Anda di halaman 1dari 25

ANALISIS KARAKTERISTIK MINERAL PASIR

KUARSA BESERTA IKUTANNYA DAERAH RILAU


KABUPATEN BARRU

PROPOSAL

RISWAN
09320180197

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR
2024

i
HALAMAN PENGESAHAN

RISWAN
093 2018 0197

ANALISIS KARAKTERISTIK MINERAL PASIR KUARSA BESERTA


IKUTANNYA DAERAH RILAU KABUPATEN BARRU

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Teknik (S-1)
pada Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Muslim Indonesia

Disetujui oleh,

Pembimbing I Pembimbing II

Ir. Anshariah, S.T., M.T., IPP. Ir. Muhammad Hardin Wakila, S.T., M.T.
NIPS. 109 070 851 NIPS. 109 171 462

Mengetahui
Ketua Program Studi Teknik Pertambangan
Universitas Muslim Indonesia

Ir. Nur Asmiani, S.T., M.T., IPP.


NIPS. 109 10 1031

ii
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, karunia
serta nikmat-Nya yang diberikan kepada penulis baik itu berupa nikmat keislaman,
nikmat kesehatan serta nikmat kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan
penelitian tugas akhir yang berjudul “Analisi Karakteristik Mineral Pasir Kuarsa
beserta ikutannya Daerah Rilau Kab. Barru Pada Daerah Di Kabupaten Provinsi
Sulawesi Selatan” yang kemudian menjadi salah satu syarat kelulusan untuk tugas
akhir serta syarat untuk menyelesaikan Strata Satu (S-1) pada Program Studi Teknik
Pertambangan Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia. Ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada:
1. Bapak Dr. Ir. Lamatinulu, S.T., M.T., IPM., ASEAN Eng., selaku DekanFakultas
Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia.
2. Ibu Ir. Nur Asmiani, S.T., M.T., IPP., selaku Ketua Jurusan TeknikPertambangan
Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia.
3. Bapak Ir. Muhammad Idris Juradi, S.T., M.T., selaku Sekretaris Jurusan Teknik
Pertambangan Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia.
4. Ibu Ir. Anshariah, S.T., M.T., IPP. selaku Pembimbing I dalam pembuatan
Proposal penelitian.
5. Bapak Ir. Muhammad Hardin Wakila, S.T., M.T. selaku Pembimbing II dalam
pembuatan proposal penelitian.
6. Ibu Anshariah, S.T., M.T., IPP., selaku Dosen Pembimbing Akademik.
7. Para Dosen Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Industri
Universitas Muslim Indonesia yang telah banyak membekali ilmu pengetahuan
kepada penulis selama menuntut ilmu.
8. Teman-teman Mahasiswa Teknik Pertambangan angkatan 2018 yang selalu
memberikan semangat, dukungan dan kebersamaannya baik suka maupun duka.
9. Kedua Orang Tua tercinta yang telah memberikan dukungan, semangat, motivasi,
materi, moral serta senantiasa mendoakan kelancaran proses penelitianini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan proposal penelitian ini masih jauh

iii
dari kesempurnaan dan memiliki berbagai kekurangan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan dukungan dan partisipasinya berupa kritik dan saran yang bersifat
korektif dan membangun dari pembaca, demi perbaikan dan penyempurnaannya.
Akhir kata penulis menghaturkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya apabila
dalam penulisan proposal ini terdapat kesalahan ataupun kekhilafan.
Billahi Taufik Walhidayah, Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Makassar, Desember 2023

Penulis

iv
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................... iii
DAFTAR ISI .............................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ..................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 2
1.3 Maksud dan Tujuan .................................................................. 2
1.4 Batasan Masalah ....................................................................... 2
1.5 Manfaat Penelitian.................................................................... 2
1.6 Alat dan Bahan ......................................................................... 2
1.7 Lokasi dan Kesampaian Daerah ............................................... 3
BAB II TINJAUN PUSTAKA
2.1 Pasir Kuarsa.............................................................................. 4
2.2 Genesa Pasir Kuarsa ................................................................. 5
2.3 Mineral Utama dalam Pasir Kuarsa ......................................... 6
2.4 Sifat Fisik dan Kimia Pasir Kuarsa .......................................... 9
2.5 Manfaat Pasir Silika ................................................................. 10
BAB III TAHAPAN DAN METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tahap Pendahuluan .................................................................. 12
3.2 Tahapan Pengambilan Data ...................................................... 12
3.3 Tahapan Pengolahan Data ........................................................ 13
3.4 Tahapan Penulisan Proposal..................................................... 14
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Rencana Anggaran Biaya ......................................................... 16
4.2 Jadwal Kegiatan ....................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKAN
LAMPIRAN

