PROPOSAL
ARDIYANZAH AGMI
09320180177
ARDIYANZAH AGMI
09320180177
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Teknik (S-1)
pada Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Muslim Indonesia
Disetujui oleh,
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Ir. Hasbi Bakri, S.T., M.T., IPM., ASEAN Eng. Ir. Mubdiana Arifin, S.T., M.T.
NIPS. 109 10 1028 NIPS. 109 20 1613
Mengetahui
Ketua Program Studi Teknik Pertambangan
Universitas Muslim Indonesia
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat,
karunia serta nikmat-Nya yang diberikan kepada penulis baik itu berupa nikmat
keislaman, nikmat kesehatan serta nikmat kesempatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan penelitian tugas akhir yang berjudul “Studi Kandungan Mineral Pasir
Kuarsa Pada Daerah Di Kabupaten Pangkep Provinsi Sulawesi Selatan” yang
kemudian menjadi salah satu syarat kelulusan untuk tugas akhir serta syarat untuk
menyelesaikan Strata Satu (S-1) pada Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas
Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia. Ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya penulis sampaikan kepada:
1. Bapak Dr. Ir. Lamatinulu, S.T., M.T., IPM., ASEAN Eng., selaku Dekan
Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia.
2. Ibu Ir. Nur Asmiani, S.T., M.T., IPP., selaku Ketua Jurusan Teknik
Pertambangan Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia.
3. Bapak Ir. Muhammad Idris Juradi, S.T., M.T., selaku Sekretaris Jurusan Teknik
Pertambangan Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia.
4. Bapak Ir.Hasbi Bakri, S.T., M.T., IPM., ASEAN Eng. selaku Pembimbing I
dalam pembuatan Proposal penelitian.
5. Ibu Ir. Mubdiana Arifin, S.T., M.T. selaku Pembimbing II dalam pembuatan
proposal penelitian.
6. Bapak Ir. Arif Nurwaskito, S.T., M.Si., IPP., selaku Dosen Pembimbing
Akademik.
7. Para Dosen Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Industri
Universitas Muslim Indonesia yang telah banyak membekali ilmu pengetahuan
kepada penulis selama menuntut ilmu.
8. Teman-teman Mahasiswa Teknik Pertambangan angkatan 2018 yang selalu
memberikan semangat, dukungan dan kebersamaannya baik suka maupun duka.
iii
9. Kedua Orang Tua tercinta yang telah memberikan dukungan, semangat,
motivasi, materi, moral serta senantiasa mendoakan kelancaran proses penelitian
ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan proposal penelitian ini masih
jauh dari kesempurnaan dan memiliki berbagai kekurangan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan dukungan dan partisipasinya berupa kritik dan saran yang bersifat
korektif dan membangun dari pembaca, demi perbaikan dan penyempurnaannya.
Akhir kata penulis menghaturkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya
apabila dalam penulisan proposal ini terdapat kesalahan ataupun kekhilafan.
Billahi Taufik Walhidayah, Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ ii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iii
DAFTAR ISI................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... vi
DAFTAR TABEL........................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................... 2
1.3 Maksud dan Tujuan................................................................................. 2
1.4 Batasan Masalah...................................................................................... 2
1.5 Manfaat Penelitian................................................................................... 2
1.6 Alat dan Bahan........................................................................................ 2
1.7 Lokasi dan Kesampaian Daerah.............................................................. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pasir Silika............................................................................................... 5
2.2 Ganesa Pasir Silika ................................................................................. 6
2.3 Mineral utama dalam pasir silika............................................................ 7
2.4 Sifat Fisik dan kimia Pasir Silika............................................................ 11
2.5 Teknik Penambangan.............................................................................. 12
2.6 Metode Karakterisasi................................................................................. 12
2.7 Manfaat Pasir Silika................................................................................... 15
BAB III TAHAPAN DAN METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tahap Pendahuluan.................................................................................... 18
3.2 Tahap Pengambilan Data........................................................................... 18
3.3 Tahap Pengolahan Data............................................................................. 19
3.4 Tahap Penulisan Proposal.......................................................................... 20
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Rencana Anggaran Biaya.......................................................................... 22
4.2 Jadwal Kegiatan......................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
vi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3.1 Maksud
Maksud dari kegiatan penelitian ini yaitu agar dapat melakukan studi
kandungan mineral pasir kuarsa pada daerah di Kabupaten Pangkep Provinsi
Sulawesi Selatan.
