Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH METODE PENELITIAN PENDIDIKAN

“Hakikat Penelitian Pendidikan dan Paradigma penelitian”


Diajukan kepada Dosen metote penelitian pendidikan: Zakaria, M.Pd. untuk
memenuhi tugas metode penelitian pendidikan
Tahun ajaran 2022 / 2023

Disusun oleh:
Amaliah Listiwati (202042674)
Lilis Kholisatun Nufus (202042701)
Mata Kuliah : Metode Penelitian Pendidikan
Dosen pengampu : Zakaria, M.Pd.
Semester : Enam (VI)
Program studi : Pendidikan Agama Islam (PAI)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SALAHUDDIN AL –


AYYUBI KAMPUS “T”
Jl Raya Kresek KM 06 Kp. Tarikolot Ds. Kaliasin Kec. Sukamulya Kab.
Tangerang – Banten
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayahnya sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas ini dengan sebaik – baiknya. Tak lupa pula penulis ucapkan
salawat dan salam kepada nabi Muhammad SAW, karena beliaulah yang telah
menghantarkan kita dari zaman jahiliah menuju zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan
seperti sekarang ini. Sehingga peradaban dapat maju dan berkembang dengan baik.
Makalah ini penulis susun untuk memenuhi tugas Metode Penelitian Pendidikan.
Diharapkan pembaca dapat memahami dan memperluas ilmu yang terkait dengan “Hakikat
penelitian pendidikan dan paradigma penelitian” yang kami sajikan berdasarkan pengamatan
dari berbagai sumber. Maka dari itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak –
pihak yang telah membantu. Khususnya kepada dosen metode penelitian pendidikan yang
telah membimbing kami dalam penulisan makalah.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Walaupun makalah ini memiliki
kelebihan dan kekurangan. Maka dari itu penulis mohon saran dan kritiknya. Terima kasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb

Tangerang, 25 Maret 2023

Tim penyusun

i
DAFTAR ISI

cover
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB 1...................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
A. Latar belakang...........................................................................................................................1
B. Rumusan masalah......................................................................................................................1
C. Tujuan penulisan........................................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
A. Definisi Penelitian.....................................................................................................................3
B. Hakikat penelitian pendidikan...................................................................................................4
C. Paradigma penelitian.................................................................................................................6
BAB III.................................................................................................................................................9
PENUTUP............................................................................................................................................9
A. Simpulan....................................................................................................................................9
B. Saran..........................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................10

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk memajukan suatu peradaban.
Dengan adanya pendidikan yang baik, maka sumber daya manusia pada suatu wilayah
juga akan baik. Pendidikan harus terus diperbaharui seiring berkembangnya zaman
dan banyaknya permintaan ataupun kebutuhan dalam masyarakat. Untuk
mengupgrade sistem pendidikan yang ada perlu diadakannya penelitian pendidikan.
Hal ini ditujukan untuk mengetahui masalah yang timbul, solusinya dan bagaimana
cara menyelesaikannya.

Dalan sebuah penelitian diperlukan metode dalam pelaksanaannya agar suatu


penelitian dapat bejalan dengan baik secara sistematis. Namun masih banyak dari kita
yang belum mengenal mengenai metode penelitian pendidikan sehingga dalam
melakukan suatu penelitian tidaqk sistematis dan tidak disusun dengan baik. Oleh
karena itu mengacu pada permasalahan diatas, penulis merasa tertarik untuk
membahas mengenai hakikat penelitian pendidikan dan paradigma penelitian. Penulis
meyakini bahwasanya apa yang penulis tulis dapat bermanfaat bagi pembaca,
khusunya dalam meambah pengetahuan tentang sejarah manusia dalam pendidikan.

B. Rumusan masalah
Bagian rumusan masalah merupakan bagian yang menjelaskan permasalahan
yang akan dikaji atau diteliti. Rumusan masalah dapat dijadikan acuan untuk
mengarahkan alur masalah sehingga penulis akan mengetahui apakah penulisan itu
sesuai dengan apa yang kita inginkan atau tidak. Menindaklanjuti pernyataan di atas,
rumusan masalah sangatlah penting dalam menulis suatu makalah. Adapun yang
dijadikan rumusan masalah adalah:
1. Apa definisi penelitian?
2. Apa hakikat penelitian pendidikan?
3. Bagaimana paradigma penelitian?

