1 Pengertian Pemboran
Pemboran adalah salah satu kegiatan penting dalam sebuah industri
pertambangan. Kegiatan pemboran biasanya dilakukan sebelum
diadakannya penambangan. Adapun kegiatan pengeboran antara lain :
Pemboran Geotek adalah untuk menentukan karakteristik tanah
dan batuan, dalam beberapa hal digunakan untuk memperoleh informasi
tentang kondisi alami dan posisi mauka air tanah.Pemboran Kontruksi
adalah untuk menetukan batas antara batuan dasar (base meaf) dan
batuan diatas yang umumnya sudah mengalami deformasi pelapukan.
2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Pemboran
Kinerja suatu mesin bor dipengaruhi oleh faktor-faktor sifat batuan yang
dibor, rock drillability, geometri pemboran, umur dan kondisi mesin bor,
dan ketrampilan operator.
2.2.1 Sifat Batuan
Sifat batuan yang berpengaruh pada penetrasi dan sebagai konsekuensi
pada pemilihan metode pemboran yaitu : kekerasan, kekuatan,
elastisitas, plastisitas, abrasivitas, tekstur, struktur, dan karakteristik
pembongkaran.
1. Kekerasan
Kekerasan adalah daya tahan permukaan batuan terhadap goresan.
Batuan yang keras akan memerlukan energy yang besar untuk
menghancurkanya. Pada umumnya batuan yang keras mempunyai
kekuatan yang besar pula (Lihat table 2.1). Kekerasan batuan
diklasifikasikan dengan skala Fredrich Van Mohs (1882).
2. Kekuatan (strength)
Kekuatan mekanik suatu batuan merupakan daya tahan batuan terhadap
gaya dari luar, baik bersifat static maupun dinamik. Kekuatan batuan
dipengaruhi oleh komposisi mineralnya, terutama kandungan kuarsa.
memerlukan
energi
yang
besar
untuk
empat yang mana panjang burden dengan panjang spasi tidak sama besar
disebut square rectangular pattern. Sedangkan pola pemboran selangseling adalah pola pemboran yang penempatan lubang ledak pada baris
yang berurutan tidak saling sejajar, dan untuk pola pemboran selangseling yang mana panjang burden tidak sama dengan panjang spasi
disebut staggered rectangular pattern.
Beberapa Keuntungan Pemboran Miring :
mengurangi biaya pemboran dan konsumsi handak, karena dengan
burden yang besar
akan diperoleh jenjang yang stabil
mengurangi resiko timbulnya toe dan backbreak
Beberapa Kerugian Pemboran Miring :
sulit melakukan pemboran miring yang akurat
diperlukan supervisi yang ketat
-
analisis
Faktor
YangMempengaruhi:`Karakteristik
Batuan
(Data
Geoteknik) `Karakteristik
Bahan
Peledak `Teknik/
Metode
Peledakan Desain
:`Diameter
Lubang
Bor `Ketinggian
Jenjang `Geometri
Pemboran
:
B,
S,
T,
Sd `Struktur
Batuan `Fragmentasi `Kestabilan Jenjang
2.5 Sistem Pemboran Secara Mekanik (Mechanical Drilling)
Mechanical Drilling merupakan operasi pemboran yang peralatan
pemborannya digerakkan secara mekanis sehingga operator pemboran
dapat mengendalikan semua parameter pemboran lebih mudah.
Peralatan pemboran ini disangga diatas rigs dan menggunakan roda atau
ban rantai. Komponen utama pada mechanical drilling adalah,
a. Mesin (sumber energi mekanik)
b. Batang Bor (mentransmisi energi mekanik)
c. Mata Bor (menggunakan energi mekanik untuk menembus batuan)
d. Flushing (membersihkan lubang bor dari cuttings)
Mechanical drilling terbagi menjadi tiga macam berdasarkan cara
penetrasi terhadap batuan, yaitu: rotary drilling, percussive drilling,
dan rotary-percussive drilling.
2.5.1 Metode Pemboran Rotary Drilling
Rotary Drilling adalah metode pemboran yang menggunakan aksi
putaran untukmelakukan enetrasi terhadap batuan. Pada metode ini ada
dua jenis mata bor, yaitu tricone bit dengan hasil penetrasinya berupa
gerusan dan drag bit dengan hasil penetrasinya berupa potongan
(cutting).
