Anda di halaman 1dari 41

Soedirman Science Competition 2017

PENGAPLIKASIAN WATER BICYCLE PUMP PADA SISTEM


AQUAPONIK SEBAGAI SOLUSI PENGHEMATAN ENERGI
LISTRIK

TEKNOLOGI

Oleh:

M. Ilham Mustofa 984 2015


Richard Eko Satriyo Purnomo 1016 2015

YAYASAN PONDOK PESANTREN AL FATTAH


SMA UNGGULAN BPPT AL FATTAH LAMONGAN
Siman Sekaran Lamongan 62261 Telp. (0322) 3383113
e-mail smaubpptlamongan@yahoo.com
2017
i
ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO KAMI
Ilmu adalah kunci kesuksesan

PRINSIP KAMI
Terus dan terus mencoba walau badai menghantam

Yang Terukir di Hati kami


Atas dasar cinta dan ikhlas kita bisa menang

Kami Persembahkan Karya Tulis ini


Untuk Agama
Untuk Nusa dan Bangsa
Untuk Ibunda dan Ayahanda Tercinta
Untuk Bapak dan Ibu Guru Kami

Dan..

Semua Yang Telah Membantu Kami

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanallahu Wata’alla yang telah


memberikan rahmat serta hidayah-Nya kepada penulis sehingga Karya Ilmiah
Remaja yang berjudul ”PENGAPLIKASIAN WATER BICYCLE PUMP PADA
SISTEM AQUAPONIK SEBAGAI SOLUSI PENGHEMATAN ENERGI
LISTRIK”, ini dapat diselesaikan sesuai rencana.
Tujuan penulisan Karya Ilmiah Remaja ini adalah untuk diikutkan dalam
Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) Soedirman Science Competition (SSC) di
Universitas Jenderal Soedirman Purwakarta. Dalam penyelesaian karya ilmiah
remaja ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1) Bapak Drs. KH. Abdul Majid Fattah selaku Pengasuh YPP. Al Fattah yang
telah memberikan izin kepada penulis untuk mengadakan penelitian.
2) Bapak H. M.Wahib, S.Ag., S.Si., M.MPd. selaku Kepala SMA Unggulan
BPPT Al Fattah Lamongan serta pembina penelitian,
3) Drs. Supriyanto Helmy Tanjung, M.Psi M.Pd yang telah memberikan
bimbingan dan mengarahkan penulis dalam penulisan karya ilmiah ini, dan
4) Bapak dan Ibu Guru SMA Unggulan BPPT Al Fattah yang memotivasi
penulis,
5) Orang tua yang telah memberikan pengarahan dan memotivasi penulis,
6) Semua pihak yang telah membantu penulis.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini belumlah sempurna. Untuk itu, saran dan
kritik dari pembaca sangat diharapkan. Atas saran dan kritiknya, penulis
mengucapkan terima kasih.

Lamongan, 4 April 2017


Hormat kami

Penulis
iv
DAFTAR ISI

LEMBAR ORISINALITAS .................................................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv
DAFTAR ISI ............................................................................................................v
DAFTAR TABEL ................................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... viii
ABSTRAK ............................................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................1
B. Rumusan Masalah ......................................................................2
C. Hipotesis.....................................................................................3
D. Tujuan Penelitian .......................................................................3
E. Batasan Masalah.........................................................................3
F. Manfaat Penelitian .....................................................................3
BAB II LANDASAN TEORI
A. Energi .........................................................................................4
B. Pompa Air ..................................................................................7
C. Aquaponik ..................................................................................8
BAB III METODOLOGI PERANCANGAN
A. Metode Perancangan ................................................................11
B. Waktu dan Tempat Perancangan ..............................................11
C. Alat dan Bahan .........................................................................11
D. Langkah Kerja Pembuatan .......................................................12
E. Penerapan Inovasi di Kehidupan ..............................................14
F. Diagram Alir Proses Perancangan ...........................................14
BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Langkah Kerja Alat ..................................................................22
B. Hasil Penelitian ........................................................................22
C. Pembahasan ..............................................................................22

v
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..............................................................................24
B. Saran .........................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................25
BIODATA ..............................................................................................................27
LAMPIRAN-LAMPIRAN.....................................................................................30

vi
DAFTAR TABEL
Table 1. Jadwal Kegiatan ......................................................................................11

Tabel 2. Hasil Pengujian .......................................................................................22

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Sistem Aquaponik ..................................................................................9


Gambar 2. Desain Sepeda ......................................................................................12
Gambar 3. Desain pondasi .....................................................................................12
Gambar 4. Penggabungan sepeda dan kerangka ....................................................13
Gambar 5. Penggabungan karet gear .....................................................................13
Gambar 6. Box yang telah terpasng keran drip ......................................................14
Gambar 7. Desain pondasi dan letak box ...............................................................14
Gambar 8. Desain alat jadi .....................................................................................15
Gambar 9. Diagram alir proses perancangan menurut Phal dan Beitz dan telah

dimodifikasi .........................................................................................16

Gambar 10. Langkah langkah Perancangan Produk Menurut Phal dan Beitz yang
Telah dimodifikasi ................................................................................21

