id
Disusun Oleh :
AYU DESI NURLIANA I 8308004
DIAN RATNAFURI DAMAYANTI I 8308005
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan anugerah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan tugas akhir
dengan judul Pembuatan Biodiesel Dari Biji Karet Dengan Pengujian
Menggunakan Mesin Diesel (Engine Test Bed). Laporan ini merupakan salah satu
syarat dalam menyelesaikan Program Studi Diploma III Teknik Kimia Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
Laporan tugas akhir ini disusun berdasarkan studi pustaka dan hasil
percobaan di Laboratorium Laboratorium Termodinamika dan Perpindahan Panas
gedung VI lantai 1 Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik, Universitas Sebelas
Maret Surakarta. Dalam Penyusunan laporan, penulis banyak mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Ibu Dwi Ardiana ,S.T.,M.T., selaku Ketua Program D3 Jurusan Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret Surakarta periode 2007-2011.
2. Bapak Bregas ST Sembodo, S.T., M.T., selaku Ketua Program D3 Jurusan
Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta periode 2011-2015.
3. Ibu Dwi Ardiana ,S.T.,M.T., selaku dosen pembimbing yang telah banyak
memberikan dorongan dan pengarahan selama penyelesaian Tugas Akhir dan
penyusunan laporan ini.
4. Keluarga kami tersayang yang telah membantu dan memberikan dukungan
dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan Tugas Akhir ini.
5. Teman-teman semua yang sudah membantu dan memberikan semangat.
Penyusun telah berusaha semaksimal mungkin demi terciptanya laporan
ini, tetapi kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan penyusun demi
kesempurnaan laporan. Akhir kata, penyusun berharap agar laporan Tugas Akhir
ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Surakarta, Juni 2011
DAFTAR ISI
Halaman Judul...................................................................................................... i
Halaman Pengesahan ........................................................................................... ii
Lembar Konsultasi .............................................................................................. iii
Kata Pengantar ..................................................................................................... v
Daftar Isi.............................................................................................................. vi
Daftar Gambar ................................................................................................... viii
Daftar Tabel ........................................................................................................ ix
Inti sari ................................................................................................................. x
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
C. Tujuan .......................................................................................................... 2
D. Manfaat ......................................................................................................... 2
BAB II. LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka ........................................................................................... 4
1. Tanaman Karet ....................................................................................... 4
2. Minyak dan Lemak ................................................................................ 6
3. Biodiesel ................................................................................................ 7
4. Degumming........................................................................................... 12
B. Kerangka Pemikiran ..................................................................................... 13
BAB III. METODOLOGI
A. Alat dan Skema Rangkaian Alat .................................................................. 14
1. Alat ........................................................................................................ 14
2. Skema Rangkaian Alat .......................................................................... 15
B. Bahan ........................................................................................................... 20
C. Langkah Percobaan ...................................................................................... 20
1. Preparasi Bahan Baku ........................................................................... 20
2. Proses Degumming ............................................................................... 21
3. Tahap Acid Pretreatmentcommit to user
...................................................................... 21
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel 2-1 Kandungan asam lemak dalam minyak biji karet ................................ 6
Tabel 2-2 Karakteristik fisika – kimia minyak biji karet ..................................... 6
Tabel 2-3 Spesifikasi Biodiesel sesuai SNI 04-7182-2006 .................................. 8
Tabel 2-4 Spesifikasi solar sesuai SK Dirjen Migas No.3675K/24/DJM/2006 .. 9
Tabel 2-5 Sifat Fisis Biodiesel dari Minyak Biji Karet dengan Variasi Katalis
pada Proses Acid Pretreatment ........................................................... 10
Tabel 2-6 Konversi Biodiesel .............................................................................. 11
Tabel 4-1 Hasil Uji Torsi Pada Bahan Bakar Solar dan Biodiesel ...................... 29
Tabel 4-2 Hasil Uji Daya Pada Bahan Bakar Solar dan Biodiesel ...................... 30
Tabel 4-3 Hasil Uji BMEP Pada Bahan Bakar Solar dan Biodiesel ................... 31
Tabel 4-4 Hasil Uji ηc Pada Bahan Bakar Solar dan Biodiesel ........................... 34
Tabel 4-5 Hasil Uji Konsumsi Bahan Bakar Spesifik (SFC) Pada Bahan
Bakar Solar dan Biodiesel ................................................................... 35
Tabel 4-6 Hasil Uji Laju Massa Gas Buang Pada Bahan Bakar Solar dan
Biodiesel ............................................................................................. 37
Tabel 4-7 Hasil Perhitungan AFR Biodiesel dan Solar ....................................... 38
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
INTISARI
Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam nabati yang besar sebagai
bahan baku biodiesel, salah satunya adalah karet. Indonesia adalah negara
penghasil karet nomor dua di dunia setelah Malaysia. Namun, hingga saat ini biji
karet belum banyak dimanfaatkan. Biji karet dapat dimanfaatkan untuk membuat
biodiesel. Tujuan yang ingin dicapai pada tugas akhir ini adalah untuk mengetahui
kelayakan biodiesel dari biji karet dengan cara membandingkan kinerja mesin
diesel (Engine Test Bed) berbahan bakar solar murni dengan bahan bakar
campuran antara solar-biodiesel.
