A. Pengertian Menurut Whitney (1960) ilmu dan penelitian adalah sama-sama suatu proses, sedangkan hasil dari proses tersebut adalah “kebenaran” (truth). Pendapat tersebut beralasan karena memang ilmu itu tidak statis, tetapi berkembang dan dalam perkembangan ilmu itu selalu melalui suatu proses, dan proses itu adalah penelitian. Pada prinsipnya penelitian adalah metode yang digunakan oleh ilmu untuk memperoleh kebenaran empiris. Oleh sebab itu penelitian pada prinsipnya adalah metode ilmu pengetahuan (scientific method) (Notoatmodjo, 2010) Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang bersifat umum atau menyeluruh memiliki metodelogi dan terurai secara sistematis. Sedangkan penelitian adalah suatu kegiatan penyelidikan yang dilakukan secara terencana,penuh kehati-hatian dan teratur terhadap suatu objek atau subjek untuk memperoleh bukti,jawaban atau pengetahuan. Penelitian merupakan kegiatan untuk memperoleh suatu pemecah masalah. Penelitian ini berfungsi untuk mencari penjelasan dan jawaban terhadap permasalahan serta memberikan alternatif untuk pemecah masalah. Pengetahuan adalah kumpulan segala sesuatu yang diketahui dan telah dimiliki oleh manusia. Pengetahuan bersumber dari pengalaman meliputi semua hal yang dialami baik oleh pancaindra, bahkan ada pula yang bersumber dari intuisi dan kata hati (concience), meskipun pengetahuan yang berasal dari kedua macam sumber yang disebutkan terakhir itu sulit untuk dipelajari. Menurut almack dalam notoatmodjo(2010) hubungan ilmu pengetahuan dan penelitian ini.sedangkan penelitian sebagai prosesnya dan ilmu pengetahuan sebagai hasilnya Hakikat penelitian adalah untuk memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. Pengetahuan diperoleh berupa fakta konsep generalisasi dan teori yang memungkinkan manusia dapat memahami fenomena dan pemecah masalah yang dihadapi. Penelitian keperawatan adalah suatu proses penyelidikan atau usaha yang sistematis,terkendali,empiris,teliti dan kritis terhadap fenomena-fenomena untuk mencari suatu fakta-fakta,teori baru,hipotesis dan kebenaran.dengan menggunakan langkah-langkah tertentu untuk menciptakan teknologi baru yang secara langsung berpengaruh terhadap praktek keperawatan. Melalui penelitian di bidang keperawatan, seorang perawat akan dapat menjelaskan karakteristik situasi, fenomena yang dihadapi dalam asuhan keperawatan, memprediksikan kemungkinan yang akan terjadi pada pasien, mengendalikan kejadian yang tidak diharapkan oleh pasien,menginisiasikan kegiatan yang dapat menghasilkan perilaku klien yang positif. Pada intinya dengan adanya penelitian keperawatan maka diharapkan akan memperbaiki praktik profesi keperawatan khususnya bagi perbaikan mutu asuhan keperawatan, penemuan, dan pengembangan ilmu keperawatan. Adapun fungsi riset adalah sebagai berikut: 1. Memecahkan masalah untuk mendapatkan solusi 2. Dengan penelitian dapat mengantisipasi terhadap masalah yang akan timbul 3. Mempelajari suatu masalah yang terjadi, lalun diperdalam sehingga ditemukan sebuah fakta
Riset keperawatan merupakan salah satu bentuk karya ilmiah,sehingga
untuk dapat menguasainya,pemahaman tentang dasar-dasar pembuatan karya ilmiah sangat diharuskan. Di dalam karya ilmiah, ada 3 aspek filosofi yang harus dipahami,yaitu :
1. Aspek ontologis, objek kajian yang biasanya berupa tema atau
masalah yang akan dibahas. Sebuah kerangka pemikiran latar belakang yang logis,jelas,runtut dan alur pemikiran yang konsisten sangat diperlukan dalam objek kajian yang akan dibahas mudah dipahami. 2. Aspek epistemologis, metode pemecah masalah,baik secara teoritis maupun secara empiris sehingga dapat dipertanggung jawabkan secara rasional empiris. 3. Aspek aksiologis, kontribusi atau nilai pemecahan masalah yang ditemukan dalam judul atau tema kajian. Biasanya aspek ini muncul pada tujuan penelitian dan manfaat penelitian.