viii
ABSTRAK

Oleh: 1. Richard Eko Satriyo Purnomo 2. Richard Eko Satriyo Purnomo


SMA Unggulan BPPT Al Fattah
Mustofa, M. Ilham, Richard Eko Satriyo Purnomo. “Pengaplikasian
Water Bicycle Pump pada Sistem Aquaponik sebagai Solusi Penghematan
Energi Listrik”. Soedirman Science Competition (SSC). Universitas Jenderal
Soedirman (Unsoed). 2017.
Aquaponik adalah kombinasi akuakultur dan hidroponik untuk memelihara
ikan dan tanaman dalam satu sistem yang saling terhubung (Diver: 2006).
Disamping itu Aquaponik juga tidak memakan tempat yang sangat banyak untuk
merawatnya. Pada pemeliharaan Aquaponik, kita dapat memelihara beberapa jenis
tumbuhan dan hewan yang berbeda seperti ikan, ayam, sawi, slada, dan
sebagainya. Tetapi Aquaponik membutuhkan air yang mengalir secara terus-
menerus untuk menyiram tanaman dan untuk mengaliri kolam ikan. Maka akan
mengakibatkan penggunaan pompa air listrik secara terus-menerus dan
menjadikan pemborosan energi listrik. Bahan yang dipakai dalam pembuatan
Water Bicycle Pump juga sangat mudah didapatkan dan proses pembuatan juga
mudah untuk dibuat.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses
pembuatan Water Bicycle Pump, untuk mengetahui bagaimana cara
mengaplikasikan Water Bicycle Pump pada Aquaponik, dan untuk mengetahui
apakah Water Bicycle Pump lebih efisien untuk menghemat energi listrik
dibandingkan dengan pompa listrik. Metode yang kami pakai dalam penelitian ini
yaitu melakukan experimen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Water Bicycle Pump sangat mudah
dibuat dan sangat ekonomis. Disamping itu Water Bicycle Pump sangat efisien
untuk menghemat listrik dibandingkan dengan pompa air listrik. Karena Water
Bicycle Pump tidak membutuhkan energi listrik sebagai sumber energi, tetapi
hanya membutuhkan gerakan seperti mengayuh sepeda onthel untuk
menggerakkanya. Manfaat lain dari Water Bicycle Pump dapat digunakan sebagai
sarana olahraga bagi orang yang malas berolahraga.

Kata Kunci: Aquaponik, Ekonomis, dan Energi.

ix
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Indonesia merupakan negara pertanian, dimana pertanian merupakan
sektor yang memegang peranan penting dari keseluruhan perekonomian
nasional. Hal ini ditunjukkan dari banyaknya penduduk atau tenaga kerja yang
bekerja pada sektor pertanian dan bagaimana sektor pertanian tersebut
mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Kemampuan sektor
pertanian dalam memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat yang cenderung
meningkat dikaitkan dengan sistem produktivitas yang dilakukan.
Menurut Apriyantono (2007), sektor pertanian adalah sektor yang
memiliki peran penting dalam pembangunan nasional diantaranya sebagai
penyerap tenaga kerja, kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB),
kontribusi penyediaan pangan, penyedia bahan baku industri, kontribusi dalam
bentuk kapital, dan sumber devisa suatu negara.
Pembangunan pertanian diharapkan mampu meningkatkan akses
masyarakat tani pada faktor produksi diantaranya sumber modal, teknologi,
bibit unggul, pupuk, dan sistem distribusi, sehingga berdampak langsung
dalam meningkatkan kesejahteraan petani.
Disamping itu perkembangan teknologi di dunia semakin berkembang
dengan cepat maka dibutuhkan teknologi yang dapat membantu petani agar
mampu bersaing dibidang pertanian. Perkembangan pertanian modern
diantaranya adalah sistem pertanian Hidroponik dan Aquaponik. Sistem
teknologi aquaponik merupakan salah satu alternatif yang dapat diterapkan
dalam rangka pemecahan keterbatasan air. Disamping itu, sistem teknologi
aquaponik juga mempunyai keuntungan lainnya berupa pemasukan tambahan
dari hasil tanaman yang akan memperbesar keuntungan untuk peternak ikan.
Teknik aquaponik ini mengkombinasikan antara menanam tanaman
dan memelihara ikan dalam satu wadah. Dengan adanya teknologi aquaponik
ini para petani dapat memanen hasilnya sekaligus dengan memanfaatkan
ruang dan fasilitas-fasilitas yang disajikan dalam teknologi ini, terutama dalam
2

penggunaan air bersih, yang mana dalam satu kali pengairan air ke objek
tanaman dan ikan tersebut berlangsung secara bersama-sama, sehingga dapat
menghemat waktu, tenaga dan biaya. Proses aquaponik ini dimana tanaman
memanfaatkan unsur hara yang berasal dari kotoran ikan yang apabila
dibiarkan di dalam kolam akan menjadi racun bagi ikannya. Lalu tanaman
akan berfungsi sebagai filter vegetasi yang akan mengurai zat racun tersebut
menjadi zat yang tidak berbahaya bagi ikan dan suplai oksigen pada air yang
digunakan untuk memelihara ikan (Nugroho dan Sutrisno, 2008).
Tetapi pada sistem Aquaponik membutuhkan air yang mengalir secara
terus-menerus untuk menyirami tanaman dan untuk mengaliri kolam ikan,
maka akan mengakibatkan penggunaan pompa air listrik secara terus-menerus
dan menjadikan pemborosan energi listrik. Disisi lain permasalahan muncul
karena pompa air listrik yang digunakan tidak membutuhkan tenaga manusia
maka petani menjadi lebih malas dalam berolahraga.
Maka peneliti membuat alat yang dapat digunakan untuk mengaliri air
pada tanaman aquaponik dan dapat dibuat untuk sarana berolahraga bagi
petani, yaitu dengan memanfaatkan barang bekas seperti sepeda bekas, besi,
dan sebagainya.
Dari latar belakang masalah di atas maka peneliti melakukan
penelitian yang berjudul “Pengaplikasian Water Bicycle Pump pada Sistem
Aquaponik sebagai Solusi Penghematan Energi Listrik”.

B. Rumusan Masalah
Dari Batasan Masalah di atas maka kami merumuskan masalahnya,
yaitu :
1. Bagaimana proses pembuatan Water Bicycle Pump?
2. Bagaimana cara mengaplikasikan Water Bicycle Pump pada Sistem
Pertanian Aquponik?
3. Apakah Water Bicycle Pump lebih efisien untuk menghemat energi listrik
dibandingkan dengan pompa listrik?
3

