Anda di halaman 1dari 21

RAGAM PENELITIAN BERDASARKAN:

(Pendekatan, Fungsi, Jenis Data, Tujuan, Karakteristik Masalah,


Metode Penelitian, Pengukuran dan Analisis Data)

MAKALAH

Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Tugas Mata Kuliah


Metodologi Penelitian PAI

Oleh Kelompok 1
MUH. SYAHRUL HAMKA: 2120203886108032
ZULKIFLI: 2120203886108022
RIZAL : 2120203886108023

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PAREPARE

2022
Kata Pengantar

Alhamdulillahirabbilalamin, puji syukur kami haturkan kepada


Allah swt. Atas berkah rahmat dan hidayahnya semata kami dapat
menyelesaikan tugas makalah dengan judul “Ragam Penelitian
Berdasarkan: (Pendekatan, Fungsi, Jenis Data, Tujuan, Karakteristik
Masalah, Metode Penelitian, Pengukuran Dan Analisis Data)”
Dalam penulisan makalah ini, kami ucapkan terimakasih banyak
kepada seluruh pihak yang telah memberikan sumbangsihnya kepada kami
baik dalam bentuk pikiran, moril dan sebagainya. Lebih khusus lagi, kami
haturkan kepada Bapak Dr. Muh. Dahlan Thalib, M.A, selaku dosen
pengampuh mata kuliah ini, yang telah banyak memberikan motivasi, ilmu
dan arahan kepada kami. Akhirnya, semoga makalah ini dapat menjadi
jawaban dari permasalahan pendidikan yang dialami di Indonesia saat ini,
dan juga dapat menambah khasanah keilmuan bagi yang berkecimpung
dalam dunia pendidikan. Kritik dan saran yang membangun senantiasa
kami harapkan demi kesempurnaan makalah kami.

Parepare, 11 November 2022


Penulis

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2
II PEMBAHASAN
A. Penelitian Berdasarkan Pendekatan..............................................................2
B. Penelitian Berdasrkan Fungsi..........................................................................8
C. Penelitian Berdasarkan jenis Data...............................................................15
D. Penelitian Berdasarkan Tujuan...................................................................16
E. Penelitian Berasarkan Karakteristik Masalah..............................................18
F. Metode/Cara Penelitian................................................................................18
G. Pengukuran dan Analisis Data.....................................................................19
III SIMPULAN
A. Kesimpulan.................................................................................................21
B. Saran............................................................................................................22

Daftar Pustaka........................................................................................................23

ii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Penelitian adalah suatu kegiatan yang sistematis untukmenemukan
jawaban secara ilmiah. Dengan ilmiah dimaksudmenggunakan metode dan
prinsip-prinsip science, yaitusistematis dan eksak, atau menggunakan metode
penelitian.

Dalam konteks lain penelitian tidak dilakukan oleh kalangan-kalangan


ilmuwan saja, tetapi juga sering dilakukanoleh kalangan-kalangan awam.
Kalangan awam melakukanpenelitian lebih menggunakan metode non ilmiah,
akan tetapi kalangan ilmuwan lebih condong kepada metodologi penelitian.

Sebelum orang mengandalakan metodologi penelitian sebagai alternatif


akhir dari cara menjawab dorongan ingin tahu terhadap dunianya, orang lebih
dulu menempuh cara-cara non ilmiah.Karena kita dalam naungan kalangan
ilmuwan makakami akan membahas alternatif akhir yaitu metodologipenelitian
karena penelitian kita tidak hanya memusatkanperhatian pada kebenaran ilmiah,
akan tetapi jugamempertimbangkan cara-cara untuk memperoleh kebenaranilmiah
itu.

Dari paparan diatas kami akan membahas tentang ragam penelitian dengan
sub topik Pendekatan, Fungsi, Jenis Data, Tujuan, Karakteristik Masalah, Metode
Penelitian, Pengukuran Dan Analisis Data

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Ragam penelitian Berdasarkan Pendekatan?
2. Bagaimana Ragam penelitian Berdasarkan Fungsi?
3. Bagaimana Ragam penelitian Berdasarkan Jenis Data?
4. Bagaimana Ragam penelitian Berdasarkan Tujuan?
5. Bagaimana Ragam penelitian Berdasarkan Karakteristik Masalah?
6. Bagaimana Ragam penelitian Berdasarkan Metode Penelitian?
7. Bagaimana Ragam penelitian Berdasarkan Pengukuran dan Analisis Data?

