Anda di halaman 1dari 37

PROPOSAL

ANALISIS PERBANDINGAN BIAYA MATERIAL PEKERJAAN


PASANGAN DINDING BATA RINGAN DENGAN BATA MERAH PADA
PEMBANGUNAN GEDUNG SATPOL PP KOTA KENDARI

OLEH:

LA ODE ISRADATULMUNTAHA
2019 10 087

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULAWESI TENGGARA
KENDARI
2023
ANALISIS PERBANDINGAN BIAYA MATERIAL
PEKERJAAN PASANGAN DINDING BATA RINGAN
DENGAN BATA MERAH PADA PEMBANGUNAN GEDUNG
SATPOL PP KOTA KENDARI

PROPOSAL

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Akademik Sarjana
Teknik Sipil Pada Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Sulawesi Tenggara

OLEH :

LA ODE ISRADATUL MUNTAHA


2019 10 087

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULAWESI TENGGARA
KENDARI
2023
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Yang bertanda tangan tangan di bawah ini:

Nama : La Ode Isradatul Muntaha

Stambuk : 201910087

Program Studi : Teknik Sipil

Jenjang Pendidikan : Strata Satu (S-1)

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-

benar merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan salinan atau pengambil

alihan karya orang lain.

Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini

adalah hasil jiplak (plagued) maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan

tersebut sesuai peraturan yang berlaku.

Kendari,…..……. 2023

Yang menyatakan,

La Ode Isradatul Muntaha


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala karena karunia

dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas

Akhir ini yang berjudul “Analisis Perbandingan Biaya Material Pekerjaan

Pasangan Dinding Bata Ringan dengan Bata Merah Pada Pembangunan

Gedung Satpol PP”, serta sholawat serta salam tak lupa kita haturkan kepada

Baginda Rasulullah Shalallahi Alai Wassalam yang telah membawa kita ke alam

yang terang benderang dari alam jahiliyah.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas akhir dan penelitian

ini, tidak sedikit hambatan dan rintangan yang penulis dapatkan. Untuk itu,

penulis ucapkan terima kasih kepada Bapak Sufrianto, SE.,M.Si (Pembimbing I)

dan Bapak Ir.Vickky Anggara Ilham, ST.,M.T. (Pembimbing II) yang dengan

tulus ikhlas meluangkan waktunya guna memberikan arahan, bimbingan dan

petunjuk demi penyelesaian penyusunan tugas akhir ini.

Ucapan terima kasih yang sama penulis haturkan pula kepada :

1. Prof. Dr. Ir.H. Andi Bahrun,M.Sc.Agric Selaku Rektor Unsultra

2. Dr. Irwan Lakawa, ST.,M.Si Selaku Dekan Fakultas Teknik Unsultra

3. Ir.Vickky Anggara Ilham, ST.,M.T Selaku Ketua Jurusan S1 Teknik Sipil,

Fakultas Teknik Unsultra.

4. Dan Para Dosen S1 Teknik Sipil Fakultas Teknik Unsultra

5. Orang tua tercinta “Bapak Laode Kadir dan Ibu Waode Pariama”, saudara-

saudara saya yang selalu memberikan semangat dan dukungan.

iii
6. Rekan-rekan saya (Wahid, Ril, Amar, kadir, Anwar, Arfih dan Seluruh

Mahasiswa S1 Teknik Sipil Unsultra).

7. Semua pihak yang telah membantu, baik secara langsung maupun tidak

langsung yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Kendari, Oktober 2023

La Ode Isradatul Muntaha


201910087

iv
DAFTAR ISI

Halaman Sampul ................................................................................................ i


Halaman Pernyataan Keaslian Tulisan ............................................................. ii
Halaman Kata Pengantar ................................................................................. iii
Daftar Isi ........................................................................................................... v
Daftar Tabel ..................................................................................................... vii
Daftar Gambar.................................... ........................................................... viii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan penelitian ................................................................................. 3
D. Manfaat penelitian ............................................................................... 3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA


A. Pengertian Dinding ............................................................................ 4
B. Jenis-jenis Bata .................................................................................. 4
1. Bata Merah ............................................................................ 4
2. Bata Ringan ........................................................................... 8
C. Rencana Anggaran Biaya ................................................................. 12
D. Analisa Harga Satuan....................................................................... 14
E. Koefisien ......................................................................................... 15
F. Penentuan Koefisien ........................................................................ 15
G. Penelitian Terdahulu…………………………………………………19

BAB III. METODE PENELITIAN


A. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................... 22
1. Lokasi Penelitian ................................................................. 22
2. Waktu Penelitian ................................................................. 22
B. Jenis dan Sumber Data ............................................................ 22
C. Variabel Penelitian ........... ………………………………. ............. 22
D. Teknik Pengumpulan Data............................................................. 23
E. Teknik Analisis Data ..................................................................... 23

v
F. Definisi Operasional ...................................................................... 24
G. Konsep Operasional ……………………………………………26
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 27
LAMPIRAN…………………………………………………………………… 29

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Daftar koefisien 1 m2 pek. pas bata merah ½ bata 1pc :5Pp ..................... 16
Tabel 2.2 Daftar koefisien 1 m2 pek. plesteran bata merah 1 pc: 4 Pp tebal 20
mm ......................................................................................................................... 16
Tabel 2.3 Daftar koefisien 1 m2 pekerjaan acian 3 mm bata merah .......................... 17
Tabel 2.4 Daftar koefisien 1 m2 pekerjaan pasangan bata ringan 10x20x60 ............. 17
Tabel 2.5 Daftar koefisien 1 m2 pekerjaan plesteran bata ringan tebal 15 mm ......... 17
Tabel 2.6 Daftar koefisien 1 m2 pekerjaan acian bata ringan tebal 2 mm ................. 18
Tabel 3.1 Sumber Data Penelitian………………………………………………….. 21
Tabel 3.2 Variabel Penelitian……………………………………………………… .22