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
1.1 Peta tujuk Lokasi ...................................................................... 3
2.1 Pasir Silika................................................................................ 5
2.2 Mineral Silika ........................................................................... 7
2.3 Mineral Feldspar ...................................................................... 8
3.1 Bagan Alir Penelitian ............................................................... 15

vi
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
2.1 Komposi Kimia Pasir Silika ..................................................... 9
2.2 Sifat Fisik Pasir Silika .............................................................. 9
4.1 Rencana Anggaran Biaya ......................................................... 16
4.2 Rencana Jadwal kegiatan Penelitian ........................................ 16

vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahan galian penting sekali artinya dalam penunjang pembangunan yang sedang
digiat-giatnya kita laksanakan, di tanah a ir tercinta ini. Penting bukan hanya diukur
dai sudut penggunaannya untuk bahan industry di dalam negeri saja, tetapi sebagai
komoditi eksport non migas yang sedang kita digalakkan dewasa ini. Hal ini
dikarenakan dalam kehidupannya, manusia tidak bisa hidup tanpa adanya sumberdaya
alam. Ketergantungan manusia akan sumberdaya alam tersebut berpengaruh terhadap
pola pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya yang ada. Indonesia sebagai negara
berkembang mengakibatkan sedang meningkatnya jumlah permintaan akan
pemenuhan kebutuhan hidup dari sumberdaya alam (Yusnidah, Januari 2021).
Silika atau kuarsa merupakan mineral yang jumlahnya melimpah di permukaan
kerak bumi, mempunyai rumus kimia SiO2, dan memiliki sifat menonjol, yaitu
kekerasannya yang tinggi (7 pada skala mohs), serta sangat tahan terhadap asam. Silika
paling banyak ditemukan di alam dalam bentuk pasir, sering disebut pasirsilika
atau pasir silika. Silika di alam berasal dari batuan beku (igneous rock) yang
dihancurkan oleh proses pelapukan (weathering proses), mengalami transportasi dan
pengendapan (Bergaya et.al., 2006).
Sebaran pasir silika di Indonesia sangat luas dari provinsi Aceh hingga Papua,
menurut Basri (2017) jumlah pasir silika di Indonesia sebesar 18,3 Miliyar ton.
Digunakannya pasir silika sebagai bahan utama dalam penelitian ini dikarenakan
dalam dalam dunia perindustrian pasir silika memiliki berbagai macam potensi
diantaranya digunakan di industri kaca, gelas, bata tahan api, pengecoran logam, sand
blasting, industri keramik serta industri semen (Basri, 2017;Subari, 2016).
Namun pasir silika juga memiliki kandungan pengotor yang dapat
mempengaruhi kualitas pasir silika dan produk berbahan baku silika seperti merusak
transmisi dari fiber optic dan transparansi pada industri kaca, menghitamkan produk
keramik dan menurunkan titik leleh dari material refraktori (Bergaya et.al., 2006).

1
1.2 Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini dapat dirumuskan
sebagai berikut:
1. Apa saja jenis mineral-mineral yang terdapat di dalam pasir kuarsa di daerah
penelitan?
2. Apa saja karakteristik yang terdapat dalam pasir kuarsa di daerah penelitian?
1.3 Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud
Maksud dari kegiatan penelitian ini yaitu agar dapat melakukan studi
kandungan mineral dan karakteristik pasir kuarsa pada daerah di Kabupaten Barru
Provinsi Sulawesi Selatan.
1.3.2 Tujuan
Tujuan dari peneitian ini adalah sebagai berikut
1. Mengetahui mineral-mineral yang terdapat di dalam pasir kuarsa di daerah
Kab Barru Desa Lasitae.
2. Mengetahui karakteristik pasir kuarsa di daerah Kab Barru Desa Lasitae.
1.4 Batasan Masalah
Pada kegiatan penelitian tugas akhir ini, penulis hanya memfokuskan pada
jenis mineral-mineral dan karakteristik di dalam pasir kuarsa dengan menggunakan
analisis XRD dan analisis Mineragrafi
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat diantaranya
membuka wawasan terhadap mahasiswa terkait ilmu yang diperoleh dengan
Mengembangkan pengetahuan tentang jenis kandungan mineral pasir kuarsa dan
karakteristik pasir kuarsa asal Barru Provinsi Sulawesi Selatan.
1.6 Alat dan Bahan
1.6.1 Alat
1. Peta lokasi penelitian
2. Kamera handphone
3. Alat Tulis
4. Laptop
5. Alat Pelindung Diri
6. Palu Geogoli

