Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

METODE PENELITIAN PENDIDIKAN KHUSUS

DOSEN PENGAMPU

Dr. Nurhastuti, M.Pd

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 1

RIKA FATIMAH SANI SIREGAR (21003315)

SARTIKA DEWI HARAHAP (21003326)

SITI ARSIH RUKMANA SIREGAR (21003327)

PENDIDIKAN LUAR BIASA

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan atas allah SWT. Karena dengan rahmat

karunia serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah Metode Pendidikan

Pendidikan Khusus yang berjudul “Hakekat serta Kepekaan terhadap Permasalahan Penelitian

Pendidikan”.

Makalah ini merupakan hanya sebatas pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki

dan penulis juga berterima kasih kepada dosen pembimbing dan rekan-rekan yang telah membantu

penulis.

Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta

pengetahuan bagi pembaca. Penulis juga menyadari bahwa dalam makalah ini banyak kekurangan

dan jauh dari yang diharapkan untuk itu penulis berharap adanya kritik dan saran yang mendukung

untuk memperbaiki makalah ini di masa yang akan datang.

Padangsidimpuan, Februari 2022

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 1

C. Tujuan ....................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Penelitian Pendidikan ........................................................... 3

B. Jenis-Jenis Penelitian Pendidikan ................................................................ 5

C. Pengertian Masalah Pendidikan .................................................................. 8

D. Identifikasi Masalah ................................................................................... 8

E. Perumusan Masalah .................................................................................... 9

F. Pembatasan Masalah ................................................................................... 10

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................... 11

B. Saran .......................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penelitian merupakan hal yang pasti dilakukan oleh mahasiswa. Metode penelitian

adalah rangkaian kerja dari suatu kegiatan penelitian yang didasari pada pandangan

filosofis, asumsi dasar, ideologis, pertanyaan serta isu yang sedang berkembang dan

dihadapi. Penelitian Pendidikan adalah penelitian yang dilakukan dalam bidang pendidikan

yang menggunakan teori-teori dari berbagai disiplin ilmu sehingga sehingga di dalamnya

memuat berbagai teori, konsep, prinsip, dan metodologi penelitian. Tujuan dari penelitian

ilmiah adalah untuk menemukan, merevisi, atau menguji teori-teori ilmiah agar teori-teori

itu menjadi lebih andal.

Jadi dalam melakukan penelitian kita harus mengetahui banyak tahap-tahap metode

penelitian, dalam melakukan agar apa yang kita teliti sesuai dengan yang kita harapkan

nantinya.

B. Rumusan Masalah

1. Menjelaskan konsep dasar penelitian pendidikan?

2. Menjelaskan jenis-jenis penelitian pendidikan?

3. Menjelaskan pengertian masalah pendidikan?

4. Menjelaskan Identifikasi masalah?

5. Menjelaskan perumusan masalah?

6. Menjelaskan pembatasan masalah?

1
C. Tujuan

1. Konsep dasar penelitian pendidikan

2. Jenis-jenis penelitian pendidikan

3. Pengertian masalah pendidikan

4. Identifikasi masalah

5. Perumusan masalah

6. Pembatasan masalah

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Penelitian Pendidikan

Secara umum penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis

data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.

Pengumpulan dan analisis data menggunakan metode-metode ilmiah, baik yang bersifat

kuantitatif, kualitatif, eksprimental atau non eksprimental, interaktif atau non interaktif.

Metode-metode tersebut telah dikembangkan secara intensif, melalui berbagai uji coba

sehingga telah memiliki prosedur yang baku.

Penelitian dapat ditinjau dari beberapa segi diantaranya :

1. Dari segi proses penelitian merupakan berbagai kegiatan yang meliputi,

mengumpulkan, mengolah, menyajikan, menganalisa data, serta interpretasi dan

pengambilan kesimpulan.

2. Dari segi pendekatan penelitian merupakan kegiatan dengan mempergunakan

pendekatan-pendekan ilimiah (metode ilmiah).

3. Dari segi tujuan suatu penelitian dilakukan untuk menemukan dan mengembangkan

ilmu pengetahuan dalam rangka memecahkan permasalah-permasalahan baik untuk

kebutuhan secara praktis maupun secara teoritis.

