SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Disusun Oleh :
Julia Dwita Rambung Batu Kada (45 18 044 005)
i
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, oleh karena anugerah-Nya
yang melimpah, kemurahan dan kasih setianya yang besar akhirnya penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir ini yang berjudul “Prarancangan Pabrik Pupuk
Amonium Sulfat Dari Gipsum Menggunakan Proses Merseburg Dengan Kapasitas
Produksi 152.000 Ton/Tahun”, Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat
yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan program studi S1 pada Program Studi
Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Bosowa Makassar. Pada kesempatan
ini penulis mengucapkan terima kasih atas segala bantuan baik berupa bimbingan,
dorongan, serta semangat dari banyak pihak. Oleh karena itu penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof, Dr. Ir.Batara Surya, S.T., M.Si. selaku rektor Universitas Bosowa.
2. Bapak Dr.Ir.H.Nasrullah, S.T., M.T. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Bosowa.
3. Bapak Dr.Ir.A.Zulfikar Syaiful, M.T selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia,
Fakultas Teknik, Universitas Bosowa.
4. Bapak Dr.Ridwan, S.T., M.Si, selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak
membantu penyusun dengan memberikan pengarahan, tenaga, dan pikiran
serta kritik yang membantu dan kesediaan waktu yang telah diberikan.
5. Bapak Al-Gazali, S.T.,M.T selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak
membantu penyusun dengan memberikan pengarahan, tenaga, dan pikiran
serta kritik yang membantu dan kesediaan waktu yang telah diberikan.
6. Bapak Dr.Ir.A.Zulfikar Syaiful, M.T selaku Dosen Penguji I dan Bapak
M.Tang, S.T.,M.Pkim selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan saran
serta kritik yang sangat membantu.
7. Seluruh Dosen Prodi Teknik Kimia Fakultas Teknik, Universitas Bosowa yang
telah memberikan banyak ilmu pembelajaran selama 8 semester berjalan.
8. Teristimewa, Kedua Orang Tua dan Kakak saya yang tak henti-hentinya
memberikan doa, dukungan moral maupun moril serta motivasi sehingga setiap
proses dapat terselesaikan.
9. HIMATEK FT-UNIBOS, BKKMTKI, dan PEMA-FT UNIBOS sebagai
lembaga dimana saya mendapatkan banyak pengalaman baik dari segi
v
akademik maupun non akademik, karena tanpa lembaga-lembaga tersebut saya
tidak mungkin mengenal orang-orang yang telah membantu saya dalam
berproses.
10. Kepada My Support System Muhammad Arnold, A,Md.T, yang telah banyak
membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini baik dari segi bantuan
pengarahan ilmu, dukungan, motivasi dan doa sehingga setiap proses dapat
terselesaikan.
11. Teman - teman seperjuangan INFO MAZZEH yang telah memberikan support
dan motivasi dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan bersama - sama.
12. Kepada Hizkia Triadi Paningo, S.T, Ayunda Erma Paranduk, S.T, Ayunda
Hariyani, S.T, Ayunda Brigitte Allo Mongan, S.T, dan Ega Milenia Sari, S.T
yang telah memberikan banyak bantuan ilmu dan motivasi dalam penyusunan
skripsi saya sehingga dapat terselesaikan.
13. Untuk diriku yang sudah berusaha keras, terima kasih untuk segalanya.
Akhirnya dengan segala keterbatasan yang ada, penyusun berharap Tugas
Prarancangan ini dapat bermanfaat dan digunakan sebagaimana mestinya.
Makassar, 15 Februari 2023,
vi
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
SURAT PERNYATAAN .................................................................................. iv
KATA PENGANTAR ....................................................................................... v
DAFTAR ISI .................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL............................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xi
INTISARI ......................................................................................................... xii
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Penentuan Kapasitas....................................................................... 2
1.3 Pemilihan Lokasi Pabrik ................................................................ 8
1.4 Tinjauan Pustaka ............................................................................ 10
BAB II. URAIAN PROSES ............................................................................. 22
2.1 Tahap Uraian Proses ...................................................................... 22
2.2 Diagram Alir .................................................................................. 26
BAB III. SPESIFIKASI BAHAN .................................................................... 28
3.1 Sifat Bahan Baku ............................................................................ 28
3.2 Sifat Produk .................................................................................... 30
BAB IV. NERACA MASSA ........................................................................... 31
BAB V. NERACA PANAS .............................................................................. 37
BAB VI. SPESIFIKASI ALAT ........................................................................ 44
BAB VII. UTILITAS ....................................................................................... 55
BAB VIII. LAY OUT PABRIK DAN PERALATAN PROSES ...................... 84
BAB IX. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN ................................ 92
BAB X. EVALUASI EKONOMI .................................................................... 102
BAB XII. KESIMPULAN ............................................................................... 105
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 106
vii
DAFTAR TABEL
viii
Tabel.5.9 Neraca Panas pada Reaktor Netralisasi (R-340) .............................. 41
Tabel.5.10 Neraca Panas pada Evaporator (V-410) ......................................... 41
Tabel.5.11 Neraca Panas pada Barometrik Kondenser (E-109) ....................... 42
Tabel.5.12 Neraca Panas pada Crystalizer (D-440) ......................................... 42
Tabel.5.13 Neraca Panas pada Heater (E-454)................................................. 43
Tabel.5.14 Neraca Panas pada Rotary Dryer (B-450) ...................................... 43
Tabel.7.1 Kebutuhan uap pemanas................................................................... 55
Tabel.7.2 Kebutuhan Air Pendingin Pada Alat................................................. 56
Tabel.7.3 Pemakaian Air Untuk Berbagai Kebutuhan ..................................... 57
Tabel.7.4 Kebutuhan Listrik Unit Proses ........................................................ 61
Tabel.7.5 Kebutuhan Listrik Unit Utilitas ........................................................ 62
Tabel.7.6 Total Limbah Yang Dihasilkan ......................................................... 64
Tabel.8.1 Pembagian luas pabrik ..................................................................... 87
Tabel.8.2 Keterangan tata letak pabrik ............................................................. 89
Tabel.8.3 Keterangan lay out alat utama peralatan pabrik ............................... 91
Tabel.10.1 Jadwal Kerja Karyawan Proses ...................................................... 98
Tabel.10.2 Gaji Karyawan................................................................................ 100
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
INTISARI
xii
BAB I. PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN | 1
b. Fungsi Sulfur :
• Membantu pertumbuhan tunas.
• Berperan sebagai sintesa minyak yang berguna bagi proses pembuatan
zat gula.
Berdasarkan dari data statistik, produksi pupuk ZA di Indonesia belum
mencukupi. Dikarenakan pada saat ini, pabrik di Indonesia yang memproduksi
pupuk ZA hanya PT. Petrokimia Gresik dengan kapasitas produksi 750.000
ton/tahun, sedangkan kebutuhan pupuk ZA di Indonesia lebih dari 750.000
ton/tahun. Oleh karena itu, diperlukan adanya pendirian pabrik pupuk ZA di
indonesia untuk mereduksi jumlah impor pertahun dan mendukung program
pemerintah terkait penyediaan pupuk dalam negeri.
Kapasitas adalah salah satu hal yang harus diperhatikan dalam merancang
suatu pabrik karena dapat mempengaruhi perhitungan teknis maupun
ekonomis. Pabrik pupuk amonium sulfat akan dibangun dengan kapasitas
152.000 ton/tahun pada tahun 2027. Dalam menentukan kapasitas produksi
pabrik pupuk amonium sulfat hal-hal yang dipertimbangkan sebagai berikut:
1.2.1 Kebutuhan Amonium Sulfat di Indonesia
a) Supply
• Data Impor
Berikut data impor amonium sulfat pada tahun terakhir.
Tabel 1.1 Data impor amonium sulfat di Indonesia
Tahun ke- Tahun Impor (ton)
1 2017 11.320
2 2018 16.513
3 2019 21.248
4 2020 21.793
5 2021 30.887
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2017-2021
BAB I PENDAHULUAN | 2
Impor y = 4441,4x - 9E+06
R² = 0,9385
35.000
30.000
25.000
20.000
15.000
10.000
5.000
0
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
BAB I PENDAHULUAN | 3
tahun 2027 dianggap tetap pada nilai 750.000 ton/tahun karena pabrik
telah beroperasi pada kapasitas terpasangnya.
Berdasarkan data impor dan produksi dalam negeri amonium sulfat
di Indonesia pada tahun 2027 yang telah diketahui, maka dapat
ditentukan nilai supply amonium sulfat di Indonesia, yaitu :
Supply = Impor + Produksi
= (2.718 + 750.000) ton/tahun
= 752.718 ton/tahun
b) Demand
• Data Ekspor
Berikut merupakan data ekspor amonium sulfat di Indonesia dalam
beberapa tahun terakhir.
Tabel 1.3 Data Ekspor Amonium Sulfat
Tahun ke- Tahun Ekspor
(ton/tahun)
1 2017 7.421
2 2018 12.322
3 2019 16.475
4 2020 16.967
5 2021 25.445
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2017-2021
BAB I PENDAHULUAN | 4
Kebutuhan ekspor amonium sulfat pada tahun 2027 dapat diprediksi
dengan persamaan tersebut, sehingga :
y = (4069,3 (2027)) - 8.000.000
= 248.471 ton/tahun
• Perhitungan Perkiraan Konsumsi Pada Tahun 2027
Konsumsi amonium sulfat di indonesia pertahunnya dapat dilihat
pada tabel dibawah ini.
Tabel 1.4 Data Konsumsi Amonium Sulfat Pertahunnya
Tahun ke- Tahun Jumlah
(ton/tahun)
1 2017 753.899
2 2018 754.191
3 2019 754.773
4 2020 754.826
5 2021 755.442
y = 372,1x + 3356,3
Konsumsi R² = 0,958
755.600
755.400
755.200
755.000
754.800
754.600
754.400
754.200
754.000
753.800
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
BAB I PENDAHULUAN | 5
Berdasarkan data ekspor dan konsumsi amonium sulfat di Indonesia
pada tahun 2027 yang telah diketahui, maka dapat ditentukan nilai
demand (permintaan) dari amonium sulfat di Indonesia, yaitu :
Demand = Ekspor + Konsumsi
= (248.471 + 757.603) ton/tahun
= 1.006.074 ton/tahun
Berdasarkan proyeksi impor, produksi, ekspor, dan konsumsi pada
tahun 2027, maka peluang pasar untuk pupuk amonium sulfat dapat
ditentukan dengan kapasitas pabrik sebagai berikut :
Peluang = Demand – Supply
= (1.006.074 - 752.718) ton/tahun
= 253.356 ton/tahun × 0,6
= 152.000 ton/tahun
Dikarenakan terdapat produksi bahan baku dalam negeri, maka
dikalikan dengan 0,6 yang dimana ini bertujuan sebagai pembagian
proporsi dan idealnya nilai ketentuan yang ditetapkan yaitu 0,6
sehingga memperoleh kapasitas pabrik 152.000 ton/tahun.
1.2.2 Ketersediaan Bahan Baku
Bahan baku pembuatan amonium sulfat adalah amonia (NH 3), asam sulfat
(H2SO4), dan Gipsum (CaSO4.2H2O). Amonia, asam sulfat, dan gipsum sudah
diproduksi di indonesia sehingga kebutuhan bahan baku dapat dipenuhi
secara kontinyu. Berikut data produsen bahan baku di indonesia :
1. Amonia
Tabel. 1.5 Data Pabrik Amonia di Indonesia
Kapasitas
No. Pabrik Lokasi
(Ton/Tahun)
1 PT. Pupuk Sriwidjaya Palembang 1.335.000
2 PT. Pupuk Kujang Cikampek 660.000
3 PT. Pupuk Kaltim Bontang 2.510.000
4 PT. Kaltim Parna Industri Bontang 500.000
5 PT. Pupuk Iskandar Muda Aceh Utara 386.000
6 PT. Petrokimia Gresik Gresik 850.000
Sumber: kemenperin.go.id
BAB I PENDAHULUAN | 6
2. Asam Sulfat
Tabel. 1.6 Data Pabrik Asam Sulfat di Indonesia
Kapasitas
No. Pabrik Lokasi
(Ton/Tahun)
1 PT. Pupuk Kaltim Bontang 800.000
2 PT. Petrokimia Gresik Gresik 678.000
3 PT. Liku Telaga Gresik 325.000
4 PT. Madu Lingga Gresik 6.000
5 PT. Copper Smelting Co Gresik 600.000
6 PT. Timur Raya Tunggal Tangerang 57.000
7 PT. Indo-Bharat Rayon Purwakarta 54.750
8 PT. South Pasific Viscous Purwakarta 18.000
9 PT. Indonesia Acid Industri Jakarta Timur 82.500
10 PT. Mahkota Indonesia Jakarta Utara 72.500
11 PT. Aktif Indonesia Indah Surabaya 15.000
12 PT. Dunia Kimia Utama Palembang 20.000
13 PT. Ariaguna Nusantara Palembang 9.500
14 PT. Utaki Medan 8.000
Sumber: kemenperin.go.id
3. Gipsum
Gipsum diperoleh dari hasil samping produksi asam fosfat PT.
Petrokimia Gresik dan PT. Petro Jordan Abadi dengan kapasitas masing-
masing pabrik sebesar 550.000 ton/tahun.
Berdasarkan latar belakang yang ada, maka dipilih kapasitas produk
152.000 ton/tahun. Kapasitas ini ditetapkan dengan pertimbangan antara
lain :
1. Dapat membantu memenuhi kebutuhan pupuk amonium sulfat
dalam negeri.
2. Dilihat dari peluang pendirian kapasitas pabrik, kapasitas 152.000
ton/tahun dapat memberi keuntungan.
3. Produk berlebih dapat diekspor untuk meningkatkan devisa negara.
4. Bahan baku dapat terpenuhi karena tersedia dalam negeri.
BAB I PENDAHULUAN | 7
1.3 Pemilihan Lokasi Pabrik
BAB I PENDAHULUAN | 8
1.3.3 Transportasi dan Telekomunikasi
Sebagai kawasan industri, Bontang merupakan wilayah yang sarana
transportasi dan telekomunikasinya cukup memadai. Bontang dekat dengan
pelabuhan, jalan raya dan jalan tol yang memadai sehingga sangat
mendukung pendistribusian produk, tidak hanya di dalam negeri tetapi luar
negeri juga dapat dijangkau.
1.3.4 Tenaga Kerja
Bontang dekat dengan Institusi Pendidikan di daerah kutai kartanegara
seperti STTIB, UNMUL, POLNES, UNIKARTA, ITK dan beberapa kampus
lainnya yang berada disekitaran kalimantan timur, sehingga memudahkan
untuk memperoleh tenaga ahli. Sedangkan untuk tenaga buruh diambil dari
daerah setempat atau dari para pendatang pencari kerja. Tenaga kerja dapat
dipenuhi dengan mudah di daerah sekitar pabrik maupun dari luar daerah.
1.3.5 Kebijakan Pemerintah
Pendirian pabrik juga perlu memperhatikan faktor yang terkait di
dalamnya, kebijaksanaan pengembangan industri yang berhubungan dengan
pemerataan tenaga kerja, kesejahteraan dan hasil pembangunan, maka
Bontang baik dipilih sebagai lokasi pendirian pabrik ini.
1.3.6 Utilitas
Utilitas yang diperlukan adalah keperluan tenaga listrik, air, dan bahan
bakar. Kebutuhan tenaga listrik akan diperoleh dari PLN setempat dan
generator pembangkit lisrik. Kebutuhan air akan diperoleh dari sungai yang
letaknya tidak jauh dari lokasi pabrik dengan melakukan pengolahan terlebih
dahulu.
1.3.7 Karakteristik Tanah dan Lokasi
Struktur dan karakteristik tanah di daerah Bontang tidak perlu ditakutkan
lagi mengingat banyaknya industri lainnya yang sudah ada. Bontang sebagai
kawasan industri memiliki kelayakan yang baik.
BAB I PENDAHULUAN | 9
1.4 Tinjauan Pustaka
BAB I PENDAHULUAN | 10
didih 279,6°C dan titik beku 10,4°C. Asam sulfat dapat dicampur dengan
air pada semua rasio. Larutan asam sulfat encer dapat didefinisikan sebagai
persen berat konten H2SO4 dalam larutan tersebut. Asam sulfat anhidrat
(100%) dapat juga diartikan sebagai sulfur trioksida monohidrat. Asam
sulfat melarutkan sejumlah SO3 membentuk oleum. Konsentrasi oleum
didefinisikan sebagai persen berat SO3 terlarut dalam H2SO4 100%.
3. Gipsum (CaSO4.2H2O)
Gisum dapat diperoleh dari beberapa sumber, antara lain :
• Gipsum dan endapan anhidrit, ditemukan di banyak negara. Berasal dari
larutan jenuh air di laut dangkal, yang menguap dan mengendap sebagai
karbonat, kemudian sulfat, dan akhirnya klorida, yang menyebabkan
peningkatan kelarutan endapan tersebut. Berbagai endapan gipsum dan
anhidrit berbeda dalam kemurnian, struktur, dan warna.
• FGD gipsum, dihasilkan dari desulfurisasi gas buang pembakaran
bahan bakar fosil (batu bara, lignit, minyak) di pembangkit listrik.
Produksi FGD gipsum adalah dengan proses scrubbing gas buang
pembakaran dengan CaCO3, proses pemurnian yang melibatkan
oksidasi diikuti dengan pemisahan gipsum, pencucian, dan kristalisasi
FGD gipsum yang dihasilkan mengandung <10% berat air bebas.
Sekitar 5,4 ton gipsum diproduksi oleh per ton sulfur dalam bahan bakar
dengan kemurnian mencapai >95% berat kalsium sulfat dihidrat
(CaSO4.2H2O).
• Phosphogypsum diperoleh dari produksi basah asam fosfat dari
phosphate rock, biasanya fluorapatite dan asam sulfat. Phosphogypsum
cenderung lembab, berupa serbuk halus dengan kadar air bebas dari
sekitar 20-30% dan mengandung sejumlah pengotor, kadar pengotor
phosphogypsum bergantung dari kandungan phosphate rock dan jenis
proses yang dipilih. Sebagian zat radioaktif yang terkandung dalam
jumlah kecil pada sedimen phosphate rock ditransfer ke
226
phosphogypsum sebagai Ra, yang dapat menyebabkan peningkatan
radioaktivitas gipsum tersebut. Sekitar 1,7 ton gipsum diperoleh dari
per ton phosphate rock dengan kemurnian mencapai 97,6% berat
BAB I PENDAHULUAN | 11
kalsium sulfat dihidrat (CaSO4.2H2O). Perbedaan yang mendasar
antara penggunaan phosphogypsum dengan FGD gipsum yaitu,
phosphogypsum membutuhkan pemurnian lebih lanjut untuk
menghilangkan zat - zat pengotor yang berbahaya dan untuk
memperbaiki bentuk partikel yang kurang sesuai. Kuantitas
phosphogypsum yang dihasilkan per tahun hampir setara dengan
kebutuhan gipsum alami dan anhidrat di dunia, yaitu sekitar 100 × 10 6
ton/tahun.
1.4.2 Produk
1. Pupuk Zwavelzure Ammonia (ZA) ((NH4)2SO4)
Amonium sulfat (ZA) dengan rumus kimia (NH4)2SO4 merupakan
pupuk nitrogen yang mengandung sekitar 21% nitrogen dan 24% sulfur.
Hal ini terjadi secara alami sebagai mascagnite mineral dan menawarkan
banyak keuntungan sebagai pupuk, seperti higroskopitas rendah, fisik
yang baik, stabilitas kimia yang angat baik, baik agronomi efektivitas dan
kehidupan jangka panjang (Gowariker,2009).
Amonium sulfat merupakan pupuk berbentuk asam,oleh karena itu
digunakan pada pH netral atau basa tanah. Dalam bentuknya mengalir
bebas, secara langsung diterapkan pada tanah atau dicampur dengan
bahan granular lainnya. Amonium sulfat juga memasok sulfur, yang
merupakan nutrisi penting bagi tanaman. Pupuk ini juga tahan terhadap
pencucian karena dapat teradsorpsi di tanah koloid, tanah liat dan humus,
dan menggantikan kalsium. Amonium sulfat terserap garam amonium
lalu dikonversi menjadi nitrat oleh bakteri nitrifikasi untuk digunakan
(Speight,2002).
1.4.3 Pemilihan Proses
Menurut Ullman (2003), terdapat 3 macam proses produksi amonium
sulfat yaitu dari amonia dan asam sulfat (Proses De Nora atau biasa disebut
Proses Netralisasi), dari sintesa organik (Proses Sintesis Caprolactam), dan
dari gipsum, amonia, serta karbondioksida (Proses Merseburg).
BAB I PENDAHULUAN | 12
1. Proses De Nora
Menurut Gowariker (2009), produksi amonium sulfat menggunakan
proses De Nora merupakan hasil reaksi netralisasi antara amonia dengan
asam sulfat. Proses netralisasi amonium sulfat terdiri dari beberapa
tahapan yang digambarkan pada diagram proses berikut ini:
BAB I PENDAHULUAN | 13
cukup untuk menguapkan semua kandungan air sebagai produk hasil
reaksi apabila memiliki konsentrasi 70% atau lebih. Untuk
mendapatkan konversi yang tinggi asam sulfat dimasukkan melalui
line yang selalu terendam di bagian atas saturator dan uap amoniak
dilewatkan melalui sparger di bagian bawah saturator. Kemudian
dilakukan pengadukan dengan udara yang dihembuskan melalui
bagian bawah saturator yang berfungsi untuk mencegah
mengendapnya kristal pada dasar saturator. Keasaman dijaga dengan
mengatur jumlah pemasukan NH3 vapour. Pada aliran uap keluar
saturator dipasang kondensor yang dimaksudkan untuk
mengembalikan sejumlah air guna menjaga kesetimbangan air.
Reaksi netralisasi yang terjadi antara amonia dan asam sulfat diikuti
dengan pembentukan kristal amonium sulfat, dengan perbandingan
antara kristal amonium sulfat dan larutan induknya adalah 1 : 1.
b. Tahap Pemisahan Kristal
Alat utama pada proses ini adalah centrifuge separator yang
berfungsi untuk memisahkan kristal amonium sulfat dari larutan
induknya (mother liquor). Slurry amonium sulfat dengan
perbandingan antara liquid : solid = 1 : 1, slurry dalam saturator
dialirkan ke dalam centrifuge yang terdapat screen untuk
memisahkan kristal dari larutannya. Butiran Kristal amonium sulfat
diteruskan ke belt conveyor dan screw conveyor untuk selanjutnya
dibawa ke rotary dryer untuk dikeringkan. Sedangkan larutan induk
dialirkan dialirkan ke mother liquor tank untuk direcycle ke
saturator. Kristal yang diharapkan 55% tertahan di screen yang
berukuran 30 mesh.
c. Tahap Pengeringan
Alat utama pada proses ini adalah rotary dryer yang berfungsi
untuk mengeringkan kristal ZA sampai kandungan air maksimum
1%. Kristal ZA yang masih basah diberi anti cacking untuk
mencegah penggumpalan lalu dialirkan ke dalam rotary dryer dan
dikontakkan dengan udara kering yang panas secara co-current.
BAB I PENDAHULUAN | 14
Suhu udara masuk pada 120-150°C dan keluar pada 50-60oC, rotary
dilengkapi dengan pemanas udara dengan menggunakan low
pressure steam (tekanan 10 kg/cm2 dan temperatur 178-180oC).
Debu ditarik dengan kompressor dan masuk ke wet cyclone
separator kemudian disemprot dengan air. Debu yang tercampur
dengan air kemudian bercampur dalam tangki mother liquor,
sedangkan udara yang bersih dapat langsung dibuang ke udara
bebas.
d. Tahap Penampungan Produk
Tahap ini berfungsi umtuk mengirimkan kristal ZA ke bagian
pengepakan dan pengantongan. Kristal ZA yang keluar dari rotary
dryer dimasukkan vibrating feeder dan diangkut ke bucket elevator.
Kristal masuk ke collecting hopper dan diangkut belt conveyor ke
bagian pengantongan untuk dilakukan proses pengepakan.
2. Proses Sintesis Caprolactam
Amonium sulfat diproduksi sebagai by product dari aliran proses
oksidasi caprolactam dan aliran proses pembentukan kembali
caprolactam. Caprolactam merupakan senyawa organik yang mayoritas
digunakan sebagai bahan baku utama dalam proses polimerasi
pembuatan nylon 6 atau polyamide 6. Pada by product caprolactam yang
berupa cairan terdapat kandungan amonium sulfat dengan konsentrasi
sebesar 35 % (Gowariker,2009).
2 HON(SO3NH4)2 + 4 H2O → (NH2OH)2.H2SO4 + 2 (NH4)2SO4 + H2SO4
2 C6H11O + (NH2OH)2.H2SO4 + 2 NH3 → 2 C6H11N + (NH4)2SO4 + 2
H2O
Proses pembuatan caprolactam menggunakan bahan baku berupa
sikloheksanon dan hidroksilamin sulfat dengan penambahan oleum,
toluene, dan amonia. Berikut adalah diagram proses pembuatan
caprolactam dengan amonium sulfat sebagai by product :
BAB I PENDAHULUAN | 15
Gambar 1.6 Diagram Proses Pembuatan Caprolactam dengan
Byproduct Amonium Sulfat
Dari diagram proses diatas dapat dilihat bahwa amonium sulfat
terbentuk melalui 2 tahap, yaitu tahap oksimasi dan tahap netralisasi.
Tahap oksimasi merupakan proses pembentukan sikloheksanon oksim
yang merupakan hasil reaksi antara sikloheksanon dan hidroksilamin
sulfat dengan penambahan NH3 pada reaktor oksim pada suhu 105oC dan
tekanan atmosfer. Setelah dilakukan proses sentrifugasi, slurry yang
dihasilkan berupa sikloheksan, sedangkan larutan amonium sulfat yang
terpisah dikirim ke tangki penampungan amonium sulfat. Tahap
netralisasi merupakan proses penetralan beckman yang terbentuk dari
rekasi antara sikloheksan oksim dengan H2SO4 menggunakan NH3 pada
beckmann rearrangement reactor dengan suhu 150oC dan tekanan 7 atm.
Setelah dipisahkan melalui separator, maka terbentuklah padatan
caprolactam yang akan diolah menjadi nylon dan larutan amonium sulfat
yang dicampur dengan amonium sulfat dari proses oksimasi pada tangki
penampungan amonium sulfat (Nasmiarti, 2013).
Menurut Goodwin (1979), larutan yang terbentuk pada tangki
penyimpanan amonium sulfat memiliki konsentrasi sebesar 40%.
Larutan inilah yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan pupuk
BAB I PENDAHULUAN | 16
ZA. Terdapat beberapa tahapan untuk mengolah larutan amonium sulfat
40% dari amonium sulfat tank menjadi pupuk ZA, yaitu :
a. Tahap Kristalisasi
Larutan amonium sulfat 40% dipanaskan menggunakan heater
hingga suhu 77-82oC, kemudian dipompa menuju crystalizer dengan
tekanan sebesar 660 mmHg. Pada crystalizer terjadi proses
pemekatan dan pembentukan kristal ZA dari larutan amonium sulfat
40% dengan bantuan steam. Uap air akan terlepas dari crystalizer
berupa kondensat, yang akan diolah menggunakan heat exchanger
untuk menghasilkan steam yang dapat dimanfaatkan kembali pada
crystalizer. Slurry hasil kristalisasi berupa kristal amonium sulfat
dengan konsentrasi 60-70%.
b. Tahap Sentrifugasi
Hasil dari tahap kristalisasi akan dialirkan menuju settling tank.
Settling tank didesain untuk mengurangi kandungan cairan pada
centrifuge dimana larutan dengan kadar amonium sulfat rendah akan
overflow ke mother liquor tank untuk dipekatkan kembali,
sedangkan kristal ZA akan mengendap di bawah tangki dan masuk
ke dalam centrifuge. Centrifuge berfungsi untuk memisahkan antara
kristal ZA dengan mother liquor. Kristal ZA yang dihasilkan
berkisar antara 9-12 ton/hr per centrifuge dengan sistem 2 centrifuge.
c. Tahap Pengeringan
Alat utama pada tahap ini adalah rotary dryer yang berfungsi
untuk mengeringkan kristal ZA yang diperoleh dari proses
sentrifugasi dengan cara mengurangi kadar air pada Kristal ZA. Pada
rotary dryer dilakukan pemanasan secara kontinyu menggunakan
udara kering. Untuk kristal ZA dengan flowrate 70000 scf/ton dapat
dikeringkan dengan udara kering sebesar 20000 scf/ton. Kristal ZA
dengan kadar air sebesar 2-5% akan turun menjadi 0,1-0,5% saat
keluar rotary dryer dan siap dimasukkan pada tahap screening.
BAB I PENDAHULUAN | 17
d. Tahap Scrubbing
Gas panas dari dryer akan melewati scrubber untuk menyerap
kandungan partikel amonium sulfat yang masih terkandung dalam gas
buang. Proses ini sendiri memiliki 2 fungsi, yaitu sebagai pengontrol
polusi gas buang ke lingkungan dan juga digunakan sebagai product
recovery. Sebagai product recovery, gas buang akan diserap
menggunakan mother liquor dari settling tank. Scrubber liquor yang
diperoleh akan dimanfaatkan kembali sebagai penyerap pada
scrubber.
e. Tahap Screening dan Bagging
Kristal ZA yang dihasilkan akan dilewatkan conveyor untuk
dimasukkan ke proses screening. Proses screening berungsi untuk
memisahkan kristal ZA berdasarkan ukuran yang diinginkan. Kristal
ZA yang telah lolos screening akan dikirim ke tahap bagging untuk
dilakukan proses pengepakan.
3. Proses Merseburg
Menurut Gowariker (2009), proses ini dinamakan proses Merseburg
karena merupakan gabungan antara amonia dan karbondioksida untuk
menghasilkan amonium karbonat, dimana nantinya akan direaksikan
dengan gipsum sehingga menghasilkan amonium sulfat dan kalsium
karbonat pada keadaan eksotermis. Proses ini memiliki banyak
keuntungan seperti kalsium karbonat sebagai hasil samping dapat
digunakan untuk produksi semen, pupuk, dan proses ini juga tidak
membutuhkan suplai sulfur. Pada tahap karbonisasi terjadi reaksi sebagai
berikut :
NH3 + H2O → NH4OH
2 NH4OH + CO2 → (NH4)2CO3 + H2O
Pada reaksi pembentukan amonium karbonat, temperatur harus
dijaga berkisar antara 40-65oC. Hal ini dikarenakan apabila temperatur
amonium karbonat lebih rendah, maka akan terbentuk kristal yang
berpotensi menyumbat aliran dan menyebabkan kerusakan pada unit
BAB I PENDAHULUAN | 18
selanjutnya. Sedangkan apabila temperatur terlalu tinggi, dapat
menyebabkan kenaikan tekanan CO2 dan NH3 (Zosen, 1983).
Menurut Zosen (1983), pada tahap reaksi amonium karbonat yang
dihasilkan akan direaksikan dengan gipsum yang merupakan hasil
samping dari proses pembuatan asam fosfat untuk menghasilkan larutan
amonium sulfat dan juga CaCO3 seperti yang ditunjukkan oleh reaksi
dibawah ini :
(NH4)2CO3 + CaSO4.2H2O → (NH4)2.SO4 + CaCO3
Endapan yang dihasilkan akan disaring pada tahap filtrasi. Larutan
amonium sulfat kemudian dikirim ke chalk settler untuk mengendapkan
sisa-sisa kapur yang lolos penyaringan, sedangkan CaCO3 yang
tertinggal akan dibawa dengan chalk cake conveyor sebagai by product.
Pada tahap netralisasi, larutan amonium sulfat akan di netralisasi
menggunakan H2SO4 untuk meningkatkan konversi dari amonium sulfat,
selanjutnya akan dikirim ke tahap evaporasi dan kristalisasi untuk
dipekatkan. Pada tahap ini sudah terbentuk kristal ZA sehingga harus
dipisahkan dari cairannya pada tahap sentrifugasi menggunakan alat
centrifuge. Kristal ZA yang dihasilkan kemudian dikirim ke dryer-cooler
untuk dilakukan proses pengeringan dan pendinginan. Produk ZA yang
dihasilkan dari tahap ini telah dapat dikirim ke Gudang penyimpanan
untuk selanjutnya dilakukan pengemasan (Zosen,1983).
1.4.4 Seleksi Proses
Untuk dapat menyeleksi proses yang baik untuk digunakan dalam
pembuatan pabrik pupuk ZA ini, perlu dilakukan peninjauan mengenai
perbandingan tiap-tiap proses yang ada. Berikut merupakan uraian mengenai
seleksi proses yang dilakukan :
Tabel 1.7 Perbandingan 3 Proses Pembuatan Pupuk ZA
No. Aspek De Nora Sintesis Merseburg
(Netralisasi) Caprolactum
1. Bahan Baku H2SO4 dan Sikloheksanon NH3, Gipsum
NH3. dan (hasil samping
Hidroksilamin pabrik asam
sulfat (belum fosfat), CO2
BAB I PENDAHULUAN | 19
ada pabrik di (limbah gas
Indonesia yang PLTU), dan
memproduksi). H2SO4.
2. Produk Amonium Amonium Amonium
Sulfat. Sulfat. Sulfat.
3. Hasil Tidak Caprolactam CaCO3 (dapat
Samping memiliki hasil Cair. diolah kembali
samping. menjadi
gipsum
sehingga dapat
digunakan
kembali
menjadi bahan
baku).
4. Unit dan Saturator, Crystalizer, Absorber,
Peralatan Separator, Settling Tank, Reactor, Gas
Proses Centrifuge, Centifuge, Scrubber,
Dryer, Dryer, Rotary
Cyclone. Scrubber. Vacuum Filter,
Neutralization
Tank,
Evaporator,
Crystalizer,
Centrifuge,
Dryer-Cooler.
5. Kemurnian 95% 75% 98,5%
(Kandungan (Kandungan (Kandungan
ZA pada ZA pada ZA pada
larutan induk larutan induk larutan induk
40%). 25%). 41%).
6. Pencucian Keasaman Keasaman Keasaman
Kristal kristal tidak tinggi sehingga kristal rendah
menentu menyulitkan sehingga
tingkat penyucian dan memudahkan
keasamannya penyimpaan, pencucian dan
sehingga memiliki penyimpanan,
menyulitkan resiko serta mampu
untuk kehilangan mengurangi
menentukan amonia. resiko
proses yang kehilangan
digunakan amonia.
untuk
BAB I PENDAHULUAN | 20
pencucian.
7. Kebutuhan Cukup kecil Cukup kecil Cukup besar
Energi dan dikarenakan dikarenakan dikarenakan
Utilitas jumlah alat jumlah alat banyaknya
yang yang jumlah alat
digunakan digunakan yang
sedikit. sedikit. digunakan.
8. Pengolahan Gas buang Masih terdapat CaCO3 dapat
Limbah hasil sisa diolah kembali
pengeringan caprolactam menjadi
dimasukkan ke cair yang susah gipsum
dalam cyclone diolah dan sehingga dapat
untuk dapat digunakan
menangkap mencemari kembali
kristal ZA agar lingkungan. menjadi bahan
tidak terbuang baku.
ke lingkungan.
9. Kebutuhan Membutuhkan Membutuhkan Membutuhkan
Tenaga sedikit tenaga sedikit tenaga banyak tenaga
Kerja kerja karena kerja karena kerja karena
jumlah unit jumlah unit unit dan
dan peralatan dan peralatan peralatan yang
yang yang digunakan
digunakan digunakan banyak.
sedikit. sedikit.
BAB I PENDAHULUAN | 21
BAB II. URAIAN PROSES
F-214
CO2 R-320 R-340 62˚C
76˚C 45˚C Reaktor 2 Reaktor pH 4-5
1,2 bar (NH4)2CO3 Netralisasi H-441
65˚C
(NH4)2SO4 (NH4)2CO3 Centrifuge
70-73˚C H2SO4
(NH4)2SO4
F-456
F-341 B-450
Tangki
H2SO4 40˚C Rotary Dryer
Produk
Sifat Kimia
Pada temperatur tinggi terdekomposisi menjadi hidrogen dan nitrogen.
- Bereaksi dengan potassium permanganate.
- Bereaksi dengan klor
8NH3 + 3Cl2 → N2 + 6NH4Cl
- Mengalami reaksi oksidasi pada pembuatam asam nitrat dengan
sangat cepat pada suhu 650°C (katalis platinum rhodium)
4NH3 + 5O2 → 4NO + 6H2O
2NO + O2 → 2NO2
3NO2 + H2O → 2HNO3 + NO
- Bereaksi dengan air dan bersifat reversibel
3NH3 + H2O → NH4+ + OH
Sifat Kimia
- Dengan basa membentuk garam dan air
H2SO4 + 2NaOH → Na2SO4 + H2O
- Dengan alkohol membentuk eter dan air
2C2H5OH + H2SO4 → C2H5OC2H5 + H2O + H2SO4
- Bereaksi dengan NaCl
NaCl + H2SO4 → NaSO4 + 2HCl
- Bereaksi dengan MgCO3 membentuk MgSO4
MgCO3 + H2SO4 → MgSO4 + H2O + CO2
- Korosif terhadap semua logam
3. Gipsum (CaSO4.2H2O)
Sifat Fisika
Tabel. 3.3 Sifat Fisika Gipsum
Sifat Keterangan
Rumus molekul CaSO4.2H2O
Berat molekul 172,17
Specific gravity 2,32
Panas Pembentukan Standart (ΔH) kcal/mol -338,73
Kelarutan dalam air (% berat) pada 100°C 0,223
Sifat Kimia
Pada suhu 280oC menjadi amonium bisulfat
(NH4)2SO4 → NH4HSO4
(NH4)2SO4 + 2 NaCl → NH4Cl + Na2SO4
Perhitungan neraca massa pada proses pembuatan pupuk amonium sulfat dari
gipsum berdasarkan ketentuan sebagai berikut :
Ditetapkan :
1 tahun produksi = 330 hari
1 hari operasi = 24 jam
Basis = 1 jam
Kapasitas = 152.000 ton amonium sulfat/tahun
= 460.606,06 kg amonium sulfat/hari
= 19.191,91 kg amonium sulfat/jam
Kemurnian produk [(NH4)2SO4] = 99%
= 19.000 kg/jam
Air = 1%
= 1.919 kg/jam
4.1 Absorber (D-210)
Tabel 4.1 Neraca Massa pada Absorber D-210
Masuk Keluar
Komponen Massa Kg Komponen Massa Kg
Aliran F1 Aliran F2
CO2 7.034,94 CO2 140,6988
NH3 5.492,5200 NH3 165,1518
H2O 32.308,94 305,8506
Aliran F3
(NH₄)₂CO₃ 15.041,98
H2O 29.488,57
44.530,55
Evaporator 2
Komponen Masuk Komponen Keluar
Aliran F11 Aliran F12
(NH4)2SO4 19.803,71 (NH4)2SO4 19.803,71
H2O 42.097,26 H2O 27.649,87
47.453,57
Terevaporasi
H2O 14.447,39
Total 61.900,97 Total 61.900,97
Evaporator 3
Komponen Masuk Komponen Keluar
Aliran F12 Aliran F13
(NH4)2SO4 19.803,71 (NH4)2SO4 19.803,71
H2O 27.649,87 H2O 13.202,47
33.006,18
Terevaporasi
H2O 14.447,39
Total 47.453,57 Total 47.453,57
Masuk Keluar
Komponen Massa kg/jam Komponen Massa kg/jam
Aliran F3 Aliran F17
(NH₄)₂CO₃ 15.041,9808 (NH4)2SO4 18.526,2707
H2O 29.488,5686 H2O 185,4482
44.530,5494 CO3(PO4)2
18,5448
Aliran F6 AntiCracking
CaSO42H2O 25.175,0000 18.730,2636
H2O 7.903,7791 Aliran F18
(NH4)2SO4 18,5448
33.078,7791 H2O 4.450,7557
4.469,3005
Total 77.609,3285 Total 23.199,5642
Ditetapkan :
1 tahun produksi = 330 hari
1 hari operasi = 24 jam
Basis = 1 jam
Kapasitas = 152.000 ton amonium sulfat/tahun
= 460.606,0606 kg amonium sulfat/hari
= 19.191,9191 kg amonium sulfat/jam
Satuan Panas = kkal
Suhu reference = 25°C
ΔH25 -934.105,10
H2O H2O
pendingin in 514.670,49 pendingin out 2.063.202,80
Total 3.718.192,18 Total 3.718.192,18
H2O H2O
pendingin 2.259.096,79 kondensat 269.882,88
H2O
pendingin 9.056.230,88
Total 9.393.584,48 Total 9.393.584,48
Qloss -7.709,72
Total 4.521.754,03 Total 4.521.754,03
Ditetapkan :
1 tahun produksi = 330 hari
1 hari operasi = 24 jam
Basis = 1 jam
1. Tangki Penyimpanan Amonia (F-211)
Fungsi : Menyimpan gas amonia.
