diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik di Jurusan
Teknik Elektro
Disusun oleh:
Muhammad Burhanuddin
1610501080
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TIDAR
MAGELANG
2022
LEMBAR PENGESAHAN
i
LEMBAR PENGUJI
ii
LEMBAR PERNYATAAN
iii
MOTTO
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Puji syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, inayah dan hidayah-Nya, sehingga penelitian dan
penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, saya
haturkan rasa syukur dan terimakasih saya kepada:
1. Allah SWT, karena hanya atas izin dan karunia-Nya yang meridhoi dan
mengabulkan segala do’a selama penulis mengerjakan skripsi, sehingga
skripsi ini dapat dibuat dan selesai;
2. Bapak Mujiyono dan Ibu Puji Lestari, selaku orang tua yang sangat saya
cintai, terimakasih telah memberikan segala sesuatu untuk saya baik
dukungan moril maupun materi serta do’a yang tiada henti untuk
kesuksesan saya;
3. Dr. Ir. Sapto Nisworo, M.T., IPU.dan Ir. Deria Pravitasari, S.T., M.Eng.,
IPM. selaku dosen dan pembimbing saya di Teknik Elektro, Fakultas
Teknik, Universitas Tidar. Terimakasih atas jasa dan waktu yang
disempatkan untuk saya selama saya mengerjakan skripsi ini, tanpa
bimbingan dan arahan dari bapak saya tidak akan menjadi seperti ini;
4. Syahefudin, Solikun, Joko, Laurensius, Febrianto dan Pram teman terdekat
yang selalu memberikan semangat, doa, saran, dan segala hal yang telah
dilalui bersama – sama selama masa perkuliahan ini;
5. Teman – teman dari kelompok belajar yang selalu memberikan semangat,
doa, saran, dan segala hal yang telah dilalui bersama – sama selama massa
perkuliahan;
6. Kepada teman-teman Teknik Elektro Universitas Tidar khususnya angkatan
2016 yang telah berjuang bersama, saling mendukung dan bertukar pikiran
v
PRAKATA
Puji syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan berkah, kesehatan, kesempatan-Nya kepada saya. Atas rahmat dan
karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “AUDIT ENERGI
PADA POMPA SUBMERSIBLE DI PDAM GUNA MEMPEROLEH
PELUANG PENGHEMATAN ENERGI.
Penulis berharap semoga tugas akhir yang diajukan ini nantinya
bermanfaat bagi almamater tercinta.Penulis menyadari masih banyak hal yang
perlu untukdibenahi, karena banyaknya permasalahan yang belum terjawab dan
dibahas.
Skripsi ini tidak akan berjalan lancar tanpa bantuan, bimbingan, dan
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Dr. Ir. Sapto Nisworo, M.T., IPU. selaku Dekan Fakultas Teknik,
Universitas Tidar yang telah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan
laporan skripsi ini;
2. Ir. Deria Pravitasari, S.T., M.Eng., IPM selaku Ketua Jurusan Teknik
Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Tidar;
3. Dr. Ir. Sapto Nisworo, M.T., IPU selaku Dosen Pembimbing I yang
senantiasa membimbing dan memberikan arahan kepada penulis dalam
menyelesaikan laporan skripsi ini;
4. Ir. Deria Pravitasari, S.T., M.Eng., IPM selaku Dosen Pembimbing II yang
senantiasa membimbing dan memberikan arahan kepada penulis dalam
menyelesaikan laporan skripsi ini;
5. Bapak Ibu Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas
Tidar yang telah memberi bekal ilmu dari semester awal hingga semester
tugas akhir ini;
6. Staf karyawan, petugas perpustakaan Universitas Tidar, BAKPK, dan Biro
keuangan yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran secara
administrasi;
vi
7. Kedua orang tua, yang tak pernah lelah mendoakan, mendidik dan
mendukung penulis baik moril maupun materil yang tak terhingga nilainya;
8. Teman-teman seperjuangan Jurusan Teknik Elektro Universitas Tidar 2016
yang selalu memabantu kelancaran penulisan skripsi ini;
9. Sahabat-sahabatku yang tidak bisa aku sebutkan satu persatu. Terimakasih
telah menjadi tempat berbagi cerita, dan selalu memberikan dukungan &
semangat yang tidak pernah padam;
10. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung penyusunan skripsi
yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Magelang, 21 Januari 2022
Muhammad Burhanuddin
NPM. 1610501080
vii
DAFTAR ISI
viii
3.2.1 Alat penelitian ................................................................................. 32
3.2.3 Bahan penelitian .............................................................................. 34
3.3 Tahapan Penelitian ................................................................................. 35