C. Hipotesis
Water Bicycle Pump dapat digunakan sebagai alat untuk menghemat
listrik dan sarana olahraga.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui proses pembuatan Water Bicycle Pump.
2. Untuk mengetahui cara mengaplikasikan Water Bicycle Pump pada Sistem
Pertanian Aquponik.
3. untuk mengetahui apakah Water Bicycle Pump lebih efisien untuk
menghemat energi listrik dibandingkan dengan pompa listrik.
E. Batasan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas maka kami membatasi masalahnya
hanya pada sampai :
1. Proses pembuatan Water Bicycle Pump.
2. Cara mengaplikasikan Water Bicycle Pump pada sistem Pertanian
Aquaponik.
3. Dalam penelitian ini, kami hanya meneliti sistem Pertanian Aquaponik
dalam skala rumah tangga.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Menghemat energi listrik.
2. Mengurangi penggunaan energi listrik secara berlebihan.
3. Membuat alat untuk petani aquaponik dalam skala rumah tangga agar
dapat mengurangi pengeluaran biaya produksi pertanian dan sebagai
sarana olahraga.
4

BAB II

LANDASAN REORI
A. Energi
Energi merupakan salah satu kebutuhan penting bagi kehidupan
manusia. Berbagai hal mulai dari transportasi, penerangan dan lainnya
senantiasa membutuhkan energi. Sebagian besar kebutuhan energi dipenuhi
dari minyak bumi sebagai bahan bakunya. Kondisi minyak bumi pada saat ini,
persediaan semakin menipis dan harga semakin meningkat, mendorong kita
untuk mengembangkan sumber energi alternatif” (H. Soerawidjaja : 2007).
Alternatif menurut bahasa dapat diartikan sebagai pengganti atau cara
lain. Jadi dapat disimpulkan sebagai kemampuan suatu benda atau hal lain
untuk dijadikan pengganti dari suatu barang atau hal lainnya, tanpa kehilangan
fungsi dan tujuan dari penggunaan barang tersebut.
Dalam Kamus Oxford Dictionary mendefinisikan energi alternatif
sebagai energi yang digunakan bertujuan untuk menghentikan penggunaan
sumber daya alam atau kerusakan lingkungan.
Bentuk energi dibagi menjadi bermacam-macam, seperti energi listrik,
energi gerak, energi bunyi dan energi cahaya. Energi secara umum terbagi
menjadi 2 macam yaitu energi kinetik dan potensial. Energi kinetik
disebabkan oleh materi yang bergerak, seperti air yang mengalir, kincir yang
berputar, dan sebagainya. Energi potensial disebabkan oleh zat-zat yang
mempunyai potensi energi didalamnya, yang tidak dapat diukur tetapi
perubahan energi potensial tersebut menjadi energi lain yang dapat diukur.
Energi potensial yang dikandung benda sering disebut dengan energi
potensial kimia. Energi potensial kimia dapat dirubah menjadi bermacam-
macam energi, seperti energi mekanik, energi kalor, energi cahaya, energi
listrik, dan energi nuklir” (Salirawati, 2007).
Berikut ini macam-macam energi yaitu:
1. Energi Mekanik
Energi mekanik merupakan yang tersimpan dalam energi kinetik
atau energi potensial dan dapat ditransisi atau transfer untuk
menghasilkan usaha/kerja.
5

2. Energi Listrik
Energi yang berkaitan dengan akumulasi arus elektron dan bentuk
transisi atau transfernya adalah aliran elektron melalui konduktor jenis
tertentu. Energi listrik dapat disimpan sebagai energi medan
elektrostatis dan merupakan energi yang berkaitan dengan medan listrik
akibat terakumulasinya muatan elektron pada pelat-pelat kapasitor.
Energi medan listrik ekivalen dengan energi medan elektromagnetis
yang sama dengan energi yang berkaitan dengan medan magnet yang
timbul akibat aliran elektron melalui kumparan induksi.
3. Energi Kimia
Energi yang keluar sebagai hasil interaksi elektron di mana dua
atau lebih atom/molekul berkombinasi sehingga menghasilkan senyawa
kimia yang stabil. Energi kimia hanya dapat terjadi dalam bentuk energi
tersimpan. Bila energi dilepas dalam suatu reaksi maka reaksinya
disebut reaksi eksotermis yang dinyatakan dalam kJ, BTU, atau kkal.
Bila dalam reaksi kimia energinya terserap maka disebut dengan reaksi
endotermis. Sumber energi bahan bakar yang sangat penting bagi
manusia adalah reaksi kimia eksotermis yang pada umumnya disebut
reaksi pembakaran. Reaksi pembakaran melibatkan oksidasi dari bahan
bakar fosil.
4. Energi Nuklir
Energi nuklir adalah energi dalam bentuk energi tersimpan yang
dapat dilepas akibat interaksi partikel dengan atau di dalam inti atom.
Energi ini dilepas sebagai hasil usaha partikel-partikel untuk
memperoleh kondisi yang lebih stabil. Satuan yang digunakan adalah
juta-an elektron reaksi. Reaksi nuklir dapat terjadi pada peluluhan
radioaktif, fisi, dan fusi.
5. Energi Termal (Panas)
Merupakan bentuk energi dasar di mana dalam kata lain adalah
semua energi yang dapat dikonversikan secara penuh menjadi energi
panas. Sebaliknya, pengonversian dari energi termal ke energi lain
dibatasi oleh hukum Thermodinamika II. Bentuk energi transisi dan
6

energi termal adalah energi panas (kalor), dapat pula dalam bentuk
energi tersimpan sebagai kalor laten atau kalor sensibel yang berupa
entalpi.
6. Energi Bunyi
Energi bunyi adalah energi yang ditimbulkan oleh benda yang
mengeluarkan bunyi. Bunyi dihasilkan dari getaran. Bunyi kuat
dihasilkan dari getaran yang kuat. Contoh bunyi yang kuat adalah
halilintar, petasan dan bom. Bunyi yang kuat menghasilkan energi yang
besar. Bunyi kuat dapat memekakkan telinga, menggetarkan dan
bahkan memecahkan kaca jendela.
7. Energi kinetik
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh benda yang sedang
bergerak. Contoh benda yang bergerak dan menghasilkan energi kinetik
antara lain kincir angin dan dinamo sepeda. Kincir angin dimanfaatkan
oleh manusia untuk menggerakkan turbin dan menghasilkan listrik.
Sementara itu, putaran roda sepeda mampu memutar dinamo sepeda
dan menghasilkan energi listrik untuk menyalakan lampu sepeda.
8. Energi potensial
Energi potensial adalah energi yang tersimpan dalam suatu benda.
Ketapel yang teregang mempunyai energi potensial. Energi tersebut
sewaktu-waktu dapat dilepaskan. Contoh benda yang memiliki energi
potensial selain ketapel adalah per yang teregang, busur anak panah
yang teregang, dan lain-lain. Energi potensial yang ada pada per disebut
sebagai energi potensial pegas.
9. Energi Cahaya
Cahaya merupakan energi yang menyertai dari proses
perpindahan elektron dari tingkat energi yang lebih tinggi ke tingkat
energi yang lebih rendah (kembalinya elektron yang sudah tereksitasi
ke tempatnya semula).
7

