diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik pada
Jurusan Teknik Elektro
Disusun oleh :
Muhammad Amrullah
1610501061
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TIDAR
2023
ii
iii
iii
MOTTO
“Lakukanlah kebaikan sekecil apapun karena kau tak pernah tahu kebaikan apa
“Jangan menjelaskan dirimu kepada siapa pun, karena yang menyukaimu tidak
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Puji syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, inayah dan hidayah-Nya, sehingga penelitian dan
penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, saya
haturkan rasa syukur dan terimakasih saya kepada:
1. Allah SWT, karena hanya atas izin dan karunia-Nya yang meridhoi dan
mengabulkan segala do’a selama penulis mengerjakan skripsi, sehingga
skripsi ini dapat dibuat dan selesai;
2. Kedua orang tua saya yang telah memberikan doa, dukungan semangat
dan materi kepada saya sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan
baik;
3. Ir. Deria Pravitasari, S.T., M.Eng., IPM. dan Dr. Ir. Sapto Nisworo, M.T.,
IPU. ASEAN Eng. selaku dosen dan pembimbing saya di Teknik Elektro,
Fakultas Teknik, Universitas Tidar. Terimakasih atas jasa dan waktu yang
disempatkan untuk saya selama saya mengerjakan skripsi ini, tanpa
bimbingan dan arahan dari bapak dan ibu saya tidak akan menjadi seperti
ini;
v
PRAKATA
Puji syukur atas kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
Skripsi ini yang berjudul “Perencanaan PLTS Atap On-Grid Untuk Melayani
serta bantuan pikiran atau saran dari berbagai pihak. Penulis ingin menyampaikan
1. Ibu Ir. Deria Pravitasari, S.T., M.Eng., IPM. selaku Ketua Jurusan Teknik
2. Bapak Dr. Ir. Sapto Nisworo, M.T., IPU. ASEAN Eng. Dan Ibu Ir. Deria
memberikan waktu untuk semua saran, masukan selama tugas akhir ini;
moral, do’a, restu, serta material sehingga dapat terwujudnya tugas akhir
ini;
5. Novi Kurnia Sekti, Alif Surya Aji, dan Putra Jatmiko yang telah
vi
6. Teman-teman Teknik Elektro Angkatan 2016 Universitas Tidar atas
dukungannya;
7. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu-persatu yang telah membantu
Penulis
Muhammad Amrullah
1610501061
vii
DAFTAR ISI
viii
2.2.9 Solar Time .............................................................................. 25
2.2.10 Radiasi Matahari di Luar Angkasa (ekstraterestrial) .............. 26
2.2.11 Radiasi Matahari Pada Permukaan Modul Surya ................... 27
2.2.12 Daya Modul Surya .................................................................. 29
2.2.13 Komponen PLTS .................................................................... 30
2.2.14 Analisis beban ......................................................................... 38
2.2.15 Sistem support dan mounting ................................................. 38
2.2.16 Kerugian sistem ...................................................................... 39
2.2.17 Energi output PLTS ................................................................ 40
2.2.18 Helioscope .............................................................................. 41
2.2.19 Analisis biaya.......................................................................... 41
2.2.20 Perhitungan pengurangan emisi gas karbon ........................... 45
BAB III METODE PENELITIAN...................................................................... 46
3.1 Waktu dan Tempat ................................................................................ 46
3.2 Alat dan Bahan ...................................................................................... 46
3.3 Metode dan Teknik Analisis Data......................................................... 46
3.4 Jadwal Penelitian Skripsi ...................................................................... 48
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 49
4.1 Analisa lokasi pemasangan panel surya ................................................ 49
4.2 Bentuk dan orientasi atap ...................................................................... 49
4.3 Analisis struktur atap ............................................................................ 51
4.4 Perhitungan luas atap ............................................................................ 51
4.5 Analisa pergerakan matahari................................................................. 54
4.6 Analisis penggunaan beban penerangan harian ................................... 74
4.7 Perancangan desain teknis sistem PLTS ............................................... 79
4.8 Komponen pendukung sistem PLTS .................................................... 84
4.9 Menghitung daya PLTS atap ................................................................ 86
4.10 Menghitung energi output PLTS atap ................................................... 87
4.11 Perhitungan ekspor impor energi listrik ................................................ 89
4.12 Analisis biaya ........................................................................................ 94
4.13 Perhitungan pengurangan emisi gas karbon ......................................... 99
ix
BAB V KESIMPULAN .................................................................................... 100
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 101
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Grafik data iradiasi harian pada tahun 2021 ............................. 12
Gambar 2.5 Arah hadapan panel surya berdasarkan posisi matahari .......... 16
Gambar 2.8 Sudut posisi matahari terhadap suatu benda miring ................ 21
Gambar 2.16 Contoh aplikasi penempelan panel surya pada atap ................. 39
Gambar 4.4 Nilai iradiasi pada atap sisi utara di bulan Januari .................. 57
Gambar 4.5 Nilai iradiasi pada atap sisi utara di bulan Febuari................... 58
Gambar 4.6 Nilai iradiasi pada atap sisi utara di bulan Maret ..................... 58
xi
Gambar 4.7 Nilai iradiasi pada atap sisi utara di bulan April ...................... 58
Gambar 4.8 Nilai iradiasi pada atap sisi utara di bulan Mei ........................ 59
Gambar 4.9 Nilai iradiasi pada atap sisi utara di bulan Juni ........................ 59
Gambar 4.10 Nilai iradiasi pada atap sisi utara di bulan Juli ......................... 59
Gambar 4.11 Nilai iradiasi pada atap sisi utara di bulan Agustus .................. 60
Gambar 4.12 Nilai iradiasi pada atap sisi utara di bulan September .............. 60
Gambar 4.13 Nilai iradiasi pada atap sisi utara di bulan Oktober .................. 60
Gambar 4.14 Nilai iradiasi pada atap sisi utara di bulan November ............. 61
Gambar 4.15 Nilai iradiasi pada atap sisi utara di bulan Desember............... 61
Gambar 4.16 Nilai iradiasi pada atap sisi timur di bulan Januari................... 61
Gambar 4.17 Nilai iradiasi pada atap sisi timur di bulan Febuari .................. 62
Gambar 4.18 Nilai iradiasi pada atap sisi timur di bulan Maret..................... 62
Gambar 4.19 Nilai iradiasi pada atap sisi timur di bulan April ...................... 62
Gambar 4.20 Nilai iradiasi pada atap sisi timur di bulan Mei ........................ 63
Gambar 4.21 Nilai iradiasi pada atap sisi timur di bulan Juni ....................... 63
Gambar 4.22 Nilai iradiasi pada atap sisi timur di bulan Juli ........................ 63
