Anda di halaman 1dari 18

METODE PENELITIAN, POPULASI & SAMPEL

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 6

1. Lolo Kholiza Banurea (4202411001)


2. Nehemia E. Ezeria Bakara (4203111146)
3. Tesya Ayu M Sihombing (4203311067)
4. Tiara Afriana (4203111131)

Dosen Pengampu : Dr. Waminton Rajagukguk, M. Pd

Mata Kuliah : Metode Penelitian Pendidikan Matematika

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

OKTOBER 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Dengan itikad baik kami menulis makalah ini dalam rangka untuk
memenuhi tugas Metode Penelitian dengan bahasan “Metode Penelitian, Populasi dan
Sampel”. Makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktu yang telah ditentukan. Diharapkan
dalam makalah ini pembaca mampu memperkaya materi dan mampu menerapkan dan
mengaplikasi pengetahuan yang diperoleh dalam makalah ini.
Penulis menyadari bahwa tanpa adanya uluran tangan dari berbagai pihak, makalah ini
tidak dapat terselesaikan. Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan
terimakasih sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dr. Waminton Rajagukguk, M. Pd selaku dosen mata kuliah Metode
Penelitian yang telah memberikan saran dan nasihat untuk menyelesaikan makalah
ini.
2. Teman-teman penulis yakni kelompok 6 yang telah membantu menyelesaikan
makalah ini dan telah memberikan informasi.
3. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah menberi
saran dan masukan dalam penyempurnaan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa kemungkinan masih adanya
kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu kepada semua pihak sangat terbuka untuk menerima
saran, masukan dan kritikan untuk menyempurnakan makalah ini.
Akhir kata, kami mengharapkan semoga makalah ini bermanfaat bagi kalian yang
membaca dan mempelajari khususnya bagi mahasiswa yang ingin menambah informasi dan
pengetahuan di bidang metodologi penelitian khususnya mengenai metode penelitian, populasi
dan sampel.

Medan, Oktober 2022

Penulis

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I ......................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1

1.3 Tujuan.......................................................................................................................... 2

BAB II........................................................................................................................................ 3

PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3

2.1 Metode Penelitian ........................................................................................................ 3

2.2 Populasi ....................................................................................................................... 8

2.3 Sampel ......................................................................................................................... 9

BAB III .................................................................................................................................... 14

PENUTUP................................................................................................................................ 14

3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 14

3.2 Saran .......................................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 15

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam usaha meningkatkan suasana akademik yang maksimal dikampus, khususnya
untuk mata kuliah metode penelitian dan penulisan skripsi, serta untuk menumbuhkan rasa
pengalaman belajar, menumbuhkan sikap, kemampuan, dan keterampilah meneliti pada
mahasiswa, Metodologi Penelitian merupakan hal yang esensial.
Setiap mata kuliah diharapkan mampu menumbuhkan kegairahan meneliti dan dapat
memberikan pengalaman belajar yang menumbuhkan sikap, kemampuan, dan keterampilan
meneliti pada mahasiswa. Untuk itu, penguasaan mahasiswa sebagai calon tenaga pengajar
terhadap Metodologi Penelitian merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan dan
dipelajari, dengan penguasaan Metodologi Penelitian yang optimal, diharapkan para
mahasiswa dapat menyertakan metode-metode penelitian serta hal-hal yang berkaitan dengan
penelitian dalam bidang yang akan diajarkan nanti apabila sudah terjun sebagai tenaga
pengajar.
Dalam penelitian kuantitatif, apalagi jika dirancang sebagai sebuah penelitian survei
(survey research), keberadaan populasi dan sampel penelitian nyaris tak dapat dihindarkan.
Populasi dan sampel merupakan sumber utama untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam
mengungkapkan fenomena atau realitas yang dijadikan fokus penelitian kita.
Demi mencapai keakuratan dan validitas data yang dihasilkan, populasi dan sampel
yang dijadikan objek penelitian harus memiliki kejelasan baik dari segi scope, ukuran, maupun
karakteristiknya. Dengan kata lain, kejelasan populasi dan ketepatan pengambilan sampel
dalam penelitian akan menentukan validitas proses dan hasil penelitian kita.
Dalam membantu kita memahami tentang Metodologi Penelitian, didalam makalah ini
disajikan bagian dari materi Metodologi Penelitian tersebut, yakni tentang Metode Penelitian,
Populasi dan Sampel.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang kami bahas dalam makalah ini yaitu:
1. Apa pengertian metode penelitian, populasi dan sampel ?
2. Apa saja jenis-jenis metode penelitian, populasi dan sampel ?
3. Bagaimana teknik pengambilan sampel ?
4. Bagaimana cara menentukan ukuran sampel ?

