Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH METODELOGI PENELITIAN

JENIS JENIS PENELITIAN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah

Satu Tugas Mata Kuliah Metodelogi

Penelitiam

Disusun oleh :

NABILLA SATIRAH 2105160587

Yang diampuh oleh :

ADE GUNAWAN., Dr ., SE., M. Si.

PROGRAM STUDI MANAJEMAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH SUMATERA UTARA

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji serta Syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahuwata’ala yang mana atas

segala rahmat, berkat serta karunia-Nya makalah ini dapat terselesaikan. Tidak lupa sholawat

serta salam kami panjatkan kepada Nabi kita, yakni Muhammad Shallahu’alaihiWassallam.

Makalah ini yang berjudul “JENIS JENIS PENELITIAN” ini bertujuan untuk memenuhi

tugas dari mata kuliah Metodelogi Penelitian, selain dari itu juga makalah ini bertujuan untuk

menambah pengetahuan serta meningkatkan keilmuan mengenai jenis jenis penelitian. Terutama

kami sangat berterima kasih sekali kepada dosen pengampu mata kuliah Metodelogi Penelitian

yakni bapak ADE GUNAWAN., Dr ., SE., M.Si. yang telah memberikan tugas ini sehingga

kami dapat lebih berfikir kritis, logis, dan sistematis. Saya juga memohon maaf apabila dalam

penulisan makalah ini terdapat kesalahan, saya sadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna

oleh karenanya kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan supaya

saya dapat memperbaikinya di kemudian hari.

Medan, 5 Desember 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................................................ ii

BAB I .........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN......................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ...........................................................................................................1

1.3 Tujuan Perumusan Masalah ...........................................................................................2

BAB II........................................................................................................................................3

PEMBAHASAN ........................................................................................................................3

2.1 Penelitian Dasar/Fundamental Research ........................................................................3

2.2 Penelitian Terapan/Applied Research ..............................................................................6

2.3 Penelitian Kuantitatif/Quantitative Research ..................................................................9

2.4 Penelitian Kualitatif/Qualitative Research. ................................................................... 12

2.5 Teknik Pengumpulan Data Kuantitatif (Survey, Correlation, Causal Comparative,


Experiment). ........................................................................................................................ 16

2.6 teknik pengupulan data kualitatif (Etnography, Action Research, Case Study,
Grounded Theory, Historical) ............................................................................................. 17

2.7 Populasi dan Sampel Kuantitaitf .................................................................................. 19

2.8 Populasi dan Sampel Kualititaitf .................................................................................. 21

BAB III .................................................................................................................................... 24

PENUTUP ............................................................................................................................... 24

3.1 KESIMPULAN .............................................................................................................. 24

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

tujuan dan kegunaan tertentu. Data yang diperoleh melalui penelitian itu adalah data empiris

(teramati) yang mempunyai kriteria tertentu yaitu valid, reliabel, dan obyektif. Oleh karena itu,

secara umum data yang telah diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk memahami,

memecahkan, dan mengantisipasi masalah. Adapun permasalahan yang akan dikaji oleh

peneliti dalam penelitiannya adalah merupakan masalah yang bersifat sosial serta dinamis.

Secara umum penelitian dapat diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data

yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Beberapa ahli

dan peneliti telah menggolongkan penelitian ke dalam berbagai jenis ragam penelitian sesuai

kriteria yang diterapkan menurut kepentingan penelitian. Penelitian dapat digolongkan / dibagi ke

dalam beberapa jenis berdasarkan kriteria-kriteria tertentu, antara lain berdasarkan pendekatan,

berdasarkan fungsi dan berdasarkan tujuan.

Jenis penelitian sangat beragam macamnya, disesuaikan dengan cara pandang dan dasar

untuk memberikan klasifikasi akan jenis penelitian tersebut. Secara umum jenis penelitian

didasarkan pada cara pandang etika penelitian dan pola pikir yang melandasi suatu model

konseptual.

1.2 Rumusan Masalah

Saya telah menyusun beberapa hal yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain :

1. Definisi, tujuan, konsep, dan contoh penelitian dasar/Fundamental Research.

2. Definisi, tujuan, konsep, dan contoh penelitian terapan/Applied Research .

3. Definisi, penjelasan, dan contoh penelitian kuantitatif/Quantitative Research.

1
4. Definisi, penjelasan, dan contoh penelitian kualitatif/Qualitative Research.

5. Definisi, penjelasan, dan contoh teknik analisis data kuantitatif (Survey, Correlation,

Causal Comparative, Experiment).

6. Definisi, penjelasan, dan contoh teknik analisis data ranting kualitatif (Etnography, Action

Research, Case Study, Grounded Theory, Historical).