Gambar 4.23 Nilai iradiasi pada atap sisi timur di bulan Agustus ................. 64
Gambar 4.24 Nilai iradiasi pada atap sisi timur di bulan September ............. 64
Gambar 4.25 Nilai iradiasi pada atap sisi timur di bulan Oktober ................. 64
Gambar 4.26 Nilai iradiasi pada atap sisi timur di bulan November ............. 65
Gambar 4.27 Nilai iradiasi pada atap sisi timur di bulan Desember .............. 65
Gambar 4.28 Nilai iradiasi pada atap sisi selatan di bulan Januari ................ 65
Gambar 4.29 Nilai iradiasi pada atap sisi selatan di bulan Febuari ............... 66
Gambar 4.30 Nilai iradiasi pada atap sisi selatan di bulan Maret .................. 66
xii
Gambar 4.31 Nilai iradiasi pada atap sisi selatan di bulan April ................... 66
Gambar 4.32 Nilai iradiasi pada atap sisi selatan di bulan Mei ..................... 67
Gambar 4.33 Nilai iradiasi pada atap sisi selatan di bulan Juni ..................... 67
Gambar 4.34 Nilai iradiasi pada atap sisi selatan di bulan Juli ...................... 67
Gambar 4.35 Nilai iradiasi pada atap sisi selatan di bulan Agustus.............. 68
Gambar 4.36 Nilai iradiasi pada atap sisi selatan di bulan September.......... 68
Gambar 4.37 Nilai iradiasi pada atap sisi selatan di bulan Oktober............... 68
Gambar 4.38 Nilai iradiasi pada atap sisi selatan di bulan November ........... 69
Gambar 4.39 Nilai iradiasi pada atap sisi selatan di bulan Desember ........... 69
Gambar 4.40 Nilai iradiasi pada atap sisi barat di bulan Januari ................... 69
Gambar 4.41 Nilai iradiasi pada atap sisi barat di bulan Febuari................... 70
Gambar 4.42 Nilai iradiasi pada atap sisi barat di bulan Maret .................... 70
Gambar 4.43 Nilai iradiasi pada atap sisi barat di bulan April ...................... 70
Gambar 4.44 Nilai iradiasi pada atap sisi barat di bulan Mei ........................ 71
Gambar 4.45 Nilai iradiasi pada atap sisi barat di bulan Juni ........................ 71
Gambar 4.46 Nilai iradiasi pada atap sisi barat di bulan Juli ........................ 71
Gambar 4.47 Nilai iradiasi pada atap sisi barat di bulan Agustus .................. 72
Gambar 4.48 Nilai iradiasi pada atap sisi barat di bulan September .............. 72
Gambar 4.49 Nilai iradiasi pada atap sisi barat di bulan Oktober .................. 72
Gambar 4.50 Nilai iradiasi pada atap sisi barat di bulan November ............. 73
Gambar 4.51 Nilai iradiasi pada atap sisi barat di bulan Desember............... 73
Gambar 4.52 Tatanan modul surya pada atap Gedung Fakultas Teknik 03... 81
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.14 Energi yang dihasilkan PLTS atap tiap bulan .......................... 88
Tabel 4.15 Konsumsi energi listrik saat jam kerja selama 1 tahun ............ 89
Tabel 4.16 Konsumsi energi listrik saat jam malam selama 1 tahun ......... 90
xiv
Tabel 4.17 Ekspor energi listrik ke jaringan PT. PLN tiap bulan .............. 92
xv
INTISARI
xvi
ABSTRAC
One way to reduce carbon dioxide emissions from power plants powered by fossil
fuels is by utilizing new renewable energy sources to generate the electrical
energy needed each day. The Faculty of Engineering 03 UNTIDAR Building has
a roof area of 997.4 m2 and a solar irradiation potential of 4.89 kWh/m2 per day,
so it is very probable to build a rooftop PLTS to supply the building's lighting
demand. Therefore, a plan for installing a rooftop PLTS system was implemented
in this study in order to contribute to the utilization of new, renewable energy and
the reduction of carbon dioxide emissions. The method employed in this planning
is descriptive analysis, which includes analyses of the locations for installing solar
modules, the building's daily electricity usage, the technical design of the rooftop
PLTS system, analyses of the energy produced, financial analyses, and analyses
of the potential to lower carbon dioxide emissions. According to the planning
results, the rooftop PLTS has a capacity of 124 kWp and can generate
135,299,299.29 kWh of electrical energy annually utilizing 231 units of 540 W
solar modules that are divided into 10 strings. 8,267.97 kWh are typically
exported each month to PT. PLN as electrical energy. While the potential
reduction in carbon dioxide emissions is calculated to be 135,299.29 tons of CO2
annually.
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
biomasa, energi angin, dan energi surya. Namun potensi EBT tersebut belum
memiliki banyak keunggulan dibandingkan bahan bakar fosil, salah satunya yaitu
ramah lingkungan. Dengan adanya bauran EBT untuk memproduksi energi listrik,
diharapkan menjadi salah satu upaya dalam mengurangi emisi gas CO2 yang
matahari sepanjang pagi sampai sore. Energi matahari yang dipancarkan dapat
listrik tenaga surya memiliki berbagai kelebihan antara lain : energi baru terbarukan
tidak akan habis, ramah lingkungan, umur cell surya panjang, dan dangat cocok
yang paling mudah dan cepat dibandingkan dengan pembangkit lainnya. Selain itu,
1
2
baru terbarukan.
terbarukan dalam bauran energi nasional sesuai dengan target Kebijakan Energi
Nasional menjadi sebesar 23% pada tahun 2025 dan sebesar 31% pada 2050. Salah
satu upaya untuk mencapai target tersebut adalah setahun kemudian dibuatlah
peraturan menteri ESDM No. 49 tahun 2018 mengenai produksi energi listrik
menggunakan sistem PLTS atap oleh konsumen PT. PLN (Persero) untuk
kepentingan pribadi, baik dari sektor rumah tangga, bisnis, pemerintah, sosial
dilakukan dengan menerbitkan Permen ESDM No. 26 tahun 2021 Pasal 6 ayat 1.
Pada pasal tersebut dijelaskan bahwa energi listrik yang diekspor dihitung dan
tercatat pada meter kWh ekspor-impor dikali 100% (seratus persen) dari harga
listrik yang berlaku. Dengan adanya peraturan tersebut, masyarakat dapat menerima
malam dari dan cadangan saat siang hari apabila energi listrik yang dihasilkan
sistem PLTS atap tidak mencukui untuk melayani beban yang terhubung. Artinya
manfaat dari sistem PLTS atap hanya dirasakan saat pagi hingga sore (saat masih
ada sinar matahari). Selain itu, keuntungan dari sistem on-grid antara lain :
3
kesederhanaan, biaya investasi awal yang rendah, dan perawatan yang minimum
(Wibowo, 2022).
EBT yang dituangkan dalam Rencana Umum Energi Daerah (RUED) dengan target
bauran EBT mencapai 21,32% ditahun 2025 dan meningkat menjadi 28,82% pada
dan pengawasan. Pemasangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS atap) menjadi
salah satu alternatif yang dapat dipilih oleh masyarakat baik perseorangan maupun
karena kecil kemungkinannya atap gedung bertingkat tersebut untuk terkena efek
bayangan sehingga panel surya dapat memanfaatkan potensi radiasi matahari harian
secara maksimal saat cuaca cerah. PLTS Atap yang dipasang pada atap gedung
Sistem PLTS yang andal yaitu sistem PLTS yang dapat memproduksi energi
listrik dan melayani beban sesuai yang direncanakan. Untuk merancang sistem
PLTS yang andal perlu memperhatikan data radiasi aktual dan menerapkan sistem
yang tepat. Saat menentukan spesifikasi panel surya dan kapasitas baterai sistem
operasi baterai, aliran arus, dan status pegisian baterai selama pengoperasian sistem
yang berkelanjutan.
terletak antara 110° 12' 30” dan 110° 12' 52” Bujur Timur dan antara 7° 26 '18” dan
7° 30' 9” Lintang Selatan serta pada ketinggian 380 meter di atas permukaan laut.