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bata Merah ............................................................................................ 5


Gambar 2.2 Bata Ringan ........................................................................................... 9
Gambar 3.1 Konsep Operasional .............................................................................. 23
Lampiran 1 .............................................................................................................. x
Lampiran 2…………………………………………………………………………...xi

viii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan material bahan bangunan sudah semakin maju. Bahan

material dinding juga terus berkembang seiring tuntutan kebutuhan dalan

mencapai biaya, waktu, mutu yang paling efektif dan efisien. Munculnya

teknologi bata ringan sebagai material dinding, cukup memberikan dampak

positif bagi masyarakat pada umumnya dan dunia konstruksi pada khususnya

(Gradeo Rori, et.al, 2020).

Rencana anggaran biaya konstruksi bangunan merupakan sebuah

pekerjaan utama dalam suatu proyek. Perencanaan anggaran biaya terdiri dari

berbagai jenis harga satuan pekerjaan, yaitu harga yang dihitung berdasarkan

analisis harga satuan bahan dan upah tenaga kerja. Harga satuan pekerjaan dalam

proyek konstruksi merupakan salah satu nilai yang perlu diperhatikan. Bahan

dan tenaga kerja yang digunakan dalam konstruksi bangunan tentu memiliki

variasi bahan yang beragam. Hal ini dapat menjadi pokok pikiran oleh para

kontraktor sebagai salah satu fungsi utama dari kegiatan konstruksi

Jenis pekerjaan yang diteliti adalah harga satuan pekerjaan dinding.

Dinding merupakan bagian bangunan yang sangat penting peranannya dalam

konstruksi bangunan, terutama sebagai pelindung dari isi yang ada di dalam

bangunan tersebut. Bahan material dinding pun memiliki dimensi yang beragam,

oleh karena itu kuantitas dari bahan material pun akan berbeda-beda. Bahan

material yang memiliki dimensi besar tentu memerlukan jumlah bahan lebih
2

sedikit dibandingkan dengan bahan material yang memiliki ukuran lebih kecil.

Perbandingan bahan dasar, dimensi, serta material pelengkap akan

mempengaruhi biaya yang diperlukan dalam pekerjaan dinding. Para kontraktor

harus bisa menyesuaikan kebutuhan dalam pengerjaan dinding suatu bangunan

baik itu perumahan atau pun perkantoran dengan mempertimbangkan aspek

biaya.

Batu bata, dengan bata ringan menjadi pilihan dalam perbandingan ini,

karena bahan yang digunakan masih kurang dalam proyek bangunan di Kota

Kendari. Sistem informasi perbandingan harga satuan pekerjaan dinding ini

dibuat agar dapat membantu permasalahan yang timbul dari berbagai jenis

material dinding pada suatu bangunan di Kota Kendari.

Berdasarkan uraian diatas perlu dilakukan penelitian dengan judul :

Analisis Perbandingan Biaya Material Pekerjaan Pasangan Dinding Bata

Ringan dengan Bata Merah Pada Pembangunan Gedung satpol PP Kota

Kendari

B. Rumusan Masalah

1. Berapa rencana anggaran biaya pekerjaan dinding bangunan

menggunakan material bata ringan pada proyek?

2. Bagaimana membandingkan anggaran biaya pekerjaan dinding bata

ringan dengan bata merah

C. Tujuan Penelitian

1. Menganalisis anggaran biaya pekerjaan dinding bangunan menggunakan

material bata ringan pada proyek.


3

2. Membandingkan anggaran biaya pekerjaan dinding bata ringan dengan

bata merah.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat akademisi :

- Memberikan Pembelajaran dan pengetahuan terhadap mahasiswa

pentingnya mengetahui perbandingan biaya material pekerjaan

pasangan dinding bata ringan da bata merah

2. Manfaat Praktisi :

- Dapat menjadikan modal keterampian untuk terjun ke dunia pekerjaan

yang semakin berkembang


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Dinding

Dalam pengertian umum dinding adalah bagian dari bangunan yang

berfungsi sebagai pemisah antara ruangan luar dengan ruangan dalam,

melindungi terhadap intrusi dan cuaca, penyokong atap dan sebagai pembatas

ruang satu dengan ruangan lainnya, berfungsi pula sebagai penahan cahaya

panas dari matahari, menahan tiupan angin dari luar, dan untuk menghindari

gangguan binatang liar. (Sahid, 2010).

Serta suatu struktur padat yang membatasi dan kadang melindungi suatu

area. Umumnya, dinding membatasi suatu bangunan dan menyokong struktur

lainnya, membatasi ruang dalam bangunan menjadi ruangan-ruangan, atau

melindungi atau membatasi suatu ruang di alam terbuka. Tiga jenis utama

dinding struktural adalah dinding bangunan, dinding pembatas, serta dinding

penahan. (Sahid, 2010).

B. Jenis-jenis Bata

1. Bata Merah

Menurut Yayasan Dana Normalisasi Indonesia (1978) dalam Cahyo Andi

Dwi (2016), Bata merah adalah suatu unsur bangunan, yang diperuntukkan

pembuatan konstruksi bangunan dan yang dibuat dari tanah dengan atau tanpa

campuran bahan-bahan lain, dibakar cukup tinggi, hingga tidak dapat hancur lagi

bila direndam air.


