Anda di halaman 1dari 14

PROBLEMATIKA PENENTUAN SAMPEL DALAM

PENELITIAN BIDANG PERUMAHAN DAN


PERMUKIMAN
Diajukan Uuntuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menyelesaikan Tugas
Mata Kuliah Teknik Penulisan dan Presentasi Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Islam Sultan Agung

Disusun Oleh :

Sasi Kirana Zahrani ( 30202000182 )


Setyo Badi Laksono ( 30202000184 )

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga
penulis dapat merampungkan tugas akhir dengan judul : “ PROBLEMATIKA PENENTUAN
SAMPEL DALAM PENELITIAN BIDANG PERUMAHAN DAN PEMUKIMAN “
” sebagai salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Teknik di Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Islam Sultan Agung. Penghargaan dan terima kasih yang setulus-
tulusnya kepada Ibunda tercinta Yulianie Dewi, S.T dan Ikadewi Retnosari, S.Pd, M.Pd yang
telah mencurahkan segenap cinta dan kasih sayang serta perhatian moril maupun materil.
Semoga Allah SWT selalu melimpahkan Rahmat, Kesehatan, Karunia dan
keberkahan di dunia dan di akhirat atas budi baik yang telah diberikan kepada penulis. Dalam
penyusunan dan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuuan, bimbingan serta dukungan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis dengan senang hati
menyampaikan terimakasih kepada yang terhormat :
1. Ibu Dr.Hj.Hermin Poedjiastoeti,S.Si.,M.Si selaku dosen mata kuliah teknik penulisan dan
metodologi
2. Seluruh kakak-kakak dan adik adik Keluarga Mahasiswa Fakultas Teknik UNISSULA,
teman-teman Teknik Sipil 2020.
Akhir kata penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Karena itu, penulis memohon saran dan kritik yang sifatnya membangun
demi kesempurnaannya dan semoga bermanfaat bagi kita semua. Amiin

Semarang, April 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................................i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ii
RINGKASAN .......................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................1
A. JUDUL PROGRAM ....................................................................................................1
B. LATAR BELAKANG..................................................................................................1
C. PERUMUSAN MASALAH ........................................................................................2
D. TUJUAN PROGRAM .................................................................................................2
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN .............................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................................3
A. SAMPEL ......................................................................................................................3
B. POPULASI ...................................................................................................................4
BAB III METODE PENELITIAN ..........................................................................................7
A. METODE PENELITIAN .............................................................................................7
B. METODE PENGUMPULAN DATA ..........................................................................9
C. ANALISIS DATA........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 11

ii
RINGKASAN

Sampel merupakan faktor penting dalam penelitian karena sangat berpengaruh


terhadap kualitas penelitian yang dihasilkan. Kesalahan-kesalahan dalam penentuan
sampel harus diminimalkan untuk menghasilkan sampel yang tingkat akurasi, validitas
dan reliabilitasnya tinggi. Pemenuhan kriteria sampel sangat dipengaruhi oleh pilihan
teknik penentuan sampel yang prosedurnya merujuk pada sampling frame, ukuran, dan
tipe sampel penelitian. Penentuan sampel bisa menjadi masalah bila peneliti tidak tepat
dalam memahami aspek-aspek penting yang terkait dengan penentuan sampel, yaitu
tingkat kompleksitas permasalahan, keragaman populasi penelitian, rumusan tujuan serta
berbagai kendala dan batasan yang ada. Penelitian di bidang perumahan dan permukiman
yang multi -dimensi dan mencakup wilayah yang luas memerlukan strategi optimasi
dalam penentuan sampel agar diperoleh hasil penelitian yang berkualitas.
Kata kunci: Penentuan sampel, strategi optimasi, perumahan dan permukiman

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. JUDUL PROGRAM
Problematika Pnentuan Sampel Dalam Penelitian Bidang Perumahan Dan Pemukiman