1
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Ragam Penelitian Berdasarkan Pendekatan.
2. Untuk Mengetahui Ragam Penelitian Berdasarkan Fungsi.
3. Untuk Mengetahui Ragam Penelitian Berdasarkan Jenis Data.
4. Untuk Mengetahui Ragam Penelitian Berdasarkan Tujuan.
5. Untuk Mengetahui Ragam Penelitian Berdasarkan Karakteristik Masalah.
6. Untuk Mengetahui Ragam Penelitian Berdasarkan Metode Penelitian.
7. Untuk Mengetahui Ragam Penelitian Berdasarkan Pengukuran Dan
Analisisdata.

2
II. PEMBAHASAN
A. Penelitian Berdasarkan Pendekatan
1. Penelitian Kuantitatif (quantitative research)

Penelitian kuantitatif ini adalah penelitian yang digunakan untuk


menjawab permasalahan melalui teknik pengukuraan yang cermat terhadap
varaiabel-variabel tertentu, sehingga mengasilkan simpulan simpulan yang dapat
digeneralisasikan, lepas dari konteks waktu dan situasi serta jenis data yang
dikumpulkan terutama data kuantitatif.
Penelitian kuantitatif banyak digunakan terutama untuk mengembangkan
teori dalam suatu disiplin ilmu. Penggunaan pengkuran disertai analisis secara
statis di dalam penellitian mengimplikasikan bahwa penelitian ini menggunakan
metode kuantitatif.
2. Penelitian Kuliatatif (Qualitative Research)

Penelitian kualitatif  ini adalah penelitian untk menjawab permasalahan


yang memerlukan pemahaman secara mendalam dalam konteks waktu dan situasi
yang bersangkutan, dilakuukan secara wajar dan alami sesuai dengan kondisi
objektif dilapangan tanpa adanya manipulasi, serta jenis data yang dikumpulkan
terutama data kualitatif. Proses penelitian yang dimaksud antara lain melakukan
pengamatan terhadap orang dalam kehidupannya sehari-hari, berinteraksi dengan
mereka, dan berupaya dalam memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia
sekitarnya. Untuk itu, peneliti harus terjun dalam lapangan dengan waktu yang
cukup lama.
3. Penelitian Perkembangan (Developmental Reseach)

Penelitian perkembangan ini adalah suatu kajian tentang pola dan urutan
pertumbuhan dan / atau perubahan sebagai fungsi waktu. Objek penelitiannya
adalah perubahan atau kemajuan yang dicapai oleh individu, seperti peserta didik,
guru, kepala sekolah, dan unit-unit pendidikan lainnya. Tujuan peelitian ini adalah
untuk mengetahui perkembangan individu dalam kurun waktu tertentu.
Penelitian perkembangan terdiri dari tiga jenis.
a. Studi alur panjang (longitudinal)

2
Studi ini mempelajari pertumbuhan, perkembangan, dan perubahan
individu yang sama, perkembangan yang berbeda dalam waktu yang cukup
lama (jangka panjang)
b. Studi silang-sekat (cross-selectional)
Studi ini mengkaji tentang pertumbuhan, perkembangan, dan perubahan
yang terjadi pada individu pada tingkat atau kelompok usia tertetu dengan
waktu yang cukup singkat (jangka pendek). Peneliti tidak perlu mengamati
individu teralu lama karena dapat diganti dengan subjek baru dari berbagai
kelompok/tingkat usia. Untuk menarik simpulan, peneliti tidak perlu
menunggu waktu yang cukup lama. Misalnya, meneliti tentang
kemampuan berbahasa Indonesia pada peserta didik di kelas satu saja atau
di kelas dua saja, dan seterusnya.
c. Studi kecenderungan (ternd)
Studi ini bertujuan untuk menentukan bentuk perubahan di masa lampau
agar dapat memprediksi bentuk perubahan di masa datang. Fungsi studi ini
adalah memprediksi kecenderungan yang akan terjadi pada masa yang
akan datang.
B. Penelitian Berdasarkan Fungsi
1. Penelitian Dasar (basic/fundamental research)

Penelitian dasar  adalah jenis penelitian yang digunakan untuk menemukan


dan mengembangkan konsep-konsep, prinsip, generalisasidan teori baru. Tujuan
penelitian dasar adalah untuk menambah pengetahuan dengan prinsip dan hukum-
hukum ilmiah, meningkatkan penyelidikan dan metodologi ilmiah. Penelitian ini
tidak diarahkan untuk memecahkan masalah praktis, tetapi teori yang dihasilkan
dapat mendasari pemecahan masalah praktis.