Jumlah : 1 unit
Kebutuhan : 1 hari Kondisi operasi
Tekanan : 1,42 atm
Temperatur : 303,15 K
Kapasitas : 133.138,68 kg
Bentuk : Tangki bejana bulat (hemispherical).
Spesifikasi tangki
Silinder
Diameter dalam : 989,86 in
Diameter luar : 1.339,85 in
Tinggi : 989,86 in
Tebal : 174,99 in
Bahan konstruksi : SA-283 Grade C
Tutup
Tebal : 174,99 in
Bahan konstruksi : SA-283 Grade C
2. Tangki Penyimpanan Karbondioksida (F-214)
Fungsi : Menyimpan gas karbondioksida.
Jumlah : 1 unit
Kebutuhan : 1 hari Kondisi operasi
Tekanan : 1,58 atm
Temperatur : 303,15 K
Kapasitas : 170.526,95 kg/jam
Bentuk : Tangki bejana bulat (hemispherical).
Utilitas dikenal sebagai salah satu penunjang suatu fasilitas bangunan yang
bertujuan dalam bidang kesehatan, kenyamanan, mobilitas bangunan dan
keselamatan. Utilitas merupakan elemen pendukung yang sangat penting dalam
suatu pabrik untuk menunjang kegiatan dan mempercepat proses produksi.
Sehingga, semua sarana dan prasarana harus dirancang dan dibangun sedemikian
rupa agar operasional dalam pabrik tidak terkendala.
Berdasarkan kebutuhannya, utilitas dalam produksi pabrik pupuk amonium
sulfat adalah sebagai berikut :
1. Unit Penyediaan dan Pengolahan air
2. Unit Pengolahan Steam
3. Unit Pembangkit Listrik
4. Unit Penyediaan Bahan Bakar
5. Unit Pengolahan Limbah
7.1 KEBUTUHAN UAP (STEAM)
Tabel 7.1 kebutuhan uap pemanas
Nama Alat Kebutuhan Uap (Kg/jam)
Heater (E-213) 4,970
Premixer (M-110) 2.970,405
Heater (E-343) 2.706,300
Evaporator (V-410) 58.495,602
Evaporator (V-420) 46.506,162
Evaporator (V-430) 33.879,014
Barometric Kondenser (E-109) 14.447,394
Crystallizer (D-440) 119.407,866
Heater (E-454) 91.900,745
Total 370.318,459
Untuk faktor keamanan diambil sebesar 5-20 % dan diambil 16 % sebagai
faktor keamanan, Maka :
Total steam yang dibutuhkan = 1,16 × 370.318,459 kg/jam
= 429.569,412 kg/jam
Diperkirakan 80 % kondensat dapat digunakan kembali dengan 20 %
akibat loss dinding (Winarto, 2014).
Kondensat yang digunakan kembali = 80 % × 429.569,412 kg/jam
Maka :
We = 0,00085 × 1.708.190,937 × (176 - 86) = 130.676,607 kg/jam
= 63.150,767 gal/jam
Total kesadahan air = 5,75 gr/gal × 63.150,767 gal/jam × 24 jam
= 8.709.044,711 gr/jam
= 8.709,045 kg/jam
Adapun perhitungan total regenerasi yang digunakan pada resin kation yaitu
sebagai berikut:
Kapasitas resin = 39,3 kg/ft3 (Lenntech, 1998)
= 39.300 gr/ft3 = 2,55 kg/ft3
Kebutuhan regenerasi = 2 lb/ft3 (Lenntech, 1998)
Regenerasi H2SO4 = (8.709,045 kg/jam × 2 lb/ft3)/ 2,55 kg/ft3
= 6.830,623 lbm/jam = 3.101,103 kg/jam
2. Penukar anion/Anion Exchanger
Penukar anion berfungsi untuk mengikat ion negatif yang akan ditukar
dengan kandungan ion hidroksida dari resin. Adapun cara perhitungan
kesadahan kation adalah sebagai berikut:
Air sungai mengandung Anion NH3, CO2, SO4, NO3, Cl dan PO3
1 gr/gal = 17,1 ppm (Nalco 1998)
Total kesadahan anion = 39,55 ppm/17,1
= 2,31 gr/gal
Jumlah air yang diolah = 238.020,803 kg/jam
= 63.150,767 gal/jam
Total kesadahan air = 2,31 gr/gal × 63.150,767 gal/jam × 24 jam
= 3.505.421,517 gr/jam
= 3.505,42 kg/jam
Adapun perhitungan total regenerasi yang digunakan pada resin anion yaitu
sebagai berikut :
Kapasitas resin = 26,2 kgr/ft3 (Lenntech, 2002)
= 26.200 gr/ft3 = 1,70 kg/ft3
Kebutuhan regenerasi = 1,72 lb/ft3 (Lenntech, 2002)
Regenerasi NaOH = (3.505,42 kg/jam × 1,72 lb/ft3)/1,70 kg/ft3
= 3.546,66 lbm/jam = 1.610,18 kg/jam
a. Deaerasi
Deaerasi adalah proses penghilangan kadar oksigen dalam air. Oksigen
dalam air dapat menyebabkan korosi pada peralatan logam seperti ketel uap.
Alat yang digunakan dalam proses deaerasi yaitu deaerator. Deaerator
merupakan peralatan penting dalam sistem pemanas air umpan pada PLTU
(Hariyatma, dkk., 2015).
d. Daerah utilitas
Daerah ini merupakan tempat penyediaan keperluan pabrik yang
berhubungan dengan utilitas yaitu air, steam, brine dan listrik.
e. Daerah Administrasi
Merupakan pusat dari semua kegiatan administrasi pabrik dalam
mengatur operasi pabrik serta kegiatan-kegiatan lainnya.
Ukuran
No Bangunan m2 Jumlah
(m)
1 Jalan aspal 2350
2 Pos keamanan 5x5 25 4
3 Parkir 20 x 30 600 2
4 Taman 20 x 10 200 4
5 Timbangan truk 10 x 10 100 1
6 Pemadam kebakaran 10 x 10 100 2
7 Bengkel 15 x 15 225 1
8 Kantor 30 x 40 1200 1
9 Kantin 15 x 15 225 1
10 Poliklinik 10 x 10 100 1
11 Musholla 30 x 30 900 1
12 Ruang proses 60 x 60 3600 1
13 Ruang kontrol 10 x 10 100 1
14 Laboratorium 25 x 25 625 1
15 Unit pengolahan air 30 x 30 900 1
16 Unit pembangkit Listrik 25 x 20 500 1
17 Unit gudang listrik 25 x 20 500 1
18 Storage produk 25 x 25 625 1
19 Storage bahan baku 25 x 25 625 1
20 Gudang 25 x 25 625 1
21 Daerah perluasan 60 x 60 3600 1
22 Utilitas 20 x 20 400 1
23 Perpustakaan 25 x 20 500 1
2 3 6
POS PARKIR PEMADAM KEBAKARAN
KEAMANAN 13
RUANG KONTROL
18 19
STORAGE STORAGE 14
PRODUK BAHAN BAKU LABORATORIUM
UNIT GUDANG
16
BENGKEL
LISTRIK
TAMAN
PEMBANGKIT
17
7
4
LISTRIK
12 20
RUANG PROSES GUDANG
21 15
UNIT 5
DAERAH PERLUASAN 22
PENGOLAHAN TIMBANGAN
UTILITAS
AIR TRUK
SUNGAI
D-440
R-310
F-211
F-214
B-450
F-456
F-314
9.1 Umum
Bentuk Perusahaan : Perseroan Terbatas (PT)
Letak : Jl.Karya Bakti Bontang Lestari, Kota Bontang
Lapangan Usaha : Memproduksi pupuk amonium sulfat
Kapasitas Produksi : 152.000 ton/tahun
9.2 Bentuk Perusahaan
Bentuk perusahaan dari pabrik ini direncanakan berbentuk Perseroan
Terbatas (PT). Dasar pertimbangan dari pemilihan bentuk perusahaan ini
adalah sebagai berikut :
a. Mudah mendapatkan modal, selain modal dari bank, modal dapat juga
diperoleh dari penjualan saham.
b. Kekayaan perseroan terpisah dari kekayaan setiap pemegang saham.
c. Demi kelancaran produksi, maka tanggung jawab setiap pemegang saham
dipegang oleh pimpinan perusahaan.
d. Kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin kerana tidak terpengaruh
oleh terhentinya pemegang saham, direksi, maupun karyawan.
9.3 Struktur Organisasi
Struktur Organisasi : Garis Dan Staf
Bentuk organisasi ini mempunyai keuntungan antara lain :
a. Dapat dipergunakan oleh setiap organisasi yang bagai manapun besar
maupun tujuan.
b. Ada pembagian yang jelas antara pimpinan, staf dan pelaksana.
c. Bakat-bakat yang berbeda dari para karyawan dapat dikembangkan
menjadi suatu spesialisasi.
d. Sistem penempatan “The Right Man in The Right Place” lebih mudah
dilaksanakan.
e. Pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat walaupun banyak
orang yang diajak berunding karena pimpinan perusahaan dapat
mengambil keputusan yang mengikat.
Keterangan :
P = Pagi S = Siang M = Malam L = Libur
Dewan Komisaris
Direktur Utama
Direktur Direktur
Teknik & Proses Admin & Keuangan
Kepala Bagian Kepala Bagian Kepala Bagian Kepala Bagian Kepala Bagian
Teknik Produksi Umum Pemasaran Keuangan
Seksi
Seksi Seksi Riset & Seksi
Personalia & Seksi
Pemeliharaan Pengembangan Pemesanan
Kesejahteraan anggaran
& Perbaikan & Penjualan
Seksi
Seksi
Keamanan Seksi
Seksi Produksi Seksi
Gudang Pembelian
Utilitas & & Proses
Tenaga
Seksi
Administrasi
KARYAWAN
3. Berdasarkan tinjauan ekonomi yang terdiri dari analisa non-discounted cash flow
dan discounted cash flow, pabrik Pupuk Amonium Sulfat layak untuk dikaji lebih
lanjut dengan harga jual produk Rp.8.500 /kg.
Perhitungan neraca massa pada proses pembuatan pupuk amonium sulfat dari
gipsum berdasarkan ketentuan sebagai berikut :
Ditetapkan :
1 tahun produksi = 330 hari
1 hari operasi = 24 jam
Basis = 1 jam
Kapasitas = 152.000 ton amonium sulfat/tahun
1 tahun
= 152.000 ton/tahun × 1.000 kg × 330 hari
1 hari
= 460.606,06 kg amonium sulfat/hari × 24 jam
Komponen BM (kg/kmol)
NH3 17
CO2 44
CaSO4.2H2O 172
H2SO4 98
(NH4)2CO3 96
H2O 18
(NH4)2SO4 132
CaCO3 100
LAMPIRAN A | 109
1. Absorber (D-210)
Fungsi : Menyerap gas NH3 dan CO2 menggunakan pelarut air, menghasilkan
larutan amonium karbonat. (F2)
CO2
NH3
Absorber
(F1)
NH3
CO2
H2O (F3)
(NH4)2CO3
LAMPIRAN A | 110
NH3 bereaksi = 2 x mol CO2 bereaksi
= 2 x 156,6873 kmol/jam
= 313,3746 kmol/jam
NH3 sisa = 323,0894 kmol/jam – 313,3746 kmol/jam
= 9,7148 kmol/jam
= 165,1516 kg/jam
c. H2O
Menurut Gowariker (2009), untuk mereaksikan 170 kg NH3 pada absorber
diperlukan 1000 kg H2O
H2O masuk = 32.308,9400 kg/jam
= 1.794,9411 kmol/jam
H2O bereaksi = 1 x mol CO2 bereaksi
= 1 x 156,6873 kmol/jam
= 156,6873 kmol/jam
H2O sisa = 1.794,9411 kmol/jam – 156,6873 kmol/jam
= 1.638,2538 kmol/jam
= 29.488,57 kg/jam
d. (NH4)2CO3
(NH4)2CO3 terbentuk = 156,69 kmol/jam
= 15.041,98 kg/jam
Tabel A.2 Neraca Massa pada Absorber D-210
Masuk Keluar
Komponen Massa Kg Komponen Massa Kg
Aliran F1 Aliran F2
CO2 7.034,94 CO2 140,6988
NH3 5.492,52 NH3 165,1518
H2O 32.308,94 305,8506
Aliran F3
(NH₄)₂CO₃ 15.041,98
H2O 29.488,57
44.530,55
Total 44.836,40 Total 44.836,40
LAMPIRAN A | 111
2. Scrubber (D-220)
Fungsi : Menyerap sisa-sisa gas NH3 dan CO2 menggunakan pelarut air
menghasilkan larutan amonium karbonat.
(F2)
NH3
CO2
Scrubber
H2O
(F4)
(NH4)2CO3
LAMPIRAN A | 112
H2O bereaksi = 1 x mol CO2 bereaksi
= 1 x 3,1337 kmol/jam
= 3,1337 kmol/jam
H2O sisa = 53,9712 kmol/jam – 3,1337 kmol/jam
= 50,8374 kmol/jam
= 915,0737 kg/jam
d. (NH4)2CO3
(NH4)2CO3 = 3,133746 kmol/jam
= 300,8396 kg/jam
Tabel A.3 Neraca Massa pada Scrubber D-220
Masuk Keluar
Komponen Massa Komponen Massa
Aliran F2 Aliran F4
CO2 140,6988 CO2 2,8140
NH3 165,1518 NH3 58,6044
H2O 971,4812 (NH₄)₂CO₃ 300,8396
H2O 915,0737
Total 1.277,33 Total 1.277,33
LAMPIRAN A | 113
3. Premixer (M-110)
Fungsi : Mencampur bahan baku gipsum dan air sebelum diumpankan ke
reaktor.
(F5)
CaSO4.2H2O
H2O
(F6)
Premixer CaSO4.2H2O
a. CaSO4.2H2O
CaSO4.2H2O masuk = 25.175 kg/jam
= 146,3663 kmol/jam
b. H2O
Perbandingan antara gipsum dan H2O = 1 : 3
H2O masuk = 3 x mol CaSO4.2H2O masuk
= 3 x 146,3662 kmol/jam
= 439,0988 kmol/jam
= 7.903,78 kg/jam
Tabel A.4 Neraca Massa pada Premixer M-110
Masuk Keluar
Komponen Massa Komponen Massa
Aliran F5 Aliran F6
CaSO4.2H2O 25.175,00 CaSO4.2H2O 25.175,00
H2O 7.903,78 H2O 7.903,78
Total 33.078,78 Total 33.078,78
LAMPIRAN A | 114
4. Reaktor (R-310)
Fungsi : Mereaksikan (NH4)2CO3 dengan CaSO4.2H2O menghasilkan
(NH4)2SO4.
(F6) (F7)
CaSO4.2H2O (NH4)2SO4
H2O CaCO3
H2O
Reaktor
(F3)
(NH4)2CO3
a. (NH4)2CO3
(NH4)2CO3 masuk = 15.041,9808 kg/jam
= 156,6873 kmol/jam
(NH4)2CO3 bereaksi = 83% x mol (NH4)2CO3 masuk
= 83% x 156,6873 kmol/jam
= 130,0505 kmol/jam
(NH4)2CO3 sisa = 156,6873 – 130,0505 kmol/jam
= 26,6368 kmol/jam
= 2.557,1367 kg/jam
b. CaSO4.2H2O
CaSO4.2H2O masuk = 146,3663 kmol/jam
= 1 x mol (NH4)2CO3 bereaksi
= 1 x 130,0505 kmol/jam
= 130,0505 kmol/jam
CaSO4.2H2O sisa = 146,3663 – 130,0505 kmol/jam
= 16,3158 kmol/jam
= 2.806,3211 kg/jam
LAMPIRAN A | 115
c. (NH4)2SO4
(NH4)2SO4 terbentuk = 1 x mol (NH4)2CO3 bereaksi
= 1 x 130,0505 kmol/jam
= 130,0505 kmol/jam
= 17.166,6606 kg/jam
d. CaCO3
CaCO3 terbentuk = 1 x mol (NH4)2CO3 bereaksi
= 1 x 130,0505 kmol/jam
= 130,0505 kmol/jam
= 13.005,0459 kg/jam
e. H2O
H2O terbentuk = 2 x mol (NH4)2CO3 bereaksi
= 2 x 130,0505 kmol/jam
= 260,1009 kmol/jam
= 4.681,8165 kg/jam
Tabel A.4 Neraca Massa pada Reaktor R-310
Masuk Keluar
Komponen Massa kg/jam Komponen Massa kg/jam
Aliran F3 Aliran F7
(NH₄)₂CO₃ 15.041,9808 (NH4)2SO4 17.166,6606
H2O 29.488,5686 CaCO3 13.005,0459
44.530,5494 (NH₄)₂CO₃ 2.557,1367
Aliran F6 CaSO42H2O 2.806,3211
CaSO42H2O 25.175,0000 H2O 42.074,1642
H2O 7.903,7791
33.078,7791
Total 77.609,3285 Total 77.609,3285
LAMPIRAN A | 116
5. Rotary Vacum Filter (H-330)
Fungsi : Memisahkan CaCO3 dan CaSO4.2H2O yang tidak bereaksi dari
larutan amonium sulfat.
(F7)
CaSO4.2H2O (F8)
H2O H2O
(NH4)2SO4 Rotary Vacum
(NH4)2SO4
(NH4)2CO3 Filter
CaCO3
(F9)
CaCO3
CaSO4.2H2O
(NH₄)₂CO₃
Asumsi :
Amonium sulfat tidak ada yang terikut cake
Amonium karbonat yang terikut cake sebesar 2,5 %
H2O yang terikut cake sebesar 2,5 %
H2O yang dibutuhkan sebesar 20% dari total arus
LAMPIRAN A | 117
6. Reaktor Netralisasi (R-340)
Fungsi : Menetralkan larutan amonium karbonat yang bersifat basa
menggunakan asam sulfat menghasilkan larutan amonium sulfat.
(F11)
CO2
(F8)
H2O
(NH4)2SO4 Raktor (F10)
(NH₄)₂CO₃ (NH4)2SO4
H2O Netralisasi H2O
H2SO4
= 28,9266 kg/jam
c. (NH4)2SO4
(NH4)2SO4 terbentuk = 1 x mol (NH4)2CO3 bereaksi
= 1 x 19,9776 kmol/jam
= 19,9776 kmol/jam
= 2.637,0473 kg/jam
d. H2O
H2O = 1 x mol (NH4)2CO3 bereaksi
= 1 x 19,9776 kmol/jam
= 19,9776 kmol/jam
= 359,5974 kg/jam
LAMPIRAN A | 118
e. CO2
CO2 terbentuk = 1 x mol (NH4)2CO3 bereaksi
= 1 x 19,9776 kmol/jam
= 19,9776 kmol/jam
= 879,0158 kg/jam
Tabel A.7 Neraca Massa pada Reaktor Netralisasi R-340
Masuk Keluar
Komponen Massa (kg/jam) Komponen Massa (kg/jam)
Aliran F8 Aliran F10
(NH4)2SO4 17.166,6606 (NH4)2SO4 19.803,7078
(NH₄)₂CO₃ 1.917,8526 H2O 56.544,6531
H2O 56.185,0558 76.348,3610
H2SO4 1.957,8078 Aliran F11
CO2 879,0158
Total 77.227,3767 Total 77.227,3767
LAMPIRAN A | 119
7. Evaporator (V-410)
Fungsi : Meningkatkan konsentrasi amonium sulfat dengan menguapkan
pelarut air.
H2 O H2O
H2O
(F10)
(NH4)2SO4
H2 O Evaporator
Evaporator Evaporator
2 3
1
Keterangan :
• F : Feed masuk
• L1, L2, L3 : Massa produk yang berpindah
• V1, V2, V3 : Asumsi massa uap H2O
• xf, x1, x2, x3 : jumlah H2O pada produk yang terevaporasi
• Nilai persentasi H2O yang terevaporasi sekitar 60% : 0,6
19.803,7078 = L3 (0,6)
(V1 + V2 + V3) = F – L3
= 43.371,1078 kg/jam
LAMPIRAN A | 120
• Asumsi V1 = V2 = V3 = 14.457,0359 kg/jam
1. F = L1 + V1
76.377,2876 = L1 + 14.457,0359 kg/jam
L1 = 76.377,2876 – 14.457,0359
L1 = 61.920,2516 kg/jam
2. L1 = L2 + V2
61.920,2516 = L2 + 14.457,0359
L2 = 61.920,2516 – 14.457,0359
L2 = 47.463,2157 kg/jam
3. L2 = L3 +V3
47.463,2157 = L3 + 14.457,0359
L3 = 47.463,2157 – 14.457,0359
L3 = 33.006,1797 kg/jam
• Mencari x1,x2, dan x3 (Jumlah H2O pada produk yang terevaporasi)
1. F.xf = L1 . x1
19.803,7078 = 62.490,21 . x1
x1 = 19.803,7078 / 62.490,21
x1 = 0,32
2. L1.x1 = L2 . x2
19.803,7078 = 48.078,26 . x2
x2 = 19.803,7078 / 48.078,26
x2 = 0,42
3. L2.x2 = L3 . x3
19.803,7078 = 33.666,30 . x3
x3 = 19.803,7078 / 33.666,30
x3 = 0,6 (balance)
LAMPIRAN A | 121
Tabel A.8 Neraca Massa pada Evaporator V-410, V-420, V-430
Evaporator 1
Komponen Masuk Komponen Keluar
Aliran F10 Aliran F11
(NH4)2SO4 19.803,71 (NH4)2SO4 19.803,71
H2O 56.573,58 H2O 42.116,54
61.920,25
Terevaporasi
H2O 14.457,04
Total 76.377,29 Total 76.377,29
Evaporator 2
Komponen Masuk Komponen Keluar
Aliran F11 Aliran F12
(NH4)2SO4 19.803,71 (NH4)2SO4 19.803,71
H2O 42.116,54 H2O 27.659,51
47.463,22
Terevaporasi
H2O 14.457,04
Total 61.920,25 Total 61.920,25
Evaporator 3
Komponen Masuk Komponen Keluar
Aliran F12 Aliran F13
(NH4)2SO4 19.803,71 (NH4)2SO4 19.803,71
H2O 27.659,51 H2O 13.202,47
33.006,18
Terevaporasi
H2O 14.457,04
Total 47.463,22 Total 47.463,22
LAMPIRAN A | 122
8. Crystallizer (D-440)
Fungsi : Mengkristalkan larutan amonium sulfat yang keluar dari evaporator dan
recycle dari centrifuge.
H2O
Terevaporasi
(F13) (F14)
H2O (NH4)2SO4 (l)
(NH4)2SO4 Crystallizer H2O (l)
H2O (NH4)2SO4 (s)
(NH4)2SO4 H2O (s)
Dimana :
P = Berat kristal yang terbentuk (kg)
R = Ratio BM antara am. Sulfat kristal / am. Sulfat larutan
S = kelarutan amonium sulfat (kg amonium sulfat / kg pelarut)
Wo = Berat amonium sulfat yang akan dikristalkan (kg)
Ho = Berat pelarut pada feed (kg)
E = Berat pelarut yang teruapkan (kg)
Perhitungan :
a. Ratio BM (R)
BM (NH4)2SO4 = 132 kg/kgmol
132
R = 132
=1
b. Solubilty (S)
Kelarutan amonium sulfat pada mother liquor pada suhu 100˚C = 103,3
kg / 100 kg pelarut
103,300
S = 100
LAMPIRAN A | 123
c. Berat (NH4)2SO4
Wo = 19.803,7078 kg/jam
Wo = 6.086,7723 kg/jam
d. Berat Pelarut (H2O)
Ho = 13.202,4719 kg/jam
Ho = 5.300,0822 kg/jam
e. Evaporation
Asumsi H2O yang terevaporasi sebesar 30%
E = 3.960,7416 kg/jam
E = 1.590,0247 kg/jam
100.Wo−S(Ho−E)
P =Rx 100−S(R−1)
P1 = 19.708,2408 kg/jam
P2 = 6.048,4474 kg/jam
Yang terkristalisasi = 80%
(NH4)2SO4 terkristalisasi (1) = 80% x massa kristal terbentuk
= 80% x 19.708,2408
= 15.766,5926 kg/jam
(NH4)2SO4 terkristalisasi (2) = 80% x massa kristal terbentuk
= 80% x 6.048,4474
= 4.838,7579 kg/jam
(NH4)2SO4 sisa kristalisasi (1) = (NH4)2SO4 feed - (NH4)2SO4 kristal
= 19.803,7078 – 15.766,5926
= 4.037,1152 kg/jam
(NH4)2SO4 sisa kristalisasi (2) = (NH4)2SO4 feed - (NH4)2SO4 kristal
= 6.086,7723 – 4.838,7579
= 1.272,9747 kg/jam
Berat H2O pada kristal (1) = Kristal terbentuk - (NH4)2SO4 kristal
= 19.708,2408 – 15.766,5926
= 3.941,6482 kg/jam
LAMPIRAN A | 124
= 1.209,6895 kg/jam
Berat H2O sisa kristalisasi (1) = H2O feed – H2O kristal – H2O evp
= 5.300,0822 kg/jam
Berat H2O sisa kristalisasi (2) = H2O feed – H2O kristal – H2O evp
= 3.287,0581 kg/jam
Tabel A.9 Neraca Massa pada Crystalizer D-440
Masuk Keluar
Komponen Massa kg/jam Komponen Massa kg/jam
Aliran F13 Aliran F14
(NH4)2SO4 25.890,4801 (NH4)2SO4 (s) 20.605,3505
H2O 18.502,5541 H2O (s) 5.151,3376
44.393,0342 (NH4)2SO4 (l) 5.285,1296
H2O (l) 8.587,1403
LAMPIRAN A | 125
9. Centrifuge (H-441)
Fungsi : Memisahkan kristal ZA dari mother liquor.
(F15)
(F14) H2O
(NH4)2SO4 (l) (NH4)2SO4
H2O (l) Centifuge
(NH4)2SO4 (s) (F16)
H2O (s) H2O
(NH4)2SO4
LAMPIRAN A | 126
10. Rotary Dryer (B-450)
Fungsi : Menurunkan kadar air pada pupuk ZA. (F17)
H2O
(NH4)2SO4
(F15) Anticracking
H2O
Dryer
(NH4)2SO4 (F18)
H2O
(NH4)2SO4
Neraca massa total : F15 = F17 + F18
Neraca massa komponen :
a. (NH4)2SO4
(NH4)2SO4 masuk = 18.544,8155 kg/jam
Asumsi (NH4)2SO4 terikut udara = 0,1 %
(NH4)2SO4 = 99,9 % x feed
= 18.526,2707 kg/jam
(NH4)2SO4 terikut udara = feed – produk
= 18,5448 kg/jam
b. H2O
H2O masuk = 4.636,2039 kg/jam
Kadar air pada feed (x1) = 0,1854
Kadar air pada feed (x2) = 0,01
Rate of drying (kg H2O teruap/jam) = Berat fee ( x1 – x2)
= 4.450,7557 kg/jam
H2O sisa = H2O masuk – H2O teruap
= 4.636,2039 – 4.450,7557
= 185,4482 kg/jam
c. Anticracking
Jumlah Anticracking = 0,1 % dari ZA masuk
= 18,5448 kg/jam
LAMPIRAN A | 127
Tabel A.11 Neraca Massa pada Rotary Dryer B-450
Masuk Keluar
Komponen Massa kg/jam Komponen Massa kg/jam
Aliran F15 Aliran F17
(NH4)2SO4 18.544,8155 (NH4)2SO4 18.526,2707
H2O 4.636,2039 H2O 185,4482
CO3(PO4)2 CO3(PO4)2
AntiCracking 18,5448 AntiCracking 18,5448
18.730,2636
Aliran F18
(NH4)2SO4 18,5448
H2O 4.450,7557
4.469,3005
Total 23.199,5642 Total 23.199,5642
LAMPIRAN A | 128
LAMPIRAN B
PERHITUNGAN NERACA PANAS
Ditetapkan :
1 tahun produksi = 330 hari
1 hari operasi = 24 jam
Basis = 1 jam
Kapasitas = 152.000 ton amonium sulfat/tahun
= 460.606,0606 kg amonium sulfat/hari
= 19.191,9191 kg amonium sulfat/jam
Satuan Panas = kkal
Suhu reference = 25°C
QInput = QOutput
Asumsi : 1. Tidak ada akumulasi energi (steady state)
2. Perubahan energi kinetik diabaikan (Ek = 0)
3. Perubahan energi potensial diabaikan (Ep = 0)
4. Tidak ada usaha yang ditambahkan (W = 0)
5. Neraca panas dihitung pada setiap kapasitas alat
Sehingga,
Q = ∆H
1. Heater (E-213)
Fungsi : Memanaskan amonia dari suhu 30°C sampai 45°C sebelum masuk
absorber tower (D-210).
Saturated
Steam
(1) (2)
NH3 NH3
H2O H2O
T = 303,15 K T = 303,15 K
Kondensat
T = 318,15 K
LAMPIRAN B | 129
Cp bahan masuk (T = 303,15 K)
Cp NH3 = 401,61 J/gmol C = 0,10 kkal/kg C
Cp H2O = 23.261,45 J/gmol K = 5,56 kkal/kg K
Tabel B.1 Perhitungan Enthalpy Panas yang Masuk
Q = Qout - Qin
Q = 2.613,10 kkal/jam
Saturated steam digunakan untuk memenuhi kebutuhan panas. Data steam yang
digunakan (T = 393,15 K)
Hv = 2.706,30 kJ/Kg = 646,3887 kkal/kg
H1 = 503,71 kJ/Kg = 120,3091 kkal/kg
λ steam = 526,0796 kkal/kg
Q
Massa steam =
λ
2.613,10
= 526,0796
= 4,9671 kg/jam
Panas steam masuk = m × Hv
= 3.210,69 kkal/jam
LAMPIRAN B | 130
Panas steam keluar = m × H1
= 597,59 kkal/jam
Tabel B.3 Neraca Panas pada Heater (E-213)
Masuk Keluar
Komponen Panas (kkal/jam) Komponen Panas (kkal/jam)
Aliran (1) Aliran (2)
NH3 526,86 NH3 2.162,12
H2O 305,57 H2O 1.283,42
LAMPIRAN B | 131
2. Heater (E-216)
Fungsi : Memanaskan karbondioksida dari suhu 30°C sampai 45°C sebelum
masuk absorber tower (D-210).
Saturated
Steam
(3) (4)
CO2 CO2
H2O H2O
T = 303,15 K T = 303,15 K
Kondensat
T = 318,15 K
Cp bahan masuk (T = 303,15 K)
Cp CO2 = 1.061,62 J/gmol C = 0,2536 kkal/kg C
Cp H2O = 23.261,45J/gmol K = 5,56 kkal/kg K
Tabel B.4 Perhitungan Enthalpy Panas yang Masuk
Q = Qout - Qin
Q = 8.113,73 kkal/jam
Saturated steam digunakan untuk memenuhi kebutuhan panas. Data steam yang
digunakan (T = 393,15 K)
Hv = 2.706,30 kJ/Kg = 646,3887 kkal/kg
LAMPIRAN B | 132
H1 = 503,71 kJ/Kg = 120,3091 kkal/kg
λ steam = 526,08 kkal/kg
Q
Massa steam = λ
8.113,73
= 526,08
= 15,4230 kg/jam
Panas steam masuk = m × Hv
= 9.969,26 kkal/jam
Panas steam keluar = m × H1
= 1.855,53 kkal/jam
Tabel B.6 Neraca Panas pada Heater (E-216)
Masuk Keluar
Komponen Panas (kkal/jam) Komponen Panas (kkal/jam)
Aliran (3) Aliran (4)
CO2 1.783,81 CO2 8.635,24
H2O 394,47 H2O 1.656,78
LAMPIRAN B | 133
3. Absorber (D-210)
Fungsi : Menyerap gas NH3 dan CO2 menggunakan pelarut air menghasilkan
larutan amonium karbonat. (5)
NH3
Air Pendingin T = 318,15 K
T = 303,15 K CO2
T = 324,15 K
(2)
NH3
T = 318,15 K
H2O
T = 303,15 K Absorber
(4)
CO2
T = 318,15 K
(6)
(NH4)2CO3
Air Pendingin T = 318,15 K
T = 318,15 K H2O
LAMPIRAN B | 134
Cp bahan keluar (T = 324,15 K)
Cp NH3 = 270.075.915,40 J/gmol C = 64.506,55 kkal/kg C
Cp CO2 = 1.009,50 J/gmol C = 0,24 kkal/kg C
Tabel B.8 Perhitungan Enthalpy Panas yang Keluar
Komponen Massa (Kg) T (K) Cp Q (kkal/jam)
NH3 165,15 64.506,55 10.653.373,19
324,15
CO2 140,70 0,24 33,92
H2O 29.488,57 49,75 1.466.956,85
338,15
(NH4)2CO3 15.041,98 0,44 6.652,96
Total 44.836,40 12.127.016,93
LAMPIRAN B | 135
Q
m =
(Cp .ΔT)
258.423.142,87
=
(14,9687.(318,15−303,15))
= 1.150.948,95 kg/jam
Cp air pendingin masuk = (T = 303,15 K)
Cp H2O = 374,684 J/gmol K = 4,9750 kkal/kg K
H = m . Cp . ΔT
= 1.150.948,95 × 4,9750 × (318,15 – 303,15)
= 85.889.565,28 kkal/kg
Cp air pendingin keluar = (T = 318,5 K)
Cp H2O = 1.502,0007 J/gmol K = 19,9437 kkal/kg K
H = m . Cp . ΔT
= 1.150.948,95 × 19,9437 × (318,15 – 303,15)
= 344.312.708,15 kkal/kg
Tabel B.9 Neraca Panas pada Absorber (D-210)
Masuk Keluar
Komponen Panas (kkal/jam) Komponen Panas (kkal/jam)
Aliran (2) Aliran (5)
H2O 179.625,44 NH3 10.660.497,98
NH3 261.994.406,38 CO2 33,95
Aliran (4) Aliran (6)
CO2 1.302,84 (NH4)2CO3 6.657,41
H2O 1.467.937,93
ΔH25 -8.382.935,48
H2O 85.889.565,28 H2O 344.312.708,15
pendingin in pendingin out
Total 348.064.899,94 Total 348.064.899,94
LAMPIRAN B | 136
4. Scrubber (D-220)
Fungsi : Menyerap sisa-sisa gas NH3 dan CO2 menggunakan pelarut air
menghasilkan larutan amonium karbonat.
(7)
Air Pendingin
H2O
T = 303,15 K
T = 303,15 K
(8)
(5) (NH4)2CO3
H2 O
NH3 Scrubber NH3
CO2
T = 324,15 K CO2
T = 309,15 K
Air Pendingin
LAMPIRAN B | 137
Tabel B.11 Perhitungan Enthalpy Panas yang Keluar
= 48.203,35 kg/jam
LAMPIRAN B | 138
Cp air pendingin masuk (T = 303,15 K)
Cp H2O = 374,6804 J/gmol K = 4,9750 kkal/kg K
H = m . Cp . ΔT
= 48.203,35 × 4,975 × (318,15 – 303,15)
= 3.597.175,02 kkal/kg
Cp air pendingin keluar (T = 318,15 K)
Cp H2O = 1.502,0007 J/gmol K = 19,9437 kkal/kg K
H = m . Cp . ΔT
= 48.203,35 × 19,9437 × (318,15 – 303,15)
= 14.420.297,36 kkal/kg
Tabel B.12 Neraca Panas pada Scrubber (D-220)
Masuk Keluar
Komponen Panas (kkal/jam) Komponen Panas (kkal/jam)
Aliran (7) Aliran (8)
H2O 5.401,07 NH3 326,77
Aliran (5) CO2 6,28
NH3 10.660.497,98 (NH4)2CO3 111,67
CO2 33,95 H2O 10.024,63
ΔH25 -167.658,71
H2O H2O
pendingin in 3.597.175,02 pendingin out 14.420.297,36
Total 14.263.108,01 Total 14.263.108,01
LAMPIRAN B | 139
5. Premixer (M-110)
Fungsi : Mencampur bahan baku gipsum dan air sebelum diumpankan ke
reaktor (R-310).
(7)
Saturated Steam H2O
T = 393,15 K T = 303,15 K
(9) (10)
CaSO4.2H2O Premixer CaSO4.2H2O
T = 303,15 K H2O
Kondensat
T = 393,15 K
LAMPIRAN B | 140
Panas pencampuran gipsum sebesar -0,18 kkal/gmol, sehingga :
ΔHS = laju aliran gipsum x panas pencampuran
= -26.345,93 kkal/jam
Q = Qout - (Qin - ΔHS)
Q = 1.562.652,62 kkal/jam
Saturated steam digunakan untuk memenuhi kebutuhan panas.
Data steam yang digunakan (T = 393,15 K)
Hv = 2.706,3 kJ/kg = 646,8212 kkal/kg
H1 = 503,7 kJ/kg = 120,3896 kkal/kg
λ steam = 526,4316 kkal/kg
Q
Massa steam =
λ steam
1.562.652,62
=
526,4316
= 2.968,39 kg/jam
LAMPIRAN B | 141
6. Reaktor (R-310)
Fungsi : Mereaksikan (NH4)2CO3 dengan CaSO4.2H2O menghasilkan
(NH4)2SO4.
