanjutkan
karena factor alam, maka kolom tak
dapat dilalui dapat dipilih
• Misalnya jembatan runtuh, sungai tanpa
jembatan, tidak dapat dilalui selama
musim hujan dan lainnya
• Pilih tanda + (untuk melanjutkan ke STA
berikutnya) • Pilih tanda << untuk keluar
• Apabila data kondisi pada STA sebelumnya
sama dengan STA setelahnya, maka tanda
sama dengan (=) bisa di pilih
SURVEI INVENTARISASI JALAN
• Contoh pencatatan data segmentasi
• Sta 0+000 – 0+230 aspal
• Sta 0+230 – 0+570 beton
• Sta 0+570 – 0+800 kerikil
SURVEI INVENTARISASI JALAN
SURVEI BAGIAN PERKERASAN
TIPE PERKERASAN JALAN

ASPA BETO KERIKI


L N L

LAPISAN PENETRASI BLOK BETON BATU KALI

TANA
H
SURVEI INVENTARISASI JALAN
SURVEI BAGIAN PERKERASAN
TIPE MEDAN JALAN

DATAR BUKIT GUNUN


G
Datar (kemiringan Bukit (kemiringan Gunung (kemiringan
medan < 3%) medan berkisar 3 – medan > 25%)
25%)
SURVEI INVENTARISASI JALAN
SURVEI BAGIAN PERKERASAN
TIPE JALAN TIDAK DAPAT DILALUI

TIDAK DAPAT
JEMBATAN RUNTUH SUNGAI TANPA JEMBATAN DILALUI SELAMA
MUSIM HUJAN
SURVEI KONDISI JALAN
• Buka tablet survei kondisi yang sudah di ekspor
• Pilih kondisi Jalan
• Pilih Nomor Ruas
• Isi kolom nama surveyor (atas dan bawah)
• Pastikan tanggal survei
• Pastikan arah survey (Normal atau Reverse)
• Pastikan Interval surveinya (100 atau 200 meter)
• Pilih tanda masuk [ >>]
SURVEI KONDISI JALAN
SURVEI BAGIAN KIRI/KANAN
(BAHU, SALURAN DAN RAMBU)
• Pilih tipe lereng >Jika baik, maka
dikosongkan
• Pilih bahu > pilih kondisinya
• Pilih kondisi bahu > kondisinya
• Pilih drainase > kondisinya
• Untuk trotoar, hanya di isi jika
kondisinya membahayakan
• Untuk rambu dan patok pengarah
diisi jumlahnya (hanya yang rusak)
• Untuk pagar pengaman, diisi
Panjang yang mengalami kerusakan
SURVEI KONDISI JALAN
SURVEI BAGIAN KIRI/KANAN (BAHU, SALURAN DAN RAMBU)
TIPE KONDISI LERENG

• Kosong > kondisinya normal/baik


• Tidak ada
• Runtuh

• Kondisi lereng runtuh


SURVEI KONDISI JALAN
SURVEI BAGIAN KIRI/KANAN (BAHU, SALURAN DAN RAMBU)
TIPE KONDISI BAHU JALAN

• Tidak ada • Tidak ada


• Di atas perkerasan • Baik/Rata
• Sama tinggi dengan perkerasan • Rutting/Erosi Ringan
• Di bawah perkerasan • Rutting/Erosi Berat
• Diperlukan bahu beton
• > 10 cm dibawah perkerasan
SURVEI KONDISI JALAN
SURVEI BAGIAN KIRI/KANAN (BAHU, SALURAN DAN RAMBU)
TIPE KONDISI BAHU JALAN
• Tidak ada • Sama tinggi dengan • Diperlukan bahu beton
perkerasan

• > 10 cm dibawah
• Di atas perkerasan • Di bawah perkerasan perkerasan
SURVEI KONDISI JALAN
SURVEI BAGIAN KIRI/KANAN (BAHU, SALURAN DAN RAMBU)
TIPE KONDISI SALURAN
• Diperlukan saluran • Tersumbat
pasangan batu

• Diperlukan saluran tanah • Erosi


SURVEI KONDISI JALAN
SURVEI BAGIAN KIRI/KANAN (BAHU, SALURAN DAN RAMBU)
TIPE KONDISI TROTOAR, RAMBU DAN MARKA
• Trotoar berbahaya • Kondisi patok pengarah

• Kondisi rambu • Kondisi pagar pengaman


SURVEI KONDISI JALAN
SURVEI BAGIAN KIRI/KANAN (BAHU, SALURAN DAN RAMBU)
TIPE KONDISI TROTOAR, RAMBU DAN MARKA
• Kondisi marka jalan