Proses pembuatan biodiesel dari biji karet pada tugas akhir ini dilakukan
dengan cara mengambil minyak biji karet dengan pengepresan mekanik,
menggunakan proses tanpa degumming, membuang pengotor pada tahap acid
pretreatment, pada tahap pemurnian dilakukan dengan sentrifugasi dan
penambahan silica gel.
Dari hasil uji menggunakan mesin diesel (Engine Test Bed) di dapatkan
bahwa, mesin diesel yang berbahan bakar biodiesel memiliki kinerja yang lebih
baik pada kecepatan putaran mesin < 2000 rpm ditinjau dari torsi, daya, dan
BMEP, memiliki efisiensi pengisian yang lebih kecil, lebih irit dan memberikan
polusi yang lebih sedikit dibandingkan bahan bakar solar pada setiap kecepatan
putaran mesin.
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
commit to user
xi
Tugas Akhir
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pembuatan Biodiesel dari Biji Karet dengan Pengujian Menggunakan Mesin Diesel
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahan bakar fosil terutama minyak bumi masih menjadi konsumsi
energi utama, padahal cadangan minyak bumi dunia terbatas dan minyak
bumi merupakan sumber energi tak terbarukan (non renewable).
Kekhawatiran ini memunculkan perhatian terhadap penggunaan minyak
nabati sebagai bahan bakar alternatif. Penelitian mengenai bahan bakar
alternatif pengganti bahan bakar fosil terus dilakukan. Parameter keberhasilan
bahan bakar alternatif ini adalah emisi gas buang yang rendah (gas NOx,
SOx, CO2, dan CO) dan memenuhi spesifikasi menurut SNI.
Minyak nabati merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan
sebagai bahan baku pembuatan biodiesel. Minyak nabati merupakan minyak
yang bersumber dari tanaman. Minyak nabati dapat diolah menjadi biodiesel
karena mengandung asam lemak (trigliserida). Trigliserida diubah menjadi
metyl/ethyl ester melalui proses transesterifikasi. Metyl/ethyl ester
merupakan komponen penyusun biodiesel. Hasil-hasil penelitian
menunjukkan bahwa berbagai minyak nabati memiliki potensi cukup besar
sebagai bahan bakar alternatif pengganti solar, karena memiliki karakteristik
yang serupa dengan solar yang berasal dari minyak bumi (petrodiesel).
Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam nabati yang besar
sebagai bahan baku biodiesel, salah satunya adalah karet. Indonesia adalah
negara penghasil karet nomor dua di dunia setelah Malaysia. Berdasarkan
data statistik, perkebunan karet di Indonesia (2002) luas kebun karet di
Indonesia mencapai 3.318.105 Ha dan diperkirakan mampu menghasilkan
minyak biji karet sebesar 25.622.406,8 L/tahun yang hingga saat ini, biji
karet belum banyak dimanfaatkan. Maka dilakukan penelitian untuk
memanfaatkan biji karet agar memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi.
Selain itu pemakaian bahan baku minyak nonedible yang berharga murah
commit to user
1
Program Studi DIII Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id 2
digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir
Pembuatan Biodiesel dari Biji Karet dengan Pengujian Menggunakan Mesin Diesel
B. Rumusan Masalah
Kebutuhan manusia akan bahan bakar yang semakin meningkat
seiring dengan terbatasnya ketersediaan bahan bakar minyak yang tidak
terbaharukan (non renewable) maka diperlukan upaya untuk menciptakan
bahan bakar alternatif yang terbaharukan (renewable) yakni dengan
memanfaatkan biji karet untuk diolah menjadi biodiesel. Minyak biji karet
diolah menjadi biodiesel dengan proses esterifikasi dan transesterifikasi.