3.4 Langkah Kerja ........................................................................................ 38
3.5 Jadwal Penelitian Skripsi........................................................................ 41
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 42
4.1 Hasil Penelitian....................................................................................... 42
4.1.1 Profil Beban PDAM Kota Magelang .............................................. 42
4.1.2 Perhitungan SEC ............................................................................. 42
4.1.3 Data Spesifikasi Pompa intake dan distsibusi ................................. 44
4.1.3 Perhitungan Load Pompa ................................................................ 45
4.1.4 Perhitungan Kinerja Pompa ............................................................ 46
4.1.5 Perhitungan Efisiensi Pompa .......................................................... 49
4.1.6 Perhitungan Faktor Daya Pompa .................................................... 51
4.1.7 Perhitungan Unbalance Voltage ..................................................... 52
4.1.8 Perhitungan Unbalance Current ..................................................... 54
4.1.9 Perhitungan THD arus dan tegangan .............................................. 56
4.2 Rekomendasi Penghematan Energi ........................................................ 58
4.2.1 Perbaikan Faktor Daya (Kapasitor Bank) ....................................... 58
4.3 Pembahasan ............................................................................................ 62
1.3.1 Kinerja pompa ................................................................................. 62
1.3.2 Efisiensi pompa ............................................................................... 65
1.3.3 Faktor daya pompa .......................................................................... 65
1.3.4 Unbalance voltage .......................................................................... 66
1.3.5 Unbalance current .......................................................................... 66
1.3.6 THD tegangan dan arus ................................................................... 66
1.3.7 Rekomendasi penghematan energi .................................................. 67
BAB V KESIMPULAN ........................................................................................ 69
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 69
LAMPIRAN .......................................................................................................... 71
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR TABEL
xi
INTISARI
xii
ABSTRACT
PDAM spends the largest electricity costs on the pumping system as its
production system. The use of electrical energy to drive pumps reaches 50% -
80% of the total electrical energy used by PDAMs, the rest is used for office
operations and lighting, it is estimated that it is not suitable for the measurement
of energy consumption of the PDAM's overall electricity consumption due to the
addition of production capacity, wear on the pumps and inefficient use of energy.
Evaluation for this problem by conducting an energy audit referring to ISO
50002, This study discusses an energy audit regarding evaluation to identify the
current condition/status of the pump system performance and determine the
potential for saving electrical energy. total energy consumption, so that it can
recommend electrical energy saving programs for future projections. This
research resulted in an electrical energy saving program by installing a capacitor
bank with an individual compensation method on the load as a power factor
improvement. The capacitor bank installation in this study requires a total
capacitor power of 5.57 kVar which is expected to reach a cos phi value of 0.91.
the installation of a capacitor bank is able to reduce the annual cost of Rp.
2,694,976 with a total installation cost of Rp. 2.203.200 and BEP total will be
taken for 9 month.
Keywords: Energy Audit, PDAM, Power Factor.
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
memiliki 5 sumber mata air dan menggunakan 3 pompa air antara lain Kanoman 1
dan Kanoman 2 yang mulai beroperasi pada tahun 1996 dan Tuk Pecah yang
mulai beroperasi pada tahun 2005. Pada tahun 2016, kapasitas produksi PDAM
water (NRW) di Kota Magelang adalah sekitar 41 %(Gagaz Jalu Fauzi., 2019).
