Anda di halaman 1dari 54

PROPOSAL SKRIPSI

PERBANDINGAN NILAI WAKTU DAN BIAYA


OPERASIONAL KENDARAAN ANTARA PENGGUNA
ANGKUTAN PRIBADI DAN ANGKUTAN BUS DAMRI
(STUDI KASUS : TRAYEK SIMPANG COMODOR LANGSA- KANTOR
PUSAT PEMERINTAHAN PEDAWA PUNTONG ACEH TIMUR)

Suatu Usulan Proposal Skripsi


Untuk Memenuhi Syarat-syarat Yang Diperlukan
Untuk Memperolah Gelar Sarjana Teknik

OLEH :
NAMA : HUSNUL BAYHAQI
NIM : 160501048

STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SAMUDRA
TAHUN 2021

i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Judul Skripsi : PERBANDINGAN NILAI WAKTU DAN


BIAYAOPERASIONAL KENDARAAN ANTARA PENGGUNA
ANGKUTAN PRIBADI DAN ANGKUTAN UMUM BUS DAMRI

Nama : HUSNUL BAYHAQI


NIM : 160501048
Program Studi : Teknik Sipil
Jangka Waktu Penyelesaian :
Tanggal Sidang :

Disetujui Oleh :

PEMBIMBING I PEMBIMBING II

WAN ALAMSYAH, ST, MT NINA FAHRIANA, ST, MT


NIDN. 0024098012 NIDN. 0113038302

Mengetahui :

Dekan Fakultas Teknik Koordinator Program


Universitas Samudra Studi Teknik Sipil

Dr. MASTURA, S.SI., M.Si. EKA MUTIA, ST, MT


NIP. 197405042006042 NIP. 19791212 200504 2 002

ii
KATA PENGANTAR
‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

Bismillahirrahmanirrahim

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan usulan
penulisan Tugas Akhir ini. Tugas Akhir ini berjudul “PERBANDINGAN NILAI
WAKTUDAN BOKANTARA PENGGUNA ANGKUTAN PRIBADI DAN
ANGKUTAN UMUM BUS DAMRI.’’

Skripsi ini disusun guna melangkapi persyaratan untuk memenuhi syarat-


syarat yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Pada Fakultas
Teknik Universitas Samudra.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Skripsi ini masih banyak


terdapat kekurangan sehingga masih jauh dari kesempurnaan baik pembahasan
maupun dalam pengajiannya. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun dari pembaca demi kesempurnaan di masa yang
akan mendatang.

Dalam penyusunan Skripsi ini, penulis sangat banyak mendapatkan


bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan terima kasih kepada :

1. Dr. Mastura, S.Si, M.Si selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas


Samudra.
2. Ibu Eka Mutia, ST, MT, selaku Koordinator Program Studi Teknik Sipil
Universitas Samudra.
3. Bapak Wan Alamsyah, ST. MT, selaku dosen pembimbing I yang telah
banyak memberikan bimbingan dan pengarahan dalam pembuatan Skripsi.
4. Ibu Nina Fahriana, ST. MT, selaku dosen pembimbing II yang telah
banyak memberikan bimbingan dan pengarahan dalam pembuatan Skripsi.
5. Seluruh dosen dalam lingkungan Fakultas Teknik Universitas Samudra
yang telah banyak memberikan bimbingan dan membekali penulis dengan
berbagai ilmu.

iii
6. Dr. Mastura, S.Si, M.Si selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Samudra.
7. Ibu Eka Mutia, ST, MT, selaku Koordinator Program Studi Teknik Sipil
Universitas Samudra.
8. Bapak Wan Alamsyah, ST. MT, selaku dosen pembimbing I yang telah
banyak memberikan bimbingan dan pengarahan dalam pembuatan Skripsi.
9. Ibu Nina Fahriana, ST. MT, selaku dosen pembimbing II yang telah
banyak memberikan bimbingan dan pengarahan dalam pembuatan Skripsi.
10. Seluruh dosen dalam lingkungan Fakultas Teknik Universitas Samudra
yang telah banyak memberikan bimbingan dan membekali penulis dengan
berbagai ilmu.
11. Kepada kedua orang tua saya yang sangat saya cintai (Bapak Abdullah dan
Ibu Nurmala), yang telah mendukung saya untuk terus berjuang dan do’a
untuk keberhasilan penulis, serta membiayai kebutuhan kuliah saya.
12. Kepada kakak dan adik saya tersayang yang selalu memberi semangat.

Demikianlah yang dapat penulis sampaikan dengan harapan semoga Allah


SWT senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua.
Aamiin.

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

Langsa, Desember 2022


Penulis

HUSNUL BAYHAQI
Nim. 160501048

iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..............................................................................................i
USULAN PENULISAN PROPOSAL SKIRPSI.................................................ii
KATA PEGANTAR.............................................................................................iii
DAFTAR ISI ..........................................................................................................v
DAFTAR TABEL ............................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... vii
DAFTAR NOTASI ............................................................................................viii
BAB I ..................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang....................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah............................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian................................................................................3
1.4 Batasan Penelitian...............................................................................3
1.5 Manfaat Penelitian..............................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................4
2.1 Definisi Transportasi...........................................................................4
2.2 Biaya Operasional Kendaraan (BOK)................................................4
2.2.1 Komponen Biaya Langsung....................................................7
2.2.2 Komponen Biaya Tidak Langsung..........................................8
2.3 Kecepatan Perjalanan .............................................................................9
2.4 Pendapatan (inocome Approach)..........................................................10
2.5 Running Spead Approach.....................................................................10
2.6 Studi Literatur ......................................................................................11
BAB III METODE PENELITIAN .....................................................................13
3.1 Lokasi Penelitian...............................................................................13
3.2 Sumber Data .....................................................................................13
3.3 Tahapan Penelitian ...........................................................................14
3.4 Analisa Data......................................................................................15
3.5 Evaluasi Tarif....................................................................................16
3.6 Analisis Data.................................................................................... 16
3.7 Peralatan yang digunakan.................................................................
17

v
3.8 Bagan Alir Penelitian........................................................................
19
DAFTAR PUSAKA ............................................................................................ 20
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1 Komponen biaya langsung dan tidak langsung.......................................6
Tabel 2.2 Studi Literatur ..................................................................................... 11
Tabel 3.1 Peralatan yang digunakan ................................................................... 17

vi
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 3.1 Peta Lokasi Penelitian .....................................................................13
Gambar 3.1 Bagan Alir Penelitian ...................................................................... 19

vii
DAFTAR NOTASI

AKAP = Angkutan Kota Antar Propinsi

AKDP = Angkutan Kota Dalam Propinsi

AU = Angkutan Umum

ATP = Ability To Pay

BBB = Biaya Ban per Bus

BBM = Biaya Bahan Bakar Minyak

BM = Bunga Modal

BOK = Biaya Operasional Kendaraan

BP = Biaya Penyusutan

BPB = Biaya Pemakaian Ban

BR = Biaya Retribusi

CBD = Central business district

HK = Harga Kendaraan

LF = Load Factor

MPU = Mobil Penumpang Umum

MS = Masa Susut Kendaraan

NR = Nilai Residu

PCI = Pacific Consultants Internantional

SC = Suku Cadang

WTP = Wilingness To Pay

viii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Angkutan umum merupakan salah satu sarana transportasi untuk
mengurangi kemacetan lalu lintas, selain itu juga dapat diharapkan
menanggulangi bangkitan dan tarikan perjalanan suatu wilayah (Rismayani
dkk,2015). Fungsi utama dari angkutan umum adalah sebagai angkutan yang
mengangkut pergerakan masyarakat untuk menjalankan aktivitas sehari hari yang
di harapkan memiliki pelayanan secara aman, cepat, murah, nyaman dan efisien.
Biaya Operasional Kendaraan (BOK) adalah biaya total yang dibutuhkan
untuk mengoperasikan sebuah kendaraan pada kondisi normal untuk satu tujuan
tertentu (Rahman, 2012). Pada dasarnya penetapan tarif oleh pemerintah bertujuan
untuk menjamin kelangsungan penyelenggaraan angkutan umum perkotaan
dengan mutu jasa standart keselamatan. Disatu pihak juga mempertimbangkan
kemampuan dan kemauan daya beli pemakai. Banyak variabel yang dapat
mempengaruhi penentuan tarif, contohnya, kondisi ekonomi masyarakat, biaya
pemeliharaan/suku cadang, harga bahan bakar , sarana dan prasarana dan
sebagainya.
Nilai waktu perjalanan didefinisikan sebagai sejumlah uang yang bersedia
dikeluarkan oleh seseorang untuk menghemat waktu perjalanan atau sejumlah
uang yang disiapkan untuk dibelanjakan atau dikeluarkan oleh seseorang dengan
maksud untuk menghemat atau untuk mendapatkan satu unit nilai waktu
perjalanan. Teori nilai waktu muncul disebabkan oleh adanya hipotesis tentang
bagaimana pemilihan atau pembagian waktu tersebut berkaitan dengan suatu
keputusan.
Perkiraan nilai waktu perjalanan tidaklah mudah. Sejak awal tahun 1960,
ahli ekonomi memberikan beberapa metoda pengurangan langsung nilai waktu.
Bagaimanapun, setiap metoda dibangun dengan batasan yang ketat. Masalah
umum seluruh metoda adalah kesulitan mengisolasi penghematan waktu dari
faktor lain yang dipertimbangkan pelaku perjalanan (Kurniawan, 2015)

