Disusun Oleh :
WIRESANGKRI
NIM :41411A0064
iii
PERSEMBAHAN
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi sebagai sayarat
kelulusan.
Atas izin Allah SWT saya persembahkan karya ini kepada :
1. Ibu dan Bapak, yang sangat ku hormati, ku cintai dan ku banggakan,
terimakasih atas semua dukungan, doa dan harapan baik materi maupun
rohani, ku ucapkan sekali lagi Terimakasih untuk semuanya, saya banggga
menjadi bagian dari bagian dari kehidupan kalian.
2. Ibu dan Bapak Dosen yang telah membimbing & mendidik saya dari
awal perkuliahan sampai akhir perkuliahan.
3. Teman-teman Teknik Sipil angkatan tahun 2014 ( Sipil B ), yang telah
setia memotivasi dan selalu memberikan semangat.
4. Kepada yang selalu setia bertanya “ KAPAN WISUDA ?” terlambat lulus
tidak tepat waktu bukanlah sebuah kejahatan ,bukan sebuah aib.Alangkah
naifnya jika kepintaran seseorang hanya diukur dari siapa yang cepat
wisuda,bukankah sebaik-baik skripsi adalah skripsi yan selesai? Baik itu
tepat waktu maupun tidak tepat waktu.
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Analisis Kebutuhan air bersih Gedung Kejaksaan Negeri Kabupaten
Lombok Tengah”.
Sehubungan dengan selesainya skripsi ini, penulis menyampaikan ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Dr.H.Arsyad Abd. Gani,M,Pd selaku rektor Universitas
Muhammadiyah Mataram;
2. Ir.Isfanari,ST.,MT selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Muhammadiyah Mataram;
3. Titik Wahyuningsih, ST. MT selaku Ketua Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Mataram;
4. Dr.Eng.M. Islamy Rusyda,ST.,MT selaku Dosen Pembimbing Utama
dalam penyusunan Skrispsi/Tugas Akhir ini;
5. Yulia Putri Wijaya, ST .,MT a,n (Titik Wahyuningsih, ST.,MT) selaku
Dosen Pembimbing Pendamping dalam penyusunan Skrispsi/Tugas
akhir ini;
6. Orang tua saya tercinta beserta seluruh keluarga saya yang tidak
lelahnya mendo’akan serta mendukung dari awal hingga akhir;
Penyusun
v
vi
DAFTAR ISI
vii
2.9 Aspek sistem penelitian plambing .................................................. 14
2.10Dasar teori ..................................................................................... 15
2.11.1 Analisa penyediaan air bersihi ........................................... 15
BAB III METODELOGI PENELITIAN .............................................................. 20
3.1. Metode pelaksanaan ...................................................................... 20
3.2. Lokasi Studi ................................................................................... 20
3.3. Proses Perencanaan ....................................................................... 21
3.4. Penyusunan Skripsi ....................................................................... 22
BAB 1V ANLISA DAN PEMBAHASAN ........................................................... 24
4.1 Data hasil penelitian ...................................................................... 24
4.1.1 Data luas ruangan............................................................... 24
4.1.2 Data pegawai,narapidana dan pengunjung ........................ 26
4.1.3 Data fasilitas plambing ...................................................... 30
4.2 Evaluasi air bersih ........................................................................ 31
4.2.1 Penaksiran berdasarkan jumlah penghuni .......................... 31
4.2.4 Penaksiran kebutuhan air bersih berdasarkan jumlah dan
jenis alat sanitasi ................................................................ 36
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Pemakaian Air Rata-rata per Orang setiap Hari ..............................6
Tabel 2.2 Pemakaian Air Tiap alat plambing .................................................13