7. Definisi, penjelasan, dan contoh populasi dan sampel kuantitatif.

8. Defnisi, penjelasan, dan contoh populasi dan smapel kualitatif.

1.3 Tujuan Perumusan Masalah


1. Untuk mengetahui penjelasan mengenai definisi, tujuan, konsep, dan contoh penelitian

dasar/Fundamental Research.

2. Untuk mengetahui penjelasan mengenai definisi, tujuan, konsep, dan contoh penelitian

terapan/Applied Research .

3. Untuk mengetahui definisi, penjelasan, dan contoh penelitian kuantitatif/Quantitative

Research.

4. Untuk mengetahui definisi, penjelasan, dan contoh penelitian kualitatif/Qualitative

Research.

5. Untuk mengetahui definisi, penjelasan, dan contoh teknik analisis data kuantitatif (Survey,

Correlation, Causal Comparative, Experiment).

6. Untuk mengetahui definisi, penjelasan, dan contoh teknik analisis data ranting kualitatif

(Etnography, Action Research, Case Study, Grounded Theory, Historical).

7. Untuk mengetahui definisi, penjelasan, dan contoh populasi dan sampel kuantitaitf.

8. Untuk mengetahui defini, penjelasan, dan contoh populasi dan sampel kualitatif.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Penelitian Dasar/Fundamental Research

Pengertian penelitian dasar menurut para ahli antara lain:

a. LIPI

Penelitian dasar didefinisikan sebagai setiap penelitian yang berusaha mengembangkan

kompetensi ilmiah atau untuk mengungkap topik studi baru tanpa tujuan praktis yang pasti dalam

pikiran. Hal ini menunjukkan bahwa manfaat temuan penelitian tidak segera direalisasikan tetapi

akan terwujud dalam jangka panjang.

b. Lembaga Informasi Hukum

Penelitian dasar, sering dikenal sebagai penelitian, adalah studi sistematis untuk memahami

fitur mendasar dari kejadian dan fakta yang dapat diamati yang tidak memiliki aplikasi khusus

untuk proses atau produk tertentu.

c. Metodologi Penelitian

Penelitian dasar, juga dikenal sebagai penelitian murni, jarang menghasilkan hasil yang dapat

langsung diterapkan dalam praktik. Keingintahuan dan keinginan untuk mempelajari lebih lanjut

tentang topik penelitian tertentu mendorong penelitian dasar. Bentuk penelitian ini menambah

pengetahuan akademis dalam topik tertentu.

Penelitian dasar cenderung membuat generalisasi yang luas tentang suatu fenomena, dan

filosofinya dapat diringkas sebagai "pengumpulan pengetahuan demi mengetahui". Penelitian

dasar biasanya berusaha menjawab pertanyaan mengapa, apa, dan bagaimana, dan cenderung

menambah pengetahuan di lapangan. Berbeda dengan penelitian dasar adalah penelitian terapan

3
yang bertujuan untuk memecahkan masalah tertentu, sehingga temuan penelitian terapan memiliki

implikasi praktis langsung.

d. Pikiran Sangat Baik

Kata "penelitian dasar" mengacu pada studi dan penelitian yang bertujuan untuk memperluas

tubuh pengetahuan ilmiah. Pendekatan studi ini seringkali sepenuhnya teoretis, bermaksud untuk

meningkatkan pemahaman kita tentang fenomena atau perilaku tertentu, tetapi mereka tidak

berusaha untuk mengatasi atau memperbaiki masalah ini.

Penelitian dasar memiliki beberapa ciri sebagai berikut:

1. Meningkatkan pemahaman tentang prinsip-prinsip dasar.

2. Membangun pengetahuan baru.

3. Seringkali murni teoritis.

4. Biasanya sumber ide-ide ilmiah baru atau perspektif baru tentang dunia.

5. Meletakkan dasar ilmu.

6. Dapat menggunakan pendekatan eksploratif, deskriptif, atau eksplanatori. Namun, yang

paling umum adalah penelitian eksplanatori.

7. Terutama akademik atau dilakukan oleh universitas.

8. Membantah atau mendukung teori yang menjelaskan bagaimana dunia beroperasi.

9. Meningkatkan basis pengetahuan atau pemahaman ilmiah manusia tentang fenomena.

10. Tidak berusaha memecahkan masalah.

11. Hasil tidak memiliki potensi atau nilai ekonomi langsung.

12. Menghasilkan ide, prinsip, dan teori baru atau sekadar memperluas pengetahuan manusia.

13. Tidak ada penggunaan praktis langsung memperluas pengetahuan tentang berbagai hal.

14. Tidak dimaksudkan untuk membuat atau menciptakan sesuatu.

4
Penelitian dasar didefinisikan sebagai penelitian yang bertujuan untuk memajukan ilmu

pengetahuan dan teknologi dengan memajukan teori-teori yang ada dan penemuan teori-teori baru.

