Disusun Oleh:
Muhammad Nurachim R 03411540000026
SURABAYA
2019
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL EKSPLORASI
Muhammad Nurachum R
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Pasir merupakan salah satu bahan utama yang sering digunakan dalam bahan baku
industri, terutama industri pembuatan keramik. Namun, pada kenyataannya eksplorasi yang
dilakukan masih sedikit, sehingga kebanyakan usaha eksplorasi yang dilakukan terkadang
bersifat ilegal.Maka dari itu, penelitian kali ini bertujuan untuk mengetahui potensi dan
sebaran Pasir serta memanfaatkan kegiatan eksplorasi sumber daya Pasir sebagai salah satu
peluang mata pencaharian baru bagi penduduk asli di Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung
Barat
1.3. Letak dan Keadaan Lokasi
Di Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat merupakan wilayah yang relatif
tersedia sumber daya alam Bahan Galian pasir (Golongan C).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3.1. Materi
a. Peta lokasi
b. GPS
c. Grab sampler
d. Alat bor (hand auger)
e. Sand auger
f. Timbangan analitik
g. Ember
h. pH meter
i. Kertas label
j. Termometer
k. Refraktometer
a. Pemboran
ini dimaksudkan untuk mengambil sampel - sampel pasir yang terdapat di dalam
wilayah konsesi. Pekerjaan pemboran pasir dilakukan dengan menggunakan bor
dangkal baikyang bersifat manual (Doormer) maupun bersifat semi mekanis.
Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
- Penentuan lokasi titik bor
- Setting alat bor
- Pembuatan lubang awal dilakukan dengan menggunakan mata bor jenis Ivan
sampai batas permukaan air tanah.
- Setelah menembus lapisan air tanah, pemboran dilakukan dengan menggunakan
casing yang didalamnya dipasang bailer.
- Pemboran dihentikan sampai batas batuan dasar.
Pengambilan conto pasir diambil dengan bailer yang dilengkapi ball valve.
Conto-conto diambil untuk setiap kedalaman 1,5 meter atau setiap satu meter dan
dibedakan antara conto dari horizon A, conto horizon B dan conto dari horizon
C. Pola pemboran dan interval titik bor yang digunakan pada pekerjaan ini
disesuikan dengan tahapan survei, sebagai contoh pada tahapan eksplorasi rinci
digunakan pola pemboran dengan interval 100 m x 20 m
2
Keterangan :
• Luas satuan adalah luas tiap kontur (luasan yang dihitung adalah kontur atas dan
kontur bawah).
• V : Volume Cadangan hipotetik
• H : Interval kontur / beda tinggi ( beda tinggi disini adalah beda ketinggian di
lapangan, dipakai jika pada suatu daerah yang potensi tidak muncul kontur pada peta
1 : 10.000)
Gambar 1. Perumpamaan Peta Citra Satelite 2D dan 3D dengan luas lokasi 150
hektar.
Penampang A -B
Penampang C-D
150.000 m2 x 3 m = 450.000 m3
1 m3 = 145.000
450.000 m3 x 145.000 = 65.250.000.000
Dari garis kuning pada penampang A-B dan C-D dapat diasumsikan potensi
ekonomis galian C tersebut berkisar 65.250.000.000 akan tetapi angka ekonomis
tersebut perlu dianalisa lebih lanjut dikarenakan perbedaan ketinggian morfologi
daerah penelitian dan ratio perbandingan pasir yang terkandung pada daerah
eksplorasi tersebut dimana kemungkinan kemunculan lempung, lanauan dan tanah
yang memiliki nilai ekonomis lebih kecil daripada pasir.
Dari kondisi tersebut sangat perlu untuk dilakukan penelitian baik studi tentang
besar potensi bahan tambang di wilayah eksplorasi sehingga nantinya akan menjadi
acuan bagi investor tentang potensi bahan tambang galian C yang terdapat pada
daerah sekitar. Penelitian dilakukan pada daerah dengan luas ± 15 hektar.
BAB V
JADWAL DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA
Prosentase alokasi anggaran dana pada penelitian ini, nampak pada tabel 4.1.
Jumlah Jumlah
NO URAIAN JUMLAH Honor/hari
Hari (Rp)
A Honorarium Peneliti
1. Peneliti Utama 2 2 500.000 2.000.000
2. Tenaga Kerja Kuli 5 2 50.000 500.000
Sub Total A 2.500.000