Memiliki potensi iradiasi 4.89 kWh/m2 per hari. Artinya setiap lahan dengan luas 1
m2 saat berada pada kondisi Standart Test Condition (cuaca cerah, raiasi matahari
1000W/m2, suhu permukaan panel 25°C) dapat menghasilkan energi listrik sebesar
pembangkit listrik tenaga surya atap di Hotel Kini Pontianak. Hasil penelitian
menunjukan bahwa sistem PLTS atap mempu menghasilkan energi listrik sebesar
metode penghitungan Net Persent Value (NPV), dan hasilnya menujukan nilai
penghasil energi listrik untuk memenuhi kebutuhan energi listrik sebagian gedung
Universitas North Dakota. Hasil penelitian menunjukan bahwa sistem PLTS atap
pada bangunan utama dapat menghasilkan energi listrik sebesar 2,36 Gwh per
tahun. Dengan jumlah energi tersebut Universitas North Dakota dapat mengurangi
pembelian energi listrik dari perusahaan listrik secara signifikan. Analisis ekonomi
pada PLTS atap tersebut juga menunjukan arus kas positif selama masa hidup panel
mempertimbangkan masa operasi PLST atap selama 25 tahun, dan nilai jual energi
diterapkan.
kebutuhan energi listrik pada tiap bangunan pada suatu daerah. Hasilnya
dijual.
siklus hidup suatu bangunan untuk memaksimalkan keuntungan ekonomi yang bisa
didapatkan. Studi kasus yang dilakukan menggunakan variabel terikat waktu yang
mencakup harga modul PV, harga tenaga listrik, dan tingkat degradasi modul PV.
Hasilnya menunjukan bahwa sistem PLTS Atap yang dikembangkan menjadi layak
secara ekonomi dan memberikan keuntungan bagi pemilik bangunan dan pemilik
6
peluang dan nilai investasi yang bagus untuk diimplementasikan, maka tugas akhir
ini akan membahas perencanaan sistem PLTS atap untuk melayani beban
terbarukan.
program pembauran EBT dipercepat dan Kota Magelang memiliki potensi iradiasi
yang dapat dimanfaatkan, maka perlu dilakukan perencanaan sistem PLTS atap
dilengkapi analisa lokasi, perhitungan nilai iradiasi yang diterima permukaan panel
surya, desain teknis, analisis energi yang dihasilkan, analisis finasial, dan potensi
yang ingin menggunakan PLTS atap untuk memenuhi kebutuhan energi listrik pada
biaya yang harus dikeluarkan. Manfaat lain dari penelitian ini untuk menambah
BAB I : PENDAHULUAN
BAB V : KESIMPULAN
dilakukan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
PLTS. Tinjauan lokasi dimulai dari survei lokasi yang mempertimbangkan jenis
atap dan orientasi atap. Selanjutnya melihat potensi bayangan yang ada di sekitar
atap bangunan. Setelah itu melihat sistem kelistrikan yang ada di lokasi
Data utama yang harus didapatkan adalah data kapasitas listrik terpasang dan
bahwa sudut azimuth merupakan sudut arah modul surya terhadap arah utara atau
arah selatan. Agar tidak terhalang bayangan, idealnya, apabila lokasi PLTS terpusat
arah Utara (azimuth 0°). Sebaliknya, apabila lokasi PLTS terpusat berada di Utara
garis khatulistiwa, maka modul surya menghadap ke arah Selatan dengan kata lain,
kinerja modul surya jenis polykristal dengan jenis monokristal. Pemilihan kedua
modul tersebut dikarenakan kedua jenis modul surya tersebut memiliki efisiensi
yang tinggi, harga murah, dan produksinya besar. Penelitian dilakukan selama 60
9
10
hari di Aceh. Hasil yang diperoleh yaitu, menunjukkan bahwa modul surya jenis
monokristal menghasilkan daya keluaran yang lebih besar dari pada modul surya
jenis polykristal dalam segala kondisi cuaca. Selain itu, dari segi harga energi yang
dihasilkan, modul surya jenis monokristal menghasilkan harga energi yang lebih
rendah. Jadi, dengan segala faktor yang dilihat, yaitu daya keluaran, energi, dan
harga energi, menunjukkan modul surya jenis monokristal yang cocok diterapkan
Efisiensi sel surya menurun seiring berjalannya waktu, yang berarti modul
mungkin menjamin hilangnya efisiensi tidak lebih dari 15%–20% selama 25 tahun.
Namun, ini adalah margin keamanan yang sangat lebar bagi pabrikan. Pada
sistem konfigurasi yaitu sistem konfigurasi off-grid, on-grid, dan hybrid. Diantara
tidak memerlukan baterai. Saat daya yang dihasilkan PLTS atap tidak mampu untuk
memenuhi kebutuhan beban, maka sistem akan melakukan impor energi listrik dari
jaringan listrik PLN. Sedangkan saat daya yang dihasikan PLTS atap lebih besar
dari kebutuhan beban, maka kelebihan daya listrik tersebut dapat diekspor ke
jaringan listrik PLN dan dihitung. Selisih antara daya yang diimpor dan diekspor
mengubah arus dari DC ke AC, inverter juga memantau kinerja modul surya dan
dua sistem inverter yang dapat diaplikasikan pada PLTS, yaitu inverter dengan
database, dan penyajian dokumen laporan dapat memilih perangkat lunak PV*SOL
investasi layak atau tidaknya, dapat menggunakan net present value (NPV). Sebuah
proyek atau investasi bisa dikatakan menguntungkan apabila NPV bernilai positif.
Selain NPV berikutnya adalah payback period yang merupakan indikator acuan
dalam menghitung lamanya waktu pengembalian untuk investasi awal yang telah
PLTS atap. Landasan teori yang digunakan dalam perencanaan PLTS atap adalah
sebagai berikut :
12
tropis dan memiliki intensitas matahari sebesar 4,66 – 5,54 kWh/m2 per hari. Hal
ini termasuk yang paling baik untuk dimanfaatkan sebagai PLTS (Pembangkit
Listrik Tenaga Surya) baik skala kecil, menengah maupun menengah keatas.
dengan titik koordinat -7.46013° lintang dan 110.21664° bujur. Menurut data yang
diperoleh dari situs National Aeronautics and Space Administration (NASA), atap
matahari mencapai 4,96 kWh/m2/hari pada tahun 2021. Untuk lebih lengkapnya
6 5,62 5,56
5,39 5,26 5,36
4,89 4,97 4,84 4,96
5 4,47 4,47
4,32 4,32
4
0
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Mean
(sumber : NASA)
Gambar 2.1 Grafik data iradiasi harian pada tahun 2021
13
spectrum tertentu. Cahaya juga dapat diangga tersusun dari partikel energi yang
partikel.
‘n’ yang bermuatan negative dan semikonduktor tipe ‘p’ bermuatan positif. Sel
matahari.
ukuran penuh biasanya berisi 60 atau 72 sel yang saling berhubungan yang ditata
dalam pola kotak. Modul PV standar tidak lebih dari bingkai logam yang
mengelilingi board yang terbuat dari bahan pendukung yang kaku, lapisan tipis sel
surya silikon, lembaran ikatan transparan, dan bagian atas kaca tempered.
