METODOLOGI PENELITIAN
Disusun oleh:
Kelompok 2
Rawina (C1C119035)
Novayanti (C1C119040)
Sulistiawati (C1C119038)
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Metode penelitian merupakan sarana bagi peneliti untuk
mengkomunikasi pemikiranya mengenai masalah yang diteliti dan berfungsi
untuk menyakinkan pembaca atau penilai untuk memberikan manfaat terkait
dengan disiplin ilmu yang bersangkutan. Metode diartikan sebagai suatu cara
atau teknis yang dilakukan dalam suatu proses penelitian.(Mardalis, 2003:24).
Metodologi adalah analisis untuk memahami berbagai aturan, prosedur dalam
metode tersebut. Sedangkan penelitian, dari kata ‘teliti’ didefinisikan sebagai
kegiatan pengumpulan dan pengolahan data, disajikan secara sistematis dan
objektif (Ratna, 2010: 18).Penelitian adalah sebagai suatu proses
pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis
untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. (Nana, S 2013: 5). Penelitian
merupakan gambaran rancangan dan prosedur yang terdiri dari rumusan
masalah, tempat penelitian, indentifikasi masalah, sampai dengan teknik
pengumpulan data yang fokus terhadap masalah tertentu.
Metodologi Penelitian merupakan langkah persiapan sebelum terjun ke
lapangan (yang dalam penulisan laporan penelitian biasa dimasukkan dalam
bab III Metodologi penelitian) perlu dinyatakan: (1) tempat dan waktu
penelitian (2) metode penelitian, (3) teknik pengambilan sampel, (4)
instrumen penelitian, (5) teknik pengumpulan data, (6) kriteria dan teknik
pemeriksaan keabsahan data, dan (7) teknik analisis data. (Widyastono, 2007:
773)
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja Pendekatan dan Jenis Penelitian ?
2. Apa saja focus penelitian ?
3. Bagaimana Variabel Penelitian
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Pendekatan dan Jenis Penelitian
2. Untuk Mengetahui focus Penelitian
3. Untuk mengetahui Variabel Penelitian
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pendekatan
Pengetahuan (Knowledge) dan Ilmu (Science) berawal dari kekaguman
manusia akan alam yang dihadapinya, baik alam besar (macro cosmos)
maupun alam kecil (micro cosmos). Kekaguman tersebut kemudian
menyebabkan timbulnya rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu manusia akan
terpuaskan bila dirinya mendapatkan penjelasan mengenai apa yang
dipertanyakan. Untuk itu manusia menempuh berbagai upaya agar
memperoleh pengetahuan yang benar (kebenaran), yang secara garis besar
dibedakan menjadi dua : Secara tradisional (pendekatan nono ilmiah) dan
secara modern (pendekatan ilmiah).
a. Pendekatan Non Ilmiah
Upaya untuk memperoleh pengetahuan atau memahami fenomena-
fenomena tertentu ada yang dilakukan secara tradisional atau non
ilmiah.Upaya ini muncul dimasyarakat secara alami seiring dengan
munculnya berbagai fenomena atau masalah yang membutuhkan
penjelasan. Ada beberapa pendekatan non-ilmiah yang banyak dipakai
untuk memperoleh pengetahuan atau kebenaran melalui proses, akal sehat,
prasangka, intuisi, pikiran kritis, serta pengalaman (Suryabrata, 2008).
Kegiatan manusia dalam usaha mencari ilmu pengetahuan dan mencari
kebenaran, terutama sebelum ditemukannya metode ilmiah, dilakukan
dengan berbagai cara, diantaranya adalahpenemu ilmu pengetahuan secara
kebetulan, penemuan ilmu pengetahuan dengan menggunakan akal sehat
(common sense), penemu ilmu pengetahuan dengan menggunakan intuisin
penemu ilmu, penemuan kebenaran melalui usaha coba coba dan lain
sebagainya.Dalam sejarah kehiupan manusia, tercatat adanya beberapa
penemuan besar yang terjadi secara kebetulan, yakni tanpa menggunakan
langkah langkah sebagaimana yang dikehendaki dalam penelitian ilmiah.
b. Pendekatan Ilmiah (Modern)
Dengan pendekatan ilmiah manusia berusaha memperoleh kebenaran
ilmiah, yaitu kebenaran yang dapat dipertanngung jawab kan secara
rasional dan empiris. Kebenaran semacam ini dapat diperoleh dengan
metode ilmiah (Margono, 2007).Secara sederhana dapat dikatakan bahwa
pendekatan ilmiah merupakan suatu usaha untuk mencari ilmu
pengetahuan dengan menggunakan cara-cara berpikir ilmiah yang
didukung dengan langkah – langkah tertentu yang bersifat
sistematis.Setidaknya terdapat tiga pola pikir yang dikembangkan dalam
pendekatan ilmiah, yakni pola pikir induktif, pola pikir deduktif dan pola
pikir yang merupakan gabungan deduktif-induktif.
Pola pikir deduktif sering dipergunakan oleh penganut aliran
rasionalisme.Aliran rasionalisme mengatakan bahwa ide tentang
kebenaran tersebut sesungguhnya sudah ada.Akal pikiran manusia dapat
mengetahui ide tentang pengetahuan dan tentang kebenaran tanpa harus
melihat dunia nyata.Sedangkan pola pikir induktif dikembangkan
penganut aliran empirisme.Aliran empirisme beranggapan bahwa
kebenaran dan ilmu pengetahuan hanya dapat diperoleh melalui
pengalaman.
