Anda di halaman 1dari 17

Mata Kuliah : Metodologi Penelitian

Dosen Pengampu : Perawati BTE Abustang S.Pd.,M.Pd

METODOLOGI PENELITIAN

Disusun oleh:
Kelompok 2

Rawina (C1C119035)
Novayanti (C1C119040)
Sulistiawati (C1C119038)

PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MEGAREZKY
2022
KATA PENGANTAR

Pada hakikatnya, penelitian telah dilaksanakan sejak manusia lahir.


Mengamati, merasakan, atau dengan kata lain menfungsikan panca indra manusia
melalui penelitian Makalah ini di buat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah.
Makalah ini berjudul “ metodologi penelitian“ Fungsi penelitian adalah mencarikan
penjelasan dan jawaban terhadap permasalahan serta memberikan alternatif bagi
kemungkinan yang dapat digunakan untuk pemecahan masalah, adapun bagian dalam
metodologi penelitian pendekatan dan jenis penelitian, focus penelitian dan variable
penelitian.
Dalam pembuatan makalah ini, kami mengucapkan terima kasih kepada
seluruh pihak yang telah membantu baik materi, pikiran, tenaga, maupun doa dari
berbagai pihak. . Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan dan saran dari
pembaca sehingga makalah ini menjadi sempurna. Dengan adanya makalah ini di
harapkan dapat memberi pengetahuan kepada pembaca untuk memahami bagaimana
fungsi, jenis dan ragam dalam penelitian. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
khususnya penulis serta pembaca dan umumnya bagi masyarakat luas.

Makassar, 15 Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

A. Pendekatan dan Jenis penelitian


B. Fokus Penelitian
C. Variabel Penelitian

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Metode penelitian merupakan sarana bagi peneliti untuk
mengkomunikasi pemikiranya mengenai masalah yang diteliti dan berfungsi
untuk menyakinkan pembaca atau penilai untuk memberikan manfaat terkait
dengan disiplin ilmu yang bersangkutan. Metode diartikan sebagai suatu cara
atau teknis yang dilakukan dalam suatu proses penelitian.(Mardalis, 2003:24).
Metodologi adalah analisis untuk memahami berbagai aturan, prosedur dalam
metode tersebut. Sedangkan penelitian, dari kata ‘teliti’ didefinisikan sebagai
kegiatan pengumpulan dan pengolahan data, disajikan secara sistematis dan
objektif (Ratna, 2010: 18).Penelitian adalah sebagai suatu proses
pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis
untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. (Nana, S 2013: 5). Penelitian
merupakan gambaran rancangan dan prosedur yang terdiri dari rumusan
masalah, tempat penelitian, indentifikasi masalah, sampai dengan teknik
pengumpulan data yang fokus terhadap masalah tertentu.
Metodologi Penelitian merupakan langkah persiapan sebelum terjun ke
lapangan (yang dalam penulisan laporan penelitian biasa dimasukkan dalam
bab III Metodologi penelitian) perlu dinyatakan: (1) tempat dan waktu
penelitian (2) metode penelitian, (3) teknik pengambilan sampel, (4)
instrumen penelitian, (5) teknik pengumpulan data, (6) kriteria dan teknik
pemeriksaan keabsahan data, dan (7) teknik analisis data. (Widyastono, 2007:
773)
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja Pendekatan dan Jenis Penelitian ?
2. Apa saja focus penelitian ?
3. Bagaimana Variabel Penelitian
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Pendekatan dan Jenis Penelitian
2. Untuk Mengetahui focus Penelitian
3. Untuk mengetahui Variabel Penelitian
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