1
C. Tujuan penulisan
Tujuan penulisan merupakan arah dari suatu penulisan. Tujuan penulisan harus
disesuaikan dengan rumusan masalah. Bila permasalahan mempertanyakan hal-hal yang
belum diketahui, maka tujuan merinci apa saja yang ingin diketahui, sehingga jika
permasalahan sudah terjawab maka tujuan penulisan sudah tercapai. Adapun yang menjadi
tujuan masalah dalam penulisan ini adalah:
1. Untuk mengetahui definisi penelitian.
2. Untuk mengetahi hakikat penelitian pendidikan.
3. Untuk mengetahui paradigma pendidikan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Penelitian
Secara umum penelitian adalah kajian terhadap suatu objek dengan
menggunakan metode yang sistematik dan objektif untuk memperoleh pemahaman
tentang objek yang dikaji dan untuk mengembangkan teori tentang objek tersebut.
Menurut Borg and Gall dalam bukunya, secara konkrit penelitian (research) adalah
upaya sistematik untuk menjawab pertanyaan penelitian dengan mengumplkan data
dan merumuskan temuan berdasarkan data tersebut. Selain itu ada juga beberapa
pengertian mengenai penelitian, diantaranya adalah:1
1. Penelitian berasal dari bahasa inggris research. Re bermakna kembali
sedangkan search bermakna mencari. Research secara literal berarti
mencari kembali.
2. Penelitian adalah proses pencarian teori, pengujian teori atau pemecahan
masalah.
3. Penelitian adalah sutu cara mencari dan ,mengungkapkan kebenaran yang
diperoleh secara konseptual atau deduktig saja tidak cukup, tyetapi juga
harus diuji secara empiris.
4. Penelitian merupakan suatu investigasi yang terorganisir untuk menyajikan
suati informasi dalam upaya memecahkan masalah,
5. Penelitian adalah serangakaian kegiatan yang dilakukan untuk
mendapatkan pemahaman baru yang lebih kpmpleks, lebih mendetil, dan
lebih komprehensip dari suatu masalah yang diteliti.2

1
Rukminingsih, Gunawan Adnan, Mohammad Adnan Latief. 2020. Metode Penelitian
Pendidikan. Yogyakarta: Erhaka Utama. Halaman: 2.
2
Ibrahim Andi, Asrul Haq Alang, Madi dkk. 2018. Metodologi Penelitian. Makassar:
Gunadarma ilmu. Halaman: 1

3
B. Hakikat penelitian pendidikan
Penelitian pendidikan sangat penting karena kita tidak dapat terus menerus
bergantung kepada intuisi dan pengalaman saja untuk memperbaiki pendidikan di
indonesia. Penelitian pendidikan melibatkan banyak faktor Manusia yang merupakan
variabel yang sangat sukar dikontrol. Suatu penelitian dapat dikatakan sistematis
apabila mengikuli langkah - langkau ataupun tahapan yang memulai dengan
mengidentifikasi masalah , menghubungkan masalah tersebut dengan teori – teori
yang ada, mengumpulkan data, menganalisis dan menginterpretasi data, menarik
kesimpulan dan menggabungkan kesimpulan tersebut kedalam jajaran khazanah
pengetahuan.

Untuk mengetahui hakikat penelitian pendidikan, kita telebih dahulu harus


mengetahui definisi dari penelitian. Dari definisi penelitian yang telah penulis
paparkan maka, pada hakikatnya penelitian pendidikan ini dilakukan sebagai cara
untuk dapat memperoleh sebuah informasi yang nantinya dapat
dipertanggungjawabkan. Penelitian ilmiah memiliki ciri – ciri sebagai berikut:

1. Sistematis, Penelitian harus berurutan dan bertahap.


2. Logis, secara rasional (masuk akal).
3. Empiris (dapat dirasakan oleh panca indra)
4. Reduktif (bisa diterapkan pada unit-unit yang lain)
5. Replicable (bisa diulang)
6. Transmitable (berguna)
7. Objektif (Apa adanya tanpa dibuat-buat)
8. Konsisten (tetap)
9. Correct (Ketelitian)
10. Precision (Ketepatan)
11. Rasional
12. Kondisional