Air Pendingin
T = 303,15 K
(10)
CaSO4.2H2O
H2O (11)
T = 338,15 K (NH4)2SO4
Reaktor CaCO3
(8)
(NH4)2CO3
(NH4)2CO3
CaSO4.2H2O
H2 O
H2O
T = 338,15 K
Air Pendingin
T = 318,15 K
LAMPIRAN B | 142
Tabel B.17 Perhitungan Enthalpy Panas yang Keluar
Komponen Massa (kg) T (K) Cp Q (kkal/jam)
CaCO3 13.005,05 9,62 125.046,41
H2O 42.074,16 56,85 2.392.048,42
(NH4)2SO4 17.166,66 343,15 0,34 5.804,14
(NH4)2CO3 2.557,14 0,49 1.247,46
CaSO4.2H2O 2.806,32 63,38 177.877,22
Total 77.609,33 2.702.023,66
LAMPIRAN B | 143
Q = m . Cp . ΔT
Q
m =
(Cp .ΔT)
2.969.233,80
=
(14,9687.(318,15−303,15))
= 13.224,19 kg/jam
Cp air pendingin masuk (T = 303,15 K)
Cp H2O = 374,6804 J/gmol K = 4,9750 kkal/kg K
H = m . Cp . ΔT
= 13.224,19 × 4,9750 × (318,15 – 303,15)
= 986.855,12 kkal/kg
Cp air pendingin keluar (T = 318,5 K)
Cp H2O = 1.502,0007 J/gmol K = 19,9437 kkal/kg K
H = m . Cp . ΔT
= 13.224,19 × 19,9437 × (318,15 – 303,15)
= 3.956.088,92 kkal/kg
Tabel B.18 Neraca Panas pada Reaktor (R-310)
Masuk Keluar
Komponen Panas (kkal/jam) Komponen Panas (kkal/jam)
Aliran (8) Aliran (11)
(NH4)2CO3 6.657,41 CaCO3 125.130,04
H2O 1.467.937,93 H2O 2.392.648,18
Aliran (10) (NH4)2SO4 5.808,02
CaSO4.2H2O 2.907.039,25 (NH4)2CO3 1.248,30
H2O 393.449,31 CaSO4.2H2O 177.996,19
ΔH25 -897.980,62
H2O pendingin in 986.855,12 H2O pendingin out 3.956.088,92
Total 5.761.939,02 Total 5.761.939,02
LAMPIRAN B | 144
7. Rotary Vacum Filter (H-330)
Fungsi : Memisahkan CaCO3 dan CaSO4.2H2O yang tidak bereaksi dari
larutan amonium sulfat.
(11)
(12)
CaCO3
Rotary Vacum H2O
H2O
Filter (NH4)2SO4
(NH4)2SO4
(NH4)2CO3
(NH4)2CO3
T = 327,15 K
CaSO4.2H2O
T = 343,15 K (13)
CaCO3
T = 303,15 K
CaSO4.2H2O
T = 303,15 K (NH4)2CO3
H2 O
T = 327,15 K
LAMPIRAN B | 145
Cp bahan keluar (T = 327,15 K)
Cp CaCO3 = 24.703,92 J/gmol K = 5,90 kkal/kg K
Cp CaSO4.2H2O = 161.126,48 cal/mol K = 38,484 kkal/kg K
Cp (NH4)2CO3 = 1.399,47 J/gmol K = 0,334 kkal/kg K
Cp H2O = 145.816,79 J/gmol K = 34,83 kkal/kg K
Tabel B.20 Perhitungan Enthalpy Panas yang Keluar
Komponen Massa (kg) T (K) Cp Q (kkal/jam)
(NH4)2SO4 17.166,66 0,22 3.757,00
(NH4)2CO3 1.917,85 0,33 641,06
H2O 56.156,13 34,83 1.955.792,07
CaCO3 13.005,05 327,15 5,90 76.735,39
CaSO4.2H2O 2.806,32 38,48 107.999,62
(NH4)2CO3 639,28 0,33 213,69
H2O 1.439,90 34,83 50.148,51
Total 93.131,19 2.195.287,34
LAMPIRAN B | 146
8. Heater (E-343)
Fungsi : Memanaskan asam sulfat dari suhu 30°C sampai 70°C sebelum
masuk tangki netralisasi (R-340).
Saturated Steam
(14) (15)
H2SO4 H2SO4
H2O H2O
T = 303,15 K T = 343,15 K
Kondensat
Q = Qout - Qin
Q = 4.167,10 kkal/jam
Saturated steam digunakan untuk memenuhi kebutuhan panas.
Data steam yang digunakan (T = 393,15 K)
Hv = 2.706,3 kJ/kg = 646,8212 kkal/kg
LAMPIRAN B | 147
H1 = 503,7 kJ/kg = 120,3896 kkal/kg
λ steam = 526,4316 kkal/kg
Q
m =
λ steam
4.167,10
=
526,4316
= 7,915742635 kg/jam
Panas steam masuk = m x Hv
= 5.120,07 kkal/jam
Panas steam keluar = m x H1
= 952,97 kkal/jam
Masuk Keluar
Komponen Panas (kkal/jam) Komponen Panas (kkal/jam)
Aliran (14) Aliran (15)
H2SO4 328,11 H2SO4 3.011,35
H2O 160,71 H2O 1.644,57
LAMPIRAN B | 148
9. Reaktor Netralisasi (R-340)
Fungsi : Menetralkan larutan amonium karbonat yang bersifat basa
menggunakan asam sulfat menghasilkan larutan amonium sulfat.
(17)
CO2
(12) T = 335,15 K
(NH4)2SO4
(NH4)2CO3
H2O
T = 327,15 K Reaktor Netralisasi (16)
(NH4)2SO4
(15)
CO2
H2SO4
T = 335,15 K
H2O
T = 343,15 K
LAMPIRAN B | 149
Tabel B.26 Perhitungan Enthalpy Panas yang Keluar
Q = -1.548.532,30 kkal/jam
LAMPIRAN B | 150
1.548.532,30
=
(14,9687.(318,15−303,15))
= 6.896,76 kg/jam
Cp air pendingin masuk = (T = 303,15 K)
Cp H2O = 374,6804 J/gmol K = 4,975 kkal/kg K
H = m . Cp . ΔT
= 6.896,76 × 4,975 × (318,15 – 303,15)
= 514.670,49 kkal/kg
Cp air pendingin keluar = (T = 318,15 K)
Cp H2O = 1.502,0007 J/gmol K = 19,9437 kkal/kg K
H = m . Cp . ΔT
= 6.896,76 × 19,9437 × (318,15 – 303,15)
= 2.063.202,80 kkal/kg
ΔH25 -934.105,10
H2O H2O
pendingin in 514.670,49 pendingin out 2.063.202,80
Total 3.718.192,18 Total 3.718.192,18
LAMPIRAN B | 151
10. Evaporator (V-410)
Fungsi : Meningkatkan konsentrasi amonium sulfat dengan menguapkan pelarut
air.
(16)
(NH4)2SO4
H2O
T = 335,15 K Evaporator Evaporator
Evaporator
2 3
1
(18)
H2O
T = 393,15 K (21)
(19) (20) (NH4)2SO4
(NH4)2SO4 (NH4)2SO4 H2O
H2O H2O
Perhitungan BPR tiap effect evaporator :
X1 = 0,3268
X2 = 0,4232
X3 = 0,6000
BPR1 = -10,00˚C
BPR2 = -3,89˚C
BPR3 = 11,11˚C
Kondisi operasi evaporator :
Suhu saturated steam, T3sat = 53 ˚C
Suhu steam masuk, Ts1 = 120 ˚C
Ʃ ∆T available = Ts1 - T3sat - (BPR1 + BPR2 + BPR3)
= 69,7778 ˚C
U1 = 10.989 U2 = 6.235 U3 = 4.111
∑ ∆T1/U1
∆T1 = 1/U1 + 1/U2 + 1/U3
∆T1 = 12,8373 ˚C
∆T2 = 22,6254˚C
∆T3 = 34,3151˚C
LAMPIRAN B | 152
Perhitungan actual boilling point pada larutan untuk setiap effect :
1) T1 = Ts1 - ∆T1
= 107,1627
Ts1 = 120
2) T2 = T1 - BPR1 - ∆T2
= 94,54
Ts2 = T1 - BPR1
= 117,1627
3) T3 = T2 - BPR2 - ∆T3
= 64,11
Ts3 = T2 - BPR2
= 98,43
Perhitungan neraca panas evaporator
Dari data Hitachi Dozen, diperoleh data Cp (NH4)2SO4 sebagai berikut :
LAMPIRAN B | 153
1,20
1,00
Cp (cal/g.k)
0,80
0,20
0,00
0 2 4 6 8 10
% wt (NH4)2SO4
Perhitungan effect 1 :
H1 = Hs2 (saturation enthalphy pada Ts2) + (1.884 x BPR1)
= 2.701,67 + (1.884 x -10,00 )
= 2.682,8311 kJ/kg
λs1 = Hs1 (vapor sat. enthalphy pada Ts1) - hs1 (liquid sat. pada Ts1)
= 2.202,59 kJ/kg
Perhitungan effect 2 :
H2 = Hs3 (saturation enthalphy pada Ts3) + (1.884 x BPR2)
= 2.671,1039 + (1.884 x kJ/kg -3,89)
= 2.663,7772
LAMPIRAN B | 154
λs2 = Hs2 (vapor sat. enthalphy pada Ts2) - hs2 (liquid sat. pada Ts2)
= 2.209,8933 kJ/kg
Perhitungan effect 3 :
H3 = Hs4 (saturation enthalphy pada Ts4) + (1.884 x BPR3)
= 2.596,9943 + (1.884 x11,11) kJ/kg
= 2.617,9276
λs3 = H2 - hs3
= 2.250,7943 kJ/kg
Kebutuhan steam :
Diketahui : V1 = 76.348,36 – L1
V2 = L1 – L2 = 14.447,39 kg/jam
S = 36.246,58 kg/jam
Q1 = S.λs1
= 22.176.768,18 W
Q2 = V1.λs2
= 10.959.064,76 W
Q3 = V2.λs3
= 7.520.443,15 W
Cp bahan masuk (T = 335,15 K)
Cp (NH4)2SO4 = 1.166,50 J/gmol K = 0,28 kkal/kg K
Cp H2O = 190.838,71 J/gmol K = 45,58 kkal/kg K
LAMPIRAN B | 155
Tabel B.30 Perhitungan Enthalpy Panas yang Masuk
Komponen Massa (kg) T (K) Cp Q (kkal)
(NH4)2SO4 19.803,71 0,28 5.517,60
335,15
H2O 56.544,65 45,58 2.577.365,31
Total 76.348,36 2.582.882,91
LAMPIRAN B | 156
11. Baromteric Kondensor (E-109)
Fungsi : Mengembunkan uap dari steam ejector.
Air Pendingin
T = 303,15 K
Vapor Kondensat
T = 333,15 K T = 303,15 K
Air Pendingin
T = 318,15 K
LAMPIRAN B | 157
Data steam yang digunakan (T = 333,15 K)
Hv = 2.583,2 kJ/kg = 617,3996 kkal/kg
H1 = 188,5 kJ/kg = 45,0406 kkal/kg
λ steam = 572,36 kkal/kg
H uap keluar = (m . Cp . ΔT)
= 67.470,72 kkal/jam
H kondensat = (m . Cp . ΔT)
= 269.882,88 kkal/jam
Kebutuhan air pendingin :
Suhu air pendingin masuk = 303,15 oC
Suhu air pendingin keluar = 318,15 oC
Q masuk + Q = Q keluar
Q = Q keluar - Q masuk
= -6.797.134,09
Cp air pendingin = 1.127,32 J/gmol K = 14,9687 kkal/kg K
Q = m . Cp . ΔT
Q
m =
Cp .ΔT
6.797.134,09
=
(14,9687)
= 30.272,65 kg/jam
Cp air pendingin masuk (T = 303,15 K)
Cp H2O = 374,6804 J/gmol K = 4,9750 kkal/kg K
H = m . Cp . ΔT
= 30.272,65 × 4,9750 × (318,15 – 303,15)
= 2.259.096,79 kkal/jam
Cp air pendingin keluar (T = 318,15 K)
Cp H2O = 1.502,0007 J/gmol K = 19,9437 kkal/kg K
H = m . Cp . ΔT
= 30.272,65 × 19,9437 × (318,15 – 303,15)
= 9.056.230,88 kkal/jam
LAMPIRAN B | 158
Tabel B.33 Neraca Panas pada Barometrik Kondenser (E-109)
Masuk Keluar
Komponen Panas (kkal/jam) Komponen Panas (kkal/jam)
Aliran (18) Aliran (19)
H2O steam 7.134.487,69 H2O steam 67.470,72
H2O H2O
pendingin 2.259.096,79 kondensat 269.882,88
H2O
pendingin 9.056.230,88
Total 9.393.584,48 Total 9.393.584,48
LAMPIRAN B | 159
12. Crystallizer (D-440)
Fungsi : Mengkristalkan larutan amonium sulfat yang keluar dari
evaporator dan recycle dari centrifuge (H-441).
(21) H2 O
H2 O Terevaporasi
(NH4)2SO4 (22)
T = 383,00 K (NH4)2SO4 (l)
H2O (l)
Crystallizer (NH4)2SO4 (s)
(23) H2O (s)
H2 O T = 333,15 K
(NH4)2SO4
T = 333,15 K
LAMPIRAN B | 160
Tabel B.35 Perhitungan Enthalpy Panas yang Keluar
Komponen Massa (kg) T (K) Cp Q (kkal/jam)
(NH4)2SO4 20.605,35 23.281,12 479.715.661,90
H2O 5.151,34 0,75 3.874,37
383,15
(NH4)2SO4 7.667,17 631,67 4.843.110,94
H2O 10.969,18 121,43 1.332.004,67
Total 44.393,03 485.894.651,88
LAMPIRAN B | 161
= 1.038.944,94 kg/jam
Panas steam masuk = m × Hv
= 672.011.611,79 kkal/jam
Panas steam keluar = m × Hl
= 125.078.165,56 kkal/jam
LAMPIRAN B | 162
13. Heater (E-454)
Fungsi : Memanaskan udara dari suhu 30oC menjadi 80oC sebelum masuk ke
dryer (B-450).
Steam
T = 393,15 K
(22) (24)
Udara Udara
T = 303,15 K T = 353,15 K
Kondensat
T = 393,15 K
LAMPIRAN B | 163
48.379.456,28
=
526,4316
= 91.900,75 kg/jam
Panas steam masuk = m x Hv
= 59.443.350,22 kkal/jam
Panas steam keluar = m x Hl
= 11.063.893,94 kkal/jam
Tabel B.37 Neraca Panas pada Heater (E-454)
Masuk Keluar
Komponen Panas (kkal/jam) Komponen Panas (kkal/jam)
Aliran 22 Aliran 24
Udara 401.606,57 Panas produk 48.781.062,85
LAMPIRAN B | 164
14. Rotary Dryer (B-450)
Fungsi : Menurunkan kadar air pada kristal ZA.
(24)
H2 O (27)
(NH4)2SO4 Udara
T = 333,15 K T = 303,15 K
Rotary Dryer
(25) (26)
Udara H2 O
T = 353,15 K (NH4)2SO4
T = 373,15 K
LAMPIRAN B | 165
H's2 = CpS (Ts2 - Tsref) + X1 . CpA (Ts2 - Tref)
= 0,3909 × (100 - 25) + 0,2500 × 1.0007 (100 - 25)
= 48,08 kkal/kg
Neraca panas untuk dryer :
G . H'G2 + Ls . H's1 = G . H'G1 + Ls . H's2 + Q (0)
G . 0,0893 + -1.003,4404 = G.H1…………………(2)
Subtitusi persamaan (1) ke persamaan (2), maka diperoleh hasil :
G = 67.074,17 kg dry air/jam
H1 = 0,0579 H2O/kg dry air
Perhitungan panas masuk :
Panas feed = Ls . Hs1
= 18.544,82 × 22,44
= 416.101,62 kkal/jam
Panas udara = G . HG2
= 67.074,17 × 61,21
= 4.105.652,41 kkal/jam
Perhitungan panas keluar :
Panas produk = Ls . Hs2
= 18.544,82 × 48,08
= 891.646,32 kkal/jam
Neraca panas total :
Panas masuk = Panas keluar + Q loss
Q loss = 4.521.754,03 - 4.529.463,74
= -7.709,72 kkal/jam
LAMPIRAN B | 166
Tabel B.38 Neraca Panas pada Rotary Dryer (B-450)
Masuk Keluar
Komponen Panas (kkal/jam) Komponen Panas (kkal/jam)
Aliran 24 Aliran 26
Panas feed 416.101,62 Panas produk 891.646,32
Aliran 25 Aliran 27
Panas udara 4.105.652,41 Panas udara 3.637.817,42
Qloss -7.709,72
Total 4.521.754,03 Total 4.521.754,03
LAMPIRAN B | 167
LAMPIRAN C
PERHITUNGAN SPESIFIKASI ALAT
= 133.138,68 kg
Menghitung volume amonia di tangki penyimpan,
T = 30,00 °C = 303,15 °K
LAMPIRAN C | 168
Tabel C.1 Densitas campuran (amonia dan air)
Komponen Xi ρ (kg/m3) ρ.xi
NH3 0,99 7,7278 7,650522
H2O 0,01 995,6800 9,9568
Total 1,00 17,6073
3 8.317,71 x 3
r = √( 3,14 x 4 )
= 12,57 m
a. Diameter (D) = 12,57 x 2 = 25,14 m
b. Panjang shell = 12,57 x 2 = 25,14 m
• Menghitung tekanan desain
Pabs = P operasi + P hidrostatis
h
Phidrostatis = ρ
144
17,6073 x 25,14
= = 3,07 psi
144
Dimana:
ρ = Massa jenis (lb/ft3)
h = Tinggi bejana (ft)
Tekanan Operasi = 1 atm = 14,7 psi
Poperasi = 3,07 + 14,7 = 17,77 psi
Pabs = 17,77 + 3,07 = 20,85 psi
LAMPIRAN C | 169
= 20,85 / 14,7 = 1,42 atm
Tekanan desain pada plat paling bawah adalah :
P desain = 1,2 × Pabs
= 25,02 psi
= 1,70 atm
• Menentukan tebal dinding
Joint efficiency, E = 0,85
Allowable stress = 12.650 psia
Pdesain = 1,2 × 25,02 psi = 30,02 psi
Di = 25,14 x 39,37
= 989,86 in
C = 0,125 in
Asumsi bejana berdinding tipis
P < 0,66 f E
0,66 × 12650 × 0,85 = 7.096,65 (Asumsi diterima)
Berdasarkan sec. 13.10c (pg. 258 Brownel.1959), tebal dinding tangki
hemispherical berdinding tipis ditentukan oleh persamaan berikut :
P.di
ts = 4fE−0,4P + c
Dimana:
ts = tebal shell (in) f = tekanan maks. yang diijinkan (psia)
P = tekanan internal (psi) E = efisiensi pengelasan
Di = diameter dalam (in) c = faktor korosi
Ketebalan dinding shell
(380,67 x 989,86)
ts = + 0,125
(4 x 12.650,0 x 0,85)–(0,4 x 380,67)
= 174,99 in
Maka digunakan tebal shell standar 2 3/16 in
Menentukan diameter luar tangki
(OD)s = (ID)s + 2.ts
= 989,86 + 2 × 174,99 = 1.339,85 in
LAMPIRAN C | 170
2. Tangki Penyimpan Gas Karbondioksida (F-214)
Fungsi : Menyimpan gas karbondioksida pada tekanan 1,58 atm dan temperatur
303,15 K.
• Menentukan tipe tangki penyimpan,
Tipe tangki yang dipilih yaitu berbentuk bejana bulat (hemispherical) dengan
pertimbangan :
a. Bahan baku yang disimpan berwujud gas
b. Dapat menampung fluida bertekanan tinggi > 20 atm
c. Volume maks. yang dapat ditampung adalah 15.000 m3
• Menentukan bahan konstruksi,
Bahan konstruksi yang dipilih adalah Carbon Steel SA-283 Grade C dengan
pertimbangan :
a. Bahan baku berwujud cairan non korosif
b. Duktilitas cukup tinggi, sehingga memudahkan fabrikasi
c. Harga relatif lebih murah
d. Digunakan pada ketebalan >1,25 in
e. Maximum allowable stress cukup besar 12.650 psi
• Menentukan dimensi tangki,
Bahan baku yang disimpan untuk jangka waktu 1 hari pada unit tangki
penyimpan karbondioksida.
Jumlah karbondioksida yang ditampung per tangki untuk kebutuhan produksi,
kg
7.105,29 jam × 24 jam = 170.526,95 kg/1 tangki
= 170.526,95 kg
Menghitung volume amonia di tangki penyimpan,
T = 30°C = 303,15 °K
Tabel C.2 Densitas campuran (karbondioksida dan air)
Komponen Xi ρ (kg/m3) ρ.xi
CO2 0,99 15,3993 15,24531
H2O 0,01 995,6800 9,9568
Total 1,00 25,2021
LAMPIRAN C | 171
Volume karbondioksida yang ditampung per unit tangki penyimpanan,
1,00
170.526,95 kg × = 6.766,38
25,2021 kg/m3
3 3 𝑥 7.443,01
r =√ 4 𝑥 3,14
= 12,11 m
a. Diameter (D) = 12,11 x 2 = 24,23 m
b. Panjang shell = 24,23 m
• Menghitung tekanan desain
Pabs = Poperasi + Phidrostatis
h
Phidrostatis = ρ 144
24,23
= 25,2021 144 = 4,24 psi
Dimana :
ρ = Massa jenis (lb/ft3)
h = Tinggi bejana (ft)
Tekanan Operasi = 1 atm = 14,7 psi
Poperasi = 4,24 + 14,7 = 18,94 psi
Pabs = 18,94 + 4,24 = 23,18 psi
= 23,18 / 14,7 = 1,58 atm
Tekanan desain pada plat paling bawah adalah :
Pdesain = 1,2 × P abs
= 27,82 psi
= 1,89 atm
LAMPIRAN C | 172
• Menentukan tebal dinding
Joint efficiency, E= 0,85
Allowable stress = 12650 psia
Pdesain = 1,2 × 27,82 psi = 33,38 psi
Di = 24,23 m
= 953,87 in
c = 0,125 in
Asumsi bejana berdinding tipis
P < 0,66 f E
0,66 × 12650 × 0,85 = 7.096,65 (Asumsi diterima)
Berdasarkan sec. 13.10c (pg. 258 Brownel.1959), tebal dinding tangki
hemispherical berdinding tipis ditentukan oleh persamaan berikut :
P.di
ts = +c
4fE−0,4P
Dimana:
ts = tebal shell (in) f = tekanan maks. yang diijinkan (psia)
P = tekanan internal (psi) E = efisiensi pengelasan
di = diameter dalam (in) c = faktor korosi
Ketebalan dinding shell
(406,92 x 953,87 )
ts = + 0,125
(4 x 12650 x 0,85)−(0,4 x 406,92)
= 168,64 in
Maka digunakan tebal shell standar 3 / 16 in
Menentukan diameter luar tangki
(OD)s = (ID)s + 2.ts
= 953,87 + 2 × 168,64
= 1.291,14 in
LAMPIRAN C | 173
3. Absorber (D-210)
Fungsi : Mereaksikan NH3, CO2, dan H2O menjadi (NH4)2CO3.
Bentuk : Silinder vertikal dengan tutup atas dan bawah standard dished
head.
Bahan : Carbon Steel SA-201 Grade A.
Jumlah : 1 unit.
Laju alir gas Fg : 12.527,46 kg/jam
Laju alir air F1 : 32.308,94 kg/jam
Densitas gas masuk ρg : 12,0356 kg/m3
Densitas air masuk ρ1 : 995,68 kg/m3
Volume gas Vg : 1.040,87 m3/jam
Viskositas gas µg : 0,000013 kg/m.s
Viskositas air µ1 : 0,0008007 kg/m.s
BM gas rata - rata : 25,938 kg/mol
Perhitungan Dimensi Tower
• Menentukan nilai absis dan ordinat pada fig. 6.34 (pg. 195 Treybal)
0,5
L ρg
Nilai absis = ( )
G ρ1 −ρg
= 0,29
dimana pressure drop ditentukan 400 N/m2/m
(G′ )2 Cf μ0,1
1 J
Nilai ordina =
ρg (ρ1 −ρg )gc
Packing menggunakan ceramic raching ring 50 mm. Berdasarkan table 6.3 (pg.
168 Treybal.1981) diperoleh data sbb:
Tebal dinding = 6 mm
Cf = 65
ε = 0,74
CD = 135,6
ap = 92 m2/m3
LAMPIRAN C | 174
0,5
0,118 × ρg × (ρ1 −ρg )gc
G’ = ( )
Cf × (μ1 )0,1 ×1,0
= 9,60
G′ 9,60
G’ = = = 0,37 kmol/m2.s
BM 25,938
= 0,37 m2
Menghitung Diameter Tower
4A 0,5 4 × 516,56 0,5
Dt = ( ) =( ) = 0,68 m
π 3,14
LAMPIRAN C | 175
(pers.13.1 Brownell & Young)
Dimana :
ts = tebal shell (in) f = tekanan maks. yang diijinkan (psia)
P = tekanan internal (psi) E = efisiensi pengelasan
ri = jari – jari dalam (in) c = faktor korosi
Ketebalan dinding shell
(21,16 x 13,48)
ts = + 0,125 = 0,15 in
(13750 x 0,85 − 0,6 x 21,16)
th = 0,49 in
Digunakan tebal head standar 3/16 in.
LAMPIRAN C | 176
• Menghitung tinggi head
ID = 26,96 in
OD = 27,25 in
Berdasarkan penentuan dimensi dished head (pg. 87 Brownell.1959) diperoleh
harga :
𝐼𝐷 26,96
a = = = 13,48 in
2 2
BC = rc – icr = 36 – 2,735 = 33,265 in
𝐼𝐷 26,96
AB = – icr = – 2,375 = 10,74 in
2 2
LAMPIRAN C | 177
4. Scrubber
Fungsi : Mereaksikan reaktan sisa dari reaktor dengan fresh water untuk
menghasilkan (NH4)2CO3 yang akan dikembalikan ke absorber.
Bentuk : Silinder vertikal dengan tutup atas dan bawah standard dished head.
Bahan : Carbon Steel SA-201 Grade A.
Jumlah : 1 unit.
Laju alir gas Fg : 140,70 kg/jam
Laju alir air F1 : 971,48 kg/jam
Densitas gas masuk ρg : 12,0356 kg/m3
Densitas air masuk ρ1 : 995,68 kg/m3
Volume gas Vg : 11,69 m3/jam
Viskositas gas µg : 0,000013 kg/m.s
Viskositas air µ1 : 0,000801 kg/m.s
BM gas rata - rata : 25,938 kg/mol
Perhitungan Dimensi Tower
• Menentukan nilai absis dan ordinat pada fig. 6.34 (pg. 195 Treybal)
0,5
L ρg
Nilai absis = ( )
G ρ1 −ρg
= 0,76
dimana pressure drop ditentukan 400 N/m²/m
(G′ )2 Cf μ0,1
1 J (0,76)2 x 65 x 0,000810,1 x 0,74
Nilai ordina = = = 0,06
ρg (ρ1 −ρg )gc 12,0356 (995,68−12,0356) 0,74
Packing menggunakan ceramic raching ring 50 mm. Berdasarkan table (6.3 pg.
168 Treybal.1981) diperoleh data sbb :
Tebal dinding = 6 mm
Cf = 65
𝜀 = 0,74
CD = 135,6
ap = 92 m2/m3
0,5
0,06 × ρg × (ρ1 −ρg )gc
G’ =( )
Cf × (μ1 )0,1 ×1,0
LAMPIRAN C | 178
0,06 × 12,0356 × (995,68−12,0356)0,74 0,5
=( )
65 × (0,0008007)0,1 × 1,0
= 3,89
G′ 3,89
G' = = = 0,15 kmol/m2.s
BM 25,938
= 3,62 m2
• Menghitung Diameter Tower
4A 0,5
Dt =( )
π
4 ×3,62 0,5
=( ) = 2,15 m
𝜋
LAMPIRAN C | 179
Berdasarkan persamaan 13.1 (pg. 254 Brownel.1959), tebal dinding tangki
silinder dengan tekanan dalam ditentukan oleh persamaan berikut :
P.ri
ts = +c
f.E − 0,6 P
= 0,16 in
Maka digunakan tebal shell standar 3/16 in.
Menentukan diameter luar tangki
(OD)s = (ID)s + 2.ts
= 42,26 + 2 × 0,16
= 42,58 in
Berdasarkan tabel 5.7 (pg. 91 Brownell.1959), pada OD standar 12 in. dengan
tebal shell 3/16 in. diperoleh harga :
rc = 36
icr = 2 3/8
Karena icr > 6% dari rc, maka digunakan persamaan 7.76 & 7.77 (pg. 138
Brownell.1959),
1 rc 0,5
W = 4 (3 + (icr) )
th = 0,49 in
Digunakan tebal head standar 3/16 in.
LAMPIRAN C | 180
• Menghitung tinggi head
ID = 2,15 in
OD = 2,55 in
LAMPIRAN C | 181
5. Gudang Gipsum (F-111)
Fungsi : Menyimpan gipsum pada tekanan 1 atm dan
suhu 303,15 K.
Bahan Konstruksi : Beton.
Bentuk : Bangunan persegi panjang dan ditutup atap.
Menentukan dimensi gudang,
Bahan baku yang disimpan untuk jangka waktu 1 hari pada 1 unit gudang
gipsum.
Jumlah gipsum yang ditampung per tangki untuk kebutuhan produksi,
kg
25.175,00 x 24 jam = 604.200,00 kg/tangki
jam
= 604.200,00 kg
Volume karbondioksida yang ditampung per unit gudang penyimpanan,
604.200,00 kg × (1,00/1.121,29) = 538,84 m³
Safety factor tangki :
Sehingga didapatkan volume gudang yang akan direncanakan,
Vtangki = 538,84 x (1 + 0,10) = 592,73 m3
• Menentukan diameter dan tinggi gudang
Berdasarkan Tabel 4.27 (pg. 248 Ulrich.1984), rasio P/L = 0,4
Sehingga,
Tinggi gudang = 17 m³
Volume gudang =p×l×t
592,73 = 0,4 × l × 17
Lebar gudang = 13,95 m
Panjang gudang = 5,58 m
LAMPIRAN C | 182
6. Premixer (M-110)
Fungsi : Membentuk slurry gipsum.
Bahan Konstruksi : Carbon Steel SA-283 Grade C.
Bentuk : Silinder vertikal berpengaduk dengan torispherical
head dan toriconical closures.
Jumlah : 1 unit.
Kondisi Operasi
Tekanan : 1 atm
Temperatur : 65 °C
Laju alir massa : 25.175,00 kg/jam
• Menentukan dimensi premixer
Menghitung volume slurry di premixer,
T = 30 °C = 303,15 °K
Volume slurry yang dibentuk pada premixer,
1,00
25.175,00 × = 12,4902 m³
2.015,58
LAMPIRAN C | 183
Pdesain = 1,2 × 14,696 psi = 17,64 psi
Ri = 0,5 × D
= 0,5 × 2,97
= 1,49 m
= 58,51 in
C = 0,125 in
Berdasarkan persamaan 13.1 (pg. 254 Brownel.1959), tebal dinding tangki
silinder dengan tekanan dalam ditentukan oleh persamaan berikut :
P.ri
ts = f.E−0,6 P + c
Dimana :
ts = tebal shell (in) f = tekanan maks. yang diijinkan (psia)
P = tekanan internal (psi) E = efisiensi pengelasan
ri = jari – jari dalam (in) c = faktor korosi
Ketebalan dinding shell
(17,64 𝑥 58,51 )
ts = + 0,125
(0,125 x 0,85 − 0,6 x 17,64)
= 0,22 in
Maka digunakan tebal shell standar : 5 / 16 in
• Menentukan diameter luar tangki
(OD)s = (ID)s + 2.ts
= 2,97 + 2 × 0,22
= 3,41 in
Berdasarkan tabel 5.7 (pg. 91 Brownell.1959), pada OD standar 38 in.
dengan tebal shell 3/16 in. diperoleh harga :
rc = 96
icr = 5 7/8
Karena icr >6% dari rc, maka digunakan persamaan 7.76 & 7.77 pg.
138 Brownell (1959),
1 rc 0,5
W = 4 (3 + (icr) )
LAMPIRAN C | 184
P.rc.W
th = +c
2.f.E−0.2.P
7
(17,64 𝑥 5 𝑥 10,65)
8
= + 0,125 = 0,18 in
2 x 12650 x 10,65−0,2 x 17,64)
LAMPIRAN C | 185
p.L.W d1
tk = +c dimana, L =
2.f.E 0,2.p 2cosα
1 L 0,5
W = (3 + ( ) )
4 r k
LAMPIRAN C | 186
J/Dt = 1/12 ; J = 1/12 x 92,418 = 7,7015 in
Dimana,
Dt = diameter tangki
Da = diameter impeller
E = tinggi turbin dari dasar tangki
L = panjang blade turbin
W = lebar blade turbin
J = lebar baffle
• Menghitung power pengaduk
Kecepatan pengadukan, N = 2 rps
ρ.N.Da2 172 x 2 x 30,8062
NRe = = = 81.614,83
μ 4
Power pengadukan ditentukan oleh persamaan 9.20 (pg. 253 McCabe 1999),
dimana nilai KT diperoleh dari tabel 9.2 pg. 252 untuk W/Da = 0,2 dan clearance
= 0,33.
KT .N3 .Da5 .ρ 0,33 x (23 )x 6,16125 .172
P = = = 411,09 kgf.m/s
gc 9806,65
= 5,34 hp
Efisiensi penggerak = 80%
Daya motor penggerak = 4,275 hp
LAMPIRAN C | 187
7. Reaktor (R-310)
Fungsi : Mereaksikan (NH4)2CO3 dengan CaSO4.2H2O
menghasilkan (NH4)2SO4.
Bahan Konstruksi : Carbon Steel SA-283 Grade A.
Bentuk : Silinder vertikal berpengaduk dengan alas atas dan
bawah torispherical head.
Jumlah : 1 unit.
Kondisi Operasi
Tekanan : 1 atm
Temperatur : 70 °C
Laju alir massa : 77.609,33 kg/jam
• Menentukan dimensi premixer
Menghitung volume slurry dan amonium karbonat di reaktor,
T = 30 °C = 303,15 °K
Tabel C.3 Densitas campuran (gipsum dan air)
Komponen Xi ρ (kg/m³) ρ.Xi
Slurry gipsum 0,42 2.015,58 846,5433
(NH4)2CO3 0,58 1.069,21 620,1398
Total 1.466,68
Volume slurry dan amonium karbonat di reaktor
1,00
77.609,33 × = 52,9149 m³
1.466,68 kg/m3
LAMPIRAN C | 188
• Menentukan tebal dinding
Joint efficiency, E = 0,85
Allowable stress = 12650 psia
Pdesain = 1,2 x 14,696 psi = 17,64 psi
Ri = 0,5 x Ds
= 1,74 m
= 68,50 in
C = 0,125 in
Berdasarkan persamaan 13.1 (pg. 254 Brownel.1959), tebal dinding tangki
silinder dengan tekanan dalam ditentukan oleh persamaan berikut :
P.ri
ts = +c
f.E − 0,6 P
Dimana:
ts = tebal shell (in) f = tekanan maks. yang diijinkan (psia)
P = tekanan internal (psi) E = efisiensi pengelasan
ri = jari – jari dalam (in) c = faktor korosi
Ketebalan dinding shell
17,64 x 68,50
ts = + 0,125 = 0,24 in
12650 x 0,85 − 0,6 x 17,64
LAMPIRAN C | 189
dalam hal ini : W = faktor intensifikasi stress
W = 1,74
P.rc.W 17,64 x 132 x 1,74
ts = 2.f.E−0,2 P + c = + 0,125
2 x 12650 x 0,85−0,2 x 17,64
th = 0,31 in
Digunakan tebal head standar 5/16 in.
Menghitung tinggi head
ID = 137,20 in
OD = 137,67 in
LAMPIRAN C | 190
Menurut McCabe (1999) pg. 243, dimensi turbin standar yaitu :
Dimana,
Dt = diameter tangki L = panjangn blade turbin
Da = diameter impeller W = lebar blade turbin
E = tinggi turbin dari dasar tangki J = lebar baffle
Menghitung power pengaduk
Kecepatan pengadukan, N = 2 rps
ρ.N.Da2 1.069,21 x 2.45,7322
NRe = = = 76.835,46
μ 1.466,68
Power pengadukan ditentukan oleh persamaan 9.20 pg. 253 McCabe (1999),
dimana nilai KT diperoleh dari tabel 9.2 pg. 252 untuk W/Da = 0,2 dan
clearance = 0,33.
LAMPIRAN C | 191
8. Tangki Penyimpanan Asam Sulfat (F-341)
Fungsi : Menyimpan asam sulfat pada tekanan 1 atm dan temperatur 303,15 K.
Menentukan tipe tangki penyimpan,
Tipe tangki yang dipilih yaitu berbentuk silinder tegak dengan dasar rata dan
atap berbentuk conical dengan pertimbangan:
a. Bahan baku yang disimpan berwujud cair
b. Kondisi operasi tangki pada tekanan 1 atm dan temperatur 303,15 K
Menentukan bahan konstruksi,
Bahan konstruksi yang dipilih adalah Carbon Steel SA-283 Grade C dengan
pertimbangan:
a. Bahan baku berwujud cairan non-korosif dalam keadaan pekat
b. Maximum allowable stress cukup besar 12650 psi
Menentukan dimensi tangki,
Bahan baku yang disimpan untuk jangka waktu 1 hari pada 1 unit tangki
penyimpan asam sulfat.
Jumlah asam sulfat yang ditampung per tangki untuk kebutuhan produksi,
𝑘𝑔
1957,8 𝑗𝑎𝑚 × 24 jam = 46.987,39 kg/tangki
= 46.987,39 kg
Menghitung volume amonia di tangki penyimpan,
T = 30 °C = 303,15 °K
Tabel C.4 Densitas campuran (asam sulfat dan air)
Komponen Xi ρ (kg/m³) ρ.Xi
H2SO4 0,99 1.840,00 1821,6
H2O 0,01 995,58 9,9558
Total 1.831,56
Volume asam sulfat yang ditampung per unit tangki penyimpanan,
1,00
46.987,39 kg × = 25,65 m³
1.831,56
LAMPIRAN C | 192
Menentukan diameter dan tinggi tangki,
Dari Appendix E (Process Equipment Design , Brownell & Young), dipilih
tangki dengan kapasitas 335 bbl dengan spesifikasi sebagai berikut,
a. Diameter (D) = 10 ft
b. Tinggi = 24 ft
c. Jumlah Course =4
d. Allowable Welded Joint = 0,1563 in
e. Butt-welded Courses = 72 in
= 6 ft
Menghitung tebal dan panjang shell course ,
Tebal shell course dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 3.16 dan
3.17 (pg. 45 Brownell & Young).
Berdasarkan circumferential stress,
p×d
t = +c
2×f×E
t = Thickness of shell , in
p = Internal pressure , psi
d = Inside diameter , in
f = Allowable stress , psi
E = Joint efficiency ,-
c = Corrosion allowance , in
Karena densitas dari benzena tidak melebihi densitas air pada 60°F, maka
digunakan persamaan 3.17 untuk hydrostatic test.