1. Pendekatan
Pengetahuan (Knowledge) dan Ilmu (Science) berawal dari kekaguman
manusia akan alam yang dihadapinya, baik alam besar (macro cosmos)
maupun alam kecil (micro cosmos). Kekaguman tersebut kemudian
menyebabkan timbulnya rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu manusia akan
terpuaskan bila dirinya mendapatkan penjelasan mengenai apa yang
dipertanyakan. Untuk itu manusia menempuh berbagai upaya agar
memperoleh pengetahuan yang benar (kebenaran), yang secara garis besar
dibedakan menjadi dua : Secara tradisional (pendekatan nono ilmiah) dan
secara modern (pendekatan ilmiah).
a. Pendekatan Non Ilmiah
Upaya untuk memperoleh pengetahuan atau memahami fenomena-
fenomena tertentu ada yang dilakukan secara tradisional atau non
ilmiah.Upaya ini muncul dimasyarakat secara alami seiring dengan
munculnya berbagai fenomena atau masalah yang membutuhkan
penjelasan. Ada beberapa pendekatan non-ilmiah yang banyak dipakai
untuk memperoleh pengetahuan atau kebenaran melalui proses, akal sehat,
prasangka, intuisi, pikiran kritis, serta pengalaman (Suryabrata, 2008).
Kegiatan manusia dalam usaha mencari ilmu pengetahuan dan mencari
kebenaran, terutama sebelum ditemukannya metode ilmiah, dilakukan
dengan berbagai cara, diantaranya adalahpenemu ilmu pengetahuan secara
kebetulan, penemuan ilmu pengetahuan dengan menggunakan akal sehat
(common sense), penemu ilmu pengetahuan dengan menggunakan intuisin
penemu ilmu, penemuan kebenaran melalui usaha coba coba dan lain
sebagainya.Dalam sejarah kehiupan manusia, tercatat adanya beberapa
penemuan besar yang terjadi secara kebetulan, yakni tanpa menggunakan
langkah langkah sebagaimana yang dikehendaki dalam penelitian ilmiah.
b. Pendekatan Ilmiah (Modern)
Dengan pendekatan ilmiah manusia berusaha memperoleh kebenaran
ilmiah, yaitu kebenaran yang dapat dipertanngung jawab kan secara
rasional dan empiris. Kebenaran semacam ini dapat diperoleh dengan
metode ilmiah (Margono, 2007).Secara sederhana dapat dikatakan bahwa
pendekatan ilmiah merupakan suatu usaha untuk mencari ilmu
pengetahuan dengan menggunakan cara-cara berpikir ilmiah yang
didukung dengan langkah – langkah tertentu yang bersifat
sistematis.Setidaknya terdapat tiga pola pikir yang dikembangkan dalam
pendekatan ilmiah, yakni pola pikir induktif, pola pikir deduktif dan pola
pikir yang merupakan gabungan deduktif-induktif.
Pola pikir deduktif sering dipergunakan oleh penganut aliran
rasionalisme.Aliran rasionalisme mengatakan bahwa ide tentang
kebenaran tersebut sesungguhnya sudah ada.Akal pikiran manusia dapat
mengetahui ide tentang pengetahuan dan tentang kebenaran tanpa harus
melihat dunia nyata.Sedangkan pola pikir induktif dikembangkan
penganut aliran empirisme.Aliran empirisme beranggapan bahwa
kebenaran dan ilmu pengetahuan hanya dapat diperoleh melalui
pengalaman.

