Anda di halaman 1dari 34

REVIEW BUKU METODE PENELITIAN

Drs. Syahrum. M.Pd. dan Drs. Salim, M.Pd. 2014.


Metodologi Penelitian Kuantitatif.
Bandung : Citapustaka Media

Oleh: Kelompok 4

Lailatur Rahmah 170110170018


Maulana Chandra Dinata 170110170037
Florencia Gabriella Siahaan 170110170068

Ditulis Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah:


METODE PENELITIAN KUANTITATIF

Dosen: DR. DEDI SUKARNO, S.IP., M.SI.

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI SARJANA (S1) ADMINISTRASI PUBLIK
JATINANGOR – SUMEDANG
2019
IDENTITAS BUKU

Judul Buku : Metode Penelitian Kuantitatif


Penulis : Syahrum dan Salim
Editor : Rusydi Ananda
Penerbit : Citapustaka Media
ISBN : 979-3216-90-5

HASIL REVIEW
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Perguruan Tinggi Dan Pengembangan Ilmu
Perguruan tinggi memiliki fungsi strategis dalam mentransformasikan dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni dari generasi ke
generasi. Oleh karena itu,penelitian harus ditingkatkan fungsinya dalam bentuk
kuantitas dan kualitas pelaksanaannya sehingga peran penting tersebut
memberikan kontribusi dalam proses pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi di abad ini. Dengan kata lain,penelitian merupakan sarana
memperoleh dan mengembangkan ilmu. Untuk menguasai pengetahuan dan
keterampilan meneliti diperlukan proses belajar mengajar. Pengajaran mata
kuliah metode penelitian kuantitatif ini sebagai proses pembinaan sumberdaya
manusia yang diterima lewat proses pendidikan tinggi menjadi sangat penting
artinya sebagai gerakan budaya ilmiah dalam memantapkan budaya meneliti
dikalangan generasi muda khususnya penelitian dibidang pendidikan dalam
meningkatkan mutu teori ilmu pendidikan.
Tuckman (1972:4) menjelaskan: “Research is a systematic attempt to
provides a answer to question”. Sehubung dengan hal tersebut, Hadjar (1995:5)
menejlaskan informasi dan pengetahuan kependidikan yang diperoleh melalui
penelitian mempunyai tingkat kesahihan yang lebih bias diandalkan dan dari
hasil penelitian ini smeakin banyak digunakan dalam menetapkan kebijakan
baru dalma dunia pendidikan. Pendidikan juga dilakukan untuk menjawab
persoalan-persoalan yang dihadapi oleh manusia dalam kehidupan
ekonomi,politik,agama,sosial budaya dan pendidikan.
Bagaimanapun sebuah perguruan tinggi berperan penting dalam
meningkatkan mutu ilmu pengetahuan,teknologi,dan seni. Pembelajaran mata
kuliah metodologi penelitian merupakan upaya strategis untuk menumbuhkan
sikap ilmiah dan keterampilan meneliti dalam mengambangkan ilmu
pengetahuan untuk membangun suatu peradaban baru yang menjanjikan masa
depan manusia yang lebih baik.

B. Sikap Ilmuan Dan Fungsi Ilmu


Ary,dkk (1993) menyebutkan bahwa seorang ilmuan memiliki beberapa
karekterisktik yang mewarnai perilakunya dalam kegiatan dan pekerjaan
keilmuan, yaitu :
1. Seorang ilmuan adalah bersikap peragu, yang memelihara sikap skeptic
secara tinggi terhadap data dari ilmu
2. Ilmuan bersikap objektif dan tidak memihak (impartial)
3. Ilmuan menangani fakta bukan nilai
4. Ilmuan sennatiasa tidka puas dengan data yang asing tetapi mencari
secara sistematik bagi penemuan mereka
Berkenaan dengan sikap ilmuan dalam melaksankaan kerja ilmiah,
sebagimana yang dikemukakan diatas maka dijelaskan oleh Margono (1997:5)
tugas ilmu pengetahuan dan penelitian secara terpadu, yaitu :
1. Memeriksa keadaan. Tugas menyandra atau mengadakan deskripsi
yaitu memaparkan dengan gambling hal-hal yang dipermasalahkan.
2. Menerangkan kondisi yang mendasari peristiwa-peristiwa
3. Menyusun teori. Tugas ini mencari dan merumuskan hokum-hukum
yang mnejelaskan hubungan antara peristiwa yang diduga bakal
terjadi.
4. Melakukan pengendalian. Tugas ini berusaha mengendalikan
peristiwa-peristiwa.gejala-gejala yang diperkirakan bakal terjaid.
Penuaian dari kelima peranan atau tugas di atas dapat dijadikan
ukuran keberhasilan suatu penelitian.
Peran ilmuan bekerja melalui penelitian empiris mengumpulkan data yang
terhimpun sebagai fakta. Dengan mengumpulkan fakta,kemudian diperlukan
suatu pengintegrasian,pengorganisasian dan pengklarifikasian agar mencapai
penemuan yang bermakna.