Sedangkan syarat penelitian diantaranya yaitu:

1. . Sistematis. Dilaksanakan menurut pola tertentu (dari yang sederhana hingga


yang kompleks hingga tujuan tercapar secara efektif dan efisien)

4
2. Berencana, Dilakukan karena sengaja dan sebelumnya sudah dipikirkan
langkah-langkah pelaksanaannya.
3. Mengikuti konsep ilmiah. Mulai dari awal sampai akhir kegiatan penelitian
mengikuti cara-cara yang sudah ditentukan, Seorang peneliti harus
memperhatiakan etika ketika melakukan penelitiannya agar hasil yang
diperoleh dari penelitian tersebut tepat sasaran. Diantara etika dari penelitian
yaitu:
a. Bidang yang diteliti sesuai dengan keahlian peneliti
b. Peneliti harus merahasiakan semua informasi yang diperoleh dari
responden. (Nama responden ditulis dengan kode-kode atau inisial)
c. Peneliti tidak menuntut responden bertanggung jawab atas informasi
yang disampaikannya.
d. Peneliti tidak mengubah informasi responden dengan pengertian yang
berbeda/bertolak belakang/ mengganti angka di dalam tabulasi data
yang berbeda dengan angka responden sebenarnya.3

Secara umum fungsi penelitian yaitu: (1) mendeskripsikan, memberikan data


atau informasi; (2) menerangkan data atau kondisi atau latar belakang terjadinya suatu
peristiwa atau fenomena; (3) meramalkan, mengestimasi, dan memproyeksi suatu
peristiwa yang mungkin terjadi berdasarkan data-data yang telah diketahui dan
dikumpulkan; (4) mengendalikan peristiwa maupun gejala - gejala yang terjadi; dan
(5) menyusun teori.Tyler mengemukakan lima fungsi penelitian pendidikan yang
dapat dilakukan pada masa kini. Kelima fungsi penelitian pendidikan itu mencakup:

1. Menunjukan isi dan cara mengajar serta mengorganisasikan dan


menjalankan sekolah.
2. Menilai program, prosedur dan bahan-bahan untuk menunjukan hasil
pendidikan yang telah dicapai, biaya dalam ukuran waktu, usaha dan
bahan-bahan, dan keadaan hasil-hasil yang dicapai.
3. Membentuk suatu badan informasi tentang usaha pendidikan yang
bermanfaat dalam penyusunan kebijakan dalam dua pengambilan
keputusan.

Ibrahim Andi, Asrul Haq Alang, Madi dkk. 2018. Metodologi Penelitian. Makassar:
3

Gunadarma ilmu. Halaman: 5.

5
4. Menyediakan pandangan, rangsangan dan penyuluhan yang berhasil untuk
pembaruan Pendidikan.
5. Mengembangkan teori yang lebih memadai dan sahih (valid) tentang
proses pendidikan serta pengoperasian usaha.

Berdasarkan kajian fungsi penelitian pendidikan ternyata penelitian sangat


besar manfaatnya bagi pengembangan sistem pendidikan maupun untuk kepentingan
praktis dalam menyelenggarakan pendidikan. Secara ringkas manfaat penelitian
pendidikan adalah sebagai berikut:

1. Hasil penelitian dapat dijadikan peta yang menggambarkan keadaan


pendidikan dan melukiskan kemampuan sumber daya, kemungkinan
pengembangan serta hambatan-hambatan yang dihadapi atau mungkin
ditemukan dalam penyelenggaraan pendidikan.
2. Hasil penelitian dapat dijadikan sarana diagnosa dalam mencari sebab
kegagalan serta masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan pendidikan
sehingga dengan mudah dapat dicari upaya untuk menanggulanginya.
3. Hasil penelitian dapat dijadikan sarana untuk menyusun kebijaksanaan
dalam menyusun strategi pengembangan pendidikan.
4. Hasil penelitian dapat melukiskan kemampuan dalam pembiayaan
peralatan, pembekalan, serta tenaga kerja, baik secara kualitas maupun
kuantitas yang sangat berperan bagi keberhasilan dalam bidang
pendidikan.4