2
7. Plastik Sample
1.6.2 Bahan
1. Kertas
2. Tinta Print
3. Sampel Pasir Kuarsa
1.7. Lokasi dan Kesampaian Daerah
Secara administrasi, daerah penelitian terletak di Desa Lasitae, Kecamatan
Tanete Rilau, Kabupaten Barru, tepatnya berada pada koordinat 4°50'26.16"S -
119°43'36.76"E dengan luas daerah 1.132 km2. Daerah ini dapat ditempuh dengan
menggunakan kendaraan mobil atau motor dengan jarak tempuh 80km dari Makassar
ke Pangkep dengan waktu 120 menit. Peta tunjuk lokasih dapat dilihat pada gambar
1.1.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pasir Kuarsa

Kuarsa adalah mineral utama dai silica dan salah satu mineral pembentuk
Kristal optic. Struktur atomic dari dari kuarsa adalah ° tetra hidron yang satu atom
silicon dikelilingi empat atom oksigen. Contoh penting adalah forstat (Mg2 SiO2)
dalam Mg SiO4 ion SiO4 diperoleh empat electron dari atom magnesium memberikan
satu electron ke satuan dari SiO4 . Pada temperature kamar, satuan tetra hiral dari silica
tersusun dalam suatu susunan heksagonal, tetapi pada 875 °C kestabilan susunan tertra
hidral silica berubah. Fasa temperature rendah dari silica disebut kuarsa, mineral
temperature tinggi disebut kristobalit. Perubahan dari kuarsa ke trydynit memerlukan
perubahan besar dalam susunan kristalnya (Yusnidah, Januari 2021).
Pasir Silika sebagai endapan sedimen, berasal dari proses rombakan batuan,
dimana, batuan tersebut mengandung silicon dioksida (SiO2) seperti granit,
granodiorite dan riolit. Endapan pasir silika terjadi setelah melalui proses sedimentasi,
transportasi dan sortasi, sehingga endapan pasir silika dialam tidakpernah didapatkan
dalam keadaan murni, yang pada umumnya pasir silika tercampur dengan lempung,
feldspar (NaAlSi3O8), magnetit (F3O4), limonit [FeO(OH)n H3O], pirit (FeS2), mika
(gabungan mineral), biotit [K(Mg,Fe)3AlSi3O10(OH2) zircon (ZrSiO4). dan bahan
organik dari tumbuhan (Sukandarrumidi, 2018).
Proses pemurnian pasir silika dapat dilakukan dengan berbagai metode
diantaranya yaitu metode kimia, fisika,biologi, serta gabungan antara ketiga metode
tersebut. Mineral silika memiliki struktur kristal heksagonal yang terbuat dari silika
trigonal terkristalisasi silicon dioksida (SiO2), dengan densitas 2,65 g/cm3 dan skala
kekerasan 7 mohs. Bentuk umum dari silika adalah berupa prisma segienam yang
memiliki ujung piramida segienam (Hardin, 2018).
Pasir silika biasanya dimanfaatkan untuk berbagai keperluan dengan berbagai
ukuran tergantung aplikasi yang dibutuhkan sepertidalam industri ban, karet, gelas,
semen, beton, kramik, tekstil, kertas, kosmetik, elektronik, cat, film, pasta gigi, dan
lain-lain. Saat ini dengan perkembangan teknologi mulai banyak aplikasi penggunaan
silika pada industri semakin meningkat terutama dalam penggunaan silika pada ukuran
partikel yang kecil sampai ukuran mikron atau bahkan nanosilika. Kondisi ukuran

4
partikel bahan baku yang diperkecil membuat produk memiliki sifat yang berbeda
yang dapat meningkatkan kualitas (Siswanto, dkk, 2012).
Silika umumnnya paling banyak ditemukan di alam dalam bentuk pasir, sering
disebut pasir silika atau pasir silika. Silika di alam berasal dari batuan beku dan batuan
metamorf yang hancur selama proses pelapuan kemudian mengalami pelapukan dan
pengendapan (Azhari dan Aziz, 2016). Pasir silika dapat dilihat pada gambar 2.1

Gambar 2. 1 Pasir Silika (https://ft.unj.ac.id/elektronika/product/pasir-kuarsa/)

2.2 Genesa Pasir Silika


Pasir adalah endapan letaakan (placer) yang terbentuk dari batuan pelapukan
yang mengandung mineral silika dalam jumlah besar, yang kemudian terbawa oleh air
laut terendapkan dan terakumulasi di cekungan seperti danau dan pantai. Kristal silika
alami di alam karena kekerasannya yang tinggi danketahanannya terhadap asam dan
basa. Sebagai endapan letakan (placer), pasir silika dapat berupa material lepas seperti
pasir yang dapat terus mengallami proses dan terkonsolidasi menjadi batu pasir dengan
kandungan silika yang tinggi.
Mineral menjadi sumber daya yang dapat ditemukan pada batuan yang
melimpah jumlahnya di Indonesia yang apabila diolah akan menghasilkan logam dan
berbagai bahan keperluan proses industri dan memiliki nilai ekonomi. Salah satu
mineral yang banyak terkandung di dalam batuan yaitu silika sebagai mana yang kita
ketahui silika terbentuk dari hasil pelapukan batuan yang mengandung mineral utama,

