METODOLOGI PENELITIAN
“Konsep Dasar Penelitian”
Disusun Oleh :
i
PRAKATA PENULIS
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Metodologi
Penelitian tentang “Konsep Dasar Penelitian”.
Ilmu pengetahuan terus berkembang. Hal tersebut memancing para ilmuan dan para
pencari ilmu unruk mengembangkan ilmu pengetahuan. Dalam proses tersebut dilakukan
serangkaian langkah-langkah untuk mendapatkan data dan menemukan suatu konsep. Untuk
itu, kita harus tahu langkah-langkah tersebut. Proses tersebut dipelajari dalam metodologi
penelitian.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
khususnya dosen pengampu mata kuliah MetodologimPenelitian yakni Ibu Dr. Desnita,
M.Si., dan Bapak Dr. Ahmad Fauzi, M.Si.
Dalam penulisan makalah ini, masih terdapat kekurangan. Kritik dan saran dari
pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini untuk kedepannya. Semoga
makalah ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
METODOLOGI PENELITIAN....................................................................................................i
PRAKATA PENULIS.................................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................... 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 1
D. Manfaat Penulisan 2
BAB II..................................................................................................................................... 3
KAJIAN TEORI........................................................................................................................ 3
A. Metode Ilmiah 3
B. Berpikir Ilmiah 3
C. Research Dan Langkah-Langkah Penelitian 4
D. Masalah Dan Memilih Topik 6
E. Fokus Masalah 7
F. Variabel Penelitian 9
G. Aplikasi Konsep Dasar Dalam Penelitian Pendidikan Fisika 11
BAB III.................................................................................................................................. 14
PENUTUP.............................................................................................................................. 14
A. Kesimpulan 14
B. Saran 14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................. 15
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di zaman sekarang ini, perkembangan ilmu pengetahuan sangat pesat. Ilmu yang
dipelajari lima tahun sebelumnya sudah banyak berkembang jika dibandingkan dengan tahun
ini. Begitu pula lima tahun akan mendatang, ilmu akan terus berkembang. Ilmu dan teknologi
berkembang sesuai dengan tuntutan zaman.
Dahulu, tidak terbayangkan bias kuliah online seperti saat ini. Bahkan media yang
digunakan dalam berbagai bidang termasuk pendidikan masih belum mengenal teknologi
secanggi rea 4.0 seoerti saat ini. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi ini tidak terlepas
dari penemuan para ahli. Banyak ahli yang penasaran tentang ilmu apa yang akan ditemukan
di masa yang akan datang.
Tuntutan zaman membuat beberapa orang melakukan suatu cara untuk menemukan
penemuan baru. Proses itu dikenal dengan sebutan penelitian saat ini. Penelitian ini
didasarkan oleh suatu metode ilmiah dalam proses mengumpulan data. Cara-cara
pengumpulan data ini akan dibahas di dalam suatu metode yang kita kenal metoda ilmiah.
Untuk itu kita harus tahu apa itu metoda ilmiah.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat diambil adalah sebagai berikut:
1. Apa itu metode ilmiah?
2. Bagaimana cara berpikir ilmiah?
3. Bagaimana langkah-langkah reseach?
4. Bagaimana cara mencari masalah dan memilih topik penelitian?
5. Apa fokus masalah penelitian?
6. Apa saja variabel penelitian?
7. Bagaimana aplikasi konsep dasar penelitian?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk menjelaskan:
1. Menjelaskan pengertian metode ilmiah.
2. Menjelaskan cara berpikir ilmiah.
3. Menjelaskan langkah-langkah reseach.
1
4. Menjelaskan cara mencari masalah dan memilih topik penelitian.
5. Menjelaskan fokus masalah penelitian.
6. Menjelaskan jenis-jenis variabel penelitian.
7. Menjelaskan di mana aplikasi konsep dasar penelitian.
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi penulis dapat memperdalam pengetahuan tentang metodologi penelitian
khususnya bagian konsep dasar penelitian.
