TUGAS AKHIR
Disusun oleh:
WAHYU SAPUTRA
NPM: 1400822201013
Disusun Oleh :
WAHYU SAPUTRA
NPM 1400822201013
Dengan Ini Dosen Pembimbing Tugas Akhir Program Studi Teknik Sipil Fakultas
Teknik Universitas Batanghari Jambi Menyatakan Bahwa Ujian Komprehensif Dengan
Judul Dan Penyusunan Sebagaimana Di Atas Telah Disetujui Sesuai Dengan Prosedur,
Ketentuan Dan Kelaziman Yang Berlaku.
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Npm : 1400822201013
PANITIA PENGUJI
Disahkan Oleh :
iii
MOTTO
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan sholatmu sebagai penolongmu,
“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Tugas Akhir ini
disusun untuk memenuhi persyaratan kurikulum pada jenjang Strata 1 (S-1) Program
Tugas Akhir ini disusun berdasarkan kegiatan penulis selama mengikuti perkuliahan.
Judul Tugas Akhir ini adalah Kajian Pemeriksaan Kondisi Jembatan Di Ruas Jalan
bimbingan, bantuan dan saran dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun
sebesar-besarnya kepada :
2. Kedua Orang Tua Tercinta Bapak dan Ibu beserta keluarga besar yang telah
3. Arrazaq Kurnia, Firman Akbar, Fejri Desiandi, Panji Saputra, Hadi Saputra,
Riza Primadani, Al Fauzi, dan tak luput pula seluruh angkatan Teknik Sipil
v
angkatan 2014, yang telah memberikan semangat moril kepada penulis
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan karya ilmiah ini masih jauh dari
Wahyu Saputra
1400822201013
vi
DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................ i
Halaman Persetujuan...................................................................................... ii
Motto .............................................................................................................. iv
Daftar Gambar................................................................................................ x
vii
2.1.1. Sistem Manajemen Jembatan Indonesia (SIMAJI) ........ 8
viii
3.4. Jenis Data .................................................................................. 20
LAMPIRAN
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR TABEL
Tabel 4.2 Daftar Kerusakan Elemen level 3-5 Jembatan Sei Jebak............... 25
Tabel 4.8 Daftar Kerusakan Elemen level 3-5 Jembatan Lubuk Kuari ......... 30
Tabel 4.10 Daftar Kerusakan Eleman Level 2 Jembatan Lubuk Kuari ......... 32
Tabel 4.11 Daftar Kerusakan Eleman Level 1 Jembatan Lubuk Kuari ......... 32
Tabel 4.14 Daftar Kerusakan Elemen level 3-5 Jembatan Sei Bernai ........... 35
Tabel 4.16 Daftar Kerusakan Eleman Level 2 Jembatan Sei Bernai ............. 37
xi
Tabel 4.17 Daftar Kerusakan Eleman Level 1 Jembatan Sei Bernai ............. 37
xii
BAB I
PENDAHULUAN
jalan melalui suatu rintangan, rintangan ini biasanya jalan lain yang berupa jalan
air atau jalan lalu lintas biasa. Pada umumnya jembatan yang direncanakan dapat
kemampuan layan jembatan tersebut. Selain itu juga untuk antisipasi apabila
meningkat baik volume maupun berat muatan yang bisa lebih besar dari beban
beberapa jembatan diruas jalan nasional Propinsi Jambi khususnya jembatan Sei.
1
2
mengingat usia seluruh jembatan tersebut telah lebih dari 25 tahun yaitu:
tersebut.
Jendral Bina Marga yang bertujuan untuk membuat rencana kegiatan jembatan,
dapat diatur dengan sistematik melalui proses pengumpulan data fisik dan
Dengan bantuan sistem ini, kondisi jembatan dapat dipantau dan dapat
jembatan dalam kondisi aman dan nyaman melalui strategi penanganan yang
itu pemeriksaan kondisi jembatan ini sangatlah penting agar dapat menentukan
kondisinya?