C. Cara Memperoleh Pengetahuan


1. Manusia Sebagai Pencari Kebenaran
Dalam kehidupannya, manusia memang sellau ingin menemukan
jawaban. Proses perkembangan kemudian membawa manusia ke dalam
jawab-jawab yang sifatnya sederhana sampai kemudian yang urmit dan
kompleks. Pencarian jawaban yang benar-benar kebenaran inilah yang
menjadi hakikat ilmu pengetahuan manusia.
2. Kebenaran Dan Pengetahuan
Kebenaran sulit utuk didefinisikan. Manusia dengan ilmu
pengetahuannya mampu mendefinisikan kebenaran. Kemampuan manusia
untuk menentukan batas-batas sebuah kebenaran tentu sangat menarik.
Masalah yang berkenaan dengan pengetahuan berkisar pada tiga hal, yaitu
: apa pengetahuan, bagaimana mengetahuinya, dan untuk apa
pengetahuan?
Masalah pengetahuan bukan hanya mengetahui, tetapi mengetahui
yang benar. Banyak dari pengetahuan itu kita peroleh dari orang lain.
Seberapa jauh kita menerima informasi sebagai suatu kebenaran.
Kebenaran adalah suatu pernyataan tanpa keraguan.
 Cara Berpikir Deduktif
Aristoteles memperkenalkan cara berpikir deduktif, yaitu
bertolak dari bersifat umum ke yang bersifat khusus. Hal ini
dilakukan dengan silogisme, yaitu :
a. Dasar piker utama (prmis mayor)
b. Dasar piker kedua (premis minor)
c. Kesimpulan
Berfikir deduktif memberikan sifat yang rasional kepada
pengetahuan ilmiah dan bersifat konsisten dengan pengetahuan
yang telah dikumpulkan sebelumnya. Secara sistematik dan
komulatif pengetahuan ilmiah disusun tahap dmei tahap dengan
menyusun argumentasi yang telah ada.
Cera berpikir deduktif, jika dsar pikiran benar, maka kesimpulan
pasti benar. Cara berpikir deduktif memungkinkan seseorang
menyusun premis-premis merupakan pola-pola yang dapat
mmeberikan bukti-bukti kuat bagi kesimpulan yang valid.
 Cara Berpikir Induktif
Induksi merupakan cara berpikir dari berbagai kasus bersifat
individual disimpulkan menjadi bersifat umumu. Penalraan secara
induktif dimulai dengan mengemukakan pertanyaan-pertanyaan
yang mempunyai ruang lingkup yang khas dan terbatas dalam
menyusun argumentasi yang diakhiri dengan pertanyaan yang
bersifat umum.
Manusia memperoleh pengetahuan melalui dua acara, yaitu :
1) Melalui orang lain.
2) Pengalaman diri sendiri secara langsung.
Ada cara yang digunakan oleh manusia untuk memperoleh
pengetahuan antara lain :
1) Metode keteguhan. Dengan metode ini orang menerima
suatu kebenaran karena merasa yakin akan kebenarannya.
2) Metode otoritas. Sesuatu yang diterima sebagai kebenaran
karena sumbernya mempunyai otoritas untuk itu.
3) Metode a priori atau intuisi. Kebenaran diterima karena
berdasarkan intuisi.
4) Metode tradisi. Menerima kebenaran dari tradisi yang
berlaku dalam lingkungannya.
5) Metode trial and error. Pengetahuan dengan cara diperoleh
melalui pengalaman langsung.
6) Metode metafisik. Suatupengethuan yang dianggap benar
diperoleh secara metafisik.
7) Metode ilmiah. Metode ini dilakukan melalui proses deduksi
dan induksi. Nazir menyebutkan 6 kriteria pada metod eini,
yaitu (1) berdasarkan fakta, (2) bebas dari prasangka, (3)
menggunakan prinsip analisis, (4) menggunakan hipotesis, (5)
menggunakan ukuran yang obyektif, dan (6) menggunakan
teknik kauntitatif.
Penelitian atau riset bertujuan untuk memperoleh
pengetahuan tentang suatu yang dianggap benar melalui proses
bertanya dna menjawab. Tanpa penelitian,ilmu pengetahuan tidak
akan berkembang sebagai mana dikemukakan Gulo (2004), yaitu :
Penelitian Bertolak dari Pertanyaan

? ! ? ?

Penelitian

Menurut Margono (1997:1) penelitian adalah semua kegiatan


pencarian,penyelidikan, dan percobaan secara alamiah dalam suatu
bidang tertentu untuk mendapatkan fakta-fakta atau prinsip-prinsip
baru yang bertujuan untuk mendapatkan pengertian baru dan
menaikkkan tingkat ilmu serta teknologi.

3. Menuju Kebenaran Ilmiah


Metode ilmiah adalah prosedur untuk mendapatkan ilmu.
Langkah-langkah terdiri dari perumusan masalah,penyusunan kerangka
berpikir,pengajuan hipotesis,pengujian dan penarikan kesimpulan.
Perumusan masalah merupakan pertanyaan mengenai objek empiris
yang jelas batas-batasannya serta dapat diidentifikasi factor-faktor yang
terkait.
Penyusunan kerangka piker dalam mengajukan hipotesis
merupakan argumentasi yang mnejelaskan hubungan yang mungkin
terdapat antara berbagai factor yang saling mengait dan membentuk
konstelasi permasalahan. Perumusan hipotesis merupakan jawaban
sementara yang diajukan yang materinya merupakan kesimpulan dari
kerangka berpikir yang dikembangkan. Sementara pengujian hipotesis
merupakan pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis
yang diajukan untuk memperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta yang
mendukung hipotesis atau tidak.Penarikan kesimpulan adalah penelitian
apakah sebuah hipotesis yang diajukan diolak atau gagal ditolak.
Kebenaran ilmiah harus dimengerti sebagia sebuah kebenaran
yang benar dalam kerangka ilmiah. Secara umu, sebuah kebenaran
disebut sebagai kebenrana ilmiah jika memenuhi persyaratan berikut :
a. Koherensi
b. Korespondensi
c. Pragmatis

