DI SUSUN
OLEH :
KELOMPOK 5
BANDA ACEH
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul “TEHNIK PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA”
tepat waktu.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih setulusnya
kepada ibu ERYANI, ST.M.T yang telah membimbing kami dalam
mempelajari materi ini.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................5
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................6
1.3 Manfaat..........................................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................7
2.1 Teknik Pengumpulan Data.........................................................................................7
2.1.1 Teknik Pengumpulan Data Dalam Penelitian Kualitatif...................................8
2.1.2 Teknik Pengumpulan Data Dalam Penelitian Kuantitatif.................................12
2.2 Teknik Analisis Data....................................................................................................14
2.2.1 Teknik Analisa Data Kualitatif.........................................................................15
2.3 Teknik Sampling..........................................................................................................17
2.3.1 Definisi Teknik Sampling.................................................................................17
2.3.2 Desain Survei...................................................................................................18
2.3.3 Step sebelum Survei.........................................................................................18
2.3.4 Jenis Teknik Sampling......................................................................................19
2.3.4.1 Sampling Probabilitas..........................................................................20
2.3.4.2 Sampling Nonprobabilitas...................................................................24
2.4 VALIDASI...................................................................................................................26
2.4.1 Pengertian Validasi (Validasi adalah tindakan pembuktian).............................26
2.4.2 Tujuan Validasi................................................................................................27
2.4.3 Konsep Validitas..............................................................................................27
2.4.4 Contoh Validasi................................................................................................30
BAB III PENUTUP...............................................................................................................31
3.1 KESIMPULAN...........................................................................................................31
3.2 Saran............................................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................33
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Manfaat
Manfaat yang akan diperoleh.
1.1.5 Mengetahui deskripsi tehnik analisis data
1.1.6 Mengetahui deskripsi teknik sampling.
1.1.7 Mengetahui deskripsi analisa data
1.3.4 Mengetahui deskripsi validasi
BAB II
PEMBAHASAN
Ada dua hal utama yang mempengaruhi kualitas hasil penelitian, yaitu
kualitas instrument penelitian, dan kualitas pengumpulan data. Kualitas intrumen
penelitian berkenaan dengan kualitas pengumpulan data, dan kualitas pengumpulan
data berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrument, dan kualitas
pengumpulan data berkenaan dengan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk
mengumpulkan data. Oleh karena itu, instrument yang telah teruji validitas dan
reliabiltasnya, belum tentu menghasilkan data valid dan reliable, apabila instrument
tersebut tidak digunakan secara tepat dalam pengumpulan datanya.
Pengumpulan data merupakan hal yang terpenting di dalam kegiatan
penelitian ilmiah, karena pada umumnya pengumpulan data pasti sangat diperlukan
kecuali untuk penelitian eksploratif, untuk menguji hipotesa yang telah
dirumuskannya..
Pengumpulan data bukanlah hal yang sepele walaupun setiap orang
memiliki kecenderungan di dalam melihat dan memandang objek yang ingin diteliti.
Karena ketika pengalaman dalam proses pengumpulan data semakin sedikit, maka
kemungkinan untuk dipengaruhi oleh keinginan pribadi semakin besar. Oleh karena
itu pengumpulan data membutuhkan pengalaman dan keahlian yang cukup untuk
melakukannya.
Mengumpulkan data memang merupakan pekerjaan yang melelahkan dan
kadang sulit. Ketika pengumpulan data ini dilakukan oleh orang lain selain peneliti,
maka sedikit banyak akan dipengaruhi oleh orang yang melakukannya, maka jika
pengumpul data melakukan kesalahan sedikitpun dalam proses tersebut, maka ia akan
mempengaruhi data yang diberikan oleh responden, dan kesimpulannya dapat
menjadi salah. Dengan demikian pengumpulan data merupakan hal sangat penting di
dalam penelitian.