2. Jenis Penelitian
Penelitian adalah suatu proses penyelidikan secara sistematis yang
ditujukan pada penyediaan informasi untuk menyelesaikan masalah-masalah.
Penelitian juga diartikan sebagai usaha yang secara sadar diarahkan untuk
mengetahui atau mempelajari fakta-fakta baru dan juga sebagai penyaluran
hasrat ingin tahu manusia.
Secara etimologi atau ilmu bahasa, penelitian memiliki arti mencari
fakta-fakta yang baru dan dikembangkan menjadi suatu teori untuk
memperdalam dan memperluas ilmu tertentu. Sedangkan menurut Soerjono
Soekanto, penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan kepada
suatu analisis serta konstruksi yang dilakukan secara sistematis, metodologis
dan juga konsisten untuk mengungkap kebenaran (Muh.Ramadhan.2021)
a. Metode Penelitian Kuantitatif
Jenis penelitian kuantitatif merupakan investigasi mengenai sebuah
fenomena dengan mengumpulkan data yang dapat diukur. Tahapan
penelitian kuantitatif mengikuti sitematika tertentu, yakni mulai dari
perumusan hipotesis verivikasi dan analisis data dan kesimpulan.
Penelitian dengan pendekatan kuantitatif didasari oleh filsafat positifisme
logikal (logical pasitivsm). Yang mengikuti aturan aturan yang ketat
mengenai logika, kebenaran dan hukum.
Pada penelitian kuantitatif permasalahan diidentifikasi dalam
ukuran variabel yang dinyatakan dalam angka. Penelitian kuantittif
dilakukan dengan menggunakan alat pengumpul data (Instrumen) yang
menghasilkan data numerik (Angka). Analisis data menggunakan teknik
statistik untuk mereduksi dan mengelompokkan data.
Beberapa situasi yang sebaiknya diteliti dengan menggunakan
pendekatan kuantitatif, sebagai berikut :
1) Masalah dapat dirumuskan secara jelas.
Masalah adalah kesenjanagan antara harapan dan kenyataan,
aturan dengan pelaksanaan, teori dengan praktik, rencana dengan
implementasi atau kemampuan dengan tantangan. Misalnya masalah
yang ditemukan adalah prestasi belajar yang rendah. Data mengenai
prestasi belajar dapat diperoleh dan data mengenai faktor yang
mempengaruhinya juga dapat diukur, misalnya terkait dengan aktivitas
pembelajaran, minat belajar, intelegensi peserta didik dan sebagainya.
2) Populasi cukup besar dan informasi yang dibutuhkan cukup banyak.
Penelitian kuantitasif cocok digunakan untuk mendaptkan
informasi yang banyak tetapi tidak mendalam adapun untuk
mendapataan informsi yang lebih mendalam bisa menggunakan
penelitian kualitatif.
3) Peneliti ingin mengetahui pengaruh perlakuan terhadap variabel
tertentu. Penelitian yang cocok digunakan adalah penelitian
eksperimen yang merupakan penelitian kuantittif.
4) Penelitian yang mencakup proses pengujian hipotesis berupa
hubungan antar variabel (hipotesis asosiatif) ataupun perbedaan skor
variabel antar kelompok (Hipotesis Komparatif). Jumlah subjek
penelitian harus mencukupi agar dapat memenuhi syarat untuk
pemberlakuan uji statistik yang relevan.
5) Peneliti ingin memperoleh data yang akurat untuk variabel empiris
yang dapat diukur. Misalnya ingin mengetahui kreativitas peserta didik
disekolah tertetntu, maka dilakukan pengukuran menggunakan tes
kreativitas pada peserta didik di sekolah tersebut
6) Penelitian untuk menguji keraguan tentng kebenaran pengetahuan
teori. Misalnya peneliti ingin mengetahui apakah pembelajaran
menggunakan metode ikuiri lebih efektif daripada metode diskusi.
Jenis – Jenis Penelitian Kuantitatif

1) Penelitian Deskriptif
Berasal dari kata “to describe” yang berarti tujuan utamanya
menggambarkan sesuatu. Umumnya penelitian ini dilakukan pada
variabel mandiri.
2) Penelitian Komparatif Suatu penelitian yang bersifat membandingkan,
yaitu Variabel mandiri yang dibandingkan adalah Sampel
Respondennya.
3) Penelitian Asosiatif atau Kausalitas Penelitian ini minimal terdapat
dua variabel yang dihubungkan, dapat bersifat simetris, kausalitas dan
interaktif.
4) Penelitian Eksperimen

Penelitian eksperimen juga menjadi salah satu jenis penelitian


kuantitatif yang digunakan untuk melihat apakah beberapa topik
masalah yang diteliti saling berkaitan. Berbeda dengan penelitian
kuantitatif lainnya yang hanya mengandalkan kuesioner sebagai
metode pengambilan data, dalam penelitian eksperimen peneliti juga
akan melakukan observasi lapangan. Hasil temuan berupaya memberi
kesimpulan, membantu pengambilan keputusan. (Diadopsi dari
Malhotra (2004), dalam Istijanto, Riset Sumber Daya Manusia, PT
SUN, 2005,h.22). Penelitian ini memiliki tujun untuk meneliti
pengaruh dari suatu perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok
tertentu dibanding dengan kelompok lain yang mnggunakan perlakuan
berbeda. Contoh jenis penelitian eksperimen adalah terletak pada
karya ilmiah yang berjudul : “Pengaruh pembelajaran inkuiri”
terhadap penguasaan tata bahasa mahasiswa jurusan bahasa inggris
sebuah universitas.

