Anda di halaman 1dari 73

KARYA TULIS ILMIAH

INSTALASI TIMER DIGITAL PADA STOP KONTAK


DENGAN MENGGUNAKAN ARDUINO

Disusun Oleh :

MARRINI HENIASTUTY PATUWONDATU


NPM : 14210002

PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK KOMPUTER


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BATAM
BATAM
SEPTEMBER 2013
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN KARYA TULIS ILMIAH

INSTALASI TIMER DIGITAL PADA STOP KONTAK


DENGAN MENGGUNAKAN ARDUINO
Disusun Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Studi di
Program Studi Teknik Komputer Jenjang Diploma III Fakultas Teknik
Universitas Batam – Batam

Disusun Oleh:

MARRINI HENIASTUTY PATUWONDATU


NPM :14210002
PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK KOMPUTER
FAKULTAS TEKNIK
Batam, 10 September 2013

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

(Ir. Djoko Anwar Mardiono, M.Ak ) (Gunawan Toto Hadiyanto, ST)


1025016602 1011047102

Mengetahui:
Program Studi Teknik Komputer
Ketua,

( Dodi Putra Yani, S.Kom )


1022117601

ii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN NASKAH
Yang bertanda tangan di bawah ini saya:

Nama : Marrini Heniastuty Patuwondatu


NPM. : 14210002
Fakultas / Program Studi : Teknik / Teknik Komputer
Alamat : Kavling Sambau Blok A no 13 RT 01 / RW 01
Kelurahan Sambau Kecamatan Nongsa

No. HP. / Telp. Rmh : 081536032586


Email : marini.168@gmail.com

Dengan ini menyatakan bahwa:


1. Hasil penelitian berupa Karya Tulis Ilmiah ini adalah asli (original) dan benar-
benar hasil karya sendiri, dan bukan hasil karya orang lain dengan
mengatasnamakan saya, serta bukan merupakan hasil peniruan atau penjiplakan
(plagiarism) dari hasil karya orang lain;
2. Dalam hasil penelitian berupa Karya Tulis Ilmiah ini tidak terdapat karya atau
pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara
tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai dasar acuan dengan disebutkan nama
pengarang dan dicantumkan dalam daftar kepustakaan;
3. Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya, dan apabila dikemudian
hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka
saya bersedia menerima sanksi akademik, dan sanksi-sanksi lainnya yang
sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.

Batam, 16 September 2013


Yang membuat pernyataan,

( Marrini Heniastuty Patuwondatu )

iii
HALAMAN PENGUJI

INSTALASI TIMER DIGITAL PADA STOP KONTAK


DENGAN MENGGUNAKAN ARDUINO

Disusun Oleh:

MARRINI HENIASTUTY PATUWONDATU


NPM :14210002
PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK KOMPUTER
FAKULTAS TEKNIK

Tugas Akhir ini telah dipresentasikan dan dipertahankan dihadapan


Tim Dosen Penguji

Batam,19 September 2013

Tim Dosen Penguji

1. Dodi Putra Yani, S.Kom .....................................

2. Ir. Djoko Anwar Mardiono, M.Ak ......................................

3. Harmen, S.Kom, M. Kom ......................................

iv
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena

berkat rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah ini dengan diberi judul “INSTALASI TIMER DIGITAL PADA STOP

KONTAK DENGAN MENGGUNAKAN ARDUINO “

Adapun maksud dan tujuan dari penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah

untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam rangka menyelesaikan pendidikan

Ahli Madya Teknik Komputer di Universitas Batam.

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis menemui banyak kesulitan

dan hambatan, namun berkat bantuan dan pengarahan dari semua pihak akhirnya

penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Untuk itu pada kesempatan

ini ijinkan penulis menyampaikan penghargaan dan mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Bapak DR. H. Rusli Bintang selaku Ketua Yayasan Griya Husada

2. Bapak Prof. Dr. Ir. Jemmy Rumengan, SE, MM, selaku Rektor Universitas

Batam.

3. Ibu Veronika Salmi, ST, MT, selaku Dekan Fakultas Teknik.

4. Bapak Dodi Putra Yani, S.Kom, selaku Ketua Prodi Teknik Komputer

yang telah menyediakan waktu dan bimbingan yang sangat berguna dalam

pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.

5. Bapak Ir. Djoko Anwar Mardiono, M.Ak, selaku pembimbing I Karya

Tulis Ilmiah yang telah menyediakan waktu dan bimbingan yang sangat

berguna dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.

v
6. Bapak Gunawan Toto Hadiyanto, ST, selaku pembimbing II Karya Tulis

Ilmiah yang telah menyediakan waktu dan bimbingan yang sangat berguna

dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.

7. Bapak dan Ibu seluruh staff dosen pengajar Universitas Batam yang telah

memberikan masukan dan pengarahan yang berguna selama pendidikan

dan dalam penyusunanKarya Tulis Ilmiah ini.

8. Semua pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak

kekurangan, untuk itu penulis mohonkan saran dan kritik yang membangun demi

perbaikan Karya Tulis Ilmiah ini dimasa depan.

Demikianlah Karya Tulis Ilmiah ini disusun. Atas saran dan kritik yang

membangun, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya. Semoga

Karya Tulis Ilmiah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca khususnya

mahasiswa teknik.

Batam, 19 September 2013

Marrini Heniastuty Patuwondatu

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN NASKAH .................................... iii

HALAMAN PENGUJI.................................................................................. iv

KATA PENGANTAR ................................................................................... v

DAFTAR ISI ................................................................................................. vii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xi

ABSTRAK ..................................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Batasan Masalah ................................................................................ 3
1.3 Rumusan Masalah .............................................................................. 4
1.4 Tujuan ................................................................................................ 4
1.5 Manfaat .............................................................................................. 4

BAB II LANDASAN TEORI........................................................................ 5


2.1 Baterai Isi Ulang ................................................................................ 5
2.1.1 Jenis Baterai .............................................................................. 6
2.1.2 Kapasitas dan Arus Baterai ....................................................... 9
2.2 Arduino .............................................................................................. 10
2.2.1 Bagian Bagian Arduino ............................................................ 11
2.2.2 Software Arduino...................................................................... 14
2.3 LCD ................................................................................................... 17
2.4 Unit Catu Daya .................................................................................. 19
2.4.1 Transformator ........................................................................... 20
2.4.2 Dioda......................................................................................... 20
2.4.3 Kapasitor ................................................................................... 22
2.5 Relay .................................................................................................. 23
2.5.1 Prinsip Kerja Relay ................................................................... 25
2.5.2 Jenis Jenis Relay ....................................................................... 25
2.6 Potensiometer .................................................................................... 26
2.7 Buzzer ................................................................................................ 28

vii
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ....................................... 29
3.1 Metode Kerangka Perancangan ......................................................... 29
3.2 Rancangan Sistem .............................................................................. 29
3.2.1 Rancangan Rangkaian Catu Daya ............................................ 30
3.2.2 Rancangan Rangkaian Mikrokontroller dan Display ............... 31
3.2.3 Rancangan Rangkaian Relay .................................................... 31
3.3 Prinsip Kerja Rangkaian .................................................................... 33
3.4 Perancangan Program ........................................................................ 33

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN ............................................. 40


4.1 Tujuan Pengujian Rangkaian ............................................................. 40
4.2 Teknik Pengumpulan Data Saat Pengujian........................................ 40
4.2.1 Data Saat Uji Coba Tiap Blok Rangkaian ................................ 40
4.2.2 Data Saat Uji Coba Keseluruhan Rangkaian ............................ 41
4.3 Pengujian Setiap Blok Rangkaian ..................................................... 41
4.3.1 Pengujian Rangkaian Catu Daya .............................................. 41
4.3.2 Pengujian Rangkaian Mikrokontroller ..................................... 42
4.3.3 Pengujian Rangkaian Relay Buzzer.......................................... 44
4.3.4 Pengujian Rangkaian Relay Stop Kontak ................................. 46
4.3.5 Pengujian Program.................................................................... 47
4.3.6 Pengujian Seluruh Blok Rangkaian .......................................... 47

BAB V PENUTUP ........................................................................................ 54


5.1 Kesimpulan ........................................................................................ 54
5.2 Saran .................................................................................................. 55

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 56

LAMPIRAN .................................................................................................. 58

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Baterai Nickel Cadmium .......................................................... 7


Gambar 2.2 Baterai Nickel Metal Hidryde ................................................... 7
Gambar 2.3 Baterai Lithium Ion................................................................... 8
Gambar 2.4 Baterai Lithium Polymer ......................................................... 9
Gambar 2.5 Arduino Uno ............................................................................. 11
Gambar 2.6 Tampilan Software Arduino ..................................................... 14
Gambar 2.7 Homepage Arduino ................................................................... 15
Gambar 2.8 Link Download Software Arduino ........................................... 15
Gambar 2.9 Konfirmasi Dari Download Manager ....................................... 16
Gambar 2.10 Proses Download Sedang Berlangsung ................................... 16
Gambar 2.11 Contoh Coding pada Software Arduino .................................. 17
Gambar 2.12 LCD Shield ............................................................................... 18
Gambar 2.13 Transformator ........................................................................... 20
Gambar 2.14 Dioda Dan Simbol Elektronika ................................................. 21
Gambar 2.15 Rangkaian Dengan 4 Dioda ...................................................... 21
Gambar 2.16 Rangkaian Dengan 2 Dioda ...................................................... 22
Gambar 2.17 Kapasitor ................................................................................... 23
Gambar 2.18 Skema Relay Elekromekanik .................................................... 24
Gambar 2.19 Potensiometer dan Simbol Elektronika .................................... 27
Gambar 2.20 Buzzer ....................................................................................... 28
Gambar 3.1 Diagram Blok Rangkaian ......................................................... 30
Gambar 3.2 Rangkaian Catu Daya ............................................................... 30
Gambar 3.3 Rangkaian Mikrokontroller dan Display .................................. 32
Gambar 3.4 Rangkaian Driver Relay Stop Kontak ...................................... 32
Gambar 3.5 Rangkaian Lengkap Timer Digital ........................................... 34
Gambar 3.6 Diagram Alir Rangkaian .......................................................... 35
Gambar 4.1 Diagram Pengujian Rangkaian Catu Daya ............................... 42
Gambar 4.2 Pengujian Rangkaian Catu Daya .............................................. 42
Gambar 4.3 Diagram Pengujian Rangkaian Mikrokontroller ...................... 43
Gambar 4.4 Pengukuran Output Mikrokontroller ....................................... 43
Gambar 4.5 Tampilan Rangkaian Mikrokontroller dan Display .................. 44