Tabel 2.3 Kebutuhan air bersih untuk peralatan saniter (plambing) ..............18
Tabel 4.1 Luas lantai ruangan Gedung Kejaksaan Negeri Kabupaten
Lombok Tengah..............................................................................24
Tabel 4.2 Hasil perkiraan jumlah penghuni Gedung Kejaksaan
Negeri Kabupaten Lombok Tengah ...............................................27
Tabel 4.3 Hasil perkiraan jumlah Narapidana Gedung Kejaksaan
Negeri Kabupaten Lombok Tengah ...............................................29
Tabel 4.4 Fasilitas plambing pada Gedung Kejaksaan Negeri
Kabupaten Lombok Tengah ...........................................................30
Tabel 4.5 Hasil kebutuhan penyediaan air bersih untuk pegawai ..................32
Tabel 4.6 Hasil kebutuhan penyediaan air bersih untuk narapdana ...............34
Tabel 4.7 Hasil kebutuhan penyediaan air bersih untuk pengunjung .............35
Tabel 4.8 Rekapitulasi hasil analisa kebutuhan air bersih pada Gedung
Kejaksaan Negeri Kabupaten Lombok Tengah ..............................36
Tabel 4.9 Hasil kebutuhan air bersih berdasarkan jumlah dan jenis alat .......38
x
DAFTAR ISTILAH
∑ ph = Jumlah penghuni
Lr = Luas ruangan
C = Koefisien lantai efektif
Lkeb = Luas kebutuhan masing-masing orang
Qsehari = Pemakaian air sehari
Qr = Kebutuhan air perorang
Qh = Pemakaian air rata-rata perjam
Qd = Pemakaian air rata-rata sehari
T = Jangka waktu pemakaian
Qh-max = Jam puncak
Qm-max = Menit puncak
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
Wiresangkri (41411A0064), 2020, ”Analisa Kebutuhan Air Bersih Gedung
Kejaksaan Negeri Kabupaten Lombok Tengah”,FT-UMM.
ABSTRAK
Air bersih merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat dilepaskan dari
kegiatan sehari-hari terlebih lagi dalam kegiatan yang dilakukan dalam gedung,
khususnya gedung Kejaksaan Negeri Kabupaten Lombok Tengah. Dimana
sumber air bersih utama berasal dari deep wall (sumur bor) yang dibangun untuk
memenuhi kebutuhan air bersih bagi penghuni gedung dalam kualitas dan
kuantitas air bersih yang baik harus selalau terpenuhi didalam gedung.
Metode studi yang digunakan dalam pelaksanaan penyelesaian tugas akhir
ini adalah metode diskriptif evaluative, merupakan suatu gambaran atau lukisan
secara sistematis, faktual dan akurat sesuai kondisi yang ada.Dimana untuk
mengetahui jumlah kebutuhan air bersih gedung Kejaksaan Negeri Kabupaten
Lombok Tengah dihitung menggunakan penaksiran berdasarkan luas lantai efektif
dan menetapkan kepadatan hunian perluas lantai.
xiii
Wiresangkri (41411A0064), 2020, "Analysis of Clean Water Needs of the
Central Lombok District Prosecutor's Building", FT-UMM.
ABSTRACT
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
1
Gedung Kejaksaan Negeri Kabupaten Lombok Tengah yang
terdiri dari 3 lantai mendirikan deep wall (sumur bor) guna untuk
menyediakan kebutuhan air bersih dalam gedung. Diharapkan bisa
memenuhi kebutuhan air bersih bagi pengguna gedung Kejaksaan Negeri
Kabupaten Lombok Tengah.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah :
1.3. Manfaat
2
1.5. Batasan Masalah
Dalam studi agar masalah tidak melebar maka penulisan akan
menetapkan batasan-batasan pembahasan yaitu :
1) Studi kasus dilaksanakan pada gedung Kejaksaan Negeri Kabupaten
Lombok Tengah.
2) Tinjauan hanya mencakup kebutuhan sistem plambing instalasi air
bersih dan penentuan volume air bersih yang dibutuhkan pada gedung
Kejaksaan Negeri Kabupaten Lombok Tengah.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
bangunan yang membutuhkan air tersebut. Dengan adanya aliran gravitasi
tidak diperlukan pompa untuk mendistribusikan kedalam bangunan.
