Anda di halaman 1dari 19

PENGOLAHAN BAHAN GALIAN ANDESIT PADA PT PRO INTERTECH

INDONESIA
KOTA SORONG PAPUA BARAT

LAPORAN

Disusun Oleh :

FRANS P.LIEM
20160611044052

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
JAYAPURA
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat limpahan rahmat dan pertolongan-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan
laporan yang berjudul “ PENGOLAHAN BAHAN GALIAN ANDESIT PADA PT
PRO INTERTECH INDONESIA KOTA SORONG PAPUA BARAT ” tanpa berkat
dan penyertaan dari Tuhan penulis tidak dapat menyelesaikan Penulisan laporan ini dan
penulis juga menyadari bahwa laporan ini masih sangat jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran guna menyempurnakan laporan ini.

Penyusun

Frans.P.Liem

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1

1.1 Latar Belakang...................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................1

1.3 Tujuan................................................................................................................1

1.4 Manfaat Penelitian..............................................................................................1

1.5 Lokasi dan Kesampaian Daerah Penelitian.........................................................2

1.6 Keadaan Geologi................................................................................................2

1.7 Keadaan Lingkungan Pengolahan......................................................................4

BAB II DASAR TEORI...................................................................................................5

2.1 Pengolahan Bahan Galian...................................................................................5

2.2 Metode Pengolahan Bahan Galian......................................................................6

3.1 Metode dan Teknik Penelitian............................................................................8

3.2 Diagram Alir Penelitian......................................................................................9

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................10

4.1 Hasil Penelitian................................................................................................10

4.3 Pembahasan......................................................................................................14

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.........................................................................15

5.1 Kesimpulan......................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................17

LAMPIRAN....................................................................................................................18

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PT. Pro Intertech Indonesia yang terletak di Kelurahan Saoka, Distrik
Sorong Barat, Kotamadya Sorong, Provinsi Papua Barat merupakan suatu
perusahaan penambangan batuan Andesit yang menggunakan metode tambang
quarry. Penambangan batu andesit pada PT. Pro Intertech Indonesia dilakukan
dengan kegiatan pemboran dan peledakan.

Kegiatan pemberaian menggunakan peledakan dilakukan karena endapan


bahan galian yang ditambang merupakan suatu endapan batuan yang keras dan
kompak. Untuk mendapatkan hasil peledakan batuan yang maksimal, maka
dibutuhkan suatu metode peledakan yang tepat dan sesuai dengan kondisi batuan
di lapangan,agar batuan lebih mudah di angkut menuju mesin crusher yang
berguna sebagai alat untuk mereduksi ukuran butir yang akan menjadi produk
perusahaan untuk di jual kepada konsumen.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah adalah sebagai berikut :
1. Memahami tahapan-tahapan pengolahan bahan galian pada PT. PII
Quarry Indonesia.
2. Memahami alat-alat apa saja yang digunakan dalam proses pengolahan.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan sebagai berikut :
1. Mengetahui dan memehami proses pengolahan bahan galian pada PT.PII Quarry
Indonesia.
2. Mengetahui berapa penggunaan alat yang di gunakan.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat laporan ini :
1. Data yang dihasilkan bisa menjadi arsip bagi perusahaan dan sebagai media
pembelajaran bagi mahasiswa.

1
1.5 Lokasi dan Kesampaian Daerah Penelitian
Lokasi penambangan PT. PII secara administratif terletak di KelurahanSaoka,
Distrik Sorong Barat, Kotamadya Sorong, Provinsi PapuaBarat. Secarageografis,
PT. Pro Intertech Indonesia terletak pada koordinat131017’31”−131017’49,9” BT
dan 0º48’12,2”−0º48’39,7” LS. Luas WIUP baruPT. PII yaitu±25 ha dimana
± 4,6 ha dari luas ini merupakan lokasi cadangan baru. Adapun batas-batas lokasi
PT. PII yaitu sebagai berikut:
Sebelah Utara : Samudera Pasifik
Sebelah Selatan : Tanah adat keluarga Mubalus/ Kalawaisa
Sebelah Barat : Tanah adat keluarga Mubalus/ Kalawaisa
Sebelah Timur : Tanah adat keluarga Mubalus/ Kalawaisa
Untuk mencapai lokasi penambangan PT. PII, dapat melalui jalan
daratsejauh ± 20 Km dari Kota Sorong dengan waktu tempuh ± 45 menit
denganmenggunakan sarana transportasi darat. Peta lokasi dan kesampaian
daerahPT. PII dapat dilihat pada gambar 1.1.

