Anda di halaman 1dari 14

PERTEMUAN 1

Ilmu pengetahuan dan penelitian

1. Pengertian pengetahuan
Ilmu pengetahuan adalah suatu pengetahuan yang sifatnya umum atau
menyeluruh, memiliki metode yang logis dan terurai secara sistematis.
Sedangkan penelitian adalah suatu kegiatan penyelidikan yang dilakukan
secara terencana, penuh kehati-hatian dan teratur terhadap suatu objek atau
subyek tertentu untuk memperoleh bukti, jawaban atau pengetahuan. Pada
dasarnya ilmu pengetahuan tidak dapat dipisahkan dengan penelitian.
Penelitian yang baik didasari dengan ilmu pengetahuan, begitu pula
sebaliknya. Dengan penelitian maka ilmu pengetahuan dapat dikembangkan.
Ilmu pengetahuan akan selalu berkembang karena manusia memiliki
kemampuan untuk berfikir dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Tetapi,
keingintahuan yang kompleks memerlukan suatu cara yang sistematis sehingga
diperoleh suatu pengetahuan. Kegiatan penyelidikan secara sistematis tersebut
yang dinamakan penelitian. Menurut Almack dalam Notoatmodjo (2010),
hubungan ilmu pengetahuan dan penelitian ini sebagai hasil dan
prosesdimana penelitian sebagai prosesnya dan ilmu pengetahuan sebagai
hasilnya.
Dalam melaksanakan suatu penelitian sebaiknya dilakukan dengan cara
ilmiah yaitu cara yang benar berdasarkan fakta serta empiris, objektif dan logis.
Kerlinger dalam Wibowo (2014) mengutarakan empat cara untuk memperoleh
pengetahuan:
1. Metode keteguhan (Method of tenacity), yaitu berpegang teguh pada
pendapat yang sudah diyakini kebenarannya sejak lama.
2. Metode otoritas(Method of authority), yaitu merujuk pada pernyataan para ahli
atau yang memiliki otoritas.
3. Metode Intuisi(Method of intuition), yaitu berdasarkan keyakinan yang
kebenarannya dianggap terbukti dengan sendirinya atau tidak perlu
pembuktian lagi.
4. Metode Ilmiah (Method of science), yaitu berdasarkan kaidah keilmuan,
sehingga walaupun dilakukan oleh orang yang berbeda-beda namun dapat
menghasilkan kesimpulan yang sama.

2. Pengertian penelitian
Definisi penelitian sangat beragam sesuai dengan bidang dan tujuan dari
penelitian tersebut. Berikut adalah definisi istilah penelitian dari berbagai
sumber:

Berdasarkan definisi tersebut di atas, maka karakteristik dari suatu penelitian


adalah sebagai berikut (Brink, 2009):
a. Hasil dari penelitian bertujuan meningkatkan pengetahuan yang berkontribusi
terhadap ilmu pengetahuan yang ada;
b. Paling sedikit terdapat satu metode untuk menghasilkan ilmu pengetahuan.
Metode tersebut dapat berbentuk pencarian (search), penemuan (discovery)
dan investigasi terhadap kebenaran (inquiry);
c. Proses pencarian dilakukan secara sistematis dan hati-hati, sehingga perlu
adanya perencanaan, pengorganisasian dan ketekunan dalam proses.
d. Penelitian merupakan sebuah proses, sehingga dalam penelitian harus
terdapat manfaat, urutan aksi, dan tujuan;
e. Penelitian merupakah proses ilmiah, sehingga sebuah penelitian dilakukan
secara sistematis menggunakan cara-cara ilmiah.

Permasalahan di bidang kesehatan dapat diselesaikan dengan dukungan


penelitian di bidang ini. Penelitian di bidang ilmu kesehatan bersifat multidisiplin,
meliputi penelitian klinis, pendidikan, manajemen, etika, sejarah, kebijakan, dan
aspek sosial yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan (Brink, 2009
dalam Heryana, 2019).

Dapat disimpulkan bahwa Penelitian adalah serangkaian proses penyelidikan


yang dilakukan secara sistematis untuk menggambarkan, menjelaskan,
memprediksi, dan mengendalikan fenomena yang diamati dengan melibatkan
metode induktif dan deduktif.