Kondisinya.
1. Penelitian hanya dilakukan pada jembatan Sei. Bernai, Lubuk Kuari dan
dengan alat bantu kamera digital, senter, palu, GPS, tangga, meteran,
1. Jembatan Lubuk Kuari ( Bts. Kab. Muaro Jambi/Kab. Batang Hari – Sp.
Mendalo )
2. Jembatan Sei. Bernai ( Jl. Batang Hari II – Zona Lima ( Sp. Pel ))
3. Jembatan Sei. Jebak ( Muara Tembesi – Bts. Kab. Batang Hari/Kab. Sarolangun)
1. Bagi Pemerintah
bagi mahasiswa.
3. Bagi Penulis
Bab II. Landasan Teori, dalam bab ini terdapat sub bab yang memaparkan
dan definisi operasional, penentuan jenis sampel, jenis dan sumber data, metode
Bab IV. Hasil dan Pembahasan, bab ini menguraikan tentang deskripsi
objek penelitian melalui gambaran umum dan data yang diperoleh untuk
Bab V. Penutup, bab ini berisi kesimpulan dan saran atas hasil penelitian
yang dilakukan.
BAB II
LANDASAN TEORI
Jembatan merupakan bagian yang penting dalam suatu sistem jaringan jalan
karena pengaruhnya yang berarti bila jembatan itu runtuh atau tidak berfungsi
dengan baik. Jembatan merupakan struktur yang melintasi sungai atau penghalang
Jembatann 2012 )
jembatan berada dalam keadaan aman terhadap pemakai jalan dan juga
merupakan suatu proses pengumpulan data fisik dan kondisi struktur jembatan.
1993).
sistem manajemen jembatan. Pada saat ini SIMAJI telah di kembangkan oleh
8
9
pengolahan database jembatan, dan data forensik jembatan yang akan digunakan
untuk rencana dan program teknis sampai pada pelaksanaan dan preservasi.
jembatan secara berkala dan menganalisa data. Dengan bantuan sistem ini, kondisi
jembatan dapat dipantau dan dapat dilakukan tindakan yang diperlukan untuk
aman, berfungsi dan perlu dilakukan tindakan tertentu untuk pemeliharaan dan
Pemeriksaan dilakukan mulai dari awal jembatan tersebut masih baru selesai
dikumpulkan betul-betul harus data yang mutahir, akurat dan lengkap sehingga
berikut:
1. Detail secara administrasi seperti nama jembatan, nomor jembatan dan tahun
pembangunannya.
4. Data lainnya
jembatan.
1. Pemeriksaan inventarisasi
2. Pemeriksaan detail
3. Pemeriksaan rutin
juga pada jembatan yang tertinggal pada waktu sistem database dibuat. Jembatan
gorong-gorong dan lokasi di mana pertadap penyebrangan ferri juga diperiksa dan
didaftarkan.
administrasi, geometri, material dan data tambahan lainnya pada setiap jembatan.
termasuk lokasi jembatan, panjang bentang dan tipe struktur utama untuk setiap
Pemeriksaan detail dilakukan peling minimal sekali dalam tiga tahun atau
dengan interval waktu yang lebih pendek tergantung pada kondisi jembatan.
suatu hierarki elemen menjadi 5 level (tingkatan). Level tertinggi adalah level 1,
yaitu level jembatan itu sendiri secara keseluruhan. Sedangkan level yang paling
rendah adalah level 5 yaitu elemen dengan lokasi tertentu seperti tebing sungai
sebelah kanan, tiang pancang ke-3 pada pilar ke-2 dan sebagainya.
12
elemen jembatan, dan menilai kondisinya untuk setiap elemen, komponen dan
struktur utama jembatan. Nilai kondisi jembatan secara keseluruhan didapat dari
pemeriksaan jembatan.
