SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Disusun Oleh:
Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat
dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang
berjudul “Prarancangan Pabrik Dimetil Eter Dari Gas Alam Dengan Proses Gas
Sintesis Kapasitas Produksi 50.000 Ton/Tahun”, Tugas Akhir ini disusun sebagai
salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan program studi S1
pada Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Bosowa
Makassar. Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih atas segala
bantuan baik berupa bimbingan, dorongan, serta semangat dari banyak pihak.
Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Bapak Prof, Dr. Ir. Batara Surya, S.T., M.Si. selaku rektor Universitas
Bosowa.
2. Bapak Dr. Ir. H. Nasrullah, S.T., M.T. selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Bosowa.
3. Bapak Dr. Ir. A. Zulfikar Syaiful, M.T selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia,
Universitas Bosowa.
4. Ibu Dr. Hamsina, S.T.,M.Si, selaku dosen pembimbing I
5. Ibu Fitri Ariani, S.Si., M.Eng selaku dosen pembimbing II
6. Ibu Hermawati, S.Si., M.Eng selaku dosen penguji I
7. Bapak M. Tang, S.T., M.PKim Selaku dosen penguji II
8. Bapak/Ibu Dosen serta Staff Prodi Teknik Kimia
9. Teristimewa, Orang Tua dan keluarga besar yang tak pernah lelah
memberikan semangat , motivasi dan Doa.
10. Teman-teman seperjuangan INFO dan HIMATEK Unversitas Bosowa
Makassar.
Akhirnya dengan segala keterbatasan yang ada, penyusun berharap Tugas Pra
Rancangan ini dapat bermanfaat dan digunakan sebagaimana mestinya.
SAMPUL .................................................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN DAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR ........... iv
KATA PENGANTAR .............................................................................................. v
DAFTAR ISI ........................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................... ix
ABSTRAK .............................................................................................................. xi
BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
I.1. Latar Belakang...................................................................................... 1
I.2. Penentuan kapasitas Pabrik ................................................................... 2
I.3. Pemilihan Lokasi Pabrik ....................................................................... 6
I.4. Tinjauan Pustaka ................................................................................... 9
BAB II. URAIAN PROSES ................................................................................... 15
II.1. Deskripsi Proses ................................................................................ 15
II.2. Diagram Alir ..................................................................................... 19
BAB III. SPESIFIKASI BAHAN ........................................................................... 21
III.1. Spesifikasi Bahan Baku .................................................................... 21
III.2. Spesifikasi Produk ............................................................................ 24
BAB IV. NERACA MASSA .................................................................................. 26
BAB V. NERACA PANAS ................................................................................... 33
BAB VI. SPESIFIKASI ALAT .............................................................................. 44
BAB VII. UTILITAS ............................................................................................ 54
VII.1. Unit Penyediaan dan Pengolahan air ............................................... 54
VII.2. Unit Pembangkit steam ................................................................... 62
VII.3. Unit Pembangkit Listrik ................................................................. 63
VII.4. Unit Penyediaan Bahan Bakar ......................................................... 63
VII.5 Unit Pengolahan Limbah ................................................................. 64
VII.6. Spesifikasi Peralatan Utilitas ........................................................... 71
VII.7 Diagram Alir Utilitas .................................................................... 116
BAB VIII. LAY OUT PABRIK DAN LOKASI PROSES .................................... 118
BAB IX. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN ....................................... 123
BAB X. EVALUASI EKONOMI ......................................................................... 137
BAB XI. KESIMPULAN ..................................................................................... 142
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 143
LAMPIRAN A ..................................................................................................... 146
LAMPIRAN B ..................................................................................................... 175
LAMPIRAN C ..................................................................................................... 224
LAMPIRAN D ..................................................................................................... 302
DAFTAR GAMBAR
Dimetil Eter ini terbuat dari gas alam yang mengalami pretreatment
untuk menghilangkan sulfur, setelah itu masuk ke steam reformer dimana steam
direaksikan dengan gas alam menghasilkan syngas dengan hidrogen dan karbon
monoksida. Kemudian gas proses (syn gas) akan masuk ke alat selanjutnya yaitu
Absorber CO2 yang bertugas mengabsorbsi gas CO2 dalam gas proses dengan
menggunakan larutan MEA (Monoethanolamine). Syn gas keluaran dari absorber
kemudian dipanaskan menggunakan heater dari suhu 70oC sampai suhunya 260
o
C agar memenuhi kondisi operasi yang dimiliki Reactor Synthesis DME yaitu
pada suhu 260oC. Produk keluaran dari reaktor sintesa DME ini menghasilkan
produk yang mengandung methanol (CH3OH) dan DME (CH3OCH3). Selanjunya
akan dilakukan pemurnian dengan menggunakan alat menara distilasi.
Kapasitas produksi Dimetil Eter dirancang 50.000 ton/tahun,
membutuhkan bahan gas alam sebesar 44.230.690,9440 kg/tahun. Utilitas listrik
sebesar 531,821 kW, steam 81.253,911 kg/jam, bahan bakar berupa solar sebesar
46,568 Liter / jam. Pra Rancangan Pabrik Dimetil Eter ini direncanakan
berkapasitas 50.000 ton/tahun akan didirikan di Kawasan Industri Cilegon,
Banten. Bentuk perusahaan adalah Perseroan Terbatas (PT) dengan sistem garis
dan staf membutuhkan tenaga kerja sebanyak 122 orang.
Berdasarkan perhitungan evaluasi ekonomi untuk pendirian pabrik
Dimetil Eter di atas dibutuhkan modal tetap sebesar Rp 222.347.742.121,02,
modal kerja sebesar Rp 39.237.836.844,89 dan manufacturing cost sebesar
Rp566.252.386.090,81 Harga jual produksi sebesar Rp 710.000.000.000,00
dengan keuntungan sebelum pajak dan sesudah pajak berturut-turut sebesar Rp
102.038.193.967,95 dan Rp 81.630.555.174,36. Profitabilitas meliputi Rate of
Investement (ROI) sebelum dan sesudah pajak berturut-turut sebesar 39,01 % dan
31,21 % . Pay of Time (POT) sebelum dan sesudah pajak 2,56 tahun dan 3,20
tahun. Break event Point (BEP) sebesar 41,18 %. Dan Shut Down Point (SDP)
sebesar 21,01 %.Berdasarkan pertimbangan teknik dan hasil perhitungan analisis
ekonomi di atas, maka pabrik Dimetil Eter berkapasitas 50.000 ton/tahun layak
didirikan.
BAB I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
1
Indonesia ditunjukkan pada tabel 1.1.
Dari data diatas dapat dilihat bahwa kebutuhan dimetil eter di Indonesia
meningkat dari tahun ke tahun, sementara untuk memenuhi kebutuhan tersebut
Indonesia masih mengimpor, maka diharapkan prarancangan pabrik dimetil eter
ini dapat mengurangi kebutuhan impor dimetil eter dari Negara lain.
2
I.2.3. Perkembangan Konsumsi
Berikut merupakan data perkembangan konsumsi dimetil eter:
Tabel 1.3 Perkembangan konsumsi dimetil eter
Tahun Konsumsi (kg/tahun)
2017 52.373.738
2018 19.343.752
2019 23.234.353
2020 58.937.635
2021 61.783.293
(Sumber : Badan Pusat Statistik, BPS 2022)
3
para industri pemakai yang ada juga aktif melakukan perluasan pabrik.
Proyeksi perkembangan impor dimetil eter dperoleh berdasarkan metode
interpolasi linier pada data import tabel 1.1
Data Impor
70.000.000
60.000.000
y = 5E+06x - 1E+10
50.000.000
R² = 0,3641
40.000.000
30.000.000
20.000.000
2017 2018 2019 2020 2021 2022
Tahun
Metode interpolasi linear dapat digunakan apabila nilai R2 > 0,9, dari
grafk diatas diperoleh nilai R2 yaitu 0,3641 sehingga dapat disimpulkan nilai R2 <
maka metode interpolasi linier tidak dapat digunakan. Berdasarkan dari data
impor, eksport, konsumsi, dan produksi diatas, maka digunakan metode
pertumbuhan rata-rata pertahun. Diperkirakan produksi dimetil eter pada tahun
2027 sebagai berikut:
Tabel 1.6 Pertumbuhan Rata-rata Dimetil Eter di Indonesia
Jumlah (Kg/Tahun) %P
Tahun Ekspor Impor Komsumsi Produksi E I K P
(E) (I)
2017 4.967.993 38.964.181 52.373.738 7.303.493
2018 4.038.309 32.298.014 19.343.752 8.374.292 -0.19 -0.17 -0.63 0.15
2019 4.822.066 22.204.786 23.234.353 9.832.632 0.19 -0.31 0.20 0.17
2020 5.874.487 45.365.445 58.937.635 14.938.374 0.22 1.04 1.54 0.52
2021 7.362.839 58.499.204 61.783.293 12.784.563 0.25 0.29 0.05 -0.14
Total 0.48 0.85 1.16 0.70
Rata-rata (i) 0.12 0.21 0.29 0.17
(Sumber : Badan Pusat Statistik, 2022)
4
Berdasarkan data diatas maka dapat diperkirakan jumlah kebutuhan
dimetil eter di Indonesia pada tahun 2027 saat pabrik didirikan, yaitu dengan
perhitungan discounted methode menggunakan persamaan (Ulrich, 1984).
Fn = P (1+i) n
Keterangan :
F = Nilai kebutuhan pada tahun ke-n
P = Besarnya data pada tahun sekarang (ton/tahun)
I = Kenaikan data rata-rata
n = Selisih tahun (tahun ke-n)
Perkiraan konsumsi dimetil eter dalam negeri pada tahun 2027 sebagai berikut :
a. F Impor 2027 = P (1+i)n
= 58.499.204 (1 + 0,21)(2027-2021)
= 185.646.762 kg/tahun
b. F Konsumsi 2027 = P (1+i)n
= 61.783.293 (1+ 0,29) (2027-2021)
= 283.198.773 kg/tahun
c. F Ekspor 2027 = P (1+i)n
= 7.362.839 (1 + 0,12)(2027-2021)
= 14.504.845 kg/tahun
d. F Produksi 2027 = P (1+i)n
= 12.784.563 (1+ 0,17) (2027-2021)
= 33.466.350 kg/tahun
e. F 2027
Karena pabrik dimetil eter telah berdiri di Indonesia maka hasil yang di
peroleh di kali 60%, Hal tersebut juga diatur dalam peraturan perundang-
undangan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1999 tentang praktek monopoli
dan persaingan usaha tidak sehat pada Bab III Pasal 4 Ayat 1 yang menyatakan
pelaku usaha tidak boleh menguasai 75% pasar. perhitungannya sebagai
berikut:
5
F2027 = ((FKonsumsi2027 + Fekspor2027) – (FProduksi2027 + FImpor2027)) x 60%
6
kendaraan- kendaraan besar, misalnya dekat dengan badan utama jalan raya yang
menghubungkan kota-kota besar, dan pelabuhan sehingga tidak perlu untuk
membuat jalan khusus. Lokasi pabrik dapat dilihat pada gambar 1.1
7
2. Aksesibilitas
Lokasi pabrik tentunya harus mudah terjangkau dan dapat dilalui sarana
transportasi. Pendistribusian produk tentunya menggunakan alat transportasi
seperti truk. Hal ini tentunya menjadi salah satu faktor sebagai pertimbangan
pemilihan lokasi pabrik. Lokasi pabrik tentunya harus memiliki akses keluar
masuk yang mudah agar menunjang kelancaran produksi dan distribusi.
3. Ekspansi
Lokasi pabrik harus memiliki luas tanah yang cukup luas. Luas tanah yang
cukup luas dapat menunjang dimasa mendatang mungkin akan dilakukan
ekspansi ataupun pengembangan industri.
4. Lingkungan
Lokasi pabrik juga dipengaruhi oleh lingkungan. Apabila lingkungan sekitar
tidak menunjang (seperti kekurangan air, tanah longsor dan sebagainya) akan
menyebabkan terhambatnya jalannya proses produksi. Lokasi pabrik tentunya
harus terdapat beberapa komponen penting seperti udara bersih, jauh dari
pemukiman warga, air bersih, sumber listrik dan masih banyak lagi.
5. Utilitas
Dalam perencanaan pabrik ini, air diperlukan untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan selama berlangsungnya proses produksi. Air tersebut dipergunakan
sebagai air proses, air sanitasi dan air umpan boiler. Bahan Baku air yang
digunakan untuk pabrik ini berasal dari air sungai. Sebagian besar air bersih
yang dihasilkan digunakan untuk kebutuhan industri dan sebagian lain untuk
kebutuhan masyarakat kota Cilegon. Air baku yang diolah diambil dari sungai
Cidanau yang bersumber dari danau alam "Rawa Dano" (PT.Krakatau Steel).
6. Tenaga Kerja
Tenaga kerja sebagian besar akan diambil dari penduduk sekitar. Karena
lokasinya cukup dekat dengan pemukiman penduduk, selain dapat memenuhi
kebutuhan tenaga kerja juga dapat membantu meningkatkan taraf hidup
penduduk sekitarnya.
8
I.4. Tinjauan Pustaka
I.4.1. Gas Alam
Gas alam atau sering juga disebut gas bumi merupakan bahan bakar
yang sangat sederhana. Sekitar 90% dari gas alam adalah metana (CH 4), yang
hanya satu atom karbon dengan empat atom hidrogen melekat, dengan sisanya
terdiri dari etana (C2H6), propana (C3H8), butana (C4H10) dan komponen-
komponen lain serta komponen pengotor seperti Air, H2S, CO2 dan lain-lain
dengan jenis dan jumlahnya yang bervariasi sesuai dengan sumber gas alam
(Chandra, 2006). Gas alam dapat ditemukan di ladang minyak, ladang gas
bumi dan juga tambang batu bara. Ketika gas yang kaya dengan metana
diproduksi melalui pembusukan oleh bakteri anaerobik dari bahan-bahan
organik selain dari fosil, maka ia disebut biogas. Sumber biogas dapat
ditemukan di rawa-rawa, tempat pembuangan akhir sampah, serta
penampungan kotoran-kotoran manusia dan hewan. Atas dasar itulah
terkadang gas alam sering juga disebut sebagai gas rawa (Lyons, 1996).
Komposisi gas alam selalu bervariasi antara lokasi yang satu dengan
lokasi yang lain. Di beberapa lokasi tertentu gasa alam memerlukan alat operasi
khusus untuk melakukan proses gas alam. Lokasi-lokasi seperti ini biasanya
adalah lokasi gas alam yang mempunyai kadar komponen pengotor seperti Air,
H2S, CO2 diluar batas spesifikasi yang telah ditentukan. Spesifikasi produk
gas alam biasanya dinyatakan dalam komposisi dan kriteria performansi-nya.
Kriteria-kriteria tersebut antara lain : Heating Value, inert total, kandungan
air, oksigen, dan sulfur. Heating Value merupakan kriteria dalam pembakaran
gas alam, sedangkan kriteria lain terkait dengan perlindungan perpipaan dari
korosi dan plugging (Chandra, 2006).
Proses Sintesa Langsung adalah proses sintesa dimetil eter dari syngas,
sintesa metanol dari syngas dan dehidrasi metanol yang diproses dalam reaktor
yang sama. Proses sintesa langsung adalah proses sintesa dimetil eter
menggunakan metanol sebagai bahan baku untuk dilakukan proses dehidrasi yaitu
membuat metanol melepaskan air sehingga terbentuk dimetil eter dan air sebagai
9
produknya. Pabrik di dunia yang sudah menggunakan proses sintesa langsung
dalam pembuatan Dimetil Eter (DME) adalah Pabrik di Jepang yaitu Jeiefuī
Hōrudingusu Kabushiki-gaisha (JFE Holdings). Dari proses pembuatan DME
dengan metode Sintesa Langsung pabrik Jeiefuī Hōrudingusu Kabushiki-gaisha
(JFE Holdings) adalah dalam tahap yang paling maju. Demonstrasi pertama kali
pabrik yang digunakan Jeiefuī Hōrudingusu Kabushiki-gaisha (JFE Holdings)
adalah pabrik di Kushiro, Jepang bagian utara dengan kapasitas 100 ton/hari
(Ogawa, 2003).
Dimetil eter (DME) adalah senyawa eter yang paling sederhana dengan
rumus kimia CH3OCH3. Dikenal juga sebagai methyl ether atau wood ether. Jika
DME dioksidasi yang terjadi adalah dekomposisi menjadi bentuk metanol dan
formaldehid. DME termasuk bahan kimia tidak beracun, senyawa yang tidak
mengandung unsur Sulfur (S) dan Nitrogen (N), sehingga memungkinkan emisi
SOx, NOx, particulate matter yang jauh lebih rendah dari solar. DME tidak
bersifat korosif terhadap logam (Mayers, 1982).
10
Panas spesifik (pada -27,68°C) 0,5351 kkal/molPanas
pembentukan (gas) -44,3 kal/g Panas laten (gas),
(pada -24,68°C) 111,64 kal/g Kelarutan dalam
air (pada 1atm) 34 %berat Kelarutan air
dalam DME (1 atm) 7 %berat Fase, 25°C, 1 atm
Gas
Temperatur kritis 400 K
Tekanan kritis 53,7 bar abs
(Dupont, 2019)
Sifat kimia dimetil eter :
1. Dimetil eter bereaksi dengan karbon monoksida dan air menjadi asam dengan
katalisator
.CH3OCH3(g) + H2O(g) + CO(g) → 2CH3COOH(g)
2. Bereaksi dengan sulfur trioksida membentuk dimetil eter
CH3OCH3(g) + SO3(g) → (CH3)2SO4(g)
3. Dengan hidrogen sulfit dengan bantuan katalisator sulfit membentukdimetil
sulfit.
CH3OCH3(g) + H2S(g) → (CH3–S–CH3)(g) + H2O(g)
4. Dengan reaksi oksidasi dimetil eter akan menghasilkanformaldehid.
CH3OCH3(g) + O2(g) → 2 CH 2O(g) + H2O (l)
Katalis
11
I.4.4. Pemilihan Proses
Proses pembuatan DME ada dua macam yaitu proses sintesa tidak
langsung dan proses sintesa langsung. Bahan baku yang digunakan dalam proses
pembuatan DME adalah syngas. Perbedaan dari proses sintesa tidak langsung dan
sintesa langsung adalah kondisi operasi. Proses pembuatan DME dengan sintesa
langsung paling efektif digunakan karena memiliki tekanan dan suhu operasi
paling optimal. Selain itu, proses sintesa langsung memiliki konversi DME lebih
besar dari proses sintesa tidak langsung.
1. Proses Langsung
Proses langsung merupakan proses pembentukan Dimetil eter (DME)
langsung dari gas alam tanpa melalui proses dehidrasi methanol. Gas alam diubah
menjadi syn-gas bersama H2 dan produk samping CO didalam reaktor.
Kemudian syn-gas dikompresi sebelum diumpankan ke dalam reaktor DME.
Sintesis metanol dari syn-gas dan dehidrokasi metanol pada proses sintesis
langsung, berlangsung di dalam reaktor yang sama.
(Sumber:https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle.)
DME dan hasil produk samping kemudian dipisahkan dari gas-gas sisa
yang tidak bereaksi. DME dan produk samping kemudian dipisahkan lebih lanjut
melalui unit distilasi. CO hasil pemisahan kemudian direcycle ke dalam reaktor
untuk selanjutnya diubah menjadi syn-gas. Proses sintesis langsung merupakan
proses yang ekonomis dan pengembang proses ini adalah Jeiefuī Hōrudingusu
Kabushiki-gaisha (JFEDirect DME Synthesis.)
12
2. Proses Tidak Langsung
Proses dehidrasi metanol merupakan proses pembuatan DME yang
paling umum dan banyak dipakai oleh metanol saat ini. Pembuatan DME dengan
proses dehidrasi metanol sendiri terbagi menjadi dua macam, yaitu dehidrasi
metanol dengan katalis asam sulfat dan proses dehidrasi metanol dengan katalis
silica alumina.
Dehidrasi metanol dengan katalis asam sulfat
Proses pembuatan DME dari metanol dengan katalisator asam sulfat
H2SO4 yang berada dalam reaktor pada suhu 125-140 oC dan tekanan 2 atm.
Campuran produk keluar reaktor yang terdiri dari dimetil eter, air dan metanol
dilewatkan ke scrubber, campuran produk keluar reaktor yang terdiri dari dimetil
eter, asam sulfat, metanol dan air kemudian dimurnikan dengan proses distilasi.
Reaksi yang terjadi dalam proses ini adalah sebagai berikut :
Al2O3 + SiO2
2CH3 OH CH3OCH3 + H2O
250-400 ℃, 14-16 atm
13
PEMILIHAN PROSES
Dari tabel 1.8. Operasi pabrik JFE dengan menggunakan proses sintesa Langsung.
14
BAB II. URAIAN PROSES
Proses sintesa langsung adalah proses sintesa dimetil eter dari syngas,
sintesa metanol dari syngas dan dehidrasi methanol yang diproses dalam reaktor
yang sama. Proses sintesa langsung adalah proses sintesa DME menggunakan
metanol sebagai bahan baku untuk dilakukan proses dehidrasi yaitu membuat
metanol melepaskan air sehingga terbentuk dimetil eter dan air sebagai
produknya. Pabrik di dunia yang sudah menggunakan proses sintesa langsung
dalam pembuatan dimetil eter (DME) adalah Jeiefuī Hōrudingusu Kabushiki-
gaisha (JFE Holdings). Dari proses pembuatan DME dengan metode sintesa
langsung pabrik Jeiefuī Hōrudingusu Kabushiki-gaisha (JFE Holdings) adalah
dalam tahap yang paling maju. Demonstrasi pertama kali pabrik yang digunakan
Jeiefuī Hōrudingusu Kabushiki-gaisha (JFE Holdings) adalah pabrik di Kushiro.
Gambar 2.1 Proses pembuatan DME JFE Holding Dari Gas Alam
(Sumber: ogawa,2003)
15
II.1.1. Proses Desulfurisasi
Gas alam yang digunakan sebagai bahan baku berasal dari Cilegon
metering station dan ditampung pada storage tank dengan tekanan 10 atm dan
suhu 30oC. Gas alam tersebut mengandung banyak hidrokarbon dan dalam proses
ini harus bebas dari kandungan sulfur, oleh karena itu gas alam akan masuk alat
desulfurizer untuk menghilangkan kandungan sulfur. Sebelum masuk ke alat
tersebut gas alam dinaikkan suhunya dari 300C menjadi 2000C dengan alat heater.
Pada alat Desulfurizer (R-110) menggunakan adsorben ZnO (US Patent Robinson,
1978). Reaksinya sebagai berikut:
Cm Hn+2 +m H2 O (m+(n+2/2)) H2 + m CO
16
Penjabaran reaksi pada steam reformer pada komponen gas alam
adalah sebagai berikut :
C H4 + H2 O → 3 H2 + CO
C2 H6 + 2 H2 O → 5 H2 + 2 CO
C3 H8 + 3 H2 O → 7 H2 + 3 CO
C4 H10 + 4 H2 O → 9 H2 + 4 CO
C5 H12 + 5 H2 O → 11 H2 + 5 CO
C6 H14 + 6 H2 O → 13 H2 + 6 CO
Gas produk (syn gas) mengandung CH4 , H2 , CO, CO2 steam yang tak
terurai bersama-sama dengan sejumlah inert (N2 ). CH4 memiliki konversi sekitar
94% dalam reformer (Xiang-dong Peng, 2002). Sebelum masuk ke dalam
absorber, didinginkan di cooler dari suhu 800oC hingga suhu 38oC dengan
pendingin cooling water, untuk selanjutnya masuk ke absorber.
17
Produk keluaran dari reaktor sintesa DME ini menghasilkan produk yang
mengandung metanol (CH3OH) dan DME (CH3OCH3) dengan suhu 260 oC.
Produk DME dan komponen lain yang keluar dari reaktor sintesa DME
didinginkan dengan cooler dari suhu 260 oC menjadi suhu 38 oC yang kemudian
masuk ke dalam alat separator (Ogawa, 2003).
18
II.2. Diagram Alir
II.2.1 Diagram Alir Kualitatif
CH4
CH4 CO2
C2H6 N2
C3H8 H2O
i-C4H10 CO
n-C4H10 H2
CH4
i-C5H12 CH3OH
CH4 CO2
n-C5H12 CH3OCH3
C2H6 N2
C6H14
C3H8 H2O
CO2
Separator
i-C4H10 CO
N2
n-C4H10 H2
H2S
T: 38
i-C5H12 CH3OH P: 10 atm CH4
ZnO
n-C5H12 CH3OCH3
CO2
C6H14 CO2 N2
Desulfurizer CO2 T: 4000C H2O H2O
N2
Reaktor
P: 10 atm CO
H2O
T: 2000C Steam T: 2600C H2
P: 10 atm Reformer CH4 P: 10 atm CH3OH
CO2 CH3OCH3
CH4
T: 380C N2
P: 10 atm H2O H2O
CO2
Absorber H2 CH3OH
N2 Menara
CO Distilasi CH3OCH3
H2O
H2 T: 1100C
CO
P: 10 atm
MEA CH4
CO2
N2
H2O
CO
H2
CH3OH
Gambar 2.2 Diagram Alir Kualitatif CH3OCH3
19
II.2.3. Diagram Alir Kuantitatif
CH4 4.222,6368 CH4 250,8246
CH4 253,3582
P: 10 atm H2O 2.984,6521 H2O 5.146,6886
Absorber H2 1.703,7104 CH3OH
CO2 471,8090 Menara 87,5963
N2 211,2507 CO 8.244,5142 Distilasi CH3OCH3 2,5184
H2O 14.923,2607 T: 1100C
H2 1.703,7104 P: 10 atm
CO 8.244,5142
Komponen % 𝐌𝐨𝐥𝟏) 𝐁𝐌 𝟐)
CH4 88,85 16
C2 H6 1,711 30
C3 H8 1,578 44
i-C4 H10 0,468 58
n-C4 H10 0,866 58
i-C5 H12 0,08 72
n-C5 H12 0,11 72
C6 H14 0,19 86
CO2 3,61 44
N2 2,537 28
H2 S (ppm) 2 34
21
C6 H14 -167,19 3855,2
CO2 -393,51 -
N2 - -
H2 S (ppm) -20,60 518,16
22
III.1.2. Bahan Baku Pendukung
Tabel 3.4. Suhu Kritis dan Tekanan Kritis Bahan Baku Pendukung
Komponen BM Tc Pc
(°K) (bar)
ZnO 81,389 - -
Hf
Komponen
(kJ/kmol)
ZnO -350,5
MEA -210,19
23
b. Sifat Kimia Steam
Tabel 3.7. Entalpi Pembentukan Steam
Hf
Komponen
(kJ/kmol)
H2 O -241,8
Hf
Komponen (kJ/kmol)
CH3 OCH3 -184,05
24
III.2.2. Produk Samping Dimetil Eter
a. Sifat Fisika CO2
Tabel 3.10. Suhu Kritis dan Tekanan Kritis CO2
Tc Pc
Komponen BM (°K) (bar)
CO2 44 304,19 73,82
25
BAB IV. NERACA MASSA
Aliran 1 Aliran 2
Desulfurizer
26
IV.2. Neraca Massa Mixing Point
Fungsi : Mengontakkan gas alam dan steam dengan ratio (1:3,5)
Aliran 3
Aliran 2 Aliran 4
Mixing Point
27
IV.3. Neraca Massa Steam Reformer
Fungsi : Mengkonversikan gas alam menjadi syngas yaitu gas CO & H2
Aliran 4 Aliran 5
Steam
Reformer
28
IV.4. Neraca Massa Absorber
Fungsi : Menyerap gas CO2 yang ada dalam gas proses
Aliran 7
Aliran 5 Aliran 6
Absorber
Aliran 8
29
IV.5. Neraca Massa Reaktor DME
Fungsi : Sintesa DME dari gas CO dan H2
Aliran 8 Aliran 9
Reaktor DME
30
IV.6. Neraca Massa Separator
Fungsi : Memisahkan fase liquid dan fase gas
Aliran 11
Aliran 9 Aliran 10
Separator
31
IV.7. Neraca Massa Menara Distilasi
Fungsi : Memisahkan produk DME dengan komponen lainnya
Aliran 12
Aliran 11 Aliran 13
Distilasi
produksi perjam
Faktor pengali : = produksi berdasarkan basis perhitungan
6.313,1313
= kg/jam = 55,8460
113,0454
32
BAB V. NERACA PANAS
Steam
Kondensat
33
V.2. Neraca Panas Mixing Point
Fungsi : Sebagai tempat pencampuran gas proses dan steam
Steam
34
V.3. Neraca Panas Heater 2
Fungsi : Sebagai pemanas awal gas proses dari mixing point
Steam
Kondensat
35
V.4. Neraca Panas Steam Reformer
Fungsi: Mengkonversi gas alam menjadi syngas yaitu gas CO dan H2
36
V.5. Neraca Panas Cooler 1
Fungsi : Sebagai pendingin gas proses sebelum masuk ke absorber
Cooling Water
Kondensat
Tabel 5.5 Neraca Panas Cooler 1
Komponen Masuk (kJ/jam) Keluar (kJ/jam)
CH4 5,26E+05 7,14E+03
CO2 3,35E+05 3,86E+03
N2 1,73E+05 2,88E+03
H2O 2,24E+07 3,65E+05
H2 1,89E+07 2,83E+05
CO 6,79E+06 1,13E+05
Qsistem -4,83E+07
Total 7,75E+05 7,75E+05
37
V.6. Neraca Panas Absorber
Fungsi : Menyerap gas CO2 yang ada dalam gas proses
Steam
Kondensat
38
V.7. Neraca Panas Heater 3
Fungsi : Sebagai pemanas gas proses sebelum masuk ke reaktor DME
Steam
Kondensat
39
V.8. Neraca Panas Reaktor DME
Fungsi : Untuk mensintesa syn gas menjadi dimetil eter
Steam
Kondensat
40
V.9. Neraca Panas Cooler 2
Fungsi : Sebagai pendingin gas proses sebelum masuk ke separator
Cooling Water
Kondensat
41
V.10. Neraca Panas Heater 4
Fungsi : Untuk memanaskan komponen sebelum masuk menara distilasi
Steam
Kondensat
42
V.11. Neraca Panas Menara Distilasi
Fungsi : Memurnikan Dimetil Eter
Distilat
1100C MD
Bottom
43
BAB VI. SPESIFIKASI ALAT
44
VI.3. Desulfurizer
Kode : D-01
Fungsi : Menghilangkan H2S dalam gas alam
Bentuk : Bejana vertikal dengan tutup dan alas ellipsoidal
dished head.
Bahan kontruksi : Carbon Steel, SA-283 grade C
Laju alir masuk : 5.584,5976 kg/jam
Diameter tangki : 2,3872 m
Tinggi silinder, HS : 3,1829 m
Tinggi head, Hh : 0,5968 m
VI.4. Heater 02
Kode : HE-02
Fungsi : Menaikkan suhu dari 2000C ke suhu 4000C
Tipe : shell and tube
Bahan : Carbon steel
Jumlah :1
OD : ¾ in
BWG : 16
ID : 0,620 in
a't : 0,302 in2
surface : 0,196 ft²/ft
Panjang : 16 ft
Pass :1
Nt : 510
45
VI.5. Steam Reformer
Kode : SR-01
Fungsi : Mereaksikan steam dengan gas alam utk menghasilkan
syntesis gas
Jenis : Furnace Reactor, reaktan berserta katalis berada dlm tube
mengalami pemanasan dr luar secara konveksi & radiasi
Jumlah : 1 buah
Komponen utama : Nikel
Carrier : Keramik
Bentuk : Raschig Ring
True density : 3890 kg/m3
Diameter katalis : 16 mm = 0,016 m
Space velocity : 13500 jam
Jumlah tube : 216,0036243
VI.6. Cooler 01
Kode : CL-01
46
VI.7. Heater 03
Kode : HE-03
Fungsi : Menaikkan suhu 790C ke 2600C
Tipe : shell and tube
Bahan : Carbon steel
Jumlah :1
OD : ¾ in
BWG : 16
ID : 0,620 in
a't : 0,302 in2
surface : 0,196 ft²/ft
Panjang : 16 ft
Pass :1
Nt : 196
VI.8. Reaktor
Fungsi : Untuk mengkonversi syngas menjadi Dimetil Eter
Kode : R-01
Tipe : Fixed bed multitube
a' : 12,7 in2 = 0,0822 Ft2
OD : 4,5 in = 0,375 Ft
ID : 4,206 in = 0,336 Ft
Waktu reaksi : 37,6 detik
Tinggi tangki total : 27,0585 ft
47
VI.9. Cooler 02
Kode : CL-02
VI.10. Separator
Kode : S-01
Fungsi : Memisahkan komponen keluaran dari reaktor DME
berdasarkan fase liquid dan fase gas
Jenis : Silinder horizontal, alas dan tutup elipsoidal
Bahan konstruksi : Carbon Steel, SA-283 Grade C
Jumlah : 1 unit
Faktor kelonggaran : 20%
Diameter tangki : 6,1689 m
48
VI.11. Heater 04
Kode : HE-04
Fungsi : Menaikkan suhu 380C ke 1100C
Tipe : shell and tube
Bahan : Carbon steel
Jumlah :1
OD : ¾ in
BWG : 16
ID : 0,620 in
a't : 0,302 in2
surface : 0,196 ft²/ft
Panjang : 16 ft
Pass :1
Nt : 47
Kode : MD-01
Fungsi : Memurnikan produk Dimetil Eter
Jenis : Plate tower (menara distilasi dengan Sieve Tray)
Tekanan operasi : 10 atm
Diameter kolom : 6 ft
Diameter lubang (do) : 1/8 inci
Tebal tray : 5/16 inci
α average : 1,0289
N min : 218,2411
Effisiensi tray : 55%
Tinggi tray : 70 ft
Tebal tutup : 1/2 inci
Tinggi Tutup : 1,2419 ft
Tinggi Kolom : 75,8787 ft
49
VI.13. Kondensor
VI.14. Reboiler
50
VI.15. Tangki Penyimpanan MEA
Kode : T-02
Fungsi : Menampung MEA sebelum masuk Absorber.