Biodiesel dalam campurannya dengan solar (B10) diuji kelayakannya sebagai
bahan bakar mesin diesel.
Untuk mengetahui kelayakan dari biodiesel yang dihasilkan,
dilakukan pengujian dengan menggunakan mesin diesel (Engine Test Bed)
yang meliputi daya dan tenaga yang dihasilkan lewat silinder, jumlah
konsumsi bahan bakar, tenaga output mesin, efisiensi pengisian dan laju
massa gas buang.
C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari tugas akhir ini adalah mengetahui
kelayakan biodiesel dari biji karet dengan cara membandingkan kinerja mesin
diesel (Engine Test Bed) berbahan bakar solar murni dengan bahan bakar
campuran antara solar-biodiesel (B10).
D. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari pembuatan biodiesel dari minyak biji
karet, antara lain :
1. Untuk Pembangunan Negara
a. Pencemaran lingkungan oleh limbah minyak biji karet dapat dikurangi
b. Ketergantungan pada BBM khususnya minyak diesel dari fraksi minyak
bumi dapat diperkecil commit to user
commit to user
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Tanaman Karet
Tanaman karet berasal dari bahasa latin yang bernama Hevea
braziliensis yang berasal dari Negara Brazil. Tanaman ini merupakan
sumber utama bahan tanaman karet alam dunia. Getah yang mirip lateks
juga dapat diperoleh dari tanaman Castillaelastica (family moraceae).
Sekarang tanaman tersebut kurang dimanfaatkan lagi getahnya karena
tanaman karet telah dikenal secara luas dan banyak dibudidayakan.
Sebagai penghasil lateks tanaman karet dapat dikatakan satu-satunya
tanaman yang dikebunkan secara besar-besaran (Nazarudin, dkk, 1992).
4
Program Studi DIII Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id 5
digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir
Pembuatan Biodiesel dari Biji Karet dengan Pengujian Menggunakan Mesin Diesel
commit to user
Sebagian besar gliserida pada hewan berupa lemak. Karena itu, biasa
terdengar ungkapan lemak hewani (lemak babi, lemak sapi) dan minyak
nabati (minyak jagung, minyak biji bunga matahari) ( Fessenden, 1982).
O
II
H2- C-O-C-R1
O
II
H – C -O-C -R2
O
II
H2- C-O-C - R3
3. Biodiesel
Biodiesel didefinisikan sebagai alkyl ester dari minyak dan lemak.
Pada dasarnya, pembuatan biodiesel dari minyak nabati dilakukan dengan
mengkonversi trigliserida ( komponen utama minyak nabati) menjadi
methyl ester asam lemak, dengan memanfaatkan katalis untuk membantu
prosesnya. Komposisi dan sifat kimia dari biodiesel tergantung pada
kemurnian, panjang pendek, derajat kejenuhan, dan struktur rantai alkil
asam lemak penyusunnya (Eka, dkk, 2010).
commit to user
commit to user
commit to user
commit to user
commit to user
4. Degumming
Pemisahan gum atau degumming merupakan proses pemisahan
getah atau lendir yang terdapat dalam minyak. Kotoran-kotoran yang
tersuspensi seperti fosfatida, protein dan kotoran-kotoran lain sukar
dipisahkan bila berada dalam kondisi anhydrous, sehingga dapat
dihilangkan dengan cara hidrasi. Hidrasi dapat dilakukan dengan
menggunakan uap atau penambahan air ataupun dengan penambahan suatu
larutan asam lemah. Zat yang digunakan untuk menarik gum (getah) yang
disebut degumming agent antara lain adalah asam fosfat (H3PO4).
