Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PENELITIAN PENDIDIKAN

Hakikat Penelitian Dan Penelitian Pendidikan

Disusun oleh kelompok 3


Angelia Nanda Putri 21129348
Farhan Habib 21129204
Khairatun Annisa 21129233
Naila Alfatiyah 21129261
Nurul Hidayah 21129088
Syarifah Aini 21129313

Dosen pengampu :
Arwin S.Pd., M.Pd

Seksi
202221290107

DEPARTEMEN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023

1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini
yang alhamdulillah tepat waktunya yang berjudul “Hakikat Penelitian Dan
Penelitian Pendidikan”.
Makalah ini berisikan informasi tentang bagaimana hakikat penelitian dan
penelitian pendidikan. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi
kepada kita semua tentang hakikat penelitian dan penelitian pendidikan. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapakan demi kesempurnaan makalah ini. Kami mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari
awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa miridhai segala usaha kita.
Amiinnn.

Bukittinggi, 22 Februari 2023

Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Hakikat Penelitian dan Penelitian Pendidikan .................................... 3
B. Hakikat Metode Ilmiah Dan Metode Penelitian................................... 11

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ......................................................................................... 15
B. Saran .................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Perkembangan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia
kini semakin pesat. Faktor yang mempengaruhi pesatnya perkembangan
khususnya ilmu pengetahuan antara lain dengan adanya temuan-temuan baru
dibidang ilmu pengetahuan. Temuan-temuan tersebut dihasilkan dari proses
yang membutuhkan waktu lama dan cara tertentu. Dimana proses tersebut
diawali dengan munculnya sebuah masalah yang kemudian diselidiki lebih
lanjut untuk menemukan pemecahan dari masalah tersebut. Kegiatan yang
demikian sering disebut “Penelitian”.
Manusia sebagai makhluk rasional sebenarnya sudah dibekali dengan
hasrat ingin tahu. Keingintahuan manusia ini sudah dapat disaksikan sejak
seseorang masih kanak-kanak dan akan terus berkembang secara dinamis
mengikuti fase-fase perkembangan kejiwaan orang tersebut. Hasrat ingin tahu
manusia akan terpuaskan bila ia sudah memperoleh pengetahuan mengenai
apa yang dipertanyakannya. Tetapi sudah menjadi sifat manusia, yang mana
setelah memperoleh pengetahuan mengenai suatu masalah, maka akan disusul
oleh kecenderungan ingin lebih tahu lagi. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa manusia tidak akan pernah mencapai kepuasan mutlak untuk
menerima realita untuk dihadapinya sebagai titik terminasi yang mantap.
Untuk mendukung dan menyalurkan keiingintahuannya, maka manusia akan
cenderung mengadakan penelitian (Narbuko dan Achmadi, 2001: 4).
Penelitian dilakukan untuk memecahkan suatu masalah atau untuk
menguji suatu kebenaran. Didalam bidang ilmu pendidikan banyak dilakukan
penelitian-penelitian dimana hasil penelitian tersebut sangat bermanfaat bagi
kehidupan sehari-hari bahkan bagi berkembangnya ilmu pendidikan tersebut.
Penelitian tidak hanya dilakukan pada bidang ilmu pendidikan saja, namun
penelitian juga dilakukan pada biang ilmu-ilmu lainnya seperti, kesehatan,
teknik, ekonomi dan masih banyak yang lainnya.

1
Sebagai mahasiswa kita dituntut untuk mengetahui dan memahami serta
menerapkan cara dan metode penelitian yang baik dan benar. Oleh sebab itu,
mahasiswa diberikan mata kuliah wajib yang membahas tentang metode
penelitian. Namun sebelumnya, mahasiswa harus mengetahui tentang hakikat
penelitian. Hakikat penelitian adalah makna dasar dari penelitian. Dilatar
belakangi hal tersebut maka disusunlah makalah ini dengan topik
pembahasan tentang “ Hakikat Penelitian dan Penelitian Pendidikan ” dengan
rumusan masalah seperti yang tertera di bawah ini.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah hakikat penelitian dan penelitian pendidikan?
2. Apakah hakikat metode ilmiah dan metode penelitian?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui hakikat penelitian dan penelitian pendidikan
2. Untuk mengetahui hakikat metode ilmiah dan metode penelitian

