INDONESIA
KOTA SORONG PAPUA BARAT
LAPORAN
Disusun Oleh :
FRANS P.LIEM
20160611044052
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat limpahan rahmat dan pertolongan-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan
laporan yang berjudul “ PENGOLAHAN BAHAN GALIAN ANDESIT PADA PT
PRO INTERTECH INDONESIA KOTA SORONG PAPUA BARAT ” tanpa berkat
dan penyertaan dari Tuhan penulis tidak dapat menyelesaikan Penulisan laporan ini dan
penulis juga menyadari bahwa laporan ini masih sangat jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran guna menyempurnakan laporan ini.
Penyusun
Frans.P.Liem
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.3 Tujuan................................................................................................................1
4.3 Pembahasan......................................................................................................14
5.1 Kesimpulan......................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................17
LAMPIRAN....................................................................................................................18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PT. Pro Intertech Indonesia yang terletak di Kelurahan Saoka, Distrik
Sorong Barat, Kotamadya Sorong, Provinsi Papua Barat merupakan suatu
perusahaan penambangan batuan Andesit yang menggunakan metode tambang
quarry. Penambangan batu andesit pada PT. Pro Intertech Indonesia dilakukan
dengan kegiatan pemboran dan peledakan.
1
1.5 Lokasi dan Kesampaian Daerah Penelitian
Lokasi penambangan PT. PII secara administratif terletak di KelurahanSaoka,
Distrik Sorong Barat, Kotamadya Sorong, Provinsi PapuaBarat. Secarageografis,
PT. Pro Intertech Indonesia terletak pada koordinat131017’31”−131017’49,9” BT
dan 0º48’12,2”−0º48’39,7” LS. Luas WIUP baruPT. PII yaitu±25 ha dimana
± 4,6 ha dari luas ini merupakan lokasi cadangan baru. Adapun batas-batas lokasi
PT. PII yaitu sebagai berikut:
Sebelah Utara : Samudera Pasifik
Sebelah Selatan : Tanah adat keluarga Mubalus/ Kalawaisa
Sebelah Barat : Tanah adat keluarga Mubalus/ Kalawaisa
Sebelah Timur : Tanah adat keluarga Mubalus/ Kalawaisa
Untuk mencapai lokasi penambangan PT. PII, dapat melalui jalan
daratsejauh ± 20 Km dari Kota Sorong dengan waktu tempuh ± 45 menit
denganmenggunakan sarana transportasi darat. Peta lokasi dan kesampaian
daerahPT. PII dapat dilihat pada gambar 1.1.
2
1.6 Keadaan Geologi
Berdasarkan catatan geologi yang ditulis oleh ( C.H Amri. P. Sanyoto, S.
Supriatna dan P.E. Pieters, 1990) yang tertuang dalam Peta Geologi Regional Lembar
Sorong (1990), disebutkan bahwa batuan tertua yang muncul pada mandala geologi
Manokwari yaitu batuan sedimen malih.
3
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Pengolahan Bahan Galian
Bahan Galian Industri dapat diartikan sebagai keseluruhan satuan mineral dan
batuan kecuali mineral logam dan energi, yang digali dan diproses untuk penggunaan
akhir industri dan konstruksi termasuk juga mineral logam yang bukan untuk dilebur
seperti bauksit, kromit, ilmenit, bijih, mangan, zircon dan lainnya.
Selain itu penggolongan bahan galian industri telah diterapkan pada Undang-
Undang No 11 Tahun 1967, tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertambangan, pada
Bab II pasal 3, mengenai Penggolongan dan Pelaksanaan Penguasaan Bahan Galian,
dimana bahan galian dibagi atas tiga golongan, yaitu:
- nikel, kobalt ;
- timah;
4
- yodium, brom, klor, belerang;
- batuapung, tras, obsidian, perlit, tanah diatomae, tanah serap (fuller s earth);
- granit, andesit, basal, trakhit, tanah liat, dan pasir sepanjang tidak mengandung
unsur-unsur mineral
Adapun keuntungan dari pengolahan bahan galian industry ini adalah sebagai berikut:
a. Dapat mengurangi ongkos transportasi karena ketika suatu bahan galian industry
tersebut telah di olah maka sebagian beratnya akan berkurang. Hal ini dikarenakan
oleh, sebagian wastenya telah terbuang dan tersisihkan akibat dari proses
pengolahan.
b. Selain itu dengan pengolahan bahan galian juga dapat mengurangi flux yang telah
di tambahkan dalam peleburan, serta mengurangi metal yang hilang bersama
dengan hilangnya slag.