341 PDAM, hanya 142 PDAM yang sehat, relaksasi 128 PDAM berbahaya dan
71 PDAM sakit (PUPR, 2014). Penggunaan listrik untuk pompa paksa mencapai
digunakan untuk operasional tempat kerja dan lampu. PDAM Tirta Khatulistiwa
listrik 1.051 MWh/bulan. Asupan energi listrik yang umum setiap hari pada IPA
Imam Bonjol adalah 35.033 kWh/hari dengan persen penggunaan beban, khusus
85,6% untuk alat pompa, 9,3% untuk pendingin ruangan (AC), 1,6% untuk lampu
(Alsey & Arsyad, 2018). Profil penggunaan energi listrik di PDAM Tirta Moedal,
khusus 10% digunakan untuk lampu, AC, dll, 21% untuk pompa P101, 8% untuk
pompa P606, 5% untuk pompa P602, 26% untuk pompa P609 dan 30 %
1
2
mencapai lebih dari 30% dari seluruh pengeluaran operasional. PLN mengenakan
tarif disinsentif untuk penggunaan listrik selama waktu beban puncak, yaitu saat
beban puncak PLN bertepatan dengan waktu puncak penggunaan air dengan
penggunaan PDAM dengan bantuan penggunaan 35%. Beban listrik yang tinggi
menjadi beban berat bagi keuangan PDAM (PUPR, 2014). Pompa yang
beroperasi saat luar waktu beban puncak selama 20 jam adalah 6.740 kWh dengan
yang dipompa 16.060 m3, dan selama operasi pada jam beban tinggi selama 4 jam
berubah menjadi 1.348 kWh dengan harga ditanggung Rp 1,6 juta/hari dengan
pada stasiun pompa air. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Unit Wendit Kota Malang. Unit ini
terdiri dari 3 pompa stasiun yaitu Wendit 1, Wendit 2 dan Wendit 3. Ketiga
bagian ini disuplai 2 trafo menggunakan kapasitas 1110 kVA untuk Wendit2 dan
1.730 kVA untuk Wendit 1 dan 3. Dari hasil pengukuran faktor daya ketiga
bagian, diketahui bahwa faktor daya nilai pada stasiun pompa Wendit 3 adalah
0,82. Nilai tersebut belum memenuhi standar minimum PLN yaitu 0,85. Apabila
3
faktor daya kurang dari 0,85 maka industri akan dikenakan pengeluaran konsumsi
stasiun pompa PDAM Unit Wendit 1 &3 dan pemasangan kapasitor bank PDAM
Unit Wendit 2. Berdasarkan analisa nilai faktor daya PDAM Wendit 3yang
perbulan sebanyak 10,48% pada PDAM Unit Wendit 1 &3 dan 28,32%pada
sentrifugal pada Unit Pengolahan Air Minum Pusat Distribusi Cilincing, efek dari
tampilan ini adalah. Kinerja pompa 2 adalah 60,87%, turun dari kinerja pompa 2
Perfomance Test Record" senilai 84%. Kinerja pompa 5 adalah 61,87%, itu lebih
kecil dari kinerja pompa 5 terutama berdasarkan "Pum Perfomance Test Record"
senilai 65%. Penurunan performa terbesar terjadi pada pompa 4, hal ini terjadi
karena pompa 4 bekerja pada potensial yang jauh lebih kecil yaitu 5936.274
m/jam dibandingkan dengan potensi pompa yang didasarkan total pada “Pump
dengan manajemen energi dan audit energi di stasiun pompa, penelitian tersebut
membahas sebuah kombinasi yang ideal untuk menjawab kebutuhan air, serta
efisiensi maksimum. Hasil dari penelitian ini aliran dipompa jauh lebih tinggi
menggunakan metode optimasi energi yang diusulkan, yang nilai konsumsi lama
1.500 rpm, dengan bantuan control perangkat yang komprehensif dari PKK-57
dan alat analisi komsumsi daya tipe AR5. Dalam penelitian ini didapatkan
efisiensi ekonomi senilai 374.164 rubel, pengoperasian pompa senilai 20.000 kWh
dengan efisiensi ekonomi senilai 14.800 rubel, mengurangi hambatan pipa senilai
kebocoran senilai 15.000 kWh dengan efisiensi ekonomi 11.100 rubel dan
senilai 7.400 rubel. Hasil dari tindakan tersebut menghasilkan total penghematan
energi senilai 580.627,2 kWh dan total efisiensi ekonomi senilai 429.664 rubel.
Pemanfaatan Energi Listrik pada Pompa di PDAM Tirta Moedal Produksi II Kota
kuantitatif. Hasil akhirnya adalah bahwa beban motor umum pada pompa
5
produksi adalah 60,55% sehingga penggunaan energi pompa poduksi jauh lebih
produksi sudah optimal, tetapi pompa P602 belum dikualitas terbaik karena porsi
beban motor di bawah 50% dan ada penurunan besar pada rpm dan debit. Ada
banyak pompa yang memiliki kinerja di bawah BEP (Best Efficiency Pump) 80-
90%, khususnya pompa P609 dan P610. Besaran listrik pompa P602 tidak sesuai
seimbang dan konservasi energi pada motor listrik, penelitian tersebut berfokus
pada konsumsi energi dari motor listrik dengan menyesuaikan beban untuk
menghalangi harmonisa arus netral. Hasil dari perhitungan Efisiensi Motor Pompa
1, Pompa 2 dan AHU 2-1, karena beban pada motor sangat rendah yaitu 37%
tinggi pada pompa yang beroperasi. Hasil dari penelitian ini didapatkan
VAM senilai 84,934 kWh/tahun dengan penghematan keuangan senilai 5.45 INR
keuangan senilai 37 INR lakh, dan membutuhkan investasi senilai 13 INR lakh
management (DSM) pada instalasi pengolahan air PDAM Mulia Baru. Hasil dari
penelitian ini pola beban Berdasarkan beban daya pompa 99,76%, beban
penerangan 0,05% dan beban lain-lain 0,19%, IPA PDAM Mulia Baru Kabupaten
Ketapang memiliki rata-rata penggunaan listrik bulanan senilai 128.017 kWh dan
Spesifik Energy Comsumption (SEC) pada tahun 2017 senilai 0,89. Melalui
pelaksanaan program DSM terjadi penurunan beban puncak pada rentang waktu
dari pukul 17.00 menjadi pukul 22.00, pada kondisi tersebut terjadi pengurangan
Berdasarkan dari hasil kajian literatur, jurnal, buku dan sejenisnya bahwa,
peralatan yang semakin tua atau keausan serta pemakaian energi listrik yang tidak
efisien, dengan ini perlu adanya audit energi untuk mengevaluasi konsumsi energi
Penelitian ini menggunakan data pompa, motor induksi 3 phasa, SDP (Sub
kelayakan kerja sistem. Standar yang digunakan dalam penelitian adalah standar
serta penggunaan energi yang tidak efisien. Maka akan dilakukan evaluasi dengan
audit energi. Pada audit energi ini perlu diketahui efisiensi dan kinerja pompa,
sistem pompa dan menentukan potensi penghematan energi listrik. Sehingga dapat
PDAM.