H−1
pop = ρAs × 144
pdes = 1 × pop
H−1
= 1 × pAs ×
144
H−1
= 1 × 114,34 × 144
= 0,79 (H – 1) in
LAMPIRAN C | 193
Untuk pengelasan, digunakan double-welded butt joint , dengan spesifikasi
sebagai berikut,
E = 0,85 (Brownell & Young, page 254)
c = 0,1250
Sehingga t dapat dihitung,
𝑝𝑑𝑒𝑠 × 𝑑 0,79 × 120
t = + c = 2 ×12650 × 0,85 + 0,1250
2 ×𝑓 × 𝐸
= 0,1294 × (H – 1) in
Sedangkan panjang shell course dihitung menggunakan persamaan,
𝜋 𝑑 − 𝑊𝑒𝑙𝑑 𝐿𝑒𝑛𝑔𝑡ℎ
L = 12𝑛
LAMPIRAN C | 194
Untuk course 2, dipilih plate dengan ketebalan
35
= 2,20 in = 16 in
Sehingga didapatkan,
d2 = (12 × D) + t2
= 122,20 in
π × 123,11 − (6 × 0,1563)
L2 =
48
= 7,97 ft
Course 3
H3 =H–6
= 18 - 6
= 12 ft
t3 = 0,1294 × ( H – 1 )
= 0,1294 × ( 12 – 1 )
= 1,42 in
Untuk course 3, dipilih plate dengan ketebalan
23
= 1,42 in = in
16
Sehingga didapatkan,
d3 = (12 × D) + t3
= 121,42 in
π × 123,11 − (6 × 0,1563)
L3 =
48
= 7,92 ft
Course 4
H4 =H–6
= 12 - 6
= 6 ft
t4 = 0,1294 × ( H – 1 )
= 0,1294 × ( 6 – 1 )
= 0,65 in
Untuk course 4, dipilih plate dengan ketebalan
10
= 0,65 in = in
16
LAMPIRAN C | 195
Sehingga didapatkan,
d4 = (12 × D) + t4
= 120,65 in
π × 123,11 − (6 × 0,1563)
L4 =
48
= 7,87 ft
Menghitung head tangki,
Tebal cone digunakan ukuran standar, yaitu : 1 in
H = 0,5 × 10 × tgϴ
LAMPIRAN C | 196
= 0,5 × 10 × 4,1182
= 20,59 ft
α = 90 - ϴ
= 88,67 Degree
0,5 × D
tgα =
H
0,5 × D
H = tgα
5
= 0,8471
= 5,902 ft
Menghitung tebal cone
Berdasarkan persamaan 6.154 (pg. 118 Brownell.1959), tebal cone diperoleh
sbb:
𝑃.𝑑1
tc =
2 𝑐𝑜𝑠α (f.E−0,6.P)
tc = 0,110 in
Digunakan tebal closure standar 8/16 in.
LAMPIRAN C | 197
9. Rotary Vacum Filter (H-330)
Fungsi : Memisahkan CaCO3 dan CaSO4.2H2O yang tidak bereaksi dari larutan
amonium sulfat.
Bahan konstruksi : Carbon Steel.
Jumlah : 1 unit.
Kondisi operasi
Tekanan : 1 atm
Temperatur masuk : 343,15 K
Temperatur keluar : 327,15 K
Laju massa : 124.460,29 kg/jam
Densitas campuran : 5.332,62 kg/m³
Menentukan dimensi drum filter
Volume campuran amonium sulfat dan cake yang ditampung,
1,00
93.131,19 kg × = 17,46 m³
5332,62
LAMPIRAN C | 198
Tabel C.6 Densitas campuran cake
Komponen Xi ρ (kg/m³) ρ.Xi
CaCO3 0,1131 1.076,47 121,748961
CaSO4.H2O 0,0164 1.010,83 16,5775612
(NH4)2CO3 0,3705 1.140,72 422,635611
H2O 0,5000 995,68 497,84
Total 1 1.058,80
101,325 0,06
ε = 1 - [(1 − 0,225) × (1 + ) ]
7000
ε = 0,60
Menghitung luas penyaringan efektif, A
Cycle time , tc : 300 detik
fk : 0,30
Laju cake
m = = 1,06
Laju padatan
Laju padatan
Cc = = 0,14
Laju cake
LAMPIRAN C | 199
ρair − Cc
Cs = m = 162,67 kg padatan/m³ filtrat
1−m.Cc
Laju massa feed
Debit aliran, Q = = 23,34 m³/jam
Densitas campuran
Cs V
L = ×
ρc (1− ε) A
162,67 V
0,01 = ×
1.058,80 (0,225) A
V
= 54,57 m³/m²
A
Luas penampang efektif, A
V A × ∆P
Q = = V
t 𝜇(Rf + α Cs A)
LAMPIRAN C | 200
10. Barometric Condensor (E-209)
Fungsi : Mengembunkan uap dari steam ejector
Jenis : Counter-current dry air condenser
Menghitung dimensi
Rate uap : 14.447,39 kg uap/jam
Berdasarkan tabel 40.2 (pg. 858 Hugot.1986), diperoleh :
H : 9,386 ft
Luas penampang kondensor, S = 1,7 ft2/ton kondensat per jam
= 14.447,39 kg uap/jam x 1,7 ft2/ton /1000
= 24,560 ft²
S = π/4 × D²
= π/4 × (1,7/2)²
= 2,27 ft
11. Hot Well (E-108)
Fungsi : Menampung kondensat dari barometric condensor dan jet
ejector.
Bahan Konstruksi : Beton.
Bentuk : Bangunan persegi panjang dan ditutup atap
• Menentukan dimensi tangki,
Jumlah kondensat yang ditampung per tangki,
𝑘𝑔
14.447,39 × 24 jam = 346.737,45 kg/tangki
𝑗𝑎𝑚
= 346.737,45 kg
Volume kondensat yang ditampung per unit tangki penyimpanan,
1,00
346.737,45 kg × = 350,17 m³
990,20 𝑘𝑔/𝑚3
LAMPIRAN C | 201
Volume hot well = p × l × t
385,19 = 0,4 l × l × 17
Lebar hot well = 9,06 m
Panjang hot wel = 3,63 m
12. Reaktor Netralisasi (R-340)
Fungsi : Tempat melangsungkan reaksi antara amonium karbonat
sisa dan asam sulfat.
Jenis : Reaktor berpengaduk dengan tutup dan alas torrisperical.
Bahan konstruksi : Stainless Steel SA–240, Grade A
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
Tekanan = 1 atm
Temperatur = 65˚C
Laju alir massa = 77.227,38 kg/jam
Densitas = 1047,4597 g/m³
= 65,39077286 lb/ft³
Kelonggaran = 20%
Waktu tinggal (τ) = 1 jam
1. Volume Reaktor
- Volume larutan
kg
77.227,38 × 1 𝑗𝑎𝑚
jam
V1 =
1047,4597 g/m³
= 73,7282558 m³
Perbandingan tinggi dengan diameter tangki (D : Hs) = 4 : 5
Volume silinder tangki (Vs)
π π 5 5π
Vs = D2i Hs = D2i D= D3i
4 4 4 16
1
Tinggi head (Hh) = D
6
Volume alas tutup tangki (Vh)
π π 1
Vs = D2i Hs (2) = D2i ( Di ) (2)
4 4 6
π
= D3i
4
LAMPIRAN C | 202
Volume tangki = Vs + Vh
5π π
88,47390696 = D3i + D3i
16 24
17
88,47390696 = D3i
48π
Di = 10,96 m = 431,68 in
= 36,03 ft
5
Hs = Di
4
5
= 10,96
4
= 13,71 m
= 539,60 in
1
Hh = Di
6
1
= 10,96
6
=1,83 m
= 71,95 in
Htotal = Hs + 2 Hh
= 17,36 m
2. Joint efficiency (E) = 0,85
Allowable stress (S) = 16000 psia
Diameter (ID) = 10,96 = 431,68 in
Jari-jari = 175,34 in
Tinggi cairan (Hs) = 2,23 in
Tekanan larutan (Ph) = Hs × 9,8 kg/m² × ρ
= 69.158,52 pa
= 10,03 psia
Tekanan operasi (Pop) = 10,03 + 14,696 psia
= 24,73 psia
Tekanan desain = 1,2 x Pop
= 29,67 psia
LAMPIRAN C | 203
Tebal shell
PR
t = +c
f E−0,6P
(29,67 𝑝𝑠𝑖𝑎) (175,34 𝑖𝑛)
= + 0,125
(16000 𝑝𝑠𝑖𝑎) (0,85)−0,6 (29,67 𝑝𝑠𝑖𝑎)
= 0,51 in
Tebal shell standar yang digunakan = 3/8 in
3. Tebal head
ID = 431,681
OD = ID + 2ts
= 432,70
rc = 170 in (Brownell & Young, Table 5.7)
0,885 𝑃.𝑟𝑐
t = +C
𝑓 𝐸 − 0,1 𝑃
(0,885)(24,73 𝑝𝑠𝑖𝑎)(170 𝑖𝑛)
t =
(16000 𝑝𝑠𝑖𝑎)(0,85)−(0,1)(24,73 𝑝𝑠𝑖𝑎)
+ 0,125
t = 0,40 in
t = 3/8 in.
4. Perhitungan pengaduk
Jenis pengaduk : turbin kipas daun enam
Jumlah baffle : 6 buah
Untuk turbin standar (Mc Cabe, 1999), diperoleh :
Da/Dt = 1/3 ; Da = 1/3 x 292,21 = 97.405
E/Da =1 ; E = 97 ft
L/Da = 1/4 ; L = 1/4 x 97,405 = 24,351
W/Da = 1/5 ; W = 1/5 x 97,405 = 19,481
J/Dt = 1/12 ; J = 1/12 x 292,21 = 24,351
Dimana : Dt = diameter tangki (ft)
Da = Diameter impeller (ft)
E = tinggi turbin dari dasar tangki (ft)
L = panjang blade pada turbin (ft)
W = lebar blade pada turbin (ft)
J = lebar baffle (ft)
Kecepatan pengadukan, N = 2 putaran/detik
LAMPIRAN C | 204
𝜌.𝑁.𝐷𝑎2
NRe =
𝜇
= 344671659,3
𝐾𝑇. 𝑁3 .𝐷𝑎5 .𝜌
P = (Mc Cabe et.al., 1999)
𝑔𝑐
= 45,72 Hp
Efisiensi motor penggerak = 80%
Daya motor penggerak = 45,72 / 0,8
= 57,15 Hp
= 60 Hp
LAMPIRAN C | 205
13. Crystalizer (D-440)
Fungsi : Tempat pembentukan kristal amonium sulfat
Bahan konstruksi : Stainless Steel SA–240, Grade A
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
Tekanan = 0,565 atm
Temperatur = 65˚C
Kelonggaran = 20%
Waktu tinggal (τ) = 1 jam
Tabel C.7 Data pada Crystallizer
Komponen F (kg/jam) ρ (kg/m³) ρ campuran µ (Cp) In (µ).xi
(NH4)2SO4 25.890,48 1.339,70 781,35 0,0001 0,08
H2O 18.502,55 995,68 414,99 0,00002 0,008
44.393,03 1.196,34 0,09
= 37,1073 m³
- Volume tangki reaktor
V1 = 1,2 x 37,1073
= 44,5288 m3
Perbandingan tinggi dengan diameter tangki (D : Hs) = 2 : 3
Volume silinder tangki (Vs)
π π 3 3
Vs = D2i Hs = D2i D = π D3i
4 4 2 8
1
Tinggi head (Hh) = D
4
LAMPIRAN C | 206
Volume alas tutup tangki (Vh)
π π 1
Vs = D2i Hs (2) = D2i ( Di ) (2)
4 4 4
π
= D3i
16
Volume tangki = Vs + Vh
3π π
44,53 = D3i + D3i
8 16
7
44,53 = π D3i
16
Di = 1 3,24 m = 127,61 in
= 10,63 ft
5
Hs = Di
4
5
= 3,24
4
= 4,05 m
= 159,52 in
1
Hh = Di
6
1
= 3,24
6
= 0,54 m
= 21,27 in
Htotal = Hs + 2 Hh
= 5,13 m
2. Tebal Shell
Dipergunakan bahan dari stainless steel,spesifikasi :
Type 316, grade M (SA-240)
f = 18750 psi (Brownell & Young hal : 342)
E = 0,8 (Brownell & Young hal : 342)
C = 0,125 (Tabel 2.1, Kusnarjo, hal 14)
Diameter (ID) = 3,56
Jari – jari = 70,14
Tinggi cairan (Hs) = 0,89
LAMPIRAN C | 207
Tekanan larutan (Ph) = Hs x 9,8 kg/m2 x ρ
= 10443,96 Pa
= 1,515 psia
Tekanan operasi (Pop) = 1,515 psia + 14,7 psia
= 16,215 psia
Tekanan desain = 1,2 x Pop
= 19,458 psia
Tebal shell
PR
t = +c
f E−0,6P
(25,91 𝑝𝑠𝑖𝑎) (63,81 𝑖𝑛)
= + 0,125
(1875 𝑝𝑠𝑖𝑎) (0,8)−0,6 (25,91 𝑝𝑠𝑖𝑎)
= 1,11 in
Tebal shell standar yang digunakan = 1/4 in
3. Tebal dan tinggi head
Untuk tebal tutup atas disamakan dengan tebal tutup bawah karena menerima
beban lebih besar, sehingga
P.D
t = +c
2 cos α (fE−0,6P)
= 0,18 in
Standarisasi tebal tutup menjadi = 1/4 in
D ×tg (α/2)
Tinggi tutup bawah = = 347,57 in
2
= 28,96 ft
= 8,83m
LAMPIRAN C | 208
14. Rotary Dryer (B-450)
Fungsi : Mengeringkan kristal garam dengan udara panas
Kondisi Operasi :
Tekanan = 1 atm
T udara masuk, TG2 = 80˚C = 176˚F
T udara keluar, TG1 = 30˚C = 86˚F
T feed masuk, TS1 = 60˚C = 140˚F
T feed keluar, TS2 = 100˚C = 212˚F
Tabel C.8 Data pada Rotary Dryer
F ρ ρ
Komponen (kg/jam) (kg/m³) campuran µ (Cp) In (µ).xi
(NH4)2SO4 20.605 1532,9 1226,31 0,0046 5,64
H2O 5.151 995,68 199,14 2,00E-05 0,00398
25.757 1425,45 5,65
LAMPIRAN C | 209
D = 2,5 = 8,18 ft
Perhitungan Koefisien Volumetrik Heat Transfer (Ua) :
240 ×G0,67
Ua = (Ulrich, Table 4-10)
D
Ket : Ua = koefisien volumetrik heat transfer (J/m3.s.K)
G = gas mass velocity (kg/s.m2)
D = Diameter Dryer (m)
240 ×G0,67
Ua =
2,5
= 46,36 J/m³.s.K
Perhitungan Panjang Rotary Dryer :
Q = Ua × V × ΔT (Perry's ed. 7, pers. 12-51)
π × D2 × L
V =
4
Ket :Q = panas total (J/s)
Ua = koefisien volumetrik heat transfer (J/m3.s.K)
V = Volume dryer (m3)
ΔT = Log mean temperature difference (K)
D = Diameter Dryer (m)
L = Panjang dryer (m)
Ua × π × D2 × L × ∆T
Q =
4
Q = 342.217,43 kkal/jam = 397.732,71 J/s
397.732,71 = 46,36 × 16,37 L × 300,19
L = 1,75 m
Perhitungan Time of Passes (θ)
0,23.L ±
θ = 0,6 B.L.G (Perry's ed.7 pers. 12-55)
S.N0,9 .D
F
B = 5(Dp)-0,5
LAMPIRAN C | 210
S = slope drum (m/m)
N = speed (rpm)
D = Diameter Dryer (m)
B = Konstanta material
G = rate massa udara (kg/m2.s)
F = rate solid (kg solid/jam.m2)
Dp = barat partikel (μm)
S = 0,8 cm/m (Perry's ed.7, hal 12-56), diambil 8 cm/m
= 0,08 m/m
Dp = 10 mesh = 1680 µm (Perry's ed.7 table 12-6)
Kecepatan peripheral dryer 0.25-0.5 m/s (Perry ed. 7, halaman 12-56)
kec. Peripheral = 0,25 m/s
= 15 m/menit
kecepatan periperal
kec. Putar dryer (N) =
D
15
= 2,5
= 6,01 rpm
B = 5 x (1680)-0,5
= 0,12199
F = 25.757 kg/jam = 85,23 kg/jam.m²
0,23 × 1,75 0,6 × 0,12 × 5
θ = 0,08 × 6,010,9 × 2,5 + 85,23
LAMPIRAN C | 211
Perhitungan flight rotary dryer :
Menurut Perry's ed. 7, hal 12-56 :
Tinggi flight = 1/12 - 1/8 D
Panjang flight = 0,6 -2 m
jumlah flight/circle = 2,4 - 3 D
Pengambilan data :
Tinggi flight = 0,25 m
Panjang flight =2m
jumlah flight/circle = 3D = 6 buah
Total flight = panjang drum/panjang flight
= 3,0 ,digunakan 3 buah
Total jumlah flight = total circle x jumlah flight tiap circle
= 18 buah
Perhitungan tebal shell drum :
digunakan shell drum dari carbon steel SA 515 grade 55
Joint efficiency (E) = 0,8
Allowable stress (S) = 13700 psia
Diameter (ID) = 2 m = 6,56 ft
faktor korosi ( C) = 0,125
H/D = 0,16
(Perry's ed. 5, tabel 6-52, hal 6-87)
H = 0,16 × 6,56
= 1,05
ρ = 1425,40 kg/m³
Tekanan vertikal pada tangki :
r.ρB.(g/gc) ′ ′ T/r
PB = (1 – e−2μ k Z ) (Mc. Cabe, pers. 26-24)
2μ′ .k′
Keterangan :
PB = tekanan vertikal pada dasar shell
ρB = bulk density bahan
μ' = koefisien gesek = 0,35-0,55, diambil
(Mc. Cabe, p.299)
k' = ratio tekanan normal
LAMPIRAN C | 212
1− sinα 1−sin 20
= = = 0,25
1 + sinα 1 +sin 20
ZT = tinggi total material dalam tangki asumsi tinggi bahan = 15 % dari
tinggi drum
(Ulrich T.4-10)
= 15% × 1,0 = 0,15 ft
r = jari-jari tangki, ft
= D/2 = 4,1 ft
maka,
4,1 × 1425,40 ×1
PB = (1 – e-0,011)
2 ×0,45 ×0,25
LAMPIRAN C | 213
Perhitungan berat total :
a. Berat shell
n
We = × (Do2 - Di2) × L × ρ
4
Keterangan :
We = Berat shell
Do = diameter luar shell
Di = diameter dalam shell
L = panjang drum = 6,0 m = 20 ft
ρ = density steel = 482 lb/cuft
3,14
We = × (55,7 – 43,0) × 20 × 482
4
= 94.520,59 lb
b. Berat isolasi
n
We = × (Do2 - Di2) × L × ρ
4
Keterangan:
We = Berat shell
Do = diameter luar shell
Di = diameter dalam shell
L = panjang drum = 6,0 = 20 ft
ρ = density steel = 19 lb/cuft
3,14
We = × (55,7 - 43,0) × 20 × 19
4
= 3.725,92 lb
c. Berat bahan
Untuk solid hold up = 15%
rate massa = 25.756,69 kg/jam = 56.793,50 lb/jam
berat bahan = 1,1 × 56.793,50
= 62.472,85 lb/jam
d. Berat total
diasumsikan berat lain sebesar 10 %
maka berat total sebesar = 176.791,29 lb
LAMPIRAN C | 214
Perhitungan daya motor :
N x (4,75dw + 0,1925DW + 0,33W)
P =
100000
Keterangan :
P = Daya motor
N = putaran rotary = 7,5000 ppm
d = diameter shell = 6,6 ft
w = berat bahan = 62.472,85 lb/jam
D =d+2 = 8,6 ft
W = berat total = 176.791,29 lb
maka, P = 179,5 hp
efisiensi motor = 75%
179,5
sehingga P = = 239,3 hp
75%
Spesifikasi Dryer
Fungsi = mengeringkan kristal garam dengan udara panas
Jumlah = 1 buah
Kapasitas = 25.756,69 kg/jam
Diameter Dryer = 2,5 m
Panjang Dryer = 1,75 m
tebal isolasi = 4,0 in
tebal shell = 1/4 in
tinggi bahan = 0,2 ft
Kecepatan Putar = 7,4 rpm
Sudut rotary = 30˚
Time of passes = 14 menit
jumlah flight = 18 buah
Power = 239,3 hp
LAMPIRAN C | 215
15. Centrifuge (H-441)
Fungsi : Memisahkan kristal ZA dengan pelarutnya
Jumlah : 1 buah
Tipe : Centrifuge type disk
Kondisi operasi :
Tekanan 1 atm
Suhu 30oC
Dimana :
Dp = ukuran partikel
= 0,0001 m
ρp = density partikel
= 1408,16 kg/m3
ρ = densitas fluida
= 995,68 kg/m3
LAMPIRAN C | 216
ω = angular velocity
= 1000 pm = 17 rad/s
r2 = radius bowl
= 0,5 . D
= 0,5 x 54 = 27 in = 0,69 m
μ = viskositas larutan
= 0,00654 kg/m.s
Maka,
0,00000001 × (1408,16−995,68) × 289 ×0,69
μt =
18 (0,00654)
μt = 0,00694463 m/s
Untuk mencari r1, dipakai persamaan,
πbω2 (ρp−ρ)Dp2 r22 r21
q =
18μ in (r2 /r1 )
r1 = 0,38 m
r2 − r1
s = 2
= 0,15
Residence time (tT) dapat dihitung dengan persamaan,
s
ut =
tT
tT = 22,02 s
LAMPIRAN C | 217
Spesifikasi Centrifuge :
Jenis = Centrifuge type disk
Fungsi = Memisahkan kristal garam dengan pelarutnya
LAMPIRAN C | 218
16. Evaporator (V-410)
Fungsi : Menguapkan air yang terkandung dalam amonium sulfat sampai
pada titik jenuhnya.
Jenis : Standard Vertical Tube Evaporator.
• Evaporator Efek 1 :
Dari Lampiran B
Q = 19.081,35 kkal/kg
W = 75676,63 btu/jam
suhu masuk = 62 ℃ = 143,6 °F
suhu keluar = 110 ℃ = 230 °F
ΔT = 230 - 143,6 = 86,4 °F
UD = 200,0 Btu/jam.ft².˚F (Kern Tabel 8)
Q
A =
UD × ∆T
75676,63
=
200,0 × 86,4
= 4,14 buah
Dimensi Evaporator
A = Nt × a't = 0,36 ft²
A
Devap = √4 ×
π
LAMPIRAN C | 219
= 0,68 ft = 2,24 m
Tinggi evaporator berdasarkan dimension ratio
asumsi H/D = 2
H = 16 ft
Diameter Centerwall : Asumsi 6-24 ft
asumsi Dcw = 1 x Devap
= 0,68 ft (memenuhi range)
• Menentukan tebal minimal shell
Tebal shell berdasarkan ASME Code untuk Cylindrical Tank
P x ri
tmin = +C
f.E − 0,6 P
LAMPIRAN C | 220
Tebal conical dishead (bawah)
P.D
t conical = +c
2 cos α (fE − 0,6P)
dengan :
α = 1/2 sudut conis
= 1/2 x 60◦ = 30◦
Bahan konstruksi shell : dianjurkan bahan campuran alloy carbon steel dengan
nickel.
Bahan konstruksi : SA-203 Grade C
fallowance = 18750 psi
t conical = 0,13 (digunakan t = 1/2 in)
Spesifikasi efek 1
Diameter Centerwall = 0,68 ft
Diameter Evaporator = 0,68 ft
Tinggi Shell = 16,00 ft
Tebal Shell = 1/4 in
Tebal Tutup = 1/2 in
Tube Calandria
Ukuran = 4 in sch. standard 40 IPS
OD = 0,375 ft
ID = 0,336 ft
Panjang Tube = 12 ft
Jumlah Tube = 4,14 buah
Bahan Konstruksi = Carbon Steel SA-203 Grade C (21/2 Ni)
Jumlah Evaporator = 1 buah
• Evaporator Efek 2 :
Dari Appendix B
Q = 9.429,41 kkal/kg
W = 37397,02 btu/jam
suhu masuk = 107 ℃ = 224,6 ℉
suhu keluar = 94,54 ℃ = 202,172 ℉
ΔT = 224,6 - 202,172 = 22,428 ℉
UD = 200 Btu/jam.ft².˚F
LAMPIRAN C | 221
𝑄
A =
UD x ΔT
9.429,41
=
200 x 22,428
= 2,10 ft² = 0,20 m²
Luas Perpindahan Panas Maksimum = 300 m²
Kondisi tube Calandria berdasarkan Badger, hal 176 :
Ukuran tube = 4 in dan Panjang tube = 12 ft
Dipilih :
Pipa standar 4 in IPS Schedule 40
OD = 4,5 in = 0,375 ft
ID = 4,026 in = 0,336 ft
a't = 12,70 in² = 0,088 ft²
A
Jumlah tube, =
a′ t × L
2,10
=
0,088 × 12
= 1,99 buah
Dimensi Evaporator
A = Nt x a't
= 0,18 ft²
A
Devap = √4 ×
π
= 0,47 ft = 1,55 m
Tinggi evaporator berdasarkan dimension ratio
asumsi H/D =2
H = 22 ft
Diameter Centerwall : Asumsi 6-24 ft
asumsi Dcw = 1 × Devap
= 0,47 ft (memenuhi range)
• Menentukan tebal minimal shell
Tebal shell berdasarkan ASME Code untuk Cylindrical Tank
P x ri
tmin = +c
f.E − 0,6 P
LAMPIRAN C | 222
Ket tmin = tebal shell minimum (in)
P = tekanan tangki (psi)
ri = jari-jari tangki (in)
C = faktor korosi (in)
E = faktor pengelasan, digunakan double welded, E = 1
bahan konstruksi shell : Carbon steel SA-203 Grade C
Dari Brownell & Young didapat data sebagai berikut :
fallowance = 18750 psi
Poperasi = 1 atm = 14,7 psi
Tekanan larutan (Ph) = Hs x 9,8 kg/m² x ρ
= 3201,93 pa
= 0,464 psia
Tekanan Total = 14,7 + 0,464
= 15,16 psi
P design diambil 10% lebih besar dari P operasi untuk faktor keamanan
P desain = 1,1 x 15,16
= 16,68 psi
R = 1/2D
= 0,24 ft = 2,83 in
16,68 × 2,83
t min = + 0,125
18750 × 0,8 −0,6 × 16,68
dengan :
α = 1/2 sudut conis
= 1/2 x 60◦ = 30◦
Bahan konstruksi shell : dianjurkan bahan campuran alloy carbon steel dengan
nickel.
Bahan konstruksi : SA-203 Grade C
fallowance = 18750 psi
t conical = 0,13 (digunakan t = 1/2 in)
LAMPIRAN C | 223
Spesifikasi efek 2
Diameter Centerwall = 0,47 ft
Diameter Evaporator = 0,47 ft
Tinggi Shell = 22,00 ft
Tebal Shell = 1/4 in
Tebal Tutup = 1/2 in
Tube Calandria
Ukuran = 4 in sch. standard 40 IPS
OD = 0,375 ft
ID = 0,336 ft
Panjang Tube = 12 ft
Jumlah Tube = 1,99 buah
Bahan Konstruksi = Carbon Steel SA-203 Grade C (21/2 Ni)
Jumlah Evaporator = 1 buah
• Evaporator Efek 3 :
Dari Lampiran B
Q = 6.470,74 kkal/kg
W = 25662,97 btu/jam
suhu masuk = 94,54 ℃ = 202,172 ℉
suhu keluar = 64,11 ℃ = 147,398 ℉
ΔT = 202,172 - 147,398 = 54,774 ℉
UD = 200 Btu/jam.ft².˚F
Q
A =
UD × ∆T
25662,97
=
200 × 54,774
LAMPIRAN C | 224
ID = 4,026 in = 0,336 ft
a't = 12,70 in² = 0,088 ft²
A
Jumlah tube, =
a′ t × L
2,34
=
0,088 × 12
= 2,21 buah
Dimensi Evaporator
A = Nt x a't
= 0,20 ft²
A
Devap = √4 ×
π
= 0,50 ft = 1,64 m
Tinggi evaporator berdasarkan dimension ratio
asumsi H/D =2
H = 22 ft
Diameter Centerwall : Asumsi 6-24 ft
asumsi Dcw = 1 × Devap
= 0,50 ft (memenuhi range)
• Menentukan tebal minimal shell
Tebal shell berdasarkan ASME Code untuk Cylindrical Tank
P x ri
tmin = +c
f.E − 0,6 P
LAMPIRAN C | 225
= 3201,93 pa
= 0,464 psia
Tekanan Total = 14,7 + 0,464
= 15,16 psi
P design diambil 10% lebih besar dari P operasi untuk faktor keamanan
P desain = 1,1 x 15,16
= 16,68 psi
R = 1/2D
= 0,25 ft = 2,99 in
16,68 × 2,99
t min = + 0,125
18750 × 0,8 −0,6 × 16,68
dengan :
α = 1/2 sudut conis
= 1/2 x 60◦ = 30◦
Bahan konstruksi shell : dianjurkan bahan campuran alloy carbon steel dengan
nickel.
Bahan konstruksi : SA-203 Grade C
fallowance = 18750 psi
t conical = 0,13 (digunakan t = 1/2 in)
Spesifikasi efek 3
Diameter Centerwall = 0,50 ft
Diameter Evaporator = 0,50 ft
Tinggi Shell = 22,00 ft
Tebal Shell = 1/4 in
Tebal Tutup = 1/2 in
Tube Calandria
Ukuran = 4 in sch. standard 40 IPS
OD = 0,375 ft
ID = 0,336 ft
Panjang Tube = 12 ft
LAMPIRAN C | 226
Jumlah Tube = 2,21 buah
Bahan Konstruksi = Carbon Steel SA-203 Grade C (21/2 Ni)
Jumlah Evaporator = 1 buah
17. Screw Conveyor (J-316)
Fungsi : Mengangkut gipsum ke mixer
Bahan konstruksi : Carbon steel
Bentuk : horizontal screw conveyor
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
Tekanan = 1 atm
Temperatur = 303,15 k
Laju alir massa = 33125 kg/jam
Faktor kelonggaran = 20%
ρ gipsum = 184,79 lb/ft³
Laju alir desain = 33.078,78 kg/jam
= 72.938,71 lbm/jam
33.078,78
Kapasitas desain =
59,22
= 558,57 ft³/jam
= 9,31 ft³/menit
Dari tabel 5.4 a Walas dipilih diameter conveyor sebesar 14 in, untuk 30% full
beroperasi pada :
558,57𝑓𝑡 3 /jam × 45
Kecepatan putar (ω) =
950
= 26 rpm
(Walas, hal 80)
Dari tabel 5.4 c Walas dipilih bearing factor untuk self lubricating bronze
sebesar : Bearing factor (s) = 255
HP factor (F) = 0,7
Direncanakan :
Tinggi (h) = 5 m = 16,4 ft
Panjang (l) = 10 m = 32,81 ft
LAMPIRAN C | 227
Daya Screw Conveyor
P = [{(s x ῳ) + (F x Q x ρ)} x L + (0,51 x h x 30000)]/106
= 1,5 Hp
(Walas, hal 80)
Maka, dipilih daya (P) = 2 Hp
630000 × 2
torque = (Walas, hal 80)
𝜔
= 47621 in.lb
18. Bucket Elevator (J-4535)
Fungsi : Mengangkut pupuk ZA dari screw conveyor ke feed bin.
Bentuk : continuous bucket elevator.
Jumlah : 1 unit.
Kondisi operasi :
Tekanan =1
Temperatur = 30
Laju alir massa = 39.628,96 kg/jam
= 87.381,85 lbm/jam
Faktor kelonggaran = 20%
ρ (NH4)2SO4 = 110,5 lb/ft³
Laju alir desain = 69.905,48 kg/jam
= 19,41818947 kg/s
= 154.141,59 lbm/jam
= 69,91 ton/jam
Berdasarkan Perry’s Chemical Engineering P.21-8
Maka, spesifikasi bucket elevator :
Ukuran bucket elevator = width × projection × depth
= 10 in × 6 in × 6 1/4 in
Bucket spacing = 16 in
Putaran head shaft = 43 rpm
Lebar belt = 7 in
Kecepatan = 225 ft/min
Tinggi elevator = 25 ft = 82 m
Power poros = 3,0 hp
LAMPIRAN C | 228
Rasio penambahan hp/ ft = 0,063 hp/ft
= 0,063 × 25
= 1,575 hp
Power total = 3,0 + 1,575
= 4,6 hp
Efisiensi = 80%
4,6
power yang digunakan =
0,8
= 6 Hp
19. Blower (G-217)
Fungsi : Mengalirkan gas NH3 dan CO2 dari absorber D-110 ke
Absorber.
Jenis : blower sentrifugal.
Jumlah : 1 unit.
Bahan konstruksi : carbon steel
Kondisi operasi :
Temperatur = 51°C = 324,15 K
Tekanan = 1 atm
Densitas gas = 12,0356 kg/m³
F
- Laju alir volumetrik gas, Q =
ρ
305,8506 kg/jam
=
12,0356 kg/m3
= 154,42 m³/jam
- Daya blower (P)
Efisiensi (η) = 75%
144 x η x Q
P = (Perry & Green, 1999)
33000
= 0,5 Hp
maka dipilih blower dengan daya motor 0,5 hp
LAMPIRAN C | 229
20. Pompa (L-311)
Fungsi : Memompa amonium karbonat dari absorber D-110 ke
reaktor.
Jenis : Pompa sentrifugal.
Jumlah : 1 unit
Bahan konstruksi : Commercial Steel
Kondisi operasi :
Tekanan = 1 Atm
Temperatur = 65˚C
Laju alir massa = 77.609,33 kg/jam
= 47,53 lb/s
ρ (NH4)2CO3 = 1069,2066 kg/m³
= 66,75 lb/ft³
μ (NH4)2CO3 = 1,2553 cP
= 3,0368 lbm/ft hr
= 0,0013 kg/m.s
F
- Laju alir volumetrik, Q =
ρ
77.609,33 kg/jam
=
1069,2066 kg/m³
= 72,59 m³/jam
= 0,02 m³/s
= 0,71 ft³/s
LAMPIRAN C | 230
1. Perencanaan Pompa
Asumsi : Aliran turbulen (Nre > 2100)
Di optimum = 0,363 (Q)0,45 (ρ)0,13
= 0,54 ft
= 6,46 in
Dari Appendiks A.5-1 Geankoplis ditentukan :
Nominal pipe size : 4,0 in = 0,10 m
Schedule number : 40
Diameter luar : 4,5 in = 0,11 m
Diameter dalam : 4,026 in = 0,10 m
Inside sectional area : 0,0884 ft²
2. Jenis Aliran
Q 0,71𝑓𝑡 3 𝑠
V = = = 8,06 ft/s
Ai 0,0884 𝑓𝑡 2
= 2,46 m/s
ρ v ID
NRe =
π
(1069,207) (2,46) (0,10)
=
0,0013
= 206560,0118
Karena Nre > 2100, maka asumsi aliran turbulen benar
Ukuran pipa keluar dipilih = 4,0 in Sch 40
3. Perhitungan Friction Losses
a. Friksi pada pipa lurus
Panjang pipa yang digunakan:
- pipa lurus = 20 m
- 4 elbow 90˚ = 4 x 35 x 0,1 = 14 m
- 1 gate valve =1x 9x 0,1 = 1m
total pipa = 35 m
Bahan pipa yang digunakan : Commersial Steel
Untuk pipa commersial steel, ε = 0,000046 m
ID = 0,10226 m
Panjang total pipa lurus = 35 m
LAMPIRAN C | 231
Nre = 206560,0118 (aliran turbulen)
ε 0,000046 m
= = 0,000449834 m
ID 0,10226 m
= 28,82 J/kg
b. Sudden Contraction
Friksi yang terjadi karena adanya perpindahan dari luas penampang
besar ke luas penampang kecil.
Untuk aliran turbulen, α = 1 (Geankoplis, hal 98)
𝑉2 2
hc = Kc
2𝛼
𝐴2
Kc = 0,55 (1 − )
𝐴1
Karena A2 jauh lebih kecil dari A1, maka A2/A1 dianggap 0, sehingga,
harga Kc = 0,55
0,55 × (0,10226)2
hc = = 0,0029 J/kg
2 ×1
c. Friksi pada elbow :
Digunakan 4 buah elbow 90o
Kf = 0,75 (Geankoplis, tabel 2.10-1)
v2
hf = Kf (Geankoplis, pers. 2.10-17)
2α
2,462
hf = 4 × 0,75
2×1
hf = 0,51 J/kg
d. Friksi pada Valve
Digunakan 1 buah Gate Valve
Kf = 0,17 (Geankoplis, tabel 2.10-1)
LAMPIRAN C | 232
v2
hf = Kf (Geankoplis, pers. 2.10-17)
2α
2,462
hf = 0,75 ×
2×1
= 9,05 J/kg
e. Sudden Enlargement Losses
Friksi yang terjadi karena adanya perpindahan dari luas penampang
kecil ke luas penampang besar.
Untuk aliran turbulen, α = 1 (Geankoplis, hal 98)
𝑣2 2
hex = hex
2α
𝐴2
Kex = (1 − )
𝐴1
Karena A2 jauh lebih kecil dari A1, maka A2/A1 dianggap 0, sehingga,
harga Kc = 1
2,46
hex = = 1,23J/kg
2 × 1
f. Friksi total pada pompa
ΣF = Ff + hc + hf (elbow + valve + hex)
= 28,82 + 0,0029 + 0,51 + 1,23
= 30,56 J/kg
4. Daya Pompa
Persamaan Bernoulli
P2 −P1 v2 −v1
-Ws = + (Z2 – Z1) x g + + ΣF
ρ 2α
LAMPIRAN C | 233
P2 = 1 atm = 101325 pa
ΔP = 0 pa
ΔZ = 10 m
V2²-V1² = 0 m/s
0 0
Ws = + (10 x 9,8) + + 30,56
30,56 2x1
= 128,56 J/kg
= -128,56 J/kg
Ws = -ŋ x Wp (Geankoplis, hal 104)
-128,56 = -0,8 x Wp
Wp = 160,70 J/kg
5. Power Pompa
Mass flowrate = 77.609,33 Kg/jam
= 21,56 Kg/s
Wp = 160,70 J/kg
Brake Horse Power = mass flowrate x Wp (Geankoplis, hal 104)
= 21,56 Kg/s x 160,70 J/kg
= 3464,48 W
= 3,46 kW
= 4,646 hp
Maka dipilih pompa dengan daya motor = 1 hp
LAMPIRAN C | 234
21. Heater (E-213)
Fungsi : Memanaskan amonia dari suhu 30°C sampai 50°C sebelum masuk
absorber tower.
Type : Double pipe heat exchanger.
