Di Susun Oleh :
6519500041
KOMPUTER
TAHUN 2020
LEMBAR PERSETUJUAN
NPM : 6517500068
Hari :
Tanggal :
Tegal,.........................................
Pembimbing
NIPY. 24762061967
ii
LEMBAR PENGESAHAN
NPM : 6517500068
Hari :
Tanggal :
Tegal,.......................................
NIPY.246604051973 NIPY.24762061967
Mengetahui,
NIPY. 69519021969
iii
PERSEMBAHAN
Allah SWT yang telah memberikan kelancaran, kesehatan, dan kemampuan dalam
Bapak dan Ibu yang selalu saya sayangi dan cintai. Terima Kasih untuk doa dan
usaha Bapak dan Ibu untuk saya. Tanpa Bapak dan Ibu, saya tidak akan pernah bisa
mencapai semua ini. Mungkin ucapan terima kasih tak akan pernah cukup untuk
membalasnya. Bapak Ir. M. Yusuf MD, MT. selaku dosen pembimbing Praktik Kerja
Lapangan (PKL), terima kasih atas bantuannya dalam membimbing Praktik Kerja
Lapangan (PKL).
Bapak Dr. Agus Wibowo, ST., MT selaku Dekan Fakultas Teknik dan ilmu komputer
terima kasih telah menjadi teman sejati dalam suka maupun duka. Semangat dan
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur ucapkan kepada kehadirat Allah SWT, karena atas Rahmat dan
Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL).
Adapun praktik kerja laporan ini dilaksanakan untuk memenuhi persyarakatan untuk
melaksanakan jenjang S-1 di Universitas Pancasakti Tegal, Jurusan Teknik Sipil.
Praktik kerja lapangan dilaksanakan selama dua bulan, terhitung dari tanggal
19 juni 2020 sampai 8 september 2020 dengan judul “PENGENALAN ALAT PADA
LABORATORIUM MEKANIKAH TANAH SERTA PENGUNAAN ALAT
HYDROMETER PADA SAMPLE TANAH” di laboratorium PT,MUNJO
GEOTEKNIKA.
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN.........................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN.........................................................................................iii
PERSEMBAHAN........................................................................................................iv
KATA PENGANTAR v
DAFTAR GAMBAR 7
B. Batasan masalah..................................................................................................2
C. Rumusan masalah.......................................................................................................2
D. Tujuan..................................................................................................................3
E. Manfaat................................................................................................................3
A . Mekanika tanah..................................................................................................4
B. Definisi Tanah.....................................................................................................4
vi
BAB IV PENUTUP...................................................................................................42
A. Kesimpulan......................................................................................................42
B. Saran................................................................................................................43
Daftar pustaka.............................................................................................................44
DAFTAR GAMBAR
Gambar soundir 8
Gamar triaxial 11
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program strata satu (S1) merupakan salah satu program pendidikan perguruan
semester. Dimana masa semester 5 ada kegiatan mata kuliah yang dilaksanakan di
Dengan berfikir kritis, melatih ketrampilan, sikap serta pola bertindak dalam
masyarakat industri atau sistem integral lainnya. Bagi Perusahaan diharapkan ada
manfaat dari kerja praktek ini, yaitu dengan memanfaatkan mahasiswa untuk
viii
dengan kemampuan mahasiswa yang bersangkutan. Dengan mendapatkan
B. Batasan Masalah
1. Membahas alat-alat yang ada pada lab mekanika tanah PT.munjo geoteknika
C. Rumusan masalah
1. Apa sajakah alat alat yang ada pada laboratorium dan fungsinya ?
ix
D. Tujuan
Dalam rumusan masalah diatas, tujuan laporan praktik kerja lapangan pada
1. Untuk Mengetahui alat-alat yang ada pada lab mekanika tanah dan mengetahui
fungsinya
E. Manfaat
Dalam rumusan masalah di atas, tujuan Laporan Praktek Kerja Lapangan pada
Laboratorium PT.MUNJO GEOTEKNIKA yang didapat antara lain :
x
BAB II
Landasan Teori
A . Mekanika tanah
Mekanika Tanah adalah bagian dari Geoteknik yang merupakan salah satu
cabang dari ilmu Teknik Sipil, dalam Bahasa Inggris mekanika tanah berarti soil
mechanics atau soil engineering dan Bodenmechanik dalam Bahasa Jerman. Istilah
mekanika tanah diberikan oleh Karl von Terzaghi pada tahun 1925 melalui bukunya
pada Sifat-Sifat Dasar Fisik Tanah), yang membahas prinsip-prinsip dasar dari ilmu
mekanika tanah modern, dan menjadi dasar studi-studi lanjutan ilmu ini, sehingga
B. Definisi Tanah
Tanah merupakan dasar suatu struktur atau konstruksi, baik itu konstruksi bangunan
gedung, konstruksi jalan, maupun konstruksi yang lainnya. Jadi seorang ahli teknik
sipil harus juga mempelajari sifat-sifat dasar dari tanah, seperti asal usulnya,
penyebaran ukuran butiran, kemampuan mengalirkan air, sifat pemampatan bila
dibebani (compressibility), kekuatan geser, kapasitas daya dukung terhadap beban
dan lain-lain.