1.3.2 Tujuan
Tujuan dari peneitian ini adalah sebagai berikut
1. Mengetahui mineral-mineral yang terdapat di dalam pasir silika di daerah
penelitian
2. Mengetahui jumlah kadar SiO2 pada pasir silika di daerah penelitian
1.4 Batasan Masalah
Pada kegiatan penelitian tugas akhir ini, penulis hanya memfokuskan pada
jenis mineral-mineral di dalam pasir silika dengan menggunakan analisis XRD dan
kadar SiO2 di dalam pasir silika dengan menggunakan XRF.
1.5 Manfaat Penelitian
1.6.1 Alat
1. Peta lokasi penelitian
2. Kamera handphone
3. Alat Tulis
4. Laptop
2
5. Alat Pelindung Diri
6. Sekop
7. Karung
8. print
1.6.2 Bahan
1. Kertas
2. Tinta print
3. Sampel pasir silika
1.7. Lokasi dan Kesampaian Daerah
3
Gambar 1.1 peta tunjuk lokasi
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pasir silika merupakan bahan galian yang terdiri atas mineral silika (SiO2)
yang selama proses pengendapan membawa senyawa pengotor. Pasir silika adalah
hasil pelapukan batuan yang terkandung mineral utama, semacam kuarsa dan
feldspar. Hasil pelapukan ini selanjutnya mengalami proses pengendapan, terbawa
oleh air atau angin kemudian terendapkan di tepi sungai, danau atau lautan (Munasir
et all, 2022).
Pasir Silika sebagai endapan sedimen, berasal dari proses rombakan batuan,
dimana, batuan tersebut mengandung silicon dioksida (SiO2) seperti granit,
granodiorite dan riolit. Endapan pasir silika terjadi setelah melalui proses
sedimentasi, transportasi dan sortasi, sehingga endapan pasir silika dialam tidak
pernah didapatkan dalam keadaan murni, yang pada umumnya pasir kuarsa
tercampur dengan lempung, feldspar (NaAlSi3O8), magnetit (F3O4), limonit
[FeO(OH)n H3O], pirit (FeS2), mika (gabungan mineral), biotit
[K(Mg,Fe)3AlSi3O10(OH2) zircon (ZrSiO4). dan bahan organik dari tumbuhan
(Sukandarrumidi, 2018).
Proses pemurnian pasir silika dapat dilakukan dengan berbagai metode
diantaranya yaitu metode kimia, fisika,biologi, serta gabungan antara ketiga metode
tersebut. Mineral kuarsa memiliki struktur kristal heksagonal yang terbuat dari silika
trigonal terkristalisasi silicon dioksida (SiO2), dengan densitas 2,65 g/cm3 dan skala
kekerasan 7 mohs. Bentuk umum dari silika adalah berupa prisma segienam yang
memiliki ujung piramida segienam (Hardin, 2018).
Pasir silika biasanya dimanfaatkan untuk berbagai keperluan dengan berbagai
ukuran tergantung aplikasi yang dibutuhkan sepertidalam industri ban, karet, gelas,
semen, beton, kramik, tekstil, kertas, kosmetik, elektronik, cat, film, pasta gigi, dan
lain-lain. Saat ini dengan perkembangan teknologi mulai banyak aplikasi
penggunaan silika pada industri semakin meningkat terutama dalam penggunaan
silika pada ukuran partikel yang kecil sampai ukuran mikron atau bahkan nanosilika.