Dalam sistem ini, pompa hanya digunakan untuk mengalirkan air
menuju ke bak penampungan yang ada di bandara.pompa harus benar-
benar diperhitungkan segala hal hingga air dapat dialirkan ke tempat
yang dituju tanpa mengalami pencemaran.
Pada umumnya terdapat dua sistem pasokan air bersih yaitu sistem
pasokan ke atas (up feed), baik dengan atau tanpa tangki penampung
air, dan pasokan air ke bawah (down feed). Pada sistem pasokan ke atas
(up feed) air bersih dialirkan dengan tekanan pompa, sedangkan pada
pasokan ke bawah (down feed), pompa digunakan untuk mengisi tangki
air di atas atap. Dengan menggunakan saklar pelampung, pompa akan
berhenti bekerja apabila air dalam tangki sudah penuh. Pompa yang
biasa digunakan untuk bangunan adalah pipa sentrifugal, yang
diperlihatkan pada Gambar 2.1.
5
Table 2.1 Pemakaian Air Rata-rata per Orang setiap Hari
Perumahan mewah
1 250 8 – 10 42 – 45 Setiap penghuni
2 Rumah biasa 160 – 250 8 – 10 50 – 53 Setiap penghuni
Mewah 250 liter
Menengah 180
3 Apartemen 200 – 250 8 – 10 45 – 50
liter
Menengah 500
– 1000 Pasien luar 8 liter
5 Rumah sakit 8 – 10 45 – 48
Keluarga 160 liter
Staf 120 liter
Umum
350 – 500
6 Sekolah dasar 40 5 58 – 60 Guru 100 liter
7 SLTP 50 6 58 – 60 Guru 100 liter
Guru/dosen 100
8 SLTA atau PT 80 6
Liter
9 Rumah took 100 – 200 8 Penghuni 160 liter
10 Gedung kantor 100 8 50 – 60 Setiap pegawai
6
Lanjutan tabel 2.1
Stasiun
13 3 15 Setiap penumpang
/terminal
15 ltr/orang untuk
kakus
Setiap penonton
16 Gedung pertunjukan 30 5 53 – 55
(untuk 1 kali)
Setiap penonton
17 GedungBioskop 10 3
(untuk 1 kali)
30 liter/ tamu, 150
liter/staf atau 5
18 Toko pengecer 40 6
liter per hari/ m2
lantai
Setiap tamu
Penginapan 200
ltr
7
2.5 Jenis sistem penyediaan air bersih
Dalam sistem plambing terdapat beberapa sistem penyediaan air
bersih yang sekarang ini sering digunakan dan diaplikasikan di dalam
bangunan antara lain sebagai berikut:
a. Sistem sambungan langsung
Dalam sistem sambungan lansung pipa distribusi dalam gedung
disambung langsung dalam pipa utama penyediaan air bersih. Sistem
sambungan langsung memiliki dua cara penempatan katup penutup,
yaitu ditempatkan dalam persil dan ditempatkan di bawah jalan,
seperti yang terlihat pada Gambar 2.2;
8
Gambar 2.3 Sistem Tangki Atap
(Sumber: Soufyan M.Noerbambang dan Takeo Morimura,2005)
9
Gambar 2.4 Sistem Tangki Tekan
(Sumber: Soufyan M.Noerbambang dan Takeo Morimura,2005)
10
2.7 Peralatan saniter
Peralatan saniter pada umumnya terbuat dari bahan porselin atau
keramik.Bahan ini sangat populer karena biaya pembuatan cukup murah,
dan ditinjau dari segi sanitasi sangat baik. Beberapa jenis peralatan saniter
yang digunakan pada gedung Kejaksaan Negeri Kabupaten Lombok
Tengah, sebagai berikut:
a. Wastafel
Wastafel pada umumnya digunakan tempat cuci tangan, muka dan
sebagainya.
b. Shower
Merupakan pancuran air yang berfungsi sebagai membersih
anggota tubuh secara keseluruhan dengan mengalirkan air keseluruh
tubuh.