C. Paradigma penelitian
Menurut Harmon (dalam Moleong, 2004: 49), paradigma adalah cara
mendasar untuk melakukan persepsi, berpikir, menilai dan melakukan yang berkaitan
dengan sesuatu secara khusus tentang realitas. Bogdan & Biklen (dalam Mackenzie &
Knipe, 2006) menyatakan bahwa paradigma adalah kumpulan longgar dari sejumlah
asumsi, konsep, atau proposisi yang berhubungan secara logis, yang mengarahkan
cara berpikir dan penelitian.
Paradigma penelitian adalah pola pikir atau cara pandang (aliran/mazhab)
mengenai keseluruhan proses, format dan hasil penelitian. Ragamnya dintaranya

Ibrahim Andi, Asrul Haq Alang, Madi dkk. 2018. Metodologi Penelitian. Makassar:
4

Gunadarma ilmu. Halaman: 7

6
adalah: (1) Positivis; (2) Interpretif; dan (3) Kritis. Penjelaan dari ragam paradigma
adalah sebagai berikut:5
a. Paradigma pisitivis
Paradigma Positivisme merupakan aliran filsafat yang dinisbahkan/
bersumber dari pemikiran Auguste Comte seorang filosof yang lahir di
Montpellier Perancis pada tahun 1798, ia meninggal pada tahun 1857.
Pemikiran-pemikirannya cukup berpengaruh yang dituangkan dalam
tulisan-tulisannya antara lain Cours de Philosophie Positive (Kursus
filsafat positif) dan Systeme de Politique Positive (Sistem politik positi).
Pandangan paradigma ini didasarkan pada hukum-hukum dan prosedur-
prosedur yang baku; ilmu dianggap bersifat deduktif,berjalan dari hal yang
umum dan bersifat abstrak menuju yang konkit dan bersifat sepesifik; ilmu
dianggap nomotetik, yaitu didasarkan pada hukum-hukum yang kausal
yang universal dan melibatkan sejumlah variabel. Paradigma positivitis
pada akhirnya melahirkan pendekatan kuantitatif.
b. Paradigma interpretif
Pendekatan interpretif berangkat dari upaya untuk mencari
penjelasan tentang peristiwa-peristiwa sosial atau budaya yang didasarkan
pada perspektif dan pengalaman orang yang diteliti. Pendekatan
interpretatif diadopsi dari orientasi praktis. Secara umum pendekatan
interpretatif merupakan sebuah sistem sosial yang memaknai perilaku
secara detail langsung mengobservasi.
Paradigma ini menekankan pada ilmu bukanlah didasarkan pada
hukum dan prosedur yang baku;, setiap gejala atau peristiwa bisa jadi
memiliki makna yang berbeda; ilmu bersifat induktif, berjalan dari yang
sepesifik menuju ke yang umum dan abstrak. Ilmu bersifat idiografis,
artinya ilmu mengungkap realitas melalui simbol-simbol dalam bentuk
deskriptif. Pendekatan interpretif pada akhirnya melahirkan pendekatan
kualitatif.

c. Paradigma kritis
5
Muslim. 2016. Varian – varian Paradigma, Pendekatan, Metode, dan Jenis Penelitian
dalam Ilmu Komunikasi. Wahana. 1(10): 78

