OLEH :
KELOMPOK 21
HARINALDI ( R1D118098)
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2021
BAB 1
PENDAHULUAN
KAJIAN PUSTAKA
Gd
P 1
Gm
Gd Gn 1- M
Gd
Gn
(1 M)
Gm 1- P
Gn
(1 M)
Gn 1- M
Gm
(1 P )
Gm = berat jenis dari mineral tanpa pori, tanpa kandungan air
(moisture)
Gd = berat jenis dari rock (kering) - tanpa kandungan air, hanya
pori
Gn = berat jenis dari rock (natural) dengan pori dan kandungan air
P = porositas
M = kandungan air (moisture content)
2.2.4 Data dan Permodelan
Untuk menghitung cadangan nikel terlebih dahulu dibuat permodelan
endapannya. Data yang dibutuhkan pada permodelan yaitu:
a) Dalam perhitungan manual
1. Jarak dari lubang bor satu ke lubang bor yang lain.
2. Data log bor.
b) Dalam menggunakan software
1. Data assay adalah merupakan data hasil analisis kadar nikel.
2. Data collar adalah data koordinatdan elevasi titik bor.
3. Data geology adalah data litologi profil nikel laterit titik bor.
4. Data survey adalah data total kedalaman titik bor.
Prosedur perhitungan cadangan dengan metode Inverse Distance yaitu:
a) Dalam perhitungan manual
1. Dapatkan data lubang bor (log bor) untuk menghiung kadar endapan.
2. Dapatkan data jarak antara titik lubang bor.
3. Melakukan perhitungan sesuai dengan rumus yang tersedia untuk
mendapatkan estimasi kadar endapan.
b) Dalam menggunakan software
1. Masukan data assay, collar, survey, dan litologi pada database surpac.
2. Membuat file DTM (Digital Terrain Model) yaitu sebuah file yang
terbentuk dari koordinat X dan Y serta elevasi Z dari tiga titik yang
membentuk segitiga litologi limonit, saprolit, badrock dan topografi.
3. Membuat blok model 3D (tiga dimensi berdasarkan batas keleluruhan
titik bor.
4. Membuat composit setiap litologi limonit, saprolit dan bedrock.
5. Membuat constrain setiap litologi limonit, saprolit, dan bedrock.
6. Tambahkan atribut Ni.
7. Masukkan massa jenis saprolit 1,5 ton/m³.
8. Mengestimasi blok model 3D (tiga dimensi) dengan metode inverse
distance dengan kekuatan inverse distance adalah power 2.
9. Menghitung volume dan tonase setiap batas COG yang diinginkan.
Kelebihan metode inverse distance antara lain:
1. Perhitungannya hanya menggunakan data jarak antara lubang bor dan
kadar sampel pada log bor.
2. Pada pangkat yang sangat besar menghasilkan pendekatan metode
polygon.
Kelemahan metode inverse distance antara lain:
1. Tidak ada hubungan antara jarak dan range a pada variogram.
2. Pada deposit irregular dengan range kecil akan diperlakukan sama
dengan pada deposit reguler dengan luas a.
3. Jika titik referensi adalah lubang bor, kemudian faktor pembobotan tak
berhingga, maka metode ini tidak dapat diterapkan.
4. Metode ini didasarkan pada estimasi titik dan tidak bergantung pada
ukuran blok.
5. Invers Distance hanya memperhatikan jarak dan belum memperhatikan
efek pengelompokan data. Sehingga data dengan jarak yang sama
namun mempunyai pola sebaran yang berbeda masih akan memberikan
hasil yang sama.
6. Metode ini belum memberikan korelasi ruang antara titik data dengan
titik data yang lain.
2.2.5 Penentuan Batas Cadangan
Ketidakteraturan bentuk endapan bijih dan ketidakmerataan distribusi
kadar akan menimbulkan kesulitan dalam penentuan batas-batas endapan
bijihnya. Distribusi kadar merupakan satu rangkaian dalam penentuan batas-
batas cadangan.
Terdapat dua kriteria dalam penentuan batas cadangan, yaitu:
1) Penentuan batas cadangan didasarkan pada interprestasi geologi atas daerah
mineralisasi, sehingga batas-batas struktur maupun litologi juga merupakan
batas cadangan.
2) Batas cadangan didasarkan atas nilai kandungan bijih nikel (kadar) di dalam
bijih.
BAB 3
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil
a) Peta Topografi
Peta topografi adalah salah satu jenis peta yang mempunyai ciri-ciri khusus
yang memperlihatkan keadaan bentuk, penyebaran roman muka bumi dan
dimensinya dengan ditandai adanya skala besar dan lebih detail. Sebuah peta
topografi biasanya terdiri dari dua atau lebih peta yang tergabung untuk
membentuk keseluruhan peta. Sebuah garis kontur merupakan kombinasi dari dua
segmen garis yang berhubungan namun tidak berpotongan, ini merupakan titik
elevasi pada peta topografi. Peta topografi biasanya menggunakan garis kontur
dalam pemetaan.
a) Statistics fe
Ni Volume Tonnes Ni
0,0-1,65 0 0 0,00
1,65-1,8 8750 13125 1,73
1,8-999,0 1860000 2790000 6,27
Grand Total 1860000 2803125 6,25
Tabel 3.1 Hasil Perhitungan Cadangan COG
Berdasarkan table diatas maka dapat dilihat Ni dengan nilai 0,0-1,65
memiliki volume = 0, Tonnes = 0, Ni = 0,00. Ni dengan nilai 1,65-1,8 memiliki
volume = 8750, Tonnes = 13125, Ni = 1,73. Ni dengan nilai 1,8-999,0 memiliki
volume = 1860000, Tonnes = 2790000, Ni = 6,27. Maka didapatkan grand total
dengan volume = 1860000, Tonnes = 2803125, Ni = 6,25.
BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Adapun saran yang dapat disampaikan adalah mengenai durasi pada saat
praktikum agar dapat lebih dikurangi.