Hasil dari penelitian ini diandalkan untuk membantu bagi berbagai pihak,
khususnya pihak PDAM, serta bisa menjadi acuan bagi pelaksanaan efisiensi
kedepannya berupa hasil penelitian dengan mengetahui audit energi pada pompa
PDAM.
8
BAB I PENDAHULUAN
penulisan.
Bab ini membahas tentang strategi, kajian dan sistem penelitian yang
BAB V PENUTUP
TINJAUAN PUSTAKA
Pada prinsipnya, aktivitas hemat energi adalah rangkaian tahapan kerja yang
dinamis dan tiada henti, meliputi tahapan dengan tahapan kegiatan berupa audit
perilaku kelayakan ekonomi melihat ke tujuan menengah dan petunjuk harga yang
menggerakkan motor pompa yang kurang atau boros. Pemakaian daya listrik dari
pompa itu sendiri mencapai 50-80 dari keseluruhan daya listrik yang
audit energi agar dapat terlihat berapa banyak asupan energi secara keseluruhan
bahwa, perbandingan antara energi yang hilang harus lebih kecil dari pada energi
yang termanfaatkan. maka nilai efisiensi total sistem diharapkan mencapai nilai
9
10
0,60, atau 60%. Nilai efisiensi total mencapai nilai 50%, dengan pembenahan
sederhana agar naik hingga 60%. Hanya memerlukan pengeluaran kecil atau
bahkan tanpa pengeluaran (No/Low Cost). Nilai efisiensi total mencapai nilai 40%
namun kurang dari 50%, untuk mengupayakan agar dapat naik menjadi minimal
60% diperlukan pengeluaran investas. Nilai efisiensi total mencapai kurang dari
nilai 40%, untuk agar dapat naik menjadi minimal 60% diperlukan pengeluaran
komponen baru.
bahwa pembenaran keuangan dan pertimbangan biaya siklus hidup (LCC) adalah
model untuk memulai analisis sistem pompa. Langkah awal ini akan
akan dicapai.
