MATA KULIAH
Oleh :
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat
dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat
pada waktunya.
Makalah ini merupakan salah satu tugas rutin akademis yang harus dipenuhi untuk
menyelesaikan studi di program studi Teknologi Pendidikan Program Pascasarjana Unimed.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada berbagai pihak yang
telah memberikan bantuan kepada penulis, yaitu :
1. Bapak Prof. Dr. Abd. Hasan Saragih, M.Pd. , selaku dosen pengampu mata kuliah
Metodologi Penelitian Pendidikan.
2. Bapak Prof. Dr. Julaga Situmorang, M.Pd. , selaku dosen pengampu mata kuliah
Metodologi Penelitian Pendidikan.
3. Pihak keluarga yang telah memberikan dukungan sepenuhnya.
4. Sahabat-sahabat penulis yang telah membantu memberikan motivasi dan doa
kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sepenuhnya sempurna dan masih
terdapat kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini
dapat memberikan manfaat dan berguna bagi kita semua.
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Mengetahui konsep dan prosedur dalam penelitian sesuai kaidah ilmiah.
b. Mengetahui jenis-jenis pendekatan ilmiah yang dapat digunakan dalam
penelitian.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Hakikat Penelitian
Menurut McMillan dan Schumacher (1989) dalam Wiersma (1991:7)
mendefinisikan penelitian sebagai “suatu proses sistematik pengumpulan dan
penganalisisan informasi (data) untuk berbagai tujuan.” Sementara Kerlinger (1990:17)
mendefinisikan penelitian ilmiah sebagai “penyelidikan sistematik, terkontrol, empiris,
dan kritis tentang fenomena sosial yang dibimbing oleh teori dan hipotesis tentang
dugaan yang berhubungan dengan fenomena tersebut.” Oleh karena itu, penelitian pada
dasarnya merupakan suatu kegiatan atau proses memecahkan masalah secara sistematis
dengan metode ilmiah.
Metode ilmiah yang digunakan dalam proses penelitian seharusnya memiliki urutan
langkah-langkah yang sistematis. Adapun lima langkah yang sesuai dengan metode
ilmiah dan melengkapi elemen-elemen umum pendekatan sistematik pada penelitian
adalah identifikasi masalah penelitian, review informasi, pengumpulan data, analisis
data, dan penarikan kesimpulan.
Sebuah penelitian muncul karena adanya permasalahan yang dihadapi dan melalui
penelitian inilah diharapkan masalah tersebut dapat terselesaikan dengan baik. Dengan
demikian, masalah yang akan diteliti harus diidentifikasi terlebih dahulu berdasarkan
pengetahuan yang berhubungan dan juga asumsi yang perlu atau kondisi yang
berhubungan dengan masalah penelitian.
Setelah masalah diidentifikasi dengan baik, maka pengumpulan informasi tentang
bagaimana orang lain mendekati masalah yang sama menjadi cukup penting. Dalam hal
ini, literatur penelitian merupakan sumber dari informasi yang penting.
Pengumpulan data yang sesuai dengan masalah penelitian merupakan langkah yang
ketiga dari sistematika penelitian. Pengumpulan data memerlukan penyusunan dan
kontrol yang layak. Dengan demikian, data akan memungkinkan keputusan yang valid
yang akan dibuat tentang masalah penelitian.
Data yang sudah dikumpulkan selanjutnya akan diolah dan dianalisis baik
menggunakan teknik statistik maupun tidak. Data dianalisis dalam suatu cara yang
memungkinkan peneliti untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan penelitian.
Setelah data dianalisis akan didapatkan suatu gambaran kesimpulan atau
penarikan generalisasi. Kesimpulan yang dibuat harus berdasarkan pada data dan
analisis di dalam kerangka kerja penelitian.
3
Pengetahuan yang dikembangkan dengan agenda tindakan untuk mereformasi
apa yang dapat mengubah kehidupan partisipan, lembaga tempat individu
bekerja atau hidup, dan kehidupan peneliti. Peneliti advokasi sering memulai
penelitian dengan salah satu dari isu seperti isu kekuasaan, ketidaksamaan,
penganiayaan, dominasi, penindasan, dan perampasan hak. Di dalam tuntutan
pengetahuan ini terdapat sikap-sikap kelompok dan individu dalam masyarakat
yang mungkin terpinggirkan atau tidak bebas. Oleh karena itu, pandangan
teoritis dapat diintegrasikan dengan asumsi filosofis yang membangun
gambaran tentang isu yang akan diuji, orang yang akan diteliti, dan perubahan
yang diperlukan.