ix
Gambar 4.6 Diagram Pengujian Rangkaian Relay Buzzer........................... 44
Gambar 4.7 Rangkaian Driver Relay Buzzer ............................................... 45
Gambar 4.8 Pengujian Rangkaian Relay Saat Buzzer Non Aktif ................ 45
Gambar 4.9 Pengujian Rangkaian Relay Saat Buzzer Aktif ........................ 46
Gambar 4.10 Diagram Pengujian Rangkaian Relay Stop Kontak .................. 46
Gambar 4.11 Pengujian Tegangan Pada Stop Kontak .................................... 47
Gambar 4.12 Tampilan pada LCD ................................................................. 47
Gambar 4.13 Handphone Samsung Sebelum Pengisian ................................. 48
Gambar 4.14 Handphone Samsung Sesudah Pengisian ................................. 48
Gambar 4.15 Laptop Toshiba Sebelum Pengisian.......................................... 49
Gambar 4.16 Laptop Toshiba Sesudah Pengisian .......................................... 49
Gambar 4.17 Handphone Blackberry Sebelum Pengisian.............................. 50
Gambar 4.18 Handphone Blackberry Sesudah Pengisian .............................. 50
Gambar 4.19 Notebook Samsung Sebelum Pengisian ................................... 51
Gambar 4.20 Notebook Samsung Sesudah Pengisian 10 Menit Pertama ...... 51
Gambar 4.21 Notebook Samsung Sesudah Pengisian 10 Menit Kedua ......... 52
Gambar 4.22 Grafik Kenaikan Kapasitas Baterai Sesudah Pengisian Periode
Waktu Tertentu ................................................................................................. 53

x
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Deskripsi Pin LCD dan Fungsinya ........................................... 19


Tabel 2.2 Jenis Relay dan Contohnya ....................................................... 26
Tabel 4.1 Beban Pengujian Rangkaian ..................................................... 48
Tabel 4.2 Hasil Percobaab Isi Ulang Baterai ............................................ 52

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Deskripsi Pin LCD dan Fungsinya………………………… 19


Tabel 2.2 Jenis Relay dan Contohnya………………………………… 26
Tabel 4.1 Beban Pengujian Rangkaian………………………………. 48
Tabel 4.2 Hasil Percobaan Isi Ulang Baterai…………………………. 52

xi
ABSTRAK

Instalasi timer digital pada stop kontak dengan menggunakan Arduino ini
merupakan rancangan sistem yang dapat mengontrol lamanya waktu yang
diinginkan untuk mengisi daya pada baterai agar terhindar dari overheat dan
overcharge. Perancangan timer digital ini terdiri dari beberapa blok rangkaian
yang didesain sederhana diantaranya Arduino dan LCD yang dihubungkan pada
output relay dan buzzer yang akan berbunyi setelah timer mencapai waktu yang
telah ditetapkan dan relay akan memutuskan aliran listrik ke stop kontak. Selain
mencegah baterai dari overcharge, peralatan ini juga membantu menghemat
penggunaan energi listrik dan mencegah terjadinya resiko kebakaran.

Kata Kunci : Arduino, timer digital, baterai, hemat listrik

xii
ABSTRACT

Installing a digital timer on the socket using the Arduino is a system


designed to control the length of time to charge the battery in order to avoid
overheat and overcharge. This digital timer design consists of some circuit blocks
including Arduino and LCD are connected to the output, which is relay and
buzzer which will be buzz once timer reach the specific time arranged earlier and
relay will cut off the electricity to the socket. Not only to avoid battery from
overcharge, this device will also help to save electric consume and reduce fire
risk.

Key Words : Arduino, digital timer, battery, power save

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini penggunaan baterai tidak dapat lepas dari kehidupan sehari-

hari. Telpon seluler, kamera digital, laptop, remote control, mainan anak-anak,

senter, radio portable, berbagai jenis perangkat tanpa kabel hingga mobil hibrid,

semuanya memerlukan baterai sebagai sumber penggerak. Prospek baterai untuk

menjadi sumber energi masa depan sangat tinggi.

Baterai dibagi menjadi dua yaitu baterai sekali pakai dan rechargeable

battery yang dapat diisi ulang. Diantara banyak jenis baterai, yang banyak

mendapat perhatian adalah baterai lithium. Selain memiliki daya yang tinggi,

baterai ini ringan dan dapat dipakai berkali-kali. Seiring pesatnya perkembangan

teknologi, maka baterai lithium dituntut mampu menghasilkan energi lebih tinggi

menjadi sangat dibutuhkan.

Namun sifat rechargeable pada baterai memiliki beberapa kelemahan

antara lain hanya dapat diisi ulang beberapa kali, sensitif terhadap suhu yang

tinggi, bisa meledak dan terbakar, serta harga yang relatif lebih mahal. Kelebihan

waktu charge akan menyebabkan menurunnya performa baterai, suhu baterai

meningkat sehingga pada akhirnya rusak.

Beberapa peristiwa yang terjadi antara lain di Jepang pada tahun 2007

dimana pabrik baterai Panasonic terbakar saat tahap pengisian baterai. Pada tahun

2006 dan 2008, Sony menarik lebih dari 10 juta baterai untuk PC-nya karena

adanya kendala keamanan. Ditahap konsumen juga kadang terjadi insiden akibat

1
2

lithium-ion baterai. Pada Juni 2006 di Ohsaka, salah satu notebook peserta

konferensi tiba-tiba terbakar. Sementara pada bulan September di Los Angeles,

sebuah laptop IBM Thinkpad seri T43 terbakar di ruang boarding LAX Airport.

Tidak hanya di Luar Negeri, di Bandung juga terjadi kasus meledaknya baterai

laptop. Pada bulan Agustus 2006 dilaporkan sebuah laptop Toshiba milik

mahaiswa ITB terbakar. Tidak hanya Sony, IBM dan Toshiba, merk lain seperti

Dell juga beberapa kali dilaporkan terbakar dan meledak sepanjang tahun 2006

hingga 2010. Pada kebanyakan kasus diperkirakan bersumber dari baterai

overheat.

Di kalangan pengguna handphone juga dilaporkan meledaknya baterai

Lithium Ion karena baterai kepanasan saat sedang di-charge atau saat

dipergunakan. Di Cinadan di Bandung, misalnya, sebuah handphone meledak saat

digunakan bermain game. Di Jakarta, sebuah handphone meledak saat sedang di-

charge dan mengakibatkan kebakaran. Serta masih banyak berita lain mengenai

kebakaran baterai laptop dan handphone.

Dengan membatasi waktu pengisian daya, bahaya kebakaran dapat

dihindarkan yaitu dengan memasang timer pada rangkaian listrik pada saat

melakukan pengisian daya, sehingga dapat mengatur lamanya waktu untuk isi

ulang baterai agar dapat menghindari kelebihan pengisian daya dan

menghindarkan baterai dari kerusakan serta bahaya kebakaran karena baterai

terlalu panas. Timer dipasang sebagai kontrol pada saklar untuk memutuskan

hubungan arus listrik, sehingga baterai terhindar dari over charge.

Untuk memudahkan pengguna mengatur waktu pada timer maka dipasang

display sehingga pengguna dapat melihat lamanya pengaturan waktu disesuaikan


3

dengan kebutuhan dengan memperkirakan setelah selang waktu tertentu baterai

telah cukup penuh terisi.

Untuk melengkapi kenyamanan dan keamanan pengguna saat melakukan

aktivitas lain sembari isi ulang baterai, maka ditambahkan sebuah alat yang diatur

agar dapat berbunyi setelah masa isi ulang habis. Dengan demikian pengguna

dapat melakukan aktivitas lain sambil menunggu baterai di isi ulang tanpa harus

merasa khawatir akan over charge dan mendapatkan informasi setelah waktu isi

ulang yang telah diatur sebelumnya habis.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, dalam perancangan Karya

Tulis Ilmiah ini diberi judul ”INSTALASI TIMER DIGITAL PADA STOP

KONTAK DENGAN MENGGUNAKAN ARDUINO”.

1.2 Batasan Masalah

Sesuai dengan masalah penelitian yang telah di atas, selanjutnya

dirumuskan batasan masalah. Adapun maksud dari penetapan batasan masalah ini

adalah agar pembahasan mengenai alat ini lebih jelas, terarah dan tidak terlalu

melebar, adapun batasan masalah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Hanya membahas pengenai pengaturan timing.

2. Mengabaikan pengaturan susunan rangkaian baterai, apakah tunggal, seri

atau parallel.

3. Mengabaikan jenis charger dan input/output charger yang berakibat pada

lamanya waktu isi ulang.


4

1.3 Rumusan Masalah

Dari uraian di atas maka dibuatlah rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana mengatur aliran listrik dari sumber ke stop kontak dengan

menggunakan sistem timing?

2. Bagaimana mengatur instalasi listrik yang sederhana dan aman bagi

konsumen?

3. Bagaimana membuat sistem informasi dan pemberitahuan bagi konsumen

bahwa peralatan telah selesai di isi ulang?