2. Penelitian Terapan (applied research)


Penelitian terapan dilakukan berkenaan dengan pemecahan masalah dan
kenyataan-kenyataan praktis, penerapan, dan pengembangan ilmu pengetahuan
yang dihasilkan oleh penelitian dasar dalam kehidupan nyata. Fungsi penelitian
ini adalah untuk memecahkan masalah-masalah praktis. Tujuan penelitian terapan

3
tidak semata-mata untuk mengembangkan wawaasan keilmuan, tetapi juga untuk
pemecahan masalah praktis, sehingga hasil penelitian dapat dimanfaatkan.
3. Penelitian Tindakan (action research)
Penelitian ini adalah suatu bentuk penelitian refleksi-diri melalui tindakan
nyata dalam situasi yang sebenarnya. Tujuannya adalah untuk memperbaiki
proses dan pemahaman tentang praktik-praktik pendikan secara utuh,
mengembangkan profesional, dan meningkatkan hasil kegiatan. Tujuan penelitian
ini menunjukkan implikasi yang harus diperhatikan. Pertama, penelitian tindakan
harus dilakukan secara ilmiah sesuai konsep penelitian ilmiah. Kedua, harus
meliatkan kelompok partsipan sehingga dapat dilakukan kolaborasi. Ketiga, harus
dilakukan untuk memperbaiki praktik pendidikan seperti ketrampilan mengajar.
Keempat, harus dilakukan untuk acuan melakukan refleksi diri.
Aspek pokok penelitian tindakan ini ada tiga, yaitu:
a) Untuk memperbaiki praktik
b) Untuk mengembangkan kemampuan profesional dalam arti
mengembangkan pemahaman dan ketrampilan baru para praktisi dalam
praktik yang dilaksanakan
c) Untuk memperbaiki keadaan atau situasi tersebut dilaksanakan.
Inti dari penelitian tindakan ini adalah menekankan pada tindakan dalam
praktik atau situasi nyata yang terbatas, sehingga diharapkan dari tindakan
tersebut dapat memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran.
4. Penelitian Penilaian (assessment research)
Penelitian penilaian adalah penelitian yang dilakukan untuk menentukan
perubahan atau perbaikan perilaku individu setelah menjalani suatu perlakuan
dengan waktu dan program tertentu.
5. Penelitian Evaluasi (evaluation research)
Penelitian evaluasi merupakan bagian dari penelitian terapan, tetapi
tujuannya dapat dibedakan dengan penelitian terapan. Penelitian evaluatif adalah
penelitian yang digunakan untuk penilaian keberhasilan, manfaat, kegunaan,
sumbangan, dan kelayakan suatu program, produk, atau kegiatan suatu lembaga
berdasarkan kreteri tertentu. Manfaat penelitian ini antara lain adalah dapat

4
menambah waawasan tentang suatu kegiatan dan dapat mendorong penelitian atau
pengembangan lebih lanjut, serta membantu para pimpinan untuk melakukan
kebijakan.
Penelitian evaluatif menjelaskan adanya kegiatan penelitian yang sifatnya
mengevaluasi terhadap sesuatu objek, yang biasanya merupakan pelaksanaan dan
rencana. Jadi bisa dikatakan juga penelitian ini adalah penelitian yang bertujuan
untuk mengumpulkan informasi tentang apa yang terjadi, yang merupakan kondisi
nyata mengenai keterlaksanaan rencana yang memerlukan evaluasi.
6. Penelitian Komparatif
Studi komparatif (comparative study) atau studi kausal komparatif (causal
comparative studi) merupakan jenis penelitian yang digunakan untuk
membandingkan antara dua kelompok atau lebih dari suatu variable tertentu.
Tujuan penelitian komparatif adalah untuk melihat perbedaan dua atau lebih
situasi, peristiwa, kegiatan, atau program yang sejenis atau hampir sama yang
melibatkan semua unsur atau komponennya. Analisis penelitian dilakukan
terhadap persamaan dan perbedaan dalam perencanaan, pelaksanaan, factor-faktor
pendukung hasil. Hasil analisis perbandingan dapat menemukan unsure-unsur
atau factor-faktor penting yang melatarbelakangi persamaan dan perbedaan.
Jika suatu yang dibandingkan itu tentang situasi atau kejadian, maka
unsure-unsur atau komponen yang dianalisis sedikit berbeda, seperti deskripsi
situasi atau kronologis kejadian, kompleksitas situasi atau intensitas kejadian,
factor-faktor penyebab dan akibat-akibatnya. Dari analisis tersebut juga akan
dapat ditemukan factor-faktor dominan yang melatarbelakangi atau diakibatkan
oleh suatu situasi atau kejadian.
Penelitian komparatif dapat digunakan jika: (a) metode eksperimental
yang dianggap lebih kuat tidak memungkinkan untuk dilakukan, (b) penelitian
tidak mungkin memilih, mengontrol, dan memanipulasi factor-faktor yang penting
untuk mempelajari hubungan sebab-akibat secara langsung, (c) pengontrolan
terhadap seluruh variable (kecuali variable bebas) sangat tidak realistis dan terlalu
dibuat-buat, serta mencegah interaksi secara normal dengan variabel-variabel lain
yang berpengaruh, dan (d) pengontrolan di laboratorium untuk beberapa tujuan