3. Cara memperoleh pengetahuan


Menurut Notoatmodjo(2014) membagi ke dalam 2 bagian besar cara untuk
meperoleh pengetahuan yaitu:
1. Cara Non Ilmiah atau Tradisional
Cara yang biasa dilakukan oleh manusia saat sebelum ditemukan cara dengan
metode ilmiah. Cara ini dilakukan oleh manusia pada zaman dulu kala dalam
rangka memecahkan masalah termasuk dalam menemukan teori atau
pengetahuan baru. Cara-cara tersebut yaitu melalui: cara coba salah (trial and
error), secara kebetulan, cara kekuasaan atau otoritas, pengalaman pribadi,
cara akal sehat, kebenaran melalui wahyu, kebenaran secara intuitif, melalui
jalan pikiran, induksi dan deduksi.
2. Cara Ilmiah atau Modern
Cara ilmiah ini dilakukan melalui cara-cara yang sistematis, logis dan ilmiah
dalam bentuk metode penelitian. Penelitian dilaksanakan melalui uji coba
terlebih dahulu sehingga instrumen yang digunakan valid dan reliabel dan hasil
penelitiannya dapat digeneralisasikan pada populasi. Kebenaran atau
pengetahuan yang diperoleh betul-betul dapat dipertanggungjawabkan
karena telah melalui serangkaian proses yang ilmiah.
Peneliti dalam melaksanakan penelitiannya harus menjujung tinggi etika
dan moral dan mengedepankan kejujuran. Hasil penelitian harus dilaporkan
apa adanya, tidak boleh memutarbalikkan fakta penelitian agar sesuai
keinginan atau merekayasa hasil uji statistik sesuai dengan keinginan atau
kepentingan tertentu.
Selain menjunjung etika dan moral, seorang peneliti harus memahami
landasan ilmu, yaitu pondasi atau dasar tempat berpijaknya keilmuan.
Tiga landasan ilmu filsafat tersebut merupakan masalah yang paling
fundamental dalam kehidupan karena memberikan sebuah kerangka berpikir
yang sangat sistematis. Ketiganya merupakan proses berpikir yang diawali
dengan pembahasan “Apa itu pengetahuan?”, “Bagaimana mendapatkan
pengetahuan?”, dan “Untuk apa pengetahuan tersebut dalam kehidupan
sehari-hari?”. Pada dasarnya semua ilmu pengetahuan tidak terlepas dari tiga
problem filosofis tersebut (ontologis, epistemologis dan aksiologis). Artinya
semua ilmu pengetahuan pasti berbicara tentang apa yang menjadi objek
kajiannya, bagaimana cara mengetahuinya dan apa manfaatnya buat
kehidupan manusia.
Oleh sebab itu, maka jelas bahwa ilmu dan penelitian merupakan hal
yang berkaitan untuk memperoleh suatu pengetahuan. Menurut Notoatmodjo
(2014) bahwa pengetahuan adalah hasil tahu seseorang terhadap objek
melalui indera yang dimilikinya. Pengetahuan tiap orang akan berbeda-beda
tergantung dari bagaimana penginderaannya masing-masing terhadap objek
atau sesuatu. Secara garis besar terdapat 6 tingkatan pengetahuan
(Notoatmodjo, 2014), yaitu:
a. Tahu (know)
Pengetahuan yang dimiliki baru sebatas berupa mengingat kembali apa
yang telah dipelajari sebelumnya, sehingga tingkatan pengetahuan pada
tahap ini merupakan tingkatan yang paling rendah. Kemampuan
pengetahuan pada tingkatan ini adalah seperti menguraikan, menyebutkan,
mendefinisikan, menyatakan. Contoh tahapan ini antara lain: menyebutkan
definisi pengetahuan, menyebutkan definisi rekam medis, atau menguraikan
tanda dan gejala suatu penyakit
b. Memahami (comprehension)
Pengetahuan yang dimiliki pada tahap ini dapat diartikan sebagai suatu
kemampuan menjelaskan tentang objek atau sesuatu dengan benar.
Seseorang yang telah faham tentang pelajaran atau materi yang telah
diberikan dapat menjelaskan, menyimpulkan, dan menginterpretasikan objek
atau sesuatu yang telah dipelajarinya tersebut.
c. Aplikasi (application)
Pengetahuan yang dimiliki pada tahap ini yaitu dapat mengaplikasikan
atau menerapkan materi yang telah dipelajarinya pada situasi kondisi nyata
atau sebenarnya.
d. Analisis (analysis)
Kemampuan menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-
komponen yang ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis yang
dimiliki seperti dapat menggambarkan (membuat bagan), memisahkan dan
mengelompokkan, membedakan atau membandingkan.
e. Sintesis (synthesis)
Pengetahuan yang dimiliki adalah kemampuan seseorang dalam
mengaitkan berbagai elemen atau unsur pengetahuan yang ada menjadi
suatu pola baru yang lebih menyeluruh. Kemampuan sintesisini seperti
menyusun, merencanakan, mengkategorikan, mendesain, dan menciptakan.
f. Evaluasi (evalution)
Pengetahuan yang dimiliki pada tahap ini berupa kemampuan untuk
melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Evaluasi
dapat digambarkan sebagai proses merencanakan, memperoleh, dan
menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif
keputusan. Tahapan pengetahuan tersebut menggambarkan tingkatan
pengetahuan yang dimiliki seseorang setelah melalui berbagai proses seperti
mencari, bertanya, mempelajari atau berdasarkan pengalaman.