B. LATAR BELAKANG MASALAH


Penentuan sampel merupakan proses yang cukup kritis dalam penelitian perumahan dan
permukiman, karena akan sangat menentukan tingkat generalisasi yang dapat dicapai dalam suatu
pene- litian. Begitu pentingnya kualitas sampel, sehingga hasil penelitian dianggap tidak bernilai
apabila sampel yang digunakan tidak memenuhi persyaratan akurasi, kesahihan serta keandalan
(Neuman, 2000; Losh, 2000; dan Schwartz et.all, 1981). Beberapa kajian bahkan menyebutkan
bahwa pada kondisi populasi yang paling idealpun, pengambilan sampel secara tepat untuk suatu
permasalahan penelitian merupakan pekerjaan yang penuh tantangan, karena akurasi
parameternya tak pernah diketahui secara mutlak.
Kesulitan dalam penentuan sampel penelitian umumnya terkait dengan upaya
pemenuhan kriteria sampel yang baik, yaitu memenuhi syarat akurasi dan dapat
menghasilkan data yang validitas dan reliabilitasnya memadai (Friedrich,2003).
Validitas data dapat dilihat dari ketaatan peneliti menggunakan prosedur untuk
mengambil data (sampel), sedangkan reliabilitas data diindikasikan dengan tingkat
keter- wakilannya terhadap populasi penelitian (Neuman, 2000). Namun demikian
sampel yang baik tidak mudah diperoleh mengingat masih banyaknya kendala
seperti keterbatasan biaya dan waktu penelitian serta kesalahan-kesalahan
penentuan sampel yang tidak disadari oleh peneliti (Losh,2000).
Dalam penelitian di bidang perumahan dan permukiman, penentuan sampel sangat
perlu diper- hatikan, mengingat karakteristik permasalahannya yang multi dimensi,
sangat beragam dan luas cakupan wilayah populasinya. Peneliti akan selalu
berhadapan dengan pertanyaan kritis sebagai berikut: apakah sampel yang diambil
sudah mewakili populasi yang ada, dan mempunyai tingkat kesahihan dan keandalan
yang tinggi. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
tersebut masih harus diuji dengan batasan anggaran dan waktu penelitian (Losh,
2000; Peterson, 1999; Neuman,
2000; Freedman,2004).
Untuk mendapatkan sampel yang berkualitas dalam penelitian di bidang perumahan dan permu-
kiman, peneliti juga harus meminimumkan kesalahan dalam pengambilan sampel. Untuk itu
peneliti perlu memahami dengan baik problematika penentuan sampel, sehingga diperoleh strategi
yang optimal dalam penentuan sampel penelitiannya.

4
C. PERUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang di atas maka dapat diambil permasalahan yaitu:


“Bisakah Problematika Pnentuan Sampel Dalam Penelitian Bidang Perumahan Dan
Pemukiman tersebut dapat diteliti ?

D. TUJUAN PROGRAM

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini diantaranya adalah :


1. Tujuan Umum
Mengetahui problematika penentuan sampel.

2. Tujuan Khusus
- Mengetahui lesalahan pengambilan sempel.
- Mengetahui titik kekurangan sempel.
- Mengoptimalkan penentuan sempel.
\
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Penelitian Problematika Penentuan Sampel Dalam Penelitian Bidang Perumahan
Dan Pemukiman tersebut dapat dilakukan dengan sempurna.