2. Bagi pembaca dapat memahami lebih baik tentang konsep dasar penelitian.
3. Salah satu tugas mata kuliah Metodologi Penelitian.
2
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Metode Ilmiah
Pengertian konsep dasar metodologi penelitian menurut para ahli, yaitu:
1. Metoda ilmiah pada dasarnya merupakan cara ilmiah utnuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu. (Sugiyono, 2012: 2)
2. Metoda dan metodologi penelitian itu memiliki pengertian berbeda. Metoda penelitian
mengemukakan secara teknis tentang metoda-metoda yang digunakan dalam penelitian.
Sedangkan metodologi membahas konsep teoretik berbagai metoda, kelebihan dan
kelemahannya, yang dalam karya ilmiah yang dilanjutkan dengan pemilihan metoda
yang akan digunakan. Metodologi penelitian merupakan ilmu yang mempelajari tentang
metode-metode penelitian, ilmu tentang alat-alat dalam penelitian. (Muhadjir, Neong,
2000: 3)
3. Metode Eksperimen adalah metode penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan
hubungan sebab-akibat (kausalitas) antara satu variabel dengan lainnya (variabel X dan
variable Y). Untuk menjelaskan hubungan kausalitas ini, peneliti harus melakukan
kontrol dan pengukuran yang sangat cermat terhadap variabel-variabel penelitiannya.
(Siyoto, Sandu dan Ali Sodik., 2015: 22-23)
4. Metode penelitian merupakan cara atau teknik ilmiah untuk memperoleh data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu. Cara atau teknik ilmiah yang dimaksud adalah di mana
kegiatan penelitian itu dilaksanakan berdasarkan ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional,
empiris dan sistematis. (Kurniawan, Agung Widhi dan Zarah Puspitaningyas, 2016: 11)
5. Pengetahuan dan kebenaran yang didapat melalui pendekatan ilmiah dengan
menggunakan penelitian atau penyelidikan sebagai wahana, serta berpijak pada teori
tertentu yang berkembang berdasarkan penelitian secara empiris sebelumnya akan
mempunyai kekuatan yang sangat berarti dalam perkembangan ilmu pengetahuan.
(Yusuf, A. Muri, 2015: 15).
B. Berpikir Ilmiah
2. Mengumpulkan informasi
Mengumpulkan bahan atau informasi yang sesuai dengan topik penulisan, bahan
atau informasi dapat diperoleh dari penelitian ataupun studi kepustakaan tergantung
jenis penelitian. Informasi dapat berupa fakta, kutipan-kutipan, opini, artikel dan lain
sebagainya yang dapat membantu penulis dalam mengembangkan topik.
5
Mulailah menilai dan menentukan bahan mana yang benar-benar sesuai dengan
topik yang telah ditentukan, catatlah identitas sumber yang akan digunakan dengan jelas
dan lengkap meliputi nama pengarang, judul buku/artikel, dimana diterbitkan, nama
penerbit, tahun, volume/edisi dan halaman.
4. Menyusun Riset
Mulailah membuat kerangka (outline). Outline merupakan alat bantu rencana
kerja yang teratur sihingga karangan/tulisan dapat digambarkan dan disusun secara
sistematis dan logis. Kerangka ini tidak perlu terlalu rinci kerna sifatnya hanya sebagai
penuntun. Manfaat out-line adalah untuk :
a. Memudahkan penulis dalam menyusun tulisannya sehingga tidak perlu megolah
sustu ide sampai dua kali dan dapat mencegah menyimpang dari sasaran atau tujuan
penelitian.
b. Dapat menciptakan klimaks penulisan pada setiap bab atau bagian
c. Dapat mengingatkan penulis pada bahan yang diuraikan berdasarkan urutan dari tiap-
tiap bab.
Dengan demikian out-line tersebut dapat membantu penyusunan yang logis dan
sisitematis serta me(rupakan strategi bagi penempatan ide.