5
penelitian dianggap tidak praktis, mahal, atau secara etika dipertanyakan.
C. Ragam Penelitian Berdasarkan Jenis Data
1. Penelitian Primer

Penelitian ini mengharuskan peneliti untuk mengumpulkan data dari


sumber pertama, yang biasanya diperoleh dengan menggunakan metode kuisioner
atau metode wawancara. Dalam penelitian primer, dapat juga menggunakan
beberapa metode, yakni:

a. studi kasus (menggunakan individu atau kelompok sebagai bahan studi


yang sifatnya longitudinal atau pada waktu tertentu yang relatif lama),

b. survei (studi yang bersifat kuantitatif untuk meneliti gejala suatu


kelompok atau perilaku individu),

c. riset eksperimental (menggunakan dua atau lebih kelompok sebagai objek


penelitian lalu membandingkan hasilnya)

Contohnya adalah penelitian primer yang menggunakan metode studi


kasus mengenai pola belajar siswa pada kelas X Bahasa di suatu sekolah.
2. Penelitian Sekunder

Penelitian ini menggunakan bahan data yang bukan berasal dari sumber
pertama, sehingga cenderung menggunakan studi kepustakaan. Pada studi
kepustakaan biasanya untuk penelitian kualitatif, yang mana data dikumpulkan
dari suatu lembaga survey (telah dilakukan sebelumnya), perpustakaan, hingga
lembaga-lembaga negara yang memiliki pustaka data serupa.
Contohnya adalah penelitian tentang kemampuan siswa di suatu kelas
dalam upayanya memahami konsep geometri.
D. Penelitian Berdasarkan Tujuan
1. Penelitian Eksplorasi
Penelitian eksplorasi adalah jenis penelitian yang dilaksanakan untuk
menemukan ilmu (pendidikan ) dan masalah masalah yang baru dalam bidang
pendidikan.ilmu pendidikan dan masalah masalah yang diperlukan melalui

6
penelitian pendidikan benar benar baru  dan belum pernah diketahui sebelumnya.
Misalnya,suatu penelitian telah menghasilkan profil atau kriteria kepemimpinan
efektif dalam manejemen berbasis sekolah,atau penelitian tentang suatu metode
atau prosedur baru dalam pembelajaran bahasa inggris yang menyenangkan
peserta didik.
2. Penelitian Pengembangan
Penelitian pengembangan adalah jenis penelitian yang dilaksanakan untuk
mengembangkan ilmu (pendidikan) yang telah ada. Penelitian dilakukan untuk
mengembangkan, memperdalam atau memperluas ilmu (pendidikan) yang telah
ada. Misalnya, penelitian tentang implementasi metode inquiry dalam
pembelajaran IPS yang sebelumnya telah digunakan dalam pembelajaran IPA atau
penelitian tentang sistem penjaminan mutu (Quality asurance) dalam
organisasi/satuan pendidikan yang sebelumnya telah berhasil diterapkan dalam
organisasi bisnis atau perusahaan.
3. Penelitian Verifikasi
Penelitian ini adalah jenis penelitian yang dilaksanakan untuk menguji
kebenaran ilmu-ilmu (pendidikan) yang telah ada, baik berupa konsep, prinsip,
prosedur, dalil maupun praktek pendidikan itu sendiri. Data penelitian yang
diperoleh digunakan untuk membuktikan adanya keraguan terhadap informasi
atau masalah-masalah ilmu pendidikan.
Misalnya, suatu penelitian dilakukan untuk membuktikan adanya pengaruh
kecerdasan emosional terhadap gaya kepemimpinan, atau penelitian yang
dilakukan untuk menguji efektifitas model-model pembelajaran yang telah ada
dalam mata pelajaran tertentu.
E. Karakteristik Masalah
1. Masalah Tersebut Layak Teliti.