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. SEMPEL
Sampel sebagai bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh suatu populasi.
Pengukuran sampel dilakukan melalui statistik atau berdasar pada estimasi penelitian guna
menentukan besarnya sampel yang diambil dalam melaksanakan penelitian . Pengambilan besar
sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang dapat
menggambarkan keadaaan populasi yang sebenarnya.
Sementara teknik pengambilan sampel atau teknik sampling disebutkan oleh Supardi (1993)
sebagai suatu cara atau teknik yang digunakan dalam menentukan sampel penelitian.
Margono (2004) menambahkan penentuan sampel ini harus disesuaikan dengan ukuran sampel
yang akan dijadikan sumber data sebenarnya dengan memperhatikan sifat dan penyebaran
populasi agar sampel yang diperoleh dapat mewakili populasi (bersifat representatif).
Penggunaan sampel diperlukan dalam penelitian kuantitatif karena akan sangat menghabiskan
banyak waktu, tenaga dan biaya apabila peneliti harus meneliti seluruh individu dalam suatu
populasi. Terdapat beberapa manfaat atau kegunaan lain dalam penggunaan sampel dalam
penelitian, selengkapnya akan kami bahas di bawah berikut ini:
1. Menghemat biaya, tenaga, dan waktu peneliti. Sebagaimana yang telah dijelaskan
sebelumnya, meneliti menggunakan sampel akan sangat meringankan tugas peneliti
karena tidak harus harus meneliti keseluruhan populasi cukup dengan beberapa sampel
yang terpilih.
2. Perolehan data akan menjadi lebih cepat. Karena cukup beberapa sampel yang diteliti
waktu yang digunakan pun relatif sebentar.
3. Menghasilkan gambaran perwakilan (representative) dari seluruh populasi. Penggunaan
sampel yang tepat diharapkan mampu memberikan informasi terkait populasi yang diteliti
melalui perwakilan beberapa sampel saja sehingga informasi yang dibutuhkan mampu
menjawab tujuan dari penelitian yang dilakukan.
4. Menentukan presisi atau ketepatan yang ditentukan oleh perbedaan hasil yang diperoleh.
5. Cara penggunaanya cenderung lebih sederhana sehingga mudah untuk dilaksanakan.
6. Memberikan informasi yang banyak dengan biaya yang rendah.
Supardi (1993) menyebutkan hal penting lainnya mengenai sampel dalam penelitian. Yaitu
terkait dengan hal- hal yang harus diperhatikan oleh peneliti dalam menentukan besar sampel, di
antaranya adalah :
1. Tingkat homogenitas anggota populasi. Semakin tinggi tingkat homogenitas suatu populasi
maka semakin rendah sampel yang bisa diambil.
2. Presisi yang diharapkan peneliti. Presisi merupakan derajat perbandingan hasil yang didapat
dari sampel dengan hasil yang didapat dari populasi. Semakin tinggi presisi yang diharapkan
maka semakin besar jumlah sampel yang diambil.
3. Rancangan analisis data penelitian. Jumlah sampel yang ditentukan harus dapat menjamin
bahwa data yang diperoleh akan dapat dianalisis dengan rancangan analisis data yang sudah
ditentukan.
4. Ketersediaan dana, waktu dan tenaga penelitian.

6
B. POPULASI

Secara sederhana populasi dapat diartikan sebagai subyek pada wilayah serta waktu tertentu yang akan
diamati atau diteliti oleh peneliti. Sugiyono (2005, h. 90) mengartikan populasi sebagai wilayah
generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
Populasi yang digunakan dalam penelitian pun cukup beragam. Terdapat beberapa hal yang dapat
membedakannya. Menurut Supardi (1993) populasi penelitian dapat dibedakan menjadi populasi “finit”
dan populasi “infinit”.
Populasi finit merujuk pada suatu populasi yang jumlah anggotanya sudah dapat diketahui secara pasti
oleh peneliti. Sementara populasi infinit kebalikannya, merupakan suatu populasi yang jumlah
anggotanya masih belum atau tidak dapat diketahui.
Berdasarkan sifatnya populasi juga terbagi menjadi dua bagian, yakni populasi homogen dan heterogen.
Populasi homogen berarti populasi yang memiliki unsur-unsur bersifat sama. Populasi jenis ini tidak
mempersoalkan jumlah secara kuantitatif. Penelitian di bidang eksakta memiliki populasi bersifat
homogen seperti larutan air, cairan, dsb.
Sementara populasi heterogen berarti unsur-unsur dalam populasi tersebut memiliki sifat yang beragam
atau bervariasi. Populasi jenis ini memerlukan batas-batas yang harus ditetapkan terlebih dahulu baik
secara kuantitatif maupun kualitatif. Pada penelitian di bidang sosial populasi yang digunakan cenderung
bersifat heterogen karena subjeknya yang seringkali adalah manusia serta gejala-gejala sosial dalam
kehidupa.

7
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah true experiment (eksperimen sungguhan).
2. Pelaksana Eksperimen
Waktu dan tempat : Penelitian dilakukan pada bulan Januari-Maret 2014 di
Lapangan Penelitian Sempel Di Makassar.
3. Cara penelitian Menetapkan penelitian penentuan sempel