• Kondisi marka jalan di centang [ √ ] apabila


diperlukan pengecatan ulang terhadap
marka jalan yang sudah pudar atau hilang,
dan pada ruas jalan yang mungkin belum
memiliki marka jalan
SURVEI KONDISI JALAN
• Buka tablet survei kondisi yang sudah di ekspor
• Pilih kondisi Jalan
• Pilih Nomor Ruas
• Isi kolom nama surveyor (atas dan bawah)
• Pastikan tanggal survei
• Pastikan arah survey (Normal atau Reverse)
• Pastikan Interval surveinya (100 atau 200 meter)
• Pilih tanda masuk [ >>]
SURVEI KONDISI JALAN
SURVEI BAGIAN PERKERASAN KONDISI PERKERASAN ASPAL
• terdapat 9 (sembilan)
tipe kerusakan
perkerasan utama pada
jalan dan bahu jalan
aspal yaitu sebagai
berikut:
1. Susunan permukaannya
 Baik/ rapat
 Kasar
2. Kegemukan/Bleeding
 Dihitung luas (m²)
3. Agregat lepas
 Dihitung luas (m²)
4. Disintegrasi
 Dihitung luas (m²)
SURVEI KONDISI JALAN
KONDISI PERKERASAN ASPAL
SURVEI BAGIAN PERKERASAN
5. Retak-retak
 Pilih jenis retakannya
 Pilih rata-rata lebarnya (m²)
 Jika retak tanpa ada penurunan
maka Dihitung luas retaknya (m²)
dan input di Luas retak lain
 Jika retak disertai penurunan
maka Dihitung luas retaknya (m²)
dan input di retak turun
6. Tambalan/ patching 8. Alur
 Dihitung luas (m²)  Hitung luas alurnya
7. Lubang  Klasifikasikan dalam alurnya
 Dihitung jumlah lubang persegmen 9. Rusak tepi
 Klasifikasikan ukuran lubangnya  Hitung luas kerusakannya
 Hitung luas lubang persegmen  Apabila kerusakannya dikiri maka input
angka kerusakan dibagian kiri
SURVEI KONDISI JALAN
SURVEI BAGIAN PERKERASAN
• Pada kotak yang berwarna biru
menunjukan form jenis perkerasan

• Jika Panjang survei melebihi


Panjang SK jalan, maka bisa
dipilih “Data Masukan” lalu
masukan Panjang survei kemudian
pilih lagi “Data Masukan”

• Pilih tanda + (untuk melanjutkan


ke STA berikutnya)
• Apabila data inventarisasi pada • Pilih tanda keluar [ <<]
STA sebelumnya sama dengan STA
setelahnya, maka tanda sama
dengan (=) bisa di pilih
SURVEI KONDISI JALAN
SURVEI BAGIAN PERKERASAN
JENIS KERUSAKAN PADA PERKERASAN ASPAL
• Kegemukan /bleeding • Disintegrasi • Retak lain • Retak
lain/bercabang

• Retak lain/retak
• Agregat lepas/ravelling • Retak turun • Tambalan buaya
SURVEI KONDISI JALAN
SURVEI BAGIAN PERKERASAN
JENIS KERUSAKAN PADA PERKERASAN ASPAL
• Lubang • Alur/rutting • Rusak tepi
SURVEI KONDISI JALAN
SURVEI BAGIAN PERKERASAN
JENIS KERUSAKAN PADA PERKERASAN NON ASPAL
• Kemiringan melintang • Luas erosi (%)
• >5% • 0 - >50%
• 3–5%
• Rata
• Cekung
• Luasan (%)

• Ukuran terbanyak
• Luas Penurunan (%) (batu pecah (cm))
• 0 - >50% • Tidak ada
• < 1 cm
• 1 – 5 cm
• > 5 cm
• Tidak tentu
SURVEI KONDISI JALAN
SURVEI BAGIAN PERKERASAN
JENIS KERUSAKAN PADA PERKERASAN NON ASPAL (KERIKIL)
• Tebal kerikilnya (cm) • Distribusi (rata/tidak)
• Tidak ada • Tidak ada
• < 5 cm • Rata
• 5 - 10 cm • Tidak rata
• 10 – 20 cm • Gundukan
• > 20 cm memanjang

• bergelombang
• Luas Kerikil (%)
• 0 - >50 % • 0 - >50 %
SURVEI KONDISI JALAN
SURVEI BAGIAN PERKERASAN
JENIS KERUSAKAN PADA PERKERASAN NON ASPAL (KERIKIL)
• Kedalaman alur • Luas alur
• Tidak ada
• 0 - >50 %
• < 5 cm
• 5 – 15 cm
• > 15 cm
SURVEI KONDISI JALAN
SURVEI BAGIAN PERKERASAN
JENIS KERUSAKAN PADA PERKERASAN NON ASPAL (TANAH)
• Jumlah lubang • Luas lubang
• >=1 • 0 - > 50 %

• Jenis lubang
• Tidak ada
• Kecil dangkal
• Kecil dalam
• Besar dangkal
• Besar dalam
SURVEI KONDISI JALAN
SURVEI BAGIAN PERKERASAN
JENIS KERUSAKAN PADA PERKERASAN BETON
• Beton retak • Retak Struktur
• 0 - >50% • 0 - >50%

