Anda di halaman 1dari 12

LANGKAH-LANGKAH DALAM PENELITIAN

Mata Kuliah: Metode Penelitian

Dosen Pengampu: Chamdini Putri, M.E

Disusun Oleh:

Diah Jalu Kusuma Wardani (21020006)

SEKOLAH TINGGI ILMU SYAR’IAH (STIS) DARUS SYAFA’AH LAMPUNG


TENGAH

T.P 2022/2023
DAFTAR ISI

COVER

DAFTAR ISI....................................................................................................................................I

KATA PENGANTAR...................................................................................................................III

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................1

1. Latar Belakang Masalah.............................................................................................................1

2. Rumusan Masalah.......................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................3

1.Pengajuan Masalah.......................................................................................................................3

2.Penyusunan Kerangka Teoritis.....................................................................................................3

3. Metodologi Penelitian..................................................................................................................4

4. Merumuskan Hipotesis................................................................................................................4

5. Mengumpulkan Data...................................................................................................................4

6. Menguji Hipotesis........................................................................................................................5

7. Hasil Penelitian............................................................................................................................5

8. Merumuskan Kesimpulan............................................................................................................6

i
BAB III............................................................................................................................................7

PENUTUP.......................................................................................................................................7

1. Kesimpulan..................................................................................................................................7

2. Kritik dan Saran...........................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................8

ii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat-Nya kepada kita
semua dan kemudian menurunkan syari’at sebagai petunjuk jalan dalam menaungi kehidupan
dunia ini. Allah menciptakan siang dan malam bagi kepentingan makhluk-Nya dan tidak
menghentikan planet dan tata surya ini sekalipun dan sedetikpun. Namun, masih ada
manusiayang ingkar, melakukan kemungkaran dan kemaksiatan kepada-Nya. Shalawat dan
salam mari kita panjatkan kepada baginda Rasul Muhammad SAW penutup semua Nabi yang
diutus sebagai uswah hasanah bagi manusia perantara lisan beliau, Allah SWT menebarkan
rahmat Islam yang lengkap dan sempurna.
Berkat ridha-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Langkah-Langkah
Dalam Penelitian dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Metode Penelitian yang diampu
oleh Chamdini Putri, M.E. Jikalau dalam penulisan makalah ini ditemui banyak kekurangan
kami selaku penulis mengucapkan permohonan maaf. Kami juga menerima saran dan kritik yang
membangun.

Lampung,4 September 2023

Penulis

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Metode adalah langkah –langkah yang diambil, menurut urutan tertentu, untuk mencapai
pengetahuan yang telah dirancang dan dipakai dalam proses memperoleh pengetahuan. Metode
ilmiah atau dalam bahasa inggris dikenal sebagai scientific method adalah proses berpikir untuk
memecahkan masalah secara sistematis, empiris, dan terkontrol. Menurut Suriasumantri (1985)
metode ilmiah adalah prosedur dalam mendapatkan pengetahuan melalui penggunaan metode
ilmiah. Metode ilmiah berangkat dari suatu permasalahan yang perlu dicari jawaban atau
pemecahannya. Proses berpikir ilmiah dalam metode ilmiah tidak berangkat dari sebuah asumsi,
atau simpulan, bukan pula berdasarkan data atau fakta khusus. Proses berpikir untuk
memecahkan masalah lebih berdasar kepada masalah nyata. Untuk memulai suatu metode
ilmiah, maka dengan demikian pertama-tama harus dirumuskan masalah apa yang sedang
dihadapi dan sedang dicari pemecahannya. Rumusan permasalahan ini akan menuntun proses
selanjutnya.