Untuk mencatat kondisi komponen utama dari suatu jembatan atau mencatat
lokasi setiap elemen atau sekelompok elemen yang cacat mutlak diperlukan suatu
elemen yanag cacat sebagai contoh kepala jembatan, pilar, dan bentang jembatan
diberi kode huruf dan angka misalnya, A1 untuk kepala jembatan, P1 untuk pilar
komponen yang terdekat km (kilo meter) kecil seperti terdapat pada gambar 2.1.
Secara individual komponen atau elemen gelagar, kolom, dan bagian dari
sistem rangka seperti batang tepi atas, batang tepi bawah dan batang diagonal
Elemen ini diberi nomor lokasi sesuai dengan sumbu X,Y dan Z seperti
pada gambar 2.3 diberi nomor secara urut, dimulai dari komponen yang terdekat
Secara umum pemeriksaan harus diawali dari sebelah kiri kepala jembatan
Urutan pemeriksaaan ini berlaku untuk jembatan yang berbentang tunggal atau
lebih, bentang awal dan bentang akhir harus diperiksa sebelum bentang tengah.
level terdiri dari komponen dan elemen, yang masing-masing mempunyai suatu
Level tertinggi dalam pemeriksaan adalah level 1 yaitu jembatan itu sendiri. Level
Level 2 terdiri dari 2 struktur utama jembatan dan aliran sungai/timbunan tanah:
Struktur utama jembatan tersebut dibagi menjadi komponen pada level 3. Struktur
Untuk data kerusakan lebih lanjut dapat dilihat pada buku pedoman pemeriksaan
1. Mengenali dan mendata semua kerusakan penting pada komponen dan elemen
jembatan.
tertentu dan dalam tingkat layak layan. untuk pemeriksaan komponen dan elemen
Sistem penilaian kondisi elemen untuk elemen yang rusak terdiri dari lima
atau tidak?
elemen lain?
18
Dalam menggunakan sistem ini, nilai kondisi diberikan pada level 5, level 4,
atau level 3. Bila penilaian awal suatu elemen (individual) diberikan pada level 5,
kelompok elemen yang mirip dinilai pada level yang lebih tinggi, yaitu level 4 dan
Nilai sebesar 1 atau 0 diberikan pada elemen sesuai dengan setiap kerusakan
Berbahaya 1
Struktur ( S )
Tidak berbahaya 0
Parah 1
Kerusakan ( R )
Tidak Parah 0
NILAI KONDISI (
NK ) NK = S + R +K + F + P 5
METODOLOGI PENELITIAN
Metode yang digunakan untuk mengolah data dalam penulisan ini adalah
metode deskriptif dan kuantitatif yaitu metode perhitungan dan penjabaran hasil
hasil pengolahan data tersebut sedemikian rupa untuk mendapat kesimpulan akhir
Data iventaris jematan dan data survey jembatan digunakan untuk analisa
1. Jembatan Sei. Lubuk Kuari (Bts. Kab. Muaro Jambi/Kab. Batang Hari – Sp.
Mendalo)
2. Jembatan Sei. Bernai ( Jl. Batang Hari II – Zona Lima ( Sp. Pel ))
Sarolangun)
sebagai berikut:
19
20
1. Data Kualitatif, merupakan data yang hanya dapat diukur secara tidak
langsung, data ini tidak dinyatakan dalam bentuk angka, tetapi diuraikan
Dalam penelitian ini diperlukan data mengenai iventaris dan data hasil
survey lapangan berupa data kondisi jembatan. Kedua data tersebut sangatlah
dibutuhkan dalam penelitian ini dikarenakan tanpa adanya kedua data tersebut
maka penelitian ini tidak dapat dilakukan. Data hasil penelitian ini dapat
disimpulkan pula bahwa suatu perawatan belum dapat dimulai apabila kegiatan
Dalam penelitian ini data yang diperlukan adalah data mengenai kondisi
jembatan, data iventaris, dan data lain yang berhubungan dengan permasalahan
penelitian.