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. HAKIKAT PENELITIAN DAN PENELITIAN PENDIDIKAN


1. HAKIKAT PENELITIAN
Rasa ingin tahu merupakan salah satu sifat dasar yang dimiliki
manusia. Sifat tersebut akan mendorong manusia bertanya untuk
mendapatkan pengetahuan. Setiap manusia yang berakal sehat sudah pasti
memiliki pengetahuan, baik berupa fakta, konsep, prinsip, maupun
prosedur tentang suatu obyek. Pengetahuan dapat dimiliki berkat adanya
pengalaman atau melalui interaksi antara manusia dengan lingkungannya.
Secara universal, terdapat tiga jenis pengetahuan yang selama ini
mendasari kehidupan manusia yaitu :
a. Logika yang dapat membedakan antara benar dan salah
b. Etika yang dapat membedakan antara baik dan buruk
c. Estetika yang dapat membedakan antara indah dan jelek
Salah satu wujud pengetahuan yang dimiliki manusia adalah
pengetahuan ilmiah yang lazim dikatakan sebagai “ilmu”. Ilmu adalah
bagian pengetahuan, namun tidak semua pengetahuan dapat dikatakan
ilmu. Ilmu adalah pengetahuan yang didasari oleh dua teori kebenaran
yaitu koherensi dan korespondensi. Koherensi menyatakan bahwa sesuatu
pernyataan dikatakan benar jika pernyataan tersebut konsisten dengan
pernyataan sebelumnya. Koherensi dalam pengetahuan diperoleh melalui
pendekatan logis atau berpikir secara rasional. Korespondensi menyatakan
bahwa suatu pernyataan dikatakan benar jika pernyataan tersebut
didasarkan atas fakta atau realita. Koherensi dalam pengetahuan diperoleh
melalui pendekatan empirik atau bertolak dari fakta. Dengan demikian,
kebenaran ilmu harus dapat dideskripsikan secara rasional dan dibuktikan
secara empirik.
Koherensi dan korespondensi mendasari bagaimana ilmu diperoleh
telah melahirkan cara mendapatkan kebenaran ilmiah. Proses untuk
mendapatkan ilmu agar memiliki nilai kebenaran harus dilandasai oleh

3
cara berpikir yang rasional berdasarkan logika dan berpikir empiris
berdasarkan fakta. Salah satu cara untuk mendapatkan ilmu adalah
melalui penelitian. Banyak definisi tentang penelitian tergantung sudut
pandang masing-masing. Penelitian dapat didefinisikan sebagai upaya
mencari jawaban yang benar atas suatu masalah berdasarkan logika dan
didukung oleh fakta empirik. Dapat pula dikatakan bahwa penelitian
adalah kegiatan yang dilakukan secara sistematis melalui proses
pengumpulan data, pengolah data, serta menarik kesimpulan berdasarkan
data menggunakan metode dan teknik tertentu.
Pengertian tersebut di atas menyiratkan bahwa penelitian adalah
langkah sistematis dalam upaya memecahkan masalah. Penelitian
merupakan penelaahan terkendali yang mengandung dua hal pokok yaitu
logika berpikir dan data atau informasi yang dikumpulkan secara
empiris (Sudjana, 2001). Logika berpikir tampak dalam langkah-langkah
sistematis mulai dari pengumpulan, pengolahan, analisis, penafsiran dan
pengujian data sampai diperolehnya suatau kesimpulan. Informasi
dikatakan empiris jika sumber data mengambarkan fakta yang terjadi
bukan sekedar pemikiran atau rekayasa peneliti. Penelitian
menggabungkan cara berpikir rasional yang didasari oleh logika/penalaran
dan cara berpikir empiris yang didasari oleh fakta/ realita.
a. Langkah Langkah Penelitian
Terdapat empat langkah pokok metode ilmiah yang akan
mendasari langkah-langkah penelitian yaitu:
1. Merumuskan masalah; mengajukan pertanyaan untuk dicari
jawabannya. Tanpa adanya masalah tidak akan terjadi penelitian,
karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah.
Rumusan masalah penelitian pada umumnya diajukan dalam
bentuk pertanyaan..
2. Mengajukan hipotesis; mengemukakan jawaban sementara (masih
bersifat dugaan) atas pertanyaan yang diajukan sebelumnya.
Hipotesis penelitian dapat diperoleh dengan mengkaji berbagai
teori berkaitan dengan bidang ilmu yang dijadikan dasar dalam