2. Jenis Penelitian
Penelitian adalah suatu proses penyelidikan secara sistematis yang
ditujukan pada penyediaan informasi untuk menyelesaikan masalah-masalah.
Penelitian juga diartikan sebagai usaha yang secara sadar diarahkan untuk
mengetahui atau mempelajari fakta-fakta baru dan juga sebagai penyaluran
hasrat ingin tahu manusia.
Secara etimologi atau ilmu bahasa, penelitian memiliki arti mencari
fakta-fakta yang baru dan dikembangkan menjadi suatu teori untuk
memperdalam dan memperluas ilmu tertentu. Sedangkan menurut Soerjono
Soekanto, penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan kepada
suatu analisis serta konstruksi yang dilakukan secara sistematis, metodologis
dan juga konsisten untuk mengungkap kebenaran (Muh.Ramadhan.2021)
a. Metode Penelitian Kuantitatif
Jenis penelitian kuantitatif merupakan investigasi mengenai sebuah
fenomena dengan mengumpulkan data yang dapat diukur. Tahapan
penelitian kuantitatif mengikuti sitematika tertentu, yakni mulai dari
perumusan hipotesis verivikasi dan analisis data dan kesimpulan.
Penelitian dengan pendekatan kuantitatif didasari oleh filsafat positifisme
logikal (logical pasitivsm). Yang mengikuti aturan aturan yang ketat
mengenai logika, kebenaran dan hukum.
Pada penelitian kuantitatif permasalahan diidentifikasi dalam
ukuran variabel yang dinyatakan dalam angka. Penelitian kuantittif
dilakukan dengan menggunakan alat pengumpul data (Instrumen) yang
menghasilkan data numerik (Angka). Analisis data menggunakan teknik
statistik untuk mereduksi dan mengelompokkan data.
Beberapa situasi yang sebaiknya diteliti dengan menggunakan
pendekatan kuantitatif, sebagai berikut :
1) Masalah dapat dirumuskan secara jelas.
Masalah adalah kesenjanagan antara harapan dan kenyataan,
aturan dengan pelaksanaan, teori dengan praktik, rencana dengan
implementasi atau kemampuan dengan tantangan. Misalnya masalah
yang ditemukan adalah prestasi belajar yang rendah. Data mengenai
prestasi belajar dapat diperoleh dan data mengenai faktor yang
mempengaruhinya juga dapat diukur, misalnya terkait dengan aktivitas
pembelajaran, minat belajar, intelegensi peserta didik dan sebagainya.
2) Populasi cukup besar dan informasi yang dibutuhkan cukup banyak.
Penelitian kuantitasif cocok digunakan untuk mendaptkan
informasi yang banyak tetapi tidak mendalam adapun untuk
mendapataan informsi yang lebih mendalam bisa menggunakan
penelitian kualitatif.
3) Peneliti ingin mengetahui pengaruh perlakuan terhadap variabel
tertentu. Penelitian yang cocok digunakan adalah penelitian
eksperimen yang merupakan penelitian kuantittif.
4) Penelitian yang mencakup proses pengujian hipotesis berupa
hubungan antar variabel (hipotesis asosiatif) ataupun perbedaan skor
variabel antar kelompok (Hipotesis Komparatif). Jumlah subjek
penelitian harus mencukupi agar dapat memenuhi syarat untuk
pemberlakuan uji statistik yang relevan.
5) Peneliti ingin memperoleh data yang akurat untuk variabel empiris
yang dapat diukur. Misalnya ingin mengetahui kreativitas peserta didik
disekolah tertetntu, maka dilakukan pengukuran menggunakan tes
kreativitas pada peserta didik di sekolah tersebut
6) Penelitian untuk menguji keraguan tentng kebenaran pengetahuan
teori. Misalnya peneliti ingin mengetahui apakah pembelajaran
menggunakan metode ikuiri lebih efektif daripada metode diskusi.
Jenis – Jenis Penelitian Kuantitatif
1) Penelitian Deskriptif
Berasal dari kata “to describe” yang berarti tujuan utamanya
menggambarkan sesuatu. Umumnya penelitian ini dilakukan pada
variabel mandiri.
2) Penelitian Komparatif Suatu penelitian yang bersifat membandingkan,
yaitu Variabel mandiri yang dibandingkan adalah Sampel
Respondennya.
3) Penelitian Asosiatif atau Kausalitas Penelitian ini minimal terdapat
dua variabel yang dihubungkan, dapat bersifat simetris, kausalitas dan
interaktif.
4) Penelitian Eksperimen
Contoh :
Contoh :
c. Variabel Moderator
d. Variabel Intervening
Contoh :
e. Variabel Kontrol
Contoh :
PENUTUP
A. Kesimpulan
Daftar Pustaka
Nursalam, 2016, metode penelitian, & Fallis, A. . (2013). Makalah Metode Penelitian
Pendidikan Penelitian Kuantitatif Dan Penelitian Kualitatif. Journal of Chemical
Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.