5) Penelitian survei adalah jenis penelitian yang dilakukan untuk


mendapatkan sebuah fakta ataupun data yang ada dilapangan. Tujuan
dari penelitian ini adalah bisa berguna mendapatkan informasi yang
tepat dan nyata.
6) Penelitian Eksperimen
Penelitian ini memiliki tujun untuk meneliti pengaruh dari
suatu perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok tertentu
dibanding dengan kelompok lain yang mnggunakan perlakuan
berbeda. Contoh jenis penelitian eksperimen adalah terletak pada
karya ilmiah yang berjudul : “Pengaruh pembelajaran inkuiri”
terhadap penguasaan tata bahasa mahasiswa jurusan bahasa inggris
sebuah universitas.
7) Action Research (penelitian tindakan)
Penelitian ini memfokuskan pada masalah lokal (local problem
atau local setting) yang dilakukan dengan tujuan untuk melakukan
perubahan atau menguji prosedur yang diperkirakan dan
dipertanggungjawabkan dalam situasi tertentu

b. Metode Penelitian Kualitatif


Penelitian kualitatif dilakukan untuk memahami fenomena sosial
dari sudut pandang pelakunya. Oleh sebab itu, pengumpulan data harus
dilakukan dengan strategi-strategi yang bersifat interaktif dan fleksibel
agar dapat memperoleh perspektif partisipan terhadap situasi sosial yang
dihadapinya

Beberapa karakteristik penelitian kualitatif sebagai berikut :

1) Menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data


Kajian utama penelitian kualitatif terkait dengan peristiwa-
peristiwa yang terjadi dalam situasi sosial. Situasi tersebut dapat
difahami jika peneliti terjun langsung ke lokasi penelitian dengan
berinteraksi.
2) Data dipaparkan secara deskriptif analitik
Data penelitian diperoleh dari pengamatan, wawancara,
pemotretan, analisis dokumen, dan/ catatan lapangan yang disusun
oleh peneliti dilokasi penelitian atau segera setelah mengumpulkan
data dari loksi penelitian
3) Lebih menekankan pada proses
Memaparkan tentang proses yang terjadi dan tidak fokus pada
informasi tentang jumlah kejadian atau frekuensi kejadian.
Pengungkapan mengenai proses akan dapat menjawab pertanyaan apa
yang terjadi, mngapa hal tersebut terjadi, dan bagaimana kejadiannya.
4) Menggunakan Metode berpikir induksi
Berbeda dengan penelitian kauntitatif yang dimuali dari
deduksi teori, penelitian kualitatif dimuali dari pengumpulan fakta
empiris dilapangan sampai menghasilkan temuan. Proses induksi
dilakukan dengan mencari hubungan dari data data yang terpisah
namun saling berkaitan.
5) Mengutamakan makna
Peneliti harus berupaya mengungkapkan makna berdasarkan
presepsi subjek penelitian mengenai suatu peristiwa. Misalnya
penelitian tentang peran pengawas sekolah tentang guru yang
dibinanya. Peneiliti mencari informasi dari pengawas sekolah dan
pendapatnya mengenai keberhasilan dan kegagalan dalam membina
guru disekolah binaan.