Arti layak teliti di sini adalah pengkajian terhadap masalah tersebut dapat
dilakukan dengan cara yang terukur secara empiris melalui pengumpulan dan
pengolahan data. Masalah yang berkaitan dengan isu-isu filosofis dan etika atau
moral tidak dapat dikategorikan masalah yang layak teliti dalam konteks
pembahasan kita di sini. Masalah-masalah yang menyangkut nilai-nilai ideal atau

7
luhur sering kali sangat sulit untuk diukur dibanding dengan masalah.Masalah di
seputar sikap dan kinerja para pelaku pendidikan.
2. Sifat Dari Masalah Tersebut,
yakni mempunyai nilai teoretis dan praktis. Suatu masalah penelitian yang
baik pada hakikatnya memang diangkat dari teori yang kuat atau mempunyai
dampak praktis yang dapat memperbaiki praktik atau penyelenggaraan
pendidikan. Tergantung dari kepekaan Anda, sebenarnya ketika mengidentifikasi
masalah Anda dapat menguji masalah tersebut dengan pertanyaan apakah
dampaknya apabila masalah tersebut terpecahkan. Apabila jawabannya adalah:
‘orang tak akan peduli’, maka itu suatu indikasi bahwa Anda perlu mencari
masalahyang lebih bermakna untuk diteliti.
3. Crealistis.
Pengertian realistis di sini sangat luas, antara lain meliputi keterjangkauan
Anda dalam hal kedalaman bekal konsep serta ketersediaan waktu, tenaga, dan
biaya. Bekal berupa penguasaan konsep atau teori dan seluruh pengalaman Anda
selama berkecimpung dalam dunia pendidikan akan menentukan mutu penelitian
Anda. Jika Anda meneliu masalah di bidang yang Anda kuasai yang Anda tahu
betul medannya maka peluang terjadinya penyimpangan baik dari segi metode
maupun analisis akan kecil sekali. Artinya, penelitian Anda di level tersebut akan
cukup handal.

Sebaliknya, bila paksakan level bekal teori untu meneliti masalah yang
jauh di luar jangkauan bekal terori tersebut akan mengalami banyak kesulitan dan
hasil penelitian dapat dipertanyakan orang. Aspek lain yang tak kalah penting
dalam aspek realistis ni adalah ketersediaan waktu, tenaga, dan biaya.

Ketiga aspek saling berkaitan. Biaya merupakan faktor cukup penting


dalam menyikapi keberhasilan suatu penelitian. Sering kali waktu dan tenaga
dipengaruhi keterbatasan biaya atau dana. Jika dana yang tersedia cukup besar; ”
ruang lingkup aspeK yang dikaji dapat ditingkatkan lebih luas atau mendalam,
durasi penetuan dapat diperpanjang, dan jumlah tenaga lebih ditingkatkan.

8
F. Metode Penelitian/Cara
1. Pengertian Metode Penelitian
Metode penelitian adalah suatu proses atau cara yang dipilih secara
spesifik untuk menyelesaikan masalah yang diajukan dalam sebuah penelitian.
Sedangkan metodologi penelitian dapat didefinisikan sebagai suatu ilmu yang
menjelaskan bagaimana seharusnya sebuah penelitian dilakukan.
2. Pengertian Metode Penelitian Menurut Para Ahli
Adapun definisi metode penelitian menurut para ahli, antara lain:
a. Prof. Dr. Sugiyono, Pengertian metode penelitian ialah suatu cara ilmiah
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
b. Muhiddin Sirat, Definisi metode riset ialah suatu cara untuk memilih topik
masalah dan penentuan judul suatu riset.
c. Heri Rahyubi, Arti metode penelitian ialah suatu model cara yang bisa
dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar demi tercapainya suatu proses
pembelajaran yang baik.
d. Muhammad Nasir, Makna metode penelitan ialah cara utama yang
digunakan oleh para peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan
jawaban atas masalah yang diajukan.
3. Macam metode penelitian
Berikut ini macam-macam metode yang paling banyak digunakan dalam
penelitian, kuantitatif antara lain:
a. Metode Deskriptif-Kuantitatif
Metode ini memberikan deskripsi numerik (frekuensi, rata-rata). Peneliti
dapat mengukur hal-hal sebagaimana adanya. Penelitian deskriptif dapat
didefinisikan sebagai metode penelitian yang menggambarkan karakteristik
populasi atau fenomena yang sedang diteliti. Metodologi ini lebih berfokus pada
pertanyaan “apa” pada subjek penelitian daripada “mengapa”.
Dengan kata lain, penelitian deskriptif terutama berfokus pada
menggambarkan sifat segmen demografis, tanpa berfokus pada “mengapa”
fenomena tertentu terjadi. Dengan kata lain, itu “menggambarkan” subjek
penelitian, tanpa menngkaji “mengapa” itu terjadi.