1. Data Primer, merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya,
publikasi seperti data yang diperoleh dari situs-situs internet dan data lainnya
yang disebutkan pada 3.2, Data tersebut diperoleh dari Perencanaan dan
memecahkan masalah yang ada sehingga data tersebut harus benar-benar dapat
dipercaya dan akurat. Dalam suatu penelitian ilmiah, metode pengumpulan data
terpercaya.
adalah :
1. Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara teliti dan sistematis atas
2. Studi Pustaka
22
Sei. Bernai, Lubuk Kuari dan jembatan Sei. Jebak dengan menggunakan Standar
pengumpulan data fisik dan kondisi struktur jembatan dalam Sistem Informasi
Manajemen Jembatan (SIMJ). Dengan bantuan system ini, kondisi jembatan dapat
meyakinkan bahwa jembatan dalam kondisi aman dan nyaman melalui strategi
jembatan). Untuk itu pemeriksaan kondisi jembatan ini sangatlah penting agar
dapat menentukan tindakan yang harus dilakukan dimasa yang akan datang.
23
Mulai
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Selesai
Lokasi objek penelitian berlokasi di ruas jalan Nasional Provinsi Jambi. Objek
penelitian ada di 3 (tiga) ruas jalan Nasional dengan jumlah pemeriksaan 3 (tiga) jembatan.
Lokasi, kondisi cuaca dan karakteristik alam di lapangan sangatlah beragam dalam
Data-data yang diperoleh sejauh ini dan hasil perbandingan data awal dan data akhir
hasil pemeriksaan dapat disimpulkan. data-data tersebut bisa dijadikan sebagai data dasar
sebagai bahan analisa kerusakan suatu jembatan untuk dijadikan bahan rekomendasi
penanganan jembatan tersebut selanjutnya kepada pihak-pihak yang terkait dan berkompeten
dalam hal menangani permasalahan jembatan-jembatan tersebut dalam hal ini ada Balai
(updating) dengan nilai kondisi jembatan terbaru. Berikut merupakan penilaian kondisi
jembatan terbaru :
24
25
No. Jembatan 1 1 0 1 5 0 0 6 0
Tabel 4.2 Daftar Kerusakan Elemen level 3-5 Jembatan Sei Jebak
DAFTAR KERUSAKAN UNTUK ELEMEN LEVEL 3-5
Kerusakan Elemen Kerusakan Level 5 Level 3-4
Lokasi
Nilai Kondisi Nilai Kondisi
Kode Uraian Kode Uraian
A/P/B X Y Z S R K F P NK S R K F P NK
Sampah yang menum-
puk dan terjadinya
3.210 Aliran sungai 502 1 1 0 0 0 2
hambatan aliran
Sungai
Perubahan bentuk
4.622 Sandaran 303 A1 1 1 1 1 0 0 3 1 1 0 0 0 2
pada komponen
Sambungan/
4.604 806 aspal retak 1 1 1 0 1 4
siar muai aspal
Batang tepi
4.462 302 Karat 1 1 1 0 0 2
bawah
(Sumber: Data Hasil Survei, 2019)
27
Kode Elemen S R K F P NK
3.210 Aliran sungai 1 1 1 0 1 4
3.220 Bangunan pengaman
3.230 Tanah timbunan
3.310 Fondasi
3.320 Kepala jembatan / pilar
3.410 Sistem gelagar
3.420 Jembatan pelat
3.430 Pelengkung
3.440 Balok pelengkung
3.450 Rangka 1 1 0 0 0 2
3.480 Jembatan gantung
3.490 Gelagar boks
3.500 Sistem lantai
3.600 Sambungan 1 1 1 0 1 4
3.610 Perletakan