Jenis Metode Penelitian Kualitatif:

1) Dasar (Basic Research)Jenis penelitian ini bertujuan mengetahui


sesuatu yang dibuktikan dalam bentuk riset tanpa memerhatikan
manfaat bagi masyarakat. Fokus utama jenis penelitian adalah
kontinuitas dan integritas dari ilmu dan filosofi. Penelitian ini tidak
memikirkan ada atau tidaknya hubungan dengan kejadian dalam
masyarakat. Bahkan jalan pemikiran peneliti jenis ini bisa jadi tanpa
memikirkan sudut pandang suatu penelitian.
2) Studi Kasus Bertujuan untuk mempelajari secara intensif latar
belakang suatu kasus dan inetraksiindividu atau kelompok masyarakat
dengan lingkungannya. Misalnya study kasus tentang perkembangan
sikap siswa yang tidak dapat bersosialisasi dengan temannya. Teknik
yang digunakan dalam studi kusus akan sangat beragam misalnya
observsi, wawancara, analisis dokumen. Data dicatatsecara cermat
kemudian dikaji , dihubungkan satu sama lain, dibahas dengan rekan
lalu menarik kesimpulan.
3) Historis Bertujuan untuk membuat rekontruksi peristiwa yang terjai
masa lampau secara sistematis dan objektif dengan cara
mengumpulkan, mengevaluasi, memeveriifikasi, dengan cara
memeperoleh deskripsi yang akurat. Data diperoleh dari wawancara
dan analisis dokumen. Misalnya : studi tentang perkembangan
organisasi Budi Utomo dan kaitannya denganperkembangan
pendidikan di Indonesia.
4) Eksplorasi
Penelitian eksplorasi adalah jenis penelitian yang tujuannya
menemukan ilmu pengetahuan baru atau terapan, serta masalah-
masalah baru dalam bidang pendidikan.
5) Deskriptif
Bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis dan
akurat mengenai fakta. penelitian deskripsi memusatkan perhatian ke
masalah atau fenomena sesuai kondisi alamiah. misalnya; Daya serap
siswa SMA di Daerah Sumatra Utara dalam pelajaran fisika.
B. Fokus Penelitian
1. Pengertian Fokus Penelitian Menurut Ahli
Setelah memahami garis besar pengertian mengenai fokus penelitian,
perlu diketahui bahwa beberapa ahli juga berpendapat masing-masing
mengenai fokus penelitian.Di bawah ini adalah beberapa pendapat ahli
mengenai pengertian dari fokus penelitian.
a. Moleong (2014)
Menurut Moleong, pengertian dari fokus penelitian merupakan inti
yang didapatkan dari pengalaman peneliti atau melalui pengetahuan
yang diperoleh dari studi kepustakaan ilmiah.
b. Spradley dalam Sugiyono (2016)
Spradley dalam Sugiyono mengemukakan pengertian fokus penelitian
bahwa fokus merupakan domain tunggal atau beberapa domain yang
terkait dari situasi sosial.Sesuai dengan penelitian, maka peneliti
menetapkan fokus penelitian berdasarkan nilai temuan serta
berdasarkan permasalahan yang terkait dengan teori dan informan.
c. Sugiyono (2012)
Sugiyono berpendapat bahwa fokus penelitian merupakan salah satu
asumsi tentang gejala dalam penelitian kualitatif adalah bahwa gejala
dari suatu objek itu bersifat holistik (menyeluruh, tidak dapat dipisah-
pisahkan), sehingga peneliti kualitatif tidak akan menetapkan
penelitiannya hanya berdasarkan variabel penelitian, tetapi
keseluruhan situasi sosial yang diteliti yang meliputi aspek tempat
(place), pelaku (aktor, dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara
sinergi
C. Variabel Penelitian
1. Pengertian Variabel
Variabel Penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2007). Secara Teoritis, para ahli telah mendefinisikan Variabel
sebagai berikut :
a. Menurut Hatch & Farhady (1981) variabel didefinisikan sebagai
atribut seseorang atau obyek yang mempunyai variasi antara satu
orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain.
b. Menurut Kerlinger (1973) variabel adalah konstruk (constructs) atau
sifat yang akan dipelajari. Misalnya : tingkat aspirasi, penghasilan,
pendidikan, status social, jenis kelamin, golongan gaji, produktifitas
kerja, dll. Variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang diambil
dari suatu nilai yang berbeda (different values). Dengan demikian,
Variabel itu merupakan suatu yang bervariasi.
c. Menurut Kidder (1981) variabel adalah suatu kualitas (qualities)
dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya.
Menurut (Bhisma Murti (1996) variabel didefinisikan sebagai
fenomena yang mempunyai variasi nilai. Variasi nilai itu bisa diukur
secara kualitatif atau kuantitatif.
d. Menurut Sudigdo Sastroasmoro, variabel merupakan karakteristik
subyek penelitian yang berubah dari satu subyek ke subyek lainnya.
Dr. Ahmad Watik Pratiknya (2007) mengungkapkan variabel sebagai
konsep yang mempunyai variabilitas. Sedangkan Konsep adalah
penggambaran atau abstraksi dari suatu fenomena tertentu. Konsep
yang berupa apapun, asal mempunyai ciri yang bervariasi, maka dapat
disebut sebagai variable. Dengan demikian, variabel dapat diartikan
sebagai segala sesuatu yang bervariasi.
e. Dr. Soekidjo Notoatmodjo (2002) berpendapat variabel mengandung
pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota – anggota suatu
kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok yang
lain. Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau
ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh suatu penelitian tentang
sesuatu konsep pengertian tertentu. Misalnya : umur, jenis kelamin,
pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, pengetahuan, pendapatan,
penyakit, dsb.