5
seperti silika dan feldspar, yang berwujud bubuk putih (Hayati, dkk, 2015).
Hal ini didukung oleh hasil penelitian Flint (1997) menyatakan komposisi
magma mengandung sekitar 45% sampai 75% SiO2. Untuk lava yang memiliki
komposisi SiO2 rendah dari 30% dan tinggi dari 80% sangat sedikit di temui, namun
variasi tersebut dapat terbentuk bila magma terasimilasi oleh batuan fragmen batuan
sedimen dan batuan malihan atau ketika diferensiasi magma, sehingga menyebabkan
komposisi magma berubah. Batuan dengan kandungan SiO2 berkisar antara 50%
membentuk batuan basal dan gabro. Batuan dengan kandungan SiO2 sekitar 60%
membentuk batuan beku andesit dan diorite dan batuan dengan kandungan SiO2 sekitar
70% membentuk batuan riolit dan granit.
Data dari ESDM menyebutkan bahwa Indonesia memiliki potensi pasir silika
sekitar17 miliar ton yang tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia (BPPT,2013).
Cadangan pasir silika terbesar berada di Sumatra Barat, sekitar 82,5% dari cadangan
di Indonesia, setelah itu di Kalimantan Barat Jawa Barat, dan Sumatera Selatan.
Kualitas pasir silika yang terbaik berada di Kalimantan selatan dengan kadar silika
antara 98,7-99,9 % kemudian pasir silika dari Bangka Belitung dengan memiliki kadar
antara 97,6-98,53% (Prayogo, 2009)
2.3 Mineral Utama dalam Pasir Silika
2.3.1 Mineral Silika (SiO2)
Mineral silika adalah salah satu mineral alami yang paling banyak
pemanfaatannya bagi kehidupan manusia masa kini. Dengan senyawa kimia yang
terdiri dari satu bagian silicon dan dua bagian oksigen atau biasa disebut Silikon
dioksida (SiO2) bahan alami ini juga keberadaanya melimpah di permukaan bumi.
Silika adalah mineral yang sangat umum ditemukan dalam batuan yang
terbentuk di lempeng benua. Mineral ini menjadi penyusun utama batuan ekstrusif dan
intrusif asam seperti granit, granodiorite, ryolit dan pegmatit granit. Silika juga
umumnya terbentuk dalam wujud urat-urat dalam batuan yang dikenal sebagai urat
silika serta berperan sebagai media perekat (cementing) dalam pembentukan kalsedon.
Mineral yang memiliki ragam warn aini juga biasanya ditemukan dalam batuan
metamorfik. Rijang (chert) yang memiliki sifat keras, berdensitas dan berkarakter
mikro -kristalin hingga kripto-kristalin adalah variasi lainnya dari silika yang
terbentuk dari lingkungan laut (Klein, 2017).
Proses pembentukan silika terjadi melalui proses pembekuan magma yang

6
sifatnya asam. Setelah proses magmatisme, kemudian masuk kefase
pegmatisme dan pneumatolisis. Pada proses hidrotermal dengan suhunya rendah yang
berkisar 200oC – 400o C. Awalnya magma mengintrusi batuan pada bagian
permukaan, sehingga menghasilkan gejala-gejala intrusi. Selanjutnya terbentuklah
mineral-mineral yang memiliki sifat holokristalin dan asam seiring dengan penurunan
suhunya. Penurunan suhu disebabkan oleh penyerapan panas oleh batuan yang
dilewatinya serta adanya penurunan tekanan akibat makin jauhnya pergerakan magma
dari sumbernya (dapur magma).
Mineral satu ini sering ditemukan pada batuan beku asam, seperti granit,
granodiorit, tonalit, dan diorit. Serta pada batuan sedimen klastik sebagai detrital
material. Pada batuan metamorf seperti filit, kuarsit granulit, dan eklogit. Selain itu
silika juga dijumpai dalam bentuk ron gga geode pada batuan piroklastik.kekerasan
dalam skala mohs mineral ini adalah 7, sedangkan berat jenisnya 2.65 kg/m3. Silika
memiliki pecahan dengan bentuk konkoidal. Mineral ini umumnya berwarna putih
atau tidak berwarna, serta mempunyai kilap kaca atau yang dikenal sebagai kilap
vitreous (dari kata latin vitrum yang berarti kaca). Variasi warna kristal ini masing-
masing memiliki nama yang spesifik (Klein, 2017). Mineral silika dapat dilihat pada
gambar 2.2.