Bentuk : Silinder vertikal dengan tutup ellipsoidal dan alas datar.
Bahan kontruksi : Carbon Steel, SA-283 grade C
Temperatur : 300C
Tekanan : 10 atm
Diameter tangki : 1,4821 m
Tinggi silinder, HS : 1,9761 m
Tinggi head, Hh : 0,3705 m
Tinggi tangki, HT : 2,3467 m
Kode : T-03
Fungsi : Menyimpan Produk
Bentuk : Silinder vertikal dengan tutup ellipsoidal dan alas datar.
Bahan kontruksi : Carbon Steel, SA-283 grade C
Temperatur : 300C
Tekanan : 10 atm
Diameter tangki : 9,8175 m
Tinggi silinder, HS : 13,0900 m
Tinggi head, Hh : 2,4544 m
Tinggi tangki, HT : 15,5444 m
51
VI.17. Absorber
Kode : AS-01
Fungsi : Menghilangkan H2S dalam gas alam
Bentuk : Bejana vertikal dengan tutup dan alas ellipsoidal dished
head.
Bahan kontruksi : Carbon Steel, SA-283 grade C
Temperatur : 300C
Tekanan : 10 atm
Diameter tangki : 2,8658 m
Tinggi silinder, HS : 3,8210 m
Tinggi head, Hh : 0,7164 m
Tinggi tangki, HT : 4,5374 m
VI.18. Pompa 01
Kode : P-01
Fungsi : Memompakan MEA menuju Absorber
Jenis : Pompa Sentrifugal
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Commercial steel
OD : 4,50 in
ID : 3,826 in
A : 0,0884 ft2
Power : 1 Hp
VI.19. Pompa 02
Kode : P-02
Fungsi : Memompakan keluaran separator menuju Heater 04
Jenis : Pompa Sentrifugal
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Commercial steel
OD : 4,50 in
ID : 3,826 in
52
A : 0,0884 ft2
Power : 1 Hp
VI.20. Pompa 03
Kode : P-03
Fungsi : Memompakan bottom distilasi menuju reboiler
Jenis : Pompa Sentrifugal
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Commercial steel
OD : 4,50 in
ID : 3,826 in
A : 0,0884 ft2
Power : 1 Hp
VI.21. Pompa 04
Kode : P-04
Fungsi : Memompakan Produk menuju Tangki Penyimpanan
Produk
Jenis : Pompa Sentrifugal
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Commercial steel
OD : 4,50 in
ID : 3,826 in
A : 0,0884 ft2
Power : 1 Hp
53
BAB VII. UTILITAS
54
Air yang hilang karena penguapan dapat dihitung dengan persamaan :
We = 0,00085 Wc (T2 – T1)..............................(Pers.12-10, Perry, 1999)
Dimana :
Wc = Jumlah air pendingin yang diperlukan = 934.329,5052 kg/jam
T1 = Temperatur air pendingin masuk = 20 oC = 68 oF
T2 = Temperatur air pendingin keluar = 75 oC = 167 oF
Maka :
= 7.147,621 kg/jam
55
Air Untuk Berbagai Kebutuhan
Kebutuhan air domestik meliputi kebutuhan air rumah tangga, kantor dan
lain sebagainya. Kebutuhan air untuk masyarakat industri diperkirakan 5 x 1/jam
tiap orang. Jumlah karyawan 122 orang dan ρ air = 1000 kg/m3 = 1 kg/l,
Maka total air kebutuhan domestik adalah:
= 122 x 5 x 1/jam = 1005/jam x 1 kg/l = 610,000 kg/jam
Tabel 7.1 Pemakaian Air untuk Berbagai Kebutuhan
NO Kebutuhan Jumlah air (kg/jam)
1 Domestik dan kantor 610
2 Laboratorium 25
3 Kantin dan tempat ibadah 750
4 Poliklinik 125
Total 1.510
Maka total kebutuhan air yang diperlukan pada pengolahan awal tiap jamnya
adalah:
= 934.329,5052 + 35.795,285 + 1.510,000
= 971.634,790 kg/jam
Densitas air pada 300C = 997,08 kg/m3 .........(App A-2.3, Geankoplis, 1977)
971.634,790 𝑘𝑔/𝑗𝑎𝑚 1 𝑗𝑎𝑚 1000 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
Debit air = 𝑥 3600 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 𝑥
997,08 kg/m3 1 𝑚3
56
Larutan alum berfungsi sebagai koagulan utama dan larutan soda abu
sebagai koagulan tambahan yang berfungsi sebagai bahan pembantu untuk
mempercepat pengendapan dengan penyesuaian pH (basa) dan bereaksi
substitusi dengan ion-ion logam membentuk senyawaan karbonat yang
kurang/tidak larut.
Setelah pencampuran yang disertai pengadukan maka akan terbentuk
flok – flok yang akan mengedap ke dasar clarifier karena gaya gravitasi,
sedangkan air jernih akan keluar melimpah (overflow) yang selanjutnya
akan masuk ke tangki utilitas yang selanjutnya akan masuk ke penyaring
pasir (sand filter) untuk penyaringan (filtrasi).
Pemakaian larutan alum umumnya hingga 50 ppm terhadap jumlah air yang
akan diolah, perbandingan pemakain alum dan abu soda = 1 : 0,54
(Baumann, 1971).
Perhitungan alum dan abu soda yang diperlukan :
Total kebutuhan air : 971.634,790 kg/jam
Pemakain larutan alum : 50 ppm
Pemakaian larutan abu soda : 0,54 x 50 = 27 ppm
Larutan alum Al2(SO4)3 yang dibutuhkan
= 50.10-6 x 971.634,790 kg/jam
= 48,582 kg/jam
abu soda Na2CO3 yang dibutuhkan
= 27.10-6 x 971.634,790 kg/jam
= 26,234 kg/jam
3. Filtrasi
Filtrasi bertujuan untuk memisahkan flok dan koagulan yang masih
terikut bersama air. Pada proses ini juga dilakukan penghilangan warna air
dengan menambahkan karbon aktif pada lapisan pertama yaitu lapisan pasir.
Penyaring pasir (sand filter) yang digunakan terdiri dari 3 lapisan yaitu :
a. Lapisan I terdiri dari pasir hijau (green sand) setinggi 24 in = 60,96 cm
b. Lapisan II terdiri dari antrasit setinggi 12,5 in = 31,75 cm
c. Lapisan III terdiri dari batu kerikil (gravel) setinggi 7 in = 17,78 cm
(Metcalf & Eddy 1991)
57
Bagian bawah alat penyaring dilengkapi dengan strainer sebagai
penahan. Selama pemakaian, daya saring sand filter akan menurun. Untuk
itu diperlukan regenerasi secara berkala dengan cara pencucian balik (back
washing). Dari sand filter, air dipompakan ke menara air sebelum
didistribusikan untuk berbagai kebutuhan.
Untuk air proses, masih diperlukan pengolahan lebih lanjut yaitu
proses demineralisasi dan deaerasi. Untuk air domestik, laboratorium,
kantin, dan tempat ibadah, serta poliklinik, dilakukan proses klorinasi yaitu
mereaksikan air dengan klor untuk membunuh kuman - kuman di dalam air.
Klor yang digunakan biasanya berupa kaporit, Ca(ClO) 2.
Perhitungan kebutuhan kaporit, Ca(ClO)2 :
Total kebutuhan air yang memerlukan proses klorinasi : 1.510 kg/jam
Kaporit yang digunakan direncanakan mengandung klorin 70 %
Kebutuhan klorin : 2 ppm dari berat air .................(Gordon, 1968)
Total kebutuhan kaporit : (2.10-6 x 1.510) / 0,7 = 0,004 kg/jam
4. Demineralisasi
Air untuk umpan ketel dan proses harus murni dan bebas dari garam-
garam terlarut. Untuk itu perlu dilakukan proses demineralisasi, yaitu proses
penghilangan ion-ion terlarut dari dalam air. Alat demineralisasi dibagi atas:
a. Penukar Kation (Cation Exchanger)
Penukar kation berfungsi untuk mengikat logam-logam alkali dan
mengurangi kesadahan air yang digunakan. Proses yang terjadi adalah
pertukaran antara kation Ca, Mg dan kation lain yang larut dalam air
dengan kation dari resin. Resin yang digunakan bermerek Daulite C-20.
b. Penukar Anion (Anion exchanger)
Berfungsi untuk menukar anion yang terdapat dalam air dengan ion
hidroksida dan resin. Resin yang digunakan bermerek Dowex 2.
58
Perhitungan Kesadahan
Pehitungan Kation
Air mengandung kation Ca2+, Mg2+, Al3+ masing-masing 20,790 mg/l; 26,290
mg/l; 0,004 mg/l. (William, 1986)
Total konsentrasi kation = 20,790 + 26,290 + 0,004
= 47,084 mg/l
= 0,0124 gr/gal
Jumlah air yang diolah = 971.634,790kg/jam
= 257.428,453 gal/jam
Kesadahan air olahan = (0,0124 gr/gal x 257.428,453 gal/jam x 24
jam/hari) / 1000
= 76,611 kg/hari
= 3,831 ft3/hari
Direncanakan tinggi resin = 2,5 ft (Nalco,1979)
Volume resin = 2,5 ft x 3,831 ft2
= 7,850 ft3
7,8500 𝑥 20
Waktu regenerasi = 76,611
59
= 2,049 hari
= 2 hari
6 𝑙𝑏/𝑓𝑡 3
Kebutuhan regenerant H2SO4 = 76,611 𝑘𝑔/ℎ𝑎𝑟𝑖𝑥 20 𝑘𝑔/𝑓𝑡 3
= 22,983 lb/hari
= 10,423 kg/hari
Perhitungan Anion
Air mengandung anion Cl-, SO42- , bikarbonat masing-masing 11,08 mg/l;
99,36 mg/l dan 84,520 mg/l. (William, 1986)
Total konsentrasi kation = 11,08 + 99,36 + 84,520
= 194,96 mg/l
= 0,0515 gr/gal
Total anion dalam air = (0,0515 gr/gal x 257.428,453 gal/jam
x 24 jam) / 1000
= 318,182 kg/hari
60
Volume resin yang diperlukan
Dari tabel 12.7, Nalco (1979), diperoleh:
Volume resin yang diperlukan
- Kapasitas resin = 12 kg/ft 3
- Kebutuhan regenerant = 5 lb NaOH / ft3 resin
318,182
Kebutuhan resin =
12
= 26,515 ft3/hari
Direncanakan tinggi resin = 2,5 ft (Nalco,1979)
Volume resin = 2,5 ft x 3,14 ft 2
= 7,85 ft3
7,85 𝑥 12
Waktu regenerasi = 26,515
= 0,296 hari
= 1 hari
5
Kebutuhan regenerant NaOH = 318,182 12
= 132,576 kg/hari
5. Deaerasi
Deaerator berfungsi untuk memanaskan air dan menghilangkan gas
terlarut yang keluar dari alat penukar ion (ion exchanger) sebelum dikirim
sebagai air umpan ketel. Air hasil demineralisasi dikumpulkan pada tangki
air umpan ketel sebelum dipompakan ke deaerator.
Pada proses deaerator ini, air dipanaskan hingga 90oC supaya gas-gas
yang terlarut dalam air, seperti O2 dan CO2 dapat dihilangkan, sebab gas-gas
tersebut dapat menyebabkan korosi. Selain itu deaerator juga berfungsi
sebagai preheater, mencegah perbedaan suhu yang mencolok antara air
segar dengan suhu air dalam boiler. Pemanasan dilakukan dengan
menggunakan pemanas listrik.
61
VII.2. Unit Pembangkit Steam
= 13.000,626 kg/jam
62
VII.3. Unit Pembangkit Listrik
Tabel 7.3 Perincian Kebutuhan Listrik
No. Pemakaian Jumlah (hP)
1. Unit proses dan utilitas 390,547
2. Ruang kontrol dan Laboratorium 30
3. Bengkel 50
4. Penerangan dan perkantoran 30
5. Perumahan 70
Total 570,547
Total kebutuhan listrik = 570,547 Hp x 0,7457 kW/Hp
= 425,457 kW
Efisiensi generator 80 % (Perry,1999), maka :
425,457
Daya output generator = 0,8
= 531,821 kW
63
= 41,445 kg/jam
41,445 kg/jam
Kebutuhan Solar = = 46,568 Liter / jam
0,89 kg/L
64
= 122 x (20 + 10) ltr/hari x 1 hari / 24 jam = 152,500 ltr/jam
3. Laboratorium
Limbah cair dari laboratorium sebesar 20 liter/jam (Metcalf & Eddy, 1991)
Total buangan air = 500 + 152,500 + 20 = 672,500 liter/jam = 0,673 m3/jam
Limbah pabrik yang mengandung bahan organik mempunyai pH = 5
(Hammer, 1998). Limbah pabrik yang terdiri dari bahan – bahan organik harus
dinetralkan sampai pH = 6. Untuk menetralkan limbah digunakan soda abu
(Na2CO3). Kebutuhan Na2CO3 untuk menetralkan pH air limbah adalah 0,15 gr
Na2CO3/ 30 ml air (Kep – 42/MENLH/10/1998).
Jumlah air buangan = 672,500 ltr/jam.
Kebutuhan Na2CO3 :
= (672,500 ltr/jam) x (12 mg/l) x ( 1 kg/106 mg)
= 0,008 kg/jam
65
Luas bak = 40,067 m2
Bak Netralisasi
Fungsi : Tempat menetralkan pH limbah
Laju volumetrik air buangan = 0,6725 m3/jam
Waktu penampungan air buangan = 3 hari
Volume air buangan = 0,6725 x 3 x 24 = 48,420 m3
Direncanakan digunakan 1 buah bak penampungan dengan bak terisi 90 % bagian
48,420
Volume bak (v) = = 53,800 m3
0,9
66
Direncanakan ukuran bak sebagai berikut:
- Panjang bak (p) = 2 x Lebar bak (l)
- Tinggi bak (t) = Lebar bak (l)
Maka : volume bak =pxlxt
53,800 m3 = 2l x l x l
l = 2,996 m
Sehingga,
panjang bak (p) = 2 x l = 2 x 2,996 = 5,993 m
Lebar bak (l) = 2,996 m
Tinggi bak (t) = 2,996 m
Luas bak = 17,956 m2
67
𝑆0 −𝑆
E = 𝑥100 ……………………….(Metcalf & Eddy, 1991)
𝑆0
783−𝑆
95 = 𝑥100 = 12,50 mg/Ltr
783
S = 39,15
2. Penentuan Volume Bak Aerasi (Vr)
𝜃𝑐 𝑥 𝑄 𝑥 𝑌 (𝑆0 −𝑆)
Vr = (Metcalf & Eddy, 1991)
𝑋 ((1+𝑘𝑑)𝑥10)
𝐿𝑡𝑟
(10 ℎ𝑎𝑟𝑖)𝑥 (16,140 )𝑥 (0,8)𝑥 (783−39,15)
ℎ𝑎𝑟𝑖
Vr = 𝑚𝑔
(353 )((1+0,025)𝑥10)
𝐿𝑡𝑟
Vr = 26,545 m3
3. Penentuan Ukuran Bak Aerasi
Direncanakan :
Panjang bak aerasi (p) = 2 x Lebar bak (l)
Tinggi bak aerasi (t) = Lebar bak (l)
Maka volume bak adalah
V =pxlxt
26,545 m3 =2lxlxl
l = 2,368 m
Jadi,ukuran kolam aerasi sebagai berikut :
Panjang (p) = 2 x 2,368 = 4,735 m
Tinggi (t ) = l = 2,368 m
Faktor kelonggaran = 0,5 m diatas permukaan air.
(Metcalf & Eddy, 1991)
Tinggi = 0,5 + 2,312 = 2,868 m
4. Penentuan Jumlah Flok yang Diresirkulasi (Qr)
Q Q+Qr Qe
e Tangki Aerasi Tangki
Sedimentasi Xe
Qw
Qr Xr
Qw Xr
68
Asumsi :
Qe = Q = 31.700,4 gal/hari
Xe = Konsentrasi volatile suspended solid pada effluent
( Xe diperkirakan 0,1 % dari konsentrasi volatile suspended solid pada tangki
aerasi) (Metcalf & Eddy, 1991)
Xe = 0,001. X = 0,001 x (353 mg/l) = 0,353 mg/l
Xr = Konsentrasi volatile suspended solid pada waste sludge
(Xr diperkirakan 99,9 % dari konsentrasi volatile suspended solid pada tangki
aerasi ) (Metcalf & Eddy, 1991)
Xr = 0,999 . X = 0,999 x (353 mg/l) = 352,647mg/l
Px = Qw x Xr ……….……….......…….(Metcalf & Eddy, 1991)
Px = Yobs x Q x (So – S) ....…..………(Metcalf & Eddy, 1991)
Dimana :
Px = Net waste activated sludge yang diproduksi setiap hari (kg/hari)
Yobs = Observed yield (gr/gr)
𝑌 0,8
Yobs = 1+(𝐾𝑑 𝑥 = 0,025 = 0,64
𝜃𝑐 ) 1+( )(10 ℎ𝑎𝑟𝑖)
ℎ𝑎𝑟𝑖
Px = Yobs x Q x (So – S)
= (0,64) x (31.700,4 m3/hari) x (783 – 39,15) mg/Ltr
= 15.091.419,2256 m3. mg/l.hari
69
Tipe aerator yang digunakan : Surface aerator
Kedalaman air : 7,2986 m
Daya aerator yang digunakan: 3 Hp (Tabel 10 – 11, Metcalf & Eddy, 1991)
Tangki Sedimentasi
Fungsi : Mengendapkan flok biologis dari tangki aerasi dan sebagian
diresirkulasi kembali ke tangki aerasi
Laju volumetrik air = 42.783,5962 gal/hari = 161,9548 m3/hari
Diperkirakan kecepatan overflow maksimum = 33 m3/m2.hari ......(Perry, 1999)
Waktu tinggal air = 2 jam = 0,083 hari ………...(Perry, 1999)
Volume tangki (V) = 161,9548 m3/hari x 0,083 hari = 13,49623 m3
Luas tangki (A) = (161,9548 m3/hari)/(33 m3/m2.hari)
= 4,907 m2
A = ¼ π D2
D = (4A/π)1/2
= (4 x 4,9077 / 3,14)1/2 = 3,1259 m
Kedalaman tangki, H = V/A = 13,4962 / 4,9077 = 2,75 m
Diperkirakan faktor kelonggaran tangki 30%
Maka: Tinggi tangki = H x 1,3
= 2,75 x 1,3
= 3,575 m
70
𝑘𝑔
𝐹 971.634,790 𝑥 1 𝑗𝑎𝑚/3600𝑠
𝑗𝑎𝑚
- Laju alir volume, Q = 𝜌 = = 0,271 m3/s
997,08 𝑘𝑔/𝑚 3
= 0,0024953 m
= 595,803 lb/detik
Densitas air, ρ = 997,08 kg/m3 ………………………..(Perry, 1999)
2,2046 𝑙𝑏 1 𝑚3
= 997,08 kg/m3 x [ 𝑥 35,314 𝑓𝑡 2 ]
1 𝑘𝑔
= 62,246 lb/ft3
71
Viskositas air, μ = 0,8007 cp ……………….………….(Perry, 1999)
0,0006724191 𝑙𝑏 𝑓𝑡.𝑑𝑒𝑡
= 0,8007 cp x [ ]
1 𝑐𝑝
= 1.106.633,660
NRe > 4100 = aliran turbulen
Dari Geankoplis, 1997, untuk bahan pipa commercial steel dan diameter pipa 4
0,000046 𝑚
in . Sc.80, diperoleh 𝜀⁄𝐷 = = 0,00052, diperoleh f = 0,004
0,0884 𝑚
Sistem perpipaa
- Panjang pipa lurus saluran isap = 20 ft
- 1 buah gate valve fully open L/D : 13
L = 1 X 13 X 0,319 ft = 4,147 ft
- 3 buah elbow 90o L/D :30
L = 3 X 30 X 0,319 ft = 28,71 ft
- 1 buah entrance K = 0,5; L/D = 27
L = 0,5 X 27 X 0,319 ft = 4,306 ft
- 1 buah exit L/D = 55
72
L = 1 X 55 X 0,319 ft = 17,545 ft
Total Panjang ΣL = 74,708 ft
= 0,207 ft lb / lbf
Menentukan tenaga daya pompa
𝑔
Ws = ∆𝑍 𝑥 ∑𝐹 (Pers. Bernouli)
𝑔𝑐
𝑊𝑠 𝑥 𝑄 𝑥𝜌
Whp = 550
10,207 𝑥 9,572 𝑥 62,246
= = 11,057 Hp
550
11,057
Efisiensi pompa 50% = = 22,115 Hp
0,5
22,115
Efesiensi motor 80% = = 27,643Hp
0,8
73
1 𝑙𝑏 1 𝑗𝑎𝑚
= 971.634,790 kg/jam x [0,4536 𝑘𝑔 𝑥 3600 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 ]
= 595,803 lb/detik
Densitas air, ρ = 997,08 kg/m3 ………………………..(Perry, 1999)
2,2046 𝑙𝑏 1 𝑚3
= 997,08 kg/m3 x [ 𝑥 35,314 𝑓𝑡 2 ]
1 𝑘𝑔
= 62,246 lb/ft3
Viskositas air, μ = 0,8007 cp ……………….………….(Perry, 1999)
0,0006724191 𝑙𝑏 𝑓𝑡.𝑑𝑒𝑡
= 0,8007 cp x [ ]
1 𝑐𝑝
a. Volume Bak
kg
971.634,790 𝑥 3 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑥 24 𝑗𝑎𝑚
jam
Volume larutan, V1 = 997,08 𝑘𝑔/𝑚 3
= 70.162,580 m3
Volume Bak, Vt = (1 + 70.162,580 m3)
= 70.163,580 m3
b. Spesifikasi Bak
Asumsi apabila:
Panjang bak (P) = 2 x Lebar bak (L) = Tinggi bak (T)
Maka:
Volume bak = P x L xT
70.163,580 m3 = 2L x L x L
L = 32,736 m
Maka:
P = 2 x 32,736 m = 65,472 m
T = L = 32,736 m
74
Laju alir massa, F = 971.634,790 kg/jam
1 𝑙𝑏 1 𝑗𝑎𝑚
= 971.634,790 kg/jam x [ 𝑥 ]
0,4536 𝑘𝑔 3600 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
= 595,803 lb/detik
Densitas air, ρ = 997,08 kg/m3 ………………………..(Perry, 1999)
2,2046 𝑙𝑏 1 𝑚3
= 997,08 kg/m3 x [ 𝑥 35,314 𝑓𝑡 2 ]
1 𝑘𝑔
= 62,246 lb/ft3
Viskositas air, μ = 0,8007 cp ……………….………….(Perry, 1999)
0,0006724191 𝑙𝑏 𝑓𝑡.𝑑𝑒𝑡
= 0,8007 cp x [ ]
1 𝑐𝑝
= 1.106.633,660
NRe > 4100 = aliran turbulen
Dari Geankoplis, 1997, untuk bahan pipa commercial steel dan diameter pipa 4
0,000046 𝑚
in . Sc.80, diperoleh 𝜀⁄𝐷 = = 0,00052, diperoleh f = 0,004
0,0884 𝑚
Sistem perpipaa
- Panjang pipa lurus saluran isap = 20 ft
75
- 1 buah gate valve fully open L/D : 13
L = 1 X 13 X 0,319 ft = 4,147 ft
- 3 buah elbow 90o L/D :30
L = 3 X 30 X 0,319 ft = 28,71 ft
- 1 buah entrance K = 0,5; L/D = 27
L = 0,5 X 27 X 0,319 ft = 4,306 ft
- 1 buah exit L/D = 55
L = 1 X 55 X 0,319 ft = 17,545 ft
Total Panjang ΣL = 74,708 ft
Kerugian akibat gesekan
𝐹 𝑥 ΣL x 𝑉 2
ΣF = 2 𝑥 𝑔𝑐 𝑥 𝐼𝐷
= 0,207 ft lb / lbf
Menentukan tenaga daya pompa
𝑔
Ws = ∆𝑍 𝑥 ∑𝐹 (Pers. Bernouli)
𝑔𝑐
𝑊𝑠 𝑥 𝑄 𝑥𝜌
Whp = 550
10,207 𝑥 9,572 𝑥 62,246
= = 11,057 Hp
550
11,057
Efisiensi pompa 50% = = 22,115 Hp
0,5
22,115
Efesiensi motor 80% = = 27,643Hp
0,8
76
Al2(SO4)3 yang digunakan = 50 ppm
Al2(SO4)3 yang digunakan berupa larutan 30 % (% berat)
Laju massa Al2(SO4)3 = 48,582 kg/jam
Densitas Al2(SO4)3 30 % = 1.363 kg/m3 = 85,089 lbm/ft3..
(Perry, 1999)
Kebutuhan perancangan = 30 hari
Perhitungan:
Ukuran Tangki
𝑘𝑔 𝑗𝑎𝑚
48,582 𝑥 24 𝑥 30 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑗𝑎𝑚 ℎ𝑎𝑟𝑖
Volume larutan, Vl = 0,3 𝑥 1.363 𝑘𝑔/𝑚 3
= 85,544 m3
Volume tangki, Vt = 1,2 × 85,544 m3
= 102,653 m3
Direncanakan perbandingan diameter dan tinggi silinder tangki, D : H = 1 : 1
1
V = 4 πD2 H
1
102,653 m3 = 4 πD2 (D)
1
102,653 m3 = 4 πD3
Maka:
D = 5,076 m
H = 5,076 m
Volume Cairan x Tinggi Silinder
Tinggi Al2(SO4)3 dalam tangki= Volume Silinder
= 4,230 m
Tebal dinding tangki :
Phid =ρxgxl
= 1.363 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 4,230 m
= 56.498,992 Pa = 56,499 kPa
Tekanan udara luar, Po = 1 atm = 101,325 kPa
Poperasi = 56,499 kPa + 101,325 kPa = 157,824 kPa
Faktor kelonggaran =5%
Maka, Pdesain = (1,05) (157,824 kPa) = 165,715 kPa
- Allowable working stress (S) : 12.650 Psi = 87.218,714 kPa
77
-Joint efficiency : 0,8 (Brownell,1959)
- Efisiensi sambungan (E) : 0,8 (Brownell,1959)
Tebal shell tangki :
PD
t = 2SE−1,2P
(165,715 kPa x 5,076 m)
= 2 x (87.218,714 kPa x 0,8)−1,2 x (165,715kPa)
= 0,006 m = 0,238 in
Tebal shell standar yang digunakan = 1/4 in ……………(Brownell,1959)
Maka tebal sheel yang dibutuhkan = 0,238in + ¼ in = 0,488 in
Tebal sheel standar yang digunakan = ½ in ....................(Brownell,1959)
Daya Pengaduk :
Jenis pengaduk : Flat 6 blade turbin impeller
Jumlah baffle : 4 buah
Untuk turbin standar (McCabe, 1999), diperoleh:
Da/Dt = 1/3xDa ; Da = 1,692 m
E/Da =1xE = 1,692 m
W/Da = 1/5 x W = 0,338 m
L/Da =¼xL = 0,423 m
J/Da = 1/12 x J = 0,423 m
Dimana:
Dt : Diameter tangki
Da : Diameter impeller
W : Lebar blade pada turbin
L : Panjang blade pada turbin
E : Tinggi turbin dari dasar tangki
J : lebar baffle
Kecepatan pengaduk, N = 1 putaran/detik
Viskositas Al2(SO4)3 30 % = 6,27 x 10-4 lbm/ft.det (Kirk Othmer, 1967)
Bilangan Reynold,
𝜌.𝑁.𝐷𝑖 2
NRe = 𝜇
85,089 𝑥 1 𝑥 5,0762
= = 3.496.277,560
0,0006270
78
NRe > 10.000, maka perhitungan dengan pengadukan menggunakan rumus:
𝐾𝑇 .𝑁3 .𝐷𝑎 5 .𝜌
P = ........................................(Mc Cabe, dkk., 1999)
𝑔𝑐
= 56.138,780 ft/lbs
= 102,071 hp
Efesiensi motor = 80%
Maka,
31,645 𝐻𝑝
P = 0,8
= 127,588 Hp
= 0,029790 lb/detik
Densitas , ρ = 1.363 kg/m3 ………………………..(Perry, 1999)
2,2046 𝑙𝑏 1 𝑚3
= 1.363 kg/m3 x [ 𝑥 35,314 𝑓𝑡 2 ]
1 𝑘𝑔
= 85,0889 lb/ft3
Viskositas air, μ = 6,27 x 10-4 lb/ft.s ……………….………….(Perry, 1999)
𝐹 0,029790 lb/detik
Laju alir volume, Q= [𝜌] = 85,0889 lb/ft3
= 0,00035011 ft3/det
79
Menghitung diameter dalam pipa :
ID Optimum, IDopt = 3,9(Q)0,45 (ρ)0,13 ...................(Timmerhaus,1991)
= 3,9 (0,00035011)0,45 (85,0889)0,13
= 0,194 in
Dipilih pipa 0,4 in schedule 80, dengan data sebagai berikut :
OD = 0,405 in = 0,0337 ft
ID = 0,215 in = 0,0054 m = 0,0179 ft
A = 0,00025 ft2
𝑄
Kecepatan laju alir, V = [𝐴 ]
0,00035011 𝑓𝑡 3 /𝑑𝑒𝑡
=[ ] = 1,400 ft/det
0,00025 𝑓𝑡 2
𝜌𝐷𝑉
Bilangan Reynold, Nre =[ 𝜇
]
𝑙𝑏
85,089 2 𝑥 0,018𝑓𝑡 𝑥1,400𝑓𝑡/𝑑𝑒𝑡
𝑓𝑡
=[ ]
6,72 𝑥 10−4 𝑙𝑏/𝑓𝑡.𝑑𝑒𝑡
= 3.401,871
NRe < 4.100 = aliran laminar
Aliran adalah laminar, maka dari Pers.2.10-7, Geankoplis, 1997, diperoleh
f = 16/NRe = 16/ 3.401,871 = 0,005
- Panjang pipa lurus saluran isap = 50 ft
- 1 buah gate valve fully open L/D : 13
L = 1 X 13 X 0,0179 ft = 0,2327 ft
- 2 buah elbow 90o L/D :30
L = 2 X 30 X 0,0179 ft = 1,074 ft
- 1 buah entrance K = 0,5; L/D = 13
L = 0,5 X 13 X 0,0179 ft = 0,116 ft
- 1 buah exit L/D = 28
L = 1 X 28 X 0,0179 ft = 0,501 ft
Total Panjang ΣL = 51,93 ft
Kerugian akibat gesekan
𝐹 𝑥 ΣL x 𝑉 2
ΣF =
2 𝑥 𝑔𝑐 𝑥 𝐼𝐷
= 0,416 ft lb / lbf
80
Menentukan tenaga daya pompa
𝑔
Ws = ∆𝑍 𝑥 ∑𝐹 (Pers. Bernouli)
𝑔𝑐
𝑊𝑠 𝑥 𝑄 𝑥𝜌
Whp =
550
= 0,0019183 Hp
0,0019183
Efisiensi pompa 50% = = 0,00383653 Hp
0,5
0,00383653
Efesiensi motor 80% = = 0,00479566 Hp
0,8
= 47,447 m3
Volume tangki, Vt = 1,2 × 47,447 m3
= 56,936 m3
Direncanakan perbandingan diameter dan tinggi silinder tangki, D : H = 1 : 1
81
1
V = 4 πD2 H
1
56,936 m3 = 4 πD2 (D)
1
56,936 m3 = 4 πD3
Maka:
D = 4,170 m
H = 4,170 m
Volume Cairan x Tinggi Silinder
Tinggi cairan dalam tangki = Volume Silinder
= 3,475 m
Tebal dinding tangki :
Phid =ρxgxl
= 1.327 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 3,475 m
= 45.194,820 Pa = 45,195 kPa
Tekanan udara luar, Po = 1 atm = 101,325 kPa
Poperasi = 45,195 kPa + 101,325 kPa = 146,520 kPa
Faktor kelonggaran =5%
Maka, Pdesain = (1,05) (146,520 kPa) = 153,846 kPa
- Allowable working stress (S) : 12.650 Psi = 87.218,714 kPa
-Joint efficiency : 0,8 (Brownell,1959)
- Efisiensi sambungan (E) : 0,8 (Brownell,1959)
Tebal shell tangki :
PD
t =
2SE−1,2P
= 0,004604 m = 0,0001169 in
Tebal shell standar yang digunakan = 1/8 in …........(Brownell,1959)
Maka tebal sheel yang dibutuhkan = 0,0001169 in + 1/8 in = 0,125 in
Tebal sheel standar yang digunakan = ¼ in ..............(Brownell,1959)
Daya Pengaduk :
Jenis pengaduk : Flat 6 blade turbin impeller
Jumlah baffle : 4 buah
Untuk turbin standar (McCabe, 1999), diperoleh:
Da/Dt = 1/3xDa ; Da = 1,390 m
E/Da =1xE = 1,390 m
82
W/Da = 1/5 x W = 0,278 m
L/Da =¼xL = 0,348 m
J/Da = 1/12 x J = 0,348m
Dimana:
Dt : Diameter tangki
Da : Diameter impeller
W : Lebar blade pada turbin
L : Panjang blade pada turbin
E : Tinggi turbin dari dasar tangki
J : lebar baffle
Kecepatan pengaduk, N = 1 putaran/detik
Viskositas Al2(SO4)3 30 % = 3,69 x 10-4 lbm/ft.det (Kirk Othmer, 1967)
Bilangan Reynold,
𝜌.𝑁.𝐷𝑖 2
NRe =
𝜇
= 3.904.682,763
NRe > 10.000, maka perhitungan dengan pengadukan menggunakan rumus:
𝐾𝑇 .𝑁3 .𝐷𝑎 5 .𝜌
P = ........................................(Mc Cabe, dkk., 1999)
𝑔𝑐
= 20.465,405 ft/lbs
= 37,210 hp
Efesiensi motor = 80%
Maka,
37,210𝐻𝑝
P = 0,8
= 46,512 Hp
83
8. Pompa Soda Abu (PU-04)
Fungsi : Memompakan larutan soda abu dari tangki pelarutan soda
abu ke clarifier
Jenis : Pompa injeksi
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Commercial steel
Laju alir massa, F = 26,234 kg/jam
1 𝑙𝑏 1 𝑗𝑎𝑚
= 26,234 kg/jam x [0,4536 𝑘𝑔 𝑥 3600 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 ]
= 0,0160654 lb/detik
Densitas , ρ = 1.327 kg/m3 ………………………..(Perry, 1999)
2,2046 𝑙𝑏 1 𝑚3
= 1.327 kg/m3 x [ 𝑥 35,314 𝑓𝑡 2 ]
1 𝑘𝑔
= 82,845 lb/ft3
Viskositas air, μ = 3,69 x 10-4 lb/ft.s ……………….………….(Perry, 1999)
𝐹 0,0160654 lb/detik
Laju alir volume, Q= [𝜌] = = 0,0001939 ft3/det
82,845 lb/ft3
= 3.117,295
NRe < 4100 = aliran laminar
Aliran adalah laminar, maka dari Pers.2.10-7, Geankoplis, 1997, diperoleh
84
f = 16/NRe = 16/ 3.117,295 = 0,005
- Panjang pipa lurus saluran isap = 50 ft
- 1 buah gate valve fully open L/D : 13
L = 1 X 13 X 0,0179 ft = 0,2327 ft
- 2 buah elbow 90o L/D :30
L = 2 X 30 X 0,0179 ft = 1,074 ft
- 1 buah entrance K = 0,5; L/D = 13
L = 0,5 X 13 X 0,0179 ft = 0,116 ft
- 1 buah exit L/D = 28
L = 1 X 28 X 0,0179 ft = 0,501 ft
Total Panjang ΣL = 51,93 ft
Kerugian akibat gesekan
𝐹 𝑥 ΣL x 𝑉 2
ΣF = 2 𝑥 𝑔𝑐 𝑥 𝐼𝐷
= 0,139 ft lb / lbf
Menentukan tenaga daya pompa
𝑔
Ws = ∆𝑍 𝑥 ∑𝐹 (Pers. Bernouli)
𝑔𝑐
𝑊𝑠 𝑥 𝑄 𝑥𝜌
Whp = 550
= 0,0010264 Hp
0,0010264
Efisiensi pompa 50% = = 0,0020528 Hp
0,5
0,0020528
Efesiensi motor 80% = = 0,0025660 Hp
0,8
9. Clarifier (CL)
Fungsi : Memisahkan endapan (flok-flok) yang terbentuk karena
penambahan alum dan soda abu
Bahan konstruksi : Carbon Stell SA-53, Grade B
Laju massa air (F1) = 971.634,790 kg/jam
Laju massa Al2(SO4)3 (F2) = 48,582 kg/jam
85
Laju massa Na2CO3 (F3) = 26,234 kg/jam
Laju massa total, m = 971.709,606 kg/jam
Densitas Al2(SO4)3 = 1.363 kg/m3 .......................(Perry, 1999)
Densitas Na2CO3 = 1.327 kg/m3....................(Perry, 1999)
Densitas air = 997,080 kg/m3...................(Perry, 1999)
Reaksi koagulasi:
Al2(SO4)3 + 3Na2CO3 + 3H2O → 2Al(OH)3 + 3Na2SO4 + 3CO3
Perhitungan:
Terminal settling velocity menurut Hukum Stokes:
(𝜌𝑠−𝜌)𝑔 𝐷𝑝2
Ut = ..................................................(Ulrich, 1984)
18𝜇
Dimana:
μs = Kec. Terminal pengendapan (m/s)
Dp = Diameter partikel = 0,002 cm ........................................(Perry, 1999)
ρs = Densitas partikel campuran pada 30 0C
ρ = Densitas larutan pada 30 0C
μ = Viskositas larutan pada 30 0C = 0,0345 (gr/cm.s)
g = percepatan gravitasi = 980 cm/cm.s
Kecepatan terminal pengendapan
Densitas larutan,
ρ = 997,100 kg/m3 = 0,997 gr/cm3 = 62,247 lbm/ft3
Densitas partikel,
ρ = 1.350,156 kg/m3 = 1,350 gr/cm3 = 84,288 lbm/ft3
Sehingga,
(1,350−0,997)x980x0,0022
Ut = = 0,002 cm/s
18 𝑥 0,0345
Ukuran Clarifier
𝐹
Laju alir volumetrik, Q = 𝜌
𝑘𝑔
971.709,606 𝑥 1 𝑗𝑎𝑚/3600𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝑗𝑎𝑚
= 997,100 kg/𝑚 3
= 0,2707098 m3/detik
Sehingga : Q = 4.10-4 x D2 ..............................................(Ulrich, 1984)
Dimana :
86
Q = laju alir volumetrik umpan, m3/detik
D = diameter clarifier, m
Sehingga :
𝑄 1/2 0,2707098 1/2
D = (4.10−4 ) =( ) = 26,015 m = 85,351 ft
4.10−4
Tinggi clarifier :
3 3
Ht = 2 𝐷 = 2 26,015= 39,022 m = 128,026 ft
Waktu Pengendapan
39,022 m x 100 cm/m
t = Ht/Ut = = 1.750.954,522 detik = 486,376 jam
0,002 𝑐𝑚/𝑠
= 1,410 in
Tebal shell standar yang digunakan = 0,4 in ...............(Brownell,1959)
Daya Clarifier
P = 0,006 D2 ..................................................................... (Ulrich, 1984)
Dimana :
P = daya yang dibutuhkan, Hp
Sehingga,
87
P = 0,006 × (85,351 )2 = 43,708 Hp
= 595,803 lb/detik
Densitas air, ρ = 997,08 kg/m3 ………………………..(Perry, 1999)
2,2046 𝑙𝑏 1 𝑚3
= 997,08 kg/m3 x [ 𝑥 35,314 𝑓𝑡 2 ]
1 𝑘𝑔
3
= 62,246 lb/ft
Viskositas air, μ = 0,8007 cp ……………….………….(Perry, 1999)
0,0006724191 𝑙𝑏 𝑓𝑡.𝑑𝑒𝑡
= 0,8007 cp x [ ]
1 𝑐𝑝
88
𝜌𝐷𝑉
Bilangan Reynold, Nre =[ ]
𝜇
𝑙𝑏
62,246 2 𝑥1,2708𝑓𝑡 𝑥 7,532𝑓𝑡/𝑑𝑒𝑡
𝑓𝑡
=[ ]
5,381 𝑥 10−4 𝑙𝑏/𝑓𝑡.𝑑𝑒𝑡
= 1.106.633,660
NRe > 4100 = aliran turbulen
Dari Geankoplis, 1997, untuk bahan pipa commercial steel dan diameter pipa 4
0,000046 𝑚
in . Sc.80, diperoleh 𝜀⁄𝐷 = = 0,00052, diperoleh f = 0,004
0,0884 𝑚
Sistem perpipaa
- Panjang pipa lurus saluran isap = 20 ft
- 1 buah gate valve fully open L/D : 13
L = 1 X 13 X 0,319 ft = 4,147 ft
- 3 buah elbow 90o L/D :30
L = 3 X 30 X 0,319 ft = 28,71 ft
- 1 buah entrance K = 0,5; L/D = 27
L = 0,5 X 27 X 0,319 ft = 4,306 ft
- 1 buah exit L/D = 55
L = 1 X 55 X 0,319 ft = 17,545 ft
Total Panjang ΣL = 74,708 ft
Kerugian akibat gesekan
𝐹 𝑥 ΣL x 𝑉 2
ΣF = 2 𝑥 𝑔𝑐 𝑥 𝐼𝐷
= 0,207 ft lb / lbf
Menentukan tenaga daya pompa
𝑔
Ws = ∆𝑍 𝑥 ∑𝐹 (Pers. Bernouli)
𝑔𝑐
𝑊𝑠 𝑥 𝑄 𝑥𝜌
Whp = 550
10,207 𝑥 9,572 𝑥 62,246
= = 11,057 Hp
550
11,057
Efisiensi pompa 50% = = 22,115 Hp
0,5
89
22,115
Efesiensi motor 80% = = 27,643Hp
0,8
= 595,803 lb/detik
Densitas air, ρ = 997,08 kg/m3 ………………………..(Perry, 1999)
2,2046 𝑙𝑏 1 𝑚3
= 997,08 kg/m3 x [ 𝑥 35,314 𝑓𝑡 2 ]
1 𝑘𝑔
= 62,246 lb/ft3
Tangki filter dirancang untuk penampungan ¼ jam operasi.