4
perumusan masalah. Peneliti menelusuri berbagai konsep, prinsip,
generalisasi dari sejumlah literatur, jurnal dan sumber lain
berkaitan dengan masalah yang diteliti. Kajian terhadap teori
merupakan dasar dalam merumuskan kerangka berpikir sehingga
dapat diajukan hipotesis sebagai alternatif jawaban atas masalah.
3. Verifikasi data; mengumpulkan data secara empiris kemudian
mengolah dan menganalisis data untuk menguji kebenaran
hipotesis. Jenis data yang diperlukan diarahkan oleh makna yang
tersirat dalam rumusan hipotesis. Data empiris yang diperlukan
adalah data yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis.
Dalam hal ini, peneliti harus menentukan jenis data, dari mana
data diperoleh, serta teknik untuk memperoleh data. Data yang
terkumpul diolah dan dianalisis dengan cara-cara tertentu yang
memenuhi kesahihan dan keterandalan sebagai bahan untuk
menguji hipotesis.
4. Menarik kesimpulan; menentukan jawaban-jawaban definitif atas
setiap pertanyaan yang diajukan (menerima atau menolak
hipotesis). Hasil uji hipotesis adalah temuan penelitian atau hasil
penelitian. Temuan penelitian dibahas dan disintesiskan kemudian
disimpulkan. Kesimpulan merupakan adalah jawaban atas
rumusan masalah penelitian yang disusun dalam bentuk proposisi
atau pernyataan yang telah teruji kebenarannya.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, penelitian ilmiah
merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk mengkaji dan
memecahkan suatu masalah menggunakan prosedur sistematis
berlandaskan data empirik. Berdasarkan proses tersebut di atas, mulai
dari langkah kajian teori sampai pada perumusan hipotesis termasuk
berpikir rasional atau berpikir deduktif. Sedangkan dari verifikasi data
sampai pada generalisasi merupakan proses berpikir induktif. Proses
tersebut adalah wujud dari proses berpikir ilmiah. Itulah sebabnya
penelitian dikatakan sebagai operasionalisasi metode ilmiah.

5
Untuk mendapatkan kebenaran ilmiah, penelitian harus
mengandung unsur keilmuan dalam aktivitasnya. Penelitian yang
dilaksanakan secara ilmiah berarti kegiatan penelitian didasarkan pada
karakeristik keilmuan yaitu:
1. Rasional : penyelidikan ilmiah adalah sesuatu yang masuk akal
dan terjangkau oleh penalaran manusia.
2. Empiris : menggunakan cara-cara tertentu yang dapat diamati
orang lain dengan menggunakan panca indera manusia.
3. Sistematis : menggunakan proses dengan langkah-langkah
tertentu yang bersifat logis.
b. Tujuan Umum Penelitian
Uraian di atas memperlihatkan bahwa penelitian adalah
penyaluran rasa ingin tahu manusia terhadap sesuatu/masalah dengan
melakukan tindakan tertentu (misalnya memeriksa, menelaah,
mempelajari dengan cermat/sungguh-sungguh) sehingga diperoleh
suatu temuan berupa kebenaran, jawaban, atau pengembangan ilmu
pengetahuan. Terkait dengan ilmu pengetahuan, dapat dikemukakan
tiga tujuan umum penelitian yaitu :
1. Tujuan Eksploratif, penelitian dilaksanakan untuk menemukan
sesuatu (ilmu pengetahuan) yang baru dalam bidang tertentu.
Ilmu yang diperoleh melalui penelitian betul-betul baru belum
pernah diketahui sebelumnya. Misalnya suatu penelitian telah
menghasilkan kriteria kepemimpian efektif dalam MBS. Contoh
lainnya adalah penelitian yang menghasilkan suatu metode baru
pembelajaran matematika yang menyenangkan siswa.
2. Tujuan Verifikatif, penelitian dilaksanakan untuk menguji
kebenaran dari sesuatu (ilmu pengetahuan) yang telah ada. Data
penelitian yang diperoleh digunakan untuk membuktikan adanya
keraguan terhadap infromasi atau ilmu pengetahuan tertentu.
Misalnya, suatu penelitian dilakukan untuk membuktian adanya
pengaruh kecerdasan emosional terhadap gaya kepemimpinan.
Contoh lainnya adalah penelitian yang dilakukan untuk menguji