5

Bata merah masih lebih banyak digunakan dari pada bata ringan atau bata

jenis lainnya, karena selain sudah teruji kekuatannya harganya pun murah. Selain

tahan lama serta lebih kuat dan kokoh, jarang sekali terjadi keretakan pada

dinding yang dibangun menggunakan material bata merah. Selain itu material ini

sangat tahan terhadap panas sehingga dapat menjadi perlindungan tersendiri bagi

bangunan dari bahaya api. Rori, G., Deane, R. O. (2020)

Spesi untuk bata merah menggunakan campuran pasir dan semen, yang

terdiri dari bermacam-macam jenis, memiliki fungsi yang berbeda-beda dan

penggunaannya tergantung kepada kebutuhan. Macam spesi dibedakan pada

takaran dari pasir dan semen, mulai dari 1 : 1 sampai dengan 1 : 5. Sama halnya

dengan spesi, plesteran juga menggunakan campuran dari pasir dan semen.

Gambar 2.1 Bata Merah


(Sumber : Google, 2022)

a. Keunggulan Bata Merah

Adapun keunggulan bata merah adalah sebagai berikut :

1. Relatif tidak memerlukan keahlian khusus untuk memasang bata

merah

2. Ukuran bata merah yang kecil memudahkan pengangkutan

3. Mudah membentuk bidang kecil atau pkerjaan diarea yang sempit


6

4. Murah harganya

5. Mudah mendapatkannya

6. Tidak memerlukan perekat khusus, hanya semen dan pasir ayak

biasa. Untuk dinding kedap air diperlukan campuran 1:2 atau 1:3

(artinya 1 takaran semen dicampur 3 takaran pasir ayak).

Sedangkan untuk dinding yang tidak kedap air dapat menggunakan

perbandingan 1:4 hingga 1:6

7. Bata merah memiliki ketahanan tinggi terhadap panas, sehingga

dapat menjadi perlindungan terhadap api

b. Kelemahan Bata Merah

Adapun kelemahan bata merah adalah sebagai berikut:

1. Sulit untuk membuat pasangan bata yang rapi

2. Bata merah mudah terpengaruh suhu, menyerap panas pada musim

panas dan menyerap dingin pada musim dingin, sehingga suhu

ruangan tidak dapat dikondisikan atau tidak stabil

3. Cenderung lebih boros dalam penggunaan perekat (semen dan

pasir)

4. Kualitas dan ukuran yang kurang seragam mengurangi kerapihan

pemasangan, dan menambah sisa (waste). Pemasangan yang tidak

bisa rapi mengakibatkan kebutuhan akan plesteran yang tebal untuk

menghasilkan dinding yang cukup rata

5. Waktu pemasangan lebih lama dibandingkan bahan dinding lainnya

6. Memiliki berat jenis yang besar, sehingga membebani struktur


7

c. Tata Laksana Pasangan Bata Merah

Dinding bata merah yang lazim dipakai adalah dengan pemasangan

setengah batu dengan siar antar lapisan minimal memiliki jarak seperempat batu

namun sangat disarankan untuk menggunakan jarak setengah batu. Spesi untuk

pasangan dinding bata merah ini adalah campuran dari semen portland dan pasir

dengan berbagai macam perbandingan yang disesuaikan dengan fungsinya,

misalnya untuk daerah kamar mandi (basah), siar menggunakan campuran 1:2,

untuk daerah non-kamar mandi (tidak basah), menggunakan campuran 1:4/1:5.

Tata laksana pemasangan bata merah secara khusus dapat diuraikan

sebagai berikut :

1. Basahi batu bata merah dengan air agar bata merah bersih dari debu yang

dapat mengganggu merekatnya bata merah dengan perekat. Di samping

itu, juga dapat mengurangi absorbsi air yang ada pada perekat spesi

sehingga kadar air pada adukan bias tetap terjaga.

2. Letakkan adukan pada siar horizontal pasangan bata merah, setelah bata

merah diletakkan, beri adukan pada siar vertikal.

3. Sesuaikan posisi bata merah dengan jenis pasangan yang direncanakan,

kemudian ditekan sehingga posisi bata merah menyatu dengan adukan di

bawahnya, tapi jangan ditekan terlalu keras agar ketebalan adukan spesi

tetap terjaga.

4. Sebagai patokan agar pemasangan bata merah tidak miring, maka

digunakan seutas benang kasur sebagai ukuran tegak lurusnya dinding

terhadap lantai, juga arah mendatarnya.


8

Sedangkan tata laksana pekerjaan plesteran dan acian dinding bata merah

adalah sebagai berikut :

1. Lapisan kepala setebal 20 mm dibubuhkan di atas lapisan pertama dan

kemudian diratakan dengan kayu perata.

2. Basahi dinding dan sikat agar bersih dari debu dan kotoran.

3. Lapisan pertama berupa adukan ± 20 mm dengan cara dibanting ke

permukaan dinding agar permukaan dinding menjadi rata, lalu ratakan

mengikuti lapisan kepala yang sudah dibuat sebelumnya.

4. Lapisan akhir adalah acian setebal ± 3 mm untuk memperhalus lapisan

dinding. Sama halnya dengan pasangan dinding bata ringan, pemasangan

dinding bata merah ini juga memiliki syarat yang sama, yakni tiap 12 m2

pasangan dinding, harus diperkuat dengan menggunakan kolom praktis.

Selain itu, pasangan bata merah per harinya juga dibatasi pada ketinggian

1,2 m pasangan dinding.