1
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu:
1. Memberikan informasi mengenai metode penelitian, populasi dan sampel.
2. Mengetahui teknik pengambilan sampel, cara menentukan ukuran sampel dan cara
pengambilan anggota sampel.
3. Memenuhi tugas kelompok mata kuliah metode penelitian.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Metode Penelitian


A. Pengertian Metode Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian didasarkan
pada ciri – ciri keilmuan (pengetahuan) yaitu rasional empinis dan sistematis. Rasional
berarti penelitian yang dilakukan dengan cara – cara yang masuk akal, sehingga dapat
dijangkau oleh penalaran (pemikiran) manusia. Empiris berarti cara – cara yang dilakukan
itu dapat diamati oleh indera manusia sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui
cara – cara yang digunakan penelitian, misalkan contoh yang tidak ilmiah mencari data
pengobatan suatu penyakit melalui paranormal. Sistematis artinya proses/tahapan yang
digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah – langkah tertentu yang bersifat logis
proses penelitian kuantitatif yang sistematis dapat dilihat pada gambar 1.1.
Data yang diperoleh melalui penelitian itu adalah data empitis yang mempunyai
kreteria tertentu yaitu valid. Valid merupakan derajat ketepatan antara data yang
sesungguhnya terjadi pada objek penelitian dengan data yang dikumpulkan oleh peneliti
misalnya jumlah karyawan tersebut sebanyak 10 orang, sementara ada seorang peneliti
yang menyampaikan laporan bahwa jumlah karyawan lebih atau kurang dari 10 orang
karyawan, maka derajat validitas hasil penelitian itu rendah ini berarti data yang dilaporkan
tidak valid peneliti misalnya jumlah karyawan tersebut sebanyak 10 orang, sementara ada
seorang peneliti yang menyampaikan laporan bahwa jumlah karyawan lebih atau kurang
dari 10 orang karyawan, maka derajat validitas hasil penelitian itu rendah ini berarti data
yang dilaporkan tidak valid.

3
Untuk mendapatkan daya yang valid dalam penelitian sering sulit dilakukan oleh
karena itu, validates data diuji melalui penajian realibilitas dan objektivitas. Pada umumnya
realibel dan obyektif, maka hasil penelitiannya akan valid. Data valid pasti reliablel dan
obyektif. Realibilitas berkenaan derajat konsitensi/keajegan data dalam interval waktu
tertentu, misalnya hasil wawancara hari pertama/ mc 20 orang, maka besok atau lusa jumlah
tersebut tetap sama kep 20 orang. Objektif berkenaan dengan interperso nac agreement
(kesepakatan antar banyak orang), bila jumlah karyawan sebanyak 20 orang disetujui
semua orang, maka data tersebut adalah data objektif. Kalau ada peneliti memberikan data
yang berbeda – beda pada satu objek penelitian, maka data penelitian tersebut tidak
objektif, sehingga tidak valid.
Validitas data hasil penelitian diperoleh dengan menggunakan insgrumen yang
valid, menggunakan sumber data tepat dan cukup jumlahnya, serta metode pengumpulan
dan analisis data yang benar. Untuk mendapatkan data yang reliable, maka instrument harus
reliable dan penelitiannya dilakukan dengan yang obyektif, maka sampel sumber data
jumlahnya mendekati jumlah populasi.
Setiap penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu, secara umum tujuan
penelitian ada 3 macam yaitu bersifat penemuan, pembuktian, dan pengembangan.
Penemuan berarti dana yang diperoleh dari penelitian itu adalah data yang baru yang
sebelumnya belum pernah diketahui, pembuktian berarti data yang diperoleh itu digunakan
untuk membuktikan adanya keragu raguan terhadap informasi tertentu dan pengembangan
berarti untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada.
Metode penelitian bisnis dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan
data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, dan dikembangkan suatu
pengetahuan sebagai pada waktunya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan
mengantisipasi masalah dalam bidang bisnis.