3
Karakteristik Penelitian

Penelitian dipandang sebagai metode ilmiah dengan karakteristis proses penelitian

pada bidang pendidikan. Adapun karakteristik penelitian pendidikan adalaha sebagai

berikut :

1. Penelitian harus sistematis, yaitu suatu proses terstruktur sehingga perlu aturan dan

langkah-langkah tertentu untuk melaksanakannya.

2. Penelitian harus etis dan logis, yaitu dimana langkah-langkah dalam penelitian yang

sistematis itu urutannya harus logis pada setiap tahap atau bagian-bagiannya sehingga

validitas secara relatif dapat dipenuhi. Dengan demikian, kesimpulan penelitian dan

generalisasi yang dihasilkan akan mudah dicek kembali oleh peneliti maupun pihak

lain. Harus etis adalah tidak berkenaan dengan hal-hal yang bersifat etika, moral, nilai

keyakinan, dan agama yang dapat membuat heboh dalam masyarakat.

3. Penelitian harus empiris, yaitu penelitian yang berkenaan dengan dunia nyata yaitu

dunia yang dapat di indera oleh panca indera manusia yang bersifat objektif.

4. Penelitian bersifat reduktif, yaitu penelitian yang menggunakan prosedur analitik untuk

mendapatkan data, maka peneliti sebaiknya melakukan reduksi data terlebih dahulu

yaitu telaah data, membaca dan membuat kesimpulan, sehingga mengurangi

ketidakpastian.

5. Penelitian bersifat reflicable dan transmitable, yaitu penelitian ini bersifat ilmiah, maka

harus diulangi oleh orang lain dengan mudah, maka laporan penelitian harus dibuat

secara sistematis dan jelas mulai dari variabel yang diteliti, populasi dan sampelnya,

instrumen, uji hipotesis, data yang dihasilkan serta kesimpulan dan implikasi

penelitiannya.

4
Penelitian harus bersifat transmitable artinya penelitian harus mampu memecahkan

masala-masalah sehingga dapat di gunakan berbagai pihak yang memerlukan dan

berperan dalam pengembangan ilmu maupun untuk bahan pengambilan keputusan.

6. Penelitian harus mempunyai tujuan, yaitu untuk memberikan arah dan target yang

hendak dicapai dalam setiap kegiatan

7. Mencakup kegiatan pengumpulan dan analisis data, kegiatan pengumpulan data

dilakukan dengan teknik observasi, dokumentasi, wawancara dan angket. Sedangkan

teknik analisi data dilakukan berdasarkan jenis penelitiannya

B. Jenis-Jenis Penelitian Pendidikan

1. Metode Penelitian Kualitatif

Bogdan dan Guba dalam Uhar Suharsaputra, 2012 metode penelitian kualitatif

adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis

atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

Sementara itu Kirk dan Miller mendefenisikan penelitian kualitatif sebagai

tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung

pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan

orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya.

Dari pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif adalah

penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena,

peristiwa aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara

individual maupun kelompok.

5
2. Metode Penelitian Kuantitatif

Penelitian kuantitatif di dasari oleh filsafat positivisme yang menekankan

fenomena objektif dan dikaji secara kuantitatif. Maksimalisasi obektivitas desain

penelitian ini dilakukan dengan menggunakan angka-angka, pengolahan statisti,

struktur dan percobaan terkontrol. Ada beberapa metode penelitian yang dapat

dimasukkan kedalam penelitian kuantitatif yang bersifat non eksperimental, yaitu

metode deskriptif, survey, ekspos fakto, komparatif, korelasional, dan penelitian

tindakan.

3. Penelitian Deskriptif

Penelitian deskriptif (descriptive research) adalah suatu metode penelitian yang

ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung

pada saat ini atau saat yang lampau. Penelitian ini tidak mengadakan manipulasi atau

pengubahan pada variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya.

4. Penelitian Ekspos Fakto

Penelitian ekspos fakto (expost facto research) meneliti hubungan sebab akibat

yang tidak dimanipulasi atau diberi perlakuan (dirancang dan dilaksanakan) oleh

peneliti. Penelitian hubungan sebab akibat dilakukan terhadap program, kegiatan atau

kjadian yang telah berlangsung atau telah terjadi. Adanya hubungan sebab akibat

didasarkan atas kejadian teoritis, bahwa sesuatu variabel disebabkan atau

dilakarbelakangi oleh varibel tertentu atau mengakibatkan variabel tertentu.