Penelitian dasar, juga dikenal sebagai penelitian murni atau penelitian fundamental, adalah

penelitian yang ditujukan untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan bertujuan untuk mengembangkan

teori-teori yang ada atau menemukan yang baru. Peneliti yang melakukan penelitian dasar mencari

pengetahuan lebih lanjut tanpa memperhatikan langsung menerapkan temuan penelitian.

Penelitian dasar memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perumusan dan pengujian

hipotesis yang akan mendukung penelitian terapan. Riset dasar lebih mementingkan pemahaman,

penjelasan, dan peramalan peristiwa alam dan sosial. Temuan penelitian dasar mungkin tidak dapat

mengatasi masalah secara langsung, tetapi dapat membantu untuk memperbaikinya (Dharma,

2008). Tujuan penelitian dasar adalah untuk memperluas ilmu pengetahuan dan hukum dalam

kehidupan sehari-hari.

Karena penelitian dasar bersifat abstrak dan umum, maka dapat digeneralisasikan. Penelitian

dasar tidak menjawab masalah yang sebenarnya secara langsung melainkan berfungsi sebagai

landasan untuk memecahkan masalah praktis. Dengan kata lain, temuan penelitian dasar dapat

berdampak pada kehidupan sehari-hari.

Contoh penelitian dasar yang erat kaitannya dengan topik pendidikan antara lain kajian

tentang unsur-unsur yang mempengaruhi kecerdasan manusia terhadap hasil belajar. Temuan

penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai pedoman untuk memahami komponen-komponen yang

mempengaruhi proses pembelajaran.

5
Beberapa contoh dari penelitian dasar antara lain :

 Ekonomi: Menyelidiki penyebab dan dampak inflasi.

 Pendidikan: Meneliti dampak pembelajaran jarak jauh terhadap kinerja akademik.

 Teknik: Meneliti bahan untuk meningkatkan teknologi baterai.

 Ilmu Pertanian: Mempelajari dampak praktik pengelolaan hama terhadap hasil panen.

 Ilmu Lingkungan: Mempelajari dampak plastik terhadap kehidupan laut.

2.2 Penelitian Terapan/Applied Research

Para ahli juga merumuskan pengertian dari penelitian terapan, yaitu:

 Nazir

Menurut Nazir, penelitian terapan adalah proses penyelidikan yang dilakukan secara hati-hati,

sistematik, dan terus-menerus pada suatu masalah. Tujuannya adalah untuk menggunakannya

dengan segera untuk suatu keperluan tertentu.

 Hunt

Penelitian terapan menurut Hunt adalah penyelidikan yang dilakukan dengan cara menggunakan

pengetahuan ilmiah, tujuannya adalah untuk menyelesaikan suatu masalah.

 Jujun S. Sumantri

Sedangkan menurut Jujun S. Sumantri, penelitian terapan merupakan penelitian yang dilakukan

dengan tujuan untuk memecahkan masalah-masalah praktis yang ada.

6
Berdasarkan berbagai pengertian penelitian terapan di atas, dapat disimpulkan bahwa

penelitian terapan adalah sebuah penelitian yang dilakukan dengan mengangkat sebuah masalah

yang ada dengan tujuan untuk memecahkan masalah tersebut dan mengembangkan solusinya

dengan segera.

Penelitian terapan yang dilakukan bertujuan untuk menghasilkan solusi untuk masalah

itu. Solusi itu bisa berbentuk inovasi berupa teknologi maupun produk yang pada akhirnya bisa

langsung diaplikasikan atau diterapkan.

Ciri-Ciri Penelitian Terapan

Berikut ini merupakan 5 ciri-ciri penelitian terapan yang harus diketahui sebelum lanjut pada

tahapan selanjutnya.

 Menyelesaikan Masalah-Masalah Praktis

Ciri pertama dari penelitian terapan adalah fungsinya yang adalah untuk memecahkan masalah-

masalah praktis dan spesifik. Masalah praktis dan spesifik yang dimaksud adalah masalah yang

berdampak pada masyarakat, pekerjaan, kehidupan, serta kesehatan secara menyeluruh.

 Dilakukan untuk Menemukan Kebenaran Objektif

Metode penelitian terapan berguna untuk menemukan kebenaran yang objektif atau yang

sebenarnya, tanpa ada pengaruh dan pendapat pribadi. Kebenaran objektif ini didapatkan dari

pengumpulan data dari sumber pertama.

7
 Berfokus pada Gejala Alam dan Gejala Sosial

Pada penelitian terapan, fokus utamanya adalah pada gejala alam dan gejala sosial. Alasannya

adalah gejala alam dan gejala sosial memiliki keunggulan dan kelemahan yang dapat

memengaruhi manusia jika dibiarkan saja. Penelitian terapan berfungsi untuk mencegah

munculnya kondisi yang buruk.