1.4 Tujuan

Karya Tulis Ilmiah ini dibuat dengan tujuan sebagai berikut:

1. Membuat pengaturan aliran listrik dengan menggunakan sistem timing.

2. Membuat instalasi listrik sederhana dan aman bagi konsumen.

1.5 Manfaat

Manfaat Karya Tulis Ilmiah ini adalah sebagai berikut:

1. Mencegah terjadinya kerusakan pada baterai karena overcharge

2. Mencegah bahaya kebakaran akibat baterai kepanasan karena overcharge.

3. Membantu menghemat penggunaan energi listrik

4. Membantu menginformasikan kepada pengguna bahwa baterai telah

selesai di isi ulang sesuai waktu yang ditetapkan oleh pengguna


5

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Baterai Isi Ulang

Baterai isi ulang telah ada sejak tahun 1859, saat fisikawan Perancis

bernama Gaston Plante menemukan sel lead acid, dengan anoda berbahan timah,

katoda berbahan timah dioksida dan elektrolit asam sulphur. Baterai yang

diciptakan Gaston Plante adalah pelopor bagi munculnya baterai modern.

Baterai yang tidak bisa diisi ulang, atau sel primer dan baterai yang dapat

diisi ulang ulang, atau sel sekunder, menghasilkan arus listrik dengan cara yang

sama, yaitu melalui reaksi elektrokimia yang melibatkan anoda, katoda dan

eletrolit. Namun pada baterai isi ulang reaksi ini dapat dibalik. Saat energi listrik

dari sumber luar dimasukkan ke sel sekunder, aliran elektron dari terminal negatif

ke positif yang terjadi saat pengosongan baterai kini dibalik, dan muatan baterai

dapat diisi kembali.

Baterai isi ulang memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan.

Kelebihannya antara lain sebagai berikut :

1. Reaksi kimia yang dapat dibalik, sehingga memungkinkan untuk

dipergunakan berkali kali.

2. Energi baterai lebih besar dibandingkan baterai primer, sehingga dapat

dipergunakan untuk barang elektronik yang memerlukan kapasitas listrik

yang lebih besar.

3. Lebih hemat dibandingkan baterai primer untuk perhitungan penggunaan

jangka panjang.
6

Sementara kelemahan baterai isi ulang adalah mahalnya harga baterai bila

dibandingkan dengan baterai primer dan memerlukan alat bantu untuk mengisi

ulang daya baterai.

2.1.1 Jenis Baterai

Baterai isi ulang yang umum dijumpai di pasaran saat ini adalah Lithium-

ion (Li-ion), Nickel-Metal Hydride (NiMH) dan Nickel-Cadmium (NiCd).

Walaupun ketiga jenis tersebut memiliki sifat isi ulang, namun tidak dapat

diperlakukan sama rata. Berikut ini sedikit penjabaran mengenai jenis baterai isi

ulang.

A. NiCD ( Nickel Cadmium )

a. Merupakan generasi pertama baterai isi ulang untuk berbagai peralatan

modern.

b. Bentuk umum AA, C, D.

c. Voltase: 1,2 Volt.

d. Kapasitas: 650mAH hingga 1000 mAH.

e. Mampu menangani beban tinggi dan lebih cepat di-charge, namun

kapasitas penyimpanan rendah sehingga harus sering di isi ulang.

f. Lebih tahan dingin sehingga dapat dipakai pada daerah yang bersuhu

dingin.

g. Berbahaya karena mudah terjadi hubungan singkat.

h. Memiliki memory effect, semakin lama kapasitasnya akan menurun

jika pada saat pengisian, muatannya belum benar benar kosong.


7

Gambar 2.1 Baterai Nickel Cadmium

B. Nickel Metal Hydride (NiMH)

a. Bentuk secara umum : AAA, AA, C, D.

b. Voltase: 1,2 Volt.

c. Kapasitas: 1350mAH hingga 2500mAH.

d. Charge NiMh memiliki fitur smart charger, yaitu secara otomatis

charger berhenti mengisi apabila kapasitas baterai sudah penuh.

e. Memory effect hanya bersifat sementara, sehingga lebih fleksibel

dibandingkan jenis Nickel Cadmium (NiCD). Untuk pengisian ulang

tak perlu menunggu benar – benar habis, namun dengan konsekuensi

akan terasa cepat habis.

Gambar 2.2 Baterai Nickel Metal Hidryde


8

C. Lithium Ion ( Li-Ion)

a. Voltase: 3,7 Volt.

b. Tidak memiliki memory effect, sehingga dapat diisi ulang tanpa

menunggu daya baterai habis.

c. Memiliki life cycle (siklus hidup) yang lebih pendek apabila diisi ulang

berlebihan sehingga akan menurunkan kemampuannya.

d. Ditempatkan dalam cassing logam yang stabil dan kuat dimana

mikrokontroller dan sensor dipasang pada cassing untuk mencegah

panas berlebihan dan overcharging.

e. Beroperasi pada tegangan yang lebih tinggi dibandingkan NiCd dan

NiMH.

f. Kemasan yang lebih kecil dan lebih ringan sekitar 2 gram sehingga

cocok digunakan untuk barang elektronik portable.

g. Tidak tersedia pada ukuran standar seperti AAA, AA, C atau D.

Gambar 2.3 Baterai Lithium Ion

D. Lithium Polymer ( Li-Po)

a. Voltase: 3,7 Volt

b. Memiliki kemampuan yang sama dengan baterai Lithium Ion, namun

bersifat lebih ramah lingkungan.


9

c. Pengisian daya lebih lambat, namun penyimpanan daya lebih

maksimal.

d. Pemakaian lebih tahan lama karena tegangan internalnya kecil.

e. Bentuk baterai lebih tipis dan dapat berubah karena tekanan yang

keras, karena baterai berisi liquid.

Gambar 2.4 Baterai Lithium Polymer

2.1.2 Kapasitas dan Arus Baterai

Kapasitas baterai adalah energi yang dismpan oleh baterai yang ditentukan

oleh massa bahan aktif yang dikandung oleh baterai. Kapasitas baterai merupakan

jumlah maksimum energi yang bisa diambil dari baterai dalam kondisi tertentu,

namun kemampuan penyimpanan energi ini dapat bervariasi tergantung pada usia

baterai , suhu, pengisian dan pemakaian baterai.

Kapasitas baterai biasanya diukur dalam ampere-hour (Ah), Watt-Hour

(Wh) atau Kilowatt-Hour (kWh). Ukuran yang paling umum adalah Ampere-hour

yang didefinisikan sebagai jumlah jam dimana baterai dapat memberikan arus

yang sama dengan tingkat debit pada tegangan normal baterai. Unit Ah lebih

banyak digunakan karena voltase baterai dapat bervariasi selama siklus pemakaian

dan pengisian.
10

2.2 Arduino

Arduino adalah rangkaian elektronik open source yang di dalamnya

terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroller dengan jenis AVR

dari perusahaan Atmel.

Mikrokontroller itu sendiri adalah chip atau IC (integrated circuit) yang

bisa diprogram menggunakan komputer. Tujuan menanamkan program pada

mikrokontroller adalah agar rangkaian elektronik dapat membaca input,

memproses input tersebut dan kemudian menghasilkan output sesuai yang

diinginkan. Jadi mikrokontroller bertugas sebagai “otak” yang mengendalikan

input, proses dan output sebuah rangkaian elektronik.

Arduino is an open source physical computing platform based on a simple

input/output board and a development environment that implements the

processing language (www.processing.org). Arduino can be develop standalone

interactive objects or can be connected to software on your computer the open

source IDE (Intergrated Development) can be downloaded for free from

www.arduino.cc. (Banzi, 2009).

Arduino memiliki beberapa kelebihan diantaranya:

a. Tidak memerlukan perangkat chip programmer karena di dalamnya sudah

ada bootloader yang akan menangani upload program dari komputer.

b. Sudah memiliki sarana komunikasi USB, sehingga pengguna laptop yang

tidak memiliki port serial/RS323 bisa menggunakannya.

c. Bahasa pemrograman relatif mudah karena software Arduino dilengkapi

dengan kumpulan library yang cukup lengkap.

d. Memungkinkan ditambahkan sistem yang lain pada board Arduino.


Misalnya GPS, Ethernet, SD Card, dan lain lain.
11

Gambar 2.5 Arduino UNO

Adapun data teknis Arduino UNO adalah sebagai berikut:

a. Mikrokontroller : ATMEGA328
b. Tegangan Operasi : 5V
c. Tegangan Input (recommended) : 7 - 12 V
d. Pin digital I/O : 14
e. Analog input : 6 pin
f. Flash Memory : 32 KB
g. SRAM : 2 KB
h. EEPROM : 1 KB
i. Clock Speed : 16 Mhz

2.2.1 Bagian-Bagian Arduino


Secara umum Arduino terdiri dari dua bagian, yaitu:

1. Hardware = papan input/output (I/O)


2. Software = Software Arduino meliputi IDE untuk menulis program,
driver untuk koneksi dengan komputer, contoh program dan library
untuk pengembangan program.
12

Dengan mengambil contoh sebuah Arduino tipe USB, bagian-bagiannya

dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. 14 pin input/output digital (0-13)

Berfungsi sebagai input atau output, dapat diatur oleh program

termasuk 6 buah pin yang dapat juga berfungsi sebagai pin analog

output (DAC) dimana tegangan output-nya dapat diatur. Nilai sebuah

pin output analog dapat diprogram antara 0–255, dimana hal itu

mewakili nilai tegangan 0–5V.

2. USB

Berfungsi untuk memuat program dari komputer ke dalam sistem

mikrokontroller, sebagai alat komunikasi serial antara sistem dan

komputer, juga memberi daya listrik kepada sistem.