Dalam metode ilmiah, proses berpikir dilakukan secara sistematis dengan bertahap.
Proses berpikir yang sistematis ini dimulai dengan kesadaran akan adanya masalah hingga
terbentuk sebuah kesimpulan. Dalam metode ilmiah, proses berpikir dilakukan sesuai langkah-
langkah metode ilmiah secara sistematis dan berurutan. Setiap metode ilmiah selalu disandarkan
pada data empiris. Maksudnya adalah bahwa masalah yang hendak ditemukan pemecahannya
atau jawabannya itu harus tersedia datanya yang diperoleh dari hasil pengukuran secara objektif.
Ada atau tidak tersedia data empiris merupakan salah satu kriteria penting dalam metode ilmiah.
Apabila sebuah masalah dirumuskan lalu dikaji tanpa data empiris, maka itu bukanlah sebuah
bentuk metode ilmiah. Di saat melaksanakan metode ilmiah, proses berpikir dilaksanakan secara
terkontrol. Maksudnya terkontrol disini adalah, dalam berpikir secara ilmiah itu dilakukan secara

1
sadar dan terjaga. Seseorang yang berpikir ilmiah tidak melakukannya dalam keadaan berkhayal
atau bermimpi, akan tetapi dilakukan secara sadar dan terkontrol.

2. Rumusan Masalah

Langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan oleh seseorang untuk melakukan sebuah
penelitian.

2
BAB II

PEMBAHASAN

Metode ilmiah merupakan prosedur dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu.
Jadi lmu didapatkan dari metode ilmiah. Tidak semua pengetahuan dapat disebut ilmu , sebab
pengetahuan yang disebut ilmu apabila pengetahuan tersebut bersifat rasional dan empiris dan
telah mendapatkan uji kelayakan. Yang menjadi tujuan ilmu pengetahuan tidak lain adalah
(tercapainya) kebenaran. Untuk mencapai sebuah kebenaran, maka harus melalui cara atau jalan
tertentu. Alur berpikir yang tercakup dalam metode ilmiah dapat dijabarkan dalam beberapa
langkah yang mencerminkan tahap-tahap dalam kegiatan ilmiah, diantaranya yaitu:

1. Pengajuan Masalah
Langkah pertama dalam suatu penelitian ilmiah adalah mengajukan masalah. Masalah
yang diajukan haruslah menarik, penting dan mampu untuk diteliti sesuai dengan bidang orang
yang hendak meneliti serta bermanfaat untuk pengembangan teori atau bermanfaat secara praktis
bagi manusia.[1] Suatu gejala baru dapat disebut masalah apabila gejala tersebut terdapat dalam
situasi tertentu. Contoh, sebuah mobil yang dengan tenang diparkir di sebuah garasi mungkin
tidak merupakan masalah, tetapi sekiranya kita melihat sebuah mobil tersebut mogok ditengah
jalan yang macet dan mengganggu lalu lintas, maka jelas hal ini merupakan masalah.[2]
Ternyata identifikasi masalah memberikan kepada kita sejumlah pertanyaan yang banyak sekali.
Untuk itu, maka permasalahan harus dibatasi ruang lingkupnya. Pembatasan masalah merupakan
upaya untuk menetapkan batas permasalahan dengan jelas, yang memungkinkan kita untuk
mengidentifikasi faktor mana saja yang termasuk ke dalam ruang lingkup permasalahan, dan
faktor mana yang tidak.[3]
2. Penyusunan Kerangka Teoritis
Seorang peneliti harus meguasai teori-teori ilmiah sebagai dasar bagi argumentasi dalam
menyusun kerangka pemikiran yang membuahkan hipotesis. Kerangka pemikiran ini merupakan
penjelasan sementara terhadap gejala yang menjadi objek permasalahan. Kriteria utama agar

3
suatu kerangka pemikiran bisa meyakinkan sesama ilmuan adalah alur-alur pikiran yang logis
dalam membangun suatu kerangka berfikir yang membuahkan kesimpulan berupa hipotesis.
Agar pengetahuan ilmiah bersifat konsisten dengan pengetahuan ilmiah sebelumnya, maka hal
ini harus tercermin dalam struktur logika berfikir ketika menarik kesimpulan, untuk itu harus
memenuhi dua persyaratan yaitu:
a. Mempergunakan premis-premis yang benar;
b. Mempergunakan cara penarikan kesimpulan yang sah.

3. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian adalah pengetahuan tentang berbagai metode yang dipergunakan
dalam penelitian. Oleh sebab itu maka kegiatan pertama dalam penyususnan metodologi
penelitian adalah menyususn secara lengkap tujuan penelitian yang mencakup keseluruhan
kesimpulan yang ditarik seperti tempat, waktu dan sebagainya. Berdasarkan tujuan penelitian ini,
maka kita akan dapat memilih metode penenlitian yang tepat beserta teknik pengambilan contoh
dan teknik penarikan kesimpulan yang relevan. Metode adalah prosedur atau cara yang ditempuh
dalam mencapai suatu tujuan tertentu, sedangkan teknik adalah cara yang spesifik dalam
memecahkan masalah tertentu yang ditemui dalam melaksanakan prosedur. Jadi sebuah metode
penelitian mencakup beberapa teknik, seperti teknik pengambilan contoh, teknik pengukuran,
teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.[4]

4. Merumuskan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah yang masih memerlukan
pembuktian berdasarkan data yang telah dianalisis. Dalam metode ilmiah dan proses berpikir
ilmiah, perumusan hipotesis sangat penting. Rumusan hipotesis yang jelas dapat membantu
mengarahkan pada proses selanjutnya dalam metode ilmiah. Sering kali pada saat melakukan
penelitian, seorang peneliti merasa semua data sangat penting. Oleh karena itu melalui rumusan
hipotesis yang baik akan memudahkan peneliti untuk mengumpulkan data yang benar-benar
dibutuhkannya. Hal ini dikarenakan berpikir ilmiah dilakukan hanya untuk menguji hipotesis
yang telah dirumuskan.

5. Mengumpulkan Data
Pengumpulan data merupakan tahapan yang sedikit berbeda dari tahapan-tahapan
sebelumnya dalam metode ilmiah. Pengumpulan data dilakukan di lapangan. Seorang peneliti

4
yang sedang menerapkan metode ilmiah perlu mengumpulkan data berdasarkan hipotesis yang
telah dirumuskannya. Pengumpulan data memiliki peran penting dalam metode ilmiah, sebab
berkaitan dengan pengujian hipotesis. Diterima atau ditolaknya sebuah hipotesis akan
bergantung pada data yang dikumpulkan. Dalam teknik pengumpulan data harus dinyatakan
variable yang akan dikumpulkan, sumber data dari mana dan keterangan mengenai variabel
tersebut akan didapatkan. Misalnya untuk mendapatkan data dapat melalui interview.

6. Menguji Hipotesis
Sudah disebutkan sebelumnya bahwa hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu
permasalahan yang telah diajukan. Berpikir ilmiah pada hakekatnya merupakan sebuah proses
pengujian hipotesis. Dalam kegiatan atau langkah menguji hipotesis, peneliti tidak membenarkan
atau menyalahkan hipotesis, namun menerima atau menolak hipotesis tersebut. Karena itu,
sebelum pengujian hipotesis dilakukan, peneliti harus terlebih dahulu menetapkan taraf
signifikansinya. Semakin tinggi taraf signifikansi yang tetapkan maka akan semakin tinggi pula
derajat kepercayaan terhadap hasil suatu penelitian. Hal ini dimaklumi karena taraf signifikansi
berhubungan dengan ambang batas kesalahan suatu pengujian hipotesis itu sendiri.

7. Hasil Penelitian
Dalam membahas hasil penelitian maka harus selalu diingat bahwa tujuan kita adalah
membandingkan kesimpulan yang ditarik dari data yang telah dikumpulkan dengan hipotesis
yang diajukan. Secara sistematik dan terarah, maka data yang telah dikumpulkan tersebut
dideskripsikan, dibandingkan dan dievaluasi yang keseluruhannya diarahkan kepada sebuah
penarikan kesimpulan, apakah data tersebut mendukung atau menolak hipotesis yang diajukan.
[5] Pada hakikatnya sebuah hasil penelitian yang baik tidak berhenti pada kesimpulan, apakah
sebuah hipotesis diterima atau ditolak, melainkan dilengkapi dengan evaluasi mengenai
kesimpulan tersebut. Sebuah pernyataan ilmiah yang baik selalu mengandung tingkat
kepercayaan yang dimiliki pernyataan tersebut.[6] Untuk melaporkan hasil penelitian, maka
secara singkat dan kronologis dan pertama diberikan deskripsi tentang variable yang diteliti yang
diikuti dengan tehnik ananlis yang dipergunakan. Setelah itu hasil pengukuran dilaporkan yang
kemudian dilengkapi dengan kesimpulan analisis dari data yang telah dikumpulkan. Laporan ini
ditulis dalam bentuuk esei dengan kalimat-kalimat verbal yang mencakup semua pernyataan
yang bersifat kualitatif dan kuantitatif.