Direncanakan volume bahan penyaring = 1/3 volume tangka
Ukuran Tangki Filter
𝑘𝑔
971.634,790 𝑥 0,25 𝑗𝑎𝑚
𝑗𝑎𝑚
Volume air, Va = = 243,620 m3
997,08 𝑘𝑔/𝑚 3
90
H = 15,755 m
Tinggi penyaring = ¼ x 15,755 = 3,939 m
Tinggi air = ¾ x 15,755 = 11,816 m
Perbandingan tinggi tutup tangki dengan diameter dalam adalah 1: 4
Tinggi tutup tangki = ¼ (5,252) = 1,313 m
Tekanan hidrostatis,
Pair =ρxgl
= 997,08 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 1,313 m
= 115.457,459 Pa
= 115,457 kPa
Tekanan udara luar, Po = 1 atm = 101,325 kPa
Poperasi = 115,457 kPa + 101,325 kPa = 216,782 kPa
Faktor kelonggaran =5%
Maka, Pdesain = (1,05) (216,782 kPa) = 227,622 kPa
- Allowable working stress (S) : 12.650 Psi = 87.218,714 kPa
-Joint efficiency : 0,8 ………………..(Brownell,1959)
- Efisiensi sambungan (E) : 0,8 ………………..(Brownell,1959)
Tebal shell tangki :
PD
t = SE−0,6P
= 0,017 m
= 0,676 in
Tebal shell standar yang digunakan = 1/4 in ………..(Brownell,1959)
Maka tebal sheel yang dibutuhkan = 0,676 in + 1/4 in = 0,926 in
Tebal sheel standar yang digunakan = ½ in ...............(Brownell,1959)
91
1 𝑙𝑏 1 𝑗𝑎𝑚
= 971.634,790 kg/jam x [0,4536 𝑘𝑔 𝑥 3600 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 ]
= 595,803 lb/detik
Densitas air, ρ = 997,08 kg/m3 ………………………..(Perry, 1999)
2,2046 𝑙𝑏 1 𝑚3
= 997,08 kg/m3 x [ 𝑥 35,314 𝑓𝑡 2 ]
1 𝑘𝑔
= 62,246 lb/ft3
Viskositas air, μ = 0,8007 cp ……………….………….(Perry, 1999)
0,0006724191 𝑙𝑏 𝑓𝑡.𝑑𝑒𝑡
= 0,8007 cp x [ ]
1 𝑐𝑝
= 1.106.633,660
NRe > 4100 = aliran turbulen
Dari Geankoplis, 1997, untuk bahan pipa commercial steel dan diameter pipa 4
0,000046 𝑚
in . Sc.80, diperoleh 𝜀⁄𝐷 = = 0,00052, diperoleh f = 0,004
0,0884 𝑚
Sistem perpipaa
- Panjang pipa lurus saluran isap = 20 ft
- 1 buah gate valve fully open L/D : 13
92
L = 1 X 13 X 0,319 ft = 4,147 ft
- 3 buah elbow 90o L/D :30
L = 3 X 30 X 0,319 ft = 28,71 ft
- 1 buah entrance K = 0,5; L/D = 27
L = 0,5 X 27 X 0,319 ft = 4,306 ft
- 1 buah exit L/D = 55
L = 1 X 55 X 0,319 ft = 17,545 ft
Total Panjang ΣL = 74,708 ft
Kerugian akibat gesekan
𝐹 𝑥 ΣL x 𝑉 2
ΣF =
2 𝑥 𝑔𝑐 𝑥 𝐼𝐷
= 0,207 ft lb / lbf
Menentukan tenaga daya pompa
𝑔
Ws = ∆𝑍 𝑥 ∑𝐹 (Pers. Bernouli)
𝑔𝑐
𝑊𝑠 𝑥 𝑄 𝑥𝜌
Whp = 550
10,207 𝑥 9,572 𝑥 62,246
= = 11,057 Hp
550
11,057
Efisiensi pompa 50% = = 22,115 Hp
0,5
22,115
Efesiensi motor 80% = = 27,643 Hp
0,8
93
Suhu udara (TG1) = 30oC = 86oF
Dari gambar 12-14, Perry, 1999, diperoleh suhu bola basah, Tw = 70oC
Dari kurva kelembaban, diperoleh H = 0,0225 kg uap air/kg udara kering
Dari gambar 12-14, Perry, 1999, diperoleh konsentrasi air = 2,0 gal/ft 2.menit
Densitas air (70oC) = 983,24 kg/m3
Laju massa air pendingin = 934.329,505 kg/jam
Laju volumetrik air pendingin = 934.329,505 / 983,24 = 950,256 m3/jam
(950,256 𝑚 3/𝑗𝑎𝑚 𝑥 264,17 𝑔𝑎𝑙/𝑚 3 )
Kapasitas air, Q = 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡/𝑗𝑎𝑚
= 4.183,818 gal/menit
Faktor keamanan = 20%
Luas menara, A = 1,2 × (kapasitas air/konsentrasi air)
= 1,2 x (4.183,818 gal/menit)/(2,0 gal/ft2.menit)
= 10.041,163 ft2
kg
(934.329,505 )(1 jam)(3,2808 ft)2
jam
Laju alir air tiap satuan luas (L) = (10.041,163 𝑓𝑡 2 )(3600 𝑠)(1𝑚 2)
= 0,085 kg/s.m2
Perbandingan L : G direncanakan = 5 : 6
Sehingga laju alir gas tiap satuan luas (G) = 0,102 kg/m2.s
Perhitungan tinggi menara
Maka, dari Persamaan 9.3.8 Geankoplis (1997) menjadi:
Hy1 = (1,005 + 1,88 H)(TG1-0) + (2.501,4 H)
= (1,005 + 1,88 × 0,023)(30-0) + 2.501,4 (0,023)
= 77,576 kJ/kg = 77,576 J/kg
Dari pers. 10.5-2, Geankoplis 1997 :
G (Hy2 – Hy1) = L CL (TL2 – TL1)
Diasumsikan cL adalah konstan sehingga didapat harga cL sebesar 4,187 kJ/kg.K
Sehingga didapat harga Hy2 adalah sebagai berikut :
0,102 (Hy2 – 77,576) = 0,085 (4,187) (75-25)
Hy2 = 251,622 kJ/kg
G
Ketinggian menara, z = M.K …….(Geankoplis, 1997)
G .a
94
0,102
Maka ketinggian menara,z = 29 (1,207𝑥10−7 )(1,013𝑥105 ) 𝑥1,986 = 0,571 m
Diambil performance menara 90%, maka dari gambar 12-15 Perry, 1999, diperoleh
tenaga kipas 0,03 hp/ft 2.
Daya yang diperlukan = 0,03 hp/ft2 × 191,221 ft2 = 5,737 hp
Digunakan daya standart 6 hp
= 595,803 lb/detik
Densitas air, ρ = 997,08 kg/m3 ………………………..(Perry, 1999)
2,2046 𝑙𝑏 1 𝑚3
= 997,08 kg/m3 x [ 𝑥 35,314 𝑓𝑡 2 ]
1 𝑘𝑔
3
= 62,246 lb/ft
Viskositas air, μ = 0,8007 cp ……………….………….(Perry, 1999)
0,0006724191 𝑙𝑏 𝑓𝑡.𝑑𝑒𝑡
= 0,8007 cp x [ ]
1 𝑐𝑝
95
𝑄
Kecepatan laju alir, V = [𝐴 ]
9,572𝑓𝑡 3 /𝑑𝑒𝑡
=[ ] = 7,532 ft/det
1,2708 𝑓𝑡 2
𝜌𝐷𝑉
Bilangan Reynold, Nre =[ ]
𝜇
𝑙𝑏
62,246 2 𝑥1,2708𝑓𝑡 𝑥 7,532𝑓𝑡/𝑑𝑒𝑡
𝑓𝑡
=[ ]
5,381 𝑥 10−4 𝑙𝑏/𝑓𝑡.𝑑𝑒𝑡
= 1.106.633,660
NRe > 4100 = aliran turbulen
Dari Geankoplis, 1997, untuk bahan pipa commercial steel dan diameter pipa 4
0,000046 𝑚
in . Sc.80, diperoleh 𝜀⁄𝐷 = = 0,00052, diperoleh f = 0,004
0,0884 𝑚
Sistem perpipaa
- Panjang pipa lurus saluran isap = 20 ft
- 1 buah gate valve fully open L/D : 13
L = 1 X 13 X 0,319 ft = 4,147 ft
- 3 buah elbow 90o L/D :30
L = 3 X 30 X 0,319 ft = 28,71 ft
- 1 buah entrance K = 0,5; L/D = 27
L = 0,5 X 27 X 0,319 ft = 4,306 ft
- 1 buah exit L/D = 55
L = 1 X 55 X 0,319 ft = 17,545 ft
Total Panjang ΣL = 74,708 ft
Kerugian akibat gesekan
𝐹 𝑥 ΣL x 𝑉 2
ΣF = 2 𝑥 𝑔𝑐 𝑥 𝐼𝐷
= 0,207 ft lb / lbf
Menentukan tenaga daya pompa
𝑔
Ws = ∆𝑍 𝑥 ∑𝐹 (Pers. Bernouli)
𝑔𝑐
𝑊𝑠 𝑥 𝑄 𝑥𝜌
Whp = 550
96
10,207 𝑥 9,572 𝑥 62,246
= = 11,057 Hp
550
11,057
Efisiensi pompa 50% = = 22,115 Hp
0,5
22,115
Efesiensi motor 80% = = 27,643Hp
0,8
= 595,803 lb/detik
Densitas air, ρ = 997,08 kg/m3 ………………………..(Perry, 1999)
2,2046 𝑙𝑏 1 𝑚3
= 997,08 kg/m3 x [ 𝑥 35,314 𝑓𝑡 2 ]
1 𝑘𝑔
= 62,246 lb/ft3
Kebutuhan perancangan = 6 jam
Ukuran Tangki
𝑘𝑔
971.634,790 𝑥 6 𝑗𝑎𝑚
𝑗𝑎𝑚
Volume larutan, Va = 997,08 𝑘𝑔/𝑚 3
= 5.846,882 m3
Volume tangki, Vt = 1,2 × 5.846,882 m3
= 7.016,258 m3
Direncanakan perbandingan diameter dan tinggi silinder tangki, D : H = 5 : 6
1
V = 4 πD2 H
1 6
7.016,258 m3 = 4 πD2 (5 D)
3
7.016,258 m3 = 10 πD3
Maka:
97
D = 19,529 m
H = 23,435 m
Volume Cairan x Tinggi Silinder
Tinggi cairan dalam tangki = Volume Silinder
= 19,529 m
Tebal dinding tangki :
Phid =ρxgxl
= 997,080 kg/m3 x 9,8 m/det2 x 19,529 m
= 190.827,501 Pa = 190,828 kPa
Tekanan udara luar, Po = 1 atm = 101,325 kPa
Poperasi = 190,828 kPa + 101,325 kPa = 292,153 kPa
Faktor kelonggaran =5%
Maka, Pdesain = (1,05) (292,153 kPa) = 306,760 kPa
- Allowable working stress (S) : 12.650 Psi = 87.218,714 kPa
-Joint efficiency : 0,8 (Brownell,1959)
- Efisiensi sambungan (E) : 0,8 (Brownell,1959)
Tebal shell tangki :
PD
t = 2SE−1,2P
= 0,043 m = 1,695 in
Tebal shell standar yang digunakan = 3/4 in ………… (Brownell,1959)
Maka tebal sheel yang dibutuhkan = 1,695 in + 3/4 in = 2,445 in
Tebal sheel standar yang digunakan = 2 in ....................(Brownell,1959)
= 595,803 lb/detik
Densitas air, ρ = 997,08 kg/m3 ………………………..(Perry, 1999)
98
2,2046 𝑙𝑏 1 𝑚3
= 997,08 kg/m3 x [ 𝑥 35,314 𝑓𝑡 2 ]
1 𝑘𝑔
= 62,246 lb/ft3
Viskositas air, μ = 0,8007 cp ……………….………….(Perry, 1999)
0,0006724191 𝑙𝑏 𝑓𝑡.𝑑𝑒𝑡
= 0,8007 cp x [ ]
1 𝑐𝑝
= 1.106.633,660
NRe > 4100 = aliran turbulen
Dari Geankoplis, 1997, untuk bahan pipa commercial steel dan diameter pipa 4
0,000046 𝑚
in . Sc.80, diperoleh 𝜀⁄𝐷 = = 0,00052, diperoleh f = 0,004
0,0884 𝑚
Sistem perpipaa
- Panjang pipa lurus saluran isap = 20 ft
- 1 buah gate valve fully open L/D : 13
L = 1 X 13 X 0,319 ft = 4,147 ft
- 3 buah elbow 90o L/D :30
L = 3 X 30 X 0,319 ft = 28,71 ft
99
- 1 buah entrance K = 0,5; L/D = 27
L = 0,5 X 27 X 0,319 ft = 4,306 ft
- 1 buah exit L/D = 55
L = 1 X 55 X 0,319 ft = 17,545 ft
Total Panjang ΣL = 74,708 ft
Kerugian akibat gesekan
𝐹 𝑥 ΣL x 𝑉 2
ΣF = 2 𝑥 𝑔𝑐 𝑥 𝐼𝐷
= 0,207 ft lb / lbf
Menentukan tenaga daya pompa
𝑔
Ws = ∆𝑍 𝑥 ∑𝐹 (Pers. Bernouli)
𝑔𝑐
𝑊𝑠 𝑥 𝑄 𝑥𝜌
Whp = 550
10,207 𝑥 9,572 𝑥 62,246
= = 11,057 Hp
550
11,057
Efisiensi pompa 50% = = 22,115 Hp
0,5
22,115
Efesiensi motor 80% = = 27,643 Hp
0,8
= 595,803 lb/detik
Densitas air, ρ = 997,08 kg/m3 ………………………..(Perry, 1999)
2,2046 𝑙𝑏 1 𝑚3
= 997,08 kg/m3 x [ 𝑥 35,314 𝑓𝑡 2 ]
1 𝑘𝑔
100
= 62,246 lb/ft3
𝐹 595,803 lb/detik
Laju alir volume, Q= [ ] = = 9,572 ft3/det
𝜌 62,246 lb/ft3
= 0,132 in
101
18. Tangki Pelarutan Asam Sulfat (H2SO4) (TP – 03)
Fungsi : Tempat membuat larutan H2SO4 50 %.
Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup datar
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-53 grade B.
Jumlah : 1 unit
Kondisi Operasi
Temperatur = 30 oC
Tekanan = 1 atm
- H2SO4 yang digunakan memiliki konsentrasi 50 % (% berat)
- Densitas H2SO4 (ρ) = 1387 kg/m3 = 85,587 lbm/ft3 ........(Perry, 1999)
- Laju alir massa H2SO4 = 10,423 kg/hari
- Kebutuhan perancangan = 30 hari
- Faktor keamanan = 20%
Ukuran Tangki
𝑘𝑔
10,423 𝑥 30 ℎ𝑎𝑟𝑖
ℎ𝑎𝑟𝑖
Volume larutan, Vl = 0,5 𝑥 1.327 𝑘𝑔/𝑚 3
= 0,451 m3
Volume tangki, Vt = 1,2 × 0,451 m3
= 0,541 m3
Direncanakan perbandingan diameter dan tinggi silinder tangki, D : H = 4 : 3
1
V = 4 πD2 H
1 3
0,541 m3 = 4 πD2 (4 D)
3
0,541 m3 = 16 πD3
Maka:
D = 0,972 m
H = 0,729 m
Volume Cairan x Tinggi Silinder
Tinggi cairan dalam tangki = Volume Silinder
= 0,729 m
102
Tebal dinding tangki :
Direncanakan menggunakan bahan konstruksi Carbon Steel SA-53 grade B.
Tebal dinding tangki :
Dari Brownell & Young, Item 4, Appendix D, diperoleh data :
- Allowable working stress (S) : 18.750 Psi
- Efisiensi sambungan (E) : 0,8
- Faktor korosi : 1/8 in …......(Timmerhaus, 1980)
- Tekanan hidrostatik, Po : 1 atm = 14,7 Psi
- Faktor Keamanan : 20 %
- Tekanan desain, P = 1,2 x14,7 = 17,64 Psi
Tebal shell tangki :
PD
t = + 𝐶𝐴
2SE−1,2P
= 0,130 in
Tebal shell standar yang digunakan = 3/16 in .....................(Brownell,1959)
Daya Pengaduk :
Dt/Di = 3, Baffel = 4 ..................................................(Brownell, 1959)
Kecepatan Pengadukan, N = 1 rps
Viskositas H2SO4 50 % = 3,4924 x 10-4 lbm/ft.det ............(Kirk Othmer, 1967)
Bilangan Reynold,
𝜌.𝑁.𝐷𝑖 2
NRe = 𝜇
= 781.746,247
Dari gambar 3.3-4 (Geankoplis, 1997) untuk NRe tersebut diperoleh Np= 0,8.
Sehingga :
𝑁𝑝 .𝑁3 .𝐷𝑎 5 .𝜌
P = .....................................................(Geankoplis, 1997)
𝑔𝑐
= 2,893 hp
Efesiensi motor = 80%
Maka,
2,893 𝐻𝑝
P = 0,8
= 3,616 Hp
103
19. Tangki Pelarutan NaOH (TP – 04)
Fungsi : Tempat membuat larutan NaOH 10 %
Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup datar
Bahan konstruksi : Carbon Steel, SA-283, grade C
Jumlah : 1 unit
Laju alir massa NaOH = 132,576 kg/hari
Waktu regenerasi = 24 jam
NaOH yang dipakai berupa larutan 10% (% berat)
Densitas larutan NaOH 10% = 1.518 kg/m3 = 94,765 lbm/ft 3 ......(Perry, 1999)
Kebutuhan perancangan = 30 hari
Faktor keamanan = 20%
Ukuran Tangki
𝑘𝑔
132,576 𝑥 30 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑗𝑎𝑚
Volume larutan, Vl = 1.518 𝑘𝑔/𝑚 3
= 2,620 m3
Volume tangki, Vt = 1,2 × 2,620 m3
= 3,144 m3
Direncanakan perbandingan diameter dan tinggi silinder tangki, D : H = 2 : 3
1
V = 4 πD2 H
1 3
3,144 m3 = 4 πD2 (2 D)
3
3,144 m3 = 8 πD3
Maka:
D = 1,387 m
H = 2,081 m
Volume Cairan x Tinggi Silinder
Tinggi cairan dalam tangki = Volume Silinder
= 2,081 m
Tebal dinding tangki :
Direncanakan menggunakan bahan konstruksi Carbon Steel SA-53 grade B.
Tebal dinding tangki :
Dari Brownell & Young, Item 4, Appendix D, diperoleh data :
- Allowable working stress (S) : 18.750 Psi
104
- Efisiensi sambungan (E) : 0,8
- Faktor korosi : 1/8 in …......(Timmerhaus, 1980)
- Tekanan hidrostatik, Po : 1 atm = 14,7 Psi
- Faktor Keamanan : 20 %
- Tekanan desain, P = 1,2 x14,7 = 17,64 Psi
Tebal shell tangki :
PD
t = 2SE−1,2P + 𝐶𝐴
= 0,132 in
Tebal shell standar yang digunakan = 3/16 in .....................(Brownell,1959)
Daya Pengaduk :
Dt/Di = 3, Baffel = 4 ..................................................(Brownell, 1959)
Kecepatan Pengadukan, N = 1 rps
Viskositas H2SO4 50 % = 3,4924 x 10-4 lbm/ft.det ............(Kirk Othmer, 1967)
Bilangan Reynold,
𝜌.𝑁.𝐷𝑖 2
NRe = 𝜇
= 5.622.017,264
Dari gambar 3.3-4 (Geankoplis, 1997) untuk NRe = 5.622.017,264 diperoleh Np=
0,8.
Sehingga :
𝑁𝑝 .𝑁3 .𝐷𝑎 5 .𝜌
P = .....................................................(Geankoplis, 1997)
𝑔𝑐
= 12,109 hp
Efesiensi motor = 80%
Maka,
12,109 𝐻𝑝
P = 0,8
= 15,137 Hp
105
20. Pompa Cation Exchanger (PU-08)
Fungsi : Memompa air dari cation exchanger ke anion exchanger.
Jenis : Pompa sentrifugal
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Commercial steel
Laju alir massa, F = 971.634,790 kg/jam
1 𝑙𝑏 1 𝑗𝑎𝑚
= 971.634,790 kg/jam x [0,4536 𝑘𝑔 𝑥 3600 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 ]
= 595,803 lb/detik
Densitas air, ρ = 997,08 kg/m3 ………………………..(Perry, 1999)
2,2046 𝑙𝑏 1 𝑚3
= 997,08 kg/m3 x [ 𝑥 35,314 𝑓𝑡 2 ]
1 𝑘𝑔
= 62,246 lb/ft3
Viskositas air, μ = 0,8007 cp ……………….………….(Perry, 1999)
0,0006724191 𝑙𝑏 𝑓𝑡.𝑑𝑒𝑡
= 0,8007 cp x [ ]
1 𝑐𝑝
= 1.106.633,660
106
NRe > 4100 = aliran turbulen
Dari Geankoplis, 1997, untuk bahan pipa commercial steel dan diameter pipa 4
0,000046 𝑚
in . Sc.80, diperoleh 𝜀⁄𝐷 = = 0,00052, diperoleh f = 0,004
0,0884 𝑚
Sistem perpipaa
- Panjang pipa lurus saluran isap = 20 ft
- 1 buah gate valve fully open L/D : 13
L = 1 X 13 X 0,319 ft = 4,147 ft
- 3 buah elbow 90o L/D :30
L = 3 X 30 X 0,319 ft = 28,71 ft
- 1 buah entrance K = 0,5; L/D = 27
L = 0,5 X 27 X 0,319 ft = 4,306 ft
- 1 buah exit L/D = 55
L = 1 X 55 X 0,319 ft = 17,545 ft
Total Panjang ΣL = 74,708 ft
Kerugian akibat gesekan
𝐹 𝑥 ΣL x 𝑉 2
ΣF = 2 𝑥 𝑔𝑐 𝑥 𝐼𝐷
= 0,207 ft lb / lbf
Menentukan tenaga daya pompa
𝑔
Ws = ∆𝑍 𝑥 ∑𝐹 (Pers. Bernouli)
𝑔𝑐
𝑊𝑠 𝑥 𝑄 𝑥𝜌
Whp = 550
10,207 𝑥 9,572 𝑥 62,246
= = 11,057 Hp
550
11,057
Efisiensi pompa 50% = = 22,115 Hp
0,5
22,115
Efesiensi motor 80% = = 27,643Hp
0,8
107
21. Penukar Anion (Anion Exchanger) / AE
Fungsi : Untuk mengurangi kesadahan air
Tipe : Silinder tegak dengan tutup dan alas ellipsoidal
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-53 grade B
Kondisi penyimpanan :
Temperatur = 30°C
Tekanan = 1 atm
Laju alir massa, F = 971.634,790 kg/jam
1 𝑙𝑏 1 𝑗𝑎𝑚
= 971.634,790 kg/jam x [0,4536 𝑘𝑔 𝑥 3600 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 ]
= 595,803 lb/detik
Densitas air, ρ = 997,08 kg/m3 ………………………..(Perry, 1999)
2,2046 𝑙𝑏 1 𝑚3
= 997,08 kg/m3 x [ 𝑥 35,314 𝑓𝑡 2 ]
1 𝑘𝑔
= 62,246 lb/ft3
𝐹 595,803 lb/detik
Laju alir volume, Q= [𝜌] = = 9,572 ft3/det
62,246 lb/ft3
108
-Faktor korosi : 1/8 in …………..(Timmerhaus, 1980)
- Tekanan hidrostatik, Po : 1 atm = 14,7 Psi
- Faktor Keamanan : 20 %
- Tekanan desain, P = 1,2 x14,7 = 17,64 Psi
Tebal Dinding tangki anion exchanger:
PD
t = + 𝐶𝐴
2SE−1,2P
= 0,139 in
= 0,005 m3
Volume tangki, Vt = 1,2 × 0,005 m3
= 0,006 m3
Maka:
109
D = 0,1717 m
H = 0,255 m
Volume Cairan x Tinggi Silinder
Tinggi cairan dalam tangki = Volume Silinder
= 0,256 m
Tebal dinding tangki :
Direncanakan menggunakan bahan konstruksi Carbon Steel SA-53 grade B.
Tebal dinding tangki :
Dari Brownell & Young, Item 4, Appendix D, diperoleh data :
- Allowable working stress (S) : 18.750 Psi
- Efisiensi sambungan (E) : 0,8
- Faktor korosi : 1/8 in …......(Timmerhaus, 1980)
- Tekanan hidrostatik, Po : 1 atm = 14,7 Psi
- Faktor Keamanan : 20 %
- Tekanan desain, P = 1,2 x14,7 = 17,64 Psi
= 0,129 in
Tebal shell standar yang digunakan = 3/16 in .....................(Brownell,1959)
23. Deaerator ( DE )
Fungsi : Menghilangkan gas yang terlarut dalam air umpan ketel
Bentuk : Silinder tegak dengan tutup dan alas ellipsoidal
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-53, Grade B
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
Temperatur = 900C
Tekanan = 1 atm
Kebutuhan Perancangan : 24 jam
Laju alir massa (F) = 13.000,626 kg/jam
Densitas campuran (ρ) = 995,68 kg/m3 = 62,141 lbm/ft3
Faktor keamanan = 20 %
110
Perhitungan Ukuran Tangki
𝑘𝑔 𝑗𝑎𝑚
13.000,626 𝑥 24 𝑥 1 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑗𝑎𝑚 ℎ𝑎𝑟𝑖
Volume larutan, Vl = 995,68 𝑘𝑔/𝑚 3
= 626,738 m3
Volume tangki, Vt = 1,2 × 626,738 m3
= 752,085 m3
Direncanakan diameter dengan tinggi silinder tangki, D : H = 2 : 3
1
V = 4 πD2 H
1 3
752,085 m3 = 4 πD2 (2 D)
3
752,085 m3 = 8 πD3
Maka:
D = 8,612 m
H = 6,459 m
Volume Cairan x Tinggi Silinder
Tinggi cairan dalam tangki = Volume Silinder
= 12,918 m
Tebal dinding tangki :
Direncanakan menggunakan bahan konstruksi Carbon Steel SA-53 grade B.