2.5.2 Metode Pemboran Percussive Drilling
Percussive Drill adalah metode pemboran yang menggunakan aksi
tumbukan untuk melakukan penetrasi terhadap batuan. Komponen
utama Percussive drilling adalah piston. Energi tumbukan piston
diteruskan ke batang bor dan mata bor dalam bentuk gelombang kejut
yang bergerak sepanjang batang bor untuk meremukkan permukaan
batuan.
1) Threads
Drill Steel threads berfungsi menghubungkan, shank, coupling sleeve,
rods dan bits selama operasi pemboran.Threads terdiri dari 4 macam,
yaitu:
a. R Thread
R thread digunakan pada lubang berdiameter kecil (22-38 mm), Rthread
memiliki sebuah pitch berukuran 12,77 mm dan mempunyai profil sudut
yang besar.
b. T Thread
Dapat digunakan pada semua kondisi pemboran dengan batang bor
berukuran 38 51 mm. T-thread memiliki ukuran pitch yang lebih besar
dan sudut yang lebih kecil sehingga pelepasan koplingnya lebih mudah
daripada R thread. Umur pakai thread tipe ini lebih panjang.
c. C Threads
C thread didesain untuk batang berukuran 51 mm atau
lebih. Pitch pada
thread ini berukuran besar dan slope angle mirip dengan T- thread.
d. GD or HL Thread
Thread ini mempunyai karakteristik diantara R- thread dan T
thread. Thread ini mempunyai asymmetrical sawtooth profil dan
digunakan pada batang bor berukuran 25 57 mm.
2) Shank Adaptor
Shank adaptor merupakan komponen mesin bor yang pertama yang
menstransmisikan energi pukulan dari piston ke batang bor. Shank
adaptor ini
terletak
didalam
mesin
bor
dandihubungkan
dengan couplings ke batang bor pertama.
3) Batang Bor
Batang bor berguna untuk meneruskan energi putaran dan energi
pukulan dari shank adaptor ke mata bor. Pada pemboran dengan top
hammer batang bor merupakan komponen setelah drill chuck dan dapat
berbentuk hexagonal maupun round cross section.
4) Couplings
Coupling berguna untuk menyambungkan batang bor yang satu dengan
batang bor lainnya. Tujuan penggunaancoupling untuk memperoleh
kedalaman yang diinginkan.
5) Mata bor
Mata bor berguna untuk meneruskan energi putaran dan tumbukan dari
batang bor ke batuan. Alat bor rotary-percussive drill terdiri dari 2 jenis
mata bor, yaitu:
a. Button Bit
Button bit berbentuk silinder. Pada bagian permukaan button bit terbesar
tungstan carbide dalam berbagai bentuk dengan diameter antara 50 mm
251 mm. button bit ini lebih cocok digunakan pada rotary-percusive
drilling, mempunyai kecepatan yang lebih tinggi daripada insert bit,
lebih resisten terhadap pengerutan dan cold-pressing, dan mampu
meneruskan energy dari batang bor secara lebih efektif. (Gambar 3.10)
Sleeve-type Semi-bridge type Full-bridge type Helical-splines type
b. Insert Bit
Insert bit ini terdiri dari dua bentuk yaitu cross bits dan X-bits. Cross
bits terdiri dari empat buah tungsten carbide yang saling membentuk
sudut
90o sedangkan X-bits terdiri
dari
empat
buah tungsten
carbide yang saling membentuk sudut 75o dan 105o. Insert bits
memiliki ukuran diameter mulai dari 35 mm sampai 57 mm untuk cross
bits dan 64 mm untuk Xbits.(
2.7 Kegiatan Dasar pada Pemboran Rotary-Percussive
2.7.1 Percussion
Energi pukulan dihasilkan dari shock wave yang menggerakkan piston
secara berulang-ulang kemudian ditransmisikan dari hammer ke mata
bor melalui batang bor. Button Bit Cross Bit X-Bit
2.7.2 Rotation
Kegiatan pemboran lubang ledak merupakan suatu hal yang sangat penting
diperhatikan sebelum kegiatan pengisian bahan peledak. Kegiatan pemboran lubang
ledak dilakukan dengan menempatkan lubang-lubang ledak secara sistematis,
sehingga membentuk suatu pola.
Pola pemboran sejajar (parallel pattern), terdiri dari dua macam, yaitu :
a.
Square pattern, pola ini besarnya jarak burden dan spacing adalah sama, biasanya
pola ini dikombinasikan dengan V delay pattern.
b. Rectangular pattern, pada pola ini jarak spacing dalam satu baris lebih besar daripada
jarakburden.
2.