4. Kebenaran Non-Ilmiah
Dalam prakteknya, kebenaran non ilmiah mendasarkan diri pada
beberapa hal :
a. Peristiwa yang kebetulan
b. Penggunaan akal sehat/nalar
c. Wahyu
d. Spekulasi dan trial and error
e. Kewibawaan

D. Teori,Proposisi Dan Konsep


 Hakikat teori
Teori menurut Nan Lin adalah : “A set interrelated proposisions, some of
which can be amprically tes”. Menurut Ary, dkk (1989) teori adalah
seperangkat hubungan konsep,definisi dan proposisi yang muncul secara
sistematik mengenai fenomena dengan hubungan khusus antar variable
yang tujuannya adalah memberikan penejlasan dan prediksi terhadap suatu
fenomena. Cohen dan Manion (1980:14) menjelaskan bahwa : “theory
gathers together all the isolated bits of empirical data into a coherent
conceptual framework of wider applicability”.
Teori merupakan pengetahuan ilmiah yang mencakup penjelan
mengenai suatu sector tertentu dari sebuah disiplin keilmuan. Ujuan akhir
dari ilmu pengethuan adalah untuk menghasilkan dan menguji teori. Teori
adalah skeumpulan konstrak dan proposisi yang slaing berhubungan yang
menentukan hubungan-hubungan antar variable untuk menjelaskan dan
memprediksi fenomena (Kerlinger,1986).
Berdasarkan pengertian tersebut,teori merupakan kesimpulan proposisi
yang terdiri atas konstrak tertentu. Selanjtnya, teori juga menyatakan
tentang hubungan antar sekumpulan variabel. Dismaping itu, teori
dimaksudkan untuk menjelaskan fenomena dengan cara menjelaskan
variabel mana yang saling berhubungan dan bagaimana hubungannya.
Agar berguna untuk mengmabngkan pengetahuan yang ilmiah, teori
harus memenuhi beberapa syarat (McMillan dan Schumacher, 1989).
Pertama, teori harus memberikan penjelasan sederhana tentang hubungan-
hubungan yang teramati yang relevan dengan masalah khusus. Kedua, teori
harus konsisten dengan hubungan-hubungan yang teramati dna
pengetahuan yang telah mapan. Ketiga, teori masih dianggap sebagai
penejlasan sementara dan harus mmeberikan cara dan peluang untuk
pengujian dan revisi. Keempat, teori harus memberikan stimulasi untuk
peneltian lebih lanjut dalam bidang yang diperlukan.
Teori pertama-tama terdiri dari seperangkat proposisi,yaitu pertanyaan-
pertanyaan tentang hubungan dua konsep atau lebih. Satu teori terdiri dari
seperangkat proposisi yang slaing berkiatan. Keterkaitan tersebut tersusun
dalam suatu sisten yang memungkinkan kita mempunyai pengethuan yang
sistematis tentang suatu peristiwa. Sesungguhnya masing-masing proposisi
atau deinisi atau konsep saling menerangkan sehingga diperoleh gambaran
yang bulat dan utuh tentang satu peristiwa.
Ciri ketiga dari teori adalah beberapa diantaranya dapat diuji secra
empiris. Pengujian secara empiris inilah yang jadi tuga metodologi
penelitian. Teori yang tersusun secraa sistematis mempunyai beberapa
fungsi. Fungsi pertama adalah fungsi eksplanatif atau menjelaskan. Ekplanasi
adalah berupa pertanyaan tentang hubungan tertentu untuk
menggambarkan sejumlah kegiatan atau fenomena yang teramati.
Kemampuan eksplanatif suatu teori ditentukan oleh beberapa faktor antara
lain:
a. Kesederhanaan strukturnya
b. Kecermatan penjelasannya
c. Relevansinya terhadap fenomena social yang berbeda-beda.
Fungsi kedua dari suatu teori adalah fungsi prediktif atau peramlaan
atau perkiraan. Ekplanatif bersidat positif tetapi prediket bersifat
probabilitas. Fungsi ketiga dari suatu teori ialah fungsi control. Teori tidak
hanya menjelaskan dan memperkirakan,tetapi juga mmapu mengendalikan
peristiwa-peristiwa supaya tidak mengarah pada hal-hal yang negatif.

 Hakikat Proposisi
Proposisi adalah pernyataan tentang hubungan antar dua
konsep atau lebih. Proposisi merupakan bahan untuk membentuk
teori, dan membutuhkan konsep sebagai bahan bakunya, suatu
proposisi mempunyai makna teoreis jika ia dibentuk dari konsep-
konsep kunci suatu disiplin ilmu pengetahuan.
 Hakikat konsep
Konsep adalah istilah atau simbol yang menunjukkan pada
suatu pengertian tertentu. Konsep adalah sesuatu abstarak
menunjukkan kepada sesuatu yang konkrit. Hubungan antara
konsep,proposisi dan teori dapat dilihat sebagai berikut :

Teori
Fungsi : Ekplanatif,prediktif dan proposisi

Kontrol

Konsep

5. Karakteristik Pengetahuan Ilmiah


a. Objektif
b. Analitik
c. Kemitraan
d. Dialogis dan terbuka
BAB II

METODOLOGI PENELITIAN KUANTITATIF

A. Pengertian Penelitian Kuantitatif


Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu.
Sedangkan metodologi adalah suatu pengkajian dalam mempelajari
peraturan-peraturan dalam metode tersebut. Jadi, metodologi adalah kajian
dan pembelajaran mendalam terhadap sebuah metode tertentu. Dengan
demikian, metodologi penelitian adalah sebuah materi pengethuan untuk
mendapatkan pengertian yang lebih dalam mengenai sistematisasi atau
langkah-langkah penelitian.