3. 6 power pin

Terdiri dari:

a. Vin sebagai daya masukan bagi sistem jika menggunakan

sumber lain selain USB

b. GND sebagai pin ground

c. 5V sebagai pin daya baik dari USB maupun dari Vin atau Jack

d. 3.3V pin daya hasil regulator

e. Reset

4. Q1 – Kristal (Quartz Crystal Oscillator)

Komponen kristal ini menghasilkan detak-detak yang dikirim kepada

microcontroller agar melakukan sebuah operasi untuk setiap detaknya.

5. Tombol reset S1
13

Untuk me-reset sistem sehingga program akan memulai lagi dari awal

program, bukan untuk menghapus program atau mengosongkan

microcontroller.

6. In-Circuit Serial Programming (ICSP)

Port ICSP ini memungkinkan pengguna untuk memprogram

mikrokontroller secara langsung, tanpa melalui bootloader.

7. IC 1 – Microkontroller Atmega

Mikrokontroller ATmega 328 yang memiliki memori 32 KB dengan

2KB SRAM dan 1 KB EEPROM. Komponen ini merupakan bagian

utama dari sistem Arduino, di dalamnya terdapat CPU, ROM dan

RAM.

8. Power Supply

Sumber tegangan yang dipakai oleh mikrokontroller adalah 5 Volt

DC, maka diperlukan sebuah power supply yang mampu memberikan

output 5 Volt DC yang stabil meskipun input DC yang diberikan

bervariasi antara 9 – 12 Volt.

9. 6 pin input analog (0 – 5)

Pin ini sangat berguna untuk membaca tegangan yang dihasilkan oleh

sensor analog, seperti sensor suhu. Program dapat membaca nilai

sebuah pin input antara 0 – 1023, di mana hal itu mewakili nilai

tegangan 0 – 5V.

10. Pin AREF

Sebagai voltage reference bagi input analog


14

2.2.2 Software Arduino

Sehubungan dengan pembahasan untuk saat ini software Arduino yang akan

digunakan adalah driver dan IDE, walaupun masih ada beberapa software lain

yang sangat berguna selama pengembangan Arduino. Pemakaian IDE Arduino ini

disebabkan karena beberapa kelebihan yang dimiliki yang sudah cukup canggih

ditulis dengan menggunakan Java. Beberapa kelebihan IDE Arduino antara lain:

1. Editor program : sebuah windows yang memungkinkan pengguna

menulis dan meng-edit program dalam bahasa Processing.

2. Compiler : modul yang mengubah kode program (bahasa Processing)

menjadi kode biner. Sebuah microcontroller tidak akan bisa

memahami bahasa Processing karena hanya dapat membaca kode

biner. Itulah sebabnya compiler diperlukan dalam hal ini.

3. Uploader : modul yang memuat kode biner dari komputer ke dalam

memory di dalam papan Arduino.

Gambar 2.6 Tampilan Software Arduino


15

Untuk melakukan instalasi software Arduino, di bawah ini adalah langkah-

langkahnya sebagai berikut:

1. Mengunjungi halaman situs Arduino di www.arduino.cc.

Gambar 2.7 Homepage Arduino

2. Melakukan download dengan memilih “Download”.

Gambar 2.8 Link Download Software Arduino


16

3. Melakukan konfirmasi download dengan memilih “Start Download “.

Gambar 2.9 Konfirmasi Dari Download Manager

Gambar 2.10 Proses Download Sedang Berlangsung

4. Setelah proses download berhasil, pilih “Run” dan biarkan aplikasi

melakukan instalasi. Bila instalasi selesai maka akan keluar tampilan

seperti gambar 2.7.

Berikut ini contoh penulisan coding menggunakan Arduino untuk

membuat lampu LED menyala berkelip kelip.

int led = 13; // Pin LED diberi nama 13


void setup() { // Set up bahwa LED sebagai output dari
sistem
17

pinMode(led, OUTPUT); }
void loop() { // Coding yang ditulis pada void loop akan
dikerjakan berulang ulang sesuai dengan
aturan yang telah ditetapkan oleh
programmer
digitalWrite(led, HIGH); // Ketika LED mendapat tegangan, maka
LED akan menyala.
delay(1000); // Mengatur delay selama satu detiik atau
1000 milisecond
digitalWrite(led, LOW); // Mematikan LED dengan cara menurunkan
tegangan
delay(1000); } // Mengatur delay kembali

Gambar 2.11 Contoh Coding Pada Software Arduino

2.3 LCD ( Liquid Cristal Display )

LCD adalah suatu komponen elektronika yang berfungsi sebagai tampilan

suatu data, baik karakter, huruf maupun grafik, dengan menggunakan kristal cair

sebagai alat tampilan utama. LCD adalah salah satu jenis display elektronik yang

dibuat dengan teknologi CMOS logic yang bekerja tidak hanya menghasilkan

cahaya tetapi juga memantulkan cahaya yang ada disekelilingnya.


18

Material LCD adalah lapisan dari campuran organic antara lapisan kaca

bening dengan elektroda transparan indium oksida dalam bentuk tampilan seven

segment dan lapisan elektroda pada kaca belakang.

Dalam modul LCD terdapat mikrokontroller yang berfungsi sebagai

pengendali tampilan karakter LCD. Mikrokontroller tersebut dilengkapi dengan

memori dan register. Didalam memori terdapat DDRAM (Display Data Random

Access Memory), CGRAM (Character Generator Random Access Memory) dan

CGROM (Character Generator Read Only Memory).

Gambar 2.12 LCD Shield 2x16

Fitur yang disajikan oleh LCD dot matrix 2x16 ini adalah :

1. Terdiri dari 16 karakter dan 2 baris.

2. Dapat menyimpan 192 karakter.

3. Terdapat karakter generator terprogram.

4. Dapat menggunakan alamat mode 4 bit dan 8 bit.

5. Dilengkapi dengan backlight.

6. Menggunakan chip HD44780.

7. Tegangan catu data dan tegangan logic 0-5 Volt


19

Fungsi dan deskripsi tiap kaki pin LCD dijelaskan oleh table 2.1 berikut :

Tabel 2.1 Deskripsi Pin LCD dan Fungsinya


Pin Deskripsi Fungsi
1 Ground Sambungan menuju ground
2 Vcc Masukkan suplai tegangan untuk logic
3 VCLD Pengatur kontras layar
Menentukan jenis data yang masuk, berupa
4 “RS” Instruction/Register Select data (logika = low) atau perintah (logika =
high)
Instruksi pada modul. Jika logika = low
5 “R/W” Read/Write LCD Registers berarti menulis data, high berarti membaca
data
6 “EN” Enable Memegang data masuk atau keluar
Jalur untuk memberikan data karakter yang
7-14 Data I/O Pins / DB 0 – DB 7
ingin ditampilkan ( bit 0 hingga bit 7 )
15 A LED +
16 K LED -

Sumber : Jago Elektronika, 2010

2.4 Unit Catu Daya

Unit catu daya terdiri dari transformator, dioda dan kapasitor yang

dirancang sedemikian rupa untuk menghasilkan tegangan output yang sesuai

dengan kebutuhan rangkaian. Catu daya banyak tersedia dipasaran dengan

spesifikasi yang umum dengan kebutuhan rangkaian misalnya rangkaian televisi

atau rangkaian CPU sebuah komputer. Dapat juga dirakit sendiri menurut

kebutuhan rangkaian yang akan dibuat. Berikut sedikit penjelasan mengenai tiap

unit dalam rangkaian catu daya.


20

2.4.1 Transformator

Transformator adalah suatu alat elektronik yang bekerja secara

elektromagnetik yang berfungsi untuk memindahkan tenaga listrik dari suatu

rangkaian ke rangkaian lain. Terdiri dari dua kumparan yang saling tersekat secara

elekris dan terlilit di atas sebuah bahan inti yang membentuk suatu sirkuit

magnetis tertutup sehingga kedua kumparan tadi terhubung secara berbalasan

(Woolard, 2003). Bagian input atau disebut juga bagian primer dihubungkan pada

sumber AC atau tegangan bolak balik, sementara bagian output atau bagian

sekunder dilengkapi dengan terminal untuk menghasilkan tegangan bolak balik.

Fungsi transformator dalam rangkaian elektronik adalah untuk :

1. Mengubah tegangan bolak balik yaitu menaikkan atau menurunkan

tegangan.

2. Menyesuaikan impedansi.

3. Menyekat sirkuit.

Gambar 2.13 Transformator

2.4.2 Dioda

Dioda merupakan suatu komponen elektronika yang dapat melewatkan

arus pada satu arah saja. Pada dasarnya dioda terdiri dari semikonduktor tipe P

dan semikonduktor tipe N yang dibuat dari silicon dan germanium. Secara umum

dioda difungsikan sebagai penyearah. Dioda penyearah merupakan alat pokok dari
21

suatu catu daya sehingga dapat menghasilkan tegangan keluaran DC yang lebih

stabil.

Gambar 2.14 Dioda dan simbol elektronika


Dioda dimanfaatkan sebagai penyearah gelombang penuh dengan

memyesuaikan pada jenis transformator yang dipakai dalam rangkaian. Pada

rangkaian yang menggunakan transformator Center Tap (CT) digunakan 2 dioda

saja, sementara pada transformator biasa digunakan 4 dioda.

Prinsip kerja dioda sebagai penyearah gelombang penuh adalah sebagai berikut:

a. Pada transformator biasa dengan menggunakan 4 dioda

Pada saat output transformator memberikan level tegangan sisi positif

maka D1 dan D4 pada posisi forward sementara D2 dan D3 pada

posisi reverse bias sehingga level tegangan sisi puncak positif tersebut

akan dilewatkan melalui D1 ke D4.