1) Heat transfer
Q = 2.614,85 kkal/jam = 10.370,49 btu/jam
W steam = 165,1518 kg/jam = 364,159719 lb/jam
w NH3 = 5.492,52 kg/jam = 12.111,01 lb/jam
2) LMTD
Hot fluid Cold fluid Different
Higher
248 86 162 Δt2
temperature
Lower
248 113 135 Δt1
temperature
27 Δt2 - Δt1
∆𝑡2 −∆𝑡1
LMTD =
2,3 log (∆𝑡2 /∆𝑡1 )
27
=
2,3 log (162/135)
= 148,26 ˚F
3) Caloric temperature
Tav = 1/2 (T1 – T2)
= 148,5 ˚F
tav = 1/2 (t1 – t2)
= 99,5 ˚F
Trial ukuran DPHE 3 x 2 sch 40 panjang 20 ft hairpin
Dari tabel 11, kern
Untuk anulus :
D2 = 3,1 in = 0,26 ft
D1 = 2,4 in = 0,20 ft
Untuk inner pipe:
D = 2,4 in = 0,20 ft
a" = 0,622 ft²/ft
hot fluid: annulus, steam
LAMPIRAN C | 235
4a) Flow Area
D2 = 0,26 ft
D1 = 0,20 ft
2 2
aa = n (D2 - D1 ) /4
= 0,021 ft²
2 2
De = (D2 - D1 ) D1
= 0,13 ft
5a) Mass velocity
Ga = W/aa
= 17350,98008 lb/(hr)(ft²)
6a) Reynolds number
Pada temperatur 248 ˚F
μ = 0,013 cP (fig. 15 Kern)
= 0,03146 lb/ft.hr
De . Ga
Rea =
μ
= 73728,1836
7a) jH =150 (fig. 24 Kern)
8a) Pada temperatur 248 ˚F
c = 0,17 btu/lb.˚F (fig.3 Kern)
k = 0,0157 btu/hr(ft²)(˚F/ft) (Tabel 5 Kern)
c . μ 1/3
( ) = 0,11
k
k c . μ 1/3 μ o,14
9a) ho = jH ( ) (μw)
De k
= 9,7 btu/hr(ft2)(oF)
4b) Flow area
D = 0,20 ft
ap = ᴨD²/4
= 0,031 ft²
LAMPIRAN C | 236
5b) Mass velocity
Gp = w/ap
= 385.700,85 lb/(hr)(ft²)
6b) Reynolds number
Pada temperatur 99˚F
μ = 0,032 cP (fig. 15 Kern)
= 0,07744 lb/ft.jam
D . Gp
Rep =
μ
= 996.128,22
7b) jH = 1000 (fig. 24 Kern)
8b) Pada temperatur 99˚F
c = 0,52 btu/lb.˚F (fig.3 Kern)
k = 0,0145 btu/hr(ft²)(˚F/ft) (Tabel 5 Kern)
c . μ 1/3
( ) = 0,93
k
𝑘 c . μ 1/3 μ 1/3
9b) hi = jH ( ) (μw)
𝐷 k
= 226,63 btu/hr(ft²)(˚F)
ID
10b) hio = hi x
OD
0,20
= 226,63 x 0,26
= 175,46 btu/hr(ft²)(˚F)
11) Clean overall coefficient, Uc:
hio .ho 175,46 x 9,7
Uc = = = 9,16 btu/hr(ft²)(˚F)
hio +ho 175,46 + 9,7
UD = 8,16 btu/hr(ft²)(˚F)
LAMPIRAN C | 237
ho summary hi
13 h outside 103
Uc 9,16
UD 8,16
Pressure drop
1’) De’ = D2 – D1 = 0,06 ft
De′ . 𝐺𝑎
Rea’ = = 13070,0
μ
0,264
f = 0,0035 +
De′ . 𝐺𝑎/μ0,42
= 0,0084
s = 0,59 ,ρ = 63 x 0,59
= 37,17
4fGa 2 L
2’) ΔFa = = 0,14 ft
2gρ2 De′
G
3’) V = = 0,012 fps
3600ρ
V 0,012
f1 =3 =3x
2g 2 x 32,2
= 0,000179027 ft
LAMPIRAN C | 238
(∆𝑓𝑎 + 𝑓1 )ρ
ΔPa = = 0,06 psi
144
1”) Untuk Re = 996.128,22
0,264
f = 0,0035 +
(𝐷.𝐺𝑝/𝜇)0,42
= 0,00405
s = 0,62 , ρ = 63 x 63 = 39,06
4fGp2 L
ΔFp = = 9,71 ft
2gρ2 D
∆fp .ρ
ΔPp = = 4,25 psi
144
LAMPIRAN C | 239
LAMPIRAN D
PERHITUNGAN SPESIFIKASI ALAT UTILITAS
1. SCREENING (S-101)
= 0,066 m3/s
= 2,3530ft3/s
Direncanakan ukuran bar screen berdasarkan buku Physical Chemical
Treatment of Water and Wastewater (Sincero dan Sincero, 2003) sebagai
berikut:
1. Lebar = 6 mm
2. Tebal = 30 mm
3. Bar spacing = 20 mm
4. Slope = 30°
5. Panjang screen =2m
6. Lebar screen =2m
Misalkan, jumlah bar disimbolkan dengan x, dan panjang bar 2 meter (2000
mm)
Maka : 30x + 20 (x+1) = 2000 : 30x + 20x + 20 = 2000
X = 40 buah
LAMPIRAN D | 240
2. BAK SEDIMENTASI (ST-101)
Fungsi : Menampung dan mengendapkan lumpur dari air
sungai
Bahan konstruksi : Beton kedap air
Jenis : Grit Chamber Sedimentation
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
1. Tekanan = 1 atm
2. Temperatur = 30°C = 303,15 K
3. Laju alir = 238.020,803 kg/jam
= 524.745,423 lbm/jam
4. Densitas = 995,68 kg/m3
= 62,158 lbm/ft3 (Geankoplis, 1993)
5. Waktu = 8 jam
6. Faktor kelonggaran = 20% (Peters and Timmerhaus, 1991)
Jumlah air masuk (w) = 8 jam × 238.020,803 kg/jam
= 1.904.166,426 kg
(1+𝑓𝐾)𝑊
Volume bak =
(1+0,2) 1.904.166,426 𝑘𝑔
= 995,68
= 2294,9137 m3
Desain perancangan :
Bak dibuat persegi panjang dengan dimensi sebagai berikut:
Panjang bak (P) = 3 × tinggi bak (T)
Lebar bak (L) = 2 × tinggi bak (T)
Perhitungan ukuran bak:
Volume (V) =P×L×T
V = (3T) × (2T) × (T)
T = (V/6)1/3
= (2294,9137/6)1/3
= 7,258 m
LAMPIRAN D | 241
Sehingga didapatkan ukuran dan dimensi lainnya sebagai berikut :
Panjang bak (P) = 3 × tinggi bak (T)
= 3 × 7,258 m
= 21,777 m
Lebar bak (L) = 2 × tinggi bak (T)
= 2 × 7,258 m
= 14,518 m
Tinggi bak (T) = 7,259 m
3. TANGKI PELARUTAN ALUM (TT-101)
Fungsi : Melarutkan alum (Al2(SO4)3)
Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup datar
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-285 grade C
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
1. Tekanan = 1 atm
2. Temperatur = 30oC = 303,15 K
3. Densitas = 1.139 kg/m3 = 71,105 lbm/ft3
(Perry, 1999)
4. Viskositas = 13,2 cP = 0,00887 lbm/ft.s
(Rwanda standard boards, 2017)
5. Kebutuhan = 30 hari
6. Faktor kelonggaran = 20% (Peters dan Timmerhaus, 1991)
Jumlah (Al2(SO4)3) yang digunakan = 55 ppm (Mulya, 2019) dengan
konsentrasi sebesar 15% (Anggraini, 2014).
55
Laju massa (Al2(SO4)3) = × 238.020,803 kg/jam
1.000.000
= 13,091 kg/jam
= 28,861 lbm/jam
Perhitungan :
a. Volume tangki
kg
13,091 x 30 hari x 24 jam/hari
= 8,28 m3
jam
Volume larutan,Vl = 1.139 𝑘𝑔/𝑚3
LAMPIRAN D | 242
b. Diameter dan tinggi shell
Direncanakan :
Tinggi shell : diameter (Hs : D =1: 1) (Walas, 1990)
1
Volume shell tangki (Vs) = 𝜋Di2H
4
1
(Vs) = 𝜋D3
4
Di = 2,3301 m = 91,7342 in
Hs =D
Hs = 2,3301 m
c. Tebal shell tangki
8,28 𝑚3
Tinggi cairan dalam tangki = 9,93 𝑚3
× 2,3301 m = 1,9417 m
Phidrostatik =×g×I
= 1.139 kg/m3 × 9,8 m/s × 1,9417 m
= 21.673,77 Pa
= 21,6738 kpa
Pdesign = (1,2)( 21,6738 + 101,325)
= 147,5985 kPa
Joint efficiency (E) = 0,8 (Brownell dan Young, 1959)
Allowable stress (S) = 13.750 psia (Brownell dan Young, 1959)
= 94.802,95 kPa
Faktor korosi = 0,125 in (Brownell dan Young, 1959)
Tebal shell tangki:
𝑃𝐷
t = 2𝑆𝐸−1,2𝑃 + 𝑛
147,5985 kPa . 91,7342 in
t = 2. + 0,125 in
94.802,95 kPa .(0,8)−1,2(147,5985 kPa)
t = 0,2144 in
Daya Pengaduk
Jenis pengaduk : flat 6 blade turbin impeller
Jumlah baffle : 4 buah
LAMPIRAN D | 243
Untuk turbin standar dengan (Geankoplis, 1993), diperoleh :
Da/Dt = 1/3 ; Da = 1/3 x 2,3301 m = 2,5481 ft
H/Dt =1;H = 2,3301 m
L/Da = 1/4 ; L = 1/4 x 2,3301 m = 1,9111 ft
W/Da = 1/5 ; W = 1/5 x 2,3301 m = 1,5289 ft
J/Dt = 1/12; J = 1/12 x 2,3301 m = 0,6370 ft
Kecepatan pengadukan, N = 1 putaran/detik
Bilangan Reynold (NRe):
×𝑁×𝐷𝑎2
(NRe) = (Geankoplis, 1993)
µ
𝑙𝑏𝑚
( 71,1054 )× 1 ×( 2,5481 𝑓𝑡)^2
𝑓𝑡3
= 𝑙𝑏𝑚
0,00887 .𝑠
𝑓𝑡
= 52.052,13 (Turbulen)
Np =2 (Geankoplis, 1993)
𝑁𝑝 ×𝑁3 ×𝐷𝑎3 ×𝜌
P = (Geankoplis, 1993)
ġ𝑐
P = 73,1336 W = 0,09807 Hp
Efisiensi = 60%
0,09807
Paktual = 60%
= 0,5 hp
Berdasarkan perhitungan di atas, didapatkan daya pengaduk di tangki
pelarutan alum (TT-101) yaitu sebesar 0,5 HP.
LAMPIRAN D | 244
4. TANGKI PELARUTAN SODA ASH (TT-102)
Fungsi : Melarutkan soda ash (Na2(CO3))
Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup datar
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-285 grade C
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
1. Tekanan = 1 atm
2. Temperatur = 30oC = 303,15 K
3. Densitas = 1.208,60 kg/m3 = 75,417 lbm/ft3
(Perry, 1999)
4. Viskositas = 2,03 cP = 0,001366 lbm/ft.s
(Rwanda standard boards, 2017)
5. Kebutuhan = 30 hari
6. Faktor kelonggaran = 20% (Peters dan Timmerhaus, 1991)
Jumlah (Na2(CO3)) yang digunakan = 27 ppm (Mulya, 2019) dengan
konsentrasi sebesar 20% (Anggraini, 2014).
27
Laju massa (Na2(CO3) = 1.000.000 × 238.020,803 kg/jam
= 6,427 kg/jam
= 14,168 lbm/jam
Perhitungan:
a. Volume tangki
kg
6,427 x 30 hari x 24 jam/hari
= 3,8285 m3
jam
Volume larutan,Vl =
1.208,60 𝑘𝑔/𝑚3
LAMPIRAN D | 245
Di = 1,8021 m = 70,948 in
Hs =D
Hs = 1,8021 m
c. Tebal shell tangki
3,8285 𝑚3
Tinggi cairan dalam tangki = × 1,8021 m
4,5942 𝑚3
= 1,5018 m
Phidrostatik =ρ×g×I
= 1.208,6 kg/m3 × 9,8 m/s2 × 1,5018 m
= 17.787,20 Pa
= 17,7872 kpa
Pdesign = (1,2) (17,7872 + 101,325)
= 142,9346 kPa
Joint efficiency (E) = 0,8 (Brownell dan Young, 1959)
Allowable stress (S) = 13.750 psia (Brownell dan Young, 1959)
= 94.802,95 kPa
Faktor korosi = 0,125 in (Brownell dan Young, 1959)
Tebal shell tangki:
𝑃𝐷
t = 2𝑆𝐸−0,2𝑃 + 𝑛
142,9346 kPa . 70,948 in
t=2 + 0,125 𝑖𝑛
. 94.802,95 kPa .(0,8)−1,2(142,9346 kPa)
t = 0,1919 in
Daya Pengaduk
Jenis pengaduk : flat 6 blade turbin impeller
Jumlah baffle : 4 buah
Untuk turbin standar dengan (Geankoplis, 1993), diperoleh:
Da/Dt = 1/3 ; Da = 1/3 x 1,8021 m = 1,9708 ft
H/Dt =1;H = 1,8021 m
L/Da = 1/4 ; L = 1/4 x 1,8021 m = 1,4781 ft
W/Da = 1/5 ; W = 1/5 x 1,8021 m = 1,1824 ft
J/Dt = 1/12; J = 1/12 x 1,8021 m = 0,4927 ft
LAMPIRAN D | 246
Kecepatan pengadukan, N = 1 putaran/detik
Bilangan Reynold (NRe):
×𝑁×𝐷𝑎2
(NRe) = (Geankoplis, 1993)
µ
𝑙𝑏𝑚
( 75,417 )× 1 ×(1,9708 𝑓𝑡)^2
𝑓𝑡3
= 𝑙𝑏𝑚
0,001366 .𝑠
𝑓𝑡
= 214.440,23 (Turbulen)
Np =2 (Geankoplis, 1993)
𝑁𝑝 ×𝑁3 ×𝐷𝑎3 ×𝜌
P = (Geankoplis, 1993)
ġ𝑐
P = 35,886 W = 0,0481 Hp
Efisiensi = 60%
0,0481
Paktual = 80%
= 0,0802 Hp
Berdasarkan perhitungan di atas, didapatkan daya pengaduk di tangki
pelarutan soda ash (TT-102) yaitu sebesar 0,5 hp.
5. CLARIFIER (CL-101)
Fungsi : Mengendapkan flok yang terbentuk karena
penambahan soda abu dan alum
Bentuk : Silinder tegak dengan alas kerucut
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-285 grade C
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
Tekanan = 1 atm
Temperatur = 30oC = 303,15 K
Laju alir air = 238.020,803 kg/jam
Laju alir (Al2(SO4)3) = 13,091 kg/jam
Laju alir (Na2(CO3)) = 6,427 kg/jam
Densitas air = 995,68 kg/m3 = 62,158 lbm/ft3 (Perry, 1999)
Densitas (Al2(SO4)3) = 1.227,20 kg/m3 = 76,577lbm/ft3 (Perry, 1999)
Densitas (Na2(CO3)) = 1.208,60 kg/m3 = 75,417 lbm/ft3 (Perry, 1999)
LAMPIRAN D | 247
Faktor kelonggaran = 20% (Peters dan Timmerhaus, 1991)
Waktu detensi = 2 jam
Laju alir campuran = 238.020,803 kg/jam + 13,091 kg/jam + 6,427 kg/jam
= 238.040,321 kg/jam
Dihitung pula densitas campuran larutan sebagai berikut:
238.040,321
Densitas larutan = 238.020,803 13,091 6,427
+1.227,20+1.208,60
995,68
= 995,6950664 kg/jam
Perhitungan :
a. Volume tangki
kg
238.040,321 x 2 jam
= 478,146 m3
jam
Volume larutan,Vl = 995,68 𝑘𝑔/𝑚3
Di = 14,872 m = 585,500 in
Hs = 1/6 D
Hs = 2,479 m
c. Diameter dan tinggi tutup
Diameter tutup = diameter tangki = 14,872 m
1
Hh = (6) × 14,872 = 2,478 m
= 4,1310 m
LAMPIRAN D | 248
Phidrostatik =ρ×g×I
= 995,68 kg/m3 × 9,8 m/s2 × 4,1310 m
= 40.309,27 Pa
= 40,3093 kpa
Pdesign = (1,2) (40,3093 + 101,325)
= 169,9611 kPa
Joint efficiency (E) = 0,8 (Brownell dan Young, 1959)
Allowable stress (S) = 13.750 psia (Brownell dan Young, 1959)
= 94.802,95 kPa
Faktor korosi = 0,125 in (Brownell dan Young, 1959)
Tebal shell tangki:
𝑃𝐷
t= + 𝑛
2𝑆𝐸−0,2𝑃
169,9611 kPa . 585,500 in
t = 2. + 0,125 in
94.802,95 kPa .(0,8)−1,2(169,9611 kPa)
t = 0,7819 in
Daya Clarifier
Kecepatan pengadukan, N = 2 putaran/detik
Bilangan Reynold (NRe) :
NRe = 1.008.508,39 Turbulen
Np =2 (Geankoplis, 1993)
P = 2 x 16,2635 x 61,158 / 32,174 = 4.396.924,65
P = 4.396.924,65 = 7.994,41 kW = 490,39 hp
Bila efisiensi motor = 60%
PAktual = 490,39 / 0,6
P = 294,23 hp
Berdasarkan perhitungan di atas, didapatkan daya pengaduk di tangki
pelarutan alum (TT-101) yaitu sebesar : 294,5 hp
LAMPIRAN D | 249
6. SAND FILTER (SF-201)
Fungsi : Menyaring pasir yang terbawa oleh air sungai
Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup ellipsoidal
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-283 grade C
Jumlah : 1 unit
Tekanan = 1 atm
Temperatur = 30oC = 303,15 K
Laju alir = 238.020,80 kg/jam = 524.745,423 lbm/jam
Densitas = 995,68 kg/m3 = 62,160 lbm/ft3 (Perry, 1999)
Faktor kelonggaran = 20% (Peters dan Timmerhaus, 1991)
Sand filter dirancang untuk penampungan ¼ jam operasi dan volume bahan
penyaringnya yaitu 1/3 volume tangki.
Perhitungan :
a. Desain Sand Filter
238.020,80 × 1/4
Volume air, Va = = 59,763 m3
995,68
b. Volume tangki
1
(1+( ) x 59,763 m^3
Volume larutan,Vl = 3
= 79,684 m3
995,68 𝑘𝑔/𝑚3
Di = 4,5038 m = 177,315 in
Hs =D
Hs = 4,5038 m
d. Diameter dan tinggi tutup
Diameter tutup = diameter tangki = 4,5038 m
1
Hh = ( ) × 4,5038 = 1,1259 m
4
LAMPIRAN D | 250
Ht (Tinggi tangki) = Hs + Hh = 5,6298 m
e. Tebal shell tangki dan tinggi penyaring
1
Tinggi penyaring = (4) × 5,6298 = 1,4074 m
79,684 𝑚3
Tinggi cairan dalam tangki = × 5,6298 m
95,6214 𝑚3
= 4,6915 m
Phidrostatik= ρ × g × I
= 995,68 kg/m3 × 9,8 m/s2 × 4,6915 m
= 45.778,01 Pa
= 45,7780 kpa
Pfilter =ρ×g×I
= 995,68 kg/m3 × 9,8 m/s2 × 1,4074 m
= 13.733,40 Pa
= 13,7334 kpa
Pdesign = (1,2)(45,7780 + 13,7334 +101,325)
= 193,0037 kPa
Joint efficiency (E) = 0,8 (Brownell dan Young, 1959)
Allowable stress (S)= 13.750 psia (Brownell dan Young, 1959)
= 94.802,95 kPa
Faktor korosi = 0,125 in (Brownell dan Young, 1959)
Tebal shell tangki:
𝑃𝐷
t= + 𝑛
2𝑆𝐸−0,2𝑃
193,0037 kPa . 177,315 in
t = 2. + 0,125 in
94.802,95 kPa .(0,8)−1,2(193,0037 kPa)
t = 0,3510 in
Berdasarkan perhitungan di atas, didapatkan tebal dimdimg clarfair yaitu
sebesar 0,5 in
LAMPIRAN D | 251
7. Tangki Utilitas (TT-304)
Fungsi : Menampung air untuk didistribusikan
Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup datar
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283 grade C
Kondisi penyimpanan : Temperatur 28°C dan tekanan 1 atm
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
Temperatur = 30oC
Laju massa air = 350 kg/jam = 771,617 lbm/jam
Densitas air = 995,68 kg/m3 = 62,16 lbm/ft3
Kebutuhan perancangan = 7 hari
Perhitungan Ukuran Tangki:
(350 x 7 𝑥 24
Volume larutan,Vl = 995,68 𝑘𝑔/𝑚3 = 59,0551 m3
Di = 4,49 m = 176,613 in
Hs =D
Hs = 4,4860 m
59,0551 𝑚3
Tinggi cairan dalam tangki = 70,8661 𝑚3
× 4,4860 m
= 3,738 m = 12,265 ft
Tebal Dinding Tangki
Tekanan hidrostatik
Phidrostatik =ρ×g×I
= 995,68 kg/m3 × 9,8 m/s2 × 3,738 m
= 36.477,16 Pa
= 36,4772 kpa
LAMPIRAN D | 252
Tekanan operasi Po = 1 atm = 101,325 kPa
Pdesign = (1,2) (36,4772 +101,325)
= 165,3626 kPa
Joint efficiency (E) = 0,8 (Brownell dan Young, 1959)
Allowable stress (S) = 13.750 psia (Brownell dan Young, 1959)
= 94.738,875 kPa
Faktor korosi = 0,125 in (Brownell dan Young, 1959)
Tebal shell tangki:
𝑃𝐷
t = 2𝑆𝐸−0,2𝑃 + 𝑛
165,3626 kPa . 176,613 in
t = 2. + 0,125 in
94.802,95 kPa .(0,8)−1,2(165,3626 kPa)
t = 0,32 in
Berdasarkan perhitungan di atas, didapatkan tebal shell yang dibutuhkan
yaitu sebesar 0,5 in
8. TANGKI PELARUTAN ASAM SULFAT (TT-301)
Fungsi : Melarutkan Asam Sulfat (H2SO4)
Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup datar
Bahan konstruksi : Stainless steel SA-240
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
Tekanan = 1 atm
Temperatur = 30° C = 303,15 K
Laju alir = 0,412 kg/jam
Densitas = 1.082,61kg/m3 = 67,59 lbm/ft3 (Perry, 1999)
Viskositas = 7,3 cP = 0,0052 lbm/ft.s(Rhodes dan Barbous, 1923)
Kebutuhan = 30 hari
Faktor kelonggaran = 20% (Peters dan Timmerhaus, 1991)
Perhitungan :
a. Volume tangki
kg
0,412 x 30 hari x 24 jam/hari
= 0,2740 m3
jam
Volume larutan,Vl = 1.082,61 𝑘𝑔/𝑚3
LAMPIRAN D | 253
b. Diameter dan tinggi shell
Direncanakan :
Tinggi shell: diameter (Hs : D =4: 3) (Walas, 1990)
1
Volume shell tangki (Vs) = 𝜋Di2H
4
1
(Vs) = 𝜋D3
4
Di = 0,7482 m = 29,457 in
Hs =D
Hs = 0,7482 m
c. Tebal shell tangki
0,2740 𝑚3
Tinggi cairan dalam tangki = × 0,7482 m
0,3288 𝑚3
= 0,6235 m
Phidrostatik =ρ×g×I
= 1.082,61 kg/m3 × 9,8 m/s2 × 0,6235 m
= 6.615,15 Pa
= 6,6152 kpa
Pdesign = (1,2) (6,6152 + 101,325)
= 129,5282 kPa
Joint efficiency (E) = 0,8 (Brownell dan Young, 1959)
Allowable stress (S) = 18.700 psia (Brownell dan Young, 1959)
= 128.932,01 kPa
Faktor korosi = 0,125 in (Brownell dan Young, 1959)
Tebal shell tangki:
𝑃𝐷
t = 2𝑆𝐸−0,2𝑃 + 𝑛
129,5282 kPa . 29,457 in
t = 2. + 0,125 in
129.932,01 kPa .(0,8)−1,2(129,5282 kPa)
t = 0,1435 in
Daya Pengaduk
Jenis pengaduk : flat 6 blade turbin impeller
Jumlah baffle : 4 buah
LAMPIRAN D | 254
Untuk turbin standar dengan (Geankoplis, 1993), diperoleh :
Da/Dt = 1/3; Da = 1/3 x 0,7482 m = 0,8183 ft
H/Dt =1;H = 0,7482 m
L/Da = 1/4; L = 1/4 x 0,7482 m = 0,6137 ft
W/Da = 1/5; W = 1/5 x 0,7482 m = 0,4910 ft
J/Dt = 1/12; J = 1/12 x 0,7482 m = 0,2046 ft
Kecepatan pengadukan, N = 1 putaran/detik
Bilangan Reynold (NRe):
×𝑁×𝐷𝑎2
(NRe) = (Geankoplis, 1993)
µ
𝑙𝑏𝑚
( 67,59 )× 1 ×(0,8183 𝑓𝑡)^2
𝑓𝑡3
= 𝑙𝑏𝑚
0,0052 .𝑠
𝑓𝑡
= 8.702,06 (Turbulen)
Np =2 (Geankoplis, 1993)
𝑁𝑝 ×𝑁3 ×𝐷𝑎5 ×𝜌
P = (Geankoplis, 1993)
ġ𝑐
P = 3,4377 W = 0,0046 Hp
Efisiensi = 60%
0,0046
Paktual = 60%
= 0,00768 Hp
Berdasarkan perhitungan di atas, didapatkan daya pengaduk di tangki
pelarut yaitu sebesar 0,5 HP.
LAMPIRAN D | 255
9. PENUKAR KATION (CE-301)
Fungsi : Mengikat kation yang terdapat dalam air
Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup ellipsoidal
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-283 grade C
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi:
Temperatur = 30 °C
Tekanan = 1 atm
Laju massa air = 74.063,692kg/jam
Densitas air = 995,68 kg/m3 (Geankoplis, 2003)
Kebutuhan perancangan = 1 jam
Faktor keamanan = 20 %
Ukuran Cation Exchanger
Dari Tabel 12.4, The Nalco Water Handbook, diperoleh:
Diameter penukar kation = 2 ft = 0,6096 m
Luas penampang penukar kation = 3,14 ft2
Tinggi resin dalam cation exchanger = 2,5478 ft = 0,7767 m
Tinggi silinder = (1 + 0,2) x 2,5478 ft = 3,0574
3,0574 ft = 0,9319 m
Diameter tutup = diameter tangki = 0,6096 m
Rasio axis = 2:1
1 0,6096
Tinggi tutup =2∗( )
2
= 0,1524 m = 0,5 ft
Sehingga,
Tinggi cation exchanger = 2 × 0,1524 m + 0,9319 m = 1,237 m = 4,057 ft
Tebal Dinding Tangki
Tekanan hidrostatik: Phid =ρ×g×h
= 996,68 kg/m3 × 9,8 m/det2 × 0,7767 m
= 7.578,77 Pa = 7,5787 kPa
Tekanan operasi = 1 atm = 101,325 kPa
PT = 7,5787 kPa + 101,325 kPa
= 108,9025 kPa
LAMPIRAN D | 256
Faktor kelonggaran =5%
Maka, Pdesain = (1,05) (108,9025 kPa)
= 114,3476 kPa
Joint efficiency (E) = 0,8 (Brownell dan Young, 1959)
Allowable stress (S) = 13.750 psia (Brownell dan Young, 1959)
= 94.738,875 kPa
Faktor korosi = 0,125 in (Brownell dan Young, 1959)
Tebal shell tangki:
𝑃𝐷
t = 2𝑆𝐸−0,2𝑃 + 𝑛
114,347 kPa . 0,6096 in
t = 2. + 0,125 𝑖𝑛
94.738,875 kPa .(0,8)−1,2(114,347 kPa)
t = 0,125 in
Tebal shell standar yang digunakan = 0,2 in
10. TANGKI PELARUTAN NATRIUM HIDROKSIDA (TT-302)
Fungsi : Melarutkan natrium hidroksida (NaOH)
Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup datar
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-285 grade C
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
Tekanan = 1 atm
Temperatur = 30° C = 303,15 K
Laju alir = 0,214 kg/jam
Densitas = 1.423,2 kg/m3 = 88,847 lbm/3 (Perry, 1999)
Viskositas = 1,43 cP = 0,00099 lbm/ft.s (Rhodes dan Barbous,
1923)
Kebutuhan = 30 hari
Faktor kelonggaran = 20% (Peters dan Timmerhaus, 1991)
Perhitungan:
Volume tangki
kg
0,214 x 30 hari x 24 jam/hari
= 0,108 m3
jam
Volume larutan,Vl = 1.423,2 𝑘𝑔/𝑚3
LAMPIRAN D | 257
Diameter dan tinggi shell
Direncanakan :
Tinggi shell: diameter (Hs : D =1: 1) (Walas, 1990)
1
Volume shell tangki (Vs) = 𝜋Di2H
4
1
(Vs) = 𝜋D3
4
Di = 0,549 m = 21,615 in
Hs =D
Hs = 0,549 m
Tebal shell tangki
0,108 𝑚3
Tinggi cairan dalam tangki = 0,129 𝑚3
× 0,824 m
= 0,458 m
Phidrostatik =ρ×g×I
= 1.423,2 kg/m3 × 9,8 m/s2 × 0,458 m
= 6.381,28 Pa
= 6,3813 kPa
Pdesign = (1,05) (6,3813+101,325)
= 129,2475 kPa
Joint efficiency (E) = 0,8 (Brownell dan Young, 1959)
Allowable stress (S) = 18.700 psia (Brownell dan Young, 1959)
= 128.932,01 kPa
Faktor korosi = 0,125 in (Brownell dan Young, 1959)
Tebal shell tangki:
𝑃𝐷
t = 2𝑆𝐸−0,2𝑃 + 𝑛
129,2475 kPa . 21,615 in
t = 2. + 0,125 𝑖𝑛
128.932,01 kPa .(0,8)−1,2(129,2475 kPa)
t = 0,1386 in
Daya Pengaduk
Jenis pengaduk : flat 6 blade turbin impeller
Jumlah baffle : 4 buah
LAMPIRAN D | 258
Untuk turbin standar dengan (Geankoplis, 1993), diperoleh:
Da/Dt = 1/3 ; Da = 1/3 x 0,549 m = 0,6004 ft
H/Dt =1;H = x 0,549 m
L/Da = 1/4 ; L = 1/4 x 0,549 m = 0,4503 ft
W/Da = 1/5 ; W = 1/5 x 0,549 m = 0,3603 ft
J/Dt = 1/12; J = 1/12 x 0,549 m = 0,1501 ft
Kecepatan pengadukan, N = 1 putaran/detik
Bilangan Reynold (NRe):
×𝑁×𝐷𝑎2
(NRe) = (Geankoplis, 1993)
µ
𝑙𝑏𝑚
( 88,84 )× 1 ×(0,6004 𝑓𝑡)^2
𝑓𝑡3
= 𝑙𝑏𝑚
0,00099 .𝑠
𝑓𝑡
= 32.354,33 (Turbulen)
Np =2 (Geankoplis, 1993)
𝑁𝑝 ×𝑁3 ×𝐷𝑎5 ×𝜌
P = (Geankoplis, 1993)
ġ𝑐
2 ×13 ×0,6004×88,847
P = 32,174
P = 3,316 W = 0,0044 Hp
Efisiensi = 60%
0,0044
Paktual = 60%
= 0,0074 Hp
Berdasarkan perhitungan di atas, didapatkan daya pengaduk di tangki
pelarut yaitu sebesar 0,5 HP.
LAMPIRAN D | 259
11. PENUKAR ANION (CE-301)
Fungsi : Mengikat anion yang terdapat dalam air
Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup ellipsoidal
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-283 grade C
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi:
- Temperatur = 30 °C
- Tekanan = 1 atm
- Laju massa air = 74.063,692 kg/jam
- Densitas air = 995,68 kg/m3 (Geankoplis, 2003)
- Kebutuhan perancangan = 1 jam
- Faktor keamanan = 20 %
Ukuran Cation Exchanger
Dari Tabel 12.4, The Nalco Water Handbook, diperoleh:
- Diameter penukar kation = 2 ft = 0,6096 m
- Luas penampang penukar kation = 3,14 ft2
Tinggi resin dalam cation exchanger = 2,5478 ft = 0,7767 m
Tinggi silinder = (1 + 0,2) x 2,5478 ft =
3,0574 ft = 0,9319 m
Diameter tutup= diameter tangki = 0,6096 m
Rasio axis =4:1
1 0,6096
Tinggi tutup = 4 𝑥( )
2
= 0,1524 = 0,50 ft
Sehingga,
Tinggi cation exchanger = 2 × 0,1524 m + 0,9319 m = 1,2367 m =4,0574 ft
Tebal Dinding Tangki
Tekanan hidrostatik: Phid =ρ×g×h
= 996,68 kg/m3 × 9,8 m/det2 × 0,7767 m
= 7.578,77 Pa = 7,5787 kPa
Tekanan operasi = 1 atm = 101,325 kPa
PT = 7,5787 kPa + 101,325 kPa
= 108,9025 kPa
LAMPIRAN D | 260
Faktor kelonggaran =5%
Maka, Pdesain = (1,05) (108,9025 kPa)
= 114,3476 kPa
Joint efficiency (E) = 0,8 (Brownell dan Young, 1959)
Allowable stress (S) = 12650 psia (Brownell dan Young, 1959)
= 87.218,714 kPa
Faktor korosi = 0,125 in (Brownell dan Young, 1959)
Tebal shell tangki:
𝑃𝐷
t = 2𝑆𝐸−0,2𝑃 + 𝑛
114,347 kPa . 0,6096 in
t = 2. + 0,125 𝑖𝑛
87.218,714 kPa .(0,8)−1,2(114,347 kPa)
t = 0,125 in
Tebal shell standar yang digunakan = 0,2 in
12. DEAERATOR (DE-301)
Fungsi : Menghilangkan gas-gas terlarut dalam air
Bentuk : Silinder horizontal dengan alas dan tutup ellipsoidal
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-285 grade C
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
1. Tekanan = 1 atm
2. Temperatur = 30 C = 303,15 K
3. Laju alir = 429.569,412 kg/jam
4. Densitas = 995,68 kg/m3 = 62,158 lbm/ft3 (Geankoplis, 1993)
5. Viskositas = 0,8007 cP = 0,001 lbm/ft.s (Geankoplis, 1993)
6. Kebutuhan = 8 jam
7. Faktor kelonggaran = 20% (Peters dan Timmerhaus, 1991)
Perhitungan:
a. Volume tangki
kg
429.569,412 x 8 jam
= 3451,46 m3
jam
Volume larutan,Vl = 995,68 𝑘𝑔/𝑚3
LAMPIRAN D | 261
b. Diameter dan tinggi shell
Direncanakan :
1
Volume shell tangki ( Vs) = 𝜋D3 (Brownel dan Young, 1959)
4
𝜋
Volume tutup tangki (Vh) = 24 D3 (Walas, 1990)
Di = 15,817 m = 622,717 in
Hs =D
Hs = 15,817 m
f. Diameter dan tinggi tutup
Diameter tutup = diameter tangki = 15,817 m
1
Hh = (6) × 15,817 = 2,6361 m
= 13,180 m
Phidrostatik =ρ×g×I
= 995,68 kg/m3 × 9,8 m/s2 × 13,180 m
= 128.614,54 Pa
= 128,6145 kpa
Pdesign = (1,2)( 128,6145 + 101,325)
= 275,9275 kPa
Joint efficiency (E) = 0,8 (Brownell dan Young, 1959)
Allowable stress (S) = 13.750 psia (Brownell dan Young, 1959)
= 94.802,95 kPa
Faktor korosi = 0,125 in (Brownell dan Young, 1959)
Tebal shell tangki:
𝑃𝐷
t = 2𝑆𝐸−0,2𝑃 + 𝑛
275,9275 kPa . 622,717 in
t =2 + 0,125 𝑖𝑛
. 94.802,95 kPa .(0,8)−1,2(275,9275 kPa)
t = 1,2603 in
LAMPIRAN D | 262
Berdasarkan perhitungan di atas, didapatkan tebal shell dearator itu sebesar
1,5 in
13. TANGKI BAHAN BAKAR (TBB-301)
Fungsi : Menyimpan solar sebagai bahan bakar di ketel uap
dan generator
Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup datar
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-285 grade C
Jumlah : 2 unit
Kondisi operasi :
1. Tekanan = 1 atm
2. Temperatur = 30° C = 303,15 K
3. Laju alir = 36.550,021 kg/jam = 80.578,907 lbm/jam
4. Densitas = 860 kg/m3 = 53,688 lbm/ft3 (Perry, 1999)
5. Viskositas = 3,87 cP = 0,0025 lbm/ft.s
(Rhodes dan Barbous, 1923)
6. Kebutuhan = 7 hari
7. Faktor kelonggaran = 20% (Peters dan Timmerhaus, 1991)
Perhitungan:
a. Volume tangki
kg
36.550,021 x7 hari x 24 jam/hari
= 7140,004 m3
jam
Volume larutan,Vl =
860 𝑘𝑔/𝑚3
Di = 17,61 m = 693,14 in
Hs =D
LAMPIRAN D | 263
Hs = 17,61 m
c. Tebal shell tangki
3570,002 𝑚3
Tinggi cairan dalam tangki = × 17,61 m
4.284 𝑚3
= 14,671 m
Phidrostatik =p×g×I
= 860 kg/m3 × 9,8 m/s2 × 14,671 m
= 123.652,61 Pa
= 123,6526 kpa
Pdesign = (1,2) (123,6526 + 101,325)
= 269,9731 kPa
Joint efficiency (E) = 0,8 (Brownell dan Young, 1959)
Allowable stress (S) = 13.750 psia (Brownell dan Young, 1959)
= 94.802,95 kPa
Faktor korosi = 0,125 in (Brownell dan Young, 1959)
Tebal shell tangki :
𝑃𝐷
t = 2𝑆𝐸−0,2𝑃 + 𝑛
269,9731 kPa . 693,14 in
t = 2. + 0,125 𝑖𝑛
94.802,95 kPa .(0,8)−1,2(269,9731 kPa)
t = 1,36 in
Berdasarkan perhitungan di atas. Maka, didapatkan tebal tangki bahan
bakar yaitu sebesar 1,5 in
LAMPIRAN D | 264
14. KETEL UAP (E-301)
Fungsi : Menyediakan uap untuk kebutuhan proses.