11
Gambar 2.6 Contoh Shower
(Sumber: www.google.com)
12
2.8 Pemakaian air tiap alat plambing
Pemakaian air bersih pada tiap alat plambing berbeda tergantung
jenis alat plambing tersebut. Tabel 2.2 Dibawah ini merupakan jumlah
pemakaiann air tiap alat plambing menurut (Soufyan M.Noerbambang dan
Takeo Morimura,2005).
Pemakaian
air untuk Laju
Penggunaan
No Nama alat plambing penggunaan aliran
per jam
satu kali (liter/min)
(liter)
Kloset
1 13,5-16,5 6-12 110-180
(dengan katup gelontor)
Kloset
2 13-15 6-12 15.00
(dengan tangki gelontor)
Peterusan
3 5.00 12-20 30.00
(dengan katup gelontor)
Peturasan , 2-4 orang
4 9-18 12.00 1,8-3,6
(dengan tangki gelontor)
Peturasan, 5-7 orang
5 22,5-31,5 12.00 4,5-6,3
(dengan tangki gelontor)
6 Bak cuci tangan kecil 3.00 12-30 10.00
Bak cuci tangan biasa
7 10.00 6-12 15.00
(Lavatory)
Bak cuci dapur (sink)
8 15.00 6-12 15.00
dengan keran 13mm
Bak cuci dapur (sink)
9 25.00 6-12 25.00
dengan keran 20mm
Bak mandi rendam
10 125.00 3.00 30.00
(Bath tub)
Pancuran mandi
11 24-60 3.00 12.00
(shower)
Bak mandi gaya jepang Tergantung
12 30.00
ukuran
Sumber : Soufyan M.Noerbambang dan Takeo Morimura,2005
13
2.9 Aspek penelitian plumbing
Secara umum penelitian sistem plambing dilakukan secara
bertahap.Sistem plambing yang ditinjau biasanya mencakup analisa sistem
penyediaan air bersih, penyalur air buangan, dan penelitian ven.
a. Analisa air bersih
Analisa air bersih hanya meliputi beberapa item yaitu sebagai berikut:
1) Menganalisa jumlah pemakaian air bersih
2) Menganalisa perpipaan air bersih
3) Menganalisa bak penampung dan sistem pompa untuk air bersih
4) Mengetahui jenis dan jumlah alat plambing
14
tidak hanya berarti kunjungan ke lokasi pembangunan gedungnya dan
melihat situasi setempat, tetapi mencakup pola perundingan dengan
instansi Pemerintah yang berwenang, menjajagi pendapat instansi
pengairan dan perikanan setempat, serta penelitian yang menyangkut hak
penggunaan air dan pembuangan air (Soufyan M. Noerbambang dan
Takeo Morimura, 2005).
3. Rencana pendahuluan
Pada tahap rencana pendahuluan, diadakan perhitungan yang
meliputi perhitungan untuk menentukan ukuran semua pipa cabang,
perhitungan bak panampung dan pompa yang telah ditentukan dengan
metode yang mengacu pada SNI 03-6481-2000 tentang Sistem Plambing.
4. Rencana pelaksanaan
Gambar dan dokumen rencana detil pelaksanaan yang harus
disiapkan adalah gambar detil pelaksanaan; spesifikasi lengkap dan
persyaratan umum pelaksanaan.
15
bermalam pada tempat tersebut. Dan rumus untuk penaksiran
jumlah penghuni dan narapidana sebagai berikut:
∑ ...................................................................... (2.1)
Dengan :
∑ = Jumlah penghuni (Orang)
Lr = Luas ruangan (m2)
= Koefisien lantai efektif (50%)
Lkeb = Luas kebutuhan masing-masing orang
16
Pemakaian rata-rata air perjam dinyatakan dengan rumus
sebagai berikut dengan membaginya 8 jam (Soufyan
M.Noerbambang dan Takeo Morimura,2005).
= ........................................................................ (2.4)
Dengan:
17
b. Kebutuhan air bersih berdasarkan jenis dan jumlah alat
plambing.