Tebal dinding tangki :
Dari Brownell & Young, Item 4, Appendix D, diperoleh data :
- Allowable working stress (S) : 18.750 Psi
- Efisiensi sambungan (E) : 0,8
- Faktor korosi : 1/8 in …......(Timmerhaus, 1980)
- Tekanan hidrostatik, Po : 1 atm = 14,7 Psi
- Faktor Keamanan : 20 %
- Tekanan desain, P = 1,2 x14,7 = 17,64 Psi
Tebal shell tangki :
PD
t = 2SE−1,2P + 𝐶𝐴
= 0,324 in
Tebal shell standar yang digunakan = 1 in .....................(Brownell,1959)
111
24. Pompa Deaerator (PU-09)
Fungsi : Untuk memompakan air dari deaerator ke ketel uap
Jenis : Centrifugal pump
Bahan Konstruksi : Commercial steel
Jumlah : 1 unit
Kondisi Operasi
- Temperatur = 30 oC
- Tekanan = 1 atm
Densitas air (ρ) = 995,68 kg/m3 = 62,158 lbm/ft3 ………..(Perry, 1999)
Viskositas air (μ) = 0,8007 cP = 0,000538 lbm/ft.s …….(Kirk Othmer,1967)
Laju alir massa (F) = 13.000,626 kg/jam = 7,972 lb/s
𝐹 7,972 lb/detik
Laju alir volume, Q= [ ] = = 0,128 ft3/det
𝜌 62,158 lb/ft3
= 53.430,853
112
NRe > 4100, maka aliran turbulen
Aliran adalah turbulen, maka dari Pers.2.10-7, Geankoplis, 1997, diperoleh
f = 16/NRe = 16/ 53.430,853 = 0,0002995
Sistem perpipaan
- Panjang pipa lurus saluran isap = 50 ft
- 1 buah gate valve fully open L/D : 13
L = 1 X 13 X 0,0179 ft = 0,2327 ft
- 2 buah elbow 90o L/D :30
L = 2 X 30 X 0,0179 ft = 1,074 ft
- 1 buah entrance K = 0,5; L/D = 13
L = 0,5 X 13 X 0,0179 ft = 0,116 ft
- 1 buah exit L/D = 28
L = 1 X 28 X 0,0179 ft = 0,501 ft
Total Panjang ΣL = 51,93 ft
Faktor gesekan ,
𝑓.𝑣 2 .∑ 𝐿
F = 2 𝑔𝑐 𝐷
P = 0,272
113
25. Ketel Uap ( KU )
Fungsi : Menyediakan uap untuk keperluan proses
Jenis : Water tube boiler
Bahan konstruksi : Carbon Steel
Data :
Uap jenuh: suhu 1800C tekanan 1002,7 kPa = 145,429 Psi
Kalor laten steam (H) = 76,1 kJ/kg = 32,074 Btu/lbm .......(Smith, dkk.,1987)
Kebutuhan uap = 13.000,626 kg/jam = 28.666,380 lbm/jam
Menghitung Daya Ketel Uap:
34,5 𝑥 𝑃 𝑥 970,3
W = 𝐻
Dimana:
P = Daya boiler, hp
W = Kebutuhan uap, lbm/jam
H = Kalor laten steam, Btu/lbm
Maka,
28.666,380 𝑥 32,074
P = 32,074 𝑥 9700,3
= 0,278 hp
Menghitung Jumlah Tube
Dari ASTM Boiler Code, permukaan bidang pemanas = 10 ft2/hp
Luas permukaan perpindahan panas, A = P x 10 ft2/hp
= 0,278 hp x 10 ft2/hp
= 2,784 ft2
Direncanakan menggunakan tube dengan spesifikasi:
- Panjang tube, L = 12 ft
- Diameter tube 3 in
- Luas permukaan pipa, a’ = 0,917 ft 2/ft .....................................(Kern, 1965)
Sehingga jumlah tube,
𝐴
Nt = 𝐿 𝑥 𝑎′
2,784
= 12 𝑥 0,917
= 0,253 buah
Jadi tube yang digunakan 2 buah.
114
VII.7. Diagram Alir Utilitas
Steam
KU
Kondensat
TP-03
TP-04
TP-02
TP-01 PU-07
MA
PU-4
CE AE
BS PU-3
PU-1
PU-08
CL
SC TF
PU-2
PU-05
PU-06
115
Kode Keterangan
WTC Water Cooling Tower
SC Screening
BS Bak Sedimentasi
CL Clarifier
TF Tangki Filtrasi
MA Menara Air
CE Cation Exchanger
AE Anion Exchanger
DE Daerator
KU Ketel Uap
TP-01 Tangki Alum
TP-02 Tangki Natrium Bikarbonat
TP-03 Tangki Asam Sulfat
TP-04 Tangki NaOH
TP-05 Tangki Kaporit
PU Pompa
116
BAB VIII. LAY OUT PABRIK DAN LOKASI PROSES
117
e. Fasilitas jalan
Jalan raya yang berfungsi sebagai jalur pengangkutan bahan baku, produk,
dan bahan-bahan lainnya sangat diperlukan. Penempatan jalan tidak boleh
mengganggu proses dan kelancaran distribusi.
No Jenis Area M2
1 Pos Satpam 30
2 Parkiran 200
3 Ruang Terbuka Hijau 100
4 Areal Bahan Baku 300
5 Areal Proses 2400
6 Areal Produk 300
7 Ruang Kontrol 100
8 Perkantoran 200
9 Unit Pengembangan 200
10 Bengkel 100
11 Unit Pengolahan Air 240
12 Ruang Boiler 150
13 Unit Pembangkit Listrik 100
14 Laboratorium 100
15 Poliklinik 50
16 Unit Pemadam Kebakaran 50
17 Gudang Peralatan 100
18 Kantin 50
19 Tempat Ibadah 50
20 Unit Pengolahan Limbah 150
21 Areal Perluasan 900
22 Jalan 1000
23 Perumahan Karyawan 1600
24 Areal antar bangunan 700
Total 9170
118
Gambar 8.1. Rencana Tata Letak Pabrik Dimetil Eter dengan Skala 1: 1000
119
VIII.2 Tata Letak Peralatan Pabrik
Sebelum menyusun tata letak pabrik, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan yaitu:
a. Aliran bahan baku dan produk
Penataan aliran bahan baku dapat menunjang kelancaran kegiatan didalam
pabrik serta keamanan dalam produksi.
b. Pencahayaan dan Aliran udara
Penerangan seluruh area pabrik terutama daerah proses harus memadai demi
keselamatan para kerja. Aliran udara dan ventilasi di sekitar area proses harus
lancar agar tidak terjadi stagnasi udara pada tempat yang dapat menyebabkan
akumulasi bahan-bahan kimia yang berbahaya.
c. Lalu lintas manusia
Dalam perencanaan tata letak peralatan proses perlu memperhatikan ruang
gerak agar dapat mencapai seluruh alat proses dengan mudah dan cepat
sehingga penanganan khusus seperti kerusakan peralatan alat dapat segera
teratasi.
120
S-01
SR-
01
MD-
R-01 01
T-01 D-01 T-03
AS-01
121
BAB IX. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN
122
menyetorkan modal ke perusahaan, yang berarti pula ikut memiliki perusahaan.
Dalam perseroan terbatas pemegang saham hanya bertanggung jawab menyetor
penuh jumlah yang disebutkan dalam tiap saham.
Ciri-ciri Perseroan Terbatas (PT) adalah:
1. Perusahaan didirikan dengan akta notaris berdasarkan kitab undang-
undang hukum dagang.
2. Pemilik perusahaan adalah pemilik pemegang saham.
3. Biasanya modal ditentukan dalam akta pendirian dan terdiri dari saham-
saham.
4. Perusahaan dipimpin oleh direksi yang dipilih oleh para pemegang
saham.
5. Pembinaan personalia sepenuhnya diserahkan kepada direksi dengan
memperhatikan undang-undang pemburuhan.
123
Dewan Komisaris
Direktur Utama
Kabag Pemeliharaan
dan Pembengkelan Kabag Litbang Kabag Keuangan Kabag Pemasaran Kabag Personalia
Kabag Teknik dan Produksi Kabag Pelayanan
Umum
124
IX.3. Tugas dan Wewenang
125
serta transportasi hasil produksi.
c. Bertanggung jawab atas kelancaran fungsional unit utilitas.
126
IX.3.5. Direktur Umum
127
b. Mengenali kualitas dan kuantitas barang-barang dan peralatan kerja
yang menjadi tanggung jawabnya.
IX.3.8. Operator/Karyawan
Operator/karyawan merupakan tenaga pelaksana yang secara langsung
bertugas melaksanakan pekerjaan di lapangan sesuai dengan bidang dan
keahliannya masing-masing. Semua pekerjaan operasional lapangan adalah tugas
dan tanggung jawab operator.
Penjadwalan dalam 1 hari kerja per periode (8 hari) adalah sebagai berikut :
4) Shift D (Libur)
128
Setiap shift bekerja selama delapan jam setiap hari tanpa terkecuali hari Sabtu,
Minggu, dan hari libur nasional.
Tabel 9. 1 Pembagian Jam kerja Pekerja shift
Shift Hari
1 2 3 4 5 6 7 8
I A D C B A D C B
II B A D C B A D C
III C B A D C B A D
Libur D C B A D C B A
Pembagian jadwal shift untuk pekerja shift dapat dilihat tabel dimana pergantian
antara shift dilakukan berdasarkan standar prosedur operasional yang diberlakukan
oleh pihak perusahaan.
Waktu kerja bagi karyawan non-shift perusahaan ini adalah 5 (lima) hari kerja,
yaitu:
Untuk Hari Sabtu, Minggu, dan hari libur Nasional, karyawan golongan ini
diliburkan.
129
e. Kabag Pengolahan dan Produksi : Sarjana Teknik Kimia
f. Kabag Teknik dan Pemeliharaan : Sarjana Teknik Kimia/ Mesin
g. Kabag LITBANG : Sarjana Teknik Kimia/ Kimia
h. Kabag Keuangan dan Administrasi : Sarjana Ekonomi/ Hukum
i. Kabag Pemasaran : Sarjana Ekonomi
j. Kabag Personalia : Minimal S1 (Umum)
k. Kabag Pelayanan Umum : Minimal S1 (Umum)
l. Kasi : Sarjana S1
m. Operator : D3 Teknik/ STM
n. Keamanan, Cleaning Service : SMA/ Sederajat
130
IX.6.2. Sistem Gaji Karyawan
Gaji
Total Gaji
No Jabatan Jumlah Perbulan
(Rp) (Rp)
1 Direktur 1 35.000.000 35.000.000,00
2 Wakil Direktur 1 20.000.000 20.000.000,00
3 Sekertaris Perusahaan 1 10.000.000 10.000.000,00
4 Staf Sek. Perusahaan 3 5.500.000 16.500.000,00
5 Kepala Litbang 1 12.000.000 12.000.000,00
6 Staf Litbang 3 5.500.000 16.500.000,00
7 Kepala Divisi Teknik & Produksi 1 12.000.000 12.000.000,00
8 Kasi Maintenance & Teknik 1 7.000.000 7.000.000,00
9 Kasi Proses & Laboratorium 1 7.000.000 7.000.000,00
10 Kasi Utilitas & Quality Kontrol 1 7.000.000 7.000.000,00
11 Staf Divisi Teknik & Produksi 9 5.500.000 49.500.000,00
12 Kepala Divisi Administrasi & Keuangan 1 12.000.000 12.000.000,00
13 Kasi Diklat & Personalia 1 7.000.000 7.000.000,00
14 Kasi Kesehatan & KK 1 7.000.000 7.000.000,00
Kasi Anggaran Keuangan &
15 1 7.000.000 7.000.000,00
Administrasi
16 Staf Divisi Administrasi & Keuangan 9 5.500.000 49.500.000,00
17 Kepala Divisi Pemasaran 1 12.000.000 12.000.000,00
18 Kasi Pemasaran & Gudang 1 7.000.000 7.000.000,00
19 Kasi Distribusi & Transportasi 1 7.000.000 7.000.000,00
20 Kasi Keamanan 1 7.000.000 7.000.000,00
21 Staf Divisi Pemasaran 9 5.500.000 49.500.000,00
22 Perawat & K3 9 5.500.000 49.500.000,00
23 Karyawan Quality Assurance 3 5.500.000 16.500.000,00
24 Karyawaan Proses & Produksi 30 5.500.000 165.000.000,00
25 Karyawan Laboratorium 5 5.500.000 27.500.000,00
26 Karyawan Quality Control 7 5.500.000 38.500.000,00
27 Petugas Keamanan 7 4.000.000 28.000.000,00
28 Sopir 6 4.000.000 24.000.000,00
29 Petugas Kebersihan 6 4.000.000 24.000.000,00
Total 122 243.000.000 730.500.000,00
131
IX.7. Kesejahteraan Sosial Karyawan
132
penyimpanan yang terjadi dapat diketahui dan selanjutnya dikembalikan pada
arah yang sesuai.
2. Kemampuan Pabrik
Pada umumnya kemampuan pabrik ditentukan oleh beberpa faktor, yaitu
sebagai berikut:
a. Bahan Baku
Dengan pemakaian yang memenuhi kaualitas dan kuantitas, maka akan
mencapai jaminan produk yang diinginkan.
b. Tenaga Kerja
Kurang trampilnya tenaga kerja akan menimbulkan kerugian, sehingga
diperlukan pelatiahan agar kemampauan kerja ketrampialannya
meningkat dan sesuai dengan yang diinginkan.
133
c. Peralatan (mesin)
Ada dua hal yang mempengaruhi kehandalan dan kemampuan mesin,
yaitu jam kerja mesin efektif dan kemampuan mesin. Jam kerja mesin
efektif adalah kemampuan suatu alat untuk beroperasi pada kapasitas
yang diinginkan pada periode tertentu. Kemampuan mesin adalah
kemampuan mesin dalam memproduksi.
134
molekul- molekul gas. Pada umumnya, limbah gas ini memberikan
dampak yang buruk bagi kehidupan makhluk hidup yang ada di Bumi.
Limbah gas ini tentu saja berbentuk gas. Oleh karena bentuknya gas,
maka limbah pabrik gas ini biasanya mencemari udara. Beberapa
contoh limbah gas ini antara lain adalah kebocoran gas,
pembakaran pabrik, asap pabrik sisa produksi, asap- asap
kendaraan, asap- asap mesin dan lain sebagainya. Limbah gas
merupakan limbah yang berbentuk gas. Karena bentuknya yang gas,
maka limbah ini sangat fleksibel dan tentu saja jika dibiarkan akan
mencemari udara. Limbah gas supaya tidak semakin berdampak buruk
maka perlu adanya penanganan yang pas. Limbah gas perlu mendapatkan
pengolahan khusus dan diolah oleh pihak ketiga.
135
BAB X. ANALISA EKONOMI
136
Tabel 10.1 Biaya Operasi Untuk Kapsitas 60%, 80%, dan 100%
2. 80% 468.581.625.455,96
3. 100% 585.727.031.819,95
2. Investasi
Investasi total pabrik tergantung pada masa konstruksi. Investasi yang
berasal dari modal sendiri akan habis pada tahun pertama konstruksi. Nilai modal
sendiri tidak akan terpengaruh oleh inflasi dan bunga bank. Sehingga modal
sendiri pada masa akhir masa konstruksi adalah tetap. Untuk modal pinjaman dari
bank total pinjaman pada akhir masa konstruksi adalah sebagai berikut :
Total modal pada akhir masa konstruksi:
= Modal sendiri + Modal Pinjaman
= Rp104.634.231.586,36 + Rp52.317.115.793,18
= Rp 156.951.347.379,54
Keterangan:
n = tahun
CF = cash flow pada tahun ke n 1/(1+i)
n = discount factor (DF) dan S
137
Tabel 10.2 Data Perhitungan Internal Rate of Return
Faktor Faktor
Tahun Net Cash Diskon Net Cash Diskon Net Cash
ke- Flow Nominal 26% Flow 27% Flow
(Rp) 1/(1+i)^n Present 1/(1+i)^n Present
Value Value
1 40.104.886.321 1,2600 31.829.274.858 1,2700 31.578.650.647
2 - -
-35.495.529.811 1,5876 22.357.980.481 1,6129 22.007.272.497
3 -
111.095.945.9 - -
43 2,0004 55.537.531.916 2,0484 54.235.924.602
4 107.190.452.45 103.854.041.23
270.170.722.744 2,5205 8 2,6014 9
5 270.714.820.748 3,1758 85.243.114.112 3,3038 81.939.522.321
6 271.258.918.753 4,0015 67.789.238.538 4,1959 64.648.983.482
7 271.803.016.757 5,0419 53.908.898.340 5,3288 51.006.817.361
8 272.347.114.761 6,3528 42.870.487.074 6,7675 40.243.246.708
9 272.891.212.765 8,0045 34.092.169.997 8,5948 31.750.901.654
10 273.435.310.770 10,0857 27.111.225.320 10,9153 25.050.557.067
TOTAL 372.139.348.3 353.829.523.3
02 80
Maka,
372.139.348.302
IRR = 0,2705 + 353.829.523.380 x 0,01
= 0,2705 x 100%
= 27,05
4. Analisa Titik Impas (Break Event Point. BEP)
Analisa titik impas digunakan untuk mengetahui jumlah kapasitas
produksi dimana biaya produksi total sama dengan hasil penjualan. Biaya FC, VC,
SVC dan S.
1) Perhitungan Break Even Point (BEP)
Perhitungan BEP dengan persamaan :
Dimana :
S : total harga penjualan (sales)
FC : biaya tetap (fixed charges)
SVC : biaya semi variabel (semi variabel cost)
VC : biaya variabel (variabel cost)
138
Biaya Tetap (FC)
maka :
BEP = 41,18 %
= 21,01 %
139
GRAFIK BEP DAN SDP
8E+11
7E+11
BIAYA, RUPIAH, MILYAR
6E+11
5E+11
4E+11 S
3E+11 FC
2E+11 TPC
1E+11
0
0 20 40 60 80 100
KAPASITAS, %
Keterangan:
BEP
SDP
Gambar 10.1 Grafik Break Event Point (BEP) dan Shut Down Point (SDP)
140
XI. KESIMPULAN
141
DAFTAR PUSTAKA
142
Ketaren, S, 1986, ”Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan”, Cetakan
I, UI-Press, Jakarta
Kirk, R.E, Othmer, D.F, 1949, “Encyclopedia of Chemical Engineering
Technology”, Vol. 18, The Intescience Publisher Division of Jhon Willey
& Sons Inc, New York
Levenspiel, Octave, 1999, “Chemical Reaction Engineering”, Jhon Willey &
Sons Inc, New York
Lorch, Walter, 1981, “Handbook of Water Purification, Britain”, Mc Graw-Hill
Book Company, Inc
Manulang, M. (Alih Bahasa, 1982, Dasar – dasar Marketing Modern, Edisi 1,
Yogyakarta : Penerbit Liberty
Metcalf and Eddy Inc, 1991, “Waste water Engineering Treatment Disposat
and
Reuse”, Mc Graw-Hill Book company, New York
Nalco, 1988, “The Nalco Water Handbook”, New York : Mc Graw-Hill Book
Company
Nurhafni, 2008. Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas dan Bilangan Iodin
Dalam Minyak Hasil Ekstraksi Biji Jagung dengan Pelarut N-
Heksana.Medan : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuhan Alam.
Universitas Sumatra Utara Medan
Perry, R.H, Green, D, 1999, “Chemical Engineering Handbook”, Mc Graw-
Hill
Company, New York
Reklaitis, G.V., 1983, “Introduction to Material and Energy Balance”, Mc
Graw-
Hill Book Company, New York
Rusjdi, Muhammad, 2004, “PPN dan PPnBM : Pajak Pertambahan Nilai dan
Pajak atas Barang Mewah”, PT. Indeks Gramedia, Jakarta
Rusjdi, Muhammad, 2004, “PPh Pajak Penghasilan”, PT. Indeks Gramedia,
Jakarta
Sasuta Andre, 2018. Pengaruh Komposisi Biodiesel Minyak Jarak Dan
143
Biodiesel Minyak Jagung Dengan Waktu Reaksi 60 Menit Dan
Temperatur
Reaksi 60˚C Terhadap Sifat Campuran Biodiesel. Yogyakarta: Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta.
Smith, J.M, H.C. Van Ness dan M.M. Abot, 1996, “Introduction to Chemical
Engineering Thermodynamic”, Mc Graw-Hill Book Company, New York
Sutarto, 2002, “Dasar-Dasar Organisasi”, Gajah Mada University Press,
Yogyakarta
Timmerhaus, K. D., Peters, M.S., 2004, “Plant Design and Economics for
Chemical Engineering 5th edition”, Jhon Willey & Sons Inc, New York
Ulrich, D. A., 1984, “A Guide to Chemical Engineers Process Design and
Economics”, Jhon Willey & Sons Inc. New York
Walas & Stanley M, “Chemical Process Equipment”, United States of America
: Butter worth Publisher, 1988
Warisno.2009. Karakteristik Reologi Mie Jagung yang Dibuat dengan Proses
Ekstrusi Pemasak-Pencetak. Laporan Penelitian Dosen Muda. Institut
Pertanian Bogor. Bogor
144
LAMPIRAN A
PERHITUNGAN NERACA MASSA
145
A.1 Perhitungan Neraca Massa Desulfurizer
Fungsi : Memisahakan H2S yang terkandung dalam gas alam
Aliran 1 Aliran 2
Desulfurizer
Aliran Masuk:
Aliran 1
Merupakan feed gas alam yang masuk desulfurizer
Komponen yang masuk = % gas alam x basis perhitungan
CH4 = 75,6122 % x 100 kg/jam
= 75,6122 kg/jam
C2H6 = 2,7285 % x 100 kg/jam
= 2,7285 kg/jam
C3H8 = 3,6976 % x 100 kg/jam
= 3,6976 kg/jam
i-C4H10 = 1,4499 % x 100 kg/jam
= 1,4499 kg/jam
n-C4H10 = 2,6839 % x 100 kg/jam
= 2,6839 kg/jam
i-C5H12 = 0,3064 % x 100 kg/jam
= 0,3064 kg/jam
n-C5H12 = 0,4212 % x 100 kg/jam
= 0,4212 kg/jam
C6H14 = 0,8691 % x 100 kg/jam
= 0,8691 kg/jam
CO2 = 8,4484 % x 100 kg/jam
= 8,4484 kg/jam
N2 = 3,7827 % x 100 kg/jam
= 3,7827 kg/jam
146
Aliran Keluar :
Aliran 2
Gas alam yang keluar desulfurizer
1. Asumsi konversi H2S = 100%
2. 1 kg ZnO dapat menyerap 0.15 kg H2S (Ulrich)
3. Adsorben ZnO memiliki lifetime lebih dari 1000 jam, dan diambil lifetime
sekitar 6000 jam (Dennis walsh)
Komponen H2S:
Kandungan H2S (2 ppm) dalam kg (Monomer lab of CAPC)
H2S (dalam ppm)
H2S = x Total Massa Gas Alam
1000000
2
= 1000000 x 100 kg/jam
= 0,0002 kg/jam
= 0,0000059 kmol/jam
Kebutuhan ZnO = Massa H2S / 0,15
= 0,0002 kg/jam / 0,15
= 0,0013 kg/jam
= 0,000016 kmol/jam
Reaksi yang terjadi:
Zn O + H2S ZnS + H2O
Mula-mula 0,000016 0,000006
Reaksi 0,000006 0,000006 0,000006 0,000006
Sisa 0,000011 0,000000 0,000006 0,000006
147
Tabel A.1a Neraca Massa Desulfurizer
Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam) Akumulasi
Komponen
Aliran 1 Aliran 2 (kg/jam)
CH4 75,6122 75,6122
C2H6 2,7285 2,7285
C3H8 3,6976 3,6976
i-C4H10 1,4499 1,4499
n-C4H10 2,6839 2,6839
i-C5H12 0,3064 0,3064
n-C5H12 0,4212 0,4212
C6H14 0,8691 0,8691
CO2 8,4484 8,4484
N2 3,7827 3,7827
H2S 0,0002
ZnO 0,0013 0,0013
H2O 0,0001
ZnS 0,0006
100,0015 100,0001 0,0014
Total
100,0015 100,0015
148
Maka neraca massa Desulfurizer setelah dikali faktor pengali:
Tabel A.1b Neraca Massa Desulfurizer
Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam) Akumulasi
Komponen
Aliran 1 Aliran 2 (kg/jam)
CH4 4.222,6368 4.222,6368
C2H6 152,3785 152,3785
C3H8 206,4981 206,4981
i-C4H10 80,9715 80,9715
n-C4H10 149,8834 149,8834
i-C5H12 17,1092 17,1092
n-C5H12 23,5251 23,5251
C6H14 48,5354 48,5354
CO2 471,8090 471,8090
N2 211,2507 211,2507
H2S 0,0112
ZnO 0,0745 0,0479
H2O 0,0059
ZnS 0,0319
5.584,6832 5.584,6035 0,0797
Total
5.584,6832 5.584,6832
149
A.2 Perhitungan Neraca Massa Mixing Point
Fungsi : Mengontakkan gas alam dan steam dengan ratio (1:3,5)
Aliran 3
Aliran 2 Aliran 4
Mixing Point
Aliran Masuk:
Aliran 2
Merupakan Gas alam keluar dari desulfurizer
Komponen:
CH4 = 75,6122 kg/jam
C2H6 = 2,7285 kg/jam
C3H8 = 3,6976 kg/jam
i-C4H10 = 1,4499 kg/jam
n-C4H10 = 2,6839 kg/jam
i-C5H12 = 0,3064 kg/jam
n-C5H12 = 0,4212 kg/jam
C6H14 = 0,8691 kg/jam
CO2 = 8,4484 kg/jam
N2 = 3,7827 kg/jam
H2O = 0,0001 kg/jam
Aliran 3
Merupakan steam yang diperlukan
Dasar Perhitungan :
Ratio steam to carbon dengan rentan 2.,5 : 1 sampai dengan 8 : 1, dan diambil
ratio 3,5 : 1. (Sumber : Buku Pintar Migas Indonesia)
150
Mol komponen C dalam feed = Mol komponen x jumlah atom C
Komponen BM kmol/jam Atom C C (kmol/jam)
CH4 16 4,7258 1 4,7258
C2H6 30 0,0910 2 0,1819
C3H8 44 0,0840 3 0,2521
i-C4H10 58 0,0250 4 0,1000
n-C4H10 58 0,0463 4 0,1851
i-C5H12 72 0,0043 5 0,0213
n-C5H12 72 0,0059 5 0,0293
C6H14 86 0,0101 6 0,0606
CO2 44 0,1920 1 0,1920
N2 28 0,1351 0 0,0000
H2O 18 0,0000059 0 0,0000000
Total 5,3193 31 5,7480
151
n-C5H12 = 0,4212 kg/jam
C6H14 = 0,8691 kg/jam
CO2 = 8,4484 kg/jam
N2 = 3,7827 kg/jam
H2O = 0,0001 + 362,1264 kg/jam
= 362,1265 kg/jam
152
Maka neraca massa Mixing Point setelah dikali faktor pengali:
Tabel A.2b Neraca Massa Mixing Point
Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)
Komponen
Aliran 2 Aliran 3 Aliran 4
CH4 4.222,6368 4.222,6368
C2H6 152,3785 152,3785
C3H8 206,4981 206,4981
i-C4H10 80,9715 80,9715
n-C4H10 149,8834 149,8834
i-C5H12 17,1092 17,1092
n-C5H12 23,5251 23,5251
C6H14 48,5354 48,5354
CO2 471,8090 471,8090
N2 211,2507 211,2507
H2O 0,0059 20.223,2996 20.223,3056
5.584,6035 20.223,2996 25.807,9032
Total
25.807,9032 25.807,9032
153
A.3 Perhitungan Neraca Massa Steam Reformer
Fungsi : Mengkonversikan gas alam menjadi syngas yaitu gas CO & H2
Aliran 4 Aliran 5
Steam
Reformer
Aliran Masuk:
Aliran 4
Merupakan umpan reaktor reformer
Komponen:
Aliran Keluar:
Aliran 5
Merupakan syngas hasil proses reaksi reforming
Dasar Perhitungan :
Konversi reaksi :
X CH4 = 94 % dari total CH4 input (Xiang-Dong, 2002)
Asumsi konversi :
X C2H6 = 100 % dari total C2H6 input
154
X C3H8 = 100 % dari total C3H8 input
X C4H10 = 100 % dari total C4H10 input
X C5H12 = 100 % dari total C5H12 input
X C6H14 = 100 % dari total C6H14 input
Reaksi tiap komponen sebagai berikut :
Reaksi CH4
Konversi = 94%
CH4 yang bereaksi = mol CH4 mula-mula x (X CH4)
= 4,7258 kmol/jam x 94%
= 4,4422 kmol/jam
CH4 + H2O 3 H2 + CO
Mula-mula 4,7258 20,1181
Raksi 4,4422 4,4422 13,3266 4,4422
Sisa 0,2835 15,6759 13,3266 4,4422
Reaksi C2H6
Konversi = 100%
C2H6 + 2H2O 5 H2 + 2 CO
Mula-mula 0,0910 15,6759 13,3266 4,4422
Raksi 0,0910 0,1819 0,4548 0,1819
Sisa 0,0000 15,4940 13,7814 4,6241
Reaksi C3H8
Konversi = 100%
C3H8 + 3 H2 O 7 H2 + 3 CO
Mula-mula 0,0840 15,4940 13,7814 4,6241
Raksi 0,0840 0,2521 0,5883 0,2521
Sisa 0,0000 15,2419 14,3697 4,8762
Reaksi C4H10
Konversi = 100%
C4H10 + 4 H2 O 9 H2 + 4 CO
Mula-mula 0,0713 15,2419 14,3697 4,8762
Raksi 0,0713 0,2851 0,6414 0,2851
Sisa 0,0000 14,9568 15,0111 5,1613
155
Reaksi C5H12
Konversi = 100%
C5H12 + 5 H2 O 11 H2 + 5 CO
Mula-mula 0,0101 14,9568 15,0111 5,1613
Raksi 0,0101 0,0505 0,1112 0,0505
Sisa 0,0000 14,9063 15,1223 5,2118
Reaksi C6H14
Konversi = 100%
C6H14 + 6 H2 O 13 H2 + 6 CO
Mula-mula 0,0101 14,9063 15,1223 5,2118
Raksi 0,0101 0,0606 0,1314 0,0606
Sisa 0,0000 14,8457 15,2537 5,2725
Maka:
Massa = Mol x BM
CH4 = 0,2835 kmol/jam x 16 kg/kmol
= 4,5367 kg/jam
C2H6 = 0 kg/jam
C3H8 = 0 kg/jam
i-C4H10 = 0 kg/jam
n-C4H10 = 0 kg/jam
i-C5H12 = 0 kg/jam
n-C5H12 = 0 kg/jam
C6H14 = 0 kg/jam
CO2 = 8,4484 kg/jam
N2 = 3,7827 kg/jam
H2O = 14,8457 kmol/jam x 18 kg/kmol
= 267,2218 kg/jam
H2 = 15,2537 kmol/jam x 2 kg/kmol
= 30,5073 kg/jam
CO = 5,2725 kmol/jam x 28 kg/kmol
= 147,6295 kg/jam
156
Tabel A.3a Neraca Massa Steam Reformer
Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)
Komponen
Aliran 4 Aliran 5
CH4 75,6122 4,5367
C2H6 2,7285 0,0000
C3H8 3,6976 0,0000
i-C4H10 1,4499 0,0000
n-C4H10 2,6839 0,0000
i-C5H12 0,3064 0,0000
n-C5H12 0,4212 0,0000
C6H14 0,8691 0,0000
CO2 8,4484 8,4484
N2 3,7827 3,7827
H2O 362,1265 267,2218
H2 30,5073
CO 147,6295
462,1265 462,1265
Total
462,1265 462,1265
157
Maka neraca massa Steam Reformer setelah dikali faktor pengali:
Tabel A.3b Neraca Massa Steam Reformer
Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)
Komponen
Aliran 4 Aliran 5
CH4 4.222,6368 253,3582
C2H6 152,3785 0,0000
C3H8 206,4981 0,0000
i-C4H10 80,9715 0,0000
n-C4H10 149,8834 0,0000
i-C5H12 17,1092 0,0000
n-C5H12 23,5251 0,0000
C6H14 48,5354 0,0000
CO2 471,8090 471,8090
N2 211,2507 211,2507
H2O 20.223,3056 14.923,2607
H2 1.703,7104
CO 8.244,5142
25.807,9032 25.807,9032
Total
25.807,9032 25.807,9032
158
A.4 Perhitungan Neraca Massa Absorber
Fungsi : Menyerap gas CO2 yang ada dalam gas proses
Aliran 7
Aliran 5 Aliran 6
Absorber
Aliran 8
Aliran Masuk:
Pada alat ini komponen berupa CO2 akan terserap oleh Monoetanolamine (MEA)
dan akan keluar menuju unit pengolahan limbah.