Gambar 2.15 Rangkaian dengan 4 dioda


22

b. Pada transformator CT dengan 2 dioda

Pada saat terminal output transformator pada D1 memberikan sinyal

puncak positif maka terminal output pada D2 memberikan sinyal

puncak negatif, pada kondisi ini D1 pada posisi forward dan D2 pada

posisi reverse sehingga sisi posisi pincak positif dilewatkan melalui

D1.

Gambar 2.16 Rangkaian dengan 2 dioda

2.4.3 Kapasitor

Kapasitor adalah komponen elektrik yang berfungsi untuk menyimpan

muatan listrik. Kapasitor dibentuk dari dua keping konduktor yang dipisahkan

oleh bahan penyekat yang berfungsi untuk memperbesar kapasitansi. Kebanyakan

kapasitor memiliki nilai kapasitas yang rendah yang diukur dengan menggunakan

satuan farad sementara muatannya diukur dengan menggunakan satuan coulomb.

Kapasitor memiliki tegangan kerja (working voltage) yaitu tegangan

maksimum yang diijinkan agar kapasitor dapat bekerja dengan baik. Fungsi

kapasitor pada rangkaian catu daya adalah untuk menekan riple yang terjadi dari

proses penyearahan gelombang AC.


23

Gambar 2.17 Kapasitor

Kapasitor dibagi menjadi dua kelompok yaitu :

1. Kapasitor Non-elektrolitis yaitu kapasitor yang tidak memiliki kutub

positif atau negatif. Dibuat dari aluminium foil atau perak tipis yang

digulung dan dipisahkan oleh kertas lilin, polythene, polyster dan lain

lain. Ukuran nominal kapasitor dibuat dalam beberapa jenjang dengan

toleransi ± 20% hingga ± 1%. Makin kecil toleransi, makin mahal

harganya.

2. Kapasitor Elektrolitis yang memiliki terminal positif dan negatif.

Dibentuk dengan mengoksidasi salah satu plat aluminium dan

menggantikan medium dielektrisnya dengan elektrolit basah.

Kapasitansi dibentuk pada lapisan oksida. Elektrolit pasta menjadikan

kapasitor berukuran kecil namun memiliki kapasitansi yang besar.

2.5 Relay

Relay adalah sebuah komponen elektronika berupa saklar elektronik yang

dapat digerakkan oleh arus listrik untuk mengendalikan rangkaian elektronik

lainnya. Relay terdiri dari 3 bagian utama, yaitu:


24

1. Coil : lilitan dari relay

2. Common : bagian utama kontak yang tersambung dengan NC (dalam

keadaan normal)

3. Contact : terdiri dari Normally Closed (NC) dan Normally Open (NO).

Gambar 2.18 Skema Relay Elektromekanik

Keuntungan menggunakan relay, adalah sebagai berikut:

1. Dapat membuat rangkaian otomatis penyambung dan pemutus

tegangan AC dan DC.

2. Dapat digunakan pada switch tegangan tinggi dan arus besar

3. Dapat melakukan switch pada banyak kontak dalam waktu yang

bersamaan.

Sementara kekurangan menggunakan relay adalah:

1. Ukuran yang jauh lebih besar dibandingkan dengan transistor.

2. Membutuhkan daya yang lebih besar dibandingkan dengan transistor.

3. Membutuhkan arus input yang lebih besar.


25

2.5.1 Prinsip Kerja Relay

Ketika coil mendapat energi listrik (energized), akan timbul gaya

elektromagnet yang akan menarik armature yang berpegas, dan contact akan

menutup.

2.5.2 Jenis Jenis Relay

o Timing relay adalah jenis relay yang khusus. Cara kerjanya ialah sebagai

berikut: jika coil dari timing relay ON, maka beberapa detik kemudian, baru

contact relay akan ON atau OFF (sesuai jenis NO/NC contact).

o Latching relay ialah jenis relay digunakan untuk latching atau

mempertahankan kondisi aktif input sekalipun input sebenarnya sudah mati. Cara

kerjanya ialah sebagai berikut: jika latch coil diaktifkan, relay tidak akan bisa

dimatikan kecuali unlatch coil diaktifkan.

Relay dibedakan berdasar pole dan throw yang dimilikinya. Pole adalah

banyaknya contact yang dimiliki oleh relay sementara throw adalah banyaknya

kondisi (state) yang mungkin dimiliki contact. Penggolongan relay berdasar

jumlah pole dan throw adalah sebagai berikut:

o SPST (Single Pole Single Throw)

o DPST (Double Pole Single Throw)

o SPDT (Single Pole Double Throw)

o DPDT (Double Pole Double Throw)

o 3PDT (Three Pole Double Throw)

o 4PDT (Four Pole Double Throw)


26

Tabel 2.2 Jenis Relay dan Contohnya

Jenis Relay Simbol Contoh Gambar

SPST

DPST

SPDT

DPDT

Sumber : Jago Elektronika

2.6 Potensiometer

Potensiometer adalah komponen resistor tiga terminal dengan sambungan

geser yang membentuk pembagi tegangan yang dapat diatur. Bila tiga terminal

digunakan, maka potensiometer berfungsi sebagai rangkaian pembagi tegangan.

Bila hanya dua terminal yang digunakan, maka potensiometer berfungsi sebagai

variable atau rheostat. Potensiometer biasanya digunakan untuk mengatur taraf

isyarat analog dan sebagai pengendali masukan untuk sirkuit elektronik, misalnya

mengatur volume suara dan kecerahan cahaya lampu.


27

Sebuah potensiometer biasanya dibuat dari sebuah unsur resistif semi

lingkar dengan sambungan geser atau penyapu. Unsur resistif berbentuk datar atau

menyudut dan biasanya dibuat dari bahan grafit.

Beberapa jenis potensiometer adalah sebagai berikut :

a. Single Turn Potensiometer / Trimmer Potensiometer

Merupakan jenis resistor variable yang nilainya dapat diubah ubah

dengan cara diputar. Sebuah single turn potensiometer biasanya hanya

dapat melakukan kurang dari satu putaran penuh.

b. Potensiometer Linear

Merupakan jenis resistor variable yang nilainya dapat diubah ubah

dengan cara digeser. Biasanya digunakan pada mixer audio atau board

instrument tertentu

c. Multi Turn Potensiometer

Multi turn potensiometer hampir sama dengan single turn

potensiometer. Perbedaanya multi turn tidak memiliki penghalang

pada ujung sumbu putarnya sehingga dapat diputar terus menerus.

Nilai resistensinya sesuai dengan jumlah putaran. Potensiometer jenis

ini sering digunakan pada rangkaian elektronika yang memerlukan

ketelitian yang tinggi karena nilai resistensinya tinggi.

Gambar 2.19 Potensiometer dan simbol elektronika


28

2.7 Buzzer

Buzzer adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah

getaran listrik menjadi getaran suara dengan prinsip kerja yang hampir sama

dengan speaker. Terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma sehingga

apabila kumparan dialiri arus maka akan menjadi elektromagnet yang

menggerakkan udara sehingga menghasilkan suara. Buzzer biasanya digunakan

sebagai alarm.

Gambar 2.20 Buzzer


BAB III

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

3.1 Metode Kerangka Perancangan

Perancangan dan pembuatan rangkaian Karya Tulis Ilmiah ini dimulai

dengan perancangan diatas kertas. Komponen komponen yang digunakan

berdasarkan teori yang sudah ada dan disesuaikan dengan datasheet agar

memberikan hasil yang sesuai dengan harapan.

Metode perancangan rangkaian ini merupakan tahapan penting dari

pembuatan tugas akhir ini. Pada tahap perancangan aplikasi, harus dipahami sifat,

karakteristik dan spesifikasi dari komponen yang akan digunakan.

3.2 Rancangan Sistem

Untuk merealisasikan rangkaian sistem instalasi timer digital pada stop

kontak dengan menggunakan Arduino, maka langkah pertama yang harus

dilakukan adalah dengan membuat blok diagram aplikasi. Blok diagram aplikasi

merupakan salah satu penggambaran dari sistem yang merupakan keseluruhan

rangkaian secara garis besar. Pada perancangan ini menggunakan beberapa

rangkaian elektronika, antara lain rangkaian catu daya, rangkaian mikrokontroller

dan display serta rangkaian relay. Adapun blok diagram aplikasi yang akan

merancang sistem kerja dari instalasi timer digital pada stop kontak dengan

menggunakan Arduino ini ditunjukkan pada gambar 3.1.

29
30

Gambar 3.1 Diagram Blok Rangkaian

3.2.1 Rancangan Rangkaian Catu Daya

Rangkaian catu daya digunakan sebagai sumber tegangan untuk rangkaian lain

pada sistem mikrokontroller yang membutuhkan catu daya 5 Volt hingga 12 Volt.

Pada rangkaian ini menggunakan transformator primer 0–220 Volt dan

transformator sekunder 0–12 Volt dengan output yang dipakai adalah 6 Volt dan

12 Volt. Catu daya ini nantinya akan mensuplai tegangan untuk beberapa

rangkaian, antara lain mikrokontroler dan relay.

Gambar 3.2 Rangkaian Catu Daya


31

3.2.2 Rancangan Rangkaian Mikrokontroller Dan Display

Pada perancangan dan pembuatan rangkaian mikrokontroller ini

menggunakan modul Arduino Uno sebagai mikrokontroller. Rangkaian

mikrokontroller ini merupakan pusat untuk pemprosesan data. Pada rangkaian ini

tegangan berasal dari voltage regulator LM 117-5.

Program Arduino disetting terlebih dahulu melalui komputer menggunakan

software IDE Arduino dan di-upload ke sistem melalui USB jack. Sebuah ICSP

telah terpasang dalam modul arduino sehingga tidak memerlukan bootloader

untuk mengisi program ke mikrokontroller. Mikrokontroller merupakan prosessor

dari timer digital yang berfungsi sebagai pengendali dan pengkoordinasi

perangkat input/output.