 Mementingkan Validitas Eksternal

Ciri keempat dari penelitian terapan adalah lebih mementingkan validitas eksternal. Pada setiap

penelitian, validasi adalah hal yang penting. Namun pada penelitian terapan, validitas eksternal

merupakan hal yang penting. Validitas eksternal adalah validitas yang mengacu pada sejauh apa

temuan ilmiah dapat digunakan ke populasi lain.

 Perlu Pengolahan Data yang Tepat

Pengolahan data adalah hal yang penting dan harus diperhatikan dalam penelitian terapan. Proses

pengolahan data yang tepat akan membantu proses pembuatan kesimpulan dan bagaimana

penerapan solusi.

Beberapa contoh dari penelitian dasar antara lain :

 Ekonomi: Menilai dampak kebijakan perpajakan baru terhadap belanja konsumen.

 Pendidikan: Mengevaluasi efektivitas metode pengajaran online terhadap kinerja siswa.

 Teknik: Mengembangkan baterai yang lebih efisien dan ringan untuk mobil listrik.

8
 Pertanian: Memperkenalkan varietas tanaman hasil rekayasa genetika untuk

meningkatkan hasil dan ketahanan terhadap hama.

 Ilmu Lingkungan: Merancang metode penjernihan air menggunakan energi matahari di

daerah terpencil.

2.3 Penelitian Kuantitatif/Quantitative Research

Menurut KBBI, Kuantitatif artinya berdasarkan jumlah atau banyaknya. Penelitian

Kuantitatif adalah penelitian yang mengambil data dalam jumlah yang banyak. Bisa puluhan,

ratusan, atau mungkin ribuan. Hal ini dikarenakan populasi responden penelitian kuantitatif sangat

luas. Sedangkan menurut ahli Penelitian kuantitatif menurut Sugiyono (2019), adalah

suatu metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat positivisme, sebagai metode ilmiah atau

scientific karena telah memenuhi kaidah ilmiah secara konkrit atau empiris, obyektif, terukur,

rasional, serta sistematis.

Tujuan Penelitian Kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan metode kuantitatif bertujuan

untuk menguji hipotesis dengan menggunakan teori-teori yang sudah ada. Jadi, penelitiannya

cenderung objektif dan tidak mendalam.

Ciri-Ciri Penelitian Kuantitatif

Metode penelitian kuantitatif mempunyai karakteristik atau ciri sebagai berikut:

 Memiliki dua atau lebih variabel yang diukur pengaruhnya

Pada penelitian di atas, variabelnya adalah Aplikasi Tiktok dan Minat Belanja Masyarakat

Jakarta.

9
 Masalah penelitiannya menanyakan tentang ada atau tidaknya pengaruh antar variabel

Bisa kita lihat bahwa penelitian tadi bertujuan untuk melihat pengaruh Aplikasi Tiktok terhadap

Minat Belanja Masyarakat Jakarta.

 Menggunakan sampel dan prinsip keterwakilan

Artinya, metode kuantitatif tidak mengambil data dari seluruh populasi, melainkan dari sampel

dengan menggunakan rumus tertentu. Sampel adalah wakil atau sebagian dari populasi yang

memiliki sifat dan karakteristik yang sama.

 Bersifat objektif

Penelitian kuantitatif bersifat objektif. Data yang disajikan bersifat sebenarnya, tidak

ditambahkan atau dikurangi dengan opini pribadi peneliti.

 Relatif singkat

Penelitian kuantitatif sering dipilih karena tidak memerlukan waktu yang lama untuk menarik

dan menyajikan data.

Kelebihan Metode Kuantitatif

 Hemat waktu, biaya, dan tenaga

Peneliti bisa memperoleh informasi dari banyak responden sekaligus dengan menggunakan

kuesioner yang disebarkan via internet. Peneliti tidak perlu mewawancarai atau mendatangi

tempat tinggal responden.

10
 Hasil akurat

Informasi atau data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan aplikasi statistik SPSS,

sehingga hasilnya lebih valid dan reliabel, tanpa melibatkan opini pribadi peneliti.

Kekurangan Metode Kuantitatif

 Memerlukan populasi besar

Supaya hasil penelitian akurat, peneliti membutuhkan ukuran sampel minimal 30 responden.

Populasi yang terlalu sedikit akan membuat hasil penelitian menjadi bias dan kurang objektif.

 Jawaban responden tidak mendalam dan detail

Peneliti sudah menyiapkan opsi jawaban yang bisa dipilih responden pada kuesioner, sehingga

informasi yang diperoleh cenderung singkat dan tidak mendalam.