14
panel surya, sebagian akan diserap oleh material semikonduktor (silikon). Energi
dari foton yang diserap itu dengan demikian juga ditransfer kepada semikonduktor.
atom, membuat mereka mengalir secara bebas dan dengan demikian menciptakan
menyalurkan keluar listrik arus searah (direct current, DC) yang dihasilkan untuk
jaringan listrik umum milik PT. PLN guna mengekspor atau mengimpor energi
listrik yang dihasilkan. Energi listrik yang dihasilkan dari PLTS atap secara
Surya yang menyerap sinar matahari akan mengalirkan arus listrik searah atau arus
DC, kemudian Arus akan dikirim ke Inverter melewati Panel Proteksi DC. Inverter
beban melalui proteksi AC dan panel hubung. Ketika Modul Surya menghasilkan
energi listrik yang berlebih dari kebutuhan harian, kelebihan listrik tersebut akan
Namun, ketika konsumsi beban listrik lebih besar dari listrik yang
dihasilkan modul surya. Maka kekurangan listrik akan disuplai oleh jaringan listrik
PLN. Dan saat malam hari, secara otomatis listrik akan disuplai oleh jaringan listrik
PLN karena modul surya tidak menghasilkan listrik saat malam hari.
16
Prinsip kerja PLTS sistem on-grid dapat diuraikan berikut ini : pada siang
hari, modul surya yang terpasang akan mengkonversi sinar matahari menjadi energi
listrik arus searah (DC). Selanjutnya sebuah komponen yang disebut grid inverter
merubah listrik arus DC tersebut dari PV menjadi arus bolak-balik (AC) yang
kemudian dapat digunakan untuk mensuplai berbagi peralatan rumah tangga. Jadi
pada siang hari kebutuhan energi listrik berbagai peralatan disuplai langsung oleh
modul surya. Jika kondisi ini terdapat kelebihan energi dari PV maka kelebihan
energi ini dapat dijual ke PLN sesuai kebijakan. Sedangkan pada malam hari atau
jika kondisi cuaca mendukung maka peralatan akan tetap disuplai PLN. Hal ini
Berbeda dengan atap datar yang memiliki kemampuan penerimaan sinar matahari
yang relatif sama sepanjang lintasan matahari, atap prisma perlu memperhatikan
dalam satu tahun mengalami perubahan, relatif terhadap lokasi pengamat di bumi.
Lintasan matahari bergeser sedikit ke utara khatulistiwa pada periode tertentu dan
sedikit ke selatan khatulistiwa pada periode yang lain. Sehingga, bangunan yang
area atap yang tidak terkena bayangan menjadi area efektif yang dapat
Gedung Fakultas Teknik 03 tidak terkena efek bayangan. Artinya seluruh area atap
gedung tersebut dapat menjadi area efektif untuk dipasangi modul surya.
Dengan data ukuran atap yang telah diketahui, maka dapat dihitung luas
atap Gedung Fakultas Teknik 03. Untuk menghitung luas atap berbentuk prisma,
dapat dititung per sisi sesuai dengan bentuk area tersebut. Berikut persamaan untuk
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑥 𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑆𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎 = 2
........................... (2.21)
beban panel surya, maka dilakukan analsis strukstur atap. Berikut hal-hal yang perlu
Indikator
Analisa
Bentuk orbit bumi terhadap matahari seperti elips sehingga terjadi variasi
jarak antara bumi dan matahari sebesar 1,7%. Akibat adanya variasi jarak antara
bumi dan matahari, maka terjadi perubahan nilai radiasi matahari extraterrestrial
sudut datang dari sinar matahari di bumi. Dari suatu lokasi yang tetap di Bumi,
matahari tampak seakan bergerak di langit. Posisi matahari bergantung pada lokasi,
jam, dan bahkan musim. Pergerakan semu matahari ditunjukkan oleh Gambar 2.7
berikut.
20
sumber : www.gurugeografi.id
Gambar 2.7 Gerak semu tahunan matahari
Pergerakan semu matahari memiliki dampak besar terhadap jumlah daya
yang diterima kolektor sinar matahari (yaitu benda yang menangkap sinar
matahari). Saat cahaya matahari tegak lurus dengan permukaan kolektor, kerapatan
tersebut akan berkurang. Saat permukaan yang menyerap cahaya paralel dengan
cahaya matahari (sudut terhadap sudut normal permukaan = 90°), intensitas cahaya
pada dasarnya menjadi nol. Untuk sudut antara tegak lurus dan parallel, kerapatan
daya relatifnya adalah cos(θ) di mana θ adalah sudut antara sinar matahari dan
Sudut antara matahari dan sebuah lokasi tertentu di bumi bergantung pada
lokasi tersebut (derajat bujur dari lokasi tersebut), waktu dalam tahun (musim), dan
waktu dalam hari. Selain itu, waktu terbit dan terbenamnya matahari juga
matahari untuk setiap tempat di belahan planet bumi. Hal ini diperhatikan dalam
perencanaan peletakan modul surya agar modul surya dapat terpapar sinar matahari
selama mungkin. Berbagai perubahan arah dan sudut dari radiasi matahari perlu
sumber : www.gurugeografi.id
Gambar 2.8 Sudut posisi matahari terhadap suatu benda miring
1) sudut deklinasi;
posisi matahari saat solar noon (ketika matahari berada tepat di atas posisi lokal
yang disebabkan oleh kemiringan bumi pada sumbu rotasinya, dan revolusi bumi
23,45° ≤ δ ≤ 23,45°).
22
sumber : www.pveducation.org
Gambar 2.9 Perubahan musiman dari sudut deklinasi
Sudut deklinasi dapat dihitung menggunakan persamaan
360
𝛿 = 23,45° × 𝑠𝑖𝑛 (365 × (𝑑 + 284)) ................................(2.1)
keterangan:
𝛿 = sudut deklinasi;
2) sudut elevasi;
dalam meter di atas permukaan laut. Elevasinya adalah 0° saat matahari terbit dan
90° saat pukul 12.00 siang (yang terjadi misalnya di ekuator pada ekuinoks musim
semi dan musim gugur). Sudut elevasi berubah sepanjang hari. Sudut elevasi juga
bergantung pada derajat lintang sebuah lokasi dan hari dalam tahun.
23
sumber : www.pveducation.org
Gambar 2.10 Sudut zenith dan sudut elevasi
Dari gambar sebelumnya dapat ditentukan rumus sudut elevasi pada siang
𝛼 = 90 + 𝜙 − 𝛿 ................................................. (2.2)
keterangan:
𝜙 = merupakan sudut lintang utara atau selatan dari garis ekuator yang bernilai
Ketika persamaan di atas memberikan angka lebih besar dari 90° maka
kurangi hasilnya dari 180°. Itu berarti matahari pada siang hari matahari datang dari
3) Sudut zenith;
Sudut zenith adalah sudut antara matahari dan vertikal. Sudut zenith mirip
dengan sudut elevasi tetapi diukur dari vertikal bukan dari horizontal, berikut
sumber : www.pveducation.org
Gambar 2.11 Sudut zenith pada pemukaan maodul surya
4) sudut Azimuth;
Sudut azimuth (γ), merupakan sudut deviasi dari proyeksi suatu benda pada bidang
horizontal terhadap permukaan dari meridian lokal, dengan nol karena selatan,
Sudut tilt / slope (β) merupakan sudut kemiringan suatu bidang terhadap
sumber : www.pveducation.org
Gambar 2.12 Sudut tilt
2.2.9 Solar Time
yang dapat kita gambarkan dengan sudut jam 𝜔 (dalam derajat). Sudut jam ialah
0° pada siang hari matahari. Karena Bumi berotasi 15° per jam, setiap jam menjauhi
tengah hari surya berhubungan dengan gerakan sudut matahari di langit sebesar 15°.