xi
Dalam pengertian teknik, tanah adalah akumulasi partikel mineral yang tersementasi
(terikat secara kimia) satu sama lain yang terbentuk akibat pelapukan dari batuan.
Proses penghancuran dalam pembentukan tanah dari batuan terjadi secara fisis dan
kimiawi. Secara fisis dapat diakibatkan dengan erosi oleh air, angin atau perpecahan
akibat pembekuan dan pencairan es dalam batuan. Sedangkan cara kimiawi, mineral
batuan induk diubah menjadi mineral-mineral baru melalui reaksi kimia. Air dan
karbon dioksida dari udara membentuk asam-asam karbon yang kemudian bereaksi
dengan mineral-mineral batuan dan membentuk mineral-mineral baru ditambah
garam-garam terlarut. Akibat dari pembentukan tanah secara kimiawi, maka tanah
mempunyai struktur dan sifat-sifat yang berbeda (Das, Braja M, 1985).
Ukuran dari partikel tanah adalah sangat beragam dengan variasi yang cukup besar. Tanah
umunya dapat disebut sebagai kerikil (gravel), pasir (sand), lanau (silt) atau lempung (clay),
tergantung pada ukuran partikel yang paling dominan pada tanah tersebut.
xii
Unified Soil Classification Halus
System (U.S. Army Corps 76,2-4,75 4,75-0,075 (yaitu lanau dan lempung)
of Engineers, U.S. Bureau
of Reclamation) < 0,0075
Pasir (sand) sebagian besar terdiri dari mineral quartz dan feldspar. Butiran dari
mineral yang lain mungkin juga masih ada pada golongan ini , Diameter butiran
0,0075 – 5,0 mm.
Lanau (silt) sebagian besar merupakan fraksi mikroskopis (berukuran sangat kecil)
dari tanah yang terdiri dari butiran-butiran quartz yang sangat halus, dan sejumlah
partikel-partikel berbentuk lempengan-lempengan pipih yang merupakan pecahan
dari mineral-mineral mika, Diameter butiran 0,002 – 0,0075 mm.
Percobaan
Ilmu ini mempelajari sifat-sifat tanah melalui serangkaian percobaan laboratorium
dan percobaan di lapangan.
Percobaan di Lapangan
Sondir
xiii
Bor
Uji Tekan Pelat
Uji Kekuatan Geser Tanah di lapangan, dengan menggunakan alat cbr
1. Sondir
2. Consolidation test
3. Triaxial
4. Hydrometer test
5. CBR lapangan
6. Atterberg limit
7. Oven & timbangan
Itu Merupakan Sebagian Dari Banyaknya Alat-Alat Yang Ada Di Lab Mekanika
Tanah PT.MUNJO GEOTEKNIKA Yang Di Sebutkan.
Alat – alat di lab tersebut tentunya memiliki fungsi yang berbeda-beda tentunya hal
ini berkaitan tujuan dari pengujian, maupun penelitian yang akan dilakukan.
xiv
Sondir
(sumber : di google)
Pengertian Sondir adalah alat berbentuk silindris dengan ujungnya berupa konus.
Dalam uji sondir, stang alat ini ditekan ke dalam tanah dan kemudian perlawanan
tanah terhadap ujung sondir (tahanan ujung) dan gesekan pada silimur silinder diukur.