Contoh Penelitian Kuantitatif

Penelitian kuantitatif banyak digunakan dalam ilmu alam maupun ilmu sosial. Beberapa contoh

judul penelitiannya bisa kamu lihat sebagai berikut:

 Hubungan antara Stres dengan Perilaku Merokok Mahasiswa Universitas ABC.

 Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Kepatuhan Berobat Penderita Diabetes pada

Masyarakat Desa XYZ.

 Hubungan Kinerja Customer Service dengan Tingkat Kepuasan Nasabah Bank Alta.

 Hubungan Lingkungan Kerja dengan Produktivitas Karyawan Perusahaan PT Ruang

Raya.

11
 Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Perilaku Pencegahan COVID-19 Warga

Kelurahan Tebet Utara

2.4 Penelitian Kualitatif/Qualitative Research.

Penelitian kualitatif dapat dipahami sebagai metode penelitian yang menggunakan data

deskriptif berupa bahasa tertulis atau lisan dari orang dan pelaku yang dapat diamati. Pendekatan

kualitatif ini dilakukan untuk menjelaskan dan menganalisis fenomena individu atau kelompok,

peristiwa, dinamika sosial, sikap, keyakinan, dan persepsi.

Adapun definisi penelitian kualitatif menurut ahil adalah :

 Lexy J Moleong

Lexy J. Moleong (2005:6) mengungkapkan metode kualitatif bertujuan untuk memahami

fenomena yang dialami oleh subjek penelitian. Termasuk dengan menjelaskan tingkah laku,

persepsi, motivasi, tingkah laku, dan lain-lain secara keseluruhan, dari segi bahasa dan dalam

konteks alam tertentu, dengan menggunakan berbagai metode alam.

 Sugiyono

Sugiyono (2009:15) mengungkapkan definisi penelitian pendekatan kualitatif didasarkan

pada filosofi post-positivis yang digunakan oleh peneliti untuk mempelajari keadaan objek-objek

alam utama (bukan eksperimen). Sarana meliputi pengambilan sampel data yang ditargetkan dari

sumber data. Metode survei menggunakan triangulasi (kombinasi), analisis data bersifat induktif

atau kualitatif, dan temuan kualitatif berarti bukan generalisasi.

12
 Suryono

Saryono (2010) mengungkapkan bawah studi kualitatif dirancang untuk menyelidiki,

menemukan, menjelaskan, dan menjelaskan kualitas atau keistimewaan dampak sosial yang tidak

dapat dijelaskan, diukur, atau dijelaskan dengan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian.

Menurut Rachmat Kriyantono, tujuan penelitian dengan pendekatan kualitatif adalah untuk

menjelaskan secara rinci fenomena yang terjadi di masyarakat dengan mengumpulkan data secara

rinci dan lengkap. Hal ini menunjukkan bahwa integritas dan kedalaman data yang diselidiki

sangat penting dalam penelitian ini.

Menurut Rachmat Kriyantono, semakin dalam dan teliti data yang diperoleh, semakin

tinggi kualitas survei yang dilakukan. Dalam prakteknya, jumlah objek yang akan disurvei

biasanya sedikit karena kedalaman data lebih penting daripada jumlah data.

Ciri-Ciri atau Karakteristik Penelitian Kualitatif

Berdasarkan pengertian di atas, penelitian dengan pendekatan kualitatif memiliki ciri-ciri atau

karakteristik yang berbeda dengan pendekatan lainnya, seperti berikut ini:

 Sumber Data dari Lingkungan Alam

13
Sumber daya yang digunakan dalam penelitian ini biasanya berasal dari lingkungan alam, yaitu

berbagai peristiwa yang terjadi dalam kondisi dan situasi sosial. Proses penelitian dilakukan

melalui interaksi langsung melalui observasi, pencatatan, dan penggalian sumber-sumber yang

berkaitan dengan peristiwa yang diteliti.

 Deskriptif Analitik

Proses pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi, wawancara, analisis dan

dokumentasi. Jika format ini bukan format numerik, mereka akan ditempatkan di situs survey.

Analisis data berupa penjelasan situasi yang diteliti sedangkan penyajiannya berupa penjelasan

cerita.

 Fokus ke Proses

Studi ini menggabungkan data dan informasi yang dibutuhkan dengan pertanyaan untuk

memperjelas proses. Pertanyaan-pertanyaan tersebut memberikan penjelasan tentang status

kegiatan, prosedur, tahapan, alasan, dan interaksi yang terjadi saat proses penelitian berlangsung.

 Sifatnya Induktif

Dalam hal ini penyidikan bersifat induktif. Artinya, ia menggunakan data yang terpisah tetapi

relevan. Kajian ini biasanya dimulai di lapangan. Artinya, dimulai dengan fakta empiris bahwa

peneliti harus melakukan verifikasi langsung di lapangan.