Gambar 2.2 Mineral Silika (sumber: https://www.britannica.com/silicate- mineral)

2.3.2 Mineral Feldspar


Feldspar merupakan kelompok mineral/mineral dengan komposisi aluminium

7
silikat, potasium (kalium), sodium (natrium) kadang-kadang kalsium.Feldspar terjadi
selama proses kristalisasi magma baik melalui proses pneumatolytic ataupun proses
hidrotermal dalam urat pegmatik tetapi jarang terjadi karena proses kristalisasi larutan
magma pada suhu rendah. Feldspar mineral pembentuk batuan beku terutama pada
batuan beku dalam (plutonicrock) yang bersifat umum tetapi terdapat pula pada batuan
erupsi ataupun metamorf. Pada batuan granit, feldspar berasosiasi dengan silika, mika,
khlorit, beril dan rutil sedangkan pada batuan pegmatite feldspar yang paling umum
adalah ortoklash (KAlSi3O8) (Sukandarrumidi,2018).
Pada dasarnya feldspar mempunyai jaringan struktur tiga dimensi yang disebut
tektosilikat dan mempunyai empat atom oksigen yang membentuk silikat (SiO4)
tetrahedral, mempunyai warnah cerah. Silikat ini dapat mengalami perubahan oleh
unsur aluminium yang membentuk aluminium silikat. Sifat fisik feldspar antara lain
berwarna putih, keabuan, hijau muda dan kuning kotor, nilai kekerasan 6,0-6,5( dan
dipakai sebagai skala kekerasan mohs), berat jenis 2,4 sampai 2,8 dengan titik lebur
1.100-1500°C. Feldspar yang dapat ditambang dan bernilai ekonomis adalah natrium
feldspar, kalium feldspar dan kalsium feldspar. Mineral feldspar dapat dilihat pda
gambar 2.3.

Gambar 2.3 Mineral Feldspar (sumber: https://www.britannica.com/silicate-


mineral)

8
2.4 Sifat Fisik dan Kimia Pasir Silika

Kristal silika merupakan mineral pembentuk yang dominan menyusun pasir


silika. Pasir silika tediri dari gabungan beberapa senyawa, komposisi kimia dan sifat
fisik pasir silika secara umum dapat dilihat pada tabel 2.1.

Tabel 2.1 Komposisi Kimia Pasir Silika Indonesia Secara Umum. (Sumber: Prayogo dan
Budiman, 2009)

Komposisi Kimia Presentase


SiO2 55,30-99,87%
Fe2O3 0,01-9,14%
Al2O3 0,01-18,00%
TiO2 0,01-0,49%
CaO 0,01-3,24%
MgO 0,01-0,26%
K2O 0,01-17,00%

Di alam, pasir silika ditemukan dalam ukuran butir, mulai dari fraksi yang
halus (<0,06 mm) apabila pasir silika tersebut terdapat jauh pada dari batuan induk,
namun sebaliknya apabila pasir silika tersebut terletak tidak jauh atau dekat dari batuan
indunya maka ukuran butir dari pasir silika tersebut relatif kasar dengan ukuran (> 2
mm) (Prayogo, 2009). Sifat fisik pasir silika Indonesia dapat dilihat pada table 2.2.

Tabel 2.2 Sifat Fisik Pasir Silika Indonesia (Sumber: Prayogo dan Budiman, 2009)
Sifat Fisik Deskripsi
Warna Putih bening atau berwarna lain
tergantung pada kandungansenyawa
pengotornya, missal merah
mengandung Cu oksida dan
kuning mengandung Fe oksida
Kekerasan 7 (Skala mohs)
Bentuk Kristal Hexagonal
Konduktivitas Panas 12-100 0C
Panas Spesifik 0,185 J