B. Jenis – Jenis Penelitian


Penelitian dapat terbagi beberapa jenis penelitian yang dapat digunakan untuk
penelitian dalam bidang bisnis, baik penelitian yang bersifat akademik (mahasiswa),
professional (ilmu) dan institusional (penelitian untuk perumusan kebijakan dan
pengambilan keputusan).
Penelitian akademik merupakan penelitian yang dilakukan oleh para mahasiswa
dalam membuat skripsi, tesis dan desatasi validitas interval (cara yang harus betul),

4
variabel terbatas, serta kecanggihan analisisnya disesuaikan dengan jenjang pendidikan
(S1, S2, S3).
Penelitian professional merupakan penelitian para dosen dan peneliti. Tujuannya
adalah mendapatkan pengetahuan baru. Variabel penelitian lengkap, kecanggihan analisis
disesuaikan kepentingan masy ilmiah untuk itu penelitiannya harus dilakukan dengan cara
yang betul (validitas interval) dan hasilnya berguna untuk pengembangan ilmu (validitas
eksternal).
Penelitian institusional merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan
informasi yang berguna pengembangan lembaga. Hasil penelitian sangat berguna bagi
pimpinan, manager, direktur untuk pengambilan keputusan. Hasil penelitian lebih
menekankan pada validitas eksternal (kegunaan), variabel lengkap (kelengkapan
informasi), dan kecanggihan analisis disesuaikan dengan pengambilan keputusan.
Jenis – Jenis penelitian dapat dikelompokkan menurut tujuan, pendekatan, tingkat
ekplanasi, dan analisis dan jenis data.
1. Penelitian Menurut Tujuan Menurut uma sekoran dalam bukunya Research Methods For
Business (1994) bahwa penelitian terbagi 2 yaitu penelitian dasar adalah penelitian yang
dilakukan diarahkan sekedar untuk memahami masalah secara mandalam (tanpa ingin
menerapkan hasilnya). Penelitian terapan yaitu penelitian yang dirancang untuk
memberikan informasi (solusi) dalam pemecahan masalah, penelitian terapan memberikan
hasil yang praktis dalam jangka pendek. Temuan dari penelitian terapan mengarah pada
terbentuknya berbagai keputusan. Temuan dari penelitian terapan dapat dipakai untuk
keperluan praktis, contoh penelitian yang dapat dipakai sebagai landasan pengambilan
kebijakan oleh perusahaan.
2. Penelitian Menurut Tingkat Eksplanasinya Tingkat eksplanasi (Level Of Explanation)
adalah tingkat penjelasan, penelitian ini dikelompokkan menjadi deskritif, komporatif, dan
asosiatif.
a Penelitian Deskritif Penelitian deskritif adalah penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa
membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel lain. Suatu
penelitian yang berusaha menjawab pertanyaan seperti seberapa besar nilai
penjualan pada PT X, seberapa besar motivasi kerja karyawan pada PT A. Jadi
penelitian deskriptif adalah variabel yang diteliti bersifat mandiri.
b Penelitian Komporatif Penelitian komporatif adalah suatu penelitian yang besifat
membandingkan variabel yang diteliti adalah variabel mandiri tetapi untuk sampel

5
yang lebih dari satu, atau dan waktu yang berbeda. Contoh apa perbedaan motivasi
kerja karyawan swasta dengan karyawan negeri. Seberapa besar perbedaan nilai
penjualan tahun 2012 dengan tahun 2013, tahun 2012 dan 2013 adalah waktu yang
berbeda.
c Penelitian Asosiatif/ Hubungan Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan
penelitian ini dapat dibangun suatu teori yang berfungsi untuk menjelaskan,
meramalkan dan mengontrol suatu gejla, pada penelitian ini minimal terdapat dua
variabel yang dihubungkan. Hubungan variabel dapat digambarkan seperti gambar
1.2.
Bentuk hubungan antara variabel ada 3 yaitu.
1) Hubungan Simestris Adalah suatu bentuk hubungan karena munculnya bersama
– sama, misalnya ada hubungan antara datangnya kupu – kupu dengan tamu,
kalau ada kupu – kupu masuk rumah diramalkan akan dating tamu.
2) Hubungan Kausal adalah hubungan sebab akibat, misalnya bila pendapatan
masyarakat naik, misalkan pengawasan dapat mempengaruhi disiplin kerja
karyawan, sebaliknya disiplin kerja karyawan dapat mempengaruhi pengwasan.
3) Hubungan Interaktif (reciprocal) atau timbal balik adalah hubungan yang saling
mempengaruhi misalkan pengawasan dapat mempengaruhi disiplin kerja
karyawan, sebaliknya disiplin kerja karyawan dapat mempengaruhi
pengawasan.