Aliran 5
Merupakan syngas hasil proses dari reaksi reforming
Komponen:
CH4 = 4,5367 kg/jam
CO2 = 8,4484 kg/jam
N2 = 3,7827 kg/jam
H2O = 267,2218 kg/jam
H2 = 30,5073 kg/jam
CO = 147,6295 kg/jam
Aliran 7
Merupakan Absorben (solvent MEA)
Dasar perhitungan :
Recovery CO2 = 95% mol (Yongping Yang)
MEA yang digunakan adalah MEA = 20 % wt
Solution Loading = 0,45 (mol/mol) (Christopher Higman, hal 302)
n CO2 yang terserap = Recovery CO2 x n CO2 dalam arus 5
= 0,1920 kmol/jam x 95%
= 0,1824 kmol/jam
= 8,0260 kg/jam
159
n MEA yang dibutuhkan = Solution loading x n CO2 terserap
= 0,45 (mol/mol) x 0,1824 kmol/jam
= 0,0821 kmol/jam
= 1,7197 kg/jam
Massa MEA yg dibutuhkan = 20% x massa MEA
= 20% x 1,7197 kg/jam
= 0,3439 kg/jam
Aliran Keluar :
Aliran 6
Merupakan jumlah massa CO2 yang terserap + jumlah solvent MEA keluar
absorber
Jumlah massa CO2 yang terserap = 8,0260 kg/jam
Jumlah massa solvent MEA keluar absorber = 0,3439 kg/jam
Jumlah massa 80% H2O dalam absorber :
n 80% H2O dalam absorber = 14,8457 kmol/jam x 80%
= 11,8765 kmol/jam
Massa 80% H2O dalam absorber = 11,8765 kmol/jam x 18 kg/kmol
= 213,7774 kg/jam
Aliran 8
Merupakan syngas yang keluar dari absorber
Jumlah massa arus 5 tanpa H2O+CO2 = 186,4563 kg/jam
Jumlah massa CO2 yang tersisa = (8,4484 - 8,0260 ) kg/jam
= 0,4224 kg/jam
Jumlah massa 20% H2O dalam absorber = 14,8457 kmol/jam x 20%
= 2,9691 kmol/jam
= 53,4444 kg/jam
160
Tabel A.4a Neraca Massa Absorber
Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)
Komponen
Aliran 5 Aliran 7 Aliran 6 Aliran 8
CH4 4,5367 4,5367
CO2 8,4484 8,0260 0,4224
N2 8,4484 8,4484
H2O 3,7827 213,7774 53,4444
H2 30,5073 30,5073
CO 147,6295 147,6295
MEA 0,3439 0,3439
462,1265 0,3439 222,1473 240,3231
Total
462,4704 462,4704
161
A.5 Perhitungan Neraca Massa Reaktor DME
Fungsi : Sintesa DME dari gas CO dan H2
Aliran 8 Aliran 9
Reaktor DME
Aliran Masuk:
Aliran 8
Merupakan syngas yang keluar dari absorber
Komponen:
CH4 = 4,5367 kg/jam
CO2 = 0,4224 kg/jam
N2 = 3,7827 kg/jam
H2O = 53,4444 kg/jam
H2 = 30,5073 kg/jam
CO = 147,6295 kg/jam
Aliran Keluar :
Aliran 9
Merupakan Gas proses yang keluar dari reaktor
Konversi Reaksi :
X CO = 94% (Ogawa, 2003)
X CH3OH = 99% (Ogawa, 2003)
Mol CO = 5,2725 kmol/jam
Mol CO bereaksi = mol CO x konversi CO
= 5,2725 kmol/jam x 94%
= 4,9561 kmol/jam
162
Reaksi 1
2CO + 4 H2 2 CH3OH
Mula-mula 5,2725 15,2537
Raksi 4,9561 9,9123 4,9561
Sisa 0,3163 5,3414 4,9561
Reaksi 2
2CH3OH CH3OCH3 + H2O
Mula-mula 4,9561 2,9691
Raksi 4,9066 2,4533 2,4533
Sisa 0,0496 2,4533 5,4224
Reaksi 3
CO + H2O H2 + CO2
Mula-mula 0,3163 5,4224 5,3414 0,0096
Raksi 0,2974 0,2974 0,2974 0,2974
Sisa 0,0190 5,1250 5,6388 0,3070
Maka:
Massa = Mol x BM
CH4 = 4,5367 kg/jam
CO2 = 0,3070 kmol/jam x 44 kg/kmol
= 13,5066 kg/jam
N2 = 3,7827 kg/jam
H2O = 5,1250 kmol/jam x 18 kg/kmol
= 92,2509 kg/jam
H2 = 5,6388 kmol/jam x 2 kg/kmol
= 11,2775 kg/jam
CO = 0,0190 kmol/jam x 28 kg/kmol
= 0,5315 kg/jam
CH3OH = 0,0496 kmol/jam x 32 kg/kmol
= 1,5860 kg/jam
CH3OCH3 = 2,4533 kmol/jam x 46 kg/kmol
= 112,8512 kg/jam
163
Tabel A.5a Neraca Massa Reaktor DME
Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)
Komponen
Aliran 8 Aliran 9
CH4 4,5367 4,5367
CO2 0,4224 13,5066
N2 8,4484 3,7827
H2O 53,4444 92,2509
CO 147,6295 0,5315
H2 30,5073 11,2775
CH3OH 1,5860
CH3OCH3 112,8512
240,3231 240,3231
Total
240,3231 240,3231
164
A.6 Perhitungan Neraca Massa Separator
Fungsi : Memisahkan fase liquid dan fase gas
Aliran 11
Aliran 9 Aliran 10
Separator
Aliran Masuk:
Aliran 9
Merupakan Gas proses yang keluar dari Reaktor DME
Komponen:
CH4 = 4,5367 kg/jam
CO2 = 13,5066 kg/jam
N2 = 3,7827 kg/jam
H2O = 92,2509 kg/jam
H2 = 11,2775 kg/jam
CO = 0,5315 kg/jam
CH3OH = 1,5860 kg/jam
CH3OCH3 = 112,8512 kg/jam
Aliran Keluar:
Aliran 10
Merupakan Gas proses yang keluar dari separator
Terdiri dari 99% Komponen Gas dan 0,1% Komponen Liquid (Ogawa, 2003)
Komponen:
CH4 = 4,5367 kg/jam x 99%
= 4,4914 kg/jam
CO2 = 13,5066 kg/jam x 99%
= 13,3715 kg/jam
N2 = 3,7827 kg/jam x 99%
= 3,7449 kg/jam
H2O = 92,2509 kg/jam x 0,1%
165
= 0,0923 kg/jam
H2 = 11,2775 kg/jam x 99%
= 11,1647 kg/jam
CO = 0,5315 kg/jam x 99%
= 0,5262 kg/jam
CH3OH = 1,5860 kg/jam x 0,1 %
= 0,0016 kg/jam
CH3OCH3 = 112,8512 kg/jam x 0,1 %
= 0,1129 kg/jam
Aliran 11
Merupakan Liquid yang terpisah dari gas proses
Aliran 11 = Arus 9 – Arus 10
Komponen:
CH4 = 4,5367 kg/jam - 4,4914 kg/jam
= 0,0454 kg/jam
CO2 = 13,5066 kg/jam - 13,3715 kg/jam
= 0,1351 kg/jam
N2 = 3,7827 kg/jam - 3,7449 kg/jam
= 0,0378 kg/jam
H2O = 92,2509 kg/jam - 0,0923 kg/jam
= 92,1586 kg/jam
H2 = 11,2775 kg/jam - 11,1647 kg/jam
= 0,1128 kg/jam
CO = 0,5315 kg/jam - 0,5262 kg/jam
= 0,0053 kg/jam
CH3OH = 1,5860 kg/jam - 0,0016 kg/jam
= 1,5844 kg/jam
CH3OCH3 = 112,8512 kg/jam - 0,1129 kg/jam
= 112,7383 kg/ja
166
Tabel A.6a Neraca Massa Separator
Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)
Komponen
Aliran 9 Aliran 10 Aliran 11
CH4 4,5367 4,4914 0,0454
CO2 13,5066 13,3715 0,1351
N2 3,7827 3,7449 0,0378
H2O 92,2509 0,0923 92,1586
CO 0,5315 0,5262 0,0053
H2 11,2775 11,1647 0,1128
CH3OH 1,5860 0,0016 1,5844
CH3OCH3 112,8512 0,1129 112,7383
240,3231 33,5054 206,8177
Total
240,3231 240,3231
167
A.7 Perhitungan Neraca Massa Kolom Distilasi
Fungsi : Memisahkan produk DME dengan komponen lainnya
Aliran 12
Aliran 11 Aliran 13
Distilasi
Aliran Masuk:
Aliran 11
Merupakan Komponen yang keluar dari separator
Massa CH4 = 0,0454 kg/jam
Massa
Mol = BM
0,0454 kg/jam
= 16 kg/kmol
= 0,0028 kmol/jam
Komponen Massa (kg/jam) Fx massa Mol (kmol/jam) Fx mol
CH4 0,0454 0,000219 0,0028 0,00037
CO2 0,1351 0,000653 0,0031 0,00040
N2 0,0378 0,000183 0,0014 0,00018
H2O 92,1586 0,445603 5,1199 0,66630
CO 0,0053 0,000026 0,0002 0,00002
H2 0,1128 0,000545 0,0564 0,00734
CH3OH 1,5844 0,007661 0,0495 0,00644
CH3OCH3 112,7383 0,545110 2,4508 0,31895
Total 206,8177 1,0000 7,6841 1,0000
168
Aliran Keluar:
Antoine Coefficient
Komponen A B C D E
CH4 4,9420 -4,00E-02 1,92E-04 -1,53E-07 3,93E-11
CO2 5,4370 4,23E-02 -1,96E-05 4,00E-09 -2,99E-13
N2 2,3420 -3,54E-03 1,01E-05 -4,31E-09 2,59E-13
H2O 29,8605 -3,15E+03 -7,30E+00 2,42E-09 1,81E-06
CO 2,5560 -6,58E-03 2,01E-05 -1,22E-08 2,26E-12
H2 5,3990 2,02E-02 -3,85E-05 3,19E-08 -8,76E-12
CH3OH 45,6171 -3,24E+03 -1,40E+01 6,64E-03 -1,05E-13
CH3OCH3 4,6680 7,03E-02 1,65E-04 -1,77E-07 4,93E-11
Ditetapkan: Komponen kunci ringan (light key) LK = DME
Komponen kunci berat (heavy key) HK = Waste Water
Kondisi Umpan
Perhitungan nilai yi (umpan masuk menara distilasi pada kondisi bubble
point)
Trial kondisi umpan
P = 23,1695 atm = 17.608,8210 mmHg
T = 110,064 oC = 383,064 K
Dicari dengan cara trial error dan dianggap benar jika nilai Kc = 1/Ʃαixi
dimana :
B
Log Psat = A + C log 10 T + DT + ET2
T
Ki = Psat/P
αi = Ki/Kbasis
169
Komponen Log Psat Psat (mmHg) Ki = Psat/P αi= Ki/Kc αiXi
CH4 4,9423 87.566,5807 4,9728815 25,4936 0,0094
CO2 5,4371 273.565,5812 15,5357126 79,6442 0,0318
N2 2,3420 219,7937 0,0124820 0,0640 0,0000
H2O 3,0441 1.106,9140 0,0628613 0,3223 0,2147
CO 2,5560 359,7746 0,0204315 0,1047 0,0000
H2 5,3990 250.590,1663 14,2309452 72,9553 0,5354
CH3OH 3,5359 3.434,8448 0,1950639 1,0000 0,0064
CH3OCH3 4,6686 46.617,6175 2,6474014 13,5720 4,3288
Total 5,1265
Kc = 1/Ʃαixi
Kc = 1/5,1265
= 0,1950639
Komposisi Produk Distilasi
Komposisi DME pada top product (distilat)
= Presentasi x Mol
= 99,96% x 2,4508 kmol/jam
= 2,4499 kmol/jam
= 112,6932 kg/jam
Komposisi CH3OH pada bottom product
= Presentasi x Mol
= 99,99 % x 0,0495 kmol/jam
= 0,0490 kmol/jam
= 1,5685 kg/jam
170
Menghitung dew point
P = 52,8083 atm = 40.134,3163 mmHg
T = 30,0012 oC = 303,0012 K
Dicari dengan cara trial error dan dianggap benar jika nilai Kc = ƩYi/αi
dimana :
B
Log Psat = A + C log 10 T + DT + ET2
T
Ki = Psat/P
αi = Ki/Kbasis
Komponen Log Psat Psat (mmHg) Ki = Psat/P ai= Ki/Kc Yi/αi
CH4 4,9423 87.559,1245 2,1817 557,8887 0,000002
CO2 5,4371 273.585,0189 6,8167 1.743,1647 0,000001
N2 2,3420 219,7921 0,0055 1,4004 0,000384
H2O 1,5161 32,8174 0,0008 0,2091 0,000000
CO 2,5560 359,7698 0,0090 2,2923 0,000033
H2 5,3990 250.599,2609 6,2440 1.596,7095 0,000014
CH3OH 2,1958 156,9473 0,0039 1,0000 0,000197
CH3OCH3 4,6686 46.622,2410 1,1617 297,0566 0,003280
Total 0,0039
171
Menghitung bubble point
P = 10,3399 atm = 7.858,2971 mmHg
T = 180,0032 oC = 453,0032 K
Dicari dengan cara trial error dan dianggap benar jika nilai Kc = 1/(αiZi)
dimana :
B
Log Psat = A + C log 10 T + DT + ET2
T
Ki = Psat/P
αi = Ki/Kbasis
Komponen Log Psat Psat (mmHg) Ki = Psat/P ai= Ki/Kc αiZi
CH4 4,9440 87.895,7392 11,1851 4,5357 0,0000
CO2 5,4370 273.554,0947 34,8109 14,1161 0,0000
N2 2,34E+00 219,7946 0,0280 0,0113 0,0000
H2O 3,8888 7.740,5198 0,9850 0,3994 0,3956
CO 2,5560 359,7774 0,0458 0,0186 0,0000
H2 5,3990 250.584,8398 31,8879 12,9309 0,0000
CH3OH 4,2873 19.378,8174 2,4660 1,0000 0,0095
CH3OCH3 4,6685 46.614,8485 5,9319 2,4055 0,0005
Total 0,4055
Kc = 1/Ʃαixi
Kc = 1/0,4055
= 2,4660
Menghitung Jumlah Stage
X X
log LK HK
Nm = X HK D X LK B (Geankoplis.1974)
log avg
= 12,8679
produksi perjam
Faktor pengali : = produksi berdasarkan basis perhitungan
6.313,1313
= kg/jam
113,0454
= 55,8460
172
Tabel A.7a Neraca Menara Distilasi
Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)
Komponen
Aliran 11 Aliran 12 Aliran 13
CH4 0,0454 0,0454
CO2 0,1351 0,1351
N2 0,0378 0,0378
H2O 92,1586 0,0000 92,1586
CO 0,0053 0,0053
H2 0,1128 0,1128
CH3OH 1,5844 0,0158 1,5685
CH3OCH3 112,7383 112,6932 0,0451
206,8177 113,0454 93,7723
Total
206,8177 206,8177
173
LAMPIRAN B
Persamaan Panas
T
Q = m .Cp .T = m Cp dT (Himmelblau : 386)
Tref
Dengan : Q = panas ; kJ
m = massa bahan ; kg
Cp = spesific heat ; kJ/kmol Kelvin
Tref = suhu reference ; Kelvin
T = suhu bahan ; Kelvin
Cp = A + B.T + C.T2 + D.T3 (Sherwood Appendix A)
Dengan : Cp = Spesific heat ; kJ/kmol . Kelvin
A,B,C,D = Konstanta
T = Suhu bahan ; Kelvin
Penyerdahanan Integrasi ∆H , (Himmelblau : 386) :
Cp = A + B.T + C.T2 + DT3 (Sherwood , Appendix A)
Cp = kJ/kmol.K
A B.T
T T
Q = Tref
Cp dT =
Tref
C.T 2 DT 3 dT
B 2 C D
= A (T – Tref) + (T – Tref2) + (T3 – Tref3) + (T4 – Tref4)
2 3 4
= kJ/kmol.K x K = kJ/kmol
174
Data Konstanta A,B,C,D,E :
175
B.1. Neraca Panas Heater 1
Fungsi : Sebagai pemanas awal feed gas alam
Steam
Kondensat
Panas Masuk:
Tin = 300C = 303 K
Treff = 25 0C = 298 K
Komponen:
T −4,00E−02
Tref
Cp dT CH4 = 34,942 (303 - 298) + 2
(3032 – 2982) +
1,92𝐸−04 −1,53𝐸−07
(3033 – 2983) + (3034 – 2984)
3 4
3,93𝐸−11
+ (3035 – 2985)
5
= 174,2185 kJ/kmol
Q CH4 = 174,2185 kJ/kmol x 263,9148 kmol/jam
= 45978,8427 kJ/jam
T
Tref
Cp dT C2H6 = 141,2810 kJ/kmol
176
= 98,5201 kJ/jam
T
Tref
Cp dT i-C5H12 = 1,5219 kJ/kmol
Panas Keluar:
Tout = 2000C = 473 K
Treff = 25 0C = 298 K
Komponen:
T −4,00E−02
Tref
Cp dT CH4 = 34,942 (473 - 298) + 2
(4732 – 2982) +
1,92𝐸−04 −1,53𝐸−07
(4733 – 2983) + (4734 – 2984)
3 4
3,93𝐸−11
+ (4735 – 2985)
5
= 5811,1320 kJ/kmol
177
Q CH4 = 5811,1320 kJ/kmol x 263,9148 kmol/jam
= 1533643,7515 kJ/jam
T
Tref
Cp dT C2H6 = 5886,3038 kJ/kmol
= 16079,9127 kJ/jam
T
Tref
Cp dT i-C5H12 = 6688,9964 kJ/kmol
178
T
Tref
Cp dT N2 = 5097,6491 kJ/kmol
= 1.196,1248 kg/jam
179
Tabel B.1 Neraca Panas Heater 1
Komponen Masuk (kJ/jam) Keluar (kJ/jam)
CH4 4,60E+04 1,53E+06
C2H6 7,18E+02 2,99E+04
C3H8 6,70E+02 3,30E+04
i-C4H10 1,45E+02 1,09E+04
n-C4H10 9,85E+01 1,61E+04
i-C5H12 3,62E-01 1,59E+03
n-C5H12 4,49E+01 3,16E+03
C6H14 7,61E+01 6,15E+03
CO2 1,48E+03 5,81E+04
N2 1,11E+03 3,85E+04
H2S 5,56E-02 2,20E+00
Qsistem 1,68E+06
Total 1,73E+06 1,73E+06
180
B.2. Neraca Panas Mixing Point
Fungsi : Sebagai tempat pencampuran gas proses dan steam
Steam
Panas Masuk:
Tin = 2000C = 303 K
Treff = 25 0C = 298 K
Komponen:
T −4,00E−02
Tref
Cp dT CH4 = 34,942 (473 - 298) + 2
(4732 – 2982) +
1,92𝐸−04 −1,53𝐸−07
(4733 – 2983) + (4734 – 2984)
3 4
3,93𝐸−11
+ (4735 – 2985)
5
= 5811,1320 kJ/kmol
Q CH4 = 5811,1320 kJ/kmol x 263,9148 kmol/jam
= 1533643,7515 kJ/jam
T
Tref
Cp dT C2H6 = 5886,3038 kJ/kmol
181
= 16079,9127 kJ/jam
T
Tref
Cp dT i-C5H12 = 6688,9964 kJ/kmol
182
= 1730869,9265 kJ/jam + 6582383,8048 kJ/jam
= 8313253,7313 kJ/jam
Panas Keluar:
Tout = 2000C = 473 K
Treff = 25 0C = 298 K
Komponen:
T −4,00E−02
Tref
Cp dT CH4 = 34,942 (473 - 298) + 2
(4732 – 2982) +
1,92𝐸−04 −1,53𝐸−07
(4733 – 2983) + (4734 – 2984)
3 4
3,93𝐸−11
+ (4735 – 2985)
5
= 5811,1320 kJ/kmol
Q CH4 = 5811,1320 kJ/kmol x 263,9148 kmol/jam
= 1533643,7515 kJ/jam
T
Tref
Cp dT C2H6 = 5886,3038 kJ/kmol
= 16079,9127 kJ/jam
T
Tref
Cp dT i-C5H12 = 6688,9964 kJ/kmol
183
T
Tref
Cp dT n-C5H12 = 9679,8065 kJ/kmol
184
B.3. Neraca Panas Heater 2
Fungsi : Sebagai pemanas awal gas proses dari mixing point
Steam
Kondensat
Panas Masuk:
Tin = 2000C = 473 K
Treff = 25 0C = 298 K
Komponen:
T −4,00E−02
Tref
Cp dT CH4 = 34,942 (473 - 298) + 2
(4732 – 2982) +
1,92𝐸−04 −1,53𝐸−07
(4733 – 2983) + (4734 – 2984)
3 4
3,93𝐸−11
+ (4735 – 2985)
5
= 5811,1320 kJ/kmol
Q CH4 = 5811,1320 kJ/kmol x 263,9148 kmol/jam
= 1533643,7515 kJ/jam
T
Tref
Cp dT C2H6 = 5886,3038 kJ/kmol
185
= 16079,9127 kJ/jam
T
Tref
Cp dT i-C5H12 = 6688,9964 kJ/kmol
186
Panas Keluar:
Tout = 4000C = 673 K
Treff = 25 0C = 298 K
Komponen:
T −4,00E−02
Tref
Cp dT CH4 = 34,942 (673 - 298) + 2
(6732 – 2982) +
1,92𝐸−04 −1,53𝐸−07
(6733 – 2983) + (6734 – 2984)
3 4
3,93𝐸−11
+ (6735 – 2985)
5
= 12967,7230 kJ/kmol
Q CH4 = 12967,7230 kJ/kmol x 263,9148 kmol/jam
= 3422374,0526 kJ/jam
T
Tref
Cp dT C2H6 = 16075,7085 kJ/kmol
= 63550,0064 kJ/jam
T
Tref
Cp dT i-C5H12 = 28915,0008 kJ/kmol
187
= 10859,7816 kJ/jam
T
Tref
Cp dT C6H14 = 38282,1765 kJ/kmol
188
Q steam
Massa Steam = (Hv – Hl)
9780582,5744 𝑘𝐽/𝑗𝑎𝑚
= kJ kJ
2749 ( )−1344 ( )
kg kg
= 6.961,2687 kg/jam
189
B.4. Neraca Massa Steam Reformer
Fungsi: Mereaksikan High-Density Polyethylene dengan N2
Panas Masuk:
Tin = 4000C = 673 K
Tref = 250C = 298 K
Komponen:
T −4,00E−02
Tref
Cp dT CH4 = 34,942 (673 - 298) + 2
(6732 – 2982) +
1,92𝐸−04 −1,53𝐸−07
(6733 – 2983) + (6734 – 2984)
3 4
3,93𝐸−11
+ (6735 – 2985)
5
= 12967,7230 kJ/kmol
Q CH4 = 12967,7230 kJ/kmol x 263,9148 kmol/jam
= 3422374,0526 kJ/jam
T
Tref
Cp dT C2H6 = 16075,7085 kJ/kmol
= 63550,0064 kJ/jam
190
T
Tref
Cp dT i-C5H12 = 28915,0008 kJ/kmol
Treff = 25 0C = 298 K
Komponen:
T −4,00E−02
Tref
Cp dT CH4 = 34,942 (1073 - 298) + 2
(10732 – 2982) +
1,92𝐸−04 −1,53𝐸−07
(10733 – 2983) + (10734 – 2984)
3 4
3,93𝐸−11
+ (10735 – 2985)
5
= 33243,9148 kJ/kmol
Q CH4 = 33243,9148 kJ/kmol x 15,8349 kmol/jam
= 526413,6703 kJ/jam
191
T
Tref
Cp dT CO2 = 31280,9746 kJ/kmol
192
Qreaksi = ΔHf Produk – ΔHf Reaktan
ΔH1 = ((3x0)+(-110540))-((-74850+-240560))
= 204870 kJ/kmol
Reaksi C2H6
C2H6 + 2H2O 5 H2 + 2 CO
= 540300 kJ/kmol
Reaksi C3H8
C3H8 + 3 H2 O 7 H2 + 3 CO
= 922690 kJ/kmol
Reaksi C4H10
C4H10 + 4 H2 O 9 H2 + 4 CO
= 1389780 kJ/kmol
Reaksi C5H12
C5H12 + 5 H2 O 11 H2 + 5 CO
= 1864610 kJ/kmol
Reaksi C6H14
C6H14 + 6 H2 O 13 H2 + 6 CO
= 2335960 kJ/kmol
Qreaksi = (ΔH1 + ΔH2 + ΔH3 + ΔH4 + ΔH5 + ΔH6 ) x 851,8552 kmol
193
= 6182943904 kJ/jam
Menghitung Qsistem
Qsistem = Qout – Qin
= 49088563,3889 kJ/jam - 18093836,3057 kJ/jam
= 6213938630,9874 kJ/jam
Q sistem bernilai positif, hal ini menandakan sistem menyerap panas.
Tabel B.4 Neraca Panas Steam Reformer
Komponen Masuk (kJ/jam) Keluar (kJ/jam)
CH4 3,42E+06 5,26E+05
C2H6 8,17E+04
C3H8 9,93E+04
i-C4H10 3,72E+04
n-C4H10 6,36E+04
i-C5H12 6,87E+03
n-C5H12 1,09E+04
C6H14 2,16E+04
CO2 1,39E+05 3,35E+05
N2 8,23E+04 1,73E+05
H2O 1,41E+07 2,24E+07
H2 1,89E+07
CO 6,79E+06
Qsistem 6,21E+09
Qreaksi 6,18E+09
Total 6,23E+09 6,23E+09
194
B.5. Neraca Panas Cooler 1
Fungsi : Sebagai pendingin gas proses sebelum masuk ke absorber
Cooling Water
Kondensat
Panas Masuk:
Tin = 8000C = 1073 K
Treff = 25 0C = 298 K
Komponen:
T −4,00E−02
Tref
Cp dT CH4 = 34,942 (1073 - 298) + 2
(10732 – 2982) +
1,92𝐸−04 −1,53𝐸−07
(10733 – 2983) + (10734 – 2984)
3 4
3,93𝐸−11
+ (10735 – 2985)
5
= 33243,9148 kJ/kmol
Q CH4 = 33243,9148 kJ/kmol x 15,8349 kmol/jam
= 526413,6703 kJ/jam
T
Tref
Cp dT CO2 = 31280,9746 kJ/kmol
195
= 18866930,7764 kJ/jam
T
Tref
Cp dT CO = 23076,7759 kJ/kmol
Panas Keluar:
Tout = 380C = 311 K
Treff = 25 0C = 298 K
T −4,00E−02
Tref
Cp dT CH4 = 34,942 (311 - 298) + 2
(3112 – 2982) +
1,92𝐸−04 −1,53𝐸−07
(3113 – 2983) + (3114 – 2984)
3 4
3,93𝐸−11
+ 5
(3115 – 2985)
= 451,0090 kJ/kmol
Q CH4 = 451,0090 kJ/kmol x 15,8349 kmol/jam
= 7141,6776 kJ/jam
T
Tref
Cp dT CO2 = 360,2423 kJ/kmol
196
= 112975,3399 kJ/jam
Menghitung Qsistem
Besarnya energi yang harus dihasilkan cooling water untuk mendinginkan produk
dihitung menggunakan persamaan :
Qsistem = Qout – Qin
= 774710,7699 kJ/jam - 49088563,39 kJ/jam
= -48.313.852,6191 kJ/jam
Q sistem bernilai negatif, hal ini menandakan sistem melepas panas.
Menghitung kebutuhan cooling water
Tin : 300C
Tout : 450C
P : 101,3 kPa
Ho : -15770 (kJ/kg)
Hi : -15830 (kJ/kg)
Sehingga untuk menghitung kebutuhan massa cooling water
Q sistem + Q cooling water = 0
Q sistem = Q cooling water x (Ho – Hi)
Qcooling water
Massa Cooling Water =
(Ho – Hi)
−48.313.852,6191 𝑘𝐽/𝑗𝑎𝑚
= kJ kJ
−15770 ( )−(−15830)( )
kg kg
= 805.230,8770 kg/jam
Tabel B.5 Neraca Panas Cooler 1
Komponen Masuk (kJ/jam) Keluar (kJ/jam)
CH4 5,26E+05 7,14E+03
CO2 3,35E+05 3,86E+03
N2 1,73E+05 2,88E+03
H2O 2,24E+07 3,65E+05
H2 1,89E+07 2,83E+05
CO 6,79E+06 1,13E+05
Qsistem -4,83E+07
Total 7,75E+05 7,75E+05
197
B.6. Neraca Panas Absorber
Fungsi : Menyerap gas CO2 yang ada dalam gas proses
Steam
Kondensat
Panas Masuk:
Tin = 380C = 311 K
Treff = 25 0C = 298 K
Komposisi:
T −4,00E−02
Tref
Cp dT CH4 = 34,942 (311 - 298) + 2
(3112 – 2982) +
1,92𝐸−04 −1,53𝐸−07
(3113 – 2983) + (3114 – 2984)
3 4
3,93𝐸−11
+ (3115 – 2985)
5
= 451,0090 kJ/kmol
Q CH4 = 451,0090 kJ/kmol x 15,8349 kmol/jam
= 7141,6776 kJ/jam
T
Tref
Cp dT CO2 = 360,2423 kJ/kmol
198
= 282700,1046 kJ/jam
T
Tref
Cp dT CO = 383,6866 kJ/kmol
Panas Keluar:
Tout = 700C = 343 K
Treff = 25 0C = 298 K
Komposisi:
T −4,00E−02
Tref
Cp dT CH4 = 34,942 (343 - 298) + 2
(3432 – 2982) +
1,92𝐸−04 −1,53𝐸−07
(3433 – 2983) + (3434 – 2984)
3 4
3,93𝐸−11
+ (3435 – 2985)
5
= 1537,6052 kJ/kmol
Q CH4 = 1537,6052 kJ/kmol x 15,8349 kmol/jam
= 24347,8070 kJ/jam
T
Tref
Cp dT CO2 = 1276,9190 kJ/kmol
199
T
Tref
Cp dT H2 = 1162,2467 kJ/kmol
Menghitung Qsistem
Qsistem = Qout – Qin
= 2689541,2541kJ/jam - 774710,7699 kJ/jam
= 1914461,7404 kJ/jam
Q sistem bernilai positif, hal ini menandakan sistem menyerap panas.
Menghitung Kebutuhan Steam
Steam yang digunakan adalah steam saturated dengan spesifikasi sebagai berikut :
Tin : 5000C
Tout : 4500C
P : 8581 kPa
Hv : 2749 (kJ/kg)
Hl : 1344 (kJ/kg)
Sehingga untuk menghitung kebutuhan massa steam
Q sistem + Q steam =0
Q steam = massa steam x (Hv – Hl)
Q steam
Massa Steam = (Hv – Hl)
1914461,7404 𝑘𝐽/𝑗𝑎𝑚
= kJ kJ
2749 ( )−1344 ( )
kg kg
= 1.362,6062 kg/jam
200
Tabel B.6 Neraca Panas Absorber
Steam
Kondensat
Panas Masuk:
Tin = 700C = 343 K
Treff = 25 0C = 298 K
Komposisi:
T −4,00E−02
Tref
Cp dT CH4 = 34,942 (343 - 298) + 2
(3432 – 2982) +
1,92𝐸−04 −1,53𝐸−07
(3433 – 2983) + (3434 – 2984)
3 4
3,93𝐸−11
+ (3435 – 2985)
5
= 1537,6052 kJ/kmol
Q CH4 = 1537,6052 kJ/kmol x 15,8349 kmol/jam
= 24347,8070 kJ/jam
201
T
Tref
Cp dT CO2 = 1276,9190 kJ/kmol
202
T
Tref
Cp dT N2 = 6837,9729 kJ/kmol
Menghitung Qsistem
Qsistem = Qout – Qin
= 8933895,5322 kJ/jam - 1666799,9666 kJ/jam
= 7267095,5656 kJ/jam
Q sistem bernilai positif, hal ini menandakan sistem menyerap panas.
Menghitung Kebutuhan Steam
Steam yang digunakan adalah steam saturated dengan spesifikasi sebagai berikut :
Tin : 5000C
Tout : 4500C
P : 8581 kPa
Hv : 2749 (kJ/kg)
Hl : 1344 (kJ/kg)
Sehingga untuk menghitung kebutuhan massa steam
Q sistem + Q steam =0
Q steam = massa steam x (Hv – Hl)
Q steam
Massa Steam = (Hv – Hl)
203
7267095,5656 𝑘𝐽/𝑗𝑎𝑚
= kJ kJ
2749 ( )−1344 ( )
kg kg
= 1.362,6062 kg/jam
Tabel B.7 Neraca Panas Heater 3
Steam
Kondensat
Panas Masuk:
Tin = 2600C = 533 K
Treff = 25 0C = 298 K
Komposisi:
T −4,00E−02
Tref
Cp dT CH4 = 34,942 (533 - 298) + 2
(5332 – 2982) +
1,92𝐸−04 −1,53𝐸−07
(5333 – 2983) + (5334 – 2984)
3 4
3,93𝐸−11
+ (5335 – 2985)
5
= 7826,9077 kJ/kmol
Q CH4 = 7826,9077 kJ/kmol x 15,8349 kmol/jam
204
= 123938,2081 kJ/jam
T
Tref
Cp dT CO2 = 7534,5284 kJ/kmol
Panas Keluar:
Tout = 2600C = 533 K
Treff = 25 0C = 298 K
Komposisi:
T −4,00E−02
Tref
Cp dT CH4 = 34,942 (533 - 298) + 2
(5332 – 2982) +
1,92𝐸−04 −1,53𝐸−07
(5333 – 2983) + (5334 – 2984)
3 4
3,93𝐸−11
+ (5335 – 2985)
5
= 7826,9077 kJ/kmol
Q CH4 = 7826,9077 kJ/kmol x 15,8349 kmol/jam
= 123938,2081 kJ/jam
T
Tref
Cp dT CO2 = 7534,5284 kJ/kmol
205
Q CO2 = 7534,5284 kJ/kmol x 17,1430 kmol/jam
= 129164,0717 kJ/jam
T
Tref
Cp dT N2 = 6837,9729 kJ/kmol
Menghitung Qreaksi
Qreaksi = ΔHf Produk – ΔHf Reaktan
206
= -181260 kJ/kmol
Reaksi 2
2CH3OH CH3OCH3 + H2O
= -262830 kJ/kmol
Reaksi 3
CO + H2 O H2 + CO2
ΔH3 = (-393510+0)-(-110540+-240560)
= -42410 kJ/kmol
Qreaksi = ΔH total x 137,0062 kmol/jam
= -66653496,76 kJ/jam
Menghitung Qsistem
Qsistem = Qout – Qin + Qreaksi
= 7334904,0547kJ/jam-8933895,532kJ/jam+-66653496,76 kJ/jam
= 65054505,2795 kJ/jam
Q sistem bernilai positif, hal ini menandakan sistem menyerap panas.