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dirumuskan definisi


variabel penelitianadalah “suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan.”

Variabel penelitian memiliki beberapa kegunaan antara lain :


a. Untuk mempersiapkan alat dan metode pengumpulan data
b. Untuk mempersiapkan metode analisis/pengolahan data
c. Untuk pengujian hipotesis

Dalam pelaksanaan penelitian, sebaiknya variabel penelitian


ditetapkan dengan baik.Hal ini dimaksudkan agar variabel penelitian
tersebut relevan dengan tujuan penelitian dan dapat diamati dan dapat
diukur.Dalam suatu penelitian, variebel perlu diidentifikasikan,
diklasifikasikan dan didefinisikan secara operasionaldengan jelas dan
tegas agar tidak menimbulkan kesalahan dalam pengumpulan dan
pengolahan data serta dalam pengujian hipotesis.

2. Jenis-jenis Variabel penelitian

Dalam terminologi Metodologi, dikenal beberapa macam variabel


penelitian. Berdasarkan hubungan antara satu variabel satu dengan
variabel yang lain, maka macam – macam variabel dalam penelitian dapat
dibedakan menjadi :

a. Variabel Independen (variabel bebas)


Variabel ini sering disebut sebagai Variabel Stimulus,
Predictor, Antecedent, Variabel Pengaruh, Variabel Perlakuan, Kausa,
Treatment, Risiko, atau Variable Bebas. Dalam SEM (Structural
Equation Modeling) atau Pemodelan Persamaan Struktural, Variabel
Independen disebut juga sebagai Variabel Eksogen.Variabel Bebas
adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel Dependen (terikat). Dinamakan
sebagai Variabel Bebas karena bebas dalam mempengaruhi variabel
lain.

Contoh :

“Pengaruh metode mengajar terhadap hasil belajar siswa”,


maka metode mengajar adalah variabel independen (variabel bebas)

b. Variabel Dependen (Variabel terikat)


Sering disebut sebagai Variabel Out Put, Kriteria, Konsekuen,
Variabel Efek, Variabel Terpengaruh, Variabel Terikat atau Variabel
Tergantung. Dalam SEM (Structural Equation Modeling) atau
Pemodelan Persamaan Struktural, Variabel Independen disebut juga
sebagai Variabel Indogen.Variabel Terikat merupakan Variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel
bebas.Disebut Variabel Terikat karena variabel ini dipengaruhi oleh
variabel bebas/variabel independent.

Contoh :

“Pengaruh metode mengajar terhadap hasil belajar siswa”,


maka hasil belajar adalah variabel dependen (variabel terikat)

c. Variabel Moderator

Variabel Moderator adalah variabel yang mempengaruhi


(Memperkuat dan Memperlemah) hubungan antara Variabel Bebas
dan Variabel Terikat.Variabel Moderator disebut juga Variabel
Independen Kedua.