14
Dalam proses ini, peneliti mengeksplorasi proses penemuan dengan mencatat, menganalisis,

melaporkan, dan menyelesaikan kegiatan penelitian. Temuan-temuan di bidang ini, yang masih

berupa teori, prinsip dan konsep, dikembangkan lebih lanjut.

 Mengutamakan Makna

Dalam penelitian kualitatif, makna yang ditransmisikan mengacu pada persepsi orang tentang

peristiwa yang dipelajari. Misalnya kajian tentang peran guru dalam keberhasilan siswa di sekolah.

Peneliti fokus pada pendapat guru tentang siswa sekolah. Cari data, informasi, dan pendapat guru

tentang prestasi akademik siswa, masalah dukungan, dan mengapa siswa tidak didukung. Peneliti

juga memperoleh informasi dari mahasiswa sebagai bahan pembanding. Keakuratan data dan

informasi partisipan dikomunikasikan oleh peneliti sehingga hasil penelitian dapat

diinterpretasikan dengan benar.

Contoh Penelitian Kualititatif

Penelitian kualitatif banyak digunakan dalam ilmu alam maupun ilmu sosial. Beberapa contoh

judul penelitiannya bisa kamu lihat sebagai berikut:

 Persepsi Remaja terhadap Isu Kesehatan Mental: Studi Kasus di SMA Global

Bandung.

 Strategi Komunikasi Politik Partai P3K Selama Masa Pilkada di Kota Tangerang

Selatan.

 Representasi Perempuan dalam Drama Korea The Queenmaker.

15
 Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Penerimaan Diri pada Pasien Kanker

Payudara.

 Analisis Beban Mental pada Karyawan Divisi Marketing dengan Metode Nasa TLX

(Studi Kasus pada PT Harapan Bersama).

 Analisis Usaha Ternak Ayam Broiler pada Desa Teluk Pucung.

2.5 Teknik Pengumpulan Data Kuantitatif (Survey, Correlation, Causal Comparative,


Experiment).

Teknik pengumpulan data kuantitatif adalah cara yang digunakan peneliti untuk

menghimpun data , informasi, atau fakta yang dapat diukur. Data yang dikumpulkan umumnya

berupa angka. Selain itu, teknik yang digunakan tergantung dari metodologi penelitian dan latar

belakang masalah yang diteliti. Itulah mengapa pengumpulan data kuantitatif di suatu penelitian

dengan penelitian lainnya bisa saja berbeda.

Pengumpulan data kuantitatif sendiri penting karena bisa digunakan untuk memprediksi masa

depan berdasarkan data numerik yang valid dan reliabel. Tidak hanya berguna untuk data

analyst, pebisnis pun dapat memanfaatkan data kuantitatif untuk membuat keputusan bisnis yang

lebih efektif. Beberapa contoh teknik pengumpulan data kuantitatif yang cukup populer antara

lain :

 Survei

Metode ini menggunakan kuesioner atau angket sebagai instrumen utama untuk

mengumpulkan data dari sampel populasi yang besar dan representatif. Fungsi metode ini adalah

untuk mengukur sikap, opini, preferensi, perilaku, atau karakteristik responden secara cepat dan

efisien.

16
Indikator yang digunakan untuk mengukur data kuantitatif dari metode ini adalah tingkat

respons, tingkat validitas, tingkat reliabilitas, dan tingkat kesalahan dari kuesioner yang

digunakan.

 Eksperimen dan Analisis Isi

Selain survei, terdapat pula jenis metode eksperimen dan analisis isi. Eksperimen adalah

penelitian untuk mencari pengaruh antar variabel dalam kondisi yang terkontrol. Sedangkan

analisis isi bertujuan untuk melihat isi pesan dalam kategori tertentu.

 Kuesioner

Kuesioner merupakan salah satu teknik pengumpulan data atau yang disebut

sebagai instrumen penelitian kuantitatif. Teknik pengumpulan data pada penelitian kuantitatif juga

bisa dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi, atau studi kepustakaan.

Semuanya tergantung dari kebutuhan masing-masing peneliti.

 Causal Comparative

Penelitian kausal komparatif adalah suatu penelitian yang memfokuskan perhatian kepada

kelompok subyek penelitian, kemudian dilanjutkan dengan memperhatikan variabel yang diteliti

yang ada dalam kelompok yang dikomparasikan. Kausal komparatif juga bisa disebut sebagai ex

post facto (Fraenkel and Wallen 2009).

2.6 teknik pengupulan data kualitatif (Etnography, Action Research, Case Study,
Grounded Theory, Historical)

17
 Etnografi

Kajian ini berusaha memperjelas implikasi sosiokultural dengan mengkaji pola dan interaksi

kehidupan antara kelompok sosio kultural tertentu (kelompok dengan budaya yang sama) dalam

ruang atau konteks tertentu.