Menghitung Kebutuhan Steam
Steam yang digunakan adalah steam saturated dengan spesifikasi sebagai berikut :
Tin : 5000C
Tout : 4500C
P : 8581 kPa
Hv : 2749 (kJ/kg)
Hl : 1344 (kJ/kg)
Sehingga untuk menghitung kebutuhan massa steam
Q sistem + Q steam =0
Q steam = massa steam x (Hv – Hl)
Q steam
Massa Steam = (Hv – Hl)
65054505,2795 𝑘𝐽/𝑗𝑎𝑚
= kJ kJ
2749 ( )−1344 ( )
kg kg
= 46.302,1390 kg/jam
207
Tabel B.8 Neraca Panas Reaktor DME
208
B.9. Neraca Panas Cooler 2
Fungsi : Sebagai pendingin gas proses sebelum masuk ke separator
Cooling Water
Kondensat
Panas Masuk:
Tin = 2600C = 533 K
Treff = 25 0C = 298 K
Komposisi:
T −4,00E−02
Tref
Cp dT CH4 = 34,942 (533 - 298) + 2
(5332 – 2982) +
1,92𝐸−04 −1,53𝐸−07
(5333 – 2983) + (5334 – 2984)
3 4
3,93𝐸−11
+ (5335 – 2985)
5
= 7826,9077 kJ/kmol
Q CH4 = 7826,9077 kJ/kmol x 15,8349 kmol/jam
= 123938,2081 kJ/jam
T
Tref
Cp dT CO2 = 7534,5284 kJ/kmol
209
= 2009772,3595 kJ/jam
T
Tref
Cp dT CO = 6842,0337 kJ/kmol
Panas Keluar:
Tout = 380C = 311 K
Treff = 25 0C = 298 K
T −4,00E−02
Tref
Cp dT CH4 = 34,942 (311 - 298) + 2
(3112 – 2982) +
1,92𝐸−04 −1,53𝐸−07
(3113 – 2983) + (3114 – 2984)
3 4
3,93𝐸−11
+ (3115 – 2985)
5
= 451,0090 kJ/kmol
Q CH4 = 451,0090 kJ/kmol x 15,8349 kmol/jam
= 7141,6776 kJ/jam
T
Tref
Cp dT CO2 = 360,2423 kJ/kmol
210
Q H2O = 440,4394 kJ/kmol x 286,2134 kmol/jam
= 126059,6414 kJ/jam
T
Tref
Cp dT H2 = 331,8640 kJ/kmol
Menghitung Qsistem
Besarnya energi yang harus dihasilkan cooling water untuk mendinginkan produk
dihitung menggunakan persamaan :
Qsistem = Qout – Qin
= 340576,4529 kJ/jam - 7334904,0547 kJ/jam
= -6994327,6018 kJ/jam
Q sistem bernilai negatif, hal ini menandakan sistem melepas panas.
Menghitung kebutuhan cooling water
Tin : 300C
Tout : 450C
P : 101,3 kPa
Ho : -15770 (kJ/kg)
Hi : -15830 (kJ/kg)
Sehingga untuk menghitung kebutuhan massa cooling water
Q sistem + Q cooling water = 0
211
Q sistem = Q cooling water x (Ho – Hi)
Qcooling water
Massa Cooling Water =
(Ho – Hi)
−6994327,6018 𝑘𝐽/𝑗𝑎𝑚
= kJ kJ
−15770 ( )−(−15830)( )
kg kg
= 116.572,1267 kg/jam
Tabel B.9 Neraca Panas Cooler 2
Komponen Masuk (kJ/jam) Keluar (kJ/jam)
CH4 1,24E+05 7,14E+03
CO2 1,29E+05 6,18E+03
N2 5,16E+04 2,88E+03
H2O 2,25E+06 1,26E+05
H2 2,01E+06 1,05E+05
CO 7,25E+03 4,07E+02
CH3OH 4,06E+04 1,52E+03
CH3OCH3 2,72E+06 9,19E+04
Qsistem -6,99E+06
Total 3,41E+05 3,41E+05
Steam
Kondensat
Panas Masuk:
Tin = 380C = 311 K
Treff = 25 0C = 298 K
212
T −4,00E−02
Tref
Cp dT CH4 = 34,942 (311 - 298) + 2
(3112 – 2982) +
1,92𝐸−04 −1,53𝐸−07
(3113 – 2983) + (3114 – 2984)
3 4
3,93𝐸−11
+ (3115 – 2985)
5
= 451,0090 kJ/kmol
Q CH4 = 451,0090 kJ/kmol x 0,1583 kmol/jam
= 71,4168 kJ/jam
T
Tref
Cp dT CO2 = 360,2423 kJ/kmol
213
Panas Keluar:
Tout = 1100C = 383 K
Treff = 25 0C = 298 K
T −4,00E−02
Tref
Cp dT CH4 = 34,942 (383 - 298) + 2
(3832 – 2982) +
1,92𝐸−04 −1,53𝐸−07
(3833 – 2983) + (3834 – 2984)
3 4
3,93𝐸−11
+ (3835 – 2985)
5
= 2863,0344 kJ/kmol
Q CH4 = 2863,0344 kJ/kmol x 0,1583 kmol/jam
= 453,3583 kJ/jam
T
Tref
Cp dT CO2 = 2481,0568 kJ/kmol
214
T
Tref
Cp dT CH3OCH3 = 5686,0801 kJ/kmol
Menghitung Qsistem
Qsistem = Qout – Qin
= 1616044,5118 kJ/jam - 220463,7653 kJ/jam
= 1395580,7465 kJ/jam
Q sistem bernilai positif, hal ini menandakan sistem menyerap panas.
Menghitung Kebutuhan Steam
Steam yang digunakan adalah steam saturated dengan spesifikasi sebagai berikut :
Tin : 5000C
Tout : 4500C
P : 8581 kPa
Hv : 2749 (kJ/kg)
Hl : 1344 (kJ/kg)
Sehingga untuk menghitung kebutuhan massa steam
Q sistem + Q steam =0
Q steam = massa steam x (Hv – Hl)
Q steam
Massa Steam = (Hv – Hl)
1395580,7465 𝑘𝐽/𝑗𝑎𝑚
= kJ kJ
2749 ( )−1344 ( )
kg kg
= 993,2959 kg/jam
215
Tabel B.10 Neraca Panas Heater 4
Komponen Masuk (kJ/jam) Keluar (kJ/jam)
CH4 7,14E+01 4,53E+02
CO2 6,18E+01 4,25E+02
N2 2,88E+01 1,87E+02
H2O 1,26E+05 8,18E+05
H2 1,05E+03 7,00E+03
CO 4,07E+00 2,64E+01
CH3OH 1,51E+03 1,20E+04
CH3OCH3 9,18E+04 7,78E+05
Qsistem 1,40E+06
Total 1,62E+06 1,62E+06
Distilat
1100C MD
Bottom
Panas Masuk:
Tin = 1100C = 383 K
Treff = 25 0C = 298 K
T −4,00E−02
Tref
Cp dT CH4 = 34,942 (383 - 298) + 2
(3832 – 2982) +
1,92𝐸−04 −1,53𝐸−07
(3833 – 2983) + (3834 – 2984)
3 4
3,93𝐸−11
+ (3835 – 2985)
5
= 2863,0344 kJ/kmol
Q CH4 = 2863,0344 kJ/kmol x 0,1583 kmol/jam
= 453,3583 kJ/jam
T
Tref
Cp dT CO2 = 2481,0568 kJ/kmol
216
Q CO2 = 2481,0568 kJ/kmol x 0,1714 kmol/jam
= 425,3264 kJ/jam
T
Tref
Cp dT N2 = 2483,2902 kJ/kmol
Panas Keluar:
Qk
Tout = 300C = 303 K
Treff = 25 0C = 298 K
T −4,00E−02
Tref
Cp dT CH4 = 34,942 (303- 298) + 2
(3032 – 2982) +
1,92𝐸−04 −1,53𝐸−07
(3033 – 2983) + (3034 – 2984)
3 4
3,93𝐸−11
+ 5
(3035 – 2985)
217
= 174,2185 kJ/kmol
Q CH4 = 174,2185 kJ/kmol x 0,1583 kmol/jam
= 27,5873 kJ/jam
T
Tref
Cp dT CO2 = 137,7131 kJ/kmol
Panas Keluar:
Qr
Tout = 1800C = 453 K
Treff = 25 0C = 298 K
T
Tref
Cp dT H2O = 5193,1026 kJ/kmol
218
= 1484849,0024 kJ/jam
T
Tref
Cp dT CH3OH = 8886,3519 kJ/kmol
Menghitung Qloss
Qloss = Qk + Qr - Qin
= 1509824,7937 kJ/jam + 34288,7191 kJ/jam - 1616044,5118 kJ/jam
= -71930,9990 kJ/jam
Panas Kondensor Menara Distilasi
Qd
Panas Masuk:
Tin = 1100C = 383 K
Treff = 25 0C = 298 K
T −4,00E−02
Tref
Cp dT CH4 = 34,942 (383 - 298) + 2
(3832 – 2982) +
1,92𝐸−04 −1,53𝐸−07
(3833 – 2983) + (3834 – 2984)
3 4
3,93𝐸−11
+ (3835 – 2985)
5
= 2863,0344 kJ/kmol
Q CH4 = 2863,0344 kJ/kmol x 0,1583 kmol/jam
= 453,3583 kJ/jam
T
Tref
Cp dT CO2 = 2481,0568 kJ/kmol
219
T
Tref
Cp dT H2 = 2224,3250 kJ/kmol
Menghitung Qsistem
Besarnya energi yang harus dihasilkan cooling water untuk mendinginkan produk
dihitung menggunakan persamaan :
Qsistem = Qk – Qd
= 34288,7191 kJ/jam - 785878,8090 kJ/jam
= -751590,0899 kJ/jam
Q sistem bernilai negatif, hal ini menandakan sistem melepas panas.
Menghitung kebutuhan cooling water
Tin : 300C
Tout : 450C
P : 101,3 kPa
Ho : -15770 (kJ/kg)
Hi : -15830 (kJ/kg)
Sehingga untuk menghitung kebutuhan massa cooling water
Q sistem + Q cooling water = 0
Q sistem = Q cooling water x (Ho – Hi)
220
Qcooling water
Massa Cooling Water = (Ho – Hi)
−751590,0899 𝑘𝐽/𝑗𝑎𝑚
= kJ kJ
−15770 ( )−(−15830)( )
kg kg
= 12.526,5015 kg/jam
Panas Reboiler Menara Distilasi
Qr
Panas Masuk:
Tin = 1800C = 453 K
Treff = 25 0C = 298 K
T
Tref
Cp dT H2O = 5193,1026 kJ/kmol
Menghitung Qsistem
Qsistem = Qr – Qd
= 1509824,7937 kJ/jam - 785878,8090 kJ/jam
= 723945,9847 kJ/jam
Q sistem bernilai positif, hal ini menandakan sistem menyerap panas.
Menghitung Kebutuhan Steam
Steam yang digunakan adalah steam saturated dengan spesifikasi sebagai berikut :
Tin : 5000C
Tout : 4500C
P : 8581 kPa
Hv : 2749 (kJ/kg)
221
Hl : 1344 (kJ/kg)
Sehingga untuk menghitung kebutuhan massa steam
Q sistem + Q steam =0
Q steam = massa steam x (Hv – Hl)
Q steam
Massa Steam = (Hv – Hl)
723945,9847 𝑘𝐽/𝑗𝑎𝑚
= kJ kJ
2749 ( )−1344 ( )
kg kg
= 515,2640 kg/jam
222
LAMPIRAN C
PERHITUNGAN SPESIFIKASI ALAT
T-01
= 36506,6030m3
Volume tangki, Vt = 1,2 x m/ρ
= 43807,9236 m3
223
b. Diameter Tangki, DT dan Tinggi Tangki, HT
Direncanakan : - . tinggi silinder : diameter ( Hs : D) = 4 : 3
- . tinggi head : diameter ( Hh : D) = 1 : 4
• Volume shell tangki (VS)
43807,9236 m3 =
Dt = 33,3834 m
Untuk desain digunakan :
• Diameter tangki = 33,3834 m
• Tinggi silinder, HS = 4/3 × D = 8,3459 m
• Tinggi head, Hh = 1/4 × D = 1,889 m
Jadi total tinggi tangki, HT = HS + Hh = 52,8571 m
Dimana :
t = tebal shell (in)
P = tekanan desain (psia)
224
R = jari-jari dalam tangki (in) = D/2
E = Joint effesiensi = 0,85 (Brownell, 1959)
S = allowable stress = 12.650 psi (Brownell, 1959)
C = corrosion allowance = 1/8 in/tahun
n = umur alat yang = 10 tahun
Tinggi larutan dalam tangki,
𝑉𝑐 𝑥𝐻𝑇
Hl = 𝑉𝑇
36506,6030 𝑚 3 𝑥 52,8571 m
Hl = 43807,9236 𝑚 3
= 44,0475 m = 144,5090 ft
lb
1,1460 3 ( 144,5090 ft−1)
𝑓𝑡
= + 14,7 psi
144
= 15,8421 psi
Jika faktor keamanan = 5 % = 0,05
PDesain = (1 + 0,05) x 15,8421 psi
= 16,6342 psi
PR
ts = + n. C
SE−0,6P
16,6342 psi x 657,1489 in
= (12.650 psi x 0,85)−(0,6 𝑥 16,6342 +(10 x 0,125)
psi)
= 2,2676 in
Tebal shell standar yang digunakan = 2 ½ in ( Brownell dan Young, 1959)
b. Tebal tutup
PD
th = 2.SE−0,2P + n. C
16,6342 psi x 1314,2978in
= (12.650 psi x 0,85)−(0,2 𝑥 16,6342 +(10 x 0,125)
psi)
= 2,2671 in
Tebal shell standar yang digunakan = 2 ½ in ( Brownell dan Young, 1959)
225
C.2. Heater 01
Kode : HE-01
Fungsi : Menaikkan suhu dari 300C ke 2000C
Tipe : shell and tube
Bahan : Carbon steel
Jumlah :1
Menentukan tipe heater
Heater yang dipilih adalah tipe shell and tube karena konstruksi yang
sederhana umum digunakan, dan memiliki luas permukaan perpindahan panas
yang besar.
226
b. Penentuan LMTD
Fluida panas: steam
Thin = 500 oC = 932 oF
Thout = 400 oC = 752 oF
Fluida dingin: udara
Tcin = 30 oC = 86 oF
Tcout = 200 oC = 392 oF
−126
= 540
ln666
= 600,80 oF
T1 − T2
R =
t2 −t1
932− 752
=
392 −86
= 0,59
t2 −t1
S =
T1 −t1
392−86
=
932−86
= 0,362
Dari R dan S didapat nilai FT = 1 (Fig. 19, Kern: hal 828)
Sehingga:
∆t = MLTD ×Ft
= 600,80 ×1
= 600,80 oF
227
Menghitung Suhu rata-rata (Tav dan tav)
T1 −T2
Tav =
2
932 −752
=
2
= 842 oF
t1 −t2
tav =
2
392 −86
=
2
= 239 oF
c. Menentukan Overall Heat Transfer
Dari tabel 8 Kern, hal : 840, untuk sistem steam - gas, maka :
UD = 5 – 50 Btu/hr ft² °F
Asumsi:
UD = 20 Btu/hr ft² °F
Q
A =
UD ×∆t
1.787.824,768
=
20 × 600,7995
= 148,7871 ft2
Menentukan Spesifikasi Shell and Tube
Dari tabel 10 Kern, dipilih tube dengan spesifikasi :
OD = ¾ in
BWG = 16
ID = 0,620 in
a't = 0,302 in2
surface = 0,196 ft²/ft
Panjang = 16 ft
Pass =1
Nt = 48
A
Jumlah tube (Nt) =
surface ×panjang
= 48 buah
228
Dari tabel 9 Kern, dipilih spesifikasi :
Pitch = 1 1/3 in
IDs = 17 ¼ in
Pass =6
C’ = 0,56
B = 3 in
C.3. Desulfurizer
D-01
229
Perhitungan:
1. Menentukan ukuran tangki
a. Volume Tangki, VT
5.584,6832 kg
Volume larutan, Vc = 418,3570 𝑘𝑔/𝑚3
= 13,3491 m3
Volume tangki, Vt = 1,2 x m/ρ
= 16,0189 m3
16,0189 m3 =
Dt = 2,3872 m
Untuk desain digunakan :
• Diameter tangki = 2,3872 m
• Tinggi silinder, HS = 4/3 × D = 3,1829 m
• Tinggi head, Hh = 1/4 × D = 0,5968 m
230
Jadi total tinggi tangki, HT = HS + Hh = 3,7797 m
2. Tebal Shell dan Tutup Tangki
c. Tebal Shell
PR
ts = SE−0,6P + n. C (Perry dan Green, 1999)
Dimana :
t = tebal shell (in)
P = tekanan desain (psia)
R = jari-jari dalam tangki (in) = D/2
E = Joint effesiensi = 0,85 (Brownell, 1959)
S = allowable stress = 12.650 psi (Brownell, 1959)
C = corrosion allowance = 1/8 in/tahun
n = umur alat yang = 10 tahun
Tinggi larutan dalam tangki,
𝑉𝑐 𝑥𝐻𝑇
Hl = 𝑉𝑇
13,3491 𝑚 3𝑥 3,7797 m
Hl = 16,0189 𝑚 3
= 3,1498 m = 10,3337 ft
lb
26,1179 3 ( 10,3337 ft−1)
𝑓𝑡
= + 14,7 psi
144
= 16,3929 psi
Jika faktor keamanan = 5 % = 0,05
PDesain = (1 + 0,05) x 16,3929 psi
= 17,2125 psi
PR
ts = SE−0,6P + n. C
17,2125 psi x 46,9919 in
= (12.650 psi x 0,85)−(0,6 𝑥 16,6342 +(10 x 0,125)
psi)
= 1,3253 in
Tebal shell standar yang digunakan = 1 ½ in ( Brownell dan Young, 1959)
d. Tebal tutup
231
PD
th = 2.SE−0,2P + n. C
17,2125 psi x 93,9839 in
= (12.650 psi x 0,85)−(0,2 𝑥 17,2125 +(10 x 0,125)
psi)
= 1,3253 in
Tebal shell standar yang digunakan = 1 ½ in ( Brownell dan Young, 1959)
C.4. Heater 02
Water out Reactor product
Kode : HE-02
Fungsi : Menaikkan suhu dari 2000C ke suhu 4000C
Tipe : shell and tube
Bahan : Carbon steel
Jumlah :1
Menentukan tipe heater
Heateryang dipilih adalah tipe shell and tube karena konstruksi yangsederhana
umum digunakan, dan memiliki luas permukaan perpindahan panas yang besar.
232
Menentukan spesifikasi heater
a. Material energy balance
Dari neraca panas dan neraca massa diperoleh data berikut:
Beban Panas (Q) = 9780582,5744 kJ/jam
= 10404875,0791 btu/jam
Wfluida panas = 6961,2687 kg/jam
= 15346,9523 lb/jam
Wfluida dingin = 25807,9032 kg/jam
= 56896,6195 lb/jam
b. Penentuan LMTD
Fluida panas: steam
Thin = 500 oC = 932 oF
Thout = 400 oC = 752 oF
Fluida dingin: udara
Tcin = 200 oC = 392 oF
Tcout = 400 oC = 752 oF
−180
= 180
ln360
= 259,69 oF
T1 − T2
R =
t2 −t1
= 0,5
t2 −t1
S =
T1 −t1
= 0,667
Dari R dan S didapat nilai FT = 1 (Fig. 19, Kern: hal 828)
233
Sehingga:
∆t = MLTD ×Ft
= 259,69 ×1
= 259,69 oF
Menghitung Suhu rata-rata (Tav dan tav)
T1 −T2
Tav =
2
932 −752
=
2
= 842 oF
t1 −t2
tav =
2
752 −392
=
2
= 572 oF
c. Menentukan Overall Heat Transfer
Dari tabel 8 Kern, hal : 840, untuk sistem steam - gas, maka :
UD = 5 – 50 Btu/hr ft² °F
Asumsi:
UD = 25 Btu/hr ft² °F
Q
A =
UD ×∆t
10.404.875,079
=
25 ×259,6851
= 1602,6910 ft2
Karena luas permukaan yang dibutuhkan untuk perpindahan panas lebih besar
dari dari 120 ft² maka digunakan heat exchanger jenis shell and tube exchanger.
Menentukan Spesifikasi Shell and Tube
Dari tabel 10 Kern, dipilih tube dengan spesifikasi :
OD = ¾ in
BWG = 16
ID = 0,620 in
a't = 0,302 in2
surface = 0,196 ft²/ft
Panjang = 16 ft
234
Pass =1
Nt = 510
A
Jumlah tube (Nt) =
surface ×panjang
= 510 buah
Dari tabel 9 Kern, dipilih spesifikasi :
Pitch = 1 1/3 in
IDs = 17 ¼ in
Pass =6
C’ = 0,56
B = 3 in
SR-01
235
Diameter katalis : 16 mm = 0,016 m
Space velocity : 13500 jam (Ram Chandra, 2000)
Menghitung Volume Tube
Berdasarkan struktur bentuk katalisnya, maka
ε : 0,58 (Mc Cabe,jilid 2, hal 290)
V katalis : 58% volume total tube
Asumsi, V katalis : 150 Liter
V total tube : 258,6207 liter
: 9,1331 ft3
Ukuran Tube
Tube yang dipakai ukuran = 5 in OD
= 127 mm
= 0,4167 ft
Menghitung Tebal Tube
Digunakan SA 283 Grade C (Carbon steel)
fyp : 12650 psi
λ : 2 (safety factor )
Dengan menggunakan Maximum principal stress teory maka tebal shell dihitung
sbb :
K = 1,0788 (Brownell & Young pers 14.14c)
K = OD/ID
ID = 4,6348 in
= 0,3862 ft
Jadi tebal shell adalah :
t = (OD - ID) / 2
t = 0,1826 in
Distandartkan = 0,2 in untuk ukuran SCH pipa
ID standar = 4,5 in = 0,375 ft
Cross Section Area = 0,0884 ft2 (Geankoplis, A.5-1)
Maka:
Total surface / tube = 2261 ft2 (Brownell & Young)
236
Dari perhitungan Neraca Energi
Q = 6182943904 kJ/jam
= 5860610335 btu/jam
Asumsi Furnace didesain dengan Flux rata - rata pada seksi
Radiasi = 12000 Btu/lb ft2
5860610335 btu/jam
Jumlah tube = Btu
12000 ft2 x 2261 𝑓𝑡2
lb
= 216,0036243
C.6. Cooler 01
Water out Reactor product
Kode : CL-01
237
= 1775228,0960 lb/jam
b. Menghitung ∆t
Fluida Panas :
o
Th in = 800 C = 1472 oF
o
Th out = 38 C = 100,4 oF
Fluida Dingin : cooling water
o
Tc in = 30 C = 86 oF
o
Tc out = 45 C = 113 oF
Tabel Data Perhitungan ∆t
Fluida Panas Jenis Suhu Fluida Dingin Selisih ∆t
1472 Suhu tinggi 113 1359 ∆t1
100,4 Suhu rendah 86 14,4 ∆t2
1371,6 Selisih 27 1344,6
∆𝑡2 −∆𝑡1
LMTD = ∆𝑡
𝑙𝑛 2
∆𝑡1
LMTD = 295,6935 oF
R =
= 50,8000 oF
S =
= 0,0195 oF
Dari Fig, 18 Kern, diperoleh factor kpreksi FT = 1
Sehingga :
∆t = LMTD .Ft
= 295,6935 x 1
= 295,6935 0F
c. Menghitung suhu caloric (Tc dan tc)
1472+100,4
Tc = 2
238
= 786,20 0F
113+86
tc =
2
= 99,50 0F
= 344,1500 ft2
Maka digunakan shell and tube heat exchange
e. Menentukan Ud
Dari table 10 Kern, 1965 dipilh tube dengan spesifikasi
OD = 1 1/2 in
BWG = 18
ID = 1,400 in
Suface = 0,3925 ft2/ft
a't = 1,54 in2
(flow area / tube atau luas penampang aliran pada tube)
panjang = 1000 ft
Dari table 9 Kern, 1965 dipilih spesifikasi:
Pitch = 1,8750 in, triangular
ID = 39 in
Pass =2
C' = 38% (baffle cut)
baffle spacing = 0,5 * Ds
= 19,500 in
(berdasarkn coulson vol 6, 1989; hal. 525 optimum baffle spacing ; 0,3 - 0,5 Ds)
239
Menentukan jumlah tube
Area for one tube (At) = L × OD × π (coulson vol 6, 1989; hal.
549) = 392 6/7 ft2
Nt perhitungan = A / At = 7/8
Nt ≈ 397 (tabel 9 kern, 1965; hal. 842) dengan, Passes = 1
Koreksi harga A dan Ud
A = Nt × Surface × L
= 155822,5000 ft2
Ud = Q/(A.ΔT lmtd)
= 0,993871371 < 450 (memenuhi)
C.7. Heater 03
Kode : HE-03
Fungsi : Menaikkan suhu 790C ke 2600C
Tipe : shell and tube
Bahan : Carbon steel
Jumlah :1
Menentukan tipe heater
Heateryang dipilih adalah tipe shell and tube karena konstruksi yangsederhana
umum digunakan, dan memiliki luas permukaan perpindahan panas yang besar.
240
- Struktur kuat dengan allowable stress value sebesar 12650 psi dan
maksimum suhu 650 oF
- Dapat dibuat dalam bentuk kompleks
- Harga relative murah
−146
= 432
ln
577,80
= 501,37 oF
241
T1 − T2
R =
t2 −t1
= 0,6
t2 −t1
S =
T1 −t1
= 0,43
Dari R dan S didapat nilai FT = 1 (Fig. 19, Kern: hal 828)
Sehingga:
∆t = MLTD ×Ft
= 501,37 ×1
= 501,37 oF
Menghitung Suhu rata-rata (Tav dan tav)
T1 −T2
Tav =
2
932 −752
=
2
= 842 oF
t1 −t2
tav =
2
500 −174
=
2
= 337,1 oF
c. Menentukan Overall Heat Transfer
Dari tabel 8 Kern, hal : 840, untuk sistem steam - gas, maka :
UD = 5 – 50 Btu/hr ft² °F
Asumsi:
UD = 25 Btu/hr ft² °F
Q
A =
UD ×∆t
17.730.952,729
=
25 ×501,3717
= 616,7841 ft2
Karena luas permukaan yang dibutuhkan untuk perpindahan panas lebih besar
dari dari 120 ft² maka digunakan heat exchanger jenis shell and tube exchanger.
242
Menentukan Spesifikasi Shell and Tube
Dari tabel 10 Kern, dipilih tube dengan spesifikasi :
OD = ¾ in
BWG = 16
ID = 0,620 in
a't = 0,302 in2
surface = 0,196 ft²/ft
Panjang = 16 ft
Pass =1
Nt = 196
A
Jumlah tube (Nt) =
surface ×panjang
= 196 buah
Dari tabel 9 Kern, dipilih spesifikasi :
Pitch = 1 1/3 in
IDs = 17 ¼ in
Pass =6
C’ = 0,56
B = 3 in
243
C.8. Reaktor (R-01)
244
A. Perhitungan dimensi reaktor
1. Menentukan laju volumetric
a. Menentukan laju volumetrik gas
𝑛𝑥𝑅𝑥𝑇
V gas = 𝑃
Di mana :
n = molalitas = 0,3555 lbmol/det
T = Suhu operasi = 260oC = 959,7 oR
R = Ketetapan gas = 10,7310 Cuft.Psi / lbmol.oR
P = Tekanan operasi = 146,959 Psia
0,3555 lbmol/det x 10,7310 Cuft.Psi / lbmol.ͦRx 959,7 .ͦR
V gas = 146,959
= 24,9147 Cuft/det
b. Menentukan laju volumetrik produk
𝑛𝑥𝑅𝑥𝑇
V gas = 𝑃
Di mana :
n = molalitas udara = 0,88089887 lbmol/det
T = Suhu operasi 260oC= 959,7 oR
R = Ketetapan gas = 10,7310 Cuft.Psi / lbmol.oR
P = Tekanan operasi = 146,959 Psia
0,88089887 lbmol/det x 10,7310 Cuft.Psi / lbmol.ͦRx 959,7 .ͦR
V gas = 146,959
= 61,7293 Cuft/det
Laju volumetrik total = Laju volumetrik gas + Laju volumetrik produk
= 24,9147 Cuft/det + 61,7293 Cuft/det
= 86,6441 Cuft/det
Di rencanakan menggunakan 1 buah reaktor dengan waktu tinggal 0,35
detik,maka :
Volume feed masuk (Vfeed) = 86,6441 Cuft/det x 35 det
= 3032,5445 Cuft
245
2. Menentukan volume actual reaktor
Katalis yang digunakan adalah Cobalt dengan € = 0,4
Tabel 4.22, Hal 217 (Ulrich.1984)
Vfeed = € x V actual reaktor
𝑉 𝑓𝑒𝑒𝑑 3032,5445cuft
V actual reaktor = =
€ 0,4
= 7581,3613 Cuft
3. Menentukan panjang pipa yang terisi katalis
Di rencanakan pipa yang dipakai 4 in sch 40
Dari Tabel 11, Hal 844(Kern.1950)di dapatkan :
a' = 12,7 in2 = 0,0822 Ft2
OD = 4,5 in = 0,375 Ft
ID = 4,206 in = 0,336 Ft
𝑉 𝑎𝑐𝑡𝑢𝑎𝑙 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟
L = a′
7581,3613 𝑐𝑢𝑓𝑡
= 0,0822 𝑓𝑡 2
= 92230,6734 ft
Trial panjang pipa = 20 ft yang terisi katalis 18 ft
4. Menentukan jumlah tube yang dibutuhkan ( Nt )
𝐿𝑝𝑖𝑝𝑎 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑘𝑎𝑡𝑎𝑙𝑖𝑠
Nt = 𝐿 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑝𝑖𝑝𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑖𝑠𝑖 𝑘𝑎𝑡𝑎𝑙𝑖𝑠
92230,6734
= = 5123,9263 buah
18
𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎 𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑𝑎 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
Laju alir tiap pipa = 𝑁𝑡
86,6441 𝑐𝑢𝑓𝑡/𝑑𝑒𝑡
= 5123,9263
= 0,0169 cuft/det
Volume masing-masing pipa yang terisi katalis = a' x L x €
Dimana : a' = Flow area = 0,0882 ft2
L = Panjang pipa yang terisi katalis = 18 ft
€ = Porositas = 0,4
Volume masing-masing pipa = 0,0882 ft 2 x 18 ft x 0,4
= 0,6350 Cuft
246
Cek waktu reaksi :
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑚𝑎𝑠𝑖𝑛𝑔−𝑚𝑎𝑠𝑖𝑛𝑔 𝑝𝑖𝑝𝑎
t = 𝑅𝑎𝑡𝑒 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑎𝑙𝑖𝑟 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑝𝑖𝑝𝑎
0,6350 𝑐𝑢𝑓𝑡
= 0,01691 𝑐𝑢𝑓𝑡/𝑑𝑒𝑡
= 37,6 detik
Sehingga di ambil panjang pipa dengan porositas 0,4
5. Menentukan kebutuhan katalis
Katalis cobalt menempati 30% dari volume tube
ρ cobalt = 3,5 kg/m3 = 0,219 lb /Cuft
1
Volume katalis dalam tube = 30% x (4 π ID2 x tinggi tube )
3,14 𝑥 0,3360 𝑥 20
= 0,3 x ( 4
)
= 1,58256 Cuft
Volume katalis total = Volume katalis dalam tube x jumlah tube
= 1,58256 Cuft x 5123,9263
= 8108,9208 Cuft
Berat katalis = Volume katalis total x ρ cobalt
= 8108,9208 Cuft x 0,219 lb /Cuft
= 1775,8536 lb
6. Menentukan diameter reaktor (ID)
Susunan pipa dalam reaktor berbentuk segitiga (Triangular pitch)
Dimana :
P1 = OD + (1/4 x OD)
= 0,375 ft + ( 0,25 x 0,375 )
= 0,46875 ft
Luasan triangular pitch (A)
A = 1/2 x Alas x tinggi
= 1/2 x P1 x P1 x Sin 60o
= 1/2 x 0,46875 ft x 0,46875 x Sin 60o
= 0,0889 ft2
247
Maka luas untuk penempatan tube = ( Nt -2 ) x luas triangular pitch
= (5123,9263 -2) x 0,0889 ft
= 455,2337 ft2
Assumsi :
A aktual = 90% x A pipa
= 0,9 x 455,2337 ft2
= 409,7103 ft2
A aktual = ¼ x ID2
4 𝑥 𝐴 𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙
= π
4 𝑥 409,7103
= 3,14
Di mana :
ts = Tebal dinding reaktor (in)
Pi = Tekanan operasi (Psig)
ID = Inside diameter (in)
f = Allowable stres
E = Tipe penyambungan
C = Faktor korosi
160,959 𝑝𝑠𝑖𝑔 𝑥 274,1479 𝑖𝑛
ts = 2 (17600 x 0,8 − 0,6 x 160,959 𝑝𝑠𝑖𝑔)+ 0,125
= 1,7028 in
Standarisasi OD
OD = ID + 2.ts
= 274,1479 in + (2 x 1,7028 in )
= 277,5535 in
Dari tabel 5.7, Hal 89 ( Browneel & Young.1959)
248
OD = 280 in
ID = OD - 2.ts
= 280 - ( 2 x 1,7028)
= 276,5944 in
Tebal shell setelah standarisasi :
𝑃𝑖 𝑥 𝐼𝐷
ts = +C
2 (f.E − 0,6.Pi)
160,959 𝑝𝑠𝑖𝑔 𝑥 276,5944 𝑖𝑛
= 2 (17600 x 0,8 − 0,6 x 160,959 𝑝𝑠𝑖𝑔)+ 0,125
= 1,71690 in = 2 in
8. Menentukan tebal tutup reaktor
Tutup atas dan bawah berbentuk dished head
Syarat ID = 276,5944 in
0,885 𝑃𝑖 𝑥 𝐼𝐷
th = +C
(f.E − 0,1.Pi)
= 2,8917 in
9. Menentukan tinggi reaktor (H)
Dari gambar 5.8, hal 87 (Brownell & young.1959)
OD
tH
OA SF b
A
icr
a tS
ID
OA = ts + b + Sf
Dimana :
249
OA = Tinggi reaktor
ts = Tebal shell
b = Tinggi tutp
Sf = Tinggi Dished head
Dari tabel 5.4, hal 87 (Brownell & young.1959)diperoleh :
Sf = (1,5 - 4,5) in, diambil 1,5 in
Icr = 0,06 r = 0,06 x 51,6 = 3,096 in
a = 1/2 ID = 1/2 x 276,5944 = 138,2972 in
AB = a – Icr = 138,2972 - 3,096 = 135,2012 in
BC = r – Icr = 276,594 - 3,096 =273,4984 in
AC = BC 2 AB 2
= 237,7436 in
b = r - AC
= 276,5944 in - 237,7436 in
= 38,8508 in
OA = ts + b + Sf
=2 + 38,8508 + 1,5
= 42,3508 in
Tinggi tangki total = Tinggi bagian silinder + tinggi bagian tutup
= ( 20 x 12 ) + (2 x 42,3508)
= 324,7016 in
= 27,0585 ft
10. Merancang Penyangga dan Pondasi Reaktor
- Perhitungan beban penyengga
𝜋
Berat bagian Shell, W = 4 × (ODt2 – IDt2) × HR× 𝜌
= 1.713,995 lb
Berat tutup, WH = 0,084672 (ODH3 – IDH3) x ρ
= 139,020 l
Berat bahan, Wb = V ´ ρL
= 3,072,91 lb
- Menghitung kaki penyangga
Direncanakan penyangga yang digunakan yaitu jenis I beam
250
Beban yang diterima penyangga yaitu:
W
P = (Pers. 10.76 Brownell, hal 197)
n
Dimana;
P : Beban yang diterima penyangga
W : Beban reaktor
n : jumlah penyangga
W
P = (Pers. 10.76 Brownell, hal 197)
n
= 474.300,1029 lb
Dipilih I beam dengan spesifikasi: (Appendix G item-2 Brownell hal. 355)
Ukuran = 5 in
Berat = 14.75 lb/ft
Luas penampang (A) = 4.29 in2
h, depth of beam = 5 in
b, width of flange = 3.284 in
Perancangan Pondasi
Beban = 474.453,5891 lb
Densitas baja = 0,2830 lb/in2
Diambil ukuran pondasi:
Luas atas = 21 in × 21 in
Luas bawah = 25 in × 25 in
Tinggi pondasi= 25 in
ρ beton = 150 lb/ft3 = 0,0868 lb/m3
luas permukaan rata-rata = 23,0 in × 23,0 in
= 529,00 in2
Volume pondasi = Luas permukaan rata-rata × tinggi pondasi
= 529,00 in2× 25 in
= 13.255 in3
251
C.9. Cooler 02
Kode : CL-02
252
Tabel Data Perhitungan ∆t
Fluida Panas Jenis Suhu Fluida Dingin Selisih ∆t
500 Suhu tinggi 113 387 ∆t1
100,4 Suhu rendah 86 14,4 ∆t2
399,6 Selisih 27 372,6
∆𝑡2 −∆𝑡1
LMTD = ∆𝑡
𝑙𝑛 2
∆𝑡1
LMTD = 113,2111 oF
R =
= 14,8000 oF
S =
= 0,0652 oF
Dari Fig, 18 Kern, diperoleh factor kpreksi FT = 1
Sehingga :
∆t = LMTD .Ft
= 113,2111 x 1
= 113,2111 0F
c. Menghitung suhu caloric (Tc dan tc)
500+100,4
Tc = 2
=300,20 0F
113+86
tc = 2
= 99,50 0F
d. Menghitung luas total perpindahan panas
Dari tabel 8 hal 840 Kern diketahui harga Ud untuk fluida panas adalah
water dan fluida dingin (air)
253
Ud = 250 – 500 Btu/hr ft² °F
Asumsi Ud = 450 Btu/hr ft² °F
= 130,1292 ft2
Maka digunakan shell and tube heat exchange
e. Menentukan Ud
Dari table 10 Kern, 1965 dipilh tube dengan spesifikasi
OD = 1 1/2 in
BWG = 18
ID = 1,400 in
Suface = 0,3925 ft2/ft
a't = 1,54 in2
(flow area / tube atau luas penampang aliran pada tube)
panjang = 1000 ft
Dari table 9 Kern, 1965 dipilih spesifikasi:
Pitch = 1,8750 in, triangular
ID = 39 in
Pass =2
C' = 38% (baffle cut)
baffle spacing = 0,5 * Ds
= 19,500 in
(berdasarkn coulson vol 6, 1989; hal. 525 optimum baffle spacing ; 0,3 - 0,5 Ds)
Menentukan jumlah tube
Area for one tube (At) = L × OD × π (coulson vol 6, 1989; hal.