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih yang digunakan
pada alat plambing dapat ditentukan dengan mengetahui jumlah
alat plambing.
Pemakaianair
1 Nama alat plambing untuk Penggunaan per jam
penggunaan satu
kali (liter)
Kloset
1 13,5-16,5 6-12
(dengan katup
gelontor)
Kloset
2 13-15 6-12
(dengan tangki
gelontor)
Peterusan
3 5.00 12-20
(dengan katup
gelontor)
Peturasan , 2-4
4 9-18 12.00
orang (dengan
tangki gelontor)
Peturasan, 5-7 orang
5 22,5-31,5 12.00
(dengan tangki
gelontor)
6 Bak cuci tangan 3.00 12-30
kecil
Bak cuci tangan
7 10.00 6-12
biasa (Lavatory)
Bak cuci dapur
8 15.00 6-12
(sink) dengan
keran 13mm
Bak cuci dapur
9 25.00 6-12
(sink) dengan
keran 20mm
Bak mandi
10 125.00 3.00
rendam (Bath
tub)
Pancuran mandi
11 24-60 3.00
(shower)
Bak mandi gaya Tergantungukuran
12
jepang
18
Berikut cara perhitungan untuk perkiraan jumlah dan jenis alat sanitasi
(Soufyan M.Noerbambang dan Takeo Morimura,2005).
Nama alat = pemakaian air satu kali (liter) x jumlah alat x penggunaan
perjam…..…….………………...…………......................(2.10)
19
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
20
3.3 ProsesPerencanaan
Dalam tahap proses perencanaan diperlukan beberapa tahapan
rangkaian sebelum pengumpulan dan pengolahan data. Dalam tahap
persiapan disusun hal-hal yang harus dilakukan dengan dengan tujuan
untuk efektifitas waktu dan pekerjaan penulisan tugas akhir, tahap
persiapan ini meliputi kegiatan antaralain:
2. Menentukan kebutuhandata
a. Data primer
b. Data sekunder
Studipustaka
21
3.4 PenyusunanSkripsi
22
Mulai
Studi literatur
Pengumpulan Data
Penaksiran jumlah
Data Sekunder :
1. Studi pustaka
2. Site plan
Data Primer :
1. Denah struktur gedung 3. SNI 03 – 6481 – 2000 tentang
2. Denah plambing gedung Sistem Plambing
3. Denah instalasi air bersih gedung 4. SNI 03 – 7065 – 2005 tentang
Tata Cara Perancanaan Sistem
Plambing
5.
Analisa Perhitungan :
Penaksiran jumlah pegawai,
narapidana, dan pengunjung
Perhitungan jumlah debit sehari
berdasarkan penghuni dan jenis
dan jumlah alat plambing
Kesimpulan
Selesai
Gambar 3.2 Bagan alir studi
23
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
Tabel 4.1 Luas lantai ruangan gedung Kejaksaan Negeri Kabupaten Lombok
Tengah
Jumlah Panjang Lebar Luasan Total
No Nama ruangan/Lantai
ruangan (m) (m) (m2) (m2)
LANTAI 1
1 Ruangan Tahanan Anak 1 6 3,5 21 21
2 Ruangan Tahanan Anak 1 3,5 3,5 12,25 12,25
3 Ruang Tahanan Dewasa 1 6 3,5 21 21
4 Ruang Tahanan Dewasa 1 3,5 3,5 12,25 12,25
5 Ruang Staf dan kasubsi 1 10,5 7,2 73,44 73,44
pidum
6 Ruang rapat 1 7,2 3,5 25,2 25,2
7 Ruang pemeriksaan 3 7,2 2,4 17,28 51,84
8 Ruang Staf dan kasubsi 1 7,2 7 50,4 50,4
PBB&BR
9 Ruang kasi PBB&BR 1 3,6 3,5 12,6 12,6
10 Ruang kasi pidum 1 7 5,5 24,5 24,5
11 Ruang diversi anak 1 7,2 3,5 25,2 25,2
12 Ruangtahap II pidum 1 7,2 7 50,4 50,4
24
Lanjutan tabel 4.1
25
Lanjutan tabel 4.1
5 Ruang staf pidsus 10 2 2 4 40
6 Ruang Pantry 1 3.5 3.5 12.25 12.25
7 Ruang antara 1 3.6 3.5 12.6 12.6
8 Ruang mediasi 1 3.6 3.5 12.6 12.6
9 Ruang arsip 1 3.6 3.5 12.6 12.6
10 Ruang Perpustakaan 1 7.2 3.5 25.2 25.2
11 Ruang Kasi Perpustakaan 1 7.2 3.5 25.2 25.2
26
Tabel 4.2 Hasil perkiraan jumlah penghuni gedung Kejaksaan Negeri
Kabupaten Lombok Tengah.
