Anda di halaman 1dari 26

RMR ( ROCK MASS

RATING)
OLEH : A.ALFAIZAH MA;RIEF

ROCK MASS RATING


Tujuan Rock Mass Rating (RMR) yaitu untuk
mengklasifikasikan kualitas massa batuan
dengan menggunakan data permukaan.

Klasifikasi massa batuan metode RMR


Dalam
mengklasifikasikan massa batuan
berdasarkan sistem klasifikasi RMR, Bieniawski
menggunakan
lima
parameter
utama
yang
dijumlahkan untuk memperoleh
nilai total
RMR,yaitu :
a) Uniaxial Compressive Strenght ( UCS)
b) Rock Quality Designation ( RQD)
c)
jarak antar (spasi) kekar ( spacing of
discontinuities)
d) Kondisi kekar ( Condition of discontinuities)
e) kondisi air tanah (groundwater conditions)

Pengertian Uniaxial Compressive Strenght ( UCS)

Uniaxial Compressive Strenght ( UCS) adalah


kakutan dari batuan utuh yang diperoleh dari
hasil uji UCS.
Parameter kekutan batuan utuh diberi bobot
berdasarkan nilai Ucs

Tabel kekutan material batuan utuh


Diskripsi
kualitatif

UCS ( Mpa)

PLI

Rating

Sangat kuat
sekal

>250

>10

15

Sangat kuat

100 - 250

4 - 10

12

kuat

50 - 100

2-4

sedang

25 - 50

1-2

lemah

5 - 25

Sangat lemah

1-5

Sangat lemah
sekali

<5

Penggunaan
UCS lebih
dilanjutkan

1
0

Pengertian Rock Quality Designation ( RQD)


Rock Quality Designation ( RQD) adalah
persentase panjang core utuh yang yang lebih
dari 10 cm terhadap panjang total core run.
Diameter core yang dipakai dalam pengukuran
minimal 54,7

Tabel Rock Quality Designation ( RQD)


RQD ( %)

Kualitas Batuan

Rating

<25

Sangat jelek

25 50

Jelek

50 - 75

sedang

13

75 - 90

Baik

17

90 - 10

Sangat baik

20

jarak antar (spasi) kekar ( spacing of


discontinuities
jarak antar (spasi) kekar ( spacing of
discontinuities adalah jarak tegak lurus antara
dua kekar berurutan sepanjang pengukuran yang
dibuat sembarang
pada perhitungan RMR,parameter jarak
(spasi) kekar diberi bobot berdasarkan nilai
spasi kekarnya,seperti pada tabel dibawah ini

Tabel jarak antar (spasi) kekar


deskripsi

Spasi kekar (m)

rating

Sangat lebar

>2

20

Lebar

0,6 2

15

Sedang

0,2 0,6

10

Rapat

0,006 0,2

Sangat rapat

< 0,006

Kondisi kekar ( Condition of discontinuities)


Ada lima karakteristik kekar yang masuk
dalam pengertian kekar meliputi :

1.
2.
3.
4.
5.

Kemenerusan
Jarak anatr permukaan kekar
Kekasaran kekar
Material pengisi
tingkat pelapukan

Kekasaran kekar (Rounghes)

Kekasaran
permukaan
bidang
diskontinu merupakan parameter yang
penting untuk menentukan kondisi
bidang diskontinu. Suau permukaan
yang kasar akan dapat mencegah
terjadinya pergesaran antara kedua
permukaan bidang diskontinu

Tabel ponggolongan dan pembobotan kekasaran


menurut Bienawski (1976)

Jarak antara kedua permukaan bidang


diskontinu,kemenerusan,tingkat kelapukan
Jarak antara kedua permukaan jarak ini
biasanya diisi oleh material lainnya atau biasa
juga diisi oleh air . Makin besar jarak ini,
semakin lemah bidang diskontinu lain

continuty merupakan kemenerusan dari


sebuah bidangdiskontinu atau juga merupakan
panjang dari suatu bidang diskontinu
Weathring menunjukkan derajat kelapukqn
permukaan diskontinu

Tabel tingkat pelapukan batuan Bieniawski,1976


Klasifikasi

Keterangan

Tidak terlapukan

Tidak terlihat tanda tanda pelapukan, batuan


segar,butir kristal terlihat jelas dan terang

Sedikit terlapukan

Kekar terlihat berwarna atau


kehitaman,biasanya terisi dengan lapisan tipis
material pengisi. Tanda kehitaman biasanya
akan nampak mulai dari permukaan sampai ke
dalam batuan sejauh 20% dari spasi

Terlapukan

Tanda kehitaman nampak pada permukaan


batuan dan sebagian mineral batuan
terkompaksi. Tekstur asli batuan masih utuh
namun mulai menunjukkan butiran batuan
mulai terdekomposisi menjadi tanah

Sangat terlapukan

Keseluruhan batuan mengalami perubahan


warna atau kehitaman.dilihat secara
penampakan menyerupai tanah. Namun tekstur
batuan masih utuh,namun butiran batuan telah
terdekomposisi menjadi tanah

Material pengisi

Material pengisi (filling) antara dua permukaan


bidang diskontinu mempengaruhi stabilitas bidang
diskontinu dipengaruhi oleh ketebalan,konsisten
atau tidaknya dan sifat pengisi tersebut.
filling yang lebih tebal dan memiliki sifat
mengembang bila terkena air dan berbutir sangat
halus akan menyebabkan bidang diskontinu menjadi
lemah

Tabel panduan klasifikasi kondisi kekar (Bieniawski 1989)

Kondisi air tanah

Debit aliran tanah atau tekanan air akan

mempengaruhi kekuatan massa batuan. Oleh


sebab itu diperhitungkan dalam klasifikasi massa
batuan pengamatan terhadap kondisi air tanah
ini dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu;
1. Inflow per 10 mtunnel leght : menunjukkan
banyak aliran air yang teramati setiap 10 m
panjang terewongan.semakin banyak aliran air
maka nilai yang dihasilkan untuk RMR akan
semakin kecil

2. joint water pressure : semakin besar nilai

tekanan air yang terjebak dalam kekar (bidang


diskontiu ) maka nilai yang dihasilkan RMR akan
semakin kecil
3. genar condition : mengamati atap dan dinding
terewongan secara visual sehingga secara
umum dapat dinyatakan dengan keadaan umum
dari permukaan seperti kering lembab,metes atau
mengalir.
Kondisi air tanah yang ditemukan pada
pengukuran kekar diidentifikasi sebagai salah satu
kondisi, kering, lembab, basah,terdapat aliran air

Tabel

Kondisi air tanah ( Bieniawski,1989)

Penggunaan RMR
RMR dipergunakan untuk mengetahui kelas
dari massa batuan,memperkirakan kohesi dan
sudut geser dalam untuk tiap kelas massa
batuan

Tabel Kelas massa batuan,kohesi dan sudut geser


dalam berdasarkan nilai RMR (Bieniawski,(1989)

Kelebihan dan kelemahan RMR Bieniawski

Anda mungkin juga menyukai