1
2

Beragamnya kegiatan dari individu dan konsekuensinya terhadap keungan


dapat secara jelas diterangkan oleh teori ekonomi yang menyatakan bahwa
berbagai kegiatan yang dilakukan oleh individu akan dipengaruhi oleh kondisi
keuangan. Nilai waktu perilaku, didasarkan pada pola pilihan masyarakat atau
individu tentang situasi atau fenomena pilihan tertentu, dimana dalam keputusan
terkandung pertimbangan trade-off waktu dan biaya.
Faktor-faktor yang dianggap berpengaruh terhadap penentuan nilai waktu
adalah tipe individu, panjang rute perjalanan, moda angkutan, periode waktu dan
tujuan utama perjalanan, kondisi lingkungan, umur dan jenis kelamin pendapatan
individu itu sendiri.
Kota Langsa terletak berdampingan dengan Kabupaten Aceh Timur.
Dengan jumlah penduduk Kota Langsa yang setiap tahun semakin meningkat,
meningkat nya jumlah penduduk juga mempengaruhi akan kebutuhan
transportasi, adanya beberapa angkutan yang melakukan pergerakan dari Langsa
menuju Aceh Timur seperti, bus damri. Akan tetapi bus damri hanya di
peruntukan bagi kalagan tertentu saja, yaitu kalangan PNS yang bekerja di Aceh
Timur, dengan jumlah tarif yakni Rp.10.000 dengan jarak tempuh 10km. untuk
saat ini terdapat 8 unit bus damri yang beroperasi menuju Aceh Timur.
Tujuan adanya bus damri untuk mempermudah PNS Kota Langsa yang
bekerja di pemerintahan Aceh Timur, dengan adanya bus damri yang mulai
melayani penumpang dari Tugu Sp.comodor-Aceh timur tidak mempengaruhi
layanan penumpang maupun pendapatan,faktor yang membuat penumpang tak
beralih dari mereka adalah karena bus melayani dengan baik, asalkan menyepakati
tarif layanan sebelumnya dan disinilah peranan bus damri diperlukan untuk
alternatif pemilihan moda transportasi yang ada di Tugu Sp.Comodor.
Berdasarkan uraian diatas maka perlu adanya tarif ini tentu menjadi bahan
pertimbangan bagi penumpang untuk memilih moda transportasi bus. Salah satu
cara untuk menghitung tarif bus yang sesuai maka diperlukannya suatu penelitian
mengenai Biaya Operasional Kendaraan (BOK) berdasarkan Keputusan Menteri
Perhubungan Nomor KM. 89 Tahun 2015 Tentang mekanisme Penetapan Tarif
dan Formula Perhitungan BOK.
3

1.2 Rumusan Masalah


1. Berapa besar biaya operasional kendaraan jurusan Kota Langsa –
Kabupaten Aceh timur
2. Apakah waktu tempuh dan biaya transportasi mempengaruhi seseorang
dalam pemilihan moda?
3. Bagaimana mengetahui perbandingan nilai waktu dan biaya antara
pengguna mobil pribadi, sepeda motor dan bus yang melakukan perjalanan
dari Simpang Comodor menuju Kabupaten aceh timur?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui besarnya tarif angkutan antar kota bedasarkan biaya
oprasional kendaraan
2. Untuk mengetahui apakah waktu tempuh biaya transportasi mempengaruhi
seseorang dalam pemilihan moda
3. Untuk mengetahui perbandingan nilai waktu dan biaya antara pengguna
mobil pribadi, sepeda motor, dan angkutan umum yang melakukan
perjalanan dari Simpang Comodor menuju Aceh Timur

1.4 Batasan Masalah


Agar di dalam menganalisis proses pemecahan masalah tersebut sesuai dengan
apa yang di harapkan, maka batasan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penelitian hanya dilakukan pada trayek jalan Sp.comodor-Kantor
Pemerintahan Pedawa Puntong Kabupaten Aceh Timur
2. Survey di lakukan selama 3 hari (Senin, Selasa dan Jumat)
3. Angkutan antar kota dan angkutan pribadi yaitu pengguna Roda dua,
mobil pribadi dan bus damri angkutan umum rute Sp. Comodor – Kantor
Pemerintahan Pedawa Puntong Kabupaten Aceh Timur
4

1.5 Manfaat Penelitian


Dengan adanya penelitian ini diharapkan, perbandingan nilai waktu dan biaya
bagi pengguna mobil pribadi, sepeda motor, dan sudako diharapkan bisa
menjadi acuan untuk pemilihan moda transportsi yang akan digunakan agar
mendapatkan pilihan moda yang lebih baik dari segi waktu dan biaya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Transportasi


Transportasi memiliki arti sebagai suatu proses aktivitas membawa atau
mengangkut sesuatu dari satu tempat ke tempat lainnya (LFitriyah, 2014)
Transportasi sebagai suatu proses pergerakan atau perpindahan orang dan atau
barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan suatu sistem
tertentu, untuk maksud dan tujuan tertentu Transportasi digunakan untuk
memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari hari. Dinegara maju ,
mereka biasanya menggunakan transportasi bawah tanah (subway) dan taksi.
Penduduk disana jarang yang mempunyai kendaraan pribadi karena mereka
sebagian besar menggunakan angkutan umum sebagai transportasi mereka.
Transportasi sendiri di bagi 3 yaitu ,transportasi darat, laut dan udara.
Transportasi udara merupakan transportasi yang membutuhkan banyak uang
untuk memakainya karena denganm menggunakan sarana pesawat atau helikopter
.selain karena memiliki teknologi yang canggih ,transportasi udara merupakan
alat transportasi tercepat di bandingkan dengan alat transportasi lainnya serta
memiliki tingkat kecelakaan yang relatif lebih rendah daripada transportasi darat
dan laut. Transportasi laut sendiri dari kapal, feri sampan. Transportasi darat
terdiri dari sepeda, becak, bajaj, bemo, helicak, delman, sepeda motor listrik,
trem, grobak api, mobil, bus, sepeda motor, angkutan umum (Khirsty C.J
dkk ,2012)

2.2 Biaya Operasional Kendaraan (BOK)


Biaya operasional kendaraan (BOK) adalah biaya ekonomis yang terjadi
dengan dioperasikanya suatu kendaraan pada kondisi normal untuk suatu tujuan
tertentu. Pengertian biaya ekonomi yang dimaksud disini adalah biaya yang
sebenarnya terjadi (Hudoyo R, 2011). Analisis biaya operasional kendaraan
dipengaruhi oleh kecepatan kendaraan, geometric jalan, kekasaran permukaan

5
6

jalan, dan gaya pengemudi. Menurut Bina Marga,1995 dan sistem perencanaan
Angkutan Umum ITB,1997,Biaya operasional kendaraan (BOK) terdiri dari :
1. Biaya Tetap (Standing cost atau fixed cost) Adalah biaya tetap yang harus
dikeluarkan secara rutin untuk jangka waktu tertentu dan tidak terpengaruh oleh
operasional kendaraan tersebut yaitu, meliputi;
a) Biaya Depresiasi (Penyusutan)
b) Biaya Suku Bunga
c) Biaya Asuransi
d) Biaya Overhead

2. Biaya Tidak Tetap (variable cost or running cost) Adalah biaya yang harus
dikeluarkan sesuai dengan jarak tempuh dan tergantung pada pemakaian
kendaraan sehingga dapat dirasakan secara langsung,biaya tidak tetap terdiri dari
a) Biaya Konsumsi Bahan Bakar
b) Biaya Konsumsi Oli Mesin
c) Biaya Pemakaian Ban
d) Biaya Pemeliharaan Onderdil
e) Biaya Pemeliharaan Untuk Pekerja

3. Biaya pokok atau biaya produksi atau operasional adalah besaran pengorbanan
yang dikeluarkan untuk menghasilkan satu satuan unit produksi jasa angkutan.
untuk satu produksi jasa angkutan yang akan dijual kepada pemakai jasa,dapat
dibagi dalam tiga bagian yaitu :

1. Yang dikeluarkan untuk pengolahan perusahaan.


2. Yang dikeluarkan untuk operasi kendaraan
3. Yang dikeluarkan untuk retribusi iuran,sumbangan dan yang berkenan
dengan pemilikan usaha dan operasi.