Gambar1.1 Lokasi PT Pro Intertech pada kota sorong

2
1.6 Keadaan Geologi
Berdasarkan catatan geologi yang ditulis oleh ( C.H Amri. P. Sanyoto, S.
Supriatna dan P.E. Pieters, 1990) yang tertuang dalam Peta Geologi Regional Lembar
Sorong (1990), disebutkan bahwa batuan tertua yang muncul pada mandala geologi
Manokwari yaitu batuan sedimen malih.

1.7 Keadaan Lingkungan Pengolahan


Secara geografis, Kota Sorong berada pada koordinat 131°51' BT dan 0° 54' LS
dengan luas wilayah 1.105 km2.Wilayah kota ini berada pada ketinggian 3 meter dari
permukaan laut dan suhu udara minimum di Kota Sorong sekitar 23, 1 ° C dan suhu udara
maximum sekitar 33, 7 ° C. Curah hujan tercatat 2.911 mm. Curah hujan cukup merata
sepanjang tahun . Tidak terdapat bulan tanpa hujan, banyaknya hari hujan setiap bulan
antara 9 - 27 hari. Kelembaban udara rata-rata tercatat 84%.

3
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Pengolahan Bahan Galian
Bahan Galian Industri dapat diartikan sebagai keseluruhan satuan mineral dan
batuan kecuali mineral logam dan energi, yang digali dan diproses untuk penggunaan
akhir industri dan konstruksi termasuk juga mineral logam yang bukan untuk dilebur
seperti bauksit, kromit, ilmenit, bijih, mangan, zircon dan lainnya.

Selain itu penggolongan bahan galian industri telah diterapkan pada Undang-
Undang No 11 Tahun 1967, tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertambangan, pada
Bab II pasal 3, mengenai Penggolongan dan Pelaksanaan Penguasaan Bahan Galian,
dimana bahan galian dibagi atas tiga golongan, yaitu:

a. Golongan bahan galian strategis adalah:

- minyak bumi, bitumen cair, lilin bumi dan gas alam;

- bitumen padat, aspal;

- antrasit, batubara, batubara muda;

- uraniuam, radium, thorium dan bahan galian radioaktif lainnya;

- nikel, kobalt ;

- timah;

b. Golongan bahan galian vital adalah:

- besi, mangaan. Molibden, khrom, wolfram, vanadium, titan;

- bauksit, tembaga, timbal, seng;

- emas, platina, perak, air raksa, intan ;

- arsen, antimon, bismut;

- ytrium, rhutenium, cerium dan logam-logam langka lainnya;

- berilium, korondum, zirkon, kristal kuarsa;

- kriolit, flourspar, barit;

4
- yodium, brom, klor, belerang;

c. Golongan bahan galian yang tidak termasuk a atau b adalah:

- nitrai-nitrat, posfat-posfat, garam batu (halit);

- asbes, talk, mika, grafit, magnesit;

- yarosit, leusit, tawas (alum), oker;

- batu permata, batu setengah permata;

- pasir kuarsa, kaolin, felspar, gips, bentonit;

- batuapung, tras, obsidian, perlit, tanah diatomae, tanah serap (fuller s earth);

- marmer, batu tulis;

- batu kapur, dolomit, kalsit;

- granit, andesit, basal, trakhit, tanah liat, dan pasir sepanjang tidak mengandung
unsur-unsur mineral

2.2 Metode Pengolahan Bahan Galian


Pada dasarnya pengolahan bahan galian industri merupakan salah satu metode
untuk memisahkan mineral-mineral berharga dengan pengotor sehingga akan didapatkan
hasil dan mutu yang baik. Oleh karena itu pengolahan bahan galian sangat penting
dilakukan karna dapat miningkatkan juga hasil produksinya.