energi Departemen Pertambangan dan energi 1996 pada (Tandioga et al., 2019)
11
merupakan kegiatan pengambilan data dimana dari yang akan terjadi pengukuran
buat mengetahui dan diletakkan dimana, bagaimana dan jenis tenaga apa yg
industri tersebut berdasarkan fungsi dan kegunaan bangunan. Audit energi juga
serta pengendalian daya dalam sistem produksi, misal halnya PDAM dalam
daya yang digunakan selain menghitung daya yang terbuang atau tidak lagi
diinginkan dan mencari tahu cara yang dapat digunakan untuk menggunakan daya
secara lebih efisien. Temuan dapat dianalisis untuk mencapai nilai daya kapasitas
berikutnya. Tujuan utamanya adalah untuk mengurangi asupan energi dan harga
Nasional Indonesia (SNI) salah satunya ISO 50002. Menurut Standar Nasional
Indonesia No.03-6196 tahun 2011, secara teknis pelaksanaan audit energi terbagi
Walk through audit ini sering disebut audit mini. Evaluasi sederhana, tanpa
perhitungan unik, penilaian sederhana atau termudah. Biasanya, titik fokus dari
audit ini adalah menjaga dan menghemat keuangan tempat yang tidak
2. Premilinary Audit
jelas. Audit ini terdiri dari identifikasi sistem, evaluasi kondisi nyata, menghitung
3. Detailed audit
Biasanya diselesaikan melalui organisasi auditor ahli dalam jangka waktu yang
lama. Audit didahului melalui evaluasi nilai audit daya, identifikasi perangkat,
evaluasi keadaan nyata dan penghitungan semua asupan daya. Asupan daya ini
terdiri dari daya primer dan daya sekunder. Selain itu, perhitungan pemborosan
daya, peluang konservasi daya, dan berbagai proposal untuk menyimpan daya di
penghematan keuangan yang layak, sangat penting untuk memahami lebih awal
evaluasi pengeluaran audit daya, memilih bangunan, memeriksa situasi nyata, dan
Tingkat pra-audit terdiri dari beberapa rangkaian fakta dan opini aktivitas yang
diarahkan untuk membuat rencana audit agar aktivitas tempat dapat dilaksanakan
dengan sukses dan efisien. Selama fase audit, auditor mengumpulkan fakta
energi, dan menyiapkan draft dan dokumen audit terakhir bersama dengan saran
tingkatan yang berurutan sebagai cara untuk menjadi mantap dengan latihan audit
umum dan untuk mencapai tujuan audit. Gambar 2.1 di bawah ini menunjukkan
Detail proses audit energi di PDAM secara umum adalah seperti terlihat pada
dengan baik dengan daerah dasar air di luar pintu energi hisap dari pompa biasa.
Pompa menggunakan sumbu vertikal dan motor penggerak adalah unit yang
dipasang di bawah lantai air dan peran pompa digantung di dalam pipa distribusi.
Motor diposisikan di atas pompa karena air mengalir dari bawah, diameter motor
lebih kecil dari pompa biasa. Pompa tampak seperti batang yang berlarut-larut,
pompa jenis ini bisa sangat cocok untuk sumur dalam, karena pada saat pompa
dan motor terendam air, pompa tidak perlu menyerap air.Seperti yang ditunjukan
menjadi listrik hidrolik yang menghadirkan tekanan sentrifugal pada fluida yang
yang masuk melewati saluran keluar di antara motor penggerak dan pompa, bilah
impeller berputar secara bersamaan dan di dalam rute poros pompa, dalam upaya
berkurangi didalam diffuser dan diubah menjadi energi tegangan. Ini terjadi pada
tingkat yang lebih baik, jadi jika a ingin memompa cairan dengan debit dan head
a. Motor listrik
motor bertenaga listrik untuk penggerak tinggi untuk output tenaga yang
mekanik.
b. Poros Pompa
c. Impeller
d. System Seal
System seal adalah alat yang digunakan untuk menyegel antara casing
pompa dan impeller untuk menghemat kebocoran cairan. Ada gaya segel
cairan yang akan bocor melalui celah antara poros dan packing. Di sisi
lain, itu akan mengurangi gaya pengemasan lebih cepat karena suhu
itu, perangkat ini juga menyegel perangkat pompa agar kebocoran cairan
Pada umumnya di hampir semua PDAM, poros motor dan poros pompa
berada dalam satu garis lurus dan digabungkan dengan baik sehingga dianggap
identik dengan daya poros pompa. Jika dilakukan dengan cara lain (misalnya
antara poros.
Setiap pergantian dari satu daya ke daya lainnya akan membawa kerugian
atau kekurangan daya utama untuk kinerja periode waktu, dalam hal kinerja dapat
dikatakan bahwa kinerja daya dan kinerja daya adalah sama karena tekanan yang
digunakan terjadi di dalam. durasi waktu yang sama. Periode waktu daya dihitung
dalam kW, sedangkan periode waktu energi dihitung dalam kWh. Jadi, misalnya,
Kinerja pompa (np), adalah kinerja pengubahan daya poros pompa menjadi
daya hidrolik pompa. Secara umum, kinerja pompa diindeks pada label pelat
panggilan pompa. Kinerja mesin pompa bergantung pada kinerja setiap elemen
19
mesin. Energ listrik yang masuk ke mesin pompa akan diinputkan ke motor
terlebih dahulu. Dengan motor bertenaga listrik, energi listrik diubah menjadi
daya mekanik di dalam putaran poros. Tidak semua energi listrik yang diberikan
ke motor listrik dapat diubah menjadi daya mekanik di dalam putaran poros motor
listrik. Transformasi ini secara mengejutkan tergantung pada kinerja motor listrik
Efficiency Total Pompa (nt) adalah unjuk kerja peralihan dari tenaga listrik
ke tenaga hidrolik yang disebut dengan wire to water, sebab pompa dan motor
penggerak merupakan satu kesatuan. Jadi dalam menilai kinerja pompa secara
keseluruhan, fakta kinerja ini digunakan sebagai referensi. Sesuai dengan Rumus
2.1
....................................... (2.1)
........................................ (2.2)
membentuk motor yang sebenarnya, bagian tembaga di gulungan stator dan rotor.