Biaya langsung merupakan biaya yang dibebankan secara langsung kepada


objek biaya. Biaya langsung mudah untuk dilacak dan diprediksi besaran
biayanya. Penentuan biaya langsung biasanya dipegang oleh masing-masing
departemen sedangkan Biaya tidak langsung merupakan biaya yang tidak
7

bisa dihubungkan dan dibebankan secara langsung kepada objek biaya,


namun kedepannya tetap menjadi beban perusahaan. Contohnya, yaitu biaya
perawatan gedung seperti listrik, pdam, dan perawatan gedung.berikut
adalah tabel kompenen biaya langsung dan tidak langsung

Tabel 2.1 Komponen Biaya Langsung dan Tidak Langsung Berdasarkan


pengelompokan biaya
BIAYA LANGSUNG BIAYA TIDAK LANGSUNG
1) Penyusutan Kendaraan Produktif 1) Biaya pegawai selain awak
2) Bunga Modal Kendaraan kendaraan
Produktif a. Gaji/upah
3) Awak bus (Sopir dan kondektur) b. Uang lembur
a. Gaji pokoK c. Tunjangan sosial
b. Tunjangan Kerja operasi 2) Biaya pengolahan
(uang dinas) a. Penyusutan bangunan Kantor
4) Bahan Bakar Minyak (BBM) b. penyusutan pool dan bengkel
5) Ban c. penyusutan inventaris/alat kantor
6) Service kecil d. Penyusutan sarana bengkel
7) Service Besar e. Biaya administrasi Kantor
8) Pemeriksaan (Overhaul) f. Biaya pemeliharaan Kantor
9) Penambahan Oli g. Biaya pemeliharaan bengkel
10) Suku Cadang dan bodi h. Biaya Listrik dan air
11) Cuci Bus i. Biaya telepon
12) Retribusi Terminal j. Pajak perusahaan
13) STNK/pajak kendaraan k. Izin trayek
14) Kir l. Izin usaha
15) Asuransi m. Biaya pemasaran
- Asuransi kendaraan n. lain lain
- Asuransi awak Bus
Sumber : Bina Marga,1995 dan sistem perencanaan Angkutan Umum ITB, 1997,
8

Komponen Biaya Operasional Kendaraan menurut Metode Departemen


Perhubungan meliputi:
2.2.1 Komponen biaya langsung
Biaya langsung (Direct cost) adalah biaya yang dapat dibebankan secara
langsung kepada obyek biaya atau produk.
1. Penyusutan Kendaraan
Harga kendaraan−Nilai Residu
Penyusutan per tahun → ............ (2.1)
Nilai penyusutan
nilai residu Bus adalah 20% dari harga kendaraan

2. Bunga Modal
1
n+ Modal x Tingkat Bunga/Tahun
Bunga Modal → 2 ....................(2.2)
Masa penyusutan
Keterangan:
n = massa pengembalian pinjaman

3. Biaya Awak Bus


Biaya awak bus per tahun
Biaya per bus- km → .............................(2.3)
Km−tempuh per hari

4. Biaya bahan bakar minyak (BBM)


Pemakaian BBM per Bus per hari
Biaya per bus – hari → ..............(2.4)
Km−tempuh per hari

5. Biaya pemakaian Ban


jumlah pemakaian ban x harga ban per buah
Biaya ban per bus – km→ .
Km daya tahan Ban
.........................................................................................................(2.5)

6. Servis kecil
Biaya servis kecil
Biaya servis kecil per bus – km → .....................(2.6)
Km
9

7. Servis Besar
Biaya servis besar
Biaya servis besar per bus – km → ...................(2.7)
Km

8. Biaya Pemeriksaan Umum (General Overhal)


Km per tahun
Biaya pemeriksaan per tahun → x Biaya pemeriksaan......
Km pemeriksaan
biaya pemeriksaaan per tahun
Biaya pemeriksaan umum per bus – km → .
Produksi bus−km per tahun
...............................................................................................................................(2.8)

9. Biaya Penambahan Oli Mesin


Biaya penambahan oli/bus – Km →
Penambahan Oli per hari x harga Oli per liter
.......................................(2.9)
Km−Tempuh per hari

10. Biaya cuci Bus


Biaya cuci per bulan
Biaya cuci Bus per bus – Km → ......(2.10)
produksi bus−Km per bulan

11. Retribusi Terminal


Retribusi Terminal per hari
Biaya Retribusi terminal per bus – Km→ ....... (2.11)
Produksi bus−Km perhari

12. Biaya STNK/Pajak kendaraan


Biaya STNK
Biaya STNK per bus – Km → ..........(2.12)
Produksi bus−km pertahun
13. Biaya KIR
Jumlah biaya asuransi per tahun
Biaya KIR per bus – km → ........(2.13)
produksi bus−km pertahun

2.2.2 Komponen biaya tidak langsung


10

Biaya tidak langsung (Indirect Cost) adalah biaya gabungan atau biaya
Overhead untuk semua satuan Output yang diproduksi
1. Biaya pegawai selain awak kendaraan
a. gaji/upah
b. uang lembur
c. tunjangan sosial
2. Biaya pengolahan
1. Penyusutan bangunan Kantor
2. penyusutan pool dan bengkel
3. penyusutan inventaris/alat kantor
4. Penyusutan sarana bengkel
5. Biaya administrasi Kantor
6. Biaya pemeliharaan Kantor
7. Biaya pemeliharaan Poo dan bengkel
8. Biaya Listrik dan air
9. Biaya telepon
10. Pajak perusahaan
11. Izin trayek
12. Izin usaha
13. Biaya pemasaran
14. lain lain
3. Biaya tidak langsung per bus per tahun
total biaya tidak langsung per segmen per tahun
= ..........................(2.1)
jumlah bus
4. Biaya tidak langsung/ bus – Km
biaya tidak langsung per bus per tahun
= ........................................(2.2)
produksi bus per km per tahun
5. Biaya pokok per bus – Km
= Biaya langsung + biaya tidak langsung

2.3 Kecepatan Perjalanan


11

Kecepatan adalah jarak yang ditempuh dalam satuan waktu, atau nilai
perubahan jarak terhadap waktu. Kecepatan tempuh didefinisi-kan dalam
manual ini sebagai perbandingan antara panjang jalan dengan waktu tempuh,
yang dirumuskan sebagai berikut:
L
V= .....................................................................................................(2.3)
TT
Keterangan :
V= Kecepatan rata-rata (km/jam);
L= Panjang segmen (km);
TT = Waktu tempuh rata-rata sepanjang segmen (jam)
2.4 Pendapatan (Income Approach)
Metode ini tergolong sederhana karena hanya mempunyai dua faktor,
yaitu Pendapa-tanDomestik RegionalBruto (PDRB) per orang dan jumlah waktu
kerja dalam setahun per orang dengan diasumsikan bahwa waktuitulah
yang menghasilkan PDRB. Formula dari metode ini dapat dilihat sebagai
berikut:
PDRB/ORANG
φ= ......................................................................(2.4)
WAKTU KERJA TAHUNAN
Keterangan:
ℓ= nilai waktu perjalanan
PDRB= Produk Domestik Regional Bruto

Pendekatan ini digunakan untuk kendaraan pribadi karena pendekatan


ini menggunakan data yang umum yaitu PDRB, meskipun pengumpulan data
relatif mudah. Pendekatan ini menghasilkan perjalanan rata-rata dalam
daerah studi. Masalah yang dihadapi metode ini adalah jumlah jam kerja
tahunan.