6
5. Penelitian Tindakan

Penelitian tindakan (action reseach) merupakan penelitian yang diarahkan pada

mengadakan pemecahan masalah atau perbaikan. Guru-guru mengadakan pemecahan

terhadap masalah-masalah yang dihadapi dalam kelas, kepala skolah mengadakan

perbaikan terhadap manajemen disekolahnya. Penelitian ini difokuskan kepada

perbaikan proses maupun peningkatan hasil kegiatan. Penelitian tindakan juga bisa

dilakukan dengan meminta bantuan seorang konsultan atau pakar dari luar.

6. Penelitian Eksperimental

Penelitian eksperimental merupakan penelitian laboratorium, walaupun bisa

juga dilakukan diluar laboratorium, tetapi pelaksanaanya menrapkan prinsip-prinsip

penelitian laboratorium, terutama dalam pengntrolan terhadap hal-hal yang

mempengaruhi jalannya eksperimen. Metode ini bersifat validation atau menguji

(Krathwohl 1997, h. 7), yaitu menguji pengaruh satuatau lebih variabel terhadap

variabel lain.

Variabel yang memberi pengaruh dikelompokkan sebagai variabel bebas

(independent variabels), dan variabel yang dipengaruhi dikelompokkan sebagai

variabel terikat (dependent variables). Karena penelitian ini bersifat menguji, maka

semua variabel yang diuji harus diukur dengan menggunakan instrumen pengukuran

atau tes yang sudah distandarisasikan atau dibakukan.

7. Penelitian dan Pengembangan (R&D)

Penelitian dan pengembangan (research and development), merupakan metode

untuk mengembangkan dan menguji suatu produk (Borg, W.R & Gall, M.D. 2001).

Metode ini banyak digunakan didunia industri. Dalam bidang pendidikan, penelitian

7
dan pengembangan dapat digunakan untuk mengembangkan buku, modul, media

pembelajaran, instrumen evaluasi, model-model kurikulum, pembelajaran, evaluasi,

bimbingan, manajemen, pengawasan, pembinaan staf dll.

8. Penelitian Subjek Tunggal (Single Subject Research)

Tawney and Gast mengemukakan bahwa penelitian subjek tunggal merupakan

penelitian eksperimen yang dilaksanakan untuk mengetahui seberap besar pengaruh

dari suatu perlakuan yang diberikan kepada subjek secara berulang-ulang dalam waktu

tertentu. SSR merupakan desain penelitian untuk mengevaluasi efek suatu perlakuan

dengan kasus tunggal, yang dimaksud dengan kasus tunggal dapat berupa beberapa

subjek dalam suatu kelompok atau subjek yang diteliti dengan target behaviour atau

perilaku sasaran atau tunggal.

C. Pengertian Masalah Penelitian

Masalah dapat diartikan sebagai penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa

yang benar-benar terjadi, antara teori dengan praktek, antara aturan dengan pelaksanaan,

antara rencana dengan pelaksanaan. Dalam Sugiono, 2009 Stonner mengemukakan bahwa

masalah-masalah dapat diketahui atau dicari apabila terdapat penyinmpangan antara

pengalaman dengan kenyataan, antara apa yang direncanakan dengan kenyataan, adanya

pengaduan dan kompetisi.

D. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah merupakan titik temu yang memperlihatkan adanya masalah

penelitian oleh penulis ditinjau dari sisi keilmuan, bentuk, serta banyaknya masalah yang

dapat di identifikasi oleh penulis. Menurut kamus besar bahasa indonesia mengidentifikasi

8
adalah menentukan atau menetapkan identitas. Identifikasi disini merupakan untuk

pengerucutan masalah penelitian yang akan dipaparkan.

Masalah penelitian dapat berasal dari berbagai sumber, dari pengalamam bekerja

sehari-hari, dari hasil membaca, atau menelaah buku-buku, atau dari masalah yang

dirasakan oleh orang lain (Arikunto, 2013).

Idetifikasi masalah akan merangkum semua permasalahan menjadi lebih sederhana

yang akan disampaikan secara garis besar. Selanjutnya, hasil dari identifikasi masalah ini

akan dijelaskan kebagian yang lebih rinci lagi.

E. Perumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat

pertanyaan-pertanyaan apa saja yang dicari jawabannya. Perumusan masalah dijadikan

sebagai penuntun bagi langkah-langkah yang dilakukan penulis dalam penelitiannya.