Alat ini telah lama di Indonesia dan telah digunakan hampir pada setiap penyelidikan
tanah pada pekerjaan teknik sipil karena relatif mudah pemakaiannya, cepat dan amat
ekonomis. Sondir Sesungguhnya alat uji sondir ini merupakan representase atau
model dari pondasi tiang dalam skala kecil. Teknik pendugan lokasi atau kedalaman
tanah keras dengan suatu batang telah lama dipraktekan sejak zaman dulu.
xv
Consolidation test
(sumber: di google)
Alat consolidation test adalah suatu alat yang di yang berfungsi untuk mengetahui
kadar air yang terdapat pada tanah dengan melakukan pengujian pembebanan mulai
dari 0,25 kg hingga 8 kg.
(sumber:
https://ruangsipil.blogspot.com/2018/03/pengertian-
konsolidasi-tahan-dan.html)
xvi
Siapkan sampel tanah, konsolidometer, sel konsolidasi terdiri dari cincin cetak, kertas
filter, batu berpori bawah, batu pori atas, dial, plat beban, air, stopwatch, dan jangka
sorong. Ketika sudah lengkap lalu sampel tanah dapat dipotong sesuai ukuran.
selanjutnya :
2. Timbang cincin cetak yang terisi oleh sampel tanah untuk menimbang berat
5. Siapkan sel konsolidasi lalu masukan batu pori bawah dan kertas filter
6. Masukan cincin cetak yang sudah terisi tanah lalu masukan filter dan batu pori
atas
konsolidometer
11. Beri beban 0,25 kg dan kendurkan kunci lengan agar beban dapat bekerja
13. Beri air pada sel konsolidasi setiap ingin melakukan pengujian dan
penambahan beban
14. Setelah didiamkan selama 24 jam maka catat angka pada dial dan beban dapat
15. Lepaskan sel konsolidasi dari alat dan sampel tanah pada pengujian ditimbang
Triaxial
(sumber: di lapangan)
triaxial merupakan alat penguji untuk mengetahui kekuatan tekan,gesran
batuan atau tanah triaxial ini ada 3 mode pengujian yakni dengan metode
( uu,cu,cd ).
Metode-metode tesebut memiliki fungsi yang hamper sama namun berbeda.
Berikut penjelasan singkatnya :
xviii
tanah belum sempat terkonsolidasi (air di dalam pori tanah tidak
itu pengujian ini juga dinamakan quick test. Sebagai contoh dalam
kasus ini adalah suatu lapisan tanah yang menerima beban relatif cepat
relatif cepat. Pada kasus ini mula-mula air di dalam pori tanah
tambahan beban yang relatif cepat sehingga air di dalam pori tanah
contoh pada kasus ini adalah beban tanki yang didirikan di atas suatu
air dan sample di lapisi pelindung agar tidak terkena air langsung.
xix
yang telah terkonsolidasi dengan kecepatan yang relatif lambat
Hydrometer test
Tujuan Test analisa hidrometer diperlukan kalau 90 % atau lebih dari contoh
yang ditest lolos ayakan no 200; atau untuk manentukan harga activity tanah
(apabila dari cotoh tanah yang lolos ayakan no 200 kurang dari 90 %). Pada
analisa hidrometer, contoh tanah yang ditest dilarutkan dalam air; dalam
keadaan dispersed butir-butir tanah akan turun mengendap dengan bebas ke
dasar bejana. Kecepatan menngendap butir-butir tanah berbeda-beda
tergantung dari ukuran-ukuran butir tanah tersebut. Butiran tanah yang
terbesar akan mengendap lebih dahulu dengan kecepatan mengandap yang
lebih besar
(sumber: di lapangan)
xx
B. Pelampung hidrometer
C. Cawan alumunium, mangkuk, dan solet
D. Neraca
E. Oven
F. Stop watch
G. Termometer
H. Aquades
I. Cairan sodium silikat
J. Bahan yang digunakan pada analisis hidrometer adalah sampel tanah boring
yang telah dioven selama 24 jam.
Cara Kerja
A. Sampel tanah hasil boring yang telah dioven diambil 60 gram, kemudian
diberi aquades secukupnya dan dipanaskan sampai mendidih.
B. Sampel tanah dicampur dengan sodium silikat 10 ml dan diaduk hingga
merata.
C. Campuran tadi dimasukkan dalam gelas ukur dan ditambahkan aquades
hingga volumenya 1000 ml dan didiamkan selama 24 jam dalam keadaan
tertutup rapat.
D. Setelah 24 jam sampel dikocok hingga homogen, lalu pelampung hidrometer
dan termometer dimasukkan, stop watch dihidupkan dan pengukuran dimulai.