2.5 Running Speed Approach


Menurut Krisniawati (2014), pendekatan dalam melakukan perhitungan
nilai waktu dilakukan dengan asumsi bahwa pengemudikendaraan akan
menggunakan jalan yang lebih baik untuk menghindari permasalahan lalu lintas
12

seperti kemacetan maupun kerusakan jalan. Perhitungan ini berdasarkan dari teori
Herbert Mohring, dimana pengendara cenderung mencari rute dengan biaya
operasi kendaraan minimum dari beberapa alternatif jalan yang tersedia.
Persamaan dari total biaya operasi kendaraan dapat dirumuskan sebagai berikut:
p
c=f ( s)+ ........................................................................................(2.5)
s
Keterangan:
P = nilai waktu sesuai jenis kendaraan(Rp./jam);
F = biaya operasi kendaraan (tidak termasuknilai waktu, Rp./km);
c = total biaya operasi kendaraan (Rp./jam);
S = kecepatan selama perjalanan (km/jam).

2.6 Studi Literatur


Studi literatur yang digunakan dalam skripsi ini adalah dengan
menggunakan jurnal-jurnal mengenai pedestrian jalan.
Tabel 2.2 Studi Literatur
No Deskripsi Jurnal Hasil Penelitian
1 Judul: Penelitian ini dilakukan pada
KAJIAN NILAI WAKTU Jalan Teuku Umar yang
PERJALANAN UNTUK MOBIL merupakan jalan nasional lintas
PENUMPANG (STUDI KASUS barat Sumatera yang berada
JALAN TEUKU UMAR BANDA pada daerah strategis di Kota
ACEH) Banda Aceh. Pada ruas jalan
Tahun: 2017 tersebut terdapat pusat
Peneliti: perbelanjaan, pasar tradisional,
Nazariani, Renni Anggraini, M. rumah sakit, serta terdapat
Isya banyak tempat perdagangan
Jurnal, Teknik Sipil dan barang dan jasa sehingga
Lingkungan Universitas Syiah mengakibatkan banyaknya
Kuala pergerakan lalulintas.
2 Judul: Angkutan Umum Penumpang
13

No Deskripsi Jurnal Hasil Penelitian


BIAYA OPERASIONAL adalah angkutan umum yang
KENDARAAN (BOK) SEBAGAI dilakukan dengan system sewa
DASAR PENENTUAN TARIF atau bayar. Tujuan utama
ANGKUTAN UMUM keberadaan angkutan umum
PENUMPANG (AUP) penumpang adalah
Tahun: menyelenggarakan pelayanan
2015 angkutan yang baik dan layak
bagi masyarakat. Ukuran
pelayanan yang baik adalah
sangat subyektif namun secara
umum dapat disebutkan
pelayanan yang dapat
memberikan tingkat keamanan
yang tinggi, pelayanan yang
cepat, tarif yang murah,dan
nyaman.
3 Judul: Angkutan umum bus sedang
ANALISA BIAYA OPERASI memiliki perbedaan dengan bus
KENDARAAN (BOK) kecil yang juga melayani rute
ANGKUTAN UMUM ANTAR yang sama, penumpang memilih
KOTA DALAM PROPINSI RUTE bus sedang karena ongkos yang
PALU - POSO relatif murah dibanding dengan
Peneliti: bus kecil, dan selain itu bus
Rahmatang Rahman sedang mempunyai daya angkut
Jurnal (kapasitas) yang besar.
Teknik Sipil Fakultas Teknik dan
Anggota Pusat Studi Transportasi
dan Logistik Universitas Tadulako,
Palu
14
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian


Penelitian ini dilakukan di Kota Langsa yang bertempatkan di Sp.Comodor
Kota Langsa sampai ke kantor pusat pemerintahan pedawa puntong Kabupaten
Aceh Timur

Gambar 3.1 : Peta Lokasi Penelitian


( Sumber : Google Earth)

3.2 SUMBER DATA


Sebelum melakukan penelitian maka terlebih dahulu harus diketahui
sumber data yang akan di teliti. Sumber data dalam suatu penelitian adalah subjek
dimana suatu data dapat diperoleh.
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari survei langsung dilapangan,
adapun data yang diperlukan adalah:
1. Tujuan/maksud perjalanan

15
16

2. Intensitas pengunaan bus


3. Besarnya pengeluaran untuk transportasi
4. Tingkat penghasilan
5. Persepsi penumpang terhadap tarif yang berlaku

Gambar 3.2 Angkutan Bus Damri pada titik penjemputan seulalah

Gambar 3.3 Angkutan Bus Damri


(Sumber :Pemberentian bus Aceh Timur)
17

Gambar 3.4 Kendaraan Pribadi


(Sumber :Titik awal keberangkatan,Seulalah)

Gambar 3.5 Kendaraan Pribadi


(Sumber :Pemberententian,Aceh Timur)
18

A. Data sekunder
Pengambilan Data Sekunder
Sebelum dilakukan survei ke lapangan terlebih dahulu dilaksanakan
pengumpulan data sekunder seperti:
1. Data jenis trayek angkutan bus damri dari Sp. Comodor menuju Kantor
Pusat Pemerintahan Pedawa puntong Kabupaten Aceh Timur
2. Data izin trayek yang diperoleh dari Dinas Perhubungan Kota Langsa.

3.3 Tahapan Penelitian


Tahapan penelitian adalah suatu proses untuk memperoleh atau
mendapatkan suatu pengetahuan yang dihadapi yang dilakukan secara sistematis
dan logis, dalam hal ini tahapan yang dilakukan adalah tahapan penelitian di
lapangan.
A. Periode Pengamatan
Berdasarkan berbagai pengamatan dilapangan untuk mendapatkan data
aspek operasional angkutan umum yang telah dilakukan maupun
berdasarkan dari berbagai acuan, maka dalam melakukan survei ini
dilakukan dengan mengikuti kendaraan dari rute asal ke rute akhir

B. Pengambilan Data Jumlah Penumpang


Pengambilan data jumlah penumpang atau banyaknya penumpang yang
naik/turun pada suatu kendaraan dilakukan dengan mencatat jumlah
penumpang yang naik/turun dan jumlah penumpang diatas kendaraan
sepanjang trayek perjalanan yang beroperasi pada hari survei. Dalam
usaha mencatat jumlah penumpang dilapangan dilakukan dengan cara
sebagai berikut:
1. Seorang petugas diberikan tugas untuk mencatat satu kendaraan.
2. Setiap penumpang yang naik, maka jumlah yang berada didalam
kendaraan dicatat pada form yang telah disediakan. Wawacara
langsung dilakukan pada waktu sopir (pengemudi) istirahat atau
19

pada waktu tunggu untuk keberangkatan selanjutnya. Wawancara ini


bertujuan untuk mendapatkan komponen biaya satuan sebagai data
masukan bagi perhitungan tarif dan operating cost.
C. Pengambilan Data Waktu Tempuh Kendaraan
Pengambilan data waktu tempuh kendaraan dilapangan dilakukan dengan
mencatat waktu mulai berangkat dari rute asal dan waktu tiba pada rute
akhir. Total waktu yang digunakan untuk melayani rute dalam sekali
jalan, termasuk tundaan, waktu berhenti untuk menaikkan dan
menurunkan penumpang. Pada survei waktu tempuh dilakukan dengan
cara manual dan alat yang dipakai adalah jam tangan yang dibawa oleh
pencatat. Tata cara pengambilan data waktu tempuh dilakukan sebagai
berikut:
1. Petugas mencatat waktu berangkat tepat pada saat kendaraan mulai
bergerak meninggalkan rute awal dan mencatat waktu pada saat
kendaraan tiba di rute akhir.
2. Waktu yang didapat (waktu tempuh) langsung dicatat pada form
yang tersedia,selanjutnya dilakukan pencatatan yang sama untuk
semua kendaraan yang dinaiki oleh si petugas.

3.4 Analisa Data


A. Faktor Muatan Penumpang (Load Factor)
Faktor muatan penumpang adalah sebagai perbandingan antara
banyaknya 31 penumpang per jarak dengan kapasitas tempat duduk
angkutan umum yang tersedia. Faktor muatan penumpang untuk
keberangkatan dari Sp.Comodor menuju Kantor Pusat Pemerintahan
Pedawa Puntong Kabupaten Aceh Timur setiap hari survei diperoleh
dengan cara membagikan jumlah penumpang setiap sampel dengan
kapasitas tempat duduk yang tersedia. Kemudian dihitung faktor
muatan penumpang rata-rata pada saat survei.
B. Analisa Biaya Operasi Kendaraan (BOK)
20

Untuk mengetahui besaran biaya operasi kendaraan diperlukan analisa


terhadap hubungan kerja antara pengusaha (operator) dan sopir
angkutan umum terlebih dahulu. Hal ini diketahui untuk menentukan
beban-beban biaya yang nantinya berpengaruh terhadap operasional
kendaraan.
C. Analisa Biaya Pokok Pelayanan
Biaya Pokok Pelayanan angkutan umum adalah biaya yang harus
dikeluarkan oleh pihak operator untuk dapat menghasilkan satuan
produksi pelayanan angkutan umum. Berdasarkan defenisi ini maka
besaran biaya pokok pelayanan angkutan akan sangat dipengaruhi oleh
besaran biaya pokok operasional per satuan waktu dan besaran produksi
pelayanan angkutan per satuan waktu.
Evaluasi tarif pada dasarnya dilakukan dengan menggunakan tiga informasi
yang telah di peroleh sebelumnya, yaitu berdasarkan besarnya biaya produk
operasional, biaya di lapangan dan biaya Pemko. Ketiga informasi dasar tersebut
digabungkan, mengingat bahwa prinsip dasar dari suatu tarif adalah suatu besaran
atau struktur yang mampu mengakomodasi dua kepentingan, kepentingan pemilik
angkutan umum dan kepentingan masyarakat sebagai pengguna jasa angkutan
umum. Dimana kepentingan pemilik angkutan umum dapat direpresentasikan
dengan besaran biaya pokok kendaraan dan biaya di lapangan.