Teknik wawancara sebagai salah satu teknik pengumpulan data ada dua
macam :
A. Wawancara tersetruktur
wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila
peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa
yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpul data
telah menyiapkan instrumen penlitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang
alternatif jawabannya pun telah disiapkan. Di dalam wawancara terstruktur ini setiap
responden diberi pertanyaan yang sama, dan pengumpul data mencatatnya. Dengan
wawancara terstruktur ini pula, pengumpul data dapat menggunakan beberapa
pewawancara sebagai pengumpul data, supaya setiap pewawancara mempunyai
ketrampilan yang sama, maka diperluakan training kepada calon pewawancara.
B. Wawancara Tidak Terstruktur
wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas, di mana peneliti
tidak menggunakan [edoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan
lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya
berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.
Dalm wawancara tidak terstruktur, peneliti belum mengetahui secara pasti data
apa yang akan diperoleh, sehingga peneliti lebih banyak mendengarkan apa yang
diceritakan oleh responden. Dan berdasarkan analisis terhadap setiap jawaban dari
responden tersebut, maka peneliti dapat mengajukan pertanyaan berikutnya yang
lebih terarah pada suatu tujuan.
C. wawancara Semiterstruktur
wawancara semiterstruktur ini sudah termasuk dalam kategori in dept interview,
di mana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawncara
terstruktur. Tujuan wawancara spserti ini adalah untuk menemukan permasalahan
yang lebih terbuka, di mana pihka yang diajak wawancara dimintai pendapat, ide-
idenya. Dalam melakukan wawancara ini, peneliti perlu mendengarkan secara teliti
dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan.
Observasi
Observasiatau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan
data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang
berlangsung. Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang
(tempat), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, dan
perasaan. Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran
realistik perilaku atau kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu
mengerti perilaku manusia, dan untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap
aspek tertentu melakukan umpan balik terhadap pengukuran tersebut.
Beberapa bentuk observasi yang dapat digunakan dalam penelitian kualitatif,
yaitu observasi partisipasi, observasi tidak terstruktur, dan observasi kelompok tidak
terstruktur.
Observasi partisipasi (participant observation) adalah metode
pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian
melalui pengamatan dan pengindraan dimana observer atau peneliti
benar-benar terlibat dalam keseharian responden.
Observasi tidak berstruktur adalah observasi yang dilakukan tanpa
menggunakan guide observasi. Pada observasi ini peneliti atau
pengamat harus mampu mengembangkan daya pengamatannya dalam
mengamati suatu objek.
Observasi kelompok adalah observasi yang dilakukan secara
berkelompok terhadap suatu atau beberapa objek sekaligus.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam observasi adalah topografi, jumlah
dan durasi, intensitas atau kekuatan respon, stimulus kontrol (kondisi dimana perilaku
muncul), dan kualitas perilaku.
Dokumen
Dokumen adalah merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Sejumlah
besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi.
Sebagian besar data yang tersedia adalah berbentuk surat-surat, catatan harian,
cenderamata, laporan, artefak, foto, dan sebagainya. Sifat utama data ini tak
terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk
mengetahui hal-hal yang pernah terjadi di waktu silam. Secara detail bahan
dokumenter terbagi beberapa macam, yaitu otobiografi, surat-surat pribadi, buku
atau catatan harian, memorial, klipping, dokumen pemerintah atau swasta, data di
server dan flashdisk, data tersimpan di website, dan lain-lain.
Triangulasi
Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik
pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti telah
menggunakan triangulasi, maka sebenarnya peneliti telah mengumpulkan data
sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan
berbagi teknik pengumpulan data dan berbagi sumber data.
Triangulasi teknik, berarti peneliti menggunakan teknik
pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber
yang sama secara serempak. Triangulasi sumber berarti untuk mendapatkan
data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama.Dalam hal ini,
Susan Stainback(1988), menyatakan bahwa tujuan dari triangulasi bukanlah
untuk mencari kebenaran tentang beberapa fenomena, tetapi lebih pada
peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan.[8]
3. Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai cirI yang specifi bila
dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dengan kuesioner. Kalau
wawancara dan kuesioner selalu berbicara dengan orang, maka metode observasi
tidak terbatas pada orang tetapi juga objek-objek alam yang lain.
Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat dibedakan
menjadi observasi partisipan maupun observasi non participant.
1. Observasi Patisipan (observasi Berperan Serta)
Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari dengan orang yang
sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil
melakukan penelitian, peniliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data,
dan ikut merasakan suka dukanya. Dengan ini, maka data akan diperoleh dengan
lebih lengkap , tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku
yang nampak.
2. Observasi Non Partisipan
Dalam observasi ini peneliti tidak terlibat lagsung dan hanya sebagai pengamat
independent. Peneliti mencatat, menganalisa dan selanjutnya dapat membuat
kesimpulan tentang prilaku masyarakat. Dalam observasi non participant ini peniliti
tidak akan mendapatkan data yang mendalam dan tidak sampai pada tingkat makna.
Makna adalah nilai di balik prilaku yang tampak, terucapkan, dan yang tertulis.
Contohnya :
seorang peneliti memiliki daftar 100 orang populasi dan ingin memilih
10 orang untuk menjadi sampel. Pertama, semua orang dalam populasi ditandai
dengan nomor 1-100. Nomor tersebut lalu diacak. Pengacakan bisa meniru
model arisan atau sekarang bisa menggunakan aplikasi acak nomor. 10 individu
yang nomornya keluar menjadi sampel penelitiannya. Teknik ini biasanya
digunakan pada populasi yang homogen. Misal seseorang ingin meneliti
tentang proses belajar di kelas dalam satu kelas. Total muridnya berjumlah 100
orang. Peneliti tersebut bisa mewawancarai secara mendalam 10 orang sebagai
sampel.
Contohnya :
Misalnya, seorang peneliti ingin meneliti besarnya pendapatan
perbulan dari tiap-tiap keluarga di suatu desa. Oleh karena tidak terdapat data
mengenai jumlah keluarga di desa tersebut maka desa tersebut dibagi menjadi
dukuh-dukuh. Dukuh tersebut dijadikan unsur sampling. Dukuh yang ada
diberi nomor dan dipilih secara acak sebuah dukuh atau lebih sebagai sampel.
Oleh karena unsur penelitian adalah keluarga atau rumah tangga, maka semua
rumah tangga yang ada dalam unsur sampel yang terpilihlah yang diteliti.
Keuntungan dari metode ini adalah tidak diperlukannya daftar
kerangka sampling dengan unsur-unsurnya, tetapi keburukannya adalah
sangat sulit untuk menghitung standar kesalahannya.
2.4 VALIDASI
Validasi adalah kegiatan untuk mengukur sejauh mana perbedaan skor yang
mencerminkan perbedaan sebenarnya antar individu, kelompok, atau situasi
menyangkut karakteristik yang diukur, atau mengukur sejauh mana kesalahan
sebenarnya pada individu, kelompok yang sama dari satu situasi ke situasi yang
lain (Hendri, 2009).
Validasi adalah tindakan pembuktian dengan cara yang sesuai bahwa tiap
bahan, proses, prosedur, kegiatan sistem, perlengkapan atau mekanisme yang
digunakan dalam produksi maupun pengawasan mutu akan selalu mencapai hasil
yang diinginkan (BPOM RI, 2006).
Untuk menemukan bukti sebagai validitas, maka ada beberapa pendekatan atau
konsep validitas yang dibagi menjadi tiga yaitu, validitas isi, validitas konstruk, dan
validitas empiris atau kriteria. Konsep validitas adalah sebagai berikut:
Validitas Isi
Validitas isi yaitu untuk membuktikan seberapa jauh dalam sebuah
uji untuk mengukur tingkat penguasaan terhadap isi atau konten tertentu
yang seharusnya dikuasai untuk tujuan pembelajaran.