Jenis : Fire tube boiler
Jumlah : 2 unit
Kondisi operasi :
1. Tekanan = 1 atm
2. Temperatur = 300° C
3. Laju alir = 429.569,412 kg/jam = 947.037,317 lbm/jam
4. Densitas = 995,68 kg/m3 = 62,158 lbm/ft3 (Perry, 1999)
5. HHV Solar = 44.814,36 kj/jam (Rhodes dan Barbous, 1923)
6. Kebutuhan = 7 hari
7. Faktor kelonggaran = 20% (Peters dan Timmerhaus, 1991)
Perhitungan:
a. Volume tangki
kg
429.569,412 x 7 hari x 24 jam/hari
jam
Volume larutan,Vl = = 72.480,778 m3
995,68 𝑘𝑔/𝑚3
Di = 38,121 m = 1500,84 in
Hs =D
Hs = 38,121 m
LAMPIRAN D | 265
c. Diameter dan tinggi tutup boiler
Diameter tutup = diameter boiler = 38,121 m
1
Hh = ( ) × 38,121 = 6,353 m
4
= 31,768 m
Phidrostatik =ρ×g×I
= 995,68 kg/m3 × 9,8 m/s2 × 31,768 m
= 309.979,35 Pa
= 309,9793 kpa
Pdesign = (1,2) (309,9793 + 101,325)
= 493,5652 kPa
Joint efficiency (E) = 0,8 (Brownell dan Young, 1959)
Allowable stress (S) = 13.750 psia (Brownell dan Young, 1959)
= 94.802,95 kPa
Faktor korosi = 0,125 in (Brownell dan Young, 1959)
Tebal shell tangki:
𝑃𝐷
t = 2𝑆𝐸−0,2𝑃 + 𝑛
493,5652 kPa . 1500,84 in
t=2 + 0,125 𝑖𝑛
. 94.802,95 kPa .(0,8)−1,2(493,5652 kPa)
t = 5,03 in
Berdasarkan perhitungan di atas, didapatkan tebal tangki yaitu 5,5 in
LAMPIRAN D | 266
15. TANGKI PELARUTAN KAPORIT (TT-303)
Fungsi : Melarutkan kaporit (CaOCl2)
Bentuk : Silinder tegak dengan alas dan tutup datar
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-285 grade C
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi:
1. Tekanan = 1 atm
2. Temperatur = 30oC = 303,15 K
3. Densitas = 1.142,80 kg/m3 = 71,3427lbm/ft3 (Perry, 1999)
4. Viskositas = 2,8 cP = 0,0019 lbm/ft.s
(Rwanda standard boards, 2017)
5. Kebutuhan = 30 hari
6. Faktor kelonggaran = 20% (Peters dan Timmerhaus, 1991)
Jumlah (CaOCl2) yang digunakan = 2 ppm (Kato, 2004)
2
Laju massa (CaOCl2) = × 333 kg/jam
1.000.000 ×0,7
= 0,000951 kg/jam
Perhitungan :
a. Volume tangki
kg
0,000951 x 30 hari x 24 jam/hari
= 0,000599 m3
jam
Volume larutan,Vl = 1.142,80 𝑘𝑔/𝑚3
Di = 0,0971 m = 3,8240 in
Hs =D
Hs = 0,0971 m
LAMPIRAN D | 267
c. Tebal shell tangki
0,000599 𝑚3
Tinggi cairan dalam tangki = × 0,09713 m
0,000719𝑚3
= 0,08094 m
Phidrostatik =ρ×g×I
= 1.272 kg/m3 × 9,8 m/s2 × 0,08094 m
= 906,49 Pa
= 0,9065 kpa
Pdesign = (1,05) (0,9065+101,325)
= 122,6778 kPa
Joint efficiency (E) = 0,8 (Brownell dan Young, 1959)
Allowable stress (S) = 13.750 psia (Brownell dan Young, 1959)
= 94.802,95 kPa
Faktor korosi = 0,125 in (Brownell dan Young, 1959)
Tebal shell tangki:
𝑃𝐷
t = 2𝑆𝐸−1,2𝑃 + 𝑛
122,6778 kPa . 3,8240 in
t = 2. + 0,125 𝑖𝑛
94.802,95 kPa .(0,8)−1,2(122,6778 kPa)
t = 0,1281 in
Daya Pengaduk
Jenis pengaduk : flat 6 blade turbin impeller
Jumlah baffle : 4 buah
Untuk turbin standar dengan (Geankoplis, 1993), diperoleh:
Da/Dt = 1/3 ; Da = 1/3 x 0,0971 m = 0,1062 ft
H/Dt =1;H = 0,0971 m
L/Da = 1/4 ; L = 1/4 x 0,0971 m = 0,0797 ft
W/Da = 1/5 ; W = 1/5 x 0,0971 m = 0,0637 ft
J/Dt = 1/12; J = 1/12 x 0,0971 m = 0,0266 ft
Kecepatan pengadukan, N = 1 putaran/detik
LAMPIRAN D | 268
Bilangan Reynold (NRe):
×𝑁×𝐷𝑎2
(NRe) = (Geankoplis, 1993)
µ
𝑙𝑏𝑚
( 71,342 )× 1 ×(0,1062 𝑓𝑡)^2
𝑓𝑡3
= 𝑙𝑏𝑚
0,0019 .𝑠
𝑓𝑡
= 423,67 (Turbulen)
Np =2 (Geankoplis, 1993)
𝑁𝑝 ×𝑁3 ×𝐷𝑎3 ×𝜌
P = (Geankoplis, 1993)
ġ𝑐
2 ×13 ×0,10623×71,342
P = 32,174
P = 0,0053152 W = 0,00000713 Hp
Efisiensi = 60%
0,00000713
Paktual = 60%
= 0,00001188 Hp
Berdasarkan perhitungan di atas, didapatkan daya pengaduk di tangki yaitu
sebesar 0,5 Hp.
16. POMPA SCREENING (JU-101)
Fungsi : Mengalirkan air sungai ke bak sedimentasi
Bahan konstruksi : Commercial steel
Jenis : Pompa sentrifugal
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
1. Tekanan = 1 atm
2. Temperatur = 30°C = 303,15 K
3. Laju alir = 238.020,803 kg/jam = 524.745,423 lbm/jam
4. Densitas = 995,68 kg/m3 = 62,158 lbm/ft3 (Geankoplis, 1993)
5. Viskositas = 0,8007 cP = 0,001 lbm/ft.s (Geankoplis, 1993)
6. Laju volum (Q) = 0,0664 m3/s = 2,353 ft3/s
Diameter optimum (asumsi aliran turbulen)
Di,opt = 3,9 (Q)0,45 (ρ)0,13 (Peters dan Timmerhaus, 1991)
= 3,9 (2,353 ft3/s )0,45 (62,158 lbm/ft3)0,13
= 9,805 in
LAMPIRAN D | 269
Geankoplis (1993), digunakan pipa dengan spesifikasi:
1. Ukuran nominal = 3 in
2. Schedule number = 40
3. Inside diameter (ID) = 3,068 in = 0,256 ft
4. Outside diameter (OD) = 3,500 in = 0,292 ft
5. Inside sectional area = 0,0513 ft2
Kecepatan linear (v) = Q/A
2,353 𝑓𝑡 3 /𝑠
= 0,0513 𝑓𝑡 3
= 45,87 ft/s
×𝑣×𝐷
Bilangan Reynold (NRe) = µ
𝑙𝑏𝑚 𝑓𝑡
( 62,158 )×(45,87 )×(0,256 𝑓𝑡)
𝑓𝑡3 𝑠
= 𝑙𝑏𝑚
0,001 .𝑠
𝑓𝑡
= 729.864,15 (Turbulen)
ε equivalent roughness) = 0,000046 (Geankoplis, 1993)
0,000046
εD = 0,256
= 0,000180
f = 16/Nre
= 0,00002
Faktor friction loss:
1. Sharp edge entrance
𝐴^2 𝑉^2
hc = 0,55 (1 − 𝐴^1) 2∝.𝑔
45,87^2
hc = 0,55 (1 − 0) 2.(1).(32,174)
hc = 17,981 ft.lbf/lbm
2. 2 elbow 90°
Nil i α = 0,5 untuk aliran laminer Nilai Kf = 0,75
𝑉^2
hf = n.Kf.2.𝑔𝑐
45,87^2
hf =2(0,75) 2.(1).(32,174)
hf = 49,041 ft.lbf/lbm
LAMPIRAN D | 270
3. Check valve
Nilai Kf = 2
𝑉^2
hf = n.Kf.2.𝑔𝑐
45,87^2
hf =1(2) 2.(32,174)
hf = 65,389 ft.lbf/lbm
4. Pipa lurus 20 ft
∆𝐿𝑉^2
Ff = 4.f.𝐷.2.𝑔𝑐
(20)(45,87)^2
Ff = 4(0,00002).0,256(2)(32,174)
Ff = 0,2239 ft.lbf/lbm
5. 1 Sharp edge exit
𝐴1 𝑉^2
hex = (1 − )
𝐴2 2∝.𝑔
(45,87)^2
hex = (1-0) 2(1)(32,174)
hex = 32,694
Total friction loss : ∑F (hc+ hf + Ff + hex)
∑F = 165,331 ft.lbf/lbm
Dari persamaan Bernoulli:
1 𝑝2−𝑝1
(V22 – V12) + g (Z2-Z1) + + ∑F + Ws = 0 (Geankoplis,2003)
2∝
Ws = 175,331 ft.lbf/lbm
𝑊𝑠 𝑥 𝑄 𝑋
Daya pompa (P) = 550
175,331 𝑥 2,353 𝑥 62,158
=
550
= 46,624 hp
Efisiensi pompa (ƞ) = 75%
46,624
P Aktual = 0,75
= 62,16629 hp
Maka tekanan untuk pompa screening (P-01) yaitu sebesar 62,5 hp.
LAMPIRAN D | 271
17. POMPA SEDIMENTASI (JU-102)
Fungsi : Mengalirkan air sungai dari bak sedimentasi ke
clarifier
Bahan konstruksi : Commercial steel
Jenis : Pompa sentrifugal
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
1. Tekanan = 1 atm
2. Temperatur = 30° C = 303,15 K
3. Laju alir = 238.020,803 kg/jam = 524.745,423 lbm/jam
4. Densitas = 995,68 kg/m3 = 62,158 lbm/ft3 (Geankoplis, 1993)
5. Viskositas = 0,8007 cP = 0,001 lbm/ft.s (Geankoplis, 1993)
6. Laju volum (Q) = 0,0664 m3/s = 2,345 ft3/s
Diameter optimum (asumsi aliran turbulen)
Di,opt = 3,9 (Q)0,45 (ρ)0,13 (Peters dan Timmerhaus, 1991)
= 3,9 (2,345 ft3/s )0,45 (62,158 lbm/ft3)0,13
= 9,790 in
Geankoplis (1993), digunakan pipa dengan spesifikasi:
1. Ukuran nominal = 3 in
2. Schedule number = 40
3. Inside diameter (ID) = 3,068 in = 0,256 ft = 0,078 m
4. Outside diameter (OD) = 3,500 in = 0,292 ft
5. Inside sectional area = 0,05130 ft2
Kecepatan linear (v) = Q/A
2,345 𝑓𝑡 3 /𝑠
= 0,05130 𝑓𝑡 3
= 45,71 ft/s
×𝑣×𝐷
Bilangan Reynold (NRe) = µ
𝑙𝑏𝑚 𝑓𝑡
( 62,158 )×(45,71 )×(0,256 𝑓𝑡)
𝑓𝑡3 𝑠
= 𝑙𝑏𝑚
0,001 .𝑠
𝑓𝑡
= 727.390,77 (Turbulen)
LAMPIRAN D | 272
ε equivalent roughness) = 0,000046 (Geankoplis, 1993)
0,000046
εD = 0,256
= 0,000179
f = 16/Nre
= 0,00002
Faktor friction loss :
1. Sharp edge entrance
𝐴^2 𝑉^2
hc = 0,55 (1 − 𝐴^1) 2∝.𝑔
45,71^2
hc = 0,55 (1 − 0) 2.(1).(32,174)
hc = 17,8603 ft.lbf/lbm
2. 2 elbow 90°
Nil i α = 0,5 untuk aliran laminer Nilai Kf = 0,75
𝑉^2
hf = n.Kf.2.𝑔𝑐
45,71^2
hf = 2(0,75) 2.(1).(32,174)
hf = 48,709 ft.lbf/lbm
3. Check valve
Nilai Kf = 2
𝑉^2
hf = n.Kf.2.𝑔𝑐
45,71^2
hf =1(2) 2.(32,174)
hf = 64,946 ft.lbf/lbm
4. Pipa lurus 20 ft
∆𝐿𝑉^2
Ff = 4.f.𝐷.2.𝑔𝑐
(20)(45,71)^2
Ff = 4(0,00002).0,256(2)(32,174)
Ff = 0,223 ft.lbf/lbm
5. 1 Sharp edge exit
𝐴1 𝑉^2
hex = (1 − 𝐴2) 2∝.𝑔
45,71^2
hex = (1-0)
2(1)(32,174)
hex = 32,473
LAMPIRAN D | 273
Total friction loss : ∑F (hc+ hf + Ff + hex)
∑F = 164,213 ft.lbf/lbm
Dari persamaan Bernoulli:
1 𝑝2−𝑝1
(V22 – V12) + g (Z2-Z1) + + ∑F + Ws = 0
2∝
Ws = 174,213 ft.lbf/lbm
𝑊𝑠 𝑥 𝑄 𝑋
Daya pompa (P) = 550
174,213 𝑥 2,345 𝑥 62,158
=
550
= 46,170 hp
Efisiensi pompa (ƞ) = 75%
46,170
P Aktual = 0,75
= 61,560 hp
Maka tekanan untuk pompa Sedimentasi (P-02) yaitu sebesar 62 Hp.
18. POMPA ALUM (JU-03)
Fungsi : Mengalirkan alum (Al2(SO4)3) ke clarifier
Bahan konstruksi : Commercial steel
Jenis : Pompa sentrifugal
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
Tekanan = 1 atm
Temperatur = 30°C = 303,15 K
Laju alir = 6,427 kg/jam = 14,168 lbm/jam
Densitas = 1.208,60 kg/m3 = 75,41664 lbm/ft3 (Geankoplis, 1993)
Viskositas = 13,20 cP = 0,00887 lbm/ft.s (Geankoplis, 1993)
Laju volum (Q) = 0,0000522 m3/s = 0,0018 ft3/s
Diameter optimum (asumsi aliran turbulen)
Di,opt = 3 (Q)0,36 (ρ)0,18 (Peters dan Timmerhaus, 1991)
= 3 (0,0018 ft3/s )0,36 (75,41664 lbm/ft3)0,18
= 0,6770 in
LAMPIRAN D | 274
Geankoplis (1993), digunakan pipa dengan spesifikasi:
1. Ukuran nominal = 0,125 in
2. Schedule number = 40
3. Inside diameter (ID) = 0,269 in = 0,022 ft
4. Outside diameter (OD) = 0,495 in = 0,034 ft
5. Inside sectional area = 0,0004 ft3
Kecepatan linear (v) = Q/A
0,0018 𝑓𝑡 3 /𝑠
= 0,0004𝑓𝑡 3
= 4,6072 ft/s
×𝑣×𝐷
Bilangan Reynold (NRe) = µ
𝑙𝑏𝑚 𝑓𝑡
( 75,416 )×(4,6072 )×(0,022 𝑓𝑡)
𝑓𝑡3 𝑠
= 𝑙𝑏𝑚
0,00887 .𝑠
𝑓𝑡
= 861,80 (Laminer)
ε equivalent roughness) = 0,000046 (Geankoplis, 1993)
0,000046
εD = 0,256
= 0,000180
f = 16/Nre
= 0,01857
Faktor friction loss:
1. Sharp edge entrance
𝐴^2 𝑉^2
hc = 0,55 (1 − 𝐴^1) 2∝.𝑔
4,6072 ^2
hc = 0,55 (1 − 0) 2.(1).(32,174)
hc = 0,1814 ft.lbf/lbm
2. 2 elbow 90°
Nil i α = 0,5 untuk aliran laminer Nilai Kf = 0,75
𝑉^2
hf = n.Kf.2.𝑔𝑐
4,6072^2
hf =2(0,75) 2.(1).(32,174)
hf = 0,4948 ft.lbf/lbm
LAMPIRAN D | 275
3. Check valve
Nilai Kf = 2
𝑉^2
hf = n.Kf.2.𝑔𝑐
4,6072^2
hf =1(2) 2.(32,174)
hf = 0,6597 ft.lbf/lbm
4. Pipa lurus 20 ft
∆𝐿𝑉^2
Ff = 4. f.𝐷.2.𝑔𝑐
(20)(4,6072)^2
Ff = 4(0,01857).0,22(2)(32,174)
Ff = 22,270 ft.lbf/lbm
5. 1 Sharp edge exit
𝐴1 𝑉^2
hex = (1 − )
𝐴2 2∝.𝑔
(4,6072)^2
hex = (1-0) 2(1)(32,174)
hex = 0,3298
Total friction loss: ∑F (hc+ hf + Ff + hex)
∑F = 23,936 ft.lbf/lbm
Dari persamaan Bernoulli:
1 𝑝2−𝑝1
(V22 – V12) + g (Z2-Z1) + + ∑F + Ws = 0
2∝
Ws = 33,936 ft.lbf/lbm
𝑊𝑠 𝑥 𝑄 𝑋
Daya pompa (P) = 550
33,936 𝑥 0,0018 𝑥 75,41664
=
550
= 0,00858 hp
Efisiensi pompa (ƞ) = 75 %
0,00858
P Aktual = 0,75
= 0,01143 hp
Maka daya untuk pompa yaitu sebesar 0,5 hp.
LAMPIRAN D | 276
19. POMPA SODA ASH (JU-04)
Fungsi : Mengalirkan soda ash (Na2(CO3)) ke clarifier
Bahan konstruksi : Commercial steel
Jenis : Pompa sentrifugal
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
1. Tekanan = 1 atm
2. Temperatur = 30°C = 303,15 K
3. Laju alir = 6,427 kg/jam = 14,168 lbm/jam
4. Densitas = 1.208,6 kg/m3 = 75,4166 lbm/ft3 (Geankoplis, 1993)
5. Viskositas = 2,03 cP = 0,001366 lbm/ft.s (Geankoplis, 1993)
6. Laju volum (Q) = 0,0000522 m3/s = 0,0018 ft3/s
Diameter optimum (asumsi aliran turbulen)
Di,opt = 3 (Q)0,36 (ρ)0,18 (Peters dan Timmerhaus, 1991)
= 3 (0,0018 ft3/s )0,36 (75,4166 lbm/ft3)0,18
= 0,6770 in
Geankoplis (1993), digunakan pipa dengan spesifikasi:
1. Ukuran nominal = 0,75in
2. Schedule number = 40
3. Inside diameter (ID) = 0,269 in = 0,022 ft
4. Outside diameter (OD) = 0,495 in = 0,034 ft
5. Inside sectional area = 0,0004 ft3
Kecepatan linear (v) = Q/A
0,0018 𝑓𝑡 3 /𝑠
=
0,0004 𝑓𝑡 3
= 4,607 ft/s
×𝑣×𝐷
Bilangan Reynold (NRe) = µ
𝑙𝑏𝑚 𝑓𝑡
( 75,416 )×(4,607 )×(0,022 𝑓𝑡)
𝑓𝑡3 𝑠
= 𝑙𝑏𝑚
0,001366 .𝑠
𝑓𝑡
= 5.596 (Turbulen)
ε equivalent roughness) = 0,000046 (Geankoplis, 1993)
0,000046
εD = 0,256
LAMPIRAN D | 277
= 0,000180
f = 16/Nre
= 0,00286
Faktor friction loss:
1. Sharp edge entrance
𝐴^2 𝑉^2
hc = 0,55 (1 − 𝐴^1) 2∝.𝑔
4,607 ^2
hc = 0,55 (1 − 0) 2.(1).(32,174)
hc = 0,1814 ft.lbf/lbm
2. 2 elbow 90°
Nil i α = 0,5 untuk aliran laminer Nilai Kf = 0,75
𝑉^2
hf = n.Kf.2.𝑔𝑐
4,607^2
hf =2(0,75) 2.(1).(32,174)
hf = 0,4948 ft.lbf/lbm
3. Check valve
Nilai Kf = 2
𝑉^2
hf = n.Kf.2.𝑔𝑐
4,607^2
hf =1(2) 2.(32,174)
hf = 0,6597 ft.lbf/lbm
4. Pipa lurus 20 ft
∆𝐿𝑉^2
Ff = 4.f.
𝐷.2.𝑔𝑐
(20)(4,607)^2
Ff = 4(0,00286).0,022(2)(32,174)
Ff = 3,429 ft.lbf/lbm
5. 1 Sharp edge exit
𝐴1 𝑉^2
hex = (1 − 𝐴2) 2∝.𝑔
(4,607)^2
hex = (1-0) 2(1)(32,174)
hex = 0,3298
Total friction loss : ∑F (hc+ hf + Ff + hex)
∑F = 5,095 ft.lbf/lbm
LAMPIRAN D | 278
Dari persamaan Bernoulli:
1 𝑝2−𝑝1
(V22 – V12) + g (Z2-Z1) + + ∑F + Ws = 0
2∝
Ws = 15,095 ft.lbf/lbm
𝑊𝑠 𝑥 𝑄 𝑋
Daya pompa (P) = 550
15,095 𝑥 0,0018 𝑥 75,416
= 550
= 0,003814 hp
Efisiensi pompa (ƞ) = 75%
0,003814
P Aktual = 0,75
= 0,005086 hp
Maka tekanan untuk pompa yaitu sebesar 0,5 hp.
20. POMPA SAND FILTER (JU-201)
Fungsi : Mengalirkan air dari sand filter menuju utilitas 1
Bahan konstruksi : Commercial steel
Jenis : Pompa sentrifugal
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
1. Tekanan = 1 atm
2. Temperatur = 30°C = 303,15 K
3. Laju alir = 238.020 kg/jam = 524.745 lbm/jam
4. Densitas = 995,68 kg/m3 = 62,158 lbm/ft3 (Geankoplis, 1993)
5. Viskositas = 0,08007 cP = 0,001 lbm/ft.s (Geankoplis, 1993)
1
524.745 × ( )
6. Laju volum (Q) = 3600
= 2,3450 ft3/s
62,158
LAMPIRAN D | 279
Geankoplis (1993), digunakan pipa dengan spesifikasi:
1. Ukuran nominal = 3 in
2. Schedule number = 40
3. Inside diameter (ID) = 3,068 in = 0,256 ft
4. Outside diameter (OD) = 3,5 in = 0,292 ft
5. Inside sectional area = 0,0513 ft3
Kecepatan linear (v) = Q/A
2,3450 𝑓𝑡 3 /𝑠
= 0,0513 𝑓𝑡 3
= 45,712 ft/s
×𝑣×𝐷
Bilangan Reynold (NRe) = µ
𝑙𝑏𝑚 𝑓𝑡
( 62,158 )×(45,712 )×(0,256 𝑓𝑡)
𝑓𝑡3 𝑠
= 𝑙𝑏𝑚
0,001 .𝑠
𝑓𝑡
= 727.392 (Turbulen)
ε equivalent roughness) = 0,000046 (Geankoplis, 1993)
0,000046
εD = 0,256
= 0,000179
f = 16/Nre
= 0,00002
Faktor friction loss:
1. Sharp edge entrance
𝐴^2 𝑉^2
hc = 0,55 (1 − 𝐴^1) 2∝.𝑔
45,712 ^2
hc = 0,55 (1 − 0) 2.(1).(32,174)
hc = 17,860 ft.lbf/lbm
2. 2 elbow 90°
Nil i α = 0,5 untuk aliran laminer Nilai Kf = 0,75
𝑉^2
hf = n.Kf.2.𝑔𝑐
45,712^2
hf = 2(0,75) 2.(1).(32,174)
hf = 48,710 ft.lbf/lbm
LAMPIRAN D | 280
3. Check valve
Nilai Kf = 2
𝑉^2
hf = n.Kf.2.𝑔𝑐
45,712^2
hf = 1(2) 2.(32,174)
hf = 64,946 ft.lbf/lbm
4. Pipa lurus 20 ft
∆𝐿𝑉^2
Ff = 4.f.𝐷.2.𝑔𝑐
(20)(45,712)^2
Ff = 4(0,00002).0,256(2)(32,174)
Ff = 0,2232 ft.lbf/lbm
5. 1 Sharp edge exit
𝐴1 𝑉^2
hex = (1 − )
𝐴2 2∝.𝑔
(645,712)^2
hex = (1-0) 2(1)(32,174)
hex = 32,473
Total friction loss : ∑F (hc+ hf + Ff + hex)
∑F = 164,214 ft.lbf/lbm
Dari persamaan Bernoulli:
1 𝑝2−𝑝1
(V22 – V12) + g (Z2-Z1) + + ∑F + Ws = 0
2∝
Ws = 189,214 ft.lbf/lbm
𝑊𝑠 𝑥 𝑄 𝑋
Daya pompa (P) = 550
189,214 𝑥 2,3450 𝑥 62,158
=
550
= 50,1461 hp
Efisiensi pompa (ƞ) = 75%
50,1461
P Aktual = 0,75
= 66,8615 hp
Maka daya untuk pompa yaitu sebesar 67 Hp
LAMPIRAN D | 281
21. POMPA CATION EXCHANGER 1 (JU-301)
Fungsi : Mengalirkan air dari utilitas 1 ke Cation Exchanger
(CE-301)
Bahan konstruksi : Commercial steel
Jenis : Pompa sentrifugal
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
1. Tekanan = 1 atm
2. Temperatur = 30°C = 303,15 K
3. Laju alir = 74.063 kg/jam = 163.282 lbm/jam
4. Densitas = 995,68 kg/m3 = 62,158 lbm/ft3(Geankoplis, 1993)
5. Viskositas = 0,08007 cP = 0,001 lbm/ft.s (Geankoplis, 1993)
1
163.282 ×( )
6. Laju volum (Q) = 62,158
3600
= 0,729 ft3/s
= 14,224 ft/s
×𝑣×𝐷
Bilangan Reynold (NRe) = µ
𝑙𝑏𝑚 𝑓𝑡
( 62,158 )×(14,224 )×(0,256 𝑓𝑡)
𝑓𝑡3 𝑠
= 𝑙𝑏𝑚
0,001 .𝑠
𝑓𝑡
= 226.338 (Turbulen)
LAMPIRAN D | 282
ε equivalent roughness) = 0,000046 (Geankoplis, 1993)
0,000046
εD = 0,256
= 0,000179
f = 16/Nre
= 0,00007
Faktor friction loss :
1. Sharp edge entrance
𝐴^2 𝑉^2
hc = 0,55 (1 − 𝐴^1) 2∝.𝑔
14,224^2
hc = 0,55 (1 − 0) 2.(1).(32,174)
hc = 1,7293 ft.lbf/lbm
2. 2 elbow 90°
Nil i α = 0,5 untuk aliran laminer Nilai Kf = 0,75
𝑉^2
hf = n.Kf.2.𝑔𝑐
14,224 ^2
hf = 2(0,75) 2.(1).(32,174)
hf = 4,7163 ft.lbf/lbm
3. Check valve
Nilai Kf = 2
𝑉^2
hf = n.Kf.2.𝑔𝑐
14,224 ^2
hf = 1(2) 2.(32,174)
hf = 6,2884 ft.lbf/lbm
4. Pipa lurus 20 ft
∆𝐿𝑉^2
Ff = 4.f.𝐷.2.𝑔𝑐
(20)(14,224)^2
Ff = 4(0,00007).0,256(2)(32,174)
Ff = 0,0694 ft.lbf/lbm
5. 1 Sharp edge exit
𝐴1 𝑉^2
hex = (1 − 𝐴2) 2∝.𝑔
(14,224)^2
hex = (1-0)
2(1)(32,174)
hex = 3,1442
LAMPIRAN D | 283
Total friction loss : ∑F (hc+ hf + Ff + hex)
∑F = 15,9476 ft.lbf/lbm
Dari persamaan Bernoulli:
1 𝑝2−𝑝1
(V22 – V12) + g (Z2-Z1) + + ∑F + Ws = 0
2∝
Ws = 40,9476 ft.lbf/lbm
𝑊𝑥𝑄𝑋
Daya pompa (P) = 550
40,9476 𝑥 0,729 𝑥 62,158
=
550
= 3,376 hp
Efisiensi pompa (ƞ) = 75%
3,376
P Aktual = 0,75
= 4,5023 hp
Maka daya untuk pompa yaitu sebesar 5 hp.
22. POMPA ASAM SULFAT (JU-307)
Fungsi : Mengalirkan asam sulfat sebagai regeneran ke
Penukar Kation (CE)
Bahan konstruksi : Stainless steel
Jenis : Pompa sentrifugal
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
1. Tekanan = 1 atm
2. Temperatur = 30°C = 303,15 K
3. Laju alir = 0,412 kg/jam = 0,0003 lbm/jam
4. Densitas = 1.082,61 kg/m3 = 67,55 lbm/ft3 (Geankoplis, 1993)
5. Viskositas = 7,300 cP = 0,0052 lbm/ft.s (Geankoplis, 1993)
1
0,0003 ×( )
6. Laju volum (Q) = 3600
= 0,0000037 ft3/s
67,554
LAMPIRAN D | 284
Diameter optimum (asumsi aliran turbulen)
Di,opt = 3 (Q)0,36 (ρ)0,18 (Peters dan Timmerhaus, 1991)
= 3 (0,0000037 ft3/s )0,36 (67,55 lbm/ft3)0,18
= 0,071 in
Geankoplis (1993), digunakan pipa dengan spesifikasi:
1. Ukuran nominal = 3 in
2. Schedule number = 40
3. Inside diameter (ID) = 0,269 in = 0,022 ft
4. Outside diameter (OD) = 0,45 in = 0,034 ft
5. Inside sectional area = 0,0004 ft3
Kecepatan linear (v) = Q/A
0,00000037 𝑓𝑡 3 /𝑠
=
0,0004 𝑓𝑡 3
= 0,0093 ft/s
×𝑣×𝐷
Bilangan Reynold (NRe) = µ
𝑙𝑏𝑚 𝑓𝑡
( 67,554 )×(0,0093 )×(0,022 𝑓𝑡)
𝑓𝑡3 𝑠
= 𝑙𝑏𝑚
0,0052 .𝑠
𝑓𝑡
= 2,67 (Laminer)
ε equivalent roughness) = 0,000046 (Geankoplis, 1993)
0,000046
εD = 0,256
= 0,000179
f = 16/Nre
= 5,99
Faktor friction loss:
1. Sharp edge entrance
𝐴^2 𝑉^2
hc = 0,55 (1 − 𝐴^1) 2∝.𝑔
0,0093^2
hc = 0,55 (1 − 0) 2.(1).(32,174)
hc = 0,00000074 ft.lbf/lbm
2. 2 elbow 90°
Nil i α = 0,5 untuk aliran laminer Nilai Kf = 0,75
𝑉^2
hf = n.Kf.2.𝑔𝑐
LAMPIRAN D | 285
0,0093^2
hf =2(0,75) 2.(1).(32,174)
hf = 0,00000203 ft.lbf/lbm
3. Check valve
Nilai Kf = 2
𝑉^2
hf = n.Kf.2.𝑔𝑐
0,0093^2
hf =1(2) 2.(32,174)
hf = 0,00000271 ft.lbf/lbm
4. Pipa lurus 20 ft
∆𝐿𝑉^2
Ff = 4.f.𝐷.2.𝑔𝑐
(20)(0,0093)^2
Ff = 4(5,99).0,22(2)(32,174)
Ff = 0,0295 ft.lbf/lbm
5. 1 Sharp edge exit
𝐴1 𝑉^2
hex = (1 − 𝐴2) 2∝.𝑔
(0,0093)^2
hex = (1-0) 2(1)(32,174)
hex = 0,00000135
Total friction loss : ∑F (hc+ hf + Ff + hex)
∑F = 0,0295 ft.lbf/lbm
Dari persamaan Bernoulli:
1 𝑝2−𝑝1
(V22 – V12) + g (Z2-Z1) + + ∑F + Ws = 0
2∝
Ws = 25,029 ft.lbf/lbm
𝑊𝑠 𝑥 𝑄 𝑋
Daya pompa (P) = 550
25,029 𝑥 0,0000037 𝑋 67,554
= 550
= 0,0000114 hp
LAMPIRAN D | 286
Efisiensi pompa (ƞ) = 75%
0,00001147
P Aktual = 0,75
= 0,00001530 Hp
Maka daya untuk pompa yaitu sebesar 0,5 Hp.
23. POMPA ANION EXCHANGER I (JU-306)
Fungsi : Mengalirkan air dari penukar kation ke penukar
anion
Bahan konstruksi : Commercial steel
Jenis : Pompa sentrifugal
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
1. Tekanan = 1 atm
2. Temperatur = 30°C = 303,15 K
3. Laju alir = 74.063,692 kg/jam = 45,3270 lbm/jam
4. Densitas = 995,68 kg/m3 = 62,158 lbm/ft3 (Geankoplis, 1993)
5. Viskositas = 0,08007 cP = 0,001 lbm/ft.s (Geankoplis, 1993)
45,3270
6. Laju volum (Q) = = 0,7292 ft3/s
62,158
= 14,214 ft/s
×𝑣×𝐷
Bilangan Reynold (NRe) = µ
LAMPIRAN D | 287
𝑙𝑏𝑚 𝑓𝑡
( 62,158 )×(14,214 )×(0,256 𝑓𝑡)
𝑓𝑡3 𝑠
= 𝑙𝑏𝑚
0,001 .𝑠
𝑓𝑡
= 226.193,11 (Turbulen)
ε equivalent roughness) = 0,000046 (Geankoplis, 1993)
0,000046
εD = 0,256
= 0,000180
f = 16/Nre
= 0,00007
Faktor friction loss:
1. Sharp edge entrance
𝐴^2 𝑉^2
hc = 0,55 (1 − 𝐴^1) 2∝.𝑔
14,2146^2
hc = 0,55 (1 − 0) 2.(1).(32,174)
hc = 1,727 ft.lbf/lbm
2. 2 elbow 90°
Nil i α = 0,5 untuk aliran laminer Nilai Kf = 0,75
𝑉^2
hf = n.Kf.2.𝑔𝑐
14,214^2
hf =2(0,75) 2.(1).(32,174)
hf = 4,710 ft.lbf/lbm
3. Check valve
Nilai Kf = 2
𝑉^2
hf = n.Kf.2.𝑔𝑐
14,214^2
hf =1(2) 2.(32,174)
hf = 6,280 ft.lbf/lbm
4. Pipa lurus 20 ft
∆𝐿𝑉^2
Ff = 4.f.𝐷.2.𝑔𝑐
(20)(14,214)^2
Ff = 4(0,00007).0,256(2)(32,174)
Ff = 0,0694 ft.lbf/lbm
LAMPIRAN D | 288
5. 1 Sharp edge exit
𝐴1 𝑉^2
hex = (1 − 𝐴2) 2∝.𝑔
(14,214)^2
hex = (1-0) 2(1)(32,174)
hex = 3,140
Total friction loss : ∑F (hc+ hf + Ff + hex)
∑F = 15,927 ft.lbf/lbm
Dari persamaan Bernoulli:
1 𝑝2−𝑝1
(V22 – V12) + g (Z2-Z1) + + ∑F + Ws = 0
2∝
Ws = 40,927 ft.lbf/lbm
𝑊𝑠 𝑥 𝑄 𝑋
Daya pompa (P) = 550
40,927 𝑥 0,729 𝑥 62,158
=
550
= 3,372 hp
Efisiensi pompa (ƞ) = 75%
3,372
P Aktual = 0,75
= 4,497 hp
Maka daya untuk pompa yaitu sebesar 4,5 hp.
LAMPIRAN D | 289
24. POMPA NATRIUM HIDROKSIDA (JU-305)
Fungsi : Mengalirkan natrium hidroksida sebagai regeneran
ke Penukar Anion.
Bahan konstruksi : Commercial steel
Jenis : Pompa sentrifugal
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
1. Tekanan = 1 atm
2. Temperatur = 30°C = 303,15 K
3. Laju alir = 0,214 kg/jam = 0,00013 lbm/jam
4. Densitas = 1.423,20 kg/m3 = 88,807 lbm/ft3 (Geankoplis, 1993)
5. Viskositas = 1,4 cP = 0,00099 lbm/ft.s (Geankoplis, 1993)
0,00013
6. Laju volum (Q) = = 0,0000015 ft3/s
88,807
= 0,0036 ft/s
×𝑣×𝐷
Bilangan Reynold (NRe) = µ
𝑙𝑏𝑚 𝑓𝑡
( 88,807 )×(0,003 )×(0,022 𝑓𝑡)
𝑓𝑡3 𝑠
= 𝑙𝑏𝑚
0,00099 .𝑠
𝑓𝑡
= 7,28 (Laminer)
LAMPIRAN D | 290
ε equivalent roughness) = 0,000046 (Geankoplis, 1993)
0,000046
εD = 0,256
= 0,000179
f = 16/Nre
= 2,199
Faktor friction loss:
1. Sharp edge entrance
𝐴^2 𝑉^2
hc = 0,55 (1 − 𝐴^1) 2∝.𝑔
0,0036^2
hc = 0,55 (1 − 0) 2.(1).(32,174)
hc = 0,00000012 ft.lbf/lbm
2. 2 elbow 90°
Nil i α = 0,5 untuk aliran laminer Nilai Kf = 0,75
𝑉^2
hf = n.Kf.2.𝑔𝑐
0,0036^2
hf =2(0,75) 2.(1).(32,174)
hf = 0,0000000317 ft.lbf/lbm
3. Check valve
Nilai Kf = 2
𝑉^2
hf = n.Kf.2.𝑔𝑐
0,0036^2
hf =1(2) 2.(32,174)
hf = 0,00000042 ft.lbf/lbm
4. Pipa lurus 20 ft
∆𝐿𝑉^2
Ff = 4.f.𝐷.2.𝑔𝑐
(20)(0,0036)^2
Ff = 4(2,199).0,022(2)(32,174)
Ff = 0,00168 ft.lbf/lbm
5. 1 Sharp edge exit
𝐴1 𝑉^2
hex = (1 − 𝐴2) 2∝.𝑔
(0,0036)^2
hex = (1-0)
2(1)(32,174)
hex = 0,00000021
LAMPIRAN D | 291
Total friction loss : ∑F (hc+ hf + Ff + hex)
∑F = 0,0016 ft.lbf/lbm
Dari persamaan Bernoulli:
1 𝑝2−𝑝1
(V22 – V12) + g (Z2-Z1) + + ∑F + Ws = 0
2∝
Ws = 25,001 ft.lbf/lbm
𝑊𝑠 𝑥 𝑄 𝑋
Daya pompa (P) = 550
25,001 𝑥 0,00000015 𝑋 88,807
=
550
= 0,00000595 hp
Efisiensi pomp (ƞ) = 75%
0,0,00000595
P Aktual = 0,75
= 0,00000794 Hp
Maka daya untuk pompa yaitu sebesar 0,5 Hp.
25. POMPA ANION EXCHANGER II (JU-307)
Fungsi : Mengalirkan air dari penukar anion ke deaerator
Bahan konstruksi : Commercial steel
Jenis : Pompa sentrifugal
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
1. Tekanan = 1 atm
2. Temperatur = 30°C = 303,15 K
3. Laju alir = 74.063 kg/jam = 45,326 lbm/jam
4. Densitas = 995,68 kg/m3 = 62,130 lbm/ft3 (Geankoplis, 1993)
5. Viskositas = 0,08007 cP = 0,001 lbm/ft.s (Geankoplis, 1993)
45,326
6. Laju volum (Q) = = 0,729 ft3/s
62,130
LAMPIRAN D | 292
Geankoplis (1993), digunakan pipa dengan spesifikasi:
1. Ukuran nominal = 3 in
2. Schedule number = 40
3. Inside diameter (ID) = 3,068 in = 0,256 ft
4. Outside diameter (OD) = 3,5 in = 0,292 ft
5. Inside sectional area = 0,0513 ft2
Kecepatan linear (v) = Q/A
0,729𝑓𝑡 3 /𝑠
= 0,0513 𝑓𝑡 3
= 14,221 ft/s
×𝑣×𝐷
Bilangan Reynold (NRe) = µ
𝑙𝑏𝑚 𝑓𝑡
( 62,130 )×(14,221 )×(0,256 𝑓𝑡)
𝑓𝑡3 𝑠
= 𝑙𝑏𝑚
0,001 .𝑠
𝑓𝑡
= 226.193 (Turbulen)
ε equivalent roughness) = 0,000046 (Geankoplis, 1993)
0,000046
εD = 0,256
= 0,000179
f = 16/Nre
= 0,00007
Faktor friction loss:
1. Sharp edge entrance
𝐴^2 𝑉^2
hc = 0,55 (1 − 𝐴^1) 2∝.𝑔
14,221^2
hc = 0,55 (1 − 0) 2.(1).(32,174)
hc = 1,728 ft.lbf/lbm
2. 2 elbow 90°
Nil i α = 0,5 untuk aliran laminer Nilai Kf = 0,75
𝑉^2
hf = n.Kf.2.𝑔𝑐
14,221^2
hf =2(0,75) 2.(1).(32,174)
hf = 4,714 ft.lbf/lbm
LAMPIRAN D | 293
3. Check valve
Nilai Kf = 2
𝑉^2
hf = n.Kf.2.𝑔𝑐
14,221^2
hf =1(2) 2.(32,174)
hf = 6,285 ft.lbf/lbm
4. Pipa lurus 20 ft
∆𝐿𝑉^2
Ff = 4.f.𝐷.2.𝑔𝑐
(20)(14,221)^2
Ff = 4(0,00007).0,256(2)(32,174)
Ff = 0,0694 ft.lbf/lbm
5. 1 Sharp edge exit
𝐴1 𝑉^2
hex = (1 − )
𝐴2 2∝.𝑔
(14,221)^2
hex = (1-0) 2(1)(32,174)
hex = 3,142
Total friction loss : ∑F (hc+ hf + Ff + hex)
∑F = 15,941 ft.lbf/lbm
Dari persamaan Bernoulli:
1 𝑝2−𝑝1
(V22 – V12) + g (Z2-Z1) + + ∑F + Ws = 0
2∝
Ws = 40,941 ft.lbf/lbm
𝑊𝑠 𝑥 𝑄 𝑋
Daya pompa (P) = 550
40,941 𝑥 0,729 𝑥 62,130
=
550
= 3,374 hp
Efisiensi pompa (ƞ) = 75%
3,374
P Aktual = 0,75
= 4,498 hp
Maka daya untuk pompa yaitu sebesar 4,5 hp.