6
efektivitas metode pembelajaran yang telah dikembangkan di luar
negeri jika diterapkan di Indonesia.
3. Tujuan Pengembangan, penelitian dilaksanakan untuk
mengembangkan sesuatu (ilmu pengetahuan) yang telah ada.
Penelitian dilakukan untuk mengembangkan atau memperdalam
ilmu pegetahuan yang telah ada. Misalnya penelitian tentang
implementasi metode inquiry dalam pembelajaran IPS yang
sebelumnya telah digunakan dalam pembelajaran IPA. Contoh
lainnya adalah penelitian tentang sistem penjaminan mutu
(Quality Assurannce) dalam organisasi/satuan pendidikan yang
sebelumnya telah berhasil diterpakan dalam organisasi
bisnis/perusahaan.
Kriteria Menilai Kualitas Penelitian Yang Baik (Uma Sekaran,
2014)
1. Memiliki tujuan yang jelas, berdasarkan pada permasalahan tepat.
2. Menggunakan landasan teori yang tepat dan metode penelitian
yang cermat dan teliti
3. Mengembangkan hipotesis yang dapat diuji.
4. Dapat didukung (diulang dengan menggunakan riset-riset yang
lain, sehingga dapat diuji tingkat validitas dan reliabilitasnya.
5. Memiliki tingkat ketepatan dan kepercayaan yang tinggi
6. Bersifat obyektif, artinya kesimpulan yang ditarik harus benar-
benar berdasarkan data yang diperoleh dilapangan
7. Dapat digeneralisasikan, artinya hasil penelitian dapat diterapkan
pada lingkup yang lebih luas. seorang manajer yang menghadapi
absensi karyawan dalam organisasinya dapat menggunakan
informasi tersebut untuk menentukan jika faktor-faktor tersebut
relevan dengan kondisi kerja di perusahaannya.
2. Hakikat Penelitian Pendidikan
Dalam dunia pendidikan, dengan penelitian bisa membawa
pengertian yang semakin baik terhadap perilaku orang perseorangan,
termasuk subyek didik atau pendidik, proses belajar mengajar serta situasi

7
atau kondisi yang bisa membuat lebih berhasilnya proses pendidikan. Pada
ilmu-ilmu tingkah laku, penelitian mengarah pada pengembangan dan
pengujian teori-teori tingkah laku. Pemahaman terhadap tingkah laku
peserta didik maupun pendidik semakin diperlukan dari hasil-hasil
penelitian dalam bidang pendidikan, baik dari segi ilmu maupun
prakteknya. Pada umumnya penelitian–penelitian pendidikan tergolong
penelitian jenis terapan guna mengembangkan generalisasi-generalisasi
yang berkenaan dengan proses belajar mengajar dan bahan-bahan
mengajar. Karena itu, penelitian pendidikan memberikan perhatiannya
pada pengembangan dan pengujian teroriteori tentang bagaimana peserta
didik (pelajar, mahasiswa) berperilaku dalam seting pendidikan.
Berangkat dari hakikat penelitian yang dikemukakan di atas, dapat
dikemukakan pengertian penelitian pendidikan adalah cara yang
digunakan untuk mendapatkan informasi yang berguna dan dapat
dipertanggungjawabkan dalam upaya memahami proses kependidikan
dalam lingkungan pendidikan melalui pendekatan ilmiah, baik di
lingkungan pendidikan formal, pendidikan informal maupun pendidikan
nonformal. Menemukan prinsip-prinsip umum atau penafsiran tingkah
laku yang dapat dipakai untuk menerangkan, meramalkan, dan
mengendalikan kejadiankejadian dalam lingkungan pendidikan merupakan
tujuan dari suatu kerja penelitian penedidikan.
a. Karakteristik penelitian pendidikan
secara singkat akan dijelaskan sebagai berikut :
1) Objektivitas
Penelitian harus memiliki objektivitas(objectivity) baik dalam
karakteristik maupun prosedurnya. Objektivitas dicapai melalui
keterbukaan, terhindar dari bias dan subjektivitas. Dalam
prosedurnya, penelitian menggunakan teknik pengumpulan dan
analisis data yang memungkinkan dibuat interpretasi yang dapat
dipertanggungjawabkan. Objektivitas juga menunjukkan kualitas
data yang dihasilkan dari prosedur yang digunakan, yang dikontrol
dari bias dan subjektivitas.