549) = 392 6/7 ft2
Nt perhitungan = A / At = 1/3
Nt ≈ 397 (tabel 9 kern, 1965; hal. 842) dengan, Passes = 1
Koreksi harga A dan Ud
A = Nt × Surface × L
= 155822,5000 ft2
254
Ud = Q/(A.ΔT lmtd)
= 0,3758 < 450 (memenuhi)
C.10. Separator
S-01
Kode : S-01
Fungsi : Memisahkan komponen keluaran dari reactor DME berdasarkan
fase liquid dan fase gas
Kondisi :
T = 38 oC,
P = 01 atm
Jenis : Silinder horizontal, alas dan tutup elipsoidal
Bahan konstruksi : Carbon Steel, SA-283 Grade C
Jumlah : 1 unit
Faktor kelonggaran : 20%
Tabel Komposisi Bahan Dalam Separator
Keluar
Komponen Masuk Densitas Volume
Arus 10 Arus 11
CH4 253,3582 250,8246 2,5336 0,657 385,6289
CO2 754,2900 746,7471 7,5429 1,98 380,9545
N2 211,2507 209,1381 2,1125 1,25 169,0005
H2O 5.151,8405 5,1518 5.146,6886 997 5,1673
CO 29,6803 29,3834 0,2968 1,14 26,0353
H2 629,8035 623,5055 6,2980 0,213 2956,8241
CH3OH 88,5696 0,0886 88,4811 792 0,1118
CH3OCH3 6.302,2834 6,3023 6.295,9811 2,11 2986,8641
Total 13.421,0761 13421,0761 1.796 6.910,5867
255
Perhitungan :
1. Menentukan ukuran tangki
a. Volume Tangki, VT
• Waktu pemisahan diperkirakan 30 menit.
6.910,5867
Volume larutan, Vc =
30
= 230,3529 m3
1,2 x 230,3529
Volume tangki , Vt = 60
= 276,4235 m3
b. Diameter Tangki, DT dan Tinggi Tangki, HT
Direncanakan : - . tinggi silinder : diameter ( Hs : D) = 4 : 3
- . tinggi head : diameter ( Hh : D) = 1 : 4
• Volume shell tangki (VS)
276,4235 m3 =
Dt = 6,1689 m
Untuk desain digunakan :
• Diameter tangki = 6,1689 m = 242,8678 in
• Tinggi silinder, HS = 4/3 × D = 8,225 m
256
• Tinggi head, Hh = 1/4 × D = 1,5422 m
Jadi total tinggi tangki, HT = HS + Hh = 9,7674 m
Dimana :
t = tebal shell (in)
P = tekanan desain (psia)
R = jari-jari dalam tangki (in) = D/2
E = Joint effesiensi = 0,85 (Brownell, 1959)
S = allowable stress = 12.650 psi (Brownell, 1959)
C = corrosion allowance = 1/8 in/tahun
n = umur alat yang = 10 tahun
Tinggi larutan dalam tangki,
230,3529 𝑚 3𝑥 9,7674 m
Hl = 276,4235 𝑚 3
= 8,1395 m
= 26,7036 ft
= 320,4506 in
lb
37,280 ( 26,7036 ft−1)
𝑓𝑡3
= + 14,7 psi
144
= 21,354 psi
Jika faktor keamanan = 5 % = 0,05
PDesain = (1 + 0,05) x 21,354 psi
= 22,4223 psi
PR
ts = SE−0,6P + n. C
22,4223 psi x 121,4333 in
= (12.650 psi x 0,85)−(0,6 𝑥 22,4223 +(10 x 0,125)
𝑝𝑠𝑖)
= 1,5035 in
Tebal shell standar yang digunakan = 2 in ( Brownell dan Young, 1959)
257
b. Tebal tutup
PD
th = 2.SE−0,2P + n. C
22,4223 psi x 242,8678 in
= 2𝑥(12.650 psi x 0,85)−(0,2 𝑥 22,4223 +(10 x 0,125)
𝑝𝑠𝑖)
= 1,5034 in
Tebal shell standar yang digunakan = 2 in ( Brownell dan Young, 1959)
2,492 (𝜌𝑖𝑚𝑝𝑢𝑟𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠 −𝜌𝑢𝑚𝑝𝑎𝑛 )
Laju pemisahan, Vr = (Wallas, 1988)
𝜋𝑖𝑚𝑝𝑢𝑟𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
= 1.012,89 ft/min
𝐻𝑐 𝑥 𝐷
Waktu pemisahan, Wr = 𝑉𝑟
= 0,1816 menit
C.11. Heater 04
Kode : HE-04
Fungsi : Menaikkan suhu 380C ke 1100C
Tipe : shell and tube
Bahan : Carbon steel
Jumlah :1
Menentukan tipe heater
Heateryang dipilih adalah tipe shell and tube karena konstruksi yangsederhana
umum digunakan, dan memiliki luas permukaan perpindahan panas yang besar.
258
- Struktur kuat dengan allowable stress value sebesar 12650 psi dan
maksimum suhu 650 oF
- Dapat dibuat dalam bentuk kompleks
- Harga relative murah
50
= 702
ln6520
= 676,49 oF
T1 − T2
R =
t2 −t1
259
= 1,4
t2 −t1
S =
T1 −t1
= 0,156
Dari R dan S didapat nilai FT = 1 (Fig. 19, Kern: hal 828)
Sehingga:
∆t = MLTD ×Ft
= 676,49 ×1
= 676,49 oF
Menghitung Suhu rata-rata (Tav dan tav)
T1 −T2
Tav =
2
932 −752
=
2
= 842 oF
t1 −t2
tav =
2
230 −100
=
2
=165,2 oF
c. Menentukan Overall Heat Transfer
Dari tabel 8 Kern, hal : 840, untuk sistem steam - gas, maka :
UD = 5 – 50 Btu/hr ft² °F
Asumsi:
UD = 15 Btu/hr ft² °F
Q
A =
UD ×∆t
1.484.660,369
=
15 × 676,4871
= 146,31078 ft2
Karena luas permukaan yang dibutuhkan untuk perpindahan panas lebih besar
dari dari 120 ft² maka digunakan heat exchanger jenis shell and tube exchanger.
260
Menentukan Spesifikasi Shell and Tube
Dari tabel 10 Kern, dipilih tube dengan spesifikasi :
OD = ¾ in
BWG = 16
ID = 0,620 in
a't = 0,302 in2
surface = 0,196 ft²/ft
Panjang = 16 ft
Pass =1
Nt = 47
A
Jumlah tube (Nt) =
surface ×panjang
= 47 buah
Dari tabel 9 Kern, dipilih spesifikasi :
Pitch = 1 1/3 in
IDs = 17 ¼ in
Pass =6
C’ = 0,56
B = 3 in
261
C.12. Menara Distilasi
Kode : MD-01
Fungsi : Memurnikan produk Dimetil Eter
Jenis : Plate tower (menara distilasi dengan Sieve Tray)
Kondisi operasi :
Tekanan operasi : 10 atm
A. Neraca Massa
Dari hasil perhitungan neraca massa diperoleh aliran massa sebagai berikut :
Tabel Aliran umpan (F)
Komponen massa (kg) mol (kgmol) fraksi mol
CH4 2,5336 0,1583 0,00037
CO2 7,5429 0,1714 0,00040
N2 2,1125 0,0754 0,00018
H2O 5146,6886 285,9271 0,66630
CO 0,2968 0,0106 0,00002
H2 6,2980 3,1490 0,00734
CH3OH 88,4811 2,7650 0,00644
CH3OCH3 6295,9811 136,8692 0,31895
Total 11549,9346 429,1262 1,0000
262
Tabel Aliran Destilat (D)
Komponen massa (kg) mol (kgmol) fraksi mol
CH4 2,5336 0,1583 0,0011
CO2 7,5429 0,0877 0,0006
N2 2,1125 0,0480 0,0003
H2O 0,0000 0,0000 0,0000
CO 0,2968 0,0106 0,0001
H2 6,2980 3,1490 0,0224
CH3OH 0,8848 0,0277 0,0002
CH3OCH3 6293,4627 136,8144 0,9752
Total 6313,1313 140,2957 1,0000
263
BM campuran zat cair = 44,9670 lb/lbmol
Tabel perhitungan BM campuran uap
Komponen Yi BM Yi . BM
CH4 0,0011 16 0,0180
CO2 0,0012 44 0,0537
N2 0,0005 28 0,0150
H2O 0,0000 18 0,0000
CO 0,0001 28 0,0021
H2 0,0224 2 0,0449
CH3OH 0,0002 32 0,0063
CH3OCH3 0,9744 46 44,8230
Total 1,0000 44,9631
Komponen Xi BM Xi . BM
CH4 0,00037 16 0,0059
CO2 0,00040 44 0,0176
N2 0,00018 28 0,0049
H2O 0,66630 18 11,9934
CO 0,00002 28 0,0007
H2 0,00734 2 0,0147
CH3OH 0,00644 32 0,2062
CH3OCH3 0,31895 46 14,6716
Total 1,0000 26,9150
BM campuran zat cair = 26,9150 lb/lbmol
264
Tabel perhitungan BM campuran uap
Komponen Yi BM Yi . BM
CH4 0,0011 16 0,0180
CO2 0,0012 44 0,0537
N2 0,0005 28 0,0150
H2O 0,0000 18 0,0000
CO 0,0001 28 0,0021
H2 0,0224 2 0,0449
CH3OH 0,0002 32 0,0063
CH3OCH3 0,9744 46 44,8230
Total 1,0000 44,9631
BM campuran uap = 44,9631 lb/lbmol
c. Bagian exhausting
Tabel perhitungan BM campuran zat cair
Komponen Xi BM Xi . BM
H2O 0,9903 18 17,8259
CH3OH 0,0095 32 0,3034
CH3OCH3 0,0002 46 0,0087
Total 1,0000 18,1380
BM campuran zat cair = 18,1380 lb/lbmol
Komponen Yi BM Yi . BM
H2O 0,0224 18 0,4037
CH3OH 0,0032 32 0,1023
CH3OCH3 0,9744 46 44,8230
Total 1,0000 45,3290
BM campuran uap = 45,3290 lb/lbmol
265
Tabel ringkasan perhitungan BM campuran
266
Karena beban terbesar terdapat Exhausting atas, maka perancangan
didasarkan pada kolom pada bagian Exhausting atas
L = 14463,4340 kg/jam
= 31886,0867 lb/jam
V = 23053,3582 kg/jam
= 50823,4335 lb/jam
BM cair = 18,1380 lb/lbmol
BM uap = 45,3290 lb/lbmol
𝐵𝑀 𝐺𝑎𝑠 𝑃1 𝑇0
Densitas uap = 𝑥 𝑥
V gas P0 T1
45,0782 10 110
ρ uap = 𝑥 𝑥
359 10 180
= 0,0771618 lb/ft3
= 0,0012360 gr/cm3
= 0,0000325 gmol/cm3
Perhitungan densitas zat cair
𝐶1
ρ cair = 𝐶4 kgmol/m3 (Perry ed.7,hal 2-98, 1996)
𝐶2(1+(1−𝑇/𝐶3)
T = 125,2 K
Komponen Xi C1 C2 C3 C4 ρ Xi . ρ
H2O 0,9903 1,4486 0,2589 591,950 0,2529 19,199 19,0131
CH3OH 0,0095 1,9380 0,2423 588,000 0,2444 29,244 0,2773
CH3OCH3 0,0002 1,2783 0,4563 587,452 0,2344 5,756 0,0011
267
Surface Tension (Tegangan Permukaan)
Harga-harga tegangan permukaan diprediksi dengan menggunakan persamaan
(3–152) (Perry6ed.1984)
Ơ 1/4 = ∑[Pi] (ρL mix . Xi – ρG mix . Yi)
Dari table 3 – 343, hal 3-288 (Perry ed.6.1984), diperoleh harga-harga sebagai
berikut :
a) H2O
[P] = 55,5 + 73,8
= 129,3
b) CH3OH
[P] = 15,5 + 73,8
= 89,3
c) CH3OCH3
[P] = 15,5 + 29,8
= 45,3
[Pi] (rL
Komponen Pi rL mix Xi rG mix Yi mix.Xi-rG
mix.Yi)
Ơ mix = ( 1,7723)4
= 38,1468 dyne/cm
268
Diameter Kolom
= 82,9907 ft3/detik
𝐿 𝑥 7,48
Qm = 60 x ρ cair
14463,434𝑥 7
= 60 x 71,3189
= 25,2823 gpm
a. Beban maksimum
Vmaks = 1,3 x Vm
= 1,3 x 82,9907
= 107,8879 ft3/detik
Qmaks = 1,3 x Qm
= 1,3 x 25,2823
= 32,8671 gpm
b. Beban minimum
Vmin = 0,7 x Vm
= 0,7 x 82,9907
= 58,0935 ft3/detik
269
Qmin = 0,7 x Qm
= 0,7 x 25,2823
= 17,6976 gpm
Jenis tray : Cross flow(dari table 8.3 Ludwig volume II hal 69)
c. Diameter lubang dan tebal tray
Diameter lubang pada umumnya adalah : 3/32 , 1/8 , dan 3/16 inci
Digunakan diameter lubang (do) = 1/8 inci
Dipilih tebal tray = 5/16 inci
C. Penentuan Tinggi Kolom Total
N min = 218,2411
b. Menentukan jumlah stage teoritis ( Metode Gilliland )
Dari perhitungan neraca massa (Appendiks A) :
Diperoleh Rm + 1 = 1,9677
Rm = 1,9677 - 1 = 0,9677
Ditetapkan : R = 1,5 x Rm
R = 1,5 x 0,9677
R = 1,4516
Jumlah Stage Teoritis – Metode Gilliland
𝑅 − 𝑅𝑚 1,4518 − 0,9677
=
𝑅 +1 1,4516 + 1
= 0,1974
Nmin = 6 s/d 8 ( Van Winkle, fig 5.17 )
Digunakan Nmin =7
270
Dari fig.19.5 Mc.Cabe 5ed,hal 609,1993 diperoleh :
𝑁− 𝑁𝑚
= 0,7
𝑁+1
𝑁− 7
= 0,7
𝑁+1
N = 26
dari figure 8.18 Ludwig volume II, diperoleh :
Effisiensi tray = 55%
N sesungguhnya = 25,6667/ 0,55
= 46,6667
= 47 plate
Tray spacing = 18 inci
Tinggi total tray = T x N sesungguhnya
= 18 x 46,6667
= 840,0000 in
= 70 ft = 21,36650006 m
Tinggi Tutup
Direncanakan tutup atas = tutup bawah
Jenis tutup adalah torisperical dished head.
a) Tebal tutup minimum
Dari Brownell & Young, persamaan 13.12, diperoleh :
0,885 𝑋 𝑝 𝑋 𝑅𝑐
tmin = +C
𝑓.𝐸 − 0,1.𝑃
Digunakan Rc = ID = 6 ft
ρzat cair = 71,3189 lb/ft3
h = Tinggi total tray + Tinggi ruang kosong diatas tray
= 70 +3
= 73 ft
Phid = (ρcairan x (g / gc) x h)
= 71,3189 x1x 73
= 5206,2767 lb/ft2
= 36,1547 psig
Pop = 760 mmHg
= 14,7 psia =0 psig
271
Pt = Phidrostatik + Poperasi
= 36,1547 psig
Pdesign = 1,050 x Pt
= 1,050 x 36,1547
= 37,9624 psig
Bahan konstruksi : Baja stainless SA 240 grade M tipe 316
Stress yang diijinkan (f) = 18750 psi
Pengelasan dengan double welded butt joint dengan thermally stress relieved.
E = 0,850
C = 0,125
0,885 x37,9624x 72
tmin = 18750 𝑥 0,850 − 0,1 𝑥 37,9624 + 0,125
= 0,2768 inci
Digunakan tebal tutup 1/2 inci
b) Tinggi Tutup
Rc = ID = 36 inci
icr = 1,5 inci table 5.4 (Brownell & Young.1984)
Tinggi tutup = t + OB + sf
Untuk :t = 0,25 inci, maka sf = 1.5 inci
tabel 5.6 (Brownell & Young.1984)
AB = 0,5 x ID – icr
AC = Rc – icr
OB = Rc - BC
Dimana :
BC = (AC2 + AB2)1/2
AB = 0,5 x 36 - 1,5
= 16,5
AB2 = 272,25
AC2 = (36 -1,5) 2
= 1190,25
OB = Rc – (AC2 – AB2)1/2
= 36 - (1190,25 - 272,25)1/2
= 5,7015 inci
272
Tinggi tutup (OE)= t + OB + sf
= 0,25 + 5,7015 + 1,5
= 7,4515 inci
Tinggi tutup atas + tinggi tutup bawah = 7,4515 + 7,4515
= 14,9030 inci
= 1,2419 ft
Tinggi kolom total = tinggi total tray + tinggi ruang kosong diatas zat cair +
tinggi menara bagian penampung zat cair + tinggi tutup atas
+ tinggi tutup bawah
= 70 + 2 + 2,6368
= 75,8787 ft
D. Penentuan Tebal Bejana dan Tebal Tutup
Dimana :
t = Tebal dinding, inci
P = Tekanan dalam bejana, psig
ri = Jari-jari bejana, inci
E = Effisiensi las
C = Allowable corrosion
= 1/8 inci
f = Allowable stress
Bahan konstruksi : Stainless steel SA 240 grade M tipe 316
f = 18750 psi
Pengelasan dengan double welded butt joint dengan thermally stress relieved.
E = 0,850
ri = ( 3 x 12 )/2
= 18 inci
Menghitung tekanan kolom :
Phid = (ρcairan x (g / gc) x h)
h = 75,8787 ft
273
(dianggap bejana terisi penuh zat cair)
ρzat cair = 71,3189 lb/ft3
Phid = (ρcairan x (g / gc) x h)
= 71,3189 x 1 x 75,8787
= 5411,5816 lb/ft2
= 37,5804 psig
= 0,1696 inci
Maka digunakan tebal plat ¼ inci
Penentuan Tebal Tutup
Ditetapkan tutup kolom atas dan bawah berbentuk torispherical dished head.
Dari perhitungan tebal tutup diatas, diperoleh tmin = 0,2768 inci
Digunakan tebal tutup sebesar 1/4 inci.
274
C.13. Kondensor
275
Q = 751590,0899 kJ/jam
= 712379,6349 btu/jam
laju alir aliran panas (m)
m = 6313,1313 kg/jam
= 13918,0556 lb/jam
kebutuhan cooling water (M)
M = 12526,5015 kg/jam
= 27616,1757 lb/jam
b. Menghitung ∆t
Fluida Panas :
o
Th in = 110 C = 230 oF
Th out = 30,2oC = 86,36 oF
Fluida Dingin : cooling water
o
Tc in = 30 C = 86 oF
o
Tc out = 45 C = 113 oF
Tabel Data Perhitungan ∆t
Fluida Panas Jenis Suhu Fluida Dingin Selisih ∆t
230 Suhu tinggi 113 117 ∆t1
86,36 Suhu rendah 86 0,36 ∆t2
143,64 Selisih 27 116,64
∆𝑡2 −∆𝑡1
LMTD = ∆𝑡
𝑙𝑛 2
∆𝑡1
LMTD = 20,1666 oF
R = = 5,3200 oF
S = = 0,1875oF
Dari Fig, 18 Kern, diperoleh factor kpreksi FT = 1
Sehingga :
∆t = LMTD .Ft
276
= 20,1666 x 1
= 20,1666 0F
c. Menghitung suhu caloric (Tc dan tc)
230+86,36
Tc = 2
= 158,18 0F
113+86
tc = 2
= 99,50 0F
d. Menghitung luas total perpindahan panas
Dari tabel 8 hal 840 Kern diketahui harga Ud untuk fluida panas adalah water dan
fluida dingin (air)
Ud = 250 – 500 Btu/hr ft² °F
Asumsi Ud = 250 Btu/hr ft² °F
= 141,2990 ft2
Maka digunakan shell and tube heat exchange
e. Menentukan Ud
Dari table 10 Kern, 1965 dipilh tube dengan spesifikasi
OD = 1 1/2 in
BWG = 18
ID = 1,400 in
Suface = 0,3925 ft2/ft
a't = 1,54 in2
(flow area / tube atau luas penampang aliran pada tube)
panjang = 1000 ft
Dari table 9 Kern, 1965 dipilih spesifikasi:
Pitch = 1,8750 in, triangular
ID = 39 in
Pass =2
C' = 38% (baffle cut)
277
baffle spacing = 0,5 * Ds
= 19,500 in
(berdasarkn coulson vol 6, 1989; hal. 525 optimum baffle spacing ; 0,3 - 0,5 Ds)
Menentukan jumlah tube
Area for one tube (At) = L × OD × π (coulson vol 6, 1989; hal.