Di pagi hari sudut jamnya negatif, di sore hari sudut jamnya positif, dan dapat
𝜆
𝑡𝑠 = 𝑡𝑐 + 15° − 𝑍𝑐 + 𝐸𝑜𝑇 ..................................... (2. 6)
keterangan:
𝜆 = longitude (bujur);
Zc = zona waktu;
mengoreksi eksentrisitas orbit bumi dan kemiringan sumbu Bumi. Perkiraan yang
(𝑛−1)
𝐵 = 360 365,2425 .............................................. (2. 8)
bumi dan matahari. Nilai radiasi tersebut dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut:
360 𝑛
𝐺𝑜𝑛 = 𝐺𝑠𝑐 (1 + 0,033412 𝑐𝑜𝑠 ) ................................... (2.9)
365
dimana 𝜃z (°) adalah sudut zenith, nilai antara garis vertikal dan garis ke matahari
dan nilai ini adalah nol saat matahari berada tepat di atas kepala, dan 90° saat
keterangan:
12 𝜋(𝜔2 −𝜔1 )
𝐺̅ 𝑜 = 𝜋 𝐺𝑜𝑛 [cos 𝜙 cos 𝛿 (sin 𝜔2 − sin 𝜔1 ) + 180 sin 𝜙 sin 𝛿] ............. (2.12)
periode antara sudut jam 𝜔1 dan 𝜔2 yang menentukan satu jam (di mana 𝜔2
lebih besar).
Insiden radiasi horizontal global di permukaan bumi terdiri dari dua bagian
radiasi difusi datang hampir dari semua arah dan tidak menimbulkan bayangan. Ini
Jumlah sinar dan radiasi difus disebut radiasi matahari global 𝐺̅ yang dinyatakan
sebagai:
𝐺̅ = 𝐺̅ 𝑏 + 𝐺̅ 𝑑 ............................................. (2.13)
langsung, radiasi difus dan radiasi pantul. Radiasi difusi adalah kombinasi dari tiga
permukaan lain jika ada. Untuk alasan ini, model yang berbeda telah diusulkan
modul PV.
Salah satu model telah diusulkan oleh Hay dan Davies, Klucher dan Reindl
(model HDKR). Model ini dapat menghitung insiden radiasi matahari global pada
1+cos 𝛽
𝐺̅ 𝑇 = (𝐺̅ 𝑏 + 𝐺̅ 𝑑 𝐴𝑖 )𝑅𝑏 + 𝐺̅ 𝑑 (1 − 𝐴𝑖 ) ( )
2
𝛽 1−cos 𝛽
[1 + 𝑓 𝑠𝑖𝑛3 ( 2 )] + 𝐺̅ 𝜌 ( ) ................................. (2.14)
2
keterangan
𝛽 = slope PV;
lokasi tropis panas dan lembab, ρ = 0,5 untuk lokasi tropis kering
𝐺̅ 𝑏
𝑓=√ ........................................ (2. 15)
𝐺̅
𝐺̅ 𝑏
𝐴𝑖 = .......................................... (2. 16)
𝐺̅ 𝑜
cos 𝜃
𝑅𝑏 = ........................................ (2. 17)
cos 𝜃𝑧
Sudut datang 𝜃 adalah, sudut antara arah pancaran sinar langsung dan garis
Daya listrik yang dihasilkan oleh modul PV bergantung pada total insiden
GT radiasi matahari pada permukaan PV, yang dalam banyak kasus tidak horizontal
tetapi cenderung untuk menghasilkan energi yang lebih tinggi, kondisi yang lebih
langkah waktu komputasi model juga harus menghitung insiden radiasi matahari
global pada permukaan modul surya setiap langkah waktu. Daya modul surya 𝑃𝑃𝑉
𝐺𝑇
𝑃𝑃𝑉 = 𝑌𝑃𝑉 𝑓𝑃𝑉 (𝐺 ) ......................................... (2. 19)
𝑇,𝑆𝑇𝐶
30
keterangan:
𝑌𝑃𝑉 = kapasitas tertulis pada modul surya (output daya kondisi STC) ;
1) modul surya;
surya menjadi energi listrik. Umumnya modul surya dengan ukuran tertentu
Tegangan total yang dihasilkan adalah penjumlahan dari tegangan yang dihasilkan
Menentukan jumlah modul surya yang dihubungkan secara seri maupun paralel
dengan persamaan:
𝑉𝑑𝑐 𝑚𝑖𝑛
Minimal modul seri per string = .......................................... (2. 27)
𝑉𝑚𝑝
𝑉𝑑𝑐 𝑚𝑎𝑥
Maksimal modul seri per string = ....................................... (2. 28)
𝑉𝑜𝑐
𝐼𝑑𝑐 𝑚𝑎𝑥
Maksimal modul paralel per string = ........................................ (2. 29)
𝐼𝑚𝑝
keterangan :
2) inverter;
direct current (DC) menjadi tegangan alternating current (AC). Selain berfungsi
(maximum power point tracker) dan sistem proteksi dari kelistrikan DC dari panel
surya.
32
dari jenis inverter. Inverter memiliki beberapa jenis yang biasa digunakan dalam
masukan dari string panel surya yang dijadikan satu dalam suatu combiner
box untuk bisa masuk ke input dari inverter. Jenis inverter ini memiliki
kapasitas yang berfariasi antara 100– 500 kWp hingga 2,5-5 MWp. Pada
yang bersekala sangat besar karena rasio daya inverter menurun dengan
meningkatnya ukuran.
dalam satu string panel surya. String inverter banyak digunakan dalam
yang cukup terhangkau dan orientasi setiap string bisa berbeda. Perbedaan
pemasangan yang lebih kecil dengan kebutuhan tempat yang lebih kecil.
33
apabila terdapat berbagai macam orientasi dalam suatu atap dan terdapat
3) kabel DC ;
modul surya lainnya hingga membentuk sistem interkoneksi baik secara seri
maupun secara paralel. Dan menghubungkan output modul surya ke combiner box.
Nilai arus
AWG
9,3 12
12 10
15 9
19 8
24 7
30 6
37 5
47 4
4) combier box ;
5) kabel AC ;
Kabel Daya AC (AC Power Cable) sebagai sarana distribusi listrik AC dari
output inverter menuju ke panel distrubusi menggunakan kabel tipe NYA. Dalam
Penghantar
Warna
perlu dihitung nilai KHA Untuk menghitung nilai KHA menggunakan persamaan
(2.30). Setelah diketahui nilai KHA, maka dilanjutkan dengan dicocokan pada
Saat ini terdapat 2 jenis sambungan PLN yang berimplikasi pada kebutuhan
jenis kWh meter yang berbeda, yaitu sambungan 1 phase dan 3 phase. kWh meter
1 phase belum memiliki fitur ekspor impor, sedangkan pada kWH 3 phase sudah
ada yang memiliki fitur ekspor impor yang sementara dinon-aktifkan untuk
pelanggan non-PLTS atap. Staf PT. PLN hanya perlu mengaktifkan fitur ekspor
impor tersebut.
kWh meter ekspor import merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk
menghitung jumlah energi listrik yang diiompor dari jaringan PT. PLN dan energi
listrik yang diekspor ke jaringan listrik PT. PLN saat PLTS menghasilkan energi
7) sistem grounding ;
standar IEEE no. 80 tahun 2013. Sistem pentanahan menggunakan kabel tipe NYY
listrik, yang akan digunakan sebagai dasar menentukan kapasitas sistem PLTS atap
yang optimal. Dengan cara ini, diharapkan investasi yang dikeluarkan juga optimal.