LAMPIRAN D | 294
26. POMPA DEAERATOR (JU-308)
Fungsi : Mengalirkan air dari deaerator ke ketel uap
Bahan konstruksi : Commercial steel
Jenis : Pompa sentrifugal
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
1. Tekanan = 1 atm
2. Temperatur = 30°C = 303,15 K
3. Laju alir = 429.569,412 kg/jam = 262,896 lbm/jam
4. Densitas = 995,68 kg/m3 = 62,130432 lbm/ft3 (Geankoplis, 1993)
5. Viskositas = 0,08007 cP = 0,001 lbm/ft.s (Geankoplis, 1993)
262,896
6. Laju volum (Q) = = 4,231 ft3/s
62,130432
= 30,441 ft/s
×𝑣×𝐷
Bilangan Reynold (NRe) = µ
𝑙𝑏𝑚 𝑓𝑡
( 62,130432 )×(30,441 )×(0,421 𝑓𝑡)
𝑓𝑡3 𝑠
= 𝑙𝑏𝑚
0,001 .𝑠
𝑓𝑡
= 796.254 (Turbulen)
ε equivalent roughness) = 0,000046 (Geankoplis, 1993)
0,000046
εD = 0,256
LAMPIRAN D | 295
= 0,000179
f = 16/Nre
= 0,00002
Faktor friction loss:
1. Sharp edge entrance
𝐴^2 𝑉^2
hc = 0,55 (1 − 𝐴^1) 2∝.𝑔
30,441 ^2
hc = 0,55 (1 − 0) 2.(1).(32,174)
hc = 7,920 ft.lbf/lbm
2. 2 elbow 90°
Nil i α = 0,5 untuk aliran laminer Nilai Kf = 0,75
𝑉^2
hf = n.Kf.2.𝑔𝑐
30,441^2
hf = 2(0,75) 2.(1).(32,174)
hf = 28,802 ft.lbf/lbm
3. Check valve
Nilai Kf =2
𝑉^2
hf = n.Kf.2.𝑔𝑐
30,441^2
hf =1(2) 2.(32,174)
hf = 28,802 ft.lbf/lbm
4. Pipa lurus 20 ft
∆𝐿𝑉^2
Ff = 4.f.
𝐷.2.𝑔𝑐
(20)(30,441)^2
Ff = 4(0,00002).0,421(2)(32,174)
Ff = 0,0549 ft.lbf/lbm
5. 1 Sharp edge exit
𝐴1 𝑉^2
hex = (1 − 𝐴2) 2∝.𝑔
(30,441)^2
hex = (1-0) 2(1)(32,174)
hex = 14,401
Total friction loss : ∑F (hc+ hf + Ff + hex)
∑F = 72,780 ft.lbf/lbm
LAMPIRAN D | 296
Dari persamaan Bernoulli:
1 𝑝2−𝑝1
(V22 – V12) + g (Z2-Z1) + + ∑F + Ws = 0 (Geankoplis,2003)
2∝
Ws = 97,780 ft.lbf/lbm
𝑊𝑠 𝑥 𝑄 𝑋
Daya pompa (P) = 550
97,780 𝑥 4,231 𝑥 62,1304
= 550
= 46,738 hp
Efisiensi pompa (ƞ) = 75 %
46,738
P Aktual = 0,75
= 62,318 Hp
Maka daya untuk pompa yaitu sebesar 62,5 Hp.
27. POMPA KETEL UAP (JU-309)
Fungsi : Mengalirkan bahan bakar ke dalam ketel uap
Bahan konstruksi : Commercial steel
Jenis : Pompa sentrifugal
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
1. Tekanan = 1 atm
2. Temperatur = 30°C = 303,15 K
3. Laju alir = 42.287,66 kg/jam = 25,88005 lbm/jam
4. Densitas = 995,68 kg/m3 = 62,1320432 lbm/ft3 (Geankoplis, 1993)
5. Viskositas = 3,9 cP = 0,0026 lbm/ft.s (Geankoplis, 1993)
25,88005
6. Laju volum (Q) = = 0,42 ft3/s
62,132
LAMPIRAN D | 297
Geankoplis (1993), digunakan pipa dengan spesifikasi:
1. Ukuran nominal = 2 in
2. Schedule number = 40
3. Inside diameter (ID) = 2,067 in = 0,172 ft
4. Outside diameter (OD) = 2,375 in = 0,198 ft
5. Inside sectional area = 0,0233 ft2
Kecepatan linear (v) = Q/A
0,42 𝑓𝑡 3 /𝑠
= 0,0233 𝑓𝑡 3
= 17,88 ft/s
×𝑣×𝐷
Bilangan Reynold (NRe) = µ
𝑙𝑏𝑚 𝑓𝑡
( 62,1320432 )×(17,88 )×(0,172 𝑓𝑡)
𝑓𝑡3 𝑠
= 𝑙𝑏𝑚
0,0026 .𝑠
𝑓𝑡
= 73.479,17 (Turbulen)
ε equivalent roughness) = 0,000046 (Geankoplis, 1993)
0,000046
εD = 0,256
= 0,000179
f = 16/Nre
= 0,00022
Faktor friction loss:
1. Sharp edge entrance
𝐴^2 𝑉^2
hc = 0,55 (1 − 𝐴^1) 2∝.𝑔
17,88 ^2
hc = 0,55 (1 − 0) 2.(1).(32,174)
hc = 2,731 ft.lbf/lbm
2. 2 elbow 90°
Nil i α = 0,5 untuk aliran laminer Nilai Kf = 0,75
𝑉^2
hf = n.Kf.2.𝑔𝑐
17,88 ^2
hf =2(0,75) 2.(1).(32,174)
hf = 7,450 ft.lbf/lbm
LAMPIRAN D | 298
3. Check valve
Nilai Kf =2
𝑉^2
hf = n.Kf.2.𝑔𝑐
17,88^2
hf =1(2) 2.(32,174)
hf = 9,933 ft.lbf/lbm
4. Pipa lurus 20 ft
∆𝐿𝑉^2
Ff = 4.f.𝐷.2.𝑔𝑐
(20)(17,88 )^2
Ff = 4(0,00022).0,172(2)(32,174)
Ff = 0,503 ft.lbf/lbm
5. 1 Sharp edge exit
𝐴1 𝑉^2
hex = (1 − )
𝐴2 2∝.𝑔
(17,88)^2
hex = (1-0) 2(1)(32,174)
hex = 4,966
Total friction loss : ∑F (hc+ hf + Ff + hex)
∑F = 25,585242724 ft.lbf/lbm
Dari persamaan Bernoulli:
1 𝑝2−𝑝1
(V22 – V12) + g (Z2-Z1) + + ∑F + Ws = 0
2∝
Ws = 50,585 ft.lbf/lbm
𝑊𝑠 𝑥 𝑄 𝑋
Daya pompa (P) = 550
50,585 𝑥 0,42 𝑥 62,1304
=
550
= 2,380 hp
Efisiensi pompa (ƞ) = 75%
2,380
P Aktual = 0,75
= 3,173 hp
Maka daya untuk pompa yaitu sebesar 3,5 hp.
LAMPIRAN D | 299
28. POMPA BAHAN BAKAR (JU-310)
Fungsi : Mengalirkan bahan bakar ke generator
Bahan konstruksi : Commercial steel
Jenis : Pompa sentrifugal
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
1. Tekanan = 1 atm
2. Temperatur = 30°C = 303,15 K
3. Laju alir = 50,069 kg/jam = 0,03064 lbm/jam
4. Densitas = 860 kg/m3 = 53,664 lbm/ft3 (Geankoplis, 1993)
5. Viskositas = 3,87 cP = 0,0026 lbm/ft.s (Geankoplis, 1993)
0,03064
6. Laju volum (Q) = = 0,0005710 ft3/s
53,664
Diameter optimum
Di,opt = 3 (Q)0,36 (ρ)0,18 (Peters dan Timmerhaus, 1991)
= 3 (0,0005710 ft3/s )0,36 (53,664 lbm/ft3)0,18
= 0,417689432 in
Geankoplis (1993), digunakan pipa dengan spesifikasi:
1. Ukuran nominal = 0,125 in
2. Schedule number = 40
3. Inside diameter (ID) = 0,269 in = 0,022 ft
4. Outside diameter (OD) = 0,405 in = 0,034 ft
5. Inside sectional area = 0,0004 ft2
Kecepatan linear (v) = Q/A
0,0005710 𝑓𝑡 3 /𝑠
=
0,0004 𝑓𝑡 3
= 1,43 ft/s
×𝑣×𝐷
Bilangan Reynold (NRe) = µ
𝑙𝑏𝑚
( 53,664 ) × 1,43 × (0,022 𝑓𝑡)
𝑓𝑡3
= 𝑙𝑏𝑚
0,0026 .𝑠
𝑓𝑡
= 648,20 (Laminer)
ε equivalent roughness) = 0,000046 (Geankoplis, 1993)
0,000046
εD = 0,256
LAMPIRAN D | 300
= 0,000180
f = 16/Nre
= 0,02468
Faktor friction loss:
1. Sharp edge entrance
𝐴^2 𝑉^2
hc = 0,55 (1 − 𝐴^1) 2∝.𝑔
1,43^2
hc = 0,55 (1 − 0) 2.(1).(32,174)
hc = 0,0174 ft.lbf/lbm
2. 2 elbow 90°
Nil i α = 0,5 untuk aliran laminer Nilai Kf = 0,75
𝑉^2
hf = n.Kf.2.𝑔𝑐
1,43^2
hf =2(0,75) 2.(1).(32,174)
hf = 0,0475 ft.lbf/lbm
3. Check valve
Nilai Kf = 2
𝑉^2
hf = n.Kf.2.𝑔𝑐
1,43^2
hf =1(2) 2.(32,174)
hf = 0,0633 ft.lbf/lbm
4. Pipa lurus 20 ft
∆𝐿𝑉^2
Ff = 4.f.
𝐷.2.𝑔𝑐
(20)(1,43)^2
Ff = 4(0,02468).0,022(2)(32,174)
Ff = 2,842 ft.lbf/lbm
5. 1 Sharp edge exit
𝐴1 𝑉^2
hex = (1 − 𝐴2) 2∝.𝑔
(1,43)^2
hex = (1-0) 2(1)(32,174)
hex = 0,0316
Total friction loss : ∑F (hc+ hf + Ff + hex)
∑F = 3,0023 ft.lbf/lbm
LAMPIRAN D | 301
Dari persamaan Bernoulli:
1 𝑝2−𝑝1
(V22 – V12) + g (Z2-Z1) + + ∑F + Ws = 0
2∝
Ws = 28,0023 ft.lbf/lbm
𝑊𝑠 𝑥 𝑄 𝑋
Daya pompa (P) = 550
28,0023 𝑥 0,0005710 𝑥 53,664
= 550
= 0,00156 hp
Efisiensi pompa (ƞ) = 75%
0,00156
P Aktual = 0,75
= 0,00208 hp
Maka daya untuk pompa yaitu sebesar 0,5 hp.
29. POMPA TANGKI UTILITAS (JU-303)
Fungsi : Mengalirkan air ke tangki utilitas II
Bahan konstruksi : Commercial steel
Jenis : Pompa sentrifugal
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
1. Tekanan = 1 atm
2. Temperatur = 30°C = 303,15 K
3. Laju alir = 350,000 kg/jam = 0,21420 lbm/jam
4. Densitas = 995,68 kg/m3 = 62,13 lbm/ft3 (Geankoplis, 1993)
5. Viskositas = 0,8007 cP = 0,0054 lbm/ft.s (Geankoplis, 1993)
0,21420
6. Laju volum (Q) = = 0,0034476 ft3/s
62,13
Diameter optimum
Di,opt = 3 (Q)0,36 (ρ)0,18 (Peters dan Timmerhaus, 1991)
= 3 (0,0034476 ft3/s )0,36 (62,13 lbm/ft3)0,18
= 0,8192595 in
LAMPIRAN D | 302
Geankoplis (1993), digunakan pipa dengan spesifikasi:
1. Ukuran nominal = 0,75 in
2. Schedule number = 40
3. Inside diameter (ID) = 0,824 in = 0,069 ft
4. Outside diameter (OD) = 1,045 in = 0,087 ft
5. Inside sectional area = 0,00371 ft2
Kecepatan linear (v) = Q/A
0,0034476 𝑓𝑡 3 /𝑠
= 0,00371 𝑓𝑡 3
= 0,92927 ft/s
×𝑣×𝐷
Bilangan Reynold (NRe) = µ
𝑙𝑏𝑚 𝑓𝑡
( 62,13 )×(10,92927 )×(0,069 𝑓𝑡)
𝑓𝑡3 𝑠
= 𝑙𝑏𝑚
0,0054 .𝑠
𝑓𝑡
= 737,74 (turbulen)
ε equivalent roughness) = 0,000046 (Geankoplis, 1993)
0,000046
εD = 0,256
= 0,000179
f = 16/Nre
= 0,02169
Faktor friction loss:
1. Sharp edge entrance
𝐴^2 𝑉^2
hc = 0,55 (1 − 𝐴^1) 2∝.𝑔
0,92927 ^2
hc = 0,55 (1 − 0) 2.(1).(32,174)
hc = 0,00738091 ft.lbf/lbm
2. 2 elbow 90°
Nil i α = 0,5 untuk aliran laminer Nilai Kf = 0,75
𝑉^2
hf = n.Kf.2.𝑔𝑐
0,92927 ^2
hf =2(0,75) 2.(1).(32,174)
hf = 0,020129759 ft.lbf/lbm
LAMPIRAN D | 303
3. Check valve
Nilai Kf = 2
𝑉^2
hf = n.Kf.2.𝑔𝑐
0,92927 ^2
hf =1(2) 2.(32,174)
hf = 0,02683968 ft.lbf/lbm
4. Pipa lurus 20 ft
∆𝐿𝑉^2
Ff = 4.f.𝐷.2.𝑔𝑐
(20)(0,92927 )^2
Ff = 4(0,02169).0,069(2)(32,174)
Ff = 0,33744835 ft.lbf/lbm
5. 1 Sharp edge exit
𝐴1 𝑉^2
hex = (1 − )
𝐴2 2∝.𝑔
(0,92927 )^2
hex = (1-0) 2(1)(32,174)
hex = 0,01341984
Total friction loss : ∑F (hc+ hf + Ff + hex)
∑F = 0,405218535 ft.lbf/lbm
Dari persamaan Bernoulli:
1 𝑝2−𝑝1
(V22 – V12) + g (Z2-Z1) + + ∑F + Ws = 0
2∝
Ws = 25,40521854 ft.lbf/lbm
𝑊𝑠 𝑥 𝑄 𝑋
Daya pompa (P) = 550
25,40521854 𝑥 0,0034476 𝑋 62,13
=
550
= 0,00989418 hp
Efisiensi pompa (ƞ) = 75%
0,00989418
P Aktual = 0,75
= 0,01319224 Hp
Maka daya untuk pompa yaitu sebesar 0,5 Hp
LAMPIRAN D | 304
30. POMPA KAPORIT (JU-312)
Fungsi : Mengalirkan kaporit ke tangki utilitas
Bahan konstruksi : Commercial steel
Jenis : Pompa sentrifugal
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
1. Tekanan = 1 atm
2. Temperatur = 30°C = 303,15 K
3. Laju alir = 0,000951 kg/jam = 0,000000582 lbm/jam
4. Densitas = 1.142,80 kg/m3 = 71,31072 lbm/ft3 (Geankoplis, 1993)
5. Viskositas = 2,8 cP = 0,0019 lbm/ft.s (Geankoplis, 1993)
0,000000582
6. Laju volum (Q) = = 0,0000000082 ft3/s
71,31072
Diameter optimum
Di,opt = 3 (Q)0,36 (ρ)0,18 (Peters dan Timmerhaus, 1991)
= 3 (0,0000000082 ft3/s )0,36 (71,31 lbm/ft3)0,18
= 0,007925001 in
Geankoplis (1993), digunakan pipa dengan spesifikasi:
1. Ukuran nominal = 0,125 in
2. Schedule number = 40
3. Inside diameter (ID) = 0,269 in = 0,022 ft
4. Outside diameter (OD) = 0,405 in = 0,034 ft
5. Inside sectional area = 0,0004 ft2
= 0,00002 ft/s
×𝑣×𝐷
Bilangan Reynold (NRe) = µ
𝑙𝑏𝑚 𝑓𝑡
( 79,31 )×(0,00002 )×(0,022 𝑓𝑡)
𝑓𝑡3 𝑠
= 𝑙𝑏𝑚
0,0019 .𝑠
𝑓𝑡
= 0,02 (turbulen)
LAMPIRAN D | 305
ε equivalent roughness) = 0,000046 (Geankoplis, 1993)
0,000046
εD = 0,256
= 0,000179
f = 16/Nre
= 939,26368
Faktor friction loss :
1. Sharp edge entrance
𝐴^2 𝑉^2
hc = 0,55 (1 − 𝐴^1) 2∝.𝑔
0,00002^2
hc = 0,55 (1 − 0) 2.(1).(32,174)
hc = 0,00004 ft.lbf/lbm
2. 2 elbow 90°
Nil i α = 0,5 untuk aliran laminer Nilai Kf = 0,75
𝑉^2
hf = n.Kf.2.𝑔𝑐
0,00002^2
hf =2(0,75) 2.(1).(32,174)
hf = 0,00001 ft.lbf/lbm
3. Check valve
Nilai Kf = 2
𝑉^2
hf = n.Kf.2.𝑔𝑐
0,00002^2
hf =1(2) 2.(32,174)
hf = 0,000013 ft.lbf/lbm
4. Pipa lurus 20 ft
∆𝐿𝑉^2
Ff = 4.f.𝐷.2.𝑔𝑐
(20)(0,00002)^2
Ff = 4(939,26368).0,022(2)(32,174)
Ff = 0,00002212 ft.lbf/lbm
5. 1 Sharp edge exit
𝐴1 𝑉^2
hex = (1 − 𝐴2) 2∝.𝑔
(0,00002)^2
hex = (1-0)
2(1)(32,174)
hex = 0,000001
LAMPIRAN D | 306
Total friction loss : ∑F (hc+ hf + Ff + hex)
∑F = 0,0000221 ft.lbf/lbm
Dari persamaan Bernoulli:
1 𝑝2−𝑝1
(V22 – V12) + g (Z2-Z1) + + ∑F + Ws = 0
2∝
Ws = 25,000023 ft.lbf/lbm
𝑊𝑠 𝑥 𝑄 𝑋
Daya pompa (P) = 550
25,000023 𝑥 0,00000082 𝑋 71,31
=
550
=0,00000003 hp
Efisiensi pompa (ƞ) = 75%
0,0000003
P Aktual = 0,75
= 0,000004 Hp
Maka daya untuk pompa yaitu sebesar 0,5 Hp.
31. POMPA UTILITAS (JU-313)
Fungsi : Mendistribusikan air domestic yang telah diolah
Bahan konstruksi : Commercial steel
Jenis : Pompa sentrifugal
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
1. Tekanan = 1 atm
2. Temperatur = 30°C = 303,15 K
3. Laju alir = 350,000 kg/jam = 0,21420 lbm/jam
4. Densitas = 995,68 kg/m3 = 62,13 lbm/ft3 (Geankoplis, 1993)
5. Viskositas = 0,8007 cP = 0,0054 lbm/ft.s (Geankoplis, 1993)
0,21420
6. Laju volum (Q) = = 0,0034476 ft3/s
62,13
Diameter optimum
Di,opt = 3 (Q)0,36 (ρ)0,18 (Peters dan Timmerhaus, 1991)
= 3 (0,0034476 ft3/s )0,36 (62,13 lbm/ft3)0,18
= 0,8192595 in
LAMPIRAN D | 307
Geankoplis (1993), digunakan pipa dengan spesifikasi:
1. Ukuran nominal = 0,75 in
2. Schedule number = 40
3. Inside diameter (ID) = 0,824 in = 0,069 ft
4. Outside diameter (OD) = 1,045 in = 0,087 ft
5. Inside sectional area = 0,00371ft2
Kecepatan linear (v) = Q/A
0,0034476 𝑓𝑡 3 /𝑠
= 0,00371 𝑓𝑡 3
= 0,92927 ft/s
×𝑣×𝐷
Bilangan Reynold (NRe) = µ
𝑙𝑏𝑚 𝑓𝑡
( 62,13 )×(0,92927 )×(0,069 𝑓𝑡)
𝑓𝑡3 𝑠
= 𝑙𝑏𝑚
0,0054 .𝑠
𝑓𝑡
= 737,74 (turbulen)
ε equivalent roughness) = 0,000046 (Geankoplis, 1993)
0,000046
εD = 0,256
= 0,000179
f = 16/Nre
= 0,02169
Faktor friction loss:
1. Sharp edge entrance
𝐴^2 𝑉^2
hc = 0,55 (1 − 𝐴^1) 2∝.𝑔
0,92927 ^2
hc = 0,55 (1 − 0) 2.(1).(32,174)
hc = 0,00738091 ft.lbf/lbm
2. 2 elbow 90°
Nil i α = 0,5 untuk aliran laminer Nilai Kf = 0,75
𝑉^2
hf = n.Kf.2.𝑔𝑐
0,92927 ^2
hf =2(0,75) 2.(1).(32,174)
hf = 0,020129759 ft.lbf/lbm
LAMPIRAN D | 308
3. Check valve
Nilai Kf = 2
𝑉^2
hf = n.Kf.2.𝑔𝑐
0,92927^2
hf =1(2) 2.(32,174)
hf = 0,02683968 ft.lbf/lbm
4. Pipa lurus 20 ft
∆𝐿𝑉^2
Ff = 4.f.𝐷.2.𝑔𝑐
(20)(0.92927)^2
Ff = 4(0,02169).0,069(2)(32,174)
Ff = 0,33744835 ft.lbf/lbm
5. 1 Sharp edge exit
𝐴1 𝑉^2
hex = (1 − )
𝐴2 2∝.𝑔
(0,092927 )^2
hex = (1-0) 2(1)(32,174)
hex = 0,01341984
Total friction loss : ∑F (hc+ hf + Ff + hex)
∑F = 0,405218535 ft.lbf/lbm
Dari persamaan Bernoulli:
1 𝑝2−𝑝1
(V22 – V12) + g (Z2-Z1) + + ∑F + Ws = 0
2∝
Ws = 25,40521854 ft.lbf/lbm
𝑊𝑠 𝑥 𝑄 𝑋
Daya pompa (P) = 550
25,40521 𝑥 0,034476 𝑋 62,13
=
550
= 0,00989418 hp
Efisiensi pompa (ƞ) = 75%
0,00989418
P Aktual = 0,75
= 00,01319224 Hp
Maka daya untuk pompa yaitu sebesar 0,5 Hp.
LAMPIRAN D | 309
32. COOLING TOWER (CT-301)
Fungsi : Mendinginkan air agar menjadi air pendingin proses
Bahan konstruksi : Carbon Steel SA-253 Grade B
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
1. Tekanan = 1 atm
2. Suhu masuk(TL1) = 50oC = 122oF
3. Suhu keluar(TL2) = 30oC = 86oF
4. Laju alir pendingin = 86.817,0809 kg/jam
5. Laju air makeup = 8.315,166 kg/jam
6. Laju alir total = 95.132,2472 kg/jam
7. Densitas = 971,83 kg/m3 (Geankoplis, 1993)
8. Konsentrasi air (Cw) = 2 gal/menit.ft2 (Perry, 1999)
9. Faktor keamanan = 20% (Peter dan Timmerhaus, 1991)
𝐿𝑎𝑗𝑢 𝑎𝑖𝑟 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛
Kapasitas air (Q) =
𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠
86.817,0809 𝑘𝑔/𝑗𝑎𝑚
= 971,83 𝑘𝑔/𝑚^3
= 89,33360862 m3/jam
= 393,3206027 gal/menit
Luas menara air (A) = 1,2 x (kapasitas air/konsentrasi air)
= 1.2 x 393,3206027 / 2.3
= 196,6603013 gal/menit.ft2
95.132,2472 𝑥 1 𝑗𝑎𝑚 𝑥 (3,2808)^2
Laju setiap satuan luas (L) = 196,6603013 𝑥 3600 𝑠 𝑥 1 𝑚2
= 0,4408 kg/s.m2
Perbandingan L:G = 5:6
𝐺
luas alir setiap satuan luas (G) = xL
𝐿
6
= 5 x 0,4408
= 0,5290
Daya motor
Percent Performance = 90% (Perry, 1999)
Daya Fan = 0,030 HP/ft2 (Perry, 1999)
LAMPIRAN D | 310
Daya yang dibutuhkan = A × P
= 196,6603013 × 0,030 = 5,89 HP
33. POMPA COOLING TOWER (JU-302)
Fungsi : Mengalirkan air ke cooling tower
Bahan konstruksi : Commercial steel
Jenis : Pompa sentrifugal
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
1. Tekanan = 1 atm
2. Temperatur = 30°C = 303,15 K
3. Laju alir = 86.817,081 kg/jam = 53,13205 lbm/jam
4. Densitas = 995,68 kg/m3 = 62,13 lbm/ft3 (Geankoplis, 1993)
5. Viskositas = 0,8007 cP = 0,0054 lbm/ft.s (Geankoplis, 1993)
53,13205
6. Laju volum (Q) = 62,13
= 0,8551695 ft3/s
Diameter optimum
Di,opt = 3 (Q)0,36 (ρ)0,18 (Peters dan Timmerhaus, 1991)
= 3 (0,8551695 ft3/s)0,45 (62,13 lbm/ft3)0,13
= 4,7827131 in
Geankoplis (1993), digunakan pipa dengan spesifikasi:
1. Ukuran nominal = 3 in
2. Schedule number = 40
3. Inside diameter (ID) = 2,067 in = 0,172 ft
4. Outside diameter (OD) = 2,375 in = 0,198 ft
5. Inside sectional area = 0,0233 ft2
Kecepatan linear (v) = Q/A
0,8551695 𝑓𝑡 3 /𝑠
= = 36,70256 ft1/s
0,233 𝑓𝑡 3
×𝑣×𝐷
Bilangan Reynold (NRe) = µ
𝑙𝑏𝑚 𝑓𝑡
( 62,13 )×(36,70256 )×(0,172𝑓𝑡)
𝑓𝑡3 𝑠
= 𝑙𝑏𝑚
0,0054 .𝑠
𝑓𝑡
= 72.633,23 (Turbulen)
LAMPIRAN D | 311
ε equivalent roughness) = 0,000046 (Geankoplis, 1993)
0,000046
εD = = 0,000179688
0,256
f = 16/Nre = 0,00022
Faktor friction loss:
1. Sharp edge entrance
𝐴^2 𝑉^2
Hc = 0,55 (1 − 𝐴^1) 2∝.𝑔
36,70256 ^2
= 0,55 (1 − 0) 2.(1).(32,174)
= 11,51384159 ft.lbf/lbm
2. 2 elbow 90°
Nil i α = 0,5 untuk aliran laminer Nilai Kf = 0,75
𝑉^2
hf = n.Kf.2.𝑔𝑐
36,70256 ^2
= 2(0,75) 2.(1).(32,174)
= 31,401386152 ft.lbf/lbm
3. Check valve
Nilai Kf = 2
𝑉^2
hf = n.Kf.2.𝑔𝑐
36,70256 ^2
=1(2)
2.(32,174)
= 41,86851487 ft.lbf/lbm
4. Pipa lurus 20 ft
∆𝐿𝑉^2
Ff = 4.f.𝐷.2.𝑔𝑐
(20)(36,70256 )^2
= 4(0,00022). 0,172 (2)(32,174)
= 2,14488354 ft.lbf/lbm
5. 1 Sharp edge exit
𝐴1 𝑉^2
hex = (1 − 𝐴2) 2∝.𝑔
(36,70256 )^2
= (1-0) 2(1)(32,174)
= 20,93425743
Total friction loss : ∑F (hc+ hf + Ff + hex)
LAMPIRAN D | 312
∑F = 107,8628836 ft.lbf/lbm
Dari persamaan Bernoulli:
1 𝑝2−𝑝1
(V22 – V12) + g (Z2-Z1) + + ∑F + Ws = 0
2∝
Ws = 132,8628836 ft.lbf/lbm
𝑊𝑠 𝑥 𝑄 𝑋
Daya pompa (P) = 550
132,8628836 𝑥 0,855 𝑥 62,13
= 550
= 1,28350506 hp
Efisiensi pomp (ƞ) = 75%
1,28350506
P Aktual = = 1,71134008 hp
0,75
LAMPIRAN D | 313
Desain perancangan:
Bak dibuat persegi panjang dengan dimensi sebagai berikut:
Panjang bak (P) = 3 × tinggi bak (T)
Lebar bak (L) = 2 × tinggi bak (T)
Perhitungan ukuran bak:
Volume (V) =P×L×T
V = (3T) × (2T) × (T)
T = (V/6)1/3
= (6,552 / 6)1/3
= 1,0297 m
Sehingga didapatkan ukuran dan dimensi lainnya sebagai berikut:
Panjang bak (P) = 3 × tinggi bak (T)
= 3 × 1,0297 m
= 3,089 m
Lebar bak (L) = 2 × tinggi bak (T)
= 2 × 1,0297 m
= 2,060 m
Tinggi bak (T) = 1,030 m
35. BAK PENGENDAPAN AWAL (F-402)
Fungsi : Mengendapkan limbah pada fasa awal
Bahan konstruksi : Beton kedap air
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi
1. Tekanan = 1 atm
2. Temperatur = 30oC = 303,15 K
3. Laju volumetrik = 0,45500 m3/jam
4. Densitas = 995,68 kg/m3 = 62,158 lbm/ft3 (Geankoplis, 1993)
5. Waktu = 12 jam
6. FaKtor kelonggaran = 20% (Peters and Timmerhaus, 1991)
Jumlah limbah masuk (w) = 12 jam × 0,45500 m3/jam
= 5,46 m3/jam
LAMPIRAN D | 314
Volume bak = (1+ 20%) 5,46 m3/jam
= 6,552 m3
Desain perancangan:
Bak dibuat persegi panjang dengan dimensi sebagai berikut:
Panjang bak (P) = 3 × tinggi bak (T)
Lebar bak (L) = 2 × tinggi bak (T)
Perhitungan ukuran bak:
Volume (V) =P×L×T
V = (3T) × (2T) × (T)
T = (V/6)1/3
= (6,552 / 6)1/3
= 1,0297 m
Sehingga didapatkan ukuran dan dimensi lainnya sebagai berikut:
Panjang bak (P) = 3 × tinggi bak (T)
= 3 × 1,0297 m
= 3,089 m
Lebar bak (L) = 2 × tinggi bak (T)
= 2 × 1,0297 m
= 2,060 m
Tinggi bak (T) = 1,030 m
36. BAK NETRALISASI (F-403)
Fungsi : Menetralkan pH limbah. Untuk menetralkan limbah
digunakan soda abu (Na2CO3).
Bahan konstruksi : Beton kedap air
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
1. Tekanan = 1 atm
2. Temperatur = 30oC = 303,15 K
3. Laju volumetrik = 0,45500 m3/jam
4. Densitas = 995,68 kg/m3 = 62,158 lbm/ft3 (Geankoplis, 1993)
5. Waktu = 12 jam
6. Faktor kelonggaran = 20% (Peters and Timmerhaus, 1991)
LAMPIRAN D | 315
Jumlah limbah masuk (w) = 12 jam × 0,45500 m3/jam
= 5,46 m3/jam
Volume bak = (1+ 20%) 5,46 m3/jam
= 6,552 m3
Desain perancangan:
Bak dibuat persegi panjang dengan dimensi sebagai berikut:
Panjang bak (P) = 3 × tinggi bak (T)
Lebar bak (L) = 2 × tinggi bak (T)
Perhitungan ukuran bak:
Volume (V) =P×L×T
V = (3T) × (2T) × (T)
T = (V/6)1/3
= (6,552 / 6)1/3
= 1,0297 m
Sehingga didapatkan ukuran dan dimensi lainnya sebagai berikut:
Panjang bak (P) = 3 × tinggi bak (T)
= 3 × 1,0297 m
= 3,089 m
Lebar bak (L) = 2 × tinggi bak (T)
= 2 × 1,0297 m
= 2,060 m
Tinggi bak (T) = 1,030 m
37. BAK KOLAM AERASI (F-404)
Fungsi : Tempat pengolahan limbah dengan
activated sludge (lumpur aktif)
Bahan konstruksi : Beton kedap air
Jumlah : 1 unit
Laju volumetrik limbah (Q) = 0,45500 m3/jam
= 2.884,47 gal/hari
Berdasarkan Tchobanoglous, dkk. (2003) dan Rhofita dan Russo (2019),
karakteristik limbah adalah sebagai berikut :
- BOD5 influent (S0) = 600 mg/liter
LAMPIRAN D | 316
- Mixed Liquor Suspended Solid (MLSS) = 400 mg/liter
- Mixed Liquor Volatile Suspended Solid (X) = 315 mg/liter
Sedangkan untuk activated sludge menurut Tchobanoglous, dkk. (2003),
diperoleh data sebagai berikut:
- Efisiensi (E) = 95%
- Koefisien cell yield (Y) = 0,6 mg VSS / mg BOD5
- Koefisien endogenous decay (Kd) = 0,1 / hari
Perhitungan:
Direncanakan:
Waktu tinggal sel (θc) = 0,5 hari
= 12 jam
a. Penentuan BOD effluent (S)
𝑆𝑜 −𝑆
E = × 100% (Tchobanoglous, dkk., 2003)
𝑆𝑜
600−𝑆
95% = × 100%
600
S = 30 mg/liter
b. Penentuan volume kolam aerasi
𝜃𝑐 ×𝑄×𝑌× (𝑆𝑜 −𝑆)
Vr = (Tchobanoglous, dkk., 2003)
𝑋(1+𝐾𝑑 .𝜃𝑐 )
0,5× 2.884,47 ×0,6 × (600−30)
= 315(1+0,1. 0,5)
= 1.491,29 gal
= 5,65 m3
c. Penentuan Ukuran Kolam Aerasi
Desain perancangan:
Bak dibuat persegi panjang dengan dimensi sebagai berikut:
Panjang bak (P) = 3 × tinggi bak (T)
Lebar bak (L) = 2 × tinggi bak (T)
Perhitungan ukuran bak:
Volume (V) =P×L×T
V = (3T) × (2T) × (T)
T = (V/6)1/3
= (5,65 / 6)1/3
= 0,98 m
LAMPIRAN D | 317
Sehingga didapatkan ukuran dan dimensi lainnya sebagai berikut:
Panjang bak (P) = 3 × tinggi bak (T)
= 3 × 0,98 m
= 2,941 m
Lebar bak (L) = 2 × tinggi bak (T)
= 2 × 0.98 m
= 1,960 m
Tinggi bak (T) = 0,980 m
d. Penentuan waktu tinggal kolam Aerasi (θ)
𝑉𝑟
θ =
𝑄
1.491,29
= 2.884,47
= 0,517 hari
= 12,408 jam
= 744,48 menit
Penentuan Daya yang Dibutuhkan
Tipe kolam aerasi (aerator) yang digunakan adalah mechanical surface
aerator. Berdasarkan Tabel 5-33, Tchobanoglous, dkk. (2003), dipilih daya
aerator sebesar 10 hp.
38. BAK SEDIMENTASI (F-405)
Fungsi : Mengendapkan limbah yang telah tercampur
dengan activated sludge.
Bahan konstruksi : Beton kedap air
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
1. Tekanan = 1 atm
2. Temperatur = 30oC = 303,15 K
3. Laju volumetrik = 0,45500 m3/jam
4. Densitas = 995,68 kg/m3 = 62,158 lbm/ft3 (Geankoplis, 1993)
5. Waktu = 12 jam
6. Faktor kelonggaran = 20% (Peters and Timmerhaus, 1991)
LAMPIRAN D | 318
Jumlah limbah masuk (w) = 12 jam × 0,45500 m3/jam
= 5,46 m3/jam
Volume bak = (1+ 20%) 5,46 m3/jam
= 6,552 m3
Desain perancangan:
Bak dibuat persegi panjang dengan dimensi sebagai berikut:
Panjang bak (P) = 3 × tinggi bak (T)
Lebar bak (L) = 2 × tinggi bak (T)
Perhitungan ukuran bak :
Volume (V) =P×L×T
V = (3T) × (2T) × (T)
T = (V/6)1/3
= (6,552 / 6)1/3
= 1,0297 m
Sehingga didapatkan ukuran dan dimensi lainnya sebagai berikut:
Panjang bak (P) = 3 × tinggi bak (T)
= 3 × 1,0297 m
= 3,089 m
Lebar bak (L) = 2 × tinggi bak (T)
= 2 × 1,0297 m
= 2,060 m
Tinggi bak (T) = 1,030 m
LAMPIRAN D | 319
LAMPIRAN E
EVALUASI EKONOMI
LAMPIRAN E | 320
➢ Perhitungan production cost (Biaya Produksi)
A. Total Capital Investment (TCI)
1) MODAL INVESTASI TETAP (FIXED CAPITAL INVESTMENT (FCI))
• Biaya Langsung/ Direct Cost
Biaya Tanah
Harga tanah = Rp.250.000,00 /m2 (www.olx.co.id)
Luas tanah = 20.000 m2
Harga total tanah (A) = Rp.250.000,00 x 20.000
= Rp.5.000.000.000,00 / m
Biaya Bangunan dan Sarana
Kisaran biaya bangunan dan sarana diperoleh melalui survei harga yang
umumnya digunakan dari sumber pencarian di internet.
Tabel LE.1 Biaya Bangunan dan Sarana
No Jenis Area Luas (m^2) Harga (Rp/m^2) Harga (Rp)
1 Pos Satpam 25 1.000.000,00 25.000.000,00
2 Parkiran 600 329.000,00 197.400.000,00
3 Ruang Terbuka Hijau 350 250.000,00 87.500.000,00
4 Perkantoran 500 2.000.000,00 1.000.000.000,00
5 Areal Bahan Baku 450 650.000,00 292.500.000,00
6 Areal Proses 2000 2.500.000,00 5.000.000.000,00
7 Areal Produk 230 650.000,00 149.500.000,00
8 Ruang Kontrol 250 2.500.000,00 625.000.000,00
9 Laboratorium 250 2.000.000,00 500.000.000,00
10 Bengkel 400 650.000,00 260.000.000,00
11 Gudang Peralatan 250 1.500.000,00 375.000.000,00
12 Unit Pembangkit Listrik 500 1.500.000,00 750.000.000,00
13 Areal Perluasan 1000 380.000,00 380.000.000,00
14 Unit Pengolahan Air 400 1.500.000,00 600.000.000,00
15 Ruang Ibadah 100 2.000.000,00 200.000.000,00
16 Poliklinik 100 1.500.000,00 150.000.000,00
17 Kantin 300 1.000.000,00 300.000.000,00
18 Unit Pengolahan Limbah 300 1.000.000,00 300.000.000,00
19 Pemadam 450 1.000.000,00 450.000.000,00
Total 8455 Rp11.641.900.000
LAMPIRAN E | 321
• Biaya Peralatan
Harga peralatan yang diimpor dapat ditentukan dengan persamaan sebagai
berikut :
Cx = Cy [𝐼𝑥] 𝐼𝑦
Keterangan:
Cx = Harga peralatan pada tahun 2025
Cy = Harga peralatan pada tahun 2021
Ix = Indeks harga pada tahun 2025
Iy = Indeks harga pada tahun 2021
Tahun Indeks
2014 381,8
2015 386,5
2016 389,5
2017 390,6
2018 401,4
2019 406,6
2020 411,8
2021 416,9
2022 422,1
2023 427,3
2024 432,5
2025 437,7
2026 442,8
2027 448,0
LAMPIRAN E | 322
y = 5,18x – 10052
y = 448
Pabrik Pupuk amonium sulfat ini akan mulai beroperasi pada tahun
2027, dan pembelian alat akan dimulai tahun 2025. Sehingga
berdasarkan persamaan yang diperoleh, maka perkiraan cost index pada
tahun 2025 adalah 437,7.