Perkiraan
No Nama ruangan/Lantai Dibulatkan
Jumlah
(orang)
Penghuni
LANTAI 1
1 Ruangan Tahanan Anak - -
2 Ruangan Tahanan Anak - -
3 Ruang Tahanan Dewasa - -
4 Ruang Tahanan Dewasa - -
5 Ruang Staf dan kasubsi pidum 7,3 8
6 Ruang rapat 2,5 3
7 Ruang pemeriksaan 5,2 6
8 Ruang Staf dan kasubsi PBB&BR 5,1 6
9 Ruang kasi PBB&BR 1,2 2
10 Ruang kasi pidum 2,4 3
11 Ruang diversi anak 2,5 3
12 Ruangtahap II pidum 5,1 6
13 Ruang piket 1,8 2
14 Ruang staf & kasubsi INTEL 6,6 7
15 Ruang kasi INTEL 3,2 4
LANTAI 2
1 Ruangan staf kejari 1.8 2
2 Ruang simkari 1.2 2
3 Ruang operator 0.53 1
4 Ruang tunggu 1.2 2
5 Ruang jaksa fungsional 2.6 3
6 Ruang istirahat 2.53 3
7 Ruang kejari 7.56 8
8 Ruang perpustakaan BNN 2.5 3
27
Lanjutan table 4.2
9 Ruang pantry 0.3 1
10 Ruang janitor 0.29 1
11 Ruang staf BNN 4.65 5
12 Ruang ketua IAD 2.52 3
13 Ruang anggota 2.52 3
14 Ruang poliklinik 2.5 3
15 Ruang rapat 3.7 4
16 Ruang arsip 1.2 2
17 Ruang ATK BIN 2.12 3
18 Ruang kaur BIN 2.12 3
19 Ruang kasubag BIN 5.04 6
LANTAI 3
1 Ruangan pemeriksaan 1.29 2
2 Ruang antara 1.29 2
3 Ruang kasi pidsus 2.52 3
4 Ruang Kasubsi 8.38 9
5 Ruang staf pidsus 4 4
6 Ruang Pantry 1.25 2
7 Ruang antara 1.26 2
8 Ruang mediasi 1.26 2
9 Ruang arsip 1.26 2
10 Ruang Perpustakaan 2.52 3
11 Ruang Kasi Perpustakaan 2.52 3
JUMLAH 142
Sumber: hasil perhitungan
28
Berdasarkan perhitungan diatas dapatdilihat bahwa perkiraan jumlah
penghuni di gedung Kejaksaan Negeri Kabupaten Lombok Tengah dengan
total adalah 142 orang.
29
c. Penaksiran jumlah pengunjung
Untuk penaksiran jumlah pengunjung, penulis menaksirkan jumlah
pengunjung sebanyak 100 orang perharinya dikarenakan gedung
Kejaksaan Negeri Kabupaten Lombok Tengah ini belum beroperasi
atau masih dalam tahap pembangunan.