E. Hasil pengamatan dicatat dalam tabel terhadap pelampung hidrometer dan
termometer diamati suhunya, waktu pengamatan pada menit ke-1, 2, 5, 12,
30, 60, 240. dan 1440. Pengamatan menit ke-0 adalah pada saat tabung gelas
ukur tegak lurus dengan meja kerja sebelum pelampung hidrometer masuk.
Perhitungan
A. Dari harga berat jenis yang diperoleh dari percobaan Specific Gravity(Gs),
kita menghitung berat isi tanah yaitu : γs = Gs x γw
xxi
B. Dengan harga γs dari tabel II dapat diperoleh nilai koreksi miniscus (Cm).
C. Koreksi miniscus (cm) ditambahkan pada data hasil pembacaan pelampung
hidrometer (Ra) ; Rc = Ra + Cm.
D. Berdasarkan suhu pada pengamatan ke t menit, dari tabel I diperoleh harga
berat isi air (w) sedangkan untuk koreksi ct didapat dari tabel III untuk tiap
suhu terbaca.
E. Berdasarkan harga Rc dari tabel hasil kalibrasi hidrometer diperoleh nilai L.
hidrometer no. 2
Kolom 7 = L/t
Kolom 8 = (L / t )
Kolom 12 = R = Rc + Ct
R.M
P=
10
V Gs
M= .
Ws s - γw
dimana : V = volume = 1000 ml
Ws = berat tanah sampel = 60 gram
Perhitungan selanjutnya disajikan dalam tabel terlampir.
Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Penggunaan Hydrometer
Dalam proses pengukuran massa jenis elektrolit baterai atau accu, perlu diperhatikan
beberapa hal agar dalam proses pengukuran menghasilkan hasil yang maksimal.
Berikut hal-hal yang harus diperhatikan saat menggunakan hydrometer.
xxiii
Pada melakukan proses pembacaan hasil pengukuran hydrometer sebenarnya hanya
membaca skala yang disediakan. Kemudian hasilnya dilakukan perhitungan atau
dibandingkan dengan warna yang ada atau ditunjukkan pada hasil perhitungan.
Berikut perhitungannya.
1. Bening atau tidak berwarna merupakan salah satu warna yang ada pada hydrometer
yang menandakan netral atau berat jenis air yaitu 1.
2. Merah merupakan salah satu warna pada hydrometer yang memiliki arti kondisi aki
yang harus dilakukan pengisian dan penambahan accu zur atau asam sulfat. Pada
posisi merah biasanya elektrolit memiliki massa jenis dari 1100-1220.
3. Putih merupakan salah satu warna pada hydrometer yang memiliki arti poor atau
cukup. Dalam hal ini aki dalam kondisi normal sehingga tidak perlu dilakukan
tindakan apa pun. Warna putih biasanya elektrolit memiliki massa jenis dari 1225-
1250.
4. Hijau merupakan salah satu warna pada hydrometer yang memiliki arti good atau
baik. Pada kondisi ini elektrolit memiliki jenis sebesar 1250-1280.
xxiv
(sumber: https://lauwtjunnji.weebly.com/cbr-lapangan.html)
1. Dongkrak CBR mekanis dengan kapasitas 10 ton, dilengkapi dengan “swivel head”.
2. Cincin penguji (proving ring) dengan kapasitas : 1,5 ton (3000 lbs), 3 ton (6000 lbs),
5 ton (10.000 lbs), atau sesuai dengan kebutuhan.
3. Piston/torak penetrasi dan pipa-pipa penyambung.
4. Arloji penunjuk (dial) penetrasi untuk mengukur penetrasi dengan ketelitian 0,01 mm
(0,001”) dilengkapi dengan balok penyokong dari besi propil sepanjang lebih kurang
2,5 meter.
5. Keping beban (plat besi) yang bergaris tengah 25 cm (10”) berlubang di tengah
dengan berat +/- 5 Kg (10 Pound) dan beban-beban tambahan seberat 2,5 Kg (5
Pound) yang dapat ditambahkan bilamana perlu.
6. Sebuah truck yang dibebani sesuai dengan kebutuhan atau alat-alat berat lainnya
(vibro, excavator, buldozer, dll) yang dibawahnya dapat dipasang sebuah dongkrak
CBR mekanis.