Asam fosfat sebagai degumming agent sangat baik digunakan
dalam proses pemurnian minyak. Penambahan asam fosfat dapat
mengubah fosfatida yang non hydratable menjadi hydratable sehingga
dapat dipisahkan pada saat proses pencucian. Dosis larutan asam fosfat
yang ditambahkan pada saat proses degumming adalah 0,3-0,4 persen
(b/b), sedangkan konsentrasi larutan asam fosfat yang diberikan untuk
degumming sebaiknya 20-60 persen (b/b) (Selviana, 2003).
commit to user
B. Kerangka Pemikiran
Biji Karet
Pemecahan Cangkang
Penggilingan
metanol
Acid Pretreatment H2SO4
Transesterifikasi metanol
KOH
Gliserol
Settling
KOH
H2SO4
Biodiesel
Pemurnian aquadest
Aquadest
Settling
Sisa metanol,
gliserol, KOH,
Biodiesel
H2SO4
Silika gel, air Adsorbsi Silika gel
Biodiesel murni
commit to
Gambar 2-4 Diagram user
Alir Proses
BAB III
METODOLOGI
14
Program Studi DIII Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id 15
digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir
Pembuatan Biodiesel dari Biji Karet dengan Pengujian Menggunakan Mesin Diesel
Keterangan :
1. Statif
2. Air pendingin keluar
3. Pendingin bola
4. Air pendingin masuk
5. Klem
6. Soxhlet
7. Biji karet hasil penggilingan
8. Labu leher satu
9. Pemanas mantel
commit to user
4
5
Keterangan :
1. Pemanas mantel
2. Labu leher tiga
3. Termometer
4. Distilasi
5. Pipa bengkok
6. Adaptor
7. Erlenmeyer
8. Statif
9. klem
commit to user
commit to user
5
7
4
3
2
1
Keterangan :
1. Stop kontak
2. Pemanas mantel
3. Labu leher tiga
4. Termometer
5. Pengaduk merkuri
6. Motor pengaduk
7. Pendingin balik
8. Statif
9. Klem
commit to user
3
2
4
Keterangan :
1. Magnetic stirer
2. Stop kontak
3. Gelas beaker
4. Stirer
Gambar 3-5 Rangkaian Alat Pemurnian Biodiesel
commit to user
Gambar 3-6 Engine Test Bed
B. Bahan
Bahan yang digunakan :
a. Biji Karet
b. Metanol
c. KOH
d. Aquadest
e. Silica gel
f. n-Heksan
g. H3PO4
h. H2SO4
i. Kain
C. Langkah Percobaan
1. Preparasi bahan baku
a. Ekstraksi Menggunakan Soxhlet
1. Memecahkan cangkang biji karet.
2. Mengukus biji karet yang sudah dipecahkan selama 10 menit.
3. Menggiling biji karet menggunakan mesin press screw.
4. Mengekstraksi biji karet yang telah diblender menggunakan
Soxhlet dengan pelarut n-heksan.
5. Menyaring ampas biji karet dari campuran pelarut minyak.
6. Memisahkan campuran minyak dan pelarut dengan distilasi.
7. Memasukkan residu hasil distilasi ke dalam oven bersuhu 80 οC
untuk menguapkan sisa pelarut.
b. Pengepresan Secara Mekanik
1. Memecahkan cangkang biji karet.
2. Menjemur biji karet yang sudah dipecahkan.
3. Menggiling biji karet menggunakan mesin press screw biji jarak.
4. Memasukan biji karet yang sudah digiling ke dalam mesin
hidrolik press.
5. commit to user
Mengepres biji karet.
2. Proses Degumming
1. Memasukan 100 ml minyak biji karet kasar ke dalam labu leher tiga
yang dirangkai dengan pendingin balik, pengaduk merkuri, dan
termometer.
2. Memanaskan minyak sampai suhu 70 οC.
3. Menambahkan 10 ml aquadest dan 5 ml katalis H3PO4 konsentrasi
20% bersamaan dengan menghidupkan pengaduk merkuri.
4. Menghentikan proses selama 5 jam.
5. Memindahkan campuran ke dalam corong pemisah.
6. Mengendapkan campuran selama 18 jam.
commit to user
4. Tahap Transesterifikasi
1. Menghitung densitas minyak hasil dari acid pretreatment.
2. Merangkai alat esterifikasi minyak biji karet dengan metanol.
3. Memanaskan minyak biji karet dari tahap acid pretreatment dengan
katalis H2SO4 dalam labu leher tiga yang dilengkapi dengan
pendingin spiral, termometer, dan pengaduk sampai suhu 50 °C
4. Memanaskan larutan metanol (perbandingan volume minyak :
metanol = 5 : 1) dan KOH (2% dari berat minyak) sampai suhu
50 °C.