4.1.3 Data fasilitas plambing
Data jumlah fasilitas plambing yang ada pada gedung Kejaksaan
Negeri Kabupaten Lombok Tengah yang nantinya data ini untuk melihat
jumlah debit air yang digunakan oleh masing masing alat plambing. Denah
fasilitas plambing gedung Kejaksaan Negeri Kabupaten Lombok Tengah
dapat dilihat pada lampiran 3.
Untuk lebih detailnya, berikut adalah tabel fasilitas plambing pada
gedung Kejaksaan Negeri Kabupaten Lombok Tengah :
LANTAI 1
LANTAI 2
30
4.2 Analisa air bersih
4.2.1 Penaksiran berdasarkan jumlah penghuni
a) Penaksiran kebutuhan air bersih untuk pegawai
Berdasarkan klasifikasi Kantor, maka ditentukan gedung
Kejaksaan Negeri Kabupaten Lombok Tengah. Berikut merupakan
perhitungan perkiraan kebutuhan air bersih untuk penghuni
menggunakan Rumus (2), dimana pemakaian air bersih untuk jenis
Kantor adalah 100 liter/hari/orang (Tabel 2.1).
= 142 x 100
= 14200 liter/hari
= 14,2 m³/hari
Qd = 1.2 xQsehari
= 1.2 x 14,2
= 17,04 m³/hari
Qh = Qd/T
= 17,04 / 8
= 2,13 m³/jam
31
Untuk pemakaian air pada jam-puncak C1adalah 2 (Rumus 2.5)
Qh-max = 2,13 x C1
= 1,445 x 2
= 4,26 m³/jam
Qm-max = (Qh/60) x C2
= 10 x 120
= 1200 liter/hari
= 1,2 m³/hari
32
Diperkirakan diperlukan penambahan untuk mengatasi
kebocoran, pancuran air, tambahan air panas yang menggunakan
ketel pemanas gedung atau mesin pendingin, penyiraman
taman,dan lain-lain sebesar 20% (Rumus 2.3)
Qd = 1.2 x Qsehari
= 1.2 x 1,2
= 1,44 m³/hari
Qh = Qd / T
= 1,44 / 8
= 0,18 m³/jam
= 0,18 x 2
= 0,36 m³/jam
Qm-max = (Qh/60) x C2
= (0,18 / 60) x 4
= 0,012 m³/menit
33
c) Penaksiran kebutuhan air bersih untuk pengunjung
= 500liter/hari
= 0.5 m³/hari
Qd = 1.2 xQsehari
= 1.2 x 0.5
= 0,6 m³/hari
Qh =Qd/T
= 0,6/8
= 0,075 m³/jam
34
Untuk pemakaian air pada jam-puncak C1 adalah 2 (Rumus 2.5).
Qh-max = Qh x C1
= 0,075 x 2
= 0,15 m³/jam
Qm-max = (Qh/60) x C2
= (0,075/60) x 4
= 0,005 m³/menit
Tabel 4.8 Rekapitulasi hasil analisa kebutuhan air bersih pada gedung
Kejaksaan Negeri Kabupaten Lombok Tengah.
Jenis Qsehari Qd Qh Qh-max Qm-max
Pengguna (m³/hari) (m³/hari) (m³/jam) (m³/jam) (m³/menit)
35
Dari hasil perhitungan, total untuk kebutuhan air bersih
penghuni,narapidana dan pengunjung gedung Kejaksaan Negeri
Kabupaten Lombok Tengah untuk pemakaian sehari adalah 15,9
m3/hari dan penambahan untuk mengatasi kebocoran,
pancuranair,tambahan air panas yang menggunakan katel pemanas
gedung atau mesin pendingin, penyiraman taman, dan lain-lain
sebesar 20% sebanyak 19,08 m3/hari,pemakaian air selama 8 jam
sebesar 2,582 m3/jam, pemakaian air jam puncak sebesar 4,77
m3/jam, dan pemakaian air pada menit- menit puncak sebesar 0.157
m3/ menit.