B. Pompa Air
Pompa adalah mesin konversi energi yang dipakai untuk memindahkan
fluida inkrompresibel dari suatu tempat ke tempat lain dengan jalan
memberikan energi fluida tersebut untuk mengatasi tahanan-tahanan yang ada.
Pompa yang dipergunakan sebelumnya harus diketahui karakteristik pada
kondisi kerja yang berbeda, dengan demikian dapat ditentukan batas-batas
kondisi kerja dimana pompa tersebut bisa mencapai efisiensi maksimum. Hal
ini perlu dilakukan karena pada kenyataannya sangat sulit memastikan
performansi pompa pada kondisi kerja yang sebenarnya. Permasalahan yang
sering terjadi pada suatu instalasi pompa adalah timbulnya kavitasi, yaitu
timbulnya gelembung-gelembung dalam aliran fluida akibat penurunan
tekanan sehingga tekanan tersebut dibawah tekanan uapnya. Hal ini dapat
terjadi karena tekanan statik fluida setempat menjadi lebih rendah dari tekanan
uap cairan (pada suhu sebenarnya). Kemungkinan penyebabnya adalah jika
fluida semakin cepat dalam kran pengendali atau disekitar impeler pompa.
Bila pompa beroperasi pada tingkat yang berlebihan, tekanan hisap yang
rendah akan dihasilkan pada sisi masuk pompa. Hal ini akan menyebabkan
tekanan berkurang hingga kevakuman terjadi dan cairan berubah menjadi uap
bila tekanan pada pipa lebih rendah daripada tekanan uap cairan. Aliran cairan
kedalam pompa akan berhenti. Ini dikenal sebagai titik putus (breaking point)
karena batas kapasitas pada tekanan sisi masuk ini telah dicapai. Pompa
sedang mendekati kondisi operasi yang dapat menyebabkan terjadinya
kerusakan (Sugeng Purnomo. 2008).
Pompa diklasifikasikan dalam dua jenis kelompok yaitu pompa
tekanan statis dan pompa tekanan dinamik.
1. Pompa Tekanan Statis
Pompa jenis ini bekerja dengan prinsip memberikan tekanan secara
periodik pada fluida yang terkurung dalam rumah pompa. Pompa ini
dibagi menjadi dua jenis:
a. Pompa Putar (Rotary Pump)
Pada pompa putar, fluida masuk melalui sisi isap. Kemudian
dikurung diantara ruangan rotor dan rumah pompa selanjutnya
8

didorong ke ruang tengah dengan gerak putar dari rotor sehingga


tekanan statisnya naik dan fluida akan dikeluarkan melalui sisi lain
(Bahan ajar pompa dan kompresor, Sri Utami, MT, hal: 46).
b. Pompa Torak ( Reciprocating Pump)
Pompa torak mempunyai bagian utama berupa torak yang
bergerak bolak-balik dalam silinder. Fluida masuk melalui katup isap
ke dalam silinder dan kemudian ditekan oleh toraksehingga tekanan
statis fluida naik dan sanggup mengalirkan fluida keluar melalui katup
tekan. Contoh tipe pompa ini adalah : pompa diafragma dan pompa
plunyer” (Ibid hal: 47).
2. Pompa Tekanan Dinamis
Pompa tekanan dinamis disebut juga rotodynamic pump. Pompa
yang termasuk dalam kategori ini adalah pompa jet dab pompa
sentrifugal. Prinsip kerja pompa sentrifugal adalah energi mekanis dari
luar diberikan pada poros untuk memutar impeler. Akibatnya fluida yang
berada dalam impeler oleh dorongan sudu-sudu akan terlempar menuju
saluran keluar.pada proses ini fluida akan mendapat percepata sehingga
fluida tersebut mempunyai energi kinetik. Kecepatan keluar fluida ini
selanjutnya akan berkurang dana energi kinetik akan berubah menjadi
energi tekanan diluar sudu-sudu pengarah atau dalam rumah pompa”
(Sularso, Pompa dan Kompresor: hal 75).
C. Aquaponik
Menurut Diver 2006, akuaponik adalah kombinasi akuakultur dan
hidroponik untuk memelihara ikan dan tanaman dalam satu sistem yang
saling terhubung. Limbah yang dihasilkan oleh ikan digunakan sebagai pupuk
untuk tanaman (Wahap et al. 2010). Interaksi antara ikan dan tanaman
menghasilkan lingkungan yang ideal untuk tumbuh sehingga lebih produktif
dari metode tradisional (Rakocyet al. 2006).
9

Gambar 1. Sistem Aquaponik


Penelitian tentang aquaponik dimulai oleh Universitas Virgin Island
sejak tahun 1971, penelitian berawal dari sulitnya memelihara ikan air tawar
dan sayuran di pulau Semiarid, Australia. Hasil penelitian tersebut kemudian
digunakan sebagai dasar pada sistem aquaponik untuk tujuan komersil,
namun upaya pengembangan sistem ini masih mengalami banyak kendala,
baru pada tahun 1980-an sistem akuaponik mulai berkembang luas (Rakocy :
1997). Sampai tahun 1980-an, seluruh usaha dalam menggabungkan
akuakultur dan hidroponik tidak semuanya berhasil, namun beragam inovasi
yang dilakukan telah mengubah teknologi aquaponik menjadi salah satu
sistem untuk memproduksi bahan makanan (Diver : 2006). Karena aquaponik
hemat energi, mencegah keluarnya limbah ke lingkungan, menghasilkan
pupuk organik untuk tanaman (lebih baik dari bahan kimia), menggunakan
kembali air limbah melalui biofiltrasi dan menjamin produksi bahan makanan
melalui multikultur, membuat aquaponik pantas dikatakan salah satu model
panutan untuk green technology (Wahap et al. 2010).
Pada sistem aquaponik, aliran air kaya nutrisi dari media pemeliharan
ikan digunakan untuk menyuburkan tanaman hidroponik. Hal ini baik untuk
ikan karena akar tanaman dan rhizobakter mengambil nutrisi dari air. Nutrisi
yang berasal dari feses, urin dan sisa pakan ikan adalah kontaminan yang
menyebabkan meningkatnya kandungan racun pada media pemeliharaan,
tetapi air limbah ini juga menyediakan pupuk cair untuk menumbuhkan
10