2. Bata Ringan

Bata Ringan/Blok Beton Ringan (Autoclaved Aerated Concrete) adalah

beton ringan terbuat dari bahan baku berkualitas tinggi, diproduksi dengan

teknologi proses terbaru. Produk ini dapat digunakan sebagai pembuatan dinding

suatu struktur bangunan, maupun sebagai panel lantai, tergantung kepada jenis

maupun ukuran dari blok beton ringan yang dipakai. Bata ringan AAC ini pertama

kali dikembangkan di Swedia pada tahun 1923 sebagai alternatif material

bangunan untuk mengurangi penggundulan hutan.Bata ringan AAC ini kemudian

dikembangkan lagi oleh Joseph Hebel di Jerman pada tahun 1943.Di Indonesia
9

sendiri bata ringan mulai dikenal sejak tahun 1995, saat didirikannya Pabrikasi

AAC di Karawang, Jawa Barat. (Goritman, Birdyant, at al. 2012)

Pada umumnya berat beton ringan berkisar antara 600 – 1600 kg/m3.

Karena itu keunggulan beton ringan utamanya ada pada berat, sehingga apabila

digunakan pada proyek bangunan tinggi (high rise building) akan dapat secara

signifikan mengurangi berat sendiri bangunan, yang selanjutnya berdampak

kepada perhitungan pondasi.

Beberapa produk mortar khusus yang mendukung pekerjaan pemasangan

bata ringan, antara lain eco mortar, prime mortar, drymix, mortar utama, dan lain-

lain. Untuk bata ringan acuan yang digunakan adalah informasi yang terterapada

salah satu website produsen bata ringan dan mortar di Indonesia.

Gambar 2.2 Bata Ringan


(Sumber : Google, 2021)

a. Keunggulan Bata Ringan

Adapun keunggulan bata ringan adalah sebagai berikut:

1. Memiliki ukuran dan kualitas yang seragam, juga mudah dipotong

sehingga dapat menghasilkan dinding yang rapi


10

2. Tidak memerlukan siar yang tebal sehingga menghemat penggunaan

perekat

3. Bobotnya yang ringan mengurangi biaya transportasi.

4. Ukuran lebih besar, sehingga pengangkutan lebih mudah dilakukan

dan pelaksanaan lebih cepat daripada bata merah

5. Tidak diperlukan plesteran yang tebal, umumnya cukup sekitar 2,5

cm

6. Kedap air, sehingga kecil kemungkinan terjadinya rembesan air

7. Mempunyai kekedapan suara yang baik

8. Kuat tekan yang tinggi

9. Mempunyai ketahanan yang baik terhadap gempa bumi

b. Kelemahan Bata Ringan

Adapun kelemahan bata ringan adalah sebagai berikut:

1. Karena ukurannya yang besar, untuk pekerjaan dengan ukuran

tanggung, menghasilkan sisa yang cukup banyak

2. Menggunakan perekatnya khusus. Kini populer disebut semen

instan, saat ini sudah banyak tersedia dengan berbagai merk

3. Diperlukan keahlian khusus untuk memasang bata ringan untuk

mencapai hasil yang maksimal

4. Jika terkena air, maka untuk menjadi benar-benar kering dibutuhkan

waktu yang lebih lama dari bata biasa

5. Harga relatif lebih mahal daripada bata merah

6. Lebih sulit didapat


11

c. Tata Laksana Pasangan Bata Ringan

Ketika akan dipasang, permukaan blok bata ringan yang akan dilapisi oleh

perekat harus dibersihkan terlebih dahulu. Hal ini sangat penting agar perekat dan

permukaan bata ringan dapat bersenyawa dengan baik.

1. Pertama-tama tarik benang antara sudut – sudut dinding untuk

menentukan posisi dan kerataan dinding secara vertikal dan

horizontal dan kemudiandi cek dengan menggunakan waterpass.

2. Untuk adukan spesi, campurkan Prime Mortar MU-380dengan air,

direkomendasikan menggunakan mesin mixing, namun dapat juga

dilakukan secara manual.

3. Kebutuhan air per sack-nya adalah 12 liter untuk Prime Mortar MU-

380, yang ditambahkan pada Prime Mortar MU-380 secara bertahap

sambil diaduk sampai rata.

4. Taruhadukan Prime Mortar MU-380 di atasnya dan

kemudiandiratakan. Letakkan blok bata ringan di atas Prime Mortar

MU-380 dan kemudian ditekan.

5. Atur posisi bata ringan agar rata dengan permukaan benang. Untuk

lapisan kedua, rekatkan blok bata ringan telah di bubuhi oleh PM

6. Tiap sisinya dipukul dengan menggunakan palu karetagar kuat,

namun jangan dipukul terlalu keras agarperekat tidak hilang dan

tetap pada ketebalan 1,5 mm– 3 mm. Bila pada permukaan dinding

terdapat kelebihan perekat, maka harus dibersihkan

sebelummengeras.
12

Sedangkan untuk plesteran menggunakan Semen Protland campur

pasir pasang dan acian menggunakan Prime Mortar MU-200.

1. Aduk semen dan pasir kemudian campurkan air. Tebal yang

dibutuhkan adalah ± 15 mm. Sebelum dilakukan plesteran, rapikan

permukaan dinding terlebih dahulu.

2. Bila ada lubang yang kecil sebaiknya ditambal dulu dengan Prime

Mortar MU-380.

3. Bersihkan permukaan dinding dari kotoran debu atau lainnya.

4. Taruh adukan plesterpadapermukaan dinding dan kemudian ratakan.

Setelahrata diplester, kemudian dilapisi lagi oleh acian dengan

ketebalan ± 2 mm untuk memperhaluspermukaan dinding dengan

menggunakan Prime Mortar MU-200. Kebutuhan air persack untuk

Prime Mortar MU-200 adalah 16 liter. Pengerjaan acian ini

sebaiknya dilakukan setelah 3 hari umur plesteran.