3.620 Sandaran 1 1 0 0 0 2
3.700 Perlengkapan
3.810 Gorong-gorong persegi
3.820 Gorong-gorong pipa
3.830 Gorong-gorong pelengkung
3.910 Lintasan dengan perkerasan
3.920 Lintasan alam
3.930 Ferry / ponton
(Sumber: Data Hasil Survei, 2019)
28
Kode Elemen S R K F P NK
2.200 Aliran sungai / timbunan
2.300 Bangunan bawah
2.400 Bangunan atas
2.800 Bangunan atas lanjutan
2.900 Lintasan basah
(Sumber: Data Hasil Survei, 2019)
Kode Elemen S R K F P NK
1.000 Jembatan
(Sumber: Data Hasil Survei, 2019)
29
No. Jembatan 1 1 0 2 5 0 0 1 0
Tabel 4.8 Daftar Kerusakan Elemen level 3-5 Jembatan Lubuk Kuari
DAFTAR KERUSAKAN UNTUK ELEMEN LEVEL 3-5
Kerusakan Elemen Kerusakan Level 5 Level 3-4
Lokasi
Nilai Kondisi Nilai Kondisi
Kode Uraian Kode Uraian
A/P/B X Y Z S R K F P NK S R K F P NK
Sambungan/
4.604 806 Aspal retak 1 1 1 0 0 3
siar muai aspal
Batang tepi
4.462 302 Karat 1 1 1 0 0 3
bawah
Kode Elemen S R K F P NK
3.210 Aliran sungai
3.220 Bangunan pengaman
3.230 Tanah timbunan 1 1 1 0 0 3
3.310 Fondasi
3.320 Kepala jembatan / pilar
3.410 Sistem gelagar
3.420 Jembatan pelat
3.430 Pelengkung
3.440 Balok pelengkung
3.450 Rangka 1 1 1 0 0 3
3.480 Jembatan gantung
3.490 Gelagar boks
3.500 Sistem lantai 1 1 1 0 0 3
3.600 Sambungan 1 1 1 0 0 3
3.610 Perletakan 1 1 1 0 0 3
3.620 Sandaran 1 1 1 1 0 4
3.700 Perlengkapan
3.810 Gorong-gorong persegi
3.820 Gorong-gorong pipa
3.830 Gorong-gorong pelengkung
3.910 Lintasan dengan perkerasan 1 1 1 0 0 3
3.920 Lintasan alam
3.930 Ferry / ponton
(Sumber: Data Hasil Survei, 2019)
34
Kode Elemen S R K F P NK
2.200 Aliran sungai / timbunan
2.300 Bangunan bawah
2.400 Bangunan atas
2.800 Bangunan atas lanjutan
2.900 Lintasan basah
(Sumber: Data Hasil Survei, 2019)
Kode Elemen S R K F P NK
1.000 Jembatan
(Sumber: Data Hasil Survei, 2019)
35
No. Jembatan 1 1 0 3 9 0 0 3 0
Tabel 4.14 Daftar Kerusakan Elemen level 3-5 Jembatan Sei Bernai
DAFTAR KERUSAKAN UNTUK ELEMEN LEVEL 3-5
Kerusakan Elemen Kerusakan Level 5 Level 3-4
Lokasi
Nilai Kondisi Nilai Kondisi
Kode Uraian Kode Uraian
A/P/B X Y Z S R K F P NK S R K F P NK
Sambungan/
4.604 806 Aspal retak 1 1 1 0 0 3 1 1 1 0 0 3
siar muai aspal
Kode Elemen S R K F P NK
3.210 Aliran sungai 1 1 1 0 0 3
3.220 Bangunan pengaman
3.230 Tanah timbunan
3.310 Fondasi
3.320 Kepala jembatan / pilar
3.410 Sistem gelagar
3.420 Jembatan pelat
3.430 Pelengkung
3.440 Balok pelengkung
3.450 Rangka
3.480 Jembatan gantung
3.490 Gelagar boks
3.500 Sistem lantai
3.600 Sambungan 1 1 1 0 0 3
3.610 Perletakan 1 1 1 0 0 3
3.620 Sandaran
3.700 Perlengkapan
3.810 Gorong-gorong persegi
3.820 Gorong-gorong pipa
3.830 Gorong-gorong pelengkung
3.910 Lintasan dengan perkerasan
3.920 Lintasan alam
3.930 Ferry / ponton
(Sumber: Data Hasil Survei, 2019)
39
Kode Elemen S R K F P NK
2.200 Aliran sungai / timbunan 1 1 1 0 0 3