Etnografi menggunakan dua konsep dasar sebagai dasar penelitian: aspek budaya

(antropologi) dan bahasa (linguistik). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk dan

fungsi bahasa dalam kebudayaan dalam kehidupan masyarakat. Interpretasi kelompok sosial,

sistem yang berjalan, dan interaksi di dalamnya.

 Action Research (Tindakan)

Penelitian tindakan menerjemahkan pengetahuan ke dalam perilaku kehidupan nyata dan

mempelajari bagaimana menanggapi situasi di lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk

memperbaiki proses dan memahami bagaimana praktik pengajaran profesional yang baik dapat

meningkatkan hasil kegiatan.

 Case Study

Studi kasus didasarkan pada peristiwa yang telah terjadi. Penelitian ini melihat interaksi

antara satu variabel dengan variabel lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari

bagaimana peristiwa terjadi secara sistematis dalam jangka waktu yang lama. Studi kasus adalah

jenis penelitian kualitatif yang dilakukan dalam keadaan tertentu dengan menggunakan program,

kegiatan, peristiwa, dan kelompok. Kajian ini akan membantu mendapatkan gambaran kasar

tentang latar belakang, situasi, dan interaksi yang terjadi.

18
 Grounded Theory

Grounded theory merupakan suatu metode kualitatif untuk menghasilkan pengembangan

teori baik dengan pendekatan induktif dan deduktif. Tujuan Grounded theory adalah

menghasilkan hipotesis berdasarkan ide konseptual. Metode riset kualitatif ini dapat dijelaskan

baik dalam riset kualitatif maupun kuantitatif.

 Historical

Jenis penelitian kualitatif historis ini menekankan pada persoalan-persoalan sejarah.

Fokusnya adalah pada peristiwa masa lalu dan rekonstruksinya dengan menggunakan sumber

data dan saksi yang masih ada hingga saat ini. Sumber data dari kajian sejarah adalah catatan

sejarah, artefak, penjelasan lisan, dan saksi yang dapat dipertanggungjawabkan. Sederhananya,

Anda melihat fenomena perkembangan yang didasarkan pada perubahan dari waktu ke waktu.

2.7 Populasi dan Sampel Kuantitaitf

Populasi adalah jumlah keseluruhan responden. Sedangkan sampel merupakan sebagian dari

populasi yang diambil datanya. Jumlah sampel yang diperlukan untuk penelitian kuantitatif antara

lain :

 Rumus Slovin

Rumus Slovin digunakan apabila populasi yang kamu teliti berjumlah kurang dari 1000 orang.

n= sampel

N= populasi

e= tingkat kesalahan, untuk penelitian kuantitatif menggunakan tingkat 10%

19
Contoh:

Nanda ingin meneliti Pengaruh Fasilitas Bimbel Brain Academy Cabang Bekasi dengan Minat
Belajar Siswa. Jumlah seluruh siswa bimbel Brain Academy Cabang Bekasi adalah 550 orang.
Berapa sampel yang diperlukan untuk penelitian?

Jawab:

Jadi, sampel yang diperlukan untuk penelitian di atas berjumlah 85 responden.

 Rumus Yamane

Rumus Yamane digunakan apabila populasi yang kamu teliti berjumlah lebih dari 1000 orang.

n= sampel

N= populasi

d= tingkat kesalahan, untuk penelitian kuantitatif menggunakan tingkat 10%

Contoh:

Nanda ingin meneliti Pengaruh Aplikasi Tiktok terhadap Minat Belanja Masyarakat Jakarta.
Jumlah seluruh pengguna Tiktok di Jakarta adalah 3285 orang. Berapa sampel yang diperlukan
untuk penelitian?

20
Jawab:

Jadi, sampel yang diperlukan untuk penelitian di atas berjumlah 767 responden.

2.8 Populasi dan Sampel Kualititaitf

Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan populasi, karena penelitian kualitatif

berangkat dari kasus tertentu yang pada situasi sosial tertentu dan hasil kajiannya tidak akan di

berlakukan ke populasi, tetapi di transferkan ke tempat lain pada situasi sosial yang memiliki

kesamaan dengan situasi sosial pada kasus yang dipelajari. Sampel dalam penelitian kualitatif

bukan dinamakan responden, tetapi sebagai narasumber, atau partisipan, informan. Sampel dalam

penelitian kualitatif, juga bukan disebut sampel statistic, tetapi sampel teoritis, karena tujuan

penelitian kualitatif adalah untuk menghasilkan teori. Penelitian berangkat dari populasi tertentu,

tetapi karena keterbatasan tenaga, dana, waktu, dan fikiran, maka peneliti menggunakan sampel

sebagai objek yang dipelajari atau sebagai sumber data. Pengambilan sampel secara random.