5
d. Dengan dilakukanya pengolahan bahan galian industri maka akan lebih mudah
diambil kandungan metalnya.
e. Selain itu, ketika pengolahan dilakukan dan ternyata memiliki lebih dari satu
mineral berharga maka, selain mineral yang ingin diambil mineral lainya akan
menjadi mineral sampingan yang dapat diambil selain mineral pokoknya.
a. Preparsi yaitu proses persiapan sebelum dilakukanya proses – proses yang kan
dilakukan agar pada saat pengolahan dapat berjalan dengan lancer.
c. Dewatering ialah proses dimana suatu mineral akan dipisahkan antara cairan
dengan padatanya.
Selain itu, pada bahan galian industri terdapat beberapa cara untuk meningkatkan
mutu jual, sehingga pada bahan galian tersebut didapat hasil yang maksimal,
Diantaranya :
6
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
7
3.2 Diagram Alir Penelitian
8
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
9
4.2 Alat Yang Digunakan Di Lapangan
10
Volvo L150
Wheel loader :
13 1
Volvo L180
Genset :
14 1
Cummins, 640 kVA
Genset :
15 1
Cummins, 400 kVA
Pembangkit Listrik
Genset :
16 1
Caterpillar, 100 kVA
Genset :
17 1
Caterpillar, 40 kVA
Gudang penyimpanan
18 3
bahan peledak
11
4.3 Pembahasan
Dari hasil penelitian dilapangan, informasi yang didapat pada penambangan
andesit PT Pro Intertech Indonesia ialah berbagai macam ukuran butir dengan harga yang
berbeda seperti pada ukuran bongkahan terdiri dari 3 kelas dimana untuk kelas A = 300 –
1000 mm dengan harga 250.000/ton, Kelas B = 170 – 230 mm dengan harga 330.000/ton
dan Kelas C = 100 – 170 mm dengan harga 110.000/ton dan untuk ukuran spilt terdiri
dari lima ukuran berbeda dimana Asphalt Coarse Aggregate 5mm – 10mm (chipping)
dengan harga 330.000 m3, Concrete Aggregate (10mm – 20mm) dengan harga
330.000/m3, Concrete Aggregate (20mm – 30mm) dengan harga 330.000/ m 3, Concrete
Aggregate (30mm – 50mm) dengan harga 330.000/ m 3, Dust/Asphalt Fine Aggregate
(0mm – 5mm) dengan harga 330.000/ m3 dan yang terakhir batu pasir terdiri dari 2 kelas
yaitu Base Course Class A dengan harga 330.000/ m 3 dan Base Course Class B dengan
harga 330.000/m3. Dengan bantuan alat berat dimiliki oleh perusahaan tersebut.
PII Quarry juga memiliki berbagai macam jenis alat berat yang digunakan dalam
perusahaan tersebut diantaranya 1 jenis crusher dengan tiga pengolahannya ( primary,
secondary dan tertiari crusher), 1 jenis alat bor (Crawling driller CRD : PCR 200), 3 jenis
alat gali ( Excavator Volvo type EC460BLC, EC330, PC300 dan 1 komatsu PC300), 2
jenis whell loader volvo (type L150 dan L180), dan 4 jenis Dumb truck (type Isuzu CXZ
W515 P (20 ton Capacity).
12
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada praktikum ini, yaitu:
13
DAFTAR PUSTAKA
Bayudi Ramadani,Syamsul Komar, RR. Yunita Bayu Ningsih Mei 2017, Evaluasi
Kinerja Unit Crushing Plant pada Tambang Andesit untuk Mencapai Target
Produksi 8000 Ton/Bulan Pada Bulan Mei 2016 Di PT. Ansar Terang Crushindo
Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat.
-
14
LAMPIRAN
15
16