5. Memasukkan larutan metanol dan KOH ke dalam labu leher tiga
yang berisi minyak biji karet pada saat keduanya mencapai suhu 50
°C.
6. Membiarkan reaksi selama 1 jam dengan kecepatan pengadukan
1800 rpm, menjaga temperatur dan pengadukan tetap konstan.
7. Mendiamkan hasil esterifikasi selama 3-5 hari sampai biodiesel
terpisah dengan gliserol.
5. Pemurnian Hasil
1. Mengambil biodiesel dengan pipet.
2. Mencuci biodiesel dua kali dengan aquadest masing-masing 28%
volume biodiesel untuk menghilangkan sisa katalis dan metanol.
3. Mendiamkan hasil pencucian selama 3 hari.
4. Sentrifugasi hasil pencucian selama 15 menit dengan kecepatan
putaran 2500 rpm.
5. Menambahkan silika gel sebanyak 100 gram setiap 500 ml biodiesel
dan mengaduk menggunakan magnetic stirer selama 1 jam.
6. Mendiamkan biodiesel dan silika gel selama 1 hari.
7. Menyaring silika gel.
commit to user
commit to user
c. Percobaan
Setelah mesin dijalankan pada langkah di atas (pada langkah start)
kemudian melakukan langkah – langkah berikut :
1. Mengurangi beban dengan mengatur dinamometer control ke
kiri secara perlahan sampai putaran mesin mencapai rpm yang
diinginkan pada percobaan pertama 2500 rpm.
2. Percobaan kedua dan seterusnya, beban dinamometer ditambah
untuk menurunkan rpm sampai 1500 rpm (throttle tetap).
Mencatat semua indikator yang ada, yaitu :
Laju bahan bakar
Air pendingin (suhu air masuk dan air keluar)
Manometer
Beban (kg)
3. Pada setiap tahap / kedudukan hitung :
Daya output
Konsumsi bahan bakar
Konsumsi bahan bakar spesifik
Perbandingan udara dengan bahan bakar.
D. Lokasi
Pembuatan biodiesel dari biji karet ini berlokasi di Laboratorium
Dasar Teknik Kimia gedung II lantai 2 dan Laboratorium Termodinamika dan
Perpindahan Panas gedung VI lantai 1 Jurusan Teknik Mesin Fakultas
Teknik, Universitas Sebelas Maret Surakarta Jl. Ir. Sutami No. 36 A Surakarta.
Lokasi pengujian biodiesel di Laboratorium Konversi Energi Teknik Mesin,
Fakultas Teknik, Universitas Gajah Mada, Jl. Grafika No. 2 kampus UGM
Yogyakarta.
commit to user
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
25
Program Studi DIII Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id 26
digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir
Pembuatan Biodiesel dari Biji Karet dengan Pengujian Menggunakan Mesin Diesel
2. Transesterifikasi
Reaksi transesterifikasi mengubah trigliserida (96-98 %minyak) dan
alkohol menjadi ester, dengan sisa gliserol sebagai produk sampingnya
Hasil dari proses transesterifikasi yaitu biodiesel dan gliserol. Lapisan
atas merupakan biodiesel dan lapisan bawah adalah gliserol.
Reaksi pada transesterifikasi :
3. Pemurnian Biodiesel
Biodiesel dimurnikan dengan aquadest. Aquadest yang digunakan
sebanyak 28% dari volume biodiesel dan dilakukan dengan pengadukan.
commit to hasil
Kecepatan pengadukan mempengaruhi user pemurnian. Apabila pengadukan
commit to user
Tabel 4-1 Hasil Uji Torsi Pada Bahan Bakar Solar dan Biodiesel
Kecepatan putaran Torsi (Nm)
No.
mesin (rpm) Solar Biodiesel (B10)
1 2500 83 82
2 2000 84 84
3 1800 84 85
4 1500 82 83
Tabel 4-2 Hasil Uji Daya Pada Bahan Bakar Solar dan Biodiesel
Kecepatan putaran Daya (kW)
No.
mesin (rpm) Solar Biodiesel (B10)
1 2500 21,71833 21,45667
2 2000 17,584 17,584
3 1800 15,8256 16,014
4 1500 12,874 13,031
commit to user
commit to user
commit to user
Tabel 4-4 Hasil Uji ηc Pada Bahan Bakar Solar dan Biodiesel
Kecepatan putaran ηc
No.