Rangkaian display menggunakan LCD Shield karena proses instalasi yang

lebih mudah dibandingkan bila menggunakan seven segment. Sistem kerja

rangkaian mikrokontroller dan display ditunjukkan pada gambar 3.3.

3.2.3 Rancangan Rangkaian Relay

Rangkaian relay pada sistem ini digunakan untuk mengalirkan dan

memutuskan stop kontak sehingga aliran listrik terputus ketika timer mencapai

waktu yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengujian rangkaian relay dilakukan

dengan membuat rangkaian dengan menggunakan relay DC 12 Volt yang

dihubungkan dengan mikrokontroller yang berfungsi untuk mengaktifkan relay

dengan tegangan 5 Volt DC. Sedangkan relay dihubungkan ke supply AC 220

Volt yang berfungsi untuk menghidupkan stop kontak dengan mode normally

closed. Jika relay mendapat tegangan dari mikrokontroller maka saklar akan

terbuka sehingga aliran listrik ke stop kontak terputus.


32

Gambar 3.3 Rangkaian Mikrokontroller dan display

Dalam Rangkaian ini digunakan rangkaian driver relay dengan

menggunakan transistor tipe S9013 yang berfungsi untuk menguatkan arus yang

mengalir dari mikrokontroler ke relay, karena output dari mikrokontroller hanya 5

Volt DC sementara relay membutuhkan tegangan sebesar 12 Volt DC.

Gambar 3.4 Rangkaian Driver Relay Stop Kontak


33

3.3 Prinsip Kerja Rangkaian

Prinsip kerja dari rangkaian ini adalah sebagai berikut : mikrokontroller

akan segera menyala (ON) ketika mendapatkan daya dari power supply unit.

Timer detik akan secara otomatis menghitung mulai dari 0 (nol) detik hingga

maksimal 60 menit. User dapat mengatur lamanya waktu isi ulang dengan

memutar potensio meter ke kiri untuk setting waktu yang minimal atau ke kanan

untuk setting waktu maksimal yaitu 60 menit. Waktu yang diatur dapat dilihat

pada LCD display dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Ketika

timer mencapai waktu yang telah ditentukan maka pin 13 pada Arduino akan

mendapat tegangan high yang kemudian mengaktifkan relay sehingga

memutuskan aliran listrik ke stop kontak dan mengaktifkan relay yang terhubung

pada buzzer sehingga buzzer aktif sebagai tanda peringatan kepada user bahwa

device telah di isi ulang sesuai waktu yang diinginkan oleh pengguna. Tombol

reset digunakan untuk memulai program dari awal. Gambar 3.5 menunjukkan

skema rangkaian penuh.

3. 4 Perancangan Program

Untuk proses pembuatan dan perancangan program meliputi tahap tahap

sebagai berikut :

1. Merancang algoritma dan diagram alir

2. Menulis program

3. Compile dan upload program

4. Uji coba
34

Gambar 3.5 Rangkaian Lengkap Timer Digital


35

Gambar 3.6 Diagram Alir Rangkaian

Sistem dirancang untuk bekerja secara otomatis segera setelah diberikan

tegangan input atau tegangan listrik. User dapat mengatur lamanya waktu untuk

isi ulang device seperti handphone atau laptop atau device lainnya. Timer akan

menghitung mulai 0 (nol) detik hingga menit yang telah ditetapkan oleh user.

Sementara itu baterai device yang mendapat arus akan terisi sesuai kapasitas dari

charger atau adaptor.


36

Apabila tegangan listrik dari PLN tidak mengalami gangguan pemadaman

maka timer akan terus menghitung hingga batas waktu yang telah ditetapkan user

sebelumnya. Namun apabila terjadi gangguan pemadaman arus listrik maka secara

otomatis alat berhenti bekerja dan user harus kembali melakukan setting waktu isi

ulang setelah aliran listrik menyala kembali.

Bila timer telah mencapai hitungan menit sebagaimana yang telah

ditetapkan oleh user, maka timer akan berhenti dan alarm akan aktif sebagai tanda

pemberitahuan kepada user bahwa batas waktu yang telah ditetapkan telah

tercapai dan device telah selesai di isi ulang dan dapat dipergunakan kembali.

Untuk menulis program kedalam mikrokontroller maka dibutuhkan

software pembantu agar dapat terhubung dengan rangkaian elektronika

mikrokontroller. Software yang digunakan adalah software Arduino IDE

(Intergrated Development Environment) yang dapat di-download secara gratis

melalui www.arduino.cc/Main/Software.

Software tersedia untuk berbagai pilihan Operating System seperti

Windows, Linux dan Macintos. Segera setelah donwload, program dapat di install

dan dihubungkan pada sistem Arduino untuk melakukan penulisan program pada

sketsa yang telah disediakan dan meng-upload program pada board Arduino.

Berikut ini adalah coding Arduino yang diprogram untuk rangkaian timer

digital.

1. Deklarasi perintah yang akan digunakan pada program.

#include <LiquidCrystal.h> // Mengaktifkan LCD

int settime = A0; // Menggunakan pin A0 yang terhubung

pada potensiometer sebagai unit input waktu.


37

int ledPin = 13;

int Scount = 0; // deklarasi detik

int Mcount = 0; // deklarasi menit

int D = 0;

int masuk = 0;

LiquidCrystal lcd(12, 11, 5, 4, 3, 2); // Pin Arduino yang terhubung

dengan LCD

2. Perintah untuk memulai tampilan LCD.

void setup()

{ Serial.begin(9600);

pinMode(ledPin, OUTPUT); // Output stop kontak

lcd.begin(16, 2); // Meletakkan kursor pada koordinat 16,2

dan memulai tampilan LCD

lcd.print ("UNIVERSITAS BATAM");

for (int positionCounter = 0; positionCounter <35; positionCounter++)

{ lcd.scrollDisplayLeft(); // menggeser kursor kekiri

delay(250); } // delay selama 2,5 detik

lcd.clear(); // Mengosongkan LCD

lcd.setCursor(16,1); // Meletakkan kursor pada koordinat

16,1

lcd.print ("DISUSUN OLEH : MARRINI");

for (int positionCounter = 0; positionCounter <35; positionCounter++)

{ lcd.scrollDisplayLeft();

delay(250); }
38

lcd.clear(); }

3. Perintah untuk menghitung detik dan menit. Perintah dibawah ini disusun

dalam “void loop” yang berarti perintah dikerjakan berulang kali selama

memenuhi suatu kondisi. Bila kondisi berubah, maka program akan

melakukan kondisi berikutnya.

void loop()

{ D = analogRead(settime); // Baca masukan timer dari potensiometer

masuk = D/16.76 ; // Masukkan yang dibaca akan dibagi dengan

bilangan 16.76 untuk mendapatkan jumlah

detik.

Serial.println(masuk);

lcd.setCursor(10,0); // Meletakkan kursor pada koordinat 10,0

lcd.print (" MIN");

lcd.setCursor (0,0); // Meletakkan kursor pada koordinat 0,0

lcd.print ("SET TIME:"); // Menampilkan waktu yang ditetapkan user

lcd.print (masuk);

lcd.setCursor (0,1); // Meletakkan kursor pada koordinat 0,1

lcd.print (Mcount); // Menampilkan hitungan menit

lcd.print (" MIN ");

lcd.setCursor (10,1); // Meletakkan kursor pada koordinat 10,1

lcd.print (Scount); // Menampilkan hitungan detik

lcd.print (" SEC ");

if (Scount >59) // Jika “Scount” mencapai 60 lakukan perintah

selanjutnya
39

{ Mcount ++; // tambahkan 1 pada “Mcount”

Scount = 0; // Scount kembali ke 0

delay (58); } // ulangi hingga 58 kali

if (Scount < 60) // Jika “Scount” mencapai 60 lakukan perintah

selanjutnya

{ delay (942);

Scount ++; } // tambahkan 1 pada “Scount”

4. Perintah untuk mengubah tegangan listrik. Perintah dibawah ini akan

terhubung dengan rangkaian:

a. Relay buzzer sehingga buzzer akan berbunyi saat relay mendapat

tegangan.

b. Relay stop kontak sehingga aliran listrik menuju stop kontak akan

terputus.

if (Mcount < masuk) // Bila “Mcount” lebih kecil dari pada

input

{ digitalWrite(ledPin, LOW); } // Maka tegangan pada ledPin rendah

else

{ digitalWrite(ledPin, HIGH); } // Bila tegangan pada ledPin tinggi

maka relay akan aktif


BAB IV

PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Tujuan Pengujian Rangkaian

Pengujian keberhasilan rangkaian dilakukan agar dapat mengetahui apakah

aplikasi dan rangkaian dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan. Pengujian

dilakukan secara bertahap agar lebih mudah menganalisa masalah yang ditemukan.

Tujuan dari pengujian yang dilakukan terhadap sistem adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui prinsip kerja rangkaian catu daya.

2. Mengetahui prinsip kerja rangkaian mikrokontroller

3. Mengetahui prinsip kerja rangkaian relay dan buzzer

4. Mengetahui prinsip kerja rangkaian secara keseluruhan

4.2 Teknik Pengumpulan Data Saat Pengujian

Untuk mendapatkan data dan informasi hasil pengujian maka digunakan

beberapa cara untuk mengumpulkan data, antara lain :

1. Data uji coba tiap blok rangkaian

2. Data uji coba keseluruhan rangkaian

4.2.1 Data Saat Uji Coba Tiap Blok Rangkaian

Uji coba dalam tiap blok rangkaian diuji satu persatu dan beberapa kali

sehingga mendapatkan data sampel yang akurat dari setiap blok pengujian. Apabila

rangkaian tidak bekerja dengan sebagaimana mestinya maka dilakukan proses analisa

dan perbaikan rangkaian.