9
Penelitian deskriptif termasuk dalam metode penelitian kuantitatif yang
berupaya mengumpulkan informasi yang dapat dikuantifikasi untuk digunakan
untuk analisis statistik sampel populasi.
4. Metode Korelasional
Metode penelitian korelasional melibatkan melihat hubungan antara dua
atau lebih variabel. Sementara peneliti dapat menggunakan korelasi untuk melihat
apakah ada hubungan, variabel itu sendiri tidak di bawah kendali para peneliti.
Hal lain adalah bahwa sementara penelitian korelasional dapat mengungkapkan
jika ada hubungan antara variabel, penelitian semacam ini tidak dapat
membuktikan bahwa perubahan pada satu variabel menyebabkan perubahan pada
variabel lain. Dengan kata lain, studi korelasional tidak dapat membuktikan
hubungan sebab-akibat.
5. Metode Kuasi Eksperimental
Metode kuasi eskperimental atau percobaab semu adalah penelitian yang
menyerupai penelitian eksperimental tetapi bukan penelitian eksperimental yang
sesungguhnya. Metode ini membandingkan kelompok yang mendapat intervensi
tertentu dengan kelompok lain yang memiliki karakteristik serupa tetapi tidak
menerima intervensi.
Metode ini memiliki variabel kontrol tetapi tidak digunakan sepenuhnya
untuk mengontrol variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.
Metode digunakan jika peneliti bisa melakukan kontrol atas berbagai variabel
yang berpengaruh, tetapi tidak cukup untuk melakukan eksperimen yang
sesungguhnya. Dalam eksperimen ini, apabila menggunakan random tidak
diperhatikan aspek kesetaraan maupun grup kontrol.

6. Metode Ekperimental
Metode eksperimental biasanya dianggap paling ilmiah dari semua metode,
ini adalah ‘metode pilihan’. Masalah utama dengan semua metode non-
eksperimental adalah kurangnya kontrol terhadap situasi. Metode eksperimental
adalah cara mencoba mengatasi masalah ini.
Metode eksperimental adalah pendekatan sistematis dan ilmiah untuk

10
penelitian di mana peneliti memanipulasi satu atau lebih variabel, dan
mengendalikan dan mengukur setiap perubahan dalam variabel lain.
Eksperimen adalah prosedur yang dilakukan untuk mendukung, membantah,
atau memvalidasi hipotesis. Eksperimen sangat bervariasi dalam tujuan dan skala,
tetapi selalu bergantung pada prosedur berulang dan analisis logis dari hasilnya.
Penelitian eksperimental umumnya digunakan dalam sains seperti sosiologi dan
psikologi, fisika, kimia, biologi, kedokteran, dan lain-lain.
7. Metode Meta-Analisis
Metode meta-analisis merupakan metode yang mensintesis hasil dari
berbagai studi untuk menentukan dampak rata-rata dari intervensi serupa di
seluruh studi. Meta-analisis adalah analisis statistik yang menggabungkan hasil
dari beberapa studi ilmiah.
Meta-analisis dapat dilakukan ketika ada beberapa studi ilmiah yang
membahas pertanyaan yang sama, dengan masing-masing studi melaporkan
pengukuran yang diharapkan memiliki tingkat kesalahan tertentu.
Tujuannya adalah untuk menggunakan pendekatan dari statistik untuk
memperoleh estimasi yang dikumpulkan paling dekat dengan kebenaran umum
yang tidak diketahui berdasarkan pada bagaimana kesalahan ini persepsikan.
Metode yang ada untuk meta-analisis menghasilkan rata-rata tertimbang
dari hasil masing-masing studi, dan apa yang berbeda adalah cara alokasi bobot
ini dan juga cara di mana ketidakpastian dihitung di sekitar estimasi titik yang
dihasilkan.
Selain memberikan perkiraan kebenaran umum yang tidak diketahui, meta-
analisis memiliki kapasitas untuk membandingkan hasil dari berbagai penelitian
dan mengidentifikasi pola di antara hasil penelitian, sumber ketidaksepakatan di
antara hasil tersebut, atau hubungan menarik lainnya yang mungkin muncul dalam
konteks dari beberapa penelitian.
8. Metode penelitian campuran (mixed method)
Metode campuran adalah pendekatan penelitian di mana peneliti
mengumpulkan dan menganalisis data kuantitatif dan kualitatif dalam penelitian
yang sama. Penelitian metode campuran menggunakan kekuatan potensial dari