5
Kondisi ukuran partikel bahan baku yang diperkecil membuat produk memiliki sifat
yang berbeda yang dapat meningkatkan kualitas (Siswanto, dkk, 2012).
Silika umumnnya paling banyak ditemukan di alam dalam bentuk pasir, sering
disebut pasir silika atau pasir kuarsa. Silika di alam berasal dari batuan beku dan
batuan metamorf yang hancur selama proses pelapuan kemudian mengalami
pelapukan dan pengendapan (Azhari dan Aziz, 2016). Pasir kuarsa dapat dilihat pada
gambar 2.1.
6
ketahui silika terbentuk dari hasil pelapukan batuan yang mengandung mineral
utama, seperti kuarsa dan feldspar, yang berwujud bubuk putih (Hayati, dkk, 2015).
Hal ini didukung oleh hasil penelitian Flint (1997) menyatakan komposisi
magma mengandung sekitar 45% sampai 75% SiO2. Untuk lava yang memiliki
komposisi SiO2 rendah dari 30% dan tinggi dari 80% sangat sedikit di temui, namun
variasi tersebut dapat terbentuk bila magma terasimilasi oleh batuan fragmen batuan
sedimen dan batuan malihan atau ketika diferensiasi magma, sehingga menyebabkan
komposisi magma berubah. Batuan dengan kandungan SiO2 berkisar antara 50%
membentuk batuan basal dan gabro. Batuan dengan kandungan SiO2 sekitar 60%
membentuk batuan beku andesit dan diorite dan batuan dengan kandungan SiO 2
sekitar 70% membentuk batuan riolit dan granit.
Data dari ESDM menyebutkan bahwa Indonesia memiliki potensi pasir silika
sekitar17 miliar ton yang tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia (BPPT,
2013). Cadangan pasir silika terbesar berada di Sumatra Barat, sekitar 82,5% dari
cadangan di Indonesia, setelah itu di Kalimantan Barat Jawa Barat, dan Sumatera
Selatan. Kualitas pasir silika yang terbaik berada di Kalimantan selatan dengan kadar
silika antara 98,7-99,9 % kemudian pasir silika dari Bangka Belitung dengan
memiliki kadar antara 97,6-98,53% (Prayogo, 2009)
8
Feldspar merupakan kelompok mineral/mineral dengan komposisi
aluminium silikat, potasium (kalium), sodium (natrium) kadang-kadang kalsium.
Feldspar terjadi selama proses kristalisasi magma baik melalui proses pneumatolytic
ataupun proses hidrotermal dalam urat pegmatik tetapi jarang terjadi karena proses
kristalisasi larutan magma pada suhu rendah. Feldspar mineral pembentuk batuan
beku terutama pada batuan beku dalam (plutonicrock) yang bersifat umum tetapi
terdapat pula pada batuan erupsi ataupun metamorf. Pada batuan granit, feldspar
berasosiasi dengan kuarsa, mika, khlorit, beril dan rutil sedangkan pada batuan
pegmatite feldspar yang paling umum adalah ortoklash (KAlSi3O8) (Sukandarrumidi,
2018).
Pada dasarnya feldspar mempunyai jaringan struktur tiga dimensi yang
disebut tektosilikat dan mempunyai empat atom oksigen yang membentuk silikat
(SiO4) tetrahedral, mempunyai warnah cerah. Silikat ini dapat mengalami perubahan
oleh unsur aluminium yang membentuk aluminium silikat. Sifat fisik feldspar antara
lain berwarna putih, keabuan, hijau muda dan kuning kotor, nilai kekerasan 6,0-6,5
( dan dipakai sebagai skala kekerasan mohs), berat jenis 2,4 sampai 2,8 dengan titik
lebur 1.100-1500°C. Feldspar yang dapat ditambang dan bernilai ekonomis adalah
natrium feldspar, kalium feldspar dan kalsium feldspar
Feldspar sering juga di dapatkan dalam bentuk endapan yang terjadi karena
proses diagnesa dari endapan piroklastik halus yang bersifaat asam (rolitik) dan
terendapkan dalam lingkungan lakustrin yang umummnya berada pada cekungan
tersier (Sukandarrumidi, 2018). Mineral feldspar dapat dilihat pda gambar 2.3.