3.5 Analisis Data


Setelah pengolahan data dilakukan, maka tahapan selanjutnya adalah
analisis data untuk mendapatkan nilai waktu perjalanan dengan 3(tiga) metode
penaksiran yang dilakukan. adalah metode income approach dan running speed
approach. Metode running speed approach menggunakan data volume lalu lintas
dan kecepatan kendaraan. Selanjutnya biaya perjalanan yang telah diperoleh dari
hasil pengolahan data dijadikan sebagai data untuk menghitung nilai waktu
perjalanan dengan menggunakan metode running speed approach. Sedangkan
metode income approach langsung diolah dengan rumus yang telah dikemukakan
pada tinjauan kepustakaan untuk mendapatkan hasil yang diperlukan dalam
21

penelitian ini. Nilai waktu yang diperoleh dengan menggunakan masing masing
metode penaksiran tersebut selanjutnya dapat diketahui sebagai bentuk
penghematan waktu perjalanan bagi pengguna angkutan pribadi dan angkutan
umum bus damri di Kota Langsa.
3.6 Peralatan yang digunakan
Peralatan atau instrumen penelitian adalah semua alat yang digunakan untuk
mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah, atau mengumpulkan,
mengelola, menganalisa dan menyajikan data – data secara sistematis serta
objektif dengan tujuan memecahkan suatu persoalan . Dalam hal ini ada beberapa
alat yang digunakan yaitu :
Tabel 3.1 : Peralatan yang digunakan
Gambar Alat Nama Alat Fungsi Alat

Alat tulis untuk


Alat Tulis mengumpulkan
data

Untuk
Camera dokumentasi
penelitian

Formulir Pencatat data


nilai waktu dan
BOK
22

Gambar Alat Nama Alat Fungsi Alat

Untuk
Menghitung
Waktu
Stopwatch
Pengendaraan
tiap titik Bus
Damri
23

3.8 Bagan Alir Penelitian


Bagan alir (flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow)
didalam program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir digunakan
terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi. Bagan dapat dilihat
pada gambar 3.2

Mulai

Latar Belakang

Tujuan Penelitian

Batasan Masalah
MASALAH
Pengumpulan Data

Studi Pustaka

Data Primer : Data Sekunder :


Data Jumlah Penumpang Studi Peneliti Terdahulu
Data Waktu Tempuh Studi Literatur
Survei BOK

Analisis Data

 Analisis Biaya Operasioanal Kendaraan

 Analisis Kecepatan Waktu Tempuh


24

KESIMPULAN

Selesai
Gambar 3.2 Bagan alir penelitian

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Hasil dan pembahasan penelitian ini adalah proses pembuatan dan


pegelompokan data secara baik tentang informasi suatu kegiatan berdasarkan
fakta melalui usaha pikiran peneliti dalam mengolah data dan menganalisa objek
atau topik penelitian secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu
persoalan sehingga ditemukanya suatu gambaran atau hasil dari sebuah penelitian

4.1. UMUM
Tarif yang ideal adalah tarif yang tidak hanya ditinjau dari sisi operator saja
tetapi dari sisi penumpang sebagai pengguna jasa bus damri. Sehingga pengambil
kebijakan dapat memenuhi kepentingan antara operator dan pengguna bus damri
dan tidak memihak pada salah satunya.

4.2. PELAKSANAAN SURVEI


Survai dilaksanakan pada hari Rabu tangal 15 Agustus dan hari Jumat
tanggal 19 Agutus 2022. Survai dilaksanakan sesuai dengan pembagian jam sibuk
dan jam tidak sibuk. Untuk survai pada jam sibuk diambil pada jam 07.00 sampai
dengan jam 18.00 , sedangkan untuk jam tidak sibuk diambil pada jam 07.00
sampai dengan 16.45.
25

4.3. ANALISIS TARIF BERDASARKAN (BOK)


Untuk mengetahui besaran biaya operasi kendaraan diperlukan analisa
terhadap hubungan kerja antara pengusaha (Operator) Bus damri dan angkutan
umum pribadi terlebih dahulu. Hal ini diketahui untuk menentukan beban-beban
biaya yang nantinya berpengaruh terhadap operasional kendaraan.

A. Biaya Opersional Kendaraan untuk angkutan Bus Damri

1. Karakteristik Kendaraan
a) Tipe = Bus
b) Jenis Pelayanan = Angkutan Antar Kota
c) Kapasitas/daya angkut penumpang = 25 orang
d) Kapasitas bahan bakar = 40 liter
e) Kapasitas Oli mesin = 5 liter
f) Kapasitas Oli garden = 2,5liter
g) Kapasitas Oli transmisi = 4 liter

2. Produksi per minibus

b) Km-tempuh/ rit = 160 Km-tempuh/trip


c) Frekuensi /hari = 2 trip/hari
d) Km-tempuh/hari = 2 x 160 = 320 km/hari
e) Hari operasi/bulan = 22 hari
f) Km-tempuh/bulan = 22 x 320 = 7040km
g) Km-tempuh/tahun = 12 x 7040 = 84.480km/tahun

B. Biaya Operasional Kendaraan pribadi

1. Karakteristik Kendaraan

h) Tipe = Toyota,Inova
i) Jenis Pelayanan = Antar Kota
j) Kapasitas/daya angkut penumpang = 6 orang
k) Kapasitas bahan bakar = 50 liter
26

l) Kapasitas Oli mesin = 2 liter


m) Kapasitas Oli garden = 2,5liter

2. Produksi per minibus

b) Km-tempuh/ rit = 160 Km-tempuh/trip


c) Frekuensi /hari = 2 trip/hari
d) Km-tempuh/hari = 2 x 160 = 320 km/hari
e) Hari operasi/bulan = 22 hari
f) Km-tempuh/bulan = 22 x 320 = 7040km
g) Km-tempuh/tahun = 12 x 7040 = 84.480 km/tahun

4.4.1. Perhitungan Biaya Langsung Bus Damri


Biaya langsung adalah biaya yang langsung di bebankan pada biaya
operasi kendaraan atau biaya pokok, dan dapat dibagi lagi menjadi:

1. Biaya Penyusutan Kendaraan


Perhitungan biaya penyusutan kendaraan (Defresiasi) dipengaruhi oleh
bebarapa hal yaitu harga awal kendaraan, masa penyusutan dan nilai residu.
Berdasarkan hasil analisa yang didapat dari wawancara terhadap pihak
operator angkutan kepemilikan kendaraan dengan masa penyusutan selama 7
tahun dan nilai residu 20% dari harga kendaraan, maka diperoleh biaya
penyusutan kendaraan rata rata dari tiap trayek sebagai berikut

a) Harga Kendaraan = Rp. 250.000.000 (Tahun 2015)


b) Masa penyusutan = 7 tahun
c) Nilai residu = 20% dari nilai kendaraan

= 20% x Rp. 250.000.000,-

= 50.000.000-

Harga Kendaraan−Nilai residu


Biaya penyusutan bus – km =
Produksi bus−kmthn x masa penyusutan
27

250.000.000−50.000 .000
=
84.840 x 7

= 338.20/bus –km

2) Bunga Modal

Harga kendaraan x tingkat bunga per tahun


Biaya modal per tahun =
masa penyusutan

150.000.000 x 10 %
= 7

= Rp. 2.143.000 per bus/tahun

Bunga modal per bus−km


Bunga modal per bus-km =
Produksi bus−km pertahun

2.143.000
=
115.200

= Rp. 18.60/km

3. Pajak Kendaraan

Kendaraan yang dioperasikan untuk pelayanan umum biasanya diharuskan


untuk membayar pajak. Pajak kendaraan biasanya dibayarkan untuk jangka waktu
satu tahun sekali yang besarnya sudah ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan
ukuran dan tahun kendaraan. Berdasarkan hasil analisa yang didapat dari
wawancara terhadap pihak pemilik angkutan diperoleh data pajak kendaraan rata-
rata.