Menurut Punch (1998:4) penelitian empiris adalah melibatkan data


dan data ada dua jenis utama,yaitu : data yang berbentuk angka dan data
kualitatif yang tidak berbentuk angka. Dengan kata lain, penelitian empiris
adalah mencakup penelitian kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif
datanya berbentuk angka-angka dan penelitian kualitatif adalah datanya
tidak berbentuk angka.

B. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk keperluan ilmiah atau intelektual.
Sedangkan, untuk keperluan praktis adalah untuk menemukan hasil
penelitian yang dapat dimanfaatkan secar praktis dan segera atau disebut
dengan applied research. Berdasarkan tujuan,dapat dilihat juga fungsi dari
penelitian adalah :

1. Di masyarakat
a. Research dalam ilmu pengetahuan alam, boleh dikatakan
lebih maju ditinjau dari kemasyarakatan.
b. Research dalam ilmu pengetahuan social. Peranan research
pada ilmu pengetahuan social adalah mencegah
penyalahgunaan hasil research dalam ilmu pengetahuan alam
dan menyalurkan nya untuk hal-hal yang bermanfaat dan
berguna bagi masyarakat.

2. Di perguruan tinggi
Research sebagai usaha untuk menemukan,mengembangkan dan
menguji kebenaran suatu pengetahuan dan dilakukan dengan
metode ilmiah, hal ini sangat erta hubungannya dengan fungsi
perguruan tinggi yang menyatakan bahwa :
a. Menyelenggarakan pendiidkan dan pengajaran dalam usaha
memelihara dan memajukan ilmu pengetahuan
b. Melakukan penelitian dan usaha kemajuaan dalma lapangan
ilmu pengetahuan
c. Pengabdian masyarakat
Sesuai dengan tujuan dan fungsinya, research mempunyai dua arah yaitu:

a. Arah terhadap masyakarat, yaitu sebagai way of progress atau


suatu cara ke arah kemajuan, untuk mencapai suatu good life
bagi masyarakat.
b. Arah dalam bidang ilmu pengetahuan, research mempunyai tiga
fungsi, yaitu :
- Menemukan, ialah mendpatkan sesuatu untuk mengisi
kekosongan dan kekurangan
- Mengembangkan ilmu pengetahuan yang sudah ada dalam
arti bahwa jika yang sudah ada masih atau menjadi diragukan
kebenarannya
- Mengembangkan ilmu pengethauan ialah memperluas dan
menggali lebih dalam apa yang sudah ada.

C. Peranan Dan Jenis Penelitian


1. Peranan penelitian
Adapun kegunaan penelitian adalah untuk menyelidiki keadaan diri,
alasan untuk dan konsekuensi terhadap suatu keadaan khusus. Keadana
tersebut bias saja dikontrol melalui eksperimen atau berdasarkan
observasi tanpa kontrol. Peranan penelitian terhadap pengembangan
ilmu jelas punya tempay yang khusus, dimana pengetahuan atau ilmu
akan muncul dengan adanya suatu sistematika penyusunanan dari
pengorganisasian antara penelitian dari hasil pemikiran yang
dihubungan dengan pemeriksaan yang lebih mendalam baik secara
sciences yang diperolah maupun penemuan yang perlu pengembangan
selanjutnya.

Selain itu dalam sasaran yang dikehendaki seperti pembangunan


disegala bidang, maka perenan penelitian sangat penting,sebab dengan
adanya kegiatan penelitian tersebut jelas akan lebih dapat diketahui
unsur-unsur yang diperlukan dalam pembangunan itu, karena rangka-
rangka dasar ini sangat menentukan kuat atau rapatnya dasar-dasar
pembangunan itu.

2. Jenis penelitian
a. Penelitian dasar
Penelitian dasar yaitu suatu penarian terhadap sesuatu karena
ada perhatian dan keinginan terhadap hasil suatu aktivitas.
Penelitian dasar ini bias diarahkan :
- Kemana saja
- Tanpa pemikiran ada tidaknya hubungan dengan kejadian
yang diperlukan masyarakat
- Tanpa memikirkan arah dan sudut pandang
b. Penelitian terapan
Penelitian terapan adalah penelitian yang hati-hati,sistematik
dan terus-menerus terhdapa suatu masalah dengan tujuan untuk
digunakan segera demi keperluan tertentu. Hasil penelitian tidak
perlu sebagai suatu penemuan yang baru, tetapi merupakan aplikasi
baru dari penelitian yang telah ada. Menurut Charters (1925) yang
disitir Whitney (1960), ada lima langkah dalam melaksanakan
penelitian terapan antara lain :
- Sesuatu yang sednag diperlukan,dipelajari,diukur dan
diperiksa kelemahannya
- Satu kelemahan-kelemahan yang diperoleh dipilih untuk
penelitian
- Biasanya dilakukan pemecahan dalam laboratorium
- Kemudian dilakukan kodifikasi sehingga penyelesaian dapat
dilakukan untuk diterapkan
- Pemecahannya dipertahankan dan menempatkannya dalam
suatu kesatuan sehingga ia menjadi bagian permanen dari
suatu system
Pada dasarnya applied research dalam pelaksanaanya terbagi
dalam tiga tingkatan :

a. Eksplorative research
b. Verificative research
c. Developmental
Sedangkan,jenis research menurut tempatnya dapat dibagi
menjadi :

a. Field research
b. Library research
Jenis research berdasarkan hakikatnya :

a. Fact finding research


b. Critical interpretation research
c. Complete research
Jenis riset berdasarkan metode yang digunakan :

a. Deductive research
b. Inductive research
Jenis riset berdasarkan bidangnya :

a. Riset pendidikan
b. Riset sejarah
c. Riset agama
d. Riset sosial

D. Hal-Hal Yang Dibutuhkan Peneliti


1. Peneliti membutuhkan teori yang mendasari penelitian
2. Peneliti membutuhkan masalah yang ingin diteliti
3. Peneliti membutuhkan rumusan masalah
4. Peneliti membutuhkan hipotesis
5. Peneliti membutuhkan sejumlah data
6. Peneliti membutuhkan fasilitas yang mendukung untuk melakukan
penelitian
7. Penelitian membutuhkan kebebasan