mesin (rpm) Solar Biodiesel (B10)
1 2500 0,799344 0,461833
2 2000 0,899182 0,534496
3 1800 0,969311 0,568615
4 1500 1,048632 0,61723
Tabel 4-5 Hasil Uji Konsumsi Bahan Bakar Spesifik (SFC) Pada Bahan
Bakar Solar dan Biodiesel
Kecepatan putaran SFC kg/kW-jam
No.
mesin (rpm) Solar Biodiesel (B10)
1 2500 0,379186 0,351015
2 2000 0,393174 0,363683
3 1800 0,395944 0,359145
4 1500 0,399884 0,387575
commit to user
commit to user
Tabel 4-6 Hasil Uji Laju Massa Gas Buang Pada Bahan Bakar Solar dan
Biodiesel
Kecepatan putaran Gg (kg/s)
No.
mesin (rpm) Solar Biodiesel (B10)
1 2500 0,038448 0,022984
2 2000 0,034462 0,02112
3 1800 0,033312 0,020118
4 1500 0,029893 0,018156
commit to user
Dari grafik hasil uji, laju massa gas buang untuk bahan bakar
biodiesel lebih rendah dibandingkan bahan bakar solar. Hal ini
disebabkan AFR biodiesel lebih kecil dari AFR solar. AFR merupakan
perbandingan udara terhadap bahan bakar (Air to Fuel Ratio). Besarnya
hasil perhitungan AFR biodiesel dan solar dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4-7 Hasil Perhitungan AFR Biodiesel dan Solar
Kecepatan putaran AFR
No.
mesin (rpm) Solar Biodiesel
1 2500 15,80723 9,986173
2 2000 16,94478 10,88917
commit to user
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Biodiesel dari minyak biji karet layak digunakan sebagai bahan bakar mesin
diesel, karena mempunyai keuggulan sebagai berikut :
1. Mesin diesel yang menggunakan bahan bakar biodiesel memiliki kinerja
yang lebih baik apabila digunakan pada kecepatan putaran mesin < 2000
rpm karena memiliki torsi, daya dan BMEP yang besar dibandingkan
solar.
2. Dari sisi efisiensi pengisian, konsumsi bahan bakar, dan laju massa gas
buang yang dihasilkan bahan bakar biodiesel memberikan kinerja yang
baik di setiap kecepatan putaran mesin.
B. Saran
1. Untuk pembuatan biodiesel selanjutnya, sebaiknya menggunakan biji
karet dengan kualitas baik, agar kualitas biodiesel yang dihasilkan lebih
baik lagi.
2. Dari sisi proses, mengusahakan suhu dan kecepatan putaran pengadukan
tetap konstan agar tercapai konversi tertinggi.
3. Melakukan perbaikan proses pemurnian, agar metanol menguap semua
dan gliserol mengendap semua sehingga terpisah dengan biodiesel.
4. Perlu pengecekan komposisi gas buang.
commit to user
40
Program Studi DIII Teknik Kimia
Universitas Sebelas Maret Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
commit to user
41
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
LAMPIRAN
commit to user
42
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
LAMPIRAN I
BIAYA PEMBUATAN BIODIESEL DARI BIJI KARET
Keterangan :
1. Harga metanol 1 L Rp. 6000,00
2. Harga H2SO4 1 L Rp. 4250,00
3. Harga KOH 1 gram Rp. 30,00
4. Harga aquadest 200 ml Rp. 120,00
5. Biaya listrik 1 kWh Rp. 600,00
6. Air untuk air pendingin 3 L per hari = 10 L.
7. Waktu untuk pembuatan 2 L biodiesel 30 jam.
Perhitungan Transesterifikasi
1. Metanol = 0,4 L x Rp. 6000,00 = Rp. 2.400,00
1L
2. KOH = 60 gr x Rp. 30,00 = Rp. 1.800,00
1 gr
Total pengeluaran = Rp. 4.200,00
Perhitungan Pemurnian
1. Aquadest = 200 ml = Rp. 120,00
commit to user
L-1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Perhitungan Utility
1. Biaya listrik (300 Watt-jam)
0,3 kWh x Rp. 600,00 x 30 jam = Rp. 5.400,00
1 kWh jam
commit to user
L-2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
LAMPIRAN II
PERCOBAAN PENDAHULUAN
Minyak biji karet yang dihasilkan merupakan minyak kasar yang masih
mengandung getah/gum. Getah/gum ini dapat mengganggu proses pemisahan
antara biodiesel dengan gliserol. Sehingga, minyak yang telah dihasilkan
diolah dengan 2 cara, yaitu melalui proses degumming dan tanpa degumming.