Biaya Pajak kendaraan = Rp. 2.400.000

Km tempuh /tahun = 115.200 km/tahun

Biaya pajak
Biaya pajak per bus-km =
km−tempuh/tahun
28

2.400.000
= 115.200

= Rp. 20.833/-km

4. Biaya Gaji Supir

Gaji:

- Gaji supir bus/hari = 1 x 50.000 = Rp. 50.000

- Gaji supir bus/bulan = 30 x 50.000 = Rp. 1.500.000

- Gaji supir bus/tahun = 12 x 1.500.000 = Rp.18.000.000

Biaya bus per tahun


1. Gaji/upah = Rp. 18.000.000
2. Uang dinas/tunjangan kerja operasi =Rp. 3.000.000
3. Tunjangan sosial =Rp. 15.000.000
Jumlah = Rp. 36.000.000

Biaya awak bus per tahun


Biaya/bus-km =
kmtempuh/tahun

36 .000.000
= 115.200

= Rp 312.500/ km

5. Bahan Bakar Minyak (BBM)

Penggunaan BBM tergantung pada jenis kendaraan. Konsumsi bahan bakar


untuk tiap kendaraan biasanya dihitung berdasarkan jarak yang di tempuhnya.
29

Oleh karena pemakaian BBM akan sebanding dengan perjalananya. Tiap


pengemudi tentu berbeda beda dalam hal pemakaian bahan bakar, hal ini
dipengaruhi car acara tiap pengemudi dalam menjalankan kendaraannya. Selain
itu bahan bakar juga berpengaruh pada kondisi kendaraan, kondisi geografi yang
dilaluinya , kondisi lalu lintas sekitar, kondisi jalan, kondisi cuaca dan lain lain.

Selama survei dilakukan pemakaian bahan bakar tiap tiap kendaraan dihitung rata
rata pemakaian bahan bakar yang harus dikeluarkan per tahun diperoleh dari hasil
perkalian biaya bahan bakar per km-tempuh dengan perjalanan kendaraan per
tahun-nya

Berdasarkan hasil analisa yang didapat dari wawancara terhadap pihak supir bus
damri diperoleh biaya BBM rata-rata dari tiap trayek per tahun sebagai berikut

a. Pemakaian BBM /bus/ hari = 40 Liter


b. Km-tempuh/hari = 120 km
c. Pemakaian BBM = 4 km/liter
d. Harga BBM = Rp. 6.800/liter (Solar)
e. Biaya/bus/hari = Rp. 10.000

Pemakaian BBM per bus per hari


Biaya BBM/bus/hari =
km−tempuh per hari
50.000
=
126
= Rp. 396.82/-km

6. Ban

Usia pemakaian Ban sangat tergantung dengan cara sopir mengemudikan


kendaraanya, Hal ini tidak di pengaruhi oleh kecepatan saja, tetapi juga di
pengaruhi keterampilan dan pengalaman sopir dalam mengatasi kendaraan saat
melewati kondisi jalan yang berbeda beda, kecepatan dan pengereman yang
30

tergantung dengan kondisi lalu lintas dan kondisi permukaan jalan. Ban yang
digunakan mobil pribadi umumnya adalah sebanyak 4 buah dengan daya tempuh
48.000 km

Selama survei dilakukan pemakaian ban setiap pengantian tiap-tiap kendaraan


dicatat kemudian di hitung rata ratanya. Biaya penggantian per tahun dihitung
berdasarkan perjalanan kendaraan per tahun dan biaya penggantian ban per km
ganti. Berdasarkan hasil analisa yang didapat dari wawancara terhadap pihak
pengemudi diperoleh biaya penggantian ban rata-rata dari tiap trayek per tahun
sebagai berikut

a. Jumlah pemakaian ban = 4 buah


b. Daya tahan ban = 48.000 km
c. Harga ban/buah
- Baru = Rp. 500.000

Biaya ban/bus-km =
Jumlah pemak aian ban x hargaban per buah
Km daya tahan ban

4 x 500.000
=
48.000
= Rp 41,667/ – km

7. Servis Kecil

Servis kecil dilakukan dengan patokan km-tempuh yang disertai penggantian oli
mesin, gemuk serta oli rem.

Berdasarkan hasil analisa yang didapat dari wawancara terhadap pihak sopir bus
damri, dengan biaya servis kecil rata-rata dengan upah servis kecil sebesar
110,150 tiap kali servis diperoleh biaya servis kecil rata-rata tiap trayek per tahun
sebagai berikut
31

a. Servis kecil dilakukan setiap 1 bulan sekali (9.600 km)


b. Biaya bahan:
- Oli mesin = Rp. 65.000 (Deltalube)
- Oli garden = Rp. 20.000
- Oli transmisi = Rp. 20.000
- Solar = Rp. 5.150
Jumlah = Rp. 110.150

Biaya servis kecil


Biaya servis kecil per bus- km =
Km /Bulan

110.150
= 7040

8. Servis Besar

Servis besar dilakukan setelah beberapa kali servis kecil atau dengan patokan km-
tempuh yang sebaiknya dilakukan setiap 5 bulan sekali yaitu penggantian oli
mesin, oli garden, oli transmisi, oli rem, penggantian gemuk, filter udara, filter oli,
upah servis dan lain lain

Berdasarkan hasil analisa yang didapat dari wawancara terhadap pihak sopir bus
damri diperoleh biaya servis rata-rata dari tiap trayek per tahun sebagai berikut

a) Servis besar dilakukan setiap 5 bulan sekali (48.000 km)

b) Biaya bahan

- Oli mesin = Rp. 65.000 (Deltalube)


- Oli garden = Rp. 20.000
- Oli transmisi = Rp. 20.000
- Kampas rem = Rp. 180.000
- Filter (oli + udara) = Rp. 45.000
32

- Solar = Rp. 6.800


Jumlah = Rp. 333.800
Biaya servis besar
Biaya servis besar per bus-km =
Km /bulan

333.800
= 7040
= Rp. 47.414/bus-km

9. Pemeriksaan umum

Overhaul (turun mesin) dilakukan pada kendaraan yang usianya sudah


mencapai lebih dari 2 tahun dikarenakan kondisi mesin kendaraan yang sudah
mulai aus karena pemakaian yang terlalu lama. Berdasarkan hasil analisa yang
didapat dari wawancara terhadap pihak sopir bus diperoleh biaya servis rata-rata
dari tiap trayek per tahun sebagai berikut

a) Biaya pemeriksaan dilakukan setiap 2 tahun (230.400 km)

b) Biaya pemeriksaan

- Upah = Rp. 500.000


- Bahan = Rp. 7.000.000
Jumlah = Rp. 7.500.000

km tempuh per tahun


Biaya pemeriksaan per tahun = x biaya
km pemeriksaan per 2tahun
pemeriksaaan

84.480
= x 7.500.000
230.400
33

= Rp. 2.750.000

Biaya pemeliharaan per tahun


Biaya pemeriksaan umum per bus-km=
Produksi bus−km per tahun

2.750.000
= 84.480

= Rp.32.552 /bus-km

10. Cuci Kendaraan

Berdasarkan hasil analisa yang didapat dari wawancara terhadap pihak supir
bus damri diperoleh data biaya untuk cuci kendaraan:

a) Biaya cuci bus/hari = Rp 35.000


b) Biaya cuci bus/bulan = Rp 1.050.000

Biaya cuci bus per bulan


Biaya cuci bus per bus-km =
Produksi bus−km per bulan

1.050.000
= 9.600

= Rp. 109.375/bus-km

12. Penambahan Oli mesin

a) Penambahan oli mesin = 1,5 liter


b) Km tempuh/hari = 160 km
c) Harga oli = 65.000

Penambahan oli x harga oli


Biaya penambahan oli/bus-km =
kmtempuh per hari

1,5 x Rp.65000
= 160

= Rp 609,375/bus-km
34

13. KIR

Besarnya KIR biasanya untuk jangka 6 bulan sekali yang bertujuan untuk
pemantauan kelayakan jalan bagi kendaraan yang bersangkutan. Berdasarkan hasil
analisa yang didapat dari wawancara terhadap pihak operator angkutan, diperoleh
biaya KIR kendaraan dari tiap trayek per tahun sebagai berikut

a) Frekuensi KIR per tahun = 2 kali per tahun


b) Biaya setiap kali KIR = Rp. 350.000
c) Biaya KIR/tahun = Rp.700.000

Biaya KIR per tahun


Biaya KIR per bus-km =
Produksi bus−km per tahun

700,000
=
84.480

= Rp. 8.285/bus-km

4.4.2. Perhitungan Biaya Langsung Mobil Pribadi


Biaya langsung adalah biaya yang langsung di bebankan pada biaya
operasi kendaraan atau biaya pokok, dan dapat dibagi lagi menjadi:

1. Biaya Penyusutan Kendaraan


Perhitungan biaya penyusutan kendaraan (Defresiasi) dipengaruhi oleh
bebarapa hal yaitu harga awal kendaraan, masa penyusutan dan nilai residu.
Berdasarkan hasil analisa yang didapat dari wawancara terhadap pihak
kepemilikan kendaraan dengan masa penyusutan selama 7 tahun dan nilai residu
20% dari harga kendaraan, maka diperoleh biaya penyusutan kendaraan rata rata
dari tiap trayek sebagai berikut

a) Harga Kendaraan = Rp. 350.000.000 (Tahun 2016)


b) Masa penyusutan = 7 tahun
c) Nilai residu = 20% dari nilai kendaraan

= 20% x Rp. 350.000.000,-


35

= 70.000.000-

Harga Kendaraan−Nilai residu


Biaya penyusutan bus – km =
Produksi bus−kmthn x masa penyusutan

350.000.000−70.000 .000
=
115.200 x 7

= 347.223/bus – km

2) Bunga Modal

Harga kendaraan x tingkat bunga per tahun


Biaya modal per tahun =
masa penyusutan

350.000.000 x 10 %
= 7

= Rp. 2.453.000 per bus/tahun

Bunga modal per bus−km


Bunga modal per bus-km =
Produksi bus−km pertahun

2.453.000
=
115.200

= Rp. 21.29/bus-km

3. Pajak Kendaraan

Kendaraan yang dioperasikan untuk pelayanan pribadi biasanya


diharuskan untuk membayar pajak. Pajak kendaraan biasanya dibayarkan untuk
jangka waktu satu tahun sekali yang besarnya sudah ditetapkan oleh pemerintah
berdasarkan ukuran dan tahun kendaraan. Berdasarkan hasil analisa yang didapat
dari wawancara terhadap pihak pemilik diperoleh data pajak kendaraan rata-rata.

Biaya Pajak kendaraan = Rp. 3.175.000

Km tempuh /tahun = 115.200 km/tahun


36

Biaya pajak
Biaya pajak per bus-km =
km−tempuh/tahun

3.175.000
= 115.200

= Rp. 2.753/bus-km

4. Bahan Bakar Minyak (BBM)

Penggunaan BBM tergantung pada jenis kendaraan. Konsumsi bahan bakar


untuk tiap kendaraan biasanya dihitung berdasarkan jarak yang di tempuhnya.
Oleh karena pemakaian BBM akan sebanding dengan perjalananya. Tiap
pengemudi tentu berbeda beda dalam hal pemakaian bahan bakar, hal ini
dipengaruhi car acara tiap pengemudi dalam menjalankan kendaraannya. Selain
itu bahan bakar juga berpengaruh pada kondisi kendaraan, kondisi geografi yang
dilaluinya , kondisi lalu lintas sekitar, kondisi jalan, kondisi cuaca dan lain lain.

Selama survei dilakukan pemakaian bahan bakar tiap tiap kendaraan dihitung rata
rata pemakaian bahan bakar yang harus dikeluarkan per tahun diperoleh dari hasil
perkalian biaya bahan bakar per km-tempuh dengan perjalanan kendaraan per
tahun-nya

Berdasarkan hasil analisa yang didapat dari wawancara terhadap pihak pemilik
diperoleh biaya BBM rata-rata dari tiap trayek per tahun sebagai berikut

a. Pemakaian BBM / hari = 50 Liter


b. Km-tempuh/hari = 120 km
c. Pemakaian BBM = 11,5km/liter
d. Harga BBM = Rp. 14.000/liter (Pertamax)

Pemakaian BBM per bus per hari


Biaya BBM/hari =
km−tempuh per hari
37

250.000
=
240

= Rp. 1.041/-km6.

5.Ban

Usia pemakaian Ban sangat tergantung dengan cara sopir mengemudikan


kendaraanya, Hal ini tidak di pengaruhi oleh kecepatan saja, tetapi juga di
pengaruhi keterampilan dan pengalaman sopir dalam mengatasi kendaraan saat
melewati kondisi jalan yang berbeda beda, kecepatan dan pengereman yang
tergantung dengan kondisi lalu lintas dan kondisi permukaan jalan. Ban yang
digunakan mobil pribadi umumnya adalah sebanyak 4 buah dengan daya tempuh
48.000 km

Selama survei dilakukan pemakaian ban setiap pengantian tiap-tiap kendaraan


dicatat kemudian di hitung rata ratanya. Biaya penggantian per tahun dihitung
berdasarkan perjalanan kendaraan per tahun dan biaya penggantian ban per km
ganti. Berdasarkan hasil analisa yang didapat dari wawancara terhadap pihak
pengemudi diperoleh biaya penggantian ban rata-rata dari tiap trayek per tahun
sebagai berikut

d. Jumlah pemakaian ban = 4 buah


e. Daya tahan ban = 48.000 km
f. Harga ban/buah
- Baru = Rp. 500.000

Biaya ban/bus-km =
Jumlah pemak aian ban x hargaban per buah
Km daya tahan ban

4 x 500.000
=
48.000
= Rp 41,667/ – km
38

6. Servis Kecil

Servis kecil dilakukan dengan patokan km-tempuh yang disertai penggantian oli
mesin, gemuk serta oli rem.

Berdasarkan hasil analisa yang didapat dari wawancara terhadap pihak pengemudi
mobil , dengan biaya servis kecil rata-rata dengan upah servis kecil sebesar
150,500 tiap kali servis diperoleh biaya servis kecil rata-rata tiap trayek per tahun
sebagai berikut

c. Servis kecil dilakukan setiap 1 bulan sekali (9.600 km)


d. Biaya bahan:
- Oli mesin = Rp. 40.000 (Deltalube)
- Oli garden = Rp. 90.000
- Oli transmisi = Rp. 150.000
Jumlah = Rp. 280.000

Biaya servis kecil


Biaya servis kecil per bus- km =
Km /Bulan

280.000
= 9.600

=Rp.2,916/km

7. Servis Besar

Servis besar dilakukan setelah beberapa kali servis kecil atau dengan patokan km-
tempuh yang sebaiknya dilakukan setiap 5 bulan sekali yaitu penggantian oli
mesin, oli garden, oli transmisi, oli rem, penggantian gemuk, filter udara, filter oli,
upah servis dan lain lain

Berdasarkan hasil analisa yang didapat dari wawancara terhadap pihak pengemudi
diperoleh biaya servis rata-rata dari tiap trayek per tahun sebagai berikut

a) Servis besar dilakukan setiap 5 bulan sekali (48.000 km)


39

b) Biaya bahan

- Oli mesin = Rp. 40.000 (Deltalube)


- Oli garden = Rp. 90.000
- Oli transmisi = Rp. 150.000
- Kampas rem = Rp. 300.000
- Filter (oli + udara) = Rp. 115.000
- Solar = Rp. 6.800
Jumlah = Rp. 763,000/km
Biaya servis besar
Biaya servis besar per bus-km =
Km

763,000
= 48.000
= Rp. 15,895/-km

8. Pemeriksaan umum

Overhaul (turun mesin) dilakukan pada kendaraan yang usianya sudah


mencapai lebih dari 2 tahun dikarenakan kondisi mesin kendaraan yang sudah
mulai aus karena pemakaian yang terlalu lama. Berdasarkan hasil analisa yang
didapat dari wawancara terhadap pihak sopir bus diperoleh biaya servis rata-rata
dari tiap trayek per tahun sebagai berikut

a) Biaya pemeriksaan dilakukan setiap 2 tahun (230.400 km)

b) Biaya pemeriksaan

- Upah = Rp. 500.000


- Bahan = Rp. 9.000.000
Jumlah = Rp. 1,400,000
40

km tempuh per tahun


Biaya pemeriksaan per tahun = x biaya
km pemeriksaan per 2tahun
pemeriksaaan

115.200
= x 1,400,000
230.400

= Rp. 3.750.000

Biaya pemeliharaan per tahun


Biaya pemeriksaan umum per bus-km=
Produksi bus−km per tahun

3.750.000
= 115.200

= Rp. 32.552/-km

9. Cuci Kendaraan

Berdasarkan hasil analisa yang didapat dari wawancara terhadap pihak


pengemudi diperoleh data biaya untuk cuci kendaraan:

c) Biaya cuci bus/hari = Rp 50.000


d) Biaya cuci bus/bulan = Rp 1.050.000

Biaya cuci per bulan


Biaya cuci bus per bus-km =
Produksi−km per bulan

1.050.000
= 9.600

= Rp. 109.375/bus-km
41

10. Penambahan Oli mesin

d) Penambahan oli mesin = 1,5 liter


e) Km tempuh/hari = 160 km
f) Harga oli = 65.000

Penambahan oli x harga oli


Biaya penambahan oli/bus-km =
kmtempuh per hari

1,5 x Rp.65000
= 160

= Rp 609,375/bus-km

4.4.3. Biaya Tidak Langsung

Dibawah ini perhitungan untuk Biaya tidak Langsung angkutan umum minibus
Jumbo.