Dalam Arikunto, 2013 menyatakan perumusan masalah dapat dilakukan dengan

cara merumuskan judul selengkapnya. Namun demikian walaupun tampaknya masalah

sudah dituangkan dalam bentuk judul, pembaca dapat menafsirkan dengan arti yang

berbeda dengan maksud peneliti. Penulis dapat menarik garis besar , bahwa perumusan

masalah bertujuan agar maksud penulis dan pembaca sama, tidak berbeda paham.

Rumusan masalah merupakan ragkaian pertanyaan yang berkenaan dengan

penelitian yang akan dilakukan oleh penulis. Menurut Sugiono, 2015 rumusan masalah

berbeda dengan masalah. Kalau masalah itu merupakan kesenjangan antara yang

diharapkan dengan yang terjadi, maka rumusan masalah itu merupaka suatu pertanyaan

yang akan di carikan jawabannya melalui pengumpulan data. Rumusan masalah juga dapat

9
dikatakan sebagai hal-hal yang akan diteliti oleh penulis, dan merupakan gambaran

hubungan antara variabel.

F. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah adalah ruang lingkup masalah atau upaya membatasi ruang

lingkup masalah yang terlalu luas atau lebar, sehingga penelitian itu lebih bisa fokus untuk

dilakukan. Pembatasan suatu masalah digunakan untuk menghindari adanya

penyimpangan atau pelebaran pokok masalah agar penelitian tersebut lebih terarah dan

memudahkan dalam pembahasan sehingga tujuan dari penelitian akan tercapai.

10
BAB III

PENUTUPAN

A. Kesimpulan

Penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang

dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.

Pengumpulan dan analisis data menggunakan metode-metode ilmiah, baik yang

bersifat kuantitatif, kualitatif, eksprimental atau non eksprimental, interaktif atau non

interaktif. Terdapat jenis-jenis penelitian pendidikan yaitu Metode Penelitian

Kualitatif, Metode Penelitian Kuantitatif, Penelitian Deskriptif, Penelitian Ekspos

Fakto, Penelitian Tindakan, Penelitian Eksperimental, Penelitian dan Pengembangan

(R&D), dan Penelitian Subjek Tunggal (Single Subject Research).

Masalah dapat diartikan sebagai penyimpangan antara yang seharusnya dengan

apa yang benar-benar terjadi, antara teori dengan praktek, antara aturan dengan

pelaksanaan, antara rencana dengan pelaksanaan. Identifikasi masalah merupakan titik

temu yang memperlihatkan adanya masalah penelitian oleh penulis ditinjau dari sisi

keilmuan, bentuk, serta banyaknya masalah yang dapat di identifikasi oleh penulis.

Idetifikasi masalah akan merangkum semua permasalahan menjadi lebih sederhana

yang akan disampaikan secara garis besar. Selanjutnya, hasil dari identifikasi masalah

ini akan dijelaskan kebagian yang lebih rinci lagi. Perumusan masalah merupakan

upaya untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan-pertanyaan apa saja yang dicari

jawabannya. Perumusan masalah dijadikan sebagai penuntun bagi langkah-langkah

yang dilakukan penulis dalam penelitiannya. Pembatasan masalah adalah ruang

lingkup masalah atau upaya membatasi ruang lingkup masalah yang terlalu luas atau

11
lebar, sehingga penelitian itu lebih bisa fokus untuk dilakukan. Pembatasan suatu

masalah digunakan untuk menghindari adanya penyimpangan atau pelebaran pokok

masalah agar penelitian tersebut lebih terarah dan memudahkan dalam pembahasan

sehingga tujuan dari penelitian akan tercapai.

B. Saran

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk


kedepannya penulis akan menjelaskan makalah secara lebih fokus dan detail dengan
sumber yang lebih banyak dan dapat dipertanggungjawabkan. Kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sangat dibutuhkan penulis.

12
DAFTAR PUSTAKA

Sugioyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta: Bandung

Suharsaputra, Uhar. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Tindakan, PT Refika

Aditama: Bandung

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2012. Metode Penelitian Pendidikan, PT Remaja Rosdakarya:

Bandung

https://jurnal.umpar.ac.id/index.php/istiqra/article/view/231/204 diakses tanggal 10 Februari 2022

http://jurnal.umpar.ac.id/index.php/istiqra/article/view/231/204 diakses tanggal 10 Februari 2022

13

Anda mungkin juga menyukai