11
metode kualitatif dan kuantitatif memungkinkan para peneliti untuk
mengeksplorasi beragam perspektif.
Data kualitatif cenderung open ended tanpa respon yang telah ditentukan,
sedangkan data kuantitatif biasanya mencakup respon closed ended seperti pada
kuisioner atau instrument-instrumen psikologi. Bidang riset metode campuran
relative baru dengan karya besar yang dalam mengembangkannya berasal dari
pertengahan akhir 1980-an. Pemikiran awal tentang nilai berbagai metode-disebut
metode campuran-terletak dalam gagasan bahwa semua metode memiliki bias dan
kelemahan, dan teknik pengumpulan data kualitatif dan kuantitatif menetralkan
kelemahan dari masing-masing bentuk data.
G. Pengukuran dan Analisis Data

Skala pengukuran adalah kesepakatan yang digunakan sebagai acuan atau


tolak ukuruntuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada pada alat ukur
sehinga alat ukur tersebutbila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan
data. Menurut Wikipedia, Skala pengukuran atau aras pengukuran memiliki empat
tipe,sebagaimana dikembangkan konsepnya oleh seorang psikolog bernama
Stanley Smith Stevenspada artikel di majalah Science berkepala On the theory of
scales of measurements. Pada artikelini, Stevens mengemukakan bahwa dalam
sains dikenal empat tipe skala pengukuran yangmasing-masing disebutnya sebagai
skala nominal, ordinal, interval, dan rasio.

1. Jenis-Jenis Pengukuran

a. Skala Nominal: Skala nominal adalah skala pengukuran paling sederhana.


skala yangmemungkinkan peneliti mengelompokkan objek, individual
atau kelompok kedalam kategoritertentu dan disimbolkan dengan label
atau kode tertentu, selain itu angka yang diberikan kepadaobyek hanya
mempunyai arti sebagai label saja dan tidak menunjukan tingkatan.Skala
nominal bersifat mutually excusive atau setiap objek hanya memiliki satu
kategori.

12
b. Skala Ordinal:Skala nominal tidak hanya menyatakan kategori tetapi juga
menyatakanperingkat kategori tersebut (Septyanto : 2008). hasil
pengukuran skala ini dapat menggambarkanposisi atau peringkat tetapi
tidak mnegukur jarak antar peringkat.

Tingkat pendidikan atau kekayaan, dalam pengukuran yang


mengelompakan status sosial,hasil pengukuran tidak dapat memberikan
informasi mengenai perbedaan antara status sosial(tinggi ke rendah,
rendah ke sedang dan tinggi ke sedang) belum tentu sama: Tingkat
keparahan penyakit,Tingkat kesembuhan,Derajat keganasan kanker

c. Skala Interval:Skala interval adalah suatu skala pemberian angka pada


klasifikasi ataukategori dari objek yang mempunyai sifat ukuran ordinal,
ditambah satu sifat lain yaitu jarakatau interval yang sama dan merupakan
ciri dari objek yang diukur. Sehingga jarak atauintervalnya dapat
dibandingkan. Skala interval bisa dikatakan tingkatan skala ini berada
diatasskala ordinal dan nominal. Selanjutnya skala ini tidak mempunyai
nilai nol mutlak sehinggatidak dapat diinterpretasikan secara penuh
besarnya skor dari rasio tertentu

d. Skala Rasio (Skala Nisbah):Skala rasio mempunyai semua sifat skala


interval ditambah satusifat yaitu memebrikan keterangan tentang nilai
absolut dari objek yang diukur. Skala rasiomerupakan skala pengukuran
yang ditujukan pada hasil pengukuran yang bisa dibedakan,diurutkan,
mempunyai jarak tertentu, dan bisa dibandingkan (paling lengkap,
mencakupsemuanya dibanding skala-skala dibawahanya).

2. Teknik Analisis

Teknik analisis data merupakan suatu proses mengolah data menjadi


informasi baru. Proses ini dilakukan bertujuan agar karakteristik data menjadi

13
lebih mudah dimengerti dan berguna sebagai solusi bagi suatu permasalahan,
khususnya yang berkaitan dengan penelitian. Ada beberapa metode dan teknik
untuk melakukan analisis tergantung pada industri dan tujuan analisis. Semua
metode analisis data ini sebagian besar didasarkan pada dua jenis teknik analisis
data yaitu, teknik analisis data kuantitatif dan kualitatif dalam penelitian. 

a. Teknik analisis data kuantitatif, merupakan teknik pengolahan data dimana


datanya merupakan data numerik. Teknik ini akan berfokus pada
kuantitasnya dan tidak membutuhkan penjelasan dari setiap jawaban
pendek yang diberikan oleh responden.

b. Teknik analisis data kualitatif, merupakan teknik pengolahan data dimana


datanya berbentuk non numerik serta terfokus pada kualitas nya. Semakin
lengkap penjelasan yang ada di data tersebut, maka akan semakin bagus
datanya.