7. Dua dongkrak truck, alat-alat penggali, alat-alat penumbuk, alat-alat perata, waterpas.
xxv
Pemasangan Alat :
2. Permukaan tanah yang akan diuji harus rata levelnya dan tidak ada kemiringan : cek
dengan waterpass
xxvi
3. Dipastikan bahwa di permukaan yang akan diuji (sub grade, sub base, base course,
dsb) tidak ada butiran lepas : bersihkan semua debu, pasir, kerikil yang
lepas/berserakan
4. Untuk tanah dasar yang belum ada perkerasan dan pemadatan, cukup dibersihkan
akar rumput dan bahan organik lain (biasanya sampai kedalaman 30-50 cm)
dibersihkan harus dijaga supaya tidak kelembabannya tidak berubah dari kondisi
awal, jika perlu ditutup dengan plastik apabila cuaca sangat panas
7. Apabila dibutuhkan, dapat dilakukan pemeriksaan kadar air dan berat isi bahan
setempat.
Atterberg limit
(sumber: di lapangan)
Atter berg Limit merupakan ukuran dasar dari butiran halus tanah Tergantung pada
kandunganair pada tanah, tanah dapat diklasifikasikan menjadi empat kondisi : padat,
semi-padat, pastik, dancair. Di setiap kondisi, konsistensi dan sifat dari tanah akan
berbeda-beda, begitu pula sifat-sifat rekayasanya. Atterberg Limit dapat digunakan
xxvii
untuk membedakan antara lanau dan lempung dan juga lebih detailnya dapat
membedakan antara berbagai macam lanau dan lempung.
Atter berg Limit Test merupakan metode pengetesan untuk mengetahui sifat
konsistensi tanah berbutir halus (lanau atau lempung) dengan memberikan kadar air
yang berbeda pada masing-masing sampel yang akan di tes Logika.
Atter berg Limit Test: Saat air diberikan kepada satu sampel tanah halus, setiap partikel
tanah dilapisi oleh lapisan air yang tipis yang diserap oleh partikel tanah. Jika air
terusditambahkan, maka ketebalan lapisan air yang menyelimuti partikel tanah akan terus
bertambah. Peningkatan ketebalan lapisan air pada partikel tanah memungkinkan antar
partikel untuk salingmeluncur lebih mudah. Jadi sifat tanah dapat diketahui dengan
membandingkan kadar air yangterkandung pada masing-masing sampel tanah. Pada
tahun 1913 Albert Mauritz Atterberg (19 Maret 1846 ± 4 April 1916) menyatakan
batasan empat kondisi tanah dalam istilah “limit”, yaitu :
1. Batas susut (Shrinkage Limit) yaitu batasan antara semi-padat dan padat.
2. Batas plass (Plastic Limit) yaitu batasan antara plastik dan semi-padat.
3. Batas cair (Liquid Limit) yaitu batasan antara cair dan plastic.
Tujuan atterberg limit : adalah untuk mengetahui batasan-batasan dari tempat kondisi
tanah yang dimiliki oleh suatu sample tanha yang akan diuji. Uji ini biasanya dilakukan
pada lanau atau lempung berkaitan dengan sifat kedua jenis tanah ini yang mudah
mengembang atau menyusuk tergantung pada kadar air yang terkandung pada tanah.
Hal ini disebebkan karena lanau atau lempung secara kimia ber-reaksi terhadap air
dengan merubah ukuran dan mengakibatkan perbedaan kekuatan jadi tujuan utama dari
xxviii
tes ini seringkali digunakan untuk menguji daya dukung tanah tempat suatu bangunan
akan didirikan., terutama jika tanah yang terkandungnya adalah lanau atau lempung.
Oven adalah sebuah peralatan berupa ruang termal terisolasi yang digunakan untuk
Timabangan adalah alat untuk mengukur berat masa suatu benda , tiambangan
terdiri dari beberpa jenis tergantung kegunaannya. Timbangan di temukan pada tahun
xxix
Adapun jenis – jenis timbangan :
wadah, lalu di seimbangkan dengan anak beban yang memiliki berat berbeda
memiliki ketelitian yang baik yaitu 0,1gr, biasanya neraca ini untuk
menimbang benda kecil saja seperti sample zat , dikarenkan batas max 500gr.
manusia.