Tabel 4.4 Biaya tidak langsung per segmen usaha per tahun

Biaya listrik dan air Rp. 250.000 x 12 = Rp 3.000.000


Biaya pemeliharaan kantor Rp. 150.000 x 12 = Rp. 1.800.000
Biaya administrasi Rp. 200.000 x 12 = Rp 2.400.000
Total biaya tidak langsung Rp.7.200.000

1. Biaya tidak langsung per bus per tahun


42

Total biayatidak langsung per segmen per tahun


=
Jumlah bus

7.200.000
= 20

= Rp. 360.000

2. Biaya tidak langsung/bus-km


Biaya tidak langsung per bus per segmen/tahun
=
Produksi bus per km per tahun

7.200.000
= 115,200

= Rp. 62,5/bus-km

Hasil Perhitungan BOK

BOK Total = Biaya Langsung + Biaya Tidak Langsug

Biaya Langsung = 62,5/bus-km

Biaya Tidak langsung = 360,000/bus-km

Jumlah = 422,5bus/-km

4.4.5. Kecepatan Perjalan

Untuk mengetahui waktu tempuh dapat digunakan rumus 2.3 Berikut waktu
tempuh angkutan bus damri
a). Waktu tempuh Bus Damri
TT = 1,5jam
L = 2,1km
2,1
160 = = 1,4Km/jam
1,5 Jam
b). Waktu tempuh Mobil Pribadi
TT= 1.2jam
L=2,1km
43

2,1
160= = 1,75Km/jam.
1,2 Jam
.3. PERHITUNGAN TARIF BERDASARKAN BOK

Tabel 4.1. Perhitungan untuk tarif berdasarkan biaya operasional kendaraan


untuk angkutan umum bus damri dan angkutan pribadi.

Keterangan Bus Damri Toyota


Gaji supir bus Rp.312.500/km -
BBM Rp. 824.75/km Rp.643.75/km
Ban Rp.41,667/km Rp.41,667/km
Servis kecil Rp.11.473/km Rp.21.96/km
Servis besar Rp. 7.167/ km Rp.15,895/km
Periksa umum Rp. 32.552/ km Rp.32.552/km
oli mesin Rp.609,375/bus Rp.15,895/m
Cuci Rp.109.375/bus Rp.109.375/m
STNK Rp. 20.833/bus Rp.2.753/km
KIR Rp. 60.763/bus Rp.60.763/km
Asuransi Tidak ada Tidak Ada
Jumlah Rp.3.309.876/Km Rp.1.294.961.25/km

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, maka diperoleh
kesimpulan sebagai berikut :

1. Besaran tarif berdasarkan Biaya Operasional Kendaraan (BOK) untuk


angkutan bus damri sebesar Rp. 10.000 yang harus dikeluarkan.
44

2. Besaran tarif berdasarkan Biaya Operasional Kendaraan (BOK) untuk


mobil pribadi sebesar Rp. 100.000 yang harus dikeluarkan

5.2 Saran

1. Masih ada angkutan umum yang beroperasi memiliki umur ekonomis


kendaraan lebih dari 13 tahun yang seharusnya kurang layak untuk
beroperasi, akan tetapi angkutan tersebut masih tetap di paksakan untuk
beroperasi. Hal ini dapat menyebabpkan ketidak nyamanan para pengguna
jasa angkutan tersebut. Sehingga perlu dilakukan penggantian armada
yang baru atau armada yang lebih layak
2. Tarif yang diberlakukan untuk angkutan bus damri minibus lebih tinggi
dari daya beli penumpang sehingga perlu kebijikan pemerintah untuk
kesesuaian tarif yang berlaku
3. Harus ada perawatan kendaraan secara berkala pada angkutan yang sudah
tidak layak.
4. Perlu adanya perbaikan untuk fasilitas angkutan yang disediakan oleh
pemilik angkutan bus damri agar penumpang merasa nyaman untuk
memakai jasa angkutan minibus tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Kadir, A. (2006). Tranportasi : Peran dan Dampaknya Dalam Pertumbuhan


Ekonomi Nasional. Jurnal Perencanaan Dan Pengembangan Wilayah
Wahana Hijau, 1(3), 121–131.
LFitriyah, A. T. (2014). Pengaruh Pendapatan Perkapita dan jumlah Penduduk
serta laju Pertumbuhan Ekonomi terhadap angkutan Udara di Kalimantan
Timur.
45

0fyar, & dalam kusuma, 2019. (2013). Perspektif pengembangan jaringan


transportasi dalam mendukung kek barru sulawesi selatan perspective
development on transportation network to support kek barru sulawesi
selatan. 25, 400–406.
Rahman, R. (2012). Analisa biaya operasi kendaraan (bok) angkutan umum antar
kota dalam propinsi rute palu - poso. Rekayasa Dan Manajemen
Transportasi, 2(1), 8–21.
Rismayani, R., & Ardimansyah, A. (2015). Aplikasi Berbasis Mobile untuk
Pencarian Rute Angkutan Umum Kota Makassar Menggunakan Algoritma
Depth First Search. Pekommas, 18(3), 171–180.
https://doi.org/10.30818/jpkm.2015.1180303
Tazaruwah, D. W. (2019). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaakn
Transportasi Publik di Kota Semarang.
Warpani, & 1990. (2012). EVALUASI PELAYANAN BUS dan MPU KOTA
SURABAYA. October 2017, 2–7.
Yogiantoro, K. (2017). Tata Kelola Pemeliharaan Terminal Transportasi Umum
Di Terminal Sungai Kunjang Kelurahan Karang Kota Samarinda. 5, 6694–
6708.

Nugroho Utomo dan Iwan, 2008, Analisa Tingkat Pelayanan bus damri
Transportasi Publik di Kota Surabaya, Jurnal Rekayasa Perencanaan,
Vol. 4.
Aly, Mohamad Anas, 1995, Evaluasi Tarif Angkutan Bus Damri Dalam Propinsi,
Jakarta: Direktorat Bina Teknik.
Darmawati, Rini, 2011, Eksplorasi Faktor-faktor Yang Berpengaruh Terhadap
Kenyamanan dan Keamanan , Yogyakarta: Bappeda, Vol. VI. ISSN.
46

Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga, 1995. Manajemen


transportasi dan perencanaani. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Marga.
Direktorat Penataan Ruang, 2000, Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan
Prasarana dan Sarana Ruang di Perkotaan. Jakarta: Direktur Penataan Ruang
Nasional.
Heriyanto, Eko, 2010, Analisis potensi dan Permasalahan Terhadap Peluang
Implementasi Kebijakan Pedestrianisasi di Kawasan Malioboro
Yogyakarta, Yogyakarta: Bappeda, Vol. v. ISSN.
Lily Mauliani, Ari Widyati, Wafirul Aqli. 2013, Analisis Karakteristik dan
Aktivitas Pedestrian, Jurnal Arsitektur fakultas Teknik Universitas
Muhammadiyah Jakarta. Jakarta.
Muh.Ikbal, Mashuri dan Palu, 2011, Perencanaan Transportasi, Jurnal Rekayasa
dan Manajemen Transportasi, Vol. 1.
Novalino, Pratama, 20b 14, evaluasi tarif angkutan bus ekonomi antar kota
berdasarkan biaya operasiona Kampus Universitas Sriwijaya Indermalaya,
Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan Universitas Sriwijaya.

Anda mungkin juga menyukai