Anda di halaman 1dari 5

TUGAS GEOLOGI TAMBANG

STANDAR SATUAN PENGUKURAN CADANGAN DAN


METODE DALAM MENGHITUNG CADANGAN

DISUSUNOLEH :

NAMA : Dian Ayu Pratami


NIM : 03021381924081
KELAS : A PALEMBANG
DOSEN PENGAMPU : PROF. DR. IR. EDDY IBRAHIM, M.S.

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2020
Pitfall estimasi perhitungan cadangan menurut 6 aspek, yaitu :
1. Aspek Geologi
2. Aspek Observasi Data
3. Aspek Parameter Estimasi
4. Aspek Metode Perhitungan
5. Aspek Klasifikasi
6. Aspek Kompetensi

1. Aspek geologi

Berdasarkan tingkat keyakinan geologi, sumber daya terukur harus mempunyai


tingkat keyakinan yang lebih besar dibandingkan dengan sumber daya tertunjuk, begitu
pula sumber daya tertunjuk harus mempunyai tingkat keyakinan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan sumber daya tereka. Sumber daya terukur dan tertunjuk secara
berturut-turut dapat ditingkatkan menjadi cadangan terkira dan terbukti setelah
memenuhi kriteria layak. Tingkat keyakinan geologi tersebut secara kuantitatif
dicerminkan oleh jarak dari titik pengamatan.

Faktor terpenting adalah pemahanaman geologi endapan, penting untuk


pemiluhan metode perhitungan dan klasifikasi, Pada tahap awal eksplorasi geologi dan
kontrol mineralisasi secara keseluruhan dapat saja terlewatkan , geologi sebaiknya
fokus pada pencatatan core secara deskriptif dan grafis sebelum system pencatatan
komputerisasi, kesalahan interpretasi geologis lebih fatal daripada kesalahan dalam
perhitungan, perlu diingat juga interpolasi nilai harus didapatkan dari geologi dan
karakter deposit , bukan sebaliknya

Pitfall yang sering terjadi dalam awal biasanya kesalahan dalam interpretasi
geologis dan ini merupakan kesalahan yang sangat fatal dibandingkan kesalahan
dalam perhitungan .kesalahan ini sebaiknya sangat dihindari seperti salah menentukan
pola persebaran cadangan dapat berpengaruh metode penambangan itu sendiri dan
berdampak juga pada perhitungan striping rasio.

2. Aspek Observasi dan Data

Database mencakup observasi dan pengukuran, Data yang di maksud


mencakup data survey lapangan dan pengukuran melalui bor sampling dan lain lain. Pit
fall yang sering terjadi dalam observasi data adalah pengambilan data yang kurang
akurat dan jarak sampel optimum tidak sepenuhnya bergantung pada homogenitas di
daerah tersebut kontinuitas dan nilai dari cut off grade .jadi untuk menghindari pitfall
tersebut pengecekan dilakukan pada semua than mulai dari data sampling hingga
presentasi dan adanya sitem pengekan ketat untuk kerepresentatifan dan akurasi serta
opsi untuk infill drilling dan resampling harus selalu terbuka agar adanya keyakinan.
Representative badan bijih diwakili oleh ukuran dan spasi, jarak sampel optimum
bergantung homogenitas, kontinuitas, serta nilai cog.

3. Aspek Parameter Estimasi

Parameter estimasi ini meliputi tebal bijih minimum , tebal maksimum , losses
dan ukuran blok. Pit fall yang akan terjadi biasanya adalah dalam menentukan nilai cut
–off grade yang salah di sebabkan perhitungan ekonomis yang kurang teliti atau tidak
menguntungkan.jadi dalam menentukani nlai cut-off grade harus berdasarkan kondisi
keekonomian, tebal minimum, tebal maksimum dan outliner, serta ukuran blok
perhitungan harus didasarkan pada karakteristik local, di karenakan dalam data ini
terkandung ongkos ongkos yang dibutuhkan dikeluarkan dan didapatkan setelah
penjualan bijih kemudian dapat diasumsikan berapa umur dari tambang tersebut.