9
Titik Lebur 1715 0C
Berat Jenis 2,65 g/cm3

2.5 Manfaat Pasir Silika


Pasir silika yang digunakan untuk setiap industri memiliki persyaratan yang
tidak secara pasti paling utama adalah harus menjamin kemurnian minimum dengan
pembatasan pada oksida pengotornya. Beberapa pemanfaatan pasir silika dalam dunia
industri sebagai berikut:
2.5.1 Industri Gelas dan Kaca
Di industri kaca spesifikasi pasir silika yang di pakai tergantung pada jenis
produknya. Ada jenis produk gelas kaca yang dipasarkan yaitu kaca lembaran, gelas
kemasan, gelas rumah tangga, gelas ilmu pengetahuan dan keteknikan.
1. Kaca Lembaran
Dibidang konstruksi bangunan pemakaian kaca sudah sangat meluas terutama
kaca lembaran, kaca gelombang, kaca balok untuk keperluan kombina sinar difusi
gelas fiber untuk mengatur tata suara gedung pertunjukan atau keperluan lain yang
membutuhkan sifat tembus cahaya atau tembus pandang. Untuk menghasilkan kaca
mutu tinggi, kaca lembaran harus dipoles rata halus kedua permukaannya mengkilap
dengan cara polished plate glass tetapi harganya mahal karena membutuhkan banyak
waktu dan biaya dalam pemolesannya walau menggunakan mesin.
2. Kaca Indoflot
Pembuatan kaca indoflot dilakukan dengan cara pengembangan cairan kaca
diatas cairan logam. Kaca indoflot sangat cocok untuk pemakan sebagai arsitektur
interior dan ekterior rumah, perkantoran, pusat perbelajaan, etalase, dinding kaca,
mebel, aquarium dan sebagainya.
3. Kaca Panasap
Kaca penasap adalah kaca warna yng dibuat degan proses pengambangan.
Warna kaca didapat dari pewarna yang dimasukan ke gelas cair yng sedang diproses.
Kaca hisap dapat mengurangi silau panas dan cahaya insiden, dan memiliki kekuatan
penetrasi yang sangat rendah, yang membawa kenyamanan bagi orang-orang di
ruangan.
4. Gelas Kemasan
Gelas kemasan digunakan untuk kemasan pembuatan di industri makanan dan

10
farmasii. Untuk pengemasan obat diperlukan botol yang tahan bahan kimia yaitu botol
jeinis sulfat dan tabung jenis borosilikat untuk ampul dan vial.
5. Gelas Keperluan Alat Rumah Tangga
Gelas keperluan alat rumah tangga dpaat berupa piring, mangkok, dan cangkir
termask gelas perhiasan, gelas kristal dan lainnya.

11
BAB III
TAHAPAN DAN METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan sangat menentukan hasil dari suatu


penelitian yang bakan diperoleh, sehingga dalam melakukan penelitian metode yang
digunakan harus tersusun baik agar dalam pelaksanaan penelitian dapat berlangsung
dengan baik pula. Adapun metode penelitian ini diawali dengan tahap pendahuluan,
tahapan pengambilan data, tahap pengolahan data dan tahap penyusunan laporan.
3.1 Tahap Pendahuluan
Persiapan awal yang dilakukan sebelum penelitian dengan tujuan
mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan penelitian yang akan
dilaksanakan yaitu:
3.1.1 Persiapan Administrasi
Tahap ini penulis mempersiapkan berkas-berkas administrasi sebagai
persyaratan dari program studi dan fakultas sebelum melakukan penelitian.
3.1.2 Studi Pustaka
Sebelum melakukan penelitian penulis melakukan studi literatur , yaitu
mempelajari berbagai referensi dari artikel, buku maupun jurnal penelitian
sebelumnya yang berkaitan dengan judul penelitian yang dipilih.
3.1.3 Penyusunan Proposal
Penyusunan proposal ini bertujuan untuk memberikan gambaran awal
penelitian yang akan dilakukan. Proposal ini dibuat berdasarkan aturan penulisan yang
berlaku pada Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Industri
Universitas Muslim Indonesia. Proposal penelitian yang telah dibuat melalui
konsultasi dengan pembimbing I dan pembimbing II dipresentasikan melalui seminar
proposal.
3.2 Tahap Pengambilan Data
Tahap pengambilan data merupakan tahap pelaksanaan pengambilan data di
lapangan, dimana segala data yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan penyusunan
laporan nantinya.
3.2.1 Jenis Data
Jenis data yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari data primer dan data
skunder.

12
a. Data Primer
Data Primer adalah data titik koordinat lokasi pengambilan sampel, sampel
pasir Kuarsa, dokumentasi, dan hasil dari pengujian sampel pasir kuarsa dengan
menggunakan XRD dan Mineragrafi yang terdiri dari mineral pembawa pasir kuarsa
dan karakteristik pasir kuarsa
b. Data Sekunder
Data sekunder peta lokasi penelitian dan peta geologi regional.
3.2.2 Sumber data
Data-data yang digunakan dalam penulisan laporan penelitian ini diperoleh
dari pengamatan di lapangan dan hasil analisis Mineragrafi dan XRD yang dilakukan
pada laboratorium.
3.2.3 Teknik pengambilan data
a. Titik koordinat lokasi pengambilan sampel
Pengambilan data koordinat di dapat dengan menggunakan GPS melakukan
plot lokasi pengambilan sampel.
b. Sampel pasir kuarsa
Pengambilan sampel pasir silika didapat dengan pengamatan singkapan
batuan yang meliputi deskripsi litologi batuan seperti warna, kekerasan dan lainnya.
c. Dokumentasi
Pengambilan dokumentasi didapatkan dengan mendokumentasikan semua
kegiatan yang dilakukan di lapangan hingga di laboratorium.
d. Hasil analisis XRD dan Mineragrafi
Pengambilan data hasil analisis XRD dan Mineragrafi didapatkan dari
laboratorium.
3.3 Tahap Pengolahan Data
Data yang diperoleh atau didapatkan baik dari lapangan, kemudian diolah,
pengolahan sampel dilakukan dengan tahapan preparasi sampel kemudian dilakukan
analisis untuk mengetahui himpunan mineral dan karakteristik di dalam pasir kuarsa.
Tahap-tahap pengolahan dan analisis yaitu:
1. XRD
a. Tahapan preparasi sampel
Pada analisis XRD juga menggunakan 3 sampel. Sebelum dilakukan analisis, sampel
yang diperoleh di lapangan dihancurkan menjadi potongan-potongan kecil