Fungsi lain oven dan timbangan di laboratorium mekanika tanah yakni di gunakan
untuk :
Oven berfungsi untuk mengeringkan sample yang akan di uji, dan bias gunakan juga
untuk mengeringkan wadah atau alat uji. Timbangan berfungsi sebagai alat ukur berat
massa sample yang akan di uji atau setelah di uji, dan timbangan yang di gunakan
merupakan jenis timbangan ohauss atau biasanya di sebut timbangan gram, hal ini di
xxx
BAB III
PEMBAHASAN
Denah lokasi :
xxxi
B. Laboratorium Mekanika Tanah
1. Sondir
2. Consolidation test
3. Triaxial
4. Hydrometer test
5. CBR lapangan
6. Atterberg limit
7. Oven & timbangan
itu merupakan sebagian dari banyaknya alat-alat yang ada di lab mekanika tanah
PT.MUNJO GEOTEKNIKA yang di sebutkan.
PENGERTIAN
Adapun pengertian dari alat-alat yang disebutkan tadi antara lain:
Sondir
xxxii
(sumber: dari google)
Pengertian Sondir adalah alat berbentuk silindris dengan ujungnya berupa
konus. Dalam uji sondir, stang alat ini ditekan ke dalam tanah dan kemudian
perlawanan tanah terhadap ujung sondir (tahanan ujung) dan gesekan pada
silimur silinder diukur. Alat ini telah lama di Indonesia dan telah digunakan
hampir pada setiap penyelidikan tanah pada pekerjaan teknik sipil karena
alat uji sondir ini merupakan representase atau model dari pondasi tiang dalam
skala kecil. Teknik pendugan lokasi atau kedalaman tanah keras dengan suatu
Consolidation
xxxiii
Alat consolidation test adalah suatu alat yang di yang berfungsi untuk
mengetahui kadar air yang terdapat pada tanah dengan melakukan pengujian
pembebanan mulai dari 0,25 kg hingga 8 kg.
(sumber: https://ruangsipil.blogspot.com/2018/03/pengertian-
konsolidasi-tahan-dan.html)
Siapkan sampel tanah, konsolidometer, sel konsolidasi terdiri dari cincin cetak, kertas
filter, batu berpori bawah, batu pori atas, dial, plat beban, air, stopwatch, dan jangka
sorong. Ketika sudah lengkap lalu sampel tanah dapat dipotong sesuai ukuran.
selanjutnya :
xxxiv
Timbang cincin cetak yang terisi oleh sampel tanah untuk menimbang berat
Siapkan sel konsolidasi lalu masukan batu pori bawah dan kertas filter
Masukan cincin cetak yang sudah terisi tanah lalu masukan filter dan batu pori
atas
konsolidometer
Beri beban 0,25 kg dan kendurkan kunci lengan agar beban dapat bekerja
Beri air pada sel konsolidasi setiap ingin melakukan pengujian dan
penambahan beban
Setelah didiamkan selama 24 jam maka catat angka pada dial dan beban dapat
xxxv
Lepaskan sel konsolidasi dari alat dan sampel tanah pada pengujian ditimbang
Triaxial
triaxial merupakan alat penguji untuk mengetahui kekuatan tekan,gesran
batuan atau tanah triaxial ini ada 3 mode pengujian yakni dengan metode
( uu,cu,cd ).
Metode-metode tesebut memiliki fungsi yang hamper sama namun berbeda.
xxxvi
tanah belum sempat terkonsolidasi (air di dalam pori tanah tidak
itu pengujian ini juga dinamakan quick test. Sebagai contoh dalam
kasus ini adalah suatu lapisan tanah yang menerima beban relatif cepat
relatif cepat. Pada kasus ini mula-mula air di dalam pori tanah
tambahan beban yang relatif cepat sehingga air di dalam pori tanah
contoh pada kasus ini adalah beban tanki yang didirikan di atas suatu
air dan sample di lapisi pelindung agar tidak terkena air langsung.
xxxvii
yang telah terkonsolidasi dengan kecepatan yang relatif lambat
Hydrometertest
(atau kepadatan relatif) dari cairan; yaitu, rasio densitas cairan kepadatan air.
Sebuah hidrometer biasanya terbuat dari kaca dan terdiri dari batang silinder
wadah tinggi, sering kali sebuah silinder lulus, dan hidrometer yang lembut
konteksnya.
xxxviii
(sumber:foto alat di lapangan)
xxxix
F. Sampel tanah hasil boring yang telah dioven diambil 60 gram, kemudian
diberi aquades secukupnya dan dipanaskan sampai mendidih.
G. Sampel tanah dicampur dengan sodium silikat 10 ml dan diaduk hingga
merata.
H. Campuran tadi dimasukkan dalam gelas ukur dan ditambahkan aquades
hingga volumenya 1000 ml dan didiamkan selama 24 jam dalam keadaan
tertutup rapat.