9
Gambar 2.3 Mineral Feldspar (sumber: https://stock.adobe.com/)
10
Gambar 2.4 Mineral Hematit (https://geology.com/minerals/hematite.shtml)
Di alam, pasir silika ditemukan dalam ukuran butir, mulai dari fraksi yang
halus (<0,06 mm) apabila pasir silika tersebut terdapat jauh pada dari batuan induk,
namun sebaliknya apabila pasir silika tersebut terletak tidak jauh atau dekat dari
batuan indunya maka ukuran butir dari pasir silika tersebut relatif kasar dengan
ukuran (> 2 mm) (Prayogo, 2009). Sifat fisik pasir kuarsa Indonesia dapat dilihat
pada table 2.2.
Tabel 2.2 Sifat Fisik Pasir Kuarsa Indonesia (Sumber: Prayogo dan Budiman, 2009)
11
2.5 Teknik Penambangan pasir silika
12
loader, backhoe, atau dredging. Pengangkutan dapat menggunakan alat angkut truck
ungkit, gerobak lori, pikulan dan lain-lain (Sukandarrumidi, 2018).
Tahapan penambangan yang dilakukan pada PT. Bintang Energi Mineral
adalah sistem tambang terbuka. Sistem penambangan terbuka diharapkan dapat
memberikan perolehan penambangan dengan biaya yang lebih efisien, yang
mengarah kepada perolehan keuntungan yang optimal. Untuk itu perlu dibuat kajian
studi kelayakan terkait rencana penambangan tersebut. Kegiatan penambangan yang
direncanakan dimulai dengan pembersiha lahan, pengupasan dan penyimpanan
tanah pucuk penggalian, pengangkutan dan pengolahan pasir silika.
13
ditransmisikan lebih rendah dari intensitas sinar datang. Hal ini disebabkan adanya
penyerapan oleh material dan juga penghamburan oleh atom-atom dalam material
tersebut. Berkas sinar-X yang dihamburkan tersebut ada yang saling menghilangkan
karena fasanya berbeda dan ada juga yang saling menguatkan karena fasanya sama.
Berkas sinar-X yang saling menguatkan itulah yang disebut sebagai berkas difraksi
(Ratnasari, 2009).
Hasil dari penembakan logam dengan elektron energi tertinggi
dengankarakterisasi tersebut sinar-X mampu menembus zat padat sehingga dapat
digunakan untuk menentukan struktur kristal. Hamburan sinar ini dihasilkan bila
suatu elektron logam ditembak dengan elektron-elektron berkecepatan tinggi dalam
tabung hampa udara (Beiser, 1992: 48).
2. XRF (X-Ray Flourencence)
X-Ray flourencence spectrometer adalah suatu alat X-Ray digunakan untuk
rutin, yang relatif non-destruktif analisis kimia batuan, mineral, sedimen dan cairan.
Ia bekerja pada Panjang gelombang dispersif spektroskopi dengan prinsip yang mirip
dengan microprobe elektron. Namun, XRF umumnya tidak dapat membuata Analisa
di spot ukuran kecil khas pekerjaan EPMA (2-5 mikron), sehingga biasanya
digunakan untuk analisa Sebagian besar fraksi lebih besar dari bahan geologi. Biaya
kemudahan dan rendah relatif persiapan sampel, dan stabilitas dan kemudahan
pengguna x-ray spektrometer membuat salah satu metode yang paling banyak
digunakan untuk analisis unsur utama dan jejak dibatuan, mineral, dan sedimen
(Fitton, 1997).