13
menggunakan palu geologi, sampel yang sudah dihancurkan kemudian dihaluskan
menggunakan alat mortar dan palu, setelah halus sampel disaring kembali agar
homogen, menggunakan ukuran saringan 200 mesh, sehingga sampel menjadi produk
bubuk halus 200 Mesh dan selanjutnya dimasukkan ke dalam alat XRD tipe Shimadzu
XRD-7000L, dilakukan di Laboratorium Preparasi Gedung Geologi Universitas
Hasanuddin Makassar.
b. Analisis XRD
Pengamatan terhadap mineral dengan mikroskop terkadang terkendala karena
terbatasnya jenis mineral yang dapat diidentifikasi. Untuk mengatasi hal tersebut
digunakanlah metode analisis XRD. Teknik ini dimaksudkan untuk mendeterminasi
jenis mineral secara lebih spesifik yang tidak dapat dilihat pada sayatan petrografi,
beserta senyawa. Analisis hasil XRD menggunakan aplikasi Match 3 (Free
Download).
2. Mineragrafi
a. Tahapan preparasi sampel
Pada analisis mineragrafii menggunakan 3 sampel dibuat menjadi sayatan tipis,
tahapan-tahapan yang dilakukan yaitu melakukan pemotongan sampel batuan menjadi
sampel dengan ketebalan 2-3 cm, kemudian sampel yang telah dipotong disayat
menjadi chip mengikuti kaca preparat yang berukuran 3,7 x 7,6 cm. Sampel yang telah
menjadi chip kemudian dihaluskan permukaannya dan dicuci menggunakan sikat
halus dan air mengalir, kemudian sampel dikeringkan dan ditempel pada kaca
prepaprat, memotong sisa chip yang menempel pada kaca preparat, dan menghaluskan
kembali sayatan tipis menggunakan diamond paste. Preparasi sampel dilakukan di
Laboratorium Preparasi Gedung Geologi Universitas Hasanuddin Makassar.
b. Analisis Mineragrafi
Pada analisis mineragrafi, sampel dibuat menjadi sayatan poles. Tahapan-
tahapan yang dilakukan yaitu melakukan pemotongan sampel batuan menjadi bentuk
lingkaran dengan diameter 25 mm, kemudian setelah itu sampel di poles menggunakan
alat grinder polisher dengan ukuran 600 mesh. Setelah itu dilakukan lagi pemolesan
secara manual dengan menggunakan kaca poles dan serbuk carborondum dengan
ukuran 400 mesh. Setelah diperkirakan sampel cukup halus dan licin kemudian sampel
dipindahkan ke kaca poles dengan carborondum 1200 mesh dan dipoles hingga
permukaan sampel batuan terasa licin dan halus. Kemudian sampel di pindahkan ke

14
hot plate, tujuannya untuk memanaskan dan mengerikan sampel dari kandungan air
dan juga untuk memanaskan dan mengeringkan keretakan pada saat penggabungan
sampel dan resin. Setelah sampel kering, kemudian dimasukkan kedalam alat
mounting press untuk menggabungkan resin dengan sampel batuan. Ditambahkan pula
resin sebanyak 1,5 sdm sebagai bahan yang akan disatukan dengan sampel batuan.
Setelah itu alat mounting press dirapatkan untuk memudahkan penekanan alat dan
jangka waktu yang dibutuhkan untuk menyatukan resin dan sampel batuan sekitar 40–
45 menit dengan suhu maksimal 180oC dan suhu pendinginan yaitu medekati 60oC.
Preparasi dilakukan di Laboratorium Preparasi sampel gedung geologi Universitas
Hasanuddin Makassar.

3.4 Tahapan Penulisan Proposal


Tahapan ini yaitu penyusunan proposal penelitian yang disusun berdasarkan
data yang telah diperoleh selama kegiatan penelitian akan dan akan dilanjutkan di
Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Industri, Universitas Muslim
Indonesia, Makassar.