8
2) Ketepatan
Penelitian juga harus memiliki tingkat ketepatan(precision), dalam
arti bahwa secara teknis, instrumen pengumpulan datanya harus
memiliki validitas dan realibilitas yang memadai, serta desain
penelitian, pengambilan sampel dan teknik analisisnya tepat.
Dalam penelitian kualitatif, hasilnya dapat diulang dan diperluas,
dalam penelitian kualitatif memiliki sifat reflektif dan tingkat
komparasi yang konstan.
3) Verifikasi
Penelitian dapat diverifikasi, dalam arti dikonfirmasikan, direvisi
dan diulang dengan cara yang sama atau berbeda. Verifikasi dalam
penelitian kualitatif berbeda dengan kuantitatif. Penelitian kualitatif
memberikan interpretasi deskriptif, verifikasi berupa perluasan,
pengembangan tetapi bukan pengulangan. Verifikasi juga
bermakna memberikan sumbangan kepada ilmu atau studi lain.
4) Penjelasan Ringkas
Penelitian mencoba memberikan penjelasan tentang hubungan
antar fenomena dan menyederhanakannya menjadi penjelasan yang
ringkas. Tujuan akhir dari suatu penelitian adalah mereduksi realita
yang kompleks ke dalam penjelasan yang singkat. Dalam penelitian
kuantitatif penjelasan singkat tersebut berbentuk generalisasi, tetapi
dalam penelitian kualitatif berbentuk deskripsi tentang hal-hal yang
essensial atau pokok.
5) Empiris
Penelitian ditandai oleh sikap dan pendekatan empiris yang kuat.
Secara umum empiris berarti berdasarkan pengalaman praktis.
Dalampenelitian empiris kesimpulan didasarkan atas kenyataan-
kenyataan yangdiperoleh dengan menggunakan metode penelitian
yang sistematik, bukanberdasarkan pendapat atau kekuasaan. Sikap
empiris umumnya menuntutpenghilangan pengalaman dan sikap
pribadi. Kritis dalam penelitian berartimembuat interpretasi
berdasarkan pada kenyataan dan nalar yang didasarkanatas

9
kenyataan-kenyataan (evidensi). Evidensi adalah data yang
diperolehdari penelitian, berdasarkan hasil analisis data tersebut
interpretasi dibuat.Angka, print out, catatan lapangan, rekaman
wawancara artifak dandokumen sejarah adalah sejumlah contoh
data dalam penelitian
6) Penalaran Logis
Semua kegiatan penelitian menuntut penalaran logis. Penalarana
merupakan proses berpikir, menggunakan prinsip-prinsip logika
deduktif dan induktif. Penalaran deduktif aalah penarikan
kesimpulan dari umum ke khusus. Dalam penalaran deduktif, bila
premisnya benar, maka kesimpulan otomatis benar. Logika
deduktif dapat mengidentifikasi hubungan-hubungan baru dalam
pengetahuan (prinsip, kaidah) yang ada. Sementara itu, dalam
penalaran induktif, peneliti menarik kesimpulan berdasarkan hasil
sejumlah pengamatan kasus-kasus (individual, situasi, peristiwa),
kemudian peneliti membuat kesimpulan yang bersifat umum.
Kesimpulan dibatasi oleh jumlah dan karakteristik dari kasus yang
diamati.
7) Kesimpulan Kondisional
Kesimpulan penelitian tersebut sifatnya tidak mutlak, tidak absolut.
Masih bisa dibenarkan atau disalahkan dengan argumen yang lebih
valid.
b. Manfaat Penelitian Pendidikan
Ali (1982) menyebutkan ada empat manfaat hasil penelitian pendidikan
sebagai berikut :
1) Sebagai peta yang menggambarkan keadaan pendidikan dan
melukiskan kemampuan sumber daya, kemungkinan
pengembangan serta hambatan yang dihadapi atau mungkin
ditemukan dalam penyelenggaraan pendidikan.
2) Sebagai sarana diagnosis dalam mencari sebab kegagalan serta
masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan pendidikan sehingga
dapat dicari upaya penanggulangannya.