6
Hubungan Timbal Balik, X dan Y saling mempengaruhi, Jadi penelitian menurut
tingkat ekplanasi digunakan sebagai dasar untuk merumuskan judul penelitian.

3. Penelitian Menurut Jenis Data dan Analisis Jenis data dan analisisnya dalam penelitian
dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu data kualitatif dan kuantitatif, pada suatu proses
penelitian sering hanya mendapatkan satu jenis data saja yaitu kualitatif atau kuantitatif
saja, tetapi mungkin juga ada keduanya. Dalam analisis data juga terdapat dua macam
yaitu analisis data kuantitatif dan kualitatif. Data kualitatif adalah data yang berbentuk
kata, kalimat, skema dan gambar. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau
data kualitatif yang diangkakan, data kualitatif yang diangkatkan (skoring) misalnya
terdapat dalam skala pengukuran. Suatu pernyataan/ pertanyaan yang memerlukan
alternatif jawaban sangat setuju, setuju, kurang setuju dan tidak setuju dimana masing –
masing diberi angka 4, 3, 2, dan 1.
Penelitian Bisnis yang baik
Kegiatan yang bersifat bisnis merupakan kegiatan yang kompleks dan berisiko
tinggi, oleh karena itu diperlukan informasi yang lengkap, akurat dan up to date untuk
membuat keputusan, menurut Emory (1985) penelitian bisnis yang baik adalah sebagai
berikut.
1. Masalah dan tujuan penelitian harus dirumuskan dengan betul, jelas dan spesifik
sehingga tidak menimbulkan berbagai penafsiran dengan rumusan masalah dan
tujuan yang betul dan jelas, maka penelitian akan lebih terarah sehingga
pelaksanaan penelitian akan lebih efisien.
2. Prosedur penelitian perlu dujabarkan secara rinci sehingga orang lain dapat lebih
memahami, dapat melaksanakan penelitian tersebut dan dapat mengulanginya tanpa
konseltasi dengan menyusunnya.
3. Prosedur dalam rancangan penelitian harus dibuat dengan teliti dan hati – hati
sehingga dapat menghasilkan data yang valid, reliable dan obyektif.
4. Peneliti harus membuat laporan yang lengkap, sistematis mengikuti prosedur sesuai
rancangan dan mampu memberikan saran – saran untuk pemecahan masalah
berdasarkan temuannya.
5. Analisis data yang digunakan harus tepat dan mampu membuat generalisasi yang
signifikan.
6. Setiap kesimpulan yang diberikan harus didukung oleh data yang diperoleh melalui
penelitian.

7
7. Hasil penelitian akan lebih dapat dipercaya, jika penelitian dilakukan oleh peneliti
yang mempunyai integritas tinggi, berpengalaman dan telah mempunyai reputasi

2.2 Populasi

A. Pengertian Populasi
Dalam kerangka penelitian (terutama sekali penelitian kuantitatif), populasi
merupakan salah satu hal yang esensial dan perlu mendapat perhatian dengan saksama
apabila peneliti ingin menyimpulkan suatu hasil yang dapat dipercaya dan tepat guna untuk
daerah (area) atau objek penelitiannya. Sax (1978) menyatakan bahwa populasi adalah
keseluruhan manusia yang terdapat dalam area yang telah ditetapkan, sedangkan
Truckman mengemukakan bahwa populasi atau target populasi adalah kelompok dari
mana peneliti mengumpulkan informasi dan kepada siapa kesimpulan akan digambarkan.
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi
juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan hanya sekedar jumlah
yang ada obyek atau subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat
yang dimiliki oleh subjek dan obyek yang diteliti itu. Dalam penelitian populasi dibedakan
menjadi 2 (Nana Syaodih Sukmadinata, 2009), yaitu populasi secara umum dan populasi
target (target population). Populasi target adalah populasi yang menjadi sasaran
keterbelakuan kesimpulan penelitian kita.