B. Hubungan ilmu pengetahuan dan penelitian
Menurut notoamodjo(2012) ada beberapa bagian ilmu seperti beriku : 1. Ilmu sifat dan struktur ilmu a. Sifat ilmu sebagai berikut : sistematik,konsisten,ekplisi,ilmiah. b. Strukur ilmu sebagai berikut : dipahami pengertian lalu yang ada hubungan dengan metodologi penelitian C. Imu pengetahuan dan penelitian Dalam melaksanakan suatu penelitian sebaiknya dilakukan dengan cara ilmiah yaitu cara yang benar berdasarkan fakta serta empiris, objektif dan logis. Kerlinger dalamWibowo (2014)mengutarakan empat cara untuk memperoleh pengetahuan: 1. Metode keteguhan (Method of tenacity), yaitu berpegang teguh pada pendapat yang sudah diyakini kebenarannya sejak lama. 2. Metodeotoritas(Method of authority), yaitu merujuk pada pernyataan para ahli atau yang memiliki otoritas. 3. Metode Intuisi(Method of intuition), yaitu berdasarkan keyakinan yang kebenarannya dianggap terbukti dengan sendirinya atau tidak perlu pembuktian lagi. 4. Metode Ilmiah (Method of science), yaitu berdasarkan kaidah keilmuan, sehingga walaupun dilakukan oleh orang yang berbeda-beda namun dapat menghasilkan kesimpulan yang sama. D. Sedangkan Notoatmodjo(2014) membagi ke dalam 2 bagianbesar cara untuk meperoleh pengetahuan yaitu: 1. Cara Non Ilmiah atau Tradisional Cara yang biasa dilakukan oleh manusia saat sebelum ditemukan cara dengan metode ilmiah.Cara-cara tersebut yaitu melalui: cara coba salah (trial and error), secara kebetulan, cara kekuasaan atau otoritas, pengalaman pribadi, cara akal sehat, kebenaran melalui wahyu, kebenaran secara intuitif, melalui jalan pikiran, induksi dan deduksi. 2. Cara Ilmiah atau ModernCara ilmiah ini dilakukan melalui cara-cara yang sistematis, logis dan ilmiah dalam bentuk metode penelitian. Penelitian dilaksanakan melalui uji coba terlebih dahulu sehingga instrumen yang digunakan valid dan reliabel dan hasil penelitiannya dapat digeneralisasikan pada populasi. Kebenaran atau pengetahuan yang diperoleh betul-betul dapat dipertanggungjawabkan karena telah melalui serangkaian proses yang ilmiah.Peneliti dalam melaksanakan penelitiannya harus menjujung tinggi etika dan moraldanmengedepankan kejujuran.
Menurut Notoatmodjo (2014) bahwa pengetahuan adalah hasil tahu
seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya. Pengetahuan tiap orang akan berbeda-beda tergantung dari bagaimana penginderaannya masing-masing terhadap objek atau sesuatu.Secara garis besar terdapat 6 tingkatan pengetahuan (Notoatmodjo, 2014), yaitu: a. Tahu(know) Kemampuan pengetahuan pada tingkatan ini adalah seperti menguraikan, menyebutkan,mendefinisikan, menyatakan. b. Memahami(comprehension) suatu kemampuan menjelaskan tentang objek atau sesuatu dengan benar. materi yang telah diberikan dapat menjelaskan, menyimpulkan,dan menginterpretasikan objek atau sesuatu yang telah dipelajarinya tersebut. c. Aplikasi (application) Dapat mengaplikasikan atau menerapkan materi yang telah dipelajarinya pada situasi kondisi nyata atau sebenarnya. d. Analisis(analysis) Kemampuan menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen yang ada kaitannya satu sama lain e. Sintesis (synthesis) kemampuan seseorang dalam mengaitkan berbagai elemen atau unsur pengetahuan yang ada menjadi suatu pola baru yang lebih menyeluruh f. Evaluasi (evalution) tahap ini berupa kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Evaluasi dapat digambarkan sebagai proses merencanakan, memperoleh,dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif keputusan