E. Ciri-Ciri Penelitian Kependidikan


Menurut Mcmillan dan Schumacher (1989), penelitian kependidikan memilki
tujuh ciri utama,diantaranya yaitu :
a. Obyektif
Penelitian tidak mengacu kepada pendapat pribadi atau subjektif
tetapi pada kualitas dan analisisnya sesuai dengan fakta dan data yang
ada.

b. Tepat dan persis


Penggunaan kata yang memberikan secara pasti sehingg atidak
membingungkan untuk ditafsirkan secara lain oleh orang yang berbeda.
Dalam penelitian kuantitaif,ketepatan biasanya berkaitan dengan
validitas dan reliabilitas.

c. Verifikatif
Hasil suatu penelitian dapat dikonfirmasikan dengan penelitian yang
lain,dengan cara yang sesuai dengan tujuan penelitian yang pertama.
d. Menjelaskan
Tujuan akhir dari penelitian adalah untuk menyederhanakan
kenyataan atau fenomena yang kompleks menjadi penjelasan yang
sederhana.
e. Empiris
Didasarkan pada bukti yang diperoleh melalui metode penelitian
yang sistematis dan berdasarkan pendapat atau otoritas.
f. Logis
Proses berpikir dengan menggunakan logika yang berawal dari
pernyataan umum menuju pernyataan yang khusus atau sebaliknya dan
kemudian menuju suatu generalisasi.
g. Probilistis
Penelitian hanya menawarkan pengetahuan yang probilitas, bukan
kepastian atau bahkan kepastian yang relatif.
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN KUANTITATIF
Langkah Umum Penelitian
Penelitian ilmiah memiliki langkah-langkah tertentu. Untuk melakukan
sebuah penelitian, terdapat sejumlah prosedur yang harus ditempuh. Tahap-tahap
tersebut antara lain:

Kesim
pulan
Pengolahan
data
Pengambilan data

Pembuatan instrumen
Penentuan populasi dan
sampel
Penentuan variabel penelitian

Penentuan rancangan penelitian

Studi Pustaka dan Konseptualisasi

Penentuan judul, manfaat dan hipotesis

Perumusan masalah

Langkah-langkah umum penelitian mengikuti aturan seperti piramida di


atas. Sebuah langkah akan mendasari langkah berikutnya. Berikut ini gambaran
ringkas dalam proses penelitian kependidikan. Model penelitian berikut bukanlah
model proses penelitian yang ideal namun dapat menjadi acuan untuk kebanyakan
proyek penelitian.
Penentuan Masalah
Pemilihan topik penelitian yang masih bersifat umum

Ulasan Kepustakaan
Memahami penelitian yang telah dilakukan dalam bisang yang sama

Penentuan Fokus Maslah


Nyatakan masalah secara formal berupa pernyataan, hipotesis, dan definisi
operasional.

Penentuan Desain dan Metode


Pilih satu atau lebih metode, eksperimen, observasional, atau menggunakan
sumber yang tersedia.

Pengumpulan Data
Kumpulkan dan catat informasi sesuai dengan desain penelitian yang telah
ditentukan.

Penarikan Kesimpulan
Tulis laporan dan bahas manfaat penemuan dan hubungkan dengan teori dan
penelitian terdahulu.

Analisis Hasil
Susun informasi secara sistematis dan tafsirkan penemuan.
hipotesis diterimaa, ditolak, atau dimodifikasi.

Masalah dan Penelitian


 Identifikasi dan Perumusan Masalah
Tahap paling mendasar yaitu menentukan dan mengembangkan suatu
masalah secara esensial dengan berpikir ilmiah. Dalam penelitian
kependidikan sering terjadi kesalaha dalam merumuskan maslaah
penelitian, disebabkan oleh hambatan-hambatan berikut:
1. Kurangnya pengertian akanhakikat dan sifat pendidikan.
2. Belum memahami dan mengalami aktivitas pemecahan masalah secara
sistematis.
3. Kecilnya minat dan bakat untuk menerobos hambatan-hambatan
psikologis
4. Kurangnya pembiasaan berpikir logis dalam mengevaluasi dan
mengutak-atik pernyataan-pernyataan ungkapan berpikir.

Mengidentifikasikan maslaah dalam penelitian menuntut berpikir ilmiah


dengan ciri-ciri tersendiri. Selain itu, diperlukan juga berpikir filosofis. Kedua
cara berpikir ini bergerak secara komplementer berkelanjutan selama proses
pemecahan masalah. Para pakar psikologis kognitif (Dewey, Wethmeimer,
Bolton, dll) melihat bahwa berpikir pemecahan maslah itu mengandungtiga
fase berpikir: berpikir kritis, berpikir kreatif, dan berpikir intuitif. Ide klasik
Dewey mengenai pemecahan masalah telah menjadi semacam paradigm
dalam dunia ilmu. Berpikir ilmiah identic dengan cara berpikir dengan tahap-
tahap yang digunakan menurut Dewey.