4. Syarat penelitian
Beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam melakukan suatu penelitian,
antara lain:
1. Sistematis, Artinya, dalam melakukan penelitian harus berdasarkan pada
pola tertentu, dari yang paling sederhana sampai kompleks hingga
tercapai tujuan secara efektif dan efisien.
2. Berencana, Artinya, dalam melakukan penelitian dilakukan sesuai dengan
langkah-langkah metode penelitian yang dipilih.
3. Mengikuti konsep ilmiah, Artinya, dalam melakukan penelitian dari awal
sampai akhir kegiatan penelitian harus mengikuti cara-cara yang telah
ditentukan yaitu prinsip yang digunakan untuk memperoleh ilmu
pengetahuan.
5. Macam-macam penelitian kesehatan
Pada batasan Penelitian disebutkan bahwa penelitian kesehatan
berorientasi kegiatan pada masalah-masalah yang timbul dibidang
kesehatan/kedokteran dan sistem kesehatan. Kesehatan itu sendiri terdiri dari
dua sub bidang pokok, yang pertama , kesehatan individu yang sedang
mengalami masalah kesehatan atau sakit, serta berorientasikan
klinis/pengobatan dan rehabilitasi, yang disebut kedokteran. Sub Bidang yang
kedua, berorientasi pada kesehatan kelompok atau masyarakat yang sehat
agar tetap sehat, dan bersifat pencegahan atau peningkatan, yang disebut
kesehatan masyarakat (public health). Kedua sub bidang ini masing-masing
mempunyai gejala dan masalah yang berbeda, yang memerlukan penelitian.

6. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian kesehatan erat hubungannya dengan jenis penelitian
yang akan dilakukan. Misalnya penelitian pengembangan berbeda dengan
penelitian verifikatif. Penelitian dasar akan lain tujuannya dengan penelitian
terapan, beda pula dengan penelitian evaluasi. Secara umum tujuan semua
jenis penelitian kesehatan antara lain:
a. Menemukan atau menguji fakta baru maupun fakta lama sehubungan
dengan bidang kesehatan atau kedokteran;
b. Mengadakan analisis terhadap hubungan atau interaksi antara fakta-fakta
yang ditemukan dalam bidang kesehatan atau kedokteran;
c. Menjelaskan tentang fakta yang ditemukan serta hubungannya dengan
teori-teori yang ada;
d. Mengembangkan alat, teori, atau konsep baru dalam bidang
kesehatan/kedokteran yang memberi kemungkinan bagi peningkatan
kesehatan masyarakat khususnya, dan peningkatan umat manusia pada
umumnya.

Pendapat lain mengelompokkan tujuan penelitian kesehatan/kedokteran


itu menjadi tiga, yaitu:
a. Untuk menemukan teori, konsep, dan atau generalisasi baru tentang
kesehatan dan kedokteran;
b. Untuk memperbaiki atau modifikasi teori, sistem, atau program pelayanan
kesehatan/kedokteran;
c. Untuk memperkokoh teori, konsep, sistem, atau generalisasi yang sudah
ada.
PERTEMUAN 2
Metodologi penelitian