X-Ray Fluoresence (XRF) adalah Teknik analisis unsur yang membentuk suatu
materian dengan dasar interaksi sinar-X dengan material analit. Teknik ini digunakan
dalam Analisa batuan karena membutuhkan jumlah sampel yang relatif kecil ( sekitar
1 gram). Teknik ini dapat digunakan untuk mengukur unsur-unsur yang terutama
banyak terdapat pada batuan atau mineral. Analisis menggunakan XRF dilakukan
berdasarkan identifikasi dan pencacahan karakteristik Sinar-X yang terjadi dari
peristiwa efekfotolistrik. Efekfotolistrik terjadi karena elektron dalam atom target
(sampel) terkena bekas berenergi tinggi (radiasi gamma, sinar-X). Bila energi sinar
tersebut lebih tinggi dari sinar ikat elektron dalam orbit K, L atau M atom target,
maka elektron atom target akan keluar dari orbitnya. Dengan demikian atom target
akan mengalami kekosongan elektron. Kekosongan elektron ini akan diisi oleh
14
elektron dari orbital yang lebih luar diikuti pelepasan energi yang berupa sinar -X,
skematik proses identifikasi dengan XRF (Hermadi, 1992). Proses identifikasi
menggunakan xrf dapat dilihat pada gambar 2.4
Pasir silika yang digunakan untuk setiap industri memiliki persyaratan yang
tidak secara pasti paling utama adalah harus menjamin kemurnian minimum dengan
pembatasan pada oksida pengotornya. Beberapa pemanfaatan pasir silika dalam
dunia industri sebagai berikut:
2.7.1 Industri Gelas dan Kaca
Di industri kaca spesifikasi pasir silika yang di pakai tergantung pada jenis
produknya. Ada jenis produk gelas kaca yang dipasarkan yaitu kaca lembaran, gelas
kemasan, gelas rumah tangga, gelas ilmu pengetahuan dan keteknikan.
1. Kaca Lembaran
Dibidang konstruksi bangunan pemakaian kaca sudah sangat meluas terutama
kaca lembaran, kaca gelombang, kaca balok untuk keperluan kombina sinar difusi
gelas fiber untuk mengatur tata suara gedung pertunjukan atau keperluan lain yang
membutuhkan sifat tembus cahaya atau tembus pandang. Untuk menghasilkan kaca
mutu tinggi, kaca lembaran harus dipoles rata halus kedua permukaannya mengkilap
dengan cara polished plate glass tetapi harganya mahal karena membutuhkan banyak
waktu dan biaya dalam pemolesannya walau menggunakan mesin.
15
2. Kaca Indoflot
Pembuatan kaca indoflot dilakukan dengan cara pengembangan cairan kaca
diatas cairan logam. Kaca indoflot sangat cocok untuk pemakan sebagai arsitektur
interior dan ekterior rumah, perkantoran, pusat perbelajaan, etalase, dinding kaca,
mebel, aquarium dan sebagainya.
3. Kaca Panasap
Kaca penasap adalah kaca warna yng dibuat degan proses pengambangan.
Warna kaca didapat dari pewarna yang dimasukan ke gelas cair yng sedang diproses.
Kaca hisap dapat mengurangi silau panas dan cahaya insiden, dan memiliki kekuatan
penetrasi yang sangat rendah, yang membawa kenyamanan bagi orang-orang di
ruangan.
4. Gelas Kemasan
Gelas kemasan digunakan untuk kemasan pembuatan di industri makanan dan
farmasii. Untuk pengemasan obat diperlukan botol yang tahan bahan kimia yaitu
botol jeinis sulfat dan tabung jenis borosilikat untuk ampul dan vial.
5. Gelas Keperluan Alat Rumah Tangga
Gelas keperluan alat rumah tangga dpaat berupa piring, mangkok, dan
cangkir termask gelas perhiasan, gelas kriistal dan lainnya.
Penerapan barang pecah belah dalam sains dan teknik secara langsung
mendorong pemakaian teknologi canggih di industri barang pecah belah. Industri
mobil, pesawat terbang dan perahu motor berjumlah besar produk kaca berteknologi
tinggi. Spesifikasi pasir kuarsa untuk industry gelas/kaca dapat dilihat pada table 2.3.