 Konsep
Konsep adalah masalah sosial yang sering didefinisikan sebagai suatu
hal,gejala atau kejadian yang tampak dalam keadaan senjang antar harapan
dan kenyataan. Definisi masalah juga dapat berupa suatu kajian mengenai
bagaimana variabel berhubungan. Kerlinger membedakan variabel kategori,
variabel terukur, dan variabel manipulatif. Suatu gejala dan hubungan
antara gejala tersebut harus mmiliki variabel yang secara jelas dapat diukur.
Variabel yang merupakan konsep haruus dirumuskan dalam rangka
menegakkan kejelasan fenomena yang akan diteliti.
 Karakteristik Masalah
Masalah akan mengungkapkan karakteristik yang bervariasi mengingat
kedudukan dan hubungan dengan komponen-komponennya. Ciri utama
adalah perbedaan dengan hipotesis pada hakikatnya dalam melaksanakan
penitian, penelitian akan dibimbing oleh gagasan (hipotesis) yang akan diuji
kebenarannya. Hipotesis-hipotesis itu bersumber dari pokok permasalahan
yang teranalisa.
 Sumber Masalah
Untuk mempermudah menemukan masalah, ada; pertama pengalaman
pribadi; kedua dedukasi teori; dan ketiga laporan-laporan hasil penelitian
atau penelitian terdahulu.
 Pertinbangan Seleksi Masalah
Dalam sebuah penelitian terdapat kriteria untuk merumuskan masalah
penelitian demi kejelasan objektivitas dan keterlaksanaan penelitian. Dua
hal yang perlu dipertimbangkan: 1. Pertimbangan yang didasarkan atas
keberadaan penelitian itu tersendiri; 2. Pertimbangan yang didasarkan pada
pertimbangan sosial.
 Masalah dan Perumusan Masalah
Selanjutnya pertimbangan penetuan suatu masalah yang akan diangkat
sehingga berkenan akan memberi manfaat pengembangan ilmu atau
pemecahan masalah-masalah praktis. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam perumusan masalah yaitu:
1. Masalah dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya.
2. Rumusan masalah hendaknya padat dan jelas.
3. Rumusan masalah hendaknya memberi petunjuk bagi kemungkinan
pengumpulan data.

Tujuan, Manfaat, dan Hipotesis Penelitian


Setelah menemukan masalah maka akan muncul beberapa pokok bahasan
apa saja yang akan diteliti. Tujuan penelitian merupakan fokus yang mengarahkan
jalannya penelitian. Tujuan penelitian yang baik harus sedapat mungkin menjawab
indikator berikut: Pertama,berhubungan erat dengan masalah yang diteliti; Kedua,
tujuan peneltian mempresentasikan jawaban terhadap rumusan masalah. Tujuan
penelitian dibedakan menjadi tujuan umum dan tujuan khusus.
Manfaat peneltian secara umum berpengaruh terhadap pengembangan
khasanah ilmu pengetahuan dalam bidang penelitian tertentu dan tentunya
memiliki manfaat praktis juga.
Hipotesis penelitian disusun sebelum dilakukannya penelitian, karena
hipotesis memberikan petunjuk pada tahap pengumpulan, analisis, dan interpretasi
data. Dengan dikembangnya hipotesis, seorang peneliti akan mengarahkan penulis
terhadap pemecahan yang hendak dicapai.

Variabel dan Definisi Operasional Penelitian


Variabel merupakan bentuk konkrit dari kerangka konsep penelitian.
Variabel menjadi objek pengamatan penelitian. Variabel merupakan satu alat
penelitian, yaitu konsep yang mempunyai variasi nilai. Kedudukan variabel dalam
penelitian menunjukkan suatu hubungan yang akan dijelaskan dalam penelitian.
Hubungan yang dimaksus yaitu antara beberapa variabel dalam penelitian. Setelah
mengidentifikasikan dan mengklarifikasikan variabel-variabel maka perlu
melakukan operasional variabel. Hal ini untuk menunjukkan apa saja indikator yang
menjadi alat ukur dalam memperoleh data. Sebagaimana sudah dijelaskan variabel
merupakan suatu konsep yang mempunyai nilai, dengan artian mempunyai skala
pengukuran. Skala pengukuran dapat dibedakan menjadi, skala nominal, skala
ordinal, skala interval, skala rasio.
BAB IV
POPULASI, SAMPEL, DAN VARIABEL PENELITIAN

Hakikat Populasi dan Sampel


Populasi adalah keseluruhan objek yang akan diteliti. Populasi dalam setiap
penelitian telah tercermin di dalam judul. Sedangkan sampel sebagian atau
beberapa dari populasi yang mempresentasikan populasi. Dalam pengambilan
sampel ada hal yang melandasi:

a. Keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya.


b. Lebih cepat dan lebih mudah
c. Memberikan informasi yang lebih banyak dan mendalam.

Teknik Menentukan Sampel

Teknik-teknik dalam menentukan jumlah sampel dalam buku ini diuraikan ke dalam:

1. Teknik random sampling; berarti setiap sampel memiliki peluang yang berbeda
sehingga harus penyebaran harus rata.
2. Teknik nonrandom sampling; berarti setiap sampel memiliki peluang yang sama
untuk dijadikan sampel.