Analisa kebutuhan beban dapat dilakukan dengan menghitung daya listrik peralatan
berdasarkan jenis, jumlah, dan durasi pemakaian peralatan listrik yang ada.
agar tidak bergerak dan mengarahkan panel surya pada posisi yang ditentukan.
Terdapat dua metode mounting panel surya untuk aplikasi PLTS atap, yaitu
menggunakan rangka atau tanpa rangka dengan menempelkan panel surya pada
material besi galvanis atau alumunium. Gambar 2.15 dan Gambar 2.16 memberikan
listrik, yang akan digunakan sebagai dasar menentukan kapasitas sistem PLTS atap
yang optimal. Dengan cara ini, diharapkan investasi yang dikeluarkan juga optimal.
Kerugian sistem adalah total dari semua pengurangan kecil dalam efisiensi
Nilai
Penyebab
kerugian
Kotoran : debu, daun, kotoran
2% - 3%
burung, dan benda asing lainnya.
Perbedaan performa antar modul
dapat mengurangi efisiensi 2% - 3%
keseluruhan.
Tegangan turun saat listrik mengalir
2% - 3%
melalui kabel
Bayangan 2% - 3%
Efisiensi inverter 2% - 3%
Perbandingan antara Kondisi Uji
PVUSA (PTC) dan Kondisi Uji 2% - 3%
Standar (STC)
Jumlah 18%
menjadi energi listrik. Hal tersebut dikarenakan dalam sistem PLTS terdapat losses
yang ada pada panel surya, losses pada inverter, kabel dan komponen pendukung
PLTS lainnya. Besar energi yang terdapat pada panel surya tersebut dikurangi
dengan besar losses. Berikut persamaan (2.30) yang menunjukkan perhitungan hasil
produksi PLTS.
𝐼𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑠𝑖 (𝑘𝑊ℎ/𝑚2 )
𝑃𝑆𝐻 = ............................................. (2.33)
1000 (𝑊/𝑚1 )
41
keterangan :
2.2.18 HelioScope
surya. PLTS on grid yang banyak digunakan dalam perusahaan desain maupun
bayangan sesuai dengan data yang telah dilakukan survei, penghasilan energi
tahunan, memiliki fitur single line diagram dan dapat digunakan untuk mendesain
maka perlu dilakukan analisis investasi. Hasil dari analisis dapat dijadikan sebagai
Kementerian ESDM, RAB pemasangan PLTS atap mencakup antara lain : biaya
secara berulang kali selama masa pakai suatu sistem. Nilai biaya tersebut biasanya
sebesar 1% dari total keseluruhan biaya investasi awal (Sumariana, 2019). Untuk
keterangan :
Life Cycle Cost (LCC) merupakan metode untuk menghitung total biaya
yang harus dikeluarkan selama siklus suatu sistem. Besarnya biaya LCC ditentukan
oleh biaya investasi awal dan biaya operasional & pemeliharaan. Untuk menghitung
keterangan:
𝑖(1+𝑖)𝑡
𝐶𝑅𝐹 = (1+𝑖)𝑡−1 ....................................... (2.37)
keterangan:
𝑖 = tingkat diskonto;
𝑡 = umur investasi.
𝐿𝐶𝐶×𝐶𝑅𝐹
𝐶𝑂𝐸 = ........................................... (2.38)
𝐴𝐾𝑊𝐻
keterangan:
mengembalikan total investasi yang telah dikeluarkan. Kas masuk yang dihitung
44
berasal dari keuntungan yang diperoleh dari proyek. PBP dilakukan berdasarkan
permen ESDM No. 26 tahun 2021 Pasal 6 ayat 1, menjelaskan bahwa energi listrik
yang diekspor dihitung dan tercatat pada meter kWh ekspor-impor dikali 100%
Faktor diskonto (DFt) adalah bilangan dengan nilai kurang dari 1 yang digunakan
1
𝐷𝐹𝑡 = (1+𝑑)𝑡 ........................................... (2.36)
keterangan :
𝑑 = tingkat diskonto;
𝑡 = umur investasi.
investasi dengan menghitung selisih antara nilai cashflow yang dihasilkan dan
investasi yang dikeluarkan. Apabila NPV lebih dari 0, maka invesatsi layak untuk
keterangan:
NPV. Apabila NPV bernilai positif maka investasi tersebut dianggap layak,
mengurangi emisi gas karbon dari pembakaran bahan bakar fosil. Emisi baseline
adalah emisi gas karbon yang timbul jikalau PLTS tidak dibangun dan beroperasi
(Kemen-ESDM, 2020).
bakar dari teknologi yang digunakan untuk menghasilkan jumlah energi yang setara
jika tidak ada PLTS. Energi baseline dapat diperoleh melalui pendekatan sebagai
berikut :
1
𝐸𝐵𝑦 = 𝐸𝐺𝑖,𝑦 × 𝐹𝐸𝑦 × (1−𝑇𝐷𝐿)..................................... (2.41)
keterangan :
BAB III
METODE PENELITIAN
untuk bahan yang dibutuhkan yaitu data beban penerangan gedung, data iridiasi
bulan), dimulai pada akhir semester 13 pada bulan November 2022. Berlokasi di
Universitas Tidar Kota Magelang dengan subjek lokasi PLTS yaitu Gedung
5) analisis finansial;
Untuk lebih jelasnya Gambar 3.1 merupakan diagram fishbone pengerjaan tugas
jurnal, penulisan naskah, revisi, dan bimbingan dengan dosen pembimbing. Jadwal
rencana kegiatan yang akan dilaksanakan secara ringkas ditunjukkan pada Tabel
3.1 berikut :
Rencana Bulan
Kegiatan I II III IV V VI
Studi Literature
Penyusunan
Laporan
Pengumpulan
Data
Analisis Data
Revisi
Sidang Skripsi
Penandatanganan
Laporan
101
DAFTAR PUSTAKA
Brito, M.C. 2017. “The Importance of Facades for the Solar PV Potential of a
Mediterranean City Using LiDAR Data.” Renewable Energy 111: 85–94.
https://doi.org/10.1016/j.renene.2017.03.085.
DPRD Jawa Tengah. 2018. “Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 12
Tahun 2018 Tentang Rencana Umum Energi Daerah Provinsi Jawa Tengah.”
Semarang: DPRD Jawa Tengah.
Eka, Sura. 2018. “Komparasi Kinerja Panel Surya Jenis Monokristal Dan
Polykristal Studi Kasus Cuaca Banda Aceh.” Jurnal Karya Ilmiah Teknik
Elektro 3 (4): 19–23.
Gómez Navarro, Tomás. 2021. “Analysis of the Potential for PV Rooftop Prosumer
Praoduction: Technical, Economic and Environmental Assessment for the
City of Valencia (Spain).” Renewable Energy 174: 372–81.
Hassan, Qusay. 2017. “Mathematical Model for the Power Generation from
Arbitrarily Oriented Photovoltaic Panel.” E3S Web of Conferences 14.
https://doi.org/10.1051/e3sconf/20171401028.