4. Pragmatisme
Pengetahuan yang lebih banyak diperoleh di luar tindakan, situasi, dan
konsekuensi daripada kondisi sebelumnya (sebagaimana dalam
postpositivisme). Pada pragmatisme, masalah lebih penting daripada metode,
dan peneliti menggunakan semua pendekatan untuk memahami masalah
(Rossman dan Wilsonn 1985).
Elemen utama ketiga yang terdapat dalam pendekatan ilmiah adalah metode spesifik
pengumpulan dan analisis data dalam suatu studi. Pemilihan metode oleh seorang
peneliti tergantung pada tujuannya, apakah untuk lebih mengkhususkan jenis informasi
yang akan dikumpulkan dalam melanjutkan studi.
4
2.3. Tiga Pendekatan Ilmiah
Tuntutan pengetahuan, strategi, dan metode, semuanya memberikan kontribusi pada
suatu pendekatan penelitian yang cenderung lebih kuantitatif, kualitatif, atau gabungan.
Pendekatan kuantitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang secara primer
menggunakan paradigma postpositivisme dalam mengembangkan ilmu pengetahuan
(seperti pemikiran tentang sebab-akibat, reduksi terhadap variable, hipotesis, dan
pertanyaan spesifik, menggunakan pengukuran dan observasi, serta pengujian teori),
menggunakan strategi penelitian seperti eksperimen dan survey yang memerlukan data
statistic.
Pendekatan kualitatif merupakan suatu pendekatan penelitian yang secara primer
menggunakan paradigma konstruktivisme (seperti makna jamak, dari pengalaman
individual, makna yang secara sosial dan historis dibangun dengan maksud
mengembangkan suatu teori atau pola) atau paradigma advokasi/partisipatori (seperti
orientasi politik, isu, kolaboratif, atau orientasi perubahan) atau keduanya. Pendekatan ini
juga menggunakan strategi penelitian seperti naratif, fenomenologis, etnografis, studi
grounded theory, atau studi kasus. Peneliti mengumpulkan data penting secara terbuka
terutama dimaksudkan untuk mengembangkan tema-tema dari data.
Pendekatan mixed methods merupakan suatu pendekatan penelitian yang secara
primer menggunakan paradigma pengetahuan pragmatic (seperti orientasi konsekuensi,
orientasi masalah, dan pluralistik). Pendekatan ini menggunakan strategi penelitian yang
melibatkan pengumpulan data baik secara simultan maupun secara sequensial untuk
memahami masalah penelitian sebaik-baiknya. Pengumpulan data juga melibatkan
pemerolehan baik informasi numeric (melalui instrument) maupun informasi teks
(melalui interview) sehingga database akhir mempresentasikan baik informasi kuantitatif
maupun kualitatif.
6
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Penelitian adalah suatu kegiatan atau proses yang sistematis atau berurutan dalam
upaya memecahkan masalah yang dihadapi dengan menggunakan metode ilmiah. Adapun
sistematika atau langkah-langkah yang digunakan dalam suatu penelitian adalah
mengidentifikasi masalah yang akan diteliti dengan asumsi atas tuntutan pengetahuan
yang lebih sesuai, mengumpulkan informasi atau literatur penelitian yang berhubungan
dengan masalah yang akan diteliti, melakukan pengumpulan data sesuai dengan teknik
dan instrument yang sesuai (baik kuantitatif maupun kualitatif), mengolah dan
menganalisis data yang telah dikumpulkan, dan selanjutnya melakukan penarikan
kesimpulan atas masalah yang telah diteliti.
Terdapat tiga jenis pendekatan ilmiah yang dapat digunakan dalam suatu penelitian
yaitu pendekatan kuantitatif, pendekatan kualitatif, dan pendekatan metode gabungan
(kuantitatif dan kualitatif). Pada pendekatan kuantitatif, kecenderungan lebih kepada
menguji hipotesis atau teori yang telah ada dan data yang dikumpulkan lebih ke numerik
dan diolah secara statistik. Pada pendekatan kualitatif, peneliti berusaha melakukan
pemahaman yang lebih kompleks atas masalah yang belum jelas karena berhubungan
dengan kehidupan sosial dan latar belakang partisipannya sehingga data yang
dikumpulkan lebih ke arah deskriptif dan diolah secara kualitatif untuk menemukan teori
atau makna baru atas masalah yang telah diteliti. Sedangkan pendekatan metode
gabungan (kuantitatif dan kualitatif) lebih banyak digunakan oleh peneliti yang lebih
memerhatikan masalah itu sendiri daripada prosesnya karena data kuantitatif dan
kualitatif yang digunakan berguna untuk melengkapi pemahaman yang paling baik dari
masalah yang sedang diteliti.
5
DAFTAR PUSTAKA