Jenis-jenis sampel

Probability Sampling Nonprobability Sampling


Simpel random sampling Accidental sampling
Stratified random Quota sampling
Cluster random Purposive sampling

Jenis Hubungan Antara Variabel


Ada 3 jenis hubungan antarvariabel:

a. Hubungan Simetris
Variabel-variabel dikatakan simetris apabila variabel yang satu tidak disebabkan
ataupun dipengaruhi oleh variabel lain.
- Kedua variabel merupakan indikator sebuah konsep yang sama
- Kedua variabel merupakan akibat dari satu faktor yang sama
- Kedua variabel saling berkaitan secara fungsional
- Hubungan bersifat kebetulan semata-mata
b. Hubungan timbal balik
Hubungan timbal balik adalah hubungan dimana suatu variabel dapat menjadi
sebab dan akibat dari variabel lainnya.
c. Hubungan asimetris
Satu variabel atau lebih mempengaruhi variabel yang lainnya. Ada enam tipe
hubungan tidak simetris:
- Hubungan antara stimulus dan respons
- Huungan antara disposisi dan respons
- Hubungan antara ciri individu dan disposisi atau tingkah laku
- Hubungan antara prakondisi yang perlu dengan akibat tertentu
- Hubungan yang imanen antara dua variabel
- Hubungan antara tujuan dan cara

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan sampel:

1) Perlu dirumuskan terlebih dahulu masalah-masalah yang dihadapi,


kemudian perincian yang harus disajikan.
2) Setelah memahami ruang lingkup masalah yang dihadapi tetapkanlah
populasi yang hendak diteliti.
3) Perlu dikatahui apakah informasi yang dibutuhkan sudah pernah tersedia
4) Tentukan jenis penelitian apa yang lebih baik sesuai dengan biaya, tenaga
yang tersedia dalam menyajikan informasi.
5) Buatlah rencana yang matang terhadap pelaksanaan penelitian, termasuk
penyusunan definisi, klasifikasi, daftar pertanyataan, petugas, dan
sebagainya.
6) Terlebih dahulu melakukan studi pendahuluan.
BAB V
TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Dalam penelitian dikenal adanya beberapa metode pengumpulan data, yaitu


cara-cara yang ditempuh untuk mengumpulkan data secara objektif oleh peneliti.
Walaupun ada beberapa cara untuk mengumpulkan data, namun pada dasarnya
semua metode tersebut mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk mengumpulkan
data dan informasi yang dapat menjelaskan atau menjawab permasalahan yang
diteliti secara objektif.
Untuk mendapatkan data dengan baik, instumen penelitian khususnya angket
dan tes setidaknya harus memenuhi syarat berikut :
a. Validitas
Valitias adalah istilah yang menggambarkan kemampuan sebuah instrument
untuk mengukur apa yang ingin diukur. Untuk menjamin validitas, sebuah
instrument penelitian sebaiknya diuraikan dulu mengenai aspek-aspek yang
terkandung dalam di dalam variable penelitian.
b. Reliabilitas
Instrumen penelitian harus memenuhi syarat berikutnya, yaitu reliabilitas.
Reliabilitas adalah kemampuan alat ukur untuk tetap konsisten meskipun
ada perubahan waktu.
Insrumen peneltian berbeda-beda. Menurut bentuknya, instrument penelitian
kuantitatif terdiri atas beberapa jenis, yaitu :
a. Angket atau Questioner
Angket adalah teknik pengumpulan data melalui sejumlah pertanyaan
tertulis untuk mendapatkan informasi atau data dari sumber data atau
responden. Denga kata lain, kuesioner adalah lembaran pertanyaan terdiri
dari dua bentuk, yaitu kuesioner tertutup dan kuesioner terbuka atau
kombinasi keduanya.
b. Tes atau Evaluasi
Tes merupakan instrument atau alat ukur mengukur perilaku, atau kinerja
seseorang. Alat ukur tersebut berupa serangkaian pertanyaan yang diajukan
kepada masing-masing subyek yang menuntut penemuan tugas tugas
kognitif. Beberapa jenis tes yaitu :
 Tes Kemampuan Dasar
 Tes Pencapaian
 Tes Testandar
Metode penelitian tes atau evaluasi adalah salah satu metode penelitian
untuk mengetahui kemampuan seseorang atau sekelompok orang atau juga
untuk menilai suatu program.