Adapun keuntungan dari pengolahan bahan galian industry ini adalah sebagai berikut:

a. Dapat mengurangi ongkos transportasi karena ketika suatu bahan galian industry
tersebut telah di olah maka sebagian beratnya akan berkurang. Hal ini dikarenakan
oleh, sebagian wastenya telah terbuang dan tersisihkan akibat dari proses
pengolahan.

b. Selain itu dengan pengolahan bahan galian juga dapat mengurangi flux yang telah
di tambahkan dalam peleburan, serta mengurangi metal yang hilang bersama
dengan hilangnya slag.

c. Akan mengurangi ongkos keseluruhan dalam peleburan, karna tonase yang


dileburkan akan lebih sedikit.

5
d. Dengan dilakukanya pengolahan bahan galian industri maka akan lebih mudah
diambil kandungan metalnya.

e. Selain itu, ketika pengolahan dilakukan dan ternyata memiliki lebih dari satu
mineral berharga maka, selain mineral yang ingin diambil mineral lainya akan
menjadi mineral sampingan yang dapat diambil selain mineral pokoknya.

Pada dasarnya pengolahan bahan galian meliputi 3 kegiatan:

a. Preparsi yaitu proses persiapan sebelum dilakukanya proses – proses yang kan
dilakukan agar pada saat pengolahan dapat berjalan dengan lancer.

b. Konsentrasi merupakan suatu proses pemisahan antara mineral – mineral yang


berharga dengan mineral yang tidak berharga.

c. Dewatering ialah proses dimana suatu mineral akan dipisahkan antara cairan
dengan padatanya.

Selain itu, pada bahan galian industri terdapat beberapa cara untuk meningkatkan
mutu jual, sehingga pada bahan galian tersebut didapat hasil yang maksimal,
Diantaranya :

a. Pemurnian dengan sistem konsentrasi

b. Peningkatan kadar suatu unsur dengan proses kimia

c. Peningkatan sifat kimia dengan pembakaran dan pengaktifan kimia

d. Peningkatan sifat fisika dengan pemecahan dan delaminasi

e. Peningkatan bentuk permukaan dengan pemolesan.

6
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode dan Teknik Penelitian


Berdasarkan data penelitian yang telah terkumpul, data tersebut dianalisis dengan
langkah-langkah sebagai berikut.

1. Memperhatikan Siklus Penambangan di PT. PII


2. Mengkaji/menganalisis fungsi dari alat alat yang bekerja khususnya Crusher pada
areal penambangan.
3. Melakukan pembahasan-pembahasan pengolahan bahan galian di PT. PII.
4. Menyimpulkan hasil kajian/analisis Pengolahan bahan galian di PT. PII.
5. Mewawancarai karyawan yang bekerja untuk mengetahui proses pengolahan
bahan galian di PT. PII.
6. Melakukan transkripsi data hasil wawancara.
7. Menyimpulkan hasil penelitian.

7
3.2 Diagram Alir Penelitian

8
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Tabel 4.1 Hasil Penelitian

No Jenis Material Kelas Harga


Kelas A (300 –
Rp.250.000/Ton
1000 kg)
Kelas B
1 Batu Bongkah Rp. 330.000/ton
(170 – 230 mm)
Kelas C
Rp. 110.000/ton
(100 – 170 mm)
Asphalt Coarse
Aggregate
Rp. 330.000/m3
[5mm – 10mm
(chipping)]
Concrete
Aggregate Rp. 330.000/m3
(10mm – 20mm)
Concrete
2 Batu Split
Aggregate Rp. 330.000/m3
(20mm – 30mm)
Concrete
Aggregate Rp. 330.000/m3
(30mm – 50mm)
Dust/Asphalt Fine
Aggregate Rp. 330.000/m3
(0mm – 5mm)