I. Setelah 24 jam sampel dikocok hingga homogen, lalu pelampung hidrometer
dan termometer dimasukkan, stop watch dihidupkan dan pengukuran dimulai.
J. Hasil pengamatan dicatat dalam tabel terhadap pelampung hidrometer dan
termometer diamati suhunya, waktu pengamatan pada menit ke-1, 2, 5, 12,
30, 60, 240. dan 1440. Pengamatan menit ke-0 adalah pada saat tabung gelas
ukur tegak lurus dengan meja kerja sebelum pelampung hidrometer masuk.
Dalam proses pengukuran massa jenis elektrolit baterai atau accu, perlu diperhatikan
beberapa hal agar dalam proses pengukuran menghasilkan hasil yang maksimal.
Dalam proses pembacaan juga harus dalam posisi tegak lurus sehingga hasil
pembacaan akurat.
xl
Jangan mengangkat hydrometer yang berisi elektrolit baterai untuk mencegah
dibandingkan dengan warna yang ada atau ditunjukkan pada hasil perhitungan.
Berikut perhitungannya.
1. Bening atau tidak berwarna merupakan salah satu warna yang ada pada
2. Merah merupakan salah satu warna pada hydrometer yang memiliki arti kondisi
aki yang harus dilakukan pengisian dan penambahan accu zur atau asam sulfat.
Pada posisi merah biasanya elektrolit memiliki massa jenis dari 1100-1220.
3. Putih merupakan salah satu warna pada hydrometer yang memiliki arti poor atau
cukup. Dalam hal ini aki dalam kondisi normal sehingga tidak perlu dilakukan
tindakan apa pun. Warna putih biasanya elektrolit memiliki massa jenis dari
1225-1250.
4. Hijau merupakan salah satu warna pada hydrometer yang memiliki arti good
atau baik. Pada kondisi ini elektrolit memiliki jenis sebesar 1250-1280.
xli
Dilembar selanjutnya merupakan gamabr tabel yang menjelaskan tentang cara
perhitungan dari pengujial alat hydrometer.
xlii
Client INDONESIA MEMBANGUN
Project PT. BEBAS KKN
Job No. CC/001/98 Date 13/07/1998
Tested By ARCEPET Checked By DPAL
Bacaan hidrometer
Mainserve/engdata/labmanual/gr-hidro.xls Rev. 00/060898
J = Wa x (I)/100 x
D = C + meniscus correction F = D + mt - x + Cw
100% Wo
xliii
CBR LAPANGAN (California Bearing Ratio)
Tes CBR sudah amat dikenal pada kebanyakan proyek di indonesia, baik pada proyek
pembuatan jalan
maupun pada proyek pengurugan. Bahkan dapat dikatakan bahwa tes CBR
merupakan standar tes untuk
mengetahui kekuatan tanah. Padahal tes CBR ini mempunyai kekurangan yang relatif
lebih banyak
dibandingkan dengan tes DCP.
(sumber: https://lauwtjunnji.weebly.com/cbr-lapangan.html)
head”.
2. Cincin penguji (proving ring) dengan kapasitas : 1,5 ton (3000 lbs), 3 ton
xliv
4. Arloji penunjuk (dial) penetrasi untuk mengukur penetrasi dengan ketelitian
tengah dengan berat +/- 5 Kg (10 Pound) dan beban-beban tambahan seberat
6. Sebuah truck yang dibebani sesuai dengan kebutuhan atau alat-alat berat
waterpas.
Pemasangan Alat :
3. Truk/alat berat didongkrak supaya berat sendirinya tidak ditahan lagi oleh per
4. Dongkrak CBR mekanis dan peralatan lain dirangkai, supaya piston penetrasi
5. Cincin penguji (proving ring) diatur sehingga piston dalam keadaan vertikal.
xlv
6. Pastikan semua peralatan uji dalan kondisi stabil, vertikal, sentris (segaris dan
tidak melenting/melendut) dan kokoh serta tepat pada posisi yang disyaratkan
tersebut.
rupa sehingga jarum pada dial penetrasi menempel pada keping beban/plat
baja
2. Permukaan tanah yang akan diuji harus rata levelnya dan tidak ada kemiringan : cek
dengan waterpass
3. Dipastikan bahwa di permukaan yang akan diuji (sub grade, sub base, base course,
dsb) tidak ada butiran lepas : bersihkan semua debu, pasir, kerikil yang
lepas/berserakan
4. Untuk tanah dasar yang belum ada perkerasan dan pemadatan, cukup dibersihkan
akar rumput dan bahan organik lain (biasanya sampai kedalaman 30-50 cm)
dibersihkan harus dijaga supaya tidak kelembabannya tidak berubah dari kondisi
awal, jika perlu ditutup dengan plastik apabila cuaca sangat panas
xlvi
7. Apabila dibutuhkan, dapat dilakukan pemeriksaan kadar air dan berat isi bahan
setempat.