7
Paradigma kritis lahir tidak lepas dari Institut penelitian sosial di
Frankfurt (Institut für Sozialforschung) didirikan pada tahun 1923 oleh
seorang kapitalis yang bernama Herman Weil. Paradigma kritis adalah
anak cabang pemikiran marxis dan sekaligus cabang marxisme yang
paling jauh meninggalkan Karl Marx (Frankfurter Schule). Cara dan ciri
pemikiran aliran Frankfurt disebut ciri teori kritik masyarakat “eine
Kritische Theorie der Gesselschaft”. Paradigma ini mencoba
memperbaharui dan merekonstruksi teori yang membebaskan manusia dari
manipulasi teknokrasi modern. Beberapa tokoh Teori Kritis angkatan
pertama adalah Max Horkheimer, Theodor Wiesengrund Adorno
(musikus, ahli sastra, psikolog dan filsuf), Friedrich Pollock (ekonom),
Erich Fromm (ahli psikoanalisa Freud), Karl Wittfogel (sinolog), Leo
Lowenthal (sosiolog), Walter Benjamin (kritikus sastra).
Ciri khas paradigma Kritis adalah bahwa paradigma ini berbeda
dengan pemikiran filsafat dan sosiologi tradisional. Pendekatan paradigma
kritis tidak bersifat kontemplatif atau spektulatif murni. Teori Kritis tidak
hanya mau menjelaskan, mempertimbangkan, merefleksikan dan menata
realitas sosial tapi juga bahwa iningn membongkar ideologi-ideologi yang
sudah ada.
pandangan paradigma ini menekankan pada ilmu bukanlah
didasarkan pada hukum dan prosedur yang baku, tetapi untuk membongkar
ideologi-ideologi yang sudah ada dalam pembebasan manusia dari segala
belenggu penghisapan dan penindas. Berdasarkan paradigma yang
dianutnya, seorang peneliti akan menggunakan salah satu dari tiga
pendekatan yang diajukan Creswell (dalam Emzir, 2008: 9), yaitu:
kuantitatif, kualitatif, dan metode gabungan. 6

6
Muslim. 2016. Varian – varian Paradigma, Pendekatan, Metode, dan Jenis
Penelitian dalam Ilmu Komunikasi. Wahana. 1(10): 80
8
BAB III

PENUTUP

Simpulan dan saran mengenai hasil penulisan yang telah dilakukan akan
diuraikan pada bab terakhir ini. Simpulan dan saran tidak terlepas dari latar belakang,
rumusan masalah, dan tujuan penulisan mengenai hakikat penelitian pendidikan dan
paradigma penelitian.

A. Simpulan
Berdasarkan hasil penulisan mengenai hakikat penelitian pendidikan dan
paradigma penelitian yang berasal dari berbagai sumber, maka diberikan beberapa
simpulan hasil penulisan yang telah dilakukan. Adapun simpulannya adalah sebagai
berikut.
1. Penelitian merupakan kajian terhadap suatu objek dengan menggunakan
metode yang sistematik dan objektif untuk memperoleh pemahaman
tentang objek yang dikaji dan untuk mengembangkan teori tentang objek
tersebut.
2. Pada hakikatnya penelitian pendidikan ini dilakukan sebagai cara untuk
dapat memperoleh sebuah informasi yang nantinya dapat
dipertanggungjawabkan.
3. Paradigma penelitian adalah pola pikir atau cara pandang (aliran/mazhab)
mengenai keseluruhan proses, format dan hasil penelitian. Paradigma
memiliki beberapa ragamnya dintaranya adalah: (1) Positivis; (2)
Interpretif; dan (3) Kritis.

B. Saran
Berdasarkan hasil penulisan ini, penulis menyarankan kepada pembaca untuk
terus mempelaji mengenai hakikat penelitian pendidikan dan paradigma penelitian.
Karena dengan mempelajari penelitian dapat membentuk mindset ataupun pola pikir
kita menjadi lebih sistematis dalam memecahkan suatu permasalan. Selain itu dengan
mempelajari hakikat penelitian pendidikan menjadikan kita lebih peduli tentang
pentingnya suatu penelitian sehingga dapat membangun semangat untuk melakukan
suatu penelitian, terutama penelitian pendidikan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Rukminingsih, Gunawan Adnan, Mohammad Adnan Latief. 2020. Metode Penelitian


Pendidikan. Yogyakarta: Erhaka Utama.

Ibrahim Andi, Asrul Haq Alang, Madi dkk. 2018. Metodologi Penelitian. Makassar:
Gunadarma Ilmu

Muslim. 2016. Varian – varian Paradigma, Pendekatan, Metode, dan Jenis Penelitian dalam
Ilmu Komunikasi. Wahana. 1(10): 78 – 80.

10

Anda mungkin juga menyukai