rugi inti besi dan mekanis. Dalam rugi tembaga, karena pemanfaatan relatif dari
20
nilai I2.R. I menyiratkan aliran arus dalam belitan tembaga dan R menyiratkan
Semakin banyak beban yang dibawa melalui alat motor, semakin banyak
arus yang mengalir di dalam belitan tembaga sehingga rugi-rugi tembaga di dalam
motor bisa besar. Kerugian di bagian tengah besi tidak sepenuhnya terkait dengan
Audit energi ingin dilakukan untuk menentukan jumlah energi listrik yang
persentase dari rasio antara energi keluaran yang dapat disuplai melalui sarana
pasti, tetapi dapat ditentukan terutama berdasarkan arus, tegangan, cos phi, dan
daya motor yang tercatat pada pelat nama motor. Variabel rugi di motor induksi
Daya input dan output motor dapat dihitung dengan persamaan 2.3
= . . . ........................................................................... (2.3)
besi stator dan rugi-rugi tembaga stator. Jadi daya masukan ke rotor adalah ( daya
masukkan listrik - rugi-rugi stator) ke rotor saat rotor masuk. Sesuai dengan
persamaan 2.4.
.......................................................................................................... (2.4)
...................................................................................................................... (2.5)
........................................................................................... (2.6)
= rugi-rugi stator;
= rugi-rugi rotor;
= daya output;
= x .......................................................................... (2.8)
beban tertentu. Tentu saja, jumlah energi mekanik ini harus lebih rendah daripada
energi listrik. Signifikansi kinerja motor ditentukan melalui kerugian bawah yang
dapat dikurangi dengan baik melalui modifikasi tata letak motor dan kondisi
berjalan. Kerugian dapat berkisar dari sekitar 20% hingga 20%. Seperti yang
Presentase kehilangan
Jenis kehilangan
total (100%)
1. Umur, motor baru yang ekstra efisien mungkin lebih baik dari motor
antik.
4. Tipe, motor sangkar tupai umumnya lebih hijau daripada motor cincin
geser.
lebih efisien daripada mobil yang dilengkapi layar tahan tetesan (SPDP).
Motor efisien energi menutupi berbagai macam kecepatan dan muatan lengkap.
pengembangan yang dapat digunakan secara teratur dalam desain motor listrik
Ada korelasi yang bersih terkait kinerja dan beban motor. Produsen motor
mendesain motor berfungsi pada beban 50-100% dan dapat menjadi efisien
maksimum pada beban 75%, namun ketika bobot turun di bawah 50%, kinerja
turun dengan cepat. Pengoperasian motor di bawah nilai beban 50% berpengaruh
motor tinggi serta faktor daya mendekati 1 sesuai untuk operasi effisien dan untuk
menjaga nilai pengeluaran rendah untuk seluruh pabrik, sekarang tidak lagi hanya
Sumber : US DOE
Gambar 2.6 Effisiensi beban motor
menuliskan seluruh kinerja beban pada pelat label motor. Namun, jika motor
beroperasi untuk waktu yang lama, itu sering kali tidak mungkin untuk mengenali
kinerja karena pelat label motor kurang atau telah dicat. Untuk meningkatkan
kinerja motor, motor harus diputuskan dari beban dan dibiarkan menjalani
serangkaian pemeriksaan.
grafik kinerja keseluruhan yang disukai yang disediakan melalui cara produsen.
Jika tidak selalu layak untuk memutuskan motor dari beban, pengeluaran kinerja
yang diharapkan diperoleh dari meja unik untuk nilai kinerja motor. Lembar
kebenaran DOE AS memberikan tabel dengan nilai kinerja motor untuk motor
pilihan yang dapat digunakan jika produsen tidak menawarkan data ini. Nilai
1. motor dengan efisiesi standar 900, 1200, 1800 dan 3600 rpm;
3. dua jenis motor: motor anti menetes terbuka/ open drip-proof (ODP) dan
motor yang didinginkan oleh fan dan tertutup total/ enclosed fan-cooled motor
(TEFC);
Dengan demikian, studi motor dapat dilakukan untuk menentukan beban, yang
terlebih lagi menawarkan demonstrasi kinerja motor. Load motor dapat ditentukan
2.2.5 Daya
audit energi adalah daya dan efektivitas dalam pemanfaatan daya. Terdapat 3 jenis
1. Daya Input
Daya masukan atau daya masukan adalah daya listrik yang masuk ke
motor pompa dalam . Daya input dapat dihitung dari pengukuran arus rata-rata
................................................... (2.10)
diambil dari data name plate motor atau panel starter pompa.