2.300 Bangunan bawah
2.400 Bangunan atas
2.800 Bangunan atas lanjutan
2.900 Lintasan basah
(Sumber: Data Hasil Survei, 2019)
Kode Elemen S R K F P NK
1.000 Jembatan
(Sumber: Data Hasil Survei, 2019)
40
Berikut ini merupakan ringkasan hasil pemeriksaan kondisi jembatan di ruas jalan
Nasional Provinsi Jambi. Jembatan yang diperiksa berjumlah 3 (tiga) jembatan
diantaranya adalah:
Penurunan 12 m3 Pemadatan
tanah kembali tanah
timbunan pada timbunan pada
abutment abutment
akibat
pelaksanaan
yang kurang
baik (A1, A2)
44
Lapis 10 m2 Pembersihan,
permukaan sisinya dilapisi
yang dengan teak
mengalami coat dan diisi
aspal bahan yang
terkelupas sesuai
akibat beban kemudian
kendaraan dipadatkan
yang melintas
dan akibat
genangan air
Dari hasil pemeriksaan dan pengamatan, berikut ini adalah kondisi ketiga jembatan
tersebut yaitu:
Nilai
Nama Kerusakan Utama Pada
No Ruas Kondisi
Jembatan Jembatan
(NK)
Sampah yang menumpuk dan
hambatan aliran sungai akibat
tanaman liar, besi sandaran
mengalami perubahan bentuk
berupa bengkok, siar muai aspal
Muara Tembesi-BTS.
mengalami retak aspal akibat
KAB. Batanghari/KAB Sei Jebak
1 1 pergerakan sambungan, terdapat
Sarolangun
karat pada bagian landasan baja,
batang tepi bawah juga
mengalami karat, adanya
tanaman liar pada perletakan,
terjadi lepas pada pelat bagian
bawah.
2 BTS. KAB. Muaro Lubuk Kuari 2 Tersumbatnya pipa cucuran di
Jambi/KAB. sepanjang jembatan, batang tepi
Batanghari-SP. bawah mengalami karat, batang
Mendalo diagonal mengalami karat, batang
tepi stas juga mengalami karat,
terdapat lubang pada permukaan
pelat lantai, tanah abutment
mengalami penurunan, baut pada
49
Nilai
Nama Kerusakan Utama Pada
No Ruas Kondisi
Jembatan Jembatan
(NK)
tumpuan mengalami karat, siar
sambungan mengalami retak
aspal, banyaknya tumpukan
sampah pada batang tepi bawah
maupun pada tumpuan.
3 Jl. Batanghari II-Zona Sei Bernai 1 Terjadi retak aspal pada siar
Lima (SP. Pel) sambungan, karat pada landasan
baja,banyaknya hambatan pada
aliran utama sungai berupa
tanaman liar.
(Sumber: Data Hasil Survei, 2019)
BAB V
5.1. Kesimpulan
1. Dari hasil pemeriksaan dan pengamatan, ada beberapa penanganan yang harus segera
mengantisipasi volume arus lalulintas, khususnya untuk keamanan dan kenyamanan para
pengguna jalan.
3. Hasil verifikasi kondisi jembatan menunjukan adanya perbedaan hasil penilaian kondisi,
yang mengalami penurunan mutu cat, dan kurangnya pemeliharaan rutin. yang paling
utama kerusakan terjadi kebanyakan di DAS (Daerah Aliran Sungai) dan pelat lantai.
5.2. Saran
Adapun saran yang dapat saya sampaikan pada penelitian ini antara lain:
1. Pada saat melakukan penelitian perlu adanya peralatan yang memadai terutama
perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja pada saat memeriksa bagian atas dan
bawah jembatan.