Karuniawan, Eriko Arvin. 2021. “Analisis Perangkat Lunak PVSYST, PVSOL Dan
102
Nisworo, Sapto, Deria Pravitasari, and Nurhadi. 2018. “Tata Kelola Pembangkit
Listrik Tenaga Surya.” Pengabdian Masyarakat, 1–16.
Pangaribuan, Bagas Maruli., Ida. Ayu, Dwi. Giriantari, and I Wayan. Sukerayasa.
2020. “Desain Plts Atap Kampus Universitas Udayana : Gedung Rektorat.”
Spektrum 7 (2): 90–100.
Pradhan, Subarni, Shadab Murshid, Bhim Singh, and Bijaya Ketan Panigrahi. 2019.
“Performance Investigation of Multifunctional On-Grid Hybrid Wind-PV
System with OASC and MAF-Based Control.” IEEE Transactions on Power
Electronics 34 (11): 10808–22. https://doi.org/10.1109/TPEL.2019.2900759.
Rachmi, Asclepias, Bayuaji Prakoso, Hanny Berchmans, Ira Devi Sara, and Winne.
2020. “Panduan Perencanaan Dan Pemanfaatan PLTS Atap Di Indonesia.”
PLTS Atap, 94.
Sumariana, Kadek. 2019. “Desain Dan Analisa Ekonomi PLTS Atap Untuk Villa
Di Bali.” Majalah Ilmiah Teknologi Elektro 18 (3): 337.
https://doi.org/10.24843/mite.2019.v18i03.p06.
Yesel, Bo K., Jonathan J. Eslinger, Michael Nord, Daisy Flora Selvaraj, and
Prakash Ranganathan. 2019. “Feasibility Study of Solar Energy System at the
University of North Dakota.” 51st North American Power Symposium, NAPS
2019. https://doi.org/10.1109/NAPS46351.2019.9000206.
Lampiran 1 : Harga satuan upah.
sumber : DPU Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah edisi 1.
Lampiran 2 : Daftar harga komponen.
No Nama Material Gambar Spesifikasi Harga 1 Sumber Harga 2 Sumber Harga Dipakai
https://www.tokoped https://www.tokoped
ia.com/avr- ia.com/bintangsinergi
COS Motorized ATS
universal/cos- /cos-change-over-
Automatic Transfer 250A 4P ATSE Vision
1 Rp 2.150.000,00 motorized-ats-250a-4p- Rp 2.365.000,00 switch-ats-250a-4p- Rp 2.150.000,00
Switch VSQ3-250 untuk
atse-vision-vsq3-250- pole-motorized-ggld-
panel ATS
untuk-panel- 250-4-
ats?extParam=ivf%3Df fort?extParam=ivf%3D
alse%26src%3Dsearch false%26src%3Dsearch
https://www.tokoped
https://www.tokoped
ia.com/niccher/baut-
ia.com/anugrahjaya10
Baut baja ringan (per Baut roofing CAMEL roofing-camel-50-5-
2 Rp 92.500,00 Rp 100.000,00 10/baut-roofing-camel- Rp 92.500,00
kotaak) 50 mm / 5 cm cm-baja-ringan-camel-
50-skrup-roofing-
per-kotak-isi-250-
50?extParam=ivf%3Df
pcs?extParam=ivf%3D
alse%26src%3Dsearch
false&src=topads
https://www.tokoped https://www.tokoped
ia.com/dionrevander/ ia.com/kurnia2/besi-
besi-arde-12mm-besi- arde-12mm-besi-
3 Besi Arde Ground Rod - 12mm Rp 25.000,00 grounding-panjang-1- Rp 27.500,00 ground-ground-rood- Rp 25.000,00
4- panjang-
meter?extParam=ivf% 14meter?extParam=iv
3Dfalse%26src%3Dsea f%3Dfalse%26src%3Ds
rch earch
https://www.tokoped
https://www.tokoped
ia.com/jayamaselektri
ia.com/binaelectric/b
k/box-panel-50x60x20-
ox-panel-50x60-
4 Box panel 50 x 60 x 20 Rp 273.870,00 Rp 304.950,00 cm-box-panel-listrik- Rp 273.870,00
indoor-box-panel-
50x60-cm-box-panel-
50x60x20-indoor-50-x-
50-x-60-cm-tanpa-
60?extParam=ivf%3Df
dus?extParam=ivf%3D
alse%26src%3Dsearch
false%26src%3Dsearch
https://www.tokopedia
https://www.tokopedia
.com/depoelektric/mou
End clamp- .com/activ-
nting-bracket-panel-
5 Bracket end clamp aluminium Rp 13.500,00 shop/bracket-panel- Rp 23.500,00 Rp 13.500,00
surya-end-clamp-
AL6005T6 surya-end-clamp-
bracket-solar-
35mm?extParam=ivf%
panel?extParam=ivf%3
3Dfalse&src=topads
Dfalse&src=topads
No Nama Material Gambar Spesifikasi Harga 1 Sumber Harga 2 Sumber Harga Dipakai
https://www.tokopedia
https://www.tokopedia
.com/jualpanelsurya/br
.com/depoelektric/mou
Mid clamp- acket-panel-surya-
nting-bracket-panel-
6 Bracket mid clamp aluminium Rp 16.000,00 mounting-solar-panel- Rp 23.500,00 Rp 16.000,00
surya-mid-clamp-
AL6005T6 mid-clamp-mid-klem-
mounting-solar-
40mm?extParam=ivf%
panel?extParam=ivf%3
3Dfalse%26src%3Dse
Dfalse&src=topads
arch
https://www.tokopedia
https://www.tokopedia
.com/gudangpanelsury
.com/sjsesgoonline/con
a/mc4-socket-
nector-konektor-solar-
MC4 Connector 2,5 connector-panel-surya-
7 Connector atau MC4 Rp 5.500,00 panel-tenaga-surya- Rp 7.000,00 Rp 5.500,00
mm -6mm cable-kabel-solarcell-
mc4-waterproof-anti-
konektor-
air?extParam=ivf%3Df
ip67?extParam=ivf%3
alse%26src%3Dsearc
Dfalse%26src%3Dsea
h
rch
https://www.tokopedia https://www.tokopedia
.com/djaja-listrik/rel- .com/indolistrik/rel-
mcb-panel-aluminium- mcb-panel-aluminium-
8 Din Rail Aluminium 1,1 mm Rp 15.623,00 Rp 16.982,00 Rp 15.623,00
1-fungsi-tebal-1-1mm- 2-fungsi-tebal-11mm-
1m?extParam=ivf%3D 1m?extParam=ivf%3D
false%26src%3Dsearc false%26src%3Dsearc
h h
https://indonesian.aliba https://indonesian.aliba
ba.com/p- ba.com/product-
detail/Growatt- detail/growatt-max-
MAX 100-125KTL3-
9 Inverter Rp 42.532.577,00 1600548178332.html? Rp 46.565.182,00 100-125ktl3-x-large- Rp 42.532.577,00
X2 LV/MV
spm=a2700.galleryoffe commercial-utility-
rlist.normal_offer.d_titl inverters-mppt-hybrid-
e.1e1015846vHIwo& solar-inverter-
s=p 1600465403958.html
https://www.tokoped