Contoh :
- Populasi umum adalah seluruh dosen negeri di Yogyakarta
- Populasi targetnya adalah seluruh dosen M IPA di Yogyakarta
- Maka hasil penelitian kita tidak berlaku bagi dosen diluar fakultas MIPA
Orang, benda, lembaga, organisasi, dsb. Yang menjadi sasaran penelitian
merupakan anggota populasi. Anggota populasi yang terdiri dari orang-orang biasa disebut
dengan subjek penelitian, sedangkan anggota penelitian yang terdiri dari benda-benda atau
bukan orang sering disebut dengan objek penelitian.

B. Jenis-Jenis Populasi
1. Populasi berdasarkan atas jumlah, dibedakan menjadi:
a) Populasi terbatas (definite), yaitu objek penelitian yang dapat dihitung, seperti
luas area sawah, jumlah ternak, jumlah murid, dan jumlah mahasiswa.

8
b) Populasi tak terbatas (indefinite), yaitu objek penelitian yang mempunyai jumlah
tak terbatas, atau sulit dihitung jumlahnya; seperti tinta, air, pasir di pantai, padi
di sawah, atau beras di gudang.
2. Populasi berdasarkan atas turunan dari populasi terbatas tetapi dengan ruang lingkup
yang lebih dipersempit, yang digolongkan menjadi:
a) Populasi teoritis, yaitu populasi yang diturunkan dari populasi terbatas,
memungkinkan hasil penelitian berlaku untuk lingkungan populasi yang lebih
luas.
b) Populasi tersedia (Accessible ppulation), yaitu populasi turunan dari populasi
teoritis yang akan dilakukan penelitian dengan mempertimbangkan jumlah
dana, waktu dan tenaga yang tersedia dengan memperhatikan karakteristik yang
telah ditentukan pada populasi teoretis.
3. Populasi berdasarkan atas variasi unsur pembentuk sumber data:
a) Populasi bersifat homogen, yaitu populasi dimana sumber datanya yang unsur-
unsur pembentuknya memiliki sifat yang sama. Populasi semacam ini banyak
dijumpai dalam bidang ilmu keteknikan.
b) Populasi bersifat heterogen, yaitu populasi dimana pembentuk sumber data
yang unsur-unsurnya memiliki sifat-sifat atau keadaan yang bervariasi sehingga
perlu ditetapkan lebih lanjut batas-batasnya baik secara kualitatif maupun
kuantitatif.

2.3 Sampel

A. Pengertian Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki sifat-sifat yang sama dari objek
yang merupakan sumber data. Secara sederhana sampel dapat dikatakan, bahwa sampel
adalah sebagian dari populasi yang terpilih dan mewakili populasi tersebut. Sebagian dan
mewakili dalam batasan diatas merupakan dua kata kunci dan merujuk pada semua ciri
populasi dalam jumlah yang terbatas pada masing-masing karakteristiknya.

Ciri-ciri sampel yang baik sebagai berikut:


a) Sampel dipilih dengan cara hati-hati, dengan menggunakan cara tertentu dengan
benar.
b) Sampel harus mewakili populasi, sehingga gambaran yng diberikan mewakili
keseluruhan karakteristik yang terdapat pada populasi.

9
c) Besarnya ukuran sampel hendaklah mempertimbangkan tingkat kesalahan sampel
yang dapat ditoleransi dan tingkat kepercayaan yang dapat diterima secara statistik.