(https://pakjalpidie.blogspot.com/2013/01/langkah-langkah-pembuatan-riset.html)
6
(penelitian) ilmiah, karena untuk menemukan jawabannya hanya mungkin didapatkan
melalui penelitian atau cara kerja ilmiah.
4. Menurut Jeffey Liker, masalah adalah salah satu peluang untuk menuju kehidupan yang
lebih baik.
5. Menurut Istijanto, masalah adalah salah satu bagian yang paling utama dan terpenting
dalam proses riset, karena masalah dapat memberikan pedoman jenis informasi yang
nantinya akan dicari penyelesaiannya
Seorang peneliti dapat menemukan masalah di lingkungan kerja sendiri. Bisa juga
ditemui di lingkungan masyarakat. Kunci utama untuk menemukan titik awal masalah
yang dapat dicari jawabannya melalui penelitian adalah kepekaan terhadap keadaan di
sekitar lingkungannya.
Masalah penelitian seharusnya dirumuskan secara secara spesifik sehingga dapat
dilakukan pengujian secara empiris. Apabila masalah yang dirumuskan terlalu umum,
maka akan menyulitkan tahapan pemecahan masalah karena pokok permasalahannya tidak
jelas
E. Fokus Masalah
1. Pengertian Masalah
Seringkali terjadi seorang peneliti mengalami kebingungan setelah sekian lama
proses penelitian berjalan. Kebingungan itu antara lain disebabkan oleh tidak adanya
fokus yang jelas dari kasus, fenomena atau permasalahan yang sesungguhnya hendak
diteliti. Tidak sedikit pula seorang peneliti tidak mengetahui dengan persis
permasalahan yang sesungguhnya hendak diteliti.
Tidak sedikit pula seorang peneliti tidak mengetahui dengan persis permasalahan,
hasil atau temuan dari penelitian yang telah dilaksanakan. Akibatnya, tidak sedikit
seorang peneliti yang setelah diuji oleh penguji atau ketika ditanya oleh pemesannya
mengalami kebingungan, tahu banyak masalah tetapi tidak mampu mendesain
pengetahuannya itu menjadi ilmu pengetahuan yang bermanfaat. Jujun S.Sumantri
menyebut peneliti seperti ini (penelitian yang tidak fokus) sebagai seorang pemborong
bangunan bukan seorang arsitek (Sumantri, 1987).
Dalam penelitian kualitatif, rumusan masalah biasanya dikemukakan dalam
bentuk fokus penelitian yang relative masih abstrak dan tentative, sedangkan dalam
penelitian kuantitatif biasanya dikemukakan dalam bentuk rumusan masalah yang
bersifat pasti, rinci dan baku.
7
Fokus penelitian adalah fokus permasalahan yang dipilih untuk diteliti,
kemampuan nenetukan fokus penelitian dengan baik akan berpengaruh positif terhadap
hasil penelitian. Dengan fokus yang jelas seorang peneliti dapat memilih dan memilah
data yang benar-benar fungsional. Artinya data yang tidak berkaitan dengan fokus
masalah walaupun menarik bagi peneliti untuk sementara ditinggalkan, dan sebaliknya
data yang relevans harus dikejar walaupun mungkin peneliti kurang tertarik atau
mengalami kesulitan dalam pengumpulannya. Dalam penelitian kualitatif fokus masalah
itu masih bersifat tentative dalam arti sewaktu-waktu peneliti ketika berada dilapangan
bisa jadi fokusnya berubah sesuai dnegan realitas yang ada. Fokus masalah memang
bukan masalah itu sendiri. Fokus masalah adalah arahan pembimbing atau acuan untuk
menentukan masalah yang sebenar-benarnya. Masalah sendiri baru dapat dirumuskan
apabila peneliti sudah turun ke lapangan penelitian.