Daya poros, atau daya poros (Pp), adalah daya mekanis yang diterima dari
motor untuk memutar poros, yang kemudian digunakan untuk memutar impeller
pompa. Daya poros (Pp) dapat dihitung dari produk efisiensi motor dan daya
...................................................................................... (2.11)
Hal ini dapat diperoleh dari name plate atau data efisiensi motor yang
sampai dengan load factor 50%, masih relatif stabil, dibandingkan dengan
efisiensi pompa.
3. Daya Hidrolis
Daya Hidrolis , daya yang digunakan untuk mendorong air dari satu
titik ke titik lain, tekanan (head) tertentu tercipta karena adanya hambatan sistem
.......................................................................... (2.12)
= dalam satuan ;
= dalam satuan ;
= dalam satuan .
28
Dengan nilai:
................................................................. (2.13)
1. DayaListrik
energi listrik, terutama energi aktual atau energi hidup, energi reaktif dan energi
nyata atau energi rumit. (Sanjeev Sharma, 2007). Daya aktif dihasilkan oleh beban
resistif murni (Heinz Reiger, 1987). Daya sebenarnya sebanding dengan kuadrat
arus yang mengalir dalam beban resistif, dinyatakan dalam watt (Sanjeev Sharma,
............................................................................................. (2.14)
= hambatan(Ohm).
29
yaitu energi listrik yang dihasilkan oleh beban reaktif. Ada 2 jenis beban reaktif,
pada dasarnya reaktansi induktif dan reaktansi kapasitif. Beban induktif akan
mendapatkan daya reaktif untuk memberikan medan magnet. Contoh beban listrik
induktif termasuk transformator, motor satu fasa dan tiga fasa, yang biasanya
digunakan untuk kipas tekanan, pompa air, lift, elevator, blower, dan sebagainya.
bertenaga listrik. Contoh beban kapasitif adalah kapasitor. Kuantitas listrik reaktif
dalam beban reaktansi di mana (Sanjeev Sharma, 2007) sesuai dengan persamaan
2.15.
............................................................................................. (2.15)
.............................................................................................................................. (2.16)
Besaran vektor daya aktif dan daya reaktif disebut juga daya semu atau Daya
...................................................................................... (2.17)
besarnya tegangan dan arus yang mengalir pada beban (Sanjeev Sharma, 2007), di
............................................................................................ (2.18)
= tegangan ;
= arus listrik .
Hubungan antara ketiga jenis daya listrik yaitu daya aktif P, daya reaktif Q dan
sebagai berikut :
S= ..................................................................................... (2.19)
kapasitif. Massa induktif akan menyerap energi reaktif untuk mensuplai medan
31
segmen tunggal dan tiga segmen, yang biasanya dapat digunakan untuk kipas
bertenaga listrik. Contoh beban kapasitif adalah kapasitor. Kuantitas energi reaktif
sebanding dengan persegi panjang arus listrik saat ini yang mengalir di dalam
beban reaktansi di mana (William D.Steven,Jr. 1994). Sesuai dengan Gambar 2.8.
Untuk suatu beban terhubung bintang (Y) seimbang maka berlaku persamaan 2.25
dan 2.26.
VP = = = ................................................................... (2.25)
IP = = = ..................................................................... (2.26)
.................................................................................................................. (2.27)
................................................................................. (2.28)
Dimana θP adalah sudut arus fase tertinggal relatif terhadap tegangan fase,
yang sama dengan sudut impedansi setiap fase. Jika VL dan IL adalah besarnya
tegangan antara saluran dan arus saluran yang sesuai dengan persamaan 2.29.
32
S= = VL IL .................................................................................................... (2.32)
Jika beban seimbang dihubungkan secara delta (Δ), tegangan pada setiap
impedansi adalah tegangan pada saluran dan arus yang mengalir sama dengan arus
P ............................................................................... (2.34)
............................................................................ (2.35)
Hasilnya sama dengan Persamaan 2.31. Jadi persamaan 2.32 dan 2.33 juga valid
SEC adalah pemanfaatan energi (kWh) per unit volume produksi (1000m³)
pada waktu tertentu, seperti bulan ke bulan atau tahunan. SEC ini menjadi
..................................................................... (2.36)
energinya.