Pengantar metodologi penelitian


1. Metodologi

Metodologi berasal dari kata methodology yang bermakna ilmu yang


menerangkan metode-metode atau caracara. Menurut Sofyan Syafri
Harahap, metodologi adalah ilmu atau filosofi tentang proses dan aturan
penelitian termasuk di dalamnya asumsi, nilai dan standar yang dipakai
dalam proses penelitian serta teknik yang dipakai dalam mengumpulkan
dan menganalisis data. Metodologi juga berfungsi menangkis segala
kemungkinan kritik yang dihadapkan kepadanya sehingga penelitian dapat
dijustifikasi sebagai penelitian ilmiah.
Metodologi adalah bidang penelitian ilmiah yang berhubungan dengan
pembahasan tentang metode-metode yang digunakan dalam mengkaji
ilmu-ilmu alam dan manusia. Suatu metode ilmiah terdiri dari sejumlah
aturan-aturan yang harus diikuti oleh peneliti dalam mengkaji pokok
persoalan penelitiannya. Ia juga menambahkan bahwa metodologi
merupakan bidang ilmiah yang membenarkan, mendeskripsikan dan
menjelaskan aturan-aturan, prosedur-prosedur sebagai metode ilmiah
2. Metode

Setelah dipahami makna dari metodologi dalam konteks penelitian,


berikutnya perlu pula dipahami arti kata “metode”. Kata "metode" berasal
dari bahasa Yunani metodus (istilah Yunani ini berasal dari Bahasa Latin
methodus). Meta artinya menuju, melalui, sesudah, mengikuti, dan hodos
yang berarti jalan, arah atau cara. Arti luas metode adalah cara bertindak
menurut sistem atau aturan tertentu. Arti khususnya adalah cara berpikir
menurut aturan atau sistem tertentu. Menurut Syafri Harahap, metode
dalam konteks penelitian merupakan bagian dari metodologi yang
berkaitan dengan penjelasan tentang teknik atau alat yang dipakai dalam
mengumpulkan dan menganalisis data.
3. Penelitian

Penelitian adalah terjemahan dari "research" yang terdiri dari kata re


(mengulang) search (pencarian, pengejaran, penelusuran, penyelidikan
atau penelitian). dengan demikian research dapat diartikan usaha
berulangulang melakukan pencarian. Pencarian yang dilakukan dalam
penelitian adalah pencarian informasi atau data yang digunakan untuk
memecahkan suatu masalah

Untuk lebih memberikan pemahaman kita terhadap makna penelitian dan


untuk membedakan aktivitas penelitian dengan aktivitas lainnya, berikut ini
dikemukakan beberapa ciri penelitian, yaitu:
a. penelitian berangkat dari suatu masalah;
b. penelitian mengandung unsur orisinalitas (keaslian temuan);
c. didasari oleh kuriositas (keingintahuan yang kuat);
d. penelitian dilakukan dengan pandangan yang terbuka;
e. penelitian didasari oleh asumsi bahwa fenomena mempunyai hukum dan
aturan;
f. penelitian berusaha menemukan generalisasi, dalil, dan teori atau
berusaha menguji dan memodifikasi teori;
g. penelitian melakukan studi tentang kausalitas (sebab akibat);
h. penelitian memiliki pengukuran yang tepat; dan
i. penelitian menggunakan teknik yang disadari dan dikuasai.

Gabungan kata “metodologi” dan “penelitian” yang kemudian menjadi


“metodologi penelitian” (science research method) dapat dimaknai sebagai
seperangkat pengetahuan tentang cara-cara sistematis dan logis tentang
pencarian data yang berkenaan dengan masalah tertentu untuk diolah,
dianalisis, diambil kesimpulan dan selanjutnya dicarikan cara pemecahannya
Untuk melakukan penelitian, seorang peneliti terlebih dahulu harus mempelajari
metodologi penelitian. Berikut ini adalah manfaat mempelajari metodologi
penelitian, yaitu:
a. Metodologi penelitian memberikan pengetahuan dan wawasan tentang

landasan filosofis berbagai metode ilmiah yang dipergunakan dalam


penelitian.
b. Metodologi penelitian memberikan argumentasi dan penjelasan tentang
bagaimana dan untuk penelitian apa sebuah metode dipergunakan; apa
kelemahannya; apa kelebihannya; bagaimana mempraktikkannya, dan
sebagainya.
c. Penguasaan terhadap metodologi penelitian dapat membimbing
seseorang dalam melakukan penelitian yang sistematis sesuai dengan
kriteria (prinsip), prosedur (langkah-langkah) dan metode yang tepat.
d. Metodologi penelitian menanamkan sikap dan sifat ilmiah, etika ilmiah dan

berpikir sistematis, analitis, kritis dan membimbing seseorang untuk


menemukan kebenaran berdasarkan fakta bukan berdasarkan prasangka
atau dugaan semata.
e. Metodologi penelitian memberikan bekal metodologi pada seseorang