Terdapat dua syarat yang harus dipenuhi dalam prosedur pengambilan sampel,
yaitu sampel harus representatif (mewakili) dan besarnya sampel
harus memadai (Atherton & Klemmack, 1982; Goode & Hatt, 1952).
Suatu sampel dikatakan representatif apabila ciri-ciri sampel yang berkaitan
dengan tujuan penelitian sama atau hampir sama dengan ciri-ciri populasinya. Dengan
sampel yang representatif seperti ini, maka informasi yang dikumpulkan dari sampel
hampir sama telitinya dengan informasi yang dapat dikumpulkan dari populasinya.
Suatu sampel yang baik juga harus memenuhi syarat bahwa ukuran atau besarnya
memadai untuk dapat meyakinkan kestabilan ciri-cirinya. Berapa besar sampel yang
memadai bergantung kepada sifat populasi dan tujuan penelitian. Semakin besar sampel,
akan semakin kecil kemungkinan salah menarik kesimpulan tentang populasi. Bailey
(1982) berpendapat bahwa untuk penelitian yang akan menggunakan analisis data dengan
statistik, besar sampel yang paling kecil adalah 30, walaupun ia juga mengakui bahwa
banyak peneliti lain menganggap bahwa sampel sebesar 100 merupakan jumlah yang
minimum.
Dengan pendekatan statistik, kita dapat menentukan besarnya suatu sampel jika
kita dapat memperkirakan besarnya simpangan baku (standard deviation) populasi dan
kita menetapkan kesalahan maksimum yang dapat kita terima dalam menaksir rata-rata
populasi.
Ada beberapa kekeliruan yang mengakibatkan bias dalam penarikan sampel (Nana
Syaodih Sukmadinata, 2009) antara lain:
a) Dalam menentukan populasi target.
Contoh : populasi target dalam penelitian adalah guru IPA SMA Negeri, tapi dalam
penarikan sampel hanya dilakukan pada guru biologi saja.
b) Karakteristik sampel yang diambil tidak mewakili karakteristik populasi target.
Contoh: penelitiannya adalah persepsi para siswa terhadap pemberian layanan BK
disekolah, tapi angketnya diberikan kepada seluruh siswa termasuk siswa yang
belum mendapatkan layanan BK di sekolah.
c) Salah dalam menentukan wilayah.
Contoh: populasi target adalah seluruh DIY, tapi penarikan sampel hanya dilakukan
di daerah perdesaan saja.

10
d) Jumlah sampel yang terlalu kecil, tidak proporsional dengan jumlah populasinya.
e) Kombinasi dari beberapa kekeliruan diatas.

B. Cara Pengambilan Sampel atau Teknik Sampling


Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk
menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik
sampling yang digunakan. Macam-macam teknik sampling:

1. Probabillity Sampling(pengambilan sampel bardasarkan peluang)


Probabillity Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang
yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Teknik ini meliputi:
a) Simple Random Sampling (pengambilan sampel secara acak.
Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.
Prosedur pengambilan sampel dalam suatu survei biasanya dilakukan tanpa
pengembalian. Pengambilan sampel tanpa pengembalian seperti ini disebut simple
random sampling (Bailey, 1982).
b) Propotionate Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota atau unsur yang tidak
homogen dan berstrata secara proporsional.
c) Disproportionate Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata
tetapi kurang proporsional.
d) Cluster sampling (Area Sampling)
Digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data
sangat luas, misal penduduk dari suatu negara, provinsi atau kabupaten. Arti cluster
adalah tandan, rumpun, atau kelompok. Berbeda dengan teknik-teknik sampling
sebelumnya, dalam teknik sampling ini yang menjadi unit sampling dalam kerangka
sampling adalah rumpun-rumpun, bukan unsur-unsur sampling itu sendiri. Oleh
karena itu, dengan teknik sampling ini, akan dilakukan pengambilan sampel lebih
dari satu tahap yang disebut multi-stage random sampling. Pada tahap pertama,
dipilih beberapa rumpun dari semua rumpun yang ada. Pada tahap kedua, dapat
dipilih rumpun-rumpun yang lebih kecil daripada rumpun yang sudah terpilih, atau
dapat langsung dipilih unsur-unsurnya, bergantung kepada sifat populasinya.