2. Apabila terdapat hambatan berupa tanaman liar maka akan lebih baik melakukan
50
51
3. Pada saat melakukan pemeriksaan jembatan seluruh team surveyor harus memahami dan
4. Pemeriksaan jembatan haruslah mengacu pada alur pemeriksaan yang telah ada pada
52
TUGAS AKHIR
Disusun oleh:
WAHYU SAPUTRA
NPM: 1400822201013
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BATANGHARI
JAMBI
2019
BIODATA
Email : Ws0522621@gmail.com
Hobi : Traveling
Hidup ini akan terasa sulit jika kita terus mengeluh, Belajarlah menerima keadaan dan
bersyukur, insaAllah selalu ada jalan terbaik (Wahyu Saputra)
MENU
BAB 1 PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Lokasi Penelitian
Manfaat Pnelitian
Sistematika Penulisan
Jembatan merupakan suatu konstruksi
yang berfungsi untuk meneruskan jalan melalui
suatu rintangan, rintangan ini biasanya jalan lain
yang berupa jalan air atau jalan lalu lintas biasa.
Pada umumnya jembatan yang direncanakan
dapat berfungsi selama masa layan tertentu.
Dalam masa layannya jembatan memerlukan
pemeliharaan, karena semakin menuanya usia
jembatan akan mengalami degradasi, baik
Latar Belakang disebabkan karena durabilitas material jembatan,
kondisi lingkungan maupun akibat bencana alam
yang dapat mengurangi kemampuan layan
jembatan tersebut. Selain itu juga untuk
antisipasi apabila terjadi perkembangan atau
perubahan jenis dan muatan angkutan yang
meningkat baik volume maupun berat muatan
yang bisa lebih besar dari beban rencana (BMS,
1993).
Berdasarkan latar belakang maka
permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan
sebagai berikut:
1. Bagaimana kondisi jembatan saat ini?
Rumusan Masalah 2. Bagaimana urutan prioritas pemeliharaan
jembatan?
3. Berapakah nilai kondisi pada tiap-tiap
jembatan?
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah :
1. Mendapatkan data kondisi jembatan yang di amati
secara visual.
Tujuan Penelitian 2. Menentukan urutan prioritas pemeliharaan jembatan.
3. Melakukan penilaian kondisi secara teknis kondisi
jembatan.
Adapun batasan masalah dari penelitian ini antara lain
yaitu :
1. Penelitian hanya dilakukan pada jembatan Sei.
Bernai, Lubuk Kuari, dan jembatan Sei. Jebak.
2. Penilaian kondisi kerusakan dilakukan dengan
pengamatan secara visual dengan alat bantu kamera
Batasan Masalah digital, senter, palu, GPS, tangga dan meteran dll.
3. Penelitian hanya berfokus pada pemeriksaan detail.
4. Penanganan yang direkomendasikan bersifat Indikatif
(perlu dilakukan survei ulang) untuk kebutuhan data
perencanaan.
1. Jembatan Lubuk Kuari ( Bts. Kab. Muaro Jambi/Kab. Batang Hari – Sp. Mendalo )
2. Jembatan Sei. Bernai ( Jl. Batang Hari II – Zona Lima ( Sp. Pel ))
3. Jembatan Sei. Jebak ( Muara Tembesi – Bts. Kab. Batang Hari/Kab. Sarolangun)
Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain untuk :
1. Bagi Pemerintah
Dapat memberi masukan kepada Pemerintah Provinsi
Jambi Khususnya Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jambi
dalam mempersiapkan rencana dan program
pemeliharaan jembatan, terutama untuk jembatan Sei.
Bernai, Lubuk Kuari dan jembatan Sei. Jebak yang
merupakan objek penelitian.