tanaman secara hidroponik. Sebaliknya, media hidroponik berfungsi sebagai


biofilter, yang akan menyerap ammonia, nitrat, nitrit dan posfor sehingga air
yang sudah bersih dapat dialirkan kembali ke media pemeliharaan (Diver :
2006). Bakteri nitrifikasi yang terdapat pada media hidroponik memiliki
peran penting dalam siklus nutrisi, tanpa mikroorganisme ini seluruh sistem
tidak akan berjalan. Ammonia dan nitrit bersifat racun bagi ikan, tetapi nitrat
lebih aman dan merupakan bentuk dari nitrogen yang dianjurkan untuk
pertumbuhan tanaman seperti buah-buahan dan sayuran (Rakocy et al. 2006).
Kelebihan akuaponik dari sistem lainnya (ECOLIFE2011) :
1. Sistem aquaponik berjalan dengan prinsip zero enviromental impact.
Aquaponik dapat menghasilkan ikan berkualitas baik dan tanaman organik
sehingga tidak tercemar dengan pupuk buatan, pestisida maupun herbisida.
2. Sistem aquaponik memanfaatkan air dengan lebih bijak. Sistem ini
menggunakan 90% lebih sedikit air daripada menanam tanaman dengan
cara konvensional dan menggunakan air 97% lebih sedikit dari sistem
akuakultur biasa.
3. Sistem aquaponik serbaguna dan mudah beradaptasi. Sistem ini dapat
dibangun dengan segala ukuran dan cocok untuk berbagai tempat.
Sebagian besar ikan air tawar, yang tahan terhadap padat tebar tinggi akan
tumbuh dengan baik pada sistem aquaponik (Rackocy et al. 2006).
Beberapa jenis ikan yang telah dibudidayakan menggunkan sistem
akuaponik adalah lele (Catfish), rainbow trout, mas (Common carp), koi,
mas koki dan barramundi (Asian sea bass). Tanaman yang digunakan
dalam sistem akuaponik berupa tanaman sayur (bayam, kemangi,
kangkung) dan tanaman buah (tomat, mentimun, paprika). Media tanam
yang digunakan dalam sistem aquaponik sama dengan cara bertanam
hidroponik, yaitu dengan menggunakan batu apung, pasir, sabut kelapa,
batu kerikil dan nutrient film (ECOLIFE 2011).
11

BAB III

METODOLOGI PERANCANGAN
A. Metode Perancangan
Metode yang kami dalam perancangan produk/alat adalah melakukan
eksperimen.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu Penelitian:
Waktu penelitian ini kami lakukan selama satu bulan yatu pada
bulan April 2017, dengan uraian pada tabel berikut:

Table 1. Jadwal Kegiatan


No. Jadwal Penelitian Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4
1. Pemilihan Judul
2. Konsultasi judul
3. Pemilihan Sample
4. Pelaksaan Penelitian
Penyimpulan
5.
Penelitian
Penyusunan
6.
Makalah
7. Revisi Makalah

Tempat Penelitian:
Penelitian ini kami lakukan di SMA Unggulan BPPT Al Fattah
Desa Siman Kecamatan Sekaran Kabupaten Lamongan.
C. Alat dan Bahan
Alat :
1. Meteran
2. Spidol
3. Kunci Inggris
4. Gergaji besi
Bahan :
1. Sepeda
2. Pompa air
3. Box
4. Tanaman sawi
5. Pot tananaman aquaponik
6. Pipa Paralon ¾ dim
7. Pipa Paralon 3 dim
12

8. Pipa besi kotak


9. Drip air
10. Lem paralon
11. Baut dan mur
D. Langkah Pembuatan
Langkah pembuatan produk/alat adalah sebagai berikut :
pertama modifikasi sepeda.

Gambar 2. Desain Sepeda


Setelah sepeda dimodifikasi, rangkai pipa besi menjadi pondasi persegi
panjang dengan 2 tingkat.

Gambar 3. Desain pondasi


13

setelah semua terpasang, Sambung kerangka sepeda yang sudah


dimodifikasi dengan kerangka pondasi persegi panjang, Setelah itu pasang
Water Pump pada kerangka pondasi tersebut.

Gambar 4. Penggabungan sepeda dan kerangka


Setelah Water Bicycle Pump terpasang selanjutnya pasang karet gear pada
velg dan Water Pump.

Gambar 5. Penggabungan karet gear


Setelah itu pasang keran air drip pada bagian bawah salah satu box.
14

Gambar 6. Box yang telah terpasng keran drip


Setelah keran air drip terpasang pada box, Pasang box yang sudah ada
keran air drip di bagian atas dan Pasang box yang tidak ada kran drip pada
bagian bawah,

Gambar 7. Desain pondasi dan letak box


Setelah itu pasang pipa paralon yang sudah diberi lubang sesuai dengan
banyak kran drip pada tengah kerangka persegi panjang tersebut.
Sambung pipa paralon ¾ dim pada box bagian bawa dengan Water Pump
sebagaai input/penyedot air. Setelah paralon terpasang, selanjutnya
sambung pipa paralon ¾ lainya pada bagian output/pembuangan air pada
box bagian atas.
15