= 13,5 x 4 x 6
= 324 liter/jam
= 10 x 4 x 6
= 240 liter/jam
= 5 x 31 x 12
= 3780 liter/jam
36
d. Closet duduk = Pemakaian air untuk penggunaan satu kali (liter)
x Jumlah kloset duduk x Penggunaan perjam
(kali/jam)
= 15 x 31 x 8
= 2400 liter/jam
= 360 liter/jam
Tabel 4.9 Hasil kebutuhan air bersih berdasarkan jumlah dan jenis alat
Jumlah Kebutuhan Air
Nama Alat berdasarkan jenis danalat
sanitasi
Kran 324 liter/jam
37
Dari hasil perhitungan kebutuhan air bersih berdasarkan
jumlah penghuni pemakaian air bersih sehari sebesar 15,9
m3/jam,pemakaian air untuk mengatasi kebocoran,penyiraman
tanaman,katel pemanas atau mesin pendingin dan lain-lain sebesar
20% adalah 19,072 m3/hari, pemakaian air rata-rata sehari 2,582
m3/jam, pemakaian air pada jam puncak 4,77 m3/jam , dan
pemakaian air pada menit puncak 0,157 m3/menit. Kebutuhan air
bersih berdasarkan jumlah dan jenis alat sanitasi seperti kran sebesar
0,324 m3/jam,wastafel 0,240 m3/jam,jet washer 3,780 m3/jam,closet
duduk 2,4 m3/jam,dan closet jongkok sebesar 0,36 m3/jam,sehingga
total kebutuhan air bersih untuk jumlah dan jenis alat plambing
adalah sebesar 7,104 m3/jam atau 56,832 m3/hari.
38
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dan analisis perhitungan kebutuhan air
bersih dalam perencanaan sistem plambing, maka dapat diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Kebutuhan air bersih berdasarkan jumlah dan jenis alat plambing
dimana pemakain air untuk kran sebesar 0,324 m3/jam,wastafel
0,240 m3/jam,jet washer 3,78 m3/jam,closet duduk 2,4 m3/jam,dan
closet jongkok sebesar 0,36 m3/jam.Total kebutuhan air bersih
sebesar 7,104 m³/jam atau 56,832 m³/hari.
2. Berdasarkan hasil perhitungan jumlah penghuni,narapidana,dan
pengunjung pada gedung Kejaksaan Negeri Kabupaten Lombok
Tengah sebanyak 252 orang, terdiri dari 142 orang penghuni dengan
kebutuhan air sebesar 14,2 m3/hari atau 1,775 m3/jam, narapidana
sebanyak 10 orang dengan kebutuhan air sebesar 1,2 m3/hari atau
0.15 m3/jam dan pengunjung sebanyak 100 orang dengan kebutuhan
air sebesar 0.5 m3/hari atau 0.063 m3/jam.Sehingga total
keseluruhan dari kebutuhan air bersih penghuni adalah 15,09 m3/hari
setelah penambahan 20% sebesar 19,08 m3/hari atau rata-rata
pemakaian air dalam sehari sebesar 2,582 m3/jam.Jadi total
keseluruhan kebutuhan air bersih pada gedung Kejaksaan Negeri
Kabupaten Lombok Tengah berdasarkan jumlah alat plambing dan
jumlah penghuni Sebesar 75,912 m3/hari.
39
5.2. Saran
1. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih pada gedung Kejaksaan Negeri
Kabupaten Lombok Tengah,dimana sumber air utama gedung berasal
dari deep wall (sumur boor), diharapkan mampu memenuhi seluruh
kebutuhan air bersih didalam gedung.Apabila tidak mencukupi atau
terjadi penurunan debit air pada gedung, dianjurkan untuk menggunakan
sumber mata air lain atau menggunakan sumber air dari PDAM,sehingga
kebutuhan air bersih pada gedung dapat selalu terpenuhi.
2. Untuk peneliti selanjutnya bisa melanjutkan analisa tentang perhitungan
bak penampung bawah,bak penampung atas,perhitungan pipa dan
perhitungan kapasitas pompa pada gedung.
40
DAFTAR PUSATAKA
41