40
41

4.2.2 Data Saat Uji Coba Keseluruhan Rangkaian

Pengujian rangkaian keseluruhan dapat dilakukan beberapa kali untuk

mendapatkan beberapa data sampel yang nantinya akan dianalisa apakah rangkaian

dapat bekerja dengan sebagai mana mestinya atau tidak.

4.3 Pengujian Setiap Blok Rangkaian

Sebelum melakukan pendataan pada rangkaian terlebih dahulu memeriksa

semua hubungan pada rangkaian. Langkah selanjutnya adalah menentukan pengujian

rangkaian yang akan didata. Adapun penggolongan proses pengujian dan analisa yang

dilakukan terdiri dari beberapa bagian yakni sebagai berikut :

1. Pengujian rangkaian catu daya

2. Pengujian rangkaian mikrokonroller

3. Pengujian rangkaian relay buzzer

4. Pengujian rangkaian driver relay stop kontak

5. Pengujian program

6. Pengujian seluruh blok rangkaian

4.3.1 Pengujian Rangkaian Catu Daya

Pengujian dan analisa rangkaian catu daya bertujuan untuk memastikan bahwa

rangkaian tersebut menghasilkan tegangan output yang cukup untuk menyuplai daya

pada rangkaian lain. Pengujian dilakukan dengan menghubungkan rangkaian catu daya

dengan multimeter digital sebagaimana ditunjukkan oleh gambar 4.1 dan 4.2.
42

Gambar 4.1 Diagram Pengujian Rangkaian Catu Daya

Gambar 4.2 Pengujian Rangkaian Catu Daya

Setelah beberapa kali pengujian, hasil pengukuran menunjukkan hasil 12 Volt,

mengindikasikan bahwa rangkaian catu daya mengeluarkan output yang cukup untuk

menyuplai tegangan ke rangkaian relay.

4.3.2 Pengujian Rangkaian Mikrokontroller

Pengujian rangkaian mikrokontroller Atmega 328 pada Arduino bertujuan

untuk memastikan bahwa rangkaian dapat bekerja dengan baik yaitu mampu

mengontrol dan mengendalikan semua rangkaian secara maksimal dan juga

menjalankan sebuah program serta melakukan proses pengolahan data. Pengujian

dilakukan dengan cara mengaktifkan rangkaian display dan melihat tampilan yang

muncul sebagaimana gambar 4.3 dan 4.4.


43

Output rangkaian display berasal dari 6 pin pada Arduino yaitu pin

2,3,4,5,11dan 12. Perintah program di-upload melalui software IDE arduino

sebagaimana telah disebutkan pada bab sebelumnya.

Gambar 4.3 Diagram Pengujian Rangkaian Mikrokontroller dan Display

Gambar 4.4 Pengukuran Output Mikrokontroller


44

Gambar 4.5 Tampilan Rangkaian Mikrokontroller dan Display

4.3.3 Pengujian Rangkaian Relay Buzzer

Pengujian rangkaian relay buzzer dilakukan untuk menguji agar ketika timer

mencapai waktu yang telah ditetapkan, maka relay akan mengaktifkan buzzer.

Pengujian rangkaian dilakukan dengan menghubungkan relay pada voltmeter seperti

ditunjukkan oleh gambar 4.6.

Gambar 4.6 Diagram Pengujian Rangkaian Relay Buzzer


45

Gambar 4.7 Tampilan Rangkaian Driver Relay Buzzer

Rangkaian relay buzzer terhubung pada catu daya yang memberikan output

sebesar 6 Volt DC yang cukup untuk menggerakkan relay. Contact Normally Open

terhubung pada buzzer yang akan berbunyi bila contact terhubung dengan common

saat relay mendapat tegangan dari rangkaian relay stop kontak.

Gambar 4.8 Pengujian Rangkaian Relay Saat Buzzer Non Aktif


46

Gambar 4.9 Pengujian Rangkaian Relay Saat Buzzer Aktif

Hasil pengujian menunjukkan bahwa relay memiliki tegangan 0 (nol) volt

ketika timer belum mencapai waktu yang ditentukan. Setelah timer mencapai waktu

yang telah ditentukan, tegangan relay bernilai 12 Volt dan buzzer aktif.

4.3.4 Pengujian Rangkaian Driver Relay Stop Kontak

Pengujian rangkaian driver relay stop kontak dilakukan untuk menguji agar

ketika timer mencapai waktu yang telah ditetapkan, maka relay akan memutuskan

aliran listrik menuju stop kontak. Pengujian rangkaian dilakukan dengan

menghubungkan stop kontak pada voltmeter seperti ditunjukkan oleh gambar 4.10 dan

4.11

Gambar 4.10 Diagram Pengujian Rangkaian Relay Stop Kontak


47

Gambar 4.11 Pengujian Tegangan Pada Stop Kontak

4.3.5 Pengujian Program

Pengujian ini untuk mengetahui apakah software syntax pada program yang di-

upload pada mikrokontroller sudah benar atau perlu adanya perbaikan. Pengujian

dilakukan dengan cara meng-upload syntax pada mikrokontroller dan mengatur timing

pada satuan waktu 1(satu) menit hingga 60 (enam puluh) menit.

LCD display akan menunjukkan output dari syntax yang telah disusun, apabila

tampilan perlu diperbaiki cukup mengubah syntax pada software Arduino melalui

komputer dan meng-upload kembali pada Arduino.

Gambar 4.12 Tampilan Pada LCD

4.3.6 Pengujian Seluruh Blok Rangkaian

Pengujian sistem secara keseluruhan dilakukan dengan cara menempatkan

beberapa peralatan yang menggunakan energi dari baterai seperti handphone dan

laptop seperti ditunjukkan oleh tabel 4.1.


48

Tabel 4.1 Beban Pengujian Rangkaian

No Device Spesifikasi Baterai Charger / Adaptor

Lithium Ion Input 100 – 240 Volt / 50-60 Hz / 1.0A


Laptop Toshiba
1. DC : 10,8 Volt Output 19 Volt== 2.1A
Satellite L510
Daya : 40WH Merk Adaptor : Toshiba
Lithium Ion
Input 100 – 240 Volt / 50-60 Hz / 1.0A
Notebook DC : 11,1 Volt
2. Output 19 Volt== 2.1A
Samsung NB30 Kapasitas : 4400mAh
Merk Adaptor : Samsung
Daya : 48 WH
Lithium Ion Input 100 – 240 Volt / 50-60 Hz /
Smartphone
DC : 3.7 Volt 0,15A 10-20VA
3. Blackberry Pearl
Kapasitas : 1150mAh Output 5 Volt== 0,5A
9105
Daya: 4,3WH Merk Adaptor : BlackBerry
Input 100 – 240 Volt / 50-60 Hz /
Handphone Lithium Ion
0,15A 10-20VA
4. Samsung Galaxi DC : 3.7 Volt
Output 5 Volt== 0,5A
Pocket Daya:4,44WH
Merk Adaptor : BlackBerry

Peralatan pada tabel 4.1 tersebut di isi ulang selama 10 menit lalu dihitung

kapasitasnya. Pengujian dilakukan secara berulang ulang setiap 10 menit.

Gambar 4.13 Handphone Samsung Sebelum Pengisian

Gambar 4.14 Handphone Samsung Sesudah Pengisian


49

Sebelum pengisian daya baterai handphone Samsung memiliki daya sebanyak

52% sebagaimana ditunjukkan oleh gambar 4.13. Setelah pengisian selama 10 menit

kapasitasnya naik sebanyak 7% . Pada pengisian 10 menit selanjutnya, kapasitas

baterai naik sebesar 11% menjadi 70%. Baterai terisi 100% penuh setelah pengisian

selama 50 menit. Hal ini menunjukkan bahwa baterai yang setengah penuh

membutuhkan waktu sekitar 50 menit untuk mendapatkan kapasitar maksimal. Bila

baterai dalam kondisi kapasitas minimal atau kurang dari 10% maka baterai

memerlukan waktu sekitar 90 menit atau lebih.

Gambar 4.15 Handphone Blackberry Sebelum Pengisian

Gambar 4.16 Smartphone Blackberry Sesudah Pengisian


50

Gambar 4.15 menunjukkan kapasitas baterai handphone Blackberry sebelum

pengisian yaitu sebesar 15%. kapasitas baterai naik setelah pengisian daya,

ditunjukkan oleh gambar 4.16. Setelah pengisian selama 30 menit kapasitas baterai

menjadi 40% dan naik sebanyak 10% setelah pengisian 10 menit berikutnya. Pada

akhir menit ke 60, kapasitas baterai Blackberry hanya sebesar 70% penuh, berarti

setelah pengisian daya selama 60 menit, baterai mengalami kenaikan kapasitas

sebesar 55% saja dan memerlukan waktu lebih lama untuk mendapatkan kapasitas

100%.

Gambar 4.17 Laptop Toshiba Sebelum Pengisian

Gambar 4.18 Laptop Toshiba Sesudah Pengisian

Pengujian pada laptop Toshiba, gambar 4.17 menunjukkan kapasitas baterai

sebelum pengisian yaitu sebesar 16%. Pada pengisian selama 10 menit kapasitas

baterai naik sebesar 11% menjadi 27%, sebagaimana gambar 4.18 dan setelah

pengisian selama 30 menit, kapasitasnya naik menjadi 50%. Total kenaikan kapasitas

baterai laptop Toshiba setelah pengisian daya selama 60 menit adalah 60%, sehingga

memerlukan waktu lebih agar mendapatkan kapasitas penuh 100%.


51

Gambar 4.19 Notebook Samsung sebelum pengisian

Pada Notebook Samsung, kapasitas baterai sebelum pengisian adalah sebesar

8% sebagaimana ditunjukkan oleh gambar 4.19. Sementara gambar 4.20 dan gambar

4.21 menunjukkan kapasitas baterai setelah pengisian daya selama 10 menit yaitu

sebesar 40% atau naik sekitar 32% dan setelah 20 menit kapasitas baterai naik sebesar

25% menjadi 65% penuh .