C. Rencana Angaran Biaya

Rencana Anggaran Biaya bangunan atau sering disingkat RAB adalah

perhitungan biaya bangunan berdasarkan gambar bangunan dan spesifikasi

pekerjaan konstruksi yang akan di bangun, RAB merupakan tahapan penting

dalam perencanaan pendirian bangunan. di dalam RAB ditulis dengan jelas jenis

pekerjaan dan jenis material bangunan yang akan digunakan. Upah pekerja serta

biaya bahan bangunan yang diperlukan pun dihitung dengan terperinci. Jika
13

rincian didalam RAB dipatuhi selam proyek dilaksanakan, kemungkinan biaya

proyek membengkak pun menjadi sangat kecil. (Pretty Angelia Wuisan, 2021)

Rencana Anggaran biaya untuk suatu proyek adalah prakiraan keuangan

yang merupakan dasar untuk pengendalian biaya proyek serta aliran kas proyek

tersebut. Pengembangan dari hal tersebut diantaranya adalah fungsi dari estimasi

biaya, anggaran, aliran kas, pengendalian biaya, dan profit proyek tersebut.

(Chandra, et al. 2003).

Penaksiran biaya kasar dilakukan dengan cara menghitung volume

bangunan, harga satuan standar dari tipe bangunan, dan kualitas finishing

bangunan. Luas bangunan dikalikan dengan harga satuan bangunan per meter

persegi.Perhitungan anggaran biaya kasar digunakan sebagai pedoman terhadap

anggaran biaya yang dihitung secara rinci. Meski berupa pendekatan biaya kasar,

tetapi hasil perhitungan antara anggaran biaya kasar dan rinci tidak jauh berbeda.

Anggaran biaya rinci adalah anggaran biaya bangunan yang dihitung

secara mendetail, yaitu menghitung volume dan harga seluruh pekerja

pelaksanaan.Volume dihitung berdasarkan gambar denah. Sementara itu, harga

pekerjan pelaksanaan ditentukan berdasarkan spesifikasi material yang dituangkan

menjadi harga satuan pekerjaan. (Chandra, et al. 2003).

Secara umum perhitungan RAB dirumuskan sebagai berikut:

RAB = ( V x AHS ) : (2.1)


Sumber: Modul Penggambaran Perhitungan Volume, Ahs & Rab
Dimana :

-. Rencana Anggaran Biaya atau disingkat RAB adalah perkiraan biaya


14

yang dibutuhkan saat ingin melakukan suatu proyek tertentu.

- Volume adalah besaran satuan pekerjaan sesuai dengan masing-

masing item pekerjaan

- AHS adalah Perhitungan kebutuhan biaya Tenaga Kerja, bahan,

dan peralatan untuk mendapatkan harga satuan untuk satu jenis

pekerjaan tertentu.

Secara umun perbandingan anggaran biaya dirumuskan sebagai berikut:

X = (BR – BM) (2.2)

Dimana :

- X = perbandingan pasangan dinding bata merah dan bata ringan

- BR = atau bata ringan adalah anggaran biaya pasangan dinding

bata merah

- BM = atau bata merah adalah anggaran biaya pasangan dinding

bata ringan

D. Analisa Harga Satuan

Analisa Harga Satuan Pekerjaan Konstruksi (AHS) SNI 2022 adalah standart

baku nasional untuk menentukan harga satuan setiap pekerjaan konstruksi pada

proyek pembangunan. Pekerjaan konstruksi adalah tahapan-tahapan pekerjaan

yang akan dikerjakan pada setiap proyek bangunan. (AHSP, 2022)

Pekerjaan konstruksi adalah nama-nama pekerjaan yang dikerjakan pada

suatu bangunan. Misalnya nama-nama pekerjaan konstruksi pada bangunan

perkantoran: pekerjaan pondasi batu, pekerjaan pasangan dinding bata merah,

pekerjaan beton, pekerjaan lantai, pekerjaan atap dan sebagainya. Untuk


15

menentukan harga satuan setiap pekerjaan tersebut kalau tidak ada standart baku

(AHS-SNI 2022) akan sulit dilakukan, sebab setiap pekerjaan adalah proses

pengolahan bahan baku menjadi bahan jadi. Misalnya saja pekerjaan pasangan

dinding bata merahakan sangat sulit menentukan harga satuan biayanya tanpa

AHS-SNI 2022, sebab pada pekerjaan pasangan bata merah ada komponen bahan

material dan komponen upah mengerjakannya, ada spesifikasi bahan perekat yang

akan digunakan. (AHSP, 2022)

E. Koefisien

Koefisien analisa harga satuan adalah angka–angka jumlah kebutuhan bahan

maupun tenaga yang diperlukan untuk mengerjakan suatu pekerjaan dalam satu

satuan tertentu.koefisien analisa harga satuan berfungsi sebagai pedoman awal

perhitungan rencana anggaran biaya bangunan, kondisi tersebut membuat

koefisien analisa harga satuan menjadi kunci menghitung dengan tepat perkiraan

anggaran biaya bangunan. (Sigit. A, 2020).

F. Penentuan Koefisien

Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang tata cara perhitungan harga

satuan pekerjaan dinding untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

adalah revisi dari SNI 03-6897-2002 tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan

dinding, yang disesuaikan dengan keadaan di Indonesia dengan melakukan

modifikasi terhadap indeks harga satuan. Standar ini disusun oleh Panitia Teknik

Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil melalui Gugus Kerja Struktur
16

dan Konstruksi Bangunan pada Sub panitia Teknis Bahan, Sains, Struktur dan

Konstruksi Bangunan. (Sigit. A, 2020).