Gambar 8. Desain alat jadi


E. Penerapan Inovasi di Kehidupan
Water Bicycle Pump dapat diterapkan sebagai sarana petani untuk
mengaliri air dalam system aquaponik tanpa menggunkan energi listrik.
Disamping itu, Water Bicycle Pump dapat digunakan petani sebagai sarana
untuk berolahraga.
F. Diagram Alir Proses Perancangan
Perancangan merupakan suatu kegiatan awal dari suatu rangkaian
kegiatan dalam proses pembuatan produk. Dalam pembuatan produk sangat
diperlukan suatu gambaran yang digunakan untuk dasar-dasar dalam
melangkah atau bekerja. Gambaran ini dapat disajikan dalam bentuk diagram
alir sebagai metode dalam perencanaan dan perancangan. Metode perencanan
dan perancangan memodifikasi dan merujuk dari metode perencanaan
menurut Pahl dan Beitz (Darmawan, 2004:31) yang terbagi menjadi empat
tahap (lihat Gambar 9).
1. Perencanaan dan penjelasan tugas
Tahap pertama ini meliputi pengumpulan informasi permasalahan
dan kendala yang dihadapi serta dilanjutkan dengan persyaratan mengenai
sifat dan performa tuntutan produk yang harus dimiliki untuk
mendapatkan solusi. Pada sistem aquaponik membutuhkan air yang
menglir secara terus-menerus dengan menggunakan pompa air listrik,
maka dapat menyebabkan pemborosan listrik. Untuk itu diperlukan pompa
16

air yang tidak menggunakan listrik agar tiak terjai pemborosan, disamping
itu pompa tesebut dapat dibuat dengan harga yang ekonomis serta efektif.

Mulai

Tugas

Perencanaan dan penjelasan produk

Perancangan
konsep Prouk?

Peningkatanan
Perancangan
dan Perbaikan
bentuk?

Perancangan
bentuk?

Solusi

Solusi

Gambar 9. Diagram alir proses perancangan menurut Phal dan Beitz dan
telah dimodifikasi
17

2. Perancangan konsep produk


Perancangan konsep produk berguna untuk memberikan beberapa
solusi alternatif konsep produk selanjutnya dievaluasi berdasarkan
persyaratan teknis, ekonomis, dan lain-lain. Tahapan ini dapat diawali
dengan mengenal dan menganalisis spesifikasi produk yang telah ada.
Hasil analisis spesifikasi produk dilanjutkan dengan memetakan struktur
fungsi komponen sehingga dapat disimpulkan beberapa varian solusi
pemecahan masalah konsep produk. Dalam tahap ini konsep rancangan
Water Bicycle Pump adalah:
a. Menggunakan tenaga manusia sebagai tenaga penggerak utamanya
b. Menggunakan kerangka sepeda yang sudah dimodifikasi sebagai
penompang Water Bicycle Pump
c. Menggunakan karet gear sebagai transmisi putaran
d. Menggunakan sistem Drip sebagai penekan keluarnya air ke tanaman
Aquaponik

3. Perancangan bentuk (embodiment design)


Perancangan bentuk memerlukan beberapa pertimbangan untuk
menentukan keputusan atau solusi setiap proses perencanaan. Langkah
untuk perencanaan produk terdiri dari Sembilan langkah, yaitu:
a. Mencari produk jadi yang tersedia di pasar
Memilih dan memakai komponen yang telah tersedia di pasar
atau produk khusus (special product) adalah jauh lebih murah daripada
merancang, mengembangkan dan membuat komponen sendiri, seperti:
bantalan, mur dan baut. Alternatif memilih produk jadi yang tersedia
untuk memenuhi fungsi komponen merupakan solusi penting
perencanaan produk untuk menghemat waktu dan biaya produksi.
b. Memilih material dan teknik produksi
Memilih material dan teknik produksi merupakan alternatif
kedua perencanaan produk jika produk jadi hasil konsep produk tidak
ditemukan di pasar. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan pada
proses pemilihan material dan teknik produksi adalah:
18

1) Kuantitas produk yang harus dibuat


Faktor tersebut merupakan pertimbangan proses produksi.
Jika produk yang dirancang hanya sebuah, maka perlu dihindari
penggunaan tooling atau alat produksi yang mahal harganya.
2) Pengetahuan tentang penggunaan material pada aplikasi terdahulu
Informasi pemakaian material serupa merupakan factor
pertimbangan proses produksi terkait pada bagaimana teknik
produksi material yang baik, sifat dan kinerja material terhadap
beban yang diderita.
3) Pengetahuan dan pengalaman
Pengetahuan dan pengalaman yang terbatas akan
berpengaruh pada keterbatasan pemilihan material dan teknik
produksi pula, oleh karena itu perlu didukung dengan literatur
aplikasi material.
4) Syarat-syarat teknis tentang material
Syarat-syarat teknis tentang material merupakan
pertimbangan yang dapat membatasi pemilihan material dan teknis
produksi. Solusi untuk memenuhi syarat-syarat teknis material dapat
dipecahkan dengan mementingkan esensial fungsi produk.
5) Faktor ketersediaan
Faktor ketersediaan material merupakan hambatan utama
setiap perencanaan, oleh karena itu beberapa alternatif pemilihan
material maerupakan solusi penting perencanaan produk.
c. Mendalami keterbatasan ruang
Salah satu persyaratan teknis perencanaan produk adalah batasan-
batasan ruang yang di tempati produk. Batasan-batasan ruang merupakan
dasar pembuatan gambar layout yang berfungsi sebagai referensi batas
dimensi produk atau komponen.
d. Mengidentifikasi komponen-komponen produk
Identifikasi komponen-komponen produk berfungsi untuk
memisahkan beberapa komponen hasil sketsa konsep produk. Pemisahan
komponen-komponen produk bertujuan untuk mempermudah proses
19