10
3) Sebagai sarana untuk menyusun kebijakan dalam menyusun
strategi pengembangan pendidikan.
4) Sebagai masukan yang memberikan gambaran tentang kemampuan
dalam pembiayaan, peralatan, perbekalan, serta tenaga kerja baik
yang secara kuantitas maupun kualitas sangat berperan bagi
keberhasilan dalam bidang pendidikan.

B. HAKIKAT METODE ILMIAH DAN METODE PENELITIAN


1. Metode Ilmiah
Metode Ilmiah merupakan suatu cara sistematis yang digunakan oleh
para ilmuwan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Metode ilmiah
didasari oleh sikap ilmiah. Sikap ilmiah semestinya dimiliki oleh setiap
penelitian dan ilmuwan. Adapun sikap ilmiah yang dimaksud adalah
seperti rasa ingin tahu, jujur (hasil penelitian tidak mengada-ngada),
objektif (sesuai fakta yang ada), tekun, teliti, terbuka.
Metode ini menggunakan langkah-langkah yang sistematis, teratur dan
terkontrol. Pelaksanaan metode ilmiah ini meliputi enam tahap, yaitu:
a. Merumuskan masalah. Masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan.
b. Mengumpulkan keterangan, yaitu segala informasi yang mengarah dan
dekat pada pemecahan masalah. Sering disebut juga mengkaji teori atau
kajian pustaka.
c. Menyusun hipotesis. Hipotesis merupakan jawaban sementara yang
disusun berdasarkan data atau keterangan yang diperoleh selama observasi
atau telaah pustaka.
d. Menguji hipotesis dengan melakukan percobaan atau penelitian.
e. Mengolah data (hasil) percobaan dengan menggunakan metode statistik
untuk menghasilkan kesimpulan. Hasil penelitian dengan metode ini
adalah data yang objektif, tidak dipengaruhi subyektifitas ilmuwan peneliti
dan universal (dilakukan dimana saja dan oleh siapa saja akan memberikan
hasil yang sama).
f. Menguji kesimpulan. Untuk meyakinkan kebenaran hipotesis melalui hasil
percobaan perlu dilakukan uji ulang. Apabila hasil uji senantiasa

11
mendukung hipotesis maka hipotesis itu bisa menjadi kaidah (hukum) dan
bahkan menjadi teori.
Adapun tujuan dari metode ilmiah yaitu :
a. Meningkatkan keterampilan
Adapun keterampilan yang dimaksud mencakup menulis, menyusun,
mengambil keputusan, analisis, dan penerapan prinsip ilmiah.
b. Mengumpulkan dan mengatur temuan fakta
Tujuan metode ilmiah adalah mengatur temuan fakta dari hasil penelitian.
Selain diatur, fakta tersebut juga harus dikembangkan untuk membuktikan
hipotesisawal
c. Membuktikan kebenaran ilmiah
Metode ini ditunjukkan untuk membuktikan kebenaran ilmiah dari suatu
masalah. Pembuktian tersebut melalui serangkaian pertimbangan logis dan
pengamatan yang jelas
d. Mencari ilmu pengetahuan
Metode ilmiah juga bertujuan mencari serta merumuskan ilmu
pengetahuan mulai dari penentuan masalah serta pengumpulan data hingga
analisis dan interpretasi data
e. Mendapatkan pengetahuan yang teruji
Tujuan metode ilmiah adalah mendapatka hasil yang rasional dan teruji
dari sebuah masalah. Sehingga dapat menambah pengetahuan peneliti serta
pembaca.

2. Metode Penelitian
Secara etimologi istilah oenelitian atau research berasal dari dua kata
yaitu re dan search. kata re memiliki arti kembali atau berulang-ulang dan
kata search berarti menjelajahi atau menemukan makna. Dengan demikian
pengertian researc atau penelitian adalah mencari, menemukan makna
kembali secara berulang-ulang. Beberapa penegrtian kata penelitian
menurut beberapa ahli yaitu :
a. Menurut shanti Bhushan Mishra dan Shasi Alok, Menjelaskan penelitian
berkaitan dengan mencari informasi dan pengetahuan tentang topik atau

12
subjek tertentu dengan kata lain penelitian adalah seni investigasi
sistematis.
b. C. R. Khotrari, Penelitian adalah mendefinisikan kembali masalah
merumuskan hipotesis dan solusi yang disarankan mengumpulkan
mengatur dan mengevaluasi data
c. Metode Penelitian menurut Muhammad Nasir, metode penelitian
merupakan hal yang penting bagi seorang peneliti untuk mencapai sebuah
tujuan, serta dapat menemukan jawaban dari masalah yang di ajukan.