Tabel 2.3 Spesifikasi pasir kuarsa untuk industri gelas/kaca (sumber: Sukandarrumidi,
2018)
Spesifikasi dan jenis produk
Analisis Kaca lembaran Gelas kemasan
Gelas optic (%)
(%) (%)
Komposisi kimia
SiO2 99,00 (min) 98,5 (min) 99,80 (min)
Fe2O3 0,50 (maks) 0,03 (maks) 0,10 (maks)
Al2O3 0,10 (maks) 0,30 (maks) 0,02 (maks)
CaO+Mgo 0,50 (maks) 0,20 (maks) 0,10 (maks)
Cr2O3 0,50 (maks) 0,0006 (maks) 0,0002 (maks)
16
Distribusi ukuran Butir
(+20-200 mesh)
25 mesh 1 (maks) 0,5 (maks) -
36 mesh 5 (maks) 1,5 (maks) -
-120 mesh 5 (maks) - 95 (maks)
Hilang pijar pada 1000° 0,5 (maks) 0,5 (maks) 95 (maks)
C
Kelembaban 5 (maks) 5 (maks) 0,5 (maks)
permodelan dan pasiir pengecoran.Pada industri refraktori, pasir kuarsa ialah bahan
baku utama yang umum dibutuhkan oleh kedua industri tersebut, antara lain
kandungan silika, ukuran partikel dan bentuk partikel. Spesifikasi pasir silika untuk
Tabel 2.4 spesifikasi pasir kuarsa untuk bata tahan api (sumber: Sukandarrumidi, 2018)
Analisis Spesifikasi
Komposisi kimia
SiO2 95% (min)
Al2O3 1% (min)
Na2O3 0,30% (maks)
K2O 0,30% (maks)
TiO2 0,30% (maks)
Distribusi ukuran butir
17
Kasar 3,35-0,50 mm
Sedang 0,50-0,18 mm
Halus <0,18 mm
Bentuk butiran Agak bersudut
18
BAB III
TAHAPAN DAN METODOLOGI PENELITIAN
18
3.2.1 Jenis Data
Jenis data yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari data primer dan data
skunder.
a. Data Primer
Data Primer adalah data titik koordinat lokasi pengambilan sampel, sampel
pasir silika, dokumentasi, dan hasil dari pengujian sampel silika dengan
menggunakan XRF dan XRD yang terdiri dari mineral pembawa pasir silika dan
karakteristik kimia pasir silika.
b. Data Sekunder
Data sekunder peta lokasi penelitian dan peta geologi regional.
3.2.2 Sumber data
Data-data yang digunakan dalam penulisan laporan penelitian ini diperoleh
dari pengamatan di lapangan dan hasil analisis XRF dan XRD yang dilakukan pada
laboratorium.
Data yang diperoleh atau didapatkan baik dari lapangan, kemudian diolah
sebelum dilanjutkan pada tahap selanjutnya, yaitu tahap penulisan laporan.
Pengolahan data menggunakan metode berikut:
19
a. Kualitatif
Data yang di dapatkan dari hasil analisis XRD yang kemudian diolah untuk
mengetahui mineral-mineral yang terkandung di dalam pasir kuarsa.
b. Kuantitaif
Data yang di dapatkan dari hasil analisis XRF yang kemudian diolah untuk
mengetahui jumlah kadar SiO2 di dalam pasir kuarsa.
3.4 Tahapan Penulisan Proposal
Tahapan ini yaitu penyusunan proposal penelitian yang disusun berdasarkan data
yang telah diperoleh selama kegiatan penelitian akan dan akan dilanjutkan di
Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Industri, Universitas
Muslim Indonesia, Makassar.