Base Course Class


3 Rp. 330.000/m3
A
Batu Pasir
Base Course Class
Rp. 330.000/m3
B

9
4.2 Alat Yang Digunakan Di Lapangan

Tabel 4.2 Alat yang digunakan

No Nama Alat Jumlah Fungsi


Primary Jaw
Crusher :
1 1
Metso Nordberg
Model C105
Secondary Cone
Crusher :
2 1 Kualitas Proses Produksi Batu
Metso Nordberg
Model GP100S
Tertiary Cone
Crusher :
3 1
Metso Nordberg
Model GP100
Crawling driller
4 CRD : 1 Alat Bor
PCR 200
Excavator :
5 1
Volvo EC460BLC
Excavator :
6 2
Volvo EC330
Excavator : Alat Gali Material
7 1
Komatsu PC300
Excavator :
8 Komatsu PC300 (for 2
breaker)
Dozer :
9 1 Alat muat dan angkut
CAT D7G
ADT :
10 4
Volvo
Dump truck : Alat angkut
11 Isuzu CXZ W515 P 16
(20 ton Capacity)
12 Wheel loader : 1 Alat Gali dan Muat

10
Volvo L150
Wheel loader :
13 1
Volvo L180
Genset :
14 1
Cummins, 640 kVA
Genset :
15 1
Cummins, 400 kVA
Pembangkit Listrik
Genset :
16 1
Caterpillar, 100 kVA
Genset :
17 1
Caterpillar, 40 kVA
Gudang penyimpanan
18 3
bahan peledak

11
4.3 Pembahasan
Dari hasil penelitian dilapangan, informasi yang didapat pada penambangan
andesit PT Pro Intertech Indonesia ialah berbagai macam ukuran butir dengan harga yang
berbeda seperti pada ukuran bongkahan terdiri dari 3 kelas dimana untuk kelas A = 300 –
1000 mm dengan harga 250.000/ton, Kelas B = 170 – 230 mm dengan harga 330.000/ton
dan Kelas C = 100 – 170 mm dengan harga 110.000/ton dan untuk ukuran spilt terdiri
dari lima ukuran berbeda dimana Asphalt Coarse Aggregate 5mm – 10mm (chipping)
dengan harga 330.000 m3, Concrete Aggregate (10mm – 20mm) dengan harga
330.000/m3, Concrete Aggregate (20mm – 30mm) dengan harga 330.000/ m 3, Concrete
Aggregate (30mm – 50mm) dengan harga 330.000/ m 3, Dust/Asphalt Fine Aggregate
(0mm – 5mm) dengan harga 330.000/ m3 dan yang terakhir batu pasir terdiri dari 2 kelas
yaitu Base Course Class A dengan harga 330.000/ m 3 dan Base Course Class B dengan
harga 330.000/m3. Dengan bantuan alat berat dimiliki oleh perusahaan tersebut.

PII Quarry juga memiliki berbagai macam jenis alat berat yang digunakan dalam
perusahaan tersebut diantaranya 1 jenis crusher dengan tiga pengolahannya ( primary,
secondary dan tertiari crusher), 1 jenis alat bor (Crawling driller CRD : PCR 200), 3 jenis
alat gali ( Excavator Volvo type EC460BLC, EC330, PC300 dan 1 komatsu PC300), 2
jenis whell loader volvo (type L150 dan L180), dan 4 jenis Dumb truck (type Isuzu CXZ
W515 P (20 ton Capacity).

12
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada praktikum ini, yaitu:

1. Memahami tahapan-tahapan ataupun proses pengolahan bahan galian di


lapangan.
2. Mengetahui alat-alat yang digunakan serta prosesnya.

13
DAFTAR PUSTAKA
Bayudi Ramadani,Syamsul Komar, RR. Yunita Bayu Ningsih Mei 2017, Evaluasi
Kinerja Unit Crushing Plant pada Tambang Andesit untuk Mencapai Target
Produksi 8000 Ton/Bulan Pada Bulan Mei 2016 Di PT. Ansar Terang Crushindo
Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat.
-

14
LAMPIRAN

15
16

Anda mungkin juga menyukai