Anda di halaman 1dari 43

BAHAN GALIAN INDUSTRI PASIR KUARSA

MAKALAH

Diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah Bahan Galian Industri pada

Semester VIII Tahun Akademik 2016-2017

Disusun Oleh :

Mega Bayu Suryantoko 122.13.040

Dosen :
Peny Supriatno, S.T.,M.T.

PROGRAM STUDI EKSPLORASI TAMBANG


FAKULTAS TEKNOLOGI DAN DESAIN
INSTITUT TEKNOLOGI DAN SAINS BANDUNG
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan petunjuk dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Bahan Galian Industri.

Makalah Bahan Galian Industri ini merupakan hasil dari pencarian keilmuan mengenai
bahan galian industri pasir kuarsa di Indonesia, sehingga dapat ditelaah mengenai Potensi di
Indonesia, eksplorasi endapan, metode penambangan hingga pemanfaatan pasir kuarsa dalam
kehidupan sehari-hari

Penyusunan makalah Bahan Galian Industri.ini tidak akan terlaksana jika tidak ada dukungan
dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini kami mengucapkan rasa syukur dan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:

1. Allah SWT yang selalu memberikan petunjuk dalam perjalanan kehidupan umat manusia

2. Orang tua, keluarga dan sahabat-sahabat kami yang selalu menjadi inspirasi dan
penyemangat hidup kami

3. Institut Teknologi dan Sains Bandung tempat dimana kami belajar dan menuntut ilmu

4. Dosen Mata Kuliah Bahan Galian Industri, Bapak Peny Supriatno,S.T.,M.T.

5 . Teman-Teman di Program Studi Eksplorasi Tambang Institut Teknologi dan Sains


Bandung

Semoga Makalah Bahan Galian Industri.ini dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya


bagi kami sebagai penulis dan pembaca pada umumnya.

Kota Deltamas, Maret 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................ iv

DAFTAR TABEL .................................................................................................................... v

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang........................................................................................................... 1

1.2. Tujuan. ........................................................................................................................ 1

BAB II

DASAR TEORI KAJIAN

2.1. Genesa Pasir Kuarsa ................................................................................................. 4

2.2. Sifat Fisik .................................................................................................................... 5

2.3. Keterdapatan Pasir Kuarsa di Indonesia ................................................................ 5

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Eksplorasi Endapan Pasir Kuarsa ........................................................................... 8

3.2. Metode Penambangan ............................................................................................... 8

3.3 Pengolahan .................................................................................................................. 10

3.4. Ukuran ........................................................................................................................ 13

3.5. Penggunaan Pasir Kuarsa ......................................................................................... 15

3.6. Analisis Dampak Kegiatan Penambangan .............................................................. 21

ii
3.7. Perizinan Usaha Pertambangan ............................................................................... 24

3.8. Pemasaran Produk Pasir Kuarsa ............................................................................. 28

3.9. Standar Nasional Indonesia Tentang Pasir Kuarsa ............................................... 32

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan .................................................................................................................. 34

4.2. Saran ........................................................................................................................... 36

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Batu Pasir Kuarsa ............................................................................................ 4

Gambar 2. Lokasi Cadangan Pasir Kuarsa di Indonesia .................................................. 5

Gambar 3. (a) Cangkul; (b) Sekop; dan (c) Scrapper ........................................................ 9

Gambar 4. (a) Bulldoser; dan (b) Penyemprotan dengan Monitor .................................... 10

Gambar 5. Washing Drum Scrubber ................................................................................ 11

Gambar 6. Sand Classifier................................................................................................. 12

Gambar 7. Alat Pemisah Magnetik ................................................................................... 12

Gambar 8. Diagram Alir Pengolahan Pasir Kuarsa........................................................... 13

Gambar 9. Proses Sand Blasting ....................................................................................... 20

Gamabr 10. Sand Filter pada WTP ( Water Treatment Plant) .......................................... 21

Gambar 11. Pasir Kuarsa Murni Dalam Kemasan ............................................................ 29

Gambar 12. Kaca Tempered .............................................................................................. 30

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Persentase komposisi kimia Pasir Kuarsa ............................................................ 5

Tabel 2. Lokasi pasir kuarsa diberbagai daerah di Indonesia ............................................ 6

Tabel 3. Sample Pasir Kuarsa dengan berbagai ukuran ..................................................... 14

Tabel 4. Spesifikasi pasir kuarsa untuk pembuatan kaca ................................................... 17

Tabel 5. Spesifikasi penggunaan pasir kuarsa di beberap industry.................................... 18

Tabel 6. Spesifikasi pasir kuarsa sebagai bahan pengecoran dan bata tahan api ............... 19

Tabel 7. Harga Pasir kuarsa standar .................................................................................. 29

Tabel 8. Harga Kaca Tempered ...................................................................................................... 30

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pasir kuarsa yang juga dikenal dengan nama pasir putih merupakan salah
satu bahan galian yang jumlahnya cukup melimpah di Indonesia. Hal ini
dimungkinkan akibat kondisi Indonesia yang hampir setengahnya berupa batuan
beku asam sebagai sumber pembentuk bahan galian tersebut. Pasir kuarsa banyak
ditemukan pada daerah pesisir sungai, danau, pantai dan sebagian pada lautan yang
dangkal. Karena jumlahnya yang cukup besar dan terlihat memutih di sepanjang
tepi sungai, danau atau pantai tersebut, maka di Indonesia lebih dikenal dengan
nama pasir putih.

Pasir kuarsa dapat digolongkan berdasarkan undang-undang yang ada di


Indonesia. Untuk UU No.11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok
Pertambangan menggolongkan pasir kuarsa sebagai golongan C karena tidak
dianggap bahan galian strategis ataupun vital. Untuk UU No.4 Tahun 2009 tentang
Pertambangan Mineral dan Batuan menggolongkan pasir kuarsa sebagai
golongan pertambangan mineral non-logam karena merupakan bahan galian
industri yang tidak untuk dicari atau diambil logamnya melainkan untuk
dimanfaatkan kandungan silikanya.

Mineral SiO2 ini memegang peranan cukup penting bagi industri, baik
sebagai bahan baku utama maupun sebagai bahan ikutan. Sebagai bahan baku
utama, pasir kuarsa dimanfaatkan oleh industri manufaktur untuk menghasilkan
produk yang dapat dimanfaatkan oleh konsumen terutama untuk bahan bangunan
dan bahan utama pada disain interior/eksterior serta bahan untuk kebutuhan rumah
tangga. Sementara sebagai bahan ikutan, pasir kuarsa dimanfaatkan untuk bahan
cetakan pada pengecoran logam, bahan refraktori dan sebagai bahan pengisi pada
industri pertambangan dan perminyakan terutama saat melakukan kegiatan
pengeboran.

1
Untuk memperoleh pasir kuarsa diperlukan penambangan pasir kuarsa.
Penambangan yang akan dilakukan akan bergantung kepada letak dan penyebaran
endapan, yang dapat dilakukan dengan cara seluri ataupun tambang semprot

1.2. Tujuan

Tujuan membuat laporan ini :

Mahasiswa dapat mengenal tentang bahan galian pasir kuarsa secara umum.
Mahasiswa mengetahui cara penambangan dan pengolahan pasir kuarsa
yang ada di lapangan.
Mahasiswa mengetahui pemanfaatan pasir kuarsa dan harga pasar pasir
kuarsa dan olahannya di pasaran.
Sebagai salah satu point penilaian untuk mata kuliah Bahan Galian Industri,
Program Studi Eksplorasi Tambang, Institut Teknologi dan Sains Bandung,
Bekasi Jawa Barat

2
BAB II

DASAR TEORI KAJIAN

2.1 Genesa Pasir Kuarsa

Pasir kuarsa adalah bahan galian yang terdiri atas kristal-kristal silika
(SiO2) dan mengandung senyawa pengotor yang terbawa selama proses
pengendapan. Pasir kuarsa juga dikenal dengan nama pasir putih merupakan hasil
pelapukan batuan yang mengandung mineral utama, seperti kuarsa dan feldspar.
Hasil pelapukan kemudian tercuci dan terbawa oleh air atau angin yang terendapkan
di tepi-tepi sungai, danau atau laut.
Pasir kuarsa di Indonesia lebih dikenal dengan nama pasir putih karena
terdiri dari yang berwarna putih. Pasir kuarsa adalah endapan letakan
(placer/aluvial) terjadi dari hasil pelapukan batuan yang banyak mengandung
mineral-mineral kuarsa (SiO2) selanjutnya mengalami transportasi alam, terbawa
oleh media trasportasi (air/es) yang kemudian terendapkan dan terakmulasi di
cekungan-cekungan (danau, pantai dan lain-lain). Kristal kuarsa yang asli di alam
karena kekerasannya, tahan terhadap asam maupun basa.
Sebagai endapan letakan (placer) pasir kuarsa dapat berupa material-
material yang lepas-lepas sebagai pasir, dan dapat pula terus mengalami suatu
proses selanjutnya ialah terkonsolidasi menjadi batupasir dengan kandungan silika
yang tinggi, misalnya protokuarsit (75- 95 % kuarsa) dan orthokuarsit (>95 %
kuarsa)
Pasir kuarsa letakan di Banten merupakan pasir kuarsa lepas yang umumnya
berasosiasi dengan endapan aluvial. Pasir kuarsa jenis ini karena rombakan batuan
asal seperti granit, granodiorit dan dasit, atau batupasir kuarsa yamg berumur lebih
tua.

3
Gambar 1. Batu Pasir Kuarsa

2.2 Sifat Fisik

Pasir kuarsa adalah bahan galian yang terdiri atas kristal-kristal silika (SiO2)
dan mengandung senyawa pengotor yang terbawa selama proses pengendapan.
Pada umumnya, senyawa pengotor tersebut terdiri atas oksida besi, oksida kalsium,
oksida alkali, oksida magnesium, lempung, dan zat organik hasil pelapukan sisa-
sisa hewan, serta tumbuhan

Mineralogi Pasir Kuarsa


Kekerasan : 7,0
Berat jenis : 2,60 - 2,66
Warna : Putih, bening atau warna lain bergantung kepada senyawa
pengotorannya; misalnya, warna kuning mengandung Fe-oksida, warna merah
mengandung Cu-oksida.T
Goresan : Putih
Kilap : Vitrious/kaca
Belahan : Tidak ada
Pecahan : Conchoidal
Titik lebur : 1715 C
Secara umum, pasir kuarsa Indonesia mempunyai komposisi kimia sebagai berikut:

4
UNSUR PERSEN (%)
SiO2 65,00 96,68
Fe2O3 0,07 - 4,00
A12O3 0,71 7,18
K2O 0,09 0,36
Na2O 0,02 0,36
MgO 0,01 0,08
Tabel 1. Persentase komposisi kimia Pasir Kuarsa

2.3. Keterdapatan Pasir Kuarsa di Indonesia

Pasir kuarsa di Indonesia pada umumnya terdapat sebagai endapan sedimen.


Asalnya dari perombakan bahan yang mengandung silicon dioksida (kuarsa) seperti
granit, porfir granit, riolit dan granodiorit. Di alam, butiran pasir kuarsa Indonesia
pada umumnya tercampur dengan lempung, feldspar, magnetit, ilmenit, limonit,
pirite, mika/gabungan mineral, biotit, horenblenda, zirkon dan bahan organik dari
tetumbuhan dan sebagainya. Karena terbawa air, maka buturan pasir menjadi makin
halus yang berarti menjadi lebih murni.

Cadangan pasir kuarsa Indonesia cukup besar dengan lokasi terbesar di 15


provinsi di Indonesia, antara lain : D.I.Aceh; Sumatera Utara; Sumatera Barat;
Sumatera Selatan; Jambi; Bengkulu; Riau; Jawa Barat; Jawa tengah; Jawa Timur;
Kalimantan Timur; Kalimantan Selatan; Kalimantan Barat; Sulawesi Selatan; dan
Irian Jaya.

Gambar 2. Lokasi Cadangan Pasir Kuarsa Indonesia

5
Cadangan pasir kuarsa terbesar di Indonesia terdapat di propinsi Sumatera
Barat yaitu sekitar 82,5% dari seluruh cadangan yang ada di Indonesia, diikuti
Kalimantan Barat, Jawa Barat, dan Sumatera Selatan. Mutu pasir kuarsa yang ada
di Kab.Pampau, Kalimantan Selatan merupakan pasir kuarsa terbaik di Indonesia
dengan kadar silika ( SiO2) berkisar antara 97 99%, diikuti Kab.Tuban, Jawa
Timur (97 98,7%); Pasir Padi, Sumatera Selatan (98,53%); dan Kab. Rembang,
Jawa tengah (97%).
Provinsi Lokasi
Bangka Belitung Dendang, Gantung, Kelapa Kampit, Manggar,
Membalong, Tanjung Pandan, Sijuk, Keleka Usang,
Tanjung Binga, Penyu, Tanjung Batu, Kampung Baru,
Tanjung Empat, Jebut , Tanjung Pengusuk, Ps. Padi,
Toboali, Tanjung Bunga,
Riau Pawan, Sungai Harapan, Lubuk Bendahara, Kabun,
Tanjung Medan
Bengkulu Krui
Kepulaun Riau Trikora, P. Karimun, P. Kundur, P. Singkep, P. Lingga
Lampung Sungai Pedada, Sungai Bujuk, Benil, Batu Ampar,
Panaragan Menggala, Teluk Dalam Ilir, Terbanggi
Mulya, Buyut Ilir, Subing Karya, Gunung
Sugih, Komering Agung, Komering Putih, Fajar
Bulan, Pamanggilan, Negeri Bumi Ilir, Bumi Aji,
Negeri Bumi Udik, Padangratu, Negeri Kepayungan,
Purwerejo, Labuan Ratu, Sumur Kucing, Sukorahayu,
Mergosari, Desa Bardasuka, Wates, Padang Cermin
Sumatera Selatan Penyandingan, Lebung Gajah, Bukit Tujuh, Sungai
Pasir, Muara Burnai
Sumatera Utara Tanjung Simalungun
Sumatera Barat Kota Baru, Karuaso, Singkarak, Pelangki, Tarusan
DI Aceh Sawang, Samadua, Desa Kampung Baru, Desa Lae
Balno, Desa Singkohor, Desa Bulu Sema, Desa Pulo
Sarok, Desa Pulau Balai, Desa Lantik, Desa Dihit,
Pantai Lhoknga, Pantai Lhokkruet, Pantai Calang,
Rampelan, Rikit Gaib, Lawe, Pantai Tapaktuan
Banten Pasung, Bayah, Panggarangan, Banjarsari, Cidikit,
Cimarga, Nameng, Cileles, Mekarjaya
Jawa Barat Cianjur, Tasikmalaya, Cimenteng, Bogor, Cibitung,
Bekasi
Jawa Tengah Luk Ulo, Sigugur, Beji, Baturetno
6
Jawa Timur Sambiroto, Pamotan, Kragan, Ngandang, Pt. Muntosa,
Jatiroto, Tambakboyo, Nusabarung, Bangkalan,
Sumenep, P. Bawean
Sulawesi Selatan Sungai Masamba, Sungai Radda, Desa Marobo, Bulu
lane, Camba
Kalimantan Barat Nanga Pinoh, Nanga Ella Hilir, Sungai Birang, Desa
Ambarang, Desa Meranti, Maengkok Sei Jotang, Desa
Pandan Sembuat, Desa Balai Sebut, Desa Tanap, Sei
Saeh, Sambas, Mandor, Kembayan, Tayan, Muko,
Binuang, Liang Anggang, Batahan, Takisung
Kalimantan Talian Kereng, Banut Kelanaman, Buntut Bali,
Tengah Manduing Lama, Bengkuang, Tewangrangkang,
Seikeruh, Sambadanum, Petak Puti, Mirah Kelanaman,
Seruyan
Kalimantan Timur Longiram, Borong, Tonggok, Kuara
Maluku Utara Desa Wailau, Tabona, Wailomoto
Papua Barat Bagian timur P. Salawati, Distrik Wasior Utara, P.
Maransabadi, Desa Barma, Kampung Jagiro,
Teminabuan
Papua Wamena
Sumber : Dari berbagai sumber
Tabel 2. Lokasi pasir kuarsa diberbagai daerah di Indonesia

7
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Eksplorasi Endapan Pasir Kuarsa

Untuk mengetahui potensi serta kualitas cadangan pasir kuarsa dilakukan


kegiatan eksplorasi yang meliputi proses pemetaan udara, pemetaan topografi,
pemetaan geologi, penyelidikan geofisika serta dilanjutkan dengan pemboran atau
dengan sumur uji. Metode geofisika yang tepat untuk endapan pasir kuarsa ini
umumnya menggunakan cara tahanan jenis, karena kondisi endapan pasir kuarsa
relatif homogen dan cenderung sejajar dengan permukaan.
Kualitas dan cadangan didasarkan kepada pengambilan contoh pasir kuarsa
melalui pemboran atau dengan sumur uji. Bila sudah diketahui tebal dan luas
cadangan pasir kuarsa ini, maka akan dapat diprediksi besar potensi cadangannya.
Proses perhitungan cadangan ini dapat dilakukan dengan metode Inverse Distance
Square (IDS) atau dengan dihitung secara kasar dengan mengalikan luas dengan
tebal lapisan.
Pada saat ini perangkat lunak untuk perhitungan tersebut cukup banyak
ditemukan di pasaran seperti menggunakan perangkat lunak Surfer, Surpac,
Datamine atau micromine.
Setelah diketahui besarnya cadangan, maka dilanjutkan dengan uji
laboratorium untuk mengetahui kualitas pasir kuarsa pada daerah tersebut. Bila
sudah tahu informasi semuanya, maka dapat dilakukan perhitungan dan analisis
untuk mengetahui prospek dan pemanfaatan yang sesuai dari cadangan tersebut.

3.2 Metode Penambangan

Secara umum, penambangan pasir kuarsa ditambang dengan cara tambang terbuka,
dengan metode cara kering dan cara basah menggunakan monitor (hydraulic mine).
Pemilihan metode bergantung kepada proses pengolahan, dan letak sebaran endapan.
Penambangan Pasir kuarsa dilakukan secara tambang terbuka. Tahapan kegiatan

8
meliputi pengupasan tanah penutup, pembongkaran, pemuatan, dan pengangkutan
dengan uraian sebagai berikut:

3.2.1. Pengupasan Tanah Penutup (Stripping)

Tujuan pengupasan lapisan tanah penutup adalah untuk mengurangi kotoran


(dilution), ketika akan dilakukan proses penambangan. Biasanya lapisan tanah
penutup terdiri dari semak belukar dan lapisan lempung (soil).

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini berupa pembersihan terhadap


semak belukar dengan menggunakan alat manual (cangkul, sekop, dan lain-lain),
ataupun alat mekanis (bulldozer, penggaruan/scrapper, shovel, dan lain-lain).
Pemilihan alat tergantung kepada kondisi lapangan dan tingkat produksi
penambangan.

(a) (b)

(c)

Gambar 3. (a) Cangkul; (b) Sekop; dan (c) Scrapper

Peralatan yang dipakai dengan peralatan mekanis meliputi proses


penggaruan, pendorongan dan pengumpulan material tanah penutup yang akan
dimanfaatkan pada saat proses back filling (reklamasi) untuk menutup kembali
lahan yang telah ditambang.

9
3.2.2. Pembongkaran

Pembongkaran disini ialah melepaskan endapan pasir kuarsa dari batuan


induknya. Karena bahan galian ini bersifat material lepas/lunak, maka sistem
penambangan yang dipakai dapat dengan cara kering maupun basah. Pengambilan
dengan cara kering yaitu menggunakan alat seperti bulldozer atau power shovel,
kemudian ditimbun dan diangkut memakai dumptruck. Pengambilan pasir kuarsa
dengan cara basah dilakukan penyemprotan dengan monitor. Campuran air dan
pasir kuarsa (slurry) dipompakan ke penampungan (stockpile) lalu diangkut ke
instalasi pengolahan atau langsung dijual ke pasaran.

(a)

(b)
Gambar 4. (a) Bulldoser; dan (b) Penyemprotan dengan Monitor

3.2.3. Pemuatan dan Pengangkutan

Pengangkutan hasil tambang dari area tambang ke unit pengolahan atau


penampungan menggunakan alat muat excavator (back hoe), power shovel atau
wheel loader. Alat angkut yang digunakan adalah dump truck, atau jika
penambangan dengan cara slurry dipompakan melalui pipa paralon langsung ke
kapal

3.3. Pengolahan

Proses pengolahan pasir kuarsa tergantung kepada kegunaan serta


persyaratan yang dibutuhkan baik sebagai bahan baku maupun untuk langsung
digunakan. Pasir Kuarsa yang baik adalah memiliki kandungan silika (SiO2) tinggi

10
dengan kisaran minimal 99% dan terbebas dari lumpur, kaolin, organik, dan kotoran
lainnya walaupun tidak 100%. Untuk memperoleh spesifikasi yang dibutuhkan
dilakukan upaya pencucian untuk menghilangkan senyawa pengotor.

Untuk mendapatkan pasir kuarsa dengan spesifikasi yang diinginkan perlu


dilakukan pengelolahan terlebih dahulu, menggunakan alat atau mesin dengan
fungsi dan tujuannnya masing-masing. Beberapa alat/mesin yang digunakan untuk
pengolahan pasir kuarsa ialah sebagai berikut :

o Mesin Scrubbing

Mesin scrubbing bertujuan untuk memisahkan antara pasir kuarsa dengan


lempung material pengotor. Kekentalan tinggi yang dipakai 60-70% padatan. Salah
satu mesin Scrubber ialah Washing Drum Scrubber. Cara kerjanya kurang lebih
pasir kuarsa dimasukkan corong pasir awal kemudian pasir akan bergerak kesisi
lain dari tabung yang kosong, selama pergerakan drum akan berputar-putar dan
lempung pengotor akan keluar melalui lubang-lubang pada drum.

o Mesin Sand classifier


Mesin Sand classifier bertujuan untuk memisahkan antara pasir kuarsa
dengan pasir senyawa besi, dan sisa lempung pengotor. Cara kerja mesin ini ialah
pasir kuarsa dan air yang masuk dari tempat awal material, bagian utama alat yang
berbentuk spiral terbuat dari besi bergerak berputar-putar dan membawa material
bergerak untuk melakukan pengklasifikasian, selama alat berputar pasir kuarsa
akan berpisah dengan material-material selain pasir kuarsa karena perbedaan sifat
fisik bahan galian.

Gambar 5. Washing Drum Scrubber

11
Gambar 6. Sand Classifier

o Pemisahan Magnetik / Magnetic Separation


Pemisahan Magnetik bertujuan untuk memisahkan pasir kuarsa dari mineral
magnetik. Cara kerja mesin ini ialah ketika pasir kuarsa melewati suatu tabung
berisi magnet yang berputar-putar maka kandungan mineral magnetik pada pasir
akan menempel ke tabung tersebut.

Gambar 7. Alat Pemisah Magnetik

12
Pasir Kuarsa dari Tambang

Mesin Scrubbing Material Pengotor

melepaskan

Sisa Pengotor dan


Mesin Sand Classifier
Senyawa Besi
melepaskan

Pemisahan Magnetik Mineral Magnetik


melepaskan

Mesin Ayak

Pasir Kuarsa Murni Dengan Spesifikasi Tertentu

Gambar 8. Diagram Alir Pengolahan Pasir Kuarsa

3.4 Ukuran

Pada umumnya pasir kuarsa ditemukan dengan ukuran butian yang


bervariasi dalam distribusi yang melebar mulai dari fraksi halus (<0,06mm) sampai
dengan ukuran kasar (>2mm). Pasir ini diperjualbelikan dalam berbagai bentuk,
baik dari yang masih berbentuk kasar dan berdiameter besar hingga berpermukaan
halus dan lembut. Perbedaan ukuran inilah yang disebut Mesh. Berbeda ukuran
Mesh bisa juga berbeda fungsi, contohnya:

Mesh 8-16, 8-12, 4-8 biasa digunakan dalam keperluan water filter.
Mesh 8-16, 16-30, untuk sand blasting
Mesh lembut seperti 30-200 untuk kaca

13
Semua mesh untuk batu bata ringan dan campuran bahan baku semen, dan
kebutuhan aquarium (aksesoris dan penyaringan), dan beberapa kebutuhan
industri lainnya.

Sample Ukuran

6-8 Mesh

8-16 Mesh

14-20 mesh

14
20-30 mesh

80-100 mesh

100-200 mesh

Tabel 3. Sample Pasir Kuarsa dengan berbagai ukuran

3.5 Penggunaan Pasir Kuarsa

Pasir kuarsa banyak digunakan di industri gelas kaca, semen, bata tahap api
(refraktori), pengecoran logam, bahan baku pembuatan legel dan mosaik keramik,
bahan baku fero silikon, silikon carbida, ampelas, pasir filter, glass wool, dan lain-
lain.

15
Persyaratan pasir kuarsa yang dipakai oleh setiap industri tidak dapat
ditetaplan secara pasti. Yang paling utama adalah harus menjamin kemurnian
mininum dengan pembatas pada oksida pengotornya.

1) Industri Gelas dan Kaca

Sebagian besar formula gelas kaca yang diproduksi untuk komersil terdiri
dari kuarsa/silika, soda, dan garam dapur. Sebagai bahan baku, pasir kuarsa
merupakan oksida pembentuuk gelas. Pada proses pembuatannya terhadap formula
gelas kaca kadang-kadang ditambahkan oksida-oksida lain untuk mendapatkan sifat
produk gelas kac yang diinginkan, seperti:

1. AlO3 dan B2O3 untuk menambah ketahanan terhadap kimia.


2. Oksida-oksida krom, kobal, besi, atau nikel sebgai bahan pewarna.
3. Oksida belerang untuk memperbaiki proses peleburan dala pelembutan gelas
yang dicairkan.

Dalam industri gelas kaca, spesifikasi pasir kuarsa yang digunakan


bergantung kepada jenis produknya. Ada empat jenis produk gelas kaca yang
beredar di pasaran , yaitu kaca lembaran, gelas kemasan, gelas rumah tangga, dan
gelas ilmu pengetahuan dan keteknikan.

a. Kaca Lembaran

Di bidang konstruksi bangunan, pemakaian kaca sudah sangat meluas


terutama kaca lembaran, kaca gelombang, kaca balok untuk keperluan
kombinasi sinar difusi, gelas fiber untuk pengatur tata suara gedung
pertunjukkan, atau keperluan lain yang membutuhkan sifat tembus cahaya
atau tembus pandang.

Untuk menghasilkan kaca dengan mutu yang tinggi (misalnya cermin),


kaca lembaran harus dipoles rata-halus kedua permukaan dan mengkilap
dengan cara polished plate glass, tetapi harganya mahal karena
membutuhkan banyak waktu dan biaya dalam pemolesannya, walau
menggunakan mesin sekalipun. Setelah tahun 1959, ditemukan kaca mutu

16
prima denga cara float process (proses pengambangan) dengan biaya lebih
rendah dari polished plate glass.

c. Kaca Panasap (Kaca Berpolas/Es)

Kaca panasap merupakan kaca warna yang dibuat dengan diproses


pengambangan. Warna kaca diperoleh dengan cara memasukkan zat
pewarna ke dalam cairan kaca yang sedang diproses.

Kaca panasap dapat mengurangi panas dan silau cahaya yang masuk,
serta mempunyai daya tembus pandang rendah sekali yang memberi rasa
nyaman bagi yang ada di dalam ruangan. Kaca jenis ini sangat cocok
dipakai di daerah tropis, terutama untuk pemakaian:

1. Arsitektur interior dan eksterior rumah, perkantoran, pusat


perbelanjaan dan sejenisnya
2. Mebel
3. Dinding partisi dan sebagainya

Tabel 4. Spesifikasi pasir kuarsa untuk pembuatan kaca

d. Gelas Kemasan
Gelas kemasan digunakan untuk pengemasan produk pengemasan
industry makanan dan industry farmasi. Untuk pengemasan makanan dan
minuman dapat digunakan botol yang berwarna maupun tidak berwarna

17
Untuk kemasan obat-obatan diperlukan botol yang tahan terhadap
bahan-bahan kimia, yaitu jenis botol sulfatasi dan pipa gelas jenis
borosilikat untuk ampul dan vial.

e. Gelas Keperluan Alat Rumah Tangga

Gelas untuk keperluan rumah tangga dapat berupa piring, mangkok, dan
cangkir, termasuk gelas perhiasan, gelas kristal, dan gelas lainnya.

f. Industri Lainnya

Penggunaan gelas kaca di bidang ilmu pengetahuan dan keteknikan


secara langsung memacu penerapan teknologi maju dalam industri kaca.
Industri mobil, pesawat terbang, motor boat banyak menggunakan gelas
kaca berteknologi tinggi, seperti kaca laminasi, kaca diperkeras, kaca
berkawat listrik, kaca pengaman lengkung, isolasi gelas fiber atau gelas
fiber yang dimanfaatkan sebagai plastic.

Di bidang kelistrikan, gelas digunakan untuk penerangan, transmisi


jaya, perhubungan, dan elektronika. Produk dari bidang ini adalah kaca
penghantar listrik, gelas isolator listrik, tabung sinar katoda, gelas resistor,
gelas penahan sinar ultrasonik pada radar, televise, computer, gelas
laboratorium, dan lain-lain.

Tabel 5. Spesifikasi penggunaan pasir kuarsa di beberap industri

18
2) Industri Semen
Di industri semen, pasir kuarsa digunakan sebagai bahan pelengkap untuk
pembuatan cement Portland, yaitu sebagai pengontrol kandungan silika dalam
semen yang dihasilkan. Jumlah pasir kuarsa yang dicampur dengan bahan baku
semen lainnya bervariasi, bergantung kepada kandungan silika bahan baku lainnya.
Akan tetapi, secara umum dapat ditentukan dengan komposisi perbandingan 66,5
kg pasir kuarsa untuk 1 ton produk semen.

3) Industri Pengecoran dan Bata Tahan Api


Pasir kuarsa yang dipakai di industri pengecoran berfungsi sebagai pasir cetak
(casting sand) dan foundry. Sementara itu, di industri bata tahan api pasir kuarsa
merupakan bahan baku utama.

Tabel 6. Spesifikasi pasir kuarsa sebagai bahan pengecoran dan bata tahan api

4) Industri Keramik
Pasir kuarsa di industri keramik digunakan sebagai bahan mentah untuk
pembuatan badan keramik bersama-sama dengan kaolin, ball clay, feldspar, dan
lain-lain. Penggunaan yang utama adalah sebagai bahan keramik seniter.
Pasir kuarsa dipakai karena mempunyai sifatnya yang baik untuk bahan
pengurus sehingga mempermudah proses pengeringan, mengontrol penyusutan,
dan member kerangka pada badan keramik.
Pasir kuarsa memiliki peranan penting sebagai pembentuk badan keramik
karena mempunyai fungsi sebagai pengendali sifat pasir kuarsa dalam keadaan

19
mentah dan setelah dibakar. Sebagai pengendali, pasir kuarsa harus memenuhi
persyaratan standar.

5) Industri Lainnya
Selain industri yang telah disebutkan di atas, pasir kuarsa memiliki kegunaan
di industri lainnya, antara lain:

1. Bahan pengisi (filler) dalam industri cat


2. Bahan pengeras dalam industri karet
3. Bahan ampelas dalam industri gerinda
4. Bahan penghilang karat dalam industri logam (sand blasting)
Dengan memanfaatkan sifat fisika pasir silika yang abrasive maka banyak
dilakukan kegiatan sand blasting yaitu menyemprotkan pasir silika ukuran mesh
tertentu biasanya 14-20 atau mesh 16-30 dengan menggunakan mesin bertekanan
kepada permukaam logam dengan tujuan untuk menghilangkan kotoran seperti
kerak, karat, cat, minyak, lemak dan juga bertujuan untuk menimbulkan profile
pada suatu permukaan sehingga pada saat dilakukan pengecatan akan lebih merekat
kuat.

Gambar 9. Proses Sand Blasting

5. Bahan penyaring (sand filter) dalam industri penjernihan air (water treatment)
Pasir Silika banyak digunakan sebagai media unit penyaring pasir di industri-
industri. Baik menggunakan tekanan pompa maupun tidak bertekanan. Biasanya
pasir silika yang digunakan sebagai media penyaring dibuat bertahap dalam
20
susunan kerapatan medianya, artinya ukuran pasir silika yang digunakan tersusun
rapi dari ukuran yang halus, sedang dan makin kasar di posisi paling bawah
tangkinya. Pengaturan tersebut dimaksudkan untuk memperkecil hambatan
terhadap laju aliran airnya agar debitnya tercapai dan tidak ada tekanan balik yang
berarti terhadap pompa umpan penyaringnya.

Gambar 10. Sand Filter pada WTP ( Water Treatment Plant)

3.6 Analisis Dampak Kegiatan Penambangan

1) Dampak Lingkungan dan Kesehatan Masyarakat

a. Hilangnya tanaman-tanaman penutup dan pelindung tanah, hal ini dapat


menyebabkan aliran permukaan menjadi meningkat karena tidak adanya
tanaman pelindung, apalagi bila pada saat musim hujan. Lokasi penambangan
pasir yang merupakan tanah dengan kemiringan landai curam berpotensi
terjadinya aliran permukaan yang besar, apalagi bila tidak ada tanaman

b. Rusaknya jalan desa yang dilalui truk-truk pengangkut pasir/kerikil/batu


karena konstruksi jalan desa tidak dibuat khusus untuk truk-truk bermuatan
pasir, perbaikan sudah dilakukan namun beberapa lama kemudian sudah
mengalami kerusakan yang sama (Gambar 5.29). Truk-truk yang melebihi
tonase jalan semakin memperparah kerusakan jalan desa

c. Bila penambangannya di sekitar areal pesisir pantai akan mengganggu


nafkah hidup bagi para nelayan dan akan mengganggu biota yang ada di sekitar
pesisir pantai

21
d. Bila penambangannya di muara sungai pasti akan mengganggu hutan
magrove, serta semua jenis fauna yang ada di sekitar muara sungai yang disebut
sebagai areal air payau

e. Terjadi kebanjiran wilayah atau DAS (Daerah Aliran Sungai)

f. Terjadinya polusi udara berupa debu di sekitar jalan yang dilalui truk
pengangkut pasir sehingga apabila ada truk lewat maka pejalan kaki atau
pengguna sepeda motor memilih berhenti agar jauh dari truk serta menutup
muka dan hidung untuk menghindari debu yang beterbangan
g. Seseorang yang menghirup debu silika selama beberapa tahun akan
mengalami silikosis. Silika merupakan unsur utama pasir, seseorang yang
bekerja sebagai buruh tambang logam, pemotong batu dan granit, pembuat
tembikar, atau pekerja pengecoran logam berisiko menderita silikosis.
Biasanya gejala timbul setelah pemaparan selama 20-30 tahun. Tetapi pada
kasus peledakan pasir, pembuatan terowogan dan pembuatan alat pengampelas
sabun, dimana kadar silika yang dihasilkan sangat tinggi, gejala dapat timbul
dalam waktu kurang dari 10 tahun

2) Dampak Sosial Ekonomi Masyarakat

a. Dampak Positif

Dampak positif pada aspek sosial eknomi dengan adanya kegiatan


penambangan pasir dirasakan oleh sebagian masyarakat yaitu mereka
yang bekerja di lokasi penambangan pasir dan juga dirasakan oleh
Pemerintah Desa dan masyarakat umum di luar lokasi penambangan, yaitu
sebagai berikut :

Pengurangan jumlah pengangguran karena sebagian masyarakat


bekerja menjadi tenaga kerja di penambangan pasir, baik menjadi
pengawas/buruh tambang/penjual makanan, baik laki-laki maupun
perempuan. Sebagian besar pengangguran yang berkurang karena
menjadi tenaga kerja di penambangan pasir adalah tenaga kerja
laki-laki.
22
Peningkatan penghasilan masyarakat yang dahulunya menjadi
buruh tani / pedagang, penghasilan yang didapat tidak pasti namun
setelah menjadi pekerja di penambangan pasir penghasilan dari
penjualan pasir dapat dipastikan tiap hari pasti ada. Begitu
juga dengan masyarakat yang dahulunga menjadi buruh tani, upah
mereka lebih besar dengan menjadi buruh tambang. Kegiatan
penambangan pasir secara nyata meningkatkan penghasilan dari
sebagian masyarakat

b. Dampak Negatif

Dampak negatif pada aspek sosial ekonomi karena adanya kegiatan


penambangan pasir dirasakan oleh masyarakat penambang dan juga
masyarakat umum di luar lokasi penambangan, yaitu sebagai berikut :

Kurangnya keamanan saat bekerja sering mengakibatkan adanya


kecelakaan kecil pada sebagian tenaga kerja sehingga mereka
mengeluarkan biaya tambahan untuk mengobati luka. Apabila
luka yang mereka derita termasuk berat, misalnya harus
diamputasi bagian kaki/tangan atau mengalami patah tulang maka
mereka tidak bisa bekerja kembali dan menjadi pengangguran,
secara ekonomi tidak menguntungkan bagi mereka. Secara
sosial, timbul adanya perasaan kurang berharga di mata keluarga
dan mengalami patah semangat karena dengan kecacatan yang
mereka alami membuat mereka tidak bisa bekerja lagi seperti
semula
Sebagian pekerja tidak menggunakan penutup mata dan
hidung saat bekerja sehingga apabila tanah dan pasir disertai
debu jatuh dari bagian atas sering mengakibatkan mata mereka
kotor dan menjadi sakit, serta adanya gangguan pernafasan walau
tidak berat

23
3.7 Perizinan Usaha Pertambangan

1) Dasar Hukum Perizinan Usaha Pertambangan

Dasar hukum perizinan usaha Pertambangan bahan galian Batuan di Provinsi


Sumatera Utara adalah sebagai berikut :

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 33


ayat 3 Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.}Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang
Pertambangan Mineral dan Batubara (LN Tahun 1999 Nomor 4, TLN 4959)
2) Tata Cara Permohonan Izin Usaha Pertambangan
a. Persyaratan Permohonan Izin.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam permohonan Izin Usaha
Pertambangan di Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut :
Administratif
Mineral bukan logam dan batuan :
Surat permohonan;
Profil badan usaha;
Akte pendirian badan usaha yang bergerak di bidang usaha
pertambangan yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang;
Nomor pokok wajib pajak;
Susunan direksi dan daftar pemegang saham; dan
Surat keterangan domisili.

Teknis
Persyaratan teknis meliputi
IUP eksplorasi ;
1.Daftar riwayat hidup dan surat pernyataan tenaga ahli pertambangan
dan/atau geologi yang berpengalaman paling sedikit 3 (tiga) tahun;
2. Peta WIUP yang dilengkapi dengan batas koordinat geografis lintang dan
bujur sesuai dengan ketentuan sistem informasi geografi yang berlaku
secara nasional.
IUP operasi produksi ;
24
1. Peta wilayah dilengkapi dengan batas koordinat geografis lintang dan
bujur sesuai dengan ketentuan sistem informasi geografi yang berlaku
secara nasional;
2. Laporan lengkap eksplorasi;
3. Laporan studi kelayakan;
4. Rencana reklamasi dan pascatambang;
5. Rencana kerja dan anggaran biaya;
6. Rencana pembangunan sarana dan prasarana penunjang kegiatan operasi
produksi; dan
7. Tersedianya tenaga ahli pertambangan dan/atau geologi yang
berpengalaman paling sedikit 3 (tiga) tahun

Lingkungan
Persyaratan lingkungan meliputi :
IUP Eksplorasi
Untuk IUP Eksplorasi meliputi pernyataan untuk mematuhi ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup.
IUP Operasi Produksi ;
Pernyataan kesanggupan untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang
undangan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
dan Persetujuan dokumen lingkungan hidup sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang undangan.

Finansial
Persyaratan finansial meliputi:
IUP Eksplorasi ;
1. Bukti penempatan jaminan kesungguhan pelaksanaan kegiatan
eksplorasi; dan
2. Bukti pembayaran harga nilai kompensasi data informasi hasil lelang
WIUP mineral logam atau batubara sesuai dengan nilai penawaran lelang
atau bukti pembayaran biaya pencadangan wilayah dan pembayaran

25
pencetakan peta WIUP mineral bukan logam atau batuan atas permohonan
wilayah.
IUP Operasi Produksi ;
1. Laporan keuangan tahun terakhir yang telah diaudit oleh akuntan publik;
2. Bukti pembayaran iuran tetap 3 (tiga) tahun terakhir; dan
3. Bukti pembayaran pengganti investasi sesuai dengan nilai penawaran
lelang bagi pemenang lelang WIUP yang telah berakhir.

3) Surat Izin Pertambangan Daerah (SIPD)

Berdasarkan Perda No. 4 Tahun 2003 tentang Pajak Pengambilan dan


Pengolahan Bahan Galian Golongan C.

1. Surat Izin Pertambangan Daerah ( SIPD ) adalah Kuasa Pertambangan yang


berisikan hak dan kewajiban untuk melakukan kegiatan semua atau tahap
usaha pertambangan bahan galian Golongan C.
2. Eksploitasi Bahan Galian Golongan C adalah Pengambilan bahan galian
golongan C sumber daya alam didalam dan / atau permukaan bumi untuk
dimanfaatkan.
3. Pengolahan / Pemurnian adalah pekerjaan untuk mempertinggi mutu bahan
galian serta untuk memanfaatkan dan memperoleh unsurunsur yang
terdapat dalam bahan galian itu.
4. Reklamasi adalah setiap pekerjaan yang bertujuan memperbaiki daya guna
lahan yang diakibatkan oleh usaha pertambangan umum.
5. Bahan Galian Golongan C adalah Bahan Galian Golongan C sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan Perundang undangan yang berlaku :

Persyaratan :

Mengajukan permohonan dengan mengisi formulir ;

1. Surat Izin Pertambangan Daerah (SIPD)

1. Surat pernyataan tidak berkeberatan dari penyanding.

26
Melampirkan :

1. Copy Persetujuan Prinsip.


2. Peta Rencana Tambang Skala 1 : 10.000.
3. Copy Akta Pendirian Usaha bila berbadan hukum.
4. Dokumen UKL-UPL bagi yang tidak menimbulkan dampak penting.
5. Dokumen AMDAL bagi yang menimbulkan dampak penting.
6. Copy KTP pemohon.
7. Copy sertifikat tanah.

Persyaratan lain :

1. Izin penggunaan jalan negara / kabupaten.


2. Izin penggunaan alat berat di lokasi penambangan.
3. Uang jaminan reklamasi yang disimpan pada Bank yang ditunjuk atas nama
Pemerintah Daerah.

Obyek Pajak :

1. Obyek pajak mineral bukan logam dan batuan adalah kegiatan pengambilan
mineral bukan logam dan batuan.
2. Dikecualikan dari obyek pajak mineral bukan logam dan batuan adalah :
o Yang nyata-nyata tidak dimanfaatkan secara komersial, seperti
kegiatan pengambilan tanah untuk keperluan rumah tangga,
pemancangan tiang listrik/telepon, penanaman kabel
listrik/telepone, penanaman pipa air/gas.
o Pengambilan mineral bukan logam dan batuan yang merupakan
ikutan dari kegiatan pertambangan lainnya yang tidak dimanfaatkan
secara komersial.
o Pengambilan mineral yang ditetapkan dengan peraturan daerah.

Masa berlaku SIPD :

SIPD berlaku maksimal 3 tahun dan dapat di perpanjang bila di kehendaki atau bila
lokasinya masih layak untuk di tambang / diperpanjang.

27
Kewajiban pemegang SIPD :

Membayar iuran tetap eksplorasi sebesar Rp 5.000,- dan iuran tetap


eksploitasi sebesar Rp 15.000,- per tahun.
Menyimpan biaya jaminan reklamasi pada Bank yang ditunjuk atas nama
Pemerintah Kab. Jembrana.
Membayar pajak sesuai peraturan yang berlaku.
Menyampaikan laporan berkala setiap triwulan tentang pelaksanaan
produksi kepada Bupati Jembrana.
Melaksanakan pematokan batas-batas wilayah izin pertambangan.
Memasang papan usaha / perusahaan
Menjaga dan melestarikan lingkungan sekitarnya.
Melaksanakan penambangan sesuai dengan peta tambang yang ditetapkan
dan ketentuan yang berlaku

3.8 Pemasaran Produk Pasir Kuarsa

Dari berbagai banyak pembahasan tentang pasir kuarsa perlu diketahui


berapa harga jualnya di pasaran sebelum diolah, setelah diolah, dan setelah dalam
bentuk barang industri yang berbahan dasar pasir kuarsa.

Pasir kuarsa standar

Pasir kuarsa standar merupakan pasir kuarsa yang langsung dikemas lalu
dijual ke pasaran, atau pasir diolah seperlunya tergantung permintaan pasar untuk
pasir standar belum murni.

Nama Ukuran Ukuran Kemasan Harga/Kg Ongkos Kirim (Rp)


Barang Mesh (mm) / Bag (Rp) Jakarta Bodetabek Luar Jawa
(inchi) (Kg) +
Jawa
8 - 30 3,2 0,8 50kg Rp900 free Rp150/kg Rp250/kg
Pasir Silika 8 16 3,2 1,6 50kg Rp1.000 free Rp150/kg Rp250/kg
2 20 12,7 - 1,3 50kg Rp1.100 free Rp150/kg Rp250/kg
30 80 0,8 0,3 50kg Rp750 free Rp150/kg Rp250/kg
Gravel
48 6,4 - 3,2 50kg Rp900 free Rp150/kg Rp250/kg

28
Pasir Silika Tanpa Tanpa 25kgRp70.000 (per Rp40.000 Rp100.000 Rp150.000
Standar mesh ukuran sak=25kg)
Tanpa Tanpa 50kg Rp100.000 Rp50.000 Rp100.000 Rp150.000
Pasir Silika
mesh ukuran (per
Standar
sak=50kg)
Pasir Silika Semua Semua <100gr Free Rp30.000 Rp50.000 Rp75.000
Sampel mesh ukuran
Sumber:http://www.purewatercare.com/pasir_silika
Tabel 7. Harga Pasir kuarsa standar

Pasir kuarsa murni


Pasir kuarsa murni merupakan pasir kuarsa yang telah melewati tahap
pengelolahan dan pemurnian untuk menghilangakan komposisi - komposisi selain
SiO2.

Gambar 11. Pasir Kuarsa Murni Dalam Kemasan

Harga : US $ 80-300 / Metric ton.

Jumlah Pesanan Minimum : 25 Metric ton/metrik ton pasir silika

Kaca Lembaran/ Kaca tempered


Kaca tempered / kaca lembaran, merupakan salah satu barang yang bahan
baku utamanya terbuat dari pasir silika murni. Kaca ini dijual dalam lembaran
dengan harga-harga bereda-beda tergantung kualitas dan ketebalannya. Berikut
adalah harga kaca tempered dari salah satu sumber :

29
Ketebalan (mm) Harga (Rp/m2)
12 275.000,-
Kaca Tempered
10 250.000,-
8 200.000,-
Sumber:http://www.pintukaca99.com
Tabel 8. Harga Kaca Tempered

Gambar 12. Kaca Tempered

Kendala Pemasaran
Kendala yang dihadapi oleh para pengusaha, terutama yang tergolong
lemah, yaitu memasarkan hasil produksi sering mengalami jalan buntu. Hal-hal
tersebut sering mendorong para pengusaha, terutama yang lemah, kecil atau
perorangan, cenderung menempuh jalan pintas tanpa melalui prosedur yang telah
ditetapkan oleh Pemerintah. Banyak dijumpai di beberapa daerah ditemukan
banyak kegiatan penambangan bahan galian yang tidak mempunyai izin. Hali ini
akan merugikan Pemerintah maupun Pengusaha sendiri dan juga konsumen,
sehingga Pemerintah tidak bisa memantau perkembangan penambangan, penarikan
pajak, iuran retribusi, serta memantau dampak lingkungan dan keamanan.

Peningkatan kualitas Produk

Saat ini dengan perkembangan teknologi mulai banyak aplikasi penggunaan


silika pada industri semakin meningkat terutama dalam penggunaan silika pada
ukuran partikel yang kecil sampai skala mikron atau bahkan nanosilika. Kondisi
30
ukuran partikel bahan baku yang diperkecil membuat produk memiliki sifat
yang berbeda yang dapat meningkatkan kualitas. Sebagai salah satu contoh
silika dengan ukuran mikron banyak diaplikasikan dalam material building,
yaitu sebagai bahan campuran pada beton. Rongga yang kosong di antara
partikel semen akan diisi oleh mikrosilika sehingga berfungsi sebagai bahan
penguat beton (mechanical property) dan meningkatkan daya tahan (durability).
Selama ini kebutuhan mikrosilika dalam negeri dipenuhi oleh produk impor.
Ukuran lainnya yang lebih kecil adalah nanosilika bnyak digunakan pada
aplikasi di industri ban, karet, cat, kosmetik, elektronik, dan keramik. Sebagai
salah satu contoh adalah pada produk ban dan karet secara umum. Manfaat dari
penambahan nanosilika pada ban akan membuat ban memiiki daya lekat yang
lebih baik terlebih pada jalan salju, mereduksi kebisingan yang ditimbulkan dan
usia ban lebih pajang daripada produk ban tanpa penambahan nanosilika. Untuk
memperoleh ukuran silika sampai pada ukuran nano/ mikrosilika perlu
perlakuan khusus pada prosesnya. Untuk mikrosilika biasanya dapat diperoleh
dengan metode special milling, yaitu metode milling biasa yang sudah
dimodifikasi khusus sehingga kemampuan untuk menghancurkannya jauh lebih
efektif, dengan metode ini bahkan dimungkinkan juga memperoleh silika
sampai pada skala nano. Sedangkan untuk nanosilika bisa diperoleh dengan
metode-metode tertentu yang sekarang telah banyak diteliti diantaranya adalah
sol-gel process, gas phase process, chemical precipitation, emulsion techniques,
dan plasma spraying & foging proses (Polimerisasi silika terlarut menjadi
organo silika). Sebagai tambahan adalah bahwa utilisasi kapasitas produksi
industri silika lokal belum maksimal, baru 50% dari kapasitas maksimal yang
ada. Hal ini disebabkan karena produk silika lokal yang dihasilkan belum
memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan oleh pasar yaitu silika dengan ukuran
sub mikron, sementara hasil produksi silika lokal berukuran = 30 m. Dengan
cadangan bahan baku silika yang melimpah dan potensi pasar yang masih
terbuka lebar maka perlu dicarikan solusi agar sumber daya yang ada dapat
dimanfaatkan secara optimal bagi perkembangan industri menggunakan bahan
baku pasir silika.

31
3.9 Standar Nasional Indonesia Tentang Pasir Kuarsa

1) Nomor : SNI 13-6668-2002

Judul : Penentuan kadar SiO2 total, Al2O3, Fe2O3, Cr2O3, dan


TiO2 contoh pasir kuarsa

Abstraksi : Standar ini menetapkan cara penentuan kadar SiO2 total,


Al2O3, Fe2O3, Cr2O3, dan TiO2 contoh pasir kuarsa, yang meliputi acuan
normatif, prinsip, pengambilan dan preparasi contoh serta cara uji untuk
menentukan kadar SiO2 total, AI2O3, Fe2O3, Cr2O3, dan TiO2 contoh
pasir kuarsa. Metode ini digunakan untuk penentuan kadar SiO2 dari contoh
pasir kuarsa dengan kadar lebih dari 96 % dan AI203 kurang dari 2%.
Standar ini menjelaskan cara uji yaitu prinsip, pengambilan dan preparasi
contoh, peralatan, pereaksi, pembuatan larutan standar, prosedur,
pernyataan hasil, dan laporan hasil uji

ICS : 1.91. 100.15 Bahan mineral dan produk

SK Penetapan : 32/KEP/BSN/09/2002

Tanggal penetapan: 05-09-2002 [dd-mm-yyyy]

SNI HS : 1.2505. 10.00.00- Pasir Silika dan Pasir Kuarsa

Jumlah Halaman : 14

2) Nomor : SNI 15-0346-1989

Judul : Pasir kuarsa untuk pembuatan gelas tak berwarna, mutu


dan cara uji

Abstraksi : Pasir kuarsa ditinjau dari kemurniannya dibagi dalam 3


kelas. Amat baik, baik dan biasa. Persyaratan mutu meliputi kadar air,
ukuran butir dan komposisi kimia meliputi kadar SiO2, , Fe2O3, TiO2,
CrO3 dan Al2O3. Pengambilan contoh berdasarkan kesepakatan antara
penjual dan pemakai pasir

SK Penetapan : 798/IV.72/A.4/1989

32
Tanggal penetapan: : 01-01-1970 [dd-mm-yyyy

SNI HS : 1. 2506.10.00.00 Kuarsa

3) Nomor : SNI 15-4762-1998

Judul : Kuarsa untuk pembuatan glasir transparan

Abstraksi : Syarat mutu kuarsa untuk glasir transparan meliputi syarat


suatu kimia; hilang pijar maksimum = 1%, dan syarat uji fisika (ukuran butir
maksimum 40, massa kadar air maksimum 10%

ICS : 1. 73.080 Mineral non logam

SK Penetapan : 102/BSN-I/HK/05/1998

Tanggal penetapan : 26-05-1998 [dd-mm-yyyy]

33
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan mengenai beberapa kajian diatas, dapat disimpulkan


bahwa:

1) Pasir kuarsa adalah bahan galian yang terdiri atas kristal-kristal silika
(SiO2) dan mengandung senyawa pengotor yang terbawa selama proses
pengendapan. Pada umumnya, senyawa pengotor tersebut terdiri atas
oksida besi, oksida kalsium, oksida alkali, oksida magnesium, lempung,
dan zat organik hasil pelapukan sisa-sisa hewan, serta tumbuhan

2) Penambangan pasir kuarsa ditambang dengan cara tambang terbuka, dengan


metode cara kering dan cara basah menggunakan monitor (hydraulic mine).
Adapun tahapan penambangannya adalah sebagai berikut:

Pengupasan tanah penutup


Pembongkaran
Pemuatan dan Pengangkutan

Untuk mendapatkan pasir kuarsa dengan spesifikasi yang diinginkan


perlu dilakukan pengelolahan terlebih dahulu, menggunakan alat atau
mesin dengan fungsi dan tujuannnya masing-masing. Beberapa
alat/mesin yang digunakan untuk pengolahan pasir kuarsa ialah sebagai
berikut:

Mesin Scrubbing
Mesin Sand Classifier
Pemisahan secara magnetic / Magnetic separation

3) Dalam pemanfaatannya, pasir kuarsa banyak ditemukan di kehidupan


sehari-hari. Antara lain:

34
Industri Gelas dan Kaca
Industri Semen
Industri Pengecoran dan Bata Tahan Api
Industri Keramik
Industri Lainnya; seperti bahan pengisi (filler) dalam industri cat,
bahan pengeras dalam industri karet, bahan ampelas dalam industri
gerinda, bahan penghilang karat (sand blasting), bahan penyaring
(sand filler) dalam industri penjernihan air.

Berdasarkan produk yang dihasilkan dari bahan baku pasir kuarsa,


terdapat beberapa jenis harga jual di pasaran baik itu sebelum diolah,
setelah diolah, dan setelah dalam bentuk barang industri yang berbahan
dasar pasir kuarsa.

Pasir kuarsa standar

Nama Ukuran Ukuran Kemasan Harga/Kg Ongkos Kirim (Rp)


Barang Mesh (mm) / Bag (Rp) Jakarta Bodetabek Luar Jawa
(inchi) (Kg) +
Jawa
8 - 30 3,2 0,8 50kg Rp900 free Rp150/kg Rp250/kg
Pasir Silika 8 16 3,2 1,6 50kg Rp1.000 free Rp150/kg Rp250/kg
2 20 12,7 - 1,3 50kg Rp1.100 free Rp150/kg Rp250/kg
30 80 0,8 0,3 50kg Rp750 free Rp150/kg Rp250/kg
Gravel
48 6,4 - 3,2 50kg Rp900 free Rp150/kg Rp250/kg
Pasir Silika Tanpa Tanpa 25kg Rp70.000 (per Rp40.000 Rp100.000 Rp150.000
Standar mesh ukuran sak=25kg)
Tanpa Tanpa 50kg Rp100.000 Rp50.000 Rp100.000 Rp150.000
Pasir Silika
mesh ukuran (per
Standar
sak=50kg)
Pasir Silika Semua Semua <100gr Free Rp30.000 Rp50.000 Rp75.000
Sampel mesh ukuran

Pasir kuarsa murni

Harga : US $ 80-300 / Metric ton.

Jumlah Pesanan Minimum : 25 Metric ton/metrik ton pasir silika

35
Produk Jadi (Contoh : Kaca Tempered)
Ketebalan (mm) Harga (Rp/m2)
12 275.000,-
Kaca Tempered
10 250.000,-
8 200.000,-

4.2 Saran

Dari hasil pengkajian dari beberapa data mengenai Bahan Galian Industri pasir
kuarsa ini, ada beberapa saran yang ingin disampaikan, antara lain:

1) Kendala yang dihadapi oleh para pengusaha, terutama yang tergolong


lemah, yaitu memasarkan hasil produksi sering mengalami jalan buntu. Hal-
hal tersebut sering mendorong para pengusaha, terutama yang lemah, kecil atau
perorangan, cenderung menempuh jalan pintas tanpa melalui prosedur yang
telah ditetapkan oleh Pemerintah. Sehingga, pemasaran / promosi bahan
tambang ini harus diperluas terutama pada strategi promosi penjualan agar
menambah minat konsumen.

2) Dengan adanya dampak kegiatan penambangan pasir kuarsa berupa dampak


fisik dan dampak sosial ekonomi baik positif maupun negatif, maka diperlukan
suatu upaya pengelolaan lingkungan agar dampak negatif yang terjadi tidak
semakin meluas atau semakin parah. Dampak fisik berupa kerusakan
lingkungan harus segera ditanggulangi secara terpadu di bawah tanggung
jawab Dinas Pemerintah Daerah sehingga lahan kembali pulih sesuai dengan
peruntukkannya. Pemerintah setempat harus secara tegas menerapkan
kebijakan kewajiban mereklamasi lahan pada pengusaha penambangan

36
DAFTAR PUSTAKA

http://pasirsilika.dhiaadika.co.id/

http://tampangkuarsa.blogspot.co.id/2012/08/mesh-ukuran-pasir-kuarsa.html

http://www.pasirsilika.com/2013/03/jual-silika-jenis-dan-ukuran-silica.html

http://suarageologi.blogspot.co.id/2014/11/potensi-pasir-kuarsa-di-indonesia.html

https://id.scribd.com/doc/316590490/BGI-Pasir-Kuarsa

http://www.edisicetak.joglosemar.co/berita/penambangan-pasir-kuarsa-terkendala-
pemasaran-27146.html

https://id.scribd.com/doc/90968871/BGI-Pasir-Kuarsa

http://doktersehat.com/silikosis-penyakit-paru-akibat-debu-silika/

https://jualbatusplit.wordpress.com/2015/08/27/tahap-permohonan-ijin-tambang-
galian-c/

http://prokum.esdm.go.id/pp/2010/PP%2023%20Tahun%202010.pdf

http://infotambang.com/tahaptahap-permohonan-izin-usaha-pertambangan-di-
provinsi-sumatera-utara-p360-150.htm

http://jembranakab.go.id/index.php?module=izin&jenis=izin4

http://www.purewatercare.com/pasir_silika.php

https://www.scribd.com/document_downloads/direct/316590490?extension=docx
&ft=1489932899&lt=1489936509&user_id=112130823&uahk=efOC6c1M4iFqA
Whoc5/8jHGSyt4

37

Anda mungkin juga menyukai