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan ini disusun berdasarkan pada

hasil penelitian Analisis Biaya Konstruksi di Pusat Litbang Permukiman 1988 –

1991. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama dengan melakukan

pengumpulan data sekunder analisis biaya yang diperoleh dari beberapa BUMN,

Kontraktor dan data yang berasal dari analisis yang telah ada sebelumnya yaitu

BOW. Dari data sekunder yang terkumpul dipilih data dengan modus terbanyak.

Tahap kedua adalah penelitian lapangan untuk memperoleh data primer sebagai

cross check terhadap data sekunder terpilih pada penelitian tahap pertama.

Penelitian lapangan berupa penelitian produktifitas tenaga kerja lapangan pada

beberapa proyek pembangunan gedung dan perumahan serta penelitian

laboratorium bahan bangunan untuk komposisi bahan yang digunakan pada setiap

jenis pekerjaan dengan pendekatan kinerja/performance dari jenis pekerjaan

terkait. (Sigit. A, 2020).

Bagian yang akan dianalisa dalam pekerjaan dinding adalah sebagai

berikut :

1. Dasar koefisien pekerjaan pasangan bata merah

a) Pekerjaan pasangan dinding bata merah

Tabel 2.1 Daftar koefisien 1 m2 pekerjaan pasangan bata merah ½ bata

1pc : 5Pp
17

No Uraian Sat. Koefisien


A TENAGA
Pekerja OH 0.300
Tukang batu OH 0.100
Kepala tukang OH 0.010
Mandor OH 0.015
B BAHAN
Bata merah Bh 70.00
Semen portlan Kg 9.680
Pasir pasang m3 0.045
(Sumber : AHSP-SNI, 2022 Bidang Cipta Karya dan Perumahan)

b) Pekerjaan plesteran

Tabel 2.2 Daftar koefisien 1 m2 pekerjaan plesteran bata merah 1pc:5Pp

tebal 15 mm

No Uraian Sat. Koefisien


1 TENAGA
Pekerja OH 0.300
Tukang batu OH 0.150
Kepala tukang OH 0.015
Mandor OH 0.015
2 BAHAN
Semen portlan Kg 5.184
Pasir pasang m3 0.026
(Sumber : AHSP-SNI, 2022 Bidang Cipta Karya dan Perumahan)

c) Pekerjaan acian

Tabel 2.3 Daftar koefisien 1 m2 pekerjaan acian 3 mm bata merah

No Uraian Sat. Koefisien


A TENAGA
Pekerja OH 0.200
Tukang batu OH 0.100
Kepala tukang OH 0.010
Mandor OH 0.010
B BAHAN
Semen Kg 3.250
(Sumber : AHSP-SNI, 2022 Bidang Cipta Karya dan Perumahan)
18

2. Dasar koefisien pekerjaan pasangan bata ringan

a) Pekerjaan pasangan dinding bata ringan

Tabel 2.4 Daftar koefisien 1 m2 pekerjaan pasangan bata ringan 10x20x60

No Uraian Satuan Koefisien


A TENAGA
Pekerja OH 0.671
Tukang batu OH 1.300
Kepala tukang OH 0.130
Mandor OH 0.003
B BAHAN
Bata ringan Biji 8.400
Prime mortar MU-380 Kg 0.063
C PERALATAN
Cetok bata ringan % 10.00
(Sumber : AHSP-SNI, 2022 Bidang Cipta Karya dan Perumahan)

b) Pekerjaan plesteran

Tabel 2.5 Daftar koefisien 1 m2 pekerjaan plesteran bata ringan tebal 15


mm 1pc:4Pp

No Uraian Sat. Koefisien


A TENAGA
Pekerja OH 0.3000
Tukang Batu OH 0.1500
Kepala tukang OH 0.0150
Mandor OH 0.0150
B BAHAN
Semen Kg 6.2400
Pasir Pasang M3 0,0240
(Sumber : AHSP-SNI, 2022 Bidang Cipta Karya dan Perumahan

c) Pekerjaan acian

Tabel 2.6 Daftar koefisien 1 m2 pekerjaan acian bata ringan tebal 2 mm


19

No Uraian Sat. Koefisien


A TENAGA
Pekerja OH 0.200
Tukang Batu OH 0.100
Kepala tukang OH 0.010
Mandor OH 0.010
B BAHAN
Prime Mortar MU-200 Kg 2.000
(Sumber : AHSP-SNI, 2022 Bidang Cipta Karya dan Perumahan)

G. Penelitian Terdahulu

Prashant Gautam, Siram. 2013. Comparison of Autoclaved Aerated Concrete

Blocks with Red Bricks. Berdasarkan latar belakang masalah penelitian ini yang

bertujuan untuk mengetahui biaya dan waktu Implementasi dan perbandingan

penggunaan metode dinding bata merah dan dinding bata ringan untuk dinding

konstruksi, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut dengan mengganti

konstruksi ringan. metode dinding bata dinding menjadi metode bata merah,

konstruksi dinding menjadi 1,17x kali (17%). Untuk waktu pelaksanaan, metode

bata merah 1,49 kali lebih cepat (49% lebih cepat) dibandingkan metode bata

merah.