pemilihan material dan pembuatan komponen yang sulit berdasarkan


fungsi komponen.
e. Mengembangkan interface atau titik kontak antara dua komponen
Mengembangkan interface berfungsi untuk mengantisipasi
interferensi atau gangguan proses perakitan.
f. Memberi bentuk
Proses pemberian bentuk diharapkan menghasilkan produk yang
memenuhi tuntutan produk, seperti kuat, stabil, korosi dan aus yang terjadi
dalam batas yang diijinkan, dan lain-lain.
g. Evaluasi
Evalusi produk dilakukan pada proses perencanaan produk
bertujuan untuk mendapatkan ketelitian yang lebih baik. Pada langkah
evaluasi dikumpulkan informasi yang lengkap agar dapat dibandingkan
dengan syarat-syarat pada spesifikasi perancangan. Tiga hal pertimbangan
hasil evaluasi, yaitu:
1) Hasil evaluasi baik, sehingga produk hasil rancangan telah siap ditinjau
ulang bersama produk hasil rancangan alternatif lainnya atau
dilanjutkan pada perencanaan rinci.
2) Hasil evaluasi tidak memenuhi syarat sebagai produk bermutu,
sehingga perlu dikembalikan pada tahapan sebelumnya untuk ditinjau
kembali sehingga diperoleh konsep produk yang lebih baik.
3) Hasil evaluasi perlu perbaikan berdasarkan kekurangan-kekurangan
yang ditemukan pada proses evaluasi. Perbaikan terdiri dari dua jenis,
yaitu: perbaikan material atau cara pembuatannya dan perbaikan bentuk
produk atau komponen produk.
h. Perbaikan material dan cara produksi
Langkah perbaikan ini bertujuan untuk mendapatkan produk yang
lebih baik atau memenuhi syarat mutu evaluasi,seperti kekuatan bahan
atau kualitas dan efisiensi hasil perencanaan proses produksi.
i. Perbaikan bentuk
Langkah perbaikan bentuk berfungsi untuk menghilangkan
interferensi gangguan atau memperbaiki kinerja produk hasil evaluasi
20

dengan cara merubah ukuran hingga mengganti bentuk komponen.


Berdasarkan keterangan di atas, kesembilan langkah perancangan produk
dapat digambarkan dalam diagram alir (lihat Gambar 10).
21

Mulai

Konsep Produk

Mencari Produk Jadi yang Tersedia

Memilih Material dan Teknik Produksi

Mendalami Keterbatasan Ruang

Mengidentifikasi Komponen

Menetapkan
Mengembangkan
Assembley dan
Interface?
Komponen Baru

Pemberian
Bentuk?

Evaluasi

Peninjau Rancang

Perbaiki Material dan Cara Produksi

Gambar 10. Langkah


Selesai
langkah Perancangan
Produk Menurut Phal
Perbaiki Bentuk dan Beitz yang Telah
dimodifikasi.
22

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Langkah Kerja Alat
Kayuh pedal sepeda, setelah itu dari kayuhan pedal tersebut akan
menggerakkan Water Pump dan Water Pump akan menyedot air yang ada
pada kolam ikan/tandon bagian bawah untuk menuju tandon bagian atas,
Setelah air sampai pada tandon bagian atas, air akan mengalir melalui keran
air drip yang sudah dipasang, Dari keran air drip air akan mengalir menuju
tanaman sawi, Setelah melalui tanaman sawi air akan kembali pada kolam
ikan/tandon bagian bawah.
B. Hasil Penelitian
Hasil pengujian menggunakan box dengan volume 25 liter didapatkan
data sebagai berikut:
Tabel 2. Hasil Pengujian
Waktu
Debit air Daya listrik
No. Nama Alat Pengisian
(Liter/Menit) (Watt)
(Menit)
1. Pompa Air Listrik 25 1 75
2. Water Bicycle Pump 15 1.42 -

C. Pembahasan
Debit air yang dikeluarkan dari Water Bicycle Pump adalah 15
Liter/Menit, lebih kecil dibandingkan dengan pompa air listrik yang
mengeluarkan debit air sekitar 25 Liter/Menit. Dikarenakan Water Bicycle
Pump menggunakan tenaga manusia sebagai tenaga utama untuk
menggerakkan alat tersebut, sedangkan pompa air listrik menggunakan energi
listrik sebagai tenaga utamanya.
Pompa air listrik dapat mengisi box bervolume 25 liter dengan lama
waktu sekitar satu menit, sedangkan Water Bicycle Pump dapat mengisi
dengan lama waktu sekitar 1.42 menit, berbeda 0.42 menit. Dari perbedaan
debit air yang dihasilkan maka menyebabkan perbedaan lama waktu
pengisian air.
23

Pompa air listrik membutuhkan daya listrik sebagai tenaga utamanya


yaitu sebesar 75 Watt untuk menggerakkanya. Sedangkan tenaga utama dari
Water Bicycle Pump adalah tenaga manusia untuk menggerakkan alat
tersebut.
Dikarenakan Water Bicycle Pump menggunakan tenaga manusia
untuk mengisi air, maka tidak membutuhkan energi listrik untuk
menggerakkanya dan juga dapat berhemat pengeluaran biaya untuk
membayar tagihan listrik. Disamping itu dengan menggunakan sistem
penekanan air/Drip akan menghemat pengeluaran air untuk jarak waktu yang
lama, itu akan menghemat tenaga agar tidak selalu mengisi air kedalam box.
Air yang ada dalam box dengan volume 25 liter akan habis dalam waktu
sekitar 5 jam untuk 5 keran dengan debit air 1 liter/jam.
Sedangkan pompa air listrik membutuhkan daya sebesar 75 watt untuk
mengalirkan air dengan debit air sekitar 25 liter/menit, pompa tersebut akan
mengisi tandon air dengan volume air sekitar 60 liter untuk persediaan 12 jam
untuk 5 keran air. Jika Water Bicycle Pump diaplikasikan pada sistem
aquaponik berskala rumah tangga dengan jumlah tanaman sebanyak 10 buah
maka akan menghabiskan air sebanyak 120 liter per 12 jam, dan lama waktu
untuk mengisi tandon dengan volume 125 liter yaitu sekitar 5 menit atau 0.08
jam. Sehingga energi listrik yang dibutuhkan untuk mengisi tandon dengan
ukuran 25 liter yaitu apabila harga listrik 791 Rp per Kwh maka pompa air
tersebut akan menghabiskan biaya sebesar 127,52 Rp per hari. Apabila
dikalkulasikan dalm satu bulan akan menghabiskan biaya sebesar 3.825,6 Rp
per bulan.
Penggunaan pompa air listrik dapat digantikan oleh Water Bicycle
Pump dengan lama waktu selama 11.8 menit untuk kapasitas tandon sebesar
125 liter. Disamping menghemat biaya Water Bicycle Pump dapat digunakan
sebagai sarana untuk berolahraga, karena membutuhkan tenaga untuk
mengayuh agar dapat menggerakkan pompa air tersebut.
24