549) = 392 6/7 ft2
Nt perhitungan = A / At = 1/3
Nt ≈ 397 (tabel 9 kern, 1965; hal. 842) dengan, Passes = 1
Koreksi harga A dan Ud
A = Nt × Surface × L
= 155822,5000 ft2
Ud = Q/(A.ΔT lmtd)
= 0,226698671< 450 (memenuhi)
C.14. Reboiler
Steam out
Steam in
278
Langkah Perencanaan :
Massa Fraksi n
Senyawa Fraksi mol
kg/jam Berat kmol
279
T1 = 110°C = 230 °F
T2 = 180°C = 356 °F
t1 = 500°C = 932 °F
t2 = 450°C = 842 °F
∆𝑡2−∆𝑡1
LMTD = ∆𝑡2
𝐼𝑛∆𝑡1
612 − 576
= 612
𝐼𝑛 576
= 593,8181 °F
𝑇1−𝑇2
R = 𝑡2−𝑡1
= 1,4
𝑡2−𝑡1
S =
𝑇1−𝑡1
= 0,1282
Dari nilai R dan S didapat nilai FT = 0,98 (Fig. 19, Kern : Hal 828)
280
Sehingga :
∆t = LMTD.FT
= 594 × 0,98
= 581,9418 °F
= 293°F
tc = tav
842+ 931
= 2
= 887°F
Direncanakan digunakan :
Ukuran pipa = 2 × 1 1⁄4 in IPS, 15 ft hairpin
Dari tabel 6.2 Kern hal.110 diperoleh data:
Flow area inner pipe = 1,5 in2
281
Flow area annulus = 1,19 in2
Untuk itu aliran fluidanya adalah :
Bagian annulus = fluida dingin
Bagian inner pipe = fluida panas
T-02
282
Data :
Kondisi penyimpanan:
Temperatur = 300C
Tekanan = 10 atm = 146,9600 psi
Densitas, ρ = 1.010kg/ m3...................(Ketaren, 1986)
= 63,0541 lb/ ft3
Laju alir masuk = 19,2072 kg/jam
Kebutuhan perancangan = 7 hari
Faktor kelonggaran = 20%
Perhitungan:
= 3,1949 m3
Volume tangki, Vt = 1,2 x m/ρ
= 3,8338 m3
283
• Volume tangki (V)
Vt = Vs + Vh
3,8338 m3 =
Dt = 33,3834 m
Untuk desain digunakan :
• Diameter tangki = 1,4821 m
• Tinggi silinder, HS = 4/3 × D = 1,9761 m
• Tinggi head, Hh = 1/4 × D = 0,3705 m
Jadi total tinggi tangki, HT = HS + Hh = 2,3467 m
Dimana :
t = tebal shell (in)
P = tekanan desain (psia)
R = jari-jari dalam tangki (in) = D/2
E = Joint effesiensi = 0,85 (Brownell, 1959)
S = allowable stress = 12.650 psi (Brownell, 1959)
C = corrosion allowance = 1/8 in/tahun
n = umur alat yang = 10 tahun
Tinggi larutan dalam tangki,
𝑉𝑐 𝑥𝐻𝑇
Hl = 𝑉𝑇
3,1949 𝑚 3 𝑥 2,3467 m
Hl = 3,8338 𝑚 3
= 1,9556 m = 6,4159 ft
284
lb
63,0541 3 ( 6,4159 ft−1)
𝑓𝑡
= + 14,7 psi
144
= 17,0715 psi
Jika faktor keamanan = 5 % = 0,05
PDesain = (1 + 0,05) x 17,0715 psi
= 17,9250 psi
PR
ts = SE−0,6P + n. C
17,9250 psi x 29,1758 in
= (12.650 psi x 0,85)−(0,6 𝑥 17,9250 +(10 x 0,125)
psi)
= 1,2987 in
Tebal shell standar yang digunakan = 1½ in (Brownell dan Young, 1959)
b. Tebal tutup
PD
th = 2.SE−0,2P + n. C
17,9250 psi x 58,3517 in
= (12.650 psi x 0,85)−(0,2 𝑥 17,9250 +(10 x 0,125)
psi)
= 1,2986 in
Tebal shell standar yang digunakan = 1 ½ in ( Brownell dan Young, 1959)
T-03
285
Tekanan = 10 atm = 146,9600 psi
Densitas, ρ = 1.142,2755 kg/ m3............(Ketaren, 1986)
= 71,3120 lb/ ft3
Laju alir masuk = 6.313,1313 kg/jam
Kebutuhan perancangan = 7 hari
Faktor kelonggaran = 20%
Perhitungan:
1. Menentukan ukuran tangki
a. Volume Tangki, VT
Massa, m = 6.313,1313 kg/jam x 24 jam/hari x 7 hari
= 1.060.606,0606 kg
1.060.606,0606 kg
Volume larutan, Vc =
1.142,2755 𝑘𝑔/𝑚 3
= 928,5029 m3
Volume tangki, Vt = 1,2 x m/ρ
= 1114,2034 m3
286
1114,2034 m3 =
Dt = 9,8175 m
Untuk desain digunakan :
• Diameter tangki = 9,8175 m
• Tinggi silinder, HS = 4/3 × D = 13,0900 m
• Tinggi head, Hh = 1/4 × D = 2,4544 m
Jadi total tinggi tangki, HT = HS + Hh = 15,5444 m
Dimana :
t = tebal shell (in)
P = tekanan desain (psia)
R = jari-jari dalam tangki (in) = D/2
E = Joint effesiensi = 0,85 (Brownell, 1959)
S = allowable stress = 12.650 psi (Brownell, 1959)
C = corrosion allowance = 1/8 in/tahun
n = umur alat yang = 10 tahun
Tinggi larutan dalam tangki,
𝑉𝑐 𝑥𝐻𝑇
Hl = 𝑉𝑇
928,5029 𝑚 3 𝑥 15,5444 m
Hl = 1114,2034 𝑚 3
= 12,9536 m = 42,4977 ft
lb
71,3120 ( 42,4977 ft−1)
𝑓𝑡3
= + 14,7 psi
144
= 35,2506 psi
Jika faktor keamanan = 5 % = 0,05
PDesain = (1 + 0,05) x 35,2506 psi
287
= 37,0131 psi
PR
ts = + n. C
SE−0,6P
37,0131 psi x 193,2566 in
= (12.650 psi x 0,85)−(0,6 𝑥 37,0131 +(10 x 0,125)
psi)
= 1,9166 in
Tebal shell standar yang digunakan = 2 in (Brownell dan Young, 1959)
b. Tebal tutup
PD
th = 2.SE−0,2P + n. C
37,0131 psi x 386,5132 in
= (12.650 +(10 x 0,125)
psi x 0,85)−(0,2 𝑥 37,0131 psi)
= 1,9159 in
Tebal shell standar yang digunakan = 2 in ( Brownell dan Young, 1959)
C.17. Absorber
AS-01
288
Laju alir masuk = 25.827,1103 kg/jam
Faktor kelonggaran = 20%
Perhitungan:
= 23,0938 m3
Volume tangki, Vt = 1,2 x m/ρ
= 27,7126 m3
27,7126 m3 =
Dt = 2,8658 m
Untuk desain digunakan :
289
• Diameter tangki = 2,8658 m
• Tinggi silinder, HS = 4/3 × D = 3,8210 m
• Tinggi head, Hh = 1/4 × D = 0,7164 m
Jadi total tinggi tangki, HT = HS + Hh = 4,5374 m
Dimana :
t = tebal shell (in)
P = tekanan desain (psia)
R = jari-jari dalam tangki (in) = D/2
E = Joint effesiensi = 0,85 (Brownell, 1959)
S = allowable stress = 12.650 psi (Brownell, 1959)
C = corrosion allowance = 1/8 in/tahun
n = umur alat yang = 10 tahun
Tinggi larutan dalam tangki,
𝑉𝑐 𝑥𝐻𝑇
Hl = 𝑉𝑇
23,0938 𝑚 3𝑥 4,5374 m
Hl = 27,7126 𝑚 3
= 3,7812 m = 12,4052 ft
lb
71,3120 ( 12,4052 ft−1)
𝑓𝑡3
= + 14,7 psi
144
= 69,8188 psi
Jika faktor keamanan = 5 % = 0,05
PDesain = (1 + 0,05) x 69,8188 psi
= 21,2413 psi
PR
ts = SE−0,6P + n. C
21,2413 psi x 56,4120 in
= (12.650 +(10 x 0,125)
psi x 0,85)−(0,6 𝑥 21,2413 psi)
= 1,3616 in
290
Tebal shell standar yang digunakan = 2 in (Brownell dan Young, 1959)
b. Tebal tutup
PD
th = 2.SE−0,2P + n. C
21,2413 psi x 112,8240 in
= (12.650 psi x 0,85)−(0,2 𝑥 21,2413 +(10 x 0,125)
psi)
= 1,3615 in
Tebal shell standar yang digunakan = 2 in ( Brownell dan Young, 1959)
C.18. Pompa 01
= 0,0118 lb/detik
Densitas , ρ = 1010,0000 kg/m3 ………………………..(Perry, 1999)
2,2046 𝑙𝑏 1 𝑚3
= 1010,0000 kg/m3 x [ 𝑥 35,314 𝑓𝑡 2 ]
1 𝑘𝑔
3
= 63,0528 lb/ft
Viskositas, μ = 0,6021 cp ……………….………….(Perry, 1999)
0,0006724191 𝑙𝑏 𝑓𝑡.𝑑𝑒𝑡
= 0,6021 cp x [ ]
1 𝑐𝑝
= 0,0004 lb/ft.det
𝐹 0,0118 lb/detik
Laju alir volume, Q= [𝜌] = 63,0528 lb/ft3
= 0,0002 ft3/det
Menghitung diameter dalam pipa :
291
ID Optimum, IDopt = 3,9(Q)0,45 (ρ)0,13 ...................(Timmerhaus,1991)
= 3,9(0,0002)0,45 (63,0528)0,13
= 0,1403 in
Dipilih pipa 4 in schedule 80, dengan data sebagai berikut :
OD = 4,50 in = 3,75 ft
ID = 3,826 in = 0,097 m = 0,319 ft
A = 0,0884 ft2
𝑄
Kecepatan laju alir, V = [𝐴 ]
0,0002 𝑓𝑡 3 /𝑑𝑒𝑡
=[ ]
0,0884 𝑓𝑡 2
= 0,0021 ft/det
𝜌𝐷𝑉
Bilangan Reynold, Nre =[ 𝜇
]
𝑙𝑏
63,0528 2 𝑥 0,319 𝑓𝑡 𝑥 0,0021 𝑓𝑡/𝑑𝑒𝑡
𝑓𝑡
=[ ]
0,0004 𝑙𝑏/𝑓𝑡.𝑑𝑒𝑡
= 104,9766
NRe < 4100 = aliran laminar
Dari Geankoplis, 1997, untuk bahan pipa commercial steel dan diameter pipa 4
in Sc.80, diperoleh diperoleh f = 0,004
Sistem perpipaa
- Panjang pipa lurus saluran isap = 20 ft
- 1 buah gate valve fully open L/D : 13
L = 1 X 13 X 0,319 ft = 4,147 ft
- 3 buah elbow 90o L/D :30
L = 3 X 30 X 0,319 ft = 28,71 ft
- 1 buah entrance K = 0,5; L/D = 27
L = 0,5 X 27 X 0,319 ft = 4,306 ft
- 1 buah exit L/D = 55
L = 1 X 55 X 0,319 ft = 17,545 ft
Total Panjang ΣL = 74,708 ft
Kerugian akibat gesekan
𝐹 𝑥 ΣL x 𝑉 2
ΣF = 2 𝑥 𝑔𝑐 𝑥 𝐼𝐷
= 0,00000007 ft lb / lbf
292
Menentukan tenaga daya pompa
𝑔
Ws = ∆𝑍 𝑥 ∑𝐹 (Pers. Bernouli)
𝑔𝑐
= 30,00000007 ft lbf/lbm
𝑊𝑠 𝑥 𝑄 𝑥𝜌
Whp = 550
30,00000007 𝑥 0,0002 𝑥 63,0528
= 550
= 0,00064242 Hp
0,00064242
Efisiensi pompa 50% = = 0,00128485 Hp
0,5
0,00128485
Efesiensi motor 80% = = 0,00160606 Hp
0,8
Dipilih daya 1 Hp
C.19. Pompa 02
= 7,0824 lb/detik
Densitas , ρ = 1142,2755 kg/m3 ………………………..(Perry, 1999)
2,2046 𝑙𝑏 1 𝑚3
= 1142,2755 kg/m3 x [ 𝑥 35,314 𝑓𝑡 2 ]
1 𝑘𝑔
= 71,3105 lb/ft3
293
Viskositas, μ = 0,8007 cp ……………….………….(Perry, 1999)
0,0006724191 𝑙𝑏 𝑓𝑡.𝑑𝑒𝑡
= 0,8007 cp x [ ]
1 𝑐𝑝
= 0,0005 lb/ft.det
𝐹 7,0824 lb/detik
Laju alir volume, Q= [𝜌] = 71,3105 lb/ft3
= 0,0993 ft3/det
Menghitung diameter dalam pipa :
ID Optimum, IDopt = 3,9(Q)0,45 (ρ)0,13 ...................(Timmerhaus,1991)
= 3,9(0,0993)0,45 (71,3105)0,13
= 2,4023 in
Dipilih pipa 4 in schedule 80, dengan data sebagai berikut :
OD = 4,50 in = 3,75 ft
ID = 3,826 in = 0,097 m = 0,319 ft
A = 0,0884 ft2
𝑄
Kecepatan laju alir, V = [𝐴 ]
0,0993 𝑓𝑡 3 /𝑑𝑒𝑡
=[ ]
0,0884 𝑓𝑡 2
= 1,1235 ft/det
𝜌𝐷𝑉
Bilangan Reynold, Nre =[ ]
𝜇
𝑙𝑏
71,3105 2 𝑥 0,319 𝑓𝑡 𝑥 1,1235 𝑓𝑡/𝑑𝑒𝑡
𝑓𝑡
=[ ]
0,0005 𝑙𝑏/𝑓𝑡.𝑑𝑒𝑡
= 47468,7036
NRe > 4100 = aliran turbulen
Dari Geankoplis, 1997, untuk bahan pipa commercial steel dan diameter pipa 4
in Sc.80, diperoleh diperoleh f = 0,004
Sistem perpipa
- Panjang pipa lurus saluran isap = 20 ft
- 1 buah gate valve fully open L/D : 13
L = 1 X 13 X 0,319 ft = 4,147 ft
- 3 buah elbow 90o L/D :30
L = 3 X 30 X 0,319 ft = 28,71 ft
- 1 buah entrance K = 0,5; L/D = 27
294
L = 0,5 X 27 X 0,319 ft = 4,306 ft
- 1 buah exit L/D = 55
L = 1 X 55 X 0,319 ft = 17,545 ft
Total Panjang ΣL = 74,708 ft
Kerugian akibat gesekan
𝐹 𝑥 ΣL x 𝑉 2
ΣF =
2 𝑥 𝑔𝑐 𝑥 𝐼𝐷
= 0,0184 ft lb / lbf
Menentukan tenaga daya pompa
𝑔
Ws = ∆𝑍 𝑥 ∑𝐹 (Pers. Bernouli)
𝑔𝑐
= 30,0184 ft lbf/lbm
𝑊𝑠 𝑥 𝑄 𝑥𝜌
Whp = 550
30,0184 𝑥 0,0993 𝑥 71,3105
= 550
= 0,3865 Hp
0,3865
Efisiensi pompa 50% = = 0,7731 Hp
0,5
0,7731
Efesiensi motor 80% = = 0,9664 Hp
0,8
Dipilih daya 1 Hp
C.20. Pompa 03
295
Laju alir massa, F = 5236,8033 kg/jam
1 𝑙𝑏 1 𝑗𝑎𝑚
= 5236,8033 kg/jam x [ 𝑥 ]
0,4536 𝑘𝑔 3600 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
= 3,2112 lb/detik
Densitas , ρ = 1142,2755 kg/m3 ………………………..(Perry, 1999)
2,2046 𝑙𝑏 1 𝑚3
= 1142,2755 kg/m3 x [ 𝑥 35,314 𝑓𝑡 2 ]
1 𝑘𝑔
= 71,3105 lb/ft3
Viskositas, μ = 0,8007 cp ……………….………….(Perry, 1999)
0,0006724191 𝑙𝑏 𝑓𝑡.𝑑𝑒𝑡
= 0,8007 cp x [ ]
1 𝑐𝑝
= 0,0005 lb/ft.det
𝐹 3,2112 lb/detik
Laju alir volume, Q= [𝜌] = 71,3105 lb/ft3
= 0,0450 ft3/det
Menghitung diameter dalam pipa :
ID Optimum, IDopt = 3,9(Q)0,45 (ρ)0,13 ...................(Timmerhaus,1991)
= 3,9(0,0450)0,45 (71,3105)0,13
= 1,6829in
Dipilih pipa 4 in schedule 80, dengan data sebagai berikut :
OD = 4,50 in = 3,75 ft
ID = 3,826 in = 0,097 m = 0,319 ft
A = 0,0884 ft2
𝑄
Kecepatan laju alir, V = [𝐴 ]
0,0450 𝑓𝑡 3 /𝑑𝑒𝑡
=[ ]
0,0884 𝑓𝑡 2
= 0,5094 ft/det
𝜌𝐷𝑉
Bilangan Reynold, Nre =[ ]
𝜇
𝑙𝑏
71,3105 2 𝑥 0,319 𝑓𝑡 𝑥 0,5094𝑓𝑡/𝑑𝑒𝑡
𝑓𝑡
=[ ]
0,0005 𝑙𝑏/𝑓𝑡.𝑑𝑒𝑡
= 21522,5689
NRe > 4100 = aliran turbulen
Dari Geankoplis, 1997, untuk bahan pipa commercial steel dan diameter pipa 4
in Sc.80, diperoleh diperoleh f = 0,004
296
Sistem perpipaa
- Panjang pipa lurus saluran isap = 20 ft
- 1 buah gate valve fully open L/D : 13
L = 1 X 13 X 0,319 ft = 4,147 ft
- 3 buah elbow 90o L/D :30
L = 3 X 30 X 0,319 ft = 28,71 ft
- 1 buah entrance K = 0,5; L/D = 27
L = 0,5 X 27 X 0,319 ft = 4,306 ft
- 1 buah exit L/D = 55
L = 1 X 55 X 0,319 ft = 17,545 ft
Total Panjang ΣL = 74,708 ft
Kerugian akibat gesekan
𝐹 𝑥 ΣL x 𝑉 2
ΣF = 2 𝑥 𝑔𝑐 𝑥 𝐼𝐷
= 0,0038 ft lb / lbf
Menentukan tenaga daya pompa
𝑔
Ws = ∆𝑍 𝑥 ∑𝐹 (Pers. Bernouli)
𝑔𝑐
= 30,0038 ft lbf/lbm
𝑊𝑠 𝑥 𝑄 𝑥𝜌
Whp = 550
30,0038 𝑥 0,0450 𝑥 71,3105
= 550
= 0,1752 Hp
0,1752
Efisiensi pompa 50% = = 0,3504 Hp
0,5
0,3504
Efesiensi motor 80% = =0,4379 Hp
0,8
Dipilih daya 1 Hp
297
C.21. Pompa 04
= 3,8712 lb/detik
Densitas , ρ = 1142,2755 kg/m3 ………………………..(Perry, 1999)
2,2046 𝑙𝑏 1 𝑚3
= 1142,2755 kg/m3 x [ 𝑥 35,314 𝑓𝑡 2 ]
1 𝑘𝑔
= 71,3105 lb/ft3
Viskositas, μ = 0,8007 cp ……………….………….(Perry, 1999)
0,0006724191 𝑙𝑏 𝑓𝑡.𝑑𝑒𝑡
= 0,8007 cp x [ ]
1 𝑐𝑝
= 0,0005 lb/ft.det
𝐹 3,8712 lb/detik
Laju alir volume, Q= [𝜌] = 71,3105 lb/ft3
= 0,0543 ft3/det
Menghitung diameter dalam pipa :
ID Optimum, IDopt = 3,9(Q)0,45 (ρ)0,13 ...................(Timmerhaus,1991)
= 3,9(0,0543)0,45 (71,3105)0,13
= 1,8306 in
Dipilih pipa 4 in schedule 80, dengan data sebagai berikut :
OD = 4,50 in = 3,75 ft
ID = 3,826 in = 0,097 m = 0,319 ft
298
A = 0,0884 ft2
𝑄
Kecepatan laju alir, V = [ ]
𝐴
0,0543𝑓𝑡 3 /𝑑𝑒𝑡
=[ ]
0,0884 𝑓𝑡 2
= 0,6141 ft/det
𝜌𝐷𝑉
Bilangan Reynold, Nre =[ ]
𝜇
𝑙𝑏
71,3105 2 𝑥 0,319 𝑓𝑡 𝑥 0,6141𝑓𝑡/𝑑𝑒𝑡
𝑓𝑡
=[ ]
0,0005 𝑙𝑏/𝑓𝑡.𝑑𝑒𝑡
= 25946,1347
NRe > 4100 = aliran turbulen
Dari Geankoplis, 1997, untuk bahan pipa commercial steel dan diameter pipa 4
in Sc.80, diperoleh diperoleh f = 0,004
Sistem perpipaa
- Panjang pipa lurus saluran isap = 20 ft
- 1 buah gate valve fully open L/D : 13
L = 1 X 13 X 0,319 ft = 4,147 ft
- 3 buah elbow 90o L/D :30
L = 3 X 30 X 0,319 ft = 28,71 ft
- 1 buah entrance K = 0,5; L/D = 27
L = 0,5 X 27 X 0,319 ft = 4,306 ft
- 1 buah exit L/D = 55
L = 1 X 55 X 0,319 ft = 17,545 ft
Total Panjang ΣL = 74,708 ft
Kerugian akibat gesekan
𝐹 𝑥 ΣL x 𝑉 2
ΣF = 2 𝑥 𝑔𝑐 𝑥 𝐼𝐷
= 0,0055 ft lb / lbf
Menentukan tenaga daya pompa
𝑔
Ws = ∆𝑍 𝑥 ∑𝐹 (Pers. Bernouli)
𝑔𝑐
299
= 30,0055 ft lbf/lbm
𝑊𝑠 𝑥 𝑄 𝑥𝜌
Whp =
550
30,0055 𝑥 0,0543 𝑥 71,3105
= 550
= 0,2112 Hp
0,2112
Efisiensi pompa 50% = = 0,4224 Hp
0,5
0,4224
Efesiensi motor 80% = = 0,5280 Hp
0,8
Dipilih daya 1 Hp
300
LAMPIRAN D
PERHITUNGAN ANALISA EKONOMI
B. ANALISA KELAYAKAN
a) Keuntungan / Profit On Sales (POS)
b) Return On Investment (ROI)
c) Pay Out Time (POT)
d) Break Event Point (BEP)
e) Shut Down Point (SDP)
f) Discounted Cash Flow (i)
Dalam rencana pra prancangan pabrik ini digunakan asumsi sebagai
berikut:
Pabrik beroperasi selama 330 hari dalam setahun perhitungan didasarkan
pada harga peralatan tiba di pabrik atau purchased-equipment delivered
(peters dan Timmerhaus,2004)
Kapasitas Produksi : 50.000 ton/tahun
Satu Tahun Operasi : 330 hari
Tahun operasi : 2027
Kurs dollar 1$ : Rp 15.615 www.klikbca.com (17 Desember 2022)
301
1. Perkiraan Harga Alat
Harga alat pabrik dapat ditentukan bedasarkan harga pada tahun yang lalu
dikalikan dengan Rasio Index harga, Perkiraan harga ini sangat sering
digunakan
Dengan :
Ex = harga alat pada tahun x
Ey = harga alat pada tahun y
Nx = index harga pada tahun x
Ny = index harga pada tahun y
Apabila suatu alat dengan kapasitas tertentu ternyata tidak memotong
kurva spesifikasi, maka harga alat dapat diperkirakan dengan persamaan :
Dengan :
Ea = harga alat a
Eb = harga alat b
Ca = kapasitas alat a
Cb = kapasitas alat b
Asumsi- asumsi yang dipakai dalam perhitungan evaluasi ekonomi terdiri dari:
302
Tabel D.1 Penaksiran indeks harga dengan least square
Dengan metode Least Square (Perry, 3-84), dapat dilakukan penaksiran index
harga rata – rata pada akhir tahun, penyelesaian dengan least Square
menghasilkan persamaan :
y = a + b ( x – x ) (pers, 17,19, Peters & Timmerhaus, 4th ed)
Keterangan
Σ = 10
Σx = 20095
n = = 20095 / 10 = 2009.5
Σx2 = 82.5
Σy = 6017.1
n= = 6017.1 / 10 = 601.71
303
Σy2 = 73541.969
Σ (y – y )2 = Σy2 – Σ (y)2/n
= 3694091.21 – (6017.1)2 / 10
= 73541.969
xy = 12093825.4
Σ (x – x ) (y – y) = Σxy – Σy
= 12093825.4 – (601.71 x 20095 / 10 )
= 2462.95
Nilai
a = y = 601.71
b =
= 2462.95 / 82.5
= 29.85393939
Jadi indeks ditahun 20256
y = a + b (x – xb)
= 601.71 + 29.85393939 ( 2027 – 2009.5 )
= 1124,153939
Jika pabrik akan didirikan pada tahun 2027 maka akan diperoleh indeks harga
(X) untuk pabrik ini maka dari daftar table di atas didapat 1124,153939
1. Harga dalam Rupiah dibulatkan dalam ratusan ribu terdekat,
2. Harga dalam Dollar dibulatkan dalam satuan terdekat,
3. Upah Buruh :
a. Buruh Asing = $ 20 / man hour
b. Buruh Lokal = Rp.15,000 / man hour
c. Perbandingan Man hour asing = 1,5 man hour lokal
304
Tabel D.2 Harga Alat - Alat Proses (Purchased Equipment Cost (PEC)
Harga
No Nama Alat Jumlah Total Total Rupiah
2014 2027
1 Tangki Gas Alam $13.500 $20.594 1 $20.594 Rp321.582.930
2 Heater 01 $34.257 $52.260 1 $52.260 Rp816.034.550
3 Desulfurizer $68.800 $104.956 1 $104.956 Rp1.638.881.893
4 Heater 02 $42.360 $64.621 1 $64.621 Rp1.009.055.770
5 Steam Reformer $77.400 $118.075 1 $118.075 Rp1.843.742.130
6 Cooler 01 $43.670 $66.619 1 $66.619 Rp1.040.261.225
7 Heater 03 $33.500 $51.105 1 $51.105 Rp798.002.085
8 Reaktor $145.400 $221.810 1 $221.810 Rp3.463.567.256
9 Cooler 02 $41.400 $63.156 1 $63.156 Rp986.187.651
10 Separator $29.500 $45.003 1 $45.003 Rp702.718.254
11 Heater 04 $35.200 $53.698 1 $53.698 Rp838.497.713
12 Menara Distilasi $211.700 $322.952 1 $322.952 Rp5.042.896.755
13 Kondensor $37.096 $56.591 1 $56.591 Rp883.662.249
14 Reboiler $32.700 $49.884 1 $49.884 Rp778.945.318
15 Tangki MEA $12.500 $19.069 1 $19.069 Rp297.761.972
16 Tangki Produk $11.500 $17.543 1 $17.543 Rp273.941.014
17 Absorber $59.000 $90.006 1 $90.006 Rp1.405.436.507
18 Pompa 01 $3.200 $4.882 1 $4.882 Rp76.227.065
19 Pompa 02 $3.200 $4.882 1 $4.882 Rp76.227.065
20 Pompa 03 $3.200 $4.882 1 $4.882 Rp76.227.065
21 Pompa 04 $3.200 $4.882 1 $4.882 Rp76.227.065
Total Rp22.446.083.529
Total harga peralatan proses pada tahun 2027 = Rp22.446.083.529
Diperkirakan biaya impor, pengangkutan, pembongkaran dan transportasi alat
sampai dilokasi 25 % dari harga alat. Jadi harga alat :
= 1.25 x Rp22.446.083.529 = Rp22.446.083.529
305
Tabel D.3 Harga Peralatan Utilitas
Tahun
No. Nama alat Jumlah Total
2014 2027
1 Screening $ 12.000 $ 18.306 1 $ 18.306,21
2 Pompa $ 2.100 $ 1.678 10 $ 16.780,69
3 Bak Sedimentasi $ 489 $ 746 1 $ 745,98
4 Tangki Pelarut Alum $ 1.500 $ 18.306 1 $ 18.306,21
5 Tangkit Pelarut Na2CO3 $ 400 $ 1.678 1 $ 1.678,07
6 Clarifier $ 3.900 $ 5.950 1 $ 5.949,52
7 Tangki Filtrasi $ 2.200 $ 3.356 1 $ 3.356,14
8 Tangki Kaporit $ 2.300 $ 3.509 1 $ 3.508,69
9 Tangki Pelarut H2SO4 $ 2.200 $ 3.356 1 $ 3.356,14
10 Cation Exchanger $ 2.990 $ 4.561 1 $ 4.561,30
11 Tangki Pelarut NaOH $ 100 $ 153 1 $ 152,55
12 Anion Exchanger $ 2.500 $ 3.814 1 $ 3.813,79
13 Deaerator $ 9.500 $ 14.492 1 $ 14.492,42
14 Ketel Uap $ 9.300 $ 14.187 1 $ 14.187,31
15 Tangki Bahan Bakar $ 7.700 $ 11.746 1 $ 11.746,49
16 Cooling Tower $ 9.100 $ 13.882 1 $ 13.882,21
Total $ 134.823,72
Maka dalam rupiah $ 134.823,72 = Rp 2.105.272.425
306
Biaya Peralatan
Harga peralatan cenderung meningkat tiap tahun, sehingga untuk
menentukan harga sekarang dapat diperkirakan dari harga tahun – tahun
sebelumnya berdasarkan indeks harga. Perhitungan harga peralatan ini bisa dilihat
lebih lengkap pada appendiks D.
1. Perkiraan Modal Investasi (Capital Investment)
Modal investasi dihitung berdasarkan harga peralatan dan disesuaikan
dengan tabel 6-9 Peters halaman 251
a. Modal tetap (fixed capital investment)
Biaya langsung (direct cost) % (E) Cost
Harga peralatan (a) 100 % Rp31.002.194.941,58
Pemasangan alat 47 % (a) Rp14.571.031.622,54
Instrumentasi dan kontrol 36 % (a) Rp11.160.790.178,97
Perpipaan 68 % (a) Rp21.081.492.560,28
Instalasi listrik 11 % (a) Rp3.410.241.443,57
Gudang dan perawatan 18 % (a) Rp5.580.395.089,48
Fasilitas pelayanan 70 % (a) Rp21.701.536.459,11
Halaman 10 % (a) Rp3.100.219.494,16
Tanah 6 % (a) Rp1.860.131.696,49
Total (1) Rp113.468.033.486,19
Biaya tak langsung (indirect cost)
Rekayasa dan supervisi 33% (a) Rp10.230.724.330,72
Biaya kontruksi 41% (a) Rp12.710.899.926,05
Total (2) Rp22.941.624.256,77
Biaya Kontraktor 21 % (1 + 2) Rp28.646.028.126,02
Biaya tak terduga 42 % (1 + 2) Rp57.292.056.252,04
Total (3) Rp85.938.084.378,06
Total modal tetap (FCI) = (1) + (2) + (3)
= Rp 222.347.742.121,02
b. Modal kerja (working capital investment)
WCI = 15 % TCI
307
= Rp 39.237.836.844,89
c. Modal total (total capital investment)
TCI = FCI + 0.15 TCI
TCI – 0.15 TCI = FCI
0.85 TCI = FCI
TCI = FCI/0.85
= Rp 222.347.742.121,02 / 0.85
= Rp 261.585.578.965,90
Modal Investasi terbagi atas :
1. Modal sendiri (Equity) = 60% TCI
2. Modal pinjaman bank (Loan) = 40% TCI
2. Total Production Cost, TPC
Manufacturing Cost
a) Biaya produksi langsung (direct production cost)
Bahan baku Rp423.557.097.096,92
Gaji karyawan Rp8.766.000.000,00
Utilitas (10% TPC) Rp. 0,1 TPC
Pengawasan (15 % gaji karyawan) Rp1.314.900.000,00
Pemeliharaan & perbaikan (2%FCI) Rp4.446.954.842,42
Operasi suplay (0.5% FCI) Rp1.111.738.710,61
Laboratorium (10 % gaji karyawan) Rp876.600.000,00
Paten dan royalti (3% TPC) Rp 0.03 TPC
308
Jadi total manufacturing cost (TMC) :
= (a) + (b) + (c)
= Rp440.073.290.649,95 +0,13TPC + Rp28.905.206.475,73+ Rp.0,03 TPC
= Rp468.978.497.125,68 + 0,16 TPC
General Expenses
309
5. Pembayaran modal pinjaman selama konstruksi dilakukan secara diskrit dengan
cara sebagai berikut :
b. Pada akhir tahun kedua masa konstruksi {tahun ke (-1)} dibayarkan sisa
modal pinjaman
310
= Rp109.865.943.165,68
Jadi total investasi yang dikeluarkan sebesar :
= Investasi tahun pertama (-1) + Investasi akhir konstruksi (0)
= Rp109.865.943.165,68 + Rp162.183.058.958,86
= Rp272.049.002.124,54
311
Gaji Karyawan (BAB IX Bentuk Organisasi dan Manajemen Perusahaan)
Gaji karyawan perbulan = Rp 730.500.000,00
Gaji karyawan pertahun = Rp 8.766.000.000,00
Harga Penjualan Produk
Produk = 50.000 ton/tahun = 50.000.000 kg/tahun
𝑇𝑃𝐶
Harga dasar = 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙
Rp607.961.806.032,05
= 50.000.000 kg
= Rp 12.159,24
Harga Jual = Rp 14.200,00
Harga penjualan produksi pertahun (S) :
= Rp 14.200,00 x 50.000.000 kg
= Rp 710.000.000.000,00
Perhitungan Break Even Point (BEP)
Perhitungan BEP dengan persamaan :
Dimana :
S : total harga penjualan (sales)
FC : biaya tetap (fixed charges)
SVC : biaya semi variabel (semi variabel cost)
VC : biaya variabel (variabel cost)
Biaya Tetap (FC)
Depresiasi (10%FCI) Rp22.234.774.212,10
Pajak (2%FCI) Rp4.446.954.842,42
Asurasni (1%FCI) Rp2.223.477.421,21
Total Rp28.905.206.475,73
Biaya Variabel (VC)
Bahan baku dan pembantu Rp423.557.097.096,92
Utilitas (10% TPC) Rp60.796.180.603,21
Paten dan royalty (0.02 TPC) Rp12.159.236.120,64
312
Total Rp496.512.513.820,77
Total harga penjualan (S) = Rp710.000.000.000,00
Biaya Semi Variabel (SVC)
Pembiayaan Rp0,03
Gaji karyawan Rp8.766.000.000,00
Laboratorium Rp876.600.000,00
Pemeliharan dan perbaikan Rp4.446.954.842,42
Operasi suplay Rp1.111.738.710,61
Plant over head cost (5% TPC) Rp30.398.090.301,60
Administrasi (3%TPC) Rp18.238.854.180,96
Riset dan pengembangan (3% TPC) Rp18.238.854.180,96
Distribusi dan penjualan (3% TPC) Rp18.238.854.180,96
Total Rp100.315.946.397,51
maka :
BEP = 41,18 %
Dimana :
S = total harga penjualan (sales)
FC = biaya tetap (fixed charges)
SVC = biaya semi vajriabel (semi variabel cost)
VC = biaya variabel (variabel cost)
Maka:
SDP = 21,01 %
Perhitungan Cash Flow
Laba Kotor:
= Harga Penjualan – TPC
= Rp710.000.000.000,00 - Rp607.961.806.032,05
= Rp102.038.193.967,95
313
Pajak penghasilan :
= 20 % laba kotor
= 20 % x Rp102.038.193.967,95
= Rp20.407.638.793,59
Laba bersih :
= Laba kotor – Pajak
= Rp102.038.193.967,95 - Rp20.407.638.793,59
= Rp81.630.555.174,36
Pengembalian pinjaman direncana kan 10 tahun, dengan bunga pinjaman 10%
pertahun.
Cash flow :
= Laba bersih + depresiasi
= Rp81.630.555.174,36
Net cash flow :
= Cash flow – Pengembalian pinjaman
= Rp81.630.555.174,36 - Pengembalian pinjaman
= Rp81.630.555.174,36
(Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel Cash Flow)
Discount cash flow :
= 39,01 %
314
ROI sesudah pajak
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
= 𝑥 100%
𝑇𝐶𝐼
= 31,21 %
Pay Out Time (POT)
POT sebelum pajak
FCI
= Laba Kotor+Depresiasi
= 2,56 Tahun
POT sesudah pajak
FCI
= Laba Kotor+Depresiasi
= 3,20 Tahun
Interest Rate of Return (IRR)
Untuk perhitungan IRR pada setiap tahun, untuk berbagai harga inflasi
dihitung dengan persamaan :
dimana :
i = inflasi
n = tahun
Nilai (i) didapat dengan cara trial dan error, yaitu apabila present value sudah
sama dengan total investasi maka (i) yang dicoba dianggap sudah benar. Dari hasil
trial dan error pada tabel cash flow didapat nilai (i) = 27,05 %
IRR = 0,2705 x 100 %
= 27,05 %
315
TABEL CASH FLOW
Pengemb
INVESTASI Investasi alian Sisa
Kapas Total Pinjaman
Tahun itas Modal Sendiri Modal Pinjaman pinjaman
ke-
Pengelua Akumula Pengelu Akumul (4 ) + ( 8 ( 11 ) - (
ran Inflasi Jumlah si aran Bunga Jumlah asi ) 10 )
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
104.634.23 104.634.23 104.634.23 26.158.55 26.158.55 26.158.55 130.792.78
-2 0% 1.586 1.586 1.586 7.897 7.897 7.897 9.483
5.231.71 5.231.711. 109.865.94 26.158.55 26.158.55 52.317.11 162.183.05
-1 0% 1.579 579 3.166 7.897 7.897 5.793 8.959
5.493.29 5.493.297. 115.359.24 26.158.55 5.231.71 31.390.26 83.707.38 199.066.62 83.707.385
0 0% 7.158 158 0.324 7.897 1.579 9.476 5.269 5.593 .269
492.042.47 8.370.738. 75.336.646
1 60% 4.035 527 .742
8.370.738. 66.965.908
2 80% 527 .215
8.370.738. 58.595.169
3 100% 527 .688
8.370.738. 50.224.431
4 100% 527 .161
8.370.738. 41.853.692
5 100% 527 .635
8.370.738. 33.482.954
6 100% 527 .108
8.370.738. 25.112.215
7 100% 527 .581
8.370.738. 16.741.477
8 100% 527 .054
316
8.370.738. 8.370.738.
9 100% 527 527
8.370.738.
10 100% 527 0
426.000.000. 351.436.21 15.571.84 8.370.738.5 17.717.417. 32.903.775. 48.475.624. 40.104.886. 40.104.886.3 56.846.363.3
000 9.092 9.430 27 50.621.192.951 533 418 848 321 21 75
- - - - -
426.000.000. 468.581.62 15.571.84 7.533.664.6 - 22.990.498. 42.696.640. 27.124.791. 35.495.529. 4.609.356.51 19.591.126.6
000 5.456 9.430 74 65.687.139.561 846 714 284 811 1 10
- - - - - - -
426.000.000. 585.727.03 15.571.84 6.696.590.8 181.995.472.07 63.698.415. 118.297.056 102.725.207 111.095.945 106.486.589. 96.028.616.5
000 1.820 9.430 22 2 225 .847 .416 .943 433 95
426.000.000. 15.571.84 5.859.516.9 404.568.633.60 141.599.02 262.969.611 278.541.461 270.170.722 163.684.133. 284.400.978.
000 0 9.430 69 1 1.760 .840 .271 .744 311 240
426.000.000. 15.571.84 5.022.443.1 405.405.707.45 141.891.99 263.513.709 279.085.559 270.714.820 434.398.954. 284.108.002.
000 0 9.430 16 3 7.609 .845 .275 .748 060 391
426.000.000. 15.571.84 4.185.369.2 406.242.781.30 142.184.97 264.057.807 279.629.657 271.258.918 705.657.872. 283.815.026.
000 0 9.430 63 6 3.457 .849 .279 .753 812 543
317
426.000.000. 15.571.84 3.348.295.4 407.079.855.15 142.477.94 264.601.905 280.173.755 271.803.016 977.460.889. 283.522.050.
000 0 9.430 11 9 9.306 .853 .284 .757 569 694
426.000.000. 15.571.84 2.511.221.5 407.916.929.01 142.770.92 265.146.003 280.717.853 272.347.114 1.249.808.00 283.229.074.
000 0 9.430 58 1 5.154 .857 .288 .761 4.330 846
426.000.000. 15.571.84 1.674.147.7 408.754.002.86 143.063.90 265.690.101 281.261.951 272.891.212 1.522.699.21 282.936.098.
000 0 9.430 05 4 1.002 .862 .292 .765 7.095 998
426.000.000. 15.571.84 837.073.85 409.591.076.71 143.356.87 266.234.199 281.806.049 273.435.310 1.796.134.52 282.643.123.
000 0 9.430 3 7 6.851 .866 .296 .770 7.865 149
318
319
320