Contoh hubungan Variabel Independen – Moderator – Dependen :

Hubungan motivasi dan prestasi belajar akan semakin kuat bila


peranan dosen dalam menciptakan iklim/lingkungan belajar sangat
baik, dan hubungan semakin rendah bila peranan dosen kurang baik
dalam menciptakan iklim belajar.

d. Variabel Intervening

Dalam hal ini Tuckman (1988) menyatakan “an intervening


variable is that factor that theoretically affect the observed
phenomenon but cannot be seen, measure, or manipulate”. Variabel
Intervening adalah Variabel yang secara teoritis mempengaruhi
hubungan antara Variabel Bebas dengan Variabel Terikat, tetapi tidak
dapat diamati dan diukur.Variabel ini merupakan variabel
Penyela/Antara yang terletak diantara Variabel Bebas dan Variabel
Terikat, sehingga Variabel Bebas tidak secara langsung mempengaruhi
berubahnya atau timbulnya Variabel Terikat.

Contoh :

Tinggi rendahnya penghasilan akan mempengaruhi secara


tidak langsung terhadap umur harapan hidup. Di sini ada varaibel
antaranya yaitu yang berupa Gaya Hidup seseorang. Antara variabel
penghasilan dan gaya hidup terdapat variabel moderator yaitu Budaya
Lingkungan Tempat Tinggal.

e. Variabel Kontrol

Variabel Kontrol adalah Variabel yang dikendalikan atau


dibuat konstan sehingga hubungan variabel bebas terhadap variabel
terikat tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.Variabel
Kontrol sering dipakai oleh peneliti dalam penelitian yang bersifat
membandingkan, melalui penelitian eksperimental.

Contoh :

Pengaruh Metode Pembelajaran terhadap Penguasaan


Keterampilan Menyelesaikan Soal cerita.Variabel Bebasnya adalah
Metode Pembelajaran, misalnya Metode Ceramah & Metode
Demonstrasi. Sedangkan Variabel Kontrol yang ditetapkan adalah
sama, misalnya Standard Keterampilan sama, dari kelompok
mahasiswa dengan latar belakang sama (tingkat/semesternya sama),
dari institusi yang sama.Dengan adanya Variabel Kontrol tersebut,
maka besarnya pengaruh Metode Pembelajaran terhadap Penguasaan
Keterampilan Menyelesaikan soal cerita dapat diketahui lebih pasti.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan


prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi juga
merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode.Penelitian adalah
suatu proses penyelidikan secara sistematis yang ditujukan pada penyediaan
informasi untuk menyelesaikan masalah-masalah.Jenis penelitian bila dilihat
dari segi penggunaannya dapat digolongkan menjadi penelitian dasar atau
penelitian murni (pure research) dan penelitian terapan (applied
research).Sementara itu, jenis penelitian dilihat dari segi metodenya adalah
sebagai berikut: penelitian historis, penelitian filosofis, penelitian
observasional, dan penelitian ekspremental.
Menurut sifat permasalahannya penelitian dibagi menjadi 8 jenis, yaitu
penelitian historis, penelitian deskriptif, penelitian perkembangan, penelitian
kasus dan penelitian lapangan, penelitian korelasional, penelitian kausal-
komparatif, penelitian ekspremental dan penelitian tindakan.Penelitian
menurut tingkat eksplanasi (penjelasan) dibagi menjadi 3 yaitu penelitian
deskriptif, penelitian komparatif dan penelitian asosiatif/hubungan.Penelitian
dapat dilakukan dengan menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan
kuantitatif dan pendekatan kualitatif.

Daftar Pustaka
Nursalam, 2016, metode penelitian, & Fallis, A. . (2013). Makalah Metode Penelitian
Pendidikan Penelitian Kuantitatif Dan Penelitian Kualitatif. Journal of Chemical
Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

Rusmiawan S, Jenis dan ragam penelitian. 2011).Online : tersedia


http://sugengrusmiwari.blogspot.com/2011/07/jenis-dan-ragam-penelitian.html (di akses
pada 15 Oktober 2022. Pukul 14.00 WITA)

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Alfabeta, 2008.

Anda mungkin juga menyukai