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari data penelitian yang didapat, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Proses pembuatan Water Bicycle Pump sangat mudah untuk dibuat.
2. Water Bicycle Pump dapat diaplikasikan pada Sistem Pertanian Aquponik
untuk mengisi tandon air ukuran 125 liter dengan cara dikayuh selama
11.8 menit.
3. Water Bicycle Pump lebih efisien untuk menghemat energi listrik
dibandingkan dengan pompa listrik dengan penghematan listrik sebesar 6
watt per hari.
B. Saran
Dalam penelitian ini belumlah sempurna, maka dikemudian hari
apabilah ada kekurangan kritik dan saran dibutuhkan untuk memperbaiki
penelitian. Dan untuk peneliti selanjutnya diharapkan lebih menyempurnakan
penelitian ini.
25

DAFTAR PUSTAKA

Apriyantono, A. 2004. Pembangunan Pertanian di Indonesia. Visi, Misi, dan


Program 100 Hari Menteri Pertanian.[internet]. Tersedia pada
:http://www.pertanian.go.id/renbangtan/konsep_pembangunan_per
tanian.pdf. Diunduh pada 06 Februari 2017.
Darmawan, H. 2004. Pengantar Perancangan Teknik (Perancangan Produk).
Bandung: ITB.
Diver, S. 2006. Aquaponik-integration hydroponic with aquaculture. National
Center of Appropriate Technology. Department of Agriculture’s
Rural Bussness Cooperative Service. P. 28.
ECOLIFE Foundation. 2011. Introduction to Village
Aquaponics. ECOLIFE, 324 State Place, Escondido, CA 92029.
25 hlm.
H. Soerawidjaja, 2007. Peningkatan kelangsungan Ekonomi Usaha
Pengembangan Jarak Pagar Melalui Pengelolaan Secara terpadu.
Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, ITB.
Nugroho, E dan Sutrisno., 2008. Budidaya Ikan dan Sayuran dengan sistem
Akuaponik. Penebar Swadaya, Jakarta.
Purnomo, Sugeng. 2008. Laporan Proyek Akhir Modifikasi Alat Percobaan
Kavitasi Pada Venture Dengan Pompa Jenis Turbin Untuk Fluida
Kerosin Sistem Tertutup. UNDIP: Semarang.
Rakocy, J. E., M.P Masser dan T.M Losordo. 2006. Recirculating
Aquaculture Tank Production Systems : Aquaponics – Integrating
Fish and Plant Culture. Southern Regional Aquaculture Center,
United States of Agriculture, USA. Publication No. 454.
Salirawati, Das, Dkk. 2007. Belajar Kimia Menarik. Grasindo. Jakrta.
Soerawidjaja., T.H., Z.I.E.Amiruddin, A., 2007. Mengantisipasi Pemanfaatan
Bahan Lignoselulosa Untuk Pembuatan Bioetanol : Peluang dan
Tantangan. Seminar Nasional Diversifikasi Sumber Energi Untuk
Mendukung Kemajuan Industri Dan Sistem Kelistrikan Nasional.
26

UNS – Surakarta.
Sularso.(2004). Pompa dan Kompresor. Jakarta :Pradnya Paramita.
Handayani,ST,MT, Sri Utami. 2010. Bahan Ajar Pompa dan Kompresor.
Wahap, N., A. Estim., A.Y.S Kian., S. Senoo dan S. Mustafa. 2010.
Producing Organic Fish and Mint in an Aquaponic
System. Borneo Marine Research Institue, Sabah, Malaysia.
27

LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. Biodata Ketua, Anggota, dan Pembimbing

1. Biodata Ketua

Nama Lengkap : M. Ilham Mustofa

NIS : 984

Jurusan : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)

Kelas : XI (Sebelas)

Tempat dan Tanggal Lahir : Lamongan, 01 Mei 2000

Alamat : Desa Gayam Kecamatan Gayam

Kabupaten Lamongan

E-mail : ilhammustofa80@gmail.com

No.Telp/Hp : 085649437722

Karya Tulis Ilmiah : Pengaplikasian Water Bicycle Pump Pada


Sistem Aquaponik Sebagai Solusi
Penghematan Energi Listrik

Penghargaan di Bidang Ilmiah :-


28

2. Biodata Anggota

Nama Lengkap : Richard Eko Satriyo Purnomo

NIS : 1016

Jurusan : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)

Kelas : XI (Sebelas)

Tempat dan Tanggal Lahir : Lamongan, 19 Mei 2000

Alamat : Desa Simbatan Kecamatan Sarirejo

Kabupaten Lamongan

E-mail : erikgantengcoy105@gmail.com

No.Telp/Hp : 085649437722

Karya Tulis Ilmiah : Pengaplikasian Water Bicycle Pump Pada


Sistem Aquaponik Sebagai Solusi
Penghematan Energi Listrik

Penghargaan di Bidang Ilmiah: Juara 1 LKTIN BISTIC II Universitas

Muhammadiyah Malang
29

BIODATA GURU PEMBIMBING

Nama Lengkap dan Gelar : Drs. Supriyanto Helmy Tanjung M.Psi


M.Pd

NIP :-

Tempat dan Tanggal Lahir :

Alamat : Desa Madulegi Kecamatan Sukodadi

Kabupaten Lamongan

E-mail : Helmytanjung66@gmail.com

No.Telp/Hp : 085852141135

Penghargaan yang pernah diterima :-


30

B. Foto Kegiatan

Gambar 11. Proses perancangan kerangka sepeda

Gambar 12. Proses peletakan box


31

Gambar 13. Proses penggabungan pondasi dan sepeda

Anda mungkin juga menyukai