Disusun oleh :
HIDAYATULLAH JAKARTA
2020
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN RESMI
Oleh :
Hasyifa Amalia
11170980000001
Saya tentu menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, saya
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah
ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini saya mohon maaf yang sebesar-
besarnya.
Hasyifa Amalia
HALAMAN PERSEMBAHAN
Terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, hanya karena-Nya lah praktikum
geoteknik ini dapat berjalan dengan lancar.
Terima kasih kepada ibu Dewi Ayu Kusumaningsih, S.T., M.Sc selaku dosen
pembimbing mata kuliah praktikum geoteknik pertambangan.
Terima kasih untuk kedua orang tua saya yang senantiasa mengirimkan doanya
untuk kelancaran selama praktikum.
Terima kasih untuk para asisten dosen praktikum geoteknik atas berjalannya
praktikumini dengan baik.
Terima kasih untuk teman kelompok praktikum saya, yang tidak pernah pelit
untuk membagi ilmunya.
Harapan saya untuk kedepannya adalah semoga tidak hanya melalui praktikum
saja kami mendapat ilmu pengetahuan, akan tetapi semoga setelah praktikum ini
selesai kita tetap dapat saling berbagi ilmu.
BAB I
1.3 Abstrak
Pada praktikum kali ini, praktikan menggunakan metode grafis
(Hoek & Bray) yang bertujuan untuk melakukan analisis kestabilan lereng
dengan menentukan nilai Faktor Keamanan dari sebuah lereng pada
kondisi air tanah yang berbeda. Dari hasil percobaan didapatkan nilai
Faktor Keamanan pada tiap lereng kering, jenuh sebagian (8x, 4x, 2x),
hingga jenuh total berurutan sebesar 2.13, 1.81, 1.87, 2,13 dan 1.68. Dari
perhitungan tersebut, diketahui bahwa nilai FK lereng tertinggi pada
lereng ke – 1 dengan lereng ke – 4 yang hasilnya sama besar, sedangkan
nilai FK lereng terendah pada lereng ke – 5.
2. Menghitung nilai c/(γH Tan ɸ), kemudian plot pada lingkaran terluar dari
diagram yang dipilih.
3. Mengikuti jari-jari mulai dari angka yang diperoleh pada langkah ke-2 sampai
memotong kurva yang menunjukkan kemiringan lereng.
4. Dari titik pada langkah ke-3, kemudian ditarik dari kiri dan ke bawah untuk
mencari nilai Tanɸ/FS dan c/(γ.H.FS).
5. Setelah itu menghitung faktor keamanan (FK) dari kedua nilai yang diperoleh
dari langkah ke-4 dan diambil nilai yang terkecil.
No Karakteristik Nilai
1 Kohesi (C) 34,76 kN/m2
2 Sudut geser dalam 21°
3 Bobot isi basah (ɣ saturated) 19,25 kN/m3
4 Bobot isi kering (ɣ dry) 11,03 kN/m3
5 Bobot isi natural (ɣ nat) 14,76 kN/m3
Hitung Faktor Keamanan (FK) lereng tersebut dengan metode Hoek &
Bray dengan 5 keadaan pola air tanah pada lereng (5 grafik).
Keterangan :
FK < : FK yang didapat dari angka tanɸ/FS.
FK ˅ : FK yang didapat dari angka c/(γ.H.FS).
4. Sebutkan metode grafis lainnya yang dapat digunakan selain Hoek &
Bray!
Jawab :
Metode grafis lainnya yang digunakan dalam analisis kestabilan lereng
yaitu Metode Bishop (1955) dan Metode Janbu (1954),
1.8 Pembahasan
Dari hasil yang telah didapatkan, menunjukkan bahwa lereng dalam kondisi
aman dari setiap kondisi. Berdasarkan stadar keamanan nilai FK yang baik harus
berada pada range FK > 1,25. Untuk nilai FK < 1,25 berarti lereng berada pada
kondisi tidak aman sehingga kemungkinan akan terjadi longsoran.
Berdasarkan teori yang ada, kondisi air tanah yang jenuh akan lebih berisiko
mengakibatkan lereng longsor sehingga seharusnya menunjukkan Faktor
Keamanan yang lebih kecil dibandingkan kondisi tanah yang lainnya. Namun, Hal
ini sedikit berbeda dengan hasil praktikum yang didapatkan. Nilai FK pada
kondisi kering (grafik 1) dengan sebagian jenuh air permukaan 2 kali dari
ketinggian lereng (grafik 4) didapatkan sama besar yaitu 2,13. Hal ini dikarenakan
terjadinya kesalahan atau kurang telitinya praktikan dalam melakukan perhitungan
dengan menggunakan grafik. Sehingga, nilai FK yang diperoleh tidak terus
menerus turun pada setiap kondisi dari kondisi kering hingga kondisi jenuh.
1.9 Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan metode Hoek &
Bray, dapat disimpulkan bahwa kondisi air tanah pada lereng dapat
mempengaruhi kestabilan lereng. Namun dari temuan yang diberikan hasil
dari perhitungan yang didapatkan pada tiap kondisi air tanah pada lereng
menujukkan nilai FK yang aman. Nilai FK yang kecil menunjukkan bahwa
kondisi lereng tidak aman dan diperlukan rekayasa sehingga didapatkan nilai
faktor keamanan yang aman sesuai dengan keputusan Menteri ESDM No
1827K/30/MEM/2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik
Pertambangan yang Baik.
34,76
= = 0.27
127,48
c. Pembacaan Grafik
- Kolom Vertikal (Kolom Kiri) : 0,18
- Kolom Horizontal (Kolom Bawah) : 0,048
34,76
= = 0.27
127,48
c. Pembacaan Grafik
- Kolom Vertikal (Kolom Kiri) : 0,21
- Kolom Horizontal (Kolom Bawah) : 0,052
34,76
= = 0.27
127,48
c. Pembacaan Grafik
- Kolom Vertikal (Kolom Kiri) : 0,2
- Kolom Horizontal (Kolom Bawah) : 0,056
34,76
= = 0.27
127,48
c. Pembacaan Grafik
- Kolom Vertikal (Kolom Kiri) : 0,18
- Kolom Horizontal (Kolom Bawah) : 0,04
d. Nilai Faktor Keamanan :
tanθ tan 21° 0,384
- Kolom Vertikal : FS = 0,18 = = = = 2,13
FS FS FS
c 34,76
- Kolom Horizontal : FS = 0,04 =
γ nat . H . FS
=
14,76 .22,5 . FS
34,76
= 332,1. FS = 2,61
V. Lereng Jenuh
a. Kondisi air tanah jenuh dan digunakan grafik 5.
∁ 34,76 34,76
b. Nilai = =
ˠ nat . H . tan ∅ 14,76 .22,5 . tan 21 14,76 .22,5 . tan 21
34,76
= = 0.27
127,48
c. Pembacaan Grafik
- Kolom Vertikal (Kolom Kiri) : 0,22
- Kolom Horizontal (Kolom Bawah) : 0,062
d. Nilai Faktor Keamanan :
tanθ tan 21° 0,384
- Kolom Vertikal : FS = 0,22 = = = = 1,74
FS FS FS
c 34,76
- Kolom Horizontal : FS = 0,062 = =
γ nat . H . FS 14,76 .22,5 . FS
34,76
= 332,1. FS = 1,68