Atterberg limit
kandunganair pada tanah, tanah dapat diklasifikasikan menjadi empat kondisi : padat,
semi-padat, pastik, dancair. Di setiap kondisi, konsistensi dan sifat dari tanah akan
untuk membedakan antara lanau dan lempung dan juga lebih detailnya dapat
Atter berg Limit Test merupakan metode pengetesan untuk mengetahui sifat
konsistensi tanah berbutir halus (lanau atau lempung) dengan memberikan kadar air
Atter berg Limit Test: Saat air diberikan kepada satu sampel tanah halus, setiap
partikel tanah dilapisi oleh lapisan air yang tipis yang diserap oleh partikel tanah. Jika
xlvii
air terusditambahkan, maka ketebalan lapisan air yang menyelimuti partikel tanah
akan terus bertambah. Peningkatan ketebalan lapisan air pada partikel tanah.
xlviii
Oven adalah sebuah peralatan berupa ruang termal terisolasi yang digunakan untuk
pemanas, pemanggangan (baking) atau pengeringan suatu bahan, dan umumnya
digunakan untuk memasak. Tungku pembakar dan tanur adalah oven-oven khusus,
yang masing-masing digunakan untuk tembikar dan pengolahaan logam.
Timabangan adalah alat untuk mengukur berat masa suatu benda , tiambangan
terdiri dari beberpa jenis tergantung kegunaannya. Timbangan di temukan pada tahun
1750 oleh seorang matematikawan bernama Gottfried Wilhelm Leibniz.
Fungsi lain oven dan timbangan di laboratorium mekanika tanah yakni di gunakan
untuk :
Oven berfungsi untuk mengeringkan sample yang akan di uji, dan bias gunakan juga
untuk mengeringkan wadah atau alat uji.
Timbangan berfungsi sebagai alat ukur berat massa sample yang akan di uji atau
setelah di uji, dan timbangan yang di gunakan merupakan jenis timbangan ohauss
atau biasanya di sebut timbangan gram, hal ini di karenakan timbangan ohauss di
klaim dapat memiliki akurasi yang tinggi.
xlix
BAB IV
PENUTUP
Selama penulis mengikuti kerja praktek sampai selesainya laporan kerja praktek ini,
banyak hal penting yang dapat diambil sebagai bahan pembelajaran dan evaluasi
dalam potensi diri, hal ini menjadi acuan agar dapat meningkatkan soft skill & hard
skil dalam bidang ke teknik sipilan. Dalam pengamatan serta diskusi dari berbagai
pihak, penulis dapat menarik beberapa, kesimpulan dan saran tentang pengujian tanah
A. Kesimpulan
3. mengethaui pengolahan data dari sample tanah yang diuji menggunakan alat
hydrometer
l
B. Saran
pengujian harus menggunakan bahan kimia yang berbahaya jika terkena tubuh
3. Pengaturan & kebersihan alat uji juga dapat mempengaruhi hasil yang dicapai,
maka dari itu pengaturan alat saat awal dan menjaga kebersihan alat harus
senantiasa di perhatikan
li
Daftar pustaka
https://kumparan.com/info-otomotif/cara-menggunakan-hydrometer-dengan-
benar-1wM1ol7UFuv
https://lauwtjunnji.weebly.com/cbr-lapangan.html
https://www.scribd.com/doc/58768825/Atterberg-Limit-Test#:~:text=Jawaban
%20%3A%20Atterberg%20Limit%20merupakan%20ukuran%20dasar
%20dari%20butiran%20halus%20tanah.&text=Atterberg%20Limit
%20Testmerupakan%20metode%20pengetesan,sampel%20yang%20akan
%20di%20tes.
https://id.wikipedia.org/wiki/Hidrometer
https://kr4s.wordpress.com/2012/07/22/hello-world/
https://sipil.ft.uns.ac.id/wp-content/uploads/2018/11/Modul_MekTan.pdf
lii
liii