8
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah true experiment (eksperimen sungguhan).
2. Pelaksana Eksperimen
Waktu dan tempat : Penelitian dilakukan pada bulan Januari-Maret 2014 di
Lapangan Penelitian Sempel Di Makassar.
3. Cara penelitian Menetapkan penelitian penentuan sempel
Pemilihan skema penentuan sampel (random atau non-random) sangat tergantung
pada ketersedia- an kerangka sampel. Sampel acak (random) yang diperlukan untuk
analisis statistika inferential menun- tut persyaratan sebagai berikut: ukuran populasinya
diketahui, ukuran sampelnya jelas, dan semua unsur (keluarga, rumah) populasi
mempunyai kesempatan sama untuk diambil sebagai sampel. Dengan demiki- an
sampel dianggap merepresentasikan populasinya, sehingga dapat digunakan untuk
menarik generalisasi pada tingkat representasi yang terukur. Sebaliknya pengambilan
sampel tak-acak (non-random) dapat dilakukan apabila tak dibutuhkan generalisasi dan
penelitian perlu dilakukan secara cepat. Dalam sampel tak-acak unsur populasi dipilih
atas dasar ketersediannya atau karena menurut penilaian peneliti sampel tersebut cukup
mewakili populasi, sesuai tuntutan penelitiannya. Setiap teknik penentuan sampel acak
memulai prosedurnya dari kerangka sampel yang secara operasional mendefinisikan
populasi sasaran. Yang paling sederhana di antara metode sampel acak adalah simple
random sample (SRS), di mana setiap unsur dalam kerangka sampel mempunyai
peluang sama untuk terpilih. Namun strategi ini jarang digunakan dalam penelitian
perumahan dan permukiman, karena kesulitan untuk mendapatkan daftar informasi yang
sangat panjang dan sering tak terkendali, akibat cakupan geografis populasi yang sangat
luas dan parameter yang sangat beragam (Neuman, 2000; Freedman, 2004).

9
B. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ilmiah, untuk menjelaskan suatu fenomea atau membuktikan suatu dugaan diperlukan
sejumlah informasi dan data, baik kuali- tatif maupun kuantitatif (Neuman, 2000). Sebagai contoh, penelitian
eksploratif dimaksudkan untuk memberikan pemahaman dan penjelasan awal tentang suatu fenomena secara
kualitatif. Penelitian jenis ini didukung oleh sample non-acak dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara
mendalam, diskusi kelompok terfokus, serta pengamatan lapang- an. Sementara penelitian eksplanatori biasanya men
gunakan data kuantitatif dan analisis statistik untuk membuktikan dugaannya, ditunjang oleh data dari sampel yang
diambil secara acak melalui percobaan, survei, data sekunder serta pengamatan lapangan.
Keputusan penggunaan metode pengumpulan data dalam suatu penelitian akan tergantung pada ukuran sampel,
biaya dan waktu yang tersedia, serta akses terhadap data (Taha, 2004). Dalam penelitian di bidang perumahan dan
permukiman, semua meto- de dapat digunakan untuk mendukung kebutuhan pengumpulan dan analisis data dan
informasi. Khusus untuk penelitian kuantitatif, pilihan metode biasanya didasarkan pada pertimbangan : keterwakilan
sumber bias sampel, tingkat kesalahan, tingkat respon yang diperoleh (Freedman, 2004).

D.ANALISIS DATA
Data hasil penelitian ,Penentuan sampel merupakan tahap yang pen- ting dalam proses penelitian, karena
mempunyai implikasi signifikan terhadap kualitas hasil penelitian. Apabila sampel yang diambil salah, maka
generalisasi yang dibuat pun akan salah. Untuk mendapatkan sampel yang mencerminkan kondisi populasi
pene- litian, diperlukan kriteria baku seperti akurasi, kesa- hihan, keandalan serta penyesuaian terhadap
kendala biaya dan waktu. Diperlukan kehati-hatian dalam menentukan teknik pemilihan sampel, khususnya
dalam penelitian di bidang perumahan dan permu- kiman yang permasalahannya bersifat multidimen- sional.

10
DAFTAR PUSTAKA

Berk, M Görkhan. “Assessment of the Effect of an External Factor for Dwelling Occupants’
Satisfaction: Access to Basic Activities”. Methodologies in Housing Research Confe- rence. 22-24
September, Sweden, Stockholm, 2003.
Freedman, David A. Sampling. Department of Statis- tic University of California, Berkley,
2004.
Friedrich, Gustav W. Sampling Theory. Methods of Inquiry Syllabus: 154. Fall, 2003.

11
12
10

Anda mungkin juga menyukai