Melakukan analisis data butuh usaha dan kreativitas untuk menemukan


sebuah jalan keluar dalam penyelesaian masalah penelitian. Setiap penelitian
memiliki karakteristik dan pandangan yang berbeda-beda. Tidak bisa
disamaratakan antara penelitian satu dengan peneliti yang lainnya. Sehingga
teknik yang digunakan pasti akan berbeda pula.

3. Cara melakukan analisis data


Teknik analisis data memiliki beberapa langkah atau tahapan yang perlu
dilaksanakan dengan baik dan benar, adapun tahapannya adalah sebagai berikut:
a. Pengolahan data, yaitu proses mengolah data yang telah dikumpulkan.
Pengolahan data terdiri dari beberapa tahap yaitu penyuntingan dan
pengkodean.

b. Penganalisisan data, yaitu proses mencari data dan menentukan hipotesis


uji. Setelah data terklasifikasi dengan jelas, analisis data bisa dilakukan
untuk menemukan pola. Pada tahap ini ada perbedaan yang menonjol
adalah antara penelitian kuantitatif dan kualitatif. Riset kuantitatif
umumnya menerapkan statistik. Sedangkan riset kualitatif menerapkan

14
coding. Keduanya bisa dilakukan secara manual atau dengan bantuan
software komputer.

c. Verifikasi atau penarikan kesimpulan, bertujuan untuk menemukan


kesimpulan dari kegiatan penelitian. Pengambilan kesimpulan tersebut
dilakukan dengan cara membandingkan uraian yang telah dirumuskan
dengan hasil analisis data yang telah diperoleh, sehingga pada akhirnya
peneliti dapat mengambil kesimpulan apakah menerima atau menolak
anggapan yang telah dirumuskan.

15
III. SIMPULAN
A. Kesimpulan
Penelitian adalah suatu proses yang dilakukan untuk mendapatkan data
atau informasi yang kita butuhkan dimana data yang telah diperoleh tersebut akan
diolah lagi menjadi suatu bentuk kumpulan hasil penelitian.
Ragam penelitian yaitu :
1. Ragam penelitian berdasarkan pendekatan
2. Ragam penelitian berdasarkan fungsi
3. Ragam penelitian berdasarkan jenis data
4. Ragam penelitian berdasarkan tujuan
5. Ragam penelitian berdasarkan karakteristik masalah
6. Ragam penelitian berdasarkan metode penelitian
7. Ragam penelitian berdasarkan pengukuran dan analisis data.

B. Saran
Dengan sangat menyadari bahwa makalah kami masih jauh dari
kesempurnaan, sebab tidak ada satu tulisan di muka bumi ini yang terhindar dari
kecacatan selain al- Qur’an. Untuk itu kami menyarankan kepada pembaca untuk
memberikan sumbang saran serta kritikan yang konstruktif demi kesempurnaan
makalah kami untuk yang akan datang.

16
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/search?
q=analisis+data&biw=1707&bih=821&sxsrf=ALiCzsbY9SZLdJJa_piLiYg5T6K-
MSoI3w
%3A1668061026462&ei=YpdsY4TdG_zPz7sPxpq0mAw&ved=0ahUKEwiElsjH
-
6L7AhX853MBHUYNDcMQ4dUDCA4&uact=5&oq=analisis+data&gs_lcp=Cg
xnd3Mtd2l6LXNlcnAQAzIECCMQJzIICAAQgAQQiwMyCAgAEIAEEIsDMgg
IABCABBCLAzIICAAQgAQQiwMyCAgAEIAEEIsDMggIABCABBCLAzIIC
AAQgAQQiwMyDggAEIAEELEDEIMBEIsDMggIABCABBCLAzoFCAAQgA
Q6CwgAEIAEELEDEIMBOgoIABCxAxCDARBDSgQITRgBSgQIQRgASgQI
RhgAUABYlwhgtw9oAHABeACAAaEBiAG5ApIBAzAuMpgBAKABAbgBA8
ABAQ&sclient=gws-wiz-serp

https://www.academia.edu/35060014/
Memahami_Skala_Pengukuran_dan_Metode_Analisis_Data

https://www.myusro.id/?p=1157

https://sabyan.org/tiga-karakteristik-dalam-mengidentifikasi-masalah-
penelitian/

17

Anda mungkin juga menyukai