15
TAHAPAN PENDAHULUAN
1. Persiapan administrasi
2. Studi Pustaka
3. Penyusunan Proposal

TAHAPAN PENGAMBILAN DATA

Data Primer
1. Titik koordinat lokasi Data Sekunder
pengambilan sampel
1. Peta lokasi
2. Sampel pasir kuarsa
2. Peta geologi
3. Dokumentasi
regional
4. Hasil analisis
Mineragrafi &XRD

PENGAMBILAN DATA

PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA


1. Kualitatif
2. Kauntitatif

PENYUSUNAN LAPORAN PROPOSAL

SEMINAR PROPOSAL

Gambar 3.1 Bagan Alir Penelitian

16
BAB IV
RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN WAKTU

4.1 Rencana Anggaran Biaya


Rencana anggaran biaya yang dibutuhkan selama penelitian ini didasarkan pada
tahap persiapan hingga penyusunan skripsi adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 Rencana Anggaran Biaya

NO Keterangan QTY Satuan Harga Satuan Jumlah


1 Transportasi Darat 8 Liter Rp 10.000 Rp 80.000
2 Analisis (XRF) 3 Sampel Rp 350.000 Rp 1.050.000
3 Analisis Mineragrafi 3 Sampel Rp 300.000 Rp 300.000
4 GPS 1 Hari Rp 25.000 Rp 25.000
5 Palu Geologi 1 Hari Rp 25.000 Rp 25.000
6 Biaya tak terduga Rp60.000
Total Rp 1.540.000

4.2 Rencana Kegiatan


Penelitian ini dilaksanakan mulai pekan pertama bulan Januari 2024 sampai dengan
bulan Februari 2024 yang dimulai dari tahap persiapan sampai pekan pertama bulan
Januari 2024. Adapun jadwal kegiatan dapat dilihat pada Tabel 4.2 dibawah ini:
Tabel 4.2 Rencana Jadwal Kegiatan Penelitian

Januari 2024 Februari 2024 Maret 2024


No Kegiatan
I II III IV I II III IV I II III IV
1 Persiapan
2 Studi Literatur
Konsultasi ke
3
Dosen Pembimbing
Penyusunan
4
Proposal
5 Seminar Proposal
6 Pengambilan data
7 Penyusunan skripsi
Konsultasi ke
8
Dosen Pembimbing
9 Seminar Hasil
10 Perbaikan Skripsi
11 Ujian Sidang
12 Skripsi

17
DAFTAR PUSTAKA

Azhari, dan Aziz, M., 2016. Sintesis dan Karakterisasi Material Berpori
Berbasis Mineral Silika Pulau Betung. Jurnal Teknologi Mineral dan
Batubara, 3(12) : 162.
Basri A. 2017. Potensi Pasir Silika Dan Pemanfaatannya Di Sulawesi Selatan.
Bergaya F., Theng B.K.G. Lagaly G., 2006. Handbook of clay science, First
Ed., Elsevier, Oxford OX5 1GB, UK, 1129 hal.
Fitton, G. 1997, X-Ray fluorescence spectrometry, in Gill, R. (ed.), Modern
Analytical Geochemistry: An Introduction to Quantitative Chemical
Analysis for Earth, Environmental and Material Scientists: Addison
Wesley Longman, UK
Hardin, S, D, 2018, Pengaruh Penggunaan Pasir Silika Sebelum Dan Sesudah
Diaktivasi Fisik Terhadap Prestasi Mesin Dan Emisi Gas Buang Sepeda
Motor Bensin 4-Langkah
Hayati, R., Astuti, 2015, Sintesis Nanopartikel Silika dari Pasir Pantai Purus
Padang Sumatera Barat Dengan Metode Kopresipitasi, Jurnal Fisika
Unand, Vol. 4,No. 3, Fisika UNAND, hal. 282-287.
Hermadi, L. (1992). Penggunaan X RAY Fluorescence untuk Penentuan
Unsur-Unsur Kimia Bahan Jalanan. Jurnal Pusat Litbang 1.
Klein C., Philpotts A. R.2017. Earth Materials Introduction to Mineralogy and
Petrology ( Second Edition). Cambridge University Press.
Prayogo, T. Bayu, B., 2009. Survei Potensi Pasir Silika di Daerah Ketapang
Propinsi Kalimantan Barat, Peneliti Pusat Teknologi Sumber Daya
Mineral (BPPT).
Subari.Potensipasirsilika.2016.http://www.bbk.go.id/index.php/berita/v
iew/41/ POTENSI -PAS IR- SILIKA.
Sukandarrumidi.2018. Bahan Galian Industri. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press..
Yusnidah, Januari 2021, Karakterisasi Pasir Kuarsa (SiO2) Dengan Metode XRD.

18

Anda mungkin juga menyukai