Oleh sebab itu, validitas isi dinilai oleh orang yang ahli
dibidangnya dengan menilai kisi-kisi uji tersebut sudah mewakili atau
mencerminkan keseluruhan isi atau konten yang seharusnya dikuasai secara
proporsional.
Tata bahasa
Definisi operasional variabel
Representasi sesuai dengan variabel yang diteliti
Jumlah soal
Format jawaban
Waktu pengerjaan
Populasi sampel
Format penulisan
Validitas Konstruk
Validitas konstruk yaitu berfokus pada kualitas alat ukur yang
menunjukkan hasil pengukuran yang sama dengan definisi konseptual
(teoritis) yang sudah ada. Definisi setiap variabel harus jelas agar
penilaian validitas konstruk menjadi lebih mudah.
Validitas Kriteria
Validitas kriteria yaitu untuk mengukur perbandingan antara
instrumen yang sedang dikembangkan dengan instrumen yang dianggap
sebanding. Jenis validitas kriteria dibagi lagi menjadi 2, yaitu validitas
kriteria prediktif dan validitas kriteria bersamaan.
Validasi tes hasil belajar siswa seperti bentuk tes essay dan objektif (pilihan
ganda, analisa hubungan, mencocokkkan, betul-salah) atau kombinasi keduanya
yang kemudian validasi tersebut dinilai oleh ahli yaitu guru. Dengan adanya
validasi tes hasil belajar untuk memenuhi kaidah instrument yang berkualitas.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan dari penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Teknik
pengambilan data merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian, karena data
merupakan unsur untuk memperoleh kesimpulan dan jawaban dari apa yang diteliti.
Ketika proses tersebut keliru secara teknis, maka akan menghasilkan kesimpulan
yang keliru. Sehingga penting kemudian untuk mengetahui teknik pengambilan data.
Teknik pengambilan data pada penelitian kualitatif meliputi; wawancara, observasi,
dokumen, triangulasi dan focus group discussion. Sedangkan teknik untuk
mengumpulkan data dalam penelitian kuantitatif adalah observasi, kuesioner(angket),
dan interview.
Sedangkan teknik analisis data dari penelitian kuantitatif adalah reduksi data,
display data, dan menyusun kesimpulan. Sedangkan untuk penelitian kuantitatif dalah
persiapan, tabulasi, dan penerapan data sesuai dengan pendekatan yang ditempuh
dengan statistik deskriptif dan statistik inferensial.
Teknik sampling adalah cara-cara yang dilakukan untuk mengambil
sampel data dari suatu populasi sehingga didapatkan data yang dapat mewakili
populasi.
Teknik sampling probabilitas yang meliputi: Random Sampling
Sederhana, Pengambilan Sampel Acak Distratifikasi, dan Cluster Sampling. Teknik
sampling nonprobabilitas meliputi: Teknik Sampling Sistematis (Systematical
Sampling), Teknik Sampling Kebetulan (Accidental Sampling), Teknik Sampling
Bertujuan (Porpusive Sampling), Teknik Sampling Kuota (Quota Sampling), dan
Teknik Bola Salju (Snowball Sampling).
Validasi adalah pembuktian tentang kebenaran data yang diteliti, valid atau
tidak terhadap suatu instrument. Instrument penelitian adalah suatu alat untuk
pengumpulan data atau untuk mengukur objek penelitian sehingga didapatkan data
untuk validasi.
3.2 Saran
Adapun saran yang bisa disampaikan, antara lain:
Seorang peneliti yang akan melakukan penelitian harus memahami
dengan baik teknik pengambilan data yang sesuai digunakan dalam
penelitiannya.
Seorang peneliti harus memahami benar teknik pengambilan data. Data
yang dibutuhkan peneliti berupa data populasi maupun data sampel. Data
sampel sering digunakan dalam penelitian karena alasan efektif dan
efisien, teknik pengambilan data sangat berpengaruh terhadap data yang
akan diperoleh dalam penelitian.
DAFTAR PUSTAKA