• Patahan/Penurunan
• Gompal

• 0 - >50% • 0 - >50%
SURVEI KONDISI JALAN
SURVEI BAGIAN PERKERASAN
JENIS KERUSAKAN PADA PERKERASAN BETON
• Pumping • Pecah Sudut
• =>1 • =>1
SURVEI LALU LINTAS
SURVEI LALU LINTAS MCO
• Untuk keperluan PKRMS, survei dengan metoda MCO dapat dilakukan sebagai
alternatif survei LHR regular. Pada metoda ini survei lalu lintas dilakukan di
dalam mobil yang sambil berjalan dari awal ruas jalan ke akhir ruas jalan.
Untuk melaksanakan survei lalu lintas dengan MCO setidaknya diperlukan 3
pelaksana survei yaitu:
• Satu orang pengemudi mobil
• Satu orang untuk mencatat jumlah kendaran yang berjalan berlawanan arah
dan jumlah kendaraan yang terparkir di sisi kanan jalan.
• Satu orang untuk mencatat jumlah kendaraan yang didahului dan mendahuli
mobil pengamatan dan jumlah kendaraan yang terparkir di sisi kiri jalan.
SURVEI LALU LINTAS
SURVEI LALU LINTAS MCO
• Lakukan perhitungan lalu lintas dengan menjumlahkan
• Jumlah kendaraan berjalan berlawanan arah
• Jumlah kendaran yang terparkir di sisi kiri dan kanan jalan
• Jumlah kendaraan yang terdahului oleh mobil survei
• Jika terdapat kendaraan yang mendahului mobil survei,
maka jumlah lalu lintas harian harus dikurangi dengan
jumlah kendaraan yang mendahuli mobil survei tersebut
• Lakukan perhitungan lalu lintas sampai akhir ruas jalan
• Catat waktu yang ditempuh dari awal sampai akhir ruas Jalan
SURVEI LALU LINTAS
SURVEI LALU LINTAS MCO
• Buka tablet
survei lalu
lintas MCO
• Jika ada
notifikasi
SECURITY
WARNING
seperti
gambar maka
“klik” Enable
Content

• Setelah itu bagian Volume Lalu Lintas akan menyala


• Setelah di “Klik” kemudian masuk masuk pada menu
selanjutnya
SURVEI LALU LINTAS
SURVEI LALU LINTAS MCO
• Pilih Nomor Ruas
• Kemudian ketika ketua tim
memberi perintah mulai
survei maka mulailah
menghitung kendaraan

• Isi table sesuai dengan


jenis kendaraannya
• Centang √ Hari Pasar
Jika:
• Pada daerah-daerah tertentu terdapat hari pasar, yaitu hari
dimana pasar itu buka dan terdapat banyak sekali aktifitas dipasar
tersebut yang mengakibatkan lalu lintas menjadi sangat padat
SURVEI LALU LINTAS
SURVEI LALU LINTAS MCO
• Pada akhir ruas catatlah
waktu tempuh survei yang
tertera pada Trip
Computer GPS
• Setelah itu keluar melalui
tombol keluar yang telah
disediakan <<
• Jika kegiatan survei masih
berlanjut keruas jalan
berikutnya, maka pilih
nomor ruas untuk
mengganti tabel
SURVEI LALU LINTAS
SURVEI LALU LINTAS MCO
TABEL GOLONGAN DAN KELOMPOK JENIS KENDARAAN
Golonga Gambar Jenis
Kelompok Jenis Kendaraan
n Kendraan
• Sepeda Motor

• Speda motor
1 • Sekuter sepeda kumbang
• Kendaraan roda – 3
SURVEI LALU LINTAS
SURVEI LALU LINTAS MCO
TABEL GOLONGAN DAN KELOMPOK JENIS KENDARAAN

Golonga Gambar Jenis


Kelompok Jenis Kendaraan
n Kendraan

• Kendaraan Ringan

• Sedan
• Jeep
• Station Wagon
• Oplet
2 • Pick-Up Oplet
• Suburban
• Combi
• Pick-Up
• Mobil Hantaran
SURVEI LALU LINTAS
SURVEI LALU LINTAS MCO
TABEL GOLONGAN DAN KELOMPOK JENIS KENDARAAN
Golonga Gambar Jenis
Kelompok Jenis Kendaraan
n Kendraan

• Bus / Truck Kecil

3 • Mikro Truck (2 Sumbu)


• Truck Kecil (2 Sumbu)
• Bus Kecil (2 Sumbu)
• Bus Besar
4
• Bus Besar (3 Sumbu)

• Truk Besar

5 • Truck Besar (3 Sumbu)


• Truck Gandeng
• Truck Trailer

Anda mungkin juga menyukai