Wuwuh Asrining Puri, 2013. Red bricks and light bricks cost analysis for

walls and mild steel and wood for roof truss. acuan untuk pasangan dinding bata

ringan menggunakan fine coat tipe PM-300, sebagai perekat khusus untuk bata

ringan. Harga fine coat tersebut adalah Rp.75.000,- per sack (40 kg). Dari hasil

analisa perhitungan bata merah dan bata ringan terjadi selisih biaya, Penggunaan

bahan batu bata masih lebih murah di banding bata ringan. Harga 1 m2 pasang

dinding bata merah adalah Rp 106.377,-dan harga 1 m2 dinding bata ringan


20

adalah Rp 136.763,- Jadi selisih harga tiap 1 m2 nya adalah : Rp 136.763,- Rp

106.377,- = Rp 30.386,- Maka pada pembangunan Gedung Kantor BPN

Kabupaten Mojokerto ini jika dipakai batu bata dibandingkan dengan bata ringan

secara keseluruhan terdapat selisih harga : Rp 30.386,- x 5.567.85 m2 = Rp

169.184.690,-.

Hidayatulloh, M.U, dkk. 2023. Perbandingan Biaya dan Waktu Pengerjaan

Pasangan Dinding Bata Merah dan Bata Ringan. Pekerjaan konstruksi berupa

pemasangan dinding, tentu tidak jauh dari segi biaya pekerjaan pemasangan.

Perhitungan harga ini menjadi sangat penting dalam upayanya untuk mendapatkan

kualitas yang baik dengan harga satuan pekerjaan yang relatif murah. Harga

satuan pekerjaan pasangan dinding di Indonesia didasarkan pada acuan utama

yaitu Permen PUPR No 1 Tahun 2022. Pada kenyataannya, nilai ini hanya

menjadi acuan pelaku konstruksi saja. Terdapat perbedaan harga serta koefisien

bagi setiap tenaga kerja, material dan alat sesuai dengan daerah dan kemampuan

masing-masing tenaga kerja Oleh karenanya, dilakukan dengan mengambil

referensi dari beberapa penelitian sebelumnya, namun terdapat perbedaan pada

beberapa utama. Perbedaan yang terdapat dalam penelitian kali ini salah satunya

adalah perbedaan studi kasus serta fokus utama dalam penelitian ini. Penelitian

bertujuan untuk mengetahui perbandingan Biaya Material pekerjaan pemasangan

dinding menggunakan bata merah dan bata ringan serta membandingkan hasil

pekerjaan lapangan dengan acuan yang berlaku.

Pratama, i.d. dkk. 2020. Analisis perbandingan produktivitas tenaga kerja

dilakukan terhadap pemasangan dinding bata merah dan bata ringan. Penelitian
21

dilakukan dengan cara wawancara (interview) dan pengamatan langsung

dilapangan (observation). Untuk pengambilan data diambil beberapa sample dari

proyek yang menggunakan bata merah dan bata ringan sebagai bahan uji.

Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif. Dimana peneliti

melakukan pengamatan pada lokasi dan melakukan wawancara kepada pihak yang

bersangkutan. Metode pengamatan pada penelitian ini dilakukan secara langsung

yaitu mencatat waktu dan volume dinding bata merah serta bata ringan yang

diperlukan dalam pekerjaan dinding. Selain itu, dilakukan metode wawancara agar

didapatkan data proyek, data tukang dan data harga. Penelitian Sebelumnya akan

menganalisis produktivitas tukang dan waktu pekerjaan, volume pekerjaan, dan

biaya pada pekerjaan dinding batu bata merah pada (Proyek Pembangunan Kost

Eksklusif dan Villa Yogyakarta) serta pekerjaan dinding bata ringan pada (Proyek

Patra Comfort Hotel Yogyakarta). Subjek penelitian pada penelitian ini adalah

dinding yang menggunakan batu bata merah dan dinding yang menggunakan bata

ringan. Bata merah yang digunakan dengan ukuran panjang 22 cm, tebal 6 cm,

dan tinggi 11 cm. Dan bata ringan yang digunakan adalah bata ringan berpori

(aerated concrete) dengan ukuran panjang 60 cm, tinggi 20 cm dengan ketebalan

10 cm. Penelitian Ini tentu dilakukan dengan studi kasus atau objek yang berbeda

dengan penelitian sebelumnya dan berfokus pada perbandingan biaya material

pekerjaan pasangan dinding bata ringan dan bata merah.


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini berada di Jalan Mayjend S. Parman Raya, Kecamatan

Mandonga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara Pada Proyek Pembangunan Gedung

Satpol PP, Konsultan Perencana Seperti yang tersedia dilampiran 1.

2. Waktu Penelitian

Waktu Penelitian ini dilakukan sejak tanggal keluarnya izin penelitian.

B. Jenis dan Sumber Data

Tabel 3.1 Sumber Data Penelitian

No Jenis data Sumber Data

Data sekunder Meliputi:

1 Biaya Material
Konsultan
2 Volume Dinding Pasangan

Bata

(Sumber : Rencana Penelitian 2023)

C. Variabel Penelitian

Adapun indikator variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.2,

sebagai berikut

Tabel 3.2 Variabel Penelitian


23

NO Unsur yang Ditinjau Indikator

1 Rencana Anggaran - Volume Pekerjaan

Biaya (RAB) - Ananalisa Harga Satuan

Pekerjaan (AHSP)

2 Perbandingan anggaran - RAB Pasangan dinding

biaya pekerjaan Bata Ringan

- RAB Pasangan dinding

Pekerjaan Bata Merah

(Sumber : Analisis Penelitian 2023)

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang sesuai dengan masalah yang di teliti, maka

peneliti menggunakan data sekunder

1. Data sekunder di peroleh dengan cara turun langsung ke lokasi

penelitian

2. Kemudian meminta data dari konsultan Perencana

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang akan diuraikan sesuai dengan tujuan penelitian

adalah sebagai berikut.