Berdasarkan data dari sampel tersebut selanjutnya di generalisasikan ke populasi, dimana

sampel tersebut diambil. Dalam penelitian kualitatif, teknik sampling yang sering digunakan

adalah purposive sampling, dan snowball sampling. Seperti telah dikemukakan bahwa purposive

adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. pertimbangan

tertentu ini, misalnya orang tersebut yang di anggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan,

21
atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi objek/situasi

sosial yang diteliti. Snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data, yang pada

awalnya jumlahya sedikit, lama kelaman menjadi besar. Jadi penentuan sampel dalam penelitian

kualitatif dilakukan saat peneliti mulai memasuki lapangan dan selama peneliti berlangsung

(emergent sampling design). Caranya itu peneliti memilih orang tertentu yang di pertimbangkan

akan memberikan data yang di perlukan, selanjutnya berdasarkan data atau informasi yang di

peroleh dari sampel sebelumnya itu, peneliti dapat menetapkan sampel lainnya yang di

pertimbangkan akan memberikan data lebih lengkap. Praktek seperti inilah yang disebut sebagai

“serial selection of sampel units” (lincoln dan guba, 1985).

Dalam proses penentuan sampel seperti dijelaskan diatas, berapa besar sampel tidak dapat

ditentukan sebelumnya. Dalam sampel purposive besar sampel ditentuan oleh pertimbangan

informasi. Dalam hbungan ini S. Nasution (1988) menjelaskan bahwa penentuan unit sampel

(responden) dianggap telah memadai apabila telah samapai kepada taraf “redundancy” datanya

telah jenuh, ditambah sampel lagi tidak memberikan informasi yang baru , artinya bahwa dengan

menggunakan responden selanjutnya boleh dikatakan tidak lagi di peroleh tambahan informasi

baru yang berarti.

Untuk sampel yang diambil dari populasi harus betul betul reprsentatif (mewakili). Teknik

sampling

1) Probability sampling

Data yang diambil yaitu cluster sampling (area sampling) Misalnya di Indonesia terdapat

30 provinsi, dan sampel nya menggunakan 15 provinsi, maka pengambilan 15 provinsi itu

22
dilakukan secara random. Tetapi perlu di ingat karena propinsi-propinsi di Indonesia tidak

berstrata (tidak sama) maka pengambilan sampelnya perlu menggunakan stratified random

sampling. Teknik sampling daerah ini sering digunakan melalui dua tahap, yaitu tahap pertama

menentukan sampel daerah, dan tahap berikutnya menentukan orang-orang yang ada pada daerah

itu secara sampling juga.

2) Non probability sampling

Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.

Misalnya akan melakukan penelitian tentang kualitas makanan, maka sample sumber datanya

adalah ahli makanan. Sample ini lebih cocok digunakan untuk penelitian kualitatif, atau penelitian-

penelitian yang tidak melakukan generalisasi.

23
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

Dalam melakukan penelitian kita perlu mengikuti aturan atau kaidah yang berlaku, agar

hasil penelitian yang diperoleh dapat dikatakan valid. Metode penelitian pada dasarnya

merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Maksud

dari cara ilmiah adalah bahwa kegiatan penelitian bersandar pada ciri-ciri keilmuan,

yakni rasional, sistematis dan empiris.

Rasional berarti kegiatan penelitian yang dilakukan masuk akal, sehingga dapat dijangkau

dengan oleh penalaran manusia. Empiris, berarti cara atau langkah yang dilakukan dapat diamati

oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara atau langkah yang

digunakan. Seistematis, berarti proses yang digunakan dalam penelitian menggunakan langkah-

langkah tertentu yang bersifat logis.

Data penelitian yang dihasilkan haruslah memiliki kriteria tertentu, yaitu valid, reliable, obyektif.

Dikatakan valid, yaitu menunjukkan derajat ketepatan/kesesuaian antara data yang sesungguhnya

terjadi pada obyek yang diteliti dengan data yang diperoleh oleh peneliti. Untuk memperoleh data

yang langsung valid dalam sebuah penelitian sering sulit dilakukan, maka dari itu data yang sudah

terkumpul sebelum diketahui validitasnya, dilakukan pengujian realibilitas dan obyektivitas. Data

yang reliabel dan obyektif, biasanya akan valid. Sebaliknya data yang valid pasti reliabel dan

obyektif.

24
DAFTAR PUSTAKA

Salsabila Nanda, Metode Penelitan Kuantitaif, Brain Academy, Diakses 9 November

2023, https://www.gramedia.com/literasi/penelitian-kualitatif/.

Qotrun A, Penelitian Kualitatif, Gramedia Blog, Diakses 2023,

https://www.gramedia.com/literasi/penelitian-kualitatif/

25

Anda mungkin juga menyukai