(khususnya peneliti) untuk mengembangkan pengetahuannya yang


dimilikinya secara mandiri. Sehingga seseorang tidak hanya menjadi
konsumen (penerima) ilmu pengetahuan semata, tetapi juga mampu
menjadi produsen (penghasil) ilmu pengetahuan, minimal bagi dirinya
sendiri.
Jenis-jenis Penelitian
Ada begitu banyak ragam jenis penelitian. Untuk mengenal secara pintas
beberapa jenis penelitian itu, berikut ini dikemukakan beberapa jenis
penelitian berdasarkan pengelompokannya masing-masing.
a. Menurut Penggunaannya
1) Penelitian dasar/penelitian murni, yaitu setiap penelitian yang
bertujuan untuk meningkat pengetahuan ilmiah atau menemukan
bidang penelitian baru tanpa suatu tujuan praktis tertentu.
2) Penelitian terapan, yaitu setiap penelitian yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan ilmiah dengan suatu tujuan praktis.
b. Menurut Metodenya
1) Penelitian historis, yaitu penelitian yang ditujukan untuk merekonstruksi
masa lampau secara sistematis dan objektif untuk memahami
peristiwa-peristiwa masa lalu dengan menggunakan metode historis
(heuristik, kritik internal dan eksternal dan historiografi).
2) Penelitian filosofis, yaitu penelitian yang mengkaji masalah-masalah
kefilsafatan dengan menggunakan metode seperti induktif, deduktif,
hermeneutik, analitika bahasa, heuristik dan lainnya.
3) Penelitian observasional, yaitu penelitian yang berusaha mengkaji
objek penelitiannya dengan cara melakukan pengamatan yang
sistematis terhadap fenomena yang dikaji.
4) Penelitian eksperimental, yaitu penelitian yang dilakukan dengan
cara melakukan percobaan terhadap kelompok-kelompok
eksperimen. Kepada tiap kelompok eksperimen dikenakan
perlakuanperlakuan tertentu dengan kondisi-kondisi yang dapat
dikontrol.
c. Menurut Sifat Permasalahannya
1) Penelitian historis (sudah disebutkan).
2) Penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang berusaha memberikan
gambaran dengan sistematis dan cermat terhadap fakta-fakta aktual
dan sifat-sifat populasi tertentu.
3) Penelitian perkembangan, yaitu penelitian yang menyelidiki pola dan
proses pertumbuhan atau perubahan sebagai fungsi dari waktu.
4) Penelitian kasus, yaitu penelitian yang memusatkan perhatian pada
suatu kasus secara intensif dan terperinci mengenai latar belakang
keadaan sekarang yang dipermasalahkan.
5) Penelitian korelasional, penelitian yang bertujuan melihat hubungan
antara dua gejala (variabel) atau lebih.
6) Penelitian kausal komparatif, yaitu penelitian untuk menyelidiki
kemungkinan hubungan sebabakibat antara faktor tertentu yang
mungkin menjadi gejala dari gejala yang diteliti.
7) Penelitian eksperimental (sudah disebutkan).
8) Penelitian tindakan, yaitu penelitian yang bertujuan
mengembangkan keterampilan baru untuk mengatasi kebutuhan
dalam dunia kerja atau kebutuhan praktis lain.
d. Menurut Jenis Datanya
1) Penelitian kualitatif, yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau
perilaku yang diamati.
2) Penelitian kuantitatif, yaitu prosedur penelitian yang menemukan
pengetahuan dengan menggunakan data berupa angka sebagai
alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin diketahui.
e. Menurut Bahan-bahan dan Objeknya
1) Penelitian kepustakaan (library research), yaitu penelitian yang
menggunakan bahan-bahan tertulis seperti manuskrip, buku, majalah,
surat kabar dan dokumen lainnya.
2) Penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang
menggunakan informasi yang diperoleh dari sasaran penelitian yang
selanjutnya disebut responden dan informan melalui instrumen
pengumpulan data seperti angket, observasi, wawancara dan
sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai