Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN LAPANGAN

PENGOLAHAN BAHAN GALIAN

OLEH

EPINDONTA A.B SURBAKTI


NIM 20170611044011

KEMENTERIAN PENDIDIKAN RISET DAN PENDIDIKAN TINGGI


JURUSAN TEKNIK GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
JAYAPURA
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam industry pertambangan, banyak resiko yang bisa saja di peroleh. Baik itu resiko terhadap
faktor kesalamatan, maupun faktor kekonomisan bahan galian ketika di jual dipasar. Bahan galian
material harus sesuai dengan kebutuhan pasar. Untuk itu dibutuhkan pengolahan bahan galian
untuk mempekecil ongkos material baik itu dari segi pengangkutan, maupun dalam segi
pengolahan. Pengolahan bahan galian merupakan suatu proses pengolahan dengan memanfaatkan
perbedaan-perbedaan sifat fisik bahan galian untuk memperoleh produkta bahan galian yang
bersangkutan. Mengingat pentingnya pemahaman terhadap pengolahan bahan galian, maka
mahasiswa teknik pertambangan angkatan 2017 Universitas Cenderawasih melakukan penelitian
terhadap pengolahan bahan galian di PT Pro Intertech Indonesia (PT PII), Sorong, yang mana
perusahaan ini menggunakan metode penambangan Quarry.

1.2 Rumusan Masalah


- Bagaimana Proses pengolahan di PT PII?
- Alat alat apa saja yang di gunakan dari awal penanganan material sampai ke tahap
pengolahan?

1.3 Tujuan Penelitian


- Agar mahasiswa mampu memahami proses penanganan bahan galian industry dari
penembangan sampai pengolahan di PT PII
- Agar mahasiswa mampu memahami fungsi alat alat penambangan yang ada di PT PII

1.4 Lokasi dan Kesampaian Daerah Penelitian


DAERAH PENELITIAN

Gambar 1.1 Peta Lokasi PT. Pro Intertech Indonesia


Lokasi penambangan PT. PII secara administratif terletak di Kelurahan Saoka, Distrik
Sorong Barat, Kotamadya Sorong, Provinsi Papua Barat. Secara geografis, PT. Pro Intertech
Indonesia terletak pada koordinat 131017’31” −131017’49,9” BT dan 0º48’12,2” −
0º48’39,7” LS. Luas WIUP baru PT. PII yaitu ± 25 ha dimana ± 4,6 ha dari luas ini merupakan
lokasi cadangan baru. Adapun batas-batas lokasi PT. PII yaitu sebagai berikut:

Sebelah Utara : Samudera Pasifik


Sebelah Selatan : Tanah adat keluarga Mubalus/ Kalawaisa
Sebelah Barat : Tanah adat keluarga Mubalus/ Kalawaisa
Sebelah Timur : Tanah adat keluarga Mubalus/ Kalawaisa

Untuk mencapai lokasi penambangan PT. PII, dapat melalui jalan darat sejauh ± 20 Km dari
Kota Sorong dengan waktu tempuh ± 45 menit dengan menggunakan sarana transportasi darat.
Peta lokasi dan kesampaian daerah PT. PII dapat dilihat pada gambar 2.1.

Gambar 1.2 Peta Kesampaian Daerah Lokasi PT. Pro Intertech Indonesia Di Kota Sorong
1.5 Keadaan Geologi
2.3.1 Topografi
Topografi lokasi penelitian dibagi menjadi dua, yaitu berupa dataran rendah pada lokasi
yang sudah dikenai pekerjaan teknis (lokasi pengolahan) dan berupa bukit pada lokasi endapan
andesit dengan kemiringan lereng yang agak curam. Lokasi perusahaan terletak pada ketinggian 5
– 221 m dari permukaan air laut.

2.3.2 Morfologi
Morfologi daerah penelitian berdasarkan hasil pengamatan berupa perbukitan yang
memanjang dari arah utara ke selatan dengan kemiringan agak curam. Lokasi perusahaan berada
di pesisir pantai dengan lokasi front penambangan pada sisi bukit. Berdasarkan peta geologi, maka
daerah penelitian berada dalam jalur formasi batuan Gunungapi Dore yang berumur Miosen dan
termasuk dalam bongkah Tambrauw.

2.3.3 Litologi
Litologi daerah penambangan secara garis besar terdiri dari:

a. Formasi batuan gunungapi dore yang membentuk lava, breksi lava, endapan andesit, dan
batuan gunungapi klastika.
b. Konglomerat sele, terdapat konglomerat aneka bahan, sedikit batupasir dan batulumpur
dengan sisa tumbuhan.
c. Batuan ultramafik di dalam sistem sesar sorong, terdapat serpentinit, piroksenit, gabro, basalt
d. Formasi kemum, terdapat batusabak, filit, argilit, kuarsit, batupasir litik, sedikit konglomerat.
e. Granit sorong di dalam sesar sorong, terdapat granit dan sedikit aplit.
Gambar 1.3 Peta Geologi Bersistem Kota Sorong

2.3.4 Vegetasi
Vegetasi pada daerah penelitian cukup beragam, mulai dari rumput alang-alang, tumbuhan
kelompok liana, tumbuhan kelompok perdu hingga pohon-pohon berukuran besar.

Gambar 2.3 Gambaran Umum Vegetasi Daerah Penambangan PT. PII


(Sumber: Data primer Bab-II-Keadaan-Umum-Daerah PT PII)
1.6 Manfaat Penelitian
- Mahasiswa mampu memahami proses penanganan bahan galian industry dari penembangan
sampai pengolahan di PT PII
- Mahasiswa mampu memahami fungsi alat alat penambangan yang ada di PT PII

1.7 Keadaan Lingkungan Pengolahan


Berada di pinggir laut kota sorong (Tanjung Kota Sorong) dan dikelilingi perbukitan dengan
material galian sirtu (pasir batu)
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Andesit
Batu andesit adalah jenis batuan beku ekstrusif dengan karakteristik butiran kristal halus (fine-
grained) yang umumnya berwarna abu-abu terang hingga gelap. Definisi atau arti apa itu batu
andesit ini disampaikan oleh Hobart M. King di situs geology.com.

2.1.1 Karakteristik Batu Andesit


Komposisi batu andesit
Komposisi atau kandungan mineral terbanyak dalam batu alam andesit adalah mineral plagioclase
feldspar. Beberapa komponen/kandungan minor andesit adalah
 biotit
 piroksen
 amfibol
Batuan andesit tidak memiliki kandungan pasir kuarsa atau olivin.
Tekstur batu alam andesit
Berdasarkan deskripsi batu andesit di atas, maka salah satu karakteristik batu andesit adalah
tersusun atas mineral dengan butiran kristal halus (berukuran kecil). Terbentuknya butiran mineral
halus ini terjadi karena cepatnya proses terbentuknya batu andesit dari lava yang mengalir di
permukaan bumi. Jadi, asal batu andesit adalah lava.
Ukuran kandungan mineral batu andesit berupa butiran yang sangat kecil sehingga tidak dapat
dilihat secara kasat mata. Perlu bantuan alat pembesar seperti mikroskop untuk melihatnya.
Dari beberapa contoh batuan yang diteliti diketahui bahwa karena saking cepatnya proses
pendinginan lava maka batuan tersebut mengandung kaca (glass) dalam jumlah yang cukup
banyak. Beberapa batuan lainnya yg terbentuk dari gas lava bermuatan (gas-charged lava)
memiliki tekstur (texture) vesicular atau amygdaloidal.
Andesit adalah batuan beku ekstrusif
Batu alam andesit digolongkan ke dalam jenis batuan beku ekstrusif. Dikatakan ekstrusif karena
proses pembentukan batu andesit terjadi di permukaan tanah. Ketika lava vulkanik (lahar) panas
mengalir dan terkena udara maka, lava tersebut mengkristal (membatu).

Jika lava membentuk batu di dalam tanah, maka batuannya disebut dengan batuan beku intrusif.
Semoga deskripsi batuan andesit ini menambah wawasan anda tentang batu alam.
2.2 Definisi Pengolahan Bahan Galian
Bahan Galian Industri dapat diartikan sebagai keseluruhan satuan mineral dan batuan kecuali
mineral logam dan energi, yang digali dan diproses untuk penggunaan akhir industri dan
konstruksi termasuk juga mineral logam yang bukan untuk dilebur seperti bauksit, kromit, ilmenit,
bijih, mangan, zircon dan lainnya.

Selain itu penggolongan bahan galian industri telah diterapkan pada Undang-Undang No 11 Tahun
1967, tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertambangan, pada Bab II pasal 3, mengenai
Penggolongan Dan Pelaksanaan Penguasaan Bahan Galian, dimana bahan galian dibagi atas tiga
golongan, yaitu:
a. golongan bahan galian strategis adalah:
- minyak bumi, bitumen cair, lilin bumi dan gas alam;
- bitumen padat, aspal;
- antrasit, batubara, batubara muda;
- uraniuam, radium, thorium dan bahan galian radioaktif lainnya;
- nikel, kobalt ;
- timah;

b. golongan bahan galian vital adalah:


- besi, mangaan. Molibden, khrom, wolfram, vanadium, titan;
- bauksit, tembaga, timbal, seng;
- emas, platina, perak, air raksa, intan ;
- arsen, antimon, bismut;
- ytrium, rhutenium, cerium dan logam-logam langka lainnya;
- berilium, korondum, zirkon, kristal kuarsa;
- kriolit, flourspar, barit;
- yodium, brom, klor, belerang;
c. golongan bahan galian yang tidak termasuk a atau b adalah:
- nitrai-nitrat, posfat-posfat, garam batu (halit);
- asbes, talk, mika, grafit, magnesit;
- yarosit, leusit, tawas (alum), oker;
- batu permata, batu setengah permata;
- pasir kuarsa, kaolin, felspar, gips, bentonit;
- batuapung, tras, obsidian, perlit, tanah diatomae, tanah serap (fuller s earth);
- marmer, batu tulis;
- batu kapur, dolomit, kalsit;
- granit, andesit, basal, trakhit, tanah liat, dan pasir sepanjang tidak mengandung unsur-unsur
mineral

2.3 Metode Pengolahan Bahan Galian


Pada dasarnya pengolahan bahan galian industri merupakan salah satu metode untuk memisahkan
mineral-mineral berharga dengan pengotor sehingga akan didapatkan hasil dan mutu yang baik.
Oleh karena itu pengolahan bahan galian sangat penting dilakukan karna dapat miningkatkan juga
hasil produksinya.
Adapun keuntungan dari pengolahan bahan galian industry ini adalah sebagai berikut:
a. Dapat mengurangi ongkos transportasi karena ketika suatu bahan galian industry tersebut
telah di olah maka sebagian beratnya akan berkurang. Hal ini dikarenakan oleh, sebagian
waste nya telah terbuang dan tersisihkan akibat dari proses pengolahan.
b. Selain itu dengan pengolahan bahan galian juga dapat mengurangi flux yang telah di
tambahkan dalam peleburan, serta mengurangi metal yang hilang bersama dengan hilangnya
slag.
c. Akan mengurangi ongkos keseluruhan dalam peleburan, karna tonase yang dileburkan akan
lebih sedikit.
d. Dengan di lakukanya pengollahan bahan galian industri maka akan lebih mudah diambil
kandungan metalnya.
e. Selain itu, ketika pengolahan dilakukan dan ternyata memiliki lebih dari satu mineral
berharga maka, selain mineral yang ingin diambil mineral lainya akan menjadi mineral
sampingan yang dapat diambil selain mineral pokoknya.
Pada dasarnya pengolahan bahan galian meliputi 3 kegiatan:
a. Preparsi yaitu proses persiapan sebelum dilakukanya proses – proses yang kan dilakukan
agar pada saat pengolahan dapat berjalan dengan lancer.
b. Konsentrasi merupakan suatu proses pemisahan antara mineral – mineral yang berharga
dengan mineral yang tidak berharga.
c. Dewatering ialah proses dimana suatu mineral akan dipisahkan antara cairan dengan
padatanya.
Selain itu, pada bahan galian industri terdapat beberapa cara untuk meningkatkan mutu jual,
sehingga pada bahan galian tersebut didapat hasil yang maksimal, Diantaranya :
a. Pemurnian dengan sistem konsentrasi
b. Peningkatan kadar suatu unsur dengan proses kimia
c. Peningkatan sifat kimia dengan pembakaran dan pengaktifan kimia
d. Peningkatan sifat fisika dengan pemecahan dan delaminasi
e. Peningkatan bentuk permukaan dengan pemolesan

2.4 Metode Pengolahan Bahan Galian


1. Jaw crusher
Jaw crusher diperkenalkan oleh Blake
dan Dodge , dan beroperasi dengan
menerapkan penghancur bertekanan.
Merupakan salah satu peralatan pemecah batu
yang paling terkenal di dunia. Jaw Crusher
sangat ideal dan sesuai untuk penggunaan
pada saat penghancuran tahap pertama dan
tahap kedua. Memiliki kekuatan anti-tekanan
dalam menghancurkan bahan paling tinggi
hingga dapat mencapai 320Mpa.
Keuntungan stone crusher model jaw
crusher ini antara lain :

1. struktur sangat sederhana sehingg perawatannya mudah


2. kapasitas yang fleksibel
3. Proteksi dari over load
4. Efisiensi tinggi dan biaya operasi yang rendah
5. Hasil akhir partikel dan rasio hancur yang baik
Untuk pengolahan mineral pertambangan, jaw crusher dapat digunakan untuk pengolahan
menghancurkan bauksit, bijih tembaga, bijih emas, bijih besi, bijih timah, mangan, bijih perak,
bijih seng, alunite, aragonit, arsenik, aspal, ball clay, barit, basal, bentonit, kokas, beton, dolomit,
feldspar, granit, kerikil, gipsum, kaolin, batu kapur, marmer, kuarsa, pasir silika, dll. Sering
digunakan sebagai peralatan pengolahan primer, sehingga jaw crusher dianggap memiliki
kelebihan dalam pemeliharaan mudah dan baik untuk instalasi.
Jaw crusher dapat mencapai rasio 4-6 dan menghancurkan bentuk produk akhir. Mereka
banyak diterapkan untuk menghancurkan kekerasan tinggi, kekerasan pertengahan dan batu lunak
dan bijih seperti terak, bahan bangunan, marmer, dll. Kekuatan resistensi tekanan di bawah
350Mpa, yang, cocok untuk menghancurkan primer. Jaw crusher bisa digunakan dalam kimia
pertambangan, industri metalurgi, konstruksi, jalan dan bangunan kereta api,, kemahiran, dll

Cara Kerja :
Jaw Crusher bekerja mengandalkan kekuatan motor . Melalui roda motor, poros eksentrik
digerakkan oleh sabuk segitiga dan slot wheel untuk terdiri dari jaw plate, jaw plate yang bergerak
dan side-lee board dapat dihancurkan dan diberhentikan membuat jaw plate bergerak seirama.
Oleh karena itu, material dalam rongga penghancuran yang melalui pembukaan pemakaian.

kerja alat ini adalah dengan menggerakan salah satu jepit, sementara jepit yang lain diam.
Tenaga yang dihasilkan oleh bagian yang bergerak mampu menghasilakn tenaga untuk
menghancurkan batuan yang keras. Kapasitas jaw crusher ditentukan oleh ukuran crusher.Alat
pemecah rahang ini terutama dipakai untuk memecah bahan olahan berupa bijih-bijih atau batu-
batu. Bahan olahan ini ini dipecah diantara dua rahang besi atau baja. Konstruksinya mempunyai
sepasang rahang yang satu diam dan yang satunya bergerak maju mundur ( bolak-balik ). Proses
pemecahan bahan olahan dari pemecah rahang ini berlangsung berkala dengan cara tekanan &
potongan.
Jaw crusher ada 2 jenis, yaitu:

1. Jaw crusher system blake ( titik engsel diatas )


2. Jaw crusher system dodge ( titik engsel dibawah )
2. Gyratory crusher
Sebuah crusher gyratory adalah salah satu jenis utama
penghancur primer di tambang atau pabrik pengolahan bijih.
Crusher gyratory ditetapkan dalam ukuran baik oleh gape dan
diameter mantel atau dengan ukuran pembukaan penerima.
Crusher gyratory dapat digunakan untuk menghancurkan
primer atau sekunder. Tindakan menghancurkan disebabkan
oleh penutupan kesenjangan antara garis mantel (bergerak)
yang dipasang pada poros vertikal pusat dan liners cekung
(fixed) dipasang pada frame utama crusher. Kesenjangan
yang dibuka dan ditutup oleh eksentrik di bagian bawah poros
yang menyebabkan poros vertikal pusat berkisar. Poros
vertikal bebas berputar mengelilingi porosnya sendiri. The
ilustrasi crusher adalah jenis spindle pendek poros
ditangguhkan, yang berarti bahwa poros utama ditangguhkan di bagian atas dan bahwa eksentrik
dipasang di atas gigi. Desain pendek poros telah menggantikan desain lama-poros di mana
eksentrik dipasang di bawah gigi.

3. Cone crusher
Sebuah crusher cone operasinya mirip
dengan crusher gyratory, dengan kecuraman
kurang dalam ruang menghancurkan dan lebih
dari zona paralel antara zona menghancurkan.
Sebuah crusher cone istirahat batuan dengan
meremas batu antara spindle eksentrik
berkisar, yang ditutupi oleh mantel tahan aus,
dan hopper cekung melampirkan, ditutupi
oleh cekung mangan atau kapal mangkuk.
Seperti batu memasuki puncak kerucut
crusher, menjadi terjepit dan terjepit di antara
mantel dan kapal mangkuk atau cekung.
Potongan besar bijih yang rusak sekali, dan
kemudian jatuh ke posisi yang lebih rendah
(karena mereka sekarang lebih kecil) di mana
mereka rusak lagi. Proses ini berlanjut sampai potongan cukup kecil untuk jatuh melalui celah
sempit di bagian bawah crusher.

Sebuah crusher cone cocok untuk menghancurkan berbagai mid-keras dan di atas mid-keras
bijih dan batuan. Ini memiliki keuntungan dari konstruksi yang handal, produktivitas yang tinggi,
penyesuaian mudah dan biaya operasional yang lebih rendah. Pelepasan semi sistem crusher cone
bertindak suatu perlindungan yang berlebihan yang memungkinkan gelandangan untuk melewati
ruang menghancurkan tanpa merusak crusher.

4. Impact crusher
Crusher Impact melibatkan penggunaan dampak
daripada tekanan untuk menghancurkan materi. Materi
yang terkandung dalam kandang, dengan bukaan pada
bagian bawah, akhir, atau samping ukuran yang
diinginkan untuk memungkinkan bahan dihancurkan
untuk melepaskan diri. Ada dua jenis crusher dampak:
poros impactor horisontal dan vertikal poros impactor.

5. Horizontal shaft impactor (HSI) / Hammer mill


Para penghancur HSI istirahat batuan
dengan mempengaruhi batu dengan palu yang
tetap pada tepi luar dari rotor berputar.
Penggunaan praktis penghancur HSI terbatas
pada bahan lembut dan bahan abrasif non,
seperti batu gamping, fosfat, gipsum, lapuk
serpih.
6. Vertical shaft impactor (VSI)
Crusher VSI menggunakan pendekatan yang
berbeda yang melibatkan rotor kecepatan tinggi dengan
tips tahan aus dan ruang yang dirancang untuk
menghancurkan 'membuang' batu melawan. Para
penghancur VSI memanfaatkan kecepatan daripada
kekuatan permukaan sebagai kekuatan dominan untuk
memecahkan batu. Dalam keadaan alami, batu memiliki
permukaan bergerigi dan tidak rata. Menerapkan gaya
permukaan (tekanan) menghasilkan partikel yang
dihasilkan tak terduga dan biasanya non-kubus.
Memanfaatkan kecepatan daripada kekuatan permukaan memungkinkan kekuatan melanggar
untuk diterapkan secara merata baik di seluruh permukaan batu serta melalui massa batu. Rock,
terlepas dari ukuran, memiliki celah alami (kesalahan) seluruh strukturnya. Seperti rock
'dilemparkan' oleh Rotor VSI terhadap landasan yang solid, itu patah tulang dan istirahat sepanjang
celah. Ukuran partikel akhir dapat dikontrol oleh 1) kecepatan di mana batu itu dilemparkan
terhadap landasan dan 2) jarak antara ujung rotor dan titik dampak pada landasan. Produk yang
dihasilkan dari VSI Crushing umumnya berbentuk kubus yang konsisten seperti yang dibutuhkan
oleh modern aplikasi aspal jalan raya SUPERPAVE. Menggunakan metode ini juga
memungkinkan bahan dengan abrasivitas jauh lebih tinggi untuk dihancurkan dibandingkan
mampu dengan metode menghancurkan HSI dan paling lainnya.

Crusher VSI umumnya memanfaatkan kecepatan tinggi berputar rotor di tengah ruang
menghancurkan dan permukaan dampak luar baik landasan abrasive logam tahan atau batu hancur.
'Landasan' permukaan logam cor Memanfaatkan secara tradisional disebut sebagai "Sepatu dan
Anvil VSI". Memanfaatkan batu hancur di dinding luar crusher untuk batu baru yang akan hancur
melawan secara tradisional disebut sebagai "batu di atas batu VSI". Crusher VSI dapat digunakan
di pabrik statis set-up atau dalam peralatan dilacak mobile.
7. Mineral Sizers
Konsep dasar dari Sizer mineral adalah
penggunaan dua rotor dengan gigi yang besar, pada
poros berdiameter kecil, didorong pada kecepatan
rendah dengan sistem torsi penggerak langsung
tinggi. Desain ini menghasilkan tiga prinsip utama
yang semua berinteraksi saat berbuka bahan
menggunakan teknologi Sizer. Prinsip-prinsip
yang unik adalah tiga-tahap melanggar tindakan,
efek layar berputar, dan pola gigi yang mendalam
gulir.

Tindakan melanggar tiga tahap: awalnya, bahan


yang dicengkeram oleh bidang terkemuka gigi
rotor menentang. Subjek ini batu terhadap beban
beberapa titik, menginduksi tegangan menjadi
bahan untuk mengeksploitasi kelemahan alami.
Pada tahap kedua, bahan rusak dalam ketegangan dengan menjadi sasaran loading, tiga titik
diterapkan antara gigi depan wajah pada satu rotor, dan gigi belakang wajah pada rotor lainnya.
Setiap benjolan bahan yang masih tetap kebesaran, rusak sebagai rotor memotong melalui gigi
tetap dari bar breaker, sehingga mencapai ukuran produk tiga dimensi terkontrol.

Efek layar berputar: Desain interlaced rotor bergigi memungkinkan materi terlalu kecil bebas
mengalir melewati celah-celah terus berubah dihasilkan oleh poros bergerak relatif lambat.

Pola gigi yang mendalam gulir: The gulir dalam menyampaikan materi yang lebih besar pada salah
satu ujung mesin dan membantu untuk menyebarkan feed seluruh panjang penuh dari rotor. Fitur
ini juga dapat digunakan untuk menolak materi kebesaran dari mesin.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode dan Teknik Penelitian
Berdasarkan data penelitian yang telah terkumpul, data tersebut dianalisis dengan langkah-
langkah sebagai berikut.
1. Memperhatikan Siklus Penambangan di PT PII
2. Mengkaji/menganalisis fungsi dari alat alat yang bekerja pada areal penambangan.
3. Melakukan pembahasan pembahasan pengolahan bahan galian di PT PII.
4. Menyimpulkan hasil kajian/analisis Pengolahan bahan galian di PT PII.
5. Mewawancarai karyawan yang bekerja untuk mengetahui proses pengolahan bahan galian
di PT PII.
6. Melakukan transkripsi data hasil wawancara.
7. Menyimpulkan hasil penelitian.

3.2 Diagram Alir Penelitian


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Hasil Pengolahan Dan Harga Material
BATU BONGKAH
Batu Bongkah Kelas A
(300kg – 1 ton) Rp.410.000/ m³

Batu Bongkah Kelas B


(170mm – 230mm) Rp.420.000/m³

Batu Bongkah Kelas C


(100mm – 170mm) Rp.420.000/m³

Batu Bongkah Kelas D


(50mm –100mm) Rp.420.000/m³
AGGREGATES / BATU SPLIT
Asphalt Coarse Aggregate
[5mm - 10mm (chipping)] - RP 370,000/m³
Concrete Aggregate
(10mm-20mm) - RP 370,000/m³

Concrete Aggregate
(20mm-30mm) - RP 420,000/m³

Concrete Aggregate
(30mm-50mm) - RP 445,000/m³

Dust/Asphalt Fine Aggregate


(0mm-5mm) - RP 420,000/m³

SIRTU (PASIR BATU)

Base Course Class A


RP 650,000/m³

Base Course Class B


RP 650,000/m³
DUST/SAND/SITRU

Selain daftar produk di atas kami juga menyediakan Armour


Rock (batu ukuran besar dengan berat minimum 500
ton/buah). Kami juga menerima permintaan pembelian batu /
aggregat dengan ukuran sesuai keperluan Anda.

Dengan 16 Dump Truck berkapasitas 20 ton yang kami miliki


serakang, kami menyediakan jasa angkutan yang siap
mengantar produk kami sampai ke lokasi Anda setiap saat (24
jam) dengan harga bersaing.
PROSES PENGOLAHAN
4.2 Alat Yang Digunakan Di
Lapangan
1. Alat Penambangan

Excavator, Volvo EC330 - 1 unit.

Excavator, Komatsu PC300 - 1 unit.


Crawling Driller CRD, PCR 200 - 1 unit.

Excavator, Komatsu PC300 (for breaker) - 2


unit.

Excavator, Volvo EC460BLC - 1 unit.


Dozer CAT D7G - 1 unit.
Dozer DG85 Komatsu - 1 unit.

ADT Volvo - 4 unit.

Wheel loader, Volvo L180 - 1 unit.

Dump Truck Isuzu CXZ W515 P with 20


tons capability - 16 unit.

Service Car, Nissan Patrol - 1 unit

a
Wheel loader, Volvo L150 - 1 unit.
2. Alat Pengolah

Primary Jaw Crusher

Metso Nordberg Model C105 - 1 unit

Secondary Cone Crusher

Metso Nordberg Model GP100S - 1 unit

Tertiary Cone Crusher

Metso Nordberg Model GP100 - 1 unit


4.3 Pembahasan
Perusahan PT. Pro Intertech Indonesia adalah perusahaan yang didesain untuk
menjalankan proyek-proyek yang membutuhkan pasokan batu berkualitas. Perusahaan ini
menggunakan metode penambangan quarry (system tambang terbuka yang diterapkan untuk
menambang endapan-endapan bahan galian industri atau mineral industri, antara lain:
penambangan batu gamping, marmer, granit, andesit dan sebagainya).
Pada peroses penambangan bahan galiannya, PT Pro Intertech Indonesia mengawali dengan
line clearing dengan menggunakan Dozer, dan kemudian melakukan pemboran dan peledakan
untuk mempercepat proses produksinya. Sebelum dilakukan peledakan, PT PII melakukan
pemboran untuk membuat lubang ledak dengan menggunakan alat Crawling driller CRD :PCR
200. Biasanya untuk 60 lubang ledak mampu mempersiapkan material siap gali selama 5-7
hari. Kemudian setelah dilakukan peledakan, maka material akan di angkut ke alat pengolahan,
yaitu crusher. Disini adalah tahap pengolahan dimana material akan di filter dan disiapkan
sesuai dengan kebutuhan ukuran material yang ada di pasar. Alat yang digunakan berupa
crusher yang mana memiliki 3 jenis, yaitu primary, secondary, dan tertiary. Kemudian alat
angkut akan membawa material ke dump nupper yang merupakan bagian dari crusher yang
utama. Kemudian materialnya akan ddihancurkan menjadi ukuran yang kecil di penghancur
utama yaitu jaw crusher, material tersebut kemudian akan menghasilkan bongkahan kelas B
dan C dan menghasilkan debu, kemudian beberapa material yang telah lolos dari jaw crusher
akan di olah di secondary crusher dan kemudian akan menghasilkan kumpulan krikil dan debu,
dan untuk menghasilkan pasir maka material yang telah lolos di secondary crusher harus
melalui Tertiary Cone Crusher.Kemudian ukuran butiran yang sudah di crushing akan di
tempatkan di lokasi yang berbeda dengan menggunakan belt Conveyor. Setelah itu material
siap di pasarkan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Pengolahan bahan galian merupakan salah satu cara untuk meningkatkan nilai ekonomis dari
bahan galian industry dan memenuhi kebutuhan pasar. Dengan kata lain banyak keuntungan
yang di dapat ketika suatu material ketika di olah sesuai sesuai dengan kebutuhan pasar.
Untuk mengasilkan material yang berukuran kecil, harus diolah menggunakan crusher yang
terdiri dari primary, secondary dan tertiary cone crusher dari bngkahan besar. Dimana primary
adalah alat untuk menghasilkan kurang lebih ukuran bongkah, dan seconndary crusher untuk
menghasilkan ukuran krikil dan tertiary cone crusher untuk menghasilkan ukuran pasir.

5.2 Saran
Untuk penelitian selanjutnya, adalah lebih baik jika perusahaan yang diteliti adalah perusahaan
yang menambang logam, agar mahasiswa dapat membedakan penmbangan industi non logam
dengan logam
DAFTAR PUSTAKA
- http://berjuang-di.blogspot.com/2013/10/pengolahan-bahan-galian-industri.html
- http://www.piiquarry.com/
- http://www.piiquarry.com/pii-quarry--dasar-membangun-kokoh.html#facilities
- https://www.scribd.com/document/411472546/Bab-II-Keadaan-Umum-Daerah
- https://www.sinergistone.com/batu-alam-andesit/
LAMPIRAN
Infrastruktur

Genset
Cummins, 640 kVA - 1 unit.
Cummins, 400 kVA - 1 unit.
Caterpillar, 100 kVA - 1 unit.
Caterpillar, 40 kVA - 1 unit.

Tug & Barging, ukuran 180 ft - 270 ft


Housing camp seluas 1000m2 untuk 120 orang pekerja.
Workshop dan Site Office seluas 1000m2.
Fasilitas untuk bongkar muat berupa jetty/pelabuhan (kapasitas 200 ton per jam).
Stockyard (min. 5 ha).
3 buah gudang penyimpanan bahan peledak.

Anda mungkin juga menyukai