1. Analisis Rencana Anggaran Biaya

a. Analisis harga satuan pekerjaan pasangan bata merah mengacu pada

tabel 2.1
24

b. Analisis harga satuan pekerjaan plesteran bata merah mengacu pada

tabel 2.2

c. Analisis harga satuan pekerjaan acian bata merah mengacu pada

tabel 2.3

d. Analisis harga satuan pekerjaan pasangan bata ringan mengacu pada

tabel 2.4

e. Analisis harga satuan pekerjaan plesteran bata ringan mengacu pada

tabel 2.5

f. Analisis harga satuan pekejaan acian bat ringan mengacu pada tabe

2.6

g. Menghitung rencana anggaran biaya menggunakan persamaan 2.1

2. Perbandingan anggaran biaya

a. Mengitung perbandingan anggaran biaya dengan menggunakan

persamaan 2.2

F. Defenisi Operasional

Defenisi operasional menjelaskan variabel yang akan digunakan dalam

penelitian. Adapun definesi operasional adalah sebagai berikut:

1. Rencana Anggaran Biaya atau disingkat RAB adalah perkiraan

perhitungan biaya yang dibutuhkan saat ingin melakukan suatu proyek

tertentu.

2. Volume adalah besaran satuan pekerjaan sesuai dengan masing-

masing item pekerjaan


25

3. Analisa harga satuan pekerjaan (AHSP) adalah Perhitungan kebutuhan

biaya Tenaga Kerja, bahan, dan peralatan untuk mendapatkan harga

satuan untuk satu jenis pekerjaan tertentu.

4. Pasangan bata merah adalah cara bata merah disusun atau dipasang

bersama-sama untuk membentuk dinding atau struktur bangunan

dengan menggunakan campuran adukan pasir dan semen.

5. Pasangan bata ringan adalah cara bata ringan disusun atau dipasang

bersama-sama untuk membentuk dinding atau struktur bangunan

dengan menggunakan Prime mortar.


26

G. Konsep Operasional

Mulai

Biaya material antara pasangan


dinding bata ringan dan bata merah

Berapa RAB pasangan dinding Perbandingan anggaran biaya


bata merah dan bata ringan

Pengumpulan Data

Data Sekunder :
RAB (rencana Anggaran Biaya)
Gambar kerja

Analisis data

Analisis Biaya Pekerjaan Analisis Perbandingan

TIDAK
Hasil Dan Pembahasan

YA
Kesimpulan

Selesai

Gambar 3.2 Bagan alir penelitian


(Sumber : Analisa penulis, 2023)
27

DAFTAR PUSTAKA

Aditha, Soemanto. M. 2014. Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Dinding Bata


Ringan dengan Metode SNI & MS. Project Pada Proyek Pembangunan
Gedung Laboratorium Enterpreneurship Terpadu Universitas
Brawijaya. Malang : Universitas Brawijaya.
AHSP. 2022. Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaa Konstruksi Bangunan
Gedung dan Perumahan. Jakarta : Badan Standarisasi Nasional.
Cahyo, D. A. 2016. Perbandingan biaya dan waktu pada pelaksanaan pekerjaan
pasangan dinding bata ringan dan dinding bata merah dengan metode
time studi.Universitas jember.
Chandra, et. al. 2003. Perkiraan Biaya Konstruksi. Jakarta: Universitas Atmajaya.
Goritman, Birdyant, at al. 2012. Studi Kasus Perbandingan Berbagai Bata Ringan
Dari Segi Material, Biaya dan Produktivitas. Surabaya : Jurnal Dimensi
pratama teknik. Vol 1. (1), pp: 8-10.
Hidayat. Felix, 2010. Studi Perbandingan Biaya Material Pekerjaan Pasangan
Dinding Bata Ringan Dengan Bata Merah. Bandung. :jurnal Media
teknik sipil. Vol.10 (1), pp: 36-41.
Hidayatulloh, M.U, dkk. 2023. Perbandingan Biaya dan Waktu Pengerjaan
Pasangan Dinding Bata Merah dan Bata Ringan. Universitas Tidar.
Magelang.
Napu, Inka Cyntia, Wikarsa. Liza, Suwanto. Thomas. 2016. Aplikasi Perhitungan
Rencana Anggaran Biaya Pembuatan Rumah Tinggal Berbasis Web.
Universitas Katolik De La Salle. Manado.
Prashant Gautam, Siram. 2013. Comparison of Autoclaved Aerated Concrete Blocks
with Red Bricks: Journal of Engineering Research & Technology. Vol. 2
(10), pp : 221-224.
Pratama, i.d. dkk. 2020. Analisis perbandingan produktivitas tenaga kerja
dilakukan terhadap pemasangan dinding bata merah dan bata ringan.
Universitas Indonesia. Yogyakarta.
Rori, g., Deane, R. O. 2020. Perbandingan biaya Material pekerjaan pasangan
dinding bata ringan dan dinding bata merah studi. Jurnal Sipil statik,
Vol.8 (3), pp: 311-318.
Sahid, 2010 . Analisa Perbandingan Produktivitas KerjaPada pekerjaan bata
konvesional dengan dinding balok Hebel. simposium Nasional.
Universitas Muhammadiya Surakarta.
Wuisan, Angelia. Pretty. 2021. Rencana Anggaran Biaya dan RAP Artikel Ilmiah.
Wuisan. Jakarta.
28

Wuwuh Asrining Puri, 2013. Red bricks and light bricks cost analysis for walls
and mild steel and wood for roof truss: Jurnal Teknik Sipil Surabaya,
Vol.01 (06), pp :108 – 117.

Anda mungkin juga menyukai