Proses degumming ini bertujuan untuk menghilangkan getah/gum dari
biji karet. Minyak hasil degumming kemudian diproses acid pretreatment,
transesterifikasi dan pemurnian hasil. Penjelasan lengkap mengenai proses
degumming dan tanpa degumming disajikan pada tabel 1.
Tabel 1 Perbandingan hasil dengan proses degumming dan tanpa degumming
Pemurnian Warna
No Proses Acid Pretreatment Transesterifikasi
biodiesel Biodiesel
Terbentuk 2 lapisan.
Memproses
Lapisan atas
lapisan bagian Biodiesel sulit Coklat emas
Dengan berwarna coklat
1. atas dari hasil dipisahkan dari sedikit gelap,
degumming gelap, lapisan
Acid aquadest Jernih
bawah berwarna
Pretreatment
hitam.
Memproses
hanya lapisan Biodiesel sulit Coklat emas
Terbentuk 2 lapisan. bagian atas dari dipisahkan dari lebih terang,
Lapisan atas hasil Acid aquadest Jernih
Tanpa
2. berwarna coklat Pretreatment
degumming
gelap,lapisan bawah Memproses Biodiesel
Coklat emas
berwarna hitam. semua hasil mudah
sedikit gelap,
Acid dipisahkan dari
Jernih
Pretreatment aquadest
commit to user
L-3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
L-4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
LAMPIRAN III
PERHITUNGAN KINERJA MESIN DIESEL
Tabel 1 Hasil Uji Mesin Diesel Menggunakan Bahan Bakar Solar Murni
ρbb = 0,84 gr/cc
P awal udara masuk = 17 mmH2O
No n m Udara ruang Udara masuk Aliran Pelumas
Pendingin
rpm Nm Pr θ ⁰C Φ ∆P T ⁰C T Tout Tp ⁰C BB
mmHg % mmH2O in ⁰C 50cc
⁰C detik
1 2500 83 769 25,9 45 21 25,9 48 62 60 18,36
2 2000 84 769 25,9 45 17 25,9 52 70 75 21,87
3 1800 84 769 25,9 45 16 25,9 50 70 80 24,13
4 1500 82 769 25,9 45 13 25,9 48 68 90 29,37
Tabel 2 Hasil Uji Mesin Diesel Menggunakan Bahan Bakar Biodiesel Biji Karet-
Solar (B10)
ρbb = 0,8381 gr/cc
P awal udara masuk = 17 mmH2O
No n m Udara ruang Udara masuk Aliran Pelumas
Pendingin
rpm Nm Pr θ ⁰C Φ ∆P T ⁰C T Tout Tp ⁰C BB
mmHg % mmH2O in ⁰C 50cc
⁰C detik
1 2500 82 769 25,9 45 7 25,9 48 62 75 20,03
2 2000 84 769 25,9 45 6 25,9 50 68 80 23,59
3 1800 85 769 25,9 45 5,5 25,9 50 70 84 26,23
4 1500 83 769 25,9 45 4,5 25,9 48 68 86 29,87
commit to user
L-5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
L-6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
L-7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
L-8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gs solar
Gs = 0,822 x0.995921 x(3,14) (0,048)2 √ 2(9,81) x 1,4476 x 21
4
= 0,03616 kg/s
Analog dari perhitungan didapat hasil :
Tabel 8 Hasil Perhitungan Gs Pada Setiap Putaran Mesin
No Putaran Mesin (rpm) Gs
1 2500 0,03616
2 2000 0,032541
3 1800 0,031571
4 1500 0,028462
commit to user
L-9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
L-10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
L-12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
L-13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
L-14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
LAMPIRAN IV
commit to user
L-15
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
L-16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar 5 Centrifuge
commit to user
Gambar 6 Rangkaian Alat Pengadukan Biodiesel dengan Silika Gel
L-17
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
L-18
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
L-19