(https://ahmadarisuhud.blogspot.com/2016/04/menetapkan-fokus-penelitian.html)
F. Variabel Penelitian
Secara sederhana Effendi (1982,42) menyebut variabel penelitian sebagai sebuah
konsep yang mengandung variasi nilai. Sementara Sugiyono (2016, 38) mengartikan
variabel penelitian sebagai suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan
yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya variabel
penelitian sudah pasti memiliki sifat beragam (bervariasi). Variasi nilai pada variabel
penelitian ini merujuk pada ragam karakteristik-berbeda antar satu dengan lainnya.
Kita ambil contoh sebuah penelitian berjudul “pengaruh minat baca terhadap
prestasi belajar siswa” dalam penelitian tersebut variabel penelitiannya adalah minat baca
dan prestasi belajar siswa. Tinggi rendahnya minat baca serta hasil prestasi belajar siswa
pasti bervariasi karena berbeda antar satu siswa dengan yang lainnya.
Pada penelitian yang lebih bersifat deskriptif, penelitian kualitatif, variabel biasa
dikenal dengan istilah konsep dan sifatnya sulit terukur. Pada artikel ini kami akan
membahas variabel penelitian yang sering kali digunakan dalam penelitian kuantitatif.
Variabel penelitian pun menjadi hal penting yang sangat mendasar dalam penelitian.
Hal ini mengingat variabel penelitian merupakan tahapan awal dari penulisan suatu
penelitian dalam menentukan hal yang ingin diteliti. Suatu penelitian tentunya tidak
mungkin ada tanpa variabel penelitian.
9
Variabel bebas berarti variabel yang memiliki pengaruh atas perubahan yang terjadi
pada variabel lainnya. Suatu perubahan yang terjadi pada suatu variabel dianggap
disebabkan oleh variabel bebas ini.
Contohnya penelitian dengan judul “pengaruh minat baca terhadap prestasi belajar
siswa” variabel bebasnya adalah minat baca karena variabel tersebut berdiri sendiri dan
dianggap mempengaruhi perubahan yang terjadi pada variabel lainnya yaitu prestasi
belajar siswa. Variabel jenis ini juga biasa disebut dengan istilah variabel stimulus atau
pengaruh.
2. Variabel statis.
Berkebalikan dengan variabel dinamis, variabel statis berarti variabel yang sifatnya
tetap dan tidak dapat diubah atau dalam kondisi normal sifat dalam variabel tersebut sulit
untuk diubah. Contohnya seperti jenis kelamin, status sosial, asal daerah, dan lain
sebagainya.
1. Variabel konseptual
10
Konseptual berarti variabel dalam jenis ini tersembunyi dan tidak terlihat melalui
fakta yang ada. Meski begitu, variabel konseptual dapat terlihat melalui indikator yang
ada. Contoh dari variabel konseptual adalah minat baca, motivasi belajar, dan bakat.
2. Variabel faktual
Variabel faktual merupakan variabel yang dapat terlihat melalui fakta yang ada.
Contohnya seperti suku daerah, umur, gender, pendidikan, agama dan lain sebagainya.
Mengingat sifatnya yang faktual, kesalahan variabel dalam jenis ini merupakan hal yang
jarang terjadi. Apabila pada akhirnya ditemukan kesalahan biasanya penyebabnya
adalah responden yang tidak jujur.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Makalah ini masih belum sempurna, oleh karena itu untuk lebih memahami tentang
substansi filsafat ilmu khususnya tentang kenyataan, kebenaran, konfirmasi, dan logika
inferensi, pembaca disarankan untuk membaca lebih lanjut dari sumber-sumber lainnya
seperti buku, jurnal, artikel, dan lain-lain.
14
DAFTAR PUSTAKA
Muhadjir, Noeng. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif Edsi IV. Yogyakarta: Rake Sarasin.
Kurniawan, Agung Widhi dan Zarah Puspitaningyas. 2016. Metodologi Penelitian
Kuantitatif. Yogyakarta. Pandiva Buku.
Siyoto, Sandu dan Ali Sodik. 2015. Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Literasi Media
Publishing.
Sugiyono. 2012. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Yusuf, A. Muri. 2017. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Gabungan. Jakarta:
Kencana.
15