c. Metode Dokumenter
Dokumen adalah catatan tertulis tentang berbagai kegiatan atau peristiwa
pada waktu yang lalu.
Contohnya seperti Supersemar, Data Statistik atau Jurnal dalam bidang
keilmuan tertentu.
BAB VI
ANALISIS DATA, PENGUKURAN DAN PENYUSUNAN SKALA
A. Prosedur Pengumpulan Data
Pengumpulan data termasuk salah satu kegiatan penting dalam penelitian
karena kebenaran hasil penelitan sangat ditentukan oleh kebenaran data yang
dikumpulkan. Jika data yang dikumpulkan tidak sesuai dengan kenyataan, maka
besar kemungkinan, penelitian menghasilkan kesimpulan yan keliru.
Sebagian dari kegiatan pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara
mengatur variable peneltian, Mengukur berarti menetapkan dimensi atau tarap
sesuatu yang dinyatakan dalam bentuk bilangan . Secara besar prosedur
pengukuran terdiri dari :
1. Menentukan dimensi Variabel penelitian
2. Merumuskan Ukuran masing-masing Dimensi
3. Menentukan Tingkat Ukuran yang Digunakan
4. Menguji Valititas dan Reabilitas Alat Ukur
B. Teknik Penyusunan Skala
Teknik penyusunan skala yang paling mudah dan banyak menggunakan
adalah Skala Likert. Tektnik skala Likert memberikan suatu nilai skala untuk tiap
alternative jawaban yang berjumlah lima kategori.
C. Analisis Data Kuantitatif
Data Kuantitaif diolah dan dianalisis dengan menggunakan statistik.
Penentuan teknik statistic yang akan didasarkan kepada dua faktor, yaitu tujuan
penelitian dan jenis data yang akan dianalisis. Data kuantitatif dibedakan
menjadi empat jenis yaitu data nominal, data ordinal, data interval, dan data
rasio.
D. Analisa Data dengan Teknik Korelasi Product Moment
Untuk menghitung besarnya korelasi kita menggunakan statistik. Teknik
statiskik ini dapat digunakan untuk menghitung antara dua variable atau lebih.
Ada tiga rumus untuk menentukan koefisien korelasi ini, yaitu :
BAB VII
RANCANGAN PENELITIAN DAN PROSEDUR PEMBUATAN PROPOSAL
A. Rancangan Penelitian
Sesungguhnya rancangan penelitian merupakan inti utama dari sebuah
penelitian. Secara umum, rancangan penelitian akan mempengaruhi hasil dari
penelitian itu sendiri. Sederhananya, rancangan penelitian diibaratkan sebagai
jalan untuk mencapai kesimpulan. Karena fungsi inilah, maka seorang peneliti
harus memikirkan dengan baik rancangan penelitian yang akan dipilih untuk
digunakannya.
Semakin baik sebuah penelitian, maka kesimpulan yanglebihtgas dan lebih
baik akan didapatkan pula. Rancangan terdiri dari, yaitu :
 Rancangan Eksploratif
Rancangan eksploratif bertujuan untuk mengadakan penelusuran
dan mengungkapkan faktor-faktor yang dapat diperkirakan sebagai
penyebab timbulnya suatu penyakit yang belum diketahui sebab dan
mekanismenya.
 Rancangan Deskriptif
Rancangan deskriptif bertujuan untuk mendapatkan gambaran
mengenai permasalahan untuk mengetahui keberadaan suatu
masalah, besarnya masalah, luasnya masalah, dan pentingnya
masalah.
 Rancangan Analitik
Rancangan analitik bertujuan untuk menjelaskan faktor-faktor yang
menyebabkan suatu permasalahan.
 Rancangan Eksperimental
Rancangan eksperimental bertujuan untuk memperoleh hubungan
sebab akibt yang tegas, jelas dan pasti antara beberapa faktor
penyenbab dengan permasalahan atau keadaan.
 Rancangan Cross Sectional
Rancangan cross sectional adalah sebuah penelitian yang dilakukan
dalam sekali waktu saja.
 Rancangan Case Control
Rancangan Case Control adalah rancangan penelitian yang dari segi
waktu dilakukan lebih dari satu kali, yaitu pad saat sekarang dan
menelusuri keadaan ke masa lalu.
 Rancangan Kohor
Rancangan kohor adalah rancangan penelitian yang dari segi waktu
dilakukan lebih dari satu kali, yaitu pada saat sekarang dan
menelusuri keadaan ke masa depan.
 Rancangan Observasional
Rancangan observasional menggunakan pendekatan alamiah, yaitu
mengamati perjalanan alamiah peristiwa dengan cara membuat
catatan mengenai perubahan=perubahan yang ada.
 Rancangan Intervensional
Rancangan intervensional menunjukan adanya peranan peneliti
berhak menentukan kelompok-kelompok yang yada, termasuk
menentukan tingkat pemaparan atas risiko yang akan mempengaruhi
permasalahan.
 Rancangan Uji Klinis
Rancangan uji klinis adalah penelitian dengan rancangan
eksperimental terhadap manusia untuk membandingkan efek akibat
intervensi antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontroll.
 Rancangan Lapangan
Rancangan lapangan digunakan untuk penlitian yan dilakukan tidak
di dalam keadaan yang terkontrok, tetapi biasanya di masyarakat
dan atau fasilitas pelanan kesehatan.
B. Langkah Penyusunan Proposal
Proposal penelitian adalah rencana penelitian. Untuk membuat suatu
rencana, seharusnya terlebih dahulu diketahui hal-hal yang berkaitan dengan
yang akan direncanakan. Sumber pengetahuan penelitian untuk memperoleh
informasi mengenai hal yang akan direncanakan ada tiga hal yaitu pengalaman
litelatur atau pengalaman orang lain. Kaidah-kaidah penyusunan proposal
adalah sebagai berikut :
1. Judul Peneltian
2. Latar Belakang Masalah
3. Identifikasi Masalah
4. Pembatasan Masalah
5. Perumusan Masalah
6. Tujuan Penelitian
7. Kegunaan Penelitian
8. Landasa Teoritis
9. Peneltian yang Relevan
10. Kerangka Pikir
11. Hipotesis
12. Metode Penelitian
Judul penelitian merupakan gerbang untuk meneliti. Untuk memudahkan
apakah judul yang sudah ditentukan sudah sesuai dengan maslah yang dibahas,
maka ada baiknya digandengkan dengan masalah-judul-tujan-daftar isi. Kemudian
ajukan pertanyaan kepada salah satu komponen itu sudah berkaitan dengan fungsi.
Untuk memudahkan penentuan tujuan penelitian ada baiknya diajukan
pertanyaan kepada judul penelitian. Selanjutnya kerangka teori diambil dari
litelatur, yaitu teori yang digunakan peneliti terdahulu. Juga kerangka teori ini bisa
diambil dari hasil penelitian.
Daftar Pustaka
Syahrum dan Salim. (2012). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Bandung:
Citapustaka.

Pembagian Bab :
BAB I & II : LAILATUR RAHMAH – 170110170018
BAB III & IV : FLORENCIA G. SIAHAAN – 170110170068
BAB V, VI, & VII : MAULANA CHANDRA DINATA - 170110170037

Anda mungkin juga menyukai