4. Aspek metode perhitungan

Standar yang akan dibahas untuk pengklasifikasian sumberdaya dan cadangan ini
di Indonesia sendiri adalah SNI (Standar Nasional Indonesia) dan JORC (Joint Ore
Reserves Committee) Code. Dalam metode perhitungan, pit fall yang ada adalah
ketidaksesuain metode perhitungan dengan geologi deposit , data yang tesedia ,serta
metode pertambangan yang akan di terapkan .

Ada juga pitfall yang lain yaitu perhitungan hanya di lakukan dengan satu
metode .setiap metode perhitungan dapat bersifat unik untuk badan bijik tertentu maka,
dari hal tersebut butuh metode yang lain tidak hanya satu metode. Kesesuaian metode
perhitungan dengan geologi deposit dan data yang tersedia, serta memperhatikan
metode pertambangan yang memungkinkan yang akan diterapkan sebaiknya
perhitungan tidak dilakukan hanya dengan satu metode. Setiap metode perhitungan
bersifat unik terhadap badan bijih tertentu.

5. Aspek Klasifikasi

Klasifikasi sebagai bahan pertimbangan utama untuk membuat keputusan investasi


pertambangan dengan memperkirakan risiko yang terjadi. Dalam menentukan
klasifikasi menggunakan klasifikasi yang tersedia (SNI atau JORC). Telah
mempertimbangkan faktor keyakinan dan risiko. Tingkat keyakinan dipengaruhi oleh
kualitas data, metode perhitungan yang digunakan, dan interpretasi geologis. Tidak
menutup untuk penambahan titik data (infill). Biasanya pitfall dalam klasifikasi ini adalah
tidak memperkirakan risiko risiko yang terjadi ke depannya .jadi klasifikasi sangat
penting untuk suatu badan dalam melakukan investasi dalam pertambangan tersebut.

6. Aspek Kompetensi

Lewat persentasi dapat di analisis kompetensi dipresentasikan secara jelas, ringkas,


dan sistematis. Kegunaan kegiatan estimasi tidak hanya untuk keperluan teknis, tetapi
juga untuk pihak-pihak non teknis yang membutuhkannya. Hasil umumnya bersifat
kualitatif, sehingga sebaiknya berupa estimasi atau perkiraan, bukan kalkulasi.

Pitfall yang akan terjadi biasanya adalah penyampain yang terkesan ambigu dan
terbelit belit yang membuat orang ketiga dalam perusahaan ragu dalam menentukan
kompetensi suatu hal. Sebaiknya hal tersebut di buat jelas , ringkas dan logis . tidak
hanya untuk pihak lain yang membutuhkan.dan untuk hasil akhir bersifat kuantitatif dan
kualitatif yang berupa estimasi atau perkiraan bukan kalkulasi.

Terdapat beberapa penyebab kesalahan dalam aspek kompetensi, antara lain :

1. Kesalahan Horizon perencanaan


2. Durasi proyek yang tidak tepat
3. Kurangnya keterampilan orang yang ditunjuk sebagai penanggungjawab dari proyek
4. Keterampilan yang kurang cocok dengan tugas yang diberikan.
Refrensi :

Dr.Eng. Syafrizal,ST.MT. 2014.PRINSIP PRINSIP DASAR DALAM ESTIMASI


SUMBER DAYA &CADANGAN.BANDUNG : FTTM-ITB.

Dr.Eng. Syafrizal,ST.MT. 2013. MATERI PERKULIAHAN PEMODELAN DAN


EVALUASI CADANGAN. FTTM-ITB. Bandung.

PERHAPI PUSAT.1998. KLASIFIKASI CADANGAN DAN SUMBER DAYA BATUBARA.


STANDAR NASIONAL INDONESIA AMANDEMEN 1 - SNI 13-5014-1998 ICS 73.020

Anda mungkin juga menyukai