11
Teknik sampling ini dilakukan jika kerangka sampling yang berisi unsur-unsur
sampling tidak dapat dibuat atau tidak praktis untuk membuatnya. Misalnya, suatu
penelitian akan dilakukan dengan populasi anak asuh dalam panti-panti asuhan.
Pada tahap ketiga, dapat diambil semua anak asuh yang tinggal di rumah atau barak
yang terpilih, atau juga dapat diambil sampel lagi dari seluruh anak asuh yang
tinggal di rumah atau barak yang terpilih. Dalam hal yang terakhir ini, maka perlu
dibuat kerangka sampling ketiga dengan nama-nama anak asuh di rumah atau barak
yang terpilih sebagai unit samplingnya.
Jika rumpun-rumpun yang menjadi unit sampling merupakan daerah atau wilayah
geografis, seperti misalnya kota, kecamatan, atau desa, maka teknik sampling ini
disebut area rando sampling
2. Nonprobability sampling(pengambilan sampel tidak berdasarkan peluang)
Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel. Dengan demikian, sampel yang diambil tidak dapat dikatakan
sebagai sampel yang representatif sehingga sukar untuk melakukan generalisasi di
luar sampel yang diteliti. Teknik sampling ini meliputi :
a) Teknik sistematis
Adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang
telah diberi nomor urut. Sampling kuota Adalah teknik untuk menentukan sampel
dari populasi yang memiliki ciri-ciri tertentu sampai jumlah yang di inginkan.
Teknik ini mirip teknik stratified random sampling, kecuali tanpa menggunakan
teknik acak. Setiap lapisan dalam populasi harus mewakili dengan proporsi yang
sama seperti proporsi dalam populasinya. Dengan proporsi tersebut maka jumlah
unsur atau kuota untuk setiap lapisan dapat ditentukan. Siapa yang akan diambil
sebagai anggota sampel dari setiap lapisan (stratum), diserahkan kepada pengumpul
data, asalkan ia termasuk dalam lapisan yang bersangkutan dan jumlahnya sesuai
dengan yang telah ditetapkan sebelumnya.
b) Accidental sampling (pengambilan sampel secara kebetulan)
Adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang
secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila
dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Teknik ini
juga disebut incidental sampling atau convenience sampling. Seperti ditunjukkan

12
oleh namanya, orang yang diambil sebagai anggota sampel adalah mereka yang
kebetulan ditemukan atau mereka yang mudah ditemui atau di jangkau.
c) Sampling purposive
Adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Dalam teknik ini,
siapa yang akan diambil sebagai anggota sampel diserahkan pada pertimbangan
pengumpul data yang menurut dia sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian.
Jadi, pengumpul data yang telah diberi penjelasan oleh peneliti akan mengambil
siapa saja yang menurut pertimbangannya sesuai dengan maksud dan tujuan
penelitian.
d) Sampling jenuh
Adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai
sampel. Hal ini sering dilakukan bila populasi yang relative kecil, kurang dari 30
orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang
sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota
populasi dijadikan sampel.
e) Snowball sampling (pengambilan sampel seperti bola salju)
Adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian
membesar. Dalam teknik ini, pengumpulan data dimulai dari beberapa orang yang
memenuhi kriteria untuk dijadikan anggota sampel. Mereka kemudian menjadi
sumber informasi tentang orang-orang lain yang juga dapat dijadikan anggota
sampel dan selanjutnya diminta menunjukkan orang lain lagi yang memenuhi
kriteria menjadi anggota sampel. Demikian prosedur ini dilanjutkan sampai jumlah
anggota sampel yang diinginkan terpenuhi.

13
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab II, dapat ditarik kesimpulan bahwa:

a. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian
didasarkan pada ciri – ciri keilmuan (pengetahuan) yaitu rasional empinis dan
sistematis
b. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
c. Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki sifat-sifat yang sama dari objek
yang merupakan sumber data. Secara sederhana sampel dapat dikatakan, bahwa
sampel adalah sebagian dari populasi yang terpilih dan mewakili populasi tersebut.
d. Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan
sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling
yang digunakan.
e. Teknik-teknik yang di gunakan dalam pengambilan sampel
1. Probability/Random Sampling
2. Nonprobability/Nonrandom Sampling atau Sampel Tidak Acak

3.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dalam mencari
sumber, tentunya sumber dari buku-buku yang berkaitan dengan masalah dan topik penelitian.
Jika mungkin diantara pembaca yang memiliki sumber yang lebih lengkap, maka saudara boleh
menambahkan dan melengkapi makalah ini.

14
DAFTAR PUSTAKA

Nurlina T. Mahyuddin dkk .2017 Metodologi Penelitian Ekonomi Dan Sosial, Penerbit
Salemba Empat, Jakarta

Lexy J. Moleong. 2004. Metodologi penelitian kualitatif, penerbit Bandung

Yusuf, Muri, 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian


Gabungan; Jakarta Kencana.

Sugiyono, 2014. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), Bandung: Alfabeta.

15

Anda mungkin juga menyukai