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab ini akan dimulai dengan tempat penelitian, alat dan bahan penelitian,
tempat pengumpulan data, data yang digunakan, dan langkah kerja untuk
penulis.
pengambilan data – data pompa dari sumber mata air Kanoman I dan Kanoman II
Kabupaten Magelang.
Dalam menyelesaikan penelitian skripsi ini, diperlukan alat dan bahan untuk
menyelesaikan penelitian tersebut. Berikut adalah alat dan bahan yang digunakan.
a. Alat ukurpower analyzer hioki 3286-20 ditunjukkan pada gambar 3.1 sebagai
berikut :
32
33
Sumber : http://www.jualinstrumentlistrik.com
30 – 1 Hz, TrueRMS),
600.0 kWAkurasi
off, RS-232C)
(6LR61, 6LF22),
1.54 in)
01 (Kabel Tegangan)
9398rrying Case)
adalah dengan menentukan target dan tingkat tinjauan, buat rencana kegiatan
mengumpukan data tertulis dari dokumen yang ada di PDAM. Data yang
konsumsi listrik, denah sistem perpipaan dan data spesifik meliputi data
3. Pengukuran
Hasil pengukuran menjadi dasar utama audit energi. Data yang dibutuhkan
pada waktu pengukuran meliputi debit air, rpm pompa dan kelistrikan (daya,
4. Perhitungan
5. Analisis
meliputi analisa kinerja pompa dan motor, analisa kinerja system distribusi,
motor.
Teknik yang digunakan dalam eksplorasi ini adalah dengan melakukan audit
a. Studi pustaka
energi;
b. Pengumpulan data
memperoleh informasi penting yang berhubungan dengan audit energi. Data yang
dibutuhkan adalah data pompa, data motor induksi data SDP (Sub Distribution
c. Formulasi masalah
berikut:
d) menentukan faktor daya pada pompa harus memenuhi standar dari PLN ≥
0,80.
e) menghitung unbalance voltage dari data tegangan setiap fasa.
% Unbalance Voltage = x 100 %
f) menghitung Unbalance current dari data arus yang mengalir pada setiap
fasa.
g) menentukan THD tegangan dan arus.
40
d. Analisis data
kuantitatif, dimana hasil penelitian disajikan dalam bentuk deskriptif. Dari hasil
Alsey, F. K., & Arsyad, M. I. (2018). Audit Energi Listrik Pada Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Khatulistiwa. 2, 1–6. Jurnal S1 Teknik
Elektro UNTAN
Bambang Supradono, A. S. (2011). Analisa Beban Tidak Seimbang dan
Konservasi Energi Pada Utilitas Motor Listrik di Industri Farmasi. 4(1), 31–
39. ISSN 1979-7451
BPPT-B2TE. (2015). Prosedur Standar dan Teknik Audit Energi Industri (NUR
R. ISK, ISBN 978-602-1124-88-8).
Fauzi, G. J. (2019). Participatory Risk Management Pada Aset Produksi dan
Distribusi Air Minum. Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Fakultas
Teknologi Industri.
Jani, P. S. N., Jani, M., & Dave, M. G. (2017). Energy Efficiency Improvement in
Industrial Pumping Systems. 10(1), 111–119. ISSN 0974-2158
Kaddari, M., El Mouden, M., Hajjaji, A., & Semlali, A. (2018). Reducing energy
consumption by energy management and energy audits in the pumping
stations. 3rd Renewable Energies, Power Systems and Green Inclusive
Economy, REPS and GIE 2018, 1–6.
https://doi.org/10.1109/REPSGIE.2018.8488820
Klyuev, R. (2020). Analysis of Power Quality and Pumping Units Operation ’ s
Optimization.IEEE 9781728162096, 324–329.
Muji, A., Dan, H., & Aziz, A. (2018). Evaluation of the Centrifugal Pump
Efficiency at the Cilincing Distribution Water Treatment Unit. Vol. 14,
(Jurnal Energi dan Lingkungan), 1–10.
Mulyono. (2020). Implementasi Demand Side Management ( DSM ) Pada
Instalasi Pengolahan Air PDAM Mulia Baru. E-ISSN 2655-5042, 12(1), 43–
52. https://doi.org/10.33322/energi.v12i1.934
Mutofan, E. A. (2017). Manajemen Pemanfaatan Energi Listrik pada pompa
PDAM Tirta Moedal Produksi II Kota Semarang Melalui Audit Energi
Listrik. Universitas Negeri Semarang, ISSN 2252-6811.
Noor, M., Syah, S., Guntur, M., & Prasetya, E. (2020). Kajian Manajemen Energi
Listrik Pada Stasiun Pompa Air. 7(3). ISSN: 2407-232X
69
70
71
72