Bagi Institusi Pendidikan
Manfaat Penelitian 2. Dapat dijadikan sebagai bahan tambahan literatur bagi
perpustakaan Universitas Batanghari Jambi untuk
meningkatkan wawasan dan pengetahuan bagi
mahasiswa.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan yang
didapat selama perkuliahan serta mengaplikasikan
tentang bagaimana pemeriksaan jembatan dengan baik
dan benar.
Sistem Pemeriksaan Jembatan
Pemeriksaan Jembatan
Kode Kerusakan
Elemen ini diberi nomor lokasi sesuia dengan sumbu X,Y dan Z.
3. Penomoran lokasi komponen – arah memanjang
Secara umum pemeriksaan harus diawali dari sebelah kiri kepala jembatan 1 (A1).
Jembatan memiliki suatu hierarki elemen dalam
lima level. Masing-masing level terdiri dari komponen
dan elemen, yang masing-masing mempunyai suatu
Hierarki Dan
kode elemen yang terdiri dari empat karakter angka.
Kode Elemen
Level tertinggi dalam pemeriksaan adalah level
1 yaitu jembatan itu sendiri. Level ini diberi kode
elemen 1 .000 – Jembatan.
Sistem penilaian kondisi elemen untuk elemen yang rusak terdiri dari lima
pertanyaan mengenai kerusakan yang ada.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah:
Struktur - ditinjau dari struktur apakah kerusakan
berbahaya atau tidak?
Kerusakan - apakah tingkat kerusakan parah atau tidak?
Perkembangan ( volume ) - apakah jumlah kerusakan lebih atau sama
dengan 50% dari luas/volume/panjang?
Fungsi - apakah elemen masih berfungsi?
Pengaruh - apakah kerusakan mempunyai pengaruh
terhadap elemen lain?
Kritera Penentuan Nilai Kondisi
Sistem Penilaian Kriteria Nilai
Berbahaya 1
Struktur ( S )
Tidak berbahaya 0
Parah 1
Kerusakan ( R )
Tidak Parah 0
NILAI KONDISI ( NK ) NK = S + R +K + F + P 5
Metode Penelitian
Tempat Penelitian
Jenis Data
BAB 3 METODOLOGI
Sumber Data
PENELITIAN
Metode Analisis
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Selesai
Pemeriksaan Jembatan
BAB IV
ANALISA DATA DAN
PEMBAHASAN
No. Jembatan 1 1 0 1 5 0 0 6 0
Dari: km
Lokasi Jembatan
kota Jambi 88.600
DATA IVENTARISASI
Apabila data tidak betul, perbaikan dapat dibuat pada data Inventarisasi dengan tinta merah
PEMERIKSAAN KHUSUS
TINDAKAN DARURAT
A/P/B X Y Z S R K F P NK S R K F P NK
sungai
Perubahan bentuk
4.622 Sandaran 303 1 1 1 0 0 3
pada komponen
Sambungan/
4.604 806 aspal retak 1 1 1 0 1 4
siar muai aspal
Batang tepi
4.462 302 Karat B1 1 1 0 0 0 2 1 1 1 0 0 2
bawah
10. Apakah terjadi gerusan setempat yang membahayakan di sekitar pilar/kepala jembatan?
√
No. Jembatan 1 1 0 2 5 0 0 1 0
Sambungan/
4.604 806 Aspal retak 1 1 1 0 0 3 1 1 1 0 0 3
siar muai aspal
Batang tepi
4.462 302 Karat 1 1 1 0 0 3 1 1 1 0 0 3
bawah
No. Jembatan 1 1 0 3 9 0 0 3 0
Dari: km
Lokasi Jembatan
kota Jambi 12.300
DATA IVENTARISASI
Apabila data tidak betul, perbaikan dapat dibuat pada data Inventarisasi dengan tinta merah
PEMERIKSAAN KHUSUS
TINDAKAN DARURAT
sungai
10. Apakah terjadi gerusan setempat yang membahayakan di sekitar pilar/kepala jembatan?
√