5
8. Merumuskan Kesimpulan
Langkah paling akhir dalam berpikir ilmiah pada sebuah metode ilmiah adalah kegiatan
perumusan kesimpulan. Rumusan simpulan harus bersesuaian dengan masalah yang telah
diajukan sebelumnya. Kesimpulan atau simpulan ditulis dalam bentuk kalimat deklaratif secara
singkat tetapi jelas. Kesimpulan penelitian ini merupakan sintesis dari keseluruhan aspek
penelitian.
Sintesisi ini membuahkan kesimpulan yang ditopang oleh suatu kajian yang bersifat
terpadu dengan meletakkan berbagai aspek penelitian dalam perspektif yang menyeluruh. Oleh
karena itu, diuraikan kembali secara ringkas pernyataan-pernyataan pokok dari aspek-aspek
tersebut dalam kerangka yang mengarah kepada kesimpulan. Dalam mengkaji kesimpulan
penelitian ini, disebabkan sifatnya yang terpadu dan menyeluruh maka seorang peneliti
meninggalkan perannya sebagai ilmuan dan beralih menjadi seorang filsuf.[7] Hal ini berarti ia
harus mampu menarik kesimpulan yang utuh dari data yang bersifat terpisah dengan tidak
meninggalkan sifat keilmuan.
Kesimpulan penelitian ini harus tetap dipertanggungjawabkan alam kerangka teori
keilmuan yang didukung oleh penemuan penelitian. Kesimpulan ini kemudian dibahas dengan
jalan membandingkannya terhadap penelitian lain serta pengetahuan ilmiah yang relevan.[8]

6
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
Jadi, untuk melakukan sebuah penelitian terlebih dahulu kita harus mengetahui langkah-langkah
untuk melakukan penelitian tersebut. Setelah kita mengetahuinya, maka kita akan lebih mudah
dalam melakukan sebuah penelitian. Adapun langkah-langkah dalam penelitian tersebut adalah
Pengajuan Masalah, Penyusunan Kerangka Teoritis, Metodologi Penelitian, Merumuskan
Hipotesis, Mengumpulkan Data, Menguji Hipotesis, Hasil Penelitian, dan Merumuskan
Kesimpulan.

2. Kritik dan Saran

Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
dari para pembaca sangat kami harapkan, agar penulisan makalah kami untuk kedepannya
menjadi lebih baik dari ini. Mudah-mudahan para pembaca dapat memahami makalah ini.

7
DAFTAR PUSTAKA

 Syukur, Kholil. Metodologi Penelitian Komunikasi. (Bandung: Citapustaka Media, 2006)


 Sumantri S. Jujun, Filsafat Ilmu:Sebuah Pengantar Populer,(Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan,1999)
 George J. Mouly, The science of Educational Research (New York: American Book
Company, 1963)

_________________________
[1] Syukur, Kholil. Metodologi Penelitian Komunikasi. (Bandung: Citapustaka Media, 2006).
Hal 13
[2] Sumantri S. Jujun, Filsafat Ilmu:Sebuah Pengantar Populer,(Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan,1999). Hal 308
[3] Ibid, hal 311
[4] Ibid, hal 328-330
[5] Ibid, hal 333
[6] Opcit
[7] George J. Mouly, The science of Educational Research (New York: American Book
Company, 1963), hlm. 486
[8] Sumantri S. Jujun, Filsafat Ilmu “Sebuah Pengantar Populer”, hal 341

Anda mungkin juga menyukai