Jenis-jenis metode penelitian secara umum ada tiga metode penelitian


yang umum digunakan terutama dalam penulisan skripsi, tesisi dan
disertasi. Ketiga metode kuantitatif, metode penelitian kuantitatif dan
metode penelitian kombinasi.
a. Metode penelitian kuantitatif
Metode penelitian kuantitatif berlandaskan pada filsafat positivisme,
dipakai untuk meneliti pada populasi ataupun sampel tertentu,
pengumpulan data menggunakan alat ukur (instrumen) penelitian, analisa
data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji dan
membuktikan hipotesis yang telah dibuat/ditetapkan. Secara umum
metode kuantitatif terdiri atas metode survey dan metode eksperimen.
b. Metode penelitian kualitatif
Landasan Metode penelitian adalah filsafat postpositivisme. Digunakan
untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah (lawan eksperimen),
dimana peneliti sebagai instrument kunci. Teknik pengumpulan data
dilakukan secara triangulasi (gabungan). Analisis data bersifat
induktif/kualitatif. Hasil penelitian kualitatif menekankan makna dari
pada generalisasi. Menurut Creswell dalam Sugiyono (2012), metode
penelitian kualitatif dibagi menjadi lima macam yaitu phenomenological
research, grounded theory, ethnography, case study dan narrative
research.
c. Metode penelitian kombinasi

13
Metode penelitian kombinasi merupakan metode penelitian yang
berlandaskan pada fisafat pragmatisme (kombinasai positivisme dan
postpositivisme). Digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang
alamiah maupun buatan (labratorium), dimana peneliti bisa sebagai
instrumen dan menggunakan instrumen untuk pengukuran, teknik
pengumpulan data dapat menggunakan tes, kuisioner dan gabungan
(triangulasi), analisis data bersifat deduktif (kuantitatif) dan induktif
(kualitatif). Hasil penelitian kombinasi dapat berguna untuk membuat
generalisasi dan memahami makna.

14
BAB III
PENUTUP
B. KESIMPULAN
Penelitian dapat didefinisikan sebagai upaya mencari jawaban yang
benar atas suatu masalah berdasarkan logika dan didukung oleh fakta
empirik. Dapat pula dikatakan bahwa penelitian adalah kegiatan yang
dilakukan secara sistematis melalui proses pengumpulan data, pengolah
data, serta menarik kesimpulan berdasarkan data menggunakan metode
dan teknik tertentu.
Penelitian didasarkan kepada karaktristik keilmuan yaitu rasional,
empiris, sistematis. Terkait dengan ilmu pengetahuan, dapat dikemukakan
tiga tujuan umum penelitian yaitu tujuan esporatif, verifikatif, dan
pengembangan.

C. SARAN
Semoga setelah membaca makalah ini para pembaca dapat memahami
mengenai “Hakikat Penelitian Dan Penelitian Pendidikan”. Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca untuk kesempurnaan makalah ini

15
DAFTAR PUSTAKA
MY.(2017).“HakikatPenelitian”.https://accounting.binus.ac.id/2017/06/02/hakika
tpenelitian/#:~:text=Berdasarkan%20pengertian%2Dpengertian%20diatas
%20maka,ilmiah%20terhadap%20suatu%20masalah%20spesifik. Diakses
tanggal 22 Februari 2023, Pukul 9.49.
Sudrajat, Akhmad. (2010). “Penelitian Pendidikan: Hakikat da Tujuan”.
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/02/09/penelitian-pendidikan/.
Diakses tanggal 22 Februari 2023, Pukul 10.05.
Putra, A. 2022. Metode Penelitian. Insan Cendikia Mandiri. Sumatra Barat.
Nofri, S. 2020. Pengertian Metode Penelitian dan Jenis-Jenis Metode Penelitian.
https://ranahresearch.com/metode-penelitian-dan-jenis-metode-penelitian/.
Diakses tanggal 22 Frbuari 2023.

16

Anda mungkin juga menyukai