Gambar 4.20 Notebook Samsung sesudah pengisian 10 menit pertama


52

Gambar 4.21 Notebook Samsung sesudah pengisian 10 menit kedua

Ringkasan daya baterai sebelum dan sesudah pengisian, dapat dilihat pada

tabel 4.2.

Tabel 4.2 Hasil Percobaan Isi Ulang Baterai

Kapasitas Baterai
Setelah pengisian daya
No Device Sebelum
pengisian Menit
daya
10 20 30 40 50 60
Laptop Toshiba Satellite
1 16% 27% 38% 50% 61% 72% 83%
L510

2 Notebook Samsung NB30 8% 40% 65% 79% 79% 79% 79%

HandPhone Blackberry
3 15% 20% 30% 40% 50% 60% 70%
Pearl 9105
Handphone Samsung Galaxi
4 52% 59% 70% 80% 90% 100%
Pocket

Tabel diatas menunjukkan bahwa setelah pengujian pengisian daya

baterai Lithium Ion pada handphone dan laptop menunjukkan bahwa rata-rata baterai

yang di uji memerlukan waktu lebih dari 60 menit untuk mengisi daya minimal hingga

maksimal. Kecuali pada baterai notebook samsung yang menunjukkan kapasitas

maksimal baterai adalah sebesar 79%. Hal tersebut dikarenakan performa baterai
53

sudah tidak optimal lagi dikarenakan banyak hal yang tidak akan dibahas dalam Kraya

Tulis Ilmiah ini. Di bawah ini gambar 4.22 menunjukkan kesimpulan dari tabel 4.2

yaitu kenaikan kapasitas baterai disajikan melalui grafik batang.

Gambar 4.22 Grafik Kapasitas Baterai Setelah Pengisian Periode Waktu Tertentu
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pada percobaan dan analisis yang telah dilakukan terhadap

timer digital berbasis Arduino, dapat diambil beberapa hal sebagai kesimpulan

diakhir penulisan pelaporan Tugas Akhir sebagai berikut :

1. Arduino digunakan sebagai pengontrol dan pemproses pada rangkaian

2. Timer akan bekerja sesuai input dan relay akan memutuskan aliran listrik

setelah waktu timer habis sehingga baterai terisi hanya berdasarkan

lamanya pengaturan waktu yang telah ditetapkan user, sehingga ada

kemungkinan baterai tidak terisi penuh.

3. Desain dan instalasi yang cukup sederhana sehingga tidak memerlukan

penanganan khusus.

4. Pengaturan timing hanya bekerja pada satuan waktu tertentu yaitu 1 menit

hingga 60 menit saja.

5. Sistim pemberitahuan bagi konsumen dapat berjalan dengan baik, buzzer

secara otomatis berbunyi segera setelah waktu yang ditentukan tercapai.

6. Baterai handphone mengalami rata-rata kenaikan kapasitas yang konstan

yaitu sekitar 10% untuk pengisian selama 10 menit.

7. Pengisian kapasitas baterai laptop dipengaruhi kondisi baterai pada laptop

tersebut. Riwayat pemakaian dan perawatan baterai sebelumnya

mempengaruhi performa dalam pengisian daya baterai.

54
55

8. Baterai Lithium-Ion memerlukan waktu sekitar 90 menit untuk

mendapatkan kapasitas maksimal, bila pengisian ulang menggunakan

adaptor resmi untuk merk tersebut.

5.2 Saran

Beberapa saran yang hendak dikemukakan setelah pengujian rangkaian

adalah sebagai berikut:

1. Menyempurnakan rancangan ini agar rangkaian dapat mengatur beberapa

kontak dengan pengaturan waktu yang berbeda.

2. Menggunakan regulator untuk menghasilkan output yang lebih stabil,

disesuaikan dengan jenis baterai yang di isi, sehingga dapat diketahui dan

termonitor secara pasti aliran arus yang masuk kedalam baterai.

3. Memperbaiki tampilan rangkaian dan sistem informasi agar dapat

dilengkapi dengan sistem “speaking alarm”.


DAFTAR PUSTAKA

Arduino Uno, dimuat di http://arduino.or.id/hardware/detail_hardware/8 diakses


tanggal 24 Mei 2013
Arduino Uno, dimuat di http://arduino.cc/en/Main/arduinoBoardUno diakses
tanggal 24 Mei 2013
Arifianto, Deni, 2011, Kamus Komponen Elektronika, Kawan Pustaka, Jakarta
Agung, Gregorius, 2010, Teknik Menghemat Baterai, PT. Elex Media
Komputindo, Jakarta
Banzi, Massimo, 2009, Getting Started With Arduino, O’Reilly Media Inc
Baterai, dimuat dihttp://esetiawan.wordpress.com/2011/10/03/sejarah-baterai part
1-3 terjemahan dari http://electronics.howstuffworks.com/everyday-
tech/battery1.htm/printable diakses tanggal 24 Mei 2013
Battery Handphone , dimuat dihttp://elemenapi.blogspot.com/2012/10/battery-
handphone.html diakses tanggal 28 Juli 2013
Chandra, Franky dan Deni Arifianto, 2010, Jago Elektronika, Kawan Pustaka,
Jakarta
Fungsi dan jenis jenis relay, dimuat di http://dien-elcom.blogspot.com/
2012/08/fungsi-dan-jenis-jenis-relay.html diakses tanggal 24 Mei 2013
Gawat Laptop Dell Dilaporkan Terbakar Lagi, dimuat di
http://inet.detik.com/read/2006/08/01/115259/647475/317/gawat-laptop-
dell-dilaporkan-terbakar-lagi diakses tanggal 24 Mei 2013
Indraharja, Pengertian Kapasitor, dimuat di http://indraharja.wordpress.com/
2012/01/07/pengertian-kapasitor/ diakses tanggal 28 Juli 2013
Laptop Terbakar HP Tarik Ribuan Baterai Bermasalah, dimuat di
http://inet.detik.com/read/2010/05/23/110548/1362354/317/laptop-
terbakar-hp-tarik-ribuan-baterai-bermasalah diakses tanggal 24 Mei 2013
Kapasitor Kondensator, dimuat di http://elektrokita.blogspot.com/2008/09/
kapasitor-kondensator.html diakses tanggal 28 Juli 2013
Konsep dasar penyearah gelombang, dimuat dihttp://elektronika-dasar.com/teori-
elektronika/konsep-dasar-penyearah-gelombang-rectifier/ diakses tanggal
02 Agustus 2013
Piepin, Belajar Mikrokontroler dan Robotika menggunakan Arduino, dimuat di
http://www.piepin.com/elektronika/belajar-mikrokontroler-dan-robotika-
menggunakan-arduino.html diakses tanggal 24 Mei 2013.

56
Woollard, Barry, 2003, Elektronika Praktis, Terjemahan oleh H. Kristiono,
Pradnya Paramita, Jakarta
6 jam digunakan laptop HP meledak, dimuat di http://news.okezone.com/
read/2010/10/15/57/382909/57/digunakan-6-jam-laptop-hp-meledak
diakses tanggal 24 Mei 2013
http://www.atmel.com/images/atmel-8271-8-bit-avr-microcontroller-atmega48a-
48pa-88a-88pa-168a-168pa-328-328p_datasheet.pdf
http://docs-asia.electrocomponents.com/webdocs/0e8b/0900766b80e8ba21.pdf

http://www.ti.com/lit/ds/symlink/lm117.pdf

57
LAMPIRAN

/* CODING TIMER DENGAN ARDUINO UNO*/

#include <LiquidCrystal.h> // LIBRARI UNTUK AKTIFKAN LCD


int settime = A0;
int ledPin = 13;
int Scount = 0; // count seconds
int Mcount = 0; // count minutes
int D = 0;
int masuk = 0;
LiquidCrystal lcd(12, 11, 5, 4, 3, 2); // pins connected to LCD TO PORT
ARDUINO

void setup()
{
Serial.begin(9600);
pinMode(ledPin, OUTPUT); // OUTPUT STOP KONTAK
lcd.begin(16, 2); // open the LCD
lcd.setCursor(16,0);
lcd.print ("UNIVERSITAS BATAM");
for (int positionCounter = 0; positionCounter <35; positionCounter++)
{
// scroll one position left:
lcd.scrollDisplayLeft();
// wait a bit:
delay(250);
}
lcd.clear();
lcd.setCursor(16,1);
lcd.print ("DISUSUN OLEH : MARRINI");
for (int positionCounter = 0; positionCounter <35; positionCounter++)
{
// scroll one position left:
lcd.scrollDisplayLeft();
// wait a bit:
delay(250);
}
lcd.clear();
}
void loop()

{
D = analogRead(settime);
masuk = D/16.76 ;
Serial.println(masuk);
lcd.setCursor(10,0); // sets cursor to 3rd line
lcd.print (" MIN");
lcd.setCursor (0,0); // sets cursor to 4th line

58
lcd.print ("SET TIME:");
lcd.print (masuk);

lcd.setCursor (0,1); // sets cursor to 2nd line


lcd.print (Mcount);
lcd.print (" MIN ");

lcd.setCursor (10,1); // sets cursor to 1st line


lcd.print (Scount);
lcd.print (" SEC ");

if (Scount >59) // if 60 do this operation


{
Mcount ++; // add 1 to Mcount
Scount = 0; // reset Scount
delay (58); // changes ms per min

if (Scount < 60) // do this oper. 59 times


// to count the seconds
{
delay (942); // changing by one = 60 ms a min
Scount ++; // add 1 to Scount
}
if (Mcount < masuk)
{
digitalWrite(ledPin, LOW);
}
else
{
digitalWrite(ledPin, HIGH);
}
}

59

Anda mungkin juga menyukai