20
TAHAPAN PENDAHULUAN
1. Persiapan administrasi
2. Studi Pustaka
3. Penyusunan Proposal
Data Primer
1. Titik koordinat lokasi Data Sekunder
pengambilan sampel
1. Peta lokasi
2. Sampel pasir kuarsa
2. Peta geologi
3. Dokumentasi
regional
4. Hasil analisis XRF &
XRD
PENGAMBILAN DATA
1. Kualitatif
2. Kauntitatif
SEMINAR PROPOSAL
21
BAB IV
RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN WAKTU
22
DAFTAR PUSTAKA
Azhari, dan Aziz, M., 2016. Sintesis dan Karakterisasi Material Berpori Berbasis
Mineral Silika Pulau Betung. Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara, 3(12) :
162.
Basri A. 2017. Potensi Pasir Silika Dan Pemanfaatannya Di Sulawesi Selatan.
Bergaya F., Theng B.K.G. Lagaly G., 2006. Handbook of clay science, First Ed.,
Elsevier, Oxford OX5 1GB, UK, 1129 hal.
Fitton, G. 1997, X-Ray fluorescence spectrometry, in Gill, R. (ed.), Modern Analytical
Geochemistry: An Introduction to Quantitative Chemical Analysis for Earth,
Environmental and Material Scientists: Addison Wesley Longman, UK
Hardin, S, D, 2018, Pengaruh Penggunaan Pasir Silika Sebelum Dan Sesudah
Diaktivasi Fisik Terhadap Prestasi Mesin Dan Emisi Gas Buang Sepeda Motor
Bensin 4-Langkah
Hayati, R., Astuti, 2015, Sintesis Nanopartikel Silika dari Pasir Pantai Purus Padang
Sumatera Barat Dengan Metode Kopresipitasi, Jurnal Fisika Unand, Vol. 4,
No. 3, Fisika UNAND, hal. 282-287.
https://jarasilica.com/wp-content/uploads/2021/05/IMG_3405-FILEminimizer.jpg di
akses pada 20/02/2023.
Li J, Webb C, Pandiella SS, Campbell CA., 2003. Discrete Particle Motion on Sieves -
a Numerical Study Using the Dem Simulation. Jurnal Powder Technology 133:
hal. 190–202.
Meinel A, 2010, Fine and Very Fine Screening. Jurnal AT Mineral Processing English
Edition Volume 51.
Mirnawati.
Munasir., dkk. (2012). Uji XRD dan XRF pada Bahan Mineral (Batuan dan Pasir)
Sebagai Sumber Material Cerdas (CaCO3 dan SiO2). Jurnal Penelitian Fisika
dan Aplikasinya (JPFA) v2n1, 20-29
Prayogo, T. Bayu, B., 2009. Survei Potensi Pasir Kuarsa di Daerah Ketapang Propinsi
Kalimantan Barat, Peneliti Pusat Teknologi Sumber Daya Mineral (BPPT).
Ratnasari, Dina., dkk. 2009. X-Ray Diffraction (XRD).Tugas Kimia Fisika
Septiyan, Irfan. 2010. “Pengaruh Miling Terhadap Peningkatan Kualitas Pasir Besi
sebagai Bahan Baku industri Logam”. Skripsi Uin Syarif Hidayatullah Jakarta.
Simandjuntak, T.O., Surono, dan Sukido. 1993. Peta Geologi Lembar Kolaka,
Sulawesi, Skala 1:250.000. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi,
Bandung.
Simandjuntak, T.O., Surono, dan Sukido. 1994. Peta Geologi Lembar Kolaka,
Sulawesi, Skala 1:250.000. Pusat Penelitian Dan Pengembangan Geologi,
Bandung.
Subari.Potensipasirkuarsa.2016.http://www.bbk.go.id/index.php/berita/view/41/
POTENSI -PAS IR- KUARSA.
Sukandarrumidi.2018. Bahan Galian Industri. Yogyakarta: Gajah Mada University
Press.
Tsakalakis K, 2001, Some Basic Factors Affecting Screen Performance in Horisontal
Vibrating Screen, The European Journal of Mineral Processing and
Environmental Protection Vol. 1, hal.42-54.