ia.com/discovery/reko
mendasi?recomProdId
https://www.tokoped =362387022&ref=googl
ia.com/legendautomo eshopping&c=1763627
tive/kabel-8-awg- 2070&m=543512603&p
Momentum 8 AWG
10 Kabel AWG Rp 499.000,00 momentum-kabel-aki- Rp 600.000,00 =362387022&gclsrc=aw Rp 499.000,00
36,5 m
8-awg-momentum- .ds&gclid=CjwKCAiAxv
per- GfBhB-
roll?extParam=ivf%3D EiwAMPakqmXNepg2I
false%26src%3Dsearch VVUJe3EPRgPuAds20-
ORV8iEZ420xfjkhgQAV
6FfWDG2hoCLQMQAv
D_BwE
No Nama Material Gambar Spesifikasi Harga 1 Sumber Harga 2 Sumber Harga Dipakai
https://www.tokoped
ia.com/ciptakaryanet
https://www.tokoped
workk/kabel-metal-
ia.com/qianalistrik/ka
Kabel NYA hijau- nya-4mm-100m-
11 Supreme Cable 4 mm Rp 700.000,00 Rp 725.000,00 bel-supreme-nya- Rp 700.000,00
kuning kabelmetal-nya-4-mm-
4mm-kuning-
nya-4mm-kuning-
hijau?extParam=ivf%3
hijau?extParam=ivf%3
Dfalse&src=topads
Dfalse%26src%3Dsearc
h
https://www.tokoped
https://www.tokoped
ia.com/kabellengkap/
ia.com/ciptakaryanet
kabel-listrik-serabut-
workk/kabelmetal-
nyaf-95-mm-jembo-
12 Kabel NYAF 70 mm Rp 160.000,00 nyaf-95mm-serabut- Rp 170.000,00 Rp 168.000,00
setara-meteran-
hitam-nyaf-95-mm-
potongan-
metal-af95mm-af-
ecer?extParam=ivf%3
95?extParam=ivf%3Df
Dfalse%26src%3Dsearc
alse%26src%3Dsearch
h
https://www.tokoped https://www.tokoped
ia.com/fatihelectrick/ ia.com/yselektrikal/sk
kabel-skun-tembaga- un-bimetal-al-cu-
13 Kabel skun Tembaga 95 mm Rp 26.000,00 Rp 32.950,00 Rp 26.000,00
cu-95mm-95-mm-high- 95mm-kabel-skum-dtl-
quality-cable-lug- 2-95-
dtg?extParam=ivf%3D m13?extParam=ivf%3
false&src=topads Dfalse&src=topads
https://www.tokoped https://www.tokoped
ia.com/zinniqshop2/t ia.com/rajatravo/term
14 Kabel skun 4 mm Rp 400,00 Rp 500,00 Rp 400,00
erminal-ring-4mm- inal-ring-4mm-skun-
skun-kabel-4-mm- kabel-4-mm-polos-3-
polos-3-4 4/review
https://www.tokoped
https://www.tokoped
ia.com/panelstainless
ia.com/cheapestresell
/cable-tray-u-outdoor-
er/kabel-tray-tipe-u-
15 Kabel tray Tipe U, 100x50x3000 Rp 168.000,00 Rp 208.000,00 100x50x3000mm-sphc- Rp 168.000,00
100x50x3000-1-2mm-
1-2mm-hot-dip-
elektroplating-
galvanis-
galvanis?extParam=ivf
gt?extParam=ivf%3Dfa
%3Dfalse&src=topads
lse&src=topads
No Nama Material Gambar Spesifikasi Harga 1 Sumber Harga 2 Sumber Harga Dipakai
https://www.tokoped https://www.tokoped
MCB MCCB ia.com/power- ia.com/mgsshoptokop
Schneider EasyPact listrik/schneider- edia/mccb-3p-250a-
16 MCCB EZC250F Rp 980.000,00 electric-easypact-ezc- Rp 1.486.845,00 ezc250n-25ka- Rp 980.000,00
EZC250F3200 EZC mccb-ezc250f-250a-3p- schneider-electric-
250F 3P 200A 200 A ezc250f3250?extParam ezc250n3250?extPara
=ivf%3Dfalse%26src%3 m=ivf%3Dfalse%26src
Dsearch %3Dsearch
https://www.tokopedia
https://www.tokopedia .com/electric-
.com/perkasae/mcb- online/mcb-schneider-
MCB C60H-DC 2P
c60h-dc-2p-13a- c60h-dc-2p-1a-2a-3a-
17 MCB DC 13A A9N61529 Rp 400.000,00 Rp 500.000,00 Rp 400.000,00
a9n61529- 6a-10a-13a-16a-20a-
SCHNEIDER
schneider?extParam=iv a9n61526-original-
f%3Dfalse%26src%3 20a?extParam=ivf%3
Dsearch&refined=true Dfalse%26src%3Dsea
rch&refined=true
https://shopee.co.id/Lo
ngi-540-Wp-540Wp-
Mono-Perc-Halfcut-
Solar-Module-Panel-
https://www.tokopedia Surya-
ICASolar ICA540-
18 Modul Surya Rp 4.720.000,00 .com/datasurya/panel- Rp 4.888.000,00 i.215398330.2380495 Rp 4.720.000,00
72HMI 540Wp Mono
surya-ica-solar-540- 3441?sp_atk=ba11a8
wp b6-c8ce-4398-97f6-
6aad844f517b&xptdk
=ba11a8b6-c8ce-
4398-97f6-
6aad844f517b
https://www.tokopedia https://www.tokopedia
.com/gudangpanelsury .com/megaelektriktrind
a/mounting-bracket- o/mounting-bracket-
Mounting bracket
panel-surya-solar- panel-surya-solar-
19 Mounting Bracket panel surya aluminium Rp 225.000,00 Rp 326.300,00 Rp 225.000,00
panel-rail-aluminium- panel-rail-aluminium-
rail 2,5 mm
rail-2- rail-2-
5m?extParam=ivf%3D 5m?extParam=ivf%3D
false%26src%3Dsearc false%26src%3Dsearc
h h
https://www.tokopedia
https://www.tokoped
.com/badank/dc-spd-
ia.com/haltebarang/s
2p-1000v-surge-
pd-dc-2p-1000v-pv-
Surge Protection arrester-protect-device-
20 DC 2P 1000v Rp 150.111,00 surge-protection- Rp 180.000,00 Rp 150.111,00
Device solar-pv-panel-
device-arrester-surge-
protector?extParam=i
surya?extParam=ivf%3
vf%3Dfalse%26src%3D Dfalse%26src%3Dsea
search rch%26whid%3D132
04860
Lampiran 3 : RAB pemasangan sistem pembangkit tenaga surya.
Pekerjaan
A
Pemasangan PLTS
Pemasanga
1 Pembangkit Listrik set 1,00 Rp1.440.102.790,56 Rp1.440.102.790,56
Tenaga Surya
Pemasangan
2 set 1,00 Rp 915.200,00 Rp 915.200,00
Grounding
B Persiapan Pekerjaan
Perencanaan Pembangunan
Kegiatan : Pembangkit Listrik Tenaga
Surya Atap Gedung
No Uraian Jumlah
Pekerjaan Perencanaan dan
1 pemasangan PLTS atap Rp 1.443.767.990,56
untuk gedung
Jumlah Rp 1.443.767.990,56
PPN (10%) Rp 144.376.799,06
Total Rp 1.588.144.789,62
Dibulatkan Rp 1.588.145.000,00
Lampiran 8 : Datasheet modul surya
Lampiran 9 : Datasheet inverter
Lampiran 10 : Hasil simulasi dengan software HelioScope