Contoh perhitungan harga peralatan
Tangki Penyimpanan Amonia (F-211)
Volume = 7.561,55 m3
Jenis = Tangki bejana bulat (hemispherical).
Bahan konstruksi = SA-283 Grade C
Harga tangki = $ 85.300
Maka harga Tangki Penyimpanan Amonia (F-211) adalah:
437,7
= $ 85.300 x
381,8
= $ 97.788,92
Dengan menggunakan cara yang sama seperti contoh perhitungan
diatas, maka dapat diperoleh perkiraan harga peralatan lainnya. Estimasi
harga peralatan proses dapat dilihat pada Tabel di bawah, sedangkan
estimasi harga peralatan utilitas dapat dilihat pada Tabel dibawa.
Untuk peralatan-peralatan yang diimpor sampai di lokasi pabrik
ditambahkan biaya sebagai berikut :
Biaya transportasi 5,0%
Biaya asuransi 1,0%
Bea masuk 10,0%
PPn 10,0%
PPh 5,0%
Biaya gudang di pelabuhan 0,5%
Biaya administrasi di pelabuhan 0,5%
Transportasi lokal 0,5%
Biaya tak terduga 1,0%
Total 33,5%
(Peters dan Timmerhaus, 1991)
LAMPIRAN E | 323
Tabel LE.2 Harga peralatan proses
HARGA PERALATAN PROSES
No Kode Alat Nama Alat Jumlah (buah) Harga/Unit (US$) Harga Total (US$)
1 TK-456 Tangki produk 1 32.439,99 32.439,99
2 E-204 Blower 1 6.419,22 6.419,22
3 E-454 Heater 1 2.177,95 2.177,95
4 E-213 Heater 1 2.177,95 2.177,95
5 E-216 Heater 1 2.177,95 2.177,95
6 E-343 Heater 1 2.177,95 2.177,95
7 H-452 Stack 1 917,03 917,03
8 J-443 Belt conveyor 1 1 4.699,79 4.699,79
9 H-441 Centrifuge 1 16.391,94 16.391,94
10 D-440 Cryztallizer 1 112.451,00 112.451,00
11 G-433 Steam ejector 1 573,14 573,14
12 E-209 Kondenser 1 29.345,01 29.345,01
13 E-108 Hot well 1 6.189,96 6.189,96
14 L-442 pompa sentrifugal 1 10.775,12 10.775,12
15 L-431 pompa sentrifugal 1 10.775,12 10.775,12
16 L-321 pompa sentrifugal 1 10.775,12 10.775,12
17 L-114 pompa sentrifugal 1 10.775,12 10.775,12
18 L-221 pompa sentrifugal 1 10.775,12 10.775,12
19 L-344 pompa sentrifugal 1 9.400 9.400,00
20 L-311 pompa sentrifugal 1 9.400 9.400,00
21 L-342 pompa sentrifugal 1 9.400 9.400,00
22 G-331 Pompa vakum 1 14.787,13 14.787,13
23 R-340 Reaktor netralisasi 1 60.524,09 60.524,09
24 R-310 Reaktor berpengaduk 1 68.777,37 68.777,37
25 M-110 Premixer 1 4.814,42 4.814,42
26 H-330 Rotary vacum filter 1 43.043,17 43.043,17
27 D-220 Scrubber 1 5.000 5.000,00
28 V-410 Evaporator 1 1 13.800 13.800,00
29 V-420 Evaporator 2 1 13.800 13.800,00
30 V-430 Evaporator 3 1 13.800 13.800,00
31 D-210 Absorber 1 5.000 5.000,00
32 F-214 Tangki penyimpanan co2 1 85.300 85.300,00
33 F-341 Tangki penyimpanan h2so4 1 200 200,00
34 F-211 Tangki penyimpanan nh3 1 85.300 85.300,00
35 J-112 Belt conveyor 2 1 4.100 4.100,00
36 J-453 Bucket elevator 1 1 10.800 10.800,00
37 B-450 Rotary Dryer 1 6.900 6.900,00
38 J-113 Bucket elevator 2 1 10.800 10.800,00
39 R-320 Reaktor 2nd 1 60.000 60.000,00
40 TK-111 Gudang Gypsum 1 14.500 14.500,00
41 G-217 Blower 1 5.600 5.600,00
Total (US$) 827.060,68
Total (Rp) 13.648.683.043,46
LAMPIRAN E | 324
Tabel LE.3 Estimasi Harga Peralatan Utilitas dan IPAL
No Kode Alat Nama Alat Jumlah (buah) Harga $/Unit (2021) Harga $/Unit (2027)
1 AE-301 Anion Exchanger 1 8.352,51 8.975,14
2 CE-301 Cation Exchanger 1 7.762,92 8.341,60
3 CL-101 Clarifier 1 11.322,07 12.166,07
4 CT-301 Cooling Tower 1 22.206,36 23.861,72
5 DE-301 Deaerator 1 30.192,20 32.442,85
5 E-301 Ketel Uap 1 1.781.440,02 1.914.236,21
6 JU-101 Pompa Screening 1 1.600,00 1.719,27
7 JU-102 Pompa Sedimentasi 1 1.600,00 1.719,27
8 JU-103 Pompa alum (Al2(SO4)3) 1 1.600,00 1.719,27
9 JU-104 Pompa soda abu (Na2CO3) 1 1.600,00 1.719,27
10 JU-201 Pompa Sand Filter 1 1.600,00 1.719,27
11 JU-301 Pompa Cation Exchanger 1 1 1.600,00 1.719,27
12 JU-302 Pompa Cooling Tower I 1 1.600,00 1.719,27
13 JU-303 Pompa Tangki Utilitas 1 1.600,00 1.719,27
14 JU-304 Pompa Asam Sulfat (H2SO4) 1 106,15 114,06
15 JU-305 Pompa Natrium Hidroksida (NaOH) 1 106,15 114,06
16 JU-306 Pompa Anion Exchanger I 1 119,51 128,42
17 JU-307 Pompa Anion Exchanger II 1 119,51 128,42
18 JU-308 Pompa Deaerator 1 119,51 128,42
19 JU-309 Pompa Ketel Uap 1 135,00 145,06
20 JU-310 Pompa Tangki Bahan Bakar 1 170,00 182,67
21 JU-311 Pompa Cooling Tower II 1 119,51 128,42
22 JU-312 Pompa Kaporit 1 119,51 128,42
23 JU-313 Pompa Tangki Utilitas 1 119,51 128,42
24 MA-201 Menara Air 1 60.334,60 64.832,20
25 S-101 Screening 1 1.358,65 1.459,93
26 SF-201 Sand Filter 1 3.774,02 4.055,36
27 ST-101 Tangki Sedimentasi 1 1.379,13 1.481,94
28 TBB-301 Tangki Bahan Bakar 1 3.693,14 3.968,45
29 TT-101 Tangki Pelarutan Alum (Al2(SO4)3) 1 1.434,13 1.541,04
30 TT-102 Tangki Pelarutan Soda Abu (Na2CO3) 1 1.434,13 1.541,04
31 TT-301 Tangki Pelarutan Asam Sulfat (H2SO4) 1 1.434,13 1.541,04
32 TT-302 Tangki Pelarutan Natrium Hidroksida (NaOH) 1 1.434,12 1.541,02
33 TT-303 Tangki Pelarutan Kaporit 1 1.434,00 1.540,90
34 TT-304 Tangki Utilitas 1 44.415,00 47.725,88
TOTAL $ 2.146.332,92
TOTAL Rp Rp35.420.155.410
LAMPIRAN E | 325
➢ Biaya Instrumentasi dan Alat Kontrol
Biaya instrumentasi dan alat kontrol diperkirakan 10% dari total
hargaperalatan (Peters dan Timmerhaus, 1991).
Biaya instrumentasi dan alat kontrol (D) = 0,10 x Rp.49.068.838.453,51
= Rp.4.906.883.845
➢ Biaya Perpipaan
Biaya perpipaan diperkirakan 10% dari total harga peralatan (Peters dan
Timmerhaus, 1991).
Biaya perpipaan (E) = 0,10 x Rp.49.068.838.453,51
= Rp.4.906.883.845
➢ Biaya Instalasi Listrik
Biaya instalasi listrik diperkirakan 10% dari total harga peralatan
(Peters danTimmerhaus, 1991).
Biaya instalasi listrik (F) = 0,10 x Rp.49.068.838.453,51
= Rp.4.906.883.845
➢ Biaya Inventaris Kantor
Biaya inventaris kantor diperkirakan 5% dari total harga peralatan
(Peters danTimmerhaus, 1991).
Biaya inventaris kantor (G) = 0,05 x Rp.49.068.838.453,51
= Rp.2.453.441.923
➢ Biaya Perlengkapan Kebakaran dan Keamanan
Biaya perlengkapan kebakaran dan keamanan diperkirakan 1,0% dari
total harga peralatan (Peters dan Timmerhaus, 1991). Biaya
perlengkapan kebakaran dan keamanan (H)
= 0,01 x Rp.49.068.838.453,51
= Rp.490.688.385
➢ Biaya sarana transportasi
Untuk meningkatkan kesejahteraan dan mempermudah pekerjaan
kariayawan. Biaya sarana transportasi diperkirakan 10% dari total
harga peralatan. (Peters danTimmerhaus, 1991).
Biaya sarana transportasi (I) = 10% x Rp.49.068.838.453,51
= Rp.4.906.883.845
LAMPIRAN E | 326
Maka, Biaya langsung (Direct Cost) adalah :
Total Direct Cost = A + B + C + D + E + F + G + H +I
= Rp.49.068.838.453,51 + Rp.16.438.060.882 +
Rp.4.109.515.220 + Rp.4.906.883.845 +
Rp.4.906.883.845 + Rp.4.906.883.845 +
Rp.2.453.441.923 + Rp.490.688.385 +
Rp.49.068.838.453,51
= Rp.43.119.241.791
• Biaya Tak Langsung /Indirect Cost
➢ Pra Investasi
Pra investasi diperkirakan 10 % dari Biaya Direct Cost (Peters dan
Timmerhaus, 1991).
Pra investasi (J) = 0,1 x Rp.43.119.241.791
= Rp.4.311.924.179
➢ Biaya Engineering dan Supervisi
Biaya engineering dan supervisi diperkirakan 10% dari Biaya Direct
Cost(Peters dan Timmerhaus, 1991).
Biaya engineering dan supervisi (K) = 0,1 x Rp.43.119.241.791
= Rp.4.311.924.179
➢ Biaya Kontraktor
Biaya kontraktor diperkirakan 10% dari Biaya Direct Cost (Peters dan
Timmerhaus, 1991).
Biaya kontraktor (L) = 0,1 x Rp.43.119.241.791
= Rp.4.311.924.179
➢ Biaya Tak Terduga
Biaya tak terduga diperkirakan 10% dari Biaya Direct Cost (Peters dan
Timmerhaus, 1991).
Biaya tak terduga (M) = 0,1 x Rp.43.119.241.791
= Rp.431.192.417,91
LAMPIRAN E | 327
Maka, Total Biaya Tak Langsung /Indirect Cost adalah :
Indirect Cost =J+K+L+M
= Rp.4.311.924.179 + Rp.4.311.924.179
+ Rp.4.311.924.179 + Rp.431.192.417,91
Indirect Cost = Rp.13.366.964.955
Maka, (MIT) Modal investasi tetap (fixed capital investment (FCI)) adalah:
Total FCI = Direct Cost + Indirect Cost
= Rp.43.119.241.791 + Rp.13.366.964.955
Total FCI = Rp.56.486.206.746
2) MODAL KERJA/ Working Capital Investmen (WCI)
Modal kerja didasarkan pada perhitungan pengoperasian pabrik selama 1 tahun
(330 hari).
Persediaan Bahan Baku
➢ Bahan Baku Proses
BIAYA BAHAN BAKU
NH₃
Kebutuhan per jam 5.547,45 kg/jam
Harga per kg 25.000 /kg
Biaya per tahun Rp 1.098.395.100.000,00
CO₂
Kebutuhan per jam 7.105,29 kg/jam
Harga per kg 14.000 /kg
Biaya per tahun Rp 787.834.555.200,00
H₂SO₄
Kebutuhan per jam 1.957,81 kg/jam
Harga per kg 15.000,00 /kg
Biaya per tahun Rp 232.587.568.303,20
CaSO₄.2H₂O
Kebutuhan per jam 25.175,00 kg/jam
Harga per kg 4.000,00 /kg
Biaya per tahun Rp 797.544.000.000,00
TOTAL BIAYA BAHAN BAKU Rp 2.916.361.223.503,20
Maka, total biaya bahan baku proses adalah :
Total biaya bahan baku proses :
= Rp.1.098.395.100.000 + Rp.787.834.555.200,00 +
Rp.232.587.568.303,20 + Rp.797.544.000.000,00
= Rp.2.916.361.223.503,20
LAMPIRAN E | 328
➢ Biaya Utilitas
BIAYA UTILITAS
LISTRIK
Kebutuhan per hari 19,5 KW
Harga listrk per kw 1644,52 /KW
Biaya Per tahun Rp 10.582.486,20
BAHAN BAKAR SOLAR
Kebutuhan perjam 36.550,02 L/jam
Harga bahan bakar per L 5.800
Biaya Per tahun Rp 1.678.961.766.911,82
Alum (Al₂SO₄)
Kebutuhan per 12 jam 157,09 Kg
Harga per Kg 1.424,00
Biaya Per tahun Rp 147.642.971,34
KAPORIT (Ca(ClO)₂
Kebutuhan per 8 jam 0,007611429 Kg/jam
Harga per Kg 2.849,00
Biaya Per tahun Rp 21.468,11
Asam Sulfat (H₂SO₄)
Kebutuhan per bulan 300,76 Kg
Harga per Kg 10.686,00
Biaya Per tahun Rp 38.567.056,32
Natrium Hidroksida (NaOH)
Kebutuhan per bulan 156,22 Kg
Harga per Kg 5.556,00
Biaya Per tahun Rp 10.415.499,84
Soda abu (Na₂CO₃)
Kebutuhan per bulan 32,26 Kg
Harga per Kg 1.424,00
Biaya Per tahun Rp 551.201,62
TOTAL Rp 1.679.169.547.595,25
Maka, total biaya bahan baku proses dan biaya utilitas selama 1 tahun
(330 hari) adalah :
Total biaya bahan baku
= Rp.2.916.361.223.503,20 + Rp.1.679.169.547.595,25
= Rp. 4.595.530.771.098,45
LAMPIRAN E | 329
➢ Kas
Gaji Karyawan
Tabel LE.4 Perincian gaji karyawan
Jabatan Jumlah Gaji Per Orang (Rp) Jumlah (Rp)
Direktur Utama 1 20.000.000,00 20.000.000,00
Direktur Produksi & Teknik 1 18.000.000,00 18.000.000,00
Direktur Keuangan & Administrasi 1 18.000.000,00 18.000.000,00
Sekretaris Direktur 3 6.000.000,00 18.000.000,00
Kepala Bagian Produksi 1 5.500.000,00 5.500.000,00
Kepala Bagian Teknik 1 5.700.000,00 5.700.000,00
Kepala Bagian Pemasaran 1 5.500.000,00 5.500.000,00
Kepala Bagian Umum 1 5.500.000,00 5.500.000,00
Kepala Bagian Keuangan 1 5.200.000,00 5.200.000,00
Kasi Proses & Produksi 1 4.700.000,00 4.700.000,00
Kasi Riset & Pengembangan 1 4.700.000,00 4.700.000,00
Kasi Utilitas & Energi 1 4.700.000,00 4.700.000,00
Kasi Pemeliharaan & Perbaikan 1 4.700.000,00 4.700.000,00
Kasi Pembelian 1 4.500.000,00 4.500.000,00
Kasi Gudang 1 4.700.000,00 4.700.000,00
Kasi Pemasaran & Penjualan 1 4.700.000,00 4.700.000,00
Kasi Administrasi 1 4.500.000,00 4.500.000,00
Kasi Personalia & Kesejahteraan 1 4.700.000,00 4.700.000,00
Kasi Keamanan 1 4.700.000,00 4.700.000,00
Karyawan Bagian Proses(Regu) 70 3.500.000,00 245.000.000,00
Karyawan Bagian Laboratorium 8 3.500.000,00 28.000.000,00
Karyawan Bagian Utilitas 8 3.200.000,00 25.600.000,00
Karyawan Bagian Personalia 8 3.500.000,00 28.000.000,00
Karyawan Bagian Pemasaran 6 3.500.000,00 21.000.000,00
Karyawan Bagian Administrasi 6 3.500.000,00 21.000.000,00
Karyawan Bagian Pembelian 3 3.000.000,00 9.000.000,00
Karyawan Bagian Pemeliharaan 6 2.500.000,00 15.000.000,00
Karyawan Bagian Gudang 2 3.500.000,00 7.000.000,00
Karyawan Bagian Keamanan 6 3.500.000,00 21.000.000,00
Karyawan Bagian Kebersihan 6 1.500.000,00 9.000.000,00
Perawat 4 3.500.000,00 14.000.000,00
Supir 6 3.200.000,00 19.200.000,00
Jumlah 160 Rp610.800.000
LAMPIRAN E | 330
➢ Biaya Administrasi Umum
Biaya administrasi umum diperkirakan 5% dari total gaji pegawai
(Peters dan Timmerhaus, 1991).
Biaya administrasi umum= 0,5 x Rp.7.329.600.000
= Rp.366.480.000
➢ Biaya Lainnya
Biaya lainnya diperkirakan 5% dari total gaji pegawai (Peters dan
Timmerhaus, 1991).
Biaya lainnya = 0,05 x Rp.7.329.600.000
= Rp.366.480.000
➢ Pajak Bumi Bangunan
perhitungan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) ditetapkan sebagai
berikut:
Tanah = Rp.5.000.000.000
Bangunan = Rp.11.641.900.000
NJOP = Tanah + Bangunan
= Rp.5.000.000.000 + Rp.11.641.900.000
= Rp.16.641.900.000
Tarif pajak = 3% dari NJOP
PBB untuk 1 tahun = 0,03 x Rp.16.641.900.000
= Rp 499.257.000
➢ Biaya Start-Up
Biaya start-up diperkirakan 8% dari total modal investasi tetap (FCI)
(Peters dan Timmerhaus, 1991).
Biaya start-up = 0,08 x Rp.56.486.206.746
= Rp.4.518.896.540
LAMPIRAN E | 331
➢ Piutang Dagang
Keterangan :
PD = Piutang dagang
IP = Jangka waktu kredit yang diberikan (1 bulan)
HPT = Hasil penjualan tahunan
Penjualan :
Pupuk Amonium Sulfat
Produksi = 100.808,89 kg/jam
Harga jual = Rp.8.500/kg (www.alibaba.com)
Harga total = Rp.8.500 x 100.808,89 x 330 x 24
= Rp.6.786.454.652.479,37
Maka, Total Penjualan ( Total Sales) adalah :
Total penjualan = Rp. 6.786.454.652.479,37
Maka, total piutang dagang adalah:
Piutang dagang = 1/12 x Rp. 6.786.454.652.479,37
= Rp.565.537.887.706,61
Tabel LE.6 Perincian Modal Kerja (WCI)
LAMPIRAN E | 332
Pinjaman dari bank = 60% dari total modal investasi
= 0,6 x Rp.5.230.635.579.091
= Rp.3.138.381.347.454,60
Maka, jumlah pinjaman dari bank adalah Rp.3.824.604.265.968,94
➢ Supervision
Perkiraan cepat dapat dibuat dengan menerapkan presentase dari biaya
tenaga kerja sebesar 10 persen untuk operasi sederhana dan 25 persen
untuk prosedur yang kompleks (Aries & Newton. 1955). Rentang biaya
supervise anatara 10% - 25% dari biaya kariawan. Dalam perhitungan
biaya supervisediambil 10% biaya karyawan :
Supervision = 10% x Rp.7.329.600.000 = Rp.732.960.000,00
➢ Maintenance
Dalam perhitungan biaya maintenance diasumsikan jenis operasinya
dalamkeadaan normal.
Maintenance = 20% FCI
= 20% x Rp.56.486.206.746
= Rp.11.297.241.349,25
LAMPIRAN E | 333
➢ Plant Supplies
Biaya tahunan untuk jenis persediaan adalah sekitar 20 persen dari
total biaya untuk jenis persediaan adalah sekitar 20 persen dari total
biaya pemeliharaan dan perbaikan.
Plant Supplies = 20% x Maintenance
= 20% x Rp.11.297.241.349,25
= Rp.2.259.448.269,85
➢ Royalti and Patents
Banyak proses manufaktur yang dilindungi oleh hak paten, dan
mungkin diperlukan untuk membayar jumlah yang ditetapkan untuk
hak patent atau royalty berdasarkan jumlah bahan yang dihasilkan.
Meskipun perkiraan kasar dari paten dan royalty biaya untuk proses
di patentkan adalah 1 sampai 2 persen dari total biaya produk.
Royalti and Patents = 2% x Rp.4.777.737.375.477,07
= Rp.95.554.747.509,54
Keterangan (Rp)
Bahan Baku 2.916.361.223.503,20
Biaya persediaan bahan Utilitas 1.679.169.547.595,25
Biaya Tenaga Kerja/Operating Labor 167.916.954.759,53
Supervision 732.960.000,00
Maintenance 11.297.241.349,25
Plant Supplies 2.259.448.269,85
Royalti and Patents 95.554.747.509,54
LAMPIRAN E | 334
➢ Laboratory
Dalam proses industri, pekerjaan laboratorium diperlukan untuk
memastikan kontrol kualitas. Sementara biaya tentu saja akan tergantung
pada jenis produk,biaya rata –rata setara dengan 5 sampai 20 persen dari
biaya tenaga kerja dapat digunakan.
Laboratory = 5% x Operating Labor
= 5% x Rp.167.916.954.759,53
= Rp.8.395.847.737,98
b. Insurance (Asuransi)
Biaya asuransi pabrik
Biaya asuransi pabrik diperkirakan 5% dari modal investasi tetap
(MIT)(Peters dan Timmerhaus, 1991).
Biaya asuransi pabrik = 5% x Rp.56.486.206.746
= Rp.2.854.850.337,31
LAMPIRAN E | 335
Biaya asuransi karyawan
Biaya asuransi karyawan diperkirakan 5% dari gaji per bulan
karyawan(MIT) (Peters dan Timmerhaus, 1991).
Biaya asuransi karyawan = 5% x Rp.610.800.000 x 12 bulan
= Rp. 366.480.000,00
Total Biaya Asuransi = Rp.2.854.850.337,31
c. Property Taxes (Pajak)
Besarnya pajak property local tergantung pada lokalitas tertentu dari
pabrik dan peraturan daerah. pajak property local sekitar 1 sampai 5
persen dari (MIT). Biaya property taxes diambil 5% Fixed Capital
Investment
Property taxes = 5 % x MIT
= 5% x Rp.56.486.206.746
= Rp.2.824.310.337,31
LAMPIRAN E | 336
C. General Expanse
General expanse adalah berbagai pegeluaran yang di keluarkan oleh fungsi
perusahaan selain manufaktur dikelompokkan ke dalam klasifikasi yang di
sebut beban umum.Ini mencakup biaya administrasi, penelitian, dan distribusi
penjualan. (Aries & Newton,1955)
1) Administrasi
Untuk memperkirakan biaya admistrasi ditentukan sebagai jumlah
yangsetara dengan 2 sampai 3 persen dari Manufacturing Cost. (Aries
& Newton,1955)
Adiministrasi = 2% x Manufacturing Cost
= 2% x Rp.5.714.656.433.974,41
= Rp. 114.293.128.679,49
2) Riset dan pengembangan
Beban penelitian dapat diperkirakan sebagai setara dengan 2 sampai
4 persen dari harga jual. (Aries & Newton,1955)
Riset = 2% x Total penjualan
= 2% x Rp. 6.786.454.652.479,37
= Rp. 135.729.093.049,59
3) Biaya distribusi
Biaya distribusi diperkirakan antara dengan 2 sampai 4 persen dari
hargajual.
Biaya distribusi = 3% x Total penjualan
= 3% x Rp. 6.786.454.652.479,37
= Rp. 203.593.639.574,38
4) Pembiayaan/Finance
Biaya distribusi diperkirakan antara dengan 1 sampai 3 persen dari
harga jual.
Biaya distribusi = 1% x Total penjualan
= 1% x Rp. 6.786.454.652.479,37
= Rp. 67.864.546.524,79
LAMPIRAN E | 337
Tabel LE.11 Total General Expanse
No General Expanse Biaya
1 Adiministrasi 114.293.128.679,49
2 Riset 135.729.093.049,59
3 Biaya distribusi 203.593.639.574,38
4 Pembiayaan/Finance 67.864.546.524,79
Total 521.480.407.828,25
Maka, Total Production Cost (TPC) adalah :
Total biaya produksi
= Total Manufacturing Cost + General Expanse
= Rp. 5.714.656.433.974,41 + Rp. 521.480.407.828,25
= Rp. 6.236.136.841.802,66
5) ANALISA ASPEK EKONOMI
Sebelum melakukan analisis kelayakan ekonomi terlebih dahulu
dibutuhkan data-data biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi pada
pabrik ini, pembagian biaya diambil dari Aries &Newton, 1955.
Adapun biaya-biaya tersebut antara lain :
Tabel LE.13 Fixed Cost (Fa)
Fixed Cost (Fa) Jumlah (Rp)
Depresiasi 4.518.896.539,70
Insurance 2.854.850.337,31
Property Taxes 2.824.310.337,31
Total 10.198.057.214,32
Variabel Cost
Bahan Baku 2.916.361.223.503,20
Biaya persediaan bahan Utilitas 1.679.169.547.595,25
Royalti and Patents 95.554.747.509,54
TOTAL 4.691.085.518.607,99
LAMPIRAN E | 338
Tabel LE.15 Regulated Cost (Ra)
Regulated Cost (Ra)
Gaji Operating Labor 167.916.954.759,53
Payroll Overhead 8.395.847.737,98
Laboratorium 8.395.847.737,98
Supervision 732.960.000,00
Packaging 814.374.558.297,53
General Expanse 521.480.407.828,25
Maintenance 11.297.241.349,25
Plant Supplies 2.259.448.269,85
Total 1.534.853.265.980,35
Setelah diketahui biaya-biaya yang dikeluarkan, maka perhitungan analisis
ekonomi dapat dilakukan. Adapun analisis ekonomi yang ditinjau dari :
➢ Percent Profit on Sales (POS)
1. Laba Sebelum Pajak
LAMPIRAN E | 339
= Rp.385.222.467.473,7
Laba Setelah Pajak :
= 2,43 %
Rp.550.317.810.676,7130
= x 100%
Rp.56.486.206.746,24
= 974,25 %
ROI setelah pajak :
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘
= x 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖
𝑅𝑝.119.084.386.303,1540
= 𝑅𝑝.56.486.206.746,24
x 100%
= 292,28 %
= 1,2 Tahun
Setelah Pajak
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖
= 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎h 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘+𝐷𝑒𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑎𝑠𝑖 x 1 Tahun
𝑅𝑝.56.486.206.746,24
= Rp..165.095.343.203,0140 +Rp.4.518.896.539,70 x 1 Tahun
= 4,0 Tahun
= 46 %
BEP Untuk pabrik kimia pada umumnya adalah 40% - 60%
LAMPIRAN E | 340
6. Shut Down Point (SDP)
(𝟎,𝟑 𝑹𝒂)
SDP = 𝑺𝒂−𝑽𝒂−𝟎,𝟕 𝑹𝒂 x 100%
0,3(Rp.1.534.853.265.980,35)
= Rp.6.786.454.652.479,37 − Rp.4.691.085.518.607,99 −(0,7 x 1.534.853.265.980,35) x 100%
= 15%
LAMPIRAN E | 341
d. Net Cash flow
Net Cash flow = Cash flow – (pengembalian pinjaman dan
bunga pertahun selama 3 tahun)
= Rp. 610.072.977.373,73 –
Rp. (2.092.254.231.636,41)
= Rp. 2.702.327.209.010,14
Trial
Tahun ke-n Arus Kas (Rp) nilai i Nilai Sekarang (PV)
8%
1 Rp. 309.533.642.940,87 0,9259 Rp. 286.605.224.945,25
2 Rp. 367.317.013.061,92 0,8573 Rp. 314.915.134.655,29
3 Rp. 386.578.136.435,61 0,7938 Rp. 306.878.188.376,08
Total PV, pada suku bunga 8,00% Rp. 908.398.547.976,62
Rp908.398.547.976,62
= Rp.5.230.635.579.091,00
Rasio = 5,76
Jadi Discounted Cash Flow (i) adalah 8% Dengan trial diperoleh harga
Discounted Cash Flow (i) = 5,76% pertahun. Harga i yang diperoleh lebih
besar dari harga suku bunga (i) dari bank. Hal ini menunjukan bahwa pabrik
layak untuk dikaji lebih lanjut dengan kondisi tingkat bunga bank sebesar
8,2 % pertahun. (http://bi.go.id).
LAMPIRAN E | 342
Grafik E.2. Grafik BEP dan SDP Pabrik Pupuk Amonium Sulfat
4,00E+12
3,50E+12
3,00E+12
Biaya
2,50E+12
2,00E+12
BEP
1,50E+12
1,00E+12
SDP
5,00E+11
0,00E+00
0% 20% 40% 60% 80% 100% 120%
Kapasitas Produksi
S (Penjualan Total) Fa (Biaya Tetap) Va (Biaya Variabel) Pengeluaran Total
LAMPIRAN E | 343
INVESTASI
Modal Sendiri
Tahun ke- Kapasitas
Pengeluaran Inflasi (6%) Jumlah (1+2)
1 2 3
-2 0% Rp 2.092.254.231.636,40 Rp 125.535.253.898,18 Rp 2.217.789.485.534,58
-1 0%
0 0%
1 80%
2 95%
3 100%
INVESTASI
Modal Pinjaman
Pinjaman Bunga Jumlah (4+5) Akumulasi (3+6)
4 5 6 7
Rp 1.569.190.673.727,30
Rp 1.569.190.673.727,30
Rp 686.222.918.514,34 Rp 3.824.604.265.968,94 Rp 6.042.393.751.503,53
Sisa Pinjaman
Pengembalian Pinjaman Hasil Penjualan Biaya Operasi FCI Depresiasi (8)*10%
(9)-(8)
8 9 10 11 12 13
Rp 3.824.604.265.968,94
Rp 1.972.286.165.868,45 Rp 1.852.318.100.100,49 Rp 5.429.163.721.983,50 Rp 4.988.909.473.442,13 Rp 56.486.206.746,24 Rp 4.518.896.539,70
Rp 1.972.286.165.868,45 Rp (119.968.065.767,96) Rp 6.447.131.919.855,41 Rp 5.924.329.999.712,53 Rp 56.486.206.746,24 Rp 4.518.896.539,70
Rp 1.972.286.165.868,45 Rp (2.092.254.231.636,41) Rp 6.786.454.652.479,37 Rp 6.236.136.841.802,66 Rp 56.486.206.746,24 Rp 4.518.896.539,70
Gross Profit Laba sebelum Pajak Laba sesudah Pajak Cash Flow
Pajak (15)*30%
(10)-(11) (14)-(13) (15)-(16) (13)+(17)
14 15 16 17 18
Rp 2.281.819.808.809,32 Rp 220.989.578.713,57
Rp 2.339.603.178.930,37 Rp 187.227.187.752,79
Rp 2.358.864.302.304,06 Rp 140.678.941.870,63
Rp 548.895.708.336,99
LAMPIRAN E | 344
CW S Steam Nomor Aliran
CW Cooling Water
WP WP Water Process Suhu(˚C)
S CWR Cooling Water Return
SC Steam Condensat Tekanan (atm)
V-7
41 F-456 Tangki produk 1
1 TC 40 E-204 Blower 1
30
30
5 120 39 E-454 Heater 1
2
38 E-213 Heater 1
37 E-216 Heater 1
F-111 0,5 36 E-343 Heater 1
1 0,7 53 35 H-452 Stack 1
117 98
J-112 D-440 E-209 H-452 34 J-443 Belt conveyor 1 1
6
J-113 FC 33 J-112 Belt conveyor 2 1
V-10 E-454 E-204
32 D-440 Cryztallizer 1
M-110 V-8
L-114 TC
37 31 G-433 Steam ejector 1
30 45
2 1 30 E-209 Kondenser 1
11,3 2 14
V-19 29 E-108 Hot well 1
30 30 60 18 TC
1 1 1 62 1
28 L-442 Pompa sentrifugal 1
V-410 V-420 V-430 I-27
G-217 54 1 27 L-431 Pompa sentrifugal 1
8 1
100 26 L-321 Pompa sentrifugal 1
1 H-441
70 17 25 L-114 Pompa sentrifugal 1
2 E-213 7 H-330
30
V-13 15 24 L-221 Pompa sentrifugal 1
F-211 1 11 12
1
45 R-310 G-331 107 94 13 J-443 23 L-344 Pompa sentrifugal 1
1,5 1 0,7
I-18
V-11
64 V-16 22 L-311 Pompa sentrifugal 1
0,5
I-19
V-6 TC L-431
J-453
21 L-342 Pompa sentrifugal 1
V-5 B-450
1 E-216 20 G-331 Pompa vakum 1
30 D-220 P-291 V-18
16 19 R-340 Reaktor netralisasi 1
F-214 8,1 L-442 60
1 D-210 4 7
45 R-320 1
I-26 18 R-310 Reaktor 1nd 1
70
1,5 1 17 R-320 Reaktor 2nd 1
L-221 16 H-330 Rotary vacum filter 1
FC V-12 10
FC R-340
62 15 D-220 Scrubber 1
1 F-456
14 V-410 Evaporator 1 1
V-5
V-9 L-321
13 V-420 Evaporator 2 1
3 L-344
65
12 V-430 Evaporator 3 1
L-311 1
1
9 11 D-210 Absorber 1
30 10 F-214 Tangki penyimpanan CO₂ 1
P-422 9 F-341 Tangki penyimpanan H₂SO₄ 1
E-108 8 F-211 Tangki penyimpanan NH₃ 1
7 H-441 Centrifuge 1
V-15
E-343 18
6 J-453 Bucket elevator 1 1
F-341 70
1 5 J-113 Bucket elevator 2 1
CaCO3
4 B-450 Rotary Dryer 1
CWR 3 F-111 Gudang Gipsum 1
2 M-110 Premixer 1
SC
1 G-217 Blower 1
WP No. Kode Nama Alat Jumlah
Julia Dwita Rambung Batu Kada
DIGAMBAR
Alur kg/jam Alur kg/jam 4518044005
Komponen
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Dr.Ridwan,ST.,M.Si
DIPERIKSA
NH₃ 5.492,52 165,15 58,60 Al-Gazali,ST.,M.T
CO₂ 7.034,94 140,70 2,81 879,02
PRARANCANGAN PABRIK PUPUK AMONIUM SULFAT
CaSO₄.2H₂O 25.175,00 25.175,00 2.806,32 2.806,32 DARI GIPSUM MENGGUNAKAN PROSES MERSEBURG
H₂SO₄ DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 152.000 TON/TAHUN
(NH₄)₂CO₃ 15.041,98 300,84 2.557,14 1.917,85 639,28
JURUSAN TEKNIK KIMIA
H₂O 32.308,94 29.488,57 915,07 7.903,78 7.903,78 42.074,16 56.156,13 1.439,90 56.544,65 42.097,26 27.649,87 13.202,47 13.738,48 4.636,20 9.102,27 185,45 4.450,76
FAKULTAS TEKNIK
(NH₄)₂SO₄ 17.166,66 17.166,66 19.803,71 19.803,71 19.803,71 19.803,71 25.890,48 18.544,82 7.345,66 18.526,27 18,54
CaCO₃ 13.005,05 13.005,05
Total
Tekanan, P(atm)
44.836,40
11
305,85
1
44.530,55
1
1.277,33
1
33.078,78
1
33.078,78
1
77.609,33
1
75.240,64
0
17.890,55 76.348,36
0 1
62.779,98
1
47.453,57
2
33.006,18
0
39.628,96
0
23.181,02
0
16.447,94
0
LAMPIRAN
18.711,72
0
4.469,30
1
E | 345
Temperatur, T(C) 30 45 65 65 70 70 70 60 95 62 40 133 113 85 85 85 85 134 2023
FLOWSHEET UTILITAS PRARANCANGAN PABRIK PUPUK AMONIUM SULFAT DARI GIPSUM MENGGUNAKAN PROSES
MERSEBURG DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 152.000 TON/TAHUN
Steam AE-301 Anion Exchanger
CE-301 Cation Exchanger
CL-101 Clarifier
Air Pendingin CT-301 Cooling Tower
PC DE-301 Deaerator
E-301 Ketel Uap
NaOH JU-101 Pompa Screening
JU-305
JU-102 Pompa Sedimentasi
JU-103 Pompa alum (Al2(SO4)3)
JU-104 Pompa soda abu (Na2CO3)
TT-302
JU-201 Pompa Sand Filter
PC Air Pendingin
JU-301 Pompa Cation Exchanger 1
JU-302 Pompa Cooling Tower I
H2SO4
JU-303 Pompa Tangki Utilitas
JU-304 CT-301
JU-304 Pompa Asam Sulfat (H2SO4)
PC
JU-305 Pompa Natrium Hidroksida (NaOH)
TT-301 JU-306 Pompa Anion Exchanger I
Al2(SO4)3
JU-307 Pompa Anion Exchanger II
JU 103 JU-308 Pompa Deaerator
PC
JU-309 Pompa Ketel Uap
JU-310 Pompa Tangki Bahan Bakar
TT-101 JU-311 Pompa Cooling Tower II
JU-301
JU-312 Pompa Kaporit
PC
Steam
PC JU-313 Pompa Tangki Utilitas
PC
PC MA-201 Menara Air
CL-101 PC S-101 Screening
CE-301 AE-301
PC JU-306 JU-307 SF-201 Sand Filter
Na2CO3
DE-301 JU-308 E-301
TF 104 ST-101 Tangki Sedimentasi
MA-201 JU-302 PC
TBB-301 Tangki Bahan Bakar
JU-201 PC
TT-101 Tangki Pelarutan Alum (Al2(SO4)3)
TT-102
TT-102 Tangki Pelarutan Soda Abu (Na2CO3)
Kaporit JU-309
TBB-301 TT-301 Tangki Pelarutan Asam Sulfat (H2SO4)
PC PC JU-312 PC
SF-201 TT-302 Tangki Pelarutan Natrium Hidroksida (NaOH)
Generator TT-303 Tangki Pelarutan Kaporit
TT-303 TT-304 Tangki Utilitas
JU 101 JU 101
PC JU-310
Julia Dwita Rambung Batu Kada
S-101 DIGAMBAR
TT-304 PC 4518044005
JU-303 Dr.Ridwan,ST.,M.Si
Air Domestik DIPERIKSA